Disampaikan pada Diklat Management Quality Control bagi Kepala SMP Se-Provinsi Banten, Hotel Patra Jasa Anyer, Serang Banten
Oleh : DEDI HERDIANA HAFID
1. MEMAHAMI BELAJAR HARUS BERKAITAN DENGAN KONSEP BELAJAR (PBM) a. Siswa dengan segala
karakteristiknya (prilaku belajarnya) b. Tujuan –measurable c. Guru
INTERAKSI TIGA KOMPONEN PBM
RENCANA
EVALUASI
TUJUAN
GURU
BELAJAR
MENGAJAR
SISWA
PBM : SUATU INTERAKSI ANTARA SISWA DENGAN GURU DALAM MENCAPAI TUJUAN
2. DEFINISI BELAJAR Belajar merupakan proses perubahan prilaku dan pribadi individu berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu
3. KARAKTERISTIK BELAJAR a)Perubahan intensional, sengaja, dan disadari b)Perubahannya bersifat positif dan normatif c) Perubahan efektif (Bermakna)
TEORI BELAJAR
Teori belajar yang akan diuraikan ialah : a. Teori koneksionisme b. Teori conditioning c. Teori gestalt d. Teori medan
a. Teori koneksionisme Teori ini dikembangkan dalam tahun 1913, 1932, 1935,
1968. Proses belajar berlangsung secara trial and error menurut hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum efek. 1. Hukum kesiapan mencakup tiga keadaan yaitu : •
Seseorang cenderung untuk melakukan suatu tindakan karena tindakan tersebut dapat menimbulkan kepuasan.
•
Seseorang yang tidak jadi melakukan suatu tindakan yang diinginkan cenderung melakukan tindakan lain untuk mengurangi atau menetralisir kekecewaan atau ketidakpuasannya.
•
Seseorang yang cenderung untuk tidak melakukan suatu kegiatan tetapi ia dipaksa untuk melakukannya maka timbul ketidakpuasan dalam dirinya sehingga ia melakukan tindakan lain untuk mengurangi atau menetralisir ketidakpuasannya.
Hukum kesiapan ini mengandung makna bahwa kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien jika siswa telah memiliki kesiapan belajar
2.
Hukum Latihan Hukum ini menyatakan bahwa koneksi antara kondisi dan tindakan akan menjadi kuat karena latihan (law (law of use) dan menjadi lemah karena kurang atau tanpa latihan (law (law of disuse)
3. Hukum Efek
Hukum ini menyatakan bahwa kegiatan belajar yang memberikan efek hasil belajar yang menyenangkan seperti hadiah dan pujian, cenderung untuk diulangi dan ditingkatkan, sedangkan kegiatan belajar yang memberikan efek hasil belajar yang tidak menyenangkan (hukuman atau celaan) cenderung untuk dihentikan atau tidak diulangi.
4. Konsep Transfer of Training
konsep ini mengandung makna bahwa apa yang telah pernah dipelajari atau dilatihkan di sekolah dapat dimanfaatkan untuk memecahkan hal-hal lain. Jadi tugas pendidikan di sekolah ialah memilih berbagai pengalaman belajar yang diperolehnya mengandung nilai transfer of training seoptimal mungkin untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk pendidikan selanjutnya.
b. Teori conditioning
Teori ini dipelopori oleh Pavlov (1927), kemudian dikembangkan oleh Watson (1970), Guthie (1935, 1942), Skinner (1938, 1948, 1953, 1971 ). Pada garis besarnya uraian teorinya adalah: 1. Teori Classical Conditioning dari Pavlov Teori ini didasarkan pada percobaan mengenai berfungsinya kelenjar ludah dari anjing percobaan bila disodori makanan, disorotkan cahaya ataupun mendengar bunyi lonceng. Eksperimen klasik ini menghasilkan konsep bahwa tingkah laku tertentu dapat dibentuk, dipelajari melalui latihan yang direncanakan.
2. Teori Conditioning dari Watson Teori ini didasarkan pada percobaan mengenai ketakutan anak terhadap kelinci dan tikus putih yang menghasilkan konsep bahwa perasaan ketakutan anak dapat diubah melalui latihan dari takut menjadi tidak takut atau takut menjadi tidak takut. Perubahanperubahan tingkah laku manusia terjadi sebagai hasil daripada conditioning berupa latihan atau kebiasaan berupa latihan atau kebiasaan mereaksi terhadap perangsang tertentu yang dialami.
3. Teori Operant Conditioning dari Skinner Teori ini dikembangkan melalui percobaan dengan burung dan dengan kotak yang ada pengungkitnya bila ada yang tertekan dapat mengeluarkan makanan/minuman. Teorinya disebut operant conditioning karena menurutnya tingkah laku dapat ditimbulkan oleh perangsang lingkungannya disebut Operant Behavior. Secara singkat, konsep yang berhubungan dengan operant conditioning adalah : 1. Penguatan positif dan penguatan negatif 2. Shapping, yaitu proses pembentukan tingkah laku yang makin mendekati tingkah laku yang diharapkan. 3. Pendekatan suksesif, yaitu proses pembentukan tingkah laku yang menggunakan penguatan pada saat yang tepat sehingga respons dapat diubah sesuai dengan yang disyaratkan. 4. Extinction, yaitu proses penghentian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakannya penguatan. 5. Changing of respons, yaitu respons dan stimulus yang berangkaian satu sama lain. 6. Skedul penguatan berupa berbagai variasi pemberian penguatan seperti :rasio tetap dan bervariasi, interval tetap dan bervariasi.
4. Teori Conditoning dari Guthrie Teori ini dikembangkan untuk menemukan cara mengubah kebiasaan yang kurang baik dengan memanfaatkan teori conditioning. Dalam proses conditioning, suatu stimulus dari unit tertentu dapat diubah menjadi stimulus lain. Dengan kata lain kebiasaan yang tidak baik dalam deretan tingkah laku, dapat dihilangkan atau diganti dengan kebiasaan yang lebih baik. Metode Guthrie dilakukan untuk mengubah tingkah laku, yaitu : 1. Metode respon bertentangan, yaitu contohnya untuk menghilangkan kejijikan binatang tertentu, maka permainan yang paling disukai anak didekatkan dengan binatang tersebut dan dilakukan secara berulang-ulang hingga tidak lagi jijik terhadap binatang tersebut. 2. Metode Membosankan, contohnya yaitu misalkan anak kecil yang suka merokok disuruh menghisap rokok terus menerus sampai bosan. 3. Metode merubah lingkungan, contohnya misalkan merubah letak tempat tidur, letak kursi dan meja di dalam rumah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki suasana agar betah di rumah.
C. Teori Gestalt dari Koffka
Teori ini dikembangkan Kohler (1925, 1947, 1969), Koffka (1935) dan wertheimer (1945) Dari hasil penelitian kohler terhadap simpanse yang pada mulanya diarahkan pada pengamatan bentuk (gestalt) didapat hukum-hukum sebagai berikut: 1. Hukum Pragmanz (penuh arti), hukum ini menyatakan bahwa pengamatan terhadap suatu objek cenderung untuk dikaitkan dengan sesuatu yang mempunyai arti diihat dari susunan, bentuk, ukuran, warna dan sebagainya. 2. Hukum Kesamaan (Law of Simiarity), hukum ini menyatakan bahwa hal yang sama cenderung untuk membentuk gestalt, misalkan deretan tegak lurus ataukan barisan sejajar sebagai kesatuan (gestalt). 3. Hukum Keterdekatan (Law of Proxymity), hukum ini menyatakan bahwa halhal yang saling berdekatan membentuk gestalt. 4. Hukum Ketertutupan (Law of Closure), hukum ini menyatakan bahwa hal-hal yang tertutup cenderung membentuk gestalt. 5. Hukum kontinuitas (Law of Good Continuation), hukum ini menyatakan bahwa hal-hal yang merupakan kontinuitas cenderung membentuk gestalt. Teori gestal menganggap bahwa wawasan (insight) adalah inti dari belajar oleh karena apa yang telah dipelajari hendaknya dimengerti dan dipahami.
d. Teori Medan dari Lewin
1. 2. 3.
4.
Teori Medan dikembangkan oleh Kurt Lewin (1935, 1936, 1942), berdasarkan prinsip gestalt dan menambahkan halhal-hal baru, yaitu : Belajar adalah pengubahan struktur kognitif. Peranan hadiah dan hukuman Masalah sukses dan gagal. Sukses dalam peajaran menimbulkan rasa senang dan selalu ingin berusaha untuk mencapai sukses tiap ada kesempatan. Taraf aspirasi yang ingin dicapai, misalnya nilai indeks prestasi = 3, atau asal dapat dinyatakan lulus tanpa mementingkan berapapun nilai indeks prestasinya. Pengalaman sukses dan tingkat aspirasi yang tinggi menuntut pemusatan tenaga, fikiran, waktu, dan dana dari seorang siswa yang mendorong seseorang untuk mencapai sukses berikutnya.
Teori Mengajar 1)
Teori Mengajar Brunner Menurut Brunner, bahwa mengajar hendaknya : Menguraikan pengalaman belajar yang perlu dialami oleh siswa Menguraikan cara mengorganisasi batang tubuh ilmu pengetahuan yang dipelajari. Menguraikan secara sistematis urutan pokokpokok-pokok bahasan yang disajikan Menguraikan prosedur penggunaan penguatan dalam proses mengajar, dari penguatan yang bersifat ekstrinsik menjadi penguatan yang bersifat intrinsik. Teknik belajar yang dipakai brumer : Enaktif,, berupa gerak konkrit dalam kegiatan psikomotor. Enaktif Ikonik berupa penggunaan gambar dalam menyajikan konsep, objek atau prinsip. Penyajian ini bersifat abstrak. Simbolik,, berupa penggunaan bahasa dalam menyajikan ide atau Simbolik prinsip dengan memperhatikan perkembangan kejiwaan anak.
2)
Mengajarkan bahan verbal yang bermakna Inti utama dalam mengajar menurut Ausubel adalah mengidentifikasi apa yang telah diketahui dan apa yang perlu diketahui lebih lanjut serta bagaimana menstrukturkannya agar lebih mudah dipelajari. Beberapa konsep yang dikemukakan ausubel : Bahan pengait, pengait, agar bahan pelajaran verbal mudah dipahami, maka bahan pelajaran tersebut perlu dibantu dengan suatu bahan yang disebut “advance organizer”. Kebermaknaan,, terbagi ke dalam makna logis dan makna Kebermaknaan psikologis -Makna Logis, yaitu makna dari isi konsep dan tergantung kepada hakekat dari bahan yang dipelajari serta keterhubungannya bersifat umum. -Makna Psikologis ialah makna individual yang mungkin berbeda bagi setiap siswa, tergantungpada makna logis setiap pribadi yang meruoakan again integralari struktur kognitif masing--masing siswa. masing
Belajar kebermaknaan Belajar bermakna adalah suatu cara menghayati sekaligus makna logis dan makna psikologis dari makna tersebut. Syarat belajar bermakna :
a)
Siswa harus memiliki kesiapan berupa kemampuan untuk menghubungkan konsep baru yang akan dipelajari dengan konsep lama yang telah dikuasai. Siswa mengetahui unsur dari konsep, prinsip dan ide yang terkandung dalam bahan pelajaran baru yang perlu dihubungkan dengan struktur kognitif yang telah dikuasai. Bahan pelajaran baru haruslah mengandung kebermaknaan logis. Langkah angkah--langkah mendorong ke arah belajar bermakna : Mendorong terciptanya kesiapan belajar pada diri siswa Mencegah terjadinya cara belajar menghafal. Mengecek apakah siswa telah menguasai konsepkonsep-konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari bahan pelajaran baru. Menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Mengusahakan bahan pengait untuk memudahkan dalam memahami bahan pelajaran baru.
b)
c) 1. 2. 3. 4. 5.
3)
Penataan situasi belajar Belajar menurut Gagne adalah proses perubahan kemampuan yang dialami oleh seseorang, baik berupa perubahan sikap, minat, dan nilai maupun berupa pengetahuan dan keterampilan. Dan menurutnya juga bahwa belajar mencakup tiga unsur yaitu, siswa yang belajar, situasi stimulus, dan respon sebagai akibat dari stimulus. Pengelolaan belajar mencakup tentang motivasi, arah minat dan perhatian, evaluasi hasil belajar dan pelaporan tentang hasil belajar tersebut; yang kesemuanya lepas dari isi atau materi pelajaran. Penataan kondisi belajar, mencakup prosedur yang erat hubungannya dengan isi atau materi pelajaran. Materi pelajaran hendaknya diatur sedemikianrupa sehingga siswa merasakannya sebagai hail dari kegiatan belajarnya sendiri.
4) 1.
2.
Metode mengajar pemecahan masalah Teknik pemecahan masalah yang kreatif dibedakan atas : Ramu pendapat (brainstroming) (brainstroming),, sebagai penilaian tertunda ; - Pembahasan terhadap suatu masalah masalah dilakukan secara terbuka dalam peserta memperoleh kesempatan mengemukakan pendapat. - Memungkinkan diadakan modifikasi atau kombinasi antara pendapat--pendapat yang telah dikemukakan. pendapat -Menginventarisasi sebanyak sebanyak--banyaknya pendapat yang lain daripada yang sudah dikemukakan. -Permasalahan yang akan dipecahkan, disajikan scara lengkap dan terperinci. Teknik Gordon, yaitu modifikasi dari teknik ramu pendapat. Permasalahan yang akan dibahas, dijelaskan dalam bentuk abstraksi sedangkan pembahasan dilakukan secara bertahap yang makin lama makin dipersempit sehingga diperoleh rumusan pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
3.
Analisis Morfologis, yaitu menguraikan masalah atas sejumlah variabel bebas, memikirnya sebanyak mungkin pemecahan ataupun gagasan untuk setiap varabel, kemudian menggabungkan hasilnya dalam berbagai macam cara yang mungkin dilakukan.
4.
Metode buku catatan kolektif, caranya adalah dengan membagiakan buku catatan kepada setiap siswa yang berisi tentang masalah yang harus dipecahkan dan diharapkan memberikan tanggapan dan pemecahan masalah yang tepat, dan pada selang waktu buku catatan tersebut dikumpulkan.
5.
Metode papan buletin kolektif, yaitu sejenis dengan majalah dinding yang dikembangkan oleh beberapa sekolah menengahtingkat pertama dan menengah. Metode ini pada hakikatnya merupakan perpaduan gagasan antara metode ramu pendapat dengan metode buku cacatan kolektif.
5)
Metode Belajar menemukan Belajar menemukan adalah belajar yang dilakukan oleh siswa tanpa diberikan sajian bahan pelajaran dalam bentuk final karena siswa sendiri diharapkan mengorganisasikan bahan pelajaran tersebut dalam bentuk final. karakteristik utama dari teknik menemukan sebagai metode mengajar ialah bahwa sesudah tahap pemberian informasi selesai, guru kurang memberikan bimbingan karena pada metode ini diharapkan menemukan sendiri.
Faktor--Faktor yang Mempengaruhi Proses Faktor Belajar Mengajar Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prose Faktorbelajar dapat dikelompokan atas faktor internal dan faktor eksternal. -Internal :Faktor fisiologis dan faktor psikologis -Eksternal : Faktor lingkungan belajar siswa. • Faktor fisiologis : 1. Pendengaran -Kejelasan pendengaran -Diskriminasi nada
2. Penglihatan : -Intensitas penglihatan -Jarak penglihatan dekat -Jarak penglihatan jauh -Kemampuan membedakan warna -Ketelitian penglihatan
• Kondisi fisiologis -
•
Kesegaran jasmani Keletihan Kekurangan gizi Kesakitan yang diderita Faktor Psikologis
1. Kecerdasan/ bakat 2. Motivasi 3. Perhatian 4. Proses berpikir 5. Ingatan
Faktor Eksternal
Faktor Lingkungan belajar : - Faktor Lingkungan di dalam sekolah - Faktor Lingkungan di luar sekolah
1. 2. 3.
Faktor Sistem Instruksional Kurikulum Bahan belajar Metode penyajian
Memilih Sistem Belajar Mengajar (Pengajaran) 1)
Enquiry-Discovery Learning (belajar mencari dan Enquirymenemukan sendiri), dalam sistem belajar mengajar ini, guru menyajikan bahan ajar tidak dalam bentuk yang final, bentuknya hampir sama dengan metode belajar menemukan, tetapi dalam metode ini secara garis besar memiliki prosedur : Stimulasi (stimulation) Perumusan masalah (problem solving) Pengumpulan data (data collection) Analisis data (data processing) Verifikasi (verification) Generalisasi (generalization)
2)
Expository Teaching, dalam sistem ini guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Prosedurnya adalah sebagai berikut : Persiapan (preparation) Pertautan (Aperseption/pengulangan bahan terdahulu) Penyajian (presentation/penyajian bahan baru) Evaluasi (resitation)
3)
Mastery Learning (Belajar tuntas), metode ini didasarkan pada pemahaman bahwa taraf atau tingkatan belajar pada hakikatnya merupakan fungsi dari proporsi waktu yang disediakan untuk belajar (time allowed for learning) dengan waktu yang diperlukan untuk belajar (time needed for learning) oleh siswa yang bersangkutan atau formulanya adalah:
Time allowed for learning Degree of Learning= (time need for learning) Menurut metode ini bahan pelajaran harus diperinci dan diorganisasikan ke dalam satuan-satuan (units) tertentu sampai kepada satuan-satuan terkecil yang berarti (meaningful) dan merupakan komponen-komponen yang dapat berdiri sendiri, walaupun merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari satuan yang lebih besar. Satuan bahan yang terkecil inilah yang disebut modul.
4)
Humanistic education metode ini merupakan suatu gerakan teori belajar yang menitik beratkan pada upaya membantu siswa agar ia sanggup mencapai perwujudan dirinya (self (self--realization)sesuai realization)sesuai dengan kemampan dasar dan keunikan (uniqueness) yang dimilikinya. Dan guru hanya berperan sebagai seorang fasilitator.
Perkembangan Terbaru dalam Pembelajaran : Revolusi Belajar
16 kecendrungan utama yang akan membentuk dunia masa depan :
1. 2. 3.
Zaman Komunikasi instan Dunia tanpa batasbatas-batas ekonomi Empat lompatan menuju ekonomi duniadunia-tunggal -Kontinuitas kepemimpinan amerika di bidang bidang--bidang strategis -Kelahiran kembali eropa sebagai entitas ekonomi tunggal -Munculnya “macan“macan-macan ekonomi” yang dinamis sebagai model bagi negara kecil. -Kebangkitan cina, sebagai model bagi negara terbelakang dengan penduduk besar. Perdagangan dan pembelajaran melalui internet Masyarakat layanan baru Penyatuan yang besar dengan yang kecil Era baru kesenangan Perubahan bentuk kerja
4. 5. 6. 7. 8.
16 kecendrungan utama yang akan membentuk dunia masa depan (Lanjutan) : 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Perempuan sebagai pemimpin Penemuan terbaru tentang otak yang mengagumkan Nasionalisme budaya Kelas bawah/miskin yang semakin besar Semakin besarnya jumlah manula Ledakan PraktikPraktik-mandiri Konsep Baru : Perusahaan Kooperatif Kemenangan Individu
13 langkah menuju masyarakat pembelajar di abad 21 : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Hidupkan peran baru komunikasi elektronik Pelajari komputer dan internet Perlunya perombakan dramatis dalam pendidikan orang tua. Prioritaskan layanan kesehatan bagi anakanak-anak Hidupkan program pengembangan anakanak-anak Kejar ketertinggalan pada usia berapa saja Layani setiap gaya belajar individu Belajar kembali tentang cara belajar dan cara berpikir. Pikirkan kembali : apa yang seharusnya diajarkan di sekolah
13 langkah menuju masyarakat pembelajar di abad 21 (lanjutan): 10.Belajar dengan kurikulum empat tingkat dengan menekankan pada : -Citra diri dan perkembangan pribadi -Pelatihan keterampilan hidup -Belajar tentang cara belajar dan cara berpikir -Kemampuan Kemampuan--kemampuan akademik,fisik, dan artistik yang spesifik.
11. Mengembangkan tiga tujuan belajar -Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi materi--materi pelajaran spesifik. -Mengembangkan kemampuan konseptual umum. -Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi secara mudah sehingga dapat digunakan dalam segala tindakan kita
13 langkah menuju masyarakat pembelajar di abad 21 (lanjutan): 12. Tentukan dimana seharusnya anda belajar ? 13. Berpikirlah secara terbuka dan komunikasikan dengan jernih.
Diskusikan dalam kelompok, Strategi model mana yang mungkin dapat dikembangkan di sekolah tempat saudara bertugas dengan merujuk pada teoriteori-teori PBM di atas!