PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP PEMBERITAAN KINERJA GUBERNUR DKI JAKARTA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja Jokowi -Ahok dalam Mengatasi Banjir Jakarta pada Program “PrimeTime News” di Metro TV) Dini Oktiari 090904080 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Pemberitaan Kinerja Gubernur DKI Jakarta (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja Jokowi-Ahok dalam Mengatasi Banjir Jakarta pada Program “PrimeTime News” di Metro TV). Teori yang digunakan adalah Komunikasi, Komunikasi Massa, Berita, Televisi, Persepsi dan Teori Uses and Gratification. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2010 dan 2011 berjumlah 1357 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified proportional sampling dan purposive sampling. Berdasarkan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% diperoleh sampel sebanyak 93 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa program “PrimeTime News” di Metro TV sebagai program berita yang memiliki kapabilitas dan faktualitas, cukup berhasil dalam menyiarkan pemberitaan secara aktual dan up-to-date sehingga menyebabkan khalayak suka menonton berita. Berdasarkan kebutuhan informasi dan ketertarikan terhadap pemberitaan di media dapat membentuk persepsi yang positif bahwa kinerja yang dilakukan dalam mengatasi banjir Jakarta sudah tersosialisasi cukup baik dan mampu merubah pencitraan Gubernur DKI Jakarta di mata publik menjadi sosok pemimpin yang sederhana, serius serta bertanggung jawab dalam melayani masyarakatnya. Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dari sejumlah media massa, baik cetak maupun elektronik, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Televisi memiliki kelebihan dan kekuatan tersendiri dalam menyampaikan pesan dibanding dengan media massa lainnya, serta sifat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak, yaitu 1
adanya audio visual yang dapat dinikmati dengan aman dan nyaman. Secara umum, acara televisi dapat mempengaruhi sikap, pandangan, maupun perasaan bagi para penonton (Effendy, 2002: 122). Jika terdapat sesuatu hal yang membuat penonton merasa gembira ataupun terharu, itu merupakan salah satu pengaruh psikologis dari televisi yang seakan-akan menghipnotis penonton hanyut terbawa keterlibatan peristiwa dari tayangan televisi itu sendiri. Kesadaran akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita melalui acara televisi membentuk persepsi kita terhadap hal tersebut. Sesuai dengan pemberitaan yang baru-baru ini dikabarkan oleh media massa, khususnya dalam program “PrimeTime News” di Metro TV ialah pemberitaan mengenai bencana siklus banjir 5 tahunan pada 17 Januari 2013 lalu menghantam warga yang tinggal di bantaran kali hingga perumahan mewah terjadi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Hal ini tentu saja tak luput dari salah satu masalah Ibu Kota yang tak kunjung selesai hingga saat ini mengingat wilayah Jakarta yang sangat rentan terhadap padatnya penduduk yang menyebabkan wilayah kurang akan pepohonan. Penyempitan dan pendangkalan di sungai mandul menjadi parah disebabkan kondisi hulu yang juga sudah rusak. Air hujan yang jatuh tak banyak lagi bisa terserap ke dalam tanah sehingga tergelontor ke dalam sungai-sungai yang bermuara ke Ibu Kota (http://www.tempo.co.id). Tersumbatnya saluran air akan sampah dan pintu air tak kuat menahan banyaknya air yang mengalir akibat derasnya hujan selama beberapa hari, menjadikan tugas baru bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Jokowi-Ahok yang Oktober 2012 lalu dilantik. Tayangan pemberitaan mengenai kinerja Jokowi-Ahok di televisi tentu membentuk persepsi, pendapat, serta pemahaman masyarakat yang menyaksikan berita tersebut. Persepsi itu sendiri merupakan interpretasi atau pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu yang prosesnya mempengaruhi lingkungan kita. Peneliti ingin melihat bagaimana persepsi mahasiswa terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir di Jakarta, apakah mahasiswa dapat menerima pemberitaan secara baik atau buruk terhadap hal tersebut dan bagaimana persepsi mahasiswa setelah menyaksikan pemberitaan tersebut. Dalam penelitian ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dipilih sebagai objek penelitian karena dinilai mahasiswa yang berada di ruang lingkup keilmuan komunikasi dan sosial, sehingga dapat lebih kritis memandang kinerja pemerintahan saat ini. Berdasarkan alasan yang telah diuraikan diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV. Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas, yaitu: 1. Kualitas atau nilai berita tentang Jokowi-Ahok yang terbatas pada keakuratan, kapabilitas, seimbang dan adil, objektif, kejelasan dan konten/isi berita. 2
2. Persepsi tentang Jokowi-Ahok yang terbatas pada seleksi, interpretasi dan reaksi/respon. 3. Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Pogram Reguler S1 Angkatan 2010 dan 2011, serta yang pernah menonton tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV minimal dua (2) kali. 4. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Februari 2013 dengan dibatasi sampai empat (4) bulan Rumusan Masalah “Bagaimanakah persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV?” Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran secara umum isi tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV. 2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan memperkaya cakrawala pengetahuan peneliti serta mahasiswa khususnya jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan positif bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan masalah penelitian. URAIAN TEORITIS
Berita Paul De Maeseneer dalam bukunya Here’s the News mendefinisikan berita sebagai informasi baru tentang kejadian baru yang dianggap penting, memiliki makna (significant) yang berpengaruh, serta relevan dan layak untuk dinikmati oleh para pendengarnya. Bagaimana berita tersebut dapat menarik perhatian khalayak sehingga dapat memenuhi apa yang mereka butuhkan (Olii, 2007: 25). Berita disajikan dalam bentuk cetak, siaran, internet, maupun dari mulut ke mulut kepada 3
orang banyak. Berita bukan hanya melalui surat kabar saja, tetapi meliputi media massa yang luas dan modern, televisi, radio, film bahkan internet. Televisi Istilah televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh, dan “visi / vision” yang berarti penglihatan (Effendy, 2003: 174). Apa yang dilihat oleh penonton merupakan siaran gambar-gambar dan juga suara yang dipancarkan oleh pemancar televisi. Begitu juga dengan sifatnya yang langsung, tidak mengenal jarak, dan memiliki daya tarik yang kuat pada televisi membuat penonton menjadi lebih suka dan mudah dalam mencari dan menerima berbagai informasi yang disampaikan oleh televisi karena prosesnya yang tidak rumit. Persepsi Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan sehingga proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana, 2007: 179). Dengan demikian, hal ini menunjukkan persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi. Persepsi merupakan suatu hal yang penting terjadi dalam lingkungan sehari-hari kita, dimana kita sadar dalam memperoleh informasi dan berbagai rangsangan sehingga dapat mempengaruhi perilaku setiap individu. Pengetahuan mengenai apa yang kita tangkap dari panca indera yang meliputi penginderaan (sensasi), atensi dan interpretasi sehingga keberadaannya dapat kita rasakan. Teori Uses and Gratification Teori Uses and Gratification merupakan teori dan pendekatan dalam penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Pendekatan Uses and Gratification ini memiliki tujuan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu (Bungin, 2006: 286). Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Uses and Gratification Theory) menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan atau hasil tertentu (West dan Turner, 2008: 101). Dikatakan orang aktif, karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi. Orang aktif memilih dan menggunakan media untuk memuaskan kebutuhannya, dengan menekankan posisi pengaruh yang terbatas. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang faktafakta, sifat-sifat populasi atau objek tertentu yang hasilnya dapat digeneralisasikan dalam bentuk angka. Penelitian ini menggambarkan atau menjelaskan tentang realitas yang sedang terjadi. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut untuk 4
bersikap objektif dan memisahkan diri dari data, sebab peneliti harus menjaga sifat objektif dalam menganalisis data dan tidak boleh mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang bersifat subjektif. Maka dari itu digunakan uji statistik untuk menganalisis data (Rakhmat, 2004: 55). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, dengan No. Telp. (061) 8211965 dan Fax. 8217168 (http://fisip.usu.ac.id). Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala-gejala, nilai test, peristiwa-peristiwa, dan sebagainya sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Bungin, 2001: 99). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2010 dan 2011 yang masih aktif berjumlah 1357 jiwa. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati (Kriyantono, 2010: 153). Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, sehingga sampel yang digunakan adalah berjumlah 93 orang. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian (Sarwono, 2006: 18). Selain itu data juga didapatkan dari internet yang relevan dengan masalah penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan dimulai dengan menemui staf bagian pendidikan FISIP USU untuk memperoleh surat izin pengantar penelitian di FISIP USU. Setelah surat izin penelitian dikeluarkan, maka peneliti kembali menemui staf bagian pendidikan FISIP USU untuk meminta izin dan menyerahkan surat pengantar izin penelitian tersebut. Setelah beberapa hari menunggu, akhirnya peneliti memperoleh data jumlah populasi mahasiswa FISIP USU pada bulan Mei 2013 yang digunakan sebagai data primer dalam menentukan populasi dan sampel penelitian. Peneliti mengambil jumlah populasi mahasiswa yang proporsional dari tiap departemen, sehingga mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 93 orang. Pada tanggal 15 Mei 2013 pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB peneliti melakukan penyebaran kuesioner, dengan menemui langsung responden di kampus FISIP USU. Peneliti meminta izin terlebih dahulu atas ketersediaan waktunya dan 5
bertanya kepada responden apakah responden sesuai dengan kriteria penelitian, selanjutnya memberikan sedikit penjelasan sebelum responden memulai pengisian kuesioner. Penyebaran kuesioner penelitian berakhir pada sore harinya. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang disajikan dalam tabel tunggal ini terdiri 3 bagian, yaitu: 1. Karakteristik responden, meliputi jenis kelamin, departemen FISIP USU, angkatan, dan frekuensi menonton. 2. Tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV, meliputi keakuratan berita, aktualitas pemberitaan, kapabilitas program, ketertarikan terhadap program, keseimbangan berita, faktualitas pemberitaan, objektifitas berita, kejelasan isi berita, gaya bahasa dalam pemberitaan, penyajian berita secara langsung (live), dan pemberitaan diberitakan secara berkelanjutan. 3. Persepsi Mahasiswa FISIP USU, meliputi ketertarikan terhadap pemberitaan, pemahaman informasi dalam pemberitaan, tayangan pemberitaan diterima dengan baik, kepedulian khalayak terhadap pemberitaan, khalayak mendukung setiap kinerja Gubernur DKI Jakarta, penanganan banjir terealisasi dengan baik, dan tayangan mampu merubah pencitraan Gubernur DKI Jakarta Sedangkan analisis dalam tabel silang ini bertujuan untuk tidak melihat hubungan antar konsep, melainkan untuk melihat gambaran secara umum antara tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV dan persepsi mahasiswa FISIP USU. Akan tetapi tidak semua pertanyaan dapat disilangkan dan dianalisis, mengingat bahwa penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Peneliti hanya mengumpulkan beberapa pertanyaan yang dianggap penting dari kedua konsep tersebut, yaitu sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan ketertarikan terhadap pemberitaan, sebaran mahasiswa berdasarkan departemen dan kejelasan isi berita, sebaran mahasiswa berdasarkan angkatan dan pemahaman informasi dalam pemberitaan, sebaran mahasiswa berdasarkan frekuensi menonton dan pemberitaan mampu merubah pencitraan Gubernur DKI Jakarta. Hasil yang diperoleh dari tabel tunggal dan tabel silang dalam penelitian ini adalah bahwa program “PrimeTime News” di Metro TV sebagai program berita yang selalu memberitakan secara up-todate, faktual, dan kontiniu sehingga menyebabkan khalayak suka menonton berita khususnya pada program “PrimeTime News”. Berdasarkan kebutuhan informasi dan ketertarikan terhadap pemberitaan di media, dapat membentuk persepsi khalayak yang positif bahwa kinerja yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta sudah 6
tersosialisasi cukup baik, walaupun masih ada penanggulangan banjir yang kurang maksimal, maka dari itu lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi banjir. Pemberitaan ini mampu merubah pencitraan Gubernur DKI Jakarta di mata publik menjadi sosok pemimpin yang baik, ramah, sederhana, cepat bertindak dan berdedikasi tinggi yang peduli pada rakyat. PEMBAHASAN Berdasarkan pembahasan analisis tabel tunggal dan tabel silang yang sudah dilakukan peneliti maka dapat dilihat gambaran secara umun mengenai persepsi mahasiswa FISIP USU dan tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV. Bila dikaitkan dengan teori Uses and Gratification, para responden menggunakan media melalui tayangan program “PrimeTime News” di Metro TV untuk mendapatkan kebutuhan informasi, yaitu pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta. Berbagai kebutuhan dan ketertarikan terhadap suatu pemberitaan yang diinginkan oleh responden, hal itu dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi responden. Dengan aktif, para responden mau untuk menonton dan mempelajari bagaimana usaha Jokowi-Ahok untuk menuntaskan masalah banjir di Jakarta, serta mengetahui pengaruh terbatas apa yang diberikan melalui tayangan pemberitaan tersebut. Program “PrimeTime News” di Metro TV memiliki pengaruh terbatas maksudnya adalah para responden mampu memilih dan mengendalikan proses penerimaan pesan yang diberitakan melalui media. Mereka sadar dan paham dalam mengemukakan alasan kenapa mereka menggunakan media ini sebagai salah satu cara untuk memuaskan kebutuhan informasi. Kebutuhan informasi dalam tayangan pemberitaan tersebut, dapat memberikan rangsangan, hasrat serta emosional kepada responden dengan mengetahui, memahami, tertarik, peduli, dan perhatian sehingga dapat membentuk persepsi responden yang positif menjadi turut prihatin terhadap pemberitaan banjir dan mendukung setiap kinerja yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok dalam penanganan banjir Jakarta. Apabila mahasiswa memiliki persepsi yang baik dan merasa tertarik terhadap informasi yang disampaikan di media, maka kemungkinan besar untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan semakin besar pula. Dengan mengikuti perkembangan berita kinerja Gubernur DKI Jakarta dalam mengatasi banjir tersebut, kebutuhan mahasiswa akan informasi tersebut terpenuhi. Namun sebaliknya, jika mahasiswa sudah memiliki persepsi yang buruk terhadap pemberitaan tersebut di media, maka akan sulit untuk membuat mahasiswa mau mendengarkan informasi yang disampaikan oleh media. Hal ini sesuai degan teori Uses and Gratification yang menyatakan bahwa efek yang ditimbulkan adalah reaksi atau respon, sehingga mahasiswa dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi dari mahasiswa itu sendiri. Persepsi responden terjadi karena adanya rangsangan dari luar individu yang masuk melalui alat indera, melibatkan kognisi atau pemikirian dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik atau hal-hal yang kita indera hingga timbullah rasa emosional dari dalam diri seperti sedih, kecewa, bahagia, prihatin, 7
simpatik dan sebagainya dengan pengetahuan kita terhadap tayangan pemberitaan di media televisi, khususnya pada program “PrimeTime News” di Metro TV. Persepsi mahasiswa dalam penelitian ini ialah kesukaan beberapa mahasiswa terhadap sosok Jokowi-Ahok yang ramah, baik, tanggap dan bertanggung jawab dalam melakukan penanggulangan banjir Jakarta, sebagaimana yang diberitakan pada tayangan pemberitaan kinerja beliau dalam mengatasi banjir pada program “PrimeTime News” di Metro TV. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan: 1. Isi tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV ialah disajikan secara aktual, dengan menyampaikan berita secara up-to-date. Keseimbangan informasi menyebabkan implementasi pelaksanaan yang diterapkan untuk daerah rawan banjir sesuai dengan pemberitaan yang disiarkan oleh PrimeTime News, dimana program ini memiliki kapabilitas dan faktualitas dalam menyiarkan suatu pemberitaan. Adanya kejelasan isi berita, objektifitas dan gaya bahasa yang formal namun tetap sederhana menyebabkan mahasiswa FISIP USU tertarik untuk menonton tayangan pemberitaan tersebut. Program “PrimeTime News” juga menyajikan pemberitaan secara langsung (live) dan berkelanjutan, hal ini dianggap baik oleh sebagian besar mahasiswa FISIP USU agar dapat diketahui bagaimana perkembangan dan penyelesaian dari bencana banjir Jakarta. 2. Persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV ialah mereka berpendapat bahwa setiap penanggulangan yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir sudah cukup baik. Mereka memberikan persepsi yang positif, dimana mereka paham atas informasi yang dijelaskan secara lugas dan menilai pemberitaan kinerja Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan masalah banjir di Ibu Kota baik untuk ditiru oleh para pejabat lain di Indonesia. Hal ini terlihat dari pemberitaan yang menjelaskan bagaimana beliau tanggap, sungguh-sungguh, serius dan selektif dalam mengambil langkah untuk penanganan masalah banjir. Warga DKI Jakarta yang terkena musibah, menyebabkan mahasiswa FISIP USU menaruh perhatian dan peduli terhadap korban banjir. Mereka berharap hal ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah maupun masyarakat menuju perubahan yang lebih baik lagi. Melalui tayangan pemberitaan tersebut, pencitraan Jokowi-Ahok dapat terlihat yaitu memiliki citra yang baik. Saran Responden Penelitian Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswa FISIP USU, mereka berharap agar Jokowi-Ahok segera menuntaskan masalah banjir yang selalu terjadi di wilayah Jakarta, sebagaimana yang telah direncanakan pada program 8
kerja mereka untuk mengatasi banjir. Jokowi-Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diidolakan untuk tidak lupa akan kewajibannya dan tidak merasa bosan untuk selalu setia melayani masyarakatnya dalam kondisi apapun, apalagi dalam masalah banjir Jakarta ini. Saran Dalam Kaitan Akademis Diharapkan bahwa penelitian ini dapat ditambah dengan teori lain yang relevan dan dilanjutkan dengan penelitian korelasional kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kualitatif tidak hanya membatasi penelitian terhadap manusia saja, bisa berupa kebudayaan dan kegiatannya. Dengan adanya penelitian yang berbeda, maka akan semakin banyak pula referensi hasil penelitian yang dapat digunakan dan memperkaya khasanah oleh para calon peneliti berikutnya. Saran Dalam Kaitan Praktis Program “PrimeTime News” di Metro TV sebagai sebuah sarana informasi bagi kepentingan publik, sebaiknya untuk tidak selalu mengadakan pengulangan berita dalam menyampaikan informasinya kepada pemirsa. Walaupun mahasiswa FISIP USU setuju akan tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta ditayangkan secara berkelanjutan, namun tidak berbelit-belit dan berulang-ulang. Dengan begitu, khalayak akan merasa senang, puas, dan tidak bosan jika sedang menonton berita. DAFTAR REFERENSI Bungin, Burhan. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. _____________. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. (2002). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ______________________. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Olii, Helena. (2007). Berita & Informasi: Jurnalistik Radio. Jakarta: PT. Indeks. Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
9
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. West, Richard & Turner, Lynn H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. (Maria Natalia Damayanti Maer. Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika. Internet: http://fisip.usu.ac.id (diakses pada tanggal 3 Mei 2013) http://www.tempo.co/read/news/2013/01/18/083455237/6-Penyebab-Banjir-BesarJakarta (diakses pada tanggal 26 Januari)
10