Disampaikan oleh : TRIDOYO Ka Subag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pendidikan Kab. Klaten Pada Acara Sosialisasi Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat ( SIPBM) Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) 24 – 26 Februari 2016
Jumlah Kecamatan : 26 Jumlah Desa / Kel
: 401
Luas Wilayah
: 655,56 Km2
Pertambahan pddk : 0,35 % Angka kelahiran
: 10,34
Angka kematian
: 5,44
Daerah :
Perbatasan dengan Sebelah Barat, DI Yogyakarta,
Harapan hidup
: 64 Thn
Sebelar Utara : Boyolali Sebelah Timur : Sukoharjo
Sebelah Selatan : Gunung Kidul
Tujuan Untuk memberikan acuan dalam melaksanakan pendataan dan pengelolaan data pendidikan secara periodik (setiap tahun) di tingkat Desa/Kelurahan yang berbasis masyarakat, sebagai masukan ke unit pengambil keputusan di atasnya
Permasalahan Dasar Permasalahan SIPBM adalah untuk menjawab pertanyaan: 1. Berapa banyak anak usia pra sekolah yang akan sekolah ( 0-6 ) 2. Berapa banyak anak usia sekolah ( 7-18 ) yg tidak sekolah 3. Dimana anak yang tidak sekolah 4. Mengapa anak tidak sekolah 5. Program apa yang diperlukan untuk membawa anak ke sekolah 6. Bagaimana Perencanaan Pendidikan?
Ruang Lingkup SIP BM memusatkan perhatian pd pendataan penduduk
A. PENDUDUK 0 – 18 tahun 1. usia pra-sekolah (0 - 6 tahun) , 2. usia sekolah (meliputi pendidikan dasar dan menengah,17 – 18 tahun), 3. kepemilikan akte kelahiran, 4. anak berkebutuhan khusus, 5. penduduk buta aksara
B. KELUARGA 1. Jumlah KK menurut jenis kelamin 2. Jumlah KK menurut pekerjaan 3. Jumlah KK menurut jenjang pendidikan 4. Jumlah KK menurut pengeluaran C. FASILITAS PENDIDIKAN Rata2 jarak tempuh waktu sekolah terdekat Alat transportasi ke sekolah menurut jenjang pendidikan
Hasil Yang Diharapkan 1. Pembina dan pengelola pendidikan akan memiliki gambaran yang jelas mengenai pendataan yang perlu dilakukan dalam rangka memantau pemerataan pendidikan, mengetahui permasalah, mencari solusi, serta menyusun perencanaan di daerahnya 2. Petugas pendataan pendidikan di desa akan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan pendataan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dalam rangka pengelolaan, pengambilan keputusan, dan perencanaan. 3. Terjadinya koordinasi dan komunikasi antar lembaga terkait dalam merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat.
MANFAAT SIPBM
Bagi Masyarakat ( keterlibatan masyarakat dalam pendataan menumbuhkan kesadaran akan permasalahan dan kepedulian di wilayahnya,juga kesempatan yang lebih luas bg masy untuk ambil bagian dlm proses pddkn) Bagi Pemerintah (perencanaan pddkn dpt lbh tepat dan akurat, pengembangan pelaksanaan program bg anak yg blm mendpt pelayanan pddk akan lebih sesuai dngan keadaan dan kebutuhan )
Perbandingan pendataan yang bersumber dari sekolah dengan pendataan yang bersumber masyarakat: Item Perbandingan
Pendataan Berbasis Sekolah
Pendataan Berbasis Masyarakat
Sumber Data
Sekolah
Masyarakat 1.Rumah Tangga/Warga 2.RT (Rukun Tetangga) 3.RW (Rukun Warga) 4.Kelurahan/Desa (Pilihan sumber tergantung pada tujuan evaluasi)
Tujuan
Pemberdayaan Sekolah
Pemberdayaan Masyarakat
Lingkup Operasional
Managemen Sekolah
Managemen Masyarakat
Target Anak Didik
Mengetahui jumlah anak-anak yang tertampung di sekolah tersebut. Mengetahui kondisi anak didik di sekolah dengan variabel2 yang melekat
Mengetahui jumlah anak yang sekolah dan jumlah anak yang tidak sekolah, dan dimana saja. Mengetahui anak usia sekolah di desa dengan variabel2 yang melekat
Periodik Pendataan
-Bulanan -Triwulanan -Semester -Tahunan
-Tahunan -2 Tahun -dst
Kelebihan & Kekurangan
Jika di desa tersebut tidak ada gedung sekolah, misal SLTP atau SM maka didalam laporan tidak tertampung penduduk yang sekolah di SLTP atau SM, karena sumber data tidak ada.
Walaupun di desa tersebut tidak ada gedung sekolah, data anak yang sekolah akan tertampung walaupun anak yang bersangkutan sekolah di daerah yang lain.
Informasi Guru pun tergantung pada ada tidak adanya sumber data.
Informasi Guru akan tertampung walupun tidak ada sekolah di daerah tersebut.
Design Sistem Informasi Kependudukan
SIPBM
Dijaring dengan Format Rangkuman
Atribut Penduduk (Dijaring dengan Format IK*) *IK = Identitas Keluarga
Atribut Penduduk Usia Sekolah (0 – 18 th)
Penduduk Usia Sekolah Dalam Sistem Pendidikan Penduduk Usia Sekolah Di luar Sistem Pendidikan
Di cover oleh Management sistem pendidikan 1.Sistem Persekolah 2.Sistem Luar Sekolah Atribut Permasalahan
Target Kebijakan
Pengembangan Sistem yang lain tergantung pada Target Kebijakan
Design Sistem Informasi Pendidikan Menurut Sumber Data Pendataan Rutin Persekolahan
Manajemen Sekolah Pendataan Sekolah
Sekolah
Analisis Kwantitatif: 1. Analisis Matematik 2. Analisis Statistik 3. Analisis Spasial
Database Persekolahan
Database Pendidikan
Masyarakat
Pendataan Masyarakat
Database Masyarakat
Manajemen Masyarakat
SIPBM
Input Kebijakan Informasi Pendidikan Input Analisis Lanjutan
1. Penyiapan sumberdaya pendataan 2. Persiapan Pelaksanaan ( sosialisasi SIPBM dan pengembangan instrumen induk, lokakarya tk. Kab,TOT petugas pencacah tk.Kec dan desa ) 3. Pencetaan Intrumen keluarga (IK) dan Format Rekap (RRT, RRW, RDS, dan RDK) 4. Penyebaran Instrumen Keluarga (IK) dan Format Rekap (RRT, RRW, RDS, dan RDK) 5. Pengumpulan data ke keluarga 6. Pengolahan data (pengisian rangkuman) 7. Advokasi dan penyusunan rekomendasi tk desa,kecamatan dan kabupaten 8. Pendayagunaan data 9. Penyusunan Laporan
Hasil pendataan SIPBM Kab.Klaten Tepat ( mampu mengungkap FAKTA yang sesungguhnya ) Akurat ( memotret seluruh peristiwa) Data akurat diperlukan untuk menentukan prioritas pembangunan, pengalokasian sumberdaya,penyusunan program dan target pemerataan pembangunan pendidikan
Hasil Pendataan SIPBM di Klaten Jumlah penddk usia 0 – 3 th
L = 26.642,
P = 28.636
Jumlah
55.277
P = 18.821
Jumlah
33.490
Terlayani
L = 14.669,
Blm terlayani
21.787
Siapa ? Dimana ? Mengapa ?
Terjawab pada hasil pendataan SIPBM
Jumlah penduduk usia 4 – 6 tahun
L = 26.031,
P = 25.833
Jumlah
Terlayani PAUD/TK/RA/KB
SD/MI>7 th Belum terlayani
51.864 29.496 15.568
13.928 anak
Jumlah
penddk Usia 7-12 tahun
L = 47.417, P = 46.408 Jumlah
Terlayani
SD/MI/Paket A
L = 46.053, P = 46.447 Jumlah
93.825
Belum terlayani
92.500
1.325 orang
terdiri dari = (lulus sd tdk melanjutkan 699 orang, DO sd 424, belum pernah sekolah 202 diantaranya Anak Berkebuthan khusus )
Jumlah penddk usia 13 – 15 th L = 27.014,
P = 53.223 Jumlah 80.237
Terlayani SMP/MTs/Paket B
54.095
Belum terlayani 26.142 ( tidak melanjutkan sekolah 16.375, DO SMP/MTS 3,859, belum pernah sekolah 5.908 diantaranya ABK)
Jumlah penddk usia 15 – 18 th L = 26.626, P =29.893 Jumlah 56.519
Terlayani SMA/MA/Paket C L = 24.917, P = 24.677 Jumlah 54.095
Belum terlayani 2.424 (tidak melanjutkan sekolah 958, DO SMA/MA 537, belum pernah sekolah 929 diantaranya ABK )
Jumlah penddk usia 0- 18 th yang berkebutuhan khusus L.772,
P. 673
1.445
Terlayani sekolah L. 269, P. 190
459
Belum terlayani
986
Jumlah penddk usia 0 - 18 th yang belum memiliki akte kelahiran
L. 46.361 ,
P. 54.087
= 100.448
Jumlah penddk usia 7 – 18 th yg belum pernah sekolah 7.039
Alasan : Tidak mau sekolah Tidak ada biaya Sekolah jauh % Merasa pendidikan cukup Menikah Bekerja
17.83 % 29.22 % 4.44 15.25 % 9.60 % 23.66 %
Jumlah KK menurut pekerjaan Pegawai Negeri
Pegawai Swasta Buruh Petani
Wiraswasta TNI dan POLRI Pensiunan Tidak bekerja Lain – lain
5.17 % 5.96% 49.82% 10.70% 12.69% 1.19% 3.88% 4.73 % 5.86%
Fasilitas Pendidikan
Rata-rata jarak waktu tempuh sekolah terdekat menurut jenjang pendidikan SD/MI 500 – 1000 M SMP/MTS 1000 – 5000 M SMA/MA 1000 - 7000 M
Alat transportasi ke sekolah Alat transportasi yang digunakan ke sekolah menurut jenjang pendidikan: SD Kendaraan brmtor Kendarn tak bermtr
Angkutan umum Jalan kaki
2.84 30.52 2.12 64.52
SMP
SMA
8.94 76.14 11.91 3.01
44,49 42,42 10,95 2,14
Jumlah KK menurut pendidikan Tidak pernah sekolah
Tidak tamat SD Tamat SD sederajat Tamat SMP sederajat Tamat SMA sederajat Perguruan Tinggi
8.99 % 7.93 % 30 % 22.07 % 25.88 % 5.13 %
JUMLAH KELUARGA MENURUT PENGELUARAN
>Rp. 500.000, > Rp. 500.000,- - Rp. 1 juta > Rp. 1 juta – Rp. 2 juta > Rp. 2 juta - Rp. 3 juta > Rp. 3 juta ke atas
40.43 % 32.87 % 15.80 % 6.30 % 5.59 %
Hasil pendataan SIPBM memberikan isu strategis yg perlu penanganan Penuntasan wajar dikdas 9 tahun
Penuntasan buta aksara Layanan pendidikan anak usia dini Akses layanan Anak Berkebutuhan khusus Kepemilikan Akte Kelahiran
pendanaan Th 2006 difasilitasi oleh Bapeda propinsi untuk 1
desa ujicoba pendataan SIPBM di desa Ketandan kecamatan Klaten utara sebesar 10 juta rupiah
Th 2007 replikasi 400 desa dan entry data 1 desa
uji coba = anggaran Unicef 1.237.193.125,00 dan APBD II 850.juta
Th 2008 kegiatan advokasi = anggaran Unicef
260.150.125,00 dan APBD II 200 juta Th 2009 penyiapan software untuk entry data = APBD II 200 juta, dan Unicef dalam proses penetapan kucuran anggaran ( 50.000 $ )
Pendanaan
1. Penyiapan SDM a. sosialisasi 90 org b. workshop 125 org c. TOT Tk.Kec 1.203 org d. TOT Tk.Desa 26.772 org
Rp. 1.111.454.375 Rp. 7.110.000 Rp. 32.180.000 Rp. 145.590.000 Rp. 926.574.300
2. Pendataan : Rp. 989.077.500 Penggandaan format Pengisian IK 26.772 org Tabulasi data3.759 org Analisis data 20 org Advokasi hasil pendataan ke desa Pembuatan buku profil tk desa Rapat persiapan penunjang kegiatan
: Rp. 426.368.750 : Rp. 468.510.000 : Rp. 65.782.500 : Rp. 3.500.000 : Rp. 7.822.500 : Rp. 2.005.000
: Rp. 15.088.750
Sumber dana Unicef
Rp.1.237.193.125
Apbd kabupaten:
Rp.850.000.000
Dana pendataan perdesa Rp. 2.300.00
Permasalahan di lapangan
Latar belakang petugas pendata dari masyarakat murni 2. Tidak semua petugas pendata memahami pengisian format 3. Proses tabulasi manual sehingga menjemukan karena njimet / rijid. 4. Masih ada anggapan kegiatan ini adalah proyek 1.
Kisah sukses : Menggerakan masyarakat 26.772
orang dengan latar belakang yg beragam (toma,toga,kades,guru ) dan waktu yang singkat ( 6 bulan ) menghasilkan data yang akurat ( usia 0 – 18 th sekolah/tdk sekolah siapa dimana,mengapa? )
Dapat menginformasikan potret layanan pendidikan yang tepat mampu mengungkap fakta sesungguhnya
• Albert Einstein. Karya yang membahagiakan tidak pernah lahir dari tangan orang yg merasa sedih.