PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PRESENTASI PADA STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP RETENSI SISWA (Quasi Experiment di SMA Negeri 87 Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
HENI LUPITA SARI 1110016100055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
ABSTRAK Heni Lupita Sari (1110016100055), “Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta”. S1-Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap retensi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu, dengan desain kelompok kontrol non-ekuvalen. Sampel penelitian berjumlah 36 siswa untuk kelas eksperimen dan 36 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua yaitu tes dan non tes, tes yang diberikan merupakan tes pilihan ganda sebanyak 25 butir dan insturmen non tes merupakan angket respon yang diberikan kepada siswa. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan uji-t. Hasil analisis data menggunakan uji-t pada kedua kelompok tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 2.97, sedangkan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) 70 yaitu sebesar 1.69, maka dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (Teka-Teki Silang) dengan media presentasi powerpoint terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan. Kata Kunci: media PowerPoint, Strategi pembelajaran aktif crossword puzzle, Retensi siswa.
i
ABSTRACT Heni Lupita Sari (1110016100055), “The Influence of Use Presentation Media on Crossword Puzzle Active Learning Strategy by Against Students’ Retention on Structure and Function of Animal Tissues Concept at SMAN 87 Jakarta”. S1-Thesis, Biology Education Program Study, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta. This research aimed to know the influence of use presentation media on crossword puzzle active learning strategy by against students’ retention on structure and function of animal tissues concept at SMAN 87 Jakarta. The research method used was quasi experiment with non-equivalent control group modification design. The samples of the study were 36 students for the experimental class and 36 students for the controlled class. The instrument of research consisted of a test and non test instrument, the test instrument that used was 25 items multiple choices and non test instrument was questionnaire. The study used t-test as data analysis technique. The result of data analysis using t-test on the two groups showed that the value of t count was 2,97, while t table at 5% significance level and 70 degree of freedom (df) was 1,69. So it can be said that t count > t table . It means that the alternative hypotheses (H a ) was accepted and the null hypotheses (H o ) was rejected. This indicated that there was influence of crossword puzzle active
learning strategy by PowerPoint presentation media against students’ retention on structure and function of animal tissues concept. Keyword: PowerPoint Media, Crossword Puzzle Active Learning Strategy, Students’ Retention
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur keharidat Allah SWT peneliti panjatkan yang selalu memberikan kenikmatan hidup dengan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, dan shalawat teriring salam kepada baginda Rasuullah saw pembawa peradaban dari kegelapan menuju cahaya yang terang serta salampun tercurah kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Retensi Siswa”. Penulisan skripsi ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selaku pembimbing I
yang telah meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan, arahan dan nasihat yang membangun, serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3.
Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendiidkan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Dr. Zulfiani, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
5.
Eny S.Rosyidatun, S.Si., M.A., selaku Pembimbing II yang telah membantu penulis dalam membimbing, memberikan saran dan nasehat serta arahan yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang memberikan saran dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.
Dosen pengajar program studi IPA Biologi UIN Syarifh Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.
8.
Ayahanda Ismet Suriadi, Ibunda Kori Lina, dan Adik Ardi Permana terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya sampai selesainya skripsi ini.
9.
Drs. E. Awaludin, selaku Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMAN 87 Jakarta.
10. Drs. Basuki Prayitno dan seluruh staf guru SMAN 87 Jakarta. 11. Kelompok belajar yang selalu mendukung dan memberikan doanya, Lianda Dwi Astuti, Arifa Nurhudayanti, Woro Puspito, Eny Rahayu, dan Ristha Inggrid Mandela. 12. Keluarga Biobe yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, doa serta semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini 13. Sahabat Masih Pelangi, Uum Humairoh, Fauzia Hayatun Nufus, Ulfah Fauziyah, Aji Nadiyah Zuliarti, Nurdina Mecca Zathira, Tiara Wenty Aulianda, Liestiana Apriani, Marry Silvita, Meylia Yuliandari, Novita Nurahmi, Gantina Raila, dan Disa Fajriah Arifin yang selalu memberikan dukungannya. 14. Keluarga besar dan Almarhumah eyang, yang selalu memberikan dukungan dan doa sehingga proses penyelesain skripsi ini dapat berjalan dengan baik. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan banyak terima kasih.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Jakarta, Maret 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................. 9 C. Pembatasan Masalah ................................................................. 9 D. Perumusan Masalah .................................................................. 10 E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian .................................................................... 10
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritis ...................................................................... 11 1. Media Pembelajaran ............................................................. 11 a. Pengertian Media Pembelajaran ...................................... 11 b. Media Cetak ..................................................................... 12 c. Media Presentasi .............................................................. 13 2. Strategi Pembelajaran ........................................................... 15 a. Pengertian Strategi Pembelajaran .................................... 15 b. Klasifikasi Strategi Pembelajaran .................................... 16 c. Komponen Strategi Pembelajaran ................................... 16 3. Pembelajaran Aktif ............................................................... 18 a. Pengertian Pembelajaran Aktif ........................................ 18 b. Karakteristik Pembelajaran Aktif .................................... 18 c. Prinsip-Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif ........................ 19
vi
4. Crossword Puzzle (TTS) ...................................................... 20 a. Pengertian Crossword Puzzle (CP) ................................. 20 b. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Aktif (CP)...... 20 5. Retensi (Daya Ingat) ............................................................. 21 a. Pengertian Retensi ........................................................... 21 b. Jenis Retensi .................................................................... 22 c. Lupa Dalam Belajar ......................................................... 24 6. Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ................................... 26 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 27 C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 29 D. Hipotesis Penelitian................................................................... 31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 32 B. Metode dan Desain Penelitian................................................... 32 1. Metode Penelitian ................................................................. 32 2. Desain Penelitian .................................................................. 32 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 33 D. Variabel Penelitian .................................................................... 33 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34 F. Instrumen Penelitian.................................................................. 34 1. Jenis Instrumen ................................................................... 34 2. Kalibrasi Instrumen ............................................................. 37 G. Teknik Analisis Data ................................................................. 41 1. N-gain .................................................................................. 41 2. Retensi ................................................................................ 41 3. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................. 42 H. Hipotesis Statistik ..................................................................... 44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................... 45 1. Tes Objektif......................................................................... 45
vii
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................ 47 1. Uji Normalitas Kelompok Kontrol & Eksperimen ............. 47 2. Uji Homogenitas Kelompok Kontrol & Eksperimen .......... 49 C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 51 1. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai pretest ..................... 52 2. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai posttest ................... 52 3. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai retest ...................... 53 4. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai N-gain ..................... 54 D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 54 E. Keterbatasan Dalam Penelitian ................................................. 61 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 62 B. Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63 LAMPIRAN ....................................................................................................... 67 SURAT-SURAT ................................................................................................223
viii
DAFTAR TABEL Judul Tabel
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian................................................................................32 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...........................................................35 Tabel 3.3. Koefisien Validitas.............................................................................37 Tabel 3.4. Kriteria Reabilitas Instrumen .............................................................38 Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................................39 Tabel 3.6. Kriteria Daya Pembeda ......................................................................40 Tabel 3.7. Retensi Siswa Berdasar Penguasaan Konsep Depdikbud ..................42 Tabel 4.1. Data Pretest, Posttest,Retest Kelompok Kontrol & Eksperimen .......45 Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Nilai N-gain dan Retensi .........................................46 Tabel 4.3. Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............47 Tabel 4.4. Uji Normalitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............48 Tabel 4.5.Uji Normalitas Retest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................48 Tabel 4.6. Uji Normalitas N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............49 Tabel 4.7. Uji Homegenitas Pretest Kedua Kelompok .......................................50 Tabel 4.8. Uji Homegenitas Postest Kedua kelompok .......................................50 Tabel 4.9. Uji Homegenitas Retest Kedua Kelompok ........................................51 Tabel 4.10. Uji Homegenitas N-gain Kedua Kelompok .....................................51 Tabel 4.11. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Pretest dengan uji-t .......................52 Tabel 4.12. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Postest dengan uji-t .......................53 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Retest dengan uji-t .........................53 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Hipotesis nilai N-gain dengan uji-t ........................54
ix
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Gale ...................................................12
x
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Lampiran
Halaman
Lampiran 1. RPP Kelas Kontrol..........................................................................67 Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ...................................................................94 Lampiran 3. Daftar Istilah Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan..............122 Lampiran 4. Kisi-Kisi InstrumenTes ..................................................................123 Lampiran 5. Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen Dengan Software Anates ...150 Lampiran 6. InstrumenTes ..................................................................................153 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen ..............................................................158 Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol ..........................................159 Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Kelas Kontrol.........................................167 Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen .................................175 Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa Kelas Eksperimen ................................183 Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol ..................................................191 Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen ...........................................193 Lampiran 14. Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ...................................195 Lampiran 15. Uji Prasyarat Analisis Kelas Kontrol & Eksperimen ...................202 Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas ..........................................................207 Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas ......................................................213 Lampiran 18. Perhitungan Uji Hipotesis.............................................................218 Lampiran 19. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................223 Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian .........................................................224 Lampiran 21. Lembar Ujian Referensi................................................................225
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 1 (1) “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. 1 Sedangkan menurut Ki Hadjar Dewantara tokoh pendidikan kita, pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya. 2 Berdasarkan uraian diatas dapat kita katakan bahwa pendidikan merupakan suatu daya upaya untuk dapat membentuk dan mengembangkan berbagai aspek pada diri seseorang. Baik dalam budi pekertinya, dalam pemikirannya, dalam jasmani dan rohaninya maupun dalam pembentukan keterampilannya. Komponenkomponen tersebut diharapkan dapat memajukan kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa negaranya. Dapat dikatakan, tidak ada bangsa yang maju tanpa membangun pendidikan yang bagus. Tidak ada bangsa yang maju tanpa mengembangkan karakter dan nilai-nilai budaya bangsanya sendiri, seperti budaya kerja keras, wirausaha, budaya saling menghormati dan menghargai, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk membangun bangsa dengan orang-orang yang memiliki karakter seperti yang diatas oleh sebab itu untuk mewujudkan cita-cita yang luhur tersebut kita membutuhkan orang yang bersedia dan profesional yaitu diperlukan adanya tenaga pendidik.
1
Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi, 2003), Cet. 1, h. 5. 2 Dodi Nandika, Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), h.viii.
1
2
Dalam Undang-Undang Sisdiknas (sistem pendidikan nasional) 2003 atau UU RI No. 20 Tahun 2003 dalam Bab XI Tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan; pasal 39 ayat 2 disebutkan “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Serta dalam pasal 40 ayat 2 dikatakan, bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya”. 3 Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tenaga yang berperan penting dalam proses pendidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dalam pembentukan individu yang berbudi pekerti baik dengan keterampilan yang beragam dan dapat menjadi teladan yang baik guna tercapainya tujuan dalam pendidikan. Berdasarkan laporan United Nation and Development Program (UNDP) tahun 2003 yang menunjukkan penurunan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPMI) dari 0,684 menjadi 0,682 atau dari urutan 110 menjadi urutan 112 dari 175 negara. 4 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia menunjukkan tingkat rendah atau tingginya suatu mutu sumber daya manusia. Data IPMI tahun 2003 menjelaskan suatu penurunan mutu sumber daya manusia, dimana rendahnya mutu suatu pendidikan akan berakibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia pada bangsa kita, oleh sebab itu untuk melahirkan sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat dibentuk melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu juga. Sebab itu peran guru sangat dibutuhkan dimana “Guru dan dosen yang profesional merupakan faktor penentu proses dan luaran pendidikan yang bermutu”. 5 Berdasarkan data UNDP terbaru menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPMI) pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi 0,684 hal
3
Mohamad Surya, Abdul Hasim, dan Rus Bambang Suwarno, Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.9. 4 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru: Analisis Kronologis atas Lahirnya UU Guru dan Dosen, (Jakarta: Elsas, 2006), Cet. Ke-1, h. 6. 5 Surya, dkk. op. cit,. h. 4.
3
tersebut telah menunjukan adanya perubahan dari berbagai aspek yang telah diterapkan oleh Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. 6 Meskipun IPMI meningkat namun kategori nilai 0,684 tersebut masih dimasukkan dalam kategori pembangunan
manusia
menengah.
Untuk
menjadikan
IPMI
menjadi
pembangunan manusia tinggi, pemerintah harus lebih giat lagi memberikan pembaharuan-pembaharuan
dalam
berbagai
aspek,
yang
salah
satu
pembaharuannya diberikan dalam bidang pendidikan. Peningkatan IPMI dari tahun 2003 hingga 2014 menunjukan, telah diadakannya pembaharuan atau evaluasi dalam bidang pendidikan. Pembaharuan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai cara, mulai dari sistemnya, pemilihan atau penggunaan tenaga pendidik dan kependidikannya, penerapan strategi pembelajaran yang sesuai serta penggunaan media teknologi dalam pembelajaran. Media teknologi saat ini dipercaya dapat mempermudah segala rangkaian aktivitas manusia karena media teknologi saat ini telah dirancang dengan berbagai macam manfaat yang dapat di rasakan dalam berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat bahwa penggunaan media teknologi tidak hanya dikhususkan pada kegiatan perkantoran saja misalnya seperti penggunaan media teknologi komputer atau aplikasi lainnya yang dapat membantu menyelesaikan tugas perkantoran tetapi sekarang media teknologi sudah berkembang pesat pemanfaatannya terutama
dalam
bidang
pendidikan.
Kurangnya
pengetahuan
mengenai
pemanfaatan teknologi, menyebabkan kurangnya media perantara atau media penghubung yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran yang menyebabkan proses pembelajaran masih berlangsung secara konvensional. Kecenderungan menganggap teknologi sulit untuk dipelajari dan diperoleh membuat kebanyakan pendidik mengambil keputusan alternatif untuk tidak menyertakan teknologi dalam proses pembelajaran padahal penggunaan teknologi selain dapat mempermudah guru dalam proses pembelajaran, karena dengan bantuan teknologi guru lebih dapat mengeksplorasi kemampuan mengajarnya
6
United Nation and Devolopment Program, 2014, (tersedia melalui http: www.id.undp.org, diunduh pada tanggal 05 Februari 2014).
4
yang dapat menyebabkan peserta didik merasakan pembelajaran
yang
menyenangkan, juga meningkatkan ketertarikan tersendiri dalam proses pembelajaran tanpa menghilangkan esensi dari proses pembelajaran tersebut dan dapat meringankan pekerjaan guru dalam menyiapkan materi ajar. Keterbatasan pengetahuan akan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran membuat
dan lemahnya guru menghadirkan media untuk pembelajaran
penerapan
metode
ceramah
semakin
menjamur.
Terbatasnya
penggunaan alat-alat teknologi pembelajaran yang dipakai dikelas diduga juga merupakan salah satu penyebab masih lemahnya mutu pendidikan di Indonesia. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. 7 Salah satu media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran ialah media cetak. Media cetak merupakan media dasar yang digunakan seorang pengajar dalam proses pembelajaran. Penggunaan media ini tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran, hal ini dapat ditujukkan bahwa sebagian besar sumber belajar berasal dari media cetak. Tampilan pada media cetak berupa tulisan dan gambar yang termuat dalam kertas. Sedangkan media yang mudah dioperasikan dan sering dijadikan alat presentasi ialah penggunaan Microsoft PowerPoint. Pada media ini tidak hanya berupa tulisan yang dapat ditampilkan, gambar dan video materi pembelajaran yang terkait dapat ditampilkan. Penggunaan media presentasi PowerPoint ini dapat memudahkan penyampaian materi pembelajaran, terutama pada materi pembelajaran yang penyampaiannya tidak hanya dapat dilakukan secara lisan melainkan didukung dengan tampilan gambar dan suara agar maksud dari materi tersebut tersampaikan. Seperti pada materi pembelajaran biologi, jika hanya disampaikan
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2010),
h. 8.
5
melalui lisan atau hanya dengan metode ceramah mungkin saja esensi dari materi yang terserap atau diterima oleh siswa hanya beberapa persen saja atau mungkin ada beberapa siswa belum dapat menangkap apa yang telah dijelaskan oleh guru tersebut sehingga jangankan untuk mengingat ulasan materi tersebut, mengerti atau paham saja dari ulasan guru tersebut masih dipertanyakan. Berdasarkan uraian di atas penggunaan kedua jenis media pembelajaran tersebut dapat kita terapkan dalam strategi pembelajaran. Strategi Pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. 8 Namun, pada kenyataannya strategi pembelajaran yang diterapkan di Indonesia masih bersifat monoton atau belum adanya inovasi-invasi yang baru yang dapat menjadikan peserta didik menikmati pembelajaran dengan menyenangkan dan penuh dengan antusias. Untuk menciptakan individu yang bermutu tinggi dalam pembelajaran seperti memiliki kecakapan, keterampilan dan lain sebagainya dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai. Berdasarkan Tujuan Pendidikan nasional seperti termuat dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 2 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 9 Untuk menciptakan individu yang cakap, kreatif, mandiri dll dibutuhkan proses pembelajaran yang aktif. Ketika pembelajaran terlaksana secara aktif membuat peserta didik dapat
8
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2010),Cet. 1, h. 17. 9 Surya, dkk. op. cit,. h. 31.
6
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya guna terciptanya tujuan pembelajaran yang kondusif. Pembelajaran yang aktif tercipta karena adanya komunikasi dua arah yang baik antara guru dan anak didiknya. Pembelajaran yang aktif atau disebut dengan Active Learning mengandung makna sebagai “pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik (student centered) daripada berpusat pada guru (teacher centered)” . 10 Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menandakan bahwa siswa
merasakan
kenyamanan
dan
kesenangan
terhadap
pembelajaran.
Pembelajaran aktif yang menekankan pada “pembelajaran kesenangan-serius” dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian, meningkatkan kesenangan mereka untuk belajar, dan mengatur suasana agar pengalaman flow bisa terjadi. “Flow adalah keadaan sadar yang di dalamnya seseorang bisa betul-betul terbenam dalam sebuah aktivitas”. 11 Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yang bisa diterapkan di sekolah adalah Crossword Puzzle atau Teka-Teki Silang (TTS). Crossword puzzle (TTS) merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang menyenangkan yang dapat memudahkan siswa dalam belajar khususnya dalam memahami materimateri biologi yang memerlukan tingkat hafalan lebih dalam tanpa mengurangi esensi dari proses pembelajar tersebut. Karena “Teka-Teki Silang dapat mengundang partisipasi siswa dalam proses belajar karena pembelajaran dengan TTS ini dapat dilakukan secara perseorangan atau perkelompok di dalam kelas”. 12 Dalam materi pembelajaran yang mengandung tingkat hafalan yang lebih banyak, penggunaan media cetak dan presentasi dengan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) ini dapat menunjang metode mengajar guru agar tujuan pembelajaran tercapai. Semakin banyak item-item informasi baru dalam materi pembelajaran semakin banyak pula item-item yang perlu kita ingat atau
10
Indrawati dan Wanwan Setiawan, “Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan Untuk Guru SD”, Modul Suplemen BBM PPPPTK IPA, (Jakarta: PPPPTK), September 2009, h. 12. 11 Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, terjemahan Dwi Wulandari, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet.1, h. vi. 12 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif Edisi Revisi, terjemahan Raisul Muttaqien, (Bandung: Penerbit Nusamedia, 2011), Cet. IV, h. 256.
7
pahami. Materi pembelajaran dikatakan dapat terserap dengan baik oleh siswa ketika siswa dapat mengulas kembali apa yang telah ia terima atau bahkan paham dengan apa yang telah dipelajarinya. Membentuk ingatan atau daya ingat (retensi) siswa dalam pembelajaran bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, perlu dilihat pula pengaruh antara penggunaan media cetak dan presentasi dalam strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) sebagai alat penunjang pembelajaran yang dapat meminimalisir siswa lupa atau sulit dalam mengingat item-item informasi dalam pembelajaran. Sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil akhir dalam proses belajar tersebut. Penelitian yang berkaitan pun dilakukan oleh Ulyatis Sholikhah dan Sulekha Rao Coticone. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulekha menunjukan bahwa teka-teki silang dapat memberikan pengaruh positif karena berkontribusi dalam meningkatkan peran aktif individu dalam pembelajaran Biochemistry.13 Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan Ulyatis menunjukan adanya pengaruh positif antara aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran crossword puzzle dengan menggunakan media slide presentasi. 14 Salah satu materi pembelajaran biologi yang membutuhkan tingkat pemahaman dan ingatan yang baik ialah mengenai struktur dan fungsi jaringan hewan. Karena materi ini merupakan materi lanjutan setelah mempelajari dan mengetahui tentang sel. Materi struktur dan fungsi jaringan hewan merupakan salah satu materi biologi yang menuntut pemahaman siswa pada konsep struktur jaringan hewan seperti struktur jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan otot yang kemudian dihubungkan dengan fungsi jaringan tersebut. Suatu fungsi jaringan yang saling berkaitan akan membentuk sebuah organ dan organ
13
Sulekha Rao Coticone, Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education, Journal of Collage Science Teaching, vol.42, 2013, pp. 33. (tersedia melalui www.researchgate.net diunduh pada tanggal 25 Februari 2014). 14 Ulyatis Sholikhah, Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar, Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, 2011. h.vi.
8
yang saling bekerja sama akan menciptakan suatu sistem organ. Dikatakan sebuah sistem hal tersebut menandakan tingkat kekompleksitasan sesuatu, agar siswa dapat memahami hal tingkatan yang lebih kompleks siswa terlebih dahulu harus mampu memahami hal yang sifatnya masih dasar dan ingatan tersebut tersimpan dalam jangka yang lama sehingga merasakan bahwa pembelajaran biologi ini akan lebih bermakna. Oleh sebab itu sangat diharapkan penguasaan materi biologi mengenai struktur dan fungsi jaringan hewan tersebut sangat baik sehingga dapat membantu dalam pemahaman materi selanjutnya yang mempunyai kompleksitas konten yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil observasi di sekolah ketika sedang melangsungkan proses PPKT di sekolah SMAN 87 Jakarta , materi struktur dan fungsi jaringan hewan ini merupakan salah satu materi yang membutuhkan pemahaman dan memiliki istilah untuk membentuk ingatan lebih banyak pada saat kelas XI. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan wawancara oleh guru mata pelajaran kelas XI. Tingkat pemahaman yang kurang dan tidak ditunjang dengan ingatan yang baik mengakibatkan hasil belajar siswa pada materi ini sebagian besar belum sesuai dengan KKM, dimana KKM yang berlaku di sekolah ini ialah ≥ 75. Ratarata dalam satu kelas yang berjumlahkan 36 siswa, hanya 40% yang mendapatkan nilai di atas KKM sekolah selebihnya memiliki nilai dibawah KKM. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar yang belum mencapai nilai KKM, dapat kita lihat dari konten materi tersebut yang membutuhkan pemahaman dan daya ingat yang lebih, ditambah penggunaan metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi tersebut masih belum maksimal serta masih belum adanya metode alternatif yang dihadirkan guru untuk melakukan suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran sehingga esensi dari pembelajaran tersebut dapat tersampaikan kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi tersebut, sebagai suatu bentuk metode alternatif dalam proses pembelajaran guna untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya di SMAN 87 Jakarta berdasarkan pemaparan latar belakang di atas peneliti hendak mengetahui apakah terdapat pengaruh dengan penggunaan media presentasi yang dipadukan dengan strategi
9
pembelajaran yang aktif bertujuan untuk dapat meningkatkan daya ingat atau retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan dalam proses pembelajaran melalui penelitian dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Presentasi pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Retensi Siswa”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1.
Masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
2.
Kurangnya inovasi dalam proses kegiatan pembelajaran.
3.
Kurangnya pengetahuan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
4.
Belum banyak yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
5.
Masih kurang tepatnya penggunaan strategi dalam pembelajaran.
6.
Kesulitan dalam menghapal item-item informasi menyebabkan siswa mudah lupa.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi pada aspek-aspek kegiatan penelitian, yakni sebagai berikut: 1.
Penggunaan media yakni media cetak pada kelas kontrol dan media presentasi (PowerPoint) pada kelas eksperimen sebagai media pembelajaran.
2.
Penggunaan strategi pembelajaran aktif yaitu strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (Teka-Teki Silang).
3.
Hasil yang diukur adalah retensi siswa dengan interval waktu selama 3 minggu, terhitung dari waktu berlangsungnya post-test pada konsep Struktur dan Fungsi jaringan hewan.
4.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMAN 87 Jakarta.
10
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Sialang) Terhadap Retensi Siswa pada konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan?”
E. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui
pengaruh
penggunaan
media
presentasi
pada
strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap retensi Siswa dengan interval waktu 3 minggu pada konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan.
F. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Guru Biologi, dapat melakukan pembaharuan metode mengajar dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif ini yang disertai media presentasi sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan dapat dijadikan wahana peningkatan kreativitas guru dalam pengimplementasian metode pengajaran.
2.
Bagi Siswa, sebagai konsep pembelajaran yang memberikan suasana baru yang dapat memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tanpa menghilangkan esensi pembelajaran yang sedang berlangsung dan dapat meningkatkan nilai hasil belajar yang telah ditetapkan KKM.
3.
Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan sedikit gambaran mengenai inovasi dalam mengajar bagi pembaca dan dapat dijadikan motivasi kepada para peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks atau lebih inovatif guna terciptanya strategi pengajaran yang lebih sesuai, interaktif, menarik seiring dengan
kemajuan
jaman
pembelajaran tersebut.
tanpa
menghilangkan
esensi
dari
proses
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis 1.
Media Pembelajaran a.
Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahas latin, yakni medius yang secara harfiahnya
berarti ‘tengah’, ‘pengantar’, atau ‘perantara’. Dalam bahasa arab, media disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga ‘tengah’. 1 Pembelajaran adalah suatu proses yang biasanya berkaitan dengan pendidikan, hubungan antara proses belajar dan mengajar, dan suatu kegiatan yang tersusun secara sistematis dalam pelaksanaannya. Berhubungan dengan pembelajaran dapat dikatakan media pembelajaran adalah suatu perantara yang menunjang proses berlangsungnya pembelajaran atau dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 2 Berdasarkan
uraian
diatas
dapat
dikatakan
bahwa
media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana terutama dalam proses pembelajaran sehingga dapat menciptakan lingkungan atau kedaan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar yang efektif demi tercapainya hasil belajar yang optimum. Salah satu gambaran paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teoritis pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah Dale’s Cone of
1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2010),
h. 6. 2
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.
11
12
Experience (Kerucut Pengalaman Dale). 3 Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner. Terdapat tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial atau gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). 4 Berikut kerucut Edgar Dale yang dimaksud :
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Gale Pengalaman belajar konkrit yang secara langsung dialami siswa terletak di bagian bawah kerucut. Disinilah pengalaman belajar paling besar dan banyak memperoleh manfaat karena dengan cara mengalaminya sendiri. Dapat diketahui bahwa belajar yang sukses (successful learning) adalah belajar dengan mengalami. 5
b.
Media Cetak Media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara
professional, seperti buku, majalah, buku petunjuk, fotokopi, dan hasil reproduksi sendiri. 6
3
Yudhi Munadi, op. cit., h. 18. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010). Cet. 13., h.
4
7. 5
Yudhi Munadi, op. cit., h. 19. Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1994). Cet. 2. h. 161. 6
13
Adapun terdapat beberapa kelebihan dan keterbatasan pada media cetak, yakni: 1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain; 2) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing; 3) Mudah untuk dibawa; 4) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusi dengan mudah dan mudah diperbaiki Sedangkan keterbatasan dalam media cetak, yakni: 1) Mencetak medianya dapat memakan waktu yang tergantung kepada kompleksnya pesan yang dicetak; 2) Mencetak foto atau gambar bewarna biasanya memerlukan biaya yang mahal; 3) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak; 4) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan; 5) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak dan hilang. 7
c.
Media Presentasi Media presentasi adalah salah satu bentuk pemanfaatan multimedia
berbasis komputer yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media presentasi ini digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis yang digunakan dalam proses pembelajaran baik untuk cakupan kelompok kecil maupun kelompok besar. Pemanfaatan multimedia presentasi ini biasanya menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak yang sering dijadikan media presentasi adalah penggunaan PowerPoint yang dikembangkan oleh Microsoft Inc. penggunaan perangkat lunak PowerPoint ini mempermudah pendidik dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Dengan beragamnya peragkat lunak
7
Ibid., h.168.
14
beserta perangkat kerasnya sebagai penunjang telah menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini. Adapun terdapat beberapa kelebihan dalam penggunaan media presentasi ini, yaitu: 1) Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagry; 2) Memiliki kemampuan menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan yang terintergrasi; 3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya; 4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran; Sedangkan keterbasan dalam media presentasi, yakni: 1) Ketergantungan listrik sangat tinggi; 2) Media pendukungnya harga relatif mahal karena harus ada komputer dan LCD; 3) Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyajian materi; 4) Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi. 8
Program PowerPoint merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia yang menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah karena tidak ada bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (storage). 9 Seperti yang dijelaskan diatas bahwa PowerPoint ini merupakan salah satu media presentasi yang penggunannya dapat dipelajari dengan mudah, menjadi penunjang yang baik dalam pembelajaran oleh sebab itu penggunaan PowerPoint dalam presentasi baik dalam bidang pembelajar, presentasi
8
Khentut, (Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas), Modul Pembuatan Media Presentasi, 2010, h. 6. (tersedia melalui http: tvf.dosen.isi-ska.ac.id diunduh pada tanggal 21 maret 2015). 9 Susilana dan Riyana, op. cit. h. 101.
15
produk, seminar, meeting, dan lain lain banyak digunakan. PowerPoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan, yakni: 1) Personal Presentation, dimana penggunaan PowerPoint sebagai media presentasi dalam classical learning. Seperti kuliah, seminar, training, dan lain lain; 2) Stand
Alone,
dimana
PowerPoint
dirancang
khusus
untuk
pembelajaran individu yang bersifat interaktif; 3) Web Based, pada pola ini PowerPoint dapat diformat menjadi file web; Berikut penjabaran prosedur bagaimana pembuatan program presentasi dengan media PowerPoint, antara lain: 1) Identifikasi program, hal ini bertujuan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi; 2) Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran seperti video, gambar, animasi, dan suara. Pengumpulan data bisa didapatkan dari sumber manapun, seperti cetak, internet ataupun dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan. Misal dengan cara merekam suara, shooting, dsb. Materi untuk PowerPoint sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek atau hanya pointer-pointernya saja; 3) Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dibuat sesingkat mungkin, selanjutnya proses pengerjaan di PowerPoint hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages atau File exe. 10
2.
Strategi Pembelajaran a.
Pengertian Strategi Pembelajaran Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola
10
Ibid., h. 102.
16
umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 11 Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 12 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan awal yang biasa dilakukan oleh seorang pendidik sebelum memulai proses pembelajaran, dengan prosedur yang sistematis dimulai dari pemilihan materi, model atau metode yang akan digunakan, bagaimana pengelolaan kelasnya, dimana bertujuan untuk pemberian pengetahuan yang baru bagi peserta didik dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
b.
Klasifikasi Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu strategi
pembelajaran
langsung
(direct
instruction),
tak
langsung
(indirect
instruction), interaktif , pengalaman (experiental), dan mandiri. 13 Setelah mengetahui strategi pembelajaran terbagi menjadi beberapa jenis, strategi pembelajaran juga di golongkan menjadi beberapa berdasarkan aspek-aspek tertentu.
c.
Komponen Strategi Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu
pada seperangkat komponen yang bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. 14 Dalam pembelajaran guru merupakan komponen sangat penting, tetapi jika hanya ada guru siapa yang akan diberikan pengetahuan dan informasi baru selain adanya peserta didik. Untuk mencapai tujuan dari
11
Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997), cet.1, h. 11. 12 Suyono & Hariyanto, Belajar Dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9. 13 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: Lapis-PGMI, 2008), h. 12. 14 Ibid., h. 14.
17
pembelajaran, adanya keterlibatan dan interaksi antara guru dan peserta didik belum menjamin keberhasilan pembelajaran tersebut. Berikut beberapa komponen dalam pembelajaran: 1) Guru, guru merupakan salah satu tokoh utama dalam pembelajaran; 2) Peserta didik, merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuannya untuk mencapai tujuan belajar; 3) Tujuan, merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan oleh seorang guru sebelum berlangsungnya proses pembelajaran; 4) Bahan
pelajaran,
merupakan alat
untuk
tercapainya tujuan
pembelajaran yang berupa bahan materi ajar yang tersusun secara sistematis; 5) Kegiatan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajarn yang sesuai dengan standar proses pembelajaran; 6) Metode, merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; 7) Alat, merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai bahan penunjang dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran; 8) Sumber pembelajaran, merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan rujukan atau panduan dalam proses pembelajaran; 9) Evaluasi, merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan pembelajarannya sudah tercapai dan dapat dijadikan feed back oleh seorang guru sebagai koreksi untuk perbaikan; 10) Situasi atau lingkungan, merupakan komponen yang dapat mempengaruhi pembelajaran lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, letak sekolah, dll).
18
3.
Pembelajaran Aktif a.
Pengertian Pembelajaran Aktif Zaini
menyatakan
bahwa
pembelajaran
aktif
adalah
suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.15 Dimana ketika dalam proses pembelajaran banyak melibatkan peran atau adanya dominasi dari peserta didik hal itu menandakan proses pembelajaran aktif sedang berlangsung. Belajar aktif meliputi strategi pengajaran yang pada semua instruksi kegiatannya melibatkan keaktifan peserta didik sehingga tidak ada siswa yang pasif dan siswa mampu memecahkan masalah yang ditemukan pada setiap kelompok kecil dalam pembelajarannya. 16
b.
Karakteristik Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik – karakteristik
sebagai berikut: 17 1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar
melainkan
pada
pengembangan
keterampilan
pemikiran analitis dan kritik terhadap topik atau permasalahan yang akan dibahas; 2) Mahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah; 3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi kuliah; 4) Mahasiswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa, dan melakukan evaluasi; 5) Umpan-balik
yang
lebih
cepat
akan
terjadi
pada
proses
pembelajaran.
15
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. xiv. 16 Donald C. Orlich, et al., Teaching Strategies: A Guide to Effective Instruction, (Boston: Wadsworth, 2010), p. 40. 17 Ari Samadhi, (“Pembelajaran Aktif Active Learning”), Makalah online disampaikan pada Teaching Improvement Workshop, 2008, h. 47. (tersedia melalui http: www.eng.unri.ac.id, diunduh pada tanggal 25 Februari 2014).
19
c.
Prinsip-Prinsip Belajar Siswa Aktif Proses belajar aktif harus direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis. Dalam pelaksanaan mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip belajar sehingga pada proses pembelajaran, siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal. Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara belajar aktif siswa. 18 1) Stimulus belajar, merupakan suatu pesan yang diterima oleh siswa berupa informasi yang diberikan oleh seorang guru; 2) Perhatian dan motivasi, merupakan prasyarat utama dalam proses pembelajaran. Dimana tanpa adanya perhatian dan motivasi stimulus yang diberikan dari guru pun tidak akan berarti apa-apa. Oleh sebab itu perhatian dan motivasi hal utama yang harus diperhatikan. Cara pemberian perhatian dan motivasi bisa dalam beraneka bentuk seperti pengajaran yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, penggunaan media atau alat bantu yang menarik perhatian siswa, dan lain-lain; 3) Respon yang dipelajari, dimana adanya respon siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru; 4) Penguatan, segala sesuatu yang memiliki kecenderungan untuk diulang kembali manakala ketika diperlukan; 5) Pemakaian dan pemindahan, maksudnya adalah dimana belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memakai dan memindahkan apa yang sudah dipelajari pada keadaan yang akan datang.
18
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Sina Baru Offset, 1989), cet. 2, h. 27.
20
4.
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) a.
Pengertian Crossword Puzzle Crossword Puzzle merupakan salah satu permainan yang dapat
digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal. 19 Penggunaan pembelajaran aktif crossword puzzle ini diharapkan dapat menciptakan suasana baru dalam belajar sehingga anak-anak atau peserta didik memiliki ketertarikan lebih dalam belajar. Mendesain tes uji pada teka-teki silang mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung, dan penyelesaiannya dapat diselesaikan secara individu ataupun tim. 20
b.
Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Dalam penerepan pembelajaran crossword puzzle memiliki beberapa
variasi prosedur atau langkah penerapannya, salah satu prosedur umum yang biasanya diterapkan, yakni: 1) Langkah pertama adalah mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa istilah atau nama-nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah Anda selesaikan; 2) Susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-item sebanyak yang Anda dapat. Hitamkan kotak-kotak yang tidak Anda perlukan; 3) Buatlah contoh-contoh item-item silang, gunakan di antara macammacam berikut ini; 4) Bagikan teka-teki kepada peserta didik, baik secara individual maupun secara tim;
19
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. 71. 20 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terjemahan Raisul Muttaqien, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h.246.
21
5) Tentukan batasan waktu. Serahkan hadish kepada individu atau tim dengan benda yang paling konkret. 21
Adapun
variasi
langkah-langkah
dalam
penerapan
strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle yang akan diterapkan oleh peneliti pada kelas eksperimenadalah: 1) Guru menjelaskan materi atau beberapa istilah yang terkait dengan materi yang sedang diajarkan; 2) Membagi kelas dalam beberapa kelompok; 3) Setiap perwakilan kelompok masing-masing maju kedepan dalam pengerjaan teka-teki silang (dapat sesuai daftar absen, atau panggilan yang diundi secara acak); 4) Teka-teki yang digunakan tidak dalam bentuk cetak melainkan bentuk kotak-kotak yang dimana setiap kotak-kotak kosong tersebut ditampilkan melalui powerpoint untuk dipantulkan pada whiteboard; 5) Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bervariasi, dapat dalam bentuk pembacaan dari guru, tampilan video atau gambar yang dapat dijadikan clue untuk mengisi kolom-kolom tersebut; 6) Pengerjaan tiap soal diberikan batasan waktu, bagi siswa yang menjawab tidak melebihi batas waktu dan menjawab benar yang disertai
pemberian
alasan
terhadap
jawaban
tersebut
akan
mendapatkan nilai tambahan untuk kelompok tersebut.
5.
Retensi (Daya Ingat) a.
Pengertian Retensi (Daya Ingat) Ingatan
didefinisikan
sebagai
kecakapan
untuk
menerima,
menyimpan, dan mereproduksikan kesan-kesan. 22 Dimana segala aktivitas setiap individu tidak hanya dipengaruhi oleh hal yang berlangsung pada
21
Ibid., h.246 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 44.
22
22
waktu kini melainkan proses-proses pada masa lampau. Oleh sebab itu ingatan adalah bukti bahwa seseorang telah belajar, belajar untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan sesuatu hal. Setiap orang mengingat banyak hal setiap harinya. Tingkah laku manusia dipengaruhi oleh masa lampau yang diingatnya oleh karena itu mengingat dapat didefenisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang masa lampau. 23 Dalam pembelajaran, ingatan berarti suatu usaha untuk menerima, menyimpan
dan
memproduksi
kegiatan-kegiatan
pembelajaran
yang
berlangsung pada tiap harinya. Untuk memastikan terjadinya retensi jangka panjang guru dapat menyediakan waktu pelatihan yang memungkinkan siswa mengulang keterampilan baru secara bergiliran, baik secara fisik maupun secara mental. 24
b.
Jenis Retensi (Daya Ingat) Menurut Santrock ada tiga tipe momori yang bervariasi sesuai
dengan kerangka waktunya, yakni memori sensoris (yang berlangsung hanya beberapa detik), memori jangka pendek (juga disebut working memori), dan memori jangka panjang (bertahan seumur hidup). 25 Memori sensoris atau sensory memory dapat mempertahankan informasi dalam bentuk sensori aslinya hanya selama beberapa saat, tidak lebih dari lama dari waktu siswa menerima pengalaman visual, suara, dan pengalaman lainnya. 26 Daya ingat jangka pendek (short term memory) adalah sistem penyimpanan yang dapat menahan informasi dalam jumlah terbatas selama beberapa detik ini adalah bagian daya ingat yang menjadi tempat penyimpanan informasi yang saat itu sedang dipikirkan. 27 Menurut Margaret,
23
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Cet. 1., h. 50. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). h. 78. 25 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, terjemahan Tri Wibowo B.S., (Jakarta: Kencana, 2008). h. 319. 26 Ibid., h. 320. 27 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori Dan Praktik, Jilid I, terjemahan Marianto Samosir, (Jakarta: PT Indeks, 2008), h. 222. 24
23
cara kerja ingatan (working memory) merupakan suatu cara kerja yang singkat dimana ingatan ini bekerja terhadap suatu hal yang baru saja di dapatkan atau diproses. Berdasarkan pengertian diatas Working memory pada saat lebih sering dikenal sengan istilah daya ingat jangka pendek (short term memory). 28 Sedangkan daya ingat jangka panjang (long term memory) adalah bagian sistem daya ingat yang menjadi tempat menyimpan informasi dalam kurun waktu yang lama dan dianggap sebagai suatu penyimpanan yang berkapasitas besar dan berdaya ingat sangat jangka panjang. 29 Menurut Doug Rohrer dan Harorld Pashler mengemukakan bahwa retensi jangka panjang (long term memory) dapat diujikan setelah 1- 4 minggu setelah aktivitas belajar terakhir dikelas. 30 Kemudian menurut Kerpicke dan Roeduger mengatakan bahwa retensi jangka panjang dapat diujikan setelah 1 minggu aktivitas belajar terakhir dikelas. 31 Daya ingat jangka panjang secara psikologis di bagi dalam tiga kategori, yakni: 1) Memori Episodik Memori ini menyimpan memori atau ingatan untuk kejadiankejadian tertentu. Dapat kejadian pada masa lalu yang relatif baru atau kejadian yang baru saja terjadi beberapa menit sebelumnya. Memori ini memungkinkan seseorang mengingat peristiwa masa lalunya. 2) Memori Semantik Memori ini menyimpan informasi mengenai pengetahuan yang menyeluruh tentang dunia dimana pengetahuan mengenai istilah atau pembendaharaan kata dan mengenai informasi yang bersifat faktual. 28
Margaret W Matlin, Cognitive Psychology, (New York: John Wiley & Sons, Inc, 2009), edisi 7, h.95. 29 Slavin, Op.cit.,, h. 225. 30 Doug Rohrer and Harold Pashler, Increasing Retention Without Increasing Study Time, 2007, p. 184. (tersedia melalui http: www.interscience.wiley.com, diunduh pada tanggal 21 Maret 2015). 31 Jeffrey D. Karpicke dan Henry L. Roeduger, Repeated Retrieval During Learning Is The Key To Long Term Retention, 2006, p. 153. (tersedia melalui http: www.interscience.wiley.com, diunduh pada tanggal 21 Maret 2015).
24
3) Memori Prosedural Memori ini menyimpan informasi suatu pengetahuan mengenai bagaimana cara melakukan sesuatu. Dimana pengetahuan dalam bentuk keterampilan dan operasi kognitif . 32
c.
Lupa Dalam Belajar Dalam prosesnya ingatan seseorang tidak dapat dipaksakan sesuai
dengan keinginan. Ada kalanya informasi baru yang telah kita dengar beberapa saat kemudian kita tidak dapat mengingat atau mengalami proses yang lama dalam mengingat hal tersebut. Ketika sesorang tidak dapat mengingat apa yang diinginkan biasa dikatakan bahwa hal tersebut adalah lupa. Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, dapat didefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. 33 1) Faktor penyebab lupa Beberapa faktor yang menyebabkan dapat terjadinya lupa diantara lain: a
Adanya gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa;
b
Adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik sengaja ataupun tidak;
c
Adanya perubahan sistuasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali;
d
Adanya perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu;
e
Karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafal siswa;
32
Matlin, Op. cit., h. 121. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), cet. 15, h. 155. 33
25
f
Adanya perubahan urat syaraf.
2) Kiat mengurangi lupa dalam belajar Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain adalah sebagai berikut: a
Overlearning (belajar lebih) artinya upaya belajar melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu;
b
Ekstra Study Time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar;
c
Minemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mine-monic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa;
d
Pengelompokan (clustering) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikasi dan lafal yang sama atau sangat mirip;
e
Latihan terbagi artinya siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi waktu yang pendek dan dipisah-pisahkan di antara waktuwaktu istirahat. Upaya demikian untuk menghindari cramming, yakni belajar banyak materi secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat;
f
Untuk memperoleh efek positif dari pengaruh letak bersambung (the serial position effect), siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah, dan sebagainya) yang diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat. 34
34
Ibid., h. 158.
26
6.
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Sel merupakan satuan terkecil dari makhluk hidup. Sel terdapat pada
makhluk hidup, baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Struktur dasar sel tumbuhan dan sel hewan adalah sama, tetapi terdapat beberapa perbedaan dalam ada atau tidaknya sebuah organel dalam sel tersebut. Sel-sel yang berkumpul berdasarkan bentuk dan fungsi dinamkan dengan jaringan. Sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai jaringan disebut histologi. Berdasarkan jenisnya, jaringan di bedakan menjadi jaringan tumbuhan dan jaringan hewan. Konsep jaringan adalah materi ajar untuk SMA kelas XI IPA semester 1 yang tersusun dalam kompetensi inti (KI) 1. Yaitu menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. (KI) 2. yaitu menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (KI) 3. yaitu memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (KI) 4. yaitu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Konsep struktur dan fungsi jaringan hewan masuk ke dalam kompetensi dasar (KD) 3.4. yaitu menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan
27
hasil pengamatan. (KD) 4.4. yaitu Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. Jaringan hewan merupakan kumpulan jaringan yang menyusun tubuh hewan. Dalam tubuh hewan multiseluler terdapat empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 35 Materi-materi dalam konsep jaringan hewan ini ada yang bersifat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Materi struktur dan fungsi jaringan hewan merupakan salah satu materi biologi yang menuntut pemahaman dan ingatan siswa lebih mendalam, agar siswa dapat memahami materi dengan tingkatan yang lebih kompleks siswa terlebih dahulu harus mampu memahami dan menyimpan ingatan tersebut dalam jangka yang lama sehingga merasakan bahwa pembelajaran biologi pada materi ini akan lebih bermakna. Oleh karena itu peneliti mengambil materi ini untuk di ajarkan dengan menggunakan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dengan harapan dapat meningkatkan ingatan (retensi) siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu, Dwi Gunarti yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Presentasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Atom Karbon dan Senyawa HidroKarbon”. Hasil penelitian ini menujukkan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus yang digunakan. Pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan kelas sebesar 31,03% dan pada siklus II persentase ketuntasan kelas sebesar
35
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati, Sains Biologi 2 SMA/MA, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 25.
28
75,87%. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran multimedia presentasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 36 Penelitian Erni Aprilia yang berjudul “Pengaruh Media Biocards Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media biocards terhadap retensi siswa pada konsep sistem pencernaan manusia. Hal ini berdasarkan nilai hasil uji-t, diperoleh nilai t hitung = 7,45 dan t tabel 2,00. Hal tersebut menujukkan bahwa H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan media biocards. 37 Penelitian Ulyatis Sholikhah yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa berada dalam kondisi cukup (nilai rata-rata sebesar 69,92) sedangkan hasil belajar siswa juga terdapat dalam kondisi cukup (nilai rata-rata sebesar 71,03). Selanjutnya di analisis melalui analisis regresi dan korelasi, dimana hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif antara aktivitas siswa dengan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran crossword puzzle. 38 Penelitian Sulekha Rao Coticone yang berjudul Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teka-teki silang dapat mempengaruhi keaktifan individu dalam pembelajaran. Dalam jurnal penelitian ini dikatakan bahwa teka-teki silang dapat memberikan pengaruh positif
36
Dwi Gunarti, “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Presentasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Atom Karbon dan Senyawa HidroKarbon”, Skripsi Program Studi Pendidikan Kimia: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. h.v. 37 Erni Aprilia, “Pengaruh Media Biocards Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia”, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012. h.ii. 38 Ulyatis Sholikhah, Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar, Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, 2011. h.vi.
29
karena
berkontribusi
pembelajarannya.
dalam
meningkatkan
peran
aktif
individu
dalam
39
C. Kerangka Berpikir Belajar merupakan suatu proses atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan yang baru, meningkatkan keterampilan, membentuk pekerti yang baik sehingga terjadinya suatu perubahan dalam diri. Proses belajar tidak hanya proses penambahan pengetahuan melainkan proses adanya perubahan baik secara pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Terdapat beberapa komponen dalam berlangsungnya proses belajar salah satunya adanya guru, murid dan bahan ajar. Bahan ajar adalah materi ajar yang akan di sampaikan dalam proses pembelajaran. Materi Biologi dianggap salah satu materi yang membutuhkan tingkat hapalan lebih dalam karena pada dasarnya biologi terdiri dari banyak teori-teori. Penjelasan materi biologi sebagian besar selalu menggunakan media cetak, meskipun dapat diketahui bahwa media cetak ialah media dasar yang selalu digunakan dalam pembelajaran, namun tidak semua materi pelajaran dapat di jelaskan melalui media ini. Seperti hal nya materi biologi yang memiliki konten yang bersifat abstrak lebih banyak. Agar pesan dari materi ini tersampaikan kepada siswa dibutuhkan media penunjang lain yang dapat mencakup kekurangan yang ada pada media cetak. Seperti penggunaan media presentasi, media ini banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Selain untuk mempermudah pekerjaan guru dalam belajar, penggunaan media presentasi dapat pula memudahkan siswa dalam membantu menyerap materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Media presentasi yang sering digunakan ialah PowerPoint, media ini tidak hanya dapat memuat sebuah tulisan melainkan dapat memuat gambar, suara dan gambar yang bergerak serta video. Diharapkan penggunaan beberapa jenis media tersebut dapat membantu dalam proses pembelajaran.
39
Sulekha Rao Coticone, Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education, Journal of Collage Science Teaching, vol.42, 2013, pp. 33. (tersedia melalui www.researchgate.net diunduh pada tanggal 25 Februari 2014).
30
Selain itu, agar penyampaian materi biologi dapat sesuai dengan tujuan awal pembelajaran dibutuhkan metode atau penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Selama ini dalam proses pembelajaran metode ceramah menjadi metode yang kerap sekali digunakan. Padahal tidak semua materi biologi dapat efektif disampaikan dengan hanya menerapkan metode ceramah dalam kelas, karena materi biologi terdiri
dari konsep-kosep
dan fakta-fakta ilmiah
yang
penjelelasannya tidak cukup dengan bentuk ceramah. Banyak sekali dalam proses pembelajaran guru masih menempatakan dirinya menjadi pusat utama dalam kelas yang menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk dapat berpartisipasi. Penggunaan pembelajaran aktif menjadi salah satu rekomendasi untuk memperbaiki mutu pembelajaran dikelas. Dalam pembelajaran ini siswa mendapatkan kesempatan untuk dapat lebih aktif dan mengolah potensi yang ada dalam dirinya yang diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya. Penerapan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle yang disertai media presentasi PowerPoint diharapakan dapat menjadi suatu pembelajaran baru yang menyenangkan, yang membuat siswa lebih antusias terutama dalam pembelajaran dengan materi yang tingkat hapalannya cukup banyak. Materi struktur dan fungsi jaringan hewan merupakan materi yang dalam penyampaiannya tidak dapat dengan hanya guru ceramah depan kelas melainkan butuh sesuatu yang menunjang seperti adanya gambar, video dan lain lain yang dapat memperkuat pemahaman konsep materi ini. Guru dituntut kreatif untuk mampu menciptakan suasana belajar yang berkesan, menyenangkan, lebih bermakna tanpa menghilangkan esensi dari pembelajaran tersebut serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimpan informasi yang diperolehnya (retensi) dari proses pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar melalui peningkatan pemahaman konsep (retensi) yang dimilikinya khususnya pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan.
31
D. Hipotesis Penelitian Terdapat
pengaruh
penggunaan
media
presentasi
pada
strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle (Teka-teki silang) terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 87 Jakarta Jl. Mawar 2 Bintaro, Pesanggarahan. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu sekitar bulan September-Oktober Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Metode dan Desain Penelitian 1.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
experiment (eksperimen semu) yaitu studi kelas tempat mengkondisikan perlakuan tidak memerlukan pengontrolan yang terlalu ketat.
2.
Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok
kontrol non-ekuvalen.
Kerangka desain ini mirip dengan desain kelompok
kontrol pretest-postes hanya tidak melibatkan penempatan subjek kedalam kelompok secara random. 1
Tabel 3.1. Desain Penelitian Group
Pre Test
Treatment
Post Test
E K
0 0
XE XK
0 0
Selang waktu
Re test
Tiga minggu
0 0
Keterangan : E
:Kelas Eksperimen
K
:Kelas Kontrol
1
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1999), cet. 2., h. 334.
32
33
0
:Pre test, post test, dan re test
XE
:Pembelajaran menggunakan media presentasi (ppt) pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS).
Xk
:Pembelajaran
menggunakan
media
cetak
pada
strategi
pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS).
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi umum dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 87 Jakarta, sedangkan populasi target pada penelitian ini adalah siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 87 Jakarta. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA, yang diambil sebanyak dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satunya lagi sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika
peneliti
mempunyai
pertimbangan-pertimbangan
tertentu
di
dalam
pengambilan sampelnya. 4 Tujuan pengambilan sampel ini didasari oleh kesamaan kurikulum, materi pelajaran, jadwal pelajaran, dan guru pada sekolah tersebut. Peneliti mengambil sampel kelas XI-MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-MIA 3 sebagai kelas kontrol.
D. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 16, h. 117. 3 Ibid., h. 118. 4 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), cet. 7., h. 97.
34
1.
Variabel bebas (X), yaitu penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle.
2.
Variabel terikat (Y), yaitu Retensi siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui teknik tes objektif berupa tes kognitif pilihan ganda sebanyak 25 soal.
F. Instrumen Penelitian 1.
Jenis Instrumen a.
Tes Objektif Tes objektif adalah suatu tes yang disusun dimana setiap pertanyaan
tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Tes ini dapat menghasilkan skor yang konstan, tidak tergantung kepada siapa pun yang member skor, karena pemberi skor tidak dipengaruhi oleh sikap subjektivitas. 5 Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar biologi. Tes hasil belajar biologi digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi biologi yang telah diajarkan. Tes hasil belajar dilakukan melalui pemberian pretes, postes, dan retes. Tes yang diberikan merupakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice items). Soal pretes, postes, dan retes adalah sama bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman konsep dan retensi siswa pada konsep biologi tersebut.
5
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), cet. 7., h.
170.
35
Tabel 3.2. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan No
Indikator Pembelajaran
Indikator Soal
No soal & jenjang kognitif
C1 1.
2.
Mengidentifi kasikan penyusun sel pada jaringan hewan berdasarkan karakteristikn ya.
Menyebutkan komponen sel yang terkait pada beberapa jenis jaringan hewan berdasarkan karakteristiknya.
Mendeskripsi kan jaringan penyusun organ hewan.
Menjelaskan macam-macam jaringan hewan.
1, 3*, 5*
2, 4*
6*
7*, 8,
Membedakan berbagai jaringan penyusun organ hewan.
C3
C4
3
9*
3 Memberi contoh beberapa macam jaringan penyusun organ hewan.
3.
C2
Jumlah soal yang digunaka n
Mengidentifiksika 11 n jaringan epitel berdasarkan karakteristiknya. Mengidentifikasik an jaringan otot 17 berdasarkan karakteristiknya. Mengidentifikasik an jaringan saraf berdasarkan karakteristiknya. Mengidentifikasik an jaringan 28, penguat (ikat) berdasarkan karakteristiknya.
10
12
13*, 16
14*, 15*
18
19*
20*
21, 23*, 24
22, 25*
29*
27, 30
10
26*
36
4.
Menjelaskan fungsi berbagai jaringan penyusun organ hewan.
Mengidentifikasik 31* an jaringan lemak berdasarkan karakteristiknya. Menjelaskan peranan dan fungsi berbagai jaringan epitel berdasarkan bentuk dan susunannya.
32
33*
Menjelaskan fungsi jaringan otot berdasarkan klasifikasinya.
5.
Mengaitkan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan.
6 35*, 36
Menjelaskan fungsi jaringan saraf.
37, 39, 40
Menjelaskan fungsi jaringan penguat berdasarkan klasifikasinya.
44*
Menjelaskan fungsi jaringan lemak. Menunjukkan hubungan antara jaringan dengan organ pada hewan.
38, 41*
42*, 43
46, 48*
47*
45* 49
Menentukan keterkaitan jaringan hewan 50* dengan organ berdasarkan lokasinya. JUMLAH SOAL YANG DIGUNAKAN
Keterangan: (*) = Butir soal yang digunakan
34
3
25
37
2.
Kalibrasi Instrumen a.
Pengujian Validitas Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana
tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur 6. Untuk mengukur keabsahan tes kognitifnya dilakukan dengan menggunakan progam ANATES pilihan ganda ver 4.04. 7 Adapun kriteria koefisian validitas sebagai berikut:
Tabel 3.3. Koefisian Validitas Koefisien 0.90-1.00 0.70-0.90 0.40-0.70 0.20-0.40 0.00-0.20
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil perhitungan validitas soal objektif dengan menggunakan program ANATES pilihan ganda ver 4.04. lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Menunjukkan dari 50 butir soal yang diuji cobakan pada kelas XII terdapat 34 butir soal yang valid, yakni soal nomor 2-9, 11-15, 1820, 23, 25-27, 29-31, 33, 35-36, 38, 41-42, 44-45, 47-48, dan 50. Dari 34 butir soal yang valid yang digunakan dalam pretes, posttest, dan retest hanya sebanyak 25 butir soal, yakni soal nomor 3-7, 9, 13-15, 19-20, 23, 25-26, 29,31, 33, 35, 41-42, 44-45, 47-48, dan 50. Dengan
koefisien validitas
sebesar 0.70.
b.
Pengujian Reliabilitas Reliabilitas merupakan persyaratan pokok kedua dari instrument
pengumpulan data. 8 Untuk mengukur relibialitasnya juga dilakukan dengan
6
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 4., h. 50. 7 Karno To dan Yudi Wibisono, Anates v.4.04, 2004, tersedia melalui www.anates.com. 8 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 168.
38
menggunakan program ANATES ver 4.04. 9 perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Adapun kriteria besaran reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.4. Kriteria Reliabilitas Instrumen 10 Interval < 0.20 0.20-0.40 0.40-0.60 0.60-0.80 0.80-1.00
Kriteria Korelasi sangat rendah Korelasi rendah Korelasi cukup Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi
Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan ANATES pilihan ganda ver 4.04. diperoleh reliabilitas sebesar 0.83 sehingga dapat disimpulkan instrument tersebut memiliki reliabilitas tinggi dan selanjutnya dapat dipergunakan dalam penelitian.
c.
Perhitungan Analisis Butir 1) Tingkat Kesukaran (Difficulty Index) Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. 11 Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi, tetapi sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya rendah. 12 P= Keterangan:
9
𝐁𝐁 𝐉𝐉
B
= Subjek yang menjawab betul
J
= Banyaknya subjek yang mengerjakan tes
Karno To dan Yudi Wibisono, op.cit. Slamet Santoso, Metode Penelitian Kuantitatif Plus Aplikasi Program SPSS, h. 109, (tersedia melalui www.ssantoso.umpo.ac.id diunduh pada tanggal 04 Februari 2015). 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001). Cet. 2., h. 207. 12 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 176. 10
39
Kriteria taraf kesukaran yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah 13
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran 0.00-0.25 0.26-0.75 0.76-1.00 Berdasarkan
hasil
perhitungan
Kriteria Sukar Sedang Mudah tingkat
kesukaran
dengan
menggunaan ANATES pilihan ganda ver 4.04. 14 diperoleh dari 50 soal yang telah dilakukan pengujian di dapatkan kategori soal sangat sukar sebanyak 2 soal, yaitu pada nomor soal 21 dan 24. Kategori soal yang termasuk sukar sebanyak 9 soal, yaitu pada nomor soal 7,13, 25, 27, 30, 33, 34, 36, dan 46. Kategori soal sedang berjumlah 25, yaitu pada nomor 1, 4-5, 8-10, 11-12, 14-16, 18-20, 22, 26, 29, 32, 37-41, 43, dan 50. Kategori soal mudah berjumlah 8 soal, yaitu pada nomor 2-3, 6, 23, 31, 35, 44, dan 48. Kemudian Kategori soal sangat mudah berjumlah 6 soal, yaitu pada nomor 17, 28, 42, 45, 47, dan 49.
2) Daya Beda Daya Beda Soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). 15 Dalam penelitian ini, daya beda untuk masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan program ANATES pilihan ganda ver 4.04. 16
13
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1., h. 103. 14 Karno To dan Yudi Wibisono, op. cit. 15 Suharsimi Arikunto, op. cit.,h. 211. 16 Karno To dan Yudi Wibisono, op. cit.
40
D= Keterangan:
𝐁𝐁𝐁𝐁 𝐉𝐉𝐉𝐉
-
𝐁𝐁𝐁𝐁 𝐉𝐉𝐉𝐉
D
= daya pembeda butir
Ba
= banyaknya kelompok atas menjawab betul
Ja
= banyaknya subjek kelompok atas
Bb
= banyaknya kelompok bawah menjawab betul
Jb
= banyaknya kelompok bawah
Adapun klasifikasi dari daya pembeda soal sebagai berikut 17.
Tabel 3.6. Kriteria Daya Pembeda Indeks Tingkat Daya Pembeda 0.00-0.20 0.20-0.40 0.40-0.70 0.70-1.00 Negatif
Kriteria Jelek Cukup Baik Baik Sekali Semua Tidak Baik
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda dengan menggunaan ANATES pilihan ganda ver 4.04. 18 diperoleh dari 50 soal yang telah dilakukan pengujian di dapatkan hasil daya beda kategori sangat buruk sebanyak 5 soal, yaitu pada nomor soal 10, 17, 22, 24, dan 43. Kategori yang termasuk buruk sebanyak 8 soal, yaitu pada nomor soal 16, 21, 2728, 37, 39, 40 dan 49. Kategori yang termasuk cukup berjumlah 16 soal, yaitu pada nomor 1, 3, 14, 26, 29, 31, 32, 34-36, 42, 44-45, 47-48, dan 50. Kategori yang termasuk baik berjumlah 20 soal, yaitu pada nomor 2, 4-9, 11-13, 15, 18-20, 23, 30, 33-38, 41 dan 46. Kemudian yang termasuk baik sekali berjumlah 1 soal, yaitu pada nomor 25.
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. 10., h. 218. 18 Karno To dan Yudi Wibisono, op. cit.
41
G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul 19. Hasil dari teknik analisis data yang didapatkan bukan hanya untuk dipahami oleh peneliti tetapi juga untuk orang lain yang ingin tahu hasil penelitian. 1.
N-gain Setelah diperoleh data nilai pretes dan postes dari masing-masing siswa
kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan Normal Gain (N-Gain). Gain adalah selisih nilai postes dan pretes , gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Adapun rumusnya sebagai berikut: 20
N-gain =
𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩−𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩 𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢−𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩
Dengan kategori perolehan sebagai berikut: 21 G-tinggi
: nilai (
) > 0,70
G-sedang
: nilai 0,70 > () > 0,30
G-rendah
: nilai () < 0,30
2.
Retensi Kuatnya retensi ditentukan dengan rumus : 𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹
R= 𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷𝑷 X 100%
Perolehan skor retensi tersebut, kemudian dikategorikan atas empat kategori sebagai berikut. 22
19
Sugiyono, op., cit. h. 207. Yanti Herlanti, “Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains”, 2006, h. 71, (tersedia melalui http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 04 Februari 2015). 21 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, 1999, p.1, (tersedia melalui www.physics.indiana.edu diunduh pada tanggal 04 Februari 2015). 22 Yanti Herlanti, Analisis Pemahaman dan Retensi Siswa SMP Pengguna Wacana Multimedia Berpetualangan Bersama Mendel, dalam Fifi Afifah, Pengaruh Pendekatan 20
42
Tabel 3.7. Retensi Siswa Berdasarkan Kategori Adaptasi Penguasaan Konsep Depdikbud(1994) Tingkat Retensi ≥100 85-99% 70-84% 55-69% 3.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Uji Prasyarat Analisis Data Untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi pembelajaran aktif
crossword puzzle terhadap retensi siswa, maka digunakan statistic uji “t”. karena kedua kelompok sampel memiliki anggota yang berbeda, maka pengujian dengan uji “t” diperoleh beberapa persyaratan terlebih dahulu. Uji prasyarat yang diperlukan adalah uji normlitas dan uji kesamaan varians (uji homogenitas).
a.
Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu liliefors. 23 Dengan rumus : Lo = F (Zi) – S (Zi) Keterangan : Lo
= harga mutlak terbesar
F (Zi) = peluang angka baku S (Zi) = proporsi angka baku Kriteria pengujian : 1) Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal 2) Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal, apabila data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistik non parametrik.
Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. h.48. 23 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466
43
b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan antara
dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan. Kehomogenan populasi. Setelah diketahui data hasil penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas penelitian ini adalah Uji Fisherman. Dengan rumus: 24 F= Keterangan : F
𝐬𝐬₁² (𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕 𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓) 𝐬𝐬₂² (𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕𝐕 𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓
= Uji Fisher
S 1 2 = Varian Terbesar S 2 2 = Varian Terkecil Dengan Kriteria Pengujian 1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, berarti varians kedua data homogen. 2) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua data tidak homogen.
c.
Uji Hipotesis Setelah persyaratan analisis dipenuhi, maka hipotesis diuji dengan
uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05. Uji-t ini digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang berbeda, biasanya digunakan untuk membandingkan akibat dua perlakuanyang dilakukan pada suatu penelitian. Uji-t yang digunakan adalah sebagai berikut: 25
24
Ibid., h. 249. Ibid., h. 239.
25
44
𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 �𝒏𝒏 + 𝒏𝒏 𝟏𝟏 𝟐𝟐
(𝒏𝒏𝟏𝟏 −𝟏𝟏)𝒗𝒗𝟏𝟏 + (𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟏𝟏)𝑽𝑽𝟐𝟐
Keterangan :
dengan 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 = �
𝒏𝒏𝟏𝟏 +𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟐𝟐
N1
= Jumlah sampel kelompok 1
N2
= Jumlah sampel kelompok 2
V1
= Varians data kelompok eksperimen1 (sd 1 )2
V2
= Varians data kelompok kontrol (sd 2 )2
Dsg = Nilai deviasi standar gabungan 𝑋𝑋 1 R
𝑋𝑋 2 R
= rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2
H. Hipotesis Statistik Hipotesis Statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 26 a) H 0 : µ 1 = µ 2 b) H 1 : µ 1 ≠ µ 2 Keterangan : H0
=Tidak
terdapat
pengaruh
penggunaan
media
presentasi
(PowerPoint) pada strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Retensis Siswa. H1
=Terdapat pengaruh penggunaan media presentasi (PowerPoint) pada strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Retensi Siswa.
26
µ1
=Rata-rata retensi siswa kelas eksperimen.
µ2
=Rata-rata retensi siswa kelas kontrol.
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Cet. 1., h. 209.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Tes Objektif a. Data Pretest, Posttest, dan Retest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.1. Data pretest, posttest, retest Data Pretest K E 42,67 41,89 Mean 64 60 Nilai Tertinggi 20 20 Nilai Terendah 44 40 Median 44 52 Modus 9,93 11,30 SD
kelompok kontrol dan eksperimen Posttest Retest K E K E 84,22 88,78 87,33 94,33 100 100 100 100 60 68 60 60 88 90 80 100 76 88, 92, & 96 80 100 10,87 8,43 10,23 10,27
Keterangan: K
: Kelompok Kontrol
E
: Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.1. pada hasil pretest menunjukkan hasil rata-rata kelompok kelas kontrol lebih besar 0,78 poin dibandingkan dengan rata-rata kelompok kelas eksperimen. Meskipun demikian, tetap saja rata-rata pretest baik kelompok kelas kontrol maupun kelas ekperimen masih termasuk ke dalam kategori kurang dari nilai KKM yang seharusnya dicapai yakni sebesar (≥ 75). Selanjutnya, pada hasil posttest menunjukkan hasil rata-rata kelompok kelas eksperimen lebih besar 4,56 poin dibandingkan dengan rata-rata kelas kelompok kontrol. Rata-rata kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah termasuk dalam kategori baik karena sudah mampu melebihi standar nilai KKM (≥ 75). Kemudian, pada hasil retest menunjukkan hasil rata-rata retest kelompok kelas ekperimen lebih besar 7 poin dibandingkan dengan rata-rata kelompok kelas kontrol. Namun baik pada kelompok kelas
45
46
eksperimen maupun kelas kontrol mengalami adanya peningkatan hasil belajar dari rentang hasil posstest ke hasil retest siswa.
b. Deskripsi Data Nilai N-Gain dan Retensi
Tabel 4.2. Hasil rata-rata nilai N-gain dan retensi Data Rata – rata
N-Gain K 0,72
E 0,80
Retensi (%) K E 99,5 106,6
Keterangan: K
: Kontrol
E
: Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.2. menunjukkan perolehan nilai rata-rata N-gain pada kelompok kelas eksperimen sebesar 0,80 sedangkan pada kelompok kelas kontrol sebesar 0,72. Rata-rata N-gain pada kedua kelompok tersebut termasuk kedalam kategori tinggi. Perhitungan N-gain diperoleh dari hasil bagi antara skor posttest dikurangi skor pretest dengan skor ideal yang dikurangi skor pretest. Untuk perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 & 13. 1 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata nilai retensi siswa kelompok kelas eksperimen sebesar 106,6 % yang artinya rata-rata retensi siswa mengalami peningkatan dari rentang hasil postets hingga hasil retest sedangkan rata-rata nilai retensi siswa kelompok kelas kontrol sebesar 99,5% yang memiliki arti rata-rata retensi siswa dalam satu kelas mengalami penurunan dari rentang hasil postets hingga hasil retest. Namun. hasil dari rata-rata kedua kelompok kelas tersebut sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Perhitungan retensi didapatkan dari hasil bagi retest dengan posttest yang dikalikan seratus persen (100%). Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan adanya perubahan retensi pada siswa, dikatakan ingatan atau 1
Lampiran 12 & 163, h. 194-197.
47
retensi siswa masih tetap atau tidak mengalami perubahan dari rentang posttest ke retest saat mendapatkan hasil sebesar 100%. Untuk perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 & 13. 2
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian prasyarat analisis yaitu berupa uji normalitas dan uji homogenitas. 1.
Uji Normalitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan pengujian uji Liliefors dengan taraf signifikan 0,05%. Kriteria pengujian dikatakan berdistribusi normal (H 0 diterima) jika nilai Lhitung < Ltabel , sebalikanya jika Lhitung > Ltabel maka H a diterima, yang berarti data tidak berdistribusi secara normal. a. Uji Normalitas pretest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3. Uji Normalitas pretest kelompok kontrol dan ekperimen Data
Pretest
Kontrol Eksperimen 36 36 0,141 0,094 L hitung 0,148 0,148 L tabel Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal Kesimpulan Pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol Lhitung < Ltabel N
(0,141 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok eksperimen L hitung < L tabel (0,094 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Untuk perhitungan secara jelasnya uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 15. 3
2
Lampiran 12 & 13, h. 194-197. Lampiran 15, h. 205-209.
3
48
b. Uji Normalitas posttest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas hasil posttest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4. Uji Normalitas posttest kelompok kontrol dan ekperimen Data N L hitung L tabel Kesimpulan
Posttest Kontrol Eksperimen 36 36 0,138 0,091 0,148 0,148 Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol Lhitung < Ltabel (0,138 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok eksperimen L hitung < L tabel (0,091 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Untuk perhitungan secara jelasnya uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 15. 4
c. Uji Normalitas retest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas hasil retest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Uji Normalitas retest kelompok kontrol dan ekperimen Data N L hitung L tabel Kesimpulan
Posttest Kontrol 36 0,124 0,148 Data berdistribusi normal
Eksperimen 36 0,132 0,148 Data berdistribusi normal
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol Lhitung < Ltabel (0,124 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok eksperimen L hitung
4
Lampiran 15, h. 205-209.
< L tabel (0,132 < 0,148),
49
sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Untuk perhitungan secara jelasnya uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 15. 5
d. Uji Normalitas N-gain kelompok kontrol dan eksperimen
Tabel 4.6. Uji Normalitas N-gain kelompok kontrol dan ekperimen Data N L hitung L tabel Kesimpulan
Posttest Kontrol Eksperimen 36 36 0,080 0,119 0,148 0,148 Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol Lhitung < Ltabel (0,080 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok eksperimen L hitung < L tabel (0,119 < 0,148), sehingga H 0 diterima dan sampel berdistribusi normal. Untuk perhitungan secara jelasnya uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 15. 6
2.
Uji Homogenitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen Uji homogenitas dilakukan dengan uji Fisher pada taraf signifikan 5%.
Kriteria ini dinyatakan homogen (H 0 diterima) jika nila F hitung < F tabel , sebaliknya jika F hitung > F tabel maka H a diterima yang berarti kedua varians tidak homogen.
a. Uji Homogenitas pretest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji homogenitas hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
5
Lampiran 15, h. 205-209. Lampiran 15, h. 205-209.
6
50
Tabel 4.7. Uji Homogenitas pretest kedua kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 36
F hitung 1,29
F tabel 1,84
Kesimpulan Data Homogen
Pada tabel 4.10. diperoleh F tabel = 1,84 dengan taraf signifikan 5% dan db penyebut 35 dan db pembilang 35, maka diperoleh F hitung 1,29 < F tabel 1,84. hal ini menunjukkan F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel , sehingga H 0 diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat homogen. Untuk perhitungan secara jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 17. 7
b. Uji Homogenitas posttest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji homogenitas hasil posttest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8. Uji Homogenitas posttest kedua kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 36
F hitung 1,62
F tabel 1,84
Kesimpulan Data Homogen
Pada tabel 4.9 diperoleh F tabel = 1.84 dengan taraf signifikan 5% dan db penyebut 35 dan db pembilang 35, maka diperoleh F hitung 1,62 < F tabel 1,84. hal ini menunjukkan F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel , sehingga H 0 diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat homogen. Untuk perhitungan secara jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 17. 8
c. Uji Homogenitas retest kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji homogenitas hasil retest kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
7
Lampiran 17, h. 216-220. Lampiran 17, h. 216-220.
8
51
Tabel 4.9. Uji Homogenitas retest kedua kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 36
F hitung 1,01
F tabel 1,84
Kesimpulan Data Homogen
Pada tabel 4.10 diperoleh F tabel = 1,84 dengan taraf signifikan 5% dan db penyebut 35 dan db pembilang 35, maka diperoleh F hitung 1,01 < F tabel 1,84. hal ini menunjukkan F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel , sehingga H 0 diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat homogen. Untuk perhitungan secara jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 17. 9
d. Uji Homogenitas N-gain kelompok kontrol dan eksperimen Hasil perhitungan uji homogenitas hasil N-gain kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10. Uji Homogenitas N-gain kedua kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 36
F hitung 1,33
F tabel 1,84
Kesimpulan Data Homogen
Pada tabel 4.11. diperoleh F tabel = 1,84 dengan taraf signifikan 5% dan db penyebut 35 dan db pembilang 35, maka diperoleh F hitung 1,33 < F tabel 1,84. hal ini menunjukkan F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel , sehingga H 0 diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat homogen. Untuk perhitungan secara jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 17. 10
C. Pengujian Hipotesis
9
Lampiran 17, h. 216-220. Lampiran 17, h. 216-220.
10
52
Setelah dilakukan persyaratan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok tersebut terdistribusi normal dan homogen. Sehingga selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. dengan kriteria pengujian yaitu: Jika t hitung < t tabel , maka H 0 diterima Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima
1.
Hasil pengujian hipotesis uji-t untuk nilai pretest Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest kelas kontrol 42,67 dengan
simpangan baku 9,93 sedangkan untuk kelas ekperimen nilai rata-rata pretestnya 41,89 dengan simpangan baku 11,30.
Tabel 4.11. Hasil pengujian hipotesis nilai pretest dengan uji-t Db 70
t hitung 0,31
t tabel 1,69
Kesimpulan H 0 diterima
Pada tabel 4.12. nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan menggunakan rumus uji-t karena data tersebut homogen, dan diperoleh t hitung sebesar 0,31 sedangkan t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 70 yaitu 1,69. Hal ini menunjukkan t hitung lebih kecil daripada t tabel sehingga H 0 diterima. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest kelas kontrol dengan pretest kelas eksperimen. Untuk perhitungan secara jelasnya uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 18. 11
2.
Hasil pengujian hipotesis uji-t untuk nilai posttest Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata postest kelas eksperimen dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dengan media presentasi powerpoint sebesar 88,78 dengan simpangan baku 8,43 sedangkan
11
Lampiran 18, h. 221-225.
53
untuk kelas kontrol nilai rata-rata posttestnya 84,22 dengan simpangan baku 10,77 dengan menggunakan crossword puzzle (TTS) dalam bentuk cetak.
Tabel 4.12. Hasil pengujian hipotesis nilai posttest dengan uji-t db 70
t hitung 2,06
t tabel 1,69
Kesimpulan H 0 ditolak
Pada tabel 4.13. nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan menggunakan rumus uji-t karena data tersebut homogen, dan diperoleh t hitung sebesar 2,06 sedangkan t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 70 yaitu 1,69. hal ini menunjukkan t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai posttest untuk kelas eksperimen menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan. Untuk perhitungan secara jelasnya uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 18. 12
3.
Hasil pengujian hipotesis uji-t nilai retest kedua kelompok Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata retest kelas eksperimen dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dengan media presentasi powerpoint sebesar 94,33 dengan simpangan baku 10,27, sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-rata retestnya 87,33 dengan simpangan baku 10,23 dengan menggunakan crossword puzzle (TTS) dalam bentuk cetak.
Tabel 4.13. Hasil pengujian hipotesis nilai retest dengan uji-t Db 70
t hitung 2,97
t tabel 1,69
Kesimpulan H 0 ditolak
Pada tabel 4.14 nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan menggunakan rumus uji-t karena data tersebut homogen, dan diperoleh t hitung sebesar 2,97 sedangkan t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 70 yaitu 1,69. 12
Lampiran18, h. 221-225.
54
hal ini menunjukkan t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai retest untuk kelas eksperimen menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan. Untuk perhitungan secara jelasnya uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 18. 13
4.
Hasil pengujian hipotesis uji-t nilai N-gain kedua kelompok Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata n-gain kelas eksperimen dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dengan media presentasi powerpoint sebesar 0,80 dengan simpangan baku 0,17, sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-rata n-gain 0,72 dengan simpangan baku 0,2 dengan menggunakan crossword puzzle (TTS) dalam bentuk cetak.
Tabel 4.14. Hasil pengujian hipotesis nilai n-gain dengan uji-t Db 70
t hitung 2,00
t tabel 1,69
Kesimpulan H 0 ditolak
Pada tabel 4.15. nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan menggunakan rumus uji-t karena data tersebut homogen, dan diperoleh t hitung sebesar 2,00 sedangkan t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 70 yaitu 1,69. hal ini menunjukkan t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai n-gain untuk kelas eksperimen menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan. Untuk perhitungan secara jelasnya uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 18. 14
D. Pembahasan Hasil Penelitian
13
Lampiran 18, h. 221-225. Lampiran 18, h. 221-225.
14
55
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 87 Jakarta, menunjukkan bahwa diterapkannya penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) ini dapat mempengaruhi retensi (daya ingat) siswa. Serangkaian proses penelitian dimulai dari mengetahui kemampuan awal siswa dengan melakukan pretest sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen berupa penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dan pada kelas kontrol berupa strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dalam bentuk cetak. Pretest diberikan kepada kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol berupa 25 butir soal pilihan ganda. Hasil data pretest di atas, rata-rata hasil pretest kedua kelompok tersebut masih termasuk kedalam kategori kurang karena nilai tersebut masih dibawah standar nilai KKM yang diberlakukan oleh sekolah yakni sebesar ≥ 75. Rata-rata pretest pada kelompok eksperimen hanya mencapai 41,89 (tidak ada siswa yang tuntas), sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata pretest sebesar 42,67 (tidak ada siswa yang tuntas). Hal ini dapat kita terima dikarenakan pada saat dilakukan pretest kedua kelompok tersebut sebelumnya belum ada yang mempelajari konsep struktur dan fungsi jaringan hewan. Selain itu berdasarkan hasil uji-t di dapatkan bahwa t hitung < t tabel (0,31 < 1,69) sehingga H 0 diterima, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah pretest dilaksanakan, kemudian kedua kelompok tersebut menjalankan proses belajar mengajar (diberikannya perlakuan). Pembelajaran pada kelas ekperimen diberi perlakuan dengan penggunaan media presentasi (PowerPoint) pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS), sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) dalam bentuk media cetak. Setelah selesai dalam proses pembelajaran yang telah diberikan perlakuan, kegiatan berikutnya ialah diadakannya posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan berupa 25 butir soal pilihan ganda.
56
Pada saat dilakukan posttest, rata-rata hasil kedua kelompok mengalami peningkatan. Rata-rata nilai posttest pada kelompok eksperimen mencapai 88,78 termasuk dalam kategori sangat baik karena telah melampaui nilai KKM (≥ 75). Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa dari 36 siswa (91,67% siswa yang tuntas pada kelompok eksperimen). Sedangkan pada kelompok kontrol juga sama mengalami peningkatan dengan rata-rata posttest nya sebesar 84,22 yang juga termasuk dalam kategori sangat baik karena sudah melampaui nilai KKM. Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa dari 36 siswa (86,11% siswa yang tuntas pada kelompok kontrol). Perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok memang tidak terlalu besar selisihnya. Namun kelompok eksprimen memiliki rata-rata posttest lebih besar dari kelompok kontrol. Meskipun perbedaan rata-rata antara kedua kelompok tidak terlalu besar namun setelah dilakukan analisis uji-t nilai posttest, didapatkan bahwa t hitung > t tabel (2,06 > 1,69) sehingga H 0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS). Kedua jenis media tersebut memiliki pengaruh yang berbeda, menurut rata-rata hasil postets kedua kelas menunjukkan bahwa penggunaan media presentasi pada kelas ekperimen memiliki pengaruh yang lebih baik dari penggunaan media cetak pada kelas kontrol. Hal tersebut di dukung pula oleh analisis uji-t nilai N-Gain, yang menyatakan pula t hitung > t tabel (2,00 > 1,69) dimana rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 28,70 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 25,92. Setelah tiga minggu pembelajaran selesai, dilaksanakan retest hal ini bertujuan untuk mengetahui retensi (daya ingat) siswa terhadap konsep yang telah diajarkan. Soal yang diberikan masih sama dengan soal pretest dan posttest yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal. Begitu juga dengan perhitungan rata-rata nilai retest kelompok eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata retest sebesar 94,33 dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 32 siswa dari 36 siswa yang ada. Sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai ratarata sebesar 87,33 dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 33
57
siswa dari 36 siswa. Hasil analisis uji-t nilai retest, didapatkan bahwa t hitung > t tabel (2,97 > 1,69) sehingga H 0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS). Berdasarkan hasil pengolahan data retest, terlihat bahwa nilai retest pada kedua kelompok meningkat. Rata-rata hasil retest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil retest kelompok kontrol. Retensi merupakan hasil bagi nilai retest dengan posttest dikali 100. Berdasarkan persentase retensi, rata-rata persentase retensi kelompok eksperimen mencapai 106,6%
hal ini
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ingatan siswa dari rentang siswa mengerjakan posttest hingga soal retest sedangkan pada kelompok kontrol persentase rata-ratanya sebesar 99,5% yang menunjukkan rata-rata retensi siswa dalam satu kelas mengalami penurunan dari rentang hasil postets hingga hasil retest. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan adanya perubahan retensi pada siswa, dikatakan ingatan atau retensi siswa masih tetap atau tidak mengalami perubahan dari rentang posttest ke retest saat mendapatkan hasil sebesar 100% yang menunjukkan bahwa hasil posttest dan retest memiliki nilai yang sama atau ingatan siswa terhadap materi yang diajarkan dalam rentang 3 minggu masih tersimpan dengan baik. Rata-rata persentase kedua kelompok tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini senada dengan hasil uji-t nilai retest didapatkan bahwa t hitung > t tabel (2,97 > 1,69). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS). Kedua jenis media tersebut memiliki pengaruh yang berbeda, menurut rata-rata peresentase nilai retensi kedua kelas menunjukkan bahwa penggunaan media presentasi pada kelas ekperimen memiliki pengaruh yang lebih baik dari penggunaan media cetak pada kelas kontrol. Penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaraan aktif crossword puzzle ini merupakan salah satu pilihan strategi pembelajaran yang dapat membuat suasana baru dalam proses pembelajaran, dimana pembelajaran dapat terasa menyenangkan dan lebih terkesan santai tanpa menghilangkan esensi
58
dari pembelajaran tersebut. Sehingga, ketika siswa sudah merasakan nyaman dalam proses pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memaknai proses pembelajaran tersebut sehingga diharapkan siswa dapat lebih memahami materi ajar dalam proses ini. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulekha menunjukan bahwa teka-teki silang dapat memberikan pengaruh positif karena
berkontribusi
dalam
meningkatkan
peran
aktif
individu
dalam
pembelajaran Biochemistry. 15 Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan Ulyatis menunjukan adanya pengaruh positif antara aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran crossword puzzle dengan menggunakan media slide presentasi. 16 Peningkatan nilai rata-rata kedua kelompok tersebut karena pada dasarnya kedua kelompok tersebut sama sama diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif berupa penggunaan crossword puzzle (TTS). Crossword Puzzle merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal. 17 Pembelajaran dengan menggunakan TTS dirasakan siswa salah satunya ialah sangat membantu siswa dalam mempelajari materi materi yang terlalu padat dengan hafalan dan dapat meminimalisir terjadinya tingkat kebosanan pada saat proses pembelajaran. Sedangkan adanya perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok dapat dipengaruhi oleh perbedaan bentuk strategi pembelajaran aktif tersebut, dimana pada kelas kontrol penggunaan TTS dalam pembelajaran dihadirkan dalam bentuk cetak sedangkan pada kelompok eksperimen dihadirkan dengan tampilan yang berbantu media presentasi PowerPoint, dimana kolom-kolom yang harus diisi 15
Sulekha Rao Coticone, Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education, Journal of Collage Science Teaching, vol.42, 2013, pp. 33. (tersedia melalui www.researchgate.net diunduh pada tanggal 25 Februari 2014). 16 Ulyatis Sholikhah, Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar, Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, 2011. h.vi. 17 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. 71.
59
dalam TTS di pantulkan di papan tulis dengan cara pemberian soal bervariasi dapat secara visual (gambar) atau audio (suara) serta audiovisual (video). Penggunaan media pada kelompok eksperimen membantu proses pembelajaran di kelompok
tersebut.
PowerPoint
digunakan
sebagai
alat
media
pembelajaran,dimana media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 18 Oleh sebab itu penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membantu dalam mempermudah siswa memahami bahkan mengingat materi pelajaran apa yang sudah dipelajari disekolah. Selain itu prosedur dalam pengerjaan TTS pada kelas ekperimen ialah pengisian jawaban pada kolom-kolom yang disediakan dipapan tulis, hal tersebut membuat siswa dapat merasakan dengan sendiri bagaimana rasanya ketika dia harus menjawab dan memberikan alasan terhadap jawaban yang dituliskannya. Terdapat perbedaan ketika seseorang mengalami sendiri proses pembelajaran yang sedang berlangsung. belajar yang sukses (successful learning) adalah belajar dengan mengalami. 19 Dengan mengalami sendiri makna pembelajaran yang dirasakan akan jauh terasa berkesan sehingga mampu menciptakan kesan atau ingatan yang lama pada siswa. Ketika informasi atau materi yang telah masuk atau telah didapat tidak diberikan perhatian yang lebih mendalam dan tidak dipelajari lagi dapat memungkinkan siswa mengalami lupa, hal tersebut dapat terjadi karena pada proses pembelajaran siswa cenderung pasif dan guru berfungsi sebagai pusat kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sehingga informasi tersebut akan keluar dari short term memory dan tidak tersimpan pula dalam long term memory. Peristiwa lupa tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan daya ingat. Seorang siswa akan mengalami lupa apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali (recall) materi pembelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa. Dalam hal ini, materi pelajaran lama akan sulit diingat atau
18
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6. 19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press,2010), h. 19.
60
diproduksi kembali. 20 Oleh sebab itu strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu cara menyebabkan siswa dapat merasa aktif dan berperan serta dalam proses pembelajaran, merasakan esensi dalam sebuah membelajaran, dan memiliki ingatan lama dalam mempertahankan materi. Hal ini jika dipadukan dengan penggunaan media sebagai alat pembelajaran seperti penggunaan media cetak pada kelas kontrol dan media presentasi pada kelas eksperimen akan menunjukkan hasil yang lebih maksimal selain hanya penggunaan strategi pembelajaran aktif. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya proses lupa pada siswa tersebut. Selain itu, seseorang akan mengingat informasi dengan sangat baik jika informasi tersebut dicirikan oleh beberapa kualitas seperti, adanya asosiasi indera terutama indera penglihatan, pengalaman yang melibatkan penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa, atau gerakan umumnya sangat jelas dalam memori kita, adanya konteks emosional (seperti cinta, kebahagiaan, dan kesedihan), kualitas yang menonjol pada benda, asosiasi yang intens, hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi, dan hal-hal yang diulang. 21 Beberapa hal tersebut sudah dirasakan langsung pada siswa SMAN 87, mereka mengalami proses pembelajaran dengan mendayagunakan alat indera baik indera penglihatan maupun pendengaran. Hal tersebut dirasakan pada siswa dalam kegiatan inti pembelajaran dimana siswa melihat langsung kolom TTS yang ditampilkan, mendengarakan segala instruksi dalam pengerjaan TTS dan tampilan soal, setelah mengetahui jawabannya siswa akan mengisi kolom TTS di depan disertai pemberian alasan terhadap jawaban yang telah dipilih. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai respon yang baik yang dihadirkan oleh siswa, dengan mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan berperan serta aktif, adanya peningkatan nilai baik posttest maupun retest hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh dalam penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran. Adanya pengaruh yang berbeda pada 20
Muhibbin Syah, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pres, 2010), h.171. Fifi Afifah, Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi: uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. h.26. 21
61
penggunaan kedua jenis media tersebut dapat dilihat menurut rata-rata hasil posttest, retest, dan peresentase nilai retensi kedua kelas menunjukkan bahwa penggunaan media presentasi pada kelas ekperimen memiliki pengaruh yang lebih baik dari penggunaan media cetak pada kelas kontrol. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media cetak dan presentasi pada strategi pembelajaran aktif terutama penggunaan media presentasi powerpoint pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi siswa. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulyatis Sholikhah dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Terhadap Hasil Belajar”. Skripsinya menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif antara aktivitas siswa dengan hasil belajar dengan penggunaan strategi pembelajaran crossword puzzle dengan menggunakan media slide presentasi dikarenakan hasil dari aktivitas siswa yang diperoleh dari data angket mendapatkan rata-rata sebesar 69,92 (kategori cukup) dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes mendapatkan rata-rata sebesar 71,03 (kategori cukup). Secara gambaran umum dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle dengan menggunakan media slide presentasi memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan dimana hasil belajar siswa juga dapat menjadi acuan bagaimana hasil dari retensi siswa. 22
E. Keterbatasan Dalam Penelitian Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kekurangan diantaranya adalah: 1.
Siswa yang pendiam atau kurang aktif di awal pembelajaran terlihat agak sulit dalam mengikuti pembelajaran.
2.
Terdapat beberapa siswa yang belum terbiasa berargumentasi sehingga masih terlihat kaku ketika sudah berada di depan kelas. 22
Ulyatis Sholikhah, Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar, Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, 2011. h.vi.
62
3.
Penayangan kolom-kolom TTS tidak bisa terlalu banyak dikarenakan harus disesuaikan dengan ukuran whiteboard di kelas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan, dengan nilai retensi kelompok eksperimen sebesar 106.6% dan kelompok kontrol sebesar 99.5%. Hasil uji-t nilai retest diperoleh t hitung > t tabel (2.97 > 1.69) dengan taraf signifikansi 5%.
B. Saran Berdasarkan temuan selama proses penelitian berlangsung, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1.
Penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle ini dapat diterapkan pada konsep biologi yang lain yang memiliki kecenderungan materi yang padat.
2.
Strategi pembelajaran aktif crossword puzzle ini dapat didesain dan dibuat dengan prosedur yang lebih menarik.
3.
Penyediaan kolom-kolom pengisian pada papan tulis dapat di buat lebih banyak sesuai dengan pemanfaatan besarnya papan tulis.
4.
Untuk penelitan selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menggunakan media presentasi flash media player.
62
DAFTAR PUSTAKA Afifah, Fifi. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013. Ahmadi, Abu & Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.Pustaka Setia. Cet.1. 1997. Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Cet. 2. 1994. Aprilia, Erni. Pengaruh Media Biocards Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Cet.10. 2009. -------------------------. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet.2. 2001. -------------------------. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet.7. 2007. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Cet.13. 2010. Coticone, Sulekha Rao. Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education. Journal of Collage Science Teaching. vol.42. 2013. Tersedia melalui www.researchgate.net diunduh pada tanggal 25 Februari 2014. Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. 1. 2010. Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Cet.1. 1997. Gunarti, Dwi. “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Presentasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Atom Karbon dan Senyawa HidroKarbon”, Skripsi Program Studi Pendidikan Kimia: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013.
63
64
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: Quantum Teaching. Cet.1. 2006. Hadjar, Ibnu. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet.2. 1999. Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores. 1999. Tersedia melalui www.physics.indiana.edu diunduh pada tanggal 04 Februari 2015. Herlanti, Yanti. Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. 2006. Tersedia melalui http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 04 Februari 2015. Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. Terjemahan Dwi Wulandari. Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta: PT Indeks. Cet.1. 2008 Indrawati dan Wanwan Setiawan. “Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan Untuk Guru SD”. Modul Suplemen BBM PPPPTK IPA. Jakarta: PPPPT. September 2009. Junaedi, Husniyatus Salamah Z., Supardi, Zainal Abidin, Mukhlison, dan Mustamin. Strategi Pembelajaran. Surabaya: Lapis-PGMI. 2008. Karpicke, Jeffrey D. dan Henry L. Roeduger. Repeated Retrieval During Learning Is The Key To Long Term Retention. 2006. Tersedia melalui http: www.interscience.wiley.com, diunduh pada tanggal 21 Maret 2015. Khentut. Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas. Modul Pembuatan Media Presentasi. 2010. Tersedia melalui http: tvf.dosen.isiska.ac.id diunduh pada tanggal 21 maret 2015. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet.7. 2009. Matlin, Margaret W. Cognitive Psychology. Edisi 7. New York: John Wiley & Sons, Inc. 2009. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: GP Press. 2010. Nandika, Dodi. Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. 2007.
65
Orlich, Donald C., Robert J. Harder, Richard C. Callahan, Michael S. Trevisan, and Abbie H. Brown. Teaching Strategies: A Guide to Effective Instruction. Boston: Wadsworth. 2010. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. Sains Biologi 2 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. Rohrer, Doug and Harold Pashler. Increasing Retention Without Increasing Study Time. 2007. Tersedia melalui http: www.interscience.wiley.com, diunduh pada tanggal 21 Maret 2015.
Samadhi, Ari. Pembelajaran Aktif Active Learning. Makalah online disampaikan pada Teaching Improvement Workshop. 2008. Tersedia melalui http: www.eng.unri.ac.id. pada tanggal 25 Februari 2014. Santoso, Slamet. Metode Penelitian Kuantitatif Plus Aplikasi Program SPSS. Tersedia melalui www.ssantoso.umpo.ac.id diunduh pada tanggal 04 Februari 2015. Santrock, John W. Psikologi Pendidikan. Terjemahan Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana. 2008. Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi. Cet. 1. 2003. Sholeh, Asrorun Ni’am. Membangun Profesionalitas Guru: Analisis Kronologis atas Lahirnya UU Guru dan Dosen. Jakarta: Elsas. Cet. Ke-1. 2006. Sholikhah, Ulyatis. Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Terhadap Hasil Belajar. Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 2011. Silberman, Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Edisi Revisi. Terjemahan Raisul Muttaqien. Bandung: Penerbit Nusamedia. Cet.IV. 2011. -------------------------. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Terjemahan Raisul Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2009. Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan: Teori Dan Praktik. Jilid I. Terjemahan Marianto Samosir. Jakarta: PT Indeks. 2008.
66
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet.1. 2006. Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sina Baru Offset. Cet.2. 1989. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Cet.16. 2013. Surapranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet.4. 2009. Surya, Mohamad, Abdul Hasim, dan Rus Bambang Suwarno. Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2010. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010. Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama. Cet.1. 2010. Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima. 2009. Suyono & Hariyanto. Belajar Dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet.15. 2014. To, Karno dan Yudi Wibisono. Anates v.4.04. 2004. Tersedia melalui www.anates.com. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. United Nation and Devolopment Program. 2014. Tersedia melalui http: www.id.undp.org, diunduh pada tanggal 25 februari 2014.. Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2008.
67
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA NEGERI 87 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas Negeri 87 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/1
Sub Materi Pokok
: Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Alokasi Waktu
: 4 X 2JP
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR : NO 1
2
Kompetensi Inti Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, perilaku jujur, disiplin, tanggung tekun, jujur terhadap data dan jawab, peduli (gotong royong, kerja fakta, disiplin, tanggung sama, toleran, damai), santun, jawab, dan peduli dalam responsif, dan proaktif dan observasi dan eksperimen,
68
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3
4
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. Memahami, menerapkan, dan 3.4 Menerapkan konsep tentang menganalisis pengetahuan keterkaitan hubungan antara faktual,konseptual, prosedural, dan struktur sel pada jaringan metakognitif berdasarkan rasa ingin hewan dengan fungsi organ tahunya tentang ilmu pengetahuan, pada hewan berdasarkan hasil teknologi, seni, budaya , dan pengamatan. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.4 Menyajikan data tentang dalam ranah kongkret dan ranah struktur anatomi jaringan pada abstrak terkait dengan hewan berdasarkan hasil pengembangan dari yang pengamatan untuk dipelajarinya disekolah secara menunjukkan pemahaman mandiri, bertindak secara efektif hubungan antara struktur dan
69
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4. • Mengidentifikasi
penyusun
sel
pada
jaringan
hewan
berdasarkan
karakteristiknya. • Mendeskripsikan jaringan penyusun organ hewan. • Membedakan berbagai jaringan penyusun organ hewan. • Menjelaskan fungsi berbagai jaringan penyusun organ hewan. • Mengaitkan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan. • Menganalisis data keterkaitan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan.
4.4. • Mendiskusikan mengenai hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. • Menyajikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil diskusi. • Mempresentasikan informasi atau data mengenai hasil pengamatan atau diskusi mengenai struktur anatomi jaringan hewan yang menunjukkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses mengamati, menanya konsep, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 1.
Afektif
70
a. Siswa mampu
mengubah
perilakunya untuk
mengagumi,
menjaga,
melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya. b. Siswa mampu menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi baik di dalam kelas maupun diluar kelas. c. Siswa mampu berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi serta peduli lingkungan. 2.
Kognitif a. Siswa mampu mengidentifikasikan penyusun sel pada jaringan hewan berdasarkan karakteristiknya. b. Siswa mampu mendeskripsikan jaringan penyusun organ hewan. c. Siswa mampu membedakan berbagai jaringan penyusun organ hewan. d. Siswa mampu menjelaskan fungsi berbagai jaringan penyusun organ hewan. e. Siswa mampu mengaitkan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan. f. Siswa mampu menganalisis data keterkaitan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan. g. Siswa mampu mendiskusikan mengenai hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. h. Siswa mampu menyajikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil diskusi. i. Siswa mampu mempresentasikan informasi atau data mengenai hasil pengamatan atau diskusi mengenai struktur anatomi jaringan hewan yang menunjukkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
71
3.
Psikomotorik a. Siswa mampu mendiskusikan, menyajikan, dan mempresentasikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil pengamatan atau dari berbagai kajian literatur.
D. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Materi Fakta (sesuatu yang dapat diindera) a. Macam-macam jaringan hewan. b. Macam-macam organ hewan yang tersusun dari berbagai macan jaringan hewan.
Macam-macam jaringan hewan
2.
Organ hewan
Materi Konsep (gabungan antara fakta yang saling berhubungan) a. Macam-macam organ yang tersusun berdasarkan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan yang berbeda bergabung menjadi satu.
72
3.
Materi Prinsip (generelisasi hubungan antara konsep-konsep) a. Keterkaitan karakteristik macam dan fungsi jaringan hewan terhadap fungsi organ yang membentuk suatu kesatuan dalam sistem organ yang memiliki fungsinya masing-masing.
4.
Materi Prosedur (sederet langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip) a. Tingkat perkembangan sistem-sistem organ hewan berdasarkan macam organ dan jaringan penyusunnya. b. Cara kerja salah satu jenis jaringan hewan yaitu jaringan saraf dalam menjalankan fungsinya dalam suatu sistem organ tubuh.
E. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: Ceramah bervariasi – Diskusi – Tanya jawab.
Pendekatan pembelajaran
: Interaktif.
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media a. PowerPoint 2. Alat/bahan a. Laptop b. LCD 3. Sumber Belajar a. Imaningtyas, Sri Ayu. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2013. b. Pratiwi, Sri maryati, Srinkini. Buku Penuntun Biologi SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2004. c. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. Sains biologi 2 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. d. http://www.google.co.id/ (internet).
73
e. http://youtube.com/
G. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
(Pertemuan ke- 1: 2 x 45 menit) No
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
Nilai karakter
Waktu 1
2
Pendahulan
Kegiatan Inti
• • •
Doa, salam Pengkondisian kelas 25 menit Apersepsi: Membawa dan menunjukkan kepada siswa akar tanaman dan tulang ayam dan meminta kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang dibawa oleh guru. • Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai akar dan tulang ayam. Adakah hubungannya? Adakah perbedaannya? Bagaimana komposisi sel yang menyusun akar tanaman dan tulang ayam tersebut? • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) Guru menampilkan slide mengenai sel yang menyusun jaringan hewan, macam-macam 10 menit jaringan hewan berdasarkan karakteristik dan fungsinya dan menampilkan beberapa
•
Religius
•
Responsif
•
Proaktif
•
Disiplin
•
Tanggung jawab
•
Jujur
•
Responsif
•
Proaktif
74
•
•
•
gambar yang berkaitan dengan jaringan hewan yang disertai penjelasan singkat oleh guru. Menanya (Questioning) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang sudah dipaparkan atau guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar perhatian siswa dan antusiasme siswa terhadap materi ini. Mengeksplorasi (Eksploration) Guru membagikan siswa ke dalam 6 kelompok dan memberikan lembar kerja siswa yang berupa bentuk TTS (strategi pembelajaran crossword puzzle) mengenai materi yang sudah dipaparkan untuk mengetahui lebih dalam tingkat pemahaman mereka setelah mendengarkan dan bertanya kepada guru. Mengasosiasikan (Associating) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok agar setiap
15 menit
10 menit
5 menit
•
Kerja sama
•
Santun
75
•
3
Penutup
•
•
•
individu dalam satu kelompok dapat memahami keseluruhan materi bukan hanya soal yang dia kerjakan. Mengkomunikasikan (Communicating) Guru menunjuk beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masingmasing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. Penugasan pembuatan paper yang temanya berhubungan dengan struktur dan fungsi jaringan hewan yang dikumpulkan di minggu pertemuan terakhir dan pembuatan peta konsep mengenai jaringan otot dan saraf di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
10 menit
10 menit
5 menit
•
Menghargai
•
Tanggung jawab
76
2.
(Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menit) No
Kegiatan
1
Pendahulan
2
Kegiatan Inti
Deskripsi • • •
Alokasi Waktu
Nilai karakter
Doa, salam • Religius Pengkondisian kelas • Responsif Apersepsi: • Proaktif 20 menit Guru menampilkan video iklan produk pemutih kulit yang menunjukkan lapisan kulit dan gambar-gambar mengenai produk kecantikan. • Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Adakah hubungan antara video dan gambar tersebut? Jika ada, jelaskan! Adakah jaringan yang berperan dalam video tersebut? Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) • Disiplin Guru menampilkan • Tanggung beberapa peta konsep jawab 10 menit • Jujur yang telah dibuat siswa dan meminta siswa • Responsif untuk memperhatikan • Proaktif secara seksama. • Kerja sama • Menanya (Questioning) • Santun
77
•
•
Guru meminta pendapat kepada beberapa siswa mengenai peta konsep 15 menit tersebut dan memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap penugasan dalam materi ini. ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari. Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab 10 menit usai, Guru memberikan lembar kerja siswa yang berupa bentuk TTS (strategi pembelajaran crossword puzzle) pengerjaannya dilakukan dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya mengenai materi yang sudah dipaparkan untuk mengetahui lebih dalam tingkat pemahaman mereka setelah mendengarkan dan bertanya kepada guru. Mengasosiasikan (Associating) Guru memberikan kesempatan kepada 5 menit siswa untuk saling
78
3
Penutup
berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok agar setiap individu dalam satu kelompok dapat memahami keseluruhan materi bukan hanya soal yang dia kerjakan. • Mengkomunikasikan (Communicating) Guru menunjuk beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masingmasing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. • Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) • Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. • Guru memberikan soal evaluasi yang ditujukan kepada siswa. • Penugasan pembuatan peta konsep pada jaringan ikat (penguat) .
Soal evaluasi
10 menit
• • 10 menit
5 menit
5 menit
Menghargai Tanggung jawab
79
1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung! 2. Sel saraf memiliki kemampuan iritabilitas dan konduktiitas, jelaskan maksudnya apa! Jawaban 1. Tabel perbedaan Pembeda Bentuk sel
Otot polos Satu inti ditengah
Otot Lurik Otot Jantung Banyak inti di Banyak tepi sel Volunteer Involunteer Cepat Lambat
Sifat kerja Involunteer Reaksi terhadap Lambat rangsang Letak Organ dalam Pada rangka tubuh (pembuluh darah, lambung,dll) 2
Pada jantung
dinding
iritabilitas : kemampuan sel saraf terhadap perubahan lingkungan; konduktivitas : kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan.
3.
(Pertemuan ke-3 : 2 x 45 menit) No 1
Kegiatan Pendahulan
Deskripsi • • •
•
Doa, salam Pengkondisian kelas Apersepsi: Guru menampilkan video kerja jantung pada sistem peredaran darah. Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Apa maksud dari video tersebut? Adakah jaringan yang
Alokasi Waktu • 25 menit • •
Nilai karakter Religius Responsif Proaktif
80
2
Kegiatan Inti
berperan dalam video tersebut? Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini. • Mengamati (Observing) Guru menampilkan beberapa peta konsep 10 menit yang telah dibuat siswa dan meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama. • Menanya (Questioning) Guru meminta pendapat kepada beberapa siswa mengenai peta konsep tersebut dan memberikan 15 menit kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap penugasan dalam materi ini. ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari. • Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab usai, Guru memberikan
• • • • • • •
Disiplin Tanggung jawab Jujur Responsif Proaktif Kerja sama Santun
81
•
•
3
Penutup
•
lembar kerja siswa yang berupa bentuk TTS (strategi pembelajaran crossword puzzle) pengerjaannya dilakukan dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya mengenai materi yang sudah dipaparkan untuk mengetahui lebih dalam tingkat pemahaman mereka setelah mendengarkan dan bertanya kepada guru. Mengasosiasikan (Associating) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok agar setiap individu dalam satu kelompok dapat memahami keseluruhan materi bukan hanya soal yang dia kerjakan. Mengkomunikasikan (Communicating) Guru menunjuk beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masingmasing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi
10 menit
5 menit
10 menit
• •
Menghargai Tanggung
82
(review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) • Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. • Penugasan secara kelompok pembuatan tabel perbandingan macam-macam jaringan hewan berdasarkan karakteristik tertentu. 4.
10 menit
jawab
5 menit
(Pertemuan ke-4: 2 x 45 menit) No 1
Kegiatan Pendahulan
Deskripsi • • •
•
Doa, salam Pengkondisian kelas Apersepsi: Guru menampilkan video dan gambar yang berhubungan dengan kerja jaringan pada sistem organ ditubuh manusia. Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Apa maksud dari video tersebut? Adakah hubungan antara video dan gambar yang telah ditampilkan? Jelaskan secara singkat! Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi
Alokasi Waktu • 25 menit • •
Nilai karakter Religius Responsif Proaktif
83
2
Kegiatan Inti
dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) Guru menjelaskan secara singkat mengenai organ dan sistem organ pada tubuh yang dilengkapi dengan tabel perbedaan macam jaringan hewan berdasarkan karakteritiknya. • Menanya (Questioning) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang sudah dijelaskan atau guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa mengerti dalam materi ini dan sekaligus sebagai koreksi atau penambahan terhadap penugasan kelompok dalam membuat tabel perbandingan. ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari. • Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab usai, Guru memberikan lembar kerja siswa yang berupa bentuk TTS
• • • 10 menit • • • •
15 menit
Disiplin Tanggung jawab Jujur Responsif Proaktif Kerja sama Santun
84
•
•
3
Penutup
•
(strategi pembelajaran crossword puzzle) pengerjaannya dilakukan 10 menit dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya mengenai materi yang sudah dipaparkan untuk mengetahui lebih dalam tingkat pemahaman mereka setelah mendengarkan dan bertanya kepada guru. Mengasosiasikan (Associating) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling 5 menit berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok agar setiap individu dalam satu kelompok dapat memahami keseluruhan materi bukan hanya soal yang dia kerjakan. Mengkomunikasikan (Communicating) 10 menit Guru menunjuk beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masingmasing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab,
• • 10 menit
Menghargai Tanggung jawab
85
•
•
mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. Post test.
5 menit
H. Penilaian Autentik (Proses dan hasil belajar) No 1
Aspek Afektif
Jenis Kinerja sikap (individu & dalam kelompok) dan Respon siswa terhadap pembelajaran.
2
Kognitif
Post test dan Retest
3
Psikomotorik
Penugasan pembuatan peta konsep secara individu
Mengetahui,
Bentuk Instrumen Lembar observasi sikap siswa dan Angket respon siswa terhadap pembelajaran. (TERLAMPIR) Tes tertulis. (TERLAMPIR) Rubrik penilaian peta konsep secara individu. (TERLAMPIR) Jakarta, September 2014
Guru Bidang Studi
Peneliti
(Drs. Basuki Prayitno)
(Heni Lupita Sari)
NIP: 19621120 198703 1 005
NIM:1110016100055
94
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA NEGERI 87 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas Negeri 87 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/1
Sub Materi Pokok
: Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Alokasi Waktu
: 4 X 2JP
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR : NO 1
2
Kompetensi Inti Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, perilaku jujur, disiplin, tanggung tekun, jujur terhadap data dan jawab, peduli (gotong royong, kerja fakta, disiplin, tanggung sama, toleran, damai), santun, jawab, dan peduli dalam responsif, dan proaktif dan observasi dan eksperimen,
95
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3
4
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. Memahami, menerapkan, dan 3.4 Menerapkan konsep tentang menganalisis pengetahuan keterkaitan hubungan antara faktual,konseptual, prosedural, dan struktur sel pada jaringan metakognitif berdasarkan rasa ingin hewan dengan fungsi organ tahunya tentang ilmu pengetahuan, pada hewan berdasarkan hasil teknologi, seni, budaya , dan pengamatan. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.4 Menyajikan data tentang dalam ranah kongkret dan ranah struktur anatomi jaringan pada abstrak terkait dengan hewan berdasarkan hasil pengembangan dari yang pengamatan untuk dipelajarinya disekolah secara menunjukkan pemahaman mandiri, bertindak secara efektif hubungan antara struktur dan
96
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4. • Mengidentifikasi
penyusun
sel
pada
jaringan
hewan
berdasarkan
karakteristiknya. • Mendeskripsikan jaringan penyusun organ hewan. • Membedakan berbagai jaringan penyusun organ hewan. • Menjelaskan fungsi berbagai jaringan penyusun organ hewan. • Mengaitkan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan. • Menganalisis data keterkaitan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan.
4.4. • Mendiskusikan mengenai hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. • Menyajikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil diskusi. • Mempresentasikan informasi atau data mengenai hasil pengamatan atau diskusi mengenai struktur anatomi jaringan hewan yang menunjukkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses mengamati, menanya konsep, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: 1.
Afektif
97
a. Siswa mampu
mengubah
perilakunya untuk
mengagumi,
menjaga,
melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya. b. Siswa mampu menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi baik di dalam kelas maupun diluar kelas. c. Siswa mampu berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi serta peduli lingkungan. 2.
Kognitif a. Siswa mampu mengidentifikasikan penyusun sel pada jaringan hewan berdasarkan karakteristiknya. b. Siswa mampu mendeskripsikan jaringan penyusun organ hewan. c. Siswa mampu membedakan berbagai jaringan penyusun organ hewan. d. Siswa mampu menjelaskan fungsi berbagai jaringan penyusun organ hewan. e. Siswa mampu mengaitkan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan. f. Siswa mampu menganalisis data keterkaitan antara fungsi jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan. g. Siswa mampu mendiskusikan mengenai hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. h. Siswa mampu menyajikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil diskusi. i. Siswa mampu mempresentasikan informasi atau data mengenai hasil pengamatan atau diskusi mengenai struktur anatomi jaringan hewan yang menunjukkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
98
3.
Psikomotorik a. Siswa mampu mendiskusikan, menyajikan, dan mempresentasikan data mengenai struktur anatomi jaringan hewan berdasarkan hasil pengamatan atau dari berbagai kajian literatur.
D. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Materi Fakta (sesuatu yang dapat diindera) a. Macam-macam jaringan hewan. b. Macam-macam organ hewan yang tersusun dari berbagai macan jaringan hewan.
Macam-macam jaringan hewan
2.
Organ hewan
Materi Konsep (gabungan antara fakta yang saling berhubungan) a. Macam-macam organ yang tersusun berdasarkan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan yang berbeda bergabung menjadi satu.
3.
Materi Prinsip (generelisasi hubungan antara konsep-konsep)
99
a. Keterkaitan karakteristik macam dan fungsi jaringan hewan terhadap fungsi organ yang membentuk suatu kesatuan dalam sistem organ yang memiliki fungsinya masing-masing.
4.
Materi Prosedur (sederet langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip) a. Tingkat perkembangan sistem-sistem organ hewan berdasarkan macam organ dan jaringan penyusunnya. b. Cara kerja salah satu jenis jaringan hewan yaitu jaringan saraf dalam menjalankan fungsinya dalam suatu sistem organ tubuh.
E. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: Ceramah bervariasi –Strategi Crossword
Puzzle–Diskusi. Pendekatan pembelajaran
: Interaktif.
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media a. Powerpoint
2. Alat/bahan a. Laptop b. LCD
3. Sumber Belajar a. Imaningtyas, Sri Ayu. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2013. b. Pratiwi, Sri maryati, Srinkini. Buku Penuntun Biologi SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2004.
100
c. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. Sains biologi 2 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. d. http://www.google.co.id/ (internet). e. http://youtube.com/
G. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
(Pertemuan ke- 1: 2 x 45 menit) No
Kegiatan
1
Pendahulan
2
Kegiatan Inti
Deskripsi • • •
Doa, salam Pengkondisian kelas Apersepsi: Membawa dan menunjukkan kepada siswa akar tanaman dan tulang ayam dan meminta kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang dibawa oleh guru. • Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai akar dan tulang ayam. Adakah hubungannya? Adakah perbedaannya? Bagaimana komposisi sel yang menyusun akar tanaman dan tulang ayam tersebut? • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) Guru menampilkan slide mengenai sel yang menyusun jaringan hewan, macam-macam
Alokasi Waktu
Nilai karakter
• 25 menit • •
Religius Responsif Proaktif
• •
Disiplin Tanggung jawab Jujur Responsif
10 menit • •
101
•
•
•
jaringan hewan berdasarkan karakteristik dan fungsinya dan menampilkan beberapa gambar yang berkaitan dengan jaringan hewan yang disertai penjelasan singkat oleh guru. Menanya (Questioning) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang sudah dipaparkan atau guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar perhatian siswa dan antusiasme siswa terhadap materi ini. Mengeksplorasi (Eksploration) Guru menerapkan strategi pembelajaran aktif berupa pengerjaan Teka-Teki Silang yang berbantu Powerpoint dengan sebelumnya membagikan siswa dalam beberapa kelompok. Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran ini, guru menjelaskan secara sistematis aturan pengerjaannya serta dalam urutan pengerjaan TTS guru melakukannya dengan cara memilih atau mengundi. Mengasosiasikan
• • • 15 menit
10 menit
Proaktif Kerja sama Santun
102
•
3
Penutup
•
•
(Associating) Setelah guru mendapatkan perwakilan dalam pengerjaan TTS, guru memberikan pertanyaan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi antara teman sekelompok selama beberapa detik dalam penentuan jawaban yang nantinya akan dituliskan pada kolom jawaban yang terdapat pada papan tulis. Mengkomunikasikan (Communicating) Guru meminta siswa untuk memberikan alasan secara singkat atas jawaban yang telah dijawab oleh kelompok tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mereka dan membiasakan siswa untuk berargumentasi di depan umum. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
5 menit
10 menit
• • 10 menit
5 menit
Menghargai Tanggung jawab
103
•
2.
Penugasan pembuatan paper yang temanya berhubungan dengan struktur dan fungsi jaringan hewan yang dikumpulkan di minggu pertemuan terakhir dan pembuatan peta konsep mengenai jaringan otot dan saraf di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
(Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menit) No 1
Kegiatan Pendahulan
Deskripsi • • •
•
Alokasi Waktu
Doa, salam • 20 menit Pengkondisian kelas • Apersepsi: • Guru menampilkan video iklan produk pemutih kulit yang menunjukkan lapisan kulit dan gambar-gambar mengenai produk kecantikan. Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Adakah hubungan antara video dan gambar tersebut? Jika ada, jelaskan! Adakah jaringan yang berperan dalam video tersebut? Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi
Nilai karakter Religius Responsif Proaktif
104
2
Kegiatan Inti
dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) Guru menampilkan beberapa peta konsep 10 menit yang telah dibuat siswa dan meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama. • Menanya (Questioning) Guru meminta pendapat kepada beberapa siswa mengenai peta konsep tersebut dan memberikan 15 menit kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap penugasan dalam materi ini. ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari. • Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab usai, guru menerapkan 10 menit strategi pembelajaran aktif berupa pengerjaan Teka-Teki Silang yang berbantu Powerpoint dengan sistematika pengerjaannya sama
• • • • • • •
Disiplin Tanggung jawab Jujur Responsif Proaktif Kerja sama Santun
105
•
•
3
Penutup
•
seperti pertemuan sebelumnya. Cara memilih atau mengundi perwakilan yang maju dengan menerapkan model kooperatif NHT. Mengasosiasikan (Associating) Setelah guru mendapatkan perwakilan dalam pengerjaan TTS, guru memberikan pertanyaan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi antara teman sekelompok selama beberapa detik dalam penentuan jawaban yang nantinya akan dituliskan pada kolom jawaban yang terdapat pada papan tulis. Mengkomunikasikan (Communicating) Guru meminta siswa untuk memberikan alasan secara singkat atas jawaban yang telah dijawab oleh kelompok tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mereka dan membiasakan siswa untuk berargumentasi di depan umum. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab,
5 detik
10 menit
• • 10 menit
Menghargai Tanggung jawab
106
mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) • Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. • Guru memberikan soal evaluasi yang ditujukan kepada siswa. • Penugasan pembuatan peta konsep pada jaringan ikat (penguat) .
5 menit
5 menit
Soal evaluasi 1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung! 2. Sel saraf memiliki kemampuan iritabilitas dan konduktiitas, jelaskan maksudnya apa! Jawaban 1. Tabel perbedaan Pembeda Bentuk sel
Otot polos Satu inti ditengah
Otot Lurik Otot Jantung Banyak inti di Banyak tepi sel Volunteer Involunteer Cepat Lambat
Sifat kerja Involunteer Reaksi terhadap Lambat rangsang Letak Organ dalam Pada rangka tubuh (pembuluh darah, lambung,dll) 2
Pada jantung
dinding
iritabilitas : kemampuan sel saraf terhadap perubahan lingkungan; konduktivitas : kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan.
107
3.
(Pertemuan ke-3 : 2 x 45 menit) No
Kegiatan
1
Pendahulan
2
Kegiatan Inti
Deskripsi • • •
Alokasi Waktu
Nilai karakter
Doa, salam • Religius 25 menit Pengkondisian kelas • Responsif Apersepsi: • Proaktif Guru menampilkan video kerja jantung pada sistem peredaran darah. • Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Apa maksud dari video tersebut? Adakah jaringan yang berperan dalam video tersebut? Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini. • Mengamati (Observing) • Disiplin Guru menampilkan • Tanggung beberapa peta konsep jawab 10 menit • Jujur yang telah dibuat siswa dan meminta siswa • Responsif untuk memperhatikan • Proaktif secara seksama. • Kerja sama • Menanya (Questioning) • Santun Guru meminta pendapat kepada beberapa siswa 15 menit mengenai peta konsep tersebut dan memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa
108
•
•
mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap penugasan dalam materi ini ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari.. Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab usai, guru menerapkan strategi pembelajaran aktif berupa pengerjaan Teka-Teki Silang yang berbantu Powerpoint dengan sistematika pengerjaannya sama dengan pertemuan sebelumnya. Cara memilih atau mengundi perwakilan yang maju kali ini secara berurutan sesuai dengan nomor kelompok. Dimulai dari kelompok no awal hingga kelompok akhir. Mengasosiasikan (Associating) Setelah guru mendapatkan perwakilan dalam pengerjaan TTS, guru memberikan pertanyaan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi antara
10 menit
5 menit
109
3
Penutup
teman sekelompok selama beberapa detik dalam penentuan jawaban yang nantinya akan dituliskan pada kolom jawaban yang terdapat pada papan tulis. • Mengkomunikasikan (Communicating) Guru meminta siswa untuk memberikan alasan secara singkat atas jawaban yang telah dijawab oleh kelompok tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mereka dan membiasakan siswa untuk berargumentasi di depan umum. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. • Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) • Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. • Penugasan secara kelompok pembuatan tabel perbandingan macam-macam jaringan hewan berdasarkan karakteristik tertentu.
10 menit
• • 10 menit
5 menit
Menghargai Tanggung jawab
110
4.
(Pertemuan ke-4: 2 x 45 menit) No
Kegiatan
1
Pendahulan
2
Kegiatan Inti
Deskripsi • • •
Doa, salam Pengkondisian kelas Apersepsi: Guru menampilkan video dan gambar yang berhubungan dengan kerja jaringan pada sistem organ ditubuh manusia. • Motivasi: Menanyakan hasil dari pembahasan mengenai video yang ditampilkan. Apa maksud dari video tersebut? Adakah hubungan antara video dan gambar yang telah ditampilkan? Jelaskan secara singkat! Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi dipertemuan sebelumnya. • Menjelaskan indikator pembelajaran pada pertemuan kali ini.. • Mengamati (Observing) Guru menampilkan tabel perbedaan macam jaringan hewan berdasarkan karakteritiknya disertai penjelasan singkat yang diberikan oleh guru. • Menanya (Questioning) Guru memberikan
Alokasi Waktu
Nilai karakter
• 25 menit • •
• • 10 menit • • • • •
Religius Responsif Proaktif
Disiplin Tanggung jawab Jujur Responsif Proaktif Kerja sama Santun
111
•
•
kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang 15 menit sudah dijelaskan atau guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa mengerti dalam materi ini dan sekaligus sebagai koreksi atau penambahan terhadap penugasan kelompok dalam membuat tabel perbandingan. Ditambahkan penjelasan guru yang disertai tampilan slide mengenai materi yang akan dipelajari. Mengeksplorasi (Eksploration) Setelah Tanya jawab usai, guru menerapkan strategi pembelajaran aktif berupa pengerjaan Teka-Teki Silang yang 10 menit berbantu Powerpoint dengan sistematika pengerjaannya sama dengan pertemuan sebelumnya. Cara memilih atau mengundi perwakilan yang maju dengan cara sistem rebutan. Mengasosiasikan (Associating) Setelah guru mendapatkan perwakilan dalam pengerjaan TTS, 5 menit guru memberikan
112
•
3
Penutup
•
•
•
pertanyaan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi antara teman sekelompok selama beberapa detik dalam penentuan jawaban yang terdapat pada papan tulis. Mengkomunikasikan (Communicating) Guru meminta siswa untuk memberikan alasan secara singkat atas jawaban yang telah dijawab oleh kelompok tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mereka dan membiasakan siswa untuk berargumentasi di depan umum. Disertai pemberian jawaban yang benar oleh guru. Refleksi Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS) Kesimpulan Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. Post test.
10 menit
• • 10 menit
5 menit
Menghargai Tanggung jawab
113
H. Penilaian Autentik (Proses dan hasil belajar) No 1
Aspek Afektif
Jenis Kinerja sikap (individu & dalam kelompok) dan Respon siswa terhadap pembelajaran.
2 3
Kognitif Psikomotorik
Post test dan Retest Penugasan pembuatan peta konsep secara individu
Mengetahui,
Bentuk Instrumen Lembar observasi sikap siswa dan Angket respon siswa terhadap pembelajaran. (TERLAMPIR) Tes tertulis. (TERLAMPIR) Rubrik penilaian peta konsep secara individu. (TERLAMPIR)
Jakarta, September 2014
Guru Bidang Studi
Peneliti
(Drs. Basuki Prayitno)
(Heni Lupita Sari)
NIP: 19621120 198703 1 005
NIM:1110016100055
122
Lampiran 3
Daftar Istilah Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Pertemuan KePertemuan ke-1
Istilah 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Otot Silindris Epitel Pipihselapis Sentiol Transisional
Eksokrin Jaringan Endokrin Sel schwan Endoderm Neuroepitelium Ludah
Pertemuan ke-2
1. 2. 3. 4. 5.
Involunter Otot Sel schwan Dendrit Sinapsis
6. 7. 8. 9. 10.
Akson Polos Saraf Jantung Nodus ranvier
Pertemuan ke-3
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Eritrosit Hialin Trombosit Pengapuran Retikuler Matriks
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Ikat longgar Kartilago Padat Tulang Lemak Ikat Osteon
Pertemuan ke-4
1. 2. 3. 4. 5.
Lurik Ektoderm Mielin Kubus selapis Makrofag
6. 7. 8. 9. 10.
Limfa Leukosit Organ Fibrosa Elastin
123
Lampiran 4
KISI KISI INSTRUMEN TES Satuan Pendidikan
: SMA/MA
Mata Pelajaran
: IPA/BIOLOGI
Alokasi Waktu
: 60 Menit
Jumlah Soal
: 50 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Materi
: Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Kompetensi Dasar
: 3.4. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan. 4.4. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.
124
Indikator
Indikator Soal
Butir Soal
Pembelajaran
Aspek Kognitif
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
1.
penyusun sel pada
komponen
jaringan hewan
yang
terkait
berdasarkan
pada
beberapa
karakteristiknya.
jenis
jaringan
sel
Salah satu organel sel yang membedakan antara sel tumbuhan dan hewan ialah tidak adanya …. pada sel hewan. a. Ribosom b. Inti sel c. Mitokondria
hewan
d. Dinding sel
berdasarkan
e. Membrane sel
karakteristiknya.
C1
2.
Organel yang hanya dijumpai pada sel hewan adalah …. a. Mitondria dan kloroplas b. Plastida dan sentrosom
C2
c. Sentrosom dan sentriol d. Badan golgi dan kloroplas e. Plastid dan mitokondria 3.
Sel yang menyelubungi neuron dan memberi makan pada neuron adalah …. a. Ganglion b. Neuroglia c. Sel Schwan
C1
125
d. Sinapsis e. Nodus ranvier 4.
Makrofag adalah salah satu sel penyusun jaringan ikat yang memiliki fungsi untuk …. a. Menghasilkan antibiotic
C2
b. Menyimpan lemak c. Menghasilkan heparin dan histamin d. Memfagosit sel mati, zat sisa, dan mikroba pathogen e. Menyintesis dan menyekresikan protein 5.
P : leukosit S : pembekuan darah Q: eritrosit T : pertahanan tubuh R : trombosit U : mengangkut O 2 dan CO 2 Pasangan macam sel darah dan fungsinya yang benar adalah …. a. P-U, Q-T, R-S b. P-S, Q-U, R-T c. P-T, Q-S, R-U
C1
126
d. P-U, Q-S, R-T e. P-T, Q-U, R-S Mendeskripsikan jaringan
Menjelaskan
6.
penyusun macam-macam
organ hewan.
Kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang serupa disebut …. a. uniseluler
jaringan hewan.
b. organ
C1
c. jaringan d. sistem jaringan e. sistem organ 7.
Berikut yang bukan merupakan jaringan penyokong atau pengikat adalah …. a. jaringan tulang rawan b. jaringan otot
C2
c. jaringan darah d. jaringan tulang e. jaringan limfatik 8.
Jaringan embrional adalah jaringan yang merupakan …. a. Tersusun atas sel-sel embrional b. Terdapat pada sel penyusun zigot c. Terdapat pada sel penyusun saraf d. Memiliki fungsi sebagai penghantar rangsang
C2
127
e. Tersusun atas sel-sel yang sudah permanen. 9.
Jaringan embrional yang terdiri atas tiga lapis disebut triploblastik. Lapisan jaringan tersebut urut dari luar ke dalam adalah …. a. Mesoderm – ectoderm – endoderm
C3
b. Ectoderm – endoderm – mesoderm c. Endoderm – mesoderm – ectoderm d. Ectoderm – mesoderm – endoderm e. Mesoderm - endoderm - ectoderm Memberi contoh
10. Jaringan epitel yang tersusun oleh epitel kubus berlapis banyak terdapat pada …
beberapa macam
a. Kelenjar gondok
jaringan
b. Mulut
penyusun organ
c. Kelenjar ludah
hewan.
d. Kelenjar keringat
C2
e. Kerongkongan Membedakan berbagai penyusun hewan.
Mengidentifiksi
jaringan kan
jaringan
organ epitel
11. Berikut ini yang bukan ciri epitalium adalah …. a. Daya regenerasi rendah b. Tidak mengandung pembuluh darah
berdasarkan
c. Tersusun rapat
karakteristiknya.
d. Daya regenerasi tinggi e. Mengandung jaringan saraf
C1
128
12. Jaringan epitel yang melapisi rongga mulut, esophagus dan rongga hidung adalah epitel …. a. Pipih berlapis banyak
C2
b. Kubus berlapis banyak c. Kubus selapis d. Pipih selapis e. Transisional 13. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut …. • Melapisi atau menutupi permukaan organ tubuh • Inti lonjong dengan posisi horizontal. • Terdapat di pembuluh darah dan jantung. Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh jaringan . . . . a. epitelium pipih selapis b. ikat serabut padat c. epitelium silindris selapis d. ikat longgar e. epitelium kubus selapis
C3
129
Untuk menjawab soal nomor 14 - 16 perhatikan gambar berikut !
2
1
4
5
3
6
14. Jaringan nomor 2 ditemukan pada …. a. kelenjar dan salurannya b. saluran pencernaan c. pembuluh darah
C4
130
d. alveolus paru-paru e. saluran urine 15. jaringan epitel yang melapisi rongga mulut dan epidermis mempunyai bentuk seperti gambar nomor … a. 1 b. 2
C4
c. 3 d. 4 e. 5 16. Ditemukan jaringan dengan ciri-ciri sebagai berikut : • bentuk pipih, kubus, atau silindris; • terletak di permukaan organ; • berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
C3
Jaringan yang dimaksud adalah …. a. saraf
d. ikat
b. otot
e. epitel
c. lemak Mengidentifikas ikan
17. Jaringan yang memiliki kemampuan kontraksi adalah ….
jaringan
a. Jaringan saraf
otot berdasarkan
b. Jaringan epitel
C1
131
karakteristiknya.
c. Jaringan otot d. Jaringan darah e. Jaringan lemak
18. Pernyataan berikut ini yang merupakan sifat dan ciri jaringan otot lurik adalah … a. Reaksi terhadap rangsang cepat
C2
b. Memiliki fungsi untuk memompa c. Menggerakkan alat-alat dalam d. Sel-selnya berinti satu di pusat e. Tidak melekat pada rangka
Untuk menjawab soal 14 & 15 perhatikan gambar berikut!
1
2
3
19. Yang termasuk otot involunter adalah nomor…. a. 1 dan 2
C3
132
b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 saja e. 3 saja 20. Bila diamati dibawah mikroskop, yang tampak memiliki bagian gelap-terang berselang seling (lurik & jantung) adalah nomor …. a. 1 dan 2
C4
b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 1 saja e. 3 saja Mengidentifikas ikan
jaringan
21. Jaringan yang mempunyai kemampuan untuk merespon terhadap perubahan lingkungan dan membawa impuls-impuls ke berbagai bagian tubuh adalah
saraf
jaringan ….
berdasarkan
a. Otot polos
karakteristiknya.
b. Otot lurik c. Epitel d. Ikat e. Saraf
C2
133
22. Jalannya rangsangan pada neuron adalah dengan urutan …. a. Badan sel – akson – dendrit b. Dendrit – badan sel – akson c. Dendrit – akson – badan sel
C3
d. Akson – dendrit - badan sel e. Akson – badan sel – dendrit 23. Hubungan antara akson suatu neuron dengan dendrite neuron lainnya dinamakan …. a. Akson hillock b. Sinapsis
C2
c. Neurohumor d. Parasimpatis e. Sensorik-motorik 24. Matriks jaringan ikat terdiri atas …. a. Cairan ekstraseluler dan serabut substansi dasar b. Cairan ekstraseluler dan serabut myofibril c. Zat kondrin dan senyawa protein d. Senyawa protein dan cairan ekstraseluler e. Protein, cairan ekstraseluler, dan zat kondrin
C2
134
25. i. Jaringan darah ii. Jaringan otot iii. Jaringan limfa iv. Jaringan epidermis v. Kartilago
C3
vi. Jaringan saraf Jaringan ikat merupakan jaringan yang jumlahnya paling banyak dalam tubuh kita. Yang termasuk dalam jaringan ikat adalah .. a. iii, iv, v b. Ii, iii, iv c. i, ii, iii d. i, iii,v e. ii,iv,v Mengidentifikas ikan penguat
jaringan (ikat)
26. Suatu jaringan mempunyai ciri-ciri : • Matriksnya gelap dan keruh • Mempunyai serabut kolagen tersusun sejajar
berdasarkan
• Memiliki fungsi sebagai proteksi
karakteristiknya.
Jaringan tersebut adalah jaringan …. a. Saraf
C4
135
b. Ikat padat c. Otot d. Kartilago hialin e. Kartilago fibrosa 27. Dasar utama yang digunakan untuk membedakan jaringan tulang rawan menjadi tiga macam tulang rawan hialin, elastic, dan fibrosa adalah …. a. Fungsi tulang
C3
b. Kandungan matriks c. Lokasi tulang d. Macam sel tulang e. Fungsi dan lokasi tulang 28. Eritrosit memiliki kemampuan untuk mengangkut oksigen dengan bantuan …. a. Hemosianin b. Leukosit c. Trombosit d. Hemoglobin e. Hormone 29. Jaringan limfa mengandung serat-serat …. a. Elastin
C1
136
b. Fibrosa c. Retikuler
C2
d. Matriks e. Kolagen 30. Jenis sel makrofag yang tertanam dalam matriks suatu jaringan, berperan dalam pertahanan tubuh melalui mekanisme .... a. Pinositosis b. Fagositosis c. Lisis
C4
d. A dan B benar e. A dan C benar Mengidentifikas
31. Jaringan yang dinding selnya tipis dan kaya rongga sel dengan tetesan minyak
ikan jaringan
merupakan ….
lemak
a. Jaringan selaput
berdasarkan
b. Jaringan lemak
karakteristiknya.
c. Jaringan otot d. Jaringan saraf e. Jaringan darah
Menjelaskan fungsi Menjelaskan
32. Jaringan epitel slindris yang biasa tersusun atas lembaran dan bersilia,
C1
137
berbagai penyusun hewan.
jaringan peranan
dan
organ fungsi berbagai jaringan
epitel
susunannya.
a. Sekresi dan proteksi
C2
b. Pengangkutan dan sekresi c. Absorpsi dan transportasi
berdasarkan bentuk
mempunyai fungsi yang berkaitan dengan ….
dan
d. Proteksi saja e. Sekresi saja 33. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi jaringan epitel adalah …. a. Pelindung atau proteksi b. Penghasil getah
C3
c. Penerima rangsang d. Pintu gerbang zat e. Pengangkut zat 34. Ketika dibawah sinar matahari banyak orang yang merasakan hawa panas di dalam tubuh mereka. Biasanya reaksi yang diberikan adalah dengan keluarnya keringat. Kulit manusia yang berfungsi sebagai sekresi dan membentuk saluran kelenjar keringat pada kulit memiliki tipe epitel …. a. Pipih selapis b. Pipih berlapis c. Kubus selapis
C4
138
d. Kubus berlapis e. Slindris bersilia Menjelaskan fungsi
jaringan
35. Saat berolahraga pernafasan seseorang terasa jauh lebih cepat, selain karena faktor aktivitas yang sedang berlangsung
faktor lain yang mempengaruhi
otot berdasarkan
adalah gerak denyut jantung saat berkontraksi. Salah satu fungsi otot jantung
klasifikasinya.
adalah menimbulkan tenaga untuk memompa darah. Otot jantung yang
C4
demikian bergerak secara involunter, artinya …. a. Bergerak disadari b. Bergerak tanpa disadari c. Bergerak secara konstan d. Bergerak secara dinamis e. Bergerak teratur 36. Jaringan yang memiliki sel-sel berupa serabut dengan mempunyai inti banyak ditepi yang tampak seperti lurik di bawah mikroskop merupakan jaringan yang memiliki fungsi …. a. Menimbulkan tenaga untuk memompa b. Menerima dan menghantarkan rangsang c. Melekatnya otot d. Menggerakkan rangka
C4
139
e. Mengatur pembuluh darah Menjelaskan fungsi saraf.
jaringan
37. Sel-sel neuron ada yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari alat indra ke otak. Sel saraf dengan fungsi tersebut dinamakan …. a. Konektor b. Sensorik
C2
c. Motorik d. Motorik-sensorik e. Sensorik-motorik 38. Perhatikan gambar saraf dibawah ini
Bagian yang memiliki fungsi menerima impuls dari reseptor lain ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 b. 2
C3
140
c. 3 d. 4 e. 2 dan 4
Menjelaskan fungsi
jaringan
39. Mengikat atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain adalah salah satu fungsi dari jaringan ….
penguat
a. Saraf
berdasarkan
b. Otot
klasifikasinya.
c. Ikat
C2
d. Epitel e. Kulit 40. Jaringan pengikat serabut putih atau jaringan pengikat padat yang berfungsi sebagai penghubung tulang adalah …. a. Tendon b. Selapu urat c. Ligamen d. Fasia e. Serabut kolagen 41. Fungsi jaringan getah bening atau limfa adalah mengangkut cairan getah bening
C2
141
dari fungsi jaringan tubuh menuju…. a. Jaringan sekitarnya
C3
b. Sistem pembuluh darah c. Jantung dan nadi d. Organ dan sistem organ e. Sistem pengeluaran 42. Darah merupakan salah satu jaringan ikat atau penguat, memiliki fungsi sebagai komponen yang dapat menyalurkan nutrisi atau zat-zat makanan selain itu darah juga dapat berfungsi sebagai mencegah infeksi oleh kuman atau memberantas penyakit karena adanya …. a. Sel-sel darah b. Keeping-keping darah
C4
c. Protein darah d. Sel darah putih e. Sel darah merah
43. Perhatikan data berikut! No
Jaringan
Fungsi
1
Otot lurik
Ekskresi
142
2
Kartilago hialin
Proteksi
3
Epitelium slindris
Cadangan makanan
4
Epitelium kelenjar
Sekresi
5
Saraf
Koordinasi
C4
Hubungan yang benar antara jaringan dengan fungsinya adalah . . . a. 1) dan 2) b. 2) dan 3) c. 3) dan 4) d. 4) dan 5) e. 5) dan 1) 44. Eritrosit pada jaringan darah memiliki fungsi …. a. mengangkut oksigen ke seluruh tubuh b. mempertahankan tubuh dari penyakit c. penyuplai makanan bagi tulang d. sebagai makanan cadangan e. menyampaikan impuls Menjelaskan fungsi lemak.
jaringan
45. Jaringan yang berfungsi sebagai makanan cadangan serta menjaga hilangnya panas secara berlebihan adalah …. a. jaringan minyak
C2
143
b. jaringan lemak
C2
c. jaringan tulang d. jaringan darah e. jaringan saraf
Mengaitkan fungsi
antara Menunjukkan
46. Perhatikan ciri-ciri suatu jaringan dibawah ini !
jaringan hubungan antara
1. Sel berupa serabut dan bercabang
hewan dengan fungsi jaringan dengan
2. Reaksi terhadap rangsang lambat.
organ pada hewan.
3. Inti sel terdapat ditengah.
organ hewan.
pada
Ciri-ciri diatas dimiliki oleh jaringan yang terdapat pada organ … a. Lidah b. Tulang c. Jantung d. Usus e. Mata 47. Berikut ini adalah organ-organ pada hewan dan manusia : 1) Kulit 2) Ginjal
C3
144
3) Lambung 4) Pankreas 5) Hati Yang termasuk organ penyusun sistem ekskresi adalah …
C4
a. 1 dan 2 b. 3 dan 5 c. 1 dan 4 d. 4 dan 5 e. 2 dan 5 48. Di antara organ-organ berikut yang saling berinteraksi menyusun sistem pencernaan adalah . . . . a. hati-usus-ginjal-limfa b. pankreas-usus-hati-otot c. lambung-limfa-paru-paru-usus-jantung d. usus-lambung-hati-pankreas e. jantung-paru-paru-usus-hati 49. Dibawah ini yang bukan contoh organ, adalah … a. hidung b. mata
C3
145
c. kaki d. tangan
C2
e. daging Menentukan
50. Daun telinga dan epiglotis, disusun oleh jaringan ….
keterkaitan
a. Ikat longgar
jaringan hewan
b. Ikat padat
dengan organ
c. Kartilago hialin
berdasarkan
d. Kartilago fibrosa
lokasinya.
e. Kartilago elastic
C2
146
Kisi Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Kompetensi Dasar
: Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan. No
Indikator
Indikator Soal
Pembelajaran
No soal & jenjang kognitif C1
1.
Kunci Jawaban
C2
C3
C4
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
1. D
penyusun sel pada
komponen sel yang 1,3,5
jaringan hewan
terkait
pada
3. C
berdasarkan
beberapa
jenis
4. D
karakteristiknya
jaringan
2,4
2. C
hewan
berdasarkan karakteristiknya. 2.
Mendeskripsikan jaringan
Menjelaskan
6
penyusun macam-macam
organ hewan.
7, 8,
jaringan hewan.
9
5. E 6. C 7. B 8. A
Memberi
contoh
9. D
beberapa
macam
10. D
jaringan penyusun organ hewan.
10
147
3.
Membedakan berbagai penyusun hewan.
Mengidentifikasika
11
12
jaringan n jaringan epitel
13,
14,
11. A
16
15
12. A
organ berdasarkan
13. A
karakteristiknya.
14. A 15. D
Mengidentifikasika n
jaringan
otot 17
16. E 18
19
20
17. C
berdasarkan
18. A
karakteristiknya.
19. C 20. B
Mengidentifikasika n
jaringan
saraf
21. E 21,
22,
22. B
berdasarkan
23,
25
23. B
karakteristiknya.
24
24. A 25. D
Mengidentifikasika n jaringan penguat 28, (ikat) berdasarkan karakteristiknya.
26. E 29
27, 30
26
27. B 28. D 29. C 30. D
Mengidentifikasika n jaringan lemak 31 berdasarkan karakteristiknya.
31. B
148
4.
Menjelaskan fungsi Menjelaskan berbagai penyusun
32. A
jaringan peranan dan fungsi organ berbagai
hewan.
32
33
34
33. E
jaringan
34. D
epitel berdasarkan
35. B
bentuk
36. D
dan
susunannya.
37. B 38. B
Menjelaskan fungsi jaringan
39. C
otot
berdasarkan
35,
40. C
36
41. B
klasifikasinya.
42. D 43. D
Menjelaskan fungsi
37,
38,
jaringan saraf.
39,
41
40
44. A 42,
45. B
43
46. C
47
47. A
Menjelaskan fungsi jaringan
penguat
44
berdasarkan klasifikasinya.
Menjelaskan fungsi
45
jaringan lemak.
5.
Mengaitkan fungsi
antara Menunjukkan jaringan hubungan
hewan dengan fungsi jaringan organ pada hewan.
antara dengan
organ pada hewan.
49
46, 48
48. D 49. E 50. E
149
Menentukan keterkaitan jaringan
hewan
dengan
organ
berdasarkan lokasinya.
50
150
Lampiran 5 REKAPITULASI ANALISIS BUTIR INSTRUMEN
Rata-Rata: 27.00 Simpangan Baku: 6.49 KorelasiXY: 0.70 Reliabilitas Tes: 0.83 Butir Soal: 50 Jumlah Subyek: 32 Butir
Butir
Daya
Tingkat
Korelasi
Sign. Korelasi
Baru
Asli
Pembeda (%)
Kesukaran
1
1
33.33
Sedang
0.157
-
2
2
44.44
Mudah
0.331
Signifikan
3
3
33.33
Mudah
0.284
Signifikan
4
4
55.56
Sedang
0.433
Sangat signifikan
5
5
55.56
Sedang
0.438
Sangat signiifikan
6
6
55.56
Mudah
0.520
Sangat signifikan
7
7
66.67
Sukar
0.664
Sangat signifikan
8
8
44.44
Sedang
0.313
Signifikan
9
9
55.56
Sedang
0.424
Sangat signifikan
10
10
-22.22
Sedang
-0.257
-
11
11
88.89
Sedang
0.717
Sangat signifikan
12
12
44.44
Sedang
0.451
Sangat signifikan
13
13
44.44
Sukar
0.381
Sangat signifikan
14
14
33.33
Sedang
0.412
Sangat signifikan
15
15
44.44
Sedang
0.295
Signifikan
16
16
11.11
Sedang
0.082
-
17
17
-22.22
Sangat mudah
-0.089
-
151
18
18
44.44
Sedang
0.353
Signifikan
19
19
44.44
Sedang
0.412
Sangat signifikan
20
20
55.56
Sedang
0.470
Sangat signifikan
21
21
0.00
Sangat sukar
NAN
NAN
22
22
-11.11
Sedang
-0.060
-
23
23
55.56
Mudah
0.501
Sangat signifikan
24
24
-22.22
Sangat sukar
-0.177
-
25
25
77.78
Sukar
0.689
Sangat signifikan
26
26
33.33
Sedang
0.338
Signifikan
27
27
11.11
Sukar
0.288
Signifikan
28
28
11.11
Sangat mudah
0.162
29
29
33.33
Sedang
0.350
Signifikan
30
30
44.44
Sukar
0.457
Sangat signifikan
31
31
33.33
Mudah
0.308
Signifikan
32
32
33.33
Sedang
0.217
-
33
33
66.67
Sukar
0.664
Sangat signifikan
34
34
33.33
Sukar
0.261
-
35
35
33.33
Mudah
0.310
Signifikan
36
36
22.22
Sukar
0.431
Sangat signifikan
37
37
11.11
Sedang
0.175
-
38
38
55.56
Sedang
0.402
Sangat signifikan
39
39
11.11
Sedang
0.169
-
40
40
11.11
Sedang
0.139
-
41
41
44.44
Sedang
0.365
Sangat signifikan
42
42
22.22
Sangat mudah
0.386
Sangat signifikan
43
43
-11.11
Sedang
-0.010
-
44
44
22.22
Mudah
0.301
Signifikan
152
45
45
33.33
Sangat mudah
0.302
Signifikan
46
46
44.44
Sukar
0.218
-
47
47
33.33
Sangat mudah
0.386
Sangat signifikan
48
48
33.33
Mudah
0.391
Sangat signifikan
49
49
0.00
Sangat mudah
NAN
NAN
50
50
33.33
Sedang
0.350
Signifikan
153
• Melapisi
Lampiran 6
atau
menutupi
permukaan organ tubuh Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
• Inti
lonjong
dengan
posisi
horizontal.
Nama/Kelas :
• Terdapat di pembuluh darah dan jantung.
Kerjakan soal dibawah ini, pilihlah satu
Ciri-ciri
jawaban yang dianggap tepat.
tersebut
dimiliki
oleh
jaringan . . . . 1.
2.
Kumpulan sel yang memiliki bentuk
a. epitelium pipih selapis
dan fungsi yang serupa disebut ….
b. ikat serabut padat
a. uniseluler
c. epitelium silindris selapis
b. organ
d. ikat longgar
c. jaringan
e. epitelium kubus selapis
d. sistem jaringan
Untuk menjawab soal nomor 4 – 5
e. sistem organ
perhatikan gambar berikut !
Jaringan embrional yang terdiri atas tiga
lapis
disebut
triploblastik.
3
2
1
Lapisan jaringan tersebut urut dari luar ke dalam adalah …. a. Mesoderm
–
ectoderm
–
–
endoderm
–
–
mesoderm
–
4
5
6
endoderm b. Ectoderm mesoderm c. Endoderm
4.
ectoderm d. Ectoderm
–
mesoderm
–
-
endoderm
-
Suatu jaringan sebagai berikut ….
c. pembuluh darah d. alveolus paru-paru
ectoderm 3.
a. kelenjar dan salurannya b. saluran pencernaan
endoderm e. Mesoderm
Jaringan nomor 2 ditemukan pada ….
memiliki
ciri-ciri
e. saluran urine
154
5.
Jaringan epitel yang melapisi rongga
serat ….
bentuk seperti gambar nomor …
a. Elastin
a. 1
b. Fibrosa
b. 2
c. Retikuler
c. 3
d. Matriks
d. 4
e. Kolagen 9.
Jaringan yang dinding selnya tipis
Sel yang menyelubungi neuron dan
dan kaya rongga sel dengan tetesan
memberi makan pada neuron adalah
minyak merupakan ….
….
a. Jaringan selaput
a. Ganglion
b. Jaringan lemak
b. Neuroglia
c. Jaringan otot
c. Sel Schwan
d. Jaringan saraf
d. Sinapsis
e. Jaringan darah
e. Nodus ranvier 7.
Jaringan limfa mengandung serat-
mulut dan epidermis mempunyai
e. 5 6.
8.
10. Fungsi jaringan getah bening atau
i. Jaringan darah
limfa
ii. Jaringan otot
getah bening dari fungsi jaringan
iii. Jaringan limfa
tubuh menuju….
iv. Jaringan epidermis
a. Jaringan sekitarnya
v. Kartilago
b. Sistem pembuluh darah
vi. Jaringan saraf
c. Jantung dan nadi
Jaringan ikat merupakan jaringan
d. Organ dan sistem organ
yang jumlahnya paling banyak dalam
e. Sistem pengeluaran
tubuh kita. Yang termasuk dalam
adalah
mengangkut
cairan
11. Darah merupakan salah satu jaringan
jaringan ikat adalah ..
ikat atau penguat, memiliki fungsi
a. iii, iv, v
sebagai
b. Ii, iii, iv
menyalurkan
c. i, ii, iii
makanan selain itu darah juga dapat
d. i, iii,v
berfungsi sebagai mencegah infeksi
e. ii,iv,v
komponen nutrisi
yang
dapat
atau
zat-zat
155
oleh
kuman
atau
memberantas
14. Berikut yang bukan merupakan
penyakit karena adanya ….
jaringan penyokong atau pengikat
a. Sel-sel darah
adalah ….
b. Keeping-keping darah
a. jaringan tulang rawan
c. Protein darah
b. jaringan otot
d. Sel darah putih
c. jaringan darah
e. Sel darah merah
d. jaringan tulang
12. Makrofag adalah salah satu sel penyusun
jaringan
ikat
yang
memiliki fungsi untuk ….
e. jaringan limfatik Untuk menjawab soal 15 & 16 perhatikan gambar berikut!
a. Menghasilkan antibiotik b. Menyimpan lemak c. Menghasilkan heparin dan histamin d. Memfagosit sel mati, zat sisa, dan mikroba patogen e. Menyintesis dan menyekresikan protein 13. P : leukosit S : pembekuan darah Q: eritrosit
1
2
3
15. Yang termasuk otot involunter adalah nomor…. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 saja e. 3 saja 16. Bila diamati dibawah mikroskop,
T : pertahanan tubuh
yang tampak memiliki bagian gelap-
R : trombosit
terang berselang seling (lurik &
U : mengangkut O 2 dan CO 2
jantung) adalah nomor ….
Pasangan macam sel darah dan
a. 1 dan 2
fungsinya yang benar adalah ….
b. 1 dan 3
a. P-U, Q-T, R-S
c. 2 dan 3
b. P-S, Q-U, R-T
d. 1 saja
c. P-T, Q-S, R-U
e. 3 saja
d. P-U, Q-S, R-T
17. Suatu jaringan mempunyai ciri-ciri :
e. P-T, Q-U, R-S
• Matriksnya gelap dan keruh
156
• Mempunyai serabut kolagen tersusun sejajar • Memiliki fungsi sebagai proteksi Jaringan tersebut adalah jaringan ….
c. Kartilago hialin d. Kartilago fibrosa e. Kartilago elastik 21. Jaringan
yang
berfungsi
sebagai
a. Saraf
makanan cadangan serta menjaga
b. Ikat padat
hilangnya panas secara berlebihan
c. Otot
adalah ….
d. Kartilago hialin
a. jaringan minyak
e. Kartilago fibrosa
b. jaringan lemak
18. Eritrosit pada jaringan darah
c. jaringan tulang
memiliki fungsi ….
d. jaringan darah
a. mengangkut oksigen ke seluruh
e. jaringan saraf
tubuh
22. Berikut ini adalah organ-organ pada
b. mempertahankan tubuh dari
hewan dan manusia :
penyakit
1) Kulit
c. penyuplai makanan bagi tulang
2) Ginjal
d. sebagai makanan cadangan
3) Lambung
e. menyampaikan impuls
4) Pankreas
19. Di antara organ-organ berikut yang
5) Hati
saling berinteraksi menyusun
Yang termasuk organ penyusun
sistem pencernaan adalah . . . .
sistem ekskresi adalah …
a. hati-usus-ginjal-limfa
a. 1 dan 2
b. pankreas-usus-hati-otot
b. 3 dan 5
c. lambung-limfa-paru-paru-usus-
c. 1 dan 4
jantung
d. 4 dan 5
d. usus-lambung-hati-pankreas
e. 2 dan 5
e. jantung-paru-paru-usus-hati 20. Daun telinga dan epiglotis, disusun
23. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi jaringan epitel adalah ….
oleh jaringan ….
a. Pelindung atau proteksi
a. Ikat longgar
b. Penghasil getah
b. Ikat padat
c. Penerima rangsang
157
d. Pintu gerbang zat e. Pengangkut zat 24. Saat
berolahraga
pernafasan
seseorang terasa jauh lebih cepat, selain karena faktor aktivitas yang sedang berlangsung faktor lain yang mempengaruhi adalah gerak denyut jantung saat berkontraksi. Salah satu fungsi
otot
jantung
adalah
tenaga
untuk
menimbulkan
memompa darah. Otot jantung yang demikian bergerak secara involunter, artinya …. a. Bergerak disadari b. Bergerak tanpa disadari c. Bergerak secara konstan d. Bergerak secara dinamis e. Bergerak teratur 25. Hubungan antara akson suatu neuron dengan
dendrit
neuron
dinamakan …. a. Akson hillock b. Sinapsis c. Neurohumor d. Parasimpatis e. Sensorik-motorik
lainnya
158
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen
1. C
6. C
11. D
16. B
21. B
2. D
7. D
12. D
17. E
22. A
3. A
8. C
13. E
18. A
23. E
4. A
9. B
14. B
19. D
24. B
5. D
10. B
15. C
20. E
25. B
159
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 16 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 1 (Satu) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
3.
Mengatur posisi duduk, berdoa dan menjawab salam yang diucapkan masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Pre-test
B.
Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
2.
C.
√ √ √ √ √ √
Mengamati 1.
2.
Menampilkan slide disertai gambar mengenai sel yang menyusun jaringan hewan, macam-macam jaringan hewan berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Memberikan penjelasan singkat terhadap materi.
√ √
160
Menanya 1.
2.
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru. Mengeksplorasi
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak dan membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar.. Membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Mengasosiasikan
3.
√
√ √ √ √
1.
Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok. Mengkomunikasikan
√
1.
Memilih beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masing-masing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut disertai alasan dan pengkoreksian jawaban yang benar oleh guru. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
D. 1.
2.
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
161
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 17 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 2 (Dua) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa peta konsep yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
162
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak dan membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar Mengasosiasikan
√
1.
2.
3.
√
√ √
1.
Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok. Mengkomunikasikan
√
1.
Memilih beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masing-masing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut disertai alasan dan pengkoreksian jawaban yang benar oleh guru. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
D. 1.
2.
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
163
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 24 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 3 (Tiga) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa peta konsep yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
164
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak dan membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar Mengasosiasikan
√
1.
2.
3.
√
√ √
1.
Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok. Mengkomunikasikan
√
1.
Memilih beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masing-masing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut disertai alasan dan pengkoreksian jawaban yang benar oleh guru. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
D. 1.
2.
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
165
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 25 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 4 (Empat) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa tabel perbandingan yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama tabel perbandingan yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
166
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan tabel perbandingan atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak dan membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Membagikan lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar Mengasosiasikan
√
1.
2.
3.
√
√ √
1.
Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi dan berbagi tugas dalam pengerjaan TTS antara teman satu kelompok. Mengkomunikasikan
√
1.
Memilih beberapa siswa dengan cara pemanggilan acak pada setiap masing-masing kelompok untuk menyebutkan hasil pengerjaan TTS tersebut disertai alasan dan pengkoreksian jawaban yang benar oleh guru. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa post-test.
√
D. 1.
2.
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
167
Lampiran 9 LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 16 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 1 (Satu) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. 3.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Melaksanakan Pre-test.
B.
Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √ √
Mengamati 1.
Memperhatikan slide dipaparkan guru. Menanya
yang
√
1.
Menunjukan respon saat diberikan stimulus dengan
√
dan
penjelasan
materi
168
2. 3.
bertanya pada saat proses pembelajaran. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru saat proses pembelajaran. Menunjukkan interaksi antar siswa dan antar siswa-guru. Mengeksplorasi
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak. Menerima lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Mengasosiasikan
3.
√ √ √ √ √
1.
Menunjukkan adanya diskusi dan pembagian tugas antara teman satu kelompok dalam pengerjaan TTS yang diberikan guru. Mengkomunikasikan
√
1.
Mengemukakan pendapat dan menjelaskan jawaban hasil pengerjaan TTS saat diberikan kesempatan oleh guru untuk memaparkan hasil kerja sama dalam kelompok. Mendengarkan pengkoreksian jawaban oleh guru dengan seksama. Penutup
√
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
√
2. D. 1.
2.
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
169
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 17 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 2 (Dua) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati 1. 2.
Mengumpulkan peta konsep yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
170
Menunjukan adanya respon dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan penugasan peta konsep yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam peta konsep. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak. Menerima lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Mengasosiasikan
√
1.
2. 3.
3.
√ √
√ √
1.
Menunjukkan adanya diskusi dan pembagian tugas antara teman satu kelompok dalam pengerjaan TTS yang diberikan guru. Mengkomunikasikan
√
1.
Mengemukakan pendapat dan menjelaskan jawaban hasil pengerjaan TTS saat diberikan kesempatan oleh guru untuk memaparkan hasil kerja sama dalam kelompok. Mendengarkan pengkoreksian jawaban oleh guru dengan seksama. Penutup
√
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
√
2. D. 1.
2.
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
171
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 24 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 3 (Tiga) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati 1. 2.
Mengumpulkan peta konsep yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
172
Menunjukan adanya respon dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan penugasan peta konsep yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam peta konsep. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak. Menerima lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Mengasosiasikan
√
1.
2. 3.
3.
√ √
√ √
1.
Menunjukkan adanya diskusi dan pembagian tugas antara teman satu kelompok dalam pengerjaan TTS yang diberikan guru. Mengkomunikasikan
√
1.
Mengemukakan pendapat dan menjelaskan jawaban hasil pengerjaan TTS saat diberikan kesempatan oleh guru untuk memaparkan hasil kerja sama dalam kelompok. Mendengarkan pengkoreksian jawaban oleh guru dengan seksama. Penutup
√
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
√
2. D. 1.
2.
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
173
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 25 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 4 (Empat) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati 1. 2.
Mengumpulkan pengerjaan tabel perbandingan yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa tabel perbandingan yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
174
Menunjukan adanya respon dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pembuatan tabel perbandingan yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam tabel perbandingan. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dalam bentuk cetak. Menerima lembaran TTS masing-masing pada setiap kelompok 1 lembar. Mengasosiasikan
√
1.
2. 3.
3.
√ √
√ √
1.
Menunjukkan adanya diskusi dan pembagian tugas antara teman satu kelompok dalam pengerjaan TTS yang diberikan guru. Mengkomunikasikan
√
1.
Mengemukakan pendapat dan menjelaskan jawaban hasil pengerjaan TTS saat diberikan kesempatan oleh guru untuk memaparkan hasil kerja sama dalam kelompok. Mendengarkan pengkoreksian jawaban oleh guru dengan seksama. Penutup
√
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan melaksanakan Post-test..
√
2. D. 1.
2.
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A. )
175
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 15 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 1 (Satu) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
3.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Pre-test
B.
Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
2.
C.
√ √ √ √ √ √
Mengamati 1.
2.
Menampilkan slide disertai gambar mengenai sel yang menyusun jaringan hewan, macam-macam jaringan hewan berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Memberikan penjelasan singkat terhadap materi.
√ √
176
Menanya 1.
2.
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru. Mengeksplorasi
√
√ √
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi Powerpoint. Mengasosiasikan
1.
Memberikan pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
Meminta perwakilan siswa dalam kelompok yang hendak akan menjawab, dan dituliskan pada kolom yang tertera di papan tulis. Meminta alasan kepada siswa atas jawaban yang telah dituliskan. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
2.
1.
2. D. 1.
2.
√
√
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
177
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 17 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 2 (Dua) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa peta konsep yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
178
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi Powerpoint. Mengasosiasikan
√
1.
Memberikan pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
Meminta perwakilan siswa dalam kelompok yang hendak akan menjawab, dan dituliskan pada kolom yang tertera di papan tulis. Meminta alasan kepada siswa atas jawaban yang telah dituliskan. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
1.
2.
2.
1.
2. D. 1.
2.
√
√
√
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
179
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 22 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 3 (Tiga) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa peta konsep yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
180
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan peta konsep atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi Powerpoint. Mengasosiasikan
√
1.
Memberikan pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
Meminta perwakilan siswa dalam kelompok yang hendak akan menjawab, dan dituliskan pada kolom yang tertera di papan tulis. Meminta alasan kepada siswa atas jawaban yang telah dituliskan. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
√
1.
2.
2.
1.
2. D. 1.
2.
√
√
√
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
181
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 24 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 4 (Empat) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran √
B.
Mengatur posisi duduk dan berdoa yang disertai pengucapan salam oleh masing-masing siswa. Mengkondisikan situasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi).
√
3.
Memberikan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. 2.
C.
√
√ √
Mengamati 1. 2.
Menampilkan beberapa tabel perbandingan yang telah dibuat siswa (penugasan pertemuan sebelumnya). Meminta siswa untuk memperhatikan secara seksama tabel perbandingan yang ditunjukkan guru. Menanya
√ √
182
Memberikan stimulus kepada siswa agar bertanya mengenai materi yang terkait dengan penugasan tabel perbandingan atau guru mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara acak (tanpa ditentukan) kepada siswa. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan antar siswa-guru disertai penjelasan singkat. Mengeksplorasi
√
1.
Membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok.
2.
Menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi Powerpoint. Mengasosiasikan
√
1.
Memberikan pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Memberikan kesempatan siswa dalam kelompok berdiskusi menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
Meminta perwakilan siswa dalam kelompok yang hendak akan menjawab, dan dituliskan pada kolom yang tertera di papan tulis. Meminta alasan kepada siswa atas jawaban yang telah dituliskan. Penutup
√
Melakukan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut berupa post-test
√
1.
2.
2.
1.
2. D. 1.
2.
√
√
√
√
√
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
183
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 15 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 1 (Satu) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. 3.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Melaksanakan Pre-test.
B.
Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √ √
Mengamati 1.
Memperhatikan slide dipaparkan guru. Menanya
yang
√
1.
Menunjukan respon saat diberikan stimulus dengan
√
dan
penjelasan
materi
184
2. 3.
bertanya pada saat proses pembelajaran. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru saat proses pembelajaran. Menunjukkan interaksi antar siswa dan antar siswa-guru. Mengeksplorasi
√ √ √
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi PowerPoint. Mengasosiasikan
1.
Memperhatikan bentuk pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Menunjukkan adanya diskusi antara siswa pada kelompok dalam menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
2.
Menjawab pertanyaanTTS dengan menuliskan jawaban pada kolom yang tertera di papan tulis. Memaparkan alasan atas jawaban yang telah dituliskan.
√
D.
Penutup
1.
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
2.
1.
2.
√
√
√ √ √
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
185
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 17 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 2 (Dua) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati
2.
Mengumpulkan peta konsep yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√
1.
Menunjukan
√
1.
adanya
respon
dengan
mengajukan
√
186
2. 3.
pertanyaan yang terkait dengan penugasan peta konsep yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam peta konsep. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√ √ √
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi PowerPoint. Mengasosiasikan
1.
Memperhatikan bentuk pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Menunjukkan adanya diskusi antara siswa pada kelompok dalam menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
2.
Menjawab pertanyaanTTS dengan menuliskan jawaban pada kolom yang tertera di papan tulis. Memaparkan alasan atas jawaban yang telah dituliskan.
√
D.
Penutup
1.
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
2.
1.
2.
√
√
√ √ √
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
187
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 22 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 3 (Tiga) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati
2.
Mengumpulkan peta konsep yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa peta konsep yang ditunjukkan guru. Menanya
√
1.
Menunjukan
√
1.
adanya
respon
dengan
mengajukan
√
188
2. 3.
pertanyaan yang terkait dengan penugasan peta konsep yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam peta konsep. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√ √ √
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi PowerPoint. Mengasosiasikan
1.
Memperhatikan bentuk pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Menunjukkan adanya diskusi antara siswa pada kelompok dalam menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
2.
Menjawab pertanyaanTTS dengan menuliskan jawaban pada kolom yang tertera di papan tulis. Memaparkan alasan atas jawaban yang telah dituliskan.
√
D.
Penutup
1.
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan memperhatikan dengan seksama pemberian tugas oleh guru.
2.
1.
2.
√
√
√ √ √
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
189
LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Tanggal Observasi Nama Sekolah Konsep Pertemuan KeKelas/Semester Waktu
: 24 September 2014 : SMAN 87 Jakarta : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan : 4 (Empat) : XI/I : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan Media Presentasi PowerPoint. Keterlaksanaan No Aspek yang diobservasi Ya Tidak A. Pra Pembelajaran 1.
Merapikan posisi duduk, berdoa, dan mengucapkan salam.
2. B.
Menunjukkan kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan Awal Pembelajaran
1.
Apersepsi.
2.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3.
Mendengarkan penjelasan indikator pembelajaran yang hendak dicapai selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti Pembelajaran
C.
√ √ √ √ √
Mengamati
2.
Mengumpulkan pembuatan tabel perbandingan yang merupakan penugasan individu. Memperhatikan secara seksama beberapa tabel perbandingan yang ditunjukkan guru. Menanya
√
1.
Menunjukan
√
1.
adanya
respon
dengan
mengajukan
√
190
2. 3.
pertanyaan yang terkait dengan penugasan tabel perbandingan yang telah dikerjakan siswa. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru terkait materi yang terdapat dalam tabel perbandingan. Menunjukkan adanya interaksi antar siswa dan antar siswaguru. Mengeksplorasi
√ √ √
1.
Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi oleh guru.
2.
Terlibat dalam pembelajaran strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle (TTS) dengan media presentasi PowerPoint. Mengasosiasikan
1.
Memperhatikan bentuk pertanyaan (sesuai dengan prosedur TTS yang ditampilkan pada PPT). Menunjukkan adanya diskusi antara siswa pada kelompok dalam menentukan jawaban. Mengkomunikasikan
√
2.
Menjawab pertanyaanTTS dengan menuliskan jawaban pada kolom yang tertera di papan tulis. Memaparkan alasan atas jawaban yang telah dituliskan.
√
D.
Penutup
1.
Terlibat dalam kegiatan refleksi (Melakukan diskusi (review, tanya jawab, mengenai materi ini yang pengerjaannya melalui TTS)) Terlibat dalam penentuan kesimpulan dan melaksanakan Post-test.
2.
1.
2.
√
√
√ √ √
Mengetahui Observer
(Aghry Wiranata A.)
191
Lampiran 12 REKAPITULASI NILAI KELAS KONTROL No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Pretest 56 48 52 24 52 28 44 48 48 40 44 44 44 48 40 40 64 44 36 32 40 28 40 56 64 40 40 44 48 20 44 44 44 40 24 44
Posttest 76 76 60 76 88 76 92 88 88 96 100 88 88 100 92 92 72 80 96 76 80 60 88 96 96 76 76 92 100 92 80 76 80 72 72 96
Retest 76 88 60 76 88 76 96 92 96 92 100 92 96 100 96 92 80 72 100 92 80 80 80 96 96 72 76 92 100 88 76 88 76 88 96 100
N-Gain 0.45 0.54 0.17 0.68 0.75 0.67 0.86 0.76 0.76 0.93 1.00 0.78 0.78 1.00 0.87 0.87 0.22 0.64 0.94 0.65 0.67 0.44 0.80 0.90 0.89 0.60 0.60 0.86 1.00 0.90 0.64 0.57 0.64 0.53 0.63 0.93
%Retensi 100.0 115.7 100.0 100.0 100.0 100.0 104.3 104.5 109.1 95.8 100.0 104.5 109.1 100.0 104.3 100.0 111.1 90.0 104.2 121.1 100.0 133.3 90.9 100.0 100.0 94.8 100.0 100.0 100.0 95.6 95.0 115.8 95.0 .122.2 133.3 104.2
192
∑ Rata-rata Tertinggi Terendah Median Modus SD Varian
1536 42.67 64 20 44 44 9.93 98.74
3032 84.22 100 60 88 76 10.77 116.0
3144 87.33 100 60 80 80 10.23 104.68
25.92 0.72 1.00 0.17 0.77 1.00 & 0.64 0.2 0.04
3580.6 99.5 133.3 90.0 100 100 9.21 84.82
193
Lampiran 13 REKAPITULASI NILAI KELAS EKSPERIMEN No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pretest 56 32 40 44 40 48 60 60 44 36 32 48 40 52 28 24 32 20 48 52 52 52 36 28 48 36 52 24 40 36 60 52 40 56 24
Posttest 84 84 88 96 92 88 80 92 88 100 92 80 84 88 92 68 92 92 96 96 100 96 100 96 80 84 68 88 96 88 100 92 88 72 96
Retest 96 96 100 100 100 100 100 92 96 100 92 68 96 96 100 64 100 92 100 100 100 100 100 92 92 68 96 100 100 100 100 100 100 68 100
N-Gain 0.64 0.76 0.80 0.93 0.87 0.77 0.50 0.80 0.79 1.00 0.88 0.61 0.73 0.75 0.90 0.59 0.88 0.90 0.92 0.92 1.00 0.92 1.00 0.94 0.61 0.75 0.33 0.84 0.93 0.81 1.00 0.83 0.80 0.36 0.95
%Retensi 114.3 114.3 113.6 104.2 108.7 113.6 125.0 100.0 109.1 100.0 100.0 85.0 114.3 109.1 108.7 94.1 108.7 100.0 104.2 104.2 100.0 104.2 100.0 95.8 115.0 81.0 141.2 113.6 104.2 113.6 100.0 108.7 113.6 94.4 104.2
194
36 ∑ Rata-rata Tertinggi Terendah Median Modus SD Varian
36 1508 41.89 60 20 40 52 11.30 127.53
80 3196 88.78 100 68 90 88, 92, 96 8.43 71.50
92 3396 94.33 100 64 100 100 10.27 105.49
0.69 28.70 0.80 1.00 0.33 0.82 1.00 0.17 0.03
115.0 3835.6 106.6 141.2 81.0 104.2 100 10.70 114.65
195
Lampiran 14 DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI 1.
KELAS KONTROL a. Pretest Data nilai siswa 20, 24, 24, 28, 28, 32, 36, 40, 40, 40, 40, 40, 40, 40, 40, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 48, 48, 48, 48, 48, 52, 52, 56, 56, 64, 64. Modus
: 44
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
1536 36
36+1 2
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 44
= 42.67
Nilai maksimum : 64 Nilai minimum
: 20
Rentang kelas (J) : X max - X min = 64 – 20 = 44 Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n : 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12 Panjang kelas (P) :
J
K
=
44
6.12
= 7.18 ~ 7
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol Nilai
Batas
Batas
fi
Xi
fi.xi
fa
Fb
frek
frek
Bawah
Atas
20-26
19.5
26.5
3
23
69
3
36
3
8.33
27-33
26.5
33.5
3
30
90
6
33
3
8.33
34-40
33.5
40.5
9
37
333
15
30
9
25.00
absolut Relatif
196
41-47
40.5
47.5
10
44
440
25
21
10
27.78
48-54
47.5
54.5
7
51
357
32
11
7
19.44
55-61
54.5
61.5
2
58
116
34
4
2
5.56
62-68
61.5
68.5
2
65
130
36
2
2
5.56
b. Posttest Data nilai siswa 60, 60, 72, 72, 72, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 80, 80, 80, 80, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92, 92, 92, 96, 96, 96, 96, 96, 100, 100, 100. Modus
: 76
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
3032 36
36+1 2
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 88
= 84.22
Nilai maksimum : 100 Nilai minimum
: 60
Rentang kelas (J) : X max - X min = 100 – 60 = 40 Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n : 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12 Panjang kelas (P) :
J
K
=
40
6.12
= 6.53 ~ 7
197
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol Nilai
Batas
Batas
Fi
Xi
fi.xi
fa
fb
frek
frek
Bawah
Atas
60-66
59.5
66.5
2
63
126
2
36
2
5.56
67-73
66.5
73.5
3
70
210
5
34
3
8.33
74-80
73.5
80.5
12
77
924
17
31
12
33.33
81-87
80.5
87.5
0
84
0
17
19
0
0.00
88-94
87.5
94.5
11
91
1001
28
19
11
30.56
95-101
94.5
101.5
8
98
784
36
8
8
22.22
absolut Relatif
c. Retest Data nilai siswa 60, 72, 72, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 80, 80, 80, 80, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 96, 96, 96, 96, 96, 96, 96, 100, 100, 100, 100, 100. Modus
: 96
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
3144 36
36+1 2
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 90
= 87.33
Nilai maksimum : 100 Nilai minimum
: 60
Rentang kelas (J) : X max - X min = 100 – 60 = 40 Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n : 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12
198
Panjang kelas (P) :
J
K
=
40
6.12
= 6.53 ~ 7
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Retest Kelas Kontrol Nilai
2.
Batas
Batas
fi
Xi
fi.xi
fa
fb
frek
frek
Bawah
Atas
60-66
59.5
66.5
1
63
63
1
36
1
2.78
67-73
66.5
73.5
2
70
140
3
35
2
5.56
74-80
73.5
80.5
10
77
770
13
33
10
27.78
81-87
80.5
87.5
0
84
0
13
23
0
0
88-94
87.5
94.5
11
91
1001
24
23
11
30.56
95-101
94.5
101.5
12
98
1176
36
12
12
33.33
absolut Relatif
KELAS EKSPERIMEN a. Pretest Data nilai siswa 20, 24, 24, 24, 28, 28, 32, 32, 32, 36, 36, 36, 36, 36, 40, 40, 40, 40, 40, 44, 44, 48, 48, 48, 48, 52, 52, 52, 52, 52, 52,56, 56, 60, 60, 60. Modus
: 52
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
1508 36
36+1 2
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 40
= 41.89
Nilai maksimum : 60 Nilai minimum
: 20
Rentang kelas (J) : X max - X min = 60 – 20 = 40 Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n
199
: 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12 Panjang kelas (P) :
J
K
=
40
6.12
= 6.53 ~ 7
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen Batas
Batas
frek
Nilai
Bawah
Atas
fi
Xi
fi.xi
fa
fb absolut Relatif
20-26
19.5
26.5
4
23
92
4
36
4
11.11
27-33
26.5
33.5
5
30
150
9
32
5
13.89
34-40
33.5
40.5
10
37
370
19 27
10
27.78
41-47
40.5
47.5
2
44
88
21 17
2
5.56
48-54
47.5
54.5
10
51
510
31 15
10
27.78
55-61
54.5
61.5
5
58
290
36
5
13.89
5
frek
b. Posttest Data nilai siswa 68, 68, 72, 80, 80, 80, 80, 84, 84, 84, 84, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 96, 96, 96, 96, 96, 96, 96, 100, 100, 100, 100. Modus
: 88, 92, & 96
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
3196 36
36+1 2
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 90
= 88.78
Nilai maksimum : 100 Nilai minimum
: 68
Rentang kelas (J) : X max - X min = 100 – 68 = 32
200
Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n : 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12 Panjang kelas (P) :
J
K
=
32
6.12
= 5.23 ~ 5
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen Batas
Batas
frek
frek
Nilai
Bawah
Atas
fi
Xi
fi.xi
fa
fb
68-72
67.5
72.5
3
70
210
3
36
3
8.33
73-77
72.5
77.5
4
75
300
7
33
4
11.11
78-82
77.5
82.5
0
80
0
7
29
0
0
83-87
82.5
87.5
4
85
340
11
29
4
11.11
88-92
87.5
92.5
14
90
1260 25
25
14
38.89
93-97
92.5
97.5
7
95
665
32
11
7
19.44
98-102
97.5
102.5
4
100
400
36
4
4
11.11
absolut Relatif
c. Retest Data nilai siswa 64, 68, 68, 68, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 96, 96, 96, 96, 96, 96, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100. Modus
: 100
Median
:
Rata-rata
:
n+1 2
=
3396 36
Nilai maksimum : 100
36+1 2
= 94.33
= 18.5. Data ke-18 & 19. Dengan nilai : 100
201
Nilai minimum
: 64
Rentang kelas (J) : X max - X min = 100 – 64 = 36 Banyak kelas (K) : 1 + 3.3 Log n : 1 + 3.3 Log (36) : 1 + 3.3 (1.55) : 1 + (5.12) = 6.12 Panjang kelas (P) :
J
K
=
36
6.12
= 5.88 ~ 6
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Retest Kelas Eksperimen Nilai
Batas
Batas
Fi
Xi
fi.xi
fa
Bawah
Atas
64-69
63.5
69.5
4
66.5
266
4
70-75
69.5
75.5
0
72.5
0
76-81
75.5
81.5
0
78.5
82-87
81.5
87.5
0
88-93
87.5
93.5
94-99
93.5
100-105
99.5
fb
frek
frek
absolut
Relatif
36
4
11.11
4
32
0
0
0
4
32
0
0
84.5
0
4
32
0
0
6
90.5
543
10
32
6
16.67
99.5
6
96.5
579
16
26
6
16.67
105.5
20
102.5
2050
36
20
20
55.56
202
Lampiran 15 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA
1.
KELAS KONTROL a. Pretest Xi
F
Zn
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(zi)-S(zi)|
20
1
1
-2.2826452
0.011225639
0.027777778
-0.016552
24
2
3
-1.8798254
0.030065936
0.083333333
-0.053267
28
2
5
-1.4770057
0.069837054
0.138888889
-0.069052
32
1
6
-1.074186
0.14136967
0.166666667
-0.025297
36
1
7
-0.6713662
0.250993626
0.194444444
0.0565492
40
8
15
-0.2685465
0.394139347
0.416666667
-0.022527
44
10
25
0.13427325
0.553406746
0.694444444
-0.141038
48
5
30
0.53709298
0.704398307
0.833333333
-0.128935
52
2
32
0.93991272
0.826368835
0.888888889
-0.06252
56
2
34
1.34273246
0.91032069
0.944444444
-0.034124
64
2
36
2.14837194
0.98415789
1
-0.015842
JUMLAH
36
194
-2.5511917
4.876283738
5.388888889
-0.512605 Lo=0.141
L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.141 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal.
203
b. Posttest Xi
F
Zn
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(zi)-S(zi)|
60
2
2
-2.24905
0.012255
0.055556
-0.0433
72
3
5
-1.13484
0.128221
0.138889
-0.01067
76
8
13
-0.76344
0.222601
0.361111
-0.13851
80
4
17
-0.39204
0.347516
0.472222
-0.12471
88
6
23
0.350769
0.637119
0.638889
-0.00177
92
5
28
0.722171
0.764905
0.777778
-0.01287
96
5
32
1.093573
0.862929
0.888889
-0.02596
100
3
36
1.464975
0.928536
1
-0.07146
JUMLAH
36
156
-0.90787
3.904082
4.333333
-0.42925 Lo=0.138
L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.138 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal.
204
c. Retest Xi
F
Zn
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(zi)-S(zi)|
60
1
1
-2.67188
0.003771
0.027778
-0.02401
72
2
3
-1.49886
0.066955
0.083333
-0.01638
76
6
9
-1.10785
0.133963
0.25
-0.11604
80
4
13
-0.71685
0.236735
0.361111
-0.12438
88
5
18
0.065168
0.52598
0.5
0.02598
92
6
24
0.456175
0.675868
0.666667
0.009201
96
7
31
0.847181
0.801553
0.861111
-0.05956
100
5
36
1.238188
0.892177
1
-0.10782
JUMLAH
36
135
-3.38873
3.337001
3.75
-0.413 Lo=0.124
L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.145 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal.
205
2.
KELAS EKSPERIMEN a. Pretest Xi
F
Zn
Zi
F(Zi)
20
1
1
-1.9370698 0.026368405 0.027777778
-0.001409
24
3
4
-1.5830875
0.111111111
-0.05441
28
2
6
-1.2291052 0.109516181 0.166666667
-0.05715
32
3
9
-0.8751229 0.190753516
-0.059246
36
5
14
-0.5211406 0.301134412 0.388888889
-0.087754
40
5
19
-0.1671583 0.433622744 0.527777778
-0.094155
44
2
21
0.18682399 0.574100682 0.583333333
-0.009233
48
4
25
0.54080629 0.705679448 0.694444444
0.011235
52
6
31
0.89478859 0.814549946 0.861111111
-0.046561
56
2
33
1.24877089 0.894125559 0.916666667
-0.022541
60
3
36
1.6027532
-0.054495
JUMLAH
36
199
-1.8387414 5.052057075 5.527777778
0.05670076
0.945505423
S(Zi)
0.25
1
|F(zi)-S(zi)|
-0.475721 Lo=0.094
L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.094 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal.
206
b. Posttest Xi
F
Zn
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(zi)-S(zi)|
68
2
2
-2.46474
0.006856
0.05555556
-0.0487
72
1
3
-1.99025
0.023282
0.08333333
-0.0600514
80
4
7
-1.04125
0.148879
0.19444444
-0.0455658
84
4
11
-0.56676
0.285439
0.30555556
-0.0201166
88
7
18
-0.09226
0.463245
0.5
-0.0367555
92
7
25
0.382233 0.648856
0.69444444
-0.0455888
96
7
32
0.856729 0.804203
0.88888889
-0.0846863
100
4
36
1.331224 0.908442
1
-0.0915576
JUMLAH
36
134
-3.58508
3.72222222
-0.433022
3.2892
Lo=0.091 L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.091 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal. c. Retest Xi
f
Zn
Zi
F(Zi)
S(Zi)
64
1
1
-2.95359 0.001571 0.027778
-0.026207
68
3
4
-2.5641
0.005172 0.111111
-0.105939
92
6
10
-0.2272
0.410135 0.277778
0.132357
96
6
16
0.162285 0.564459 0.444444
0.120015
100
20
36
0.551769 0.709447
-0.290553
JUMLAH
36
67
-5.03083 1.690783 1.861111
1
|F(zi)-S(zi)|
-0.170328 Lo=0.132
L tabel = 0.148, diperoleh dari harga kritis uji Liliefors untuk N=36, pada taraf signifikan 5%. Karena L hitung < Ltabel (0.132 < 0.148) sehingga di ambil kesimpulan sampel berdistribusi normal.
207
Lampiran 16 UJI PRASYARAT ANALISIS 1.
KELAS KONTROL a. Pretest Persiapan Uji normalitas & homogenitas pretest kelas kontrol Xi
Fi
Xi²
Fi.xi
Fi.Xi²
20
1
400
20
400
24
2
576
48
1152
28
2
784
56
1568
32
1
1024
32
1024
36
1
1296
36
1296
40
8
1600
320
12800
44
10
1936
440
19360
48
5
2304
240
11520
52
2
2704
104
5408
56
2
3136
112
6272
64
2
4096
128
8192
JUMLAH
36
19856
1536
68992
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
98.74
Si
9.93
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
1536 36
= 42.67
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
42.67
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 9.93
2
=
(36 𝑥𝑥 68992)−(15362 ) 36 (36−1)
= 98.74
208
b. Posttest Persiapan Uji normalitas & homogenitas posttest kelas kontrol Xi
F
Xi²
F.xi
Fi.Xi²
60
2
3600
120
7200
72
3
5184
216
15552
76
8
5776
608
46208
80
4
6400
320
25600
88
6
7744
528
46464
92
5
8464
460
42320
96
5
9216
480
46080
100
3
10000
300
30000
JUMLAH
36
56384
3032
259424
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
116.0
Si
10.77
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
3032 36
= 84.22
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
84.22
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 10.77
2
=
(36 𝑥𝑥 259424)−(30322 ) 36 (36−1)
= 116.0
209
c. Retest Persiapan Uji normalitas & homogenitas retest kelas kontrol Xi
Fi
Xi²
Fi.Xi
Fi.Xi²
60
1
3600
60
3600
72
2
5184
144
10368
76
6
5776
456
34656
80
4
6400
320
25600
88
5
7744
440
38720
92
6
8464
552
50784
96
7
9216
672
64512
100
5
10000
500
50000
JUMLAH
36
56384
3144
278240
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
104.68
Si
10.23
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
3144 36
= 87.33
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
87.33
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 10.23
2
=
(36 𝑥𝑥 278240)−(31442 ) 36 (36−1)
= 104.68
210
2.
KELAS EKSPERIMEN a. Pretest Persiapan Uji normalitas & homogenitas pretest kelas eksperimen Xi
Fi
Xi²
Fi.xi
Fi.Xi²
20
1
400
20
400
24
3
576
72
1728
28
2
784
56
1568
32
3
1024
96
3072
36
5
1296
180
6480
40
5
1600
200
8000
44
2
1936
88
3872
48
4
2304
192
9216
52
6
2704
312
16224
56
2
3136
112
6272
60
3
3600
180
10800
JUMLAH
36
19360
1508
67632
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
127.53
Si
11.30
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
1508 36
= 41.89
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
41.89
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 11.30
2
=
(36 𝑥𝑥 67632)−(15082 ) 36 (36−1)
= 127.53
211
b. Posttest Persiapan Uji normalitas & homogenitas posttest kelas eksperimen Xi
Fi
Xi²
Fi.xi
Fi.Xi²
68
2
4624
136
9248
72
1
5184
72
5184
80
4
6400
320
25600
84
4
7056
336
28224
88
7
7744
616
54208
92
7
8464
644
59248
96
7
9216
672
64512
100
4
10000
400
40000
JUMLAH
36
58688
3196
286224
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
71.15
Si
8.43
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
3196 36
= 88.78
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
88.78
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 8.43
2
=
(36 𝑥𝑥 286224)−(31962 ) 36 (36−1)
= 71.15
212
c. Retest Persiapan Uji normalitas & homogenitas rettest kelas eksperimen Xi
Fi
Xi²
Fi.xi
Fi.Xi²
64
1
4096
64
4096
68
3
4624
204
13872
92
6
8464
552
50784
96
6
9216
576
55296
100
20
10000
2000
200000
JUMLAH
36
36400
3396
324048
Rata-rata
Rata-Rata (x̅) = Varians (Si2) =
Si2
105.49
Si
10.27
∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓
=
3396 36
= 94.33
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1) 2
𝑛𝑛 ∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 2 −(∑ 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓)
Si = �
94.33
𝑛𝑛 (𝑛𝑛−1)
= 10.27
2
=
(36 𝑥𝑥 324048)−(33962 ) 36 (36−1)
= 105.49
213
Lampiran 17 UJI HOMOGENITAS
A. Perhitungan uji homogenitas pretest kedua kelompok Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F hitung = Dengan langkah sebagai berikut: 1.
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Hipotesis H 0 = data yang memiliki varians homogen H a = data yang tidak memiliki varians homogen
2.
Kriteria pengujian a. Jika F hitung < F tabel maka H o diterima, yang berarti kedua varians homogen b. Jika F hitung > F tabel maka H a diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
3.
4.
Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db 1
= n- 1= 36-1= 35
db 1
= n- 1= 36-1= 35
Menentukan nilai F hitung F hitung =
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Diketahui: S terbesar = 127.53 S terkecil = 98.74 F hitung = 5.
𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟓𝟓𝟓𝟓 𝟗𝟗𝟗𝟗.𝟕𝟕𝟕𝟕
= 1.29
Menentukan nilai F tabel Untuk db penyebut 35 dan db pembilang 35 (0.05; 35:35) tidak terdapat pada F tabel , maka db penyebut dan db pembilang yang terdekat yaitu db penyebut 30
214
dan db pembilang 30 (0.05; 30:30). Adapun F tabel dengan db penyebut dan db pembilang 30 pada taraf signifikan 5% adalah 1.84. Karena F hitung < F tabel (1.29 < 1.84) ini berarti H 0 diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
B. Perhitungan uji homogenitas posttest kedua kelompok Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F hitung = Dengan langkah sebagai berikut: 1.
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Hipotesis H 0 = data yang memiliki varians homogen H a = data yang tidak memiliki varians homogen
2.
Kriteria pengujian c. Jika F hitung < F tabel maka H o diterima, yang berarti kedua varians homogen d. Jika F hitung > F tabel maka H a diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
3.
4.
Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db 1
= n- 1= 36-1= 35
db 1
= n- 1= 36-1= 35
Menentukan nilai F hitung F hitung =
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Diketahui: S terbesar = 116.0 S terkecil = 71.50 F hitung = 5.
𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟎𝟎 𝟕𝟕𝟕𝟕.𝟓𝟓𝟓𝟓
= 1.62
Menentukan nilai F tabel
215
Untuk db penyebut 35 dan db pembilang 35 (0.05; 35:35) tidak terdapat pada F tabel , maka db penyebut dan db pembilang yang terdekat yaitu db penyebut 30 dan db pembilang 30 (0.05; 30:30). Adapun F tabel dengan db penyebut dan db pembilang 30 pada taraf signifikan 5% adalah 1.84. Karena F hitung < F tabel (1.62 < 1.84) ini berarti H 0 diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
C. Perhitungan uji homogenitas retest kedua kelompok Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F hitung = Dengan langkah sebagai berikut: 1.
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Hipotesis H 0 = data yang memiliki varians homogen H a = data yang tidak memiliki varians homogen
2.
Kriteria pengujian e. Jika F hitung < F tabel maka H o diterima, yang berarti kedua varians homogen f. Jika F hitung > F tabel maka H a diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
3.
4.
Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db 1
= n- 1= 36-1= 35
db 1
= n- 1= 36-1= 35
Menentukan nilai F hitung F hitung =
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Diketahui: S terbesar = 105.49 S terkecil = 104.68 F hitung =
𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟒𝟒𝟒𝟒
𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟔𝟔𝟔𝟔
= 1.01
216
5.
Menentukan nilai F tabel Untuk db penyebut 35 dan db pembilang 35 (0.05; 35:35) tidak terdapat pada F tabel , maka db penyebut dan db pembilang yang terdekat yaitu db penyebut 30 dan db pembilang 30 (0.05; 30:30). Adapun F tabel dengan db penyebut dan db pembilang 30 pada taraf signifikan 5% adalah 1.84. Karena F hitung < F tabel (1.01 < 1.84) ini berarti H 0 diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
D. Perhitungan uji homogenitas n-gain kedua kelompok Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F hitung = Dengan langkah sebagai berikut: 1.
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
Hipotesis H 0 = data yang memiliki varians homogen H a = data yang tidak memiliki varians homogen
2.
Kriteria pengujian g. Jika F hitung < F tabel maka H o diterima, yang berarti kedua varians homogen h. Jika F hitung > F tabel maka H a diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
3.
4.
Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db 1
= n- 1= 36-1= 35
db 1
= n- 1= 36-1= 35
Menentukan nilai F hitung F hitung =
𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐 𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐
=
Varians terbesar Varians terkecil
217
Diketahui: S terbesar = 0.04 S terkecil = 0.03 F hitung = 5.
𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎
= 1.33
Menentukan nilai F tabel Untuk db penyebut 35 dan db pembilang 35 (0.05; 35:35) tidak terdapat pada F tabel , maka db penyebut dan db pembilang yang terdekat yaitu db penyebut 30 dan db pembilang 30 (0.05; 30:30). Adapun F tabel dengan db penyebut dan db pembilang 30 pada taraf signifikan 5% adalah 1.84.
Karena F hitung < F tabel (1.33 < 1.84) ini berarti H 0 diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
218
Lampiran 18 PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS 1.
Uji-t nilai pretest SD
Rata-rata
Si2
N
Kontrol
9.93
42.67
98.74
36
Eksperimen
11.30
41.89
127.53
36
Kelas
Rumus Uji-t : 𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 �𝒏𝒏 + 𝒏𝒏 𝟏𝟏 𝟐𝟐
(𝒏𝒏𝟏𝟏 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟏𝟏 + (𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟐𝟐
dengan 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 = �
dsg
(𝒏𝒏𝟏𝟏 +𝒏𝒏𝟐𝟐 )−𝟐𝟐
(𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟗𝟗𝟗𝟗.𝟕𝟕𝟕𝟕+ (𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟓𝟓𝟓𝟓
=�
(𝟑𝟑𝟑𝟑+𝟑𝟑𝟑𝟑)−𝟐𝟐
𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑.𝟗𝟗+ 𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒.𝟓𝟓𝟓𝟓 𝟕𝟕𝟕𝟕
=� =�
𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕.𝟒𝟒𝟒𝟒 𝟕𝟕𝟕𝟕
= √𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏. 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 = 10.63
𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 −𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 � + 𝒏𝒏𝟏𝟏 𝒏𝒏𝟐𝟐
=
𝟒𝟒𝟒𝟒.𝟔𝟔𝟔𝟔−𝟒𝟒𝟒𝟒.𝟖𝟖𝟖𝟖 𝟏𝟏 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟔𝟔𝟔𝟔 � +
𝟏𝟏 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟎𝟎.𝟕𝟕𝟕𝟕
𝟎𝟎.𝟕𝟕𝟕𝟕
= 𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟔𝟔𝟔𝟔 𝐗𝐗 𝟎𝟎.𝟐𝟐𝟐𝟐 = 𝟐𝟐.𝟒𝟒𝟒𝟒 = 0.31
Kriteria pengujian hipotesis adalah : Jika t hitung ≤ t tabel , maka H 0 diterima, H a ditolak Jika t hitung ≥ t tabel , maka H 0 ditolak, H a diterima
219
t tabel = dengan taraf signifikan 5% (0.05) dan db (n 1 + n 2 – 2) = (36+36-2) = 70 jadi, t tabel = 1.69 Hal ini berarti t hitung lebih kecil daripada t tabel, sehingga H 0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest kelompok control dengan kelompok eksperimen. 2.
Uji-t nilai posttest SD
Rata-rata
Si2
N
Kontrol
10.77
84.22
116
36
Eksperimen
8.43
88.78
71.15
36
Kelas
Rumus Uji-t : 𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 �𝒏𝒏 + 𝒏𝒏 𝟏𝟏 𝟐𝟐
(𝒏𝒏𝟏𝟏 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟏𝟏 + (𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟐𝟐
dengan 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 = �
dsg
(𝒏𝒏𝟏𝟏 +𝒏𝒏𝟐𝟐 )−𝟐𝟐
(𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏+ (𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟕𝟕𝟕𝟕.𝟏𝟏𝟏𝟏
=�
(𝟑𝟑𝟑𝟑+𝟑𝟑𝟑𝟑)−𝟐𝟐
𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒+ 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐.𝟐𝟐𝟐𝟐 𝟕𝟕𝟕𝟕
=� =�
𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔.𝟐𝟐𝟐𝟐 𝟕𝟕𝟕𝟕
= √𝟗𝟗𝟗𝟗. 𝟔𝟔 = 9.6
𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 −𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 � + 𝒏𝒏𝟏𝟏 𝒏𝒏𝟐𝟐
=
𝟖𝟖𝟖𝟖.𝟕𝟕𝟕𝟕−𝟖𝟖𝟖𝟖.𝟐𝟐𝟐𝟐 𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝟗𝟗.𝟔𝟔 � + 𝟑𝟑𝟑𝟑 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟒𝟒.𝟓𝟓𝟓𝟓
𝟒𝟒.𝟓𝟓𝟓𝟓
= 𝟗𝟗.𝟔𝟔 𝐗𝐗 𝟎𝟎.𝟐𝟐𝟐𝟐 = 𝟐𝟐.𝟐𝟐𝟐𝟐 = 2.06
220
Kriteria pengujian hipotesis adalah : Jika t hitung ≤ t tabel , maka H 0 diterima, H a ditolak Jika t hitung ≥ t tabel , maka H 0 ditolak, H a diterima t tabel = dengan taraf signifikan 5% (0.05) dan db (n 1 + n 2 – 2) = (36+36-2) = 70 jadi, t tabel = 1.69 Hal ini berarti t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi siswa pada konsep Struktur dan fungsi jaringan hewan. 3.
Uji-t nilai retest SD
Rata-rata
Si2
N
Kontrol
10.23
87.3
104.68
36
Eksperimen
10.27
94.3
105.49
36
Kelas
Rumus Uji-t : 𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 �𝒏𝒏 + 𝒏𝒏 𝟏𝟏 𝟐𝟐
(𝒏𝒏𝟏𝟏 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟏𝟏 + (𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟐𝟐
dengan 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 = �
dsg
(𝒏𝒏𝟏𝟏 +𝒏𝒏𝟐𝟐 )−𝟐𝟐
(𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟔𝟔𝟔𝟔+ (𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟒𝟒𝟒𝟒
=�
(𝟑𝟑𝟑𝟑+𝟑𝟑𝟑𝟑)−𝟐𝟐
𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑.𝟖𝟖+ 𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑𝟑.𝟏𝟏𝟏𝟏 𝟕𝟕𝟕𝟕
=� =�
𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕.𝟗𝟗𝟗𝟗 𝟕𝟕𝟕𝟕
221
= √𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏. 𝟏𝟏 = 10.25
𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 −𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 � + 𝒏𝒏𝟏𝟏 𝒏𝒏𝟐𝟐
𝟗𝟗𝟗𝟗.𝟑𝟑−𝟖𝟖𝟖𝟖.𝟑𝟑
=
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟐𝟐𝟐𝟐 � + 𝟑𝟑𝟑𝟑 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟕𝟕
𝟕𝟕
= 𝟏𝟏𝟏𝟏.𝟐𝟐𝟐𝟐 𝐗𝐗 𝟎𝟎.𝟐𝟐𝟐𝟐 = 𝟐𝟐.𝟑𝟑𝟑𝟑 = 2.97
Kriteria pengujian hipotesis adalah : Jika t hitung ≤ t tabel , maka H 0 diterima, H a ditolak Jika t hitung ≥ t tabel , maka H 0 ditolak, H a diterima t tabel = dengan taraf signifikan 5% (0.05) dan db (n 1 + n 2 – 2) = (36+36-2) = 70 jadi, t tabel = 1.69 Hal ini berarti t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi pada konsep sistem dan struktur jaringan hewan. 4.
Uji-t nilai n-gain SD
Rata-rata
Si2
N
Kontrol
0.20
0.72
0.04
36
Eksperimen
0.17
0.80
0.03
36
Kelas
Rumus Uji-t : 𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 + 𝒏𝒏𝟏𝟏 𝒏𝒏𝟐𝟐
𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 �
(𝒏𝒏𝟏𝟏 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟏𝟏 + (𝒏𝒏𝟐𝟐 −𝟏𝟏)𝐒𝐒𝐢𝐢𝟐𝟐𝟐𝟐
dengan 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 = �
(𝒏𝒏𝟏𝟏 +𝒏𝒏𝟐𝟐 )−𝟐𝟐
222
dsg
(𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎+ (𝟑𝟑𝟑𝟑−𝟏𝟏)𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎
=�
(𝟑𝟑𝟑𝟑+𝟑𝟑𝟑𝟑)−𝟐𝟐
𝟏𝟏.𝟒𝟒 + 𝟏𝟏.𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟕𝟕𝟕𝟕
=� =�
𝟐𝟐.𝟒𝟒𝟒𝟒 𝟕𝟕𝟕𝟕
= √𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎 = 0.18
𝒕𝒕 =
𝑿𝑿𝟏𝟏 −𝑿𝑿𝟐𝟐
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 � + 𝒏𝒏𝟏𝟏 𝒏𝒏𝟐𝟐
=
𝟗𝟗𝟗𝟗.𝟑𝟑−𝟖𝟖𝟖𝟖.𝟑𝟑 𝟏𝟏 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟎𝟎.𝟏𝟏𝟏𝟏 � +
𝟏𝟏 𝟑𝟑𝟑𝟑
𝟎𝟎.𝟖𝟖𝟖𝟖−𝟎𝟎.𝟕𝟕𝟕𝟕
𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎
= 𝟎𝟎.𝟏𝟏𝟏𝟏 𝐗𝐗 𝟎𝟎.𝟐𝟐𝟐𝟐 = 𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎 = 2.0
Kriteria pengujian hipotesis adalah : Jika t hitung ≤ t tabel , maka H 0 diterima, H a ditolak Jika t hitung ≥ t tabel , maka H 0 ditolak, H a diterima t tabel = dengan taraf signifikan 5% (0.05) dan db (n 1 + n 2 – 2) = (36+36-2) = 70 jadi, t tabel = 1.69 Hal ini berarti t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) terhadap retensi pada konsep sistem dan struktur jaringan hewan.