Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Jurnal
AgriSains LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Terbit 2 kali setiap tahun
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Jurnal
AgriSains PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch. Wariyah, M.P. Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc. Dewan Redaksi : Dr. Ir. Wisnu Adi Yulianto, M.P. Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.P. Dr. Ir. Bambang Nugroho, M.P. Penyunting Pelaksana : Ir. Wafit Dinarto, M.Si. Ir. Nur Rasminati, M.P. Pelaksana Administrasi : Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini
Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail :
[email protected] Web : http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id
Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan, baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal AgriSains dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.
ii
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Jurnal Agrisains Volume 5, No. 2, September 2014 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis yang telah berkenan berbagi pengetahuan dari hasil penelitian untuk dipublikasikan dan dibaca oleh pemangku kepentingan, sehingga memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan IPTEKS. Pada jurnal Agrisains edisi September 2014 ini, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang teknologi pertanian, bidang peternakan dan bidang pendidikan matematika. Pada bidang teknologi pertanian disajikan artikel berupa pengaruh berbagai kecambah kacang-kacangan terhadap kadar protein terlarut dan asam amino bebas limbah cair isolasi protein. Pada bidang peternakan menyajikan artikel berupa
penampilan
ayam kampung
petelur
single
comb
terpilih
dengan
suplementasi asam amino esensial pada pakan berprotein rendah, sedangkan pada bidang
pendidikan
matematika
disajikan
artikel
tentang
pengaruh
model
pembelajaran teams games tournament (tgt) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa, efektivitas pendekatan brain-based learning
(bbl)
ditinjau
dari
kemampuan
komunikasi
matematis
siswa,
pengembangan multimedia macromedia flash dengan pendekatan kontekstual dan keefektifannya terhadap sikap siswa pada matematika serta pengembangan multimedia pembelajaran trigonometri menggunakan adobe flash cs3 untuk pembelajaran matematika siswa SMA. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak, redaksi mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2014 Redaksi
iii
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2 ini telah direview oleh Mitra Bestari : 1. Dr. Ir. Chatarina Wariyah, M.P. bidang studi Ilmu Pangan 2. Drs. Riyanto, M.Si. bidang studi Kimia 3. Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd. bidang studi Pendidikan Matematika
iv
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ............................................................................................ Daftar Mitra Bestari ..................................................................................... Daftar Isi .......................................................................................................
iii iv v
PENGARUH BERBAGAI KECAMBAH KACANG-KACANGAN TERHADAP KADAR PROTEIN TERLARUT DAN ASAM AMINO BEBAS LIMBAH CAIR ISOLASI PROTEIN ............................................................... 102-114 Exsu Khairi1 dan Bayu Kanetro2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMA NEGERI 1 SEYEGAN .......................................................................... 115-136 Ibrahim1 dan Nur Hidayati2 PENAMPILAN AYAM KAMPUNG PETELUR SINGLE COMB TERPILIH DENGAN SUPLEMENTASI ASAM AMINO ESENSIAL PADA PAKAN BERPROTEIN RENDAH............................................................................... 137-147 Harimurti Februari Trisiwi EFEKTIVITAS PENDEKATAN BRAIN-BASED LEARNING (BBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA ......... 148-165 Heru Sukoco PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MACROMEDIA FLASH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KEEFEKTIFANNYA TERHADAP SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA ........................................................... 166-191 Syariful Fahmi PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMA KELAS X SEMESTER II ................................. 192-209 Nanang Khuzaini PEDOMAN PENULISAN NASKAH ..............................................................
v
210
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MACROMEDIA FLASH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KEEFEKTIFANNYA TERHADAP SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA Syariful Fahmi Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164, Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif pada pembelajaran matematika menggunakan Macromedia Flash 8 Professional di standar kompetensi memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, pada siswa kelas IX SMP. Isi multimedia interaktif meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar, petunjuk penggunaan, materi, evaluasi, dan e-book. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg and Gall. Penelitian ini telah berhasil mengembangkan multimedia interaktif pada pembelajaran matematika yang mempunyai kualitas BAIK (B) menurut penilaian ahli materi dan pembelajaran, ahli media, dan 42 siswa kelas IX, dengan skor rata-rata 209,48 dari skor maksimal 260. Sedangkan untuk keefektifannya terhadap sikap siswa pada matematika dan ICT, ada perubahan sikap pada aspek rasa cemas siswa, rasa percaya diri siswa, dan rasa suka terhadap matematika dan ICT. Kata kunci : multimedia interaktif, Macromedia Flash 8 Professional, sikap siswa pada matematika dan ICT DEVELOPING MULTIMEDIA MACROMEDIA FLASH WITH CONTEXTUAL APPROACH AND ITS EFFECT ON STUDENTS’ ATTITUDE TOWARD MATHEMATICS ABSTRACT This research aims to develop interactive multimedia in mathematics teaching using Macromedia Flash 8 Professional on a competence standard of solid geometry of tubes, cones, and balls, in class IX of SMP. The content of the interactive multimedia is: competency standards and basic competencies, instructions for use, content, evaluation, and e-book. The development model used was the development model of Borg and Gall. This research has successfully developed interactive multimedia in mathematics teaching which are in a good category (B) according to media and teaching experts and 42 students of class IX with a mean score of 209.48 of the maximum score of 260. As for their effectiveness on the students’ attitudes toward mathematics and ICT, there is a change in students’ attitude toward anxiety, self-confidence, and interest in mathematics and ICT. Keywords : Interactive multimedia, Macromedia Flash 8 Professional, student attitudes on mathematics and ICT
166
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
PENDAHULUAN
ISSN : 2086-7719
hidup dalam masyarakat. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai
Undang-undang RI nomor 20
upaya untuk meningkatkan kualitas
tahun 2003 tentang sistem pendidikan
pendidikan, antara lain peningkatan
nasional, pasal 3 menyatakan bahwa
sarana dan prasarana fisik, kuantitas
pendidikan
dan kualitas guru, pembaharuan dan
nasional
mengembangkan
berfungsii dan
pengembangan
membentuk watak serta peradaban
pengembangan
bangsa
yang
dalam
berbagai usaha lain yang relevan.
rangka
mencerdaskan
kehidupan
Usaha ini merupakan perwujudan dari
bertujuan
untuk
Undang-Undang No. 20 tahun 2003
berkembangnya potensi peserta didik
tentang Sistem Pendidikan Nasional
agar menjadi manusia yang beriman
pasal 45 ayat 1 mengenai sarana dan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
prasarana pendidikan yang berbunyi:
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
“setiap satuan pendidikan formal dan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
nonformal menyediakan sarana dan
menjadi
prasarana yang memenuhi keperluan
bangsa,
kemampuan
bermartabat
warga
Negara
yang
demokratis serta bertanggung jawab.
pendidikan
Pendidikan
pertumbuhan
didalamnya
menengah termasuk
yang Sekolah
media
pendidikan,
kurikulum,
sesuai dan
dan
dengan
perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual,
Menegah Atas merupakan bagian dari
sosial,
sistem
peserta didik“. Namun, berdasarkan
pendiidkan
nasional
diselengarakan dengan tujuan untuk
hasil
mengembangkan
Dinas
kemampuan
serta
sikap
dan
memberikan
keterampilan yang diperlukan untuk
167
emosional,
wawancara Pendidikan
Olahraga
dan
dengan
kejiwaan
Kepala
Pemuda
Kabupaten
dan
Sleman
mengatakan bahwa masih banyak
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
keluhan dari masyarakat mengenai
matematika masih dipandang sebagai
rendahnya kualitas hasil pendidikan
mata
dan lulusannya pun belum siap kerja.
menyenangkan oleh sebagian besar
Keluhan tersebut harus ditanggapi
siswa Indonesia. Karena sifatnya yang
secara
abstrak, misalnya ketika mempelajari
positif
pendidikan sebagai
oleh
lembaga
terutama
pelaksana
para
guru
kurikulum
di
pelajaran
yang
tidak
tentang bangun ruang, guru hanya memberikan
rumus-rumus
sekolah. Menurut Handayani (2005,
untuk
p.5) menyatakan bahwa berhasil atau
sehingga sebagian siswa kesulitan
tidaknya implementasi kurikulum pada
membayangkan
suatu sekolah sangat tergantung pada
menghubungkannya
aktivitas siswa dan kreativitas guru
nyata.
dalam
menjabarkan
dan
merealisasikan kurikulum tersebut.
memahamkan
praktis
siswanya,
dan dengan
dunia
Menurut Van de Walle (2008, p.13) matematika merupakan salah
Menurut Shadiq (2007, p.2)
satu disiplin ilmu yang mempunyai
bahwa salah satu mata pelajaran
peranan penting dalam kehidupan
yang
proses
manusia diantaranya sebagai alat
pembelajarannya adalah matematika.
pemecahan masalah baik itu dalam
Untuk dapat menciptakan sumber
permasalahan
daya manusia yang berkualitas, salah
pada permasalahan yang lebih rumit.
satunya
belajar
Matematika
dasar,
disiplin ilmu yang lain seperti fisika,
matematika berguna untuk melatih
kimia, biologi, statistika, ilmu teknik,
berpikir kritis, sistematis, logis, dan
bahkan dalam ilmu-ilmu non eksakta
kreatif serta kemauan bekerja sama
pun matematika masih dapat kita
yang
temukan
harus
diperbaiki
adalah
matematika.
dengan
Sebagai
efektif.
ilmu
Namun
faktanya,
sederhana
juga
digunakan
penggunaanya.
sampai
pada
Sains
168
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
modern dan teknologi tidak akan
pendidikan
berkembang
pelajaran matematika, siswa diajarkan
tanpa
bantuan
matematika.
nasional.
Dalam
mata
dan dilatih berpikir logis, rasional dan
Matematika merupakan suatu
kritis. Di samping itu, menurut Erman
disiplin ilmu yang mempunyai ciri atau
Suherman (2001, p.56) juga ada
karakteristik tertentu. Menurut Robert
tujuan
lain
Gagne (Bell, 1981, p.108), diantara
siswa
agar
ciri
object
matematika dan pola pikir matematis
(objek langsung) dan indirect object
dalam kehidupan sehari-hari dalam
(objek
mempelajari
tersebut
tidak
adalah
direct
langsung).
Objek
langsung matematika meliputi; fakta matematika,
yaitu
mempersiapkan
dapat
menggunakan
berbagai
ilmu
pengetahuan.
keterampilan
Sejauh ini tujuan pembelajaran
matematika, konsep matematika dan
matematika
prinsip matematika, sedangkan objek
tercapai. Berbagai usaha dilakukan
tidak langsung matematika meliputi;
seperti memberi penataran kepada
kemampuan
logis,
guru dan melaksanakan perubahan
kemampuan memecahkan masalah,
kurikulum, namun sampai saat ini
kemampuan berpikir analitis dan sikap
belum
positif
memuaskan.
berpikir
terhadap
matematika.
belum
memberikan
sepenuhnya
hasil
Salah
yang satu
Matematika sebagai salah satu mata
permasalahan dalam pembelajaran
pelajaran pada jenjang pendidikan
matematika adalah pemilihan media
dasar dan menengah bertujuan untuk
pembelajaran,
mempersiapkan siswa agar sanggup
matematika
menghadapi perubahan keadaan dan
menyenangkan,
keterampilan
menonjolkan
serta
cakap
menyikapinya, sesuai dengan tujuan
169
agar
pembelajaran
menjadi
menarik
serta bagian-bagian
dan dapat yang
menarik dari matematika itu, agar
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
kesan
bahwa
matematika
itu
ISSN : 2086-7719
Programme for International Student
membosankan, menakutkan dan sulit
Assessment
dapat dihilangkan. Menurut hasil Third
membandingkan jumlah siswa yang
in International Mathematics Science
literasi matematika di bawah tingkat 2
and Study (TIMSS) 2011, peringkat
selama
anak-anak Indonesia bertengger di
dengan
posisi 38 dari 42 negara
Indonesia
untuk
(PISA)
tahun
2003
tahun
untuk
dibandingkan
2009.
memiliki
Ternyata, persentase
prestasi matematika, dan menduduki
tertinggi yakni 76 persen dan tidak
posisi 40 dari 42 negara
untuk
banyak berubah dalam enam tahun
prestasi sains. Rata-rata skor prestasi
selanjutnya. Penelitian dari PISA lebih
matematika dan sains berturut-turut
lanjut menampilkan grafis mengenai
adalah 386 dan 406, masih berada
populasi
signifikan di bawah skor rata-rata
matematika tingkat 5 dan 6. Orang
internasional, sedangkan dalam hal
yang memiliki pemahaman di tingkat
penggunaan
dalam
itu secara statistik bakal menjadi
pembelajaran matematika, 40 persen
pemimpin di dunia dan aktif pada
siswa di Indonesia sama sekali tak
posisi
pernah
Hasilnya,
sebagai
komputer
menggunakan
komputer
penunjang
dalam
orang
yang
pengambilan populasi
dari
menguasai
keputusan. Indonesia
menunjukkan angka 0.
pembelajaran matematika. 11 persen
Pembelajaran
merupakan
siswa di Malaysia mengalami hal
salah satu proses yang kompleks dan
serupa. Hanya 1 persen saja siswa di
melibatkan banyak aspek yang saling
Singapura
berkaitan.
komputer
tak pada
menggunakan saat
belajar
Oleh
menciptakan
karena
itu
untuk
pembelajaran
yang
matematika . Kesimpulan yang mirip
efektif
diperlukan
berbagai
juga ditampilkan dari hasil penelitian
keterampilan, salah satunya adalah
170
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
keterampilan
memilih
media
menyikapi
pembelajaran.
Menurut
Erman
permasalahan ini perlu dimiliki oleh
dalam
guru sebagai praktisi pendidikan yang
pembelajaran guru mempunyai tugas
terjun langsung berinteraksi dengan
untuk mendorong, membimbing, dan
siswa. Guru
memberi fasilitas belajar bagi siswa
jawab untuk melihat segala sesuatu
untuk
Guru
melihat segala sesuatu yang terjadi
mempunyai tanggung jawab untuk
dalam kelas untuk membantu proses
membantu
perkembangan
Suherman
(2001,
mencapai
siswa,
p.27),
tujuan.
proses
baik
perkembangan
aspek-aspek
pribadi
dan
mengatasi
mempunyai tanggung
siswa.
penyampaian
Proses
materi
pelajaran
seperti nilai-nilai dan penyesuaian diri,
hanyalah merupakan salah satu dari
maupun
berbagai
keterampilan-keterampilan
kegiatan
dalam
belajar
yang harus dikuasai siswa, sebagai
sebagai proses yang dinamis dalam
bekal masa depannya nanti.
segala fase dan perkembangan siswa.
Guru merupakan komponen pembelajaran
yang
Sesuai
dengan
tugas
dan
berperan
peranannya, guru dituntut untuk dapat
langsung dalam proses pembelajaran.
menciptakan suasana pembelajaran
Keberhasilan proses belajar mengajar
yang
sangat ditentukan oleh kemampuan
pembelajaran
guru dalam memerankan fungsinya
Sumadi
sebagai
menyatakan
pemimpin,
fasilitator,
kondusif
agar itu
dapat
Suryabrata bahwa
dari
tercapai.
(2013,
p.233)
pembelajaran
dinamisator
sekaligus
sebagai
sebagai
atau
aktivitas
pelayan.
Dalam
praktek
dipengaruhi oleh banyak
hal/faktor,
banyak
yang secara umum dibagi dua yaitu
dan
faktor yang berasal dari dalam diri
untuk
siswa dan faktor yang berasal dari
pembelajaran, menghadapi permasalahan.
171
guru hambatan Kemampuan
proses
tujuan
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
luar siswa. Faktor yang berasal dari
yang
luar siswa meliputi: (1) faktor non
berpengaruh
sosial seperti keadaan udara, suhu
siswa), (5) faktor kegiatan siswa yang
udara,
cuaca,
sebagainya,
waktu
(2)faktor
sedang
belajar
pada
sangat
proses
belajar
dan
lain
belajar dengan melakukan banyak
sosial
yaitu
kegiatan baik kegiatan neural system
faktor manusia baik itu manusia hadir
seperti:
secara
tidak
merasakan, berpikir maupun kegiatan
langsung (lewat foto, lagu, film dan
yang lainnya yang diperlukan untuk
sebagainya). Sedangkan faktor dari
memperoleh
dalam siswa yaitu: (1)fisiologis yaitu
kebiasaan dan minat, (6) faktor minat
kondisi jasmani pada umumnya dan
dan usaha, belajar dengan minat akan
(2)faktor
mendorong siswa belajar lebih baik
langsung
maupun
psikologis
motivasi,
minat,
yang
sikap
meliputi dan
lain
sebagainya.
(2005,
melihat,
mendengar,
pengetahuan,
sikap,
daripada belajar tanpa minat, minat itu akan timbul jika siswa tertarik akan
Menurut
Oemar
Hamalik
p12),
pembelajaran
yang
sesuatu
karena
sesuai
dengan
kebutuhannya atau merasa bahwa
efektif dipengaruhi oleh fakor-faktor
sesuatu
yang
kondisional diantaranya adalah : (1)
dirasakan
bermakna
faktor kesiapan belajar, (2) faktor
namun minat tanpa ada usaha yang
intelegensi(murid yang cerdas akan
baik maka belajar juga sulit untuk
lebih berhasil dalam kegiatan belajar,
berhasil. Sementara itu, dalam proses
karena ia lebih mudah menerima
pembelajaran matematika selama ini
pelajaran),
guru
masa
(3)
faktor
pengalaman
lampau
dan
pengertian-
muatan
jarang yang
akan
sekali
dipelajari
bagi
dirinya,
memberikan
terkandung
dalam
pengertian yang telah dimiliki siswa,
materi yang disampaikan. Pada SMP
(4) faktor fisiologis (kondisi badan
Muhammadiyah 1 Minggir, sebagai
172
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
tempat
observasi
pembelajaran
matematika,
mengajarkan formal
matematika
sehingga
kurang
keterlaksanaan
membuat
berminat
dijadikan
momok.
atau Guru
guru
ISSN : 2086-7719
sifat bangun ruang (dimensi tiga), SMP
Muhammadiyah
1
Minggir
terlalu
mendapat skor 39.97, masih dibawah
siswa
skor provinsi yaitu 56.08 ataupun skor
bahkan
nasional, yaitu 50.92. data tersebut
masih
menjadi data pendukung bagi penulis
berfokus dari buku mata pelajaran dan
untuk
belum memanfaatkan perkembangan
pembelajaran
matematika
dengan
teknologi. SMP Muhammadiyah 1
memanfaatkan
komputer
sebagai
Minggir sebagai tempat observasi,
multimedia interaktif bagi siswa, pada
memiliki
materi bangun ruang sisi lengkung.
sarana
pembelajaran
penunjang
matematika
dengan
mengungkap
Banyak
siswa
bagaimana
yang
menggunakan laboratorium komputer,
memahami
dimana jumlah komputer sebanyak 31
matematika dalam kehidupan dan
buah. Namun, pemanfaatannya tidak
tidak tahu untuk tujuan apa belajar
pernah
untuk
matematika.
hanya
menjadi kurang diminati, dianggap
mata
pelajaran yang terlalu abstrak, dan
pelajaran Teknologi Informasi dan
belum dapat menghargai kegunaan
Komunikasi (TIK). Berdasarkan data
matematika
dari
Sehingga banyak ditemukan dalam
digunakan
pembelajaran sekedar
matematika,
pendukung
laporan
pada
pengolahan
Ujian
arti
belum
Akibatnya
dalam
pentingnya
matematika
kehidupan.
Nasional tahun Pelajaran 2012/2013
pembelajaran
pada hasil Ujian Nasional (UN) tahun
mudah lupa, tidak tahu memulai dari
2013, kaitannya dengan persentase
mana atau bahkan sulit memahami
penguasaan materi soal matematika
materi. Disamping itu jika kita tinjau
pada materi unsur-unsur dan sifat-
dari
173
hasil
matematika,
belajar,
siswa
prestasi
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
pembelajaran matematika juga belum
pembelajaran.
menunjukkan
komponen
hasil
diharapkan.
seperti
Untuk
yang
Berperannya
tersebut
ketiga
memungkinkan
meningkatkan
tercapainya pembelajaran yang efektif
kondisi belajar yang efektif maka guru
di dalam kelas. Beberapa media
perlu
pembelajaran
menerapkan
suatu
metode
yang
ada
pada
pembelajaran matematika yang dapat
dasarnya merupakan suatu sarana
melibatkan siswa secara dominan.
untuk menyampaikan pesan ataupun
Dengan
informasi agar dapat diterima dengan
melibatkan
dominan
siswa
dalam
pembelajaran
kegiatan
diharapkan
meningkatkan terutama
secara
sikap
dalam
baik
bahkan
menarik.
Pemilihan
dapat
media pembelajaran yang tepat dapat
belajar siswa
ikut berpengaruh dalam mewujudkan
pembelajaran
Matematika.
Pemilihan
tercapainya
tujuan
pembelajaran.
Salah satu media itu adalah komputer.
metode/strategi pembelajaran yang
Pesatnya
perkembangan
tepat sangat mempengaruhi proses
teknologi komputer saat ini telah
belajar mengajar,
dirasakan
dimana
metode
dalam
berbagai
pembelajaran yang kurang tepat akan
kehidupan,
mempengaruhi hasil belajar siswa.
pendidikan
Metode
komputer sudah berkembang tidak
pembelajaran
yang
tepat
khususnya
sektor
misalnya,
diharapkan dapat membantu siswa
hanya
dalam
dipergunakan
memahami
dan
mengerti
materi pelajaran Matematika.
sebagai
alat
sektor
pemanfaatan
yang
untuk
hanya urusan
keadministrasian saja, melainkan juga
Tercapainya harapan tersebut
sangat dimungkinkan untuk digunakan
tidak lepas dari semua komponen
sebagai salah satu alternatif dalam
pendukung proses pembelajaran di
pemilihan
kelas yaitu siswa, guru dan media
Sebagai contoh adanya komputer
media
pembelajaran.
174
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
dengan software multimedia yang
keterbatasan penggunaan komputer
mana mampu menampilkan gambar
telah banyak dilakukan pada negara-
maupun
tulisan
dan
negara yang telah menggunakannya
bergerak
serta
sudah
sebagai media pendidikan. Sebagai
saatnya untuk dijadikan sebagai salah
media, komputer bermanfaat bagi
satu
guru
yang
bersuara
alternatif
pembelajaran
diam
pilihan
yang
media
efektif.
Hal
sebagai
menyiapkan
alat
bantu
bahan
dalam
ajar
dan
semacam ini perlu ditanggapi secara
menyelenggarakan
positif
sehingga
(Saadia Khouyibaba, 2010, pp. 638–
komputer dapat menjadi salah satu
643). Saat ini pemanfaatan komputer
alat
sebagai
oleh
para
yang
guru
membantunya
mengembangkan
dalam
pembelajaran
media
pembelajaran
pembelajaran.
matematika masih jarang diterapkan
Salah satu alasan mengapa guru
di sekolah karena belum banyak
kurang menguasai teknologi ataupun
produsen yang menawarkan software
tidak menggunakan teknologi dalam
khusus
kelas adalah
sehingga diperlukan
keterbatasan
waktu,
pembelajaran
matematika, keahlian dan
oponi dan kepercayaan negatif guru,
keuletan guru untuk memanfaatkan
memfokuskan
software
siswa
hanya
pada
materi (Aksan E, 2011, p.247). Penggunaan sebagai
media
komputer pembelajaran
seadanya.
pemanfaatan
Karenanya
komputer
tergantung
pada
guru
sangat sebagai
faslilitator dalam merancang komputer
sebetulnya telah lama berkembang di
sebagai
banyak negara seperti Amerika dan
matematika (NCTM,1973, p.163)
Inggris dengan memasarkan puluhan paket
program,
bahkan
berbagai
penelitian tentang keberhasilan dan
175
media
pembelajaran
Berkenaan
dengan
kemampuan
siswa
memecahkan
masalah
dalam National
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Council of Teacher of Mathematic
kontekstual, siswa secara bertahap
(NCTM)
bahwa
dibimbing untuk menguasai konsep
merupakan
matematika (Permendiknas No 22
menyatakan
kemampuan
tersebut
keterampilan kognitif terpenting yang
tahun
bisa
belajar
pendekatan kontekstual (Contextual
matematika. Standar isi Kurikulum
Teaching Learning) dapat menjadi
Tingkat
alternatif
diperoleh
melalui
Satuan
Pendidikan
juga
2006).
Oleh
karena
pendekatan
itu,
dalam
menekankan
bahwa
pendekatan
pembelajaran
matematika
untuk
pemecahan
masalah
merupakan
meningkatkan
penguasaan
peserta
fokus
dalam
pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup
dengan
Tugas
guru
dalam
tunggal,
pembelajaran
kontekstual
adalah
masalah terbuka dengan solusi tidak
memfasilitasi
siswa
dalam
tunggal,
menemukan
dan
solusi
didik terhadap materi matematika.
masalah
dengan
sesuatu
baru
berbagai cara penyelesaian. Untuk
(pengetahuan
meningkatkan
melalui pembelajaran secara sendiri
memecahkan
kemampuan masalah
dan
yang
keterampilan)
perlu
bukan apa kata guru. Siswa benar-
keterampilan
benar mengalami dan menemukan
memahami masalah, membuat model
sendiri apa yang dipelajari sebagai
matematika, menyelesaikan masalah,
hasil rekonstruksi sendiri (Kunandar,
dan menafsirkan solusinya.
2011, p.299). Di lain pihak, Contextual
dikembangkan
Pembelajaran hendaknya
matematika
dimulai
teaching
and
learning
(CTL)
dengan
membantu guru mengaitkan materi
sesuai
yang diajarkan dengan situasi dunia
dengan situasi (contextual problem).
nyata siswa dan mendorong siswa
Dengan
membuat
pengenalan masalah yang
mengajukan
masalah
hubungan
antara
176
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
pengetahuan yang dimilikinya dengan
pembelajaran.
penerapannya
menganggap
dalam
sehari-hari.
kehidupan
Pengetahuan
keterampilan
siswa
diperoleh
Banyak bahwa
dari
sistem pendidikan ke derajat yang
pengetahuan dan keterampilan baru
sebagai
ketika ia belajar. (Rohayati, 2010,
pengembangan
p.3).
berbasis memahami materi
yang abstrak dan jauh dari kehidupan
peserta
selalu
didik
menjadi
dalam
sebagai
sebuah kendaraan untuk menaikkan
lebih
sehari-hari
TIK
dan
usaha siswa mengkontruksi sendiri
Kesulitan
Negara
dan
mengartikan
TIK
peningkatan
dan
pembelajaran
e-generation
membuat
efisiensi
yang
akan
dalam
intruksi
kelas. (Khambari dkk, 2010, p.555).
dalih
mempelajari
baik,
Yudhi Munadi (2008, p.35) menyatakan
bahwa
sajian
audio
matematika. Soedjadi (2000, p.42)
visual atau lebih dikenal dengan
berpendapat
multimedia dapat dimanfaatkan untuk
bahwa
penyebab
kesulitan tersebut bisa bersumber dari
mengkonkritkan
dalam diri siswa juga dari luar siswa,
abstrak. Stimulus visual membuahkan
misalnya
hasil belajar yang lebih baik untuk
cara
penyajian
materi
sesuatu
pelajaran atau suasana pembelajaran
tugas-tugas
yang dilaksanakan. Untuk mengatasi
mengenali, mengingat kembali, dan
kesulitan
Teknologi
menghubungkan fakta dan konsep.
Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat
Sedangkan, stimulus verbal memberi
menjadi
hasil
Informasi
tersebut,
solusi alternatif. Teknologi dan
Komunikasi
seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya
diharapkan
meningkatkan
177
mampu keefektifan
belajar
seperti
yang
yang
mengingat,
lebih
apabila
pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan (sekuensial). Macromedia
Flash
8
Professional merupakan salah satu
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
software pembuat desain animasi.
yang diminta. Dengan kelebihan yang
Software ini sangat populer dan sudah
dimilikinya,
diakui kecanggihan serta kelengkapan
Professional
fasilitas yang mampu untuk membuat
digunakan
desain animasi, menjadikan software
mengembangkan multimedia interaktif
ini paling banyak dipakai oleh para
untuk
desainer komputer (Madcoms, 2008,
matematika.
Macromedia
Flash
ternyata secara
belum
optimal
kepentingan
8
untuk
pembelajaran
p.3). Tampilan yang disajikan akan
Materi pelajaran matematika
membuat peserta didik lebih leluasa
dalam kurikulum tidak semuanya bisa
memilih,
dan
menggunakan media komputer, tetapi
yang
setidaknya ada media alternatif baru
mensintesa,
mengelaborasi
pengetahuan
ingin dipahaminya. Dengan demikian,
untuk
Macromedia
Flash
Professional
matematika. Penggunaan komputer
dapat
digunakan
untuk
membantu guru menjadi lebih efisien
media
dalam
8
mengembangakan pembelajaran
berbasis
multimedia.
menunjang
menyelesaikan
guru
multimedia
komputer
Sebagai
tugas-tugas
harian. Dan yang lebih penting, para
Multimedia yang dihasilkannya adalah interaktif.
pembelajaran
akan
mengalami membantu dengan
bagaimana mengerjakan
multimedia interaktif tentunya dapat
pengajaran
lebih
mengakomodasi siswa yang cepat
(Geisert & Futrell , 1995, p.3).
menerima pelajaran,dan juga dapat
Perkembangan
baik.
komputer
menangani siswa yang lamban dalam
menunjukkan fakta sebaliknya, yaitu
menerima pelajaran. Hal ini karena
seiring dengan berjalannya waktu,
komputer tidak pernah bosan, tidak
perkembangannya
mengeluh dan sangat sabar dalam
pemrosesan data semakin meningkat
menjalankan instruksi, seperti apa
pesat. Kecepatannya yang semakin
sebagai
alat
178
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
bertambah
berbanding
terbalik
ISSN : 2086-7719
menggunakan Macromedia Flash 8
dengan ukurannya yang semakin kecil
Professional
dengan didukung oleh kemampuan
kontekstual pada materi bangun ruang
memori yang lebih besar. Harganya
sisi
pun
pendekatan
semakin
murah
disebabkan
dengan
lengkung.
pendekatan
Penulis
memilih
kontekstual
karena komponen-komponennya telah
membantu
diproduksi dan dijual secara massal.
pengetahuannya
Penggunaan perangkat lunak yang
tersebut
semakin
berkembang
pembelajaran ini diharapkan dapat
komputer-
membantu mengarahkan siswa untuk
mulai
mudah
diterapkan
dan pada
komputer
rumahan.
Perlu
adanya
suatu
konsep
yang
bisa
menghubungkan perkembangan
antara komputer
dan
siswa
untuk
mengkonstruksi tentang
materi
sehingga
melalui
memahami dan menguasai konsep bangun
ruang
Selanjutnya, diharapkan
dengan
multimedia mampu
baik. interaktif
meningkatkan
pembelajaran matematika sehingga
sikap siswa terhadap matematika dan
pembelajaran matematika akan terasa
ICT
lebih menyenangkan dan siswa bisa
Macromedia
menguasai materi pelajaran dengan
sebagai software pembuat multimedia
mudah. Salah satu ide yang dapat
interaktif dikarenakan masih minimnya
diterapkan
dengan
pengembang
berbasis
pembelajaran
adalah
memanfaatkan
media
komputer dalam proses pembelajaran matematika di sekolah (Ahmada et al, 2010, uraian
p.
594–599). di
atas,
Berdasarkan penulis
mengembangkan multimedia interaktif
179
(TIK).
Adapun Flash
8
pemilihan Professional
multimedia (guru)
yang
menggunakannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
(Researchand
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Development). Menurut Borg & Gall,
Sugiyono M. Pd), 1 orang ahli bidang
penelitian
adalah
studi pendidikan matematika dari UAD
suatu proses yang digunakan untuk
(Drs Ibnu Ngathoillah), 1 orang ahli
mengembangkan atau memvalidasi
media dari UNY (Kuswari Hernawati
produk-produk yang digunakan dalam
M. Kom), dan 1 orang ahli media dari
pendidikan dan pembelajaran.
UAD
pengembangan
Borg dan Gall (1989, p.31) mengembangkan
langkah-langkah
terperinci yang disusunnya
(Mursyid
Wahyu
Hananto).
Adapun responden penelitian dan pengembangan ini adalah: 3 peserta
dalam
didik kelas IX SMP Muhammadiyah 1
sepuluh langkah, yaitu: (1) research
Minggir yang memiliki kemampuan
and
klasifikasi
information
collecting,
(2)
tinggi,
menengah
dan
planning, (3) develop preliminary form
rendah; 9 peserta didik kelas IX SMP
of product, (4) preliminary field testing,
Muhammadiyah 1 Minggir yang terdiri
(5) main product revision, (6) main
dari 3 peserta didik yang memiliki
field testing, (7) operational product
kemampuan
revision, (8) operational field testing,
peserta
(9)
kemampuan klasifikasi menengah dan
final
product
revision,
(10)
dissemination and implementasion.
3
klasifikasi
didik
peserta
tinggi,
yang
didik
3
memiliki
yang
memiliki
kemampuan klasifikasi rendah; 21 Subjek Penelitian
peserta
didik
kelas
IX
SMP
Subjek uji coba penelitian ini
Muhammadiyah 1 Minggir yang terdiri
adalah individu yang secara langsung
dari 7 peserta didik yang memiliki
memberikan respon terhadap produk
kemampuan
pengembangan yang telah divalidasi
peserta
oleh:
kemampuan klasifikasi menengah dan
1
orang
ahli bidang
studi
pendidikan matematika dari UNY (Drs
7
peserta
klasifikasi
didik
didik
yang
yang
tinggi,
7
memiliki
memiliki
180
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
kemampuan klasifikasi rendah; serta
menjadi
21
pembelajaran
peserta
didik
kelas
IX
SMP
nilai
kualitatif dengan
CD
langkah-
Muhammadiyah 2 Minggir yang terdiri
langkah: (1) Jenis data yang diambil
darii: 7 peserta didik yang memiliki
yang berupa data kualitatif diubah
kemampuan
7
menjadi kuantitatif dengan ketentuan
memiliki
yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
peserta
klasifikasi
didik
kemampuan
yang
klasifikasi
tinggi,
menengah,
(2),
Setelah data
terkumpul,
kita
dan 7 peserta didik yang memiliki
hitung skor rata-rata dengan rumus:
kemampuan klasifikasi rendah.
Tabel 1. Aturan Pemberian Skala Butir Instrumen
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis melalui
Keterangan SB (sangat baik) B (baik) C (cukup) K (kurang) SK (sangat kurang)
Skor 5 4 3 2 1
tahapan sebagai berikut: pertama, data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis secara kualitatif, kedua, data yang diperoleh melalui angket untuk ahli dan angket untuk siswa yang berupa huruf diubah
181
(3),Mengubah nilai tiap aspek CD pembelajaran
matematika
menjadi
nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori
penilaian
ideal
ketentuan dalam tabel berikut.
dengan
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Tabel 2. Kriteria Kategori Penilaian Multimedia Pembelajaran Rentang Skor Hasil Perhitungan Penelitian
Kategori Kualitatif No Mi>218,41 1 Sangat Baik I76,80< Mi≤ 218,41 2 Baik 135,19 <Mi≤ I76,80 3 Cukup 93,58< Mi ≤ 135,19 4 Kurang Mi≤ 93,58 5 Sangat Kurang Keterangan: Mi : rata-rata ideal multimedia yang dapat dicari dengan menggunakan rumus Mi = x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SBi: simpangan baku ideal multimedia
kuantitatif dengan ketentuan yang
yang dapat dicari dengan rumus:
dapat dilihat dalam tabel berikut:
SBi = ( x ) x (skor maksimal ideal –
Tabel 3. Aturan Pemberian Skala Butir Instrumen Sikap
skor minimal ideal) Skor maksimal ideal= butir kriteria x skor tertinggi. Skor minimal ideal= butir kriteria x
Keterangan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Setelah data terkumpul, maka
skor terendah Untuk mengetahui kefektifan multimedia
Skor 5 4 3 2 1
interaktif
kuantitatif
yang
instrumen
sikap
maka
data
diperoleh
dari
siswa
terhadap
dihitung nilai prosentase untuk setiap butir pernyataan sikap,dengan rumus:
Keterangan:
p = prosentase tiap
matematika dan ICT melalui pretest
butir pernyataan
dan
BS = banyaknya penilai per butir
posttest
stastistik
dianalisis sederhana,
dengan
pernyataan
untuk
mengetahui ada tidaknya kenaikan rerata posttest terhadap pretest. Jenis
N
= jumlah penilai keseluruhan Selanjutnya
dihitung
data sikap yang diambil dari siswa
persentase skor rata-rata sikap siswa
berupa data kualitatif diubah menjadi
terhadap matematika dan ICT pada
182
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
HASIL DAN PEMBAHASAN
post-test dengan menggunakan cara sebagai berikut: Dimana p: presentase skor sikap
Hasil Pengembangan
siswa.
Penelitian ini telah berhasil Selanjutnya
data
kuantitatif
mengembangkan CD pembelajaran
diubah menjadi data kualitatif untuk
matematika
mengetahui
kontekstual
kriteria
persentase
dengan
pendekatan menggunakan
perolehan skor sikap siswa terhadap
Macromedia Flash 8 sebagai sumber
matematika
ini
belajar matematika bagi siswa SMP
merupakan tabel kriteria persentase
pada kompetensi dasar bangun ruang
skor sikap siswa terhadap matematika
sisi lengkung, yang meliputi tabung,
dan ICT.
kerucut dan bola berdasarkan standar
dan
ICT.
Berikut
Tabel 4. Interval Persentase Skor Sikap Siswa terhadap Matematika dan ICT No
Persentase Ketuntasan
1 2 3 4 5
10%
Kriteria Kualitatif Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Dimana q = Persentase skor sikap
isi dan mengacu pada kualitas media yang baik. CD pembelajaran yang dihasilkan terdiri atas 3 submateri, yaitu tabung, kerucut dan bola. Selain itu,
di
dalam
CD
pembelajaran
tersebut juga terdapat evaluasi atau latihan soal.
siswa terhadap matematika dan ICT Multimedia interaktif dikatakan
Hasil Uji Coba Produk
jika persentase skor aspek
Penelitian pengembangan ini
sikap siswa terhadap matematika dan
dilakukan dengan melalui langkah-
ICT
langkah sebagai berikut:
efektif
pada
persentase
post lebih
test dari
memiliki 40%
minimal memiliki criteria “cukup”.
183
atau
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
a. Perencanaan.
ISSN : 2086-7719
Memecahkan masalah yang berkaitan
Pada tahap perencanaan ini
dengan tabung, kerucut dan bola.
dilakukan dengan cara melakukan
Studi
studi literatur dan studi lapangan.
melakukan
Studi literatur yang dilakukan adalah
Muhammadiyah 1 Minggir Sleman,
dengan
materi
dimana dilakukan pengamatan secara
yang akan dibuat dalam bentuk CD
langsung di laboratorium komputer di
pembelajaran,
sekolah, pengamatan terhadap siswa
cara
menganalisis
dan
diperoleh
lapangan
dilakukan
observasi
ke
SMP
kompetensi dasar bangun ruang sisi
SMP
lengkung,
tabung,
matematika. Jumlah komputer yang
kerucut dan bola untuk disampaikan
dimiliki oleh SMP Muhammadiyah 1
melalui CD pembelajaran untuk siswa
Minggir adalah 30 buah komputer,
SMP. Proses ini meliputi kajian materi
dan siswa bisa menggunakan satu
matematika
dengan
komputer untuk satu siswa, dimana
Standar Isi. Selanjutnya ditentukan
komputer yang tersedia memenuhi
standar
kompetensi
spesifikasi minimal (a) menggunakan
dasar, dan indikator pencapaian hasil
sistem opertasi Windows XP sampai
belajar
dnegan
yang
yang
meliputi
sesuai
kompetensi,
yang
diharapkan.
Adapun
dalam
dengan
yang
pembelajaran
terbaru,
(b)
standar komptensi yang ditentukan
menggunakan minimal Processor Intel
adalah: Memahami sifat-sifat tabung,
Pentium III 600 MHz sampai yang
kerucut dan bola, serta menentukan
terbaru,
ukurannya.
minimal 512 MB. Selanjutnya (2)
Kompetensi
dasarnya
(c)
Menggunakan
dan
RAM
adalah: (a) Mengidentifikasi unsur-
Merencanakan
unsur tabung, kerucut dan bola, (b)
media
Menghitung luas selimut dan volume
digunakan. Media pembelajaran yang
tabung, kerucut dan bola, serta (c)
dipilih
pembelajaran
yaitu berupa
memilih
jenis
yang
akan
CD (Cakram
184
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
Digital/Compact Disk) pembelajaran yang
dapat
perangkat
digunakan komputer,
ISSN : 2086-7719
b. Perancangan
dengan dan
(3)
Pada langkah
tahap
langkah
perancangan,
yang
dilakukan
Mengumpulkan referensi. Pada tahap
antara lain: (1) Analisis Isi Kurikulum.
ini
peneliti
mencari
dan
Pada tahap ini dilakukan pemilahan
mengumpulkan
referensi
yang
materi bangun ruang sisi lengkung
mendukung
penelitian.
Referensi
yang
sesuai
untuk
disampaikan
berupa media cetak (buku) maupun
melalui
pembelajaran
matematika
digital (e-book).
interaktif
dengan
pendekatan
Buku
yang
dipergunakan
kontekstual
dengan
software
antara lain: (a) Matematika SMP kelas
Macromedia Flash 8 Professional.
VIII karya Marsigit terbitan Yudhistira
Materi tersebut dipilah dari sumber
tahun 2009; (b) Matematika untuk
buku
SMP kelas VIII karya M. Cholik
peneliti. Materi yang sudah disusun
Adinawan
digunakan sebagai rencana isi dari
dan
Sugijono
terbitan
yang
dijadikan
acuan
Erlangga tahun 2006; (c) Teori ringkas
media
latihan
pembelajaran terlebih dahulu diketik
soal
dan
pembahasan
pembelajaran.
oleh
Matematika SMP kelas VII,VIII dan IX
menggunakan
karya
Word
Wijanarka
Bayu
terbitan
software
2007,
Microsoft
kemudian
materi
dalam
media
Intersolusi Pressindo dan Pustaka
dimasukkan
Pelajar tahun 2010; (d) Electronic
pembelajaran. (2) Penyusunan Story
Book (e-book) berjudul Matematika:
board
Konsep dan Aplikasinya, karya Dewi
board media pembelajaran disusun
Nuharini dan Tri Wahyuni terbitan
untuk
Pusat
pembuatan media pembelajaran dan
perbukuan
Pendidikan Nasional.
185
Departemen
sebagai
ke
Materi
media
pembelajaran.
mempermudah
acuan
peruses
Story
dalam
membuat
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
media
pembelajaran.
story
board
yang
Penyusunan dikembangkan
didasarkan pada materi yang akan
ISSN : 2086-7719
Professional
(3)
Menyiapkan
tetapi
menggunakan software dan hardware lain yang mendukung.
dimasukan pada media pembelajaran, dan
saja,
Penentuan
kualitas
CD
musik,
pembelajaran matematika didasarkan
pembuatan video dan pengisi suara
pada penilaian 2 orang ahli materi dan
pada
Musik
pembelajaran, 2 orang ahli media, dan
media
21 siswa pada uji kelas besar.
media
yang
pembelajaran.
digunakan
dalam
pembelajaran ini merupakan musik
siswa
instrumentalia pengiring agar siswa
menggunakan
instrumen
penilaian
tidak merasa jenuh ketika belajar.
atau
instrumen
penelitian
Volume musik memiliki pengaturan
kualitas media pembelajaran yang
tersendiri sehingga dapat disesuaikan
terdiri dari gabungan antara angket
dengan
dan
kebutuhan
menyiapkan
siswa.
musik,
Selain
peneliti
juga
pada
uji
lembar
lembar
sebelumnya
besar
observasi
telah
yang
divalidasi
dosen
berhubungan dengan materi, dimana
instrumen penelitian tersebut terdiri
video ini peneliti buat sendiri sesuai
dari
dengan
Untuk
pernyataan pada aspek pendidikan
juga
yang dinilai oleh ahli materi dan
menyediakan suara pengiring pada
pembelajaran, 19 pernyataan pada
media pembelajaran.
aspek
tampilan
multimedia
c. Pengembangan
dinilai
oleh
media,
memperjelas
Pada
materi.
materi,
saat
peneliti
pembuatan
52
menguasai.
oleh
menyiapkan video kontekstual yang
kebutuhan
yang
kelas
21
pernyataan,
ahli
Lembar
dengan
dan
14
yang 19
CD
indikator pada aspek teknis yang
pembelajaran tidak hanya melibatkan
dinilai oleh siswa baik pada uji kelas
software
kecil maupun pada uji kelas besar.
Macromedia
Flash
8
186
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Sedangkan 12 siswa pada uji kelas
pembelajaran, ahli media, maupun
kecil hanya memberikan penilaian dan
hasil uji coba lapangan, diperoleh
masukan
yang
kualitas CD pembelajaran matematika
pertimbangan
dan
dijadikan CD
dari semua aspek penilaian yaitu
pembelajaran sebelum diujikan pada
sebesar 209,48. Karena Rata-Rata
kelas besar. Data yang diperoleh,
209,48
dianalisis untuk menentukan kualitas
sampai 218,41 maka maka media
CD pembelajaran tersebut.
pembelajaran ini mendapat penilaian
Berdasarkan teknik analisis data yang
BAIK.
digunakan, maka data yang diperoleh
pembelajaran ini berkualitas baik dan
dari penilaian para ahli dan siswa
dapat
berupa data kualitatif diubah menjadi
belajar matematika pada kompetensi
bentuk
kuantitatif
dasar bangun ruang sisi lengkung,
yang dihasilkan kemudian ditabulasi
yaitu tabung, kerucut dan bola dengan
dan dianalisis tiap aspek penilaian.
pendekatan kontekstual untuk siswa
Skor
diperoleh,
SMP. Hal ini tentunya tidak terlepas
dikonversi menjadi tingkat kelayakan
dari masukan, saran dan tinjauan
produk
yang
kuantitatif.
terakhir
perbaikan
Data
yang
secara
kualitatif
dengan
terletak
Secara
diantara
176,80
keseluruhan,
dijadikan
sebagai
diberikan
dosen
pembimbing,
Berdasarkan kriteria penilaian ideal
pembelajaran, ahli media, serta siswa
diperoleh kualitas CD pembelajaran
baik pada uji kelas kecil maupun uji
matematika
kelas besar / uji lapangan.
setiap
aspek
penilaian
ideal
dan
Selain untuk mengembangkan
Berdasarkan kriteria penilaian
multimedia interaktif, penelitian ini
secara
baik
juga untuk mengetahui bagaimana
dan
sikap siswa terhadap matematika dan
penilaian
187
materi
sumber
menggunakan kriteria penilaian ideal.
dari
ahli
oleh
CD
dari
keseluruhan, ahli
materi
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
ICT sebelum pembelajaran dengan
yaitu sangat setuju, setuju, netral,
multimedia
tidak setuju, sangat tidak setuju.
serta
sesudah
proses
pembelajaran selesai menggunakan
Analisis
data
keefektifan
multimedia. Instrumen sikap siswa
penggunaan
terhadap matematika dan ICT di ambil
materi bangun ruang sisi lengkung
berasarkan
dengan
survey sikap terhadap
multimedia
pendekatan
kontekstual
komputer (Komputer Attitude Survey /
terhadap
CAS) menurut Loyd dan Gressard
matematika dan ICT berdasarkan data
(1984, p.56), dan diperbaiki oleh
pada hasil post test siswa, ditunjukan
Dorotthy
pada tabel berikut ini:
J
Laubscher
(2010).
siswa
interaktif
siswa
pada
Kuesioner terdiri dari 42 penyataan dengan menggunakan skala Likert, Tabel 5. Hasil Penilaian Sikap Siswa terhadap Matematika dan ICT Sub-Kategori
Prosentase
1.1. Kecemasan pada Komputer 1.2. Kecemasan pada Matematika 1.3. Faktor Affektif 2.1. Akses dan kemauan untuk menggunakan teknologi 2.2. Kesukaan pada komputer 2.3. Kesukaaan pada matematika 2.4. Ketekunan selama penggunaan komputer 3.1. Keyakinan pada Komputer 3.2. Kesediaan untuk terlibat dalam tugastugas dengan computer 3.3. Keyakinan pada matematika 3.4. Sikap memecahkan masalah dengan komputer 3.5. Kemampuan menerima teknologi baru Persentase Skor Keseluruhan:
42,85% 39,28 % 33,33 % 44,76 %
Tabel di atas merupakan tabel
51.19 % 60,71 % 57,14 % 60,31 % 64,29 % 51,19 % 40,48 % 64,29 % 50,81%
tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
perolehan skor sikap siswa terhadap
persentase
sikap
siswa
terhadap
matematika dan ICT. Berdasarkan
matematika dan ICT sebesar 50.81%,
188
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
atau berada pada kategori “cukup”.
pembelajaran
Dengan demikian multimedia dapat
standar kompetensi Memahami sifat-
dikatakan efektif. Selain itu, literatur
sifat tabung, kerucut dan bola, serta
mengungkapkan cakupan
dari
mempengaruhi
jangkauan
atau
menentukan
faktor-faktor
yang
pembelajaran
prestasi
belajar
dengan
matematika,
ukurannya. ini
pada
Media
dikembangkan
menggunakan
model
matematika, seperti akses terhadap
pengembangan Borg and Gall yang
ICT, penggunaan komputer di rumah
direvisi berdasarkan masukan ahli
ataupun di sekolah dan status sosial
materi (aspek pendidikan), Ahli media
ekonomi seseorang. Hasil penelitian
(aspek
tampilan),
ini
teknis).
(2)
mendukung
apa
yang
telah
Siswa
Kualitas
multimedia
dikemukakan oleh Thomson dalam
interaktif
PISA
for
matematika: BAIK, sehingga layak
Assesment),
untuk digunakan untuk pembelajaran
menggunakan
matematika, baik itu di kelas maupun
pembelajaran
pembelajaran mandiri dan (3) Adanya
akan
perubahan
2003
International bahwa
Student
ketika
komputer
(Programme
guru
dalam
matematika,
siswa
memahami
materi
lebih
untuk
(aspek
sikap
pembelajaran
siswa
terhadap
matematika
matematika dan ICT, dengan melihat
pelajaran
hasil posttest. Perubahan itu meliputi
lainnya (Thomson & Bortoli, 2007:14).
aspek rasa cemas siswa, percaya diri
dibandingkan
dengan
siswa KESIMPULAN
yang
multimedia
189
dihasilkan interaktif
rasa
suka
terhadap
matematika dan ICT.
Kesimpulan yang diperoleh: (1) Media
dan
berupa untuk
DAFTAR PUSTAKA Agnew, W. P, Kellerman, S. A & Meyer, J. (1997). Multimedia in the classroom. New York: Van
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2086-7719
Nostrand Reinhold Company, Inc. Bell, F. H. (1981). Teaching and learning mathematics (in secondary schools). Dubuque, Iowa: Wm. C. Brown Company Publishers. Borg, W.R. dan Gall, M.D. (1983). Educational reseacher: an introduction, fourth edition. New York: Longman. Chang, S.E. (2005). Computer Anxiety and Perceptions of Task Complexity in Learning Programming-related Skill. Computer in Human Behavior. Di ambil pada tanggal 12 Oktober 2013 dari http:Elsevier.com/locate/comp humbeh.. Cretchley, P & Galbraith, P. Mathematics, computers, and umbilical cords. New Zealand Journal of Mathematics, volume yy 2003,xx xx. Eryslmaz, S. & Aksan, E. (2011). Why don’t mathematics teachers use instructional technology and materials in their courses?. Procedia Social and Behavioral Sciences 15, 2471– 2475 Fogarty, J. G. et al. (1999). Validation of a questionnaire to measure mathematics confidence, computer confidence, and attitudes to the use of technology for learning mathematics. University of Southern Queensland. Di ambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari http:www.dm.unipi.it/~didattica/ CERME3/proceedings/Groups/
TG2/TG2_nicolaidou_cerme3. pdf Geisert, P. G & Futrell, M. K. (1995). Teachers, computer, and curriculum. Boston: Allyn and Bacon. Heinich, R. et al. (1996). Instructional media and technology for learning. Englewood Cliffts (4 th ed). Ne Jersey, Columbus, Ohio: Prentice-Hall, inc., A Simon & Schuster company. Jain,
S. & Dowson, M. (2009). Mathematics Anxiety as an Function of Multidimensional Self Regulation and SelfEfficacy. Contemporary Educational Psycholgy. Di ambil pada tanggal 13 Oktober 2013, dari http:Elsevier.com/locate/cedop sych.
James & James. (1976). Mathematic dictionary (4th ed). New York: Van Nonstrand Reinhold. Kemp, J. E. & Dayton, D.K. (1985). Planning and producting instructional media (4th. Ed). New York: Harper and Row, Publisher inc. Khambari,M. N, Luan, W. S, Ayub. A, F. (2010). Technology in Mathematics Teaching: The Pros and Cons. Procedia Social and Behavioral Sciences 8, 555–560 Laubscher, J. D. 2010. Mathematics Teacher-Students’ Attitude toward Information and Communication Technology across Three Country. Potchefstroom Campus of the North-West University. Di ambil pada tanggal 12 Agustus
190
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 2., September 2014
2013 dari https://www.google.com/url?sa =t&rct=j&q=&esrc=s&source= web&cd=2&cad=rja&ved=0CD gQFjAB&url=http%3A%2F%2F www.pgce.soton.ac.uk%2Fict %2FSecondaryICT%2FPDFs %2FteacherattitudesEFLSyria. pdf&ei=euDAUs9DxImtB8Omg NAK&usg=AFQjCNGApPSMi7 d1iQOebkAIPjYJn3K0Zg&sig2 =tYWNzOfR2nYHD8TZNEm6A&bvm=bv.58187178 ,d.bmk NCTM. (1973). Instructional aids in mathematics. Washington: NCTM Neuman, W. L. (1997). Social research methods qualitative and quantitative approaches. Third ed. Boston: Allyn and Bacon. Pietersen, J & Maree, K. (2007). Overview of statistical techniques. Pretoria: Van Schaiks. Roblyer, D. M. (2003). Integrating educational technology into teaching. New Jersey: Merrill Prenticce Hall
ISSN : 2086-7719
Yin, T. S, Ahmada, A, Fang, L. Y, Yen, Y. H, How. K. W. (2010) . Incorporating Multimedia as a Tool into Mathematics Education: A Case Study on Diploma Students in Multimedia University. Procedia Social and Behavioral Sciences 8, 594– 599 Handayani.(2005). Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Keaktifan Belajar dan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Tesis magister, tidak diterbitkan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Shadiq, F.(2007). Wacana Pendidikan Matematika Kritis. Yogyakarta:IRCiSod Van de Walle, J. A. (2008). Sekolah dasar dan menengah: pengembangan pengajaran. (Terjemahan Suyono ). Jakarta: Erlangga. Yudhi
Smaldino, E. S, Lowther, L. D & Russell, D. J. (2011). Instructional technology and media for learning. (Terjemahan Arif Rahman). Suryabrata, S. (1995). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. William, K. B & Sawyer, C. S.(2007). Using information technology. (Terjemahan Nur Wijayaning Rahayu & Arie Prabawati). London: McGraw Hill. (Buku asli diterbitkan tahun 2007).
191
Munadi.(2008). Media pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Suherman, E.(2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FMIPA UPI-JICA Hamalik, O. (2005). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlp (0274) 6498212 pesawat 133 Fax. (0274) 6498213 www.mercubuana-yogya.ac.id email :
[email protected]
ISSN : 2086-7719