INSTALASI PENYEDIAAN AIR PANAS APARTEMEN METROPOLIS TOWER A DAN B SURABAYA
DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS 3105 040 755
SURABAYA
LATAR BELAKANG Apartemen adalah sebuah hunian yang praktis dan nyaman Bangunan apartemen harus memiliki fasilitas untuk kebutuhan penghuni nya. Salah satu kebutuhan pada bangunan adalah sistem instalasi plambing
Batasan Masalah Perencanaan sistem distribusi air panas, pada Apartemen metropolis tower A & B tanpa membahas sampai RAB. RAB. Jumlah jenis dan penempatan peralatan saniter mengacu pada gambar perencanaan arsitek. Sumber air bersih dianggap dapat memenuhi kebutuhan air pada sistem instalasi air panas. Berkaitan dengan struktur akan direncanakan bersama--sama dengan ahli struktur bersama Perencanaan ini hanya membahas air panas untuk apartemen, dan tidak membahas kebutuhan air panas untuk ruangan atau fasilitas berupa FoodCourt, Laundry Service, Mini Market, Open Café, Business
Tujuan Merencanakan sistem distribusi air panas sehinga dapat memiliki tekanan yang ideal, debit air yang memenuhi kebutuhan dan memenuhi standar. Merencanakan instalasi air panas sistem instalasi sentral dan berkeja sirkulasi
FLOW CHART
Perencanaan Instalasi air panas Apartemen metropolis meliputi :
Perhitungan kebutuhan air panas. Hitungan tangki penyimpan air panas Pemakaian air panas Perhitungan dimensi pipa distribusi utama dan cabang Perhitungan kehilangan tekanan (atau energi pada pipa distribusi). Perhitungan alat pemanas (energi untuk memanaskan) Perhitungan pompa sirkulasi air panas. Perhitungan peredam panas/isolasi
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR PANAS Kebutuhan air panas tower A dan B masing--masing : masing 21600 ( Liter/hari) Kebutuhan air panas diperhitungkan berdasarkan ketentuan 50-100 liter/orang/hari. (SNI 03-7065-2005)
Perhitungan tangki penyimpan air panas Kapasitas tangki penyimpan air panas harus disedikan minimal 1/5 dari kebutuhan total sehari tangki air panas tower A dan B masingmasingmasing adalah : 4320 liter 1/5 berdasarkan (SNI 03-7065-2005)
Tanki penyimpan yang digunakan adalah Produk State storage tank. Dengan kapasitas 4560 liter/hari tipe UVG 10000 OVTA 125
Berdasarkan hasil perhitungan, maka di pilih tangki State storage tank dengan keunggulan bahan dan mudah ditemukan dipasaran
3
Pemakaian air panas Pemakaian air panas harian pada periode 15 Februari -14 Maret 2009 yang paling besar penggunananya pada hari minggu yaitu 21,16 m3
Perhitungan dimensi pipa distribusi utama dan cabang Dalam menentukan dimensi pipa dengan menggunakan Tabel beban unit alat plambing dan tabel pipa galvanis
Perhitungan kehilangan tekanan Kehilangan tekanan pipa distribusi sangat mempengaruhi tekanan air yang keluar pada masing– masing –masing alat plambing. Kehilangan tekanan ini disebabkan oleh panjang pipa, belokan dan kecepatan untuk masingmasing-masing pipa air panas. Kehilangan tekanan pada masing--masing pipa air panas tower A dan B masing di sajikan dalam bentuk tabel.
Untuk menyamakan tekanan di setiap ujung pipa maka digunakan pompa sirkulasi karena pompa sirkulasi mensirkulasikan air dari setiap titik pipa sehingga air bersirkulasi di dalam pipa. karena sistem jaringan tertutup
Perhitungan alat pemanas (energi untuk memanaskan) Pemanas air yang di gunaka water heater di produksi oleh PT.Arianto Darmawan dengan daya 460 kw dan kapasitas pemanas ini sekali memanaskan 14,82 m3 dan lama waktu memanas kan air 21600 m3 adalah 1 jam 36 menit.
water heater di produksi oleh PT.Arianto Darmawan menpunyai kapisitas yang besar sehingga pemanas lebih cepat dalam memanas kan air dan lebih mudah ditemukan dipasaran
Alat pengaman water heater yang di gunakan yaitu thermostat adalah jantungnya suatu instalasi pemanas listrik, karena thermostat dapat menghidupkan dan mematikan listrik apabila air panas sudah mencapai suhu yang direncanakan dan dapat menghidupkan ketika air panas berada dibawah temperatur yang ditetapkan.
Perhitungan pompa sirkulasi air panas Pompa sirkulasi yang digunakan untuk mensirkulasikan air panas kembali menuju ke water heater apabila terjadi perbedaan temperatur air panas antara pipa distribusi dengan tangki penyimpan.
Debit pompa sirkulasi tower A Laju pompa sirkulasi = 845,15 L/jam
Debit pompa sirkulasi tower B Laju pompa sirkulasi = 779,52L/jam
Pompa sirkulasi yang digunakan tower A dan B adalah pompa Prodak Grundfos masing masing--masing 2 buah pompa .tipe UPS 2525-120
Pompa dengan merk Grundfos lebih mudah ditemukan di indonesia terutama Jakarta dan Surabaya. Selain itu kapasitas sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil perhitungan
Perhitungan peredam panas/isolasi Isolasi pipa yang digunakan dalam perencanaan ini adalah mengunakan bahan Pulyuretena dan tebal isolasi yang digunakan di Apartemen Metropolis Surabaya 40 mm, karena dengan ketebalan tersebut cukup meredam panas dengan baik
Spesifikasi isolasi pipa air panas tower A dan B yang digunakan adalah Therma-Cel 6XE048118 Closed Cell Pipe Insulation SKU 77137
karena pori-pori bahan rapat, thermal konduktipitas bahan kecil sehingan kehilangan panas nya kecil dan isolasi mudah ditemukan dipasaran
Pendesainan Insatalasi air panas Tower A dan B lantai 4
KESIMPULAN
Dari hasil perencanan insatalasi air panas Apartemen Metropolis Surabaya sistem yang di gunakan adalah sistem instalasi sentral Pipa distribusi dialirkan ke seluruh lokasi alat plambing yang membutuhkan air panas yaitu Wastafel, shower, dan sink. Sistem penyediaan air panas pada bangunan Apartemen Metropolis Surabaya mengunakan sistem dua pipa dimana pipa pertama sebagai pipa distribusi air panas dan pipa kedua sebagai pipa sirkulasi air panas kembali ke water heater
Referensi yang digunakan
Ahmad,Santoso, dkk. 2007.Teknik 2007.Teknik Plambing Dan Sanitasi.Jakarta: Sanitasi .Jakarta: Dinas Pendidikan Feurich, Hogo dan Bosch, Karl.1979. Sanitartechnik Sanitartechnik.. DUSSELDORF : KRAMMERKRAMMER-VERLAG Mertodiningrat, Susanto, dkk.1979. Pedoman Plambing Indonesia 1979. 1979. Jakarta: PU. Noerbambang, Soufyan Moh dan Morimura,Takeo.1993. Perancangan Dan Pemeliharan Sistem Plambing. Plambing. Jakarta: PRADNYA PARAMITA SNI--03 SNI 03--7065 7065--2005. Tata cara perencanaan sistem Plambaing 2005.. Jakarta : BSN. 2005 SNI 03 -6481 -2000. Sistem plambingplambing- 2000. 2000. Jakarta : BSN. Tangoro,Dwi. 2004. Utilitas bangunan. bangunan. Jakarta: UIUI-Press. Standar peraturan lainnya yang relevan
Terima Kasih….