KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO DENGAN MI IANATUS SYIBYAN BAWU LOR BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Strata I (S-I) dalam Bidang Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Disusun Oleh : Masriyatun 131310001542
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2015
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Masriyatun
NIM
: 131310001542
Jurusan/ Program Studi
: Pendidikan Guru Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Jepara, 20 September 2015 Saya yang menyatakan,
Masriyatun NIM: 131310001542
ii
Nota Pembimbing
Jepara, 20 September 2015
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara Di Jepara Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO DENGAN MI IANATUS SYIBYAN BAWU LOR BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nama NIM Jurusan
: Masriyatun : 131310001542 : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb. Pembimbing
Drs. Abd Rozaq Alkam, M.Ag
iv
ABSTRAK Judul
: KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN
HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO DENGAN MI IANATUS SYIBYAN BAWU LOR BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nama : Masriyatun NIM : 131310001542 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Skripsi ini membahas Korelasi antara kedisiplinan belajar dengan hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan MI Ianatus Syibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui tingkat kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015, untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak yang diraih Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor, serta untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara hasil belajar dengan tingkat kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis kajian skripsi ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitif uji korelasi dengan metode penelitian statistik. Metode pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa yang ditunjukkan melalui nilai raport pada mata pelajaran aqidah akhlak. Tingkat kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo dan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor tergolong baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya skor siswa dalam kategori baik-memuaskan yaitu antara skor 30-48. Banyaknya siswa yang mencapai skor 30-48 untuk siswa MI Miftahul Huda Bawu, 2 dengan persentase 6.25% dalam katagori memuaskan, 15 dengan persentase 46.9% katagori sangat baik, 15 dengan persentase 43.8% katagori baik, dan ada 1 siswa dengan persentase 3.13% dalam kategori cukup, sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan dengan katagori memuaskan sebanyak 2 anak atau sebesar 7.14%, katagori sangat baik sebanyak 14 siswa dengan persentase 50%, dan katagori baik sebanyak 12 siswa dengan besarnya persentase 42.85%.
v
Hasil belajar kedua madrasah dapat dikatakan sangat baik, hal ini dapat dibuktikan dengan rerata kelas dari masing-masing MI yang mencapai angka 82.25 untuk rerata kelas MI Miftahul Huda Bawu Mojo Batealit Jepara, sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan dengan rerata kelasnya sebesar 81.53. Berdasarkan penghitungan korelasi product moment diperoleh harga r o (rxy hasil penelitian) dengan rt (nilai r dalam tabel) ro : rt = 0,427: 0,388 (5%), ro: rt = 0,427: 0,449 (1%). Dengan harga tersebut dapat disimpulkan signifikan untuk taraf signifikasi 5% sedangkan untuk taraf signifikansi 1% non sig. Sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan diperoleh harga rxy = 0.630 jika dibandingkan dengan rt dengan (n) 28 pada tarf signifikansi 5% = 0,374 dan nilai r dengan taraf signifikan 1 % = 0,478. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlah pada siswa kelas VI di masing-masing madrasah. Akhirnya semoga Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, khususnya bagi guru di lingkungan sekolah, serta kepala sekolah sehingga dapat dijadikan bahan untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang diimbangi dengan akhlak. Kata Kunci: Kedisiplinan, Belajar, Prestasi Belajar, Aqidah Akhlak.
vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab-Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor : 158/1987 dan Nomor : 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
ا
a
ط
ṭ
ب
b
ظ
ẓ
ت
t
ع
‘
ث
ṡ
غ
g
ج
j
ف
f
ح
ḥ
ق
q
خ
kh
ك
k
د
d
ل
l
ذ
ẑ
م
m
ر
r
ن
n
ز
z
و
w
س
s
ه
h
ش
sy
ء
,
ص
ṣ
ي
y
ض
ḍ
Bacaan Madd: ā : a panjang ī : i panjang ῡ : u panjang
Bacaan Diftong: ْ = اَوau ْ = اَيai ْ = اِيiy
vii
MOTTO
(٤: )اﻟﻘﻠﻢ Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. ١
1
Al-Imam Jalaluddin Muhammad Al-Mahalli dan Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain (Surabaya, Pustaka Elba, 2011), hlm. 718
viii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini, kupersembahkan untuk: 1. Penyemangatku, 2. 3. 4. 5.
buah hati yang selalu memberikan keceriaan selama penyelesaian tugas akhir ini; Kedua orang tuaku yang selalu memberi do’a demi kelancaran dalam pendididkan; Semua teman-temanku yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini; Guru, Dosen, para kyai yang telah memberikan do’anya sehingga terselesaikannya program studi yang sedang penulis tempuh Kepala Madrasah MI Miftahul Huda Bawu dan kepala MI I’anatus Sibyan Bawu Lor yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi demi kelancaran penelitian ini dan kepada seluruh dewan guru MI Miftahul Huda Bawu dan dewan guru MI I’anatus Sibyan Bawu Lor.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada hamba-hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan baik dari awal hingga penyusunan skripsi ini tanpa adanya halangan apapun. Sholawat serta salam semoga tercurahkan nkepada Nabi Muhammad SAW serta para sahabtnya. Semoga kita diberi syafaat dan inayahnya nanti di yaumil qiyamah. Amin .... Berkat petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan islam dengan judul “Korelasi Antara Kedisiplinan Belajar dengan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo Dengan MI Ianatus Syibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015” Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan berarti tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu sudah selayaknya penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor UNISNU Jepara yang telah memberikan informasi dan pengarahan dengan baik sehingga terwujudnya skripsi ini; 2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah memberikan pengarahan dengan baik; 3. Pembimbing dalam pelaksanaan penelitian Drs. Abd Rozaq Alkam, M.Ag yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi; 4. Kepala MI Bawu Miftahul Huda dan kepala MI I’anatus Sibyan Bawu Lor yang telah memberikan izin dan memberikan bantuan dalam penelitian; 5. Segenap Civitas Akademika UNISNU Jepara yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu; 6. Semua kerabat karib yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang shaleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang sekali, sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan berikutnya. Jepara, 20 September 2015 Penulis,
MASRIYATUN NIM: 131310001542
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN ..............................................................................
ii
PENGESAHAN ...................................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................
iv
ABSTRAK ............................................................................................................
v
TRANSILERASI .................................................................................................
vii
MOTTO ...............................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .........................................................................................
x
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xiv
Bab I
Bab II
: Pendahuluan ....................................................................................
1
A. Latar belakang .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
4
C. Tujuan penelitian .....................................................................
5
D. Penegasan Istilah ......................................................................
6
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
9
: Landasan Teori ...............................................................................
11
A. Kajian Teori .............................................................................
11
1. Pengertian Kedisiplinan .......................................................
11
a. Macam-macam kedisiplinan............................................
14
b. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa .............
16
2. Hasil Belajar ........................................................................
18
3. Mata pelajaran Aqidah Akhlak ...........................................
21
a.
Latar belakang mata pelajaran Aqidah Akhlak............
21
b.
Tujuan ..........................................................................
24
xi
c.
Bab III
Bab IV
Ruang lingkup ...............................................................
25
B. Kajian Pustaka .........................................................................
26
C. Rumusan Hipotesis ..................................................................
28
: Metode Penelitian ...........................................................................
30
A. Jenis Penelitian ........................................................................
30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
30
1. Tempat Penelitian ...............................................................
30
2. Waktu Penelitian .................................................................
31
C. Variabel dan Indikator .............................................................
31
1. Kisi-kis Penelitian ...............................................................
31
2. Populasi dan Sampel ...........................................................
33
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
35
1. Angket .................................................................................
31
2. Dokumentasi .......................................................................
36
E. Tehnik Analisis Data ...............................................................
36
: Korelasi antara kedisiplinan dan hasil belajar aqidah akhlak siswa MI Miftahul Huda dengan siswa MI I’anatus Sibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015.....................................
40
A. Deskripsi Data .........................................................................
40
1. Data kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo Tahun Pelajaran 2014/2015 ................................................
41
2. Data kedisiplinan siswa MI I’anatus Sibyan Bawu Lor Tahun Pelajaran 2014/2015 .................................................
46
B. Analisi Data hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak .........
51
1. Deskripsi hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo ............................................
51
2. Deskripsi hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI MI I’anatus Sibyan Bawu Lor........................................
xii
52
C. Analisis Korelasi kedisiplinan terhadap hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak ........................................................
54
1. Menghitung korelasi kedisiplinan dengan hasil belajar siswa MI Miftahul Huda ......................................................
54
2. Menghitung korelasi kedisiplinan dengan hasil belajar
Bab V
siswa MI I’anatus Sibyan Bawu Lor....................................
57
D. Keterbatasan Penelitian ...........................................................
61
: Penutup ...........................................................................................
63
A. Simpulan ..................................................................................
63
B. Saran ........................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL Tabel
4.1. Data mentah tentang kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo ...................................................................................
41
4.2. Frekuensi Kedisiplinan Siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo Tahun Pelajaran 2014/2015 ........................................................... 4.3. Data mentah tentang kedisiplinan siswa
43
MI Ianatus Sibyan
Tahun Pelajaran 2014/2015 .........................................................
46
4.4. Tabel frekuensi kedisiplinan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor .......................................................................................................
49
4.5. Interval nilai variabel (x) .............................................................
51
4.6. Hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak (variabel y) .............
52
4.7. Hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak (variabel y) .............
52
4.8. Kriteria penyekoran hasil belajar ..................................................
53
4.9. Perolehan angka indeks korelasi antara variabel x (hasil penyebaran angket mengenai kedisiplinan) dan variabel y (nilai hasil belajar aqidah akhlak MI Miftahul Huda) ............................
54
4.10. Perolehan angka indeks korelasi antara variabel x (hasil penyebaran angket mengenai kedisiplinan) dan variabel y (nilai hasil belajar aqidah akhlak MI Ianatus Sibyan Bawu Lor) ...........
xiv
58
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang rukun Iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna, serta menciptakan suasana ketauladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlaq terpuji serta cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.1 Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Interaksi dari berbagai komponen pembelajaran yaitu guru, siswa, tujuan, bahan, metode, dan lain-lainya saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.Siswa merupakan komponen yang utama dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu pemahaman terhadap peserta 1
Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah (Mata Pelajaran Aqidak Akhlaq), (Semarang: Kementrian Agama RI, Fakultas Tarbiyah, 2010), hlm.38. 2
Lampiran Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. (Jakarta: Dinas Pendidikan,2007), hlm.1.
1
2
didik adalah penting bagi guru agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar dengan maksimal.3 Zuhairini dalam bukunya yang berjudul Filsafat Pendidikan Islam, peranan pendidikan adalah berusaha untuk mengembangkan aspek-aspek kepribadian anak, baik jasmaniah maupun rohaniah, termasuk didalam aspek Individualitas, sosialitas, moralitas maupun aspek religiusitas. Sehingga dengan pendidikan itu akan tercapai kehidupan yang harmonis, seimbang antara kebutuhan fisik material dengan kebutuhan mental spiritual, antara duniawi dan ukhrawi.4 Pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan aklak adalah jiwa pendidikan Islam.5 Keberhasilan pendidikan budi pekerti dapat dilihat dari tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku individu yang tidak melanggar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai Sang Khaliq atau norma-norma yang ada di masyarakat tersebut. Sebagai seorang peserta didik, keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari indikator kedisiplinan ketika masuk sekolah, mengikuti pembelajaran, mengerjakan tugas yang telah dibebenkan kepadanya dan banyak lagi yang lainnya. Keberhasilan seorang siswa harus meliputi tiga aspek atau domain
3
Anisatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta:Teras,2009), hlm.26.
4
Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 95.
5
Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1999), hlm. 1
3
yang sebagamana dirumuskan para ahli yaitu meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Setiap Negara tentunya mempunyai mempunyai cita-cita tentang warga negaranya akan diarahkan. Cita-cita tersebut dimanifestasikan dalam bentuk tujuan pendidikannya.6 Hal ini senada dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Pendidikan Agama Islam yakni membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan berakhlaq mulia. Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang dapat menjalankan ajaran islam secara kaffah sehingga tercermin dalam dirinya ketinggian Akhlaq. Untuk dapat dikatakan sebagai hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT selain menguasai ilmu agama juga harus mampu mengamalkan.7 Sebagai media refleksi umat Islam harus diakui bahwa dunia pendidikan Islam masih diselimuti mendung dan aneka problematika yang belum terurai dari masa ke masa. Di antara problematika dan indikator kemandegan yang selama ini menghantui pendidikan Islam adalah dalam hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran.8 Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa esensi pendidikan agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil
6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 142. 7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), hlm.49. 8
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (semarang: Rasail, Media group, 2008), hlm. 1.
4
sebagai khalifatullah fî al ardh. Esensi ini menjadi acuan terhadap metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang maksimal. Pengalaman menunjukkan, bahwa hasil belajar yang dapat dicapai di sekolah pada umumnya terbatas pada aspek kognitif semata.9 Diakui bahwa memang sulit untuk merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang berkenaan dengan bidak afektif. Karenanya digunakan asumsi bahwa hasil belajar afektif diharapkan dapat timbul setelah tercapainya hasil belajar kognitif. Uraian tersebut melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Antara Kedisiplinan Belajar dengan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan MI Ianatus Syibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Bawu Mojo dengan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015, adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015?
9
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002), hlm.15.
5
2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015? 3. Adakah hubungan antara hasil belajar
mata pelajaran Aqidah Akhlak
dengan kedisplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015? Dengan rumusan masalah tersebut kiranya dapat memfokuskan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti pada kedua madrasah dimaksud. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi tujuan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar
mata pelajaran Aqidah
Akhlak yang diraih Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara hasil belajar dengan tingkat kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2014/2015.
6
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagaimana penulis sebutkan di bawah ini: 1. Manfaat Toeritis a. Bagi Peserta Didik Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa dalam
Mata
Pelajaran
Aqidah
Akhlaq Materi
Pokok
kedisiplinan. b. Bagi Guru Selain memberi manfaat bagi peserta didik juga dapat memberi motivasi kepada guru untuk meningkatkan kedisiplinan dalam pembelajaran dan memberi wawasan tentang kedisiplinan sebagai bekal pembelajaran dalam rangka transformasi ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis Madrasah dapat terbantu dalam pemecahan masalah yang terkait dengan
kedisiplinan
dalam
proses
pembelajaran
sehingga
dapat
meningkatkan mutu pembelajaran di Madrasah khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq. D. Penegasan Istilah Untuk memperjelas pemahaman judul karya ilmiah ini, maka penulis menguraikan kata kunci, dengan tujuan untuk mengindari kesalahpahaman makna, istilah-istilah yang dimaksud oleh peneliti adalah sebagai berikut:
7
1. Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata dasar “disiplin” yang mendapat awalan ke- dan akhiran-an. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata “disiplin” berarti ketaatan pada aturan dan tata tertib.10 Bentuk ketaatan siswa tersebut dapat dilihat melalui perilaku setiap harinya. Jika siswa dapat menjalankan perintah atau aturan menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menaati peraturan yang telah ditetapkan. Adapun pengertian kedisiplinan menurut para ahli, di antaranya adalah:
R. Soegarda
Poerbakawatja dalam
bukunya
Ensiklopedi
Pendidikan, mengatakan bahwa disiplin adalah proses mengarahkan atau mengabdikan
kehendak-kehendak
langsung,
dorongan-dorongan,
keinginan atau kepentingan-kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar.11 Soemarno dalam bukunya Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah, mengatakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.12 Menurut Koestoer Partowisastro dalam bukunya “Dinamika dalam Psikologi Pendidikan” menyebutkan bahwa disiplin adalah hukuman, mengawasi dengan memaksa supaya menurut atau tingkah laku yang 10
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1999), cet XVI, hlm. 1151. 11 12
Ibid, hlm. 81.
Soemarno, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah, (Semarang: Minjaya Abadi, 1997), hlm. 20.
8
terpimpin dan latihan benar dan memperkuat.13 Soraya Ramli dalam bukunya Mengajar dengan Senang, menyebutkan bahwa pandangan umum atas disiplin adalah memperoleh kendali dengan penegak kepatuhan atau perintah.14 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Hasil belajar
adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan.15
Sedangkan belajar adalah proses sistematis yang dinamis, konstruktif, dan organik.16 Hasil belajar belajar adalah hasil atau nilai yang diperoleh siswa setelah
proses pembelajaran lebih meningkat dibanding dengan
hasil sebelumnya. 3. Aqidah Akhlak Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai keparcayaan yang wajib dimiliki setiap orang dimuka bumi ini. Al Qur’an mengajarkan kepada kita untuk beriman kepada Allah swt. Sedangakan akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluq yang merupakan bentuk batin, artinya adalah sesuatu yang tercipta atau
13
Partowisastro, Dinamika dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1983), hlm. 59.
14
Ramli, Mengajar dengan Senang, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 514.
15
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta,Balai Pustaka,2007) ,Cet-4, hlm. 910 16
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2010), hlm.4.
9
terbentuk melalui proses.17 Oleh karena itu akhlak sering di terjemahkan dengan keperibadian, lantaran kehendak dan tindakannya sudah menjadi bagian dari pribadinya. Berbicara masalah pembentukan akhlaq sama artinya dengan kita membicarakan tentang tujuan pendidikan, karena banyak pendapat para ahli yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan budi pekerti.18 E. Sistematikan Penulisan Skripsi ini penulis susun menjadi lima bab, yang secara sistematis kami uraikan sebagai berikut: Pada bagian awal memuat halaman sampul, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, kata pengantar dan halaman daftar isi. Dalam bab satu berisi tentang: pendahuluan, latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesa, metode penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Sitematika laporan penelitian kuantitatif secara garis besar meliputi: Bab I : PENDAHULUAN berisi: A.
Latar Belakang Masalah
B.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
C.
Pembahasan Masalah
D.
Perumusan Masalah
E.
Penegasan Istilah
17
Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, (Semarang: Rasail Media Group, 2009) hlm, 31
18
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hal. 155
10
F.
Sistematikan Penulisan
Bab II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS berisi: A.
Deskriprisi Teori
B.
Kajian Penelitian Yang Relevan
C.
Pengajuan Hipotesis
Bab III: METODE PENELITIAN, berisi: A.
Tujaun Penelitian
B.
Waktu dan Tempat Penelitian
C.
Variabel Penelitain
D.
Metode Penelitian
E.
Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel
F.
Tehnik Pengumpulan Data
G.
Teknik Analisa Data
Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Dari Hasil Penelitian
B.
Pengujian Hipotesis
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
D.
Keterbatasan Penelitian
Bab V : KESIMPULAN, SARAN A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB II KAJIAN TEORI A. Kedisiplinan 1. Pengertian Disiplin Disiplin adalah ketaatan pada peraturan atau tata tertib.1 Dengan kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan. Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap aktifitas siswa. Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat atau masyarakat.
1
Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 358.
11
12
Disiplin yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa adanya paksaan dari pihal manapun akan meringankan seseorang untuk melaksanakan aturang tersebut. b. Adanya prilaku yang dikendalikan. Perilaku yang akan ditetapkan merupakan standar minimal jenis kegiatan yang harus ditaati oleh warga masyarakat atau warga sekolah tertentu. Salahsatu contoh bentuk perilaku yang dikendalikan adalah: 1) Masuk sekolah sesuai ketentuan 2) Menggunakan baju seragam sesuai peraturan 3) Mengerjakan tugas yang diberikan 4) Mengikuti upacara bendera. c. Adanya ketaatan (obedience) Sikap dan perilaku dalam disiplin oleh berbagai sikap inisiatif, kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan. Artinya, siswa yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak untuk menyesuaikan diri dengan peraturanperaturan oraganisasi. Dari ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa disiplin membutuhkan pengorbanan, baik itu perasaan, waktu, kenikmatan dan lain-lain. Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana yang ikut memainkan peranan dalam pencapaian tujuan. Manusia sukses adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang menyangkut
13
pengaturan cara hidup dan mengatur cara belajar bagi siswa. Maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Mengingat eratnya hubungan disiplin dengan keberhasilan maka disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk mental dan pola pikir seseorang. Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Islam juga memerintahkan umatnya untuk selalu konsisten terhadap peraturan Allah yang telah di tetapkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut ini:
(١١٢ : )ھﻮد
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang Telah Taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Huud/11:112)2 Dalam ayat tersebut menunjukkan disiplin bukan hanya tepat waktu saja,tetapi juga patuh pada peraturan-peraturan yang ada, melaksanakan
yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Disamping itu juga melakukan perbuatan tersebut secara teratur dan terus 2
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarakatan Tayibah, tt), hlm. 243.
14
menerus walaupun hanya sedikit, karena selain bermanfaat pada diri kita sendiri juga perbuatan yang dikerjakan secara teratur dicintai Allah SWT. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan siswa adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaannya. a. Macam-macam Kedisiplinan Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin. Macam-macam bentuk disiplin juga terbagi menjadi: 1) Disiplin dalam menggunakan waktu.
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik 2) Disiplin diri pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih
15
luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa. 3) Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling verja bakti.
Senantiasa
menjaga
nama
baik
masyarakat
dan
sebagaiannya. 4) Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku. Disiplin nasional pada hakekatnya menacakup:3 a) Terbitnya kesadaran masyarakat dan aparat penyelenggaraan
terhadap arti pentingnya disiplin negara. b) Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif
dan efisien 3
Wandhie dalam, https://wandhie.wordpress.com/pengertian-kedisiplinan/. Diakses tanggal 23 Agustus 2015 pukul 08.00 WIB.
16
Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi seseorang melaksanakan disiplin nasional adalah: a) Menerima
pancasila
sebagai
satu-satunya
asas
dalam
berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. b) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini
kebenarannya c) Kita telah memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila d) Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
Disiplin
adalah
dasar
perilaku
seseorang
yang
sangat
berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu, dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari. b. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya
kinerja
akademik
Permasalahan-permasalahan tersebut
atau
dipengaruhi
hasil oleh
belajarnya. beberapa
faktor, pada umumnya berasal dari faktor intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar. Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut:
17
1) Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap dirinya.
penting
bagi
kebaikan
dan
keberhasilan
Selain kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi
terbentuknya disiplin. 2) Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. 3) Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk
perilaku
yang
sesuai
dengan
nilai
yang
ditentukan dan diajarkan. 4) Hukuman,
sebagai
upaya
menyadarkan,
mengoreksi
dan
meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.4 Hal
senada
pendapat
lain
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut: 1) Teladan Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan daripada dengan apa yang mereka dengar. 4
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. (Jakarta:Grasindo, 2004), hlm. 48-49.
18
2) Lingkungan berdisiplin Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri
manusia adalah
lingkungannya.
kemampuannya
Dengan
potensi
beradaptasi
adaptasi
ini,
dengan ia
dapat
mempertahankan hidupnya. 3) Latihan berdisiplin Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan
dan kebiasaan.
Artinya
melakukan
disiplin
secara
berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk disiplin dalam diri siswa.5 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan menyangkut domain kognitif, afektif dan psikomotorik.6 Hasil
belajar
atau
perubahan
perilaku
yang
menimbulkan
kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional effect) maupun hasil sampingan (nurturant effect). Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang dirancang untuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai.
5
Ibid, hlm. 49-50.
6
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 42
19
Misalnya
setelah
mengikuti
pelajaran
siswa
menyukai
pelajaran
matematika yang semula tidak disukai karena siswa senang dara guru mengajar.7 Hasil belajar yang dicapai merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik faktor dalam diri atau dari luar diri individu.8 Berkaitan dengan hasil belajar, dapat penulis bedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, hasil belajar merupakan kecakapan atau hasil yang telah dicapai pada saat atau periode tertentu oleh individu pada setiap aspek-aspeknya. Belajar secara lengkap didefinisikan oleh Slavin dalam Trianto “Learning is usually define as change in an individual caused by experience. Changes caused by development (such as growing taller) are not of instances learning. Neither of characteristics of individuals that are present at birth (such as reflexes and respons to hunger or pain). However humans do so much learning from the dayof their birth (and some say earlier) that learning and development are inseparabli linked.9 Belajar secara umum diartikan sebagai sebuah perubahan yang terjadi pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena perkembangan atau pertumbuhan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya. 7
Ibid, hlm. 43.
8
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta. PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 138. 9
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta, Kencana Prenada Group, 2010), hlm. 16.
20
Belajar adalah cara memperoleh pengetahuan, proses pembelajaran memerlukan kemampuan tersendiri bagi seorang siswa, baik kemampuan pikiran, fisik dan materi, sebab tanpa ketiga syarat tersebut akan sulit bagi seorang siswa mencapai tujuan yang diinginkannya. Karena pengorbanan yang luar biasa tersebut maka pantas saja Allah SWT meninggikan derajat bagi penuntut ilmu sebagaimana firman Allah berikut ini:
(١١ : )اﻟﻤﺠﺎدﻟﺔ
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. AlMujadalah:11).10 Selain ditinggikan derajat orang yang belajar, Allah juga memberi penghargaan yang cukup besar. Apresiasi yang cukup besar bagi pencari ilmu akan didapat dari Allah SWT, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW berikut ini:
( )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى١١ . َﺳ ﱠﻬ َﻞ اﷲُ ﻟَﻪُ ﻃَ ِﺮﻳْﻘﺎً اِﻟَﻰ اﻟْ َﺠﻨﱠ ِﺔ،ًُﺐ ﺑِ ِﻪ ِﻋﻠْﻤﺎ ُ َﻚ ﻃَ ِﺮﻳْﻘﺎً ﻳَﻄْﻠ َ َوَﻣ ْﻦ َﺳﻠ 10
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Jilid 2, (Kudus, Mubarakatan Tayyibah), tt. hlm, 543 11
Imam Abi Abdullah Muhammad ibni Ismail ibni Ibrahim ibni Mughirah ibni Bardiyabah al Bukhori al Ja’fi, Shahih Bukhari (Beirut, Dar-al Kutub al-ilmiyah, 1971) hlm. 30.
21
Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu (agama), maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (H.R. Bukhari) Hadis di atas memberikan motivasi kepada seorang pelajar atau peserta didik. Motivasi yang besar akan memberikan hasil belajar yang memuaskan bagi setiap peserta didik. Dengan demikian, motivasi hendaknya ada dalam diri individu atau peserta didik yang sedang belajar, karena motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar, semakin besar motivasi yang dimiliki, semakin tinggi pula hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. 3. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak untuk Madrasah Ibtidaiyah a. Latar belakang mata pelajaran Aqidah Akhlak Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai keparcayaan yang wajib dimiliki setiap orang dimuka bumi ini. Al Qur’an mengajarkan kepada kita untuk beriman kepada Allah swt. Bentuk keimanan individu tersebut dapat diimplementasikan melalui perilaku kesehariannya. Perilaku baik yang ditunjukkan oleh orang tersebut menggambarkan kualitas keimanannya. Sedangakan akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluq yang merupakan bentuk batin, artinya adalah sesuatu yang tercipta atau terbentuk melalui proses.12 Baik buruknya perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Proses dalam kehidupan sehari-hari siswa akan membentuk kepribadian yang nantinya menjadi pendorong bagi jasmani atau fisik untuk berbuat. 12
Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, (Semarang: Rasail Media Group, 2009) hlm, 31
22
Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan
kualitas
pendidikan,
penyempurnaan
kurikulum.
Kualitas
salah
satunya
pendidikan
melalui
yang
tinggi
diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing. Dalam konteks madrasah, agar lulusannya memiliki keunggulan kompetitif
dan
komparatif,
maka
kurikulum
madrasah
perlu
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar madrasah secara kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu,
madrasah
tidak
akan
kehilangan
relevansi
program
pembelajarannya. Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di madrasah harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional Pendidikan Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang mencerminkan kebutuhan keberagaman peserta didik di
madrasah
secara
nasional.
Standar
ini
diharapkan
dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum
23
Aqidah Akhlak di madrasah sesuai dengan kebutuhan daerah / madrasah. Oleh karena itu, peranan dan efektifitas pendidikan agama di madrasah sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika Pendidikan Agama (yang meliputi Al Qur’an dan Hadits, Aqidah dan Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik. Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motifasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.13 Pendidikan Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati dan mengimanai Allah SWT., dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan
13
Lampiran Permeng Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 26.
24
kebiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan. Pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. b. Tujuan Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya
yang
terpuji,
melalui
pemberian
dan
pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualiatas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT., serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.14 Mata pelajaran Aqidah Akhlak di madrasah berfungsi untuk : (a) Penanaman nilai dan ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat; (b) Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., serta pengembangan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan pendidikan yang telah lebih dahulu dilaksanakan dalam keluarga; (c) Penyesuaian mental dan diri peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan bekal 14
Ibid, hlm. 26.
25
Aqidah
Akhlak;
(d)
Perbaikan
masalah-masalah,
kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari; (e) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari; (f) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak serta sistem fungsionalnya; (g) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. c. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengalaman dan pembiasaan, berakhlak islami secara sederhana untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup pelajaran Aqidah Akhlak meliputi:15 1) Aspek Keimanan
Aspek keimanan ini meliputi sub-sub aspek : Iman kepada Allah SWT., dengan alasan pembuktian yang sederhana, meyakini rukun iman kepada malaikat, meyakini rukun iman kepada kitabkitab Allah serta memahami dan meyakini rukun iman kepada rasul-rasul Allah. 2) Aspek Akhlak
Aspek akhlak meliputi: akhlak di rumah, akhlak di madrasah, akhlak di perjalanan, akhlak dalam keadaan bersin, menguap, dan 15
Ibid, hlm. 26
26
meludah, akhlak dalam bergaul dengan orang yang lebih lemah, akhlak dalam membantu dan menerima tamu, perilaku akhlak pribadi/ karakter pribadi yang terpuji meliputi : rajin, ramah, pemaaf, jujur, lemah lembut, berterima kasih, dan dermawan. Akhlak dalam bertetangga, akhlak terhadap alam sekitar, akhlak dalam beribadah, akhlak dalam berbicara, melafalkan dan membiasakan kalimah thayyibah, akhlak terhadap orang yang sakit, syukur nikmat. Perilaku akhlak / karakter pribadi yang terpuji meliputi: teliti, rendah hati, qanaah, persaudaraan dan persatuan, tanggung jawab, berani menegakkan kebenaran, taat kepada Allah dan menghindari akhlak tercela. 3) Aspek Kisah Keteladanan
Aspek kisah keteladanan yang meliputi: keteladanan Nabi Muhammad saw., kisah Nabi Musa as. dan Nabi Yusuf as., kisah Masyitah, kisah Ashabul Kahfi, dan i’tibar dari kisah raja Namrudz dan raja Fir’aun. B. Kajian Pustaka Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, penulis mengkaji beberapa penelitain terdahulu untuk menghindari kesamaan obyek dalam penelitian. Adapun kajian pustaka yang kami maksud adalah sebagimana berikut ini:
27
1. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin dengan judul “Pengaruh Metode pembiasaan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak terhadap kualitas akhlak mulia siswa kelas V MI Darussalam Karanganyar Kecamatan Pagerbarang kabupaten Tegal. Dalam penelitian ini peneliti menyimpukan bahwa metode dimaksud mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap akhlak mulia siwa kelas V MI Darussalam
Karanganyar Pagerbarang kabupaten Tegal. Akhak
mulia kami interpretasikan sebagai sebuah kedisiplinan. 2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh fauziyah dengan judul “Pengaruh Hasil belajar Mata Pelajaran pendidikan Agama Islam terhadap Kedisiplinan Siswa SD Negeri Sambirejo 01 Kecamatan Bringin Kota Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004 ” dalam penelitiannya fauziayah menyimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kedisiplinan siswa SD Negeri Sambirejo 01 Kecamatan Bringin Kota Semarang. 3. Sebagai kajian pustaka yang selanjutnya, peneliti membandingkan dengan kajian yang dilakukan oleh Moh. Muslim dengan judul skripsinya adalah “Pengaruh Hasil belajar Mata Pelajaran Aqidah akhlak terhadap Kedisiplinan Sholat Lima Waktu Siswa MI Miftahul Huda Raguklampitan 01 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam penelitiannya ia menyebutkan bahwa Hasil belajar
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
mempuinyai pengaruh yang signifikan terhadap Kedisiplinan Sholat Lima Waktu Siswa MI Miftahul Huda Raguklampitan 01 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
28
Dari bebarapa penelitian yang kami jadikan sebagai bahan perbandingan ternyata terdapat banyak kesamaan dalam kajian yaitu mengenai pengaruh hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak dan PAI terhadap kedisiplinan seseorang. Penelitian yang terdahulu relevan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan, dengan penelitian tersebut, peneliti mendapat banyak gambaran mengenai penelitian yang akan peneliti laksanakan, baik mengenai metodologi maupun materi yang akan dijadikan penelitian. Meskipun metodologi dan materi yang akan penelitia laksanakan sama namun ada perbedaan yang sangat menonjol yakni pada tempat penelitian. Tempat penelitian akan berpengaruh pada karakterisitik masing-masing peserta didik. Dengan demikian penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. C. Rumusan Hipotesis Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara
terhadap
permasalahan
penelitian.16 Sementara Amirul Hadi berpendapat bahwa hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Hipotesis akan ditolak jika salah satu palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.17 Untuk menjawab dan menyelesaikan suatu masalah perlu adanya hipotesis. Hipotesa ini masih perlu dibuktikan kebenaranya, maka harus diuji berdasarkan data yang diperoleh seperti yang diungkapkan oleh Sutrisno Hadi “Hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah, hipotesis akan 16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006), hlm. 71. 17
Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, untuk UIN, STAIN, PTAIS, (Bandung, Pustaka Setia, 2005), hlm. 177
29
ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkanya”18 Apabila F reg > dari Ft 1% dan Ft 5%, maka signifikan berarti hipotesis diterima. Apabila F reg < dari Ft 1% dan Ft 5%, maka non signifikan berarti hipotesis ditolak. Adapun hipotesa yang penulis ajukan adalah “Ada Pengaruh Hasil belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”
18
Sutrisno Hadi, Metode Raesearch, Jilid1, (Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1979) hlm: 63
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian ini merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data yang sebenarnya terjadi di lapangan, sedangkan penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variabel yang lain.1 Dalam hal ini mencari data ada tidaknya perbedaan antara variabel serta berarti atau tidaknya hubungan itu.2 Sedangkan bersifat kauantitatif berarti menekankan analisa pada data numeriakal (angka) yang diperoleh dengan metode ststistik.3 Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari bukti data kongrit tentang ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan kedisiplinan siswa di kelas IV, V dan VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo Batealit Jepara.
B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian kali ini mengambil lokasi di MI Miftahul Huda Bawu dan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara 1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002). Hlm. 64 2
Ibid. hlm: 238
3
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, hlm. 5
30
31
2. Waktu Penelitain Kegiatan ini kami laksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 dari tanggal 31 Maret-31 Agustus 2014 sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku. C. Variabel dan Indikator Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.4 Yang menjadi variable X dalam penelitian ini adalah “Kedisiplinan Siswa” dengan indikator atau ciri-cirinya adalah kedisiplinan siswa pada waktu pembelajaran; Sedangkan variable terikat (Y) dalam penelitian kali ini adalah hasil belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Indikator dari variable ini adalah nilai aspek kognitif dalam pembelajaran aqidah akhlak 1. Kisi-kisi Penelitian Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian dapat penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut: Variabel Keidisiplinan
Sumber Data Siswa
Metode Angket
Instrumen 1. Datang sebelum
sekolah dimulai
pembelajaran 2. Mengerjakan tugas
4
72
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995), hlm.
32
Variabel
Sumber Data
Metode
Instrumen yang dibebankan 3. Mengikuti pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan 4. Tidak
keluar
ruangan
sebelum
waktu berakhir 5. Memanfaatkan waktu kosong untuk membaca 6. Sering bolos (tidak masuk sekolah) Hasil Belajar
Dokumen
Analisa
Analisa
hasil
hasil belajar
Dokumen
siswa dengan melihat
hasil belajar
dokumen yang tersedia (nilai ulangan)
belajar
33
2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian yang berfungsi sebagai sumber data”.5 Dalam penelitian ini kami mengambil populasi siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 210 siswa dan siswa MI Ianatus Sibyan yang berjumlah 189 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Tebel Data Populasi Siswa MI Miftahul Huda No
Kelas
L
P
Jml
1
I
18
17
35
2
II
19
15
34
3
III
15
20
35
4
IV
17
18
35
5
V
18
17
35
6
VI
19
17
36
106
104
210
Jml
Tebel Data Populasi Siswa MI I’anatus Syibyan
5
No
Kelas
L
P
Jml
1
I
15
17
32
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Quantum Teaching, 2006), hlm: 67
34
No
Kelas
L
P
Jml
2
II
14
15
29
3
III
15
14
29
4
IV
17
18
35
5
V
18
14
32
6
VI
17
15
32
96
93
189
Jml
b. Sampel Sampel sebagaimana didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut: 1) Suharsimi Arikuntho berpendapat Sampel adalah “Sebagian atau wakil yang diselidiki”.6 2) Sampel menurut Sutrisno Hadi adalah “Banyaknya penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi”.7 Sampel dalam penelitian ini akan diambil sebanyak 15% dari seluruh populasi yang ada. Dalam penelitian ini Penulis mengambil sample yang akan diteliti adalah Siswa MI Miftahul Huda Batealit Kabupaten Jepara yang duduk di Kelas VI sebanyak 32 anak, sedangkan siswa MI Ianatus Sibyan sebanyak 28 siswa. Teknik
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Reineka Cipta Jakarta, 1999), hlm: 177 7
Sutrisno Hadi, Statistika, (Yayasan Penerbit Fak, Psikologi UGM, Yogyakarta, 1978), hlm. 221.
35
sampling pada penelitian ini menggunakan purposive random sampling. Tebel Data Sampel Siswa Miftahul Huda No
Kelas
L
P
Jml
1
VI
18
14
32
18
14
32
Jml
Tebel Data Sampel Siswa MI I’anatus Syibyan No
Kelas
L
P
Jml
1
VI
12
16
28
12
16
28
Jml
D. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, dalam penelitian ini, dalam kesempatan penelitian ini kami menggunakan beberapa metode yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, yaitu: 1. Angket Metode angket yaitu cara pengumpulan data dengan jalan memberikan suatu pertanyaan secara tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh respomnden.8 Metode angket yang digunakan ini berupa anket tertutup, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan jawaban responden dan untuk memperlancar analisis data. Soal yang akan
8
Amirul Hadi-H. Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), cet III, hlm 137
36
diajukan dalam bentuk multiple choice yang secara langsung responden dapat memilih jawaban yang tersedia. Metode angket ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda dan siswa MI I’anatus Sibyan Bawo Lor Batealit Jepara. 2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.9 Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dan nilai hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak yang tersedia di sekolah atau madrasah. Pengumpulan data dengan tehnik ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi hasil belajar siswa yang ada di lembaga dimaksud. E. Teknik Analisis Data Data yang kita peroleh melalui pengumpulan data, pada dasarnya untuk menguji hipotesis atau sekurang-kurangnya untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis, data yang terkumpul perlu dianalisis, yaitu: disusun, diatur dan diolah. Alat yang digunakan untuk mengolah data adalah statistik.10 Ada dua macam statistik yang digunakan untuk mengolah data, yakni (1) statistik deskriptif dan (2) statistik inferensial atau analitik.
9
Ibid, hlm: 170
10
Ibid, hlm: 89
37
Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisa data tersebut. Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik analisis data statistik karena jenis penelitiannya adalah kuantitatif. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menganalisis data tentang kedisiplinan siswa dengan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak pada masing-masing madrasah, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis Pendahuluan Analisis
pendahuluan
pada
umumnya
dilakukan
dengan
menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi atau pembagian kekerapan keseringan. Dalam analisis ini peneliti memasukkan data-data yang terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan perhitungan dalam pengelolaan data selanjutnya. 2. Analisis Uji Hipotesis Dalam menganalisis data, Penulis menggunakan analisis yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan rumus indeks Korelasi Product Moment dan Pearson. Untuk mengetahui hubungan antara keidisiplinan (variabel X) dan hasil belajar aqidah akhlak (variabel Y) sebagai berikut: a) Untuk menghitung persentase jawaban angket dengan rumus sebagai berikut : P
=
f x 100 % n
Keterangan : P
= Jumlah jawaban yang diharapkan
38
f
= Frekuensi setiap jawaban
n
= Jumlah responden
b) Untuk mengetahui tingkat hubungan antara hasil belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak terhadap kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda dan siswa Ianatus Sibyan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.
N xy x y
r xy =
N x
2
x N y 2 y 2
2
Keterangan : r xy = Indek korelasi product moment N
= Number of cases (Jumlah Subjek)
X
= Variabel kedisiplinan siswa
Y
= Variabel hasil belajar siswa
3. Analisis Lanjut Tahapan selanjutnya adalah menghitung garis regresi linier sederhana dengan rumus Persamaan Regresi Linier Sederhana sebagai berikut: = a + bx. Keterangan: = Subyek dalam variabel dipenden yang diprediksi a
= Harga
apabila x = 0 (harga konstan)
39
b = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada veriabel independen. Jika b (+) berarti naik, jika b (-) berarti terjadi penurunan. x = Subyek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu.11
11
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung. Alfabeta, 2008), hlm. 261.
BAB IV KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO DENGAN MI IANATUS SYIBYAN BAWU LOR BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A.
Deskripsi Data Setelah data-data yang penulis kumpulkan lengkap, selanjutnya penulis mengadakan analisis kuantitatif atau yang sering disebut dengan analisis data statistik. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa di MI Miftahul Huda Bawu Mojo dan MI I’anatus Sibyan Bawu Lor. Kedisiplinan merupakan variabel bebas atau yang sering diberi tanda (X) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar aqidah akhlak (Y). Data yang akan dipaparkan pada bab ini ialah data yang diperoleh berdasarkan jawaban angket yang dibagikan ke siswa tentang kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran dengan indikatornya adalah: 1. Datang sekolah sebelum dimulai pembelajaran 2. Mengerjakan tugas yang dibebankan 3. Tidak keluar ruangan sebelum waktu berakhir 4. Sering bolos (tidak masuk sekolah) 5. Memanfaatkan waktu kosong untuk membaca
40
41 Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh melalui uji kompetensi yang dapat dilihat di dokumen atau nilai mata pelajaran aqidah akhlak. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi satu prediktor dengan uji Freg. Untuk mengetahui data tentang kedisiplinan pada siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo berikut penulis sajikan tabel 4.1 1. Data kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo Tahun Pelajaran 2014/2015 TABEL 4.1 DATA MENTAH TENTANG KEDISIPLINAN SISWA MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO
No Rsp
JAWABAN
NILAI
∑ Nilai
A
B
C
D
1
2
3
4
RSP.1.
1
2
2
7
1
4
6
28
39
RSP.2.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
RSP.3.
2
1
2
7
2
2
6
28
38
RSP.4.
3
2
5
2
3
4
15
8
30
RSP.5.
2
6
1
3
2
12
3
12
29
RSP.6.
1
3
6
2
1
6
18
8
33
RSP.7.
2
2
4
4
2
4
12
16
34
RSP.8.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
RSP.9.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.10.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
42
No Rsp
JAWABAN
NILAI
∑ Nilai
A
B
C
D
1
2
3
4
RSP.11.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.12.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.13.
4
2
2
4
4
4
6
16
30
RSP.14.
2
2
3
5
2
4
9
20
35
RSP.15.
1
3
1
7
1
6
3
28
38
RSP.16.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.17.
1
2
5
4
1
4
15
16
36
RSP.18.
3
2
1
6
3
4
3
24
34
RSP.19.
2
2
1
7
2
4
3
28
37
RSP.20.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.21.
1
2
7
2
1
4
21
8
34
RSP.22.
1
2
2
7
1
4
6
28
39
RSP.23.
2
1
2
7
2
2
6
28
38
RSP.24.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.25.
2
1
2
7
2
2
6
28
38
RSP.26.
2
1
1
8
2
2
3
32
39
RSP.27.
1
2
2
7
1
4
6
28
39
RSP.28.
4
1
2
5
4
2
6
20
32
RSP.29.
1
2
2
7
1
4
6
28
39
RSP.30.
2
1
5
4
2
2
15
16
35
RSP.31.
1
2
7
3
1
4
21
12
38
43
No Rsp RSP.32.
JAWABAN
NILAI
A
B
C
D
1
2
3
4
1
3
7
1
1
6
21
4
∑ Nilai 32
Berdasarkan data kedisiplinan pada tabel 4.1 diatas maka, di tentukan interval kelas untuk mengetahui range dari data dimaksud. Adapun rumus yang di gunakan untuk mencari interval kelas adalah rumus sturgess1 sebagai berikut: K = 3,3 log n + 1 Keterangan: K = banyaknya kelas interval n = banyaknya data Sebelum menentukan range terlebih dahulu mencari kelas interval sebagai berikut: K = 3,3 log 32 + 1 = 3,3 1.5051+ 1 = 4.96683+1 = 5. 96683 =6 Setelah kelas interval diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari range, dengan rumus sebagai berikut ini:
1
Amirul Hadi dan H. Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pustaka Setia, 2005), cet III, hlm. 156
44 R=H–L+1 Keterangan: R:
Range
H:
Nilai tertinggi
L:
Nilai terendah
R = 48 – 12+ 1 = 36+ 1 = 37 Setelah range diketahui selanjutnya, mencari interval nilai dari data kedisiplinan dengan rumus sebagai berikut:
i
range jumlah interval 37 6
= 6.16 =6 Langkah selanjutnya adalah mencari mean dari nilai kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda dalam pembelajaran, untuk memudahkan dalam mencari mean tersebut, penulis menyajikan distribusi frekuensi bergolong pada tabel 4.2. Tabel 4.2 FREKUENSI KEDISIPLINAN SISWA MI MIFTAHUL HUDA BAWU MOJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Interval 42
-
48
Batas Tengah
Frekuensi
∑f.Bt
45
2
90
45 36 30 24 18 12
i=6
41 35 29 23 17
38.5 32.5 26.5 20.5 14.5
15 14 1 0 0 ∑n32
577.5 455 26.5 0 0 ∑1149
Untuk mengetahui nilai rerata dari kedisiplinan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Mean
fBt n 1149 32
= 35.90 Selanjutnya frekuensi
menentukan
persentase
dari
yang telah di dapat dari interval kelas. Adapun
perhitungannya adalah sebagai berikut: P =
f x 100 % n
Keterangan : P = Jumlah jawaban yang diharapkan f
= frekuensi setiap jawaban
n = Jumlah responden Persentase kelas interval 42 – 48 dengan frekuensi 2 P =
2 X 100% 32
= 6.25%
masing-masing
46
Persentase kelas interval 36 – 41 dengan frekuensi 15 P =
15 X 100% 32
= 46.9% Persentase kelas interval 30-35 dengan frekuensi 14 P =
14 X 100% 32
= 43.8% Persentase kelas interval 24-29 dengan frekuensi 1 P =
1 X 100% 32
= 3.13% 2. Data kedisiplinan siswa MI Ianatus Sibyan Tahun Pelajaran 2014/2015 TABEL 4.3 DATA MENTAH TENTANG KEDISIPLINAN SISWA MI MI IANATUS SIBYAN TAHUN PELJARAN 2014/2015 JAWABAN
NILAI
∑ Nilai
A
B C D
1
2
3
4
RSP.1.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
RSP.2.
2
1
2
7
2
2
6
28
38
RSP.3.
2
2
5
3
2
4
15
12
33
RSP.4.
1
3
6
2
1
6
18
8
33
RSP.5.
2
2
4
4
2
4
12
16
34
RSP.6.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
47 JAWABAN
NILAI
∑ Nilai
A
B C D
1
2
3
4
RSP.7.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.8.
3
2
2
5
3
4
6
20
33
RSP.9.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.10.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.11.
4
2
2
4
4
4
6
16
30
RSP.12.
2
2
3
5
2
4
9
20
35
RSP.13.
1
3
1
7
1
6
3
28
38
RSP.14.
3
1
1
7
3
2
3
28
36
RSP.15.
1
2
5
4
1
4
15
16
36
RSP.16.
3
2
1
6
3
4
3
24
34
RSP.17.
2
2
1
7
2
4
3
28
37
RSP.18.
1
2
2
8
1
4
6
32
43
RSP.19.
1
2
7
2
1
4
21
8
34
RSP.20.
1
2
2
7
1
4
6
28
39
RSP.21.
2
1
2
7
2
2
6
28
38
RSP.22.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.23.
1
1
3
7
1
2
9
28
40
RSP.24.
1
1
2
9
1
2
6
36
45
RSP.25.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.26.
2
2
3
5
2
4
9
20
35
RSP.27.
1
1
2
8
1
2
6
32
41
RSP.28.
1
1
5
5
1
2
15
20
38
48 Berdasarkan data kedisiplinan pada tabel 4.3 diatas maka, di tentukan interval kelas untuk mengetahui range dari data dimaksud. Adapun rumus yang di gunakan untuk mencari interval kelas adalah rumus sturgess2 sebagai berikut: K = 3,3 log n + 1 Keterangan: K = banyaknya kelas interval n = banyaknya data Sebelum menentukan range terlebih dahulu mencari kelas interval sebagai berikut: K = 3,3 log 28 + 1 = 3,3 1.4472+ 1 = 4.77576+1 = 5.77576 =6 Setelah kelas interval diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari range, dengan rumus sebagai berikut ini: R=H–L+1 Keterangan: R : Range H : Nilai tertinggi 2
Ibid, hlm. 156
49 L : Nilai terendah R = 48 – 12+ 1 = 36+ 1 = 37 Setelah range diketahui selanjutnya, mencari interval nilai dari data kedisiplinan dengan rumus sebagai berikut:
i
range jumlah interval
37 6
= 6.16 =6 Langkah selanjutnya adalah mencari mean dari nilai kedisiplinan siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor, untuk memudahkan dalam mencari rerata nilai dimaksud penulis menyajikan distribusi frekuensi bergolong pada tabel 4.4. TABEL 4.4 TABEL FREKUENSI KEDISIPLINAN SISWA MI IANATUS SIBYAN BAWU LOR Interval
Batas Tengah
Frekuensi
∑f.Bt
42
-
48
45
2
90
36
-
41
38.5
14
539
30
-
35
32.5
12
390
24
-
29
26.5
0
0
18
-
23
20.5
0
0
50 12
-
17
0
0
∑n28
∑1019
14.5
i=6
Untuk mengetahui nilai rerata dari kedisiplinan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Mean
fBt n 1019 28
= 36.39 Selanjutnya menentukan persentase dari masing-masing frekuensi yang telah di dapat dari interval kelas. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: P
=
f x 100 % n
Keterangan : P
= Jumlah jawaban yang diharapkan
f
= frekuensi setiap jawaban
n
= Jumlah responden
Persentase kelas interval 42 – 48 dengan frekuensi 2 P
=
2 X 100% 28
= 7.14% Persentase kelas interval 36 – 41 dengan frekuensi 14
51 P
=
14 X 100% 28
= 50% Persentase kelas interval 30-35 dengan frekuensi 12 P
=
12 X 100% 28
= 42.85% Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi nilai seperti tabel dibawah ini: TABEL 4.5 INTERVAL NILAI VARIABEL (X) Interval
B.
Katagori
42
-
48
Memuaskan
36
-
41
Sangat Baik
30
-
35
Baik
24
-
29
Cukup
18
-
23
Kurang
12
-
17
Sangat Kurang
Analisis Data Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 1.
Deskripsi Hasil Belajar Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Siswa MI
Miftahul Huda Bawu Mojo Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan, diperoleh data hasil belajar siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo pada mata pelajaran Aqidah Akhlak sebagai berikut:
52 TABEL 4.6 HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (VARIABEL Y)
2.
No Rsp
Nilai
No Rsp
Nilai
RSP.1.
80
RSP.12.
90
RSP.23.
80
RSP.2.
80
RSP.13.
78
RSP.24.
85
RSP.3.
80
RSP.14.
80
RSP.25.
80
RSP.4.
75
RSP.15.
85
RSP.26.
79
RSP.5.
70
RSP.16.
80
RSP.27.
78
RSP.6.
85
RSP.17.
79
RSP.28.
95
RSP.7.
85
RSP.18.
80
RSP.29.
90
RSP.8.
80
RSP.19.
80
RSP.30.
80
RSP.9.
90
RSP.20.
95
RSP.31.
80
RSP.10.
78
RSP.21.
85
RSP.32.
75
RSP.11.
95
RSP.22.
80
No Rsp
Rerata
Deskripsi Hasil Belajar Mata Pelajaran
Nilai
82.25
Aqidah Akhlak Siswa MI
Ianatus Sibyan Bawu Lor Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan, diperoleh data hasil belajar siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor pada mata pelajaran Aqidah Akhlak sebagai berikut: TABEL 4.7 HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (VARIABEL Y) No Rsp
Nilai
No Rsp
Nilai
No Rsp
Nilai
RSP.1.
78
RSP.11.
80
RSP.21.
80
RSP.2.
95
RSP.12.
78
RSP.22.
70
53 No Rsp
Nilai
No Rsp
Nilai
RSP.3.
70
RSP.13.
85
RSP.23.
90
RSP.4.
78
RSP.14.
80
RSP.24.
80
RSP.5.
80
RSP.15.
80
RSP.25.
95
RSP.6.
75
RSP.16.
85
RSP.26.
80
RSP.7.
80
RSP.17.
80
RSP.27.
80
RSP.8.
79
RSP.18.
80
RSP.28.
90
RSP.9.
85
RSP.19.
90
78
RSP.20.
80
RSP.10.
No Rsp
Rerata
Tabel 4.8 Kriteria penyekoran Hasil Belajar Interval Nilai
Katagori
91
-
100
Memuaskan
81
-
90
Sangat baik
71
-
80
Baik
61
-
70
Cukup
51
-
60
Hampir Cukup
41
-
50
Kurang
31
-
40
Sangat Kurang
21
-
30
Buruk
1
-
20
Buruk Sekali
Nilai
81.53
54 C.
Analisis Korelasi Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Pengujian Hipotesis merupakan analisis yang harus dilakukan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Dalam uji statistik ini terdapat satu hipotesis yang diuji secara empirik untuk menentukan korelasi antara variabel X (kedisiplinan) dengan variabel Y (hasil belajar Aqidah Akhlak). Untuk memberikan gambaran perolehan data penelitian, berikut ini dipaparkan tabel skor dari subjek penelitian kedua variabel tersebut. 1. Menghitung Korelasi kedisiplinan dengan Hasil Belajar siswa MI Mitahul Huda TABEL 4.9 PEROLEHAN ANGKA INDEKS KORELASI ANTARA VARIABEL X (HASIL PENYEBARAN ANGKET MENGENAI KEDISIPLINAN) DAN VARIABEL Y (NILAI HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MI MIFTAHUL HUDA) No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
X 39 33 38 30 29 33 34 33 36 33 41 36 30
Y
XY
X2
Y2
80 80 80 75 70 85 85 80 90 78 95 90 78
3120 2640 3040 2250 2030 2805 2890 2640 3240 2574 3895 3240 2340
1521 1089 1444 900 841 1089 1156 1089 1296 1089 1681 1296 900
6400 6400 6400 5625 4900 7225 7225 6400 8100 6084 9025 8100 6084
55 No Resp 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
X 35 38 36 36 34 37 41 34 39 38 41 38 39 39 32 39 35 38 32 1146
Y
XY
X2
Y2
80 85 80 79 80 80 95 85 80 80 85 80 79 78 95 90 80 80 75 2632
2800 3230 2880 2844 2720 2960 3895 2890 3120 3040 3485 3040 3081 3042 3040 3510 2800 3040 2400 94521
1225 1444 1296 1296 1156 1369 1681 1156 1521 1444 1681 1444 1521 1521 1024 1521 1225 1444 1024 41384
6400 7225 6400 6241 6400 6400 9025 7225 6400 6400 7225 6400 6241 6084 9025 8100 6400 6400 5625 217584
∑x
∑y
∑XY
∑X2
∑Y2
Langkah selanjutnya setelah diperoleh angka indeks korelasi adalah analisis uji hipotesis. Langkah ini ditempuh untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Dalam menganalisis hasil penelitian menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk mengetahui indeks korelasi, diperlukan tabel perhitungan sebagaimana dipaparkan sehingga diperoleh harga-harga sebagai berikut: N
= 32
∑X
= 1146
56 ∑Y
= 2632
∑XY
= 94521
∑X2
= 41384
∑Y2
= 217584 Selanjutnya mengukur derajat besarnya hubungan antara
kedisiplinan dengan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
rxy
rxy
rxy rxy
N xy x y
N x
2
x N y 2 y 2
2
3294521 11462632
32.41384 1146 32.217584 217584 2
2
3024672 3016272 1324288 1313316.6962688 6927424 8400 19670.2
rxy 0.427
Berdasarkan hasil pengukuran korelasi diperoleh thitung sebesar 0.427. Setelah menghitung korelasi, maka selanjutnya melakukan interpretasi/ pemaknaan rxy = 0.427, apa artinya korelasi tersebut dalam penelitian ini? Untuk lebih jelasnya penulis uraikan langkah-langkah berikut ini:
57 Melihat tabel nilai-nilai product moment sesuai dengan jumlah sampel (N), dalam penelitian ini terdapat 32 sampel, maka di temukan nilai r dengan taraf signifikan 5% = 0,349 dan nilai r dengan taraf signifikan 1 % = 0,496 Langkah yang kedua adalah membandingkan antara ro (rxy hasil penelitian) dengan rt (nilai r dalam tabel) ro : rt=0,427: 0,388 (5%), ro: rt= 0,427: 0,449 (1%) Menyimpulkan dengan menggunakan kaidah di atas terlihat ro dibandingka rt baik nilai taraf signifikan 5%, jadi dapat disimpulkan signifikan. Walaupun pengaruhnya cukup signifikan, akan tetapi ada faktorfaktor lain yang menjadikan siswa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Bisa saja faktor guru, lingkungan sekolah, keluarga atau masyarakat yang agamis, sehingga murid dapat meningkatkan hasil belajarnya. 2. Menghitung Korelasi kedisiplinan dengan Hasil Belajar siswa MI Ianatus Sibyan Untuk mengetahui besarnya sumbangan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor, berikut peneliti sajikan tabel data mentah mengenai kedisiplinan (X) dengan hasil belajar (Y)
58 TABEL 4.10 PEROLEHAN ANGKA INDEKS KORELASI ANTARA VARIABEL X (HASIL PENYEBARAN ANGKET MENGENAI KEDISIPLINAN) DAN VARIABEL Y (NILAI HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MI IANATUS SIBYAN BAWU LOR) No Resp
X
Y
XY
X2
Y2
RSP.1.
33
78
2574
1089
6084
RSP.2.
38
95
3610
1444
9025
RSP.3.
33
70
2310
1089
4900
RSP.4.
33
78
2574
1089
6084
RSP.5.
34
80
2720
1156
6400
RSP.6.
33
75
2475
1089
5625
RSP.7.
36
80
2880
1296
6400
RSP.8.
33
79
2607
1089
6241
RSP.9.
41
85
3485
1681
7225
RSP.10.
36
80
2880
1296
6400
RSP.11.
30
78
2340
900
6084
RSP.12.
35
85
2975
1225
7225
RSP.13.
38
80
3040
1444
6400
RSP.14.
36
80
2880
1296
6400
RSP.15.
36
85
3060
1296
7225
RSP.16.
34
80
2720
1156
6400
RSP.17.
37
80
2960
1369
6400
RSP.18.
43
90
3870
1849
8100
RSP.19.
34
80
2720
1156
6400
RSP.20.
39
80
3120
1521
6400
RSP.21.
38
70
2660
1444
4900
RSP.22.
41
90
3690
1681
8100
RSP.23.
40
80
3200
1600
6400
RSP.24.
45
95
4275
2025
9025
59 No Resp
X
Y
XY
X2
Y2
RSP.25.
41
80
3280
1681
6400
RSP.26.
35
80
2800
1225
6400
RSP.27.
41
90
3690
1681
8100
RSP.28.
38
80
3040
1444
6400
1031
2283
84435
38311
187143
∑X
∑Y
∑XY
∑X2
∑Y2
Langkah selanjutnya setelah diperoleh angka indeks korelasi adalah analisis uji hipotesis. Langkah ini ditempuh untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Dalam menganalisis hasil penelitian menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk mengetahui indeks korelasi, diperlukan tabel perhitungan sebagaimana dipaparkan sehingga diperoleh harga-harga sebagai berikut: N
= 28
∑X
= 1031
∑Y
= 2283
∑XY
= 84435
∑X2
= 38311
∑Y2
= 187143 Selanjutnya mengukur derajat besarnya hubungan antara
kedisiplinan dengan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MI Ianatus Sibyan Bawu Lor dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
60
N xy x y
rxy
N x
x N y 2 y 2
2
2884435 10312283
rxy
28.38311 1031 28.187143 2283 2
2
2364180 - 2353773
rxy rxy
2
1072708 1062961.5240004 6927424 10407 16495.075
rxy 0.630
Berdasarkan hasil pengukuran korelasi diperoleh thitung sebesar 0.6309. Setelah menghitung korelasi, maka selanjutnya melakukan interpretasi/ pemaknaan rxy = 0.630, apa artinya korelasi tersebut dalam penelitian ini? Untuk lebih jelasnya penulis uraikan langkah-langkah berikut ini: Melihat tabel nilai-nilai product moment sesuai dengan jumlah sampel (N), dalam penelitian ini terdapat 28 sampel, maka di temukan nilai r dengan taraf signifikan 5% = 0,374 dan nilai r dengan taraf signifikan 1 % = 0,478 Langkah yang kedua adalah membandingkan antara ro (rxy hasil penelitian) dengan rt (nilai r dalam tabel) ro : rt=0, 0.630: 0,374 (5%), ro: rt=
0, 630: 0,478 (1%)
Menyimpulkan dengan menggunakan kaidah di atas terlihat ro dibandingka rt baik nilai taraf signifikan 5% dan taraf signifikan 1%, jadi dapat disimpulkan signifikan.
61 Walaupun pengaruhnya cukup signifikan, akan tetapi ada faktorfaktor lain yang menjadikan siswa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Bisa saja faktor guru, lingkungan sekolah, keluarga atau masyarakat yang agamis, sehingga murid dapat meningkatkan hasil belajarnya. D.
Keterbatasan Penelitian Dalam setiap kegiatan tidak akan terlepas dari sebuah kekurangan, namun kekurangan yang ada janganlah menjadi sebuah kendala bagi seorang akdemisi untuk melaksanakan penelitain. Dalam penelitian yang peneliti lakukan di MI Miftahul Huda Bawu Mojo dan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara tahun ajaran 2014/2015, tentunya mempunyai banyak keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud, antara lain: 1. Keterbatasan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Waktu yang singkat inilah yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan. 2. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian yang peneliti lakukan hanya terbatas pada satu tempat penelitian, yaitu di MI Miftahul Huda Bawu Mojo dan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara , sehingga
62 kalau penelitian ini dilaksanakan di tempat lain dimungkinkan hasilnya akan berbeda. 3. Keterbatasan biaya Peneliti menyadari bahwa biaya bukan merupakan satu-satunya faktor yang menunjang keberhasilan penelitian. Namun demikian, karena keterbatasan biaya yang dimiliki peneliti telah memperlambat pelaksanaan penelitian.
BAB V PENUTUP A.
Simpilan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penelitian dengan judul Korelasi
Antara Kedisiplinan Belajar dengan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bawu Mojo dengan MI Ianatus Syibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat disimpilkan sebagai berikut: 1. Tingkat kedisiplinan siswa MI Miftahul Huda Bawu Mojo dan MI Ianatus Sibyan Bawu Lor tergolong baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya skor siswa dalam kategori baik-memuaskan yaitu antara skor 30-48. Banyaknya siswa yang mencapai skor 30-48 untuk siswa MI Miftahul Huda Bawu, 2 dengan persentase 6.25% dalam katagori memuaskan, 15 dengan persentase 46.9% katagori sangat baik, 15 dengan persentase 43.8% katagori baik, dan ada 1 siswa dengan persentase 3.13% dalam kategori cukup, sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan dengan katagori memuaskan sebanyak 2 anak atau sebesar 7.14%, katagori sangat baik sebanyak 14 siswa dengan persentase 50%, dan katagori baik sebanyak 12 siswa dengan besarnya persentase 42.85%. 2. Hasil belajar kedua madrasah dapat dikatakan sangat baik, hal ini dapat dibuktikan dengan rerata kelas dari masing-masing MI yang mencapai angka 82.25 untuk rerata kelas MI Miftahul Huda Bawu Mojo Batealit Jepara, sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan dengan rerata kelasnya sebesar 81.53.
63
64 3. Berdasarkan penghitungan korelasi product moment diperoleh harga ro (rxy hasil penelitian) dengan rt (nilai r dalam tabel) ro : rt=
0,427: 0,388 (5%), ro:
rt= 0,427: 0,449 (1%). Dengan harga tersebut dapat disimpulkan signifikan untuk taraf signifikasi 5% sedangkan untuk taraf signifikansi 1% non sig. Sedangkan untuk MI Ianatus Sibyan diperoleh harga rxy = 0.630 jika dibandingkan dengan rt dengan (n) 28 pada tarf signifikansi 5% = 0,374 dan nilai r dengan taraf signifikan 1 % = 0,478. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlah pada siswa kelas VI di masing-masing madrasah. B.
Saran Setelah mengkaji secara seksama dan mendalami dari hasil penelitian di
atas, kiranya Penulis dapat memberikan saran sebagai rujukan bagi keberhasilan peningkatan hasil belajar terutama mata pelajaran aqidah akhlak. Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan adalah sebagi berikut : 1. Guru hendaknya senantiasa memberikan motivasi dan segenap perhatian serta cara atau metode tertentu agar siswa dapat menerapkan kedisiplinan baik di rumah ataupun di sekolah. Karena dengan kedisiplinan dapat berpengaruh terhadap meningkatnva Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah akhlak khususnya; 2. Demikian pula bagi orang tua hendaknya lebih intensif memberikan dorongan kepada putra-putrinya agar di rumah selalu berperilaku positif dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang akan merugikan
65 dirinya sendiri dan orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tatatertib bagi putera-puterinya untuk hidup teratur dan disiplin. 3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian dengan objek kajian yang sama hendaknya dapat lebih optimal memanfaatkan waktu dengan lebih banyak untuk mendalami agar didapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Reineka Cipta, 1999. Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Quantum Teaching, 2006. Hadi, Sutrisno, Metode Raesearch, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1979. Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, Media group, 2008. Kholiq, Abdul, Analisis Kurikulum Madrasah (Mata Pelajaran Aqidak Akhlaq), Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2010. Lampiran Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Dinas Pendidikan,2007. Mufarokah, Anisatul,Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta:Teras, 2009. Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, Semarang: Rasail Media Group, 2009. Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali pers, 2009. Partowisastro, Dinamika dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga, 1983. Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1981. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1999. Ramli, Mengajar dengan Senang, Jakarta: PT. Indeks, 2008. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Reneka Cipta, 2004. Soemarno, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata tertib Sekolah, Semarang: Minjaya Abadi, 1997. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta, 2008. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004. Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2004. W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Zuhairini, dkk,Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
I. Petunjuk Pengisian Angket
ANGKET PENELITIAN
1.
Bacalah petanyaan berikut dengan sekasama sebelum menjawabnya
2.
Pilihlah salah satu dari alternarif jawaban dari setiap pertanyaan sesuai dengan keadaan anda dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d
3.
Jawaban anda akan kami rahasiakan dan tidak akan mempengaruhi nama baik anda, untuk itu kejujuran dan kesungguhan pengisian angket sangat kami harapkan
4.
Atas partisipasinya kami ucapkan terimakasih
II. Identitas diri 1.
Nama
: …………………………………………………
2.
Kelas
: …………………………………………………
3.
Nomor Absen : …………………………………………………
III. Angket tentang kedisiplinan pada siswa MI Miftahul Huda Bawu Batealit Jepara dan MI I’anatus Sibyan Bawu Lor Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014 Datang sekolah sebelum dimulai pembelajaran 1. Apakah anda datang ke sekolah tepat pada waktunya? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 2. Apakah anda datang ke sekolah sebelum bel tanda masuk dibunyikan? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu Mengerjakan tugas yang dibebankan 3. Apakah anda mengerjakan tugas rumah? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 4. Apakah anda mengerjakan tugas di sekolah selesai tepat waktu? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 5. Apakah anda mendapatkan hukuman karena tidak mengerjakan tugas? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 6. Mengikuti pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu Tidak keluar ruangan sebelum waktu berakhir 7. Apakah anda keluar ruangan untuk meludah saat pembelajaran? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu
8. Apakah anda tetap diruangan saat pembelajaran sedang berlangsung? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu Memanfaatkan waktu kosong untuk membaca 9. Apakah anda memanfaatkan waktu kosong untuk mengulang materi yang sudah lewat? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 10. Apakah anda memanfaatkan waktu kosong untuk mempersiapkan materi yang sudah diajarkan? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu Sering bolos (tidak masuk sekolah) 11. Apakah anda tidak masuk sekolah karena sakit ringan? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu 12. Apakah anda tidak masuk sekolah karena orang tua sedang ada kerepotan? a. Tidak pernah c. sering b. Jarang d. selalu