KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 20152015-2019 Disampaikan pada Musrenbangtan 2014 Jakarta, 13 Mei 2014
SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN 13 Mei 2014
ISI PAPARAN
I II III
SERAPAN ANGGARAN 2011-2014
IV
PAGU INDIKATIF RAPBN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
MASALAH DAN TANTANGAN 2015-2019 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 2015-2019
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
I
KINERJA SERAPAN ANGGARAN 2011-2014
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Perkembangan Realisasi Anggaran 2011-2013 Kementerian Pertanian TA per 31 Desember (2011-2013) %
2013 2012
Realisasi 31 Des 2010 : 89,53% Realisasi 31 Des 2011 : 90,69% Realisasi 31 Des 2012 : 92,76% 2011
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
4
Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja 2013 ( Posisi 31 Desember 2013 ) Berdasarkan Pagu Pasca Penghematan dan Direktif Presiden Dalam ribuan rupiah
NO
URAIAN
1
B. PEGAWAI
2
REALISASI
%
1.971.166.782
1.809.702.929
91,81
B. BARANG
8.713.127.289
7.572.967.621
86,91
3
B. MODAL
1.445.115.551
1.259.490.954
87,16
4
B. SOSIAL
5.678.065.918
5.319.634.669
93,69
17.807.475.540 15.961.796.174
89,64
TOTAL Kementerian Pertanian
PAGU
www.pertanian.go.id
5
Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja ( Posisi 18 April 2014) Dalam ribuan rupiah
NO
URAIAN
1
B. PEGAWAI
2.043.842.441 423.068.051 20,70
2
B. BARANG
7.471.980.722 523.560.737 7,01
3
B. MODAL
4
B. SOSIAL TOTAL
Kementerian Pertanian
PAGU
602.442.778
REALISASI
%
34.565.934 5,74
5.354.745.039 807.234.054 15,08 15.473.010.9801.788.428.775 11,56 www.pertanian.go.id
6
II
MASALAH DAN TANTANGAN 2015-2019
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. LAHAN
Konversi lahan yang tidak terkendali
2. INFRASTRUKTUR
Kerusakan jaringan irigasi yang tinggi
Keterbatasan dalam pencetakan lahan baru Penurunan kualitas lahan Rata-rata kepemilikan lahan yang sempit Ketidakpastian status kepemilikan lahan
3. BENIH
Sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam
Pendangkalan waduk
Kurang memadainya sarana pelabuhan dan transportasi ternak
Belum terbangunnya sistem pembibitan sapi nasional
Kementerian Pertanian
4. REGULASI / KELEMBAGAAN
Perijinan investasi untuk pengembangan integrasi sawitsapi Perijinan HGU investasi tanaman pangan yang belum diatur petunjuk pelaksanaannya kecuali untuk tebu Kelembagaan petani yang belum mempunyai posisi tawar yang kuat
5. SDM
Kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam memanfaatkan teknologi maju Menurunnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian
- Keterbatasan tenaga penyuluh, pengamat OPT, Pengawas Benih Tanaman serta tenaga Kesehatan Hewan
6. PERMODALAN
Sulitnya akses petani terhadap permodalan
Tunggakan kredit usaha tani yang belum terselesaikan
Persyaratan agunan kredit KKPE berupa sertifikat, menghambat penyaluran
www.pertanian.go.id
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. PERUBAHAN IKLIM 7. LAJU URBANISASI yang tinggi, sehingga generasi muda cenderung meninggalkan perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang diminati generasi penerus.
• Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis pangan.
2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL. • Terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal. • Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor
6. ASPEK DISTRIBUSI mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. Diperlukan
3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL
aksesibilitas dan sarana transportasi yang lebih efisien.
5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK melebihi kapasitas lahan Kementerian Pertanian yang tersedia
• Harga pangan yang berfluktuasi akibat perubahan iklim sehinga harga pangan menjadi mahal
4. BENCANA ALAM • Kemampuan dan ketersediaan pangan sering terganggu
www.pertanian.go.id
Asean Economic Community
AEC 2015
Efektif berlaku 31 Desember 2015
2016 • populasi yang mendekati angka 600 juta • ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia.
2014 2013
Kementerian Pertanian
• Pasar Tunggal & basis produksi Asean • Pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tk terampil, aliran modal yang lebih bebas
www.pertanian.go.id 10
ISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPAN
1
• Kecukupan produksi komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor
2
• Peningkatan daya saing produk di dalam negeri / antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic Community 2015), Indonesia sebagai target pasar.
3
• Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional
4
• Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu
5
• Peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id11
III
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 2015-2019
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP) 2013--2045 2013 VISI: “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”
MISI 2013-2045: Mengembangkan dan mewujudkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penataan ruang dan reforma agraria Sistem pertanian tropika terpadu Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan Sistem pemasaran dan rantai nilai produk Sistem pembiayaan pertanian Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas Infrastruktur pertanian dan perdesaan Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Penduduk Perdesaan: 123 juta Penduduk Perdesaan: 122.6 jutajiwa PDB Per Kapita: 15.672 jiwa Pangsa PDB pertanian (on-farm): PDB Per Kapita: 8.430 4% Pangsa PDB pertanian (on-farm): Pangsa PDB Industri: 33% Penduduk Perdesaan: 122.0 6% juta Pangsa PDB agroindutri: 20% Pangsa PDB industri: 46% jiwa Pangsa PDB agroindustri: 29% Pangsa TK pertanian (on farm): PDB Per Kapita: 5.737 Pangsa TK pertanian (on farm): 9% Pangsa PDB pertanian (on-farm): Pangsa TK agroindustri: 19% 20% 9% Sosok usahatani (sistem Pangsa PDB industri: 45% Pangsa TK agroindustri: 31% pertanian terpadu): Menuju Sosok usahatani (sistem Pangsa PDB agroindustri: 27% multifungsi pertanian pertanian Pangsa TK pertanian (on farm): 28% terpadu): Dominasi Terwujudnya Kehidupan Pangsa TK agroindustri: 30% pertanian Penduduk Perdesaan: 121.0 juta kompleks on-farm & off-farm berkeadilan dan Berkualitas Sosok usahatani (sistem pertanian jiwa terpadu): Menuju Dominasi (agro-industri) PDB Per Kapita: 4.053 Terwujudnya kemandirian pertanian Pangsa PDB pertanian (on-farm): kompleks on-farm & off-farmpertanian dan Pangan 12% (agroindustri) perdesaan Pangsa PDB industri: 29.5% kompleks on-farm & off-farm (agroPangsa PDB agroindustri: 17% industri) Pangsa TK pertanian (on farm): Terbangunnya sistem pertanian 35% terpadu Pangsa TK agroindustri: 15% Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Pemantapan (capacity buiding, pelembagaan) menuju industrialisasi pertanian dan perdesaan terpadu Terbangunnya fondasi pertanian industrial berkelanjutan
Penduduk Perdesaan: 122.2 juta jiwa PDB Per Kapita: 24.336 Pangsa PDB pertanian (on-farm): 3% Pangsa PDB Industri: 21% Pangsa PDB agroindutri: 13% Pangsa TK pertanian (on farm): 7% Pangsa TK agroindustri: 12% Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Pertanian Industrial kompleks Terwujudnya pertanian mandiri, maju, adil dan makmur
2045
2035
2025
2020
TAHAPAN SIPP DAN TARGET KUANTITATIF PERIODISASI LIMA TAHUNAN MENUJU 2045
2015 Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
SASARAN SIPP AKHIR 2015 1. Penduduk perdesaan 121 juta jiwa 2. PDB per kapita $ 4.053/kap/tahun 3. Pangsa PDB pertanian(onfarm) 12% 4. Pangsa PDB Industri: 29,5% 5. Pangsa PDB Agroindustri: 17% 6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 35% 7. Pangsa TK Agroindustri: 15,0% 8. Sosok SPT: pemantapan (capacity building, pelembagaan) menuju industrialisasi pertanian dan perdesaan terpadu. 9. Sasaran: terbangunnya fondasi Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan.
Kementerian Pertanian
SASARAN SIPP AKHIR 2020 1. Penduduk perdesaan 122 juta jiwa 2. PDB per kapita $ 5.737/kap/tahun 3. Pangsa PDB pertanian (on-farm) 9% 4. Pangsa PDB Industri: 45% 5. Pangsa PDB Agroindustri: 27% 6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 28% 7. Pangsa TK Agroindustri: 30,0% 8. Sosok SPT: Menuju dominasi pertanian kompleks on-farm dan offfarm (bioindustri) perdesaan. 9. Sasaran: kompleks on-farm dan offfarm (agro-industri) terbangunnya sistem pertanian Bioindustri Berkelanjutan.
www.pertanian.go.id
SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015--2019 2015
1. Meningkatnya Ketahanan Pangan dengan penyediaan bahan pangan pokok (padi, jagung, kedelai, gula, daging, dan lainnya) 2. Meningkatnya ekspor dan substitusi impor produk pertanian 3. Meningkatnya ketersediaan bahan baku bioindustri dan bio-energi 4. Meningkatnya kesejahteraan petani
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015 2015--2019
1. Menjadikan basis produksi komoditas pangan, komoditas ekspor, penyedia bahan baku bio-industri dan bio-energi dengan pendekatan kawasan 2. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan daya saing produk pertanian 3. Menyediakan/peningkatan prasarana dan sarana dasar pertanian 4. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan petani
5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015--2019 2015 1. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) yang berdampak bagi perekonomian 2. Kebijakan pengembangan komoditas ekspor dan substitusi impor serta komoditas penyedia bahan baku bio-industri dan bio-energi 3. Kebijakan peningkatan daya saing produk pertanian melalui standarisasi produk dan proses, peningkatan rantai pasok (supply chain) dan rantai nilai (value chain), mutu dan keamanan pangan 4. Kebijakan pengembangan infrastruktur (lahan, air, sarana dan prasarana) dan agro-industri di perdesaan, sebagai dasar/ landasan pengembangan bio-industri berkelanjutan Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan... 5. Kebijakan re-orientasi produksi dari satu jenis produk menjadi multi produk (produk utama, bioenergi, produk sampingan, produk dari limbah, zero waste dan lainnya) 6. Kebijakan pengembangan kawasan/klaster, yaitu pada kawasan tertentu yang mengungkit pencapaian target nasional 7. Kebijakan sistem perbenihan/pembibitan, perlindungan petani, kelembagaan ekonomi petani, inovasi dan diseminasi teknologi, penyuluhan, dan kebijakan sistem perkarantinaan pertanian 8. Kebijakan mendukung program tematik: MP3EI, MP3KI, Pengarusutamaa Gender (PUG), Kerjasama Selatan-Selatan (KSS), ketenagakerjaan, percepatan daerah tertinggal, kawasan khusus dan wilayah perbatasan, Pengembangan Papua dan Papua Barat 9. Kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penanganan pasca bencana alam Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan... 10. Kebijakan subsidi: (1) subsidi pupuk tetap diperlukan dengan fokus mengurangi pupuk tunggal, dan menaikan subsidi pupuk majemuk, (2) pupuk organik tetap dikembangkan bukan dengan dukungan subsidi, tetapi dialihkan menjadi kegiatan pengembangan pupuk organik, (3) subsidi benih difokuskan pada: penyediaan benih sumber (subsidi) dan kegiatan penguatan penangkar benih/bibit memproduksi benih sebar. 11. Kebijakan kredit: (1) kredit ketahanan pangan dilanjutkan untuk mendorong dan meningkatkan produksi dan produktivitas pangan guna mendukung ketahanan pangan, (2) untuk lebih menjamin teralokasinya kredit untuk pangan, maka plafon kredit dialokasikan menurut subsektor, (3) untuk memecahkan kelangkaan tenaga kerja & menjamin pengelolaan pangan skala luas, maka kredit mekanisasi pertanian sangat diperlukan, (4) kegiatan sertifikasi tanah perlu dilakukan, agar layak kredit Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan... 12. Kebijakan pengarusutamaan Hayati: (1) peningkatan pemahaman pengelolaan keanekaragaman hayati; (2) perlindungan, pelestarian dan rehabilitasi keanekaragaman hayati; (3) peningkatan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan baru lokal dalam mendukung diversifikasi pangan, untuk kegiatan biofarmaka, kosmetika dan pemanfaatan lainnya yang memberi nilai tambah; (4) kapasitas SDM dan Iptek untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.
13. Tatakelola Kepemerintahan yang baik dan Reformasi Birokrasi: (1) peningkatan kualitas pelayanan publik,; (2) peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (3) penerapan SAKIP; (4) mengoptimalkan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja pegawai; (5) penataan manajemen aparatur; (6) peningkatan pengawasan dan akuntabilitas; (7) pembenahan sistem kelembagaan, ketatalaksanaan dan manajemen; (8) pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN; (9) Pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam peningkatan efisiensi kerja dan pelayanan publik.
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
KEBIJAKAN FOKUS PENGEMBANGAN KOMODITAS 1. Bahan Pangan Pokok Nasional: Beras, Jagung, Kedelai, Gula, Daging Unggas, Daging Sapi-Kerbau 2. Bahan Pangan Pokok Lokal: Sagu, Jagung (NTT-Madura), UmbiUmbian (ubi kayu, ubi jalar) 3. Produk Pertanian Penting Pengendali Inflasi: Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, CPO/Minyak Goreng 4. Bahan Baku Industri (Konvensional): Sawit, Karet, Kakao, Kopi, Susu, Ubi kayu 5. Bahan Baku Industri lainnya : Sorgum, Gandum, Tanaman Obat, Minyak Atsiri 6. Produk Industri Pertanian Prospektif : Aneka Tepung, Jamu 7. Produk Energi Pertanian Prospektif : Biodiesel, Bioetanol, Biogas 8. Produk Pertanian Berorientasi Ekspor Prospektif : Pala, Lada, Buahbuahan (Nanas, Manggis, Salak, Mangga, Jeruk), Kambing/Domba, Babi, Florikultura
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
KEBUTUHAN REGULASI DALAM RANGKA PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Regulasi di bidang lahan: mempercepat penerbitan Perda Provinsi/ Kab/Kota dan penyempurnakan Perda sesuai UU 41/2009. 2. Regulasi sarana pertanian: perbaikan subsidi pupuk dan subsidi benih; pengembangan sistem perbenihan. 3. Regulasi pembiayaan pertanian: mempercepat dan mempermudah persyaratan akses petani pada skim kredit. 4. Regulasi perlindungan petani: implmentasi UU 19/2013 asuransi usahatani 5. Regulasi terkait penganekaragaman pangan dan gizi 6. Regulasi di bidang ekspor pertanian dan impor produk pertanian: 7. Regulasi kemudahan investasi di sektor pertanian Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
SASARAN INDIKATOR MAKRO PERTANIAN 2015-2019 URAIAN
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Growth PDB Pert luas 3,5 3,6 3,7 3,7 3,8 (%) Neraca Perdagangan 17,87 18,08 18,30 18,52 18,74 (US$ Milyar) Tenaga Kerja 35,36 35,09 34,89 34,73 34,68 (juta orang) Investasi PMA 24.289,2 26.427,5 27.985,1 30.471,2 32.313,4 (Rp milyar) Investasi PMDN 18.294,9 19.905,4 21.078,6 22.951,3 24.338,8 (Rp milyar) NTP (2012:100) Kementerian Pertanian
102,00
102,72
103,38
103,99
104,56
www.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2015-2019
No
Komoditas
2015 1 Padi 73.444.901 2 Jagung 20.544.341 3 Kedelai 1.294.756 4 Kacang Tanah 800.000 5 Kacang Hijau 350.000 6 Ubi Kayu 26.600.000 7 Ubi Jalar 2.650.000
2016 75.134.134 21.016.861 1.324.535 821.750 370.000 27.300.000 2.700.000
Tahun 2017 76.862.219 21.500.249 1.355.000 846.250 390.000 27.600.000 2.800.000
2018 78.630.050 21.994.755 1.386.165 873.750 410.000 28.100.000 2.850.000
2019 80.438.541 22.500.634 1.418.046 904.250 430.000 28.300.000 2.950.000
Keterangan : 1. Sasaran peningkatan produksi sebesar 2,3 % 2. Baseline 2014 Padi 73.162.171 Ton, Jagung 20.087.445 Ton, Kedelai 1.265.646 Ton
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI HORTIKULTURA UTAMA 2015 - 2019 No
Komoditas
Produksi Sasaran 2015
1
Cabai Besar (ton) Cabai Rawit (ton)
2
Bawang Merah (ton) Bawang Putih (ton)
3
Kentang (ton)
4
Mangga (ton)
5
Manggis (ton)
6
Pisang (ton)
7
Jeruk (Siam/Keprok) (ton)
8
Durian (ton)
9
Rimpang (Kg)
10
Anggrek (Tangkai)
11
Krisan (Tangkai)
2016
2017
2018
2019
1,267,325
1,292,672
1,318,525
1,344,896
1,371,794
856,615
873,748
891,222
909,047
927,228
1,011,771
1,032,007
1,052,647
1,073,700
1,095,174
18,577
18,949
19,328
19,714
20,108
1,296,445
1,322,374
1,348,821
1,375,798
1,403,314
2,377,421
2,424,969
2,473,469
2,522,938
2,573,397
191,932
195,771
199,686
203,680
207,753
6,432,428
6,561,077
6,692,298
6,826,144
6,962,667
1,546,811
1,577,747
1,609,302
1,641,488
1,674,318
896,125
914,048
932,328
950,975
969,995
412,456,752
418,944,168
425,431,585
431,919,002
438,406,419
21,416,982
22,428,998
23,441,014
24,453,030
25,465,046
348,031,062
375,016,554
402,002,045
428,987,536
455,973,027
Prediksi Sasaran Strategis Ditjenbun periode 2015-2019
Prediksi Sasaran Mikro
5.2.2. Prediksi Produksi SASARAN KOMODITAS PERKEBUNAN 2015-2019 Prediksi Produksi (Ton/Tahun)
No
Komoditas
1 Kapas 2 Kakao 3 Teh 4 Cengkeh 5 Karet 6 Kelapa 7 Kopi 8 Lada 9 Jambu Mete 10 Kelapa Sawit 11 Tembakau 12 Tebu 13 Nilam 14 Pala TOTAL
2015
2016
2017
2018
2019
2.723 896.620 153.756 110.361 3.322.855 3.843.397 757.662 97.234 129.069 29.648.079 279.588 3.102.221 3.357 28.868 42.375.790
2.996 986.752 179.397 119.821 3.573.963 4.010.111 793.353 105.395 140.969 32.667.067 298.801 3.451.295 3.935 31.486 46.365.341
3.444 1.071.131 191.881 130.123 3.775.158 4.184.563 837.932 114.268 153.966 34.374.479 319.394 3.640.619 4.614 34.341 48.835.913
4.137 1.162.960 205.272 141.342 3.988.186 4.367.132 885.153 123.915 168.161 36.175.344 341.471 3.840.801 5.412 37.455 51.446.741
5.166 1.262.916 219.640 153.564 4.213.770 4.558.216 935.178 134.407 183.665 38.074.987 365.141 4.052.490 6.351 40.852 54.206.343
Kementerian Pertanian
Laju Pertumb. (%) 17,49 8,94 9,40 8,61 6,12 4,36 5,40 8,43 9,22 6,47 6,90 6,94 17,28 9,07 6,36
www.pertanian.go.id
SASARAN KOMODITAS PETERNAKAN 2015-2019 A. PROYEKSI POPULASI TAHUN 20152015-2019 (000 ekor) No
Jenis Ternak
1
Sapi Potong
2
Sapi Perah
3
Kerbau
4
Tahun 2015
2016
2017
2018
2019
12.916
13.131
13.416
13.780
14.234
455
463
474
486
499
1.116
1.122
1.134
1.148
1.165
Kambing
20.042
20.817
21.623
22.460
23.329
5
Domba
16.617
17.752
18.964
20.259
21.642
6
Babi
8.884
9.221
9.571
9.935
10.312
7
Ayam Buras
293.881
295.609
297.348
299.096
300.855
8
Ayam Petelur
168.163
179.690
192.007
205.169
219.233
9
Ayam Pedaging
1.497.497
1.574.103
1.654.628
1.739.272
1.828.247
49.419
51.050
52.734
54.474
56.271
10 Itik
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan…. B. PROYEKSI PRODUKSI DAGING, TELUR DAN SUSU TAHUN 2015 - 2019 (000 ton) No
Jenis Ternak
A
Daging
1 2 3 4 5 6 7 8 9 B
2015
2016
Tahun 2017
2018
2019
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik
2.941,48 477,46 29,12 68,42 43,07 263,88 287,09 76,81 1.690,31 35,32
3.103,13 498,12 29,91 71,07 46,01 273,9 288,77 82,08 1.776,78 36,49
3.278,92 557,23 30,88 73,82 49,15 284,3 290,47 87,71 1.867,67 37,69
3.470,89 626,62 31,96 76,67 52,51 295,09 292,18 93,72 1.963,21 38,93
3.681,71 708,62 33,15 79,64 56,1 306,3 293,9 100,14 2.063,64 40,22
Telur
1.923,30
2.048,80
2.183,28
2.327,38
2.481,84
208,81
213,03
217,34
221,73
226,21
1.418,94
1.527,93
1.645,30
1.771,68
1.907,77
295,55
307,84
320,64
333,97
347,86
1.110,46
1.181,11
1.256,25
1.336,18
1.421,19
Ayam Buras Ayam Petelur Itik C Susu
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
SASARAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015-2019 No.
IKU
2015
1.
Skor PPH
2.
Penurunan wilayah 4% rawan pangan
3.
82,9
2016
2017
2018
2019
84,1
85,3
86,5
87,8
4%
4%
4%
4%
Stabilnya harga Sesuai HPP Sesuai pangan (gabah) di HPP tingkat produsen
Sesuai HPP
Sesuai HPP Sesuai HPP
4.
Stabilnya harga CV<10% pangan (beras) di tingkat konsumen
CV<10%
CV<10%
CV<10%
CV<10%
5.
Kons. Energi (kkal/kap/hr)
2.011
2.025
2.039
2.053
2.067
6.
Kons.Protein (gr/kap/hr)
55,3
55,5
55,7
55,8
56,0
Kementerian Pertanian
30 www.pertanian.go.id
IV
PAGU INDIKATIF RAPBN DAN PROGRAM KEMENTAN 2015
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
RANCANGAN TEMA RKP 2015 Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan Reformasi pembangunan untuk struktur ekonomi yang kokoh: perceptan hilirisasi industri berbasis SDA; mengurangi impor barang modal dan bahan baku; kepastian dan penegakan hukum serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Percepatan pembangunan ekonomi secara menyeluruh: daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek, Berkeadilan: pembangunan inklusif dan peningkatan rasa keadilan.
Kementerian Pertanian
32 www.pertanian.go.id 32
RANCANGAN ISU STRATEGIS PER BIDANG PEMBANGUNAN 2015*) NO.
ISU STRATEGIS BIDANG PEMBANGUNAN EKONOMI
2
3
4
1
Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
2
Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas
3
Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
4
Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi
BIDANG PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA 3 Peningkatan Ketahanan Air BIDANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP 1
Perkuatan Ketahanan Pangan
2
Peningkatan Ketahanan Energi
3
Percepatan Pembangunan Kelautan
4
Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup
BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 9
1
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
2
Pengelolaan Risiko Bencana
3
Sinergi Pembangunan Perdesaan
*) Perkiraan awal kebutuhan pendanaan isu strategis pembangunan mencapai Rp. 438,1 T
Kementerian Pertanian
33 www.pertanian.go.id 33
Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 Rp 15,82 T RANCANGAN PAGU INDIKATIF APBN 2015 (Rp 000) NO
ESELON-I
BELANJA OPERASIONAL
BELANJA OPERASIONAL / BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG MENGIKAT
PLN
HLN
1 SEKRETARIAT JENDERAL
767.264.116
50.000.000
817.264.116
-
2 INSPEKTORAT JENDERAL
20.172.000
3.264.000
23.436.000
-
3 DITJEN TANAMAN PANGAN
52.500.000
12.266.000
64.766.000
-
4 DITJEN HORTIKULTURA
33.010.186
10.289.000
43.299.186
-
5 DITJEN PERKEBUNAN
87.688.000
11.511.000
99.199.000
6 DITJEN PKH
140.786.000
60.000.000
7 DITJEN PPHP
23.961.000
8 DITJEN PSP
BLU
6.300.000
-
RUPIAH MURNI
3.036.251
TOTAL
402.856.599
1.229.456.966
62.092.157
85.528.157
-
-
-
627.475
2.663.310.884
2.732.204.359
-
-
-
585.795.800
629.094.986
-
-
-
506.570
1.485.520.851
1.585.226.421
200.786.000
-
-
19.329.170 8.577.099
1.431.922.474
1.660.614.743
5.375.000
29.336.000
-
-
563.940.200
593.276.200
29.147.898
13.134.000
42.281.898 11.760.000 4.500.000
-
3.143.790.400
3.202.332.298
9 BADAN LITBANG
553.048.800
155.300.000
708.348.800 246.360.000
-
10.652.206
717.609.234
1.682.970.240
10 BPPSDMP
139.290.000
46.392.000
185.682.000
2.500.000
-
2.851.605
968.490.095
1.159.523.700
11 BKP
24.410.000
8.200.000
32.610.000 140.400.000 4.560.000
-
404.814.900
582.384.900
12 BARANTAN
232.377.000
150.000.000
246.955.711
682.382.030
2.103.655.000
525.731.000
JUMLAH
Kementerian Pertanian
382.377.000
-
-
PNBP
3.500.000
-
-
-
-
53.049.319
2.629.386.000 398.520.000 21.360.000 19.329.170 79.300.525
12.677.099.305 15.824.995.000
www.pertanian.go.id 34
Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 untuk Subsidi Pupuk dan Subsidi Benih
SUBSIDI 1 Subsidi Pupuk 2 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) JUMLAH
Kementerian Pertanian
ALOKASI (Rp 000) 32.203.100.000 1.003.400.000 33.206.500.000
www.pertanian.go.id 35
PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 20152015-2019 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Setjen) 2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian (Itjen) 3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan (Ditjen Tanaman Pangan) 4. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan (Ditjen Hortikultura) 5. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Ditjen Perkebunan) 6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat (Ditjen PKH) 7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian (Ditjen PPHP) 8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) 9. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-industri Berkelanjutan (Balitbangtan) 10. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian (BPPSDMP) 11. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (BKP) 12. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Barantan)
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (1) NO
KEGIATAN PRIORITAS
Ditjen Tanaman Pangan 1. Pengembangan Budidaya Padi 2. Pengembangan Budidaya Jagung 3. Pengembangan Budidaya Kedelai 4. Pengembangan Budidaya Ubi Kayu 5. Bantuan Sarana Pascapanen Ditjen Hortikultura 1. Kawasan Tanaman Buah 2. Kawasan Tanaman Florikultura 3. Kawasan Tanaman Sayuran dan Obat 4. Fasilitasi Pengelolaan OPT Hortikultura 5. Lembaga Perbenihan Hortikultura Ditjen Perkebunan 1. Pengembangan Kopi 2. Pengembangan T e h 3. Pengembangan Kakao 4. Pengembangan Lada 5. Pengembangan Karet 6. Pengembangan Kelapa 7. Pengembangan Kelapa Sawit 8. Pengembangan Sagu 9. Pengembangan Tebu 10. Penanganan OPT Perkebunan 11. Pembinaan Pascapanen Perkebunan
Kementerian Pertanian
VOLUME 350.000 Ha 35.000 Ha 350.000 Ha 9.950 Ha 2.205 Unit 6.307 Ha 450.000 m2 1.304 Ha 2.045 Kali 160 Lembaga 4.900 Ha 3.300 Ha 21.000 Ha 1.700 Ha 19.600 Ha 25.100 Ha 5.500 Ha 1.400 Ha 60.000 Ha 16.700 Ha 303 Keltan
ALOKASI (Rp 000) 2.059.458.400 1.058.500.000 72.975.000 681.750.000 29.850.000 216.383.400 392.520.900 98.490.000 39.480.800 131.125.100 58.711.100 64.713.900 1.112.254.007 36.474.360 77.063.095 177.620.899 18.058.217 145.970.076 68.043.543 42.746.810 8.446.445 475.728.625 32.762.984 29.338.953
www.pertanian.go.id
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (2) NO
KEGIATAN PRIORITAS
Ditjen Peternakan & Kesehatan Hewan 1. Pengembangan Budidaya Ternak Potong 2. Pengendalian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis 3. Produksi Vaksin dan Bahan Biologis 4. Peningkatan Produksi Benih Ternak 5. Peningkatan Produksi Bibit Ternak 6. Penguatan Kelembagaan Perbibitan 7. Pengembangan Pakan Hijauan 8. Penerapan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH Ditjen PPHP 1. Unit Usaha Pengolahan Hasil Tanaman Pangan 2. Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura 3. Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan 4. Unit Usaha Pengolahan Hasil Peternakan 5. Kelembagaan Pemasaran Petani 6. Pameran, Promosi, Eksibisi dan Perleombaan di Dalam Negeri/Luar Negeri Ditjen PSP 1. Jalan Pertanian 2. Pengembangan Optimasi Lahan 3. Pengembangan Metode SRI 4. Perluasan Sawah 5. Perluasan Areal Hortikultura/Perkebunan/Peternakan 6. Pengembangan Jaringan Irigasi 7. Bantuan Traktor Roda-2 8. Bantuan Traktor Roda-4 9. Bantuan Pompa Air 10. PUAP
Kementerian Pertanian
VOLUME 550 Keltan 5.590.515 Dosis 6.377.775 Dosis 4.800.000 Dosis 312.260 Ekor 268 Keltan 3.000.000 Stek 154 Unit Usaha 115 Unit 55 Unit 95 Unit 85 Unit 100 Unit 22 Kali
500 KM 200.000 Ha 100.000 Ha 40.000 Ha 25.000 Ha 350.000 Ha 4.398 Unit 50 Unit 2.420 Unit 5.000 Gapoktan
ALOKASI (Rp 000) 1.003.396.413 303.611.010 136.023.011 21.612.185 72.663.930 100.824.353 107.906.175 109.300.000 151.455.749 339.080.300 79.450.000 36.300.000 56.200.000 62.800.000 83.570.300 20.760.000 2.324.850.000 50.000.000 420.000.000 210.000.000 424.000.000 175.000.000 350.000.000 109.950.000 37.500.000 48.400.000 500.000.000
www.pertanian.go.id
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (3) NO
KEGIATAN PRIORITAS
Badan PPSDMP 1. Aparatur Pertanian yang Ditingkatkan Kompetensinya 2. Non Aparatur yang Ditingkatkan Kompetensinya 3. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Tinggi Kedinasan 4. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang Difasilitasi 5. Ketenagaan Penyuluhan yang Difasilitasi 6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di Lokasi Sentra Produksi Pangan Utama 7. Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Menengah Pertanian Badan Ketahanan Pangan 1. Jumlah Lembaga Usaha Pangan Masyarakat yang Dikembangkan 2. Jumlah Lumbung Pangan yang Diberdayakan 3. Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan 4. Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang Diberdayakan 5. Jumlah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang Dikembangkan 6. Jumlah Desa yang Diberdayakan dalam P2KP
Kementerian Pertanian
VOLUME 3.276 Orang 3.716 Orang 2.776 Orang
ALOKASI (Rp 000) 739.346.100 50.507.600 18.580.600 34.212.000
1.645 Unit 47.949 Orang 1.000 WKPP
98.965.300 461.600.900 50.646.000
18.230 Orang
24.833.700
327 Lembaga
262.673.000 39.977.000
1.483 Lumbung 429 Desa 144 Kawasan 456 SKPG
43.341.000 26.085.000 47.042.000 25.578.000
2.699 Desa
80.650.000
www.pertanian.go.id
REFOCUSING PEMBANGUNAN PERTANIAN BERDIMENSI WILAYAH 1.Refocusing program dan kegiatan: mendukung ketahanan pangan, stabilisasi harga, ekspor dan substitusi impor, bahan baku bio-energi dan bio-industri, mendukung program tematik: MP3EI, MP3KI, MDG,s PDT, BNPP
2.Refocusing komoditas: komoditas strategis, pangan pokok, pangan lokal, pengendali inflasi, bahan baku industri, ekspor, substitusi impor
3.Refocusing lokasi kawasan: merupakan kawasan andalan, sejalan MP3EI, tidk tersebar merata, skala luasan berdampak nasional, bisa pengembangan kawasan baru maupun existing.
4.Refousing kegiatan: berdasarkan need assessment, didukung regulasi, dialokasikan kegiatan “trigger”, menarik investor
5.Refocusing jumlah satker: diupaykaan ramping, mendukung WTP, skala pagu layak, berkinerja baik, tersedia SDM memadai, pengelolaan asset-nya.
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
TINDAKLANJUT PENGEMBANGAN KAWASAN 2015--2019 2015 1. Daftar lokasi pengembangan kawasan andalan dan program yang akan dilaksanakan, akan ditetapkan melalui Permentan dan disajikan ke dalam Renstra Kementan 2015-2019 2. Provinsi agar menyusun master-plan pengembangan kawasan lintas kabupaten/kota, sedangkan kabupaten/kota menjabarkan masterplan tersebut ke dalam acion-plan spesifik lokasi. 3. Pemda membentuk kelembagaan yang bertugas mengelola dan mengembangkan kawasan. 4. Menerbitkan Perda guna menindaklanjuti UU Nomor 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta Perda lainnya yang mendukung terciptanya iklim usahatani yang kondusif dan berkelanjutan;
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan… Lanjutan … 5. Menerbitkan Perda guna menindaklanjuti UU Nomor 41/2009 tentang PLPPB serta Perda lainnya guna terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan; 6. Melakukan penataan lahan pertanian dan pengendalian alih fungsi lahan; 7. Mendorong dan mempermudah akses petani/peternak terhadap sumber daya lahan, teknologi, permodalan , dan pasar; 8. Mengalokasikan dukungan anggaran APBD secara proporsional untuk pengutuhan kawasan pertanian 9. Melakukan sinkronisasi rancangan program dan kegiatan di wilayah secara berkelanjutan, implementasi, pembinaan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pengembangan kawasan. Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Lanjutan… Lanjutan … 10. Mengembangan sistem informasi dan membangun database baik tabular maupun spasial untuk pengembangan kawasan. 11. Eselon-I lingkup Kementan melakukan pendampingan dalam proses menyusun master-plan dan action-plan serta pengawalan implementasi di lapangan. 12. Kriteria pemilihan komoditas, penentuan lokasi kawasan, penyusunan master-plan dan action-plan, pengorganisasian, monev dan database mengacu kepada Permentan 50/2012.
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id