Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
i
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas kinerja menggambarkan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja serta pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Mempunyai tugas pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 606, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
ii
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT baru dibentuk pada tahun 2016 dimana indikator kinerja sebelumnya merupakan bagian dari indikator kinerja Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan. Sasaran kegiatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT adalah pengawasan post market
alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) yang efektif. Indikator pencapaian sasaran adalah: a) Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 77%. b) Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (CPAKB/GMP) sebesar 40 %. Dari indikator kinerja tahun 2016 tersebut diatas, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT telah mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu dengan capaian: a) Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 94.80%. b) Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (CPAKB) sebesar 47%. Keberhasilan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT dalam mencapai target indikator kinerja di tahun pertamanya yang diamanatkan dalam Renstra
2015-2019
merupakan
hasil
kerja
keras
seluruh
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
komponen, iii
pendayagunaan sumber daya yang optimal dan penguatan terutama dalam perencanaan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang alat kesehatan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang berkelanjutan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan didukung oleh Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Inpres No.4 Tahun 2016 sebesar Rp. 20.212.478.000 Adapun realisasi anggaran tahun 2016 adalah sebesar Rp. 16.392.095.047 persentase realisasi sebesar 81,10%. Sesuai dengan instruksi presiden No.8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, Anggaran Kementerian
Kesehatan
dilakukan
efisiensi/penghematan
kembali,
untuk
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Alokasi dana menjadi Rp. 19.191.077.000 dengan realisasi sebesar Rp. 16.392.095.047 persentasi realisasi sebesar 85.42 %. Walaupun realisasi anggaran hanya sebesar 85.42 %, target output secara keseluruhan dapat tercapai dan tidak mempengaruhi capaian kinerja sebagaimna target yang telah ditetapkan. Upaya dan prestasi yang dicapai oleh Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT pada tahun 2016 antara lain : 1. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2016 Pada tahun 2016, Pengawasan Alat Kesehatan Dan PKRT telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen
ISO 9001: 2016 yang dikeluarkan oleh TUV
NORD Indonesia Nomor. 1600L161667 berlaku 13 Desember 2016 sampai dengan 12 Desember 2019, dengan ruang lingkup Pelayanan Perizinan Sertifikat Produksi, Alat Kesehatan, Perizinan Sertifikat Produksi Perbekalan kesehatan Rumah Tangga, dan perizinan Penyalur Alat Kesehatan. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar pelayanan publik kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsional, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
iv
Gambar 1. Sertifikasi ISO Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
2. Penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia Periode Mei-Agustus Tahun 2016 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendapatkan penghargaan dari Ombudsman kategori Kementerian dan Lembaga mengenai Hasil Kepatuhan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah terhadap Standar Pelayanan Publik sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Tahun 2016. Adapun dari 12 produk layanan, Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT berkontribusi pada layanan kepatuhan Izin Produksi PKRT (nilai 105.50%) dan Izin produksi Alat Kesehatan (105.50%) masuk kedalam zona hijau (tingkat kepatuhan tinggi).
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
v
Gambar 2. Predikat Kepatuhan Tinggi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
3. E - Report Alkes dan PKRT E-report alkes dan PKRT adalah aplikasi/sistem pelaporan online distribusi alat kesehatan dan PKRT yang dilakukan oleh sarana penyalur alat kesehatan serta produsen alat kesehatan dan PKRT. Melalui e-report alkes dan PKRT, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mengembangkan sistem pelaporan online alkes dan PKRT yang dahulunya pelaporan distribusi berupa hardcopy secara manual menjadi softcopy secara elektronik online terintegrasi. Dengan menerapkan pelaporan secara online kepada setiap sarana maka akan diperoleh : a. Kemampuan telusur (Tracerbility) atas peredaran alat kesehatan dan PKRT. b. Pemetaan persebaran alat kesehatan dan PKRT, sarana penyalur alat kesehatan serta sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memiliki izin penyalur dan sertifikat produksi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Sarana Penyalur alat kesehatan dan produsen alat kesehatan dan atau PKRT tidak perlu lagi melaporkan berkas pendistribusiannya ke Kementerian Kesehatan, cukup melalui sistem pelaporan online e-report alkes dan PKRT yang saat ini menjadi persyaratan untuk melakukan perpanjangan/perubahan atas Izin Edar Produk, Izin Penyalur Alat Kesehatan dan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan dan PKRT. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
vi
Gambar 3. Tampilan Homepage e-report Alkes dan PKRT
4. E - Watch Alkes dan PKRT E-watch Alkes adalah aplikasi online untuk pelaporan atas kejadian yang tidak diinginkan (KTD) atau adverse event akibat penggunaan alat kesehatan/PKRT yang terjadi pada sarana pelayanan masyarakat dan masyarakat sehingga mengalami cedera ringan hingga kematian bagi penggunanya. Sistem pelaporan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Fasilitas pelayanan kesehatan dan pelaku usaha yaitu Penyalur Alat Kesehatan (PAK) atau Produsen Alat Kesehatan dan PKRT. Aplikasi e-watch alat kesehatan diharapkan mampu mendeteksi kewaspadaan dini berupa penanganan Komplain dari masyarakat atau pengguna pelaporan kejadian yang tidak diinginkan (KTD) oleh produsen dan penyalur alat kesehatan serta tindakan korektif terhadap keselamatan di lapangan atau Field Safety Corrective Action (FSCH) Pada
Tahun
2016
dilakukan
integrasi
antara
aplikasi
e-watch.
alkes.kemkes.go.id dan aspak.yankes.kemkes.go.id, dimana pada aplikasi pengelolaan sarana, prasarana dan alat - alat kesehatan, Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan tersebut bisa langsung melaporkan Kejadian yang tidak diinginkan (KTD) pada aplikasi aspak tersebut.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
vii
Gambar 4. Tampilan Homepage e-watch
5. E-Inspeksi Alkes dan PKRT E-Inspeksi Alkes dan PKRT adalah aplikasi online yang berfungsi sebagai dashboard untuk kegiatan : a. Inspeksi Sarana Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT b. Surveilance Alat Kesehatan dan PKRT Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk memantau aktivitas pegawai Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) terutama dalam membuat rencana kegiatan inspeksi dan surveilans dari awal perencanaan sebelum melakukan kegiatan hingga tindak lanjut dari hasil kegiatan tersebut.
Gambar 5. Tampilan Homepage e-inspeksi Alkes & PKRT Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
viii
Daftar Isi Kata Pengantar.....................................................................................................................
i
Ikhtisar Eksekutif..................................................................................................................
ii
Daftar Isi...............................................................................................................................
ix
Daftar Lampiran...................................................................................................................
x
Daftar Gambar.....................................................................................................................
xi
Daftar Tabel..................................................................................................................... ..
xii
Daftar Grafik..................................................................................................................... ..
xiii
Bab I
Pendahuluan...........................................................................................................
1
A. Latar Belakang....................................................................................................
1
B. Maksud Dan Tujuan...........................................................................................
2
C. Dasar Hukum ....................................................................................................
2
D. Definisi................................................................................................................
3
E. Tugas Pokok Dan Fungsi....................................................................................
4
F. Sistematika................................................................... .......................................
6
Bab II Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja........................................................................
8
A. Perencanaan Kinerja ................................................... .......................................
8
B. Visi Dan Misi .......................................................................................................
9
C. Indikator Kinerja Dan Target……………………………..…………………………….
10
D. Perjanjian Kinerja………………………….…………………………………...…….....
12
Bab III Akuntabilitas Kinerja..................................................................................................
14
A. Capaian Kinerja Organisasi................................................................................
14
B. Realisasi Anggaran…………………………………………………………………….
41
C. Sumber Daya Manusia………………………………………………………………..
43
BAB IV Penutup…………………………………………………………………………………….
46
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
ix
Daftar Lampiran Lampiran 1. Instrumen Sampling Produk Alat Kesehatan dan PKRT..................................
48
Lampiran 2. Instrumen Monitoring dan Evaluasi Sarana Produksi Alat Kesehatan dan/atau PKRT...............................................................................................................
55
Lampiran 3. Contoh Sertifikat CPAKB……………………………………………………………..
69
Lampiran 4. Contoh Sertifikat CDAKB………………………………………………………….….
70
Lampiran 5. Contoh Sertifikat CPPKRTB.............................................................................
71
Lampiran 6. Jumlah Sertifikat IPAK tahun 2016………………………………………………….
72
Lampiran 7. Jumlah Sertifikat Produksi Alat Kesehatan Tahun 2016…………………………
91
Lampiran 8. Jumlah Sertifikat Produksi PKRT tahun 2016…………………………………….
94
Lampiran 9. Rekapitulasi SNI Alat Kesehatan Yang Direkomendasikan Untuk Diberlakukan Secara Wajib Oleh Kementerian Kesehatan RI……………………………..…..
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
98
x
Daftar Gambar Gambar 1.
Struktur Organisasi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan..............................
Gambar 2.
Pernyataan Perjanjian Kinerja Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT…………………………………..……………………………………
Gambar 3.
31
Aktivitas Monitoring dan Evaluasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan .………………………………………………………………..
Gambar 8.
27
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia untuk petugas pusat, daerah dan stakeholder……………………………………...
Gambar 7.
23
Sertifikasi ISO Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT………………………………………………………………….....….
Gambar 6.
20
Pertemuan Analisa dan Evaluasi Penerapan e-watch Alkes.……………………………………….…………………………………….
Gambar 5.
13
Pertemuan Penyusunan Pedoman Pengawasan Iklan Alat Kesehatan dan PKRT………..…………………………………………….…..
Gambar 4.
6
Integrasi antar 2 (dua) aplikasi pada 2 (dua) unit
yang
berbeda
34
yaitu
aplikasi e-watch alkes & PKRT milik Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta Aplikasi ASPAK……………..…………………...
38
Gambar 9.
Tampilan homepage e-watch Alkes PKRT…………………………………...
39
Gambat 10.
Tampilan homepage e-report Alkes PKRT ..…………………………………..
39
Gambar 11.
Tampilan homepage e-inspeksi Alkes PKRT.……………………………….
40
Gambar 12.
Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Alkes dan PKRT………….
41
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
xi
Daftar Tabel Tabel 1.
Tabel Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pengawasan Alkes dan PKRT Dari Tahun 2015 -2019................................................................ ...........
Tabel 2.
11
Target Dan Definisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016…………………….…………………………..…………………………….
11
Tabel 3.
Rumus Perhitungan.……….……………………………………………………
11
Tabel 4.
Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengawasan Alkes Dan Pkrt Tahun 2016…………………… ……………………………..………
Tabel 5.
15
Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat Tahun 2016.…………………………………………………………….………………..
Tabel 6.
Jenis alat kesehatan tertentu yang diizinkan untuk diproduksi oleh PRT alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu.…………………………………………..
Tabel 7.
21
Jenis PKRT tertentu yang diizinkan untuk diproduksi oleh PRT alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu sebagai berikut. …………………………………….
Tabel 8.
17
22
Daftar Peserta Yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan PPNS…………………………………………………………………………….
26
Tabel 9.
Sarana yang melakukan pelaporan e-report.………………………………..
28
Tabel 10.
Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB/GMP) Tahun 2016 …………………………………………………..
Tabel 11.
Hasil audit CPAKB, CPPKRTB dan CDAKB tahun 2016,.…………………………………………………………………………….
Tabel 12.
28
35
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016 Menurut Jabatan……….………………………………………………….……
Tabel 13.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016 Menurut Umur……….…………...……
Tabel 14
43
43
Pelatihan Peningkatan SDM di Lingkungan Direktorat Pengawsan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016……...……………………………………
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
44
xii
Daftar Grafik
Grafik 1.
Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat Tahun 2015-201……..…
Grafik 2.
18
Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB/GMP) Tahun 2016…………………………..………………….
Grafik 3.
29
Rekapitulasi Permohonanan IPAK, Sertifikat Produksi Alkes dan PKRT T.A. 2016…………………………..……………………………………..
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
37
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
merupakan
kewajiban
setiap
satuan
kerja
dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis dan indikator utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang ditanda tangani pimpinan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) setiap awal tahun anggaran berjalan. Penyusunan laporan kinerja ini mengacu pada peraturan presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi
Pemerintah,
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015
tentang
Rencana
Strategis
pencapaian
sasaran
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Laporan
kinerja
menggambarkan
ikhtisar
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja serta pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan. Laporan
kinerja
ini
juga
sebagai
salah
satu
wujud
akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
1
governance), transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. B.
MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan laporan kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2016 yang harus dipertanggungjawabkan kepada Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. C.
DASAR HUKUM 1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-undang No.20 Tahun 2014 Tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan 4. peraturan presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 5. Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2014 tentang Perusahaan Rumah Tangga Alat Kesehatan
dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga 9. Permenkes 1189/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
2
10. Permenkes 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT 11. Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyalur Alat Kesehatan
D.
DEFINISI 1. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, perkakas, dan/atau implant, reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak, bahan atau Material yang digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan , dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, menghalangi pembuahan, desinfeksi alat kesehatan, dan pengujian in vitro terhadap spesimen dari tubuh manusia , dan dapat mengandung obat yang tidak mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses farmakologi, imunologi atau metabolisme untuk dapat membantu fungsi/kinerja yang diinginkan. 2. Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro adalah setiap reagen, produk reagen, kalibrator, material control, kit, instrument, aparatus, peralatan atau sistem, baik digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan reagen lainnya, produk reagen, kalibrator, material control, kit, instrument, aparatus, peralatan atau system yang diharapkan oleh pemilik produknya untuk digunakan secara in vitro untuk pemeriksaan dari setiap specimen, termasuk darah atau donor jaringan yang berasal dari tubuh manusia, semata-mata atau pada dasarnya untuk tujuan memberikan informasi dengan memperhatikan keadaan fisiologis atau patologis atau kelainan bawaan, untuk menentukan keamanan dan kesesuaian setiap darah atau donor jaringan dengan penerima yang potensial, atau untuk memantau ukuran terapi dan mewadahi specimen. 3. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum 4. Perusahaan rumah tangga yang selanjutnya disebut PRT adalah perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
3
rumah tangga tertentu dan dengan fasilitas sederhana yang diperkirakan tidak akan menimbulkan bahaya bagi pengguna, pasien, pekerja, dan lingkungan. 5. Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik yang selanjutnya disingkat CPAKB adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan pembuatan dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang diproduksi memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya. 6. Cara Pembuatan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Baik yang selanjutnya disingkat CPPKRTB adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan pembuatan dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk Pefbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang diproduksi
memenuhi
persyaratan
yang
ditetapkan
sesuai
tujuan
penggunaannya. 7. Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik yang selanjutnya disingkat CDAKB adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang didistribusikan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya.
E.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015,
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Mempunyai tugas pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, Penyusunan norma , standar, prosedur dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 606, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
4
tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembakuan dan sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, dan pengawasan sarana produksi, sarana distribusi, dan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun susunan organisasi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) terdiri atas :
Subdirektorat Pembakuan dan Sertifikasi Produksi dan Distribusi.
Subdirektorat Pengawasan Sarana Produksi dan Distribusi.
Subdirektorat Pengawasan Produk.
Subbagian Tata Usaha dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
5
Struktur Organisasi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
Kepala Subbagian Tata Usaha
Kasubdit Pembakuan dan Sertifikasi
Kasubdit Pengawasan Sarana Produksi dan Distribusi
Kasubdit Pengawasan Produk Alkes dan PKRT
Kasi Pembakuan
Kasi Pengawasan Sarana Distribusi
Kasi Pengawasan Produk Alkes
Kasi Sertifikasi
Kasi Pengawasan Sarana Produksi
Kasi Pengawasan Produk PKRT
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
F.
SISTEMATIKA Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja Direktorat Pengawasan Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2016 ini menjelaskan pencapaian kinerja tahun 2016. Capaian kinerja tersebut dibandingkan juga laporan kinerja tahun sebelumnya
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. dengan kerangka pikir seperti itu, sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) sebagai berikut : Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
6
Bab I Pendahuluan Pada Bab ini disajikan penjelasan secara ringkas latar belakang, maksud dan penulisan laporan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sistematika penyajian laporan. Bab II Perencanaan dan perjanjian Kinerja Pada Bab ini menjelaskan rencana strategis, tujuan dan sasaran kegiatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
serta
kebijakan
dan
kegiatan
beserta
anggaran
yang
direncanakan tahun 2016. Bab III Akuntabilitas Kinerja Pada Bab ini menjelaskan tentang pengukuran kinerja, pencapaian indikator kinerja tahun 2016, akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumber daya manusia yang digunakan dalam rangka pencapaian indikator kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A.
PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses perjanjian kinerja kegiatan tahunan
dan indikator kinerja berdasarkan program/kegiatan, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan. Dalam rencana kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) tahun 2016 telah disusun indikator kinerja kegiatan dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran kegiatan organisasi. Perjanjian kinerja merupakan Lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Adapun tujuan perjanjian kinerja adalah Sebagai wujud nyata komitmen antara
penerima
dan
pemberi
amanah
untuk
meningkatkan
integritas,
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur; Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar
evaluasi
kinerja
aparatur;
Sebagai
dasar
penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk
melakukan
monitoring,
evaluasi
dan
supervisi
atas
perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; Sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Dengan demikian. penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT sebagai penerima amanah kepada Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagai atasan langsungnya. Untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Dalam hal revisi dan perubahan perjanjian kinerja atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi yaitu terjadi pergantian atau mutasi pejabat; Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran); Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
8
B.
VISI DAN MISI Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak ada visi
dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya
Indonesia
yang
Berdaulat,
Mandiri
dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkesinambungan
dan
demokratis
berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat
jati diri
sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat
pemerintah
tidak
absen
dengan
membangun
tata
kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
9
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor
strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Kebijakan Nawa Cita, terkait dengan kesehatan termasuk Alat Kesehatan tertuang dalam program (5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, utamanya disektor Kesehatan; program (6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; serta program (7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Hal ini sejalan dengan Arah Kebijakan Strategi Nasional (RPJMN 20152019) dan
Arah
Kebijakan Kementerian
Kesehatan terkait kemandirian.
Aksesibilitas dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan melalui upaya penguatan kemandirian di bidang alat kesehatan, peningkatan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan, peningkatan pengawasan pre-market dan post-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT).
C.
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET Untuk mewujudkan sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
yaitu meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT),
maka sasaran kegiatan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT adalah pengawasan post market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan (PKRT) yang efektif. Indikator untuk mendukung sasaran tersebut diatas adalah seperti pada tabel-1. Dibawah ini.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
10
Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pengawasan Alkes dan PKRT dari tahun 2015 -2019. NO
KINERJA INDIKATOR
1
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
75%
77%
79%
81%
83%
Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat.
2
Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB)
35%
40%
45%
50%
55 %
Adapun target dan Definisi Operasioal indikator Kinerja Direktorat Pengawasan alat Kesehatan dan PKRT pada tahun 2016 dapat dilihat pada table 2 di bawah ini: Tabel 2. Target dan Definisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016 Indikator Kinerja Kegiatan
n 1
Target
Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat
72% (Alkes) 82%
Definisi Operasional Persentase sampel produk alat kesehatan dan PKRT yang telah diuji dan memenuhi syarat
(PKRT) 2
Persentase sarana produksi alat kesehatan
40%
Persentase sarana produksi
dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan
alkes dan PKRT yang yang telah
yang baik (GMP/CPAKB)
memenuhi cara pembuatan yang baik.
Rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rumus Perhitungan. Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran memenuhi
𝐴(%) =
syarat
Persentase sarana
𝐶(%) =
Jumlah
𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠 yg memenuhi syarat pd pengujian 𝑝𝑘𝑟𝑡 𝑥 100% 𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠 jumlah 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖 𝑝𝑘𝑟𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐶𝑃𝐴𝐾𝐵 𝑥100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠&𝑃𝐾𝑅𝑇 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB)
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
11
D.
PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan Program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyusun perjanjian kinerja mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Target ini menjadi komitmen bagi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk mencapainya dalam tahun 2016. Perjanjian Kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut:
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
12
Gambar 2. Pernyataan Perjanjian Kinerja Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. PENGUKURAN KINERJA Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015 dibentuk Direktorat Pengawasan
Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
yang
merupakan pengembangan dari subdit inspeksi Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Tahun 2016 ini merupakan tahun pertama pencapaian target kegiatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dalam rangka mendukung pencapaian sasaran program yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang saat ini sedang dalam proses revisi indikator kinerja di seluruh satuan kerja termasuk Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan rencana, atau target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dalam kurun waktu Januari - Desember 2016. Kegiatan pengukuran kinerja dilakukan melalui evaluasi secara periodik dengan mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi, tindak lanjut korektif yang di implementasikan di periode berikutnya yang berkaitan secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran. Evaluasi periodik ini dilakukan terkait evaluasi anggaran dan program/kegiatan.Dalam rangka evaluasi anggaran dilakukan dengan membandingkan alokasi anggaran pada awal tahun dengan realisasi anggaran per-triwulan. Dalam rangka evaluasi kegiatan dilakukan dengan membandingkan capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
14
indikator.
Berdasarkan
pengukuran
kinerja
tersebut
diperoleh
informasi
menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di tahun berikutnya agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan visi misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja. Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan
Renstra
Kementerian Kesehatan, terdapat 2 (dua) indikator kinerja output yaitu: 1. Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat. 2. Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB) Hasil pengukuran kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2016 dapat dilihat pada table 4. Tabel 4. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga Tahun 2016
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
15
2.
Analisa Akuntabilitas Kinerja Sasaran kegiatan merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata untuk
kurun waktu 4 (empat) tahun, diukur melalui indikator dan pencapaian target baik tahunan maupun kumulatif. Sasaran kegiatan Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT sebagai berikut:
Pengawasan post-market alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang Efektif
Analisis capaian kinerja dari indikator kegiatan Direktorat pengawasan Alat Kes dan PKRT adalah sebagai berikut : 1.
Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT melakukan upaya
pengendalian post-market untuk memastikan bahwa alat kesehatan dan PKRT yang telah diberikan izin edar tersebut, secara terus menerus sesuai dengan persyaratan keamanan, mutu, manfaat dan penandaan yang telah disetujui. Salah satu kegiatan pengendalian post-market dilakukan melalui sampling produk alat kesehatan dan PKRT. Sampling alat kesehatan dan PKRT merupakan kegiatan dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap keamanan, mutu dan manfaat alat kesehatan dan PKRT yang telah beredar di wilayah Indonesia. Pada tahun 2016 dilakukan pengambilan sampel alat kesehatan dan PKRT di 34 Provinsi dan Pengujian sampel dilakukan di beberapa laboratorium terakreditasi untuk pengujian alkes dan PKRT yaitu di Pusat Pemeriksaaan Obat dan Makanan Nasional (PPOMN-BPOM), Laboratorium Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi DKI Jakarta, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Kementerian Pertanian, IPB Culture Collection Departemen Biologi Fakultas Matematika dan IPA, Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), PT SUCOFIDO (PERSERO) Unit SBU Laboratorium Cibitung.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
16
Produk yang di sampling adalah alat kesehatan non elektromedik steril dan non elektromedik non steril seperti Dysposable Syringe, Benang bedah, Sarung tangan steril, Infusion Set, Sarung tangan steril, IV Catheter, Kasa steril, Kondom, Urine bag, Folley Catheter, Popok dewasa, Pembalut wanita, Pantyliners, Sphygmomanometer, Antiseptik dan Kontak lensa sedangkan sampel Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) antara lain popok bayi, pembersih lantai, pestisida rumah tangga (anti nyamuk bakar, oles, cairan/aerosol, elektrik), handsanitizer,
handwash,
antiseptik
dan
sabun
pencuci
piring.
Produk
elektromedik dan In-Vitro Diagnostik belum dapat dilakukan sampling di peredaran karena keterbatasan laboratorium uji terakreditasi untuk pengujiannya terhadap kedua kategori produk tersebut. Jumlah sampel alkes yang sesuai dengan standar terhadap parameter uji yang telah ditetapkan, sebayak 714 (tujuh ratus empat belas) sampel dari 754 (tujuh ratus lima puluh empat) sampel yang telah memiliki sertifikat hasil uji (94,69%). Sampel PKRT yang sesuai dengan standar terhadap parameter uji sejumlah 540 (lima ratus empat puluh) sampel dari 569 (lima ratus enam puluh sembilan) sampel yang telah memiliki sertifikat hasil uji (94,90%). Sehingga, capaian indikator kinerja persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 94.80%.
Tabel 5. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat Tahun 2016 Indikator Kinerja
Target 2016
Realisasi 2016
Capaian 2016
Persentase produk alat kesehatan dan
77%
94,80%
123,12%
PKRT di peredaran yang memenuhi syarat
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
17
Grafik 1. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat Tahun 2015-2019
Perbandingan pencapaian indikator kinerja persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat pada tahun 2015 adalah 78,18% dan pada tahun 2016 adalah 94,80%. Angka ini naik tajam dikarenakan semakin baiknya sistem pembinaan dan pengawasan produk, sarana produksi dan distribusi alat kesehatan dan PKRT di tingkat pra pemasaran dan pasca pemasaran. Peningkatan realisasi indikator di tahun kedua Renstra perlu di pertahankan sehingga dapat mencapai target indikator akhir tahun Renstra 2015 – 2019 yakni sebesar 83 %.
Permasalahan : Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase produk alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi syarat yaitu: 1. Pedoman teknis untuk peningkatan kapasitas petugas dalam pelaksanaan sampling sedang disusun dan masih memerlukan waktu untuk implementasi serta mengikutsertakan petugas daerah 2. Perlunya peningkatan kompetensi petugas tentang sampling surveilans, penambahan jumlah SDM dan penguatan jejaring dengan pihak ketiga untuk perluasan cakupan pengawasan produk. 3. Penerapan SNI Alat kesehatan dan PKRT masih terkendala keterbatasan laboratorium uji terakreditasi untuk pengujiannya 4. Jumlah dan kemampuan laboratorium uji produk komprehensif (Uji yang meliputi seluruh parameter pengujian suatu produk alat kesehatan) di Indonesia masih sangat minim. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
18
Upaya Pemecahan Masalah : 1. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan sampling tahun 2017. 2. Peningkatan kapasitas petugas dalam pelaksanaan sampling tahun 2017. 3. Penyusunan SNI Alat Kesehatan agar lebih implementatif. 4. Pertemuan Kajian Penerapan SNI Alat Kesehatan Wajib dengan melibatkan Stakeholder terkait antara lain: BSN, LIPI, Ditjen Yankes, IKATEMI, GAKESLAB, ALFAKES dan stakeholder lainnya. 5. Mengadakan survei dan verifikasi untuk mendata seluruh laboratorium di Indonesia beserta kapabilitasnya, sehingga dapat diketahui labaratorium yang mana saja yang memungkinkan untuk melakukan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, antara lain; ALFAKES, BSN, IKATEMI, Ditjen Yankes, dan stakeholder lainnya.
Sebagai upaya untuk mencapai indikator Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Penyusunan Petunjuk Teknis Sampling/Surveillance Alat Kesehatan dan PKRT Tujuan kegiatan Penyusunan Petunjuk Teknis Sampling Alat Kesehatan dan PKRT sebagai acuan bagi petugas Sampling di tingkat pusat (Kementerian Kesehatan
RI)
dan
pemerintah
daerah
(Dinas
Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota) dalam: a. Melaksanakan Sampling pada produk alat kesehatan dan PKRT secara benar sehingga diperoleh sampel yang representatif; b. Melaksanakan pengujian kembali alat kesehatan
dan PKRT yang
beredar baik dalam rangka compliance terhadap standar dan fungsi serta kinerja produk maupun dalam rangka surveillance mutu dan keamanan antara lain untuk penyelidikan kemungkinan adanya alat kesehatan dan PKRT sub standar dan/atau produk palsu.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
19
2. Penyusunan Pedoman Pengawasan Iklan Alat Kesehatan dan PKRT Kegiatan Penyusunan Pedoman Pengawasan Iklan Alat Kesehatan dan PKRT ini dilaksanakan untuk menjamin tersedianya pedoman pengawasan iklan alat kesehatan dan PKRT sebagai acuan pelaksanaan pengawasan iklan alat kesehatan dan PKRT bagi petugas baik pusat maupun daerah. Pembinaan dan Pengawasan Iklan Alat Kesehatan atau PKRT merupakan tindakan yang dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif penayangan iklan produk Alat Kesehatan atau PKRT. Untuk mencapai hasil pengawasan yang optimal, sesuai amanat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2013, perlu dibentuk Tim Pengawasan iklan Alat Kesehatan dan PKRT.
Gambar 3. Pertemuan Penyusunan Pedoman Pengawasan Iklan Alat Kesehatan dan PKRT.
3. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Perusahaan Rumah Tangga Alkes dan PKRT Sesuai Implementasi Undang-Undang No.23 Tahun 2014
tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dikatakan bahwa izin edar untuk produk alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) tertentu merupakan kewenangan dari pemerintah daerah (provinsi). Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
20
Sehubungan dengan hal tersebut dan mengingat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 70 Tahun 2014 tentang Perusahaan Rumah Tangga Alat
Kesehatan
dan
Perbekalan
Kesehatan
Rumah
Tangga
yang
mensyaratkan Perusahaan Rumah Tangga (PRT) hanya dapat memproduksi alat kesehatan dan PKRT tertentu yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat maka perlu dibuat suatu pedoman tentang pemberian sertifikat bagi Perusahaan Rumah Tangga yang memproduksi alat kesehatan tertentu dan PKRT tertentu. Jenis alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu terdiri dari alat kesehatan dan/atau PKRT kelas I dan II tertentu. Sertifikat PRT alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten/Kota. Tabel 6. Jenis alat kesehatan tertentu yang diizinkan untuk diproduksi oleh PRT alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu
No
Alat Kesehatan Tertentu
Kode
1
Kapas non steril
A01
2
Kasa pembalut non steril
A02
3
Tiang infus
A03
4
Tongkat (Walker)
A04
5
Tempat tidur manual
A05
6
Pispot
A08
7
Bedpan
A09
8
Masker non steril
A10
9
Gendongan tangan (Arm sling)
A12
10
Duk / drapes non steril
A13
11
Hand-carried stretcher
A14
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
21
Tabel 7. Jenis PKRT tertentu yang diizinkan untuk diproduksi oleh PRT alat kesehatan dan/atau PKRT tertentu
No
PKRT Tertentu
Kode
1
Tisu makan
P01
2
Toilet Tissue
P02
3
Paper Towel
P03
4
Cotton bud
P04
5
Kapas kecantikan
P05
6
Kapas bola
P06
7
Sabun cuci (cream & batang)
P07
8
Sabun cuci tangan cair
P08
9
Sabun cuci piring
P09
10
Pembersih lantai
P10
4. Analisa dan Evaluasi Penerapan e-watch Alkes Analisa dan evaluasi penerapan e-watch alkes dimaksudkan untuk memudahkan pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
alat kesehatan
oleh Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi alat kesehatan. Untuk itu perlu ditingkatkan :
kerjasama dengan stakeholder terkait yaitu Produsen, Penyalur dan Pengguna di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Peran aktif Rumah Sakit dalam pengawasan alat kesehatan dan PKRT di Post market melalui pelaporan terintegrasnya e-watch, e-regalkes dan ASPAK.
Perlunya
peran
organisasi profesi/pakar/ahli dalam pengambilan
keputusan pembelian alat kesehatan di Rumah Sakit. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
22
Perlunya dibentuk Tim Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT di Rumah Sakit dalam investigasi awal KTD.
Gambar 4. Pertemuan Analisa dan Evaluasi Penerapan e-watch Alkes.
5. Kajian Penerapan SNI Alat Kesehatan Kajian Pemberlakuan SNI Alat Kesehatan Secara Wajib ini diharapkan menghasilkan Regulasi tentang Pemberlakuan SNI Alat Kesehatan Secara Wajib. Regulasi tersebut dapat digunakan sebagai senjata pemungkas yang paling efektif (tool) untuk memproteksi alat kesehatan yang tidak standar (substandards) yang masuk ke Indonesia. Diterapkannya Regulasi tentang Pemberlakuan SNI Alat Kesehatan Secara Wajib maka dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Alat Kesehatan yang beredar di Indonesia baik ekspor maupun impor telah memenuhi (comply) dengan standar yang dibuktikan dengan sertifikat SNI dan tanda SNI sehinggakeselamatan pasien (patient safety), pengguna dan lingkungandapat terjamin. 2. Sertifikat SNI menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin edar alat kesehatan baik untuk alat kesehatan ekspor maupun impor.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
23
3. Sertifikat SNI memiliki nilai tambah bagi industri alat kesehatan dalam negeri untuk mendapatkan pengakuan global khususnya untuk Pasar Bebas ASEAN 2015. 4. Meningkatkan daya saing bangsa di sektor industri alat kesehatan, khususnya untuk menghadapi MEA karena alat kesehatan (medical devices) merupakan salah satu dari 12 (dua belas) sektor prioritas yang dipercepat integritasnya di kawasan ASEAN. 5. Memudahkan proses pengawasan Alat Kesehatan yang ada di sarana pelayanan kesehatan dan yang beredar di Indonesia. 6. Mendongkrak berdirinya Laboratorium
Uji Produk dan Lembaga
Sertifikasi Produk (LSpro) ruang lingkup alat kesehatan yang terakreditasi 7. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk alat kesehatan impor (95%) terutuma untuk alat kesehatan yang berteknologi sederhana dan sedang. 8. Menghindari Indonesia menjadi tempat sampah bagi alat kesehatan yang tidak standar/substandar. 9. Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan (KTD) pada Alat Kesehatan. Rekapitulasi SNI Alkes yang di rekomendasikan untuk diberlakukan secara Wajib oleh Kementerian Kesehatan dapat dilihat pada Lampiran 7. 6. Penyusunan Rancangan Standard Alat Kesehatan Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) alat kesehatan dan produk in vitro diagnostik sebagai acuan bagi regulator, produsen alat kesehatan, sarana pelayanan kesehatan dan laboratorium uji alat kesehatan dan pakar dalam rangka untuk menjamin keamanan, mutu dan manfaat alat kesehatan yang beredar di masyarakat. Pada tahun 2016 Rancangan Standar Nasional Indonesia yang telah disusun oleh Komite Teknis 11-04 In Vitro Diagnostik, dengan judul : 1. Evaluasi
biologis
alat
kesehatan
-
Bagian 3 : Uji
genotoksisitas,
karsinogenisitas dan toksisitas reproduksi
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
24
2. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 6: Uji efek lokal setelah
implantasi 3. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 10: Pengujian iritasi dan
sensitisasi kulit 4. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 12 : Persiapan sampel dan
material acuan 5. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 14: Identifikasi dan kuantifikasi
produk degradasi dari keramik 6. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 15: Identifikasi dan kuantifikasi
produk degradasi dari logam dan alloys 7. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 17: Penetapan batas yang
diizinkan untuk zat luluhan 8. Evaluasi biologis alat kesehatan - Bagian 18: Karakterisasi kimia material
Rancangan Standar Nasional Indonesia oleh Komite Teknis 11-09 Alkes Nonelektromedik, dengan judul : 1. Optik Optalmik – Produk perawatan lensa kontak – Persyaratan
mikrobiologi dan metode uji untuk produk danregimen untuk manajemen higienis lensa kontak 2. Optik Optalmik – Produk perawatan lensa kontak – Uji efikasi pengawet
antimikroba dan pedoman penentuan tanggal buang (discard date) 7. Pelatihan PPNS Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ditunjuk selaku Penyidik dan mempunyai wewenang untuk melakukan penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing. PPNS bidang kesehatan dalam melaksanakan peran dan tugasnya mengacu pada Undang Undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 189 dan pasal pasal yang berkaitan dengan ketentuan pidana yaitu Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
25
pasal 190 -201, dan Undang Undang Nomor. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pada tahun 2016, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga bekerjasama Bareskrim menyelenggarakan Diklat PPNS dengan pola 400 JP selama 60 hari, pada tanggal 9 Agustus – 7 Oktober 2016 . Peserta berjumlah 11 orang ang dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini: Tabel 8: Daftar Peserta Yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan PPNS
No Nama Peserta 1 Drg. Melly Juwitasari, MKM
Instansi Dit. Pengawasan Alkes dan PKRT Dit. Pengawasan Alkes dan PKRT
2
Dr. Fahrina, MKM
3
Rini Sugiyati, S.Farm, Apt
Dit. Pengawasan Alkes dan PKRT
4
Suherman, S.Si, Apt
Dit. Pengawasan Alkes dan PKRT
5 6
Roni Syah Putra, S.Farm, Apt Albert Christanto, S.Farm, Apt
7 8 9
Dwi Pump Yetty Ningsih, S.Farm, Apt Dara Indri Yunita, S.Si, Apt Aprilia Indah Pertiwi, S.Farm, Apt
Dit, Pelayanan Kefarmasian Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekes Setditjen Kefarmasian dan Alkes Dinas Kesehatan Provinsi DKI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
10
Austina Ika Nawestari
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
11
Novriyanti, S.Farm, Apt
Dinas Kesehatan Bungo, Jambi
Kabupaten
8. Sertifikasi ISO 9001:2015 Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Direktorat Pengawasan alat Kesehatan dan PKRT melakukan berbagai upaya perbaikan dan dan Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat diantaranya penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dimana Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
26
diharapkan agar pelayanan publik kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsional, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas. Untuk dapat melaksanakan tupoksi Direktorat Pengawasan alat Kesehatan dengan baik, menghasilkan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan Penerapan SMM ISO 9001:2015 akan memberikan bukti bahwa proses proses pelayanan yang diselenggarakan telah memenuhi standar pelayanan yang diakui baik secara nasional maupun internasional dan ISO 9001:2015 menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap peagawai dalam organisasi. Proses penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2015 di Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT meliputi : 1. Perizinan Produksi Alat Kesehatan. 2. Perizinan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. 3. Perizinan Penyalur Alat Kesehatan.
Gambar 5. Sertifikasi ISO Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
27
9. Asistensi Penerapan Pelaporan E-Report Data sarana produksi alat kesehatan yang melaporkan produksinya di aplikasi pelaporan e-report per 31 Desember 2016 sejumlah 61 yang sudah melapor dari 226 sarana produksi alat kesehatan, dan 69 yang sudah melapor dari 429 sarana produksi PKRT serta 466 sarana penyalur alat kesehatan dari 2768 sarana PAK. Untuk lebih lengkap bisa dilihat di tabel 9 dibawah ini: Tabel 9. Sarana yang melakukan pelaporan e-report Sarana
Jumlah
Yang Melakukan Pelaporan E-Report
1 2
Produksi Alat Kesehatan Produksi PKRT
226 429
61 69
3
Penyalur Alkes
2768
466
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator pertama ini anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 10.428.120.000 dapat direalisasikan untuk memperoleh sejumlah output yang dihasilkan sebesar Rp. 9.787.928.039 atau setara 93,86%. 2. Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (CPAKB/GMP). Kondisi yang dicapai : Jumlah sarana produksi alkes pada tahun 2016 sejumlah 632 sarana produksi alat kesehatan dan PKRT. Jumlah sarana produksi alkes dan PKRT yang memenuhi CPAKB sebanyak 297 sarana, sehingga Persentase Sarana Produksi Alkes dan PKRT Yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB/GMP) pada tahun 2016 adalah 47%. Peningkatan realisasi indikator di tahun kedua Renstra menunjukan hal yang positif dan diharapakan dapat mencapai target akhir tahun Renstra 2015 – 2019 yakni sebesar 55%. Tabel 10. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB/GMP) Tahun 2016
Indikator Kinerja
Target 2016
Realisasi 2016
Capaian 2016
Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB)
40%
47,00%
117,50%
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
28
Grafik 2. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB) Tahun 2015-2019
Permasalahan: Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT . Yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB) yaitu: 1. Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) belum diterapkan
oleh sebagian besar produsen dalam negeri. 2. Kurangnya kepatuhan pimpinan dan penanggung jawab teknis sarana
produksi dalam penerapan perizinan, misalnya tidak melaporkan pindah alamat atau sarana produksinya sudah berhenti memproduksi alat kesehatan/PKRT, ganti penanggung jawab teknis. 3. Beberapa SNI Alat kesehatan yang sudah ada belum sepenuhnya dapat
diterapkan oleh Laboratorium uji dan dibuat sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. 4. Kurangnya petugas inspeksi baik di tingkat pusat maupun daerah untuk
melakukan inspeksi sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Alat Kesehatan Yang Baik.
Upaya Pemecahan Masalah: Upaya pemecahan masalah terhadap permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
29
dan PKRT Yang Memenuhi Cara Pembuatan Yang Baik (CPAKB) adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan sosiasilasi dan advokasi kepada pimpinan perusahaan,
penanggung jawab teknis dalam penerapan Cara Pembuatan Alat Kesehatan Yang Baik dengan kegiatan peningkatan kemampuan SDM industri alat kesehatan dan PKRT dalam penerapan CPAKB. 2. Melakukan analisa dan evaluasi laporan pengawasan sarana produksi
alkes dan PKRT untuk memberikan sanksi administratif berupa surat peringatan tertulis sampai dengan pencabutan sertifikat produksi. Sejumlah 3 perusahaan industri alkes direkomendasi untuk mendapatkan CPAKB dan 6 perusahaan industri PKRT yang di rekomendasi untuk mendapatkan Cara Pembuatan PKRT yang Baik (CPPKRTB). 3. Melakukan advokasi kepada asosiasi terkait seperti ASPAKI (Asosiasi
Produsen Alat Kesehatan Indonesia) dan Persatuan Perusahaan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Indonesia (PEKERTI) dan Gabungan
Perusahaan
Alat-alat
Kesehatan
dan
Laboratorium
di
Indonesia (GAKESLAB) . 4. Melakukan peningkatan kemampuan SDM Direktorat Pengawasan Alat
Kesehatan dan PKRT dan SDM Dinas Kesehatan Provinsi, antara lain pada kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dinkes Provinsi Dalam Pelaksanaan Penerapan CPAKB, CPPKRTB, CDAKB, Peningkatan petugas dalam pengawasan dan pembinaan sarana produksi dan distribusi alat kesehatan dan PKRT.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
30
Gambar 6. Pertemuan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia untuk petugas pusat, daerah dan stakeholder
Sebagai upaya untuk mencapai indikator Persentase sarana produksi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik (CPAKB/GMP), Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat jenderal kefarmasian dan alat kesehatan telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut : 1. Monitoring dan Evaluasi Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT Monitoring dan evaluasi sarana produksi alat kesehatan/atau PKRT merupakan kegiatan pemeriksaan setempat yang bersifat proaktif dan dilakukan : a. Secara rutin untuk memastikan bahwa sarana produksi alat kesehatan dan/atau PKRT senantiasa menjamin keamanan, mutu dan manfaat produk yang diproduksinya. b. Sebagai langkah lanjutan terhadap hasil monitoring dan evaluasi sebelumnya.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
31
c. Sebagai tindak lanjut hasil pengawasan dan pelaporan e-Report Alkes dan PKRT, laporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) atau e-Watch Alkes dan PKRT serta laporan masyarakat atau media. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan terhadap sarana produksi yang telah memiliki Sertifikat Produksi alat kesehatan dan/atau PKRT sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, dengan tujuan : a. Memastikan adanya kepatuhan sarana produksi alat kesehatan dan/atau PKRT dalam mengimplementasikan Sertifikasi Produksi alat kesehatan dan/atau PKRT yang telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan b. Memastikan sarana produksi menerapkan CPAKB dan/atau CPPKRTB; c. Terlaksananya langkah korektif terhadap temuan manajemen ataupun teknis di lapangan dalam rangka pembinaan. Langkah korektif terhadap temuan manajemen ataupun teknis di lapangan dalam rangka pembinaan dan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana Produksi. 2. Penyusunan Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT Penyusunan Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana Produksi dan PKRT dimaksudkan untuk meyediakan
Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana
Produksi Alat Kesehatan dan/atau PKRT yang mudah dipahami dan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan sarana produksi alat kesehatan dan/atau PKRT. Adapun sasaran dari Petunjuk Teknis tersebut diatas adalah : a. Penanggung jawab program terkait Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. b. Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3. Monitoring dan Evaluasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan
Monitoring dan evaluasi Penyalur Alat Kesehatan (PAK) merupakan kegiatan pemeriksaan
setempat
(onsite
inspection)
yang
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
dilakukan
secara
32
rutin/berkala, terhadap PAK yang telah memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. Tujuan monitoring dan evalusi sarana distribusi alat kesehatan adalah: 1. memastikan bahwa PAK tetap mematuhi syarat sesuai perijinan penyalur alat kesehatan 2. memastikan bahwa PAK memenuhi dan memelihara penerapan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). 3. memberikan langkah korektif terhadap temuan manajemen ataupun teknis di lapangan dalam rangka pembinaan. Pada tahun 2016 Jumlah Penyalur alat Kesehatan adalah
2.768 dan
dilakukan inspeksi terhadap 195 sarana distribusi. Hasil monitoring dan evaluasi sarana distribusi alat kesehatan adalah 40 sarana yang memenuhi persyaratan Cara Distribusi alat Kesehatan Yang Baik, dengan persentase 20,51 %. Hasil monitoring dianalisis dan dievaluasi untuk melihat gambaran kondisi PAK yaitu kesuaiannya dengan prinsip perizinan Penyalur Alat Kesehatan dan penerapan CDAKB. Adapun kategori yang digunakan untuk menilai kondisi PAK antara lain: 1. Memenuhi Syarat (MS) 2. Tidak Memenuhi Syarat (TMS) Minor 3. Tidak Memenuhi Syarat (TMS) Mayor Untuk sarana yang belum memenuhi persyaratan dilakukan bimbingan teknis dan supervisi.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
33
Gambar 7. Aktivitas Monitoring dan Evaluasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan
4. Penyusunan Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana Distribusi Alat Kesehatan Penyusunan Petunjuk Teknis Pengawasan Saran Distribusi Alat Kesehatan dimaksudkan untuk menyediakan tersedianya petunjuk teknis pengawasaan PAK yang digunakannya sebagai acuan pelaksanaan pembinaan dan pengawasaan PAK, terselenggaranya tindak lanjut analisis hasil pengawasan PAK oleh Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan perannya dan terselenggaranya tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan oleh PAK untuk memenuhi persyaratan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB).
5. Audit Sarana Produksi Alkes dan PKRT Serta Sarana Distribusi Alkes
Dalam Rangka Sertifikasi CPAKB, CPPKRTB Kegiatan Audit Sarana Produksi Alkes Dan PKRT Serta Sarana Distribusi Alkes Dalam Rangka Sertifikasi CPAKB, CPPKRTB dan CDAKB ini, akan mendorong Sarana Produksi alat kesehatan dan PKRT dan sarana distribusi alkes untuk menerapkan CPAKB, CPPKRTB dan CDAKB secara menyeluruh sehingga akan menjamin keamanan, mutu dan manfaat dari alkes yang didistribusikan. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menunjang pencapaian indikator kinerja di Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
34
Hasil audit CPAKB, CPPKRTB dan CDAKB tahun 2016 dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 11. Hasil audit CPAKB, CPPKRTB dan CDAKB tahun 2016 TIDAK MEMENUHI
AUDIT THN 2016
1
CPAKB
14
12
2
2
CDAKB
12
10
2
3
CPPKRTB
9
5
4
35
27
8
TOTAL
JUMLAH SARANA
MEMENUHI
NO
SYARAT
SYARAT
6. Audit Investigasi Tindak Lanjut Pengawasan alkes dan PKRT
Audit Investigasi merupakan langkah tindak lanjut reaktif terhadap laporan kasus atau laporan pengaduan berupa pemeriksaan dan penyelidikan yang terdokumentasi, independen dan sistematis untuk memperoleh bukti-bukti audit dan dievaluasi secara obyektif. Dasar dilakukannya audit investigasi antara lain : 1. Rekomendasi laporan hasil monitoring dan evaluasi sarana produksi sebelumnya yang memenuhi kriteria TMS Mayor. 2. Rekomendasi laporan hasil sampling yang TMS. 3. Menindak-lanjuti media informasi, baik media cetak maupun elektronik 4. Laporan pengaduan dari masyarakat, a. Laporan pengaduan dapat berkaitan dengan produk yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat/produk yang tidak memiliki izin edar/produk palsu, sarana produksi yang tidak memiliki
izin/sarana
produksi
yang
tidak
memenuhi
syarat
perizinan/berubah fungsi, ataupun kasus Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) akibat penggunaan alat kesehatan. b. Setiap laporan pengaduan yang disampaikan baik tertulis maupun lisan wajib diverifikasi kebenarannya dan segera direspon. c. Laporan pengaduan yang disampaikan secara lisan wajib dicatat dengan jelas tentang identitas diri pengadu/pelapor, hubungan target dengan pengadu, substansi pengaduan dan motif pengaduan hal ini
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
35
bertujuan agar dapat dipilah apakah laporan bersifat subyektif atau obyektif. Audit Investigasi tindak lanjut pengawasan Alkes dan PKRT dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan dalam bentuk tim dari lintas sektor/lntas program, terkait terhadap temuan seperti tersebut diatas. Pada tahun 2016, hasil audit investigasi tindak lanjut pengawasan alkes dan PKRT antara lain: 1. Untuk Sarana Penyalur alat kesehatan teridentifikasinya sarana penyalur yang tidak aktif dan tidak sesuai dengan perizinan PAK misalnya : sarana penyalur yang tidak melakukan kegiatan penyaluran alat kesehatan, pindah alamat. 2. Teridentifikasinya sarana produksi yang izin telah habis masa berlakunya. Apabila hasil Audit Investigasi ditemukan pelanggaran kepatuhan dan kesesuaian terhadap standar dan/atau persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan maka harus ditindak-lanjuti berdasarkan jenis pelanggaran, serta diberi sanksi administrasi oleh Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hingga proses pelimpahan wewenang kepada aparat.
7. Evaluasi dan Penilaian sarana produksi alat kesehatan dan PKRT
dalam rangka pemberian sertifikat produksi
8. Evaluasi dan Penilaian sarana distribusi alat kesehatan dan PKRT
dalam rangka pemberian izin PAK. Direktorat
Pengawasan
alat
Kesehatan
dan
PKRT
berkontribusi
memberikan produk layanan publik di Unit Terpadu Kementerian Kesehatan yaitu layanan pemberian sertifikat produksi alat kesehatan dan PKRT dan pemberian izin PAK secara online melalui regalkes.depkes.go.id. Rekapitulasi permohohonan, sertifikat Alkes dan PKRT pada Tahun anggaran 2016 bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
36
Grafik 3. Rekapitulasi Permohonan IPAK, Sertifikat Produksi Alkes dan PKRT T.A 2016
9. Pengadaan Pemeliharaan Prasarana Sistem Online Pengawasan Alkes
dan PKRT. Pemeliharaan sistem online pengawasan alkes dan PKRT di Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga meliputi : 9.1 Integrasi e-watch alkes dan ASPAK Adalah integrasi antar 2 (dua) aplikasi pada 2 (dua) unit yang berbeda yaitu aplikasi e-watch alkes & PKRT milik Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat kesehatan Serta aplikasi ASPAK milik Direktorat Jenderal
Pelayanan
Kesehatan
Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia. Pengintegrasian tersebut adalah sebuah metode pelaporan e-watch alkes yang diharapkan dapat berjalan dengan baik setelah difasilitasi oleh aplikasi aspak yang sudah digunakan oleh Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
37
TERINTERKONEKSI
Gambar 8. Integrasi antar 2 (dua) aplikasi pada 2 (dua) unit yang berbeda yaitu aplikasi e-watch alkes & PKRT milik Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat kesehatan Serta aplikasi ASPAK
9.2 Hak Akses Dinkes Provinsi. Adalah pengembangan dari aplikasi e-Report Alkes yang dapat menyediakan hak akses untuk Dinas Kesehatan Provinsi guna keperluan pengawasan dan pembinaan di wilayahnya masing-masing. Fitur ini akan menyediakan profiling dari masing-masing Dinas Kesehatan
Provinsi
dan
penggunaannya
dibatasi
hanya
pada
penerimaan laporan pelaku usaha saja tanpa bisa memperbaiki atau merubah data yang ada.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
38
9.3 Re-Design Aplikasi e-Watch Alat Kesehatan Versi 1 Menjadi Versi 2 :
Gambar 9. Tampilan homepage e-watch
Adalah kegiatan perancangan dan pembangunan ulang aplikasi e-Watch Alkes dari versi 1 menjadi versi 2. Bertujuan untuk peningkatan performansi (pemrograman ulang) Database dan Aplikasi. Sehingga aplikasi e-Watch Alkes menjadi lebih baik secara tampilan, lebih ringan, lebih cepat dan lebih mudah digunakan.
9.4 Re-Design Aplikasi e-Report Alat Kesehatan Versi 1 Menjadi Versi 2
Gambar 10. Tampilan homepage e-report
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
39
Adalah kegiatan perancangan dan pembangunan ulang aplikasi e-Report Alkes dari versi 1 menjadi versi 2. bertujuan untuk peningkatan performansi (pemrograman ulang) Database dan Aplikasi. Sehingga aplikasi e-Report Alkes menjadi lebih baik secara tampilan, lebih ringan, lebih cepat dan lebih mudah digunakan.
9.5 Pengembangan Aplikasi e-Inspeksi Alkes E-Inspeksi Alkes dan PKRT adalah aplikasi online yang berfungsi sebagai dashboard untuk kegiatan : a. Inspeksi Sarana Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT b. Surveilance Alat Kesehatan dan PKRT Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk memantau aktivitas pegawai Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) terutama dalam membuat rencana kegiatan inspeksi dan surveilans dari awal perencanaan sebelum melakukan kegiatan hingga tindak lanjut dari hasil kegiatan tersebut.
Gambar 11. Tampilan Homepage e-inspeksi Alkes & PKRT
10. Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Alkes dan PKRT
Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
tahun 2016 dimaksudkan untuk mensosialisasikan
dan menyamakan persepsi kegiatan Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
40
yang baru dibentuk di awal tahun 2016 dengan meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Rumah Sakit dan lintas sektor terkait untuk memperkuat jejaring dan sistem pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT di wilayah Republik Indonesia.
Gambar 12. Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Alkes dan PKRT
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator kedua ini anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 8.762.957.000 dapat direalisasikan untuk memperoleh sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp. 7.971.249.955 atau setara 90.96% B. Realisasi Anggaran Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
41
didukung oleh Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Berdasarkan Inpres No.4 Tahun 2016 sebesar Rp. 20.212.478.000 Adapun realisasi anggaran tahun 2016 adalah sebesar Rp.16.392.095.047 persentase realisasi sebesar 81,10%. Sesuai dengan instruksi presiden No.8 Tahun 2016 tentang Langkahlangkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, Anggaran Kementerian Kesehatan dilakukan efisiensi/penghematan kembali, untuk Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Alokasi dana menjadi Rp. 19.191.077.000 dengan realisasi sebesar Rp.16.392.095.047 persentasi realisasi sebesar 85.42%. Estimasi anggaran pendapatan sesuai dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) petikan tahun anggaran 2016 nomor SP DIPA-024.07.1.401739/2016 tanggal 7 Desember 2015 adalah 891.250.000 dari estimasi tersebut yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan sebesar 51.27% sehingga diperoleh alokasi anggaran belanja bersumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dipungut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku di Kementerian Kesehatan. Realisasi anggaran pendapatan PNBP Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT per 31 Desember 2016 sebesar Rp 834.500.000. Namun alokasi dana PNBP yang bisa direalisasikan sebesar Rp 145.986.000 untuk kegiatan analisa dan evaluasi indikator kinerja dan laporan akuntabilitas. Hal ini disebabkan penerimaan PNBP maksimal pada bulan Oktober - Desember 2016 tidak mencukupi untuk
melaksanakan
Penatausahaan
Dit
kegiatan
Pengadaan
Pengawasan
Alkes
Pengembangan
dan
PKRT
Sistem
sebesar
Rp
310.967.000.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
42
C. SUMBER DAYA MANUSIA Untuk mencapai kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan diperlukan dukungan sumber daya manusia. Keadaan pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tahun 2016 berjumlah 87 orang dengan rincian sebagaimana yang diuraikan pada tabel : Tabel 12. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016 Menurut Jabatan Fungsional
Fungsional
Umum
Tertentu
1
-
-
1
1
7
-
8
3
5
-
8
3
6
-
9
3
4
-
7
No
Unit Kerja
Struktural
1
Direktur Tata Usaha
2 3
Subdit Pembakuan dan Sertifikasi
Jumlah
Subdit Pengawasan 4
Sarana Produksi dan Distribusi
5
Subdit Pengawasan Produk Alkes & PKRT
Tabel 13.Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016 Menurut Umur
No
Usia
Jumlah
1
56 tahun ke-atas
3
2
51-55 tahun
8
3
41-50 tahun
9
4
31-40 tahun
11
5
24-30 tahun
2
Jumlah
30
Secara teknis sumber daya manusia dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan apabila mencukupi dari sisi jumlah dan kualitas serta professional dibidangnya. Apabila sumber daya manusia yang dimiliki mempunyai motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi maka pencapaian kinerja semakin baik. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia dapat dilihat pada tabel berikut : Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
43
Tabel 14. Pelatihan Peningkatan SDM di Lingkungan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Tahun 2016.
Klasifikasi
No
Jenis Pelatihan
Jumlah
Pelatihan Manajerial
SDM 1
Prajabatan
37 orang
2
Diklat Pim IV
2 Orang
3
Pelatihan PPNS
12 Orang
4
Sertifikat ISO 9001 : 2015
19 Orang
Teknis Dalam
1
Negeri
The 2nd Indonesia Health Economic Association
3 Orang
(InaHEA) Congress Workshop
International
Society
for
2 Orang
Pharmacoeconomics and Outcome Research (ISPOR) Indonesia Chapter 2
Public
Speaking
And
Communication
Skill
9 Orang
Trainning
Teknis Luar
3
Pengelolaan Arsip Dinamis
4 Orang
4
Pengelolaan Arsip Aktif
3 Orang
5
English Course In – House Trainning
14Orag
1
Pertemuan
3
rd
Pharmaceutical
and
Medical
2 Orang
Device Training Seminar (Tokyo, Jepang – 15 –
Negeri
19 Februari 2016) 2
Pertemuan AHC Pharmacovigilance and Medical
2 Orang
Device Vigilance Workshop and CoE Pilot (Seoul, Korea – 4 – 9 September 2016) Pertemuan ASEAN Training Center for The
3 Orang
Pharmaceutical and Medical Device Agency, Medical Devices Seminar 2016 (Tokyo, Jepang – 7 – 11 November 2016) Pertemuan AHWP (ASIAN HARMONIZATION
3 Orang
WORKING PARTY) ANNUAL MEETING. (Cebu, Filipina, 20 – 26 November 2016) Pertemuan Workshop on Common Submission
3 Orang
Dossier Template (CSDT) for Medical Devices 2016. (Bandar Seri Begawan, 4 – 7 Desember 2016) Pertemuan ASEAN MEDICAL DEVICE MEETING
2 Orang
AND IT’S RELATED EVENTS (Bandar Seri Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
44
Begawan, 6 – 10 Desember 2016) 2
Pertemuan Delegasi pada kunjungan kenegaraan Presiden
Republik
Indonesia
dalam
2 Orang
rangka
evaluasi kerjasama dan rencana kerja sama antara Indonesia dengan India khususnya sektor kesehatan (India 11 – 14 Desember 2016) Umum
1
Capacity Building
51 Orang
2
ISO 9001:2015
51 Orang
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
45
BAB IV PENUTUP
Laporan kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan
Kinerja
menggambarkan
pencapaian
kinerja
Direktorat
Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan didalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Untuk pelaksanaan kegiatan di periode berikutnya diperlukan penguatan terutama didalam perencanaan NSPK pengawasan alkes dan PKRT, post market surveilans alkes dan PKRT yang efektif, sertifikasi produksi dan distribusi alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi syarat. Dengan telah disusunnya Laporan kinerja Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada pihak terkait, sehingga dapat digunakan sebagai bentuk evaluasi akuntabilitas kinerja dan menjadi salah satu acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan dan dokumen penetapan kinerja yang akan datang.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
46
LAMPIRAN
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
47
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN SAMPLING PRODUK ALAT KESEHATAN DAN PKRT
DATA JENIS PRODUK, PARAMETER UJI, LABORATORIUM, METODE PENGUJIAN ALAT KESEHATAN No
1
Nama Produk/Acuan
Dysposable syringe
Parameter Uji Sterilitas
Laboratorium
Metode Analisis
Jumlah Sampel
1.PPOMN
Farmakope Edisi V tahun 2014
40 Buah
2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
10 Buah
4.BBPOM DKI
Farmakope Edisi V tahun 2014
40 Buah
1.PPOMN
SNI 16-02121987/REVISI 1995 Tentang Kasa Penutup Bedah Kemasan Sekali Pakai
40 Buah
2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
10 Buah
4.BBPOM DKI
SNI 16-02121987/REVISI 1995 Tentang Kasa Penutup Bedah Kemasan Sekali Pakai
40 Buah
1.PPOMN
SNI 16-33461994 Tentang Benang Operasi
40 Buah
2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
3 Buah
4.BBPOM DKI
SNI 16-33461994 Tentang Benang Operasi
40 Buah
1.PPOMN
SNI 163346:2002 Tentang Sarung Tangan Steril Sekali Pakai Untuk Keperluan
40 Buah
SNI 16-6644-2002 Jarum Hipodermik Steril Sekali Pakai
2
Kasa Steril
Sterilitas
SNI 16-0212-1987/REVISI 1995 Kasa Penutup BedahKemasan Sekali Pakai
3
Benang Bedah
Sterilitas
SNI 16-3346-1994 Benang Operasi
4
Sarung Tangan Steril SNI 16-3346:2002 Tentang Sarung Tangan Steril Sekali Pakai Untuk
Sterilitas
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
48
Keperluan Bedah
5
6
Infusion Set
IV Catheter
Bedah 2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
3 Buah
4.BBPOM DKI
SNI 163346:2002 Tentang Sarung Tangan Steril Sekali Pakai Untuk Keperluan Bedah
40 Buah
1.PPOMN
Farmakope Edisi V tahun 2014
40 Buah
2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
3 Buah
4.BBPOM DKI
Farmakope Edisi V tahun 2014
40 Buah
Pirogenitas
1.PPOMN
USP 37
30 Buah
Sterilitas
1.PPOMN
Farmakope Edisi V tahun 2014
40 Buah
2.Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
3.Sucofindo
USP 37
3 Buah
4.BBPOM DKI
SNI 16-6355 12000 Catheter Intravaskular Sekali Pakai Steril
40 Buah
PPOMN
SNI 162723:2003 Tentang Kondom Lateks
1000 Buah
Sucofindo
SNI 162723:2003 Tentang Kondom Lateks
@10 Buah
PPOMN
SNI 16-63592000 Kantung Penampung
40 Buah
Univ. Airlangga
Farmakope Edisi V tahun 2014
20 Buah
Sucofindo
USP 37
3 Buah
Sterilitas
SNI 16-6355 1-2000 Catheter Intravaskular Sekali Pakai Steril
7
Kondom
1.Daya Letup
SNI 16-2723:2003
2.Kebocoran
Kondom Lateks
8
Urine bag
Sterilitas
SNI 16-6359-2000 Kantung Penampung
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
49
9
Folley Catheter
Sterilitas
BBPOM DKI
SNI 16-63592000 Kantung Penampung
40 Buah
PPOMN
Farmakope Edisi
40 buah
V tahun 2014 Univ. Airlangga
USP 37
10 buah
Sucofindo
Farmakope Edisi
20 buah
V tahun 2014 BBPOM DKI
Farmakope Edisi
40 buah
V tahun 2014 dan USP36 10
Diapers Baby
Fluoresesnsi
PPOMN
SNI 16-6363-
30 buah
2000 Sucofindo
SNI 16-6363-
5 buah
2000 BBPOM DKI
SNI 16-6363-
30 buah
2000 11
Diapers Dewasa
Fluoresensi
PPOMN
SNI 16-6363-
30 buah
2000 Sucofindo
SNI 16-6363-
5 buah
2000 BBPOM DKI
SNI 16-6363-
30 buah
2000 12
Pembalut Wanita
1.Fluoresnsi
SNI 16-6363-2000
2.Daya serap
PPOMN
Pantyliners
1.Fluoresnsi
30 buah
2000 Sucofindo
13
SNI 16-6363-
PPOMN
SNI 16-6363-
@5
2000
buah
SNI 16-6363-
30 buah
2000
2.Daya serap Sucofindo
SNI 16-6363-
5 buah
2000 BBPOM DKI
SNI 16-6363-
30 buah
2000 14
15
Spygmomanometer
Kontak Lensa
Kalibrasi
Sterilitas
BPFK
Permenkes No 54 Th 2015 dan Prosedur pengujuan / Kalibrasi Alkes Depkes, Th 2001
1 Unit
Sucofindo
EN 937-1:1996
1 unit
Sucofindo
Farmakope Edisi V tahun 2014
10 Buah
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
50
DATA JENIS PRODUK, PARAMETER, LABORATORIUM, METODE PENGUJIAN, DAN JUMLAH PENGUJIAN SAMPEL PKRT
No
Jenis Produk PKRT/Acuan
Parameter
Laboratorium
Uji 1.
Diapers Baby/ SNI 16-6363-
Fluoresensi
PPOM
2000
Metode
Jumlah
Pengujian
Pengujian
SNI 16-6363-
30 buah
2000 Sucofindo
SNI 16-6363-
5 buah
2000
2.
Balai Besar POM
SNI 16-6363-
Jakarta
2000
30 buah
Pembersih Lantai/SNI SNI
Antibakteri
IPB
Cakram/Wells
200 ml
06-1842-1995 Tentang
Koefisin
Sucofindo
Pembersih
200 ml
Cairan Disinfektan
Fenol
Lantai/SNI SNI
200 ml
Pembersih Lantai
06-1842-1995 Tentang Cairan Disinfektan Pembersih Lantai Zat Aktif
Sucofindo
Gas
200 ml
Chromatograpy 3.
Anti Nyamuk Bakar/SNI
Zat Aktif
Kementan
7191.1:2008 Tentang D-
Gas
10 buah /
Chromatograpy
10 pasang
Gas
200 ml
Alletrin Dalam Anti Nyamuk Bakar dan SNI 7192.1:2008 Tentang Transflutrin Dalam Anti Nyamuk Bakar 4.
Anti Nyamuk Oles/SNI
Zat Aktif
Kementan
4946.1:2012 Tentang
Chromatograpy
Dietiltoluamid (DEET) Dalam Penolak Nyamuk Lotion 5.
Anti Nyamuk Semprot/SNI
Zat Aktif
Kementan
16-4946.3-1998 Tentang
Gas
4 botol
Chromatograpy
Penolak Nyamuk - Aerosol 6.
Handsanitizer
Antibakteri
IPB
Cakram/Wells
200 ml
Koefisin
Sucofindo
SNI 06-1842-
200 ml
Fenol
Zat Aktif
1995
Sucofindo
Gas
200 ml
Chromatograpy 7.
Handwash
Antibakteri
IPB
Cakram/Wells
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
200 ml
51
Koefisin
Sucofindo
Fenol
8.
Antiseptik
SNI 06-1842-
200 ml
1995
Zat Aktif
Sucofindo
HPLC
200 ml
Antibakteri
IPB
Cakram/Wells
200 ml
Koefisin
Sucofindo
SNI 06-1842-
200 ml
Fenol
Zat Aktif
1995
Sucofindo
Gas
200 ml
Chromatograpy 9.
Sabun Pencuci Piring
Antibakteri
IPB
Cakram/Wells
200 ml
Koefisin
Sucofindo
SNI 06-1842-
200 ml
Fenol
Zat Aktif
1995
Sucofindo
SNI 06-4075-
200 ml
1996 10.
Anti Nyamuk Elektrik/
Zat Aktif
Kementan
Gas
100 ml
Chromatograpy
DAFTAR LABORATORIUM PENGUJI, DAN ALAMAT No
Nama Laboratorium
Alamat
1
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
Jl. Percetakan Negara No 23 Jakarta
(PPOMN), Badan POM RI 2
Balai Besar POM DKI Jakarta
Jl. As’Syafiah No 133, Cilangkap, Jakarta Timur
3
Laboratorium Pestisida Kementrian Pertanian
4
Laboratorium Universitas Airlangga
Jl. AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan - 12520 Jl. Dharmawangsa Dalam
5
Laboratorium Institut Pertanian Bogor
Jl. Agatis, Gedung Perikanan Lantai 5/Wing 3, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16880
6
Sucofindo
Jalan Arteri Tol No.1, Cibitung – Bekasi 17520
7
BPFK
Jl. Percetakan Negara No. 23 A Jakarta Pusat 10570
8
Laboratorium Balai Besar/Balai POM di Indonesia
Jl. As'syafiiyah no 133 Cilangkap Jakarta Timur 13870 Jakarta Timur
9
Laboratorium lain (negri/swasta) yang berada di setiap propinsi dan sudah terakreditasi sesuai Ruang Lingkup Pengujian Alat Kesehatan , PKRT
Gd. BPPT 1, Lt. 14 Jl. MH. Thamrin No. 8, Menteng, Jakarta – 10340
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
52
BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH Pada hari ini : Tanggal : Bulan : Tahun : dengan surat tugas dari Direktur Pengawasan Alkes dan PKRT No : TU.01.01/3/ /UM/2013 telah dilakukan pengambilan contoh : pada sarana : Nama : Sarana Pimpinan/ : Pemilik : Alamat Dengan perincian sebagai berikut : Nama No Alkes
Pabrik/ Penyalur
Kemasan
No.Reg
No.Batch
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
…………………. , ………………………. Mengetahui, Pimpinan Sarana
( xxxxxxxxxxxxx )
1.
Petugas Pengambil Contoh 2.
( asnil Randa ari, S.Si, Apt )
( Randa Sari, S.Si,
NIP. 19730205 200012 2 003
NIP. 19730205 200012 2 003
3.
4.
( Fithriyah Susanti, NIP. 19850623 200801 2 004
)
(
Susanti, AMF
)
)
NIP. 19850623 200801 2 004
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
53
LAPORAN HASIL SAMPLING DAN HASIL UJI PRODUK ALAT KESEHATAN DAN PKRT
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
54
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI SARANA PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN/ATAU PKRT
PETUNJUK PENGISIAN Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu formulir A dan B
Formulir A: Data Profil
Terdiri dari data perusahaan, data produk yang diproduksi dan data karyawan
Data profil diisi oleh perusahaan sarana
produksi alat kesehatan dan/atau PKRT dengan
lengkap dan sebenarnya
Petugas monitoring dan evaluasi sarana produksi mengecek kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir melalui verifikasi dokumen
Formulir B: Pemeriksaan Sarana Produksi Alat Kesehatan dan/atau PKRT
Obyek monitoring dan evaluasi sarana produksi adalah; (1) Sistem Manajemen Mutu (persyaratan umum dan persyaratan dokumen) (2) Tanggung Jawab Manajemen (3) Pengeloalaan Sumber Daya (personel serta bangunan dan fasilitas) (4) Realisasi Produk (5) Pengukuran, Analisa dan Perbaikan (6) Sarana dan Prasarana Pendukung (7) Sanitasi (8) Higiene Karyawan.
Petugas monitoring dan evaluasi sarana produksi melakukan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian terhadap komponen-komponen persyaratan cara pembuatan alat kesehatan yang baik (CPAKB) dan/atau Cara Pembuatan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Baik (CPPKRTB)
Beri tanda √ pada kolom Ya (Y) atau Tidak (T) sesuai dengan hasil pengamatan, pemeriksaan dan penilaian.
Petugas Monev mengisi kolom keterangan apabila diperoleh informasi adanya masalah/kendala dan/atau dukungan dalam pelaksanaan masing-masing komponen atau informasi tambahan lainnya
Petugas Monev mengisi daftar temuan produk alat kesehatan, apabila menemukan adanya ketidak-sesuaian dengan Sertifikat Produksi, Izin Edar Produk, kelas produk, mutu produk, atau temuan lainnya
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
55
FORMULIR A DATA PROFIL PERUSAHAAN
I. 1
DATA PERUSAHAAN
Nama Badan Hukum Perusahaan PMA PMDN Perseroan BUMN CV BUMD Usaha Skala Besar UMKM
2
Status Perusahaan
3
Alamat Kantor dan Telp/Fax
4
Alamat Pabrik dan Telp/Fax
5
Alamat Gudang dan Telp/Fax
6
Nomor Sertifikat Produksi yang masih berlaku (Lampirkan)
7
Nama Pimpinan Perusahaan
8
Nama Penanggung Jawab Teknis
9
Pendidikan Penanggung Jawab Teknis
1 0 1 1 1 2 1 3
NPWP SIUP Email Perusahaan
Status Produk yang diproduksi
Lisensi
Perakitan
Lokal
Rekondisi/Remanufacturing
Kemas Ulang 1 4
Orientasi Penjualan
Khusus Ekspor
.............% dalam negeri
II. 1
Lokasi Pabrik
2
Bangunan Pabrik
3
Ruang Administrasi (jumlah & luas)
4
Ruang Penyimpanan Bahan Baku
...............% ekspor
LOKASI DAN BANGUNAN Kawasan Industri Pemukiman Lain – lain ......................... Permanen
Semi Permanen
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
56
5
Ruang Karantina
6
Ruang Produksi
7
Ruang Pengemasan
8
Ruang Penyimpanan Barang Jadi
9
Laboratorium QC
1 0
Ruang Bengkel
1 1
Ruang R & D
1 2
Ruang Bersih (Clean Room)
III.
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
.........Ruangan
Total luas : ................m
2
DATA PRODUK YANG DIPRODUKSI
Produk alkes/PKRT yang dimiliki atau sebagai pemegang izin edar
1
Ada
Tidak
Belum semua
Nama alat kesehatan yang diproduksi (Lampirkan)
Kapasitas produksi rata-rata / bulan
a.
a.
b.
b.
c.
c.
Penandaan/Labell produk alkes yang diproduksi 2
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Nama Produk Type/Model Nomor Batch/Lot/seri Tanggal Kadaluarsa Kemasan Nomor Izin Edar Nama Pabrik Alamat Pabrik Nama Penyalur Tunggal Alamat Penyalur
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
IV. DATA KARYAWAN
1
Jumlah Karyawan a. Laki-laki b. Perempuan Penanggung Jawab Teknis (PJT)
2
a. Nama
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
57
b. Ijazah yang dimiliki (minimal D3) c. Sertifikat pendukung d. Bekerja Full time
Ya
Tidak
Tenaga Teknisi dan ijazah yang dimiliki (Khusus untuk Alkes Elektromedik dan Produk In Vitro Diagnostik) Nama 3
Ijazah
1. 2. Lampirkan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) (Khusus untuk Alkes Elektromedik Radiasi) Nama
4
Sertifikasi & Surat Izin Bekerja dari BAPETEN
1. 2. Lampirkan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
58
FORM.B PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI ALAT KESEHATAN
I. No
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Komponen Persyaratan
Y
T
Keterangan
Persyaratan Umum 1
Perusahaan memiliki struktur organisasi
2
Tersedia uraian tugas tertulis
Persyaratan Dokumentasi 1 2
Perusahaan selalu melakukan update informasi tentang regulasi di bidang alat kesehatan/PKRT Dokumentasi registrasi produk (Nomor Izin Edar)
3
Tersedia master formula atau spesifikasi produk
4
Memiliki dokumen induk quality management system yang dilengkapi dengan sop pada setiap unit kerja. Tersedia prosedur tetap (protap) mengenai penandaan nomor bets/lot/seri, tanggal kadaluwarsa/tanggal pembuatan Tersedia manajemen pencatatan dan monitoring distribusi/penyaluran produk yang mencakup: jumlah, nomor izin edar produk, nomor bets/lot/seri, tanggal kadaluarsa dan tujuannya, untuk mampu terlusur. Tersedia protap cara memperbaiki dokumen/kaji ulang dokumen yang mencakup format, isi, pemberian nomor, penanggung jawab, ketentuan tanggal pemberlakuan, peninjauan kembali, distribusi dan sebagainya Memiliki Buku Kepustakaan tentang Alkes dan PKRT
5 6
7
8
II.
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
No 1
Komponen Persyaratan Tersedia Kebijakan Mutu (Visi)
2
Tersedia Sasaran Mutu (Misi)
3
Tersedia Tinjauan Manajemen
4
Tersedia Rencana Bisnis III.
No
Y
T
Keterangan
Y
T
Keterangan
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Komponen Persyaratan
Personel 1 Seluruh karyawan memiliki surat keterangan sehat pada waktu perekrutan 2 Karyawan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala 3
Tersedia program pelatihan tentang manajemen mutu bagi para
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
59
4 5
operator dan analis Tersedia prosedur dan catatan pelatihan teknis tertentu Program pelatihan didokumentasikan
dievaluasi
efektifitasnya
dan
BANGUNAN DAN FASILITAS 1. Ruang Administrasi 1
Tersedia ruang administrasi sesuai persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja (kulitas udara, penerangan, kebisingan), serta luas ruangan yang memadai
2
Ruang administrasi terpisah dengan ruangan lain
3
Tersedia fasilitas peralatan untuk administrasi
4
Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan
5
Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan
6
Tersedia Alat Pemadam Api Ringan ( APAR)
7
Tersedia tanda arah evakuasi
2. Ruang Penyimpanan Bahan Baku 1 Tersedia ruang penyimpanan bahan baku dengan kapasitas yang memadai dan memenuhi standard penyimpanan. 2 Ruang penyimpanan bahan baku terpisah dengan ruangan lain 3 4
Ruang penyimpanan bahan baku terpisah dengan ruang penyimpanan produk jadi Fasilitas ruang penyimpanan bahan baku : a. Kondisi ruangan bersih b. Ventilasi memadai c. Penerangan memadai d. Lantai plester e. Dinding plester f. g. h. i. j. k. l. m.
n. o. p. q.
Atap dalam kondisi terawat dan tidak bocor. Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu Tersedia cool-storage/kulkas untuk yang memproduksi produk tertentu. Tersedia palet Tersedia rak yang terpelihara. Tersedia alat pengangkut bahan baku, seperti trolley/hand trolley. Tersedia penandaan/label untuk pemisahan bahan baku yang sudah terverifikasi dan yang belum (yang lulus pemeriksaan dan tolak) Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik Tersedia pest control Tersedia tanda arah evakuasi Tersedia tanda titik kumpul
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
60
5 6 7
Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll)
3. Ruang Karantina 1 Tersedia ruang karantina dengan kapasitas yang memadai 2 Ruang karantina terpisah dengan ruangan lain 3 Fasilitas ruang karantina : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
4 5 6
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai plester Dinding plester Atap dalam kondisi terawat dan tidak bocor. Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu Tersedia cool-storage/kulkas Tersedia palet Tersedia rak yang terpelihara. Tersedia alat pengangkut produk yang dikarantina, seperti trolley/hand trolley. m. Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik n. Tersedia pest control Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll)
4. Ruang Produksi 1 Tersedia ruang produksi dengan kapasitas yang memadai sesuai volume/jumlah produksi 2 Ruang produksi terpisah dengan ruangan lain 3 Ruang produksi dibuat terpisah untuk setiap jenis/ bentuk produk 4 Tersedia peralatan produksi yang memadai, dalam jumlah dan kapasitas untuk setiap jenis produk 5 Fasilitas ruang produksi : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e. f. g. h.
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai keramik Dinding plester Atap dengan plavon Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
61
i. j. k. l.
6 7 8 5. 1 2
Tersedia cool-storage/kulkas Tersedia palet Tersedia rak, sesuai kebutuhan. Tersedia alat pengangkut produk jadi
m. Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik n. Tersedia pest control o. Tersedia sumber air/saluran air p. Tersedia tanda arah evakuasi q. Tersedia tanda titik kumpul Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll) Ruang Pengemasan, jika terpisah dengan ruang produksi Tersedia ruang pengemasan primer/sekunder yang diatur untuk mencegah kontaminasi silang Fasilitas ruang pengemasan : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e. f. g. h. i. j.
3 4 5
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai plester Dinding plester Atap dalam kondisi terawat dan tidak bocor. Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu Tersedia palet Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik k. Tersedia pest control Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, pakaian kerja, helm, dll)
6. Ruang Penyimpanan Produk Jadi 1 Tersedia ruang penyimpanan produk jadi dengan kapasitas yang memadai 2 Ruang penyimpanan produk jadi terpisah dengan ruangan lain. 3 Fasilitas ruang penyimpanan produk jadi : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e. f. g. h.
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai plester Dinding plester Atap dalam kondisi terawat dan tidak bocor. Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
62
i. j. k. l. m.
5 6 7
Tersedia cool-storage/kulkas Tersedia palet Tersedia rak Tersedia alat pengangkut produk jadi Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik n. Tersedia pest control o. Tersedia tanda arah evakuasi p. Tersedia tanda titik kumpul Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll)
7. Laboratorium Quality Control, sesuai klasifikasi Sertifikat Produksi 1 Tersedia laboratorium dengan kapasitas yang memadai 2 Laboratorium terpisah dengan ruangan lain 3 Fasilitas laboratorium : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
4 5 6 7
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai keramik Dinding plester Atap dengan plavon Tersedia pengatur suhu/kelembaban Tersedia pengontrol suhu Tersedia cool-storage/kulkas Tersedia peralatan laboratorium Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik l. Tersedia pest control m. Tersedia sumber air/saluran air Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan ruangan Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll) Memiliki Sertifikat Laboratorium Quality Control
8. Ruang Bengkel, khusus produsen alat kesehatan elektromedik 1 Tersedia ruang bengkel dengan kapasitas yang memadai 2 Bengkel terpisah dengan ruangan lain 3 Fasilitas bengkel : a. Kondisi ruangan bersih b. c. d. e.
Ventilasi memadai Penerangan memadai Lantai plester Dinding plester
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
63
4 5 6
f. Atap dalam kondisi terawat dan tidak bocor. g. Tersedia peralatan bengkel h. Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) yang berfungsi baik Tersedia fasilitas penunjang untuk kebersihan Tersedia fasilitas penunjang untuk keamanan listrik Tersedia fasilitas penunjang untuk K3/keselamatan kerja karyawan (ear-plug, masker, sarung tangan, dll)
IV. REALISASI PRODUK No Komponen Persyaratan 1. Penyiapan Bahan baku 1 Perusahaan memiliki unit perencanaan pengadaan bahan baku dan rencana produksi (PPIC) 2 Tersedia spesifikasi bahan baku 3 Tersedia protap penerimaan bahan baku 4 Tersedia protap penyimpanan bahan baku 5 Tersedia protap penimbangan bahan baku, jika ada 6 Tersedia protap penyerahan bahan baku 7 Tersedia spesifikasi bahan pengemas 8 Tersedia metode analisa/kontrol untuk bahan baku yang diterima 9 Dilakukan pengujian terhadap bahan baku yang diterima 10 Tersedia prosedur pelulusan bahan baku 11 Tersedia prosedur penolakan bahan baku 12 Dilakukan karantina bahan baku sampai diluluskan untuk digunakan 13 Tersedia catatan atau kartu stok persediaan bahan baku 14 Tersedia metode penyimpanan bahan baku a. First Expired – First Out (FEFO) b. First In – First Out (FIFO)
Y
T
Keterangan
2. Penanganan Pembelian 1 Tersedia perencanaan pembelian sesuai dengan rencana produksi (PPIC). 2 Tersedia protap penerimaan order/pesanan 3 Perlengkapan administrasi : a. Tersedia Surat Pemesanan
4
b. Tersedia faktur penjualan/pembelian c. Tersedia Certificate of Analysis (CoA) Tersedia catatan penerimaan produk
3. Proses Produksi 1 Tersedia protap proses produksi dalam suatu dokumen yang disahkan oleh petugas berwenang. 2 Tersedia protap pengoperasian/penggunaan peralatan produksi 3 Peralatan dioperasikan dengan cara yang dapat mencegah kontaminasi silang. 4 Lantai ruang produksi sesuai dengan jenis produk yang diproduksi dan bebas genangan air Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
64
5 6 7 8 9 10 11 12
Tersedia catatan produksi alat kesehatan dan/atau PKRT Tersedia protap pengemasan yang lengkap Tersedia protap pembersihan/pemeliharan setiap peralatan produksi Tersedia catatan pembersihan/ pemeliharaan setiap peralatan produksi Tersedia protap pembersihan/pemeliharaan setiap ruangan Tersedia catatan pembersihan/ pemeliharaan setiap ruangan Tersedia protap penanganan ketidak-sesuaian produk Tersedia catatan penanganan ketidak-sesuaian produk
4. Pengawasan Mutu 1 Tersedia protap pengambilan sampel produk jadi 2 Tersedia catatan hasil pengujian internal sampel produk jadi 3 Tersedia sampel pertinggal 5. Penyimpanan Produk Jadi 1 Tersedia protap penyimpanan produk jadi 2 Tersedia protap pengeluaran produk jadi 3 Tersedia catatan atau kartu stok mutasi produk jadi 6. Service dan Jaminan Purna Jual 1 Tersedia protap pemeliharaan dan kalibrasi untuk alat ukur yang digunakan. 2 Tersedia catatan pemeliharaan dan kalibrasi 3 Peralatan diberi label tanggal kalibrasi dan tanggal kalibrasi selanjutnya 4 Tersedia catatan kalibrasi 5 Tersedia Layanan Jaminan Purna Jual
V. KHUSUS No Komponen Persyaratan Y 1. Pabrik yang memproduksi Alat Kesehatan Elektromedik Radiasi 1 Memiliki ruangan khusus untuk produksi sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. 2 Memiliki peralatan khusus untuk produksi 3 Memiliki pakaian khusus untuk produksi 4 Memiliki Petugas Pengatur Radiasi 5 Petugas Pengatur Radiasi memiliki sertifikat dan surat izin bekerja dari BAPETEN
T
Keterangan
2. Pabrik yang memproduksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril Dilakukan Sterilisasi, Apabila YA, sterilisasi dilakukan secara : 1
Aseptis
Sinar Gamma
Basah
Etilenoksida
Kering
Lainnya, ........................
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
65
2 3 4 5 6
Memiliki ruangan khusus untuk sterilisasi Memiliki peralatan khusus untuk sterilisasi Memiliki pakaian khusus untuk sterilisasi Memiliki proses validasi sterilisasi Apabila proses sterilisasi dilakukan oleh pihak ke-tiga, maka memiliki perjanjian kerjasama tertulis dengan fasilitas sterilisasi tersebut.
3. Pabrik yang memproduksi Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro 1 Memiliki ruangan khusus untuk produksi 2 Memiliki peralatan khusus untuk produksi 3 Memiliki pakaian khusus untuk produksi Dilakukan Sterilisasi Apabila YA, sterilisasi dilakukan secara : 4
5 6
Aseptis
Sinar Gamma
Basah
Etilenoksida
Kering Lainnya, ........................ Memiliki proses validasi sterilisasi Apabila proses sterilisasi dilakukan oleh pihak ke-tiga, maka memiliki perjanjian kerjasama tertulis dengan fasilitas sterilisasi tersebut.
4. Pabrik yang memproduksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 1 Memiliki unit penyimpanan limbah B3 2 Memiliki unit penanganan limbah Non-B3 3 Apabila penanganan limbah B3 dilakukan oleh pihak ke-tiga, maka memiliki perjanjian kerjasama tertulis dengan pihak tersebut.
No 1. 1 2 3 4 5
VI. PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN Komponen Persyaratan Y T Penanganan produk kembalian (return), penarikan produk (recall) Tersedia protap penanganan produk kembalian Tersedia protap penanganan penarikan produk Tersedia catatan produk kembalian Tersedia laporan atau catatan penarikan produk Jika ada, lampirkan Tersedia laporan berkala produksi/penyaluran , melalui eReport
6
Tersedia laporan Kejadian Tidak Diinginkan/KTD, melalui eWatch Jika ada, lampirkan
7
Tersedia laporan sampling produk pada post market
8
Tersedia laporan pemusnahan produk Jika ada, lampirkan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
Keterangan
66
2. Tindakan koreksi dan pencegahan atau CAPA (Corective Action Preventive Action) 1 Tersedia protap tindakan koreksi dan pencegahan 2 Tersedia protap penerimaan dan penanganan keluhan pelanggan atau customer feedback 3 Tersedia catatan tindakan koreksi dan pencegahan 4 Tersedia catatan keluhan dan penanganan keluhan pelanggan atau customer feedback 5 Dilakukan survey pelanggan 3. Audit Mutu Internal 1 Tersedia protap audit mutu internal mencakup rencana audit tahunan 2 Tersedia catatan kegiatan audit mutu internal 3 Tersedia catatan tindak lanjut setiap temuan audit mutu internal VII. No
SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG
Komponen Persyaratan
1
Tersedia ruangan dan fasilitas P3K untuk karyawan
2
Tersedia kantin
3
Tersedia sarana ibadah
4
Tersedia jaminan kesehatan karyawan
5
Tersedia toilet dan kamar mandi karyawan (sesuai kebutuhan)
6
Tersedia kamar ganti pakaian yang dilengkapi dengan locker
7
Tersedia fasilitas pembuangan sampah akhir
8
Tersedia Unit Pengolahan Limbah
9
Tersedia fasilitas penunjang untuk ibu menyusui
VIII.
T
Y
T
SANITASI DAN HIGIENE
No
Komponen Persyaratan
1 2
Tersedia protap sanitasi dan higiene perorangan, jika perlu Tersedia peraturan harus mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki ruang produksi, jika perlu dilengkapi poster. Tersedia peraturan dilarang makan, minum, merokok di ruang produksi
3
Y
Keterangan
IX. DAFTAR TEMUAN No
Keterangan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
67
X
SARAN TINDAK LANJUT
.............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................. ..............................................................................................................................................................
Tanggal Pemeriksaan : Petugas Pemeriksa : No Nama
NIP
Instansi
Tanda tangan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
68
LAMPIRAN 3 CONTOH SERTIFIKAT CPAKB
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
69
CONTOH SERTIFIKAT CDAKB
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
70
CONTOH SERTIFIKAT CPPKRTB
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
71
LAMPIRAN 4 JUMLAH SERTIFIKAT IPAK TAHUN 2016 No
Nama Perusahaan
No Sertifikat
Tgl Sertifikat
Keterangan
1
PT INTAN SURYA MANDIRI
HK.02.06/was.VI/031/AK.1.1/2 016
4-Mar-16
BARU
2
PT KENCANA ARJUNA SAKTI
HK.02.06/was.VI/032/AK.1.1/2 016
4-Mar-16
BARU
3
PT CEMARA MEGAH MAKMUR
HK.02.06/was.VI/033/AK.1.1/2 016
4-Mar-16
BARU
4
PT. SAMUDIA BAHTERA
HK.02.06/VI/044/2016
6-Apr-16
PERUB PJT
5
PT. KARYA SINDO PAPUA
HK.02.06/VI/062/2016
29-Apr-16
BARU
6
PT. TIARA AGUNG PRATAMA
HK.02.06/VI/061/2016
29-Apr-16
BARU
7
PT. ROMORA FARMA
HK.02.06/VI/071/2016
13-May-16
PERUB PJT DAN KATEGORI PRODUK
8
PT. ILT INDONESIA
HK.02.06/VI/077/2016
13-May-16
BARU
9
PT MEDICARE INTERNASIONAL INDONESIA
HK.02.06/was.VI/036/AK.1.1/2 016
11 MARET 2016
10
PT. CAHAYA ALFARD LESTARINDO
HK.02.06/VI/043/2016
6-Apr-16
BARU
11
PT. DAMAR MEUTUAH SURYA
HK.02.06/VI/042/2016
6-Apr-16
BARU
12
PT. VANIA FANTHUR PERMATA
HK.02.06/VI/040/2016
6-Apr-16
BARU
13
PT. SAMSUNG ELECTRONICS
HK.02.06/VI/059/2016
22-Apr-16
BARU
14
PT. PERMANA PUTRA MANDIRI
HK.02.06/VI/051/2016
15-Apr-16
PERUBAHAN PJT dan KATERGORI PRODUK
15
PT. JAYA TIGA PUTRA MANDIRI
HK.02.06/VI/055/2016
15-Apr-16
BARU
16
PT. RAVINTHAS JAYA
HK.02.06/VI/052/2016
15-Apr-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
72
17
PT.MEGA GLOBAL PRATAMA
HK.02.06/VI/053/2016
15-Apr-16
BARU
18
PT. ADENA MISBAH
HK.02.06/VI/054/2016
15-Apr-16
BARU
19
PT. ANUGERAH JAYA FORDIC
HK.02.06/VI/056/2016
15-Apr-16
BARU
20
PT. DIAN LANGGENG PRATAMA
HK.02.06/VI/060/2016
29-Apr-16
PERUBAHAN PJT dan KATERGORI PRODUK
21
PT. SARIKA
HK.02.06/VI/063/2016
29-Apr-16
BARU
22
PT. MEGA MULIA PHARMA
HK.02.06/VI/067/2016
29-Apr-16
BARU
23
PT. BETAMINA PRATAMA
HK.02.06/VI/065/2016
29-Apr-16
BARU
24
PT. SURYA JAYA LESTARI
HK.02.06/VI/064/2016
29-Apr-16
PERUBAHAN ALAMAT DAN PENAMBAHAN KATEGORI
25
PT. INDARUM ASTAGUNA
HK.02.06/VI/072/2016
13 Mei 2016
PERUBAHAN PJT, PIMPINAN, ALAMAT, PENYESUAIAN
26
PT. DJEMBATAN DUA
HK.02.06/VI/074/2016
13 Mei 2016
PERUBAHAN PJT
27
PT. GAPURA MANDIRI SEMESTA
HK.02.06/VI/089/2016
19-May-16
BARU
28
PT.POLAR ORBIT
HK.02.06/VI/105/2016
2 JUNI 2016
BARU
29
PT. DANVI MEDILAB PERKASA
HK.02.06/VI/096/2016
30 MEI 2016
PERUBAHAN ALAMAT DAN PENAMBAHAN KATEGORI
30
PT. SOPHIE PARIS INDONESIA
HK.02.06/VI/097/2016
30 MEI 2016
BARU
31
PT. KOBAYASHI PHARMACEUTICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/038/2016
6-Apr-16
PERUB PIMPINAN
32
PT. RONTHKARD INTI ALKESINDO
HK.02.06/VI/047/2016
12-Apr-16
Baru
33
PT. WAHANA JAYA NUSANTARA
HK.02.06/VI/048/2016
13-Apr-16
PERUB PIMPINAN
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
73
34
PT. ANDARESTA BINTANG CEMERLANG
HK.02.06/VI/068/2016
29-Apr-16
Baru
35
PT. BRESTA PERKASA UTAMA
HK.02.06/VI/066/2016
29-Apr-16
Baru
36
PT. ARITEK KARYA MANDIRI
HK.02.06/VI/075/2016
13 Mei 2016
PERUB PIMPINAN, PJT, ALAMAT, KATEGORI PRODUK
37
PT. OGWELLNESS TECHNOLOGIES INDONESIA
HK.02.06/VI/090/2016
19-May-16
PERUB PJT DAN PIMPINAN
38
PT. FARIS PUTRA MANDIRI
HK.02.06/VI/086/2016
19-May-16
BARU
39
PT. MALEO CELEBES RAYA
HK.02.06/VI/092/2016
19-May-16
BARU
40
PT. KARYA BERKAT GEMILANG
HK.02.06/VI/087/2016
19-May-16
BARU
41
PT. BERKAH CENTRAL ALKESTRON
HK.02.06/VI/070/2016
13-May-16
BARU
42
PT. GALLUR GRANUMA
HK.02.06/VI/085/2016
19-May-16
BARU
43
PT. PELANGI RAPHA SEMESTA
HK.02.06/VI/088/2016
19-May-16
PERUB PIMPINAN DAN ALAMAT
44
PT. DENTIA PRIMA INOVASI
HK.02.06/VI/104/2016
2 JUNI 2016
BARU
45
PT. WAHANA BARU MANDIRI
HK.02.06/VI/106/2016
2 JUNI 2016
BARU
46
PT. JUMNARDI CAHAYA GLOBAL
HK.02.06/VI/107/2016
2 JUNI 2016
BARU
47
PT. ES TU INDONESIA
HK.02.06/VI/095/2016
30 MEI 2016
PERUB PIMPINAN DAN ALAMAT
48
PT. SUKSES RIAJAYA SENTOSA
HK.02.06/VI/094/2016
30 MEI 2016
BARU
49
PT. INTAN SURYA JAYA MANDIRI
HK.02.06/VI/098/2016
30 MEI 2016
BARU
50
PT. MEGAMUSI MEDIKA PHARMA
HK.02.06/VI/099/2016
30 MEI 2016
BARU
51
PT. LABORA MANDIRI
HK.02.06/VI/108/2016
6 Juni 2016
PERUBAHAN PJT, PIMPINAN, PRODUK DAN PIMPINAN
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
74
52
PT. WIJAYA MITRA HUSADA
HK.02.06/VI/073/2016
13 Mei 2016
BARU
53
PT. MEDICAL FARMA MANDIRI
HK.02.06/VI/091/2016
19-May-16
BARU
54
PT. SURYA PELANGI MERENDA
HK.02.06/VI/102/2016
2 Juni 2016
BARU
55
PT. MANDIRI KAPUTING
HK.02.06/VI/103/2016
2 Juni 2016
BARU
56
PT. AESCULAPIUS SUKSES SEJATI
HK.02.06/VI/101/2016
2 JUNI 2016
BARU
57
PT. TRIMEGAH SENTOSA MANDIRI
HK.02.06/VI/109/2016
6 JUNI 2016
PERUBAHAN PJT
58
PT. FRAMEWORKS VISION INDONESIA
HK.02.06/VI/124/2016
14 JUNI 2016
BARU
59
PT. HAURA ABADI JAYA
HK.02.06/VI/116/2016
14 JUNI 2016
BARU
60
PT. KHALISH HAIKAL ABADI
HK.02.06/VI/118/2016
14 JUNI 2016
BARU
61
PT. KHANZA MEDIKA PRATAMA
HK.02.06/VI/117/2016
14 JUNI 2016
BARU
62
PT. TUNAS MEDICAL NUSANTARA
HK.02.06/VI/121/2016
14 JUNI 2016
BARU
63
PT. CARMELLA GUSTAVINDO
HK.02.06/VI/120/2016
14 JUNI 2016
BARU
64
PT. MULTI AGUNG DENTALINDO
HK.02.06/VI/122/2016
14 JUNI 2016
BARU
65
PT. MANDIKA ATUS GRATIA
HK.02.06/VI/123/2016
14 JUNI 2016
BARU
66
PT. OSADHA GRAHA SEJAHTERA
HK.02.06/VI/125/2016
14 JUNI 2016
PERUBAHAN ALAMAT
67
PT. TIRTA PASIFIK MEDIKATAMA
HK.02.06/VI/130/2016
29 JUNI 2016
BARU
68
PT. TRIJAYA CANGGIH MEDIKA
HK.02.06/VI/131/2016
29 JUNI 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
75
69
PT. ERA MAJU SEJAHTERA
HK.02.06/VI/127/2016
29 JUNI 2016
PERUBAHAN ALAMAT
70
PT. CAHAYA MAHKOTA INDAH KUPANG
HK.02.06/VI/128/2016
29 JUNI 2016
BARU
71
PT. SETIO HARTO (LTD)
HK.02.06/VI/126/2016
29 JUNI 2016
ADDENDUM
72
PT. ARWANA SUKSES MAKMUR
HK.02.06/VI/135/2016
29 JUNI 2016
BARU
73
PT. MITRA JANANG MANDIRI
HK.02.06/VI/133/2016
29 JUNI 2016
BARU
74
PT. PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI FARATU (PT. FARATU)
HK.02.06/VI/134/2016
29 JUNI 2016
BARU
75
PT. INTEGRA MULTI FADHILA
HK.02.06/VI/169/2016
1 JULI 2016
BARU
76
PT. LABQUID INDOPRIMA
HK.02.06/VI/152/2016
1 JULI 2016
PERUBAHAN PJT
77
PT. DEWATA MAKMUR SEJAHTERA
HK.02.06/VI/164/2016
1 JULI 2016
BARU
78
PT. SIGI SEMINAU
HK.02.06/VI/143/2016
1 JULI 2016
BARU
79
PT. MEDICAL GREY INTERNASIONAL
HK.02.06/VI/153/2016
1 JULI 2016
BARU
80
PT. SISTAR INDONESIA
HK.02.06/VI/150/2016
1 JULI 2016
BARU
81
PT. MITRA CAHAYA GLOBALINDO
HK.02.06/VI/163/2016
1 JULI 2016
BARU
82
PT. PUTRAINDO KARYA JAYA
HK.02.06/VI/146/2016
1 JULI 2016
BARU
83
PT. INDOMEDIK NIAGA PERKASA
HK.02.06/VI/145/2016
1 JULI 2016
BARU
84
PT. HAFRIZ BERKAH MANDIRI
HK.02.06/VI/159/2016
1 JULI 2016
BARU
85
PT. MULTI INTEGRA MEDIKA
HK.02.06/VI/158/2016
1 JULI 2016
BARU
86
PT. BUKIT HIJAU PERMATA
HK.02.06/VI/147/2016
1 JULI 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
76
87
PT. RIAU IDAMAN ALKESINDO
HK.02.06/VI/168/2016
1 JULI 2016
BARU
88
PT. KIRANA JAYA LESTARI
HK.02.06/VI/140/2016
1 JULI 2016
PERUBAHAN ADDENDUM
89
PT. VISINDO ANUGRAHTAMA
HK.02.06/VI/166/2016
1 JULI 2016
BARU
90
PT. SATRIA PERKASA SULAWESI
HK.02.06/VI/156/2016
1 JULI 2016
BARU
91
PT. SURYA MEDICANDA LESTARI
HK.02.06/VI/151/2016
1 JULI 2016
PERUBAHAN KATEGORI PRODUK (ADDENDUM)
92
PT. NIKKO INDONESIA
HK.02.06/VI/144/2016
1 JULI 2016
BARU
93
PT. SUMBER MEDIKA INDONESIA
HK.02.06/VI/157/2016
1 JULI 2016
BARU
94
PT. SEVEN BROTHERS MULTISARANA
HK.02.06/VI/156/2016
1 JULI 2016
BARU
95
PT. GUNUNG SELATAN LESTARI
HK.02.06/VI/160/2016
1 JULI 2016
BARU
96
PT. INDO JAPAN TECHNOLOGY
HK.02.06/VI/162/2016
1 JULI 2016
BARU
97
PT. DINAMIKA PERSADA SEJAHTERA
HK.02.06/VI/161/2016
1 JULI 2016
BARU
98
PT. BELYNA KURNIA ABADI
HK.02.06/VI/141/2016
1 JULI 2016
BARU
99
PT. RAVENA INDONESIA
HK.02.06/VI/167/2016
1 JULI 2016
BARU
100
PT. MASNA TUNGGAL PERKASA
HK.02.06/VI/165/2016
1 JULI 2016
BARU
101
PT. BARATA ALEXINDO MEDIKA
HK.02.06/VI/148/2016
1 JULI 2016
BARU
102
PT. USAHA SEMESTA GLOBALINDO
HK.02.06/VI/142/2016
1 JULI 2016
BARU
103
PT. SAMANA MEDICA PRATAMA
HK.02.06/VI/149/2016
1 JULI 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
77
104
PT. TONNINDO ERAMULYA
HK.02.06/VI/180/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN KATEGORI PRODUK
105
PT. SCIENTIA PELITA
HK.02.06/VI/173/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PJT
106
PT. KUCHICHI CAHAYA BERNIAGA
HK.02.06/VI/178/2016
11 JULI 2016
BARU
107
PT. HEALTHY WORLD
HK.02.06/VI/177/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN ALAMAT PENYESUAIAN
108
PT. ESCO ASIA
HK.02.06/VI/176/2016
11 JULI 2016
BARU
109
PT. JAYA KARUNIA INVESTINDO
HK.02.06/VI/179/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PJT PIMPINAN
110
PT. WESTRA NEYSA FELITA
HK.02.06/VI/175/2016
11 JULI 2016
BARU
111
PT. JOHNSON & JOHNSON INDONSIA
HK.02.06/VI/174/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PJT, PIMPINAN, DAN ALAMAT
112
PT. PARIT PADANG GLOBAL
HK.02.06/VI/186/2016
13 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN PJT
113
PT. ALSOK INDONESIA
HK.02.06/VI/170/2016
11 JULI 2016
BARU
114
PT. AVICO INTERNASIONAL INDONESIA
HK.02.06/VI/191/2016
14 JULI 2016
PERUBAHAN KATEGORI PRODUK
115
PT. HATIGA INDONESIA
HK.02.06/VI/188/2016
13 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
116
PT. KATAMATA OPTOMEDIK
HK.02.06/VI/190/2016
14 JULI 2016
PERUBAHAN ALAMAT, KATEGORI PRODUK, NPWP, PENYESUAIAN
117
PT. DAYA AGUNG MANDIRI
HK.02.06/VI/189/2016
13 JULI 2016
PERUBAHAN PJT, NPWP, KATEGORI PRODUK
118
PT. MEDTRONIC INDONESIA
HK.02.06/VI/211/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PJT, PIMPINAN, DAN ALAMAT
119
PT. OPTICAL PARTNERS INDONESIA
HK.02.06/VI/207/2016
27 JULI 2016
BARU
120
PT. ENAM WARNA INDONESIA
HK.02.06/VI/213/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PJT, PENYESUAIAN
121
PT. CROWN INDONESIA
HK.02.06/VI/212/2016
27 JULI 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
78
122
PT. KUANTA BIO ENERGETIKA INDONESIA
HK.02.06/VI/201/2016
27 JULI 2016
BARU
123
PT. MITRA SEJATI MEDIKA
HK.02.06/VI/204/2016
27 JULI 2016
BARU
124
PT. DOCARE LARAS INDONESIA
HK.02.06/VI/214/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, KATEGORI PRODUK
125
PT. VISTA HANDAL SEJAHTERA
HK.02.06/VI/208/2016
27 JULI 2016
BARU
126
PT. BUMI SARANA MAJU
HK.02.06/VI/202/2016
27 JULI 2016
BARU
127
PT. PHARMACORE COSMECEUTICALS
HK.02.06/VI/215/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
128
PT. QEYSA ORTHO INDONESIA
HK.02.06/VI/210/2016
27 JULI 2016
BARU
129
PT. CIPTA HUSADA NUSANTARA
HK.02.06/VI/209/2016
27 JULI 2016
BARU
130
PT. PACIFIC BIOTEKINDO INTRALAB
HK.02.06/VI/206/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN PJT
131
PT. JAGAT RAMPAK NAONG
HK.02.06/VI/192/2016
22 JULI 2016
BARU
132
PT. PROMED NUSANTARA JAYA
HK.02.06/VI/205/2016
27 JULI 2016
BARU
133
PT. ADVANCE MEDICARE CORPORA
HK.02.06/VI/221/2016
8 Agustus 2016
Perubahan PJT
134
PT. ANTARMITRA SEMBADA
HK.02.06/VI/218/2016
5 Agustus 2016
ADDENDUM
135
PT. MEKAR JAYA MANDIRI
HK.02.06/VI/223/2016
8 Agustus 2016
Perubahan Alamat, PJT, Add
136
PT. MADECENG PUTRA MEDIKA
HK.02.06/VI/222/2016
8 Agustus 2016
BARU
137
PT. ARUN KARYA HUTAMA
HK.02.06/VI/219/2016
8 Agustus 2016
Perubahan Pimpinan
138
PT. KOLEKSI JAYA
HK.02.06/VI/220/2016
8 Agustus 2016
Perubahan Alamat, Add
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
79
139
PT. MEDIVINDO SARANA MEDICA
HK.02.06/VI/239/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
140
PT. DUNIA KECANTIKAN INDONESIA
HK.02.06/VI/238/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
141
PT. ROMORA JAYA PRATAMA
HK.02.06/VI/237/2016
12 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, KATEGORI PRODUK
142
PT. ZION IREH SETH
HK.02.06/VI/236/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
143
PT. INDOTEC JAYA MEDICA
HK.02.06/VI/235/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
144
PT. KHALISA PRATAMA SUKSES
HK.02.06/VI/240/2016
16 AGUSTUS 2016
BARU
145
PT. MEDIKA INTEGRASI TEKNOLOGI
HK.02.06/VI/243/2016
18 AGUSTUS 2016
BARU
146
PT. DRAEGER MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/241/2016
18 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
147
PT. RIAU PERKASA MEDILAB
HK.02.06/VI/242/2016
18 AGUSTUS 2016
BARU
148
PT. RIAU PERKASA MEDILAB
HK.02.06/VI/242/2016
18 AGUSTUS 2016
BARU
149
PT. MEDIKA INTEGRASI TEKNOLOGI
HK.02.06/VI/243/2016
18 AGUSTUS 2016
BARU
150
PT. DRAEGER MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/241/2016
18 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
151
PT. PARAMOUNT BED INDONESIA
HK.02.06/VI/257/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT
152
PT. MILLENIUM PHARMACON INDONESIA Tbk
HK.02.06/VI/254/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, PIMPINAN, PERUBAHAN KATEGORI PRODUK
153
PT. SURYA DARMA MEDIKA
HK.02.06/VI/252/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN ALAMAT, PJT, KATEGORI PRODUK
154
PT. PRIMA HEALTH CARE
HK.02.06/VI/244/2016
19 AGUSTUS 2016
BARU
155
PT. BIO AXION HEALTHINDO
HK.02.06/VI/253/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN ALAMAT DAN PJT
156
PT. HIT GLOBAL MAKMUR
HK.02.06/VI/255/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT DAN PERLUASAN ALKES
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
80
157
PT. HARUM DEWA PERSADA INDONESIA
HK.02.06/VI/247/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN ADDENDUM
158
PT. EMS. INDOAPPLIANCES
HK.02.06/VI/246/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, KATEGORI PRODUK
159
PT. RAVINDRA PUTRAPRATAMA
HK.02.06/VI/245/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PJT, KATEGORI PRODUK
160
PT. SOLIDEO FARMA JAYA
HK.02.06/VI/260/2016
25 AGUSTUS 2016
BARU
161
PT. BERKEMBANG SELARAS RAYA
HK.02.06/VI/256/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN ALAMAT
162
PT. DENA DAMAR DJAYA
HK.02.06/VI/263/2016
25 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN ALAMAT
163
PT. MULTI ARTA ANUGRAH SENTOSA
HK.02.06/VI/262/2016
25 AGUSTUS 2016
BARU
164
PT. ANUGRAH YADEN UTAMA
HK.02.06/VI/258/2016
25 AGUSTUS 2016
BARU
165
PT. GEMPA RAMADHAN
HK.02.06/VI/261/2016
25 AGUSTUS 2016
BARU
166
PT. INDONESIA BINA SUKSES
HK.02.06/VI/264/2016
25 AGUSTUS 2016
BARU
167
PT. RAJAWALI NUSINDO
HK.02.06/VI/287/2016
2-Sep-16
Perubahan Pimpinan
168
PT. ETICA SARI PRATAMA
HK.02.06/VI/272/2016
2-Sep-2016
BARU
169
PT. SATYA ABADI VISIMED
HK.02.06/VI/284/2016
2-Sep-16
PERUBAHAN PJT
170
PT. AJIAGUNG LANGGENG ABADI
HK.02.06/VI/279/2016
2-Sep-16
PERUBAHAN PJT, PENAMBAHAN KATEGORI PRODUK
171
PT. SAHABAT MITRA SENTOSA
HK.02.06/VI/294/2016
2-Sep-16
BARU
172
PT. MITRA MEDIKA SEJAHTERABERSAM A
HK.02.06/VI/297/2016
9-Sep-16
PERUBAHAN PJT
173
PT. WOOTEKH
HK.02.06/VI/296/2016
9-Sep-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
81
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, PENAMBAHAN KATEGORI PRODUK PERUBAHAN PIMPINAN, PJT, PENAMBAHAN KATEGORI PRODUK, PENYESUAIAN
174
PT. BSN MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/298/2016
9-Sep-16
175
PT. ALAT BANTU DENGAR INDONESIA
HK.02.06/VI/299/2016
9-Sep-16
176
PT. ANUGERAH MITRA PALMA
HK.02.06/VI/300/2016
9-Sep-16
PERUBAHAN PJT, ALAMAT
177
PT. BINTANG ANUGERAH SUKSES
HK.02.06/VI/302/2016
9-Sep-16
BARU
178
PT. GALIH CIPTA WISESA
HK.02.06/VI/301/2016
9-Sep-16
BARU
179
PT. MOTI BATARA ALKESINDO
HK.02.06/VI/303/2016
15-Sep-16
BARU
180
PT. GLOBAL MEDILAB INDONESIA
HK.02.06/VI/304/2016
15-Sep-16
BARU
181
PT. TOSARI PERSADA MANDIRI
HK.02.06/VI/305/2016
15-Sep-16
BARU
182
PT. EMERALINDO ASIA PASIFIK
HK.02.06/VI/306/2016
15-Sep-16
BARU
183
PT. VERIMARK
HK.02.06/VI/307/2016
15-Sep-16
BARU
184
PT. NAN YANG ARES INTERNATIONAL TRADE
HK.02.06/VI/308/2016
15-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN
185
PT. GERAI MANDIRI
HK.02.06/VI/323/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT, ALAMAT, PENAMBAHAN PRODUK
186
PT. FULKI HASYA
HK.02.06/VI/322/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT
187
PT. RECKITT BENCKISER TRADING INDONESIA
HK.02.06/VI/321/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PJT
188
PT. MULTI AYU BERSAUDARA
HK.02.06/VI/320/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN
189
PT. BETA MEDICAL
HK.02.06/VI/319/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN ALAMAT DAN PENAMBAHAN KATEGORI
190
PT. MEDIKAL BANDAR DUA
HK.02.06/VI/316/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN DAN ALAMAT
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
82
191
PT. INTAN RAFA PERSADA
HK.02.06/VI/317/2016
21-Sep-16
BARU
192
PT. MUTUAL MEDICA
HK.02.06/VI/318/2016
21-Sep-16
ADDENDUM
193
PT. MESTIKA PERSADA MAKMUR
HK.02.06/VI/314/2016
21-Sep-16
BARU
194
PT. ENGGAL PERDANA
HK.02.06/VI/331/2016
22-Sep-16
PERUBAHAN PJT
195
PT. BIOTEK INTI KORPORINDO
HK.02.06/VI/315/2016
20-Sep-16
BARU
196
PT. TOPSINDO MEGAH UTAMA
HK.02.06/VI/347/2016
30-Sep-16
BARU
197
PT. B BRAUN MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/340/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN DAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS
198
PT. HUTAMA INDOMED JAYA
HK.02.06/VI/346/2016
30-Sep-16
BARU
199
PT. INTI CAKRAWALA JAYA
HK.02.06/VI/345/2016
30-Sep-16
BARU
200
PT. GENERAL MEDICAL SUPPLIER
HK.02.06/VI/344/2016
30-Sep-16
BARU
201
PT. SOMNOTEC INDONESIA
HK.02.06/VI/341/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN PJT,ALAMAT,NPWP,K ATEGORI PRODUK,PENYESUAIA N
202
PT. CITRA MULIA PERSADA
HK.02.06/VI/342/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN NPWP, KATEGORI PRODUK
203
PT. MITRA MUSIM MAS
HK.02.06/VI/343/2016
30-Sep-16
BARU
204
PT. FINUSOLPRIMA FARMA INTERNASIONAL
HK.02.06/VI/339/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN
205
PT. LAMBASA IBANA GROUP
HK.02.06/VI/338/2016
30-Sep-16
BARU
206
PT. BUMI SEPAKAT SELARAS
HK.02.06/VI/337/2016
30-Sep-16
BARU
207
PT. DAERYU INDONESIA ABADI
HK.02.06/VI/336/2016
30-Sep-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
83
208
PT. SKBIO NUSA MEDICA
HK.02.06/VI/335/2016
30-Sep-16
BARU
209
PT. SOFTEX INDONESIA
HK.02.06/VI/334/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN ALAMAT KANTOR DAN GUDANG
210
PT. ACHIMEDES MEDIKA INDONESIA
HK.02.06/VI/333/2016
30-Sep-16
BARU
211
PT. CGM INDONESIA
HK.02.06/VI/351/2016
3-Oct-16
PERUBAHAN PIMPINAN
212
PT. GRAHA MULIA MEDICA
HK.02.06/VI/352/2016
3-Oct-16
BARU
213
PT. GOBEL DHARMA NUSANTARA
HK.02.06/VI/353/2016
4-Oct-16
BARU
214
PT. AYLA MEDIKA
HK.02.06/VI/354/2016
7 Oktober 2016
Perubahan Pimpinan dan Alamat
215
PT. FASHINDO RAJA PERKASA
HK.02.06/VI/356/2016
7 Oktober 2016
BARU
216
PT. PUTRA IZDA PRIMA PERKASA
HK.02.06/VI/379/2016
21 Oktober 2016
BARU
217
PT. CELEBES CIPTA SEJAHTERA
HK.02.06/VI/378/2016
21 Oktober 2016
BARU
218
PT. MULTI MITRA BIOTECH
HK.02.06/VI/377/2016
21 Oktober 2016
Perubahan Pimpinan
219
PT. MEDIKON UTAMA PHARMALAB
HK.02.06/VI/376/2016
21 Oktober 2016
Perubahan NPWP
220
PT. UBC MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/370/2016
21 Oktober 2016
BARU
221
PT. TRIJAYA PRIMA MEDIKA
HK.02.06/VI/369/2016
21 Oktober 2016
BARU
222
PT. CAKRAWALA SAMITRA NUSANTARA
HK.02.06/VI/371/2016
21 Oktober 2016
BARU
223
PT. PETRA GRACIA KREASI
HK.02.06/VI/372/2016
21 Oktober 2016
BARU
224
PT. FA ANTARES MEDIKA
HK.02.06/VI/374/2016
21 Oktober 2016
Perubahan Alamat
225
PT. BINA MAKMUR ABADI
HK.02.06/VI/380/2016
21 Oktober 2016
Perubahan Alamat dan Penambahan Kategori
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
84
226
PT. MULIAINDO
HK.02.06/VI/367/2016
20 Oktober 2016
Perubahan Addendum
227
PT. MITRA BUANA SEJAHTERA
HK.02.06/VI/368/2016
20 Oktober 2016
PERUBAHAN PJT dan KATERGORI PRODUK
228
PT. ERA SURYA PERSADA
HK.02.06/VI/373/2016
21 Oktober 2016
Perubahan PJT
229
PT. KEBAYORAN PHARMA
HK.02.06/VI/375/2016
21 Oktober 2016
PERUBAHAN PJT dan KATERGORI PRODUK
230
PT. DUNIA MEDIKA
HK.02.06/VI/383/2016
26 Oktober 2016
BARU
231
PT. JOENOES IKAMULYA
HK.02.06/VI/382/2016
26 Oktober 2016
Perubahan PJT
232
PT. KEBAYORAN PHARMA
HK.02.06/VI/375/2016
21 Oktober 2016
PERUBAHAN PJT dan KATERGORI PRODUK
233
PT. ARKAN JAYA NUSANTARA
HK.02.06/VI/390/2016
28 Oktober 2016
BARU
234
PT. HARVES MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/391/2016
28 Oktober 2016
BARU
235
PT. MURSMEDIC
HK.02.06/VI/388/2016
28 Oktober 2016
Perubahan PJT dan Alamat
236
PT. SAFIRA DWI PHARMA
HK.02.06/VI/387/2016
28 Oktober 2016
Perubahan Pimpinan, PJT, dan Penambahan Kategori Produk
237
PT. LANROS DIAN PHARMA
HK.02.06/VI/386/2016
28 Oktober 2016
Perubahan PJT, Pimpinan, NPWP
238
PT. HELTO MAKMUR PRATAMA
HK.02.06/VI/406/2016
4-Nov-16
Perubahan Alamat dan Penambahan Kategori Produk
239
PT. SINAR TALENTA SILAPURNA
HK.02.06/VI/407/2016
4-Nov-16
Perubahan PJT, Alamat, Penambahan Kategori Produk dan Penyesuaian
240
PT. DUTA PHARMINDO LESTARI
HK.02.06/VI/405/2016
4-Nov-16
BARU
241
PT. SHAVANA TIARAMAS
HK.02.06/VI/404/2016
4-Nov-16
BARU
242
PT. AVIA DINAMIKA MANDIRI
HK.02.06/VI/403/2016
4-Nov-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
85
243
PT. ARFIKO DUTA
HK.02.06/VI/412/2016
7-Nov-16
BARU
244
PT. DENTINO
HK.02.06/VI/409/2016
7-Nov-16
BARU
245
PT. TARAFIS ANUGERAH MEDIKA
HK.02.06/VI/410/2016
7-Nov-16
Perubahan Pimpinan, PJT dan Alamat
246
PT. FALCON MEDICAL INSTRUMENT
HK.02.06/VI/408/2016
7-Nov-16
BARU
247
PT. ABADI MEDIKA INDONESIA
HK.02.06/VI/411/2016
7-Nov-16
BARU
248
PT. MITRA MEGAH INTERNUSA
HK.02.06/VI/413/2016
7-Nov-16
BARU
249
PT. TYMED INDO MUGIA
HK.02.06/VI/414/2016
9-Nov-16
BARU
250
PT. ANTARES SERPONG MEDIKA
HK.02.06/VI/423/2016
21-Nov-16
BARU
251
PT. ANNA PUTRA MANDIRI
HK.02.06/VI/426/2016
21-Nov-16
BARU
252
PT. DAUN PANDAN MEDIKA
HK.02.06/VI/429/2016
21-Nov-16
Perubahan Alamat dan Penambahan Kategori Produk
253
PT. PALMA MITRA MANDIRI
HK.02.06/VI/430/2016
21-Nov-16
BARU
254
PT. MULTI JAYA PHARMA
HK.02.06/VI/432/2016
21-Nov-16
BARU
255
PT. OPHTHALINDO JAYA
HK.02.06/VI/434/2016
21-Nov-16
Perubahan pimpinan
256
PT. GLOMED ADINATA PRIMA
HK.02.06/VI/435/2016
21-Nov-16
Perubahan Addendum
257
PT. ARISTA INCO
HK.02.06/VI/425/2016
21-Nov-16
BARU
258
PT. MEGAH BUANA PANCARONA
HK.02.06/VI/421/2016
21-Nov-16
BARU
259
PT. CAKRAWALA RAYA ABADI
HK.02.06/VI/422/2016
21-Nov-16
BARU
260
PT. MANDARA MEDIKA PERKASA
HK.02.06/VI/441/2016
21-Nov-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
86
261
PT. MULTINDO JAYA RAYA
HK.02.06/VI/440/2016
21-Nov-16
BARU
262
PT.MULTILAB UTAMA
HK.02.06/VI/419/2016
21-Nov-16
BARU
263
PT. MITRA ALFAR MEDICALINDO
HK.02.06/VI/439/2016
21-Nov-16
BARU
264
PT. MAKASSAR TRITUNGGAL JAYA
HK.02.06/VI/438/2016
21-Nov-16
BARU
265
PT. MAHKOTA OMEGA
HK.02.06/VI/437/2016
21-Nov-16
BARU
266
PT. KLARITY GROUP INDO
HK.02.06/VI/424/2016
21-Nov-16
BARU
267
PT. OPTIK TUNGGAL SEMPURNA
HK.02.06/VI/428/2016
21-Nov-16
Perubahan PJT dan kategori produk
268
PT. JAYA ABADI MEDIKA
HK.02.06/VI/427/2016
21-Nov-16
BARU
269
PT. MULTI SARANA ALKESINDO
HK.02.06/VI/436/2016
21-Nov-16
Perubahan PJT, Alamat dan Penambahan kategori produk
270
PT. FONDA MEDIKA UTAMA
HK.02.06/VI/420/2016
21-Nov-16
BARU
271
PT. METRO DRUG INDONESIA
HK.02.06/VI/459/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
272
PT. BINTANG SARANA MEDIKA
HK.02.06/VI/449/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN ALAMAT
273
PT. PERDANA BANGUN PUSAKA
HK.02.06/VI/450/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT, PIMPINAN, ALAMAT, KATEGORI PRODUK, NPWP DAN PENYESUAIAN
274
PT. ALDYA ROTANTIO JAYA
HK.02.06/VI/455/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT
275
PT. PENDHAR ANDHIKA PARAMARTHA
HK.02.06/VI/454/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN PJT
276
PT. ELNUSA PUSPITA PRATAMA
HK.02.06/VI/453/2016
13 DESEMBER 2016
BARU
277
PT. CITRA TUNAS MEDIKA
HK.02.06/VI/452/2016
13 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
87
278
PT. TRI KARUNIA SUKSES
HK.02.06/VI/451/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT DAN KATEGORI PRODUK
279
PT. PUTRA DEMPO ALKESINDO
HK.02.06/VI/448/2016
13 DESEMBER 2016
BARU
280
PT. GLOBAL PERSADA FARMA
HK.02.06/VI/458/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT
281
PT. REDO MARKETING INDONESIA
HK.02.06/VI/457/2016
13 DESEMBER 2016
BARU
282
PT. IRBI PRATAMA ABADI
HK.02.06/VI/456/2016
13 DESEMBER 2016
BARU
283
PT. AURA MEDICA SAMAWA
HK.02.06/VI/442/2016
9 DESEMBER 2016
BARU
284
PT. INDIRA MEDICA FARMA
HK.02.06/VI/445/2016
9 DESEMBER 2016
Perubahan PJT dan kategori produk
285
PT. ESA INDO SUKSES
HK.02.06/VI/465/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
286
PT. RANGGA MEDIKA PUTERA
HK.02.06/VI/465/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
287
PT. MITRA SULAWESI GROUP
HK.02.06/VI/467/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
288
PT. INTI MEDIKA ALKESINDO
HK.02.06/VI/468/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
289
PT. OPTO PERSADA NUSANTARA
HK.02.06/VI/469/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
290
PT. ETAM MANDIRI ALKESINDO
HK.02.06/VI/470/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
291
PT. ANGGA DIALAB MEDIKA
HK.02.06/VI/471/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
292
PT. FAJAR MAS MURNI
HK.02.06/VI/472/2016
21 DESEMBER 2016
PERUBAHAN ALAMAT DAN NPWP
293
PT. NAGA BERLIAN MEDIKA
HK.02.06/VI/473/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
294
PT. INFRATEK JAYA MEDIKA
HK.02.06/VI/474/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
295
PT. TOTAL MEDIKA PERSADA
HK.02.06/VI/447/2016
13 DESEMBER 2016
Perubahan PJT dan Alamat
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
88
296
PT. INDO PRIMA ALKES
HK.02.06/VI/476/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
297
PT. PARAMETRIK PILAR UTAMA
HK.02.06/VI/475/2016
21 DESEMBER 2016
BARU
298
PT. ANUGERAH TUNAS MEDICA UTAMA
HK.02.06/VI/489/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN ALAMAT, NPWP, PJT, KELOMPOK PRODUK
299
PT. PAKAR BIOMEDIKA INDONESIA
HK.02.06/VI/487/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT DAN PENYESUAIAN
300
PT. MEGAH LABORATORIUM SOLUSI
HK.02.06/VI/488/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
301
PT. ANUGERAH TUNAS MEDICA UTAMA
HK.02.06/VI/490/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT DAN ALAMAT
302
PT. BANGUNPERSADA MAKMURSENTOSA
HK.02.06/VI/491/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
303
PT. HERMAN MEDTEK DIAGNOSTIK
HK.02.06/VI/492/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
304
PT. CHIODA ALTIMA SEMESTA
HK.02.06/VI/493/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT, KATEGORI PRODUK
305
PT. MIRANTI ADILHA
HK.02.06/VI/494/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT
306
PT. PROCTER & GAMBLE HOME PRODUCTS INDONESIA
HK.02.06/VI/496/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT
307
PT. DELTA INTI MULIA
HK.02.06/VI/499/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
308
PT. SANDANA
HK.02.06/VI/501/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, KELOMPOK
309
PT. INDIPAR RAYA BANDUNG
HK.02.06/VI/502/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
310
PT. SURYA PRIMA IMPLANTAMA
HK.02.06/VI/504/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
311
PT. RIZKY MULIA TAMA
HK.02.06/VI/500/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
312
PT. MENARA ABADI SOFINDO
HK.02.06/VI/485/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
89
313
PT. TRI GUNA MEDIKA
HK.02.06/VI/484/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT DAN PENYESUAIAN
314
PT. SLARA NIAGA PRIMA
HK.02.06/VI/483/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN DAN ALAMAT
315
PT. HASIAN ANUGERAH BERSAMA
HK.02.06/VI/482/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
316
PT. DISTRIVERSA BUANAMAS
HK.02.06/VI/480/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
317
PT. D&V INTERNATIONAL MAKMUR GEMILANG
HK.02.06/VI/481/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, PJT, ALAMAT, PENAMBAHAN PRODUK
318
PT. AYARI PERSADA
HK.02.06/VI/479/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
319
PT. MAGENTA BIOMEDIKA
HK.02.06/VI/477/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
320
PT. CITRA BUANA MEDIKA
HK.02.06/VI/498/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT, ALAMAT, DAN KATEGORI PRODUK
321
PT. YUNEX GLOBAL INDONESIA
HK.02.06/VI/517/2016
30 DESEMBER 2016
PERUBAHAN ALAMAT, PJT DAN KATEGORI PRODUK
322
PT. AJIDARMA DUTA MEDIKA
HK.02.06/VI/516/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
323
PT. INNOVASI DIAGNOSTIKA
HK.02.06/VI/513/2016
30 DESEMBER 2016
ADDENDUM
324
PT. BOLA MATA INDONESIA
HK.02.06/VI/512/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
325
PT. URO TECH JAYA
HK.02.06/VI/507/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
326
PT. FIDEL INTI PRIMA
HK.02.06/VI/508/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
327
PT. MULIA JAYA JOVAGI KARABA
HK.02.06/VI/506/2016
30 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PJT
328
PT. USADA SELARAS GEMILANG
HK.02.06/VI/505/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
329
PT. BAHAN HABIS PAKAI INDONESIA
HK.02.06/VI/518/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
90
LAMPIRAN 5 JUMLAH SERTIFIKAT PRODUKSI ALAT KESEHATAN TAHUN 2016 No
Nama Perusahaan
No Sertifikat
Tgl Sertifikat
Keterangan
1
PT. SWAYASA PRAKARSA
HK.02.06/VI/045/2016
11-Apr-16
ADDENDUM
2
PT. PANASONIC HEALTHCARE INDONESIA
HK.02.06/VI/082/2016
19-May-16
PERUB NPWP DAN PERLUASAN ALKES
3
PT. CHARMINDO MITRA RAHARJA
HK.02.06/VI/093/2016
30 MEI 2016
ADDENDUM
4
PT. KARYA INDAH MEDIKA
HK.02.06/VI/084/2016
18-May-16
PERUB PERLUASAN ALKES (ADENDUM)
5
PT. MATAHARI LEISURE
HK.02.06/VI/083/2016
19-May-16
BARU
6
PT. SINKO PRIMA ALLOY
HK.02.06/VI/119/2016
14 JUNI 2016
PERUBAHAN PERPANJANGAN DAN PERLUASAN ALKES
7
PT. JAYAMAS MEDICA INDUSTRI
HK.02.06/VI/115/2016
14 JUNI 2016
ADDENDUM II
8
PT. TESENA INOVINDO
HK.02.06/VI/112/2016
14 JUNI 2016
BARU
9
PT. GELFLEX INDONESIA
HK.02.06/VI/129/2016
29 JUNI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
10
PT. TOP POINT MEDICAL
HK.02.06/VI/139/2016
29 JUNI 2016
PERUBAHAN PJT DAN PIMPINAN
11
PT. JMS BATAM
HK.02.06/VI/132/2016
29 JUNI 2016
BARU
12
PT. JMS BATAM
HK.02.06/VI/183/2016
11 JULI 2016
BARU
13
PT.INDEC DIAGNOTICS
HK.02.06/VI/181/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PJT, PERLUASAN ALKES
14
PT. SAFELOCK MEDICAL
HK.02.06/VI/187/2016
13 JULI 2016
BARU
15
PT. TRI SRIKANDI JAYA INDONESIA
HK.02.06/VI/200/2016
27 JULI 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
91
16
CV. SURABAYA PROTHESE ORTOPEDI
HK.02.06/VI/203/2016
27 JULI 2016
BARU
17
PT. PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI FARATU
HK.02.06/VI/228/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
18
PT. SINGO MALAR
HK.02.06/VI/251/2016
19
PT. NUTRI SEJAHTERA UTAMA
HK.02.06/VI/249/2016
19 AGUSTUS 2016
BARU
20
PT. DAYA PRIMA MANDIRI JAYA
HK.02.06/VI/250/2016
19 AGUSTUS 2016
BARU
21
PT. UNI-CHARM INDONESIA
HK.02.06/VI/295/2016
7-Sep-16
PERUBAHAN PERPANJANGAN
22
PT. ULTRA PRIMA ABADI
HK.02.06/VI/349/2016
30-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN
23
PT. KAO INDONESIA
HK.02.06/VI/357/2016
7 Oktober 2016
Perpanjangan
24
PT. ELIM JAYA MANDIRI
HK.02.06/VI/358/2016
7 Oktober 2016
BARU
25
PT. ANEKA MITRA GEMILANG
HK.02.06/VI/361/2016
7 Oktober 2016
BARU
26
PT. PARAMOUNT BED INDONESIA
HK.02.06/VI/366/2016
20 Oktober 2016
Perubahan PJT dan Penambahan Kategori Produk
27
PT. PURA BARUTAMA
HK.02.06/VI/384/2016
26 Oktober 2016
BARU
28
PT. PARAMOUNT BED INDONESIA
HK.02.06/VI/366/2016
20 Oktober 2016
Perubahan PJT, Penambahan Kategori Produk
29
PT. OPTO LOOK TECH
HK.02.06/VI/393/2016
1-Nov-16
BARU
30
PT. KARYA INDAH MEDIKA
HK.02.06/VI/431/2016
21-Nov-16
ADDENDUM II
31
PT. MOFTECH MEDICAL SYSTEM
HK.02.06/VI/415/2016
10-Nov-16
BARU
32
PT. SHIMA PRIMA UTAMA
HK.02.06/VI/417/2016
10-Nov-16
Perpanjangan dan Penambahan kategori produk
33
PT. WAFIQ MITRA TEKNIK
HK.02.06/VI/433/2016
21-Nov-16
BARU
34
PT. TECHNOMED ASIA
HK.02.06/VI/460/2016
13 DESEMBER 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
19 AGUSTUS 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
92
35
PT. JOENOES IKAMLUYA
HK.02.06/VI/444/2016
9 DESEMBER 2016
BARU
36
PT. TRI SRIKANDI JAYA INDONESIA
HK.02.06/VI/443/2016
9 DESEMBER 2016
PERUBAHAN KATEGORI PRODUK
37
CV. BIDARA INDONESIA
HK.02.06/VI/462/2016
20 DESEMBER 2016
BARU
38
PT. MEGAH BUANA PANCARONA
HK.02.06/VI/486/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
39
PT. SAFELOCK MEDICAL
HK.02.06/VI/478/2016
23 DESEMBER 2016
PERUBAHAN ADDENDUM
40
PT. FYROM INTERNATIONAL
HK.02.06/VI/511/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
41
PT. OTTOBOCK HEALTHCARE INDONESIA
HK.02.06/VI/515/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
93
LAMPIRAN 6 JUMLAH SERTIFIKAT PRODUKSI PKRT TAHUN 2016 No
Nama Perusahaan
No Sertifikat
Tgl Sertifikat
Keterangan
1
PT. JAYAMAS MEDICA INDUSTRI
HK.02.06/VI/039/2016
6-Apr-16
PERPANJANGAN DAN PERUBAHAN PJT
2
PT. KAO INDONESIA
HK.02.06/VI/046/2016
12-Apr-16
PERUB PJT
3
CV. SAMUDRA MEDIKA LABORATORIES
HK.02.06/VI/069/2016
29-Apr-16
BARU
4
PT. RAPI TRILOGI INDONESIA
HK.02.06/VI/076/2016
13 Mei 2016
BARU
5
CV. PLASMA MEKAR MANDIRI
HK.02.06/VI/100/2016
2 JUNI 2016
BARU
6
PT. RAMA EMERALD MULTI SUKSES
HK.02.06/VI/111/2016
14 JUNI 2016
BARU
7
PT. DINACO GRASIA
HK.02.06/VI/114/2016
14 JUNI 2016
PERUBAHAN PJT DAN PERPANJANGAN
8
CV. PANCA JAYA LESTARI
HK.02.06/VI/113/2016
14 JUNI 2016
PERUBAHAN PRODUK PKRT DAN PERPANJANGAN
9
PT. MOTTO BERINGIN ABADI
HK.02.06/VI/110/2016
14 JUNI2016
BARU
10
PT. OSAKI MEDICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/137/2016
29 JUNI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN
11
PT. MITRAPAK ERAMANDIRI
HK.02.06/VI/138/2016
29 JUNI 2016
PERUBAHAN ADDENDUM
12
PT. ARISTA LATINDO
HK.02.06/VI/155/2016
1 JULI 2016
PERUBAHAN PERPANJANGAN PKRT
13
PT. SUNINDO BANGUN KERSANA
HK.02.06/VI/182/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PJT
14
PT. PIGEON INDONESIA
HK.02.06/VI/184/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PERPANJANGAN
15
CV. SINARAYA NUGRAHA MEDIKA
HK.02.06/VI/185/2016
11 JULI 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, PERPANJANGAN ALKES
16
PT. SUPARMA, TBK
HK.02.06/VI/195/2016
27 JULI 2016
BARU
17
PT. TATA GLOBAL SENTOSA
HK.02.06/VI/194/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PJT
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
94
18
PT. COSMAX INDONESIA
HK.02.06/VI/197/2016
27 JULI 2016
BARU
19
PT. USAHA SEKAWAN FARMASI INDONESIA
HK.02.06/VI/196/2016
27 JULI 2016
PERUBAHAN PERPANJANGAN
20
CV. RED LINFEN
HK.02.06/VI/193/2016
27 JULI 2016
BARU
21
PT. CARUS PHARMA
HK.02.06/VI/199/2016
27 JULI 2016
BARU
22
PT. DWI PRIMA REZEKY
HK.02.06/VI/198/2016
27 JULI 2016
BARU
23
PT. LF BEAUTY MANUFACTURING INDONESIA
HK.02.06/VI/227/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
24
PT. TANSHIA CONSUMER PRODUCTS
HK.02.06/VI/225/2016
12 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PERPANJANGAN, NPWP
25
PT. KAMPERINDO PRIMA LESTARI
HK.02.06/VI/224/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
26
PT. HEAVEN CHEMICAL INDONESIA
HK.02.06/VI/234/2016
12 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN NPWP DAN PERPANJANGAN
27
PT. SINAR MATAHARI NASIONAL
HK.02.06/VI/233/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
28
PT. CIVITA FLEXIPAK
HK.02.06/VI/232/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
29
PT. MEGASARI MAKMUR
HK.02.06/VI/231/2016
12 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN ALAMAT DAN PERPANJANGAN
30
CV. DIVA SARANA CHEMICAL
HK.02.06/VI/230/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
31
PT. SUMBER BERSIH DUNIA
HK.02.06/VI/229/2016
12 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, ALAMAT DAN NPWP
32
PT. GRAHA CEMERLANG PAPER UTAMA
HK.02.06/VI/226/2016
12 AGUSTUS 2016
BARU
33
PT. JOHNSON HOME HYGIENE PRODUCT
HK.02.06/VI/248/2016
19 AGUSTUS 2016
PERUBAHAN PIMPINAN, ALAMAT DAN PERPANJANGAN
34
PT. JAYATAMA SELARAS
HK.02.06/VI/309/2016
15-Sep-16
BARU
35
PT. FORWARD DWIMANDIRI ESTETIKA
HK.02.06/VI/329/2016
21-Sep-16
BARU
36
PT. SOPANUSA TISSUE & PACKAGING SARANASUKSES
HK.02.06/VI/328/2016
21-Sep-16
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
95
37
CV. BLESSINDO
HK.02.06/VI/327/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PERPANJANGAN DAN PERLUASAN
38
PT. TEMPO NAGADI
HK.02.06/VI/326/2016
21-Sep-16
PERUBAHAN PIMPINAN, ALAMAT DAN PERPANJANGAN
39
UD. AIR MAS
HK.02.06/VI/325/2016
21-Sep-16
BARU
40
PT. ANEKA MITRA GEMILANG
HK.02.06/VI/324/2016
21-Sep-16
BARU
41
PT. MULTI INDOMANDIRI
HK.02.06/VI/330/2016
21-Sep-16
ADDENDUM 1
42
PT. MUTIARA MUKTI FARMA
HK.02.06/VI/350/2016
30-Sep-16
BARU
43
CV. SAMUDRA MEDIKA LABORATORIES
HK.02.06/VI/348/2016
30-Sep-16
PERPANJANGAN PKRT, NPWP, PENAMBAHAN KATEGORI
44
PT. PESONA MUTIARA INDONESIA
HK.02.06/VI/360/2016
7 Oktober 2016
BARU
45
PT. SC JOHNSON MANUFACTURING SURABAYA
HK.02.06/VI/359/2016
7 Oktober 2016
BARU
46
PT. SINAR ANTJOL
HK.02.06/VI/385/2016
26 Oktober 2016
Perubahan Perpanjangan, PJT dan Perluasan
47
PT. KITA JOYO PERDANA
HK.02.06/VI/389/2016
28 Oktober 2016
BARU
48
PT. INDO ABADI SARIMAKMUR
HK.02.06/VI/402/2016
4-Nov-16
Perpanjangan
49
PT. DELTA ANUGERAH JAYA
HK.02.06/VI/416/2016
10-Nov-16
BARU
50
PT. AULIA COSMETIC INDONESIA
HK.02.06/VI/399/2016
3-Nov-16
BARU
51
PT. BUDI MUTU PRIMA
HK.02.06/VI/392/2016
1-Nov-16
BARU
52
PT. NOVIS NATURA NAVITA
HK.02.06/VI/461/2016
20 DESEMBER 2016
BARU
53
PT. JOENOES IKAMULYA
HK.02.06/VI/464/2016
20 DESEMBER 2016
BARU
54
PT. PULUNAGA PERSADA
HK.02.06/VI/503/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
55
PT. KYMMOSHI GLOBAL INDONESIA
HK.02.06/VI/497/2016
23 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
96
56
PT. SEINO ERA NUSA
HK.02.06/VI/463/2016
20 DESEMBER 2016
BARU
57
PT. GUNUNG MAS KIM PRATAMA
HK.02.06/VI/514/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
58
PT. TUNAS BARU LAMPUNG
HK.02.06/VI/509/2016
30 DESEMBER 2016
BARU
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
97
LAMPIRAN 7
REKAPITULASI SNI ALAT KESEHATAN YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN RI NO
KETERANGAN
NAMA ALAT KESEHATAN
1
Inkubator bayi
A. Sudah diproduksi di Indonesia B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI IEC 60601-2-19:2014) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi Telah tersedia (P2 SMPT LIPI)
2
Sphygmomanome A. Sudah diproduksi di Indonesia ter (Tensi meter air raksa) B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 81060-1 : 2009) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi Telah tersedia (BPFK)
3
Tempat tidur A. Sudah diproduksi di Indonesia pasien manual B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 22882 :2011) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
4
Kondom
A. Sudah diproduksi di Indonesia B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI 16-2723-2003) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
98
D. Laboratorium Uji Terakreditasi Telah tersedia (BPOM)
5
Sarung tangan A. Sudah diproduksi di Indonesia untuk pemeriksaan B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 11193-1 dan 2:2010) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
6
Sarung tangan A. Sudah diproduksi di Indonesia untuk bedah steril
B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 10282 : 2010) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
7
A. SNI nya sudah ditetapkan (SNI IEC 60601-1:2014)
Peralatan elektromedik
-
Bagian
:
1
Persyaratan umum keselamatan dasar dan kinerja esensial
8
A. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 13485:2013)
Sistem manajemen mutu alat
alat
kesehatan – untuk
B.
Lembaga sertifikasinya sudah ada yang terakreditasi
(TUV, Nord dan TUV Rheinland)
tujuan regulasi ( ISO
13485:2003,
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
99
IDT)
9
Lensa kontak
A. Sudah diproduksi di Indonesia B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI ISO 1978:2010) C. Banyak beredar/digunakan masyarakat D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
10
Alat suntik sekali A. Sudah diproduksi di Indonesia pakai (Disposible syringe) B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI 16-2608:1992) C. Banyak digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
11
Pembalut wanita
A. Sudah diproduksi di Indonesia B. SNI nya sudah ditetapkan (SNI 16-6363:2000) C. Banyak digunakan masyarakat D. Laboratorium Uji Terakreditasi belum tersedia
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
100