Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) “MAKASSAR” Sosialisasi • Masih ada kawasan yang belum tersentuh sehingga tampak kumuh • Masih ada kesimpangsiuran kebijakan dari pusat kepada pelaku PNPM (Faskel) dalam menentukan kegiatan sosial • Keterlibatan masyarakat miskin sudah mulai ada, namun asumsi dana bergulir tidak perlu dikembalikan masih kuat Keberpihakan • Pembangunan prasarana lingkungan belum sesuai kebutuhan masyarakat miskin • Pro poor yang…..daerah kumuh • Banyaknya Faskel perempuan daripada laki-laki merupakan tingkat partisipasi sudah baik Proses Pendampingan • Pembangunan prasarana lingkungan di Kelurahan Boantotrano tertunda, padahal BKM memiliki dana BLM di atas Rp 235 juta • Faskel over capacities dalam melakukan pendampingan mendukung konflik BKM vs Kelurahan ( Tallo) Manfaat • Kegiatan sosial sudah menunjukkan pro-poor Kebijakan • Perguliran dana BLM ekonomi dibutuhkan oleh masyarakat miskin, akan tetapi BLM diperuntukkan bagi kegiatan sosial dan prasarana lingkungan • BLM dari Pemko tidak diarahkan ke sektor-sektor tertentu, sehingga pengalokasiannya mengikuti pola yang sudah ada Konflik • Pemahaman yang salah dari BKM tentang peran menyebabkan konflik • Pengelolaan dana di tingkat masyarakat tidak transparan
&
fungsi
Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) “MAKASSAR” Sosialisasi • Di Kelurahan Tallo : Dana ekonomi bersifat berputar tidak bergulir sehingga timbul gejolak di kelurahan • Tantangan : Masih kuatnya anggapan masyarakat, uang dana bergulir adalah dana ‘hibah’ tidak perlu dikembalikan Proses Pendampingan • Konstruksi renovasi rumah tidak mempertimbangkan masalah wilayah • Kasus : Lantai ditinggikan tetapi masalah drainase kota tidak diatasi, sehingga akan selalu terendam banjir (Kel.Maccini) • Jalan kecil & parit dibangun tetapi sampah di parit berserakan. tempat sampah tidak dimanfaatkan, tidak ada perubahan positif (Kelurahan Maccini) • Tunggakan dana bergulir lebih dari 60%, fungsi KSM ekonomi tidak berjalan Manfaat • Kegiatan fisik lingkungan di Kelurahan Bunga Enjaya dianggap sebagai indicator keberhasilan proyek • Di Kelurahan Maccini kegiatan rumah renovasi, jalan kecil, lampu jalan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat miskin • Kelurahan Lakkang (Lokasi Terisolir) : Semua kegiatan lingkungan dirasakan manfaatnya oleh si ‘miskin’. Jalan tanah diaspal • Tello Baru : Kegiatan sosial diarahkan untuk menanggulangi pengangguran kaum muda, seperti pelatihan-pelatihan menyetir (membawa angkot) • Fungsi KSM ekonomi berjalan, tingkat pengembalian 80%, dana bergulir menjangkau masyarakat miskin • Kelurahan Tallo : Lingkungan menjangkau masyarakat miskin, mayoritas masyarakat Melayu • Kelurahan Totaka : sebagian besar menjangkau masyarakat miskin meskipun ada bangunan posyandu di lingkungan RW 04 (perumahan Angkatan Laut golongan menengah) • Tallo : Pelatihan pembuatan abon & bakso ikan bagi perempuan dari golongan keluarga nelayan • Totaka : Posyandu “Pemberian Gizi Balita” banyak dinikmati keluarga miskin • Pinjaman bergulir di Kelurahan Bunga Ejaya membantu penambahan volume usaha telur asin
Keberpihakan • Pemanfaat dana bergulir adalah mereka yang sudah punya usaha, kalau orang lain diragukan mampu mengelola dan bergulir • Tello Baru : Lokasi kegiatan lingkungan hanya dirasakan oleh lingkungan tertentu saja, jalan paving dibangun di bangun beberapa potong jalan • Totaka : Dana bergulir sudah mulai berjalan karena baru • Kel. Tallo Baru tingkat pengembalian sudah bagus, namun yang banyak mendapat pinjaman adalah yang sudah jalan usahanya (kelompok menengah) menengah) Konflik • RAB kegiatan prasarana belum diselesaikan karena ada konflik koordinator BKM dengan Faskel (Kel.Tabaringan)
Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) “MAKASSAR” Relawan • Jangkauan Rakyat Miskin : Relawan yang tidak duduk di BKM sebagai pelaku kontrol • Cara Penentuan : Relawan ditunjuk untuk mewakili RT/RW nya • Anggota : Masyarakat heterogen dengan latar belakang berbeda-beda (Kel,Tallo Baru) Relawan adalah orang yang aktif di wilayahnya BKM •
• •
KSM •
•
Jangkauan Rakyat Miskin : BKM : Anggota BKM berkecukupan, sehingga peduli kepada masyarakat miskin Sejauh BKM dapat menjembatani kebutuhan masyarakat miskin Sejauh masyarakat miskin dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Diberdayakan, tidak ditinggalkan Cara Penentuan : Adanya pemilihan koordinator sesuai tahapan/jenjang Anggota : BKM : BKM berlatar belakang militer sehingga disegani BKM = LPM
Jangkauan Rakyat Miskin : Anggota KSM merupakan penerima manfaat Masalah : Pemahaman substansi PNPM-MP kepada KSM UPK & BKM melakukan peninjauan lapangan BLM ekonomi Kurang adanya komunikasi antara anggota BKM, terkadang saling menyalahkan Cara Penentuan Masalah : Ada relawan yang mepunyai motif tertentu (caleg) Diperlukan pelaihan bagi koordinator KSM
Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) “MAKASSAR” PROFIL PELEMBAGAAN P2KP DI KELURAHAN Relawan • Jangkauan Masyarakat Miskin Setiap RT mengirim wakilnya sebagai relawan (Tello Baru) Bantuan sosial dan ekonomi diberikan kepada RTM berdasarkan data PS Relawan tidak dikoordinir dengan baik oleh BKM sulit mendapatkan “relawan” di Kelurahan Tabaringan Background Pendidikan cukup, SMA ke atas (Tello Baru) • Cara Penentuan Ditawarkan pada warga yang mau menjadi relawan Relawan diambil dari siapa saja yang mau dan peduli dengan pembangunan di lingkungan Relawan diambil dari ibu-ibu yang aktif di lingkungan dan dikenal • Anggota Anggota mayoritas perempuan dari keluarga menengah ke bawah dan tidak bekerja di sektor formal Mayoritas adalah perempuan ( kurang lebih 80%) di Kel.Tello Baru BKM •
•
•
Jangkauan Masyarakat Miskin Anggota BKM di Kel. Maccini ada yang terdiri dari masyarakat miskin Ketua BKM Kel.Bunga Ejaya berasal dari pensiunan Pemda Beragam latar belakang pendidikan & status sosial BKM di Tallo memiliki keberpihakan pada masyarakat miskin karena Ketua BKM dipilih oleh masyarakat tersebut Cara Penentuan Dipilih lewat pemilu sesuai prosedur Dipilih melalui proses berjenjang di tingkat RT-RW-Kelurahan BKM Tallo dipilih oleh masyarakat secara berjenjang meskipun tidak diterima kelurahan Anggota Anggota LPM menjadi angota BKM (Tello Baru) Pengurus RW/RT, relawan terdaftar, orang peduli P2KP BKM Totaka masih baru yang sebelumnya pernah di LPM
KSM •
•
Jangkauan masyarakat miskin Di kelurahan Maccini KSM ekonomi mewakili masyarakat miskin Anggota KSM semua pengguna infra atau penerima proyek di lingkungan masing-masing Cara Penentuan KSM diambil dari masing-masing lingkungan/RW untuk mewakili lingkungan RW nya Anggota KSM diambil dari tetangga yang berdekatan dan bisa dipercaya
Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) “MAKASSAR” Profil Interaksi Stakeholder di Kelurahan • Toga/Toma sebagai elit kelurahan tahu peran & fungsinya • Mediator jika terdapat masalah dalam masyarakat • Lurah berperan dalam hal administratif saja • Lurah tidak mempengaruhi proses perencanaan kegiatan • Lurah otoriter • RT/RW = BKM = KSM • Lurah sebagai Pembina & penggerak partisipasi masyrakat • Penggerak masyarakat miskin • Lurah tidak aktif dalam PNPM dan diwakili sekretaris lurah • Lurah berpartisipasi dalam Program P2KP, tidak merasa dilewati • Toga/Toma dilibatkan dalam proses perencanaan • Toma dan Ketua RT/RW menjadi anggota BKM, sehingga otomatis mempunyai otomatis mempengaruhi perencanaan • Masyarakat : BKM pro poor • Lurah : BKM = gank (Tallo) • Kebutuhan/kepentingan masyarakat miskin tidak/belum terwakili dalam proses perencanaan kegiatan