Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2015 sebagai pertanggungjawaban kinerja yang telah dihasilkan dalam tahun tersebut. LKIP tahun 2015 merupakan laporan hasil kerja atas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang telah dilakukan pengukuran atas pencapaiannya, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja sehingga memiliki nilai informasi yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan
atas
hasil
kinerja
berdasarkan
pada
perencanaan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Tahun 2015, serta
Anggaran
Tahun
2015,
dimaksudkan
untuk
memenuhi
dua
kebutuhan, Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak
yang
berkepentingan.
Kedua,
sebagai
sarana
untuk
mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja yang akan datang.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 i
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Harapan kami semoga LKIP 2015 ini dapat menjadi pedoman dalam mensikapi berbagai tantangan kedepan, dan menjadi bahan evaluasi pimpinan Pemerintah Kota Bandung serta media bagi masyarakat untuk mengetahui kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
Bandung, 25 Februari 2015 KEPALA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG
Drs.H. EMA SUMARNA.M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19661207 198603 1 006
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 ii
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ……………………………………………………..........
i
Daftar Isi ……………………………………………………………….......
iii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................
1
1.1
Gambaran Umum Organisasi..........................
1
1.2
Tugas Pokok dan Fungsi……………………….
3
1.3
Landasan Hukum………………………………..
4
1.4
Ruang Lingkup……………………………………
5
BAB II
BAB III
BAB IV
PERENCANAAN KINERJA .......
6
2.1
Renstra Disyanjak…………….. ........................
6
2.2
Renstra Disyanjak Hasil Reviu……………………
7
2.3
Indikator Kinerja Utama (Hasil Reviu)……….
13
2.4
PerjanjianKinerja (Hasil Reviu)……………….
14
AKUNTABILITAS KINERJA ...................................
17
3.1
KerangkaPengukuran Kinerja……………………..
17
3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama…………….
19
3.3
Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis………
21
3.4
Analisis Pencapaian Kinerja……………………
24
3.5
Akuntabilitas Keuangan Kinerja………………
80
3.6
Prestasi dan Penghargaan……………………...
82
PENUTUP ..............................................................
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 iii
83
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Organisasi Pajak Daerah merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memberikan kontribusi besar bagi Penerimaan Daerah Kota Bandung. Dasar normatif dalam pengelolaan pajak daerah adalah Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Lahirnya
undang-undang
tersebut
bertujuan
memberikan kepastian hukum melalui penerapan closed-list pungutan daerah
serta
memperbaiki
pengelolaan
pajak
daerah
melalui
pengaturan yang jelas tentang pemanfaatan hasil pungutan daerah. Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah yang di dalamnya mengatur mengenai 9 (Sembilan) jenis pajak yang dikelola meliputi : 1. Pajak Hotel
6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
2. Pajak Restoran
Bangunan (BPHTB)
3. Pajak Hiburan
7. Pajak Reklame
4. Parkir
8. Pajak Air Tanah
5. Pajak Penerangan Jalan
9. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Berlakunya Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2011 Tentang
Pajak
Daerah
dan
adanya
penambahan
kewenangan
pengelolaan pajak daerah dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tentunya
akan
Sebagaimana merupakan
mengubah
diketahui sumber
pola
bersama
pendapatan
kerja
Dinas
bahwa utama
Pelayanan
sektor bagi
pajak
Pemerintah
Pajak. daerah Kota
Bandung, dimana pajak daerah memberikan kontribusi seperempat dari total pendapatan pada tahun anggaran 2013, 2014, dan 2015,
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
1
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.1 Perbandingan Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2013-2015
No TAHUN
JUMLAH TOTAL PENDAPATAN (Rp)
JUMLAH PAD (Rp)
JUMLAH PENDAPATAN SEKTOR PAJAK (Rp)
KET Terealisasi 112 %
1
2013
4.349.877.954.232,-
1.407.759.106.133,(32,36 %)
1.194.159.468.709,(27,45%)
dari target pajak Rp.1,063 Trilyun Terealisasi 100,06 %
2
2014
5.255.142.559.331,-
1.762.952.227.000,(33,55%)
1.400.863.922.385,(26,65%)
dari target pajak Rp.1,4 Trilyun Terealisasi 93,50 %
3
2015
5.330.912.166.992,-
2.093.200.000.000,(39,27%)
1.484.397.682.504,(27,85%)
dari target pajak Rp.1,598 Trilyun
Sumber : DPKAD 2015(sebelum rekonsiliasi antara DPKAD dan Disyanjak), diolah
Data tersebut di atas, terlihat bahwa target pendapatan sektor pajak daerah dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dalam rangka mencapai target penerimaan pajak tersebut, diperlukan strategi pengelolaan pajak daerah yang dipandang sebagai suatu pendekatan, metoda atau teknik pemanfaatan sumber daya manusia, dan atau teknologi untuk mencapai suatu tingkat kinerja melalui hubungan yang
efektif
antara
sumber
daya
manusia,
teknologi
dan
lingkungannya. 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, struktur organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
2
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
KEPALA DINAS SEKRETARIS
KA SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KA BIDANG PERENCANAAN
KA SEKSI PERENCANAAN PAJAK DAERAH
KA BIDANG PAJAK
KA BIDANG PAJAK
PENDAFTARAN
PENETAPAN
KA SUB BAG PROGRAM & ANGGARAN
KA BIDANG PENGENDALIAN
KA SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAN
KA SEKSI PENILAIAN DAN PENGADUAN
KA SEKSI VERIFIKASI, OTORISASI & PEMBUKUAN ..........................
KA SEKSI PENETAPAN DAN PEMBUKUAN
KA SEKSI PENGAWASAN
KA SEKSI PENAGIHAN
KA SEKSI PENINDAKAN
KA SEKSI DATA & POTENSI
KA SEKSI ANALISA & PELAPORAN
UPP Bandung Utara
KA SUB BAG KEUANGAN
KA SEKSI PENYELESAIA N PIUTANG ..........................
UPP Bandung Selatan
UPP Bandung Timur
KA SEKSI PENYULUHAN
UPP Bandung Barat
UPP Bandung Tengah
Gambar. 1. SOTK Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung (berdasarkan PERDA No. 05 Tanggal 07 Januari Tahun 2013)
Tugas pokok Dinas Pelayanan Pajak adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pelayanan Pajak mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pajak. b. Pelaksanaan
tugas
teknis
pelayanan
pajak
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
yang
meliputi:
3
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah. c. Pelaksanaan teknis administrasi dinas. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. 1.3. Landasan Hukum LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5.
Peraturan
Presiden
Nomor
29
Tahun
2014Tentang
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pedoman
Evaluasi
atas
Implementasi
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
4
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 1.4. Ruang Lingkup Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KotaBandung Tahun 2015 ini menyesuaikan hasil reviu dengan Kemenpan RB dan konsultasi
serta
koordinasi
dengan
Bagian
Organisasi
dan
Pemberdayaan Aparatur Daerah Sekretariat daerah Kota Bandung, maka menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1.2. TUPOKSI ORGANISASI BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENSTRA DISYANJAK 2.2. HASIL REVIU RENSTRA DISYANJAK (HASIL PENYELARASAN DARI IKU DAN PK DARI YANG LAMA KE YANG BARU) 2.3. IKU HASIL REVIU BARU 2.4. PK HASIL REVIU BARU BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA 3.2. CAPAIAN IKU 3.3. PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3.4. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 3.5. AKUNTABILITAS KEUANGAN KINERJA 3.6. PRESTASI DAN PENGHARGAAN BAB IV PENUTUP
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
5
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Renstra Disyanjak Berdasarkan Perda No 03 Tahun 2014tanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20132018,
Rencana
Strategis
Dinas
Pelayanan
Pajak
Kota
Bandung
diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya. Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Rencana Strategis dan Renja tersebut, saling
terkait
dan
menghasilkan
sinergi
yang
cukup
kuat
dalam
menciptakan pedoman strategis bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terutama dalam mendukung Visi Kota Bandung yaitu : “Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera” dalam rangka pencapaian Misi ke-2 Kota Bandung yaitu “MENGHADIRKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF, BERSIH, DAN MELAYANI”, dan Misi ke-4 Kota Bandung yaitu
“MEMBANGUN PEREKONOMIAN
YANG KOKOH, MAJU, DAN BERKEADILAN”, sebagai wujud BANDUNG JUARA. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu
mengelola unsur-unsur
organisasi secara fungsional, efektif dan efisien serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan
yang
implementatif
yang
ditujukan
untuk
kesejahteraan masyarakat.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
6
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu: “Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera” Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang - undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun
1997
tentang
Pajak
Daerah
dan
Retribusi
Daerah)
dan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun misi organisasi yang merupakan dasarataualasan keberadaan suatu organisasi. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi DISYANJAK merupakan rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi DISYANJAK guna menggambarkan tindakan tersebut serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh DISYANJAK. 2.2. Renstra Disyanjak Hasil Reviu (Hasil Penyelarasan IKU Dan PK Lama Ke Hasil Reviu Tahun 2015) Penyempurnaan Visi dan Misi Disyanjak merupakan hasil reviu serta konsultasi
dengan
Kementerian
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Reformasi Birokrasi yang selanjutnya diuraikan dengan menentukan tujuan, sasaran dan indikator untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi, misi,
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
7
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tujuan dan sasaran DISYANJAK. Atas dasar konsultasi dan arahan tersebut maka diadakan penyerderhanan dan penyempurnaan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah dipahami tanpa
mengurangi
maksud
yang
ingin
dijelaskan,
dengan
rincian
perbaikan sebagai berikut: a. Rekomendasi Tim Reviu Kemempan-RB Terhadap Misi SKPD
1. Misi Ke 3 dan 4 bisa di drop karena bukan core business-nya Disyanjak. b. Uraian Misi Setelah Reviu 1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
2.2.1 MISI Perubahan Misi Sebelum dan Setelah Reviu MISI (sebelum reviu) 1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
MISI (setelah reviu) 1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak
Di Drop
4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal
Di Drop
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
8
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.2.TUJUAN Uraian Tujuan Sebelum dan Setelah Reviu TUJUAN (sebelum reviu)
TUJUAN (setelah reviu)
Optimalisasi penerimaan pajak daerah
Optimalisasi daerah.
Melaksanakan kebijakan Insentif dan disinsentif
Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.
Meningkatkan kepuasan Pelayanan Pajak Daerah
penerimaan
atas Meningkatkan kepuasan Pelayanan Pajak Daerah.
Terwujudnya Partisipasi dan kepatuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak
Di Drop
Terwujudnya Laporan keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja yang wajar dan akuntabel
Di Drop
pajak
atas
Tujuan dan Indikator Tujuan TUJUAN Uraian
Indikator
pajak Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB Terpenuhinya aspek keadilan dan Jumlah kelompok sasaran yang kemampuan masyarakat dalam mendapatkan insentif pajak pengenaan pajak daerah. Optimalisasi daerah.
penerimaan
Meningkatkan kepuasan Pelayanan Pajak Daerah.
atas IKM bidang pelayanan pajak daerah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
9
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.3.SASARAN Uraian Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu
SASARAN (sebelum reviu)
SASARAN (setelah reviu)
Meningkatnya Pendapatan Tercapainya target Penerimaan Asli Daerah agar tercapainya Pajak Daerah Penerimaan pajak daerah sesuai potensi Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik
Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.
peningkatan Terwujudnya peningkatan Terwujudnya kualitas pelayanan publik. kualitas pelayanan publik.
Meningkatnya kesadaran Meningkatnya kesadaran dan masyarakat dan kepatuhan masyarakat kepatuhan membayar pajak. membayar pajak. Meningkatnya atas pengelolaan daerah.
pengawasan pelaksanaan perpajakan
Di Drop
Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kinerja Meningkatnya kapasitas instansi pemerintah danakuntabilitas kinerja (birokrasi). instansi pemerintah (birokrasi).
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
10
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.4.INDIKATOR KINERJA SASARAN Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) Penerimaan pajak daerah
Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu : 1. Pajak Hotel 2. PajakRestoran 3. PajakHiburan 4. PajakParkir 5. Pajak BPHTB 6. PajakPeneranganJalan 7. PajakReklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
INDIKATOR KINERJA (setelah reviu) Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
Di Drop
Jumlah kelompok Jumlah kelompok sasaran sasaran/jenis yang mendapatkan insentif pajak mendapatkan insentif pajak IKM bidang pembayaran pajak daerah
yang
IKM bidang pelayanan pajak daerah
Prosentase Wajib Pajak yang Prosentase Wajib Pajak yang membayar taat membayar Pajak Daerah Pajak Daerah Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu Prosentase jumlah Wajib Pajak (WP) yang ditindaklanjuti terhadap nota pengantar yang harus ditindaklanjuti.
Di Drop
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
11
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk. Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat.
INDIKATOR KINERJA (setelah reviu)
Di Drop
Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB /Inspektorat.
Prosentase tertib Administrasi Barang / Aset Daerah.
Di Drop
2.2.5.TARGET KINERJA SASARAN Rincian Target Kinerja Sasaran Setelah Reviu TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN 2015
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI AWAL RENSTRA
(1)
(2)
(3)
2014 (4)
2015 (5)
2016 (6)
2017 (7)
2018 (8)
KONDISI AKHIR RENSTRA (9)
Jumlah Penerimaan Triliun Rp. Pajak Daerah : 1. Pajak Hotel
1,194
1,400
1,613
1,850
2,118
2,426
2,426
177,490
199,350
236
281
326
381
381
2. Pajak Restoran
118,700
135
156
181
216
261
261
3. Pajak Hiburan
37,767
45
56,5
66,5
76
87
87
7,797
12
15
18
21
22,5
22,5
415,761
439,650
488
540
602
670
670
135,297
156
180
210
245
275,658
275,65 8
17,604
23
26,5
30
35,181
42
42
3,566
30
33
36,5
40
45
45
280,104
360
422
487
557
642
642
0
12
13
14
15
15
15
4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame
Miliar Rp.
8. Pajak Air Tanah 9. PBB Jumlah kelompok Jumlah sasaran yang Kelompoks mendapatkan insentif asaran pajak
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
12
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN 2015
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI AWAL RENSTRA
(1)
(2)
(3)
2014 (4)
2015 (5)
2016 (6)
2017 (7)
2018 (8)
%
72.95
81.9
83
84
85
86
86
%
66.87
80.9
82
83
84
85
85
IKM bidang pelayanan pajak daerah
Nilai
86.78
516.14
75.5
79.5
83.5
87.5
87.5
Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
-
80
80
85
90
90
90
Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB/ Inspektorat
Nilai
53.41
63.89
65
68
70
76
76
Prosentase Pajak membayar Daerah Prosentase Pajak membayar Daerah secara waktu
Wajib yang Pajak Wajib yang Pajak tepat
2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (HASIL REVIU) Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, oleh karena itu Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melalui Surat Keputusan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No. 050/119 – Disyanjak tanggal 3 Maret 2015 menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disyanjak sebagai berikut : NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
1
2
3
4
1
Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
1.598.000.000.000,-
Rp.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
260.000.000.000,170.000.000.000,60.000.000.000,30.000.000.000,428.150.000.000,180.000.000.000,15.000.000.000.32.850.000.000,422.000.000.000,-
13
KONDISI AKHIR RENSTRA (9)
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
1
2
3
4
2
IKM Bidang Pelayanan Pajak Daerah
Nilai
75,5
2.4. PERJANJIAN KINERJA (HASIL REVIU) Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang penting dan perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015, dengan uraian sebagai berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
14
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel. 2.1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
1
2
3 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu.
4
5
Tercapainya penerimaan daerah
target pajak
1
2
3
4
5
Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar Pajak Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Birokrasi)
Jumlah sasaran mendapatkan pajak
IKM bidang pajak daerah
1.598.000.000.000,00
Rp.
180.000.000.000,00 15.000.000.000,00 32.850.000.000,00 422.000.000.000,00 %
83
%
82
kelompok Jumlah yang Kelompok insentif Sasaran
pelayanan
Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB/ Inspektorat
260.000.000.000,00 170.000.000.000,00 60.000.000.000,00 30.000.000.000,00 428.150.000.000,00
13
Nilai
75,5
%
100
Nilai
65
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
15
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Program
Anggaran
1.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
Rp.
135.984.500,-
2.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Rp.
8.669.095.500,-
3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. Aparatur.
1.689.250.000,-
4.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Rp.
438.600.000,-
5.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Rp. Aparatur.
944.500.000,-
6.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Rp. Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
130.650.000,-
7.
Program Peningkatan dan pengelolaan Keuangan Daerah.
Rp.
14.152.331.426,-
8.
Program Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan Rp. prasarana kearsipan.
111.500.000,-
9.
Program Perencanaan dan pengelolaan pajak Daerah.
Pengembangan
Pengembangan
Rp.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
2.717.449.000,-
16
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
LAKIP Tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
17
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menjawab
dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan
atau
kegagalan
dalam
melaksanakan
misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas KinerjaDinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 20132018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah dengan melakukan pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan
melakukan
klarifikasi
output
dan
outcome
yang
akan
dan
seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
17
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala triwulanan dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja dapat menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Nilai capaian atas pengukuran kinerja dapat dikategorikan dan diinterprestasikan sebagai berikut: No.
Capaian Kinerja
Interprestasi
1
>100%
Melebihi / melampaui target
2
=100%
Tercapai
3
<100%
Tidak Tercapai
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai ketentuan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
18
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung . Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dan hasil review atas Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Tahun 2013-2018, telah ditetapkan 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 2
terdiri dari 2 indikator
Sasaran 3
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 4
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 5
terdiri dari 2 indikator
3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Mengukur
dan
peningkatan
kinerja
akan
berpengaruh
pada
meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU akan menjadi ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Pelayanan PajakKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nomor: 050/119-Disyanjak Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian
kinerja,
permasalahan
dan
isu-isu
strategis
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
yang
sangat
19
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
NO
REALISASI TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
1.598.000.000.000
1.485.256.084.807
92,94%
1. Pajak Hotel
260.000.000.000
215.285.361.236
82,80%
2. Pajak Restoran
170.000.000.000
181.868.358.705
106,98%
3. Pajak Hiburan
60.000.000.000
50.449.101.884
84,08%
30.000.000.000
20.234.816.571
67,45%
5. Pajak BPHTB
428.150.000.000
399.885.860.295
93,40%
6. PPJ
180.000.000.000
178.144.137.262
98,97%
7. Pajak Reklame
15.000.000.000
18.107.052.336
120,71%
8. Pajak Air Tanah
32.850.000.000
30.260.440.425
92,12%
422.000.000.000
391.020.956.093
92,66%
SATUAN
Jumlah Penerimaan pajak daerah :
1.
4. Pajak Parkir
Rp.
9. PBB 2.
TARGET TAHUN 2015
INDIKATOR KINERJA
IKM bidang pelayanan pajak daerah.
Nilai
75,5
80,04
Rata-rata Capaian IKU
99,48%
Kinerja Capaian Sasaran
Tidak Tercapai
106,01%
Catatan: Data realisasi pendapatan Tahun 2015 merupakan data rekonsiliasi pendapatan pajak dengan DPKAD Kota Bandung sebelum pemeriksaan BPK.
Rata-rata capaian IKU seperti terlihat dalam tabel diatas adalah 99,48% dengan Kinerja Capaian Sasaran tidak tercapai. Karena IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu SKPD, maka bisa dikatakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan. 3.3. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
20
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah
ditetapkan
dalam
Renstra
2013-2018.
Jumlah
Sasaran
yang
ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 5 (lima) sasaran. Pada tahun 2015 ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015. Dari 5 (lima) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 NO. 1 2 3
SASARAN STRATEGIS Melebihi Target Tercapai Tidak Tercapai Jumlah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
CAPAIAN 2 0 3 5
21
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.3 PENCAPAIAN TARGET SASARAN
No
Sasaran
Jumlah Indikator Sasaran
Capaian rata-rata kinerja sasaran
Tidak Tercapai (<100%) 00.00 s/d 49.99
50.00 s/d 64.99
65.00 s/d 74.99
75.00 s/d 89.99
90.00 s/d 99.99
A
Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
1
Tercapainya target penerimaan pajak daerah
1
92,94%
1
2
Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak daerah.
2
98,61%
1
3
Insentif (pengurangan) pajak bagi Wajib Pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.
1
92,31%
1
B
Misi 2: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pajak Daerah. 1
106,01%
2
100,18%
4
5
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). Jumlah
7
Tercapai (100%)
Melebihi Target (>100%)
1
1
3
1
1
1
3
22 LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Dari 5 (lima) sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja Misi terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.4 PENCAPAIAN TARGET MISI Tingkat Pencapaian No.
Misi
Jumlah Indikator Sasaran
1
Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
4
2
Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
3
Jumlah
7
Tidak Tercapai (<100%) Jumlah
%
3
94,62%
3
94,62%
Tercapai(100%) Jumlah
%
Melebihi Target (>100%) Jumlah
%
1
104,34%
1
100%
2
103,18%
1
100%
3
103,76 %
23 LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pencapaian Kinerja dari lima sasaran dan tujuh indikator kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.5 KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN No. A.
Jumlah Indikator
Kategori Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
Persentase
4
100%
1 Melebihi Target
1
25%
2 Tercapai
0
0%
3
75%
3
100%
1 Melebihi Target
2
66,67%
2 Tercapai
1
33,33%
3 Tidak Tercapai
0
0%
3 Tidak Tercapai Misi 2: B. Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
3.4. Analisis Pencapaian Kinerja
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, sehingga dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Selanjutnya
dilakukan
pula
pengukuran/penentuan
tingkat
efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
24
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pernyataan kinerja sasaran strategis, dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 5 sasaran dan 7 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : I. Sasaran 1: TERCAPAINYA TARGET PENERIMAAN PAJAK DAERAH Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah menyatakanbahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa
berdasarkan peraturan perundang-undangan, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah yang
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
25
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Daerah. Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan dikenakan pajak. Pajak Daerah di Kota Bandung terdiri dari: A. Pajak Pendaftaran 1. Pajak Hotel, 2. Pajak Restoran, 3. Pajak Hiburan, 4. Pajak Penerangan Jalan, 5. Pajak Parkir, 6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
B. Pajak Penetapan 1. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. 2. Pajak Reklame, 3. Pajak Air Tanah,
Pajak-pajak daerah tersebut telah memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pembangunan baik sarana maupun prasarana yang diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bandung. Untuk anggaran tahun 2015 DPRD Kota Bandung telah menetapkan pendapatan pada APBD sebesar Rp. 5,330 Trilyun, dimana pendapatan tersebut digunakan untuk belanja pembangunan Kota Bandung yang besarnya Rp.6,4 trilyun.
Dengan komposisinya pendapatan APBD tersebut
yang
terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp. 2,093 triliun, dana perimbangan Rp. 1,847 triliun, dan pendapatan daerah lainnya yang sah Rp.1,390 triliun. Perbandingan komposisi di atas dapat dilihat bahwa PAD mempunyai porsi cukup besar yaitu hampir mencapai 39,27%, yang sebagian besarnya merupakan pendapatan dari Pajak Daerah sebagaimana telah ditetapkan target pendapatan Rp.1,4 trilyun dari pajak daerah untuk tahun 2014.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
26
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Adanya kenaikan target sebesar 31,7% dari target Tahun 2013 Rp.1,063 trilyun ke penetapan target Rp. 1,4 trilyun di tahun 2014. Dari data tersebut terlihat bahwa Pajak Daerah merupakan salah satu pendukung penting pembangunan Kota Bandung. Dengan semakin tinggi pendapatan asli daerah, maka semakin tinggi kemampuan suatu daerah untuk membiayai sendiri penyelenggaraan pembangunan daerahnya. Mencapai target tersebut diperlukan optimalisasi penggalian potensi pajak daerah, serta peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak. Pajak daerah seharusnya bersifat “visible”, dalam arti bahwa pajak seharusnya jelas bagi pembayar pajak daerah, objek dan subjek pajak dan besarnya pajak terutang dapat dengan mudah dihitung sehingga dapat mendorong akuntabilitas daerah. Pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya relatif mudah diadministrasikan atau dengan kata lain perlu pertimbangan efisiensi secara ekonomi berkaitan dengan kebutuhan data, seperti identifikasi jumlah pembayar pajak, penegakkan hukum (law-enforcement) dan sistem informasi. Tabel 3.6 Capaian Target Sasaran I Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Jumlah Penerimaan pajak daerah : 1. Pajak Hotel
1.
2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. PPJ 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
Rp.
TARGET TRIWULAN IV
REALISASI S/D TRIWULAN IV
1.598.000.000.000
1.485.256.084.807
260.000.000.000
215.285.361.236
82,80%
170.000.000.000 60.000.000.000 30.000.000.000 428.150.000.000 180.000.000.000 15.000.000.000
181.868.358.705 50.449.101.884 20.234.816.571 399.885.860.295 178.144.137.262 18.107.052.336
106,98% 84,08% 67,45% 93,40% 98,97% 120,71%
32.850.000.000
30.260.440.425
92,12%
422.000.000.000
391.020.956.093
92,66%
Capaian Indikator Kinerja
92,94%
Kinerja Capaian Sasaran
Tidak Tercapai
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
CAPAIAN (%) 92,94%
27
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Secara keseluruhan target penerimaan pajak daerah tidak dapat tercapai dengan realiasi penerimaan Rp. 1.485.256.084.807,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.598.000.000.000,- atau sebesar 92,94%, dengan komposisi 2 (dua) mata pajak daerah dapat terpenuhi targetnya dan 7 (tujuh) mata pajak yang tidak dapat tercapai targetnya. Grafik dan penjelasan sebagai berikut:
Realisasi Target Pendapatan Pajak Tahun 2015 500.000.000.000 400.000.000.000 300.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000
0 Pajak Pajak Pajak Hotel Restoran Hiburan
PPJ
Target
Pajak Parkir
BPHTB
Pajak Pajak Air Reklame Tanah
PBB
Realisasi
Pajak Hotel Tabel 3.7 Realisasi Pajak Hotel Tahun 2014-2015 JENIS PAJAK JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL
REALISASI 2015 18.810.452.648 15.372.722.952 14.242.383.741 14.212.042.659 14.706.640.719 17.666.694.686 15.083.356.918 17.241.136.752 21.078.400.710 20.544.973.376 21.667.057.359 24.659.498.716 215.285.361.236
2014 20.630.821.514 13.172.845.784 12.838.771.221 15.681.492.987 13.292.537.625 18.922.936.523 17.638.818.292 14.334.483.916 18.622.377.676 17.668.895.659 19.321.228.125 22.026.853.504 204.152.062.826
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
28
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung REALISASI PENDAPATAN PAJAK HOTEL 2015
2014
30.000.000.000 25.000.000.000 20.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Pada Tahun 2015 realisasi pendapatan pajak hotel adalah sebesar Rp.215.285.361.236,- dimana target pendapatannya Rp.260.000.000.000,-. Melihat realisasi pendapatan pajak hotel masih berada di bawah targetnya, atau capaian kinerjanya masih sangat rendah yaitu hanya sebesar 82,80%. Pajak hotel yang merupakan objek pajak Dinas Pelayanan Pajak ini terdiri dari hotel bintang yang terbagi dalam klasifikasi hotel bintang lima, hotel bintang empat, hotel bintang tiga, hotel bintang dua dan hotel bintang satu. Selain itu terdapat pula hotel melati yang terdiri dari hotel melati tiga, hotel melati dua dan hotel melati satu, serta Rumah Kos. Dari semua klasifiksi pajak hotel/rumah kos, maka hotel bintang 4 memiliki beban target paling besar dari keseluruhan target Pajak Hotel yang telah ditetapkan. Tahun 2015, apabila di lihat dari realisasi bulanan maka perolehan pajak hotel berada pada puncaknya di Bulan Desember pada kisaran 24 Milyar dan pendapatan terendah berada pada bulan April di kisaran 14 Milyar. Hal ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya, bahwa puncak penerimaan pajak hotel berada pada Bulan Desember. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak pendatang yang ingin menghabiskan waktu akhir tahunnya di kota Bandung dimana Bandung dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun bagi wisatawan mancanegara. Untuk besarnya realisasi sub mata pajak hotel, terlihat pada tabel
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
29
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan grafik berikut ini:
Uraian Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati 3 Hotel Melati 2 Hotel Melati 1 Rumah Kos JUMLAH
Tabel 3.8 CAPAIAN KINERJA REALISASI PAJAK HOTEL TAHUN 2015 Target (Rp) Realisasi (Rp) 64.215.974.527 51.622.215.662 99.297.083.101 77.023.964.973 35.015.851.929 35.426.256.718 22.985.717.985 21.714.374.939 2.400.597.179 1.555.867.110 25.056.886.887 18.239.306.775 6.964.982.143 5.052.152.418 2.902.075.893 3.373.403.909 1.160.830.356 1.277.818.732 260.000.000.000 215.285.361.236
Kinerja 80,39% 77,57% 101,17% 94,47% 64,81% 72,79% 72,54% 116,24% 110,08% 82,80%
Capaian Kinerja Realisasi Pajak Hotel Tahun 2015 120.000.000.000 100.000.000.000
80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 80,39%
77,57%
101,17%
94,47%
64,81%
72,79%
72,54%
116,24% 110,08%
Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Bintang 5 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1 Melati 3
Target
Realisasi
Hotel Melati 2
Hotel Melati 1
Rumah Kos
Capaian
Dilihat dari grafik capaian kinerja per sub pajak hotel diatas, terlihat sub pajak hotel yang berhasil mencapai targetnya atau lebih tinggi dari target pendapatannya yaitu hanya pajak Hotel Bintang 3, Hotel Melati 1, dan Rumah Kos yang pencapaiannya berada diatas 100%, sedangkan untuk
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
30
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Sub Pajak Hotel lainnya masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Berikut ini alasan ketidaktercapaian target pendapatan Pajak Hotel: 1. Surat Edaran (SE) Menpan Nomor 11/2014 tentang larangan PNS rapat di hotel atau melarang rapat di luar Kantor sejak Bulan November 2014 sampai dengan direvisinya dengan Peraturan Men PAN-RB Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor yang baru diterbitkan per tanggal 1 April
2015.
Sehingga
banyak
instansi
pemerintah
yang
tidak
menganggarkan kegiatan tersebut dan baru dianggarkan di anggaran perubahan instansi pemerintah. Pelaksanaan rapat-rapat Dinas dihotel menyumbangkan rata-rata 40 % dari ocupansi hotel, sehingga dengan
adanya
pelarangan
tersebut
maka
terjadi
penurunan
okupansi hotel. 2. Penurunan tingkat hunian hotel menurut riset properti komersial Bank Indonesia (BI) terjadi sejak kuartal I tahun 2015. saat itu tingkat hunian mencapai 77,29% atau 2,27% lebih rendah dibanding pencapaian kuartal IV tahun 2014 yakni 79,08. Merosotnya tingkat hunian, berpengaruh terhadap tarif kamar per malam. dalam catatan BI, tarif rata-rata kamar hotel sekitar Rp. 986.542,- per malam. Anjlok 14,41% dibandingkan dengan tarif rata-rata per malamkuartal sebelumnya yakni Rp. 1.152.635,3. Penurunan kunjungan wisatawan Malaysia yang masuk melalui Bandara Husen Sastranegara sebanyak 57% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat. 4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak hotel yang belum dibayarkan oleh wajib pajak hotel.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
31
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak Restoran Tabel 3.9 Realisasi Pendapatan Pajak Tahun 2014 dan 2015 REALISASI
JENIS PAJAK
2014
2015
JANUARI
12.070.573.753
13.411.105.521
FEBRUARI MARET
10.294.465.651
12.852.207.474
9.756.653.139
12.340.673.278
APRIL MEI
11.223.031.509
12.872.280.466
10.918.499.172
13.746.230.514
JUNI JULI
12.663.166.279
15.051.328.785
11.965.282.575
14.469.948.075
AGUSTUS SEPTEMBER
13.481.292.318
18.860.961.004
12.800.621.605
15.382.321.604
OKTOBER NOVEMBER
10.962.265.043
15.212.369.248
11.884.532.159
18.022.983.229
DESEMBER TOTAL
14.377.532.688
19.645.949.507
142.397.915.891
181.868.358.705
Realisasi Pendapatan Pajak Tahun 2014- 2015 25.000.000.000
20.000.000.000
15.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei 2014
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
32
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.10 CAPAIAN KINERJA REALISASI PENDAPATAN SUB PAJAK RESTORAN TAHUN 2015 Uraian
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Kinerja
Restoran
154,600,000,000
171,380,861,375
110.85%
Katering
15,400,000,000
10,487,497,330
68.10%
JUMLAH
170,000,000,000
181,868,358,705
106.98%
Komposisi Realisasi Pendapatan Pajak Restoran Tahun 2015 6% Pajak Restoran Pajak Katering
94%
Pada
tahun
2015
perolehan
pajak
restoran
adalah
sebesar
Rp.181.868.358.705,- dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp.170.000.000.000,- atau capaian kinerjanya sebesar 106,98%. Pajak restoran terdiri dari sub pajak restoran, dan pajak katering, dimana pendapatan terbesar pajak restoran ini disumbang oleh sub pajak restoran sebesar 94%. Bila dilihat dari pendapatan per bulan maka perolehan pajak restoran terbesar berada pada bulan Desember yaitu sebesar ±19 Milyar, hal ini dapat terjadi dengan keterkaitan antara tingginya tingkat hunian hotel di Kota Bandung pada akhir tahun yang diikuti dengan tingginya pendapatan pajak restoran pada bulan Desember, disamping itu pada Bulan Desember bertepatan dengan Libur Natal dan Tahun Baru sehingga banyak masyarakat yang ingin menikmati santapan di luar rumah. Tren ini dapat dilihat dari pendapatan Tahun 2014 yang menunjukkan tren yang
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
33
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sama yaitu puncak pendapatan pajak tahunannya berada pada Bulan Desember. Pajak Hiburan Tabel 3.11 Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2014 - 2015 REALISASI
JENIS PAJAK JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL
2014 3.885.641.317 2.745.201.606 3.176.600.050 3.355.721.424 3.393.045.054 3.607.998.861 3.278.511.583 2.296.908.287 3.457.772.242 3.324.057.945 3.567.519.833 4.641.173.009 40.730.151.211
2015 3.844.249.652 3.717.406.150 3.257.396.633 4.070.359.239 5.265.254.249 4.278.061.927 4.162.258.957 3.578.120.206 4.682.474.032 4.363.426.376 4.573.672.139 4.656.422.324 50.449.101.884
Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2014-2015 6.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei 2014
Jun
Jul
Aug
Sept
Okt
Nov
Des
2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
34
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak hiburan pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan realisasi pendapatan dari Tahun 2014 yaitu sekitar 9,7 Milyar, walaupun demikian hasil tersebut tidak dapat membantu dalam perolehan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 2015, dengan kata lain target kinerja untuk pajak hiburan tidak dapat tercapai dan hanya mampu berada pada capaian 84,05% dari target sebesar 60 Milyar. Pajak hiburan terdiri dari 14 sub mata pajak dengan perolehan tertinggi berasal dari pajak Bioskop sebesar 19,7 Milyar, dimana realisasi sub mata pajak hiburan seperti terlihat pada tabel dan grafik berikut ini: Tabel 3.12 Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2015 Uraian Bioskop
Target
Realisasi
Capaian (%)
18.768.550.348
19.727.871.082
105,11%
Insidentil
278.749.750
159.166.280
57,10%
Pameran
-
136.290.000
-
Diskotik
1.476.623.845
280.158.879
18,97%
Karaoke
22.822.531.250
16.066.361.543
70,40%
1.845.779.807
1.549.673.656
83,96%
Billiard
469.650.000
477.163.215
101,60%
Bowling
53.965.000
41.899.500
77,64%
MPA
5.511.850.000
4.587.419.844
83,23%
Panti Pijat
6.713.700.000
4.374.341.183
65,16%
-
59.290.080
-
2.058.600.000
2.880.978.522
139,95%
Olahraga
-
60.816.100
-
Gedung Kesenian
-
47.672.000
-
60.000.000.000
50.449.101.884
84,08%
Klab Malam
Mandi Uap / Spa Fitnes
JUMLAH
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
35
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2015 0,00% 0,00% 139,95% 0,00% 65,16% 83,23% 77,64% 101,60% 83,96% 70,40% 18,97% 0,00% 57,10% 105,11%
Gedung Kesenian Olahraga Fitnes Mandi Uap / Spa Panti Pijat MPA Bowling Billiard Klab Malam Karaoke Diskotik Pameran Insidentil Bioskop -
5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 Capaian
Realisasi
Target
Alasan Ketidaktercapaian Penerimaan Pajak Hiburan: 1. Himbauan Kapolda Jawa Barat dan Kapolrestabes Bandung tentang pembatasan jam operasional dari yang tercantum di Perda tutup jam 03.00 menjadi tutup jam 00.00. himbauan tersebut baru melonggar setelah Idul Fitri 2015; 2. Pajak Hiburan merupakan pajak self assestment atau wajib pajak yang melaporkan dan menghitung pendapatan/omzet untuk dihitung pajaknya sehingga kita perlu mengadakan verifikasi dan pemeriksaan dari pengenaan tarif pajak hiburan sebesar 35% dari omzet, yang mana dianggap terlalu memberatkan pengusaha; 3. Belum adanya data potensi pajak hiburan untuk menentukan target yang real sesuai dengan realisasi pendapatan pajak Hiburan; 4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak hiburan yang belum dibayarkan oleh wajib pajak hiburan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
36
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak Reklame Tabel 3.13 Realisasi Pajak Reklame Tahun 2015 Uraian
Target (Rp)
Reklame Papan
9.000.000.000
Reklame Kain
600.000.000
Reklame Berjalan
3.300.000.000
Reklame Bando Jalan
2.100.000.000 15.000.000.000
JUMLAH
Realisasi (Rp)
Kinerja
17.033.008.604
189,26%
593.416.052
98,90%
277.544.805
8,41%
203.082.875
9,67%
18.107.052.336
120,71%
Capaian Kinerja Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Tahun 2015 18.000.000.000
17.033.008.604
16.000.000.000
14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000
593.416.052
277.544.805
203.082.875
Reklame Kain
Reklame Berjalan
Reklame Bando Jalan
Reklame Papan
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Column1
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
37
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.14 Perbandingan Realisasi Tahun 2014 - 2015 Realisasi (Rp)
Uraian
2014
Reklame Papan Reklame Kain Reklame Berjalan Balon Udara
21.760.647.373
17.033.008.604
(4.727.638.769)
500.523.224
593.416.052
92.892.828
563.938.933
277.544.805
(286.394.128)
-
16.190.000
Reklame Bando Jalan JUMLAH
Kenaikan / Penurunan
2015
(16.190.000)
800.104.555
203.082.875
(597.021.680)
23.641.404.085
18.107.052.336
(5.534.351.749)
Perbandingan Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Tahun 2014-2015 25.000.000.000
20.000.000.000
15.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
REKLAME PAPAN
REKLAME KAIN
2014
REKLAME BERJALAN
BALON UDARA
REKLAME BANDO JALAN
2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
38
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak Reklame merupakan satu dari dua mata pajak yang pada tahun 2015 ini berhasil mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 15 Milyar, dimana
realisasi
pendapatan
untuk
pajak
reklame
ini
sebesar
Rp.18.107.052.336,- atau terealisasikan sebesar 120,71%. Sayangnya pencapaian target Tahun 2015 ini tidak diikuti dengan kenaikan realisasi pendapatan dari tahun sebelumnya. Pada Anggaran Perubahan Dinas Pelayanan Pajak yang disahkan Bulan November 2015, terdapat penurunan target pendapatan pajak reklame sebesar 15 Milyar, yang awalnya 30 Milyar menjadi 15 Milyar. Hal ini terjadi karena adanya rasionalisasi penetapan target pendapatan pajak reklame yang disebabkan adanya kebijakan dalam penataan estetika kota yang dikeluarkan oleh Walikota Bandung tentang moratorium pemberian ijin reklame baru di tanah Pemerintah Kota. Pajak reklame terdiri dari lima sub mata pajak dimana perolehan terbesar berasal dari sub pajak reklame papan sebesar 17 Milyar seperti yang tergambarkan pada table sebelumnya. Pajak Penerangan Jalan Pajak penerangan jalan pada tahun 2015 dalam realisasi di akhir triwulan ke empat menghasilkan pendapatan sebesar Rp.178.144.137.262,atau tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 180 Milyar, bila dilihat dari capaian kinerjanya hanya sebesar 98,97%. Untuk pajak penerangan jalan Dinas Pelayanan Pajak hanya menerima pembayaran dari pihak otoritas kelistrikan nasional yaitu PLN yang besaran pajaknya telah ditetapkan oleh pihak PLN, adapun kenaikan realisasi pajak penerangan jalan selain dari besar/kecilnya listrik yang dikonsumsi oleh warga Bandung pada bulan/tahun tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif daftar listrik, sehingga selama tidak ada kebijakan baru mengenai kenaikan tarif dasar listrik maka realisasi pajak penerangan jalan akan tetap sama/stagnan. Besarnya realisasi mata pajak penerangan jalan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
39
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Pendapatan PPJ Tahun 2014 - 2015 REALISASI
JENIS PAJAK
2014
2015
JANUARI
12.667.061.594
15.211.847.082
FEBRUARI
12.642.692.275
15.084.442.627
MARET
12.375.291.368
14.506.965.687
APRIL
11.913.177.314
13.791.125.304
MEI
12.804.552.181
14.556.990.560
JUNI
12.714.989.557
14.444.006.972
JULI
13.721.817.409
15.183.666.207
AGUSTUS
13.427.226.203
14.769.346.124
SEPTEMBER
13.420.973.133
14.461.663.207
OKTOBER
13.959.658.837
15.312.552.775
NOVEMBER
14.590.321.280
15.255.100.617
DESEMBER
14.885.919.872
15.566.430.100
TOTAL
159.123.681.023
178.144.137.262
Realisasi Bulanan PPJ Tahun 2014 - 2015 16.000.000.000 14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei 2014
Jun
Jul
Aug
Sept
Okt
Nov
Des
2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
40
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Alasan Ketidaktercapaian Penerimaan Pajak Penerangan Jalan: 1. Penentuan tarif dan pemungutan pajak penerangan jalan dilakukan oleh PT. PLN sehingga penetapan hasil target berdasarkan pelaporan penerimaan dari PT.PLN saja; 2. Adanya himbauan pemerintah tentang penghematan energi termasuk hemat pemakaian listrik.
Pajak Parkir Tabel 3.16 Realisasi Pendapatan Pajak Parkir Tahun 2014 - 2015 JENIS PAJAK
REALISASI 2014
2015
JANUARI
1.239.966.716
1.481.340.666
FEBRUARI
818.055.283
1.377.846.944
MARET
835.350.554
1.412.140.161
APRIL
901.531.781
1.529.425.996
MEI
914.138.699
1.712.617.493
JUNI
1.001.095.415
1.671.345.550
JULI
947.683.155
1.703.110.644
AGUSTUS
1.161.653.910
1.856.666.826
SEPTEMBER
1.087.663.455
1.881.332.554
OKTOBER
1.050.305.947
1.750.859.661
NOVEMBER
1.064.626.322
1.845.167.756
DESEMBER
1.133.008.538
2.012.962.320
TOTAL
12.155.079.775
20.234.816.571
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
41
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Realisasi Pendapatan Pajak Parkir Tahun 2014 - 2015 2.500.000.000
2.000.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000
500.000.000
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2014
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
2015
Realisasi Pajak Parkir Tahun 2015 sebesar Rp.20.234.816.571,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000.000,-,. Terdapat beberapa faktor
yang
menyebabkan
target
pajak
parkir
ini
tidak
tercapai,
diantaranya: 1. Meskipun adanya kenaikan tarif parkir sekitar 50% tetapi kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan terhadap penerimaan pajak daerah karena tidak dibarengi penambahan luas/lahan parkir; 2. Pajak Parkir merupakan pajak self assestment atau wajib pajak yang melaporkan dan menghitung pendapatan/omzet untuk dihitung pajaknya
sehingga
kita
perlu
mengadakan
verifikasi
dan
pemeriksaan lebih mendalam; 3. Belum adanya data potensi pajak parkir untuk menentukan target yang real sesuai dengan realisasi pendapatan pajak parkir; 4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak parkir yang belum dibayarkan oleh wajib pajak parkir.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
42
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak Air Tanah Tabel 3.17 Realisasi Pendapatan Pajak Air Tanah Tahun 2014 - 2015 REALISASI
JENIS PAJAK
2014
2015
JANUARI
324.165.994
2.547.728.466
FEBRUARI
118.864.572
1.817.617.893
MARET
720.509.063
3.668.013.266
APRIL
2.396.097.435
2.403.733.388
MEI
2.239.803.388
1.713.477.427
JUNI
2.990.953.500
3.008.204.991
JULI
2.498.050.534
2.271.459.460
AGUSTUS
2.420.770.919
2.305.278.881
SEPTEMBER
2.811.548.434
2.974.883.857
OKTOBER
2.162.008.912
2.406.462.582
NOVEMBER
2.626.646.981
2.336.051.919
DESEMBER
4.719.815.013
2.807.528.295
TOTAL
26.029.234.745
30.260.440.425
Realisasi Pendapatan PAT Tahun 2014 - 2015 5.000.000.000 4.500.000.000 4.000.000.000 3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei 2014
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
43
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 Pajak Air Tanah tidak dapat merealisasikan target pendapatannya sebesar Rp. 32.850.000.000,-. Dinas Pelayanan Pajak hanya dapat merealisasikan pajak ini sebesar Rp. 30.260.440.425,-, atau capaian kinerjanya sebesar 92,12%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini: 1. Tidak semua objek pajak PAT menggunakan meteran digital yang terintegrasi dengan penetapan NPA di BPLH; 2. Belum optimalnya sinergitas data antara disyanjak dan BPLH, berkaitan dengan monitoring data yang dapat memudahkan dan mempercepat proses penetapan NPA menjadi SKPD, serta dapat mempercepat proses pembayaran oleh WP.
Pajak Bumi dan Bangunan Tabel 3.18 Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2015 Jenis Pajak
Realisasi
JANUARI
5.753.650.959
FEBRUARI
5.647.012.704
MARET
9.897.179.522
APRIL
8.584.548.101
MEI
18.377.146.407
JUNI
25.947.490.306
JULI
16.869.934.820
AGUSTUS
84.036.106.283
SEPTEMBER OKTOBER
182.358.157.818 12.749.534.064
NOVEMBER
8.710.041.516
DESEMBER
12.090.153.593
TOTAL
391.020.956.093
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
44
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Realisasi pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Tahun 2015tidak
dapat
melampaui
target
yang
ditetapkan
sebesar
Rp.422.000.000.000,-. Dinas Pelayanan Pajak hanya dapat merealisasikan pendapatan PBB Rp. 391.020.956.093,- atau pencapaian kinerjanya hanya sebesar 92,66%. Raihan pendapatan tertinggi yaitu pada bulan September, di saat waktu jatuh tempo pembayaran PBB. Hal ini bisa diprediksi karena masyarakat cenderung membayar PBB-nya pada akhir jatuh tempo. Ketidaktercapaian target penerimaan PBB dikarenakan oleh: 1. Loket
pembayaran
PBB
yang
sangat
terbatas,
baik
cara
pembayarannya maupun lokasi-lokasi tempat pembayarannya; 2. Adanya wacana penghapusan PBB, yang menyebabkan WP menunda pembayarannya dan lebih memiih menunggu perkembangan dari wacana penghapusan PBB tersebut; 3. Adanya distorsi data dari hasil pemutakhiran data Tahun 2014, yang ternyata tidak sesuai dengan data dan fakta sebenarnya di lapangan.
BPHTB Tabel 3.19 Realisasi Pendapatan BPHTB Tahun 2014 - 2015 JENIS PAJAK JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL
REALISASI 2014 9.160.166.333 25.040.029.325 33.233.655.408 35.318.856.204 24.693.714.122 34.367.578.928 34.242.030.465 30.861.225.430 36.543.584.301 33.075.884.121 37.747.453.680 84.501.340.051 418.785.518.368
2015 12.800.713.745 36.824.509.350 41.285.214.583 30.056.098.526 23.824.175.972 30.367.910.589 17.110.863.399 30.433.691.904 32.337.544.575 45.013.173.873 36.108.470.852 63.723.492.927 399.885.860.295
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
45
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Perolehan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan pada tahun 2015 tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.428.150.000.000,- pencapaian realisasi hingga triwulan ke IV adalah sebesar Rp. 399.885.860.295,- atau sebesar 93,40%. Berikut ini alasan ketidaktercapaian target pendapatan BPHTB: 1. Pajak BPHTB merupakan penerimaan pajak hasil dari transaksi jual beli/transaksional properti yang dilakukan masyarakat yang tidak bisa diprediksi kejadiannya; 2. Harga transaski hanya Berdasarkan Pelaporan dari pihak Notaris, PPAT atau BPN. 3. Harga jual beli selama ini hanya berdasarkan pada harga NJOP tidak berdasarkan pada harga NOP.
Tabel 3.20 Perbandingan Capaian Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2015 dengan Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA
S A T U A N
TAHUN 2015 TARGET
REALISASI
Jumlah Penerimaan pajak daerah :
1.598.000.000.000
1.485.256.084.807
1. Pajak Hotel
260.000.000.000
2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. PPJ 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
R p .
TAHUN 2014 CAPAIAN
TARGET
REALISASI
92,94%
1.400.000.000.000
1.400.939.931.884
100,07%
215.285.361.236
82,80%
202.850.000.000
204.674.481.155
100,90%
170.000.000.000
181.868.358.705
106,98%
140.000.000.000
142.676.225.418
101,91%
60.000.000.000
50.449.101.884
84,08%
45.000.000.000
40.980.498.102
91,07%
30.000.000.000
20.234.816.571
67,45%
12.000.000.000
12.198.543.998
101,65%
428.150.000.000
399.885.860.295
93,40%
428.150.000.000
418.786.427.368
97,81%
180.000.000.000
178.144.137.262
98,97%
158.000.000.000
159.123.681.023
100,71%
15.000.000.000
18.107.052.336
120,71%
24.000.000.000
23.694.034.638
98,73%
32.850.000.000
30.260.440.425
92,12%
30.000.000.000
26.230.430.978
87,43%
422.000.000.000
391.020.956.093
92,66%
360.000.000.000
372.575.609.204
103,49%
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
CAPAIAN
46
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Perbandingan Capaian Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2015 dengan Tahun 2014 1.598.000.000.000
1.400.000.000.000 1.485.256.084.807
1.600.000.000.000 1.500.000.000.000
1.400.939.931.884
Target
1.400.000.000.000 Realisasi 1.300.000.000.000 2014
2015 Realisasi
Target
Dari hasil perbandingan realisasi penerimaan pajak daerah antara tahun 2014 dengan tahun 2015 maka dapat disimpulkan, capaian kinerja tahun 2015 ini masih berada dibawah capaian kinerja tahun 2014. Walaupun capaian kinerjanya tidak mencapai target yang ditetapkan, namun Dinas Pelayanan Pajak pada Tahun 2015 ini berhasil mencapai peningkatan realisasi penerimaan pajak daerah sebanyak 84 Milyar lebih tinggi dibandingkan realisasi penerimaan pajak daerah tahun 2014. Tabel 3.21 Perbandingan Capaian Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2015 dengan Tahun 2018 INDIKATOR KINERJA
S A T U A N
TAHUN 2015 TARGET
REALISASI
Jumlah Penerimaan pajak daerah :
1.598.000.000.000
1.485.256.084.807
1. Pajak Hotel
260.000.000.000
2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir
R p .
TAHUN 2018 CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
92,94%
2.426.158.437.500
1.485.256.084.807
61,22%
215.285.361.236
82,80%
381.000.000.000
215.285.361.236
56,51%
170.000.000.000
181.868.358.705
106,98%
261.000.000.000
181.868.358.705
69,68%
60.000.000.000
50.449.101.884
84,08%
87.000.000.000
50.449.101.884
57,99%
30.000.000.000
20.234.816.571
67,45%
22.500.000.000
20.234.816.571
89,93%
428.150.000.000
399.885.860.295
93,40%
670.000.000.000
399.885.860.295
59,68%
180.000.000.000
178.144.137.262
98,97%
275.658.437.500
178.144.137.262
64,62%
7. Pajak Reklame
15.000.000.000
18.107.052.336
120,71%
42.000.000.000
18.107.052.336
43,11%
8. Pajak Air Tanah
32.850.000.000
30.260.440.425
92,12%
45.000.000.000
30.260.440.425
67,25%
422.000.000.000
391.020.956.093
92,66%
642.000.000.000
391.020.956.093
60,91%
5. Pajak BPHTB 6. PPJ
9. PBB
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
47
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Dapat dijelaskan bahwa Dinas Pelayanan Pajak pada akhir tahun Renstra (Tahun 2018) menetapkan Target Pendapatan Pajak sebesar Rp.2.426.158.437.500,-. Pencapaian kinerja di Tahun 2015 untuk sasaran pertama yaitu Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah apabila dibandingkan dengan Target Kinerja di akhir Tahun 2018 telah mencapai 61,22%. Apabila dilihat dari semua jenis pajak hanya ada satu jenis pajak yang capaiannya masih berada di bawah 50% yaitu Pajak Reklame, seperti terlihat pada tabel 3.21 diatas. Dalam
meraih
target
pendapatan
pajak
Tahun
2018
sebesar
Rp.2.426.158.437.500,- Dinas Pelayanan Pajak masih harus meningkatkan perolehan pendapatan pajaknya sebesar Rp.932.011.060.447,-. Tabel di bawah ini akan menggambarkan beban target yang harus diemban oleh tiap mata pajak untuk mencapai target tahun 2018:
Perbandingan realisasi pendapatan Tahun 2015 dibandingkan dengan sisa target pendapatan Tahun 2018 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Sisa Target
Pajak Hotel
Pajak Pajak Restoran Hiburan
PPJ
Pajak Parkir
BPHTB
Pajak Pajak Air Reklame Tanah
PBB
43,49%
30,32%
42,01%
10,07%
40,32%
35,38%
56,89%
32,75%
39,09%
Tahun 2015 56,51%
69,68%
57,99%
89,93%
59,68%
64,62%
43,11%
67,25%
60,91%
Tahun 2015
Sisa Target
Dalam rangka mencapai target sasaran yang telah ditetapkan Perjanjian Kinerja, maka Dinas Pelayanan Pajak telah melakukan langkahlangkah intensifikasi penerimaan pajak daerah, sebagai berikut: 1. Sosialisasi dan pendataan yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Pajak (UPP) Disyanjak dalam menjaring pelaku usaha untuk mendaftarkan diri
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
48
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menjadi wajib pajak daerah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan potensi yang hilang atas pajak daerah; 2. Membuat Surat Edaran yang ditandatangani oleh Walikota Bandung Nomor:973/SE.096-Disyanjak Tentang Pendaftaran Wajib Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, dan Parkir se-Kota Bandung. Sosialisasi ini dilakukan selama satu bulan, semenjak tanggal 07 September 2015 hingga tanggal 07 Oktober 2015; 3. Membentuk Tim Penertiban Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2015 yang diperkuat oleh Keputusan Walikota Bandung Nomor: 973/Kep.996Disyanjak/2015 Tentang Tim Penertiban Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2015. Tim yang dibentuk ini dengan tujuan: a. Melaksanakan
penertiban
terhadap
pengusaha
yang
belum
mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak; b. Melaksanakan penertiban terhadap Wajib Pajak yang diduga telah melakukan pelanggaran pajak sesuai dengan ketentuan perundang undangan. Semenjak dibentuknya Tim Penertiban Pajak Daerah Kota Bandung, TP4D telah menertibkan 39 usaha perhotelan, restoran, parkir, yang belum mendaftarkan usahanya untuk menjadi objek pajak. Upaya penertiban yang dilakukan ialah dengan memasang media peringatan berupa penempelan stiker. 4.Penindakan terhadap wajib pajak yang menunggak pajaknya dan telah diberikan surat teguran I, II, dan III. Terhadap 199 penunggak wajib pajak Disyanjak telah melakukan proses penindakan kepada 134 wajib pajak atau sebesar 67%; 5. Membangun Sistem Pajak Online dengan Disyanjak Command Centre (DCC) sebagai sumber informasi terpadu Dinas Pelayanan Pajak, di dalamnya
terdapat
aplikasi
yang
langsung
berinteraksi
dengan
masyarakat sebagai Wajib Pajak diantaranya adalah aplikasi PEPES (Pelayanan PBB Elektronik Sistem), dimana masyarakat dapat mengakses kebutuhan data mengenai besaran nilai pajak bumi dan bangunan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
49
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berdasarkan Nomor Objek Pajak (NOP),selain itu pemasangan Tapping Box pada wajib pajak self assesment sebagai alat pembanding dengan DSR (Daily Sales Report)/laporan bulanan yang harus dilaporkan oleh wajib pajak sebagai dasar pengenaan pajak daerah. Usaha
intensifikasi
di
atas
telah
membuahkan
hasil
berupa
masuknya wajib pajak baru sepanjang tahun 2015 sebanyak 15.986, yang terdiri dari: Tabel 3.22 Wajib Pajak Baru Tahun 2015
OBJEK PAJAK
JUMLAH DIKUKUHKAN
Jumlah Realisasi Pendapatan Pajak WP Baru
HOTEL
295
13.857.509.950
RESTORAN
735
13.735.524.784
HIBURAN
56
2.031.004.769
PARKIR
67
2.888.998.945
PBB
12.084
7.015.829.702
REKLAME
2.469
7.485.705.727
PAT TOTAL WP BARU
280 15.986
540.957.446 47.555.531.323
Penambahan wajib pajak baru yang terdaftar di tahun 2015 ini terdiri dari 7 mata pajak, dengan penambahan tertinggi dicapai oleh PBB yaitu sebanyak 12.084 wajib pajak baru. Penambahan wajib pajak PBB ini disebabkan adanya kegiatan pemutakhiran basis data PBB untuk 5 wilayah UPP yang memungkinkan tersedianya data yang lebih akurat dari tiap objek pajak PBB.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
50
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Wajib Pajak Baru yang Terdaftar Tahun 2015
280 735 56 67
295 2.469
HOTEL RESTORAN HIBURAN PARKIR
PBB REKLAME
12.084
PAT
Jumlah Realisasi Pendapatan Pajak WP Baru 13.735.524.784 13.857.509.950 14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 7.485.705.727 7.015.829.702
8.000.000.000 6.000.000.000
2.888.998.945 2.031.004.769
4.000.000.000 2.000.000.000
540.957.446
HOTEL
RESTORAN HIBURAN
PARKIR
PBB
REKLAME
PAT
Jumlah Realisasi Pendapatan Pajak WP Baru
Penambahan wajib pajak baru tentunya memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak tahun 2015. Hal ini dibuktikan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
51
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dari besarnya penerimaan pajak yang dihasilkan khusus dari wajib pajak baru mencapai 47,5 Milyar. Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa untuk wajib pajak baru, peningkatan pendapatan tertinggi dihasilkan dari wajib pajak hotel yang memberikan kontribusi sebesar 13,8 Milyar. Sedangkan PBB walaupun penambahan wajib pajaknya tertinggi tetapi tidak menjamin memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan pajak daerah. Apabila dilihat dari besarnya penerimaan pajak dari wajib pajak baru, tentunya jumlah yang dihasilkan belum maksimal dan tidak sebanding dengan penambahan target yang ditetapkan untuk tahun 2015 ini. Analisa ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 3.23
Persentase Pengaruh Pendapatan Pajak WP Baru terhadap Target Pendapatan Pajak Tahun 2015 % Pendapatan Pajak WP Baru Terhadap Kenaikan Target Pendapatan Pajak
% Pendapatan Pajak WP Baru Terhadap Target Pendapatan Pajak
Target Pendapatan Pajak 2015
Kenaikan Target Pendapatan Pajak
Jumlah Realisasi Pendapatan Pajak WP Baru
HOTEL
260.000.000.000
57.150.000.000
13.857.509.950
24,25%
5,33%
RESTORAN
170.000.000.000
30.000.000.000
13.735.524.784
45,79%
8,08%
HIBURAN
60.000.000.000
15.000.000.000
2.031.004.769
13,54%
3,39%
PARKIR
30.000.000.000
18.000.000.000
2.888.998.945
16,05%
9,63%
PAT
32.850.000.000
2.850.000.000
540.957.446
18,98%
1,65%
REKLAME
15.000.000.000
-9.000.000.000
7.485.705.727
-83,17%
49,90%
PBB
422.000.000.000
62.000.000.000
7.015.829.702
11,32%
1,66%
JUMLAH
989.850.000.000 176.000.000.000 47.555.531.323
27,02%
4,80%
OBJEK PAJAK
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
52
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Besarnya target pendapatan pajak untuk 7 mata pajak diatas sebesar 989,8 Milyar, kenaikan target tahun 2015 sebesar 176 Milyar dari target tahun 2014, sedangkan besarnya pendapatan pajak khusus dari wajib pajak baru sebesar 47,5 Milyar. Dari keterangan tersebut dapat dilihat bahwa penambahan wajib pajak baru hanya berkontribusi sebesar 4,80% dari target penerimaan pajak. Sedangkan bila penambahan wajib pajak ini dihubungkan dengan kenaikan target pendapatan, maka pengaruhnya sebesar 27,02%. Hal ini menggambarkan bahwa perlu dicari solusi dan strategi lain dalam rangka pencapaian target pendapatan. Tabel 3.24 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran Indi ka tor Ki nerja
Sa tu an
Ta rget
Juml a h Peneri ma a n Pa ja k Da era h
Rp
1.598.000.000.000
Ki nerja Rea l i s a s i
1.485.256.084.807
Angga ra n Penyera pa n
%
Angga ra n
92,94%
14.287.909.366
Ti ngka t Efi s i ens i Ca pa i a n Ki nerja
%
11.973.854.715 83,80%
9,14%
Untuk mencapai Target Penerimaan Pajak Daerah di tahun 2015, Dinas Pelayanan Pajak menyediakan 10 (sepuluh) Program Kegiatan, yaitu: 1.
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.
2.
Peningkatan sumber pendapatan daerah dengan pengembangan sistem informasi manajemen.
3.
Penyusunan data base pajak daerah.
4.
Peningkatan penerimaan PBB melalui informasi teknologi.
5.
Intensifikasi dan ekstensifikasi PBB.
6.
Penyusunan evaluasi tahunan pendapatan.
7.
Fasilitasi penyelesaian piutang pendaftaran.
8.
Perencanaan Penerimaan Pajak Daerah dan Perubahannya
9.
Penerapan NJOP Klasifikasi Bumi dan Bangunan setiap Kelurahan
10. Survei / Pendataan Potensi Penerimaan Pajak.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
53
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Program kegiatan tersebut secara keseluruhan memiliki anggaran sebesar Rp. 14.287.909.366,- dan Dinas Pelayanan Pajak hanya menyerap anggaran tersebut sebesar Rp. 11.973.854.715,- atau sekitar 83,80% dari total anggaran. Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa tingkat efisiensi anggaran dalam mencapai target sasaran yang telah ditetapkan adalah sebesar 9,14%. Hal ini dapat diartikan bahwa program kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2015 dapat menunjang / efektif dalam pencapaian sasaran pertama ini yaitu Tercapainya Target Penerimaan Pajak Daerah. II. Sasaran 2: MENINGKATNYA KESADARAN MEMBAYAR PAJAK
DAN
KEPATUHAN
MASYARAKAT
Mewujudkan tercapainya target penerimaan pajak daerah sebesar Rp.1.598.000.000.000,-
maka
diperlukan
peran
serta
semua
pihak,
termasuk juga peran serta masyarakat, khususnya wajib pajak daerah. Peran serta Wajib Pajak ini sangat berpengaruh terhadap perolehan penerimaan pajak, terutama bila didukung oleh tingkat kepatuhan Wajib Pajak tersebut dalam membayar pajak. Tingkat kepatuhan ini tidak hanya diukur dari jumlah wajib pajak yang membayar tetapi juga tingkat ketepatan waktu, dalam hal ini dapat terlihat dari pembayaran pajak yang tidak melebihi waktu jatuh tempo. Cara Pengukuran Indikator: % WP yang membayar pajak
% WP yang membayar pajak tapat waktu
=
Jumlah WP yang membayar pajak
x
100%
x
100%
Total WP
=
Jumlah WP yang membayar pajak tapat waktu Total WP yang membayar pajak
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
54
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.25 Capaian Target Sasaran 2 No.
I ndi ka tor Ki ne rja Uta ma
Ta hun 2015
Sa tua n Ta rge t
Re a l i s a s i
%
1
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng me mba ya r Pa ja k Da e ra h
%
83,00
77,09
92,88%
2
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng me mba ya r Pa ja k Da e ra h s e ca ra te pa t wa ktu
%
82,00
85,56
104,34%
Ra ta -ra ta Ca pa i a n Sa s a ra n
98,61%
Ki ne rja Ca pa i a n Sa s a ra n
Ti da k te rca pa i
Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak tidak berhasil merealisasikan target kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak, hal ini dapat terlihat dari indikator pertama yaitu prosentase wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 77,09%, sedangkan untuk persentase wajib pajak yang membayar secara tepat waktu hanya sebesar 85,56%. Tingkat ketaatan pajak pada tabel diatas merupakan perhitungan dari 7 (tujuh) mata pajak, dimana BPHTB dan Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJ) tidak termasuk dalam perhitungan kepatuhan wajib pajak karena cara pembayaran BPHTB tidak ditentukan oleh tanggal jatuh tempo, seperti yang dapat kami gambarkan dalam diagram tingkat kepatuhan wajib pajak per mata pajaknya di bawah ini:
T I NG K AT K E PAT UHA N WA JI B PA JA K PE R MATA PA JA K
HOTEL
RESTORAN
HIBURAN
PARKIR
PAT
86,10 58,60
68,75
89,05
91,49
WP Bayar 87,59
78,64
78,86
82,85
89,22
78,25
82,27
83,47
83,36
WP Patuh (Tepat Waktu)
REKLAME
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
PBB
55
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.26 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015
No.
I ndi ka tor Ki ne rja Uta ma
Sa tua n
1
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng ta a t me mba ya r Pa ja k Da e ra h .
2
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng me mba ya r Pa ja k Da e ra h s e ca ra te pa t wa ktu .
Re a l i s a s i 2014
2015
%
%
81,90
77,09
-4,81
%
80,90
85,56
4,66
Ketaatan Wajib pajak dalam membayar pajak pada Tahun 2014 sebesar 81,90%, sedangkan untuk Tahun 2015 berkurang menjadi 77,09% atau mengalami penurunan sebesar 4,81%. Sedangkan persentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu mengalami kenaikan dari Tahun 2014 yang hanya semula sebesar 80,90% menjadi 85,56% atau mengalami kenaikan sebesar 4,66%. Berikut ini ditampilkan perbandingan ketaatan wajib pajak antara Tahun 2013 dengan 2014 per mata pajaknya.
HOTEL RESTORAN WP Bayar 2014
HIBURAN WP Bayar 2015
PARKIR PAT WP Tepat Waktu 2014
58,57 58,6
90,65 86,1
91,54 89,05 99,13 91,49
69,91 68,75 82,89 87,59
63,13
78,86
89,45 78,64
83,97 82,85 76,63 89,22
92,48 78,25 76,37 82,27
87,40 83,47 77,5 83,36
Perbandingan ketaatan wajib pajak tahun 2014-2015
REKLAME PBB WP Tepat Waktu 2015
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
56
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.27 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun 2018
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi Tahun 2015
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2018
Persentase Capaian Kinerja
1
Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar Pajak Daerah .
%
77,09
86
89,64%
2
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu .
%
85,56
85
100,66%
Tabel 3.28 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran Indikator Kinerja Satuan Pros enta s e Wa ji b Pa ja k ya ng ta a t memba ya r Pa ja k Da era h .
%
Pros enta s e Wa ji b Pa ja k ya ng memba ya r Pa ja k Da era h s eca ra tepa t wa ktu .
Kinerja Target Realisasi 83,00
77,09
%
Anggaran
82,00
85,56
2015
penyerapan
1.049.077.000
82,58%
104%
Tingkat efisiensi capaian sasaran
Tahun
%
93%
1.270.400.000 %
Anggaran Penyerapan
anggaran untuk
16,03%
menunjang
Sasaran
Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak mencapai 82,58%. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 98,61%, maka tingkat efisiensi anggaran sebesar 22,28%. Program Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk menunjang sasaran ini diantaranya adalah: 1. Penyuluhan Tertib Administrasi Pajak Daerah. 2. Monitoring dan Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan Pajak. Program kegiatan yang telah dijalankan pada tahun 2015 ini dapat dikatakan menunjang target sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu program kegiatan ini direkomendasikan untuk dijalankan pada tahun yang
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
57
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung akan datang untuk menunjang sasaran yang akan ditetapkan tahun selanjutnya. III. Sasaran 3: INSENTIF (PENGURANGAN) PAJAK BAGI WAJIB PAJAK KATEGORI TERTENTU
SESUAI
DENGAN
PERUNDANGAN
YANG
BERLAKU
SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN. Dalam kerangka menjalankan amanah RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018,
terdapat
indikator
jumlah
kelompok
sasaran/jenis
yang
mendapatkan insentif pajak. Guna melegalisasi kepentingan tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 1331 Tahun
2014 tentang
Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada pasal 27 Ayat 4 huruf a,b,dan c mengenai pemberian insentif pajak/pengurangan atau Pembebasan PBB. Tabel 3.29 Capaian Target Sasaran 3 No.
1
Indi ka tor Ki nerja Uta ma
Juml a h kel ompok s a s a ra n ya ng menda pa tka n i ns enti f pa ja k
Sa tua n
Juml a h
Ta hun 2014 Ta rget
Rea l i s a s i
%
13
12
92,31%
Ki nerja Ca pa i a n Sa s a ra n
Ti da k Terca pa i
Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tidak dapat merealisasikan target sasaran Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan, dimana pemberian insentif pajak pada kelompok sasaran tertentu dimungkinkan apabila ada permohonan dari masyarakat / wajib pajak, namun hingga akhir tahun tidak ada permohonan penambahan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
58
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung kelompok sasaran. Selain itu kebijakan yang mengatur tentang insentif pajak yaitu Peraturan Walikota Bandung Nomor 1331 Tahun 2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, masih dapat mengakomodir terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah. Dengan beban target yang terus meningkat di Tahun 2015 ini, serta adanya penambahan insentif pajak justru akan menurunkan penerimaan pajak daerah, sehingga Dinas Pelayanan Pajak lebih fokus dalam pemenuhan target pendapatan pajak daerah. Jumlah
kelompok
sasaran
yang
mendapatkan
insentif
pajak
berdasarkan kepada Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 1331 Tahun 2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada pasal 27 Ayat 4 huruf a,b,dan c mengenai pemberian insentif pajak/pengurangan atau Pembebasan PBB, ada 12 kelompok sasaran yang mendapat insentif pajak/pengurangan pajak adalah sebagai berikut: 1) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Pensiunan PNS, TNI/Polri; 2) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Pensiunan BUMN; 3) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak yang berpenghasilan rendah; 4) Objek
Pajak
yang
pemanfaatan/dimanfaatkan
dimiliki, oleh
Wajib
dikuasai Pajak
dan/atau
orang
pribadi
veteran, pejuang kemerdekaan dan veteran pembela kemerdekaan, termasuk janda/dudanya; 5) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
dan/atau
59
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak orang pribadi tokoh pejuang sosial; 6) Objek Pajak yang mempunyai fungsi pelestarian lingkungan; 7) Objek Pajak yang mempunyai fungsi bangunan yang termasuk cagar budaya yang ditetapkan oleh Walikota, antara lain : a) bangunan cagar budaya kelas A diberikan pengurangan 35% dari besarnya pajak terutang; b) bangunan cagar budaya kelas B diberikan pengurangan 30% dari besarnya pajak terutang; c) bangunan cagar budaya kelas C diberikan pengurangan 25% dari besarnya pajak terutang 8) Objek Pajak yang terkena bencana alam; 9) Wajib Pajak badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas pada tahun sebelumnya; 10) Objek pajak yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh wajib pajak yang berbadan hukum yang mengupayakan kantor plastik atau kantong alternatif lain yang ramah lingkungan; 11) Objek Pajak perguruan tinggi swasta; 12) Objek Pajak Rumah Sakit Swasta; Tahun
2015
Dinas
Pelayanan
Pajak
memberikan
Insentif
(Pengurangan) Pajak kepada 4493 objek pajak PBB, yang terdiri dari: 1. Objek
Pajak
yang
pemanfaatan/dimanfaatkan
dimiliki, oleh
Wajib
dikuasai Pajak
dan/atau
Pensiunan
PNS,
TNI/Polri, sebanyak 4250. 2. Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak yang berpenghasilan rendah, sebanyak 878. 3. Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak orang pribadi veteran, pejuang kemerdekaan dan veteran pembela kemerdekaan, termasuk
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
60
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung janda/duda, sebanyak 562. 4. Objek
Pajak
yang
mempunyai
fungsi
pelestarian
lingkungan,
sebanyak 9. 5. Objek Pajak perguruan tinggi swasta, sebanyak 6. 6. Objek Pajak Rumah Sakit Swasta, sebanyak 3.
Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Insentif Pajak 12,80% 0,20% Pensiunan
10,48%
Berpenghasilan Rendah
Veteran
76,52%
Lainnya
Pemberian insentif PBB ini didasarkan kepada syarat-syarat yang diberlakukan pada tiap kelompok sasaran tersebut. Adanya sosialisasi tentang Insentif Pajak pada operasi terpadu yang dilaksanakan oleh Bidang Pajak Penetapan, memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya
keringanan
jumlah
PBB
terutang
yang
dibebankan
kepada
kelompok masyarakat tertentu. Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi Tahun 2014 - 2015 Rea l i s a s i No.
1
Pada
Indi ka tor Ki nerja
Sa tua n
Juml a h kel ompok s a s a ra n ya ng menda pa tka n i ns enti f pa ja k
Tahun
2014,
Dinas
%
2014
2015
Kena i ka n / Pengura nga n
12,00
12,00
0,00
Pelayanan
Pajak
merumuskan
dan
mengusulkan pemberian insentif atau disinsentif pajak daerah sebagai bahan penyusunan Perwal tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
61
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Tabel 3.31 Perbandingan Capaian Indikator dibandingkan dengan Target Tahun 2018 No.
Indi ka tor Sa s a ra n
Sa tua n
Rea l i s a s i Ta hun 2015
Renca na s es ua i denga n Rens tra Ta hun 2018
Pers enta s e Ca pa i a n Ki nerja
1
Juml a h kel ompok s a s a ra n ya ng menda pa tka n i ns enti f pa ja k
Juml a h Kel ompok Sa s a ra n
12
15
80,00%
Untuk akhir tahun Renstra (Tahun 2018), Dinas Pelayanan Pajak menargetkan akan memberikan Insentif pajak kepada 15 kelompok sasaran, terutama kepada Wajib Pajak PBB. Insentif pajak yang diberikan ini sebagai upaya Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam memenuhi aspek keadilan sebagai syarat yang diterapkan dalam Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tabel 3.32 Tingkat Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja
Satuan
Kinerja Target Realisasi
Jumlah kelompok Jumlah sasaran yang kelompok mendapatkan sasaran insentif pajak
13
12
%
92,31%
Anggaran
327.998.000
Tingkat efisiensi anggaran
Anggaran Penyerapan
%
276.393.852
84,27%
8,04%
Untuk melaksanakan sasaran ke-3 yaitu Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan, Dinas Pelayanan Pajak telah menganggarkan Rp. 327.998.000,-. Untuk kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah
tentang
pajak
daerah
dan
restribusi
dan
hanya
diserap
Rp.276.393.852,- atau sebesar 84,27%, dengan tingkat efisiensi 8,04%.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
62
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung IV. Sasaran 4: TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media masa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Tersedianya
data
IKM
kelemahan atau kekurangan
secara
periodik
ini,
dapat
mengetahui
serta kinerja penyelenggaraan pelayanan
sebagai bahan evaluasi, sehingga dapat membuat kebijakan yang perlu diambil dan upaya meningkatkan kinerja pelayanan. Dalam penyusunan IKM, digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan
data
kepuasan
masyarakat
penerima
pelayanan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2004 Kepuasan
Masyarakat
tentang Unit
Pedomoan Pelayanan
Umum Instansi
Penyusunan Pemerintah,
Indeks maka
dikembangkan menjadi 14 unsur pelayanan dalam pengukuran indeks kepuasan masyarakat. Salah satu arah Dinas Pelayanan Pajak dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang dihadapi dalam masa lima tahun mendatang adalah meningkatkan kepuasan wajib pajak, maka peningkatan mutu pelayanan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja Dinas Pelayanan Pajak. Untuk Triwulan II Tahun 2015 ini, Disyanjak menetapkan target 73,5 untuk IKM bidang pelayanan pajak daerah, dengan sasaran terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Dari hasil pengukuran IKM, maka diperoleh skala nilai dan skor nilai sebagai berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
63
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nilai
Nilai
Nilai Interval
Mutu
Persepsi
Interval
Konversi IKM
Pelayanan
1
1,00 – 1,75
25,00 – 43,75
D
Tidak Baik
2
1,76 – 2,50
43,76 – 62,50
C
Kurang Baik
3
2,51 – 3,25
62,51 – 81,25
B
Baik
4
3,26 – 4,00
81,26 – 100,00
A
Sangat Baik
Kinerja Unit
Dalam penyusunan IKM, digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan
data
kepuasan
masyarakat
penerima
pelayanan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 25/KEP/M.PAN/2004 Kepuasan
Masyarakat
tentang Unit
Pedomoan Pelayanan
Umum Instansi
Penyusunan Pemerintah,
Indeks maka
dikembangkan menjadi 14 unsur pelayanan dalam pengukuran indeks kepuasan masyarakat beserta nilai bobot rata-rata seperti terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.33 Skor Nilai Unsur Pelayanan NO
UNSUR PELAYANAN
bobot rata-rata
1
Prosedur pelayanan
0.071
2
Persyaratan pelayanan
0.071
3
Kejelasan petugas pelayanan
0.071
4
Kedisiplinan petugas pelayanan
0.071
5
Tanggungjawab petugas pelayanan
0.071
6
Kemampuan petugas pelayanan
0.071
7
Kecepatan pelayanan
0.071
8
Keadilan mendapatkan pelayanan
0.071
9
Kesopanan dan keramahan petugas
0.071
10
Kewajaran biaya pelayanan
0.071
11
Kepastian biaya pelayanan
0.071
12
Kepastian jadwal pelayanan
0.071
13
Kenyamanan lingkungan
0.071
14
Keamanan pelayanan
0.071
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
64
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Target Sasaran 4 No 1
Indikator Kinerja IKM bidang pajak daerah
Satuan
pelayanan
Nilai
Tahun 2015 Target Realisasi 75,5
80,04
% 106,01%
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada semester ke-II ini mendapatkan nilai 80,04, berhasil melewati target yang telah ditetapkan sebesar 75,50. Hasil IKM ini berasal dari nilai IKM 2 (dua) kantor Dinas Pelayanan Pajak yang berlokasi di Jl. Wastukencana untuk Bidang Pajak Pendafataran dan Jl. Cianjur untuk Bidang Pajak Penetapan. Hasil dari pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dalam dua semester dapat kami sajikan sebagai berikut : Tabel 3.35 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kantor Dinas Pelayanan Pajak Jl. Wastukencana Kota Bandung NO
UNSUR PELAYANAN
Semester 1
bobot ratarata
NILAI UNSUR PELAYANAN
Semester 2
NILAI
NILAI UNSUR PELAYANAN
NILAI
1
Prosedur pelayanan
0.071
3.83
0.272
3.45
0.245
2
Persyaratan pelayanan
0.071
2.99
0.212
3.12
0.222
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kejelasan petugas pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggungjawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan
0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071
2.89 3.05 3.11 3.01 2.93 3.01 3.01 3.51 3.78 3.15
0.205 0.217 0.221 0.214 0.208 0.214 0.214 0.249 0.268 0.224
2.94 3.34 2.95 3.24 3.45 2.82 3.15 2.85 3.56 3.38
0.209 0.237 0.210 0.230 0.245 0.200 0.224 0.202 0.253 0.240
13
Kenyamanan lingkungan
0.071
2.90
0.206
3.25
0.231
14
Keamanan pelayanan
0.071
3.03
0.215
3.18
0.226
TOTAL NILAI BOBOT
3.139
NILAI DASAR NILAI IKM SETELAH DIKONVERSI
3.172
25
25
78.475
79.307
B
B
BAIK
BAIK
MUTU PELAYANAN KINERJA PELAYANAN DISYANJAK JL WASTUKENCANA
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
65
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pengukuran
IKM
pada
Kantor
Bidang
Pajak
Pendaftaran
Jl.Wastukencana dalam dua semester pada tahun 2015 menunjukkan mutu pelayanan yang meningkat dimana pada semester satu nilai IKM yang diperoleh sebesar 78,475 dan pada semester dua meningkat menjadi 79,307, nilai IKM tersebut bila di konversikan dengan nilai mutu pelayanan berhak memperoleh nilai B atau masuk kategori Baik. Sementara Pengukuran IKM pada Kantor Bidang Pajak Penetapan Jl. Cianjur dalam dua semester ini memiliki kecenderungan kenaikan mutu pelayanan yang ditunjukkan dengan meningkatnya perolehan nilai IKM dari semester dua dibandingkan pada semester satu, dimana nilai IKM pada semester satu sebesar 75,057 sedangkan pada semester dua meningkat sebesar 5,741 Point menjadi 80,798. Nilai IKM tersebut bila di konversikan dengan nilai mutu pelayanan adalah B atau masuk ke dalam kategori Baik. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.36 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kantor Dinas Pelayanan Pajak Jl. Cianjur Kota Bandung NO
UNSUR PELAYANAN
bobot ratarata
Semester 1 NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN
Semester 2 NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN
1
Prosedur pelayanan
0.071
3.64
0.258
3.58
0.254
2
Persyaratan pelayanan
0.071
2.86
0.203
3.22
0.229
3
Kejelasan petugas pelayanan
0.071
2.51
0.178
3.48
0.247
4
Kedisiplinan petugas pelayanan
0.071
3.25
0.231
3.06
0.217
5
Tanggungjawab petugas pelayanan
0.071
2.74
0.195
3.25
0.231
6
Kemampuan petugas pelayanan
0.071
2.95
0.209
3.16
0.224
7
Kecepatan pelayanan
0.071
2.89
0.205
3.62
0.257
8
Keadilan mendapatkan pelayanan
0.071
3.00
0.213
2.88
0.204
9
Kesopanan dan keramahan petugas
0.071
2.99
0.212
3.25
0.231
10
Kewajaran biaya pelayanan
0.071
3.21
0.228
3.22
0.229
11
Kepastian biaya pelayanan
0.071
2.52
0.179
3.42
0.243
12
Kepastian jadwal pelayanan
0.071
3.89
0.276
3.68
0.261
13
Kenyamanan lingkungan
0.071
2.91
0.206
2.78
0.197
14
Keamanan pelayanan
0.071
2.94
0.209
2.92
0.207
TOTAL NILAI BOBOT NILAI DASAR NILAI IKM SETELAH DIKONVERSI MUTU PELAYANAN KINERJA PELAYANAN DISYANJAK JL CIANJUR
3.002 25 75.057 B BAIK
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
3.232 25 80.798 B BAIK
66
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Apabila kita perbandingkan pada dua kantor pelayanan yang dimiliki oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, jika di rata-ratakan secara kumulatif nilai mutu pelayanannya selama tahun 2015, maka dapat disimpulkan kantor pelayanan Bidang Pajak Pendaftaran yang berlokasi di Jl. Wastukencana memberikan pelayanan yang lebih baik daripada kantor pelayanan Bidang Pajak Penetapan yang berlokasi di Jl. Cianjur sesuai dengan asumsi masyarakat yang di representasikan dengan nilai mutu pelayanan yang di dapat melalui survey Indeks Kepuasan Masyarakat dengan nilai akumulasi sebesar 78,9 berbanding 77,9, atau memiliki selisih sebesar 1.00 point seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 3.37 Perbandingan Indeks Kepuasan Masyarakat antara Kantor Pelayanan Jl. Wastukencana dan Jl. Cianjur
NO
UNSUR PELAYANAN
bobot ratarata
Jl. Wastukencana NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN 3.64 0.258
Jl. Cianjur NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN 3.61 0.256
1
Prosedur pelayanan
0.071
2
Persyaratan pelayanan
0.071
3.06
0.217
3.04
0.216
3
Kejelasan petugas pelayanan
0.071
2.92
0.207
3.00
0.213
4
Kedisiplinan petugas pelayanan
0.071
3.20
0.227
3.16
0.224
5
Tanggungjawab petugas pelayanan
0.071
3.03
0.216
3.00
0.213
6
Kemampuan petugas pelayanan
0.071
3.13
0.222
3.06
0.217
7
Kecepatan pelayanan
0.071
3.20
0.227
3.26
0.231
8
Keadilan mendapatkan pelayanan
0.071
2.96
0.207
2.94
0.209
9
Kesopanan dan keramahan petugas
0.071
3.10
0.219
3.12
0.222
10
Kewajaran biaya pelayanan
0.071
3.20
0.226
3.22
0.229
11
Kepastian biaya pelayanan
0.071
2.70
0.261
2.97
0.211
12
Kepastian jadwal pelayanan
0.071
3.30
0.232
3.79
0.269
13
Kenyamanan lingkungan
0.071
3.10
0.219
2.85
0.202
14
Keamanan pelayanan
0.071
3.11
0.221
2.93
0.208
TOTAL NILAI BOBOT
3.157
3.117
25
25
78.91
77.91
NILAI DASAR NILAI IKM SETELAH DIKONVERSI
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
67
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Secara keseluruhan Dinas Pelayanan Pajak pada tahun 2015, untuk nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dalam hal ini kepuasan Wajib Pajak Daerah Kota Bandung terdapat peningkatan yang sangat signifikan dari semester satu sebesar 76.76 Menjadi 80.04 pada semester dua, atau meningkat 3,3 point, seperti terlihat pada tabel Dibawah ini; Tabel 3.38 Perbandingan Indeks Kepuasan Masyarakat Semester 1 dan Semester 2 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
NO
UNSUR PELAYANAN
bobot ratarata
Semester I NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN 3.74 0.265
Semester II NILAI UNSUR NILAI PELAYANAN 3.52 0.250
1
Prosedur pelayanan
0.071
2
Persyaratan pelayanan
0.071
2.93
0.208
3.17
0.225
3
Kejelasan petugas pelayanan
0.071
2.70
0.192
3.21
0.228
4
Kedisiplinan petugas pelayanan
0.071
3.15
0.224
3.20
0.227
5
Tanggungjawab petugas pelayanan
0.071
2.93
0.208
3.10
0.220
6
Kemampuan petugas pelayanan
0.071
2.98
0.212
3.20
0.227
7
Kecepatan pelayanan
0.071
2.91
0.207
3.54
0.251
8
Keadilan mendapatkan pelayanan
0.071
3.00
0.214
2.85
0.202
9
Kesopanan dan keramahan petugas
0.071
3.00
0.213
3.20
0.227
10
Kewajaran biaya pelayanan
0.071
3.36
0.239
3.04
0.216
11
Kepastian biaya pelayanan
0.071
3.15
0.224
3.49
0.248
12
Kepastian jadwal pelayanan
0.071
3.52
0.250
3.53
0.251
13
Kenyamanan lingkungan
0.071
2.91
0.206
3.02
0.214
14
Keamanan pelayanan
0.071
2.99
0.212
3.05
0.216
TOTAL NILAI BOBOT
3.071
NILAI DASAR NILAI IKM SETELAH DIKONVERSI
25
25
76.76
80.04
B
B
BAIK
BAIK
MUTU PELAYANAN KINERJA PELAYANAN DISYANJAK JL CIANJUR
3.202
Dengan perolehan nilai mutu pelayanan sebesar 80.04 maka apabila dikonversikan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor:
25/Kep/M.Pan/2/2004
Tentang
Pedoman
Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, maka Dinas Pelayanan Pajak memperoleh nilai mutu pelayanan B atau apabila dikonversi pada capaian kinerja pelayanan berada pada tataran BAIK.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
68
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Hasil dari empat belas unsur pelayanan terdapat tiga unsur pelayanan yang mengalami lonjakan kenaikan nilai mutu pelayanan, yaitu: 1. Kecepatan Pelayanan; 2. Kejelasan petugas pelayanan; 3. Kepastian biaya pelayanan. Dengan nilai kenaikan yang paling besar adalah unsur kecepatan pelayanan dengan kenaikan sebesar 0.0445 point serta berturut-turut kemudian adalah unsur kejelasan petugas pelayanan dengan 0.0365 point dan unsur kepastian biaya pelayanan dengan 0.0245 point. Terjadinya kenaikan
tersebut
dikarenakan
adanya
kegiatan
bimbingan
teknis
mengenai dasar-dasar pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pelayanan Pajak pada tahun 2015 sebagai salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak daerah.Namun demikian apabila kita perhatikan ada beberapa unsur pelayanan yang mengalami penurunan nilai mutu pelayanannya yaitu: 1. Prosedur Pelayanan; 2. Keadilan mendapatkan pelayanan; 3. Kewajaran biaya pelayanan. Dengan nilai penurunan yang paling besar adalah unsur kewajaran biaya pelayanan sebesar 0,023 point dan kemudian secara berurutan unsur prosedur pelayanan dengan 0.0155 point dan unsur keadilan mendapatkan pelayanan sebesar 0.0115 point. Ada beberapa hal yang perlu dicermati berkaitan dengan penurunan nilai mutu pelayanan yang terjadi pada semester dua ini antara lain : 1. Perlu adanya penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur pelayanan seperti apa yang mengalami penurunan nilai mutu pelayanan dimana disisi lainnya terjadi peningkatan nilai mutu untuk unsur kecepatan dan kejelasan petugas pelayanan dalam melayani wajib pajak daerah yang diselenggarakan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dimana tentunya kedua unsur tersebut merupakan bagian dari prosedur
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
69
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pelayanan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Tetapi bagaimanapun juga sebagai bahan evaluasi, maka tidak ada salahnya bagi Dinas pelayanan Pajak Kota Bandung untuk melakukan peninjauan kembali mengenai Standar Operasional Prosedur pelayanan terhadap wajib pajak pada bidang pajak pendaftaran dan bidang pajak penetapan, dimana ada wajib pajak merasa kurang puas terhadap prosedur pelayanan yang diberikan oleh petugas di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung; 2. Demikian pula halnya dengan unsur kewajaran biaya pelayanan yang diselenggarakan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dimana di sisi lain wajib pajak merasakan kepuasan dalam informasi mengenai kepastian biaya pelayanan yang mana biasanya ketika wajib pajak merasa puas atas informasi kepastian biaya pelayanan maka dengan sendirinya mereka pun akan merasa puas dengan kewajaran biaya pelayanan yang diselenggarakan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, sehingga penurunan nilai unsur kewajaran biaya pelayanan perlu di telaah lebih lanjut, apakah ini merupakan kasus insidentil atau memang terdapat adanya ketidakwajaran atas biaya pelayanan secara menyeluruh yang ditetapkan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung; 3. Mengenai unsur keadilan mendapatkan pelayanan, perlu pula dilakukan telaahan lebih lanjut mengenai bentuk ketidakadilan yang seperti apakah yang dirasakan oleh wajib pajak dalam pelayanan yang diperoleh dari petugas pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, apabila dilihat dari segi sarana prasarana Dinas Pelayanan Pajak telah menyediakan nomor antrian dengan fasilitas di dalamnya terdapat petunjuk kejelasan keperluan wajib pajak yang dapat dilayani oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Namun demikian dapat dimaklumi apabila wajib pajak merasa kurang mendapatkan keadilan dalam mendapatkan pelayanan ketika masuk pada masa jatuh tempo, yaitu setiap tanggal lima belas setiap bulannya dimana kebanyakan ataupun kebiasaan dari wajib pajak untuk membayar pajak daerah pada masa jatuh tempo tersebut sehingga
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
70
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terjadi penumpukan atau membludaknya wajib pajak yang akan membayar pajak daerah. Untuk menghindari terjadinya penumpukan atau membludaknya wajib pajak yang akan membayar pajak, maka Dinas
Pelayanan
Pajak
secara
terus
menerus
diupayakan
untuk
melakukan sosialisasi maupun himbauan kepada para wajib pajak untuk melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo, dan juga perlu adanya konsep baru guna meminimalisir penumpukan pembayaran wajib pajak dengan membuka titik-titik pembayaran yang tersebar secara luas se Kota Bandung sehingga wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pelayanan Dinas pelayanan Pajak hanya untuk membayar pajak daerah, dan perlu juga dikembangkan kemudahan pembayaran pajak bagi wajib pajak daerah untuk membayar pajak dari rumah maupun kantor yang bersangkutan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang secara bertahap dilakukan dan disediakan oleh Dinas Pelayanan Pajak dalam rangka memudahkan wajib pajak membayar pajak sesuai dengan moto Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung “Bayar Pajak Mudah”. Tabel 3.39 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018 Tahun 2015 No
1
Indikator Kinerja
IKM pelayanan daerah
bidang pajak
Satuan
Nilai
Target
Realisasi
75,5
80,04
Tahun 2018 %
106,01%
Target
Realisasi
87,5
80,04
%
91,47%
Dalam mengukur IKM pada Triwulan II Tahun 2015, Dinas Pelayanan Pajak mendapatkan hasil IKM 80,04. Untuk memperoleh taget nilai Tahun 2018 sebesar 87,5, maka diperlukan tambahan nilai sebanyak 7,46 poin. Untuk mencapai target IKM pada Tahun 2018, maka dibutuhkan kenaikan nilai IKM sebesar 2,49 per tahunnya.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
71
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel. 3.40 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran Indikator Kinerja Satuan IKM Bidang Pelayanan Pajak Daerah
Nilai
Target
75,50
Kinerja Realisasi
%
80,04 106,01%
Anggaran
88.249.000
Efisiensi Anggaran Capaian Sasaran
Anggaran Penyerapan
%
45.624.000
51,70%
54,31%
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam merealisasikan target sasaran ke-4 ini mendapat dukungan dari Program Perencanaan dan Pengembanngan Pengelolaan Pajak Daerah dengan Kegiatan Analisa dan Evaluasi Pemungutan Pajak Daerah / Survei Kepuasan WP atas Pelayanan Pajak, dengan anggaran sebesar Rp. 88.249.000,-. Jumlah anggaran program ini hanya dapat terserap Rp. 45.624.000,- atau sebesar 51,70%. Apabila dihubungkan dengan anggaran sebagai sarana untuk mencapai sasaran, maka program ini berhasil mencapai tingkat efisiensi sebesar 54,31%. V. Sasaran 5: MENINGKATNYA
KAPASITAS
DAN
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAHAN (BIROKRASI) Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur, dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah melaksanakan dan memperhatikan kinerjanya, serta sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja instansi pemerintah, maka perlu dilakukan suatu LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
72
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pemeringkatan
atas
hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
tersebut.
Pemeringkatan ini diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah di pusat dan daerah untuk secara konsisten meningkatkan akuntabilitas kinerjanya dan mewujudkan capaian kinerja organisasinya sesuai yang diamanahkan dalam RPJM Nasional / RPJM Daerah. Di dalam misi ke-2 RPJMD Kota Bandung yaitu “Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani” dengan tujuan “Terlaksananya Reformasi Birokrasi”, memuat Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai SKPD yang berada di dalam Pemerintahan Kota Bandung, tentunya memberikan peranan agar target kinerja tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu di Tahun 2015 ini Dinas Pelayanan Pajak menargetkan nilai 65 untuk hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Untuk melihat peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (birokrasi), Dinas Pelayanan Pajak menggunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu: 1. Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti. 2. Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB / Inspektorat. Indikator 1: Prosentase Temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti. Berikut ini cara pengukuran dari 2 (dua) indikator kinerja tersebut:
% temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
=
Jumlah temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
X
100%
Total temuan BPK/Inspektorat
Dalam penilaian AKIP SKPD, Inspektorat melakukan evaluasi atas AKIP pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Sebagai pedoman Evaluasi maka Inspektorat masih menggunakan dasar Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Perubahan Lampiran Peraturan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
73
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akhuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Pencapaian Sasaran / Kinerja Organisasi. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d 100. Nilai hasil akhir dari penjumlahan komponenkomponen akan dipergunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas Dinas Pelayanan Pajak terhadap kinerjanya, dengan kategori sebagai berikut: No
Kategori
Nilai Angka
Interprestasi
1 2 3
AA A B
>85 –100 >75 – 85 >65 –75
4
CC
>50–65
5
C
>30-50
6
D
0-30
Memuaskan Sangat Baik Baik, perlu sedikit perbaikan. Cukup (Memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar. Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar. Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar.
Tabel 3.41 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Ke-5
No.
Indikator Kinerja Utama
1
Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
2
Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB / Inspektorat
Target
Tahun 2014 Realisasi
%
%
100,00
100,00
100,00%
Nilai
65,00
65,23
100,35%
Satuan
Rata-rata Capaian Sasaran Kinerja Capaian Sasaran
Pada
Tahun
2015,
100,18% Melebihi Target
berdasarkan
kegiatan
pengawasan
dan
pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI maupun oleh Inspektorat terhadap
temuan
Tahun
2014,
Dinas
Pelayanan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
Pajak
telah
74
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menindaklanjuti seluruh temuan BPK / Inspektorat, sehingga capaian kinerjanya menjadi 100%. Berikut ini hasil temuan BPK / Inspektorat yang telah ditindaklanjuti oleh Dinas Pelayanan Pajak: 1. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 (Sistem Pengendalian Intern) Nomor: 53B/LHP/XVIII.BDG/05/2015 tanggal 20 Mei 2015, terdapat 2 temuan yang perlu ditindaklanjuti. Terhadap LHP ini, Dinas Pelayanan Pajak telah melakukan tindak lanjut atas Rekomendasi BPK yang terlampir dalam Surat Nomor: a. 900/354-Disyanjak,
Perihal:
Koordinasi
Identifikasi
Data-data
Piutang Pajak Daerah; b. 900/373-Disyanjak, Perihal: Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung TA 2014. 2. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 (Kerangka Kepatuhan terhadap
Peraturan
Perundang-undangan)
Nomor:
53C/LHP/XVIII.BDG/05/2015 tanggal 20 Mei 2015, terdapat 4 temuan yang perlu ditindaklanjuti. Terhadap LHP ini, Dinas Pelayanan Pajak telah melakukan
tindak lanjut atas Rekomendasi BPK yang terlampir
dalam Surat Nomor: a. 900/366-Disyanjak, Perihal: Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung TA 2014. b. 900/357-Disyanjak, Perihal: Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung TA 2014. c. 900/371-Disyanjak, Perihal: Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung TA 2014. d. 900/353-Disyanjak, Perihal: Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung TA 2014.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
75
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB / Inspektorat Di dalam meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, pada Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak menargetkan nilai evaluasi SAKIP untuk Tahun 2014 sebesar 65. Hal ini berhasil diraih oleh Dinas Pelayanan Pajak, terbukti dari hasil evaluasi AKIP yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Bandung terhadap 5 dokumen, diantaranya adalah: LKIP Tahun 2014, Renstra 2014-2018, RKT 2014, Perjanjian Kinerja Tahun 2014, berhasil mendapatkan nilai 65,23 dengan kategori B atau perlu sedikit perbaikan. Nilai sebagaimana tersebut diatas, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.42
Nilai Evaluasi Manajemen Kinerja Atas AKIP 2014 NO A
B
C
D
E
MANAJEMEN KINERJA PERENCANAAN KINERJA I. Perencanaan Strategis 1. Pemenuhan Renstra 2. Kualitas Renstra 3. Implementasi Renstra II. Perencanaan Kinerja Tahunan 1. Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan 2. Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan 3. Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan PENGUKURAN KINERJA I. Pemenuhan Pengukuran II. Kualitas Pengukuran III. Implementasi Pengukuran PELAPORAN KINERJA I. Pemenuhan Pelaporan II. Penyajian Informasi Kinerja III. Pemanfaatan Informasi Kinerja EVALUASI INTERNAL I. Pemenuhan Evaluasi II. Kualitas Evaluasi III. Pemanfaatan Evaluasi PENCAPAIAN SASARAN / KINERJA ORGANISASI TOTAL
BOBOT (%) 35 12,5
22,5 4,5 11,25 6,75 20 4 10 6 15 3 8 4 10 2 5 3 20 100
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
NILAI 24,93 8,75 2,08 4,17 2,5 16,18 4,28 7,97 3,94 13,87 3 7,12 3,75 10,1 2,75 4,82 2,53 1,83 0,33 1,5 0 14,5 65,23
76
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.43
Perbandingan Hasil Evaluasi AKIP Tahun 2012 - 2014 NO A B C D E
BOBOT (%)
MANAJEMEN KINERJA PERENCANAAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA PELAPORAN KINERJA EVALUASI INTERNAL PENCAPAIAN SASARAN / KINERJA ORGANISASI TOTAL
35 20 15 10 20 100
Nilai 2013 20,56 11,46 12,63 0 19,2 63,89
2012 20,61 5,38 13,18 0 14,22 53,41
2014 24,93 13,87 10,1 1,83 14,5 65,23
Evaluasi atas AKIP Tahun 2012 - 2014 24,93 20,61 20,56
19,2 11,46
13,87
13,18 12,63
14,22 10,1
5,38 PERENCANAAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
14,5
1,83 PELAPORAN KINERJA EVALUASI INTERNAL 2012
2013
PENCAPAIAN SASARAN
2014
Tahun 2015, nilai hasil evaluasi terhadap AKIP Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,34 poin dari penilaian evaluasi AKIP Tahun 2013. Peningkatan ini didapat dari meningkatnya nilai Perencanaan Kinerja, yaitu semula 20,56 di tahun 2013 menjadi 24,93 di tahun 2014 sedangkan peningkatan nilai Pengukuran Kinerja, yang awalnya 11,46 di tahun 2013 menjadi 13,87 di tahun 2014. Adanya peningkatan pada aspek Perencanaan Kinerja ini dikarenakan adanya penyempurnaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan IKU Disyanjak,
dengan melakukan Review atas
Renstra 2014-2018. Penyempurnaan diatas merupakan hasil dari asistensi dengan Bagian Orpad Kota Bandung dan Kemenpan RB.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
77
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Evaluasi AKIP Tahun 2014, terdapat komponen manajemen kinerja yang baru dinilai pada tahun ini saja, yaitu Evaluasi Internal. Evaluasi Internal ini Dinas Pelayanan Pajak hanya memperoleh nilai 1,83, hal ini terjadi karena tidak terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya yang terdokumentasi dan Evaluasi Program belum menyimpulkan keberhasilan atau kegagalan program. Tabel 3.44 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018
No.
1
2
Indi ka tor Sa s a ra n Pros enta s e temua n BPK / Ins pektora t ya ng di ti nda kl a njuti Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP SKPD ol eh Kemenpa n RB / Ins pektora t
Sa tua n
Rea l i s a s i Ta hun 2014
Renca na s es ua i denga n Rens tra Ta hun 2018
Pers enta s e Ca pa i a n Ki nerja
%
100,00
100
100,00%
Ni l a i
65,23
76
85,83%
Sebagai upaya dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selalu berupaya menindaklanjuti temuan BPK maupun Inspektorat. Hal ini terlihat dari capaian
indikator
kinerja
pertama
BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti,
yaitu
Prosentase
temuan
telah mencapai target kinerja
Renstra tahun terakhir (Tahun 2018). Target penilaian evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pelayanan Pajak pada akhir tahun RPJMD atau Tahun 2018 adalah nilai 76.
Untuk
memperoleh
nilai
tersebut,
Dinas
Pelayanan
Pajak
membutuhkan 10,77 poin lagi atau rata-rata kenaikan nilai evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja sekitar 3,59 poin per tahunnya.
Hal ini
dapat dicapai apabila Dinas berhasil melakukan pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya yang terdokumentasi dan Evaluasi Program belum menyimpulkan keberhasilan atau kegagalan program.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
78
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Dalam mewujudkan sasaran ke-5 ini tentunya harus didukung oleh beberapa faktor, diantaranya:
2 Program Kegiatan, yaitu: -
Penyusunan RENSTRA dan RENJA SKPD.
-
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
Anggaran sebesar Rp. 266.634.500,-
Adanya pendampingan dari Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (Bag. ORPAD) kepada SKPD yang berada di Kota Bandung untuk teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Adapun faktor-faktor yang menghambat tercapainya pencapaian
sasaran, adalah sebagai berikut:
Belum adanya kemandirian dari unit kerja (bidang / bagian) untuk mengukur kinerjanya secara akuntabel.
Untuk beberapa sasaran, tidak adanya kode rekening program kegiatan yang dapat menunjang sasaran tersebut. Dengan
mempertimbangkan
faktor
pendukung
dan
faktor
penghambat yang ada serta tingkat pencapaian sasaran, maka terdapat beberapa hal untuk direkomendasikan sebagai bahan perbaikan kinerja sasaran ke-5 ini,bahan rekomendasi tersebut antara lain :
Inventarisasi dan menindaklanjuti seluruh Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK/Inspektorat;
Review Perjanjian Kinerja Dinas dan Perjanjian eselon 3 dan 4, serta review Renstra Dinas dengan jalan pembentukan Tim LAKIP dan Tim Reviu Renstra/Renja;
Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Bulanan dan Triwulanan;
Pemanfaatan LKIP sebagai bahan kebijakan Dinas.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
79
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.45 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran Indikator Kinerja Satuan Pros enta s e temua n BPK / Ins pektora t ya ng di ti nda kl a njuti Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP SKPD ol eh Kemenpa n RB / Ins pektora t
%
Target
Kinerja Realisasi
%
100,00
100,00
100%
Anggaran
266.634.500 Ni l a i
65,00
65,23
dalam
mewujudkan
%
236.568.532
88,72%
100,35%
Tingkat efisiensi capaian sasaran
Di
Anggaran Penyerapan
11,45%
sasaran
peningkatan
kapasitas
dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi), Dinas Pelayanan Pajak menyediakan 2 (dua) Program Kegiatan, yaitu: 1. Program perencanaan pembangunan daerah dengan anggaran sebesar Rp. 135.984.500,2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan anggaran sebesar Rp. 130.650.000,Anggaran yang terserap untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitan dan akuntabilitas kinerja instasi pemerintah ini sebesar Rp.236.568.532,- atau sekitar 88,72% dari total anggaran yang tersedia yaitu Rp. 266.634.500,-. Dengan serapan anggaran yang mendekati 90%, capaian kinerja sasaran ini ternyata dapat melampaui targetnya, hal ini menandakan bahwa program kegiatan yang dilaksanakan sangatlah efektif dalam pencapaian sasaran. 3.5 Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja
yang
ingin
dicapai
Dinas
Pelayanan
Pajak
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
Kota
Bandung
80
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp.28.989.360.426,- sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 24.898.346.849,-atau dengan serapan dana APBD mencapai 85,89%. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.46 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
No
Misi
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
%
1
Menja di ka n Pa ja k Da era h s eba ga i penopa ng pemba nguna n.
15.886.307.366
13.299.325.467
83,72%
2
Meni ngka tka n kua l i ta s pel a ya na n Pa ja k Da era h.
12.207.829.000
10.703.797.322
87,68%
28.989.360.426
24.898.346.849
85,89%
TOTAL
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pada tahun 2015. Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2015 sebagaimana tabel berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
81
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.47 Efektifitas Anggaran Terhadap Capaian Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 Anggaran No.
Kategori
Jumlah Indikator
Persentase
Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
3
1
Melebihi Target
1
25,00%
2
Tercapai
0
0,00%
3
Tidak Tercapai Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
3
75,00%
1
Melebihi Target
2
66,67%
2
Tercapai
1
33,33%
3
Tidak Tercapai
0
0,00%
A.
B.
Realisasi
%
Rp. 13.299.325.467,-
83,72
Rp. 10.703.797.322,-
87,68
1
Tabel 3.48 Penyerapan Anggaran s/d 2015 terhadap Pagu Indikatif Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2014-2018
No.
Misi
1
Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
Pagu Indikatif Renstra (Rp)
208.564.292.522
2
Realisasi anggaran tahun 2014
31.211.222.390
Realisasi anggaran tahun 2015
Realisasi anggaran s/d 2015
% (dari Pagu Indikatif)
24.898.346.849
56.109.569.239
26%
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
82
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 3.6 Prestasi dan Penghargaan Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki, sehingga Dinas Pelayanan Pajak Kota
Bandung
telah
memperoleh
penghargaan
yang diberikan
oleh
pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut, sebagai berikut:
NO 1 1. 2. 3 4
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN 2 POR PEMKOT BANDUNG CABOR TENIS LAPANGAN SINGLE POR PEMKOT BANDUNG CABOR TENIS LAPANGAN DOUBLE POR PEMKOT BANDUNG CABOR FUTSAL POR PEMKOT BANDUNG CABOR CATUR
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN 3
PRESTASI TAHUN 2015
KETERANGAN
4
5
POR PEMKOT BANDUNG KE IV
MEDALI EMAS/ JUARA KE 1
POR PEMKOT BANDUNG KE IV
MEDALI EMAS/ JUARA KE 1
POR PEMKOT BANDUNG KE IV POR PEMKOT BANDUNG KE IV
MEDALI EMAS/ JUARA KE 1 MEDALI PERAK/ JUARA KE 2
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
83
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015. Pembuatan LKIP ini merupakan salah satu langkah dalam memenuhi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat menggambarkan kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan mengenai analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai
92,94% dengan
interpretasi tidak tercapai.
Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 98,61% dengan interprestasi tidak tercapai.
Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 92,31% dengan interprestasi tidak tercapai.
Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 106,01% dengan interprestasi melebihi target.
Sasaran 5
terdiri dari 2 indikator dengan nilai 100,18% dengan
interprestasi melebihi target.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
84
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 5 (lima) sasaran tersebut secara umum mencapai nilai 98,01% yang termasuk dalam Interpretasi
Tidak
Tercapai.
Dalam
Tahun
Anggaran
2015
untuk
pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.28.989.360.426,sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp.24.891.199.354,-atau dengan serapan dana APBD mencapai 85,86%. Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik bagi stakeholder ataupun pihak lain yang telah ikut ambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung. Bandung, 25 Februari 2015 KEPALA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG
Drs.H. EMA SUMARNA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19661207 198603 1 006
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015
85