Diselenggarakan oleh: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani
Website : http://
[email protected] Email :
[email protected] /
[email protected]
Editor Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh, M.Si Dr. Suhartono, ST, M.Si Dr. Esmeralda C. Djamal, ST, MT Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si
Hak Cipta © 2014 pada penulis Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penulis atau penyelenggara SNIJA 2014
Diterbitkan oleh: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi, 40521 Kampus Kota Cimahi-Jawa Barat Telp. (+6222)6631858, Fax. (+6222)6652069
PANITIA SNIJA 2014 Penanggungjawab: Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh., M.Si (Ketua LPPM) Panitia pengarah : 1. Prof. Dr. Bambang Sutjiatmo (Ketua/Unjani) 2. Prof. Subowo (Unjani) 3. Prof. Elin Yulinah (ITB) 4. Prof. Sucherli (Unpad) 5. Prof. Iping Supriana (ITB) 6. Dr. Sayu Putu Yuni P., drh, M.Si (Unjani) 7. Dr. Suhartono, ST., M.Si. (Unjani) 8. Prof. Dr. Afifah Sutjiatmo (Unjani) 9. Dr. Esmeralda C. Djamal, ST., MT. (Unjani) Reviewer 1. Prof. Dr. Herri Susanto (ITB) 2. Prof. Dr. Elin Yulinah (ITB) 3. Prof. Utang Suwaryo, Drs, MA (Unpad) 4. Prof. Dr. Sucherly (Unpad) 5. Dr. Zinatul Hayati, M.Kes, Sp. MK (Unsyiah ) 6. Prof. Iping Supriana (ITB) 7. Prof. Dr. Afifah B. Sutjiatmo (Unjani) 8. Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh, M.Si (Unjani) 9. Dr. Suhartono, S.T, M.Si (Unjani) 10. Dr. Esmeralda C. Djamal, ST, MT (Unjani) 11. Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si (Unjani) 12. Dr. Asep Najmurrokhman, ST., MT (Unjani) Panitia Pelaksana Ketua Pelaksana Wakil Ketua Sekretaris Bendahara
: Dr. Suhartono, ST, M.Si : Dr. Esmeralda C.Djamal, ST., MT. : Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si : Siti Rostini, SE
Divisi Kesekretariat dan Administrasi: Ketua : Hernawati, SIP; Anggota : Elin Nurlina, Dra.,MT; Siti Rokayah; Nurdiana Suciyanti, SSi. Divisi Makalah, Workshop, dan Persidangan Ketua : Prof. Dr. Afifah B. Sutjiatmo Anggota : Ferikawita, SE., M.Si; Iis Inayati, dr., M.Kes; Bambang HP, ST., MT; Dr. Heni Nurani, S.E., M.Si, Ak; Eka Noneng, dr.M.Kes, Dr. Dian Indiyati,
Divisi Dana Usaha: Ketua : Indarti Trimurtini, dr., M.Kes Anggota : Aji Gumelar ST., MT; Wahyu Sardono ST,
Divisi Acara: Ketua : Titin Rohayatin, SIP, M.Si Anggota : Enih Rustina, Dra; Anggi Suprabawati, SSi.,M.Si; Wanti Hermawanti; Husniati Yuminingsih, S.Sos Divisi Perlengkapan dan Transportasi: Ketua : Asep Karmita, ST. Anggota : Rustandi SIP; Suryana; Endang Sutisna Divisi Publikasi, Humas dan dokumentasi: Ketua : Maman Parzaman, ST Anggota : Ade Sena, ST.,MT; Ius R., Tri Widiastuti, Yayan H., Suhaeli Divisi Konsumsi: Ketua : Lismayanti, Dra. Anggota : Christina, Siti Damilah, Heny Kartikasari., Tuti Dewi Irianti, S.Pd; Dani S, Siti Komaidah
Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr.Wb Segala puji dan syukur selayaknya tercurah kehadirat Allah Yang Maha Agung yang tanpa henti mengucurkan rahmat dan karuniaNya, baik kurunia sehat, rejeki, kecerdasan, kemauan dan lainlain, bahkan juga karunia dalam bentuk kesadaran dan kemampuan bersyukur kepadaNya, dan dengan ijinnya Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad Yani (SNIJA) tahun 2014 ini, yang mengambil tema ”Membangun Inovasi dalam Sains, Teknologi dan Sosiohumaniora”, dapat kami terbitkan. Kegiatan SNIJA 2014 ini meliputi Workshop Polymerase Chain Reaction (PCR) dan call for paper, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani, sebagai ajang tukar informasi hasil penelitian, berbagi pengetahuan dan berkolaborasi bagi para akademisi, peneliti dan pengguna, guna mempercepat pengembangan sains, teknologi, kesehatan dan sosiohumaniora. Tindak lanjut dari seminar ini adalah publikasi prosiding, dan kami berharap adanya pengembangan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan oleh pemerintah dan industri dalam menjalankan pembangunan bangsa. Prosiding ini memuat 65 makalah terpilih, khususnya dalam bidang kesehatan dan obat-obatan, energi baru dan terbarukan, transportasi dan manufaktur, informasi dan komunikasi, biodiversitas, lingkungan dan sumber daya alam dan sosiohumaniora. Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Prof. Didik Noto Sudjono, M.Sc (Asisten Deputi bidang Standarisasi HKI dan IPTEK-Kementrian Riset dan Teknologi) sebagai keynote speaker, Bapak Rektor Unjani, para tamu undangan, dan para peserta seminar SNIJA 2014, yang telah menghadiri pembukaan dan memberikan sambutan pada seminar ini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada anggota panitia pengarah, panitia pelaksana SNIJA 2014, para Sponsorship, dan Dekan Fakulatas Kedokteran yang telah menyediakan fasilitas untuk persiapan-persiapan, serta pihak-pihak lain yang belum kami sebut, tetapi banyak membantu atas terselenggaranya seminar ini serta terwujudnya prosiding ini. Semoga Allah SWT meridhai semua langkah dan perjuangan kita, serta berkenan mencatatnya sebagai amal ibadah. Aamiin ya rabbal alamin Wassalamualaikum wr. Wb Cimahi, 30 Desember 2014 Ketua Panitia SNIJA 2014,
Dr. Suhartono, ST, M.Si
4 ISBN 978-602-70361-0-9
Sambutan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Bismillahhirrohmannirrohiim Assalamu’alaikum Wr.Wb Saya atas nama Unjani mengucapkan selamat datang di gedung baru FK, Gedung Hindarto Joesman. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kita bisa menghadiri Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad Yani (SNIJA) 2014 ini dalam keadaan sehat. Seminar ini, diawali dengan Workshop Polymerase Chain Reaction yang telah dilaksanakan kemarin, 28 April 2014. Seminar dan workshop ini diharapkan dapat diselenggarakan rutin tiap tahun dan merupakan salah satu agenda kegiatan LPPM-Unjani. Untuk tahun ini seminar diselenggarakan sekaligus untuk mewadahi hasilhasil penelitian dosen dalam hibah penelitian pemula dan unggulan swadana Unjani. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Dies natalis Unjani ke 24. Terima kasih saya ucapkan kepada Prof. Didik Noto Sudjono, M.Sc, Asisten Deputi bidang Standarisasi HKI dan IPTEKKementrian Riset dan Teknologi, yang berkenan menjadi Keynote Speaker dalam acara hari ini. Momentum ini menjadi penting bagi Unjani sebagai perguruan tinggi yang menjadi salah satu pusat rujukan akademis yang memilki tanggung jawab besar untuk menjawab tantangan bangsa. Unjani merupakan salah satu PTS di Indonesia, yang sejak tahun 2011 telah mencanangkan dan menerapkan secara konsisten 2% untuk dana penelitian dari dana pengeluaran operasional total. Selaras dengan arahan Dirjen Pendidikan Tinggi, penelitian perguruan tinggi harus mempunyai ouput dan outcome yang jelas, dengan output berupa hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Sejak dua tahun lalu, Unjani menyediakan anggaran sekitar Rp.1,25 milyar untuk dana penelitian dosen yang dikompetisikan. Unjani mendukung dan memberi dorongan pada dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di berbagai media publikasi ilmiah. Selanjutnya, outcome yang tidak kalah penting dari penelitian adalah kemampuan menjawab masalah yang dihadapi masyarakat.Yang dihindari adalah penelitian yang hanya berhenti sebagai laporan saja, sematamata hanya memenuhi kepuasan intelektual (intelektual exercises). Atas dasar tersebut di atas, ajang tukar informasi dan diskusi antar kelompok masyarakat akademis sebagai komunitas epistemik (epistemic community) adalah penting. Komunitas epistemik diharapkan dapat menghasilkan solusi berdasarkan penelitian yang dilakukannya, sehingga hasilnya akan selalu terukur, terjaga dan akan lebih berdaya guna di dalam memberikan solusi bagi masyarakat luas. Karena itu, sangatlah pas pada seminar ini, HKI dan Standarisasi IPTEK menjadi bahasan utama. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras demi lancarnya seminar ini. Tidak lupa, saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta atas partisipasi dan kontribusinya. Akhir kata kami mengucapkan selamat berseminar dan mudah-mudahan seminar ini memberi manfaat bagi kita semua. Sesuai permintaan panitia seminar, marilah kita buka acara ini bersama-sama dengan membaca Basmallah. "Bismillahirrohmanirrohiim", Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jenderal Achmad Yani (SNIJA) 2014 secara resmi saya buka. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Cimahi, 30 April 2014 Rektor Unjani,
Prof. Dr. Bambang Sutjiatmo
5 ISBN 978-602-70361-0-9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
4
Sambutan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani
5
DAFTAR ISI
6
A. BIDANG KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
12
A-01 Pengaruh Kadar Minyak Atsiri Kencur dan Temulawak terhadap Aktifitas Antibakteri dalam Sabun Padat 13 Hasnah Ulia1*, Dyah Nirmala1, Imelda Bahar2
13
A-02 Aktivitas Senyawa Aktif Anti Kanker Leukemia dari Spesis Morus Macroura Miq (Tanaman Andalas) secara In Vitro
18
Jasmansyah1, Hernandi S1, Euis Hakim2, Yana M Syah2
18
A-03 Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Sengon (Albizia falcataria (L) Fosberg.) untuk Antimikroba Topikal 22 Putranti Adirestuti *, Ririn Puspadewi , dan Fahrauk Faramayuda
22
A-04 Kajian Awal Antituberkulosis dengan Memanfaatkan Ekstrak n-Heksan Daun Keremunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk)
26
Rahmaniar Mulyani*, Yenny Febriani Yun, dan Yusi Fudiesta
26
A-06 Aktivitas Sitotoksik Metabolit Sekunder Daun Tumbuhan Keremunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk) Asal Belitung Terhadap Sel Leukemia P-388 32 Yenny Febriani Yun*, Lilis Siti Aisyah, Cecep Chandra Doni Respati Alfrilindo, Alivia Muliawati
32
A-07 Evaluasi sediaan kapsul ekstrak air daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai obat herbal yang berkhasiat antihipertensi 38 Afifah B. Sutjiatmo1,2*, Elin Yulinah Sukandar2, Suswini Kusmaningati3, Soraya Riyanti1, Suci Nar Vikasari1,2 38 A-08 Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Mindi (Melia azedarach Linn) Terhadap Mencit Swiss Webster Jantan 43 Linda P. Suherman*, Faizal Hermanto
43
A-09 Uji Bioaktivitas Ekstrak dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum Linn.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) 49 Fahrauk Faramayuda*, Julia Ratnawati, Neng Nurlaeni
49
A-10 Efek Antihipertrigliseridemia Ekstrak Etanol Sirih Merah pada Tikus Wistar Jantan
54
*
Puspa Sari Dewi , dan Ita Nur Anisa
54
A-11 Aktivitas Analgetik dan Keamanan Ekstrak Metanol Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubra) 59 Evi Sovia*, Welly Ratwita
59
A-12 Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Etanol Herba Ketumpang (Tridax procumbens L) pada Plasmodium falciparum Galur 3D7 64 Faizal Hermanto*, Puspa Sari Dewi Solihah
64
6 ISBN 978-602-70361-0-9
A-14 Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp. dalam Minuman Herbal Berkhasiat
69
Sayu Putu Yuni Paryati, Eka Noneng Nawangsih
69
A-15 Optimasi Suhu Annealing Amplifikasi PCR Domain Transmembran HER-2 pada Pasien Kanker Payudara Indonesia 75 Desriani1*, Ramadhan2, dan Wirsma Arif Harahap3
75
A-16 Efek Antiinflamasi Ekstrak Mangostin pada Bayi Tikus Galur Wistar Model Enterokolitis Nekrotikans Berdasarkan Pengamatan Histopatologis 79 Yoke Ayukarningsih*, Teja Koswara, dan Teguh Tri Sutarno
79
A-19 Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Daun Kecubung Gunung (Brugmansia suaveolens Bercht & Presl) pada Mencit Galur Swiss Webster 85 Ita Nur Anisa1*, Andreanus A. Soedarmadji2, Suryani, dan Suciayuza Effti1
85
A-20 Pengaruh Pembentukan Ko-Kristal Alopurinol dengan Asam Benzoat atau D-Asam Tartrat terhadap Kelarutan dan Laju Disolusinya
89
Fikri Alatas*, Hestiary Ratih, Titta Hartyana S, dan Farhan
89
A-21 tandardisasi Dan Karakterisasi Simplisia Bunga Kamboja Putih (Plumeria Alba L.) yang Berasal dari Desa Plumbon Kabupaten Cirebon 96 Soraya Riyanti*, Julia Ratnawati, dan Reisha Permata Sari
96
A-22 Deteksi Staphylococcus Patogen (Staphylococcus aureus dan Staphylococcus intermedius) dalam Susu Kambing Peranakan Ettawah (PE) serta Sensitivitas dan Resistansi terhadap Antibiotik 102 A.E.T.H. Wahyuni*, Doddy Yudha Buntara1, Agustina Dwi Wijayati, Aulia Rhiahayu
102
A-23 Cytotoxic Test and Antioxidant Activity of Plant Leaf Extract Some Family Fabaceae Subfamily Mimosoideae 108 Fahrauk Faramayuda*, Endang Kumolowati, Mira Andam Dewi, Akhirul K. Syam
108
A-24 Gambaran Kurva Pertumbuhan Lactobacillus spp. pada Media Susu Kacang Hijau (Vigna radiata) 115 Yusuf Firmansyah, Eka Noneng Nawangsih*
115
A-28 Perubahan Warna Pada Permukaan Plat Resin Akrilik Heat Cured Yang Dipoles Dan Yang Tidak Dipoles Akibat Perendaman Larutan Teh Hitam 121 Wivda Putriani 1, Rachman Ardan2*, dan Andi Supriatna3
121
B. BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
127
B-02 Kajian Pengaruh Temperatur dan Ukuran Partikel Terhadap Perolehan Bio-Oil pada Proses Pirolisis dari Beberapa Biomassa 128 Hendriyana*, Bambang H. P., Dian Daniati dan Nurul Inayah
128
B-03 Kajian Potensi Biokerosin dari Biji Karet sebagai Sumber Energi Alternatif Pedesaan 134 Merry Asria*, Fejri Subriadi dan Harmiwati
134
B-04 Pemanfaatan Sampah Domestik Sebagai Sumber Energi Alternatif Baru Terbarukan Ramah Lingkungan 138 Elin Nurlina 1* , Ate Romli2, Toto Saputra3 dan Sunubroto4
138
B-06 Perancangan Tungku Pembakar Sampah yang Efektif, Efisien dan Ergonomi dengan Menggunakan Metoda Perancangan Rasional 145 Rinto Yusriski1*, Pradoto Ambardi2, Budi Astuti1, Uju Mintarja3 dan Hari Rizki1
145
7 ISBN 978-602-70361-0-9
B-07 Kajian Kinerja dan Keekonomian Turbo Gasification Stove Berbasis Limbah Pertanian 152 Suhartono1*, Ikhwan Maulana1, Yapto Muhamad Maulana1 dan War’an Rosihan2,
152
B-08 Pengaruh Perlakuan Awal Kimia dan Penyaringan Menggunakan Membran pada Produksi Etanol dari Jerami Padi 156 Nadiem Anwar*, Gatot Trilaksono
156
C. BIDANG TRANSPORTASI DAN MANUFAKTUR
160
C-02 Perancangan Alat Bantu di Mesin Stamping 60 Ton untuk Meminimasi Cacat Fungsi Produk Collar 1382 Di CV. GMI 161 Rida Norina*, Moro Sudjatmiko, Reninta Reminda
161
C-03 Kajian Terhadap Kualitas Lubang Hasil Proses Pengeboran Kecepatan Tinggi pada Material S50C dan SCM415
168
P.Y.M. Wibowo Ndaruhadi*, dan Toto Triantoro B.W
168
C-06 Perancangan dan pembuatan alat bantu clamping semiotomatis slang air brake kereta api dengan metoda OFD 174 Cucu Wahyudin1*, Aan Mintarsih2, Urip Subagjo3, dan Taufik Fauzan4
174
A-08 Kajian Kinerja Struktur Eksisting terhadap Peraturan Gempa Baru SNI 03-1726-2012 (Studi Kasus Gedung Teknik Sipil Unjani) 180 Yudi Herdiansah*, Prima Sukma Yuana
180
A-09 Pengembangan Peta Hidrologi Daerah Aliran Sungai Cimahi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) 186 Ariani Budi Safarina*, Agus Juhara
186
A-14 Otomatisasi Proses Desain dan Analysis Aerodinamika Saya Pesawat Terbang dengan Perangkat Lunak NWDU-VSAERO 193 I Gusti Ngurah Sudira
193
D. BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI
200
D-02 lasifikasi Tingkat Kelelahan Berdasarkan Sinyal Electroencephalogram (EEG) Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
201
Ahmad Arif*, Esmeralda C. Djamal
201
D-03 Pengalokasian Bandwith Secara Otomatis Menggunakan Metode Per Connection Queue 207 Sandy Kosasih
207
D-06 Desain Interaksi Sistem Berteknologi Mobile untuk Pembelajaran Membaca pada Anak Usia TK Menggunakan Metode User Centered Design (UCD) 214 Rezki Yuniarti1*, Agus Komarudin1
214
D-08 Sistem Identifikasi Fitur-Fitur Citra Tulisan Tangan dan Tanda Tangan untuk Pengenalan Kepribadian dengan Jaringan Syaraf Tiruan 221 Esmeralda C. Djamal*, Febriyanti, Aris Juliyanto, Sheldy Nur Ramlan
221
D-09 Pemodelan Kromosom Optimasi Penempatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Proyek Menggunakan Algoritma Genetika 227 Fatan Kasyidi*, Esmeralda C. Djamal,
227
D-10 Perancangan Networked Control Systems dalam Platform Robosoccer
232
8 ISBN 978-602-70361-0-9
Asep Najmurrokhman*, Sunubroto, Kusnandar, Syurya Abidin
232
D-12 Pengenalan Wajah Mahasiswa Dalam Presensi Kuliah Menggunakan Algoritma Eigen Face Berbasis Perangkat Mobile Android 239 Ridwan Ilyas*, Wina Witanti1, dan Rezki Yuniarti
239
D-13 Sistem Pendukung Keputusan Alat Ukur Penempatan Ulang Pegawai Berdasarkan Psikotes Menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process 1*
1
2
Fajar Eka Purwa Saputra , Esmeralda C. Djamal , Agung Wahana
245 245
D-15 Building Symmetrical Art Image by Multi-object of Fractal Model based on Mirroring MethodsW 254 Tedjo Darmanto*
254
D-18 Analisa Tepi Pada Citra Video Berbasis Metode Operator Gradien Pertama
260
*
Andiani , Partomuan A. S Tarihoran, dan Dwi Adlina Putri
260
D-20 ireless Networking Using Mesh Method as Smart City Application in South Jakarta
266
Reza Saputra Yusuf1*, Putri Zahara1, and Yohanes Dewanto1
266
E. BIDANG BIODIVERSITAS, LINGKUNGAN, DAN SUMBER DAYA ALAM
271
E-02 Pembuatan Gliserol Monooleat dengan Proses Esterifikasi Tanpa Katalis
272
*
Heri Heriyanto , Dina Kartika Yulis, Mimi Ainurrohim
272
E-05 Sintesa Tawas dari Batuan Kaolin sebagai Alternatif Pengembangan Sumber Daya Alam 278 Hernandi Sujono*, Jasmansyah
278
E-07 Fitokimia dari Lemak Biji Tengkawang 1
281 2
1
Valentina Adimurti Kusumaningtyas , Iis Inayati Rakhmat , Dasli Noedin , Anceu Murniati1 281 E-08 Fotodegradasi Zat Warna Tekstil dengan Fotokatalis TiO2, Al2O3 dan H2O2 Senadi Budiman*, Dadan Suryasaputra, Dera Ristianti
284
Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Subang
289
E-09 Karina Andalusia *, Dyah R. Panuju, dan Bambang H. Trisasongko
289
E-10 Optimasi Pola Tanam pada Lahan pertanian dengan Mempertimbangkan Potensi Erosi, Land Rent, dan Kecukupan Beras di Wilayah Subang, Jawa Barat 296 R. Ianatus Sholihah1*, Dyah R. Panuju2, dan Enni D. Wahjunie3
296
E-12 Kampung Kota’ Di RW-12 Blok Babakan Andir Kelurahan Padasuka Kota Bandung – Kondisi Sosial-Ekonomi dan Permukimannya 303 Udjianto Pawitro, Achsien Hidayat, Nanang Suherman.
303
E-13 Aktivitas polifenol oksidase dalam buah apel Ceri Malang (Malus domestica) yang Berpotensi untuk Deteksi Fenol
310
Anceu Murniati1*, Buchari2, Suryo Gandasasmita2, Zeily Nurachman3 , Valentina Adimurti1 dan Merika 310 E-14 Pengaruh Penggunaan Sabun Alami terhadap Ketahanan Warna Batik Warna Alami 314 Dwi Suheryanto
314
E-15 Penggunaan Pengawet Alami Daun Babadotan terhadap Tingkat Keawetan Bambu Petung 320 Dwi Suheryanto
320 9
ISBN 978-602-70361-0-9
E-16 Pembuatan dan Karakterisasi Hidrogel Superabsorben Poli (Kalium Akrilat)-Pati dengan Irradiasi Sinar Gamma (ϒ) Dhena Ria Barleany1*, Ahmad Dzikrillah, Heri Heriyanto, Rahmayetty, Teguh Kurniawan, Erizal 326 E-19 Proses Penjumputan Hidrogen dari Gas Campuran (H 2, N2, dan CO) Menggunakan Membran Pd75-Ag25
332
Rusdi1* , Yogi Wibisono Budhi2, Irwan Noezar3
332
E-21 Aktivitas Antimikroba dan Uji Efektivitas Pengawet Ekstrak Etanol Selaput dan Biji Buah Galinggem 339 E-23 Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Bakteri Nitrifikasi Indigen dari Limbah Cair Industri Pupuk Urea 345 Sri Wardhani1*, Moh. Rasyid Ridho2, Arinafril3, Susila Arita4, Ngudiantoro2
345
E-24 Sintesis Seng Oksida (ZnO) Nano Partikel Sebagai Bahan Aktif Pada Sensor Gas Dengan Metode Sol Gel 350 Slamet Widodo dan Goib Wiranto
350
E-25 Proses Sintesis Indium Tin Oksida Nano Partikel dengan Metode Sol Gel sebagai Lapisan Aktif pada Sensor Gas CO 357 Slamet Widodo dan Goib Wiranto
357
E-26 Senyawa yang bersifat sitotoksik dari daun Kalanchoe tomentosa (Crassulaceae) 1
1
2
2
Lilis Siti Aisyah *, Yenny Febriani Yun , Unang Supratman , Tati Herlina , Euis Julaeha
363 2
363
F. BIDANG ILMU SOSIOHUMANIORA
368
F-05 Profil Psikologis Korban Bencana Banjir di Desa Dayeuh Kolot, Jawa Barat
369
*
Eka Susanty , Bambang Setyawan, Rachmat Taufiq , dan Endah Pratiwi
369
F-07 Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kecemasan Pada Karyawan yang Akan Memasuki Masa Pensiun 375 Endah Andriani Pratiwi*, Litra Amanda Metra
375
F-09 Student Involvement pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2012
379
Amir Nuyman Setyadiredja* dan Miryam Adriane Sigarlaki
379
F-14 Gambaran Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Tingkat Satu Unjani
383
*
Ayu Riana S . dan Winna Andini H.
383
F-17 Analisis Stabilitas dan Prediktabilitas Unbiased Beta Portofolio Indeks LQ-45 yang Optimal 389 Ferikawita Magdalena Sembiring1*, Nunung Aini Rahmah 2
389
10 ISBN 978-602-70361-0-9
Bidang Ilmu A. Kesehatan dan Obat-obatan B. Energi Baru dan Terbarukan C. Transportasi dan manufaktur D. Informasi dan Komunikasi E. Biodiversitas, Lingkungan dan Sumber Daya Alam F. Bidang Ilmu Sosiohumaniora
11 ISBN 978-602-70361-0-9
A. BIDANG KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
12 ISBN 978-602-70361-0-9
Pengaruh Pembentukan Ko-Kristal Alopurinol dengan Asam Benzoat atau D-Asam Tartrat terhadap Kelarutan dan Laju Disolusinya Fikri Alatas*, Hestiary Ratih, Titta Hartyana S, dan Farhan Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia *
E-mail:
[email protected]
Abstract Allopurinol (ALO) is an antihyperuricemia has a very low solubility in water. The aim of this study is to know influence of co-crystal formation of ALO with benzoic acid (ABZ) and d-tartaric acid (DAT) on the solubility and dissolution rate of ALO. In this study, each equimolar ratio of physical mixture ALO-ABZ and ALO-DAT was milled in a mortar with the addition of two drops of dimethyl sulfoxide for 15 min. Initial characterization was conducted by determining the powder X-ray diffraction pattern of milling results and compared with powder Xray diffraction pattern of each components. Solubility test was performed on both milling results in pH 1.2; 4.5; and 6.8 buffer solution media at 25 °C. Dissolution rate test was performed using the paddle method in pH 1.2; 4.5; and 6.8 buffer solution media at 37 °C for 60 min. The results of powder X-ray diffraction showed the powder X-ray diffraction patterns of each milling results different from their parent components. It shows the co-crystal formation in both mixtures. The Solubility and dissolution rate test showed the ALU-ABZ and ALO-DAT co-crystals had higher solubility and dissolution rate than pure ALO in all media. The ALO-DAT co-crystal had higher solubility and dissolution rate than the ALO-ABZ co-crystal. The co-crystal ALO-DAT and ALO-ABZ formation can increase the solubility and dissolution rate of allopurinol. Keywords: Allopurinol, co-crystal, benzoic acid, d-tartaric acid, solubility
1.
Pendahuluan
Kebanyakan sediaan farmasi mengandung bahan aktif farmasi (BAF) dalam bentuk kristal. Selama pengembangan obat-obatan, salah satu keputusan awal yang harus dibuat menyangkut bentuk kristal obat yang akan digunakan dalam bentuk sediaan oral. Sifat-sifat fisik dari bentuk padat dapat mempengaruhi efektivitas obat. Kelarutan, laju disolusi, higroskopisitas, dan stabilitas kimia adalah beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan. Susunan molekul pada skala atom mempengaruhi sifat fisik pada tingkat makroskopik dan memanipulasi sifat fisik dengan mengatur kembali molekul dalam keadaan padat melalui pembentukan struktur kristal yang berbeda adalah hal yang dapat dilakukan di industri farmasi (Datta, 2004). Salah satu BAF yang diberikan dalam bentuk sediaan tablet adalah alopurinol. Alopurinol (ALO) atau 1Hpyrazolo[3,4-d]pyrimidin-4(2H)-one, adalah andalan di seluruh dunia untuk pengobatan modern gout. ALO, suatu isomer dari hipoksantin, dan metabolit aktifnya aloxanthin bekerja dengan menghambat xantin oksidase, suatu enzim yang membentuk asam urat (urat) dari xanthin dan hipoksantin (Pacher, 2006). ALO adalah senyawa polar dengan ikatan hidrogen intramolekul yang kuat dan kelarutan yang terbatas dalam media polar dan non polar (Samy, 2000). Kelarutan ALO dalam air sangat buruk hanya 0,48 mg/mL (Benezra, 1978). Pembentukan ko-kristal BAF telah menjadi suatu pendekatan yang dapat diterima untuk menghasilkan bentuk dan sifat fisikokimia yang beragam, seperti kelarutan, stabilitas kimia, dan higroskopisitas (Jayasankar, 2006). Konsep rekayasa kristal atau ko-kristalisasi yang diterapkan untuk obat-obatan menyediakan jalan baru untuk penemuan yang lebih luas dari struktur multikomponen yang mengandung BAF dengan mempertimbangkan kembali jenis molekul dan interaksi antarmolekul yang dapat digunakan untuk membentuk ko-kristal (Aakeroy, 1997; Desiraju, 1995). Ko-kristal adalah material yang mengandung dua atau lebih molekul berbeda yang membentuk satu fasa kristalin baru (Trask dan Jones, 2005). Ko-kristal juga dapat didefinisikan sebagai kompleks kristal dari dua atau lebih molekul netral yang terikat bersama-sama pada perbandingan stoikiometrik dalam kisi kristal melalui interaksi non kovalen, terutama ikatan hidrogen (Jayasankar dkk., 2006). Ko-kristalisasi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan pembentukan garam. Ko-kristalisasi memiliki potensi untuk diterapkan pada semua BAF, termasuk asam, basa, dan molekul yang tidak terionisasi (Trask dkk., 2006; Vishweshar dkk., 2006). Pembentukan ko-kristal suatu bahan aktif farmasi dapat mengubah sifat-sifat fisiko kimia obat, termasuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi obat, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan hayati suatu obat yang
89 ISBN 978-602-70361-0-9
memiliki kelarutan yang sangat buruk. Ko-kristal farmasi baru-baru ini telah diusulkan sebagai bahan yang menjanjikan dalam penemuan dan pengembangan obat (Almarsson dan Zawarotko, 2004). Modifikasi bentuk padatan BAF obat dengan membentuk senyawa ko-kristal telah terbukti mampu meningkatkan kelarutan, disolusi, stabilitas, dan ketersediaan hayati. Pembentukan ko-kristal karbamazepin dengan sakarin mampu meningkatkan stabilitas kimia dan ketersediaan hayatinya (Hickey dkk., 2007). Pada penelitian yang baru saja dilakukan, pembentukan ko-kristal adefovir dipivoxil dengan sakarin mampu meningkatkan kecepatan disolusi dan stabilitas kimia adefovir dipivoxil (Gao dkk., 2011). Studi disolusi menunjukan laju disolusi ko-kristal itrakonazol, suatu antifungi dengan kelarutan yang sangat rendah dengan asam 1,4 dikarboksilat meningkat 4-20 kali lipat dari itrakonazol murni (Remenar dkk., 2003).
Gambar 1.
Gugus-gugus pada alopurinol yang memiliki kemampuan sebagai donor ikatan hidrogen (DIH) dan akseptor ikatan hidrogen (AIH).
Kelarutan ALO dalam air yang sangat buruk (0.48 mg/mL) dan dosis hingga 300 mg tiap tablet ini menyebabkan ketersediaan hayatinya sangat rendah bila diberikan secara oral. Upaya untuk meningkatkan kelarutan alopurinol dapat dilakukan melalui pembentukan ko-kristal. Struktur kimia alopurinol yang memiliki 2 donor ikatan hidrogen dan 3 akseptor ikatan hidrogen seperti pada Gambar 1 membuka peluang untuk terbentuknya senyawa molekular baru (ko-kristal) bila berinteraksi dengan senyawa-senyawa pembentuk ko-kristal atau cocrystal former (CCF) seperti golongan asam karboksilat. Asam benzoat (ABZ) dan asam d-tartrat (DAT) adalah turunan asam karboksilat yang telah diketahui membentuk ko-kristal dengan beberapa senyawa obat dan mampu meningkatkan kelarutan obat-obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan ko-kristal alopurinol dengan asam benzoat (ABZ) dan d-asam tartrat (DAT) terhadap kelarutan dan laju disolusi ALO. 2.
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan bahan alopurinol, asam benzoat (Merck), asam d-tartrat (Merck), dimetil sulfoksida (Merck), asam hidroklorida (Merck), kalium klorida,(Merck), natrium hidroksida (Merck), kalium dihidrogen fosfat (Merck), asam asetat (Merck), natrium asetat (Merck), dan air suling. Pembuatan kokristal ALO-ABZ dan ALO-DAT dengan metode penggilingan basah atau solvent-drop grinding. Campuran fisik ekimolar ALO-ABZ dan ALO-DAT digiling secara bersamaan dengan penambahan 50µL pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) selama kurang lebih 15 menit. Kemudian hasil penggilingan yang diperoleh dikaraktersisasi dengan difraksi sinar-X serbuk. Karakterisasi ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT dengan difraktometer sinar-X serbuk. Sebanyak 100200 mg sampel serbuk ALO murni, ABZ murni, DAT murni, ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT dengan hatihati ditempatkan pada wadah kaca dan permukaan sampel diratakan. Kemudian diamati pola difraksi sinar-X serbuknya. Pengumpulan data difraksi sinar-X serbuk dilakukan menggunakan instrumen PANanalytical X’pert Pro powder diffractometer (CuKα, tegangan 30 kV, arus 40 mA). Sampel dipindai pada rentang sudut 2θ 5 - 35° pada kecepatan 2°/menit. Uji kelarutan ALO murni dan ko-kristal dilakukan dalam pelarut air, larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat 6,8. Sebanyak masing-masing 200 mg ALO, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT dimasukkan ke dalam vial yang berisi 5 mL pelarut dan diputar menggunakan alat pengocok orbital pada kecepatan 250 putaran per menit(ppm) selama 48 jam. Kadar ALO terlarut di dalam masing-masing pelarut ditentukan secara spektrofotometri ultraviolet. Uji disolusi mikrokapsul ketoprofen di ditentukan menggunakan alat disolusi tipe II dengan pengaduk berbentuk dayung di dalam larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat 6,8. Volume medium 900 mL pada suhu 37+0,5°C, dengan kecepatan putaran pengadukan 50 ppm. Pengujian dilakukan selama 60 menit. Sampel diambil 10 mL setelah 5, 10, 15, 20, 25, 30, dan 45 menit. Setiap pengambilan sampel diganti dengan 10 mL media disolusi.Setiap Sampel yang diperoleh disaring lalu ditentukan persentase ALO terlarut secara spektrofotometri ultraviolet.
90 ISBN 978-602-70361-0-9
Penetapan kadar ALO hasil uji kelarutan dan laju disolusi ALO murni masing-masing dalam air dan ketiga larutan dapar dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang serapan maksimum ALO. Panjang gelombang serapan maksimum ALO dilakukan dengan membuat kurva serapan larutan ALO 10 µg/mL masing-masing dalam air, larutan dapat asam hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat pH 6,8 secara spektrofotometri ultraviolet pada rentang panjang gelombang 200-350 nm menggunakan spektrofotometer ultraviolet (Shimadzu 1601-PC). Kurva kalibrasi ALO di dalam air dan ketiga larutan dapar ditentukan pada panjang gelombang serapan maksimum ALO dengan rentang konsentrasi 4-16 µg/mL. Pada penetapan kadar ALO dalam larutan campuran ALO-ABZ terlebih dahulu dilakukan penentuan panjang gelombang zero crossing ALO dengan ABZ dengan membuat kurva serapan derivatif pertama masingmasing larutan ALO 10 µg/mL dan ABZ 8 µg/mL dalam air dan ketiga larutan dapar dengan ∆λ=8 nm dan factor=10. Kemudian dibuat larutan kurva kalibrasi derivatif pertama ALO pada panjang gelombang zero crossing ABZ dengan rentang konsentrasi 4-16 µg/mL. Kadar ALO hasil uji kelarutan dan laju disolusi diukur pada panjang gelombang zero crossing ABZ dengan terlebih dahulu dilakukan pengenceran. Penetapan kadar ALO dalam larutan campuran ALO-DAT hasil uji kelarutan dan laju disolusi masingmasing dalam air dan ketiga larutan dapar dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang serapan maksimum ALO seperti halnya penetapan kadar ALO dalam larutan hasil uji kelarutan dan uji laju disolusi. 3.
Hasil dan Pembahasan
ALO merupakan obat yang digunakan pada pengobatan pirai atau gout yang merupakan satu-satunya pengurang pembentukan asam urat (urikostatikum) yang saat ini digunakan secara terapeutik. ALO secara struktural analog purin alamiah yaitu hipoxantin yang menghambat xantin oksidase secara kompetitif pada dosis yang tinggi. ALO sangat sukar sekali larut dalam air dan etanol. Pada sistem klasifikasi biofarmasetika atau Biopharmaceutics Classification System (BCS), ALO tergolong dalam kelas II, yaitu obat yang memiliki kelarutan rendah tetapi memiliki permeabilitasnya tinggi. Bahan baku ALO yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Nanjing Pharma Chemical Plant, China dengan kemurnian 99,86%. Pemeriksaan dengan difraksi sinar-X serbuk menunjukkan pola difraksi sinar-X serbuk bahan baku ALO yang digunakan sesuai dengan pola difraksi sinar-X serbuk ALO dengan kode referensi ALOPUR yang telah dilaporkan oleh Prusiner dan Sundaralingam (1972) dan ditampilkan pada Gambar 2. Bahan baku ALO memiliki banyak puncak dengan puncak-puncak utama terletak pada sudut 2θ 10,6; 12,1; 14,9; 17,3º; 25,8º, dan 28,1°.
Gambar 2. Pola difraksi sinar-X (a) bahan baku ALO, (b) ALO dengan kode referensi ALOPUR Berbagai metode dapat dilakukan untuk penapisan pembentukan ko-kristal. Metode eksperimental untuk penapisan pada pembentukan ko-kristal secara garis besar terbagi dalam dua kategori. Metode pertama adalah berbasis padatan, misalnya kristalisasi dari leburan, penggilingan kering, dan penggilingan basah. Metode kedua adalah kristalisasi berbasis larutan, misalnya penguapan pelarut, slurry, penguapan pelarut, dan reaksi kristalisasi. Penapisan pembentukan ko-kristal ALO dengan metode penggilingan basah dilakukan terhadap CCF dari golongan asam karboksilat, yaitu ABZ dan DAT. Metode penggilingan basah melibatkan penggilingan obat dan CCF secara bersama-sama dengan penambahan sedikit pelarut (Jones dkk., 2006). Metode ini dikenal juga dengan istilah solvent-drop grinding (SDG) atau liquid-assist grinding (LAG). Metode ini hanya menggunakan sedikit pelarut, sehingga metode ini lebih hemat biaya dan ramah lingkungan dibandingkan metode berbasis larutan (Trask dkk., 2004; Braga dan Grepioni, 2005). Adanya sejumlah kecil pelarut dapat meningkatkan laju pembentukan cocrystal (Shan dkk., 2002). Pemilihan pelarut yang digunakan dalam metode penggilingan basah sangat penting, yaitu pelarut harus mampu melarutkan setidaknya sebagian kecil dari komponen pembentuknya. Pelarut bertindak sebagai katalis yang dapat mempercepat pembentukan ko-kristal. Informasi kelarutan ALO, ABZ, dan DAT sangat penting sebelum melakukan penapisan pembentukan ko-kristal dengan metode penggilingan basah. Kelarutan ALO dalam
91 ISBN 978-602-70361-0-9
air dan etanol sangat rendah (di bawah 1 mg/mL), sedangkan kelarutannya dalam DMSO lebih tinggi, yaitu 4,6 mg/mL. Kelarutan ABZ dan DAT dalam DMSO juga cukup tinggi, sehingga DMSO digunakan sebagai pelarut pada pembuatan ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT. Karakterisasi awal dengan difraktometer sinar-X serbuk dilakukan untuk mengetahui terbentuknya kokristal. Jika pola difraksi sinar-X serbuk yang dihasilkan dari produk setelah penggilingan berbeda dari pola difraksi sinar-X masing-masing komponen, maka dapat disimpulkan terbentuknya fasa padatan baru atau fasa kokristal(Shanpui dkk., 2009). Gambar 3 memperlihatkan pola difraksi sinar-X serbuk dari ALO, ABZ dan ko-kristal ALO-ABZ. ABZ memiliki puncak-puncak utama pada sudut 2θ 8,1; 16,3; 17,3; 24,0; dan 26,0. Pola difraksi sinarX serbuk hasil penggilingan basah campuran fisik ALO-ABZ (1:1) menunjukkan hilangnya puncak-puncak utama ABZ dan munculnya puncak baru pada sudut 2θ 5,9 dan 17,7.
Gambar 3. Pola difraksi sinar-X serbuk (a) ALO, (b) ABZ (c) ko-kristal ALO-ABZ Pola difraksi sinar-X serbuk dari ALO, DAT dan ko-kristal ALO-DAT pada Gambar 4 menunjukkan perbedaan pola difraksi sinar-X serbuk ko-kristal ALO-DAT hasil penggilingan dengan pola difraksi sinar-X serbuk komponen-komponen pembentuknya. Puncak-puncak utama DAT terletak pada sudut 2θ 11,7; 21,0; 25,3; 35,5; dan 37,9º. Munculnyapuncak-puncak baru pada sudut 2θ 20,6; 29,2; dan 29,7° dan hilangnya beberapa puncak-puncak ALO dan DAT menunjukkan terbentuknya fasa ko-kristal.
Gambar 4. Pola difraksi sinar-X serbuk (a) ALO, (b) DAT (c) ko-kristal ALO-DAT Penambahan pelarut pada penggilingan basah berperan sebagai katalis pada pembentukan ko-kristal. Proses penggilingan membantu pergerakan molekul, sehingga mendorong terjadinya nukleasi ko-kristal. Fasa cair yang terikat di dalam kisi kristal komponen pembentuknya, seperti senyawa hidrat atau solvat atau pembentukan eutektik antara kedua komponen pembentuknya juga dapat menjadi perantara pembentukan ko-kristal. Pembentukan fasa amorf akibat kekuatan mekanik saat penggilingan dapat juga menjadi perantara pembentukan ko-kristal. Kecepatan pembentukan ko-kristal dengan metode penggilingan basah dipengaruhi kelarutan ALO, ABZ, dan DAT dalam DMSO. Pembentukan fasa larutan akibat penambahan pelarut dan meningkatnya pergerakan molekul akibat penggilingan merangsang terjadinya nukleasi dan pertumbuhan ko-kristal, sehingga proses ko-kristalisasi berlangsung lebih cepat daripada penggilingan kering (Friscic dkk., 2009). Proses pelarutan zat padat dalam pelarut membutuhkan energi untuk memecah ikatan intermolekular antar zat terlarut dan antar pelarut. Energi yang dibutuhkan untuk memecah ikatan antar zat padat terlarut bergantung pada struktur padatan dan gaya tarik menarik intermolekular antar zat padat terlarut. Jadi struktur padatan sangat berperan dalam kelarutan zat padat tersebut. Pengujian kelarutan di dalam air, larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat pH 6,8 pada suhu 25 °C dilakukan terhadap ALO murni, ko-kristal ALOABZ dan ko-kristal ALO-DAT. Penggunaan larutan dapar dengan pH tersebut menggambarkan pH cairan yang terdapat pada bagian-bagian saluran cerna. Penetapan kadar ALO terlarut dalam larutan ALO murni dan campuran ALO-DAT hasil uji kelarutan dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet langsung pada panjang gelombang serapan maksimum 250 nm. Adanya DAT di dalam larutan tidak mengganggu penetapan kadar ALO, karena DAT tidak memberikan serapan pada panjang gelombang 250 nm. Penetapan kadar ALO dalam larutan campuran ALO-ABZ hasil uji kelarutan
92 ISBN 978-602-70361-0-9
tidak dapat dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet langsung, karena ABZ dapat memberikan serapan pada panjang gelombang 250 nm. Oleh karena itu untuk penetapan kadar ALO dalam larutan campuran ALO-ABZ hasil uji kelarutan dilakukan secara spektrofotometri derivatif pertama untuk menghilangkan interferensi ABZ terhadap penetapan kadar ALO. Penetapan kadar ALO dilakukan pada panjang gelombang zero crossing derivatif pertama dari ABZ, karena nilai sinyal derivatif pertama (dA/dλ) dari setiap komponen pada panjang gelombang zero crossing adalah nol. Panjang gelombang zero-crossing derivatif pertama ABZ di dalam air, larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat pH 6,8 berturut-turut adalah 260,2; 260,0; 266; dan 224,6 nm. Uji kelarutan dilakukan menggunakan metode flask yang dikembangkan oleh Wermuth (2008). Metode ini sederhana dan cepat untuk memperoleh data kelarutan suatu BAF. Pada uji kelarutan dengan dengan metode ini sejumlah zat padat ditambahkan ke dalam wadah seperti vial hingga ada bagian zat padat yang tidak larut. Kemudian dikocok selama 48 jam hingga tercapai kesetimbangan, disaring, dan ditetapkan kadarnya. Hasil uji kelarutan menunjukkan ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT memiliki kelarutan lebih tinggi daripada ALO murni di dalam seluruh media uji. Ko-kristal ALO-DAT memiliki kelarutan lebih tinggi daripada ko-kristal ALO-ABZ di dalam seluruh media uji. Peningkatan kelarutan ALO pada ko-kristal ini mungkin disebabkan oleh terbentuknya ikatan hidrogen antara ALO dengan ABZ atau DAT sehingga dapat meningkatkan polaritas ALO. Hasil uji kelarutan ALO murni, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Kelarutan ALO murni, Ko-kristal ALO-ABZ, dan ALO-DAT Bahan ALO murni Ko-kristal ALO-ABZ Ko-kristal ALO-DAT Keterangan : replikasi (n) = 3
Kelarutan (μg/mL) Air pH 1,2 560,1±5,4 671,9±11,5 589,5±11,0 756,1±16,1 634,0±14,5 828,3±14,9
pH 4,5 599,9±8,0 610,1±7,2 659,9±6,6
pH 6,8 578,7±3,2 596,8±6,4 631,0±2,4
Gambar 4. Profil disolusi ALO murni, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT di dalam media (a) larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2, (b) larutan dapar asam asetat pH 4,5, dan (c) larutan dapar fosfat pH 6,8 Pembentukan ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT mampu meningkatkan laju disolusi alopurinol di dalam ketiga media larutan dapar. Ko-kristal ALO-DAT memiliki laju disolusi lebih tinggi daripada ko-kristal ALOABZ. Profil disolusi alopurinol dalam media larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2 pada Gambar 5a menunjukan ko-kristal ALO-DAT memiliki persentase alopurinol terdisolusi selama 60 menit atau dissolution percentage (DP60 menit) lebih tinggi daripada ALO murni dan ko-kristal ALO-ABZ. DP60menit dalam media larutan dapar asam hidroklorida pH 1,2 untuk ALO murni, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT berturut-turut adalah 81,9; 93,5; dan 100,4%. Profil disolusi alopurinol dalam media larutan dapar asam asetat 4,5 menunjukkan DP60menit ko-kristal ALO-DAT juga lebih tinggi daripada ALO murni dan ko-kristal ALO-ABZ. DP60menit dalam media larutan dapar asam asetat pH 4,5 untuk ALO murni, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT berturut-turut adalah 79,9; 92,0; dan 98,5%. Profil laju disolusi alopurinol dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 ditampilkan pada gambar 5c. Seperti halnya pada larutan dapar pH 1,2 dan 4,5, DP60menit ko-kristal ALO-DAT pada larutan dapar
93 ISBN 978-602-70361-0-9
fosfat pH 6,8 juga lebih tinggi daripada ALO murni dan ko-kristal ALO-ABZ. DP60menit dalam media larutan dapar asam fosfat pH 6,8 untuk ALO murni, ko-kristal ALO-ABZ, dan ko-kristal ALO-DAT berturut-turut adalah 78,0; 89,1; dan 95,1%. Peningkatan laju disolusi ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT ini disebabkan peningkatan kelarutan ALO-ABZ dan ALO-DAT di dalam ketiga media uji tersebut. Semakin tinggi kelarutan suatu zat semakin cepat laju disolusinya. 4.
Kesimpulan
Alopurinol dapat membentuk ko-kristal dengan asam benzoat dan d-asam tartrat. Pembentukan ko-kristal ALO-ABZ dan ALO-DAT dapat meningkatkan kelarutan dan laju disolusi alopurinol. Ko-kristal ALO-DAT memiliki kelarutan dan laju disolusi lebih tinggi daripada ALO murni dan ALO-ABZ di dalam media air dan larutan dapar pH 1,2; 4,5; dan 6,8. Ucapan Terimakasih Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani yang telah memberikan dana bantuan penelitian ini. Daftar Pustaka Aakeroy, C.B. Crystal Engineering: Strategies and Architectures, Acta Crystallographica B. 1997, 53: 569-586. Almarsson, M. dan Zaworotko, M.Z. Crystal Engineering of the Composition of Pharmaceutical Phases. Do Pharmaceutical Co-Crystals Represent a New Path to Improved Medicines? Chemical Communications. 2004: 1889-1896. Benezra, S.A., Bennet, T.R. Allopurinol, In Analytical Profiles Drug Substances and Excipients, Vol 7, Academic Press, San Diego. 1978: 1-18. Braga, D. dan Grepioni, F. Making Crystals from Crystals: A Green Route to Crystal Engineering and Polymorphism, Chemical Communications. 2005: 3635-3645. Datta S. dan Grant D.J.W. Crystal Structures of Drugs: Advances in Determination, Prediction and Engineering, Nature Review Drug Discovery. 2004, 3: 42-57. Desiraju, G.R. Supramolecular Synthons in Crystal Engineering: A New Organic Synthesis, Angewandte Chemie International Edition. 1995, 34: 2311-2327. Friscic, T, Childs, S, Rizvi, S.A.A., dan Jones, W. The Role of Solvent in Mechanochemical and Sonochemical Cocrystal Formation: A Solubility-based Approach for Predicting Cocrystallisation Outcome, CrystEngComm. 2009, 11: 418-426. Gao, Y., Zu, H., dan Zang, J. Enhanced Dissolution and Stability of Adefovir Dipivoxil by Cocrystal Formation, Journal of Pharmacy and Pharmacology. 2011, 63: 483-490. Hickey, M.B., Peterson, M.L., Scoppettuolo, L.A., Morrisette, S.L., Vetter, A., Guzmán, H, Remenar, J.F., Zhang, Z., Tawa, M.D., Haley, S., Zaworotko, M.J., dan Almarsson, O. Performance Comparison of a Co-crystal of Carbamazepine with Marketed Product, European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics, 2007, 67:112-119. Jayasankar, A., Somwangthanaroj, A., Shao, Z.J., dan Rodríguez-Hornedo, N. Cocrystal Formation during Cogrinding and Storage is Mediated by Amorphous Phase, Pharmaceutical Research, 2006, 23: 2381-92. Pacher, P.; Nivorozhkin, A; Szabó, C. Therapeutic Effects of Xanthine Oxidase Inhibitors: Renaissance Half a Century after the Discovery of Allopurinol, Pharmacological Reviews, 2006, 58 (1): 87–114 Prusiner, P. and Sundaralingam, M. Stereochemistry of Nucleic Acids and Their Constituents. XXIX. Crystal and Molecular Structure of Allopurinol, A Potent Inhibitor of Xanthine Oxidase, Acta Crystallography Section B. 1972, 28(7): 2148–2152. Remenar, J. F.; Morissette, S. L.; Peterson, M. L.; Moulton, B. (2003); MacPhee, J. M.; Guzman, H. R.; Almarsson, Ö. Crystal Engineering of Novel Cocrystals of A Triazole Drug with 1, 4-dicarboxylic acids, Journal of American Chemical Society. 2003, 125: 8456. Samy, E.M., Hassan, M.A., Tous, S.S., Rhodes, C.T. Improvement of Availability of Allopurinol from Pharmaceutical Dosage Forms I: Suppositories. European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics. 49: 119-127. Shan, N., Toda, F., dan Jones, W. Mechanochemistry and Co-crystal Formation: Effect of Solvent on Reaction Kinetics, Chemical Communications. 2002: 2372-2373. Trask, A.V., Motherwell, W.D.S., dan Jones, W. Physical Stability Enhancement of Theophylline via Cocrystallization, International Journal Pharmaceutics. 2006, 320: 114-123. Trask, A.V., Motherwell, W.D.S., ones, W. Solvent-drop Grinding: Green Polymorph Control of Crystallisation, Chemical Communications. 2004: 890-891.
94 ISBN 978-602-70361-0-9
Vishweshwar, P., McMahon, J.A., Bis J.A., Zaworotko, M.J. Pharmaceutical Co-crystals, Journal of Pharmaceutical Sciences. 2006, 95: 499-516. Wermuth, C.G. The Practice of Medicinal Chemistry, 3rd edition, Academic Press, Burlington, USA 750. 2007.
95 ISBN 978-602-70361-0-9