18
Highlight Balitsereal 2008
DISEMINASI HASIL TEKNOLOGI Penyebarluasan dan Penerapan Teknologi Inovatif Produksi Serealia Kegiatan penyebarluasan dan penerapan teknologi inovatif produksi serealia yang dilakukan pada tahun 2008 meliputi: (1) peragaan teknologi dan informasi (gelar teknologi untuk jagung, ekspose, visitor plot, dan showroom), (2) komunikasi tatap muka (temu lapang dan seminar), (3) pengembangan informasi (penerbitan media cetak dan penyebarluasan informasi melalui media cetak dan website Balitsereal), (4) studi karakterisasi sistem produksi teknologi serealia (evaluasi dan distribusi varietas unggul jagung, dan perancangan sistem informasi spasial penyebaran varietas dan simulasi jadwal tanam menggunakan Gis-Fuzzy Neural). Gelar Teknologi. Keragaan varietas jagung hibrida dan bersari bebas (komposit) dilaksanakan di Sukamandi, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Pekan Padi Nasional III (PPN III) pada 21 – 26 Juli 2008 di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) dengan tema “Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Perubahan Iklim Global dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan” (Gambar 6). Selain keragaan varietas unggul jagung yang dilakukan, juga peragaan alat dan mesin pertanian yang dihasilkan Balitsereal.
Gambar 6. Pertanaman jagung hibrida dan komposit pada kegiatan gelar teknologi di Sukamandi, dalam rangka PPN III pada 21 – 26 Juli, 2008
Highlight Balitsereal 2008
19
Selain kegiatan pada PPN III, Balitsereal juga meragakan alsin pertanian yaitu alat tanam dan pemipil jagung pada temu lapang gelar teknologi yang dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan Kab. Luwu Timur Sulawesi Selatan berlangsung pada 4 Mei 2008. Pameran. Salah satu kegiatan penyebarluasan informasi dan promosi teknologi inovatif produksi jagung dan serealia lain adalah pameran/ekspose. Kegiatan pameran yang telah diikuti oleh Balitsereal terkait dengan berbagai kegiatan antara lain (1) Agro & Food Expo 2008 yang diselenggarakan di Jakarta, (2) Expo Kabupaten yang dilaksanakan di Jakarta pada 15 – 17 Mei 2008, (3) Ekspose PPN III 2008 yang berlangsung di BB Padi Sukamandi, Jawa Barat pada tanggal 21 – 26 Juli 2008, (4) Pameran Pembangunan HUT Kemerdekaan RI ke 63 di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 12 – 16 Agustus 2008, dan (5) Pameran inovasi teknologi jagung mendukung th
acara The 10 Asian Regional Maize Workshop (ARMW–X) di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 20 – 23 Oktober 2008. Kegiatan pameran tersebut dihadiri oleh berbagai pihak termasuk para kelompok tani. Materi yang dipamerkan antara lain berbagai benih sumber varietas unggul jagung, olahan hasil produk jagung, poster varietas dan alsintan, tongkol-tongkol varietas jagung komposit dan hibrida hasil Litbang Pertanian, koleksi plasma nutfah serealia, dan leaflet-leaflet serta brosur hasil penelitian yang dibagikan kepada pengunjung pameran. Kegiatan pameran yang diikuti Balitsereal disajikan pada gambar 7 berikut:
Gambar 7. Stand pameran Badan Litbang Pertanian yang mencakup pameran Balitsereal dikunjungi oleh Bapak Presiden RI dan Ibu Presiden RI bersama Mentan pada acara PPN III 2008 di Sukamandi, Jawa Barat
20
Highlight Balitsereal 2008
Kegiatan pameran lain adalah pameran Sulawesi Agro dan Agritech Expo yang dirangkaikan dengan BIMP-EAGA EXPO (Brunai, Indonesia, Malaysia, Philipina East Asean Growth Area Expo) pada tanggal 4–6 November 2008 di Makassar, acara ini bertujuan mempromosikan produk pertanian yang ada di wilayah Indonesia EAGA (East Asean Growth Area Expo) dan dapat diperdagangkan pada kawasan BIMP-EAGA, mendorong dan merangsang masuknya investasi bagi pengembangan usaha disektor Agribisnis. Pameran ini dikoordinir oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, dengan menampilkan produk-produk dari komoditas unggulan daerah seperti beras/gabah, jagung, markisa, jeruk, kentang, mangga, dan tamarillo. Materi jagung yang dipromosikan antara lain Bima-1, Bima-2 Bantimurung, Bima-3 Bantimurung, Bima-4, Bima-5, Lamuru, Sukmaraga, Srikandi Putih-1, Srikandi Kuning-1, Gumarang yang ditampilkan dalam bentuk tongkol agar dapat dilihat wujud fisik dari varietas tersebut, serta dilengkapi dengan leaflet dan brosurnya.
Gambar 8. Stand pameran Balitsereal yang tergabung dalam stand Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulsel pada acara Pameran BIMP- EAGA EXPO tanggal 4 – 6 November 2008 di Makassar
Highlight Balitsereal 2008
21
Visitor plot. Kegiatan ini yang dilaksanakan pada lahan depan kantor Balitsereal dengan tiga kali tanam, yaitu Maret, Juli, dan November 2008 menampilkan berbagai varietas jagung dan sorgum. Varietas jagung dan sorgum yang ditanam pada lahan yang tertata dalam bentuk surjan yaitu Bima-1, Bima-2 Bantimurung, Bima-3 Bantimurung, Bima-4, Bima-5, Bima-6 (hibrida) dan calon hibrida, Lamuru, Arjuna, Srikandi Kuning-1, Sukmaraga, Gumarang, Srikandi Putih-1, Bisma, Anoman-1, Pulut (komposit), dan Kawali, Numbu (sorgum) (Gambar 9).
Gambar 9. Pertanaman pada lokasi visitor plot di depan kantor yang setiap saat dapat digunakan sebagai obyek kunjungan tamu yang berkunjung ke Balitsereal dan visitor plot di Bajeng, Gowa untuk proses produksi benih hibrida Bima-1 s/d Bima-5
22
Highlight Balitsereal 2008
Visitor plot ini dimaksudkan sebagai salah satu obyek kunjungan para tamu yang berkunjung ke Balitsereal termasuk kunjungan kerja Menteri Pertanian, Wakil Presiden RI dan rombongan. Selain itu, sebagai media kunjungan peserta ARMW – X dari berbagai Negara Asia pengembang dan pebisnis jagung serta para ahli/pakar jagung yaitu India, China, Bangladesh, Iran, Japan, Nepal, Philipina, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Cuba, Thailand, Brutan, USA, Mexico, Laos, Myanmar, Kamboja, Korea Selatan, Singapura, Switzerland, dan Indonesia (Gambar 10). Pada visitor plot ini keragaan varietas jagung dan serealia lain yang dipromosikan serta berbagai komponen teknologi sebagai pendukung varietas juga digelar. Kegiatan visitor plot di depan kantor ini dilaksnakan secara terus menerus agar tersedia obyek kunjungan bagi tamu Balitsereal.
(A)
(B)
Gambar 10. Wakil Preseiden RI mengamati cara persilangan jagung yang diperagakan oleh peneliti/pemulianya pada pertaman (A), dan Kunjungan peserta ARMW X pada pertanaman visitor plot di depan kantor Balitsereal
Highlight Balitsereal 2008
23
Showroom. Showroom merupakan salah satu ruangan khusus untuk menampilkan/ memperagakan kinerja penelitian dan juga sebagai sarana promosi yang dapat dikunjungi para tamu setiap saat. Penampilan hasil penelitian dalam showroom sangat diperlukan dan perlu secara berkelanjutan. Hal ini mengingat kehadiran para tamu yang berkunjung setiap saat ke Balitsereal dengan berbagai tujuan, yang selalu ingin memperoleh informasi hasil-hasil pene-litian. Hasil-hasil penelitian yang diperagakan dalam showroom berupa contoh fisik maupun panel yang ditata dalam tempat khusus, yang dapat dijadikan sebagai salah satu obyek tujuan kunjungan setiap tamu yang datang ke Balitsereal. Selain itu, juga tersedia brosur atau leaflet-leaflet hasil penelitian sehingga pengunjung dapat mengetahui informasi teknologi serealia. Salah satu penampilan showroom Balitsereal di lobi tengah gedung induk disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11. Ruang Showroom sebagai media penampilan hasil-hasil penelitian baik dalam bentuk keragaan fisik maupun panel yang ditata secara artistik, sehingga menambah daya tarik bagi para pengunjung Balitsereal
24
Highlight Balitsereal 2008
Temu Lapang. Temu lapang yang merupakan salah satu kegiatan komunikasi tatap muka terkait dengan kegiatan gelar teknologi di BB Padi dilaksanakan bersamaan dengan ekspose Pekan Padi Nasional III 2008 pada tanggal 21 – 26 Juli 2008. Selain acara temu lapang, juga dilaksanakan seminar nasional padi dan pameran komoditas, alsin pertanian, dan berbagai olahan hasil pertanian. Pada acara temu lapang tersebut selain diikuti oleh para peneliti, petani, petugas penyuluh lapangan, dan swasta, juga dibuka untuk umum. Komoditas yang digelar di lapangan sebagai obyek temu lapang adalah komoditas yang menunjang tema PPN III 2008 “Inovasi Teknologi Mengantisipasi Perubahan Iklim Global dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan, antara lain padi, jagung, kacang-kacangan, dan perikanan. Varietas jagung yang digelar di lapangan sebagai obyek kunjungan adalah Bima-2 Bantimurung, Bima-3 Bantimurung, calon hibrida Bima-4 dan Bima-5, serta Lamuru, Sukmaraga, dan Srikandi Kuning-1, (komposit). Disamping itu, juga temu lapang pada kegiatan ARMW–X pada KP. Bajeng dan KP. Maros serta di Bontonompo Kab. Gowa (Gambar 12).
Gambar 12. Temu lapang pada kegiatan ARMW X
Highlight Balitsereal 2008
25
Seminar. Selain temu lapang, seminar juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi tatap muka berupa Seminar rutin yang diselenggarakan oleh Balitsereal adalah Seminar Mingguan yang dilaksanakan pada setiap hari Jum'at. Seminar ini diikuti oleh para peneliti lingkup Balitsereal. Seminar tersebut lebih bersifat informasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti, dalam bentuk laporan kegiatan para peneliti atau hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil pembahasan materi hasil penelitian akan dijadikan materi untuk dipublikasikan di Jurnal Badan Litbang atau media publikasi lain. Selain seminar yang dise-lenggarakan oleh Balitsereal, hubungannya dengan penyebarluasan hasil-hasil penelitian, peneliti juga mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Instansi lain yang diselenggarakan antara lain oleh: Balai Besar Tanaman Padi pada acara PPN III 2008, BPTP, PEI, PFI, HPTI dan PPHI Komda Sulsel, serta acara ARMW – X di Sulsel (Gambar 13). Selain seminar, para peneliti juga diminta sebagai nara sumber pada pertemuan-pertemuan dan pelatihan baik yang diselenggarakan oleh BPTP maupun Dinas Pertanian di berbagai daerah.
Gambar 13. Kegiatan seminar pada acara PPN III 2008 di Sukamandi dan ARMW X di Sulawesi Selatan
26
Highlight Balitsereal 2008
Pengembangan Informasi. Pengembangan informasi (penerbitan media cetak dan penyebarluasan informasi melalui media cetak dan website Balitsereal). Pada kegiatan ini utamanya yang terkait dengan pencetakan dan penyebarluasan informasi hasil-hasil penelitian melalui media cetak dan elektronik. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pencetakan leaflet, brosur/booklet, dan poster, serta pemanfaatan media internet website Balitsereal. Informasi hasil-hasil penelitian yang telah dikemas dalam media cetak disebarluaskan kepada pengguna, baik pada pameran, kunjungan tamu ke Balitsereal atau permintaan langsung dari pengguna termasuk Dinas-Dinas Pertanian. Informasi teknologi dengan sistem digital yang mampu menyebarluaskan informasi secara cepat kepada pengguna dengan jumlah yang tidak terbatas telah dimanfaatkan pula.
Gambar 14. Media cetak Balitsereal dalam penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang telah dicapai Balai dan tampilan website Balitsereal
Highlight Balitsereal 2008
27
Studi karakterisasi sistem produksi teknologi serealia. Hasil survei yang dilaksanakan di Kalimantan Selatan dalam pengembangan sektor pertanian khususnya komoditi jagung oleh BPTP Kalimantan Selatan diarahkan kepada lima kabupaten yaitu: Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tetapi pusatnya adalah Kabupaten Tanah Laut. Komoditi jagung dirasakan sangat potensial, hal ini didukung oleh kondisi lahan yang cukup luas, telah dibangunnya pabrik pakan Japfa (PT. Multi Phala Agrinusa) , serta budidaya yang diterapkan petani sudah relatif maju , dan yang lebih penting adalah animo masyarakat khususnya di Kabupaten Tanah Laut sangat tinggi terhadap jagung. Oleh karena itu wajar jika Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut mempromosikan daerahnya sebagai kabupaten agung di Indonesia, bahkan kunjungan ketua HKTI (Prabowo Subianto) ke kekawasan pengembangan agribisnis jagung.
Gambar 15. Pertanaman jagung yang dibudidayakan oleh petani di Bukit Prabowo Jawa Barat, dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak faktor yang mempengaruhi pengem-bangan benih komposit antara lain: a. Animo petani terhadap jagung komposit rendah dengan pengalaman mereka menanam varietas Sukmaraga yang rendemennya rendah (45%) dan hasil pipilan tergolong kotor karena bercampur antara biji dan janggel yang pecah. Hal tersebut membuat mereka jerah dan tidak tertarik lagi menanam kembali kecuali ada perbaikan dari rendemen dan janggel yang tidak pecah pada saat dipipil dengan mesin pemipil .
28
Highlight Balitsereal 2008
a. Belum ada kelompok penangkar yang tertarik memproduksi jagung komposit, sehingga produksi benih BBI yang menghasilkan BD (benih dasar) dan BP (benih pokok) lebih banyak dikirim ke provinsi lain seperti ke Kalimantan Tengah dan ke Kalimantan Barat. b. Ketidaksiapan instansi terkait dalam memanfaatkan peluang dari kebijakan pemerintah mengenai bantuan benih, bahkan kebijakan tersebut justru memojokkan posisi penangkar di daerah. Misalnya tawaran benih hibrida yang tidak berdasarkan kesesuaian lahan, tetapi hanya berdasarkan permintaan petani. Dalam hal demikian sudah pasti petani meminta hibrida sekalipun lahannya sangat beresiko untuk jagung hibrida.
Akselerasi Pengembangan Benih Sumber melalui UPBS Untuk mendukung program perbenihan terkait dengan percepatan penyebaran varietas unggul baru (khususnya komposit/bersari beas), Balitsereal sebagai penghasil varietas unggul baru jagung, turut bertanggungjawab atas penyediaan benih sumber yang berkelanjutan melalui Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) yang telah dibentuk sejak tahun 2005. Sebagai tindak lanjut untuk penyebarluasan VUB, telah ditempuh melalui media gelar teknologi yang diikuti dengan temu lapang di lahan petani sebagai salah satu kegiatan diseminasi hasil penelitian. Pengenalan VUB melalui media ini dinilai cukup efektif karena melibatkan petani dan terjadi komunikasi langsung antara peneliti dengan petani selama proses pertumbuhan tanaman, petani dapat memperoleh informasi langsung perihal varietas, juga teknik budidaya secara benar. Tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah penyediaan benih yang tepat waktu, jumlah dan kualitas dengan harga terjangkau agar petani dapat menerapkan teknologi yang telah diperoleh. Agar ketersediaan benih dapat berkelanjutan, dibentuklah jejaring perbenihan melalui pembinaan kelompok tani untuk dapat menjadi penangkar benih. Dalam hal ini Balitsereal berperan sebagai pembina bersama-sama dengan BPTP, BBI/BBU, dan BPSB setempat, selain sebagai penyedia benih sumber melalui UPBS Balitsereal. Kegiatan pembinaan tersebut ditempuh sebagai salah satu upaya untuk mempercepat penyebarluasan varietas unggul baru jagung komposit. Selama ini petani kesulitan memperoleh benih varietas unggul baru jenis komposit yang berkualitas karena belum adanya penangkar benih jagung komposit. Penangkar benih binaan tersebut dapat menjadi mitra Balitsereal untuk mempercepat penyebaran benih varietas unggul yang berkualitas. Dengan sistem kemitraan tersebut
Highlight Balitsereal 2008
29
diharapkan terjadi kesinambungan dan keberlanjutan distribusi benih berkualitas untuk berbagai varietas jagung unggul baru. Keseriusan Balitsereal untuk mendukung ketersedian benih (utamanya jenis komposit) di tingkat petani didukung oleh kesiapan UPBS menyediakan benih sumber (Gambar 16). Ketersediaan benih sumber (BS dan BD) varietas jagung komposit sampai akhir tahun 2008 disajikan pada Tabel 5 dan 6.
Gambar 16. Penyimpanan Benih pada Gudang UPBS Balitsereal
Tabel 16. Penyimpanan benih pada gudang UPBS Balitsereal
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Varietas Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning-1 Srikandi Putih-1 Anoman-1 Gumarang Arjuna Kresna JUMLAH
Klas BS BS BS BS BS BS BS BS BS
Stok Benih *) (kg) 1.774 454 2.425,5 2.849 44 316,5 465 0 208 8.536
Stok Benih Prod. 2008 600 515 542,4 589 2.246,4
*)Produksi benih tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 BS = Benih Penjenis
Jumlah Stok (Kg) 2.374 969 2.967,9 3.438 44 316,5 465 0 208 10.782,4
30
Highlight Balitsereal 2008
Tabel 6. Varietas dan stok benih sumber jagung kelas BD yang tersedia di Balitsereal per 31 Desember 2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9
Varietas Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning-1 Gumarang Srikandi Putih-1 Arjuna Palakka Anoman-1 JUMLAH
Klas BD BD BD BD BD BD BD BD BD
Stok Benih *) (kg) 2.504 780 1.267 4.762 985 670 1.780 32 12.780
Stok Benih Prod. 2008 1.314 18 1.332
Jumlah Stok (Kg) 2.504 780 2.581 4.762 985 670 1.780 32 18 14.112
Selain benih jagung, juga diproduksi benih sorgum dan gandum yang jumlah stoknya disajikan pada Tabel 7. Sementara untuk data distribusi benih varietas jagung komposit Balitsereal nampak pada Tabel 8. Tabel 7. Varietas dan stok benih sumber sorgum dan gandum kelas BS dan BD yang tersedia di Balitsereal per 31 Desember 2008 No.
Varietas
SO R GU M : 1. Kawali 2. Numbu 3. UPCA-S1 4. 1090 5. 4-183
Klas
Stock Benih (kg)
BS BS BS BS BS
213 234 85 95 70 697
BS BS BS
552 678 234,5 1.464,5 455 790 1.245
JUMLAH GAN DU M : 1. Dewata 2. Nias 3. Selayar JUMLAH 4. 5.
Dewata Nias
BD BD JUMLAH
Highlight Balitsereal 2008
31
Ketersediaan benih sumber yang cukup memadai tersebut diharapkan dapat terdistribusi langsung ke penangkar benih atau dengan melalui bantuan instansi-instansi terkait. Tanpa adanya penangkar benih di daerah-daerah, program percepatan penggantian varietas lokal dengan varietas unggul baru komposit yang potensi hasilnya lebih tinggi akan mengalami hambatan.
Tabel 8. Total produksi distribusi Benih pPnjenis (BS) dan Benih Dasar (BD) dan dari varietas komposit Balitsereal dari Tahun 2005 sampai 2008
Benih Penjenis (BS) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Varietas Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning-1 Srikandi Putih-1 Anoman-1 Gumarang Arjuna Kresna Total
Produksi (kg) 4.342 3.748 6.195 4.529 860 463 510 230 225 20.702
Distribusi (kg) 2.303 2.891 1.672 1.616 585 188 95 235 12 9.597
Benih Dasar (BD) Produksi (kg) 3.210 4.920 6.314 7.156 1.160 545 1.220 1.872 59 26.455
Distribusi (kg) 3.477 1.955 720 2.101 987 43 21 132 112 9.548