DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
AKIBAT HUKUM PELANGGARAN MEREK TERKENAL PRADA PADA PRODUK FASHION DI INDONESIA (Studi : Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.200/Pdt.G/1998/PN.Jkt.Pst. Putusan Peninjauan Kembali No. 274 PK/Pdt/2003)
Bernadetta Ides Bidhari, Etty Susilowati*, Hendro Saptono
ABSTRAK
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
1
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa, sedangkan merek terkenal adalah merek dagang yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau badan, baik di wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Merek sangat erat kaitannya dengan persaingan usaha tidak sehat yang berupa pelanggaran merek terkenal yaitu peniruan merek terkenal itu sendiri. Penelitian hukum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana akibat hukum dari pelanggaran merek terkenal, khususnya Prada pada produk fashion di Indonesia, dimana pendaftaran merek disalahgunakan untuk meniru merek terkenal yang sudah ada. Penelitian ini dilakukan dengan menyesuaikan kasus yang terjadi dengan peraturan-peraturan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, dengan merujuk pada putusan Peninjauan Kembali Sengketa Merek Prada. Berdasar hasil penelitian maka akibat hukum dari Pelanggaran Merek Terkenal Prada pada produk fashion
di
Indonesia
(Putusan
Pengadilan
Niaga
Jakarta
Pusat
No.200/Pdt.G/1998/PN.Jkt.Pst. Putusan Peninjauan Kembali No. 274 PK/Pdt/2003) yaitu
2
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
bahwa perlindungan hukum bagi produk fashion yang melakukan pelanggaran merek terhadap merek Prada telah berakhir setelah putusan Peninjauan Kembali ini dan kepemilikannya kembali pada pemilik asli merek Prada.
Kata Kunci : Akibat Hukum, Pelanggaran, Merek Terkenal
ABSTRACT Brand is the symbol in the form of pictures, names, words, letters, numbers, color composition, or the combination of those elements having distinguishing features and used in the commercial activities of goods and services. Then, famous brand is the trade mark commonly recognized and used to the traded goods by someone or institution, both in Indonesia and other countries. Brand is closely related to unfair business competition in the form of famous brand violation, which is the imitation of famous brand.
3
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
This legal research was conducted with the aims to recognize the legal causes of the violation against Prada famous brand in fashion products in Indonesia in which the brand registration is misused to imitate the existing famous brand. This research was conducted by adjusting the case occurred with the existing laws in the Act No. 15, 2001 on Brand referring to the decision of Judicial Review on the Dispute of Prada Brand. Based on the research results, it is found that the legal causes of the violation against Prada famous brand in fashion products in Indonesia (the Commercial Court Decision in Central Jakarta No. 200/Pdt.G/1998/PN.Jkt.Pst. and the Judicial Review Decision No. 274 PK/Pdt/2003) are that the legal protection for the fashion products committing brand violation against Prada brand is over after the Judicial Review Decision and the ownership returns to the original owner of Prada brand.
Keywords: Legal Causes, Violation, Famous Brand
4
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
A. PENDAHULUAN dalam Pasal 1 ayat (1) UU No.15 tahun 2001 tentang Merek yaitu: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Pelaku usaha menciptakan karya-karya
yang
terus
diperbaharui
sesuai
dengan
kebutuhan
manusia
tingginya yang
tidak
ada
habisnya.
Masyarakat saat ini justru lebih memilih untuk membeli barangbarang dengan merek luar negeri yang sudah terkenal
khususnya
Merek itu sendiri memiliki
fashion.
persyaratan
Pengertian merek itu sendiri sebagaimana yang dimaksud
salah
5
untuk
satunya,
didaftarkan, seperti
yang
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
tercantum pada Pasal 4 Undang-
Fungsi merek itu sendiri
Undang Merek yaitu: “Merek
adalah sebagai fungsi pembeda,
tidak
dapat
fungsi jaminan reputasi, fungsi
didaftar atas dasar Permohonan
promosi,
fungsi
yang diajukan oleh
investasi
dan
Pemohon
didaftarkan
juga
tidak
apabila
pertumbuhan
industri.1 Merek sebagai fungsi
yang beritikad tidak baik.”
Merek
rangsangan
dapat
pembeda
inilah
yang
membedakan
dalam
kegiatan
memiliki
perdagangan antara barang yang
kemiripan yang jelas dilarang
satu dengan yang lain sekaligus
seperti yang terdapat pada Pasal 6
untuk memberikan ciri khusus
ayat 1 UU No. 15 tahun 2001
kepada
tentang Merek yang menyatakan
memudahkan
bahwa:
pembelian.
“Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut: a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis; b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis yang sudah dikenal.
dagang yang sudah terkenal di
pembeli
Banyaknya
masyarakat pelaku
dalam
membuat
usaha
lain
untuk proses merek
banyak yang
memanfaatkan peluang ini dengan membuat merek dagang yang sama
yang
tujuannya
untuk
membonceng popularitas merek terkenal tersebut demi keuntungan yang
lebih
pelanggaran
besar.
Praktek
merek
terkenal
tersebut yang seringkali terjadi adalah : 1
6
Endang P, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights, (Bogor: Ghalia Indonesia,2005) halaman 11
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
1) Praktek
peniruan
merek
pemalsuan
merek
dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.”
dagang, 2) Praktek dagang, 3) Perbuatan-perbuatan
Sengketa merek yang terjadi
yang
seringkali
dapat mengacaukan publik.2
yang dimiliki oleh pengusaha
ditiru, membuat pengusaha lokal
lokal
tersebut mendapatkan keuntungan
Indonesia,
sangat
fashion
merek
Prada.
Kasus yang pernah terjadi adalah
dagang
kasus merek Prada yang telah
sejenis, banyak kasus kemiripan
diajukan
merek dagang yang mengarah
gugatannya
ke
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
pada persaingan usaha tidak sehat
yang amarnya menolak gugatan
seperti yang dimaksud pada Pasal
tersebut, dan emudian mengajukan
1 ayat 6 UU No. 5 tahun 1999
upaya Kasasi yang juga ditolak
Praktek
gugatannya, sampai pada tahap
Monopoli dan Persaingan Usaha
terakhir yaitu Peninjauan Kembali
Tidak Sehat:
yang
“Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang 2
di
bidang
usaha atau produsen pakaian,
Larangan
terkenal
dagang terkenal khususnya dalam
banyak dijumpai pada pelaku
tentang
merek
banyak dijumpai kesamaan merek
yang dijualnya. Kasus seperti ini
merek
dengan
(asing),
dari segi ekonomi atas produk
dan
adalah
kesamaan merek antara merek
Merek dagang asing yang
makanan
penyebabnya
akhirnya
gugatan
mengabulkan
Penggugat
dengan
memenangkan merek Prada yang asli.
Persoalan
kemudian akibat
O.K. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. (Jakarta: PT Raja Grafindo Perada), halaman 357-359
yang
adalah
hukum
muncul
bagaimana
setelah
adanya
putusan Pengadilan Niaga hingga 7
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
ke tahap Peninjauan Kembali serta
kepemilikan merek Prada tersebut.
A.1. PERUMUSAN MASALAH Beberapa yang
akan
Peninjauan Kembali No.274
permasalahan diangkat
PK/Pdt/2003.
dalam
penulisan hukum ini dirumuskan
B. METODE PENELITIAN
sebagai berikut : 1. Bagaimana
Metode akibat
pendekatan
yang
hukum
digunakan penulis dalam penelitian
terhadap pelanggaran merek
ini adalah yuridis normatif, yaitu
terkenal
suatu penelitian yang berusaha
Prada
berkaitan
dengan putusan Peninjauan
mensinkronisasikan
Kembali No.274 PK/Pdt/2003
ketentuan hukum yang berlaku
?
dalam
2. Bagaimana
kepemilikan
ketentuan-
perlindungan
terhadap
hukum
norma-norma
atau
merek Prada setelah putusan
peraturan-peraturan hukum lainnya
Peninjauan Kembali No.274
dengan kaitannya dalam penerapan
PK/Pdt/2003 ?
peraturan-peraturan pada
A.2. TUJUAN PENELITIAN Tujuan
yang
praktek
lapangan. hendak
hukum
itu
nyatanya
di
hukum
ini
3
Penulisan
dicapai dalam penulisan hukum
menggunakan
ini adalah :
perundang-undangan
dengan
menganalisis
kasus
putusan
Kembali
sengketa
1. Untuk
mengetahui
akibat
pendekatan
hukum terhadap pelanggaran
Peninjauan
merek terkenal Prada berkaitan
merek Prada, serta menggunakan
dengan
bahan hukum primer dan bahan
putusan
Peninjauan
Kembali No.274 PK/Pdt/2003.
hukum sekunder. Data yang telah
2. Untuk mengetahui kepemilikan
3
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta,2001), halaman 15.
merek Prada setelah putusan 8
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
dikumpulkan kualitatif
dianalisis
dan
secara
kemudian
menjamin keterkenalannya pula
hasil
di
Indonesia,
selain
itu
penelitian disajikan dalam bentuk
pendaftaran merek Prada atas
penulisan hukum.
nama Prada S.A. juga ditolak
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
oleh Direktorat Jenderal HKI
PEMBAHASAN
karena memiliki persamaan pada
C.1. Analisis Akibat Hukum terhadap
pokoknya dengan merek Prada
Pelanggaran Merek Terkenal
yang terdaftar atas nama Fahmi
Prada berkaitan dengan Putusan
Babra.
Peninjauan
Kembali
No.274
Pertimbangan
PK/Pdt/2003
hukum
tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan peraturan yang
Pada kasus Prada, pemilik
berlaku, dimana merek Prada
asli dari merek Prada yaitu Prada
telah memenuhi kriteria merek
S.A.
terkenal
Milan,
yang
Italy
menggunakan sejak
berkedudukan dan
di
telah
merek
tersebut
1913
sangat
tahun
sebagaimana
yang
ditentukan oleh WIPO, yaitu : a)
pemakaian merek yang begitu lama ;
keberatan dengan didaftarkannya
b)
penampilan merek yang
merek Prada oleh pengusaha
mempunyai ciri khas
Indonesia yaitu Fahmi Babra di
tersendiri yang melekat
Direktorat Jenderal HKI. Prada
pada ingatan masyarakat
S.A.
banyak ;
kemudian
mengajukan
gugatan ke Pengadilan Niaga, namun
hakim
c)
memberikan
pendaftaran merek di beberapa Negara ;
putusan untuk menolak gugatan
d)
reputasi merek yang bagus
tersebut karena merek Prada
karena produk-produk atau
yang
jasa yang dihasilkan
didalilkan
Penggugat
sebagai merek terkenal tidak
mempunyai mutu yang 9
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
e)
prima dan nilai estetis serta
merek
nilai komersial yang tinggi
(nasional/asing),
pemasaran dan peredaran
merek dagang tersebut belum
produk dengan jangkauan
terdaftar di Indonesia bahkan
yang luas di hampir seluruh
meskipun merek dagang tersebut
dunia.
asing
Prada
dagang
belum
orang
lain
meskipun
masuk
dalam
wilayah Republik Indonesia.”
S.A.
merasa
keberatan
dengan
putusan
Berdasarkan pertimbangan
Pengadilan
Niaga
tersebut
hukum tersebut, majelis hakim
upaya
pada tahap Peninjauan Kembali
hukum Kasasi yang ternyata juga
akhirnya mengabulkan gugatan
menolak gugatan Prada S.A.
Prada S.A., putusan Peninjauan
tersebut. Prada S.A. kemudian
Kembali No. 274 PK/Pdt/2003
mencari
dan
dengan
menemukan
bukti-bukti
sehingga
mengajukan
(novum)
yang
akhirnya baru
membatalkan
Prada yang telah terdaftar atas
membuktikan
nama
Fahmi
bahwa merek Prada miliknya
pendaftaran
adalah
memiliki
merek
terkenal
seharusnya perlindungan
dan
Babra merek
persamaan
karena tersebut pada
mendapat
pokoknya dengan merek terkenal
sesuai
Prada, serta menyatakan Prada
hukum
dengan
merek
Yurisprudensi
S.A.
Mahkamah Agung R.I. No. 1272
sebagai
pemilik
yang
sebenarnya dari merek Prada.
K/Pdt/1984, tanggal 15 Januari
Akibat hukum dari putusan
1986 yang menyatakan : "Secara
Peninjauan
hukum
moral
membatalkan merek Prada atas
yang baik para
nama Fahmi Babra ini berarti
sesuai
perdagangan
dengan
Kembali
pedagang wajib menjauhkan diri
perlindungan
dari
diberikan kepada merek Prada
segala
membonceng
usaha pada
untuk ketenaran
milik 10
Fahmi
hukum
yang
Babra
yang
telah
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
berakhir, hal ini sejalan dengan
Kepemilikan merek Prada
isi dari Pasal 71 ayat (4) Undang-
ini
Undang Nomor 15 Tahun 2001,
Peninjauan
bahwa
PK/Pdt/2003 dinyatakan adalah
pembatalan
dan
setelah
adanya
putusan
Kembali
No.274
pencoretan pendaftaran Merek
sah
mengakibatkan
sebagaimana yang terdapat pada
berakhirnya
perlindungan hukum
terhadap
salah
merek tersebut. Hal
merek
yang
hak
dimiliki
atas Fahmi
logo
eksklusif
Putusan
Kembali,
yaitu
terkenal
Prada
di
Indonesia.”
terdaftar juga telah dibatalkan hak
amar
S.A.) sebagai pemilik merek dan
Babra sebagai pemilik merek
yaitu
S.A.
“Menyatakan Penggugat (Prada
sekaligus
bahwa
Prada
satu
Peninjauan ini
menyatakan
milik
Putusan
yang
Kembali
Peninjauan ini
sekaligus
diberikan oleh negara kepada
menegaskan bahwa Fahmi Babra
Pemilik Merek yang terdaftar
bukan lagi merupakan pemilik
dalam
Daftar
Umum
Merek
dari
untuk
jangka
waktu
tertentu
Indonesia bahkan di luar negeri,
menggunakan
sendiri
artinya bahwa Fahmi Babra tidak
merek tersebut atau memberikan
lagi berhak menggunakan merek
izin kepada pihak lain untuk
Prada
menggunakannya
fashion
dengan
sebagaimana
merek
Prada
baik
di
untuk
produk-produk
yang
diproduksinya,
diatur dalam Pasal 3 Undang-
mengenai merek Prada yang
Undang Nomor 15 Tahun 2001.
sudah terlanjur melekat pada produk-produk fashion miliknya
C.2. Analisis Kepemilikan Merek
haruslah diganti setelah adanya
Prada setelah Putusan Peninjauan
putusan Peninjauan Kembali ini.
Kembali No.274 PK/Pdt/2003
Kepemilikan merek Prada kembali pada pemilik aslinya 11
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
yang telah sejak tahun 1913
pemilik merek terdaftar juga telah
menggunakan merek ini, yaitu
dibatalkan.
Prada
S.A.
dahulu
dikenal
2. Kepemilikan merek Prada setelah
dengan nama PREFEL S.A.,
adanya
putusan
Peninjauan
suatu
Kembali
No.274
PK/Pdt/2003
perseroan
menurut
Undang-Undang
Negara
dinyatakan adalah sah milik Prada
Luxembourg, berkedudukan di 3
S.A. sebagaimana yang terdapat
Avenue
pada salah satu amar Putusan
Pasteur,
2311
Luxembourg dan berkedudukan
Peninjauan
Kembali
di C.so Porta Romana 93, 20122
PK/Pdt/2003.
No.274
Milano, Italy. DAFTAR PUSTAKA D. PENUTUP
Buku :
KESIMPULAN
Ashofa,
Analisis dan pembahasan dari
Burhan,
Metode
Penelitian
Hukum,
rumusan masalah yang diangkat dalam
(Jakarta:
Rineka
penulisan
Cipta,2001);
hukum
ini
dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1. Akibat
hukum
Peninjauan
dari
Harahap, putusan
Kembali
yang
merek
Prada
membatalkan
M.Yahya,
Tinjauan
Merek Secara Umum dan Hukum Indonesia
Merek
di
berdasarkan
No.328996 dan 329217 atas nama
Undang-Undang No. 19
Fahmi
berarti
Tahun 1992, (Bandung:
yang
PT Citra Aditya Bakti,
Babra
perlindungan
ini hukum
diberikan kepada merek Prada
1996);
milik Fahmi Babra telah berakhir, Hal
ini
bahwa dimiliki
sekaligus hak
atas
Fahmi
O.K. Saidin, Aspek Hukum Hak
menyatakan merek
Babra
Kekayaan
yang
(Jakarta:
sebagai
Intelektual. PT
Grafindo Persada); 12
Raja
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Undang-Undang Nomor 15 Tahun
Monopoli dan Persaingan Usaha
2001 tentang Merek;
Tidak Sehat.
13