DISIPLIN DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN PADA SMA NEGERI 2 KOTA TANJUNGPINANG
Naskah Publikasi
Oleh :
SITI ROHANI MAGDALENA SIHOTANG NIM.100563201161
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
:
SITI ROHANI MAGDALENA SIHOTANG
NIM
:
100563201161
Jurusan/Prodi :
ILMU ADMINISTARSI NEGARA
Alamat
:
Jln. Pantai Impian Gg.Penyu III
Nomor Telp
:
081372085004
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
:
DISIPLIN DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN PADA SMA NEGERI 2 KOTA TANJUNGPINANG
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, September 2015 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Wahjoe Pangestoeti, M.Si NIDN. 0713097001
Ellya Noryadi, M.Si NIDN. 0704037301
2
DISIPLIN DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN PADA SMA NEGERI 2 KOTA TANJUNGPINANG Siti Rohani Magdalena Sihotang/
[email protected] Wahjoe Pangestoeti/
[email protected] Ellya Noryadi/
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak Dalam instansi pemerintah perlu adanya pelaksanaan disiplin dan kinerja pegawai. Sehingga mampu mengetahui keadaan didalam bidang yang sesuai dengan disiplin dan kinerja pegawainya. Instansi pemerintah tersebut telah membagi tugas pokok dan fungsi dari setiap pegawai sesuai dengan keahliannya di bidang masing-masing dan harus melaksanakan tugasnya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disiplin dan kinerja tenaga kependidikan pada SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang. Adapun populasi dan sampel adalah pegawai SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang dan menjadi sampel sebanyak 5 orang. Metode peneltian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan untuk memperoleh data yang lengkap peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian disiplin waktu bahwa tingkat kehadiran tenaga kependidikan SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang belum seluruhnya menaati karena masih adanya pegawai yang datang terlambat dan disiplin peraturan tata tertib tidak tertulis masih ada pegawai yang belum memakai seragam dan belum memakai kartu identitas. Kinerja yaitu pegawai sudah maksimal menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, pegawai mengikuti pelatihanpelatihan yang diadakan pemerintah serta pegawai SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang menjalin hubungan kerja sama yang baik antar pegawai di lingkungan sekolah. Kesimpulan yaitu disiplin pegawai SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang sejauh ini masih belum memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, kinerja pegawai SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang sudah maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat. Saran dalam penelitian ini agar tenaga kependidikan SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang terus meningkatkan disiplin yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi, membangun kinerja yang baik sehingga menghasilkan pegawai yang memiliki kualitas dan kuantitas yang terarah di lingkungan sekolah. Kata Kunci : Disiplin, Kinerja, Pegawai
3
Abstract In government agencies necessary for the implementation of discipline and employee performance. So as to know the situation in the field according to the discipline and performance of employees. The government agencies have divided the duties and functions of each employee in accordance with their respective expertise and should carry out their duties properly. The purpose of this study is to investigate and assess the implementation of discipline and performance of educators in the country SMA 2 Tanjungpinang. The population dan sample were the employees SMA 2 Tanjungpinang and the sample is as much 5 persons. The research methods that used is descriftive qualitative and to gain the full data, research in this case is using observation, interview technique and documentation study. The research discipline of time that the level of employees SMA 2 Tanjungpinang not entirely comply because there are still employees who arrive late and discipline disciplinary rules unwritten there employees who do not wear uniforms and wear identity cards. While the research result of performance that employees has a maximum finish the job in accordance with their duties and function, employees attend trainings organized by the government and establish good cooperation among employees within the school. The conclusion is discipline employees SMA 2 Tanjungpinang so far have not had a high level of discipline and the performance of employees SMA 2 Tanjungpinang is maximal in completing its work properly. Suggestions in this study that education personnel SMA 2 Tanjungpinang city continue to increase discipline is a means to achieve organizational goals, establish a good performance so as to produce educators who have the quality and quantity of targeted school environment. Keyword : Discipline, Performance, Employees
4
kepatuhan. Disiplin merupakan suatu alat
PENDAHULUAN
yang digunakan para pimpinan untuk dapat Profesionalitas
dalam
pelayanan
berkomunikasi dengan anggota pegawai agar
saat ini menjadi bagian yang sangat penting
mereka bersedia untuk mengubah perilaku
dan menentukan dalam sebuah organisasi
serta sebagai upaya meningkatkan kesadaran
baik itu lembaga pemerintahan, swasta
dan kesediaan seseorang untuk mentaati
ataupun perusahaan. Secara khusus, lembaga
semua peraturan yang berlaku (Enceng,
pemerintahan dalam bidang pendidikan yaitu
2009 : 825).
sekolah. Peran sekolah dalam memberikan pelayanan
bagi
masyarakat
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif
Indonesia
Manajemen Sumber Daya Manusia yang
tercermin dari kualitas pelayanan yang
terpenting
diberikan. Pelayanan akan menjadi baik bila
karena
semakin
disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang
disiplin dan kinerja selalu menjadi perhatian
dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit
yang ada dilingkungan sekolah.
bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Di lingkungan sekolah sudah kita ketahui
bahwa
tenaga
Kedisiplinan
kependidikan
kesediaan
adalah seseorang
kesadaran menaati
dan semua
memiliki peranan sentral pelayanan di dalam
peraturan dan norma-norma sosial yang
sekolah.
berlaku ditempat kerja. Kesadaran sendiri
Peranan
memberikan
tenaga
pelayanan
kependidikan kepala
memiliki arti yaitu sikap seseorang yang
sekolah, guru, siswa hingga masyarakat
secara sukarela menaati semua peraturan dan
yang
sadar
memerlukan
Pemberian
kepada
informasi
pelayanan
tertentu.
dari
tenaga
akan
tugas
tanggungjawabnya.
kewajiban
pegawai
mematuhi
yang berlaku. Aturan-aturan tersebut berasal
dengan
dari pemerintah sebagai
petunjuk bagi
kesediaan adalah sikap, tingkah laku dan
tenaga
agar
dalam
perbuatan seseorang yang sesuai dengan
menjalankan tugas lebih mengedepankan
peraturan tempat kerja baik yang tertulis
kedisiplinan dan mempertahankan kinerja
maupun tidak.
terbaik
sehingga
mampu
baik.
mengerjakan
akan
kependidikan juga mengikuti aturan-aturan
kependidikan
atau
Jadi
dan
Sedangkan
tugasnya pengertian
memberikan Profesionalitas meningkat ketika
kontribusi positif terhadap perkembangan
pegawai taat dan patuh terhadap peraturan
sekolah.
yang berlaku. Peraturan tersebut biasanya Pegawai disiplin dapat berkembang
lebih
mengikat
agar
kinerja
pegawai
dan tercermin dari keinginan dan kepuasan
meningkat baik, taat dan patuh yang sering
yang terpenuhi terhadap sesuatu hal yang
kita bicarakan yaitu tentang disiplin. Disiplin
menyebabkan
ini juga sudah ada dalam peraturan, seperti
meningkatkan
pegawai loyalitas,
tersebut
ketaatan
serta
masuk kerja, pakaian, ketepatan waktu
5
mengerjakan mengenai
tugas,
yang
tanggung
kesemuanya
jawab
Tujuan dan Manfaat Penelitian
tenaga
kependidikan dalam kerja. Disiplin ini dapat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
juga meningkatkan kinerja pegawai,
tujuan dan manfaaat dari penelitian ini
jika
pegawai mengikuti disiplin yang ada.
adalah : Tujuan Penelitian
Kinerja
tenaga
kependidikan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
meliputi hal-hal yang telah disebutkan diatas sekolah.
a.Untuk mendeskripsikan disiplin tenaga
Kinerja baik manakala pembagian tugas
kependidikan pada SMA Negeri 2 Kota
masing-masing sesuai dengan diri masing-
Tanjungpinang.
yaitu
mengenai
administrasi
masing. Akan tetapi sebaiknya pergantian tugas
dari
diperlukan,
tenaga
kependidikan
sehingga
pegawai
b. Untuk mendeskripsikan kinerja tenaga
juga
kependidikan pada SMA Negeri 2 Kota
bisa
Tanjungpinang.
mengerjakan semua tugas yang ada di wilayah
kerja
seharusnya
tenaga
pegawai
Manfaat Penelitian
kependidikan,
diberikan
masa
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
tenggang untuk beberapa tahun mengerjakan kegiatan yang berbeda sehingga adanya
a. Manfaat Akademis, tentunya diharapkan
penyegaran
akan menambah wawasan
dalam
lingkungan
kerja
dan menjadi
membuat pegawai semakin meningkat lagi
referensi bagi peneliti dan pembaca tentang
kinerjanya. Penyegaran kinerja juga sangat
disiplin dan kinerja pada SMA Negeri 2
berarti bagi individu tenaga kependidikan
Kota Tanjungpinang.
untuk menaikkan tingkat kinerja pegawai.
b. Manfaat Praktis, diharapkan penelitian ini
Kinerja pegawai merupakan aspek yang
dapat memberikan kontribusi pemikiran
penting dalam manajemen sumber daya
yang bisa dijadikan masukan dan referensi
manusia.
pada SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang.
Perumusan Masalah Berdasarkan
LANDASAN TEORI
latar belakang yang telah
Dalam suatu penelitian terdapat
diuraikan di atas, maka rumusan masalah
landasan teori yang membuat penelitian
pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah
ilmiah tersebut menjadi sumber informasi
disiplin dan kinerja tenaga kependidikan
yang penting demi perkembangan ilmu
pada SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang?”
pengetahuan dimasa yang akan datang. Adapun landasan teori sebagai berikut :
6
pada
1. Disiplin
jam
kerja,
pegawai
melaksanakan tugas dengan tepat Disiplin merupakan perasaan taat dan
patuh
terhadap
nilai-nilai
waktu dan benar.
yang
b.
dipercaya termasuk melakukan pekerjaan
Disiplin Peraturan. Peraturan maupun tata tertib yang
tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
tertulis dan tidak tertulis dibuat agar
Disiplin artinya kepatuhan atau menyangkut
tujuan suatu organisasi dicapai
tata tertib. Disiplin adalah latihan yang
dengan baik. Untuk itu dibutuhkan
menghasilkan pola perilaku yang diinginkan,
sikap setia dari pegawai terhadap
kebiasaan yang diharapkan, dan sikap yang
komitmen yang telah ditetapkan
membawa keberhasilan dalam kehidupan.
tersebut. Kesetiaan disini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan
Hasibuan (2011 : 193) mengatakan dan
perintah dari atasan dan peraturan
semua
dan peraturan, tata tertib yang telah
peraturan dan norma-norma sosial yang
ditetapkan. Serta ketaatan pegawai
berlaku ditempat kerja. Sedangkan menurut
dalam menggunakan kelengkapan
(Fathoni, 2006 : 111) disiplin diartikan
pakaian
bilamana pegawai datang dan pulang tepat
ditentukan organisasi atau lembaga,
waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya
dan yang terakhir.
:
Kedisiplinan
kesediaan
adalah
seseorang
kesadaran menaati
c.
dengan baik, mematuhi semua peraturan dan
seragam
Disiplin
yang
telah
Tanggungjawab
norma-norma sosial yang berlaku. Menurut
merupakan
(Prijodarminto, 2002 : 23) menyatakan
pemeliharaan
bahwa : Disiplin adalah suatu kondisi yang
sebaik–baiknya
tercipta dan terbentuk melalui proses dari
menunjang kegiatan kantor berjalan
serangkaian perilaku yang menunjukkan
dengan
nilai-nilai
kesanggupan dalam menghadapi
kepatuhan,
ketaatan, kesetiaan,
keteraturan
penggunaan
dan
peralatan
yang
sehingga
dapat
lancar.
Serta
adanya
pekerjaan yang menjadi tanggung
dan
jawab seorang pegawai.
ketertiban. Adapun kriteria disiplin dalam
Menurut Anoraga dalam Yoesana
kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga (3)
(2013 : 13 ), tindakan disiplin harus
indikator yaitu :
bertujuan untuk mengubah tingkah laku orang supaya tetap menaati peraturan yang
a.
Disiplin Waktu atau
tingkah
merupakan sikap laku
berlaku. Seorang pekerja yang berdisiplin
yang
tinggi, masuk kerja tepat waktunya demikan
menunujukkan ketaatan terhadap
juga pulang pada waktunya, selalu taat pada
jam
tata tertib belum tentu akan efisien tugasnya
kerja yang meliputi :
kehadiran dan kepatuhan pegawai
7
bila
tidak
memiliki
keahlian
dalam
menerapkan secara terpisah tetapi hasilnya
bidangnya.
besar sekali. Hal ini mengapa berpikir sistem merupakan disiplin kelima. Yakni disiplin
Disiplin mempunya tiga (3) aspek yaitu :
yang
teori yang koheren, dan praktis.
yang merupakan sikap taat dan sebagai
hasil
pengembangan
dari
pengendalian
pikiran
atau
Disiplin Kelima menurut (Senge, 2003 :
latihan,
6) terdiri dari :
dan
pengendalian watak.
a.
2) Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan
disiplin-disiplin,
menggabungkannya menjadi suatu bangun
1) Sikap mental (mental attitude),
tertib
mengintegrasikan
Berpikir
Sistem
merupakan
kerangka konseptual, suatu bagan
perilaku,
norma,
pengetahuan dan alat yang telah
standar
yang
dikembangkan selama lebih dari
sehingga
lima puluh tahun, untuk membuat
pemahaman tersebut menumbuhkan
seluruh pola jelas, dan membantu
pengertian yang mendalam atau
kita
kesadaran, bahwa ketaatan akan
mengubah secara efektif.
kriteria,
dan
sedemikian
rupa,
aturan, norma, kriteria dan standar
b.
melihat
bagaimana
untuk
Keahlian Pribadi merupakan suatu
merupakan syarat mutlak untuk
kedisiplinan
mencapai keberhasilan/sukses.
mengklarifikasikan secara kontinu
3) Sikap kelakuan yang secara wajar
dan memperdalam visi pribadi kita,
menunjukkan kesungguhan hati,
memfokuskan energi kita, atau
untuk menaati segala hal secara
mengembangkan kesabaran, dan
cermat dan tertib.
melihat realitas secara objektif. c.
Disiplin
itu
lahir,
tumbuh
dan
dalam
Model Mental merupakan asumsi yang sangat dalam melekat, umum,
berkembang dari sikap seseorang di dalam
atau bahkan suatu gambaran dari
sistem budaya yang telah ada didalam
bayangan/citra yang berpengaruh
masyarakat. Terdapat unsur pokok yang
pada bagaimana kita memahami
membentuk disiplin, pertama sikap yang
dunia
telah ada pada diri manusia dan sistem nilai
dan
bagaimana
kita
mengambil tindakan. Kedisiplinan
budaya yang ada di dalam masyarakat.
bekerja
dengan
model
mental
Disiplin Kelima merupakan hal vital
dimulai dengan mengubah cermin
bahwa lima disiplin mengembangkan suatu
hati, belajar menggali gambaran
ansambel. Ini menantang, karena semakin
internal
sulit
membawanya
mengintegrasikan
dibandingkan
dengan
alat
baru
gampangnya
8
kita
terhadap
dunia,
kepermukaan
dan
d.
memegangnya dengan teliti untuk
berlaku disekitarnya. Disiplin merupakan
pengkajian yang cermat.
sesuatu yang penting untuk menanamkan
Membangun Visi.
rasa
Praktek visi
hormat
terhadap
kewenangan,
bersama melibatkan keterampilan
menanamkan kerja sama dan merupakan
menggali gambaran masa depan
kebutuhan untuk berorganisasi, serta untuk
bersama yang saling dibagikan
menanamkan rasa hormat terhadap orang
yang membantu komitmen sejati
lain (Mulyasa, 2002 : 101).
dan keikutsertaan disbanding hanya sekedar
pemenuhan.
2. Kinerja
Dalam
menguasai disiplin ini, pemimpin belajar
suatu
bentuk
Kinerja adalah penyelesaian tugas
kontra
dan kewajiban
dibebankan pada
produktif dalam hal mendiktekan
karyawan/pegawai
suatu visi, tidak perduli bagaimana
keluaran yang dihasilkan pada fungsi atau
upaya sepenuh hati.
aktivitas kerja tertentu selama periode
bentuk
Kinerja pegawai mempunyai hubungan yang
pemikiran
erat dengan kinerja organisasi, karena tujuan
bersama yang sejatu. Bidang dialog juga melibatkan
bagaimana
mengenali
serta
organisasi/tempat kerja (Bahri, 2010 : 8).
suatu tim menyingkirkan anggapan dan suatu
pimpinan
dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam
dimulai dengan “dialog” kapasitas anggota
dalam
atau
tertentu pula. Kinerja adalah hasil kerja yang
Pembelajaran Tim. Bidang pembelajaran tim
masuk
yang
organisasi
pola
hanya
dimungkinkan
karena
upaya para pelaku yang terdapat dalam
interaksi dalam tim yang mengganggu
organisasi. Kinerja individu adalah dasar
pembelajaran.
kinerja organisasi. Disiplin menurut (Maharani, 2010 : 2. Kinerja
111) adalah disiplin kerja pegawai yang baik tercermin, dari besarnya rasa tanggungjawab
Kinerja adalah penyelesaian tugas
pegawai dalam menyelesaikan tugas tepat
dan kewajiban
waktu, tingkat keterlambatan pegawai yang
karyawan/pegawai
rendah, karena adanya semangat dan gairah
keluaran yang dihasilkan pada fungsi atau
kerja, serta meningkatnya efisiensi dan
aktivitas kerja tertentu selama periode
produktivitas pegawai yang ditunjukkan
tertentu pula. Kinerja adalah hasil kerja yang
dengan tingkat kehadiran pegawai yang
dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam
rendah. Sedangkan menurut Homby dalam
organisasi/tempat kerja (Bahri, 2010 : 8).
(Gauzali Saydam, 2000 : 56) disiplin yaitu
Kinerja pegawai mempunyai hubungan yang
pelatihan khususnya pelatihan pikiran dan
erat dengan kinerja organisasi, karena tujuan
sikap untuk menghasilkan pengendalian diri,
organisasi
kebiasaan untuk menaati peraturan yang
upaya para pelaku yang terdapat dalam
9
hanya
yang atau
dibebankan pada pimpinan
dimungkinkan
serta
karena
organisasi. Kinerja individu adalah dasar
Kinerja merupakan suatu konstruk
kinerja organisasi.
multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya (Mahmudi,
Sedangkan
menurut
2007
Prawirosentono dalam (Bahri, 2010 : 9) “Kinerja/prestasi kerja
wewenang
dan
persatuan waktu. Penilaian prestasi kerja (Performance melalui
dan sesuai dengan moral maupun etika”.
memperbaiki
dilihat dari sejauh mana ketepatan dalam
seberapa
Sedarmayanti
banyak
pegawai
dalam
(2001
:
50),
menyatakan bahwa Kinerja pegawai adalah :
dan
“hasil kerja
dalam
yang dapat
dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam
memberikan ide, gagasan, metode
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
pemecahan
dan tanggungjawab mereka miliki masing-
masalah. c.
keputusan-keputusan
kerja mereka.
Produktivitas kerja dapat dilihat
solusi
organisasi-organisasi
kepada para karyawan tentang pelaksanaan
yang telah ditentukan.
dan
proses
personalia dan memberikan umpan balik
menuntaskan
pekerjaan sesuai dengan jadwal
berkualitas
mana
adalah
karyawan dimana dalam kegiatan ini dapat
Waktu penyelesaian tugas dapat
dari
Appraisal)
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
Indikator dari kinerja yaitu:
b.
dalam
yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
tanggungjawab
tujuan organisasi, tidak melanggar hukum
pegawai
Kustriyanto
bahwa kinerja adalah perbandingan hasil
masing-masing dalam rangka mencapai
a.
99).
Mangkunegara (2006 : 9) juga menyatakan
merupakan hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan
:
masing, dalam upaya mencapai tujuan
Efisiensi
biaya
berhubungan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak
dengan sejauh mana pegawai dapat menyusun
anggaran
melanggar hukum dan sesuai dengan moral
dan
dan etika yang berlaku”.
menggunakannya secara efisien dan efektif. d.
e.
Soeprihanto (2001 : 7) berpendapat
Kualitas kerja berhubungan dengan
bahwa “ pengertian kinerja pegawai adalah
sejauh
mana
pegawai
dapat
suatu sistem yang digunakan untuk menilai
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
dan mengetahui apakah seorang pegawai
standar
bahkan
melebihi
telah melaksanakan pekerjaannya masing-
atau
standar target yang hendak dicapai.
masing secara keseluruhan”. Berdasarkan
Perilaku kerja berhubungan dengan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa,
sejauh
kinerja pada hakikatnya adalah suatu kondisi
mana
pegawai
dapat
menampilkan perilaku yang baik di
yang
menunjukkan
lingkungan sekolah.
keberhasilan
atau
adanya
tingkat
kegagalan
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang
10
talah dirumuskan secara jelas dan tegas, agar
e)
setiap individu dapat menjalankan peran dan
organisasi
dimana
rencana
tindakan
tersebut.
kewajibannya selaras dengan visi, misi serta tujuan dari
Melakukan
f)
mereka
Melakukan
evaluasi
apakah
masalah tersebut sudah teratasi atau
bekerja.
belum. Menurut Simamora (2001 : 415),
g) Mulai dari awal, apabila perlu.
kinerja adalah suatu proses dengannya suatu organisasi mengevaluasi pelaksanaan kinerja
Menurut Whitmore (dalam Bahri,
individu. Kegiatan ini dapat memperbaiki
2010 : 8 ) mendifinisikan kinerja sebagai
keputusan-keputusan
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari
personalia
dan
memberikan umpan balik kepada karyawan
representatif
tentang pelaksanaan kerja mereka serta
tanggungjawab yang besar dari pekerjaan
kemungkinan
seseorang. Kemudian Galton dan Simon
perusahaan
mengetahui
dan
tergambarnya
seorang karyawan bekerja jika dibandingkan
(2010 : 8),
dengan standar-standar organisasi.
performance sebagai hasil interaksi atau
Langkah-langkah
peningkatan
berfungsinya unsur-unsur
kinerja antara lain : a)
mengartikan kinerja atau
motivasi (m),
kemampuan (k), dan persepsi (p) pada diri
Mengetahui
adanya
kekurangan
seseorang.
dalam kinerja dilakukan dengan cara : memperhatikan masalah yang ada,
mengidentifikasi
METODE PENELITIAN
masalah Jenis Penelitian
melalui data dan informasi yang dikumpulkan,
mengidentifikasi
Jenis
masalah melalui karyawan,
penelitian
ini
berbentuk
deskriptif kualitatif karena penelitian ini
b) Mengenai kekurangan dan tingkat
berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta
kesesuaian seperti mengidentifikasi
atau peristiwa sebagaimana adanya, dan
masalah setepat mungkin.
memberikan
c)
Mengidentifikasi mungkin
hal-hal
menjadi
yang
gambaran
secara
objektif
tentang keadaan atau permasalahan yang
penyebab
mungkin dihadapi.
kekuranga, baik yang berhubungan dengan
sistem
maupun
Penelitian
yang
deskriptif
adalah
berhubungan dengan pegawai iu
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
sendiri.
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
d) Mengembangkan rencana tindakan untuk
menanggulangi
perbandingan, atau menghubungkan antara
penyebab
variabel satu dengan variabel yang lain
kekurangan tersebut.
(Sugiyono, 2003 : 11).
11
Lokasi Penelitian
Informan Penelitian Informan menurut (Arikunto, 2010
Penelitian ini dilakukan di kota
: 188) adalah orang yang memberikan
Tanjungpinang dengan mengambil lokasi
informasi. Dengan penelitian ini maka
pada SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang.
informan dapat dikatakan sama dengan responden, apabila keterangannya karena
Sumber dan Jenis Data
dipancing
oleh
pihak
peneliti.
Istilah
“informan” ini banyak digunakan dalam
Adapun jenis data yang dibutuhkan
penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif
dalam penelitian ini adalah :
kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat a.
Data Primer adalah data yang
generalisasi dari
diambil dari sumber pertama di
dilakukan
lapangan,
melalui
ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian
dengan
akan
terpilih.
memberikan berbagai macam informasi
dalam
yang diperlukan selama proses penelitian.
Moleong (Sugiyono, 2005 :
Informan penelitian (key informan) adalah
139)
bahwa
mereka yang mengetahui dan memiliki
dalam
berbagai informasi pokok yang diperlukan
adalah
dalam penelitian.
hasil
diperoleh
wawancara
informan
yang
Menurut
Lofland
menyatakan
sumber
data
penelitian
kualitatif
kata-kata
atau
selebihnya
sehingga
menjadi
subjek
informan
penelitian
yang
akan
tindakan,
adalah
Penentuan
data
informan
dalam
tambahan seperti dokumen dan
penelitian ini pada SMA Negeri 2 Kota
lain-lain.
Kata-kata
atau
Tanjungpinang dilakukan secara sengaja
tindakan
orang-orang
yang
(purposive
sampling).
Menurut
diwawancarai
(Sugiono,2010 : 96), purposive sampling
merupakan sumber data utama.
adalah teknik penentuan sampel dengan
Data
Sekunder adalah data
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih
yang diperoleh secara tidak
cocok digunakan untuk penelitian kualitatif
langsung
melalui
atau
perantara
(diperoleh
diamati
b.
utama
hasil penelitian yang
atau
media
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
yang
observasi, wawancara dan dokumentasi.
telah tersusun dalam arsip (dokumenter),
baik
tidak
Teknik dan alat pengumpulan data
pada umumnya berupa bukticatatan-catatan
yang
melakukan generalisasi.
dan
dicatat oleh pihak lain), yang
bukti,
penelitian-penelitian
yang
dipublikasikan atau tidak.
12
dilakukan. Penyajian data
Analisis data
harus
Analisis data yang dipergunakan
dengan
menggunakan
dapat
model
permasalahan yang diteliti.
(Sugiyono, 2005 : 16), menyatakan bahwa c)
aktivitas dalam analisis data kualitatif secara
terus-menerus
menjawab
permasalahan-
analisis interaktif. Miles dan Huberman
dilakukan
Penarikan
Kesimpulan
(Conclusion
sampai
Drawing/Verification).
tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu:
Langkah a)
Reduksi
Data
Reduction),
pada
rumusan masalah sehingga
dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif
mengacu
(Data
analisis
merupakan
ketiga data
menurut
dalam kualitatif
(Miles
and
data yang diperoleh dari
Huberman, 2009 : 19)
lapangan jumlahnya cukup
adalah
banyak, untuk itu maka
kesimpulan dan verifikasi.
perlu dicatat secara teliti
Kesimpulan
dan rinci. Seperti telah
dikemukakan
dikemukakan,
bersifat sementara,
semakin
penarikan
awal
yang masih dan
lama peneliti ke lapangan,
akan berubah bila tidak
maka jumlah data akan
ditemukan
semakin banyak, kompleks
yang
dan rumit. Untuk itu perlu
mendukung
segera dilakukan analisis
pengumpulan
data melalui reduksi data.
berikutnya. Tetapi apabila
Mereduksi data ini berarti
kesimpulan
merangkum, memilih hal-
dikemukakan pada tahap
hal
awal, didukung oleh bukti-
yang
pokok,
kuat
memfokuskan pada hal-hal
bukti
yang penting, dicari tema
konsisten
dan polanya.
kembali
b) Penyajian
Data
(Data
bukti-bukti yang
pada
tahap data
yang
yang
valid
saat ke
dan
peneliti lapangan
mengumpul data,
maka
Display), merupakan suatu
kesimpulan
yang
rakitan
dikemukakan
organisasi
informasi, deskriptif dalam bentuk
narasi
kesimpulan yang kredibel.
yang
memungkinkan kesimpulan
riset
merupakan
dapat
13
Disiplin waktu merupakan sikap
PEMBAHASAN atau
Penelitian ini membahas terlebih dahulu identitas
laku
yang
menunjukkan
ketaatan terhadap jam kerja. Disiplin waktu
Karakteristik Informan
mengenai
tingkah
atau
dapat dilihat dari :
karakteristik a. Kehadiran pada jam kerja
informan guna mendapat informasi yang akurat dalam menganalisis data, sehingga
Kehadiran pada jam kerja adalah kehadiran
data tersebut dapat di pertanggungjawabkan
pegawai pada SMA Negeri 2 dalam proses
kebenarannya
pelaksanaan kerja pada jam-jam kerja.
dalam
pembahasan
dan
menganalisis tentang “ Disiplin Dan Kinerja b. Melaksanakan tugas tepat waktu
Tenaga Kependidikan Pada SMA Negeri 2 Kota
Tanjungpinang”.
Informan
dalam
Dalam
penelitian ini berjumlah 5 orang, yaitu Waka
Karakteristik
2
Kota
informan
tugas tepat sesuai dengan waktu yang telah
Tanjungpinang. yang
pegawai
dengan sebaik-baiknya agar melaksanakan
Guru dan 2 orang Tenaga Kependidikan Negeri
tugas
diberikan waktu yang harus dimanfaatkan
Urusan Kurikulum, Koordinator Tata Usaha,
SMA
melaksanakan
ditentukan.
peneliti 2. Disiplin Peraturan
jelaskan adalah data tentang jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan umur atau usia.
Disiplin
peraturan
merupakan
peraturan maupun tata tertib yang tertulis Disiplin
dan
Kinerja
Tenaga
dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
Kependidikan Pada SMA Negeri 2 Kota
organisasi dicapai dengan baik.
Tanjungpinang a. Peraturan tata tertib tertulis Berdasarkan
hasil
penelitian
yang Peraturan tata tertib tertulis seperti apabila
dilakukan, untuk mengetahui bagaimana
tidak masuk kerja harus memberitahukan
Disiplin dan Kinerja Tenaga Kependidikan
Kepala Sekolah atau Koordinator Tata
pada SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang telah
dilaksanakan
dengan
baik
Usaha.
atau
tidaknya, maka peneliti mengacu pada teori-
b. Peraturan tata tertib tidak tertulis
teori dan pendapat para ahli yang dapat diuraikan melalui indikator Disiplin dan
Sesuai dengan peraturan tata tertib tidak
Kinerja dalam konsep operasional. Dari
tertulis
pendapat para ahli, peneliti meyimpulkan
pakaian
bahwa dalam disiplin dan kinerja pegawai
identitas.
terdapat delapan (8) indikator yaitu :
maka pegawai harus seragam
dan
3. Disiplin Tanggungjawab
1. Disiplin Waktu
14
memakai
memakai
kartu
Disiplin tanggungjawab merupakan
kependidikan. Setiap tenaga kependidikan
penggunaan dan pemeliharaan peralatan
memiliki
yang
diselesaikan sesuai dengan tanggungjawab
sebaik-baiknya
sehingga
dapat
menunjang kegiatan kantor berjalan dengan
target
kerja
yang
harus
masing-masing.
lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi
pekerjaan
yang
b. Kualitas output
menjadi
tanggungjawab pegawai.
Kualitas output adalah mutu hasil kerja yang dicapai atau diselesaikan oleh pegawai yang
a. Penggunaan peralatan kantor
dilihat dari tingkat ketelitian pegawai dalam b. Pemeliharaan peralatan kantor
menyelesaikan
tugas,
wewenang
dan
tanggungjawab yang telah ditetapkan sesuai 4. Waktu Penyelesaian Tugas
dengan tugas pokok dan fungsinya masingmasing.
Waktu penyelesaian tugas dilihat dari sejauh mana ketepatan pegawai dalam
6. Efisiensi Biaya
menuntaskan pekerjaan. Efisiensi a. Ketepatan menuntaskan pekerjaan sesuai
dengan
dengan waktu Kecepatan
mana
berhubungan pegawai
dapat
menggunakan anggaran secara efektif dan
adalah
seorang
sejauh
biaya
kemampuan
pegawai
efisien.
dimana
melaksanakan
a. Menggunakan anggaran sesuai kebutuhan
pekerjaannya sesuai dengan waktu yang
sekolah
telah diberikan oleh atasannya. Pegawai menggunakan biaya untuk b. Waktu yang tepat
keperluan sekolah setiap hari.
5. Produktivitas Kerja
b. Menggunakan secara efektif dan efisien
Produktivitas kerja
dilihat
dari
7. Kualitas Kerja
seberapa banyak dan berkualitas pegawai
Kualitas kerja berhubungan dengan
dalam memberikan ide, gagasan, metode dan
sejauh mana pegawai dapat menyelesaikan
solusi dalam pemecahan masalah.
pekerjaan
sesuai
standar
atau
bahkan
melebihi standar target yang hendak dicapai.
a. Kuantitas output
a. Menyelesaikan sesuai standar Kuantitas output adalah hasil kerja yang
b. Melebihi standar atau target yang dicapai
mampu
8. Perilaku Kerja
diselesaikan
Kependidikan
SMA
oleh Negeri
Tenaga 2
Kota
Tanjungpinang. Kuantitas output merupakan salah
satu
bentuk
kontribusi
tenaga
15
Perilaku kerja berhubungan dengan
1) Berdasarkan dimensi disiplin waktu
sejauh mana pegawai dapat menampilkan
kehadiran pada jam kerja bahwa
perilaku yang baik di lingkungan sekolah.
tingkat kehadiran pegawai SMA Negeri
a. Sikap Kooperatif
2
Kota
Tanjungpinang
belum seluruhnya menaati karena masih adanya pegawai yang datang
Sikap kooperatif adalah perubahan sikap yang ditunjukkan dengan adanya
terlambat.
Sedangkan
kerjasama dan dilandasi dengan saling
waktu melaksanakan tugas pegawai
pengertian sehingga mencapai hasil yang
SMA Negeri 2 sudah melaksanakan
maksimal dan efektif.
tugasnya dengan tepat waktu. 2) Berdasarkan
b. Perilaku yang baik
dimensi
disiplin
disiplin
peraturan tata tertib tertulis bahwa pegawai SMA Negeri 2 Kota
Perilaku yang baik adalah bersikap
Tanjungpinang
ramah dan baik kepada seluruh warga SMA
pakaian
Negeri 2 Kota Tanjungpinang.
belum
seragam
memakai
memakai
dan
kartu
belum identitas.
Sedangkan disiplin peraturan tata
KESIMPULAN DAN SARAN
tertib tidak tertulis bahwa pegawai SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang
Kesimpulan
menghubungi Kepala Sekolah atau
Berdasarkan hasil analisis data
Koordinator Tata Usaha apabila
yang diperoleh, berkenaan dengan judul Disiplin
dan
Kinerja
tidak hadir bekerja dan ada juga
Tenaga
pegawai yang mengirim surat sakit
Kependidikan Pada SMA Negeri 2 Kota
apabila sakit.
Tanjungpinang maka mendapatkan hasil
3) Berdasarkan
sebagai berikut:
tanggungjawab
a. Disiplin
disiplin bahwa
pegawai
SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang Disiplin pegawai SMA Negeri 2
belum
menggunakan
dan
Kota Tanjungpinang sejauh ini masih belum
memelihara
memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi.
peralatan kantor dengan baik.
peralatan
dengan
Ada 3 dimensi dari disiplin yaitu disiplin waktu, disiplin peraturan, disiplin
b. Kinerja
tanggungjawab dan hasil observasi yang Kinerja pegawai SMA Negeri 2
peneliti lakukan, maka dapat diuraikan
Kota Tanjungpinang sudah maksimal
sebagai berikut :
dalam
menyelesaikan
dengan tepat.
16
pekerjaannya
Adapun 5 dimensi dari kinerja
4) Berdasarkan kualitas kerja bahwa
terdiri dari waktu penyelesaian tugas,
pegawai SMA Negeri 2 Kota
produktivitas kerja,
Tanjungpinang
efisiensi
biaya,
belum
melebihi
kualitas kerja, perilaku kerja dan hasil
standar dan target yang dicapai.
observasi yang peneliti lakukan maka
5) Berdasarkan dimensi perilaku kerja
dapat disimpulkan yaitu :
bahwa pegawai SMA Negeri 2 Kota
1) Berdasarkan
dimensi
waktu
Tanjungpinang
menjalin
kerjasama yang baik antar pegawai
penyelesaian tugas bahwa pegawai
di lingkungan sekolah.
SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang sudah
menyelesaikan
tugasnya
Saran
sesuai dengan tugas pokok dan Adapun saran yang dapat disampaikan
fungsi dengan tepat waktu.
dari hasil penelitian ini, mengenai Disiplin
2) Berdasarkan dimensi produktivitas bahwa
dan Kinerja Tenaga Kependidikan Pada
pegawai SMA Negeri 2 Kota
SMA Negeri 2 Kota Tanjungpinang sebagai
Tanjungpinang sudah tepat waktu
berikut :
kerja
kuantitas
menyelesaikan Berdasarkan
output
pekerjaannya.
meningkatkan
dan
kerja
melaksanakan secara keseluruhan
kualitas output bahwa hasil kerja
disiplin pegawai pada SMA Negeri
pegawai SMA Negeri 2 Kota
2
Tanjungpinang sudah maksimal dan
disiplin merupakan sarana untuk
pegawai juga mengikuti pelatihan-
mencapai tujuan sekolah.
pelatihan
produktivitas
1) Dapat
yang
diadakan
oleh
Kota
Tanjungpinang,
karena
2) Dapat membangun kinerja pegawai
pemerintah.
yang
3) Berdasarkan dimensi efisiensi biaya
baik,
sehingga
dapat
menghasilkan
pegawai
yang
bahwa pegawai SMA Negeri 2
memiliki kualitas dan kuantitas
Kota Tanjungpinang menggunakan
yang
anggaran sekolah sesuai dengan
organisasi.
kebutuhan/keperluan sekolah secara efektif dan efisien.
17
terarah
dilingkungan
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku/Literatur Bahri, Saiful, 2010, Opttimalisasi Kinerja Kepala Sekolah, Jakarta: Gibon Media Group. E, Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Enceng, 2009, Administrasi Kepegawaian, Jakarta: UT. Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rineka Cipta. Furtwengler, Dale, 2002, Penilaian Kinerja Menguasai Keahlian Yang Anda Perlukan Dalam 10 menit, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hasibuan, Malayu, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mahmudi, 2007, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005, Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama. Moleong, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosada Karya. Mustopadidjaja, 2003, Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Prijodarminto Soegeng, 2002, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Rivai Veithzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Senge Peter M, 2003, Disiplin Kelima, Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher.
Soeprihantono, John, 2001, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta: BPFE. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta. Wibisono, Dermawan, 2002, Manajemen Kinerja, Jakarta: Erlangga.
B. Jurnal Gusti, Media, Messa, 2012, Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMKN 1 Purworeja Pasca Sertifikasi, Jurnal Penelitian. Jono, Dwi, Amantoto, 2009, Tingkat Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan. Maharani, Ratna, Intan, 2010, Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No.3.
18
Yoesana, Umy, 2013, Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara., Jurnal Pemerintahan Integratif.
19