101
BAB. V P EN U T U P
1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Tujuan dasar komunikasi adalah untuk mencapai persamaan persepsi antara komunikator dengan komuniken. Menyamakan persepsi terhadap suatu pesan bukanlah pekerjaan mudah, hal ini disebabkan oleh latar belakang sosial budaya, tingkat pendidikan, kepribadian, dan sebagainya. Bahkan ketika tujuan tersebut tercapai, maka persepsi yang ada dalam pikiran komunikator dan komuniken kemungkinan tidak seratus persen sama. Namum demikian hal tersebut telah memungkinkan terjadinya saling pengertian antara komunikator dengan komuniken atau mutual understanding. Untuk itu dalam melakukan komunikasi sangat penting untuk memperhatikan faktor psikologis, mengingat pikiran dan perasaan atau emosi manusia sangat berpengaruh dalam proses komunikasi. Dalam komunikasi yang efektif, selain target atau tujuan komunikasi itu dapat tercapai, harus pula dibarengi dengan adanya kepuasaan psikologis yang dirasakan oleh komunikator dan komuniken. 2. Komunikasi atasan kepada bawahan menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Sasaran komunikasi atasan kepada bawahan dapat ditentukan oleh saluran media yang dipergunakan. Apabila menggunakan perintah atau instruksi (baik
102
lisan maupun tertulis), maka sasarannya adalah agar perintah tersebut dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh para karyawan, sehingga perintah kemudian dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Namun apabila komunikasi yang dipergunakan itu adalah sarana bimbingan,
maka
diharapkan pengarahan itu dapat diterima dengan baik, sehingga dapat membangkitkan motivasi kerja karyawan. 3. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh lalu menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi setiap orang berbeda-beda sesuai dengan makna yang
dia berikan kepada “sesuatu” kepada seseorang atau kepada peristiwa, semua manusia tidak dapat mengelak persepsi yang mempengaruhi komunikasi. Jika seorang pengirim membagi informasi dengan maksud tertentu kepada penerima, maka suka atau tidak suka penerima akan menerima informasi yang dimaksudkan pengirim. 4. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap usaha sekelompok orang yang bekerjasama dalam pencapaian suatu tujuan tertentu.
Motivasi merupakan sumber potensi yang besar dalam
meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujuan tertentu. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energy untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Motivasi sebagai suatu keadaan di dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan, dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan. Dengan kata
103
lain “motivasi” adalah istilah umum
yang mencakup keseluruhan
golongan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis. 5. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa dalam penerapan komunikasi di PT. FARRASINDO PERKASA di Jakarta, komunikasi pimpinan dengan karyawan berjalan dengan baik, sehingga menimbulkan persepsi karyawan merasa memiliki perusahaan yang pada akhirnya menimbulkan/membentuk motivasi kerja karyawan. 6. Dalam berkomunikasi,
pimpinan memberikan pengarahan kepada
karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan dan tujuan dan perkembangan perusahaan, memberikan tugas secara lisan maupun tertulis, memberikan dorongan moriil maupun spiritual kepada karyawan dan pimpinan memberikan tugas sesuai dengan tanggung jawab jabatan. 7. Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan dapat diketahui persepsi karyawan terhadap komunikasi pimpinan dalam menbentuk motivasi kerja PT. FARRASINDO PERKASA di Jakarta, menghasilkan gambaran yang bervariasi satu sama lain. Namun demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa persepsi
karyawan terhadap komunikasi
pimpinan dalam
memnbentuk motivasi kerja PT FARRASINDO PERKASA di Jakarta memiliki persepsi sangat positif. Melalui komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan, antara sesama karyawan, akan mendorong motivasi kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas perusahaan serta mampu bersaing dengan perusahaan lain.
104
1.2. Saran 1.2.1. Saran Akademis. Dari hasil penelitian ini berdasarkan kesimpulan yang sudah didapat, maka penulis menyarankan, yaitu untuk penelitian berikutnya agar digunakan pendekatan penelitian yang berbeda mengenai persepsi karyawan terhadap komunikasi pimpinan, sehingga dapat saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Dengan demikian hasil penelitian nantinya dapat menambah wacana dan wawasan serta informasi yang diperoleh akan lebih variatif. 1.2.2. Saran Praktis Komunikasi yang telah tercipta di PT FARRASINDO PERKASA di Jakarta antara pimpinan dengan karyawan harus terus ditingkatkan dan tetap dibina, karena hal ini sangat diperlukan untuk terbentuknya motivasi kerja karyawan. Fungsi dan peranan public relations yang selama ini sudah berjalan dengan baik, tetapi tersebar dibeberapa divisi dan seksi, seyogyanya ditangani oleh salah satu seksi yang mempunyai hubungan kerja dengan kegiatan public relations.
Kebersamaan dan rasa memiliki
perusahaan oleh karyawan agar terus ditingkatkan,
hal ini akan
membentuk/menumbuhkan motivasi kerja dan percaya diri karyawan, sehingga perusahaan dapat mampu bersaing dengan perusahaan lain. ---
105