DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KUNINGAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Ahmad Noor Kholis Majid , Indarja*), Ratna Herawati
ABSTRAK
Otonomi daerah diartikan sebagai upaya pemberdayaan daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam segala bidang kehidupan, termasuk dalam bidang Pariwisata. Oleh karena itu seluruh Pemerintahan Daerah dengan adanya sektor pariwisata yang dijadikan sebagai salah satu potensi yang dikembangkan di Kabupaten Kuningan merupakan pendukung pembangunan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang diperoleh daerah dari dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku (Pasal 1 Undang – Undang Nomor 33 tahun 2004). Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pendapatan yang asli berasal dari potensi daerah. Pemerintah daerah dapatmenggali sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut secara optimal. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, yaitu apa yang tertulis dalam peraturan perundang – undangan atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah/norma yang merupakan norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Jawa Barat apakah telah sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Dari hasil penelitian ini bahwa pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan telah diatur dalam Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Sedangkan kendala – kendala yang dihadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan yaitu dari segi produk dan daya tarik, sarana dan prasarana, segi pasar dan promosi dan Sumber daya manusia. Untuk mengetahui kendala – kendala tersebut telah dilakukan berbagai upaya oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan yaitu dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). RIPPDA adalah rumusan pokok – pokok kebijaksanaan perencanaan dan
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
pemanfaatan pembangunan pariwisata di daerah yang didalamnya mencakup aspek ketataruangan, usaha pariwisata, faktor penunjang dan pengembangan kepariwisataan secara berlanjut dan berwawasan lingkungan untuk pemanfaatan potensi pariwisata secara optimal, serasi, seimbang, terpadu, tertib, lestari.
Kata Kunci : Tugas dan Wewenang Dinas Pariwisata, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). *)Supervisor Insurers Journal ABSTRACT Regional autonomy is defined as the effort to empower regions and the people to improve the people’s welfare in all life aspects including in tourism field. Therefore, tourism sector become one of regional potencies developed by all regional governments, particularly Kuningan District, to support the development of people’s welfare through increasing Regional Original Revenue (PAD). Regional Original Revenue (PAD) is the source of regional income obtained from its own region collected based on regional regulation in accordance with the applicable law (Article 1 of the Act No. 33, 2004). Then, Regional Original Revenue is the original source of original income coming from regional potencies. Regional Government can explore the sources of Regional Original Revenue optimally. The method applied in this research was normative juridical research meaning that anything written in laws or regulations is made into a concept as principle/ norm, and used as the standard for appropriate human behavior. The aim of this research is to recognize whether the implementation of duties and authorities of the Tourism and Culture Agency of Kuningan District, West Java, has been in accordance with the law or not. The research results show that the implementation of duties and authorities of the Tourism and Culture Agency of Kuningan District, West Java, has been regulated in the Regulation of Kuningan Regent No. 42, 2008 on the Main Duties, Functions, and Job Description of the Tourism and Culture Agency of Kuningan District from the side of product and attraction, facilities and infrastructure, market and promotion, and human resources. To find out the problems, several efforts have been performed by the Tourism and Culture Agency of Kuningan District by applying the Regional Regulation No. 7, 2009 on the Master Plan of Regional Tourism Development (RIPPDA). RIPPDA is the formulation of the major policies on the planning and using of tourism development in the region including the aspects of spatial planning, tourism business, supporting factors, and continuous tourism development with environmental conception for optimizing tourism potencies in harmony, balance, integrated, well-arranged, and preserved. Keywords: Duties and Authorities of Tourism Agency, the Increasing of Regional Original Revenue (PAD)
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
berwenang mengatur dan mengurus
PENDAHULUAN Latar Belakang
urusan
Dengan diberlakukannya Undang-
pemerintahan
kepentingan
masyarakat
dan setempat
Undang Nomor 32 Tahun 2004
menurut prakarsa sendiri berdasarkan
tentang
aspirasi masyarakat dalam sistem
Pemerintah
Daerah
dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun
Negara
2004 tentang Perimbangan Keuangan
Indonesia.
antara
Pemerintah
Pusat
dan
Kesatuan
Dalam
Republik
pelaksanaan
otonomi
Pemerintah Daerah maka daerah
daerah, Kabupaten Kuningan Jawa
telah mempunyai kewenangan lebih
Barat
luas, nyata dan bertanggung jawab
melaksanakan
dalam mengurus rumah tangganya
bidang kepariwisataan antara lain
sendiri.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Otonomi daerah menurut Pasal 1
dapat
sebagai
daerah
otonom
kewenangannya
mengeluarkan
di
kebijakan-
ayat (6) Undang-Undang Nomor 32
kebijakan
Tahun 2004 mempunyai arti bahwa
menumbuhkembangkan
hak,
kewajiban
kepariwisataan serta menggali sektor
daerah otonom untuk mengatur dan
potensial untuk pembangunan serta
mengurus
sendiri
mencukupi kebutuhan daerah dengan
pemerintahan
dan
wewenang,
dan
urusan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan
disesuaikan
yang
beban
dapat
tugas
yang
berkembang saat ini.
peraturan perundang-undangan yang
Perkembangan dunia pariwisata
mempunyai batas-batas wilayah yang
telah mengalami berbagai perubahan
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
baik perubahan pola, bentuk, dan
yang
hendak
dijawab
sifat kegiatan, serta dorongan orang
penulisan hukum ini, yaitu :
untuk melakukan perjalanan, cara
1.
Bagaimanakah
dalam
Pelaksanaan
berpikir, maupun sifat perkembangan
Tugas Dan Wewenang Dinas
itu sendiri. Pariwisata merupakan
Pariwisata
dan
industri gaya baru yang mampu
Kabupaten
Kuningan
menyediakan pertumbuhan ekonomi
peningkatan
yang cepat dalam hal kesempatan
Daerah?
kerja, pendapatan, taraf hidup dan
2.
Kendala
apa
Kebudayaan dalam
Pendapatan
sajakah
Asli
yang
dalam mengaktifkan sektor lain di
dihadapi Dinas Pariwisata dan
dalam negara penerima wisatawan.
Kebudayaan
Disamping itu pariwisata sebagai
Kuningan dalam
suatu sektor yang kompleks meliputi
Pendapatan Asli Daerah?
industi-industri tangan,
seperti
industri
kerajinan
cinderamata,
penginapan dan transportasi. 1
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan masalah
yang
latar telah
peningkatan
Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten
Kuningan dalam
peningkatan
Pendapatan Asli Daerah?
belakang dibahas
sebelumnya, dan berkaitan dengan hal tersebut, terdapat permasalahan 1
3.
Kabupaten
Salah Wahab, Manajemen Kepariwisataan Terjemahan Frans Gromang.(Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1976) hlm. 5.
METODE PENELITIAN Metode
penelitian
diartikan
sebagai cara yang teratur dalam pengumpulan dan penataan serta
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
menganalisis data. Dalam penulisan
Kebudayaan Kabupaten Kuningan
ini yang dimaksudkan adalah analisis
Jawa Barat apakah telah sesuai
data mengenai Perjanjian Kerjasama
dengan
Pembangunan Pasar
undangan yang berlaku. 2
dihubungkan
peraturan
perundang-
dengan pelaksanaannya. Diharapkan hasil analisis
data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dimaksudkan
dapat menjawab masalah-masalah 1. Pelaksanaan
Tugas
Dan
yang telah diidentifikasikan. Wewenang Dinas Pariwisata dan Jenis penelitian dalam penelitian Kebudayaan Kabupaten Kuningan ini
adalah
penelitian
yuridis Pelaksanaan tugas dan wewenang
normatif, yaitu hukum dikonsepkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan apa yang tertulis dalam peraturan Kabupaten Kuningan ini berdasarkan perundang-undangan
atau
hukum Peraturan Bupati Kuningan Nomor
dikonsepkan sebagai kaibah/norma 42 Tahun 2008 Dinas Pariwisata dan yang
merupakan
norma
yang Kebudayaan Kabupaten Kuningan
merupakan
patokan
berperilaku memiliki tugas dan fungsi sebagai
manusia
yang
dianggap
pantas. berikut :
Dengan
kata
lain
orang
harus 1) Dinas
Kebudayaan
dan
bertingkah laku atau bersikap sesuai Pariwisata dengan
tata
kaidah
mempunyai
tugas
hukum. pokok melaksanakan sebagian
Pengkajian
ini
bertujuan
untuk urusan Pemerintah Daerah di
membandingkan
tugas
dan 2
wewenang Dinas Pariwisata dan
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1977, hlm. 15-17.
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
bidang
Kebudayaan
dan
Pariwisata;
dan
misi
Kabupaten
Kuningan
khususnya di sektor pariwisata, yang
2) Untuk
melaksanakan
tugas
apabila dikaji lebih dalam terdapat
pokok
sebagaimana
yang
kendala-kendala
Dinas
pengembangan
dimaksud
diatas,
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kabupaten
dalam pariwisata
Kuningan.
di
Kendala-
mempunyai fungsi antara lain :
kendala tersebut antara lain : 3
a. Perumusan kebijakan teknis
a. Produk dan Daya Tarik Wisata
bidang
kebudayaan
dan
- Banyaknya obyek wisata yang
pariwisata;
belum tergali.
b. Penyelenggaraan urusan
sebagian
pemerintahan
- Penataan obyek wisata yang
dan
belum
pelayanan umum di bidang kebudayaan dan pariwisata ; 2. Kendala
–
pengembangan
kendala
secara
optimal. b. Sarana dan Prasarana - Sarana dan prasarana wisata
dalam
pariwisata
ditangani
yang belum memadai.
di
Kabupaten Kuningan
- Lemahnya segi pemeliharaan
Kabupaten Kuningan memiliki
sarana dan prasarana
berbagai obyek dan daya tarik wisata yang bisa dijadikan potensi daerah
yang
sudah dibangun. c. Pasar dan Promosi
sebagai unsur pendukung dalam 3
upaya
meningkatkan
Pendapatan
Asli Daerah serta terwujudnya visi
Hasil wawancara dengan Bapak Ade GM. Gandhi, Kasubbag Program pada tanggal 12 – 18 Sepetember 2012 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
Promosi
Dalam mengatasi kendala-kendala
kepariwisataan belum
yang
dilaksanakan
Kebudayaan
dengan
dihadapi
oleh
dan
Dinas Pariwisata
baik sehingga kurang
Kabupaten
mendapatkan
Pemerintah daerah setempat telah
informasi
menetapkan
mengenai
kepariwisataan
baik
Nomor
Kuningan
maka
Peraturan
7
Tahun Induk
Daerah
2009
dari segi obyek, daya
Rencana
tarik maupun atraksi
Pariwisata
wisata.
Peraturan Daerah ini guna untuk
Pengembangan
Daerah
(RIPPDA),
melaksanakan upaya-upaya dalam
d. Sumber Daya Manusia - Pola pikir masyarakat belum
meningkatkan
Pendapatan
mengarah
kepada
Daerah (PAD), antara lain :
pengembangan
potensi
1. Upaya
- Pemahaman
masyarakat
terhadap pengelolaan
obyek
meningkatkan Daerah
pengembangan
dilakukan Pendapatan
dalam
dalam Asli
Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah
meliputi : a) Menata dan mengembangkan produk wisata secara teratur
wisata belum profesional yang
dalam
Asli
produk dan daya tarik wisata,
pariwisata
3. Upaya
tentang
sesuai dengan pasar wisatawan, terutama wisatawan nusantara. b) Mengoptimalkan
produk
wisata yang mempunyai selling point (nilai jual) secara khusus,
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
untuk
pasar
wisatawan
mancanegara. 2. Upaya
dalam
4. Strategi dalam
pengembangan
Sarana dan Prasarana, meliputi :
pengembangan meningkatkan
a. Mewujudkan menguntungkan
b. Pengembangan
usaha
untuk
menunjang
kegiatan
pariwisata.
a) Meningkatkan
dan
yang
bagi
dunia
memberikan
yang
dan
kemudahanbagi
akan
modalnya
pariwisata, meliputi :
iklim
kepariwisataan
kemudahan
3. Upaya pemasaran dan promosi
kualitas
masyarakat, meliputi :
a. Pengembangan aksesibilitas; prasarana
usaha
pengusaha
menanamkan dalam
bidang
pariwisata.
sistem
b. Membina pengusaha pariwisata
informasi dan kualitas promosi
menengah dan kecil dalam
yang efektif dan kemudahan
upaya peningkatan kualitas jasa
wisatawan untuk memperoleh
usaha pariwisata.
mengembangkan
tentang semua produk wisata yang ada dan siap jual. b) Meningkatkan
citra produk
KESIMPULAN Berdasarkan
pembahasan
pada
wisata Kabupaten Kuningan
uraian sebelumnya, maka penulis
agar mampu bersaing dengan
menyimpulkan antara lain :
daerah-daerah wisata lainnya
Kajian mengenai kendala-
yang sudah berkembang di
kendala yang
Jawa Barat.
Pariwisata
dihadapi Dinas
dan
Kebudayaan
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
Kabupaten
Kuningan
dalam
kebijaksanaan perencanaan dan
rangka meningkatkan pariwisata
pemanfaatan
demi tercapainya visi, misi, tujuan
pariwisata
dan
didalamnya
sasaran
pengembangan
pembangunan di
daerah
yang
mencakup
aspek
pariwisata Kabupaten Kuningan,
ketataruangan, usaha pariwisata,
maka pemerintah daerah setempat
faktor
telah
pengembangan
menetapkan
Peraturan
penunjang
dan
kepariwisataan
Daerah Nomor 7 Tahun 2009
secara berlanjut dan berwawasan
tentang
Induk
lingkungan. RIPPDA merupakan
Pengembangan Pariwisata Daerah
landasan bagi semua kegiatan
(RIPPDA), RIPPDA ini disusun
pemanfaatan potensi pariwisata
dengan
bahwa
secara optimal, serasi, selaras,
di
seimbang, terpadu, tertib, lestari
Rencana
pertimbangan
potensi
kepariwisataan
Kabupaten
Kuningan
merupakan andalan
salah
dalam
satu
yang
dan berkelanjutan.
sektor
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Pendapatan Asli Daerah, sehingga
Buku :
perlu
- Salah
dikembangkan
guna
Wahab.
Manajemen
Kepariwisataan
menunjang Pembangunan Daerah
Terjemahan
Frans
dan Pembangunan Kepariwisataan
Gromang.
pada khususnya.
Paramita Jakarta. 1976.
RIPPDA rumusan
adalah pokok-pokok
- Dirjen
Pariwisata Pariwisata Budaya
PT
Pradnya
Departemen Seni
dan
Republik
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
Indonesia, Analisis Pasar Wisatawan Mancanegara,
- PP
Nomor
38
Tahun
tentang Pembagian
Jakarta, 1998.
2007 Urusan
Pemerintahan termasuk di Bidang - Gamal suswantoro. Dasar-dasar
Kebudayaan Dan Pariwisata.
Pariwisata. Penerbit Ardi. - PeraturanDaerah
Yogyakarta. 1997.
Kabupaten
Kuningan Nomor 5 Tahun 2006 - Happy Marpaung. Pengetahuan
tentang Pemeliharaan Kesenian
Kepariwisataan. Penerbit
Tradisional Kabupaten Kuningan
Alfabeta. Bandung. 2002.
Jawa Barat.
- Azrul Reza
Rifqi Amiruddin,
- Peraturan
Daerah
Kabupaten
Pengelolaan Obyek-obyek
Kuningan Nomor 3 Tahun 2008
Wisata
tentang
oleh
Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaan Kuningan
Kabupeten Jawa
(Laporan Praktek
Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan.
Barat Kerja
Lapangan pada Program Keahlian
Ekowisata
Direktorat
Progaram
Diploma Institut Pertanian Bogor). 2008.
- Peraturan
- Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun1945. - Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Kabupaten
Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah. - Peraturan
Bupati
Kuningan
Nomor 42 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas
Peraturan Perundang-Undangan
Daerah
Dinas
Kebudayaan.
Pariwisata
dan