Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
“menghias sesuatu" dan
ertanyakan,
artinya
sedangkan p e m b u a t a n
“menata dan menyusun”.
ornamen merupakan
Mengenai ornamen ini, Le
disiplin
Corbusier
pernah
Jadi, ia telah memiliki
mengatakan
bahwa
sikap
mengatakan
bahwa
Ordinare
yang
dip
2001
Decoration
is
yang yang
positif. mendua
mengenai ornamen ini.
a
questionable matter, but
Menurut
pure,
simple
(1986:7)
ornamentation is like a
berusaha
sign: it is a synthesis,
bedakan antara dekorasi
an
dengan ornamen maka
`Ornament'
tak a d a s a t u k a m u s
an
experience
order! making
is
of
a
pun
Durant jika
ya n g
kita
membeda-
dapat
categorical
membantu kita. Jika kita
discipline
lihat kedua kata tersebut
(Smeets,
dalam berbagai kamus,
1982:13).
Le
Corbusier
maka yang akan kita peroleh adalah kata-kata
membedakan
antara
sinonimnya saj a, seperti
dekorasi
dengan
adornment
ornamen. dekorasi
Menurutnya, merupakan
sesuatu hal yang harus 8
embellishment.
dan Bahkan
kamus yang terbaik pun tidak
mampu
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
membe rikan
d ef in isi
desah
nafas,
detak
ya n g tep at tentang kata
jantung, pergantian siang
ornamen dan dekorasi.
dan malam, gelap dan
Ornametasi
merupakan
bahasa
tanda
berasal
dari
yang wilayah
terdalam
jiwa
manusia yang telah pula
menghasilkan
mimicry (p eniru an) , ge st u r,
la gu ,
t a ria n .
da n Emo si
spontan
yang
merupakan
sifat
alamiah
manusia
selalu
mencari
bentuk-bentuk
yang
terang, musim,
jatuh
dan
bangun,
pasang
dan
surut.
turun,
tersebut
terungkapkan
lewat
naik-
maju-mundur
tersebut
merupakan
kekuata n ya n g juga me lah irkan ornamentasi
(Smeets,
1982:73). Para kesep
mata
dengan
gerakan-gerakan
Bentuk-bentuk
kasat
yang
berirama
berhasil
terikat t e t a p i
Perjalanan
kehidupan
lebih terikat (confined). yang
perubahan
ahli
t enta n g
belum mencapai aka tan asal -usul
kemunculan ornamentasi.
Tetapi
kekuatan yang terdapat
secara umum seringkali
pada
manusia
disimpulkan bahwa awal
dan seluruh alam raya:
kemunculan ornamentasi
9
tubuh
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
diawali
dan
kebutuhan untuk
manusia menghiasi
tubuhnya demi alasan magis
maupun
keindahan Kem ud ian pu la
demi
semat a. mu ncul
pendapat
atas
perbedaan yang sangat n ya t a
a n t a ra
o rn a m e n t a s i
ya n g
naturalistik
dan
ornamentasi geometrik.
Mereka
berpendapat kaum
bahwa pemburu
mengekspresikan mereka
din dalam
pencitraan
dan
ornamen yang bersifat naturalistik s e d a n g ka n b a n g s a ya n g s u d a h mengenal
pertanian
mengekspresikan
diri
mereka dalam bentuk10
bentuk
abstrak
dan
geometrik (Smeets, 1982: 73). Pada
awalnya
motif
ornamen
sangatlah sederhana dan bersifat
nonfiguratif.
Motif-motif tersebut akan mencapai
efek
ornamental adanya
karena
pengulangan.
Pada budaya tertentu, motif
ornamen
merupakan simbol yang berkaitan dengan religi. Ketika
ornamen
tersebut
mengalami
evolusi,
struktur
dasarnya
tidak
mengalami
perubahan.
Misalnya saja l a m b a n g matahari bangsa
dari Sumeria,
Chaldea, dan Hititte yang berkembang
dan
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
simbol elementer
yang
ornamen
kemudian
keduanya
menjadi pola dekoratif. Claude
Humbert
(1970:12) signifikansi
psikologis dan motifmotif ornamental tertentu ialah
pemakaian
secara simbolik yang d it e ra p ka n
oleh
su a t u
b u d a ya /
peradaban
tertentu.
Selanjutnya
is
menyatakan The
bahwa symbol
completes the graphic sign by endowing it with a significance, just as verbal
content
completes
the
Jadi
sign.
written makna
simbolisme dari ornamen sama
pentingnya
dengan 11
sendiri, saling
berkaitan
Menurut aspek
itu dan
saling
melengkapi. Kebangkitan
Kembali
Ornamen Ketika
Modern
Movement berkembang di Barat pada tahun 1920
dan
ornamen
mengalami
penurunan. tidak
1930 Ornamen
lagi
bagian
menjadi
yang
penting
dalam pengajaran seni rupa dan desain. Bagi para
generasi
Modern
masa
pengajaran ornamen masa
muda itu
mengenai merupakan
lalu
yang
monoton dan tidak mengandung tantangan.
bentuk
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
Pada
tahun
1939,
berbarengan
dengan
Modern
Movements
pun
berkembang
pecahnya Perang Dunia
dengan
II
Amerika
Serikat.
perkembangan
Dengan
masuknya
Modern
bakat-bakat dari Eropa
di
Eropa, Movements
mengalami
ke
hambatan.
Walter
pesatnya
Amerika
telah
mendorong
bangsa
Gropius dan Mies van
Amerika
der Rohe, dua orang
memikirkan
tokoh
Bauhaus
kemandiriannya
terpaksa
bidang artistik.
Modernism harus
kabur
ke
Amerika Serikat. Selain itu, Erich Mendelsohn, seorang Modernist yang cukup
penting
pindah
ke
juga Amerika
Serikat setelah meraih keberhasilan Palestina.
di Di
tempat
pengungsian,
tokoh-
tokoh tersebut ternyata berhasil
menghimpun
banyak pengikut, maka 12
Pada
di
untuk di
tahun
1939,
berbarengan
dengan
pecahnya Perang Dunia II
di
Eropa,
perkembangan Modern
Movements
mengalami hambatan.
Walter
Gropius dan Mies van der Rohe, dua orang tokoh Modernism harus
Bauhaus terpaksa kabur
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
ke
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
Amerika Serikat. Selain
lahirlah
itu, Erich Mendelsohn,
Expressionism
seorang Modernist yang
merupakan
cukup
juga
seni
Amerika
lahir
penting
pindah
ke
keberhasilan
berusaha
Palestina.
Di
tempat
pengungsian,
tokoh-
diri
yang
Amerika. tersebut melepaskan
dari
tekanan
pengaruh
pengaruh
tokoh tersebut ternyata
internasional.
berhasil
karena
menghimpun
yang gerakan
di
Gerakan
di
Abstract
pertama
Serikat setelah meraih
2001
Tetapi gerakan
banyak pengikut, maka
tersebut
Modern
mempergunakan bahasa
pun
Movements berkembang
dengan
pesatnya
di
yang
bersifat
pribadi
jauh
dari
dan
Amerika
Serikat.
pengalaman-
Dengan
masuknya
pengalaman
yang
bakat-bakat dari Eropa
bersifat umum, maka
ke
gerakan
tersebut
kurang
mendapat
Amerika
mendorong Amerika
telah bangsa untuk
memikirkan kemandiriannya bidang Kemudian 13
di artistik.
sambutan. Gerakan
seni
lainnya
yang kemudian muncul di Amerika Serikat ialah Pop
Art.
Gerakan
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
tersebut
mengambil
unsur-unsur yang telah akrab
dengan
masyarakat
industri
sebagai
obyek
pencitraannya. Dengan mengolah
budaya
masyarakat
industri,
para s e n i m a n
Pop
tersebut
telah
menempatkan
diri
mereka sebagai lawan dari seniman Modernist yang
ortodoks.
seniman
Pop
Para sangat
menyukai
kualitas
dekoratif,
sedangkan
para
seniman sangat
Modernist
membenci hal itu yang mereka anggap sebagai sesuatu
yang
tidak
relevan. Dan ornamen pun
kembali
subyek 14
menjadi
pembicaraan
(Durant, 1986: 290). Kebangkitan
ornamen
didukung oleh berbagai peristiwa. Misalnya saja pameran
yang
diselenggarakan
pada
tahun
1952
di
Zurich
Kunstgewerbemu yang
seum menampilkan karya
karya-
bergaya
Art
Nouveau. Pada tahun yang sama di Victoria & Albert Museum ,London, diselenggarakan pameran
serupa
menampilkan
yang karya-
karya desain dari jaman Victoria dan Edwardian. Kedua
pameran
tersebut dengan
dilengkapi katalog
yang
sangat berharga. Sejak saat
itu
dukungan
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
terhadap
ornamen
kembali
kembali
muncul.
mambahas
tentang
ornamen
pun
banyak
diterbitkan,
misalnya saja Sources of Art Nouveau karya Stephan
Tchudi (1956),
Nouveau.Art
Art and
Design at the turn of the karya
Century Selz
Peter
dan
Mildred
Constantine (1959) dan The Sources of Modern Art karya Jean Casson, Emile
Langui
dan
Nikolaus Pevsner (1962). Pada
tahun
1920
-
1930 ornamen sangat dimusuhi arsitek. 15
oleh
para Modern
kini
mendapat balik
Berbagai buku yang
Madsen
Movements
serangan dari
para
arsitek. Misalnya saja Robert Venturi .Pada tahun
1966
ia
menerbitkan
sebuah
buku
berjudul
yang
Complexity
and
Contradiction
in
Architecture.
Dalam
bukunya seperti
tersebut, dikutip
oleh
Durant (1986:292),
ia
menyatakan bahwa: Architects
can
longer
no be
intimidated
by
puritanically
the moral
languange
of
orthodox architecture. elements
Modern I which
like are
hybris rather than 'pure',
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
compromising than
rather
'clean',
distorted
Universitas krit iku s
Yale. pun
Para turu t
rather than `srticulated',
m em be rika n
perverse as well as
dukungan,
impersonal, boring as
saja
well as 'interseting',
dan
conventional rather than
Bahkan
Jencks
'designed',
menyatakan
bahwa
accomodating
Modern
rather
than
excluding, rather
redundant
than
simple,
misalnya
Vincent Charles
Scully Jencks.
Movement
merupakan
anti-
plurallist, d a n s u d a h tiba
saatnya
untuk
vestigial as well as
menyingkirkan
innovating,
mereka
secara
and
intelektual
(Durant,
equivocal rather than
1986:292).
inconsistent
direct and clear. I am for messy vitality over obvious unity. Venturi
tidak
sendirian,
ia
ju ga
Penutup Jika
kita
memiliki
pemahaman
tentang
memperoleh dukungan
apa itu ornamen, kita
dan
Scott
akan
melihat
Brown, Steven Izenour
tidak
ada
dan para mahasiswa dan
benda buatan manusia
16
Denise
bahwa satupun
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
2001
Ornamen Sebagai Suatu ‘Psychological Necessity’
yang
terlepas
ornamen. ornamen
dari
Pemberian pada
artifak
bidang
latar
serta
memberikan
irama
d a n ketegangan pada
merupakan sesuatu yang
permainan
tak terpisahkan dari
motif.
pembuatan artifak itu
sendiri penuh dengan
sendiri. Setiap bentuk
dekorasi
artifak
permainan, irama dan
memerlukan
bentuk
Kehidupan
itu dan
struktur dan aksentuasi,
ketegangan;
pemberian
dan gerakan hadir pada
ornamen
pada a r t i f a k t e r s e b u t
setiap
menimbulkan
bermakna
perasaan
Ornamen
senang
pada membuatnya
saat
suatu
maupun
motif
kepada
orang
l a in
ya n g
m e lih a t nya .
O rn a me n menghidupkan
suatu
kehidupan
wujud
yang
dan
bernilai.
merupakan pengulangan
tertentu,
dan
manusia memang menyukai pengulang yang
sangat
bertentangan
dengan
kodrat manusia.
Daftar Pustaka Barrow, Terence, 1996. An Ilustrated G u i d e t o M a o r i A r t . R e e d : Auckland. Durant, Stuart. 1986. Ornament. Macdonald:London. 17
Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001