Didirikan pada tahun 1971, Bank Jasa Jakarta yang semula berstatus sebagai Bank Pasar dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol, selanjutnya berubah nama menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira tahun 1975 dan menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta di tahun 1976. Sejalan dengan PAKTO 88, tahun 1989 PT Bank Pasar Jasa Jakarta berubah status menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. Sejak awal pendiriannya, Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk senantiasa berupaya memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan dan mengelola pertumbuhan bisnis dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Bank Jasa Jakarta secara perlahan tapi pasti telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yang berkembang dengan baik, solid dan sehat. Dengan mempertahankan struktur permodalan yang kuat dan ditunjang dengan kepemimpinan, strategi dan sumberdaya manusia yang baik, menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai salah satu dari sedikit bank di Indonesia yang tetap sehat, bertahan dan tidak memerlukan program rekapitalisasi dari Pemerintah setelah krisis moneter tahun 1998. Kemampuan Bank Jasa Jakarta menjaga kelanjutan kinerja yang baik di tengah lingkungan yang penuh tantangan, telah terbukti dan teruji kehandalannya. Penerapan filosofi bisnis dan tatanan nilai yang ditanamkan oleh Pemegang Saham serta penerapan manajemen risiko secara konsisten, telah memberikan inspirasi dalam keberhasilan kinerja Bank Jasa Jakarta selama ini dan menjamin tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang. Atas penilaian kinerja yang telah dicapai selama ini, Bank Jasa Jakarta berhasil meraih prestasi dan penghargaan dari lembaga independen, diantaranya Majalah InfoBank menganugerahkan Platinum Trophy Award sebagai tanda penghargaan atas kinerja Bank Jasa Jakarta yang Sangat Bagus selama lebih dari 10 tahun berturut-turut dari tahun 1998 2008.
InfoBank Award
Golden Trophy Award 2005
Golden Trophy Award 2006
Incorporated in 1971, Bank Jasa Jakarta in the beginning had the status of a Rural Bank with the name PT Bank Pasar Warga Grogol, and afterwards changed its name into PT Bank Pasar Warga Gembira in 1975, and then became PT Bank Pasar Jasa Jakarta in 1976. In line with the Banking Deregulation Policy Package October 1988 (Pakto 88), in 1989, PT Bank Pasar Jasa Jakarta changed its status into a comercial bank with the name of PT Bank Jasa Jakarta. Since the start of its incorporation, Bank Jasa Jakarta has the commitment to always try to give an added value to all the stake holders and to manage a business growth by having the principle of prudence as a guideline.
Platinum Trophy Award 2007
Platinum Trophy Award 2008
Slowly but steadily, Bank Jasa Jakarta has succeeded in building a reputation as a well-developing, solid and sound bank. By maintaining a strong equity structure and supported by an excellent management, a good strategy and human resources, Bank Jasa Jakarta placed itself among the few banks in Indonesia which stayed sound bank, survived and did not require a recapitalization programme from the Government after the monetary crisis in 1998. The reliability of the capabilities of Bank Jasa Jakarta in maintaining an ongoing good performance in an environment full with challenges has been tested and proven. The application of business philosophy and value structures implanted by the shareholders as well as the application of risks management consistently have given the stimulus for the success of Bank Jasa Jakarta performance until now and guarantees a sustained growth level in the future. As a result of the evaluations of the achievements until now, Bank Jasa Jakarta has succeeded in obtaining trophies from independent institutions, like the InfoBank magazine which awarded a Platinum Trophy Award as a token of appreciation for the performance of Bank Jasa Jakarta which had been evaluated as being Very Good during more than ten years consecutively since 1998 until 2008.
Platinum Trophy Award 2009
Dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
KETERANGAN/ DESCRIPTION
2009
2008
2007
2006
2005
NERACA/ BALANCE SHEET Total Aset/ Total Assets Kredit - Gross/ Loan - Gross Kredit - Bersih/ Loan - Net PPA/ Allowance for Possible Losses of Loans Simpanan/ Deposits : Giro/ Demand Deposits Tabungan/ Saving Deposits Deposito Berjangka/ Time Deposits Ekuitas/ Equity
3,259,597 2,260,771 2,205,585 55,186 2,659,814 283,327 205,798 2,170,689 547,937
2,846,450 1,978,573 1,940,734 37,839 2,362,162 223,253 186,863 1,952,046 444,782
2,734,028 1,931,413 1,893,869 37,544 2,266,087 219,329 166,343 1,880,415 418,604
2,465,238 1,625,300 1,596,487 28,813 2,025,110 185,440 136,434 1,703,236 361,020
2,185,555 1,475,393 1,437,111 38,282 1,881,619 162,627 134,293 1,584,699 276,520
345,150 180,299 89,830 63,452
311,605 184,427 72,023 49,556
298,391 167,307 79,031 54,700
312,568 215,013 64,060 47,407
233,509 141,519 73,740 59,112
24.61%
25.63%
23.44%
24.46%
21.11%
22.70%
23.60%
21.90%
22.16%
19.02%
195.29%
136.65%
132.77%
132.92%
179.40%
0.75% 0.18% 3.10% 13.51% 5.30% 75.20%
1.24% 0.87% 2.58% 12.42% 4.27% 78.07%
1.27% 0.78% 3.04% 15.69% 4.54% 74.63%
1.17% 0.80% 2.71% 16.22% 3.95% 83.01%
1.94% 1.13% 3.59% 23.18% 4.79% 69.84%
85.00% 5.04%
83.55% 5.06%
85.23% 7.03%
80.26% 7.01%
78.41% 7.01%
LAPORAN LABA RUGI/ INCOME STATEMENT Pendapatan Bunga/ Interest Income Beban Bunga/ Interest Expenses Laba Sebelum Pajak/ Income Before Tax Laba Bersih/ Net Income RASIO KEUANGAN UTAMA CAR dengan memperhitungkan risiko kredit / CAR with credit risk charge CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar/ CAR with credit risk and market risk charge Pemenuhan PPA Produktif/ Provision Provided for Earning Assets NPL - Gross NPL - Netto Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional Operating Expanses to Operating Revenues Loan to Deposit Ratio (LDR) Giro Wajib Minimum/ Reserve Requirements
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
%
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
283,648 116,352
70.91% 29.09%
JUMLAH/ TOTAL
400,000
100.00%
Pemegang saham pengendali adalah Bapak Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is Mr. Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
Ditengah kondisi pemulihan krisis ekonomi global yang terus berlanjut, kita patut bersyukur karena pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2009 mencapai 4,3% dan menempatkan Indonesia dalam kelompok sedikit negara yang masih dapat tumbuh positif. Pencapaian inflasi tercatat hanya sebesar 2,78% yang meru-pakan angka terendah selama 10 tahun terakhir dan hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan, kebijakan menurunkan harga BBM dan transportasi serta didukung upaya Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar, kebijakan moneter yang akomodatif, memperkuat operasi pasar terbuka dan memperbaiki struktur suku bunga.
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner
In the process of recovery from the continuing global economy crisis, we ought to be thankful that the economic growth of Indonesia in 2009 has reached 4.3%, placing Indonesia in the small group of countries which could still grow positively. The inflation was recorded to reach 2.78% only, which forms the lowest figure in the last ten years and this fact was due to the efforts of the Government to keep the food prices stable, the policy of lowering fuel prices and transportation rates and the support of Bank Indonesia by maintaining the exchange rates stable, to carry out accommodative monetary policies, to increase the open market operations and to repair the interest rates structure.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Jasa Jakarta juga mencatatkan pertumbuhan yang positif. Total Asset mengalami peningkatan 14,51% dari Rp 2,85 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 3,26 triliun di tahun 2009. Total kredit yang diberikan mengalami peningkatan 14,26% dari Rp 1,98 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 2,26 di tahun 2009. Dana Pihak Ketiga yang meliputi Giro, Tabungan dan Deposito mengalami peningkatan 12,60% dari Rp 2,36 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 2,66 triliun di tahun 2009. Laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan 24,72% dari Rp 72,02 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 89,83 miliar di tahun 2009.
In line with the above, Bank Jasa Jakarta has also recorded a positive growth. The total assets have increased with 14.51% from Rp. 2.85 trillion in 2008 to Rp3.26 trillion in 2009. The extended credits have increased with 14.26% from Rp. 1.98 trillion in 2008 to Rp. 2.26 trillion in 2009. The Third Parties Funds comprising Current Account, Savings and Time Deposits have increased with 12.60% from Rp. 2.36 trillion in 2008 to Rp 2.66 trillion in 2009. The profits before taxes have also increased, namely with 24.72% from Rp.72.02 billion in 2008 to Rp.89.83 billion in 2009.
Selain itu, momentum penting yang terjadi di tahun 2009 adalah Pemegang Saham melakukan setoran modal sebesar Rp 100 miliar sehingga total keseluruhan modal disetor Bank Jasa Jakarta menjadi Rp 400 miliar. Modal mengalami peningkatan 23,19% dari Rp 444,78 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 547,94 miliar di tahun 2009. Hal tersebut merupakan perwujudan dari komitmen Pemegang Saham untuk senantiasa menunjang perkembangan usaha Bank Jasa
Next to the above, an important momentum has occurred in 2009. The shareholders have paid Rp.100 billion in capital and that made the total paid up capital of Bank Jasa Jakarta to become Rp. 400 billion. The equity has increased with 23.19% from Rp. 444.78 billion to Rp.547.94 billion in 2009. This fact is a realization of the shareholders commitment to always support the business development of Bank Jasa Jakarta. The strong equity condition gives the opportunity to Bank Jasa
Jakarta kedepan. Dengan kondisi permodalan yang kuat, memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi usaha dan menjalankan fungsi intermediasi secara optimal.
Jakarta to carry out business expansions and to implement the intermediary functions optimally.
Sejalan dengan penerapan filosofi bisnis yang telah ditanamkan oleh Pemegang Saham untuk senantiasa memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders), Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan untuk memastikan pelaksanaan good corporate governance dan penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan Bank Jasa Jakarta dibantu oleh Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
In line with the application of the business philosophy implanted by the shareholders to always observe the interests of the stakeholders, the Board of Commissioners in carrying out the supervision functions to ensure the implementation of a good corporate governance and the application of risks management in the management of Bank Jasa Jakarta is assisted by a Risks Monitoring Committee, an Audit Committee and a Remuneration and Nomination Committee.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris kami menyam-paikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan Bank Jasa Jakarta atas upaya, kerja keras dan komitmen yang telah diberikan sepanjang tahun 2009. Tidak lupa kami juga menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada seluruh mitra usaha, nasabah, rekanan dan masyarakat luas atas kepercayaan dan dukungannya kepada Bank Jasa Jakarta selama ini. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan tentunya atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, kami yakin dan percaya bahwa Bank Jasa Jakarta akan dapat melewati berbagai tantangan dan bahkan dapat tumbuh menjadi lebih kuat di masa mendatang. Amin
Lastly, on behalf of the Board of Commissioners I confer the greatest appreciation on the Board of Directors, the Management and all the employees of Bank Jasa Jakarta for the efforts, endeavours, hard work and commitments given in the year 2009. I also confer the appreciation and the gratitude on all the business partners, the customers, the colleagues and the society as a whole for the trust and support given to Bank Jasa Jakarta until now. With the commitment from all the stakeholders, and surely with the mercy and the blessing of God the Almighty, I am convinced and believe that Bank Jasa Jakarta shall overcome the various challenges and shall even develop more strongly in the future. Amen.
PT. Bank Jasa Jakarta
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berbahagia kami menyampaikan hasil kerja keras dan kinerja yang diperoleh Bank Jasa Jakarta di t a h u n 2 0 0 9 ya n g m e n c a t a t pertumbuhan positif.
With the expression of gratitude to God the Almighty, I am happy to submit a report on the results of the hard work and the performance achieved by Bank Jasa Jakarta in 2009 which records a positive growth.
Ditengah krisis ekonomi global yang sampai saat ini masih dalam proses pemulihan dan penerapan strategi Bank Jasa Jakarta di tahun 2009 yang melakukan konsolidasi intern, Bank Jasa Jakarta di tahun 2009 mampu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 89,83 miliar, meningkat 24,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 72,02 miliar. Pencapaian tersebut sudah termasuk penam-bahan pembentukan Biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) di tahun 2009 yang mencapai Rp 59,24 miliar atau meningkat hampir Rp 17 miliar dibandingkan tahun 2008 yang mencapai Rp 41,83 miliar.
In the middle of the global economic crisis which until this day is in the recovery and with the application of strategies Bank Jasa Jakarta, which in 2009 made an internal consolidation, was able to book a profit before tax amounting to Rp. 89.83 billion, an increase of 24.72% compared to the previous years Rp. 72.02 billion. In this achievement is included the increase of the Allowance for Possible Losses of Earning Assets in 2009 which reached Rp. 59.24 billion or increased with nearly Rp.17 billion compared to 2008, in which it reached Rp. 41.83 billion.
Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director
Kredit tercatat meningkat sebesar 14,26% dari Rp 1,98 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,26 triliun pada tahun 2009. Kenaikan kredit yang disalurkan tersebut diimbangi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL-gross) dari 1,24% pada tahun 2008 menjadi 0,75% pada tahun 2009.
Salah satu faktor yang mendorong kenaikan laba sebelum pajak tersebut adalah meningkatnya kredit yang disalurkan. Kredit tercatat meningkat sebesar 14,26% dari Rp 1,98 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,26 triliun pada tahun 2009. Kenaikan kredit yang disalurkan tersebut diimbangi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL-gross) dari 1,24% pada tahun 2008 menjadi 0,75% pada tahun 2009. Sejalan dengan kenaikan kredit, Net Interest Margin naik dari 4,27% pada tahun 2008 menjadi 5,30% pada tahun 2009.
One of the factors which pushed the increase of the profits before tax is the increase of the extended credits. The credits is recorded to have increased with 14.26% from Rp.1.98 trillion in 2008 to Rp. 2.26 trillion in 2009. The increase of the extended credits is balanced with the improvement of the gross Non-Performing Loans from 1.24% in 2008 to 0.75% in 2009. In line with the increase of the credits, the Net Interest Margin rose from 4.27% in 2008 to 5.30% in 2009.
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, pada tahun 2009 mencapai Rp 2,66 triliun atau naik sebesar 12,60% jika dibandingkan dengan posisi tahun 2008 sebesar Rp2,36 triliun. Deposito Berjangka tetap mendominasi pencapaian
In the meantime, the collection of the Third Parties Funds comprising Current Account, Savings and Time Deposits reached Rp. 2.66 trillion in 2009 or an increase of 12.60% compared to the position in 2008 which was Rp. 2.36 trillion. The Time Deposits were still dominating the increase of the
dana pihak ketiga dan memberikan kontribusi sebesar 81,61% dan disusul oleh Giro dan Tabungan masing-masing sebesar 10,65% dan 7,74%.
Third Parties Funds and gave a contribution of 81.61% and followed by the Current Account and Savings, respectively 10.65% and 7.74%.
Sepanjang tahun 2009, Bank Jasa Jakarta telah melakukan upaya untuk memperkuat sistem dan manajemen guna mendukung ekspansi bisnis yang semakin meningkat. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan dasar dan pondasi yang kuat untuk pengembangan Bank Jasa Jakarta yang berkelanjutan. Evaluasi dan penyempurnaan meliputi antara lain dengan memperkuat organisasi dan peningkatan proses internal serta infrastruktur pengelolaan risiko.
During the year 2009, Bank Jasa Jakarta had made efforts to strengthen the system and the management for supporting the business expansion which was gradually increasing. This matter was required to prepare a strong base and foundation for the sustained growth of Bank Jasa Jakarta. The evaluation and the perfection are done by strengthening the organization and enhancing the internal process and the risks management infrastructure.
Berkaitan dengan pengelolaan risiko yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas usaha, Bank Jasa Jakarta telah melakukan upaya mitigasi risiko antara lain:
In relation to the gradual increase of the risks management along with the increase of the business activities, Bank Jasa Jakarta has made risk mitigations such as :
Memperkuat Permodalan
Strengthening the Capital
Langkah mitigasi risiko yang paling penting adalah meningkatkan permodalan. Berkaitan dengan hal tersebut, di Desember 2009 telah dilakukan setoran modal oleh pemegang saham sebesar Rp 100 miliar, sehingga total modal disetor Bank Jasa Jakarta menjadi Rp 400 miliar. Dengan demikian, total modal pada tahun 2009 mencapai Rp 547,94 miliar, naik 23,19% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 447,78 miliar dan rasio kecukupan modal (CAR) pada tahun 2009 mencapai 22,70% (tanpa risiko operasional). CAR Bank Jasa Jakarta tersebut masih melampaui ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Kondisi ini menunjukkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yang sehat, dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha.
The most important step of risk mitigations is the increase of capital. In relation to this matter, in December 2009 a paid up capital of Rp. 100 billion was made by the shareholders and that made the total paid up capital of Bank Jasa Jakarta to become Rp. 400 billion. Accordingly the total equity reached Rp. 547.94 billion in 2009, an increase of 23.19% compared to Rp. 447.78 billion in 2008 and the Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 22.70% in 2009 (without operational risks). The CAR of Bank Jasa Jakarta exceeded the minimum of 8% as required by Bank Indonesia. This condition shows that Bank Jasa Jakarta is a prudential bank, and with a ratio position far above the minimum requirement, Bank Jasa Jakarta is still having the capabilities to make business expansions.
Meningkatkan Pembentukan PPAP
Increasing the Allowance for Possible Losses of Earning Assets
Membentuk PPAP merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mitigasi risiko kredit. Sampai dengan akhir tahun 2009, rasio PPAP yang telah dibentuk dibandingkan dengan PPAP yang wajib dibentuk sesuai ketentuan Bank Indonesia mencapai 195,29%. Pembentukan PPAP yang jauh lebih besar daripada yang diwajibkan oleh ketentuan Bank Indonesia tersebut didasari pertimbangan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terkait dengan risiko kredit di masa mendatang. Meskipun rasio NPL dan pemenuhan PPAP tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun Bank Jasa Jakarta akan senantiasa melakukan upaya-upaya untuk memelihara dan meningkatkan kualitas aktiva produktifnya.
The incorporation of the Allowance for Possible Losses of Earning Assets is one of the sufficiently effective methods for the mitigation of credit risks. Until the end of 2009, the ratio of the incorporated Allowance for Possible Losses of Earning Assets compared to the obligatory Allowance for Possible Losses of Earning Assets in accordance with the Bank Indonesias provision reached 195.29%. The incorporation of the Allowance for Possible Losses of Earning Assets which is far higher than the obligated set by the Bank Indonesia is based on the consideration of anticipating the worst possibility related to credit risks in the future. Although NPL ratio and fulfillment of Allowance for Possible Losses of Earning Assets is in accordance with applicable regulations, Bank Jasa Jakarta will continue to make efforts to maintain and improve the quality of earning assets.
Memperkuat Manajemen Risiko dan Good Governance -
-
Melakukan pengelolaan risiko yang didasarkan pada pendekatan menyeluruh berupa tahapan kegiatan yang sistematis sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari budaya perusahaan yang senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.
Strengthening the Risks Management and Good Governance -
-
Implementing risks management which is based on the over-all approach in the form of systematic stages of activities in accordance with the scale and complexity of the Banks businesses. Applying Good Corporate Governance as a part of the companys culture, a quality of which is always kept,maintained and enhanced in the frame of attaining the vision, mission and values of the company.
Selain itu, dalam pengelolaan Teknologi Sistem Informasi (TSI), Bank Jasa Jakarta senantiasa mengevaluasi kerangka tata kelola dan organisasi manajemen TSI guna mendukung strategi bisnis dan memenuhi ketentuan yang berlaku. Sasaran strategis Teknologi Informasi ditetapkan dengan fokus utama untuk terus memberikan dukungan optimal bagi pengembangan usaha dan mengantisipasi kebutuhan sistem teknologi informasi di masa mendatang.
Other than that, in the management of the Information System Technology (IST), Bank Jasa Jakarta is continuously evaluating the structure of its managements procedures and organization of the IST management for supporting the business strategies and complying with the prevailing regulations. The strategic target of the Information Technology is stipulated with the principal focus fixed on the sustained optimal support for the development of business and anticipating the requirements of the information technology system in the future.
Memperhatikan bahwa prospek perbankan ke depan diperkirakan akan tetap positif, meskipun krisis global belum sepenuhnya berakhir dan tantangan-tantangan semakin meningkat, maka Bank Jasa Jakarta telah mencanangkan perencanaan bisnis dengan strategi yang mengutamakan peningkatan kinerja dengan orientasi pada efisiensi dan efektivitas kerja untuk mendukung ekspansi bisnis serta peningkatan pelayanan kepada nasabah. Salah satu strategi yang akan terus diimplementasikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan membentuk
Observing that the banking prospects in the future remain positive, even though the global crisis is not fully over yet and the challenges are ever increasing, Bank Jasa Jakarta has announced its business plan with a strategy which gives priority to the enhancement of performance by the orientation to work with efficiency and effectivity for supporting business expansions and enhancement of services to the customers. One of the strategies which will continuously implemented is the increase of quality of human resources with the aims of forming a team work that has self-confidence and high
suatu tim kerja yang memiliki percaya diri dan kompetensi yang tinggi dan perluasan jaringan pelayanan sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para nasabah dalam bertransaksi. Pola kebijakan pemberian kredit tetap berpedoman pada prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat (prudential banking) dengan orientasi target market tetap mengarah pada bisnis ritel.
competency and the extension of a service network which can offer convenience to the customers in their transactions. The criteria of the credit extension must always adhere to the guidelines on prudential banking with the target market orientation continuously fixed on retail business.
Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham, nasabah dan mitra usaha serta karyawan atas dukungan dan komitmennya yang kuat. Melalui dukungan aktif dari pemegang saham, karyawan, nasabah dan mitra usaha, Bank Jasa Jakarta kedepan yakin akan senantiasa menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap langkah Bank Jasa Jakarta di masa mendatang. Amin.
On behalf of the Board of Directors, I express my gratitude to the shareholders, the customers and the business partners as well as to the employees for their strong commitment and support. Through their active support, Bank Jasa Jakarta shall continuously give a sustained growth and in the future give the best to the stakeholders. May God always bless each step of Bank Jasa Jakarta in the future. Amen.
PT. Bank Jasa Jakarta
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
Dalam upaya untuk mendorong pengelolaan Bank secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan masing-masing fungsi dalam struktur organisasi, penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sudah menjadi suatu kebutuhan. Dengan penerapan Good Corporate Governance memberikan keyakinan bahwa dengan peningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, kemandirian dan kewajaran membuat Bank memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional. Oleh karenanya Bank Jasa Jakarta akan senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha, profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai.
In the efforts to push the Banks management to manage its work professionally, transparantly, and efficiently as well as to implement each function in the organization structure, the application of the Good Corporate Governance principles has become a necessity. With the application of a Good Corporate Governance, we are confident that with the enhancement of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, the Bank will have a strong competitive advantage domestically as well as internationally. As a result Bank Jasa Jakarta shall continuously make the effort to apply the companys management pursuant to the prevailing provisions and regulations in order to be able to support its business aims, growth, and profitability, as well as to give an added value to all stakeholders, aside from enhancing the capability of having a sustained growth of the business attainable.
Struktur dan kerangka tata kelola Bank Jasa Jakarta berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terdiri dari:
The governance structure of Bank Jasa Jakarta is guided by the prevailing legal provisions, comprising of :
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
A. General Meetings of Shareholders
RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta dalam jangka panjang diantaranya strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris ataupun pemegang saham.
A General Meeting of Shareholders as the highest structure has been well implemented and is capable of making resolutions in accordance with the Banks interests and pursuant to the prevailing legal regulations. The resolutions adopted in the General Meetings of Shareholders are based on the importance of maintaining the long term business continuity of Bank Jasa Jakarta, among others the strategies, the policies and other important matters proposed by the Board of Directors, the Board of Commissioners or the shareholders.
Selama tahun 2009 telah diselenggarakan satu kali RUPS Tahunan pada tanggal 1 Juni 2009 dengan keputusan sebagai berikut:
One Annual General Meeting of Shareholders was convened in 2009, that is on 1 June 2009, in which the following resolutions had been adopted:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
1. To approve and accept the Annual Report of the Board of Directors for the financial year ending on 31 December 2008.
2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan
2. To approve and ratify the Annual Account of the Company for the financial year ending on 31 December 2008 audited by the Public Accountant Office Drs. J. Tanzil & Partners, which is also stated in the 2008 Annual Report and to give the full acquittal and release of responsibilities to the
Tahunan 2008 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the management and the supervision conducted in the financial year ending on 31 December 2008.
3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2008 sebesar Rp6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sisanya sebesar Rp 43.555.889.469,- (empat puluh tiga miliar lima ratus limapuluh lima juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu empat ratus enam puluh sembilan Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3. To stipulate the use of the Companys net profits of the financial year 2008, namely Rp. 6,000,000,000.- (six billion Rupiah) is to be kept as being the Reserve Funds, and the balance of Rp. 43,555,889,469.- (forty-three billion five hundred fifty-five million eight h u n d r e d e i g h t y - n i n e thousand four hundred and sixty nine Rupiah) is to be kept as being the Retained Earnings for strengthening the Companys equity.
4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain.
4. To give the authority to the Companys Board of Commissioners to appoint a Public Accountant who shall audit the Companys Financial Report for the financial year ending on 31 December 2009 and to determine the amount of the fees and other provisions thereof.
Sementara itu, sepanjang tahun 2009 juga diselenggarakan 4 (empat) kali RUPS Luar Biasa terkait dengan pengangkatan anggota Direksi baru, perubahan anggaran dasar, pembagian dividen dan penambahan modal disetor.
During 2009 were also convened a number of 4 (four) Extraordinary General Meetings of Shareholders related to the appointment of new members of the Board of Directors, the amendment of the Articles of Association, the distribution of dividends and the addition of the paid-up capital.
B. Dewan Komisaris
B. The Board of Commissioners
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan, memberikan nasehat
The Board of Commissioners as an integral part of the Company is in charge of monitoring, giving advice to the Board of Directors
kepada Direksi dan memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan Good Corporate Governance serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar.
and ensuring that Bank Jasa Jakarta is implementing a Good Corporate Governance and is implementing the other duties as provisioned in the Articles of Association.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen, maka Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta terdiri dari tiga orang anggota, dua orang diantaranya adalah Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Dengan komposisi seper ti ini memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif, tepat dan cepat, serta independen.
In accordance to the provision of Bank Indonesia stipulating that at least 50% of the number of members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners, the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta consists of three members, two among them are Independent Commissioners who are free from the influence of the controlling shareholders. With such a composition, it was able to adopt effective, correct, fast, and independent resolutions.
Susunan Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
The composition of the Bank Commissioners is as follows: President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Bank Jasa Jakarta terdiri dari: : Iskandar Widyadi : Mintolo Hardiyanto : Randy Hartanto Lie
Jasa Jakartas Board of : Iskandar Widyadi : Mintolo Hardiyanto : Randy Hartanto Lie
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat secara berkala minimal 2 bulan sekali.
In carrying out its duties and functions, the Board of Commissioners convenes periodic meetings, with a minimum of once in every two months.
C. Direksi
C. The Board of Directors
Direksi bertugas mengelola Bank Jasa Jakarta agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Direksi bekerja secara kolegial sehingga masingmasing anggota Direksi dapat mengambil keputusan yang terkait dengan bidang tugasnya sesuai kesepakatan yang ditetapkan, namun tetap merupakan tanggung jawab bersama.
The Board of Directors is responsible for the management of Bank Jasa Jakarta in order to gain profits and to ensure the business sustainability and to give an accountable report to the General Meeting of Shareholders. The Board of Directors work collectively such that each of the members of the Board of Directors is able to make a decision related to his line of work in accordance with the agreement stipulated, but remains a joint responsibility.
Pada tanggal 19 Februari 2009, RUPS Luar Biasa telah mengangkat Ibu Lisawati sebagai anggota Direksi sehingga susunan Direksi Bank Jasa Jakarta menjadi sebagai berikut:
On 19 February 2009 an Extraordinary General Meeting of Shareholders had appointed Ms. Lisawati as a member of the Board of Directors so that the composition of Bank Jasa Jakartas Board of Directors is as follows:
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur I Wakil Presiden Direktur II Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
: : : : :
Handrie Wirawan Emanuela Tanubrata Lisawati Olwin Chandra Krisna Chandra
President Director Vice President Director I Vice President Director II Operational Director Compliance Director
: Handrie Wirawan : Emanuela Tanubrata : Lisawati : Olwin Chandra : Krisna Chandra
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, salah seorang anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In accordance to the provision of Bank Indonesia, a member of the Board of Directors is appointed as the Compliance Director who does not carry out operational activities but has the duties of ensuring that Bank Jasa Jakarta is complying with all prevailing legal regulations.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan segala keputusan
The Meetings of the Board of Directors are convened
Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Rapat Komisaris Rapat Gabungan Board of Commissioners Meeting Joint Meeting of BOC & BOD
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Iskandar Widyadi
-
-
9
9
20
12
Mintolo Hardiyanto
-
-
9
9
20
19
Randy Hartanto Lie
-
-
9
9
20
20
Komisaris/ Commissioners
Direksi/ Directors Handrie Wirawan
12
11
-
-
20
18
Emanuela Tanubrata
12
12
-
-
20
18
Lisawati
12
12
-
-
20
17
Olwin Chandra
12
12
-
-
20
20
Krisna Chandra
12
12
-
-
20
17
yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik. Selama tahun 2009, Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan koordinasi dalam bentuk rapat-rapat baik rapat Komisaris, Direksi maupun Komite.
periodically and all the decisions made in the Meetings of the Board of Directors are adopted by deliberations for a consensus, and the minutes of the Meeting, made and filed in good order. During 2009 the Board of Commissioners and the Board of Directors had carried out coordination in the form of meetings, such as meetings of the Board of Commissioners, meetings of the Board of Directors as well as meetings of the committees.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
D. Integrated Structures of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Kepengurusan Bank Jasa Jakarta terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Presiden Komisaris memimpin Komisaris sebagai lembaga pengawasan Bank Jasa Jakarta dan Presiden Direktur memimpin Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan Bank Jasa Jakarta. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank Jasa Jakarta dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan rapat bersama secara berkala untuk membahas kemajuan Bank secara umum.
E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan
The management of Bank Jasa Jakarta comprises the Board of Commissioners and the Board of Directors who each respectively has clear authorities and responsibilities in accordance with the provisions in the Articles of Association and the prevailing legal regulations. The Board of Commissioners under the leadership of the President Commissioner is the key element of Bank Jasa Jakarta and the Board of Directors under the leadership of the President Director is responsible for the management of Bank Jasa Jakarta. Nevertheless both roles have the responsibility to maintain the long term sustained business of Bank Jasa Jakarta. Accordingly the Board of Commissioners and the Board of Directors convene periodic meetings for discussing the progress of the Bank in general.
E. Committees The Committees responsible to the Board of Commissioners In the event of enhancing the effectivity of its duty implementations and responsibilities, the Board of Commissioners have formed an Audit Committee, a Risks Monitoring Committee and a Remuneration and Nomination Committee.
The Audit Committee The function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners to ensure that :
fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah menyakini bahwa: struktur pengendalian internal Bank Jasa Jakarta telah dapat dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen;
the internal control of Bank Jasa Jakarta is carried out as accordingly; the executions of the internal and external audits have been carried out in accordance with the prevailing auditing standards; and the follow-up of the audits results are implemented by the management.
Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
The composition of the Audit Committee on 31 December 2009 was as follows: Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal, dan beranggotakan dua orang Komisaris Independen yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi secara intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Ekstern. Selama tahun 2009, komite audit melakukan 10 kali rapat dengan melibatkan Komisaris, Direksi dan Kepala SKAI/Pejabat Terkait.
The entire members of the Audit Committee is independent towards the Board of Directors as well as to the external auditors, and have two members thereof are Independent Commissioners and one of whom functions as the Chairman of the Audit Committee. In implementing its duties, the Audit Committee carries out intense interactions with the Board of Directors, the SKAI and the External Auditors. During 2009, the Audit Committee convened a total of 10 meetings involving the Commissioners, the Directors and the Head of the SKAI/Related Official.
Komite Pemantau Resiko
The Risks Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko yang dibentuk oleh Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: Memberikan masukan kepada Direksi melalui Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Komisaris atau rapat gabungan Komisaris dan D i r e k s i . Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturanperaturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank Jasa Jakarta dan menyampaikan masukan kepada Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.
The Risks Monitoring Committee formed by the Board of Commissioners has duties and responsibilities, as follows : giving input to the Board of Directors through the Board of Commissioners in composing and amending the risks management policies; discussing with the Board of Directors or the work unit related to the risks management, and testing the implementations of the risks management policies and discussing these matters in the Meetings of the Board of Commissioners or the joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors; studying and reviewing the policies and the internal regulations on the risks management policies; evaluating the quarterly reports of the risk profiles of Bank Jasa Jakarta and gives input to the Board of Commissioners on matters required to be discussed further with the Board of Directors.
Komite Pemantau Resiko terdiri dari dua orang Komisaris Independen yang salah satunya menjadi Ketua dan dua orang independen masing-masing satu orang anggota mempunyai keahlian dibidang keuangan/ perbankan dan satu orang anggota yang mempunyai keahlian dibidang manajemen risiko.
The Risks Monitoring Committee comprises two Independent Commissioners, one of which serves as the Chairman, and two independent persons, respectively one member whose expertise is in the line of finance/banking and one other member whose expertise is in the line of risks management.
Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Randy Hartanto Lie Anggota : Sugiarto Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto
The composition of the Risks Monitoring Committee on 31 December 2009 was as follows: Chairman : Randy Hartanto Lie Members : Sugiarto Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto
Selama tahun 2009, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku antara lain telah melakukan rapat 7 kali dan membahas pengelolaan risiko di Bank Jasa Jakarta berikut profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya.
During 2009 the Risks Monitoring Committee carried out its duties and functions in accordance with the prevailing regulations and among others convened 7 meetings and discussed risks management at Bank Jasa Jakarta and its risks profiles with the other related parties.
Komite Remunerasi dan Nominasi
The Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi; kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan sistem remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
The Remuneration and Nomination Committee formed by the Board of Commissioners has the duties to evaluate and to stipulate the number of members and the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors; the criteria for selecting new members of the Board of Commissioners and the Board of Directors; the candidates to be appointed as members of the Board of Commissioners and the Board of Directors; and the correct remuneration system for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan beranggotakan satu orang Komisaris dan satu orang perwakilan karyawan. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Remuneration and Nomination Committee comprises one Independent Commissioner serving simultaneously as the Chairman and one Commissioner and one representative of the employees.The composition of the Remuneration and Nomination Committee on 31 December 2009 was as follows:
Ketua Anggota
: Mintolo Hardiyanto : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Di tahun 2009, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 10 kali rapat. Berkaitan dengan pengangkatan anggota Direksi baru Bank Jasa Jakarta, melalui proses nominasi yang sistematis dan obyektif serta mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan Bank, Komite telah memberikan rekomendasi kepada Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Pada tahun yang sama, juga direkomendasikan pengangkatan calon anggota Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/ Komisaris/Karyawan kepada Dewan Komisaris.
The Remuneration and Nomination Committee convened a total of 10 meetings in 2009. Related to the appointment of new members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta, through a systematic and objective nomination process and taking the Bank managements responsibilities into consideration, the Committee gave recommendations to the Board of Commissioners for a report to the General Meetings of Shareholders. In the same year, recommendations were made for appointing members of the Risks Monitoring Committee, the Audit Committee and the proposals for the increase of salary/fees for the members of the Board of Commissioners/the Board of Directors/the employees to the Board of Commissioners.
Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi
The Committees responsible to the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi membentuk beberapa Komite Eksekutif yang memiliki lingkup dan tanggung jawab
In carrying out its duties, the Board of Directors forms several Executive Committees which have the scope and responsibilities
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Beberapa komite eksekutif tersebut adalah: Komite Manajemen Dana Komite Kebijakan Perkreditan Komite Kredit Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Personalia
pursuant to their respective lines. Some of the said Executive Committees are: Asset Liability Committee Credit Policies Committee Credit Committee Information Technology Steering Committee Risks Management Committee Personnel Committee
Komite Manajemen Dana
Asset Liability Committee (ALCO)
Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee (ALCO) bertanggung jawab atas penentuan arah kebijakan dan strategi aset dan kewajiban Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian, pengelolaan risiko dan ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan. ALCO melakukan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan posisi dana pihak ketiga dan kredit Bank.
Asset Liability Committee (ALCO) is responsible for determining the direction of the policies and strategies of assets and obligations of Bank Jasa Jakarta having the principles of prudence, risks management and the prevailing regulations as the guidelines, including but not limited to the management of balance sheet structure, the liquidity, the rates of interests, the profitability and the growth. The ALCO convened periodic meetings for the evaluation of the assets and liabilities positions of the Bank and for maintaining the balance of third parties funds with the Banks credits.
Selama tahun 2009, ALCO yang beranggotakan Direksi, Kepala Divisi dan pejabat terkait telah mengadakan 12 kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk-produk aset dan liabilities, menjaga posisi likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca.
During 2009, the ALCO which members comprised the Board of Directors, the Divisional Heads and the related officials convened a total of 12 meetings with important decisions, which include the adjustment of the rates of interests of the assets and liabilities products, the maintenance of the liquidity position at a good and safe level and maintaining the balance of the balance sheets composition.
Komite Kebijakan Perkreditan
The Credit Policies Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk memutuskan dan menetapkan kebijakan, peraturan, arah dan strategi perkreditan dengan memenuhi prinsip kehati-hatian dan mengawasi agar kebijakan perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan secara baik dan konsisten. Selain itu, Komite ini juga melakukan penyempurnaan/perubahan kebijakan perkreditan sesuai dengan kompleksitas/skala usaha bank dan peraturan perkreditan yang berlaku, pemantauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan kualitas aktiva produktif serta kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
This Committee is responsible for deciding on and stipulating the policies, regulations, directions and strategy of the credits by complying the principles of prudence and for supervising that the credit policies are applied and implemented in good order and consistently. Besides the above, this Committee also carries out the perfecting/amendment of the credit policies in accordance with the complexity/scale of the Banks business and the prevailing credit regulations, the monitoring of the Legal Lending Limit and the quality of the productive assets and the adequacy of the formation of the Allowance for Possible Losses of Earning Assets. This Committee, having the Board of Directors and the related officials as members, convenes meetings in accordance with the requirements.
Komite Kredit
Credit Committee
Komite kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
This Committee has the duties and the responsibilities for deciding credit approval in line with the limits which have been stipulated. This Committee has the Board of Directors and the related officials as the members, and convenes meetings in accordance with the requirements of the credit approval processes.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite ini bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha; kesesuaian proyek-proyek TI baik dengan rencana strategis, kebutuhan sistem informasi manajemen maupun kegiatan usaha bank; efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI; pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, dll. Komite yang beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan Manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara TI dan pengguna TI, melakukan rapat secara berkala.
This Committee is responsible for giving recommendations to the Board of Directors related to the Strategic Information Technology Plan in line with the business activities strategic plan; the appropriate implementation of the Information Technology projects either for the strategic plans, the management information system requirements as well as for the banking business activities; the effectivity of the steps to minimize the risks on the investments of the Bank in the Information Technology sector; the monitoring of the Information Technology performance and the enhancement efforts thereof; the finalization efforts of problems related to Information Technology, etc. This Committee, with the members being the Directors for Information Technology and Risks Management as well as the officials related to organizing and using Information Technology, convenes periodic meetings.
Komite Manajemen Risiko
Risks Management Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta telah memiliki kerangka manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, Komite Manajemen Risiko bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi pengelolaan risiko secara keseluruhan dan merumuskan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang akan diterapkan Bank Jasa Jakarta ke depan. Dengan adanya Komite Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Bank Jasa Jakarta secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, koordinatif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
This Committee is responsible for ensuring that Bank Jasa Jakarta has an effective risks management framework in line with its prudence principle. For this purpose the Risks Management Committee has the duty to stipulate and to evaluate the risks management and to formulate the strategies and the risks management policies which shall be applied by Bank Jasa Jakarta in the future. With the existence of the Risks Management Committee, the risks management of Bank Jasa Jakarta can be carried out integrally, directely coordinatively and continuously for enhancing the business performance. This Committee, which consist of the members of the Board of Directors and the related officials, convenes periodic meetings, including but not limited to, the discussions on the risks profiles of the Bank.
Komite Personalia
Personnel Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan terkait dengan remunerasi karyawan, sistem seleksi, prosedur dan kriteria evaluasi penerimaan karyawan, sistem performance appraisal, peningkatan disiplin dan moral kerja karyawan, pelaksanaan rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk menghindari kejenuhan, peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ ketrampilan (transfer knowledge). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
This Committee is responsible for setting regulations related to the remunerations of the employees, the selection system, the procedure and criteria of recruiting employees, the performance appraisal system, the increase of the employees work discipline and moral, the implementation of the rotation and transfer between work units to avoid saturation, the enhancement of productivity and the process of knowledge transfer. This Committee, which consist of the members of the Board of Directors and the related officials, convenes meetings in accordance with the requirements.
F. Fungsi Kepatuhan
F. Function of Compliance
Mempertimbangkan bahwa perbankan sebagai sektor yang highly regulated, maka menjadi sangat penting adanya mekanisme untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung hal tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuk serta menugaskan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh
Taking into consideration that banking is a highly regulated sector, it is very important that there is a mechanism to ensure the existence of a compliance to the prevailing legal regulations. To support this matter, Bank Jasa Jakarta has appointed a Compliance Director. Thereof, the Compliance Director who is assisted by a Compliance Work Unit, stipulate the steps for
Satuan Kerja Kepatuhan untuk menetapkan langkah, memantau dan menjaga agar operasional Bank Jasa Jakarta tidak menyimpang atau melanggar ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan.
monitoring and ensuring that the operations of Bank Jasa Jakarta are not deviating from or transgressing the prudence provisions in banking.
Sepanjang tahun 2009 Bank Jasa Jakarta berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen.
During 2009 Bank Jasa Jakarta has succeeded in maintaining the compliance to the prevailing legal regulations and the other stipulated standards of compliance. The function of compliance, which has gone on well, shall continuously be developed by enhancing the quality of comprehension of the prevailing regulations, the enhancement of monitoring and appraising the decision-making and or the management policies.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan dan hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Pimpinan unit terkait termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
The Compliance Director continuously monitor the implementation of the principle of compliance including the implementation of corrections which must be made and from these monitoring results periodic reports are made. To support the commitment in the implementation of the compliance principle, the Compliance Director holds meetings with the Board of Directors and the heads of the related units, which includes meetings for the implementation of communication and socialization of the matters related to the prevailing laws, regulations and new standards.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
G. Internal Audit Task Force (SKAI)
Satuan Kerja Adit Intern (SKAI) Bank Jasa Jakarta merupakan organ penting dalam rangka memastikan terlaksananya check and balances. Peran dan fungsi SKAI akan senantiasa ditingkatkan dalam upaya untuk memberikan masukan yang lebih strategis dalam pengelolaan aktivitas operasional perbankan. Peningkatan peranan SKAI selain diarahkan untuk mengawasi risk asset Bank Jasa Jakarta dan penerapan pengawasan berbasis risiko (risk base supervision) tetapi juga diharapkan sebagai early warning signals bagi manajemen berupa masukan - masukan khususnya dalam mengamankan asset perusahaan serta meningkatkan kecukupan dan efektivitas internal control.
The Internal Audit Task Force (SKAI) of Bank Jasa Jakarta plays an important role in ensuring the implementation of check and balance. The role and the function of SKAI shall continuously be upgraded in the efforts to give more strategic input for the management of the banking operational activities. The increasing role of the SKAI, aside from being directed to monitor Bank Jasa Jakartas risk assets and the application of risk based supervision, is also expected to function as an early warning signals to the management in the form of input, especially in safeguarding the assets of the Company and to enhance the sufficiency and effectivity of the internal control.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2009 ini, Bank Jasa Jakarta telah berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, juga pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan yang konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar.
The quality of the internal control system as a whole has shown sufficiently satisfactory results. In 2009, Bank Jasa Jakarta had tried to make the internal control system work effectively and efficiently, and to implement consistent control system and procedures and to maintain a condusive working environment in the efforts of the internal control. The function of the internal monitoring is carried out with a systematic auditing system and currently, the utilization of a risk based approach has been developed so that the priority of the monitoring shall be made on a process or a unit which has a greater risk.
SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang
The SKAI works pursuant to an annual audit schedule which
sebelumnya telah disetujui oleh Komisaris dan Presiden Direktur. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Audit akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkahlangkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
is approved by the Board of Commissioners and the President Director earlier. The findings of the SKAI are directly reported to the President Director and the Board of Commissioners with carbon copies to the Compliance Director. The Board of Commissioners, based on the recommendation of the Audit Committee shall monitor and confirm whether the management has taken sufficient steps towards the said audit findings.
Tuntutan Hukum
Legal Claims
Per 31 Desember 2009, Bank tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank.
On 31 December 2009, there were no significant legal claims against the Bank from third parties which may influence the business activities of the Bank.
Penunjukan Auditor Independen
Appointment of an Independent Auditor
Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Drs. Ec. J. Tanzil & Rekan dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009.
Pursuant to the authority conferred by the Annual General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners appointed the Drs. Ec. J. Tanzil & Partners Accountant Office for auditing the financial report of Bank Jasa Jakarta for the financial year ending on 31 December 2009.
Transaksi Hubungan Istimewa
Related Parties Transactions
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Untuk rincian mengenai transaksi hubungan istimewa dapat dilihat pada catatan 29 pada Catatan Atas Laporan Keuangan yang diaudit.
Transactions with parties having special relationships are made on the normal terms and conditions as has been done with other third parties. The specification on the special relationship transactions can be seen on note 29 of the audited Notes On the Financial Report.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event
Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2009 sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
No events occurred after the Balance Sheets date, i.e. 31 December 2009, until the issue of this annual report which have a significant influence on the continuation of the Banks business.
Bank Jasa Jakarta menyadari bahwa nasabah adalah modal utama untuk pengembangan dan pertumbuhan Bank selama ini. Oleh karena itu, Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk memberikan service atau pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank Jasa Jakarta mengandalkan produk dan layanan yang ada, yang senantiasa dievaluasi dan disempurnakan berdasarkan pemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanan disesuaikan dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan.
Bank Jasa Jakarta realizes that the customers are the principal capital for the development and the growth of the Bank up till now. And because of this, Bank Jasa Jakarta has the commitment to give the best service to the customers. Realizing that the aspect of product and service development is a key factor for the growth of a sustained banking business, Bank Jasa Jakarta relies on the existing products and services which are continuously evaluated and perfected based on the comprehension of the customers requirements. The efforts for enhancing the products and the services in accordance with the customers requirements are among others made by the addition of features to and by the modification of the products and services.
Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
The products and services made available by Bank Jasa Jakarta consist of :
Produk Simpanan Giro Tabungan Jasa Tabungan Poin Jasa Tabungan Sejahtera Tabungan Berjangka Deposito Sertifikat Deposito
Funding Products Demand Deposit Jasa Saving Poin Jasa Saving Sejahtera Saving Berjangka Saving Time Deposits Certificate Deposits
Kredit Kredit Rekening Koran Kredit Aksep Kredit Persekot Kredit Pemilikan Mobil Kredit Pemilikan Rumah Bank Garansi
Credits Overdraft Facility Promissory Note Loans Persekot Loans Car Loans Housing Loans Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions Foreign Currencies Exchange
Jasa Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Transfer/Kliring/Inkaso Pembayaran tagihan listrik dan telepon Pembayaran pajak
Services Automatic Teller Machine (ATM) Transfers/Clearings/Collections Payments of Electricity and Telephone Bills Payments of Taxes
Sebagai wujud kepedulian Bank Jasa Jakarta terhadap kondisi masyarakat sekitar, Bank Jasa Jakarta selalu berpartisipasi dengan memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, diantaranya pelayanan pengobatan, donor darah, pembagian beras dan sumbangan kegiatan sosial lainnya. Tujuan kegiatan tersebut adalah memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat/penduduk/rakyat yang kurang mampu di wilayah sekitar.
As a realization of its involvement and concern to the society in the surroundings, Bank Jasa Jakarta has always participated in providing aid in various forms, such as medical care, blood donations, rice distributions and donations to other social activities. The aims of these activities are to foster the involvement and the concern and commitment of the entire Management and employees of Bank Jasa Jakarta in social and public responsibilities, particularly towards the economically disadvantaged society/residents/people in the surroundings.
Selama tahun 2009, Bank Jasa Jakarta bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia) telah mengadakan Bakti Sosial berupa Pelayanan Pengobatan bagi masyarakat di sekitar Kantor Bank Jasa Jakarta. Bakti Sosial Pengobatan ini masing-masing dilakukan pada:
In 2009, Bank Jasa Jakarta cooperated with the Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia in organizing a Social Work in the form of Medical Care for the residents around the offices of Bank Jasa Jakarta. This Medical Social Work were held respectively on :
Tanggal 25 April 2009 di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta, Jl. Tiang Bendera III No. 26-32 Jakarta; Tanggal 9 Mei 2009 di Kantor Cabang Pembantu Tanah Abang, Pertokoan Tanah Abang Bukit, Jl. K.H. Fachrudin No.36 Blok D/17, Jakarta; Tanggal 30 Mei 2009 di Yayasan Pendidikan Triratna (Wilayah Kantor Cabang Pembantu Gajah Mada, Jl. Gajah Mada No.27 E-F, Jakarta).
25 April 2009 at the Head Office of Bank Jasa Jakarta, Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta; 9 May 2009 at the Tanah Abang Sub Branch Office, Tanah Abang Bukit Shopping Complex, Jl. K.H. Fachrudin No. 36, Block D/17, Jakarta; 30 May 2009 at the Yayasan Pendidikan Triratna (the Region of the Gajah Mada Sub Branch Office, Jl. Gajah Mada No. 27 E-F, Jakarta).
Pelayanan Pengobatan yang dilakukan meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat secara gratis. Dalam tiga kegiatan tersebut, total warga masyarakat yang dilayani mencapai ±1.500 warga.
The Medical Care consisted of general practitioner services, dentistry and free medicines. In these three activities referred to, the total number of the residents who had been given medical care reached around 1,500 persons.
Demikian halnya dengan kegiatan donor darah yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah dan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) juga dilaksanakan secara rutin setiap 3 bulan bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta.
The blood donation activities which involved the management, employees and customers and the cooperation with the Indonesian Red Cross were carried out quarterly at the Head Office of Bank Jasa Jakarta.
Kegiatan sosial rutin lainnya yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta adalah Pembagian Beras kepada para warga dan petugas pamong praja di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Total beras yang dibagikan 18,9 ton untuk 1.265 warga dan masing-masing mendapatkan 15 kg beras.
Other routine social activities carried out by Bank Jasa Jakarta were Rice Distributions to the residents and the civil servants in the region surrounding the Head Office of Bank Jasa Jakarta at Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta. These activities were carried out two weeks before the Idul Fitri Holidays and form annual routine activities conducted by Bank Jasa Jakarta since 2000 with the aims of enlightening the residents burdens in facing the price increase of the basic food necessities. The total quantity of the distributed rice was 18.9 tons to a total of 1,265 persons where each person received 15 kg. rice.
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank Jasa Jakarta tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha baik secara makro maupun mikro dan hal tersebut dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta. Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Jasa Jakarta telah melakukan pengelolaan risiko yang didasarkan pada pendekatan menyeluruh berupa tahapan kegiatan yang sistematis meliputi risk awareness, risk identification, risk measurement, risk monitoring, dan risk mitigation.
In carrying out business activities, Bank Jasa Jakarta is not free from various business risks, either in macro as well as in micro, and this fact may give a positive or a negative impact on the continuation of the business of Bank Jasa Jakarta. In line with the Regulation Number 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 of Bank Indonesia on the Application of Risks Management for General Banks, Bank Jasa Jakarta has conducted a risks management based on all-out approach in the form of systematic activities comprising risk awareness, risk identification, risk measurement, risk monitoring and risk mitigation.
Faktor dan Pengelolaan Risiko
The Risk Factors and Management
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank Jasa Jakarta selama ini mengelola 5 (lima) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko kepatuhan. Pengelolaan risiko-risiko dimaksud oleh Bank Jasa Jakarta, dapat dijelaskan sebagai berikut:
In accordance with the regulation of Bank Indonesia, up till now Bank Jasa Jakarta manages 5 (five) kinds of risks, to wit credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk and compliance risk. The management of the risks referred to by Bank Jasa Jakarta can be elucidated as follows:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Pengelolaan risiko kredit terkait dengan potensi kerugian akibat ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban keuangan kepada Bank Jasa Jakarta. Beberapa faktor risiko kredit, antara lain nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya sesuai perjanjian, kebijakan pemerintah yang berpengaruh negatif terhadap kondisi dan prospek usaha debitur, bencana alam atau kejadian yang berada diluar kontrol Bank Jasa Jakarta sehingga mempengaruhi debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank Jasa Jakarta.
The management of the credit risk is related to the potential losses due to the incapability of a customer in meeting the financial obligations towards Bank Jasa Jakarta. There are several factors of the credit risk, such as inability of the customer to meet his obligations in accordance with the agreement, government policies which have negative impact on the business conditions and prospects of the debtor, natural disasters or events beyond the control of Bank Jasa Jakarta, which have an impact on the debtor to meet his obligations towards Bank Jasa Jakarta.
Pengelolaan Risiko Kredit dilakukan melalui diversifikasi portofolio kredit, pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian serta penetapan kebijakan dan prosedur kredit yang menyeluruh.
The management of the credit risk is conducted through a diversification of the credit portfolio, the allocation of sufficient amounts of provisions to cover potential losses and the application of the over-all policies and credit procedures.
2. Risiko Likuiditas
2. Liquidity Risk
Risiko likuiditas berkaitan dengan kemampuan Bank Jasa Jakarta dalam hal kecukupan dana untuk menanggung kewajiban dan komitmennya. Risiko likuiditas pada prinsipnya dapat disebabkan adanya mismatch antara asset dan liability.
The liquidity risk is related to the capability of Bank Jasa Jakarta in providing sufficient funds to cover its obligations and commitments. The liquidity risk can be caused by a mismatch between assets and liabilities.
Pengelolaan likuiditas Bank Jasa Jakarta melibatkan unit-unit yang meliputi Unit Kerja Pembukuan, Unit Kerja Treasuri dan ALCO. Unit pembukuan sebagai ALCO Support Group membantu ALCO yang bertanggungjawab memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, sedangkan Unit Treasuri menjalankan operasional pengelolaan likuiditas.
The management of the liquidity risk by Bank Jasa Jakarta involves units such as the Accounting Work Unit, Treasury Work Unit and ALCO. The Accounting Unit as a support group of ALCO assists ALCO who has the responsibility for formulating the liquidity strategy and the rate of interests level; whereas the Treasury Unit carries out the operations of the liquidity management.
3. Risiko Pasar
3. Market Risk
Risiko pasar diukur berdasarkan komponen faktor risiko suku bunga. Risiko suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat suku bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara asset dan liability Bank Jasa Jakarta. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing.
The market risk is measured based on risk factor components of interest rate. The interest rate risk is related to the movement of the interest rate levels which is not in line with the position of the repricing gap between assets and liabilities of Bank Jasa Jakarta. Several factors causing the market risk are the movement of the interest rate of funds as well as of credits related to the repricing policy.
Untuk memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank Jasa Jakarta menerapkan kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan.
To lessen the impact of market risk, Bank Jasa Jakarta applies the policy of an over-all safety supported by a strict control mechanism to ensure that the entire activities are not deviating from the stipulated regulations.
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko operasional terkait dengan kerugian yang timbul dan diakibatkan adanya kesalahan dalam operasional bank dan kondisi ekstern. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko operasional ini antara lain kesalahan manusia atau akibat kesalahan teknis, kegagalan dalam proses bisnis, kesalahan administrasi dan legal serta tidak berfungsinya sistim informasi dan teknologi.
The operational risk is related to the losses arising from and caused by errors in the banks operations and external conditions. Several factors which influence the operational risk are human error or the consequence of technical errors, the failure of a business process, administration and legal errors and a non-functioning technology and information system.
Dalam pengelolaan risiko operasional, setiap unit kerja (risk taking unit) bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada.
In the operational risk management, each of the risk-taking unit is responsible for all the risks arising from the daily activities by adhering to all existing policies and procedures.
5. Risiko Kepatuhan
5. Compliance Risk
Risiko kepatuhan terkait dengan risiko yang terjadi karena Bank Jasa Jakarta tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan ini antara lain pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan fungsi pengendalian intern tidak berjalan sebagaimana mestinya.
The compliance risk is related to the risks arising from the inability of Bank Jasa Jakarta to comply with or the legal regulations and the internal regulations. Several factors which influence the compliance risk are transgressions of the prevailing regulations and disfunction of the internal control.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa menyempurnakan fungsi pengendalian intern yang independen melalui SKAI, Bagian Internal Control dan Satuan Kerja Kepatuhan untuk melakukan sosialisasi ketentuan intern/ekstern dan evaluasi atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap perundangan dan peraturan yang berlaku.
In the compliance risk management, Bank Jasa Jakarta is always perfecting the function of an independent internal control through the SKAI, the Internal Control Division and the Compliance Work Unit by carrying out the socialization of the internal/external regulations and the evaluation on the compliance of Bank Jasa Jakarta with the prevailing laws and regulations.
Profil Risiko
Risk Profiles
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, penilaian profil risiko di Bank Jasa Jakarta ditentukan dengan menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system) dengan hasil akhir yang disebut dengan Risiko Komposit.
In accordance with the provision of Bank Indonesia, the evaluation of risk profiles at Bank Jasa Jakarta is determined by grouping the results of the exposures of risks inherent to functional activities (inherent risks) with the adequacy of a risk control system with an end-result called the Risk Composite.
Secara keseluruhan, profil risiko yang dimiliki Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2009 berdasarkan self assessment tergolong Low dengan kecenderungan menurun. Risiko komposit yang rendah diindikasikan dengan risiko inheren yang rendah (low) dengan kombinasi sistem pengendalian risiko yang memadai (acceptable).
In overall, the risk profiles possessed by Bank Jasa Jakarta on 31 December 2009 on a self-assessment basis are Low with a decreasing trend. A low risk composite is indicated by a low inherent risk with a combination of an acceptable risk control system.
Dalam lingkungan usaha yang dinamis dan berubah dengan pesat, tuntutan dan harapan masyarakat terhadap industri perbankan telah meningkat semakin kompleks. Di sisi lain, bank harus berhadapan dengan berbagai peraturan baru serta memenuhi ketentuan perundang-undangan serta memastikan kegiatan operasinya telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku. Lingkungan yang semakin kompleks, menuntut bank untuk memiliki platform TI yang efektif dan efisien.
In a dynamic and fast changing business world, the public demands and expectations from the banking industry are growing more complicated. On the other hand, the banks must face many new regulations and comply with the legal provisions and ensure that their operational activities have complied with all prevailing regulations. An increasingly complicated environment forces banks to have an effective and efficient Information and Technology platform.
Fokus pengembangan teknologi informasi Bank Jasa Jakarta dilakukan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur, penyempurnaan proses bisnis, konsolidasi organisasi dan efisiensi operasional serta senantiasa menjaga service excellence. Dengan fokus tersebut maka infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki Bank Jasa Jakarta ini diharapkan mampu mendukung pengembangan bisnis dimasa mendatang. Di sisi lain, pengendalian keakuratan operasional teknologi informasi juga mendapat perhatian yang sangat serius, karena sangat terkait dengan pengelolaan hubungan dan citra Bank Jasa Jakarta dengan nasabah dan masyarakat luas. Untuk menunjang hal tersebut, beberapa langkah yang telah dan akan dilakukan, meliputi: Evaluasi dan penyempurnaan program/aplikasi perbankan untuk kelancaran kegiatan operasional. Evaluasi dan penyempurnaan sistem pengamanan (security) operasional, transaksi dan/ atau data. Evaluasi kinerja core banking system yang ada serta kehandalannya dalam memfasilitasi perkembangan bisnis bank.
The focus of the information technology development of Bank Jasa Jakarta is made for enhancing the infrastructure capacity, perfecting business processes, consolidating the organization and operational efficiency and continuously maintaining a service excellence. With this focus, the information technology infrastructure possessed by Bank Jasa Jakarta is expected to be capable of supporting the future business developments. On the other hand, the control of the information technology operational accuracy must be seriously observed, because it affects the communications and image of Bank Jasa Jakarta with the customers and the general public. To support this matter, several steps that exist and shall be made, are as follows : The evaluation and perfection of the banking programs/ applications for facilitating the operational activities; The evaluation and perfection of the operational security, transactions and/or data; The evaluation of the existing core banking systems performance and its reliability in facilitating the development of the banking business.
Sumber daya manusia merupakan salah satu asset terpenting bagi Bank Jasa Jakarta. Sejalan dengan kebijakan strategi usaha, Bank Jasa Jakarta secara sistematis telah mencanangkan program-program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Peningkatan jumlah SDM disertai dengan program peningkatan kualitas dimaksudkan agar tercipta efisiensi dalam organisasi serta peningkatan produktifitas kerja.
Human resources is one of the most important assets of Bank Jasa Jakarta. In line with the business strategy policies, Bank Jasa Jakarta has systematically organised programs to enhance the quantity as well as the quality of its human resources. The increase of the number of employees accompanied with a qualified enhancing program are aimed to create efficiency in the organization and increase work productivity.
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Keterangan Description Jenjang Jabatan/ Rank Title : Direksi/ Director Manager/ Manager Supervisor/ Supervisor Staff/ Staff Jumlah/ Total Jenjang Pendidikan/ Education Level : Pasca Sarjana/ Post Graduate Sarjana/ Graduate Akademi/ Diploma SLTA/ High Scholl SLTP dan Lain-lain/ Elementary and others Jumlah/ Total Kelompok Usia/ Age Group : s/d 30 tahun/ up to 30 years 31 s/d 40 tahun/ 31 - 40 years old 41 s/d 50 tahun/ 41 - 50 years old 50 tahun ke atas/ over 50 years Jumlah/ Total
2008 Jumlah/ Amount
2009 %
Jumlah/ Amount
%
4 12 30 240 286
1.40% 4.20% 10.49% 83.91% 100.00%
5 14 28 263 310
1.61% 4.52% 9.03% 84.84% 100.00%
4 106 30 119 27 286
1.40% 37.06% 10.49% 41.61% 9.44% 100.00%
9 112 39 123 27 310
2.90% 36.13% 12.58% 39.68% 8.71% 100.00%
98 106 62 20 286
34.27% 37.06% 21.68% 6.99% 100.00%
127 105 61 17 310
40.97% 33.87% 19.68% 5.48% 100.00%
Pengembangan SDM dilaksanakan secara berke-sinambungan dengan tujuan agar tercipta SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek, terutama dalam operasional perbankan sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dalam mengembangkan serta meningkatkan usaha Bank Jasa Jakarta dimasa mendatang. Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan karyawan disesuaikan dengan rencana dan strategi usaha Bank Jasa Jakarta, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dalam bidang kredit, pemasaran dan operasi.
The development of the human resources aspect is carried out continuously with the aim to provide a qualified and reliable employees in all aspects, particularly in the operational banking so that they are capable of meeting challenges in developing and enhancing the business of Bank Jasa Jakarta in the future. The development of the knowledge and skills of the employees is adjusted with the business planning and the strategy of Bank Jasa Jakarta, so that the trainings are focused on the enhancement of service quality for credits, marketing and operations.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan program pelatihan telah dilakukan secara berkala dan konsisten. Hal tersebut didasari keyakinan bahwa pelatihan yang dilakukan tersebut
In its implementation, the training programs have been carried periodically and consistently with the expectations that the implemented trainings shall enhance the skills and the
akan dapat meningkatkan keteram-pilan dan keahlian setiap karyawan dalam bidang profesinya masing-masing dan dapat memperkuat pondasi organisasi. Oleh karena itu, pemenuhan SDM yang handal dan profesional mutlak diperlukan dan menjadi fokus perhatian Bank Jasa Jakarta seiring dengan berkembangnya jaringan kerja dan usaha Bank Jasa Jakarta.
expertise of each of the employees in her/his respective line of profession and can strengthen the organizations foundation. Accordingly, the existence of reliable and professional employees is absolutely needed and becomes the focus of attention of Bank Jasa Jakarta together with the development of the working network and business of Bank Jasa Jakarta.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang terkait mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2009, pengurus bank dan pajabat yang terkait yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
In accordance with the prevailing provisions, the management of the Bank and the related officials have the obligations to obtain risk management certifications. On 31 December 2009, the management of the Bank and the related officials have participated in risk management certifications which are as follows:
Sertifikasi Manajemen Resiko Risk Management Certification Komisaris/ Commissioners Direksi/ Directors Divisi/ Divisions Supervisor/ Supervisors Staff/ Staffs Total
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
1 13 5 19
3 5 8
2 2
2 5 1 8
Total 3 5 4 20 5 37
Memasuki tahun 2010, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga momentum pertumbuhan di tengah masih adanya risiko pemulihan perekonomian global. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dengan didukung kinerja ekspor dan kuatnya permintaan domestik. Dari sisi perbankan, kebijakan perbankan di tahun 2010 akan diarahkan untuk semakin meningkatkan ketahanan peranan industri perbankan dalam mendukung pertumbuhan yang berkualitas.
Entering the year 2010, the prime challenge the Bank is facing is how to maintain the growth momentum in the middle of a situation in which there are still the risks of the global economic recovery. The Bank of Indonesia forecasts a better economic growth with the support of the export performance and the strong domestic demands. From banking point of view, the banking policies in 2010 will be directed towards an increasing enhancement of the banking industrys resilience in supporting a growth with quality.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dan sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang kian meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2010 Bank Jasa Jakarta mencanangkan perencanaan bisnis dan menetapkan prioritas peningkatan kinerja dengan strategi sebagai berikut: Pola pemberian kredit tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dengan orientasi target market ke retail business. Kondisi pendanaan yang stabil dan likuiditas yang terjaga dengan baik tetap dipertahankan. Kegiatan penghimpunan dana mengandalkan produk pendanaan yang ada dengan penambahan fitur sesuai kebutuhan nasabah.
To anticipate this matter and simultaneously enhance the growth and the development of a business which is gradually increasing year by year, Bank Jasa Jakarta in 2010 shall announce a business plan and stipulate the priority to enhance the performance with the following strategy: The credit pattern shall still have the principle of prudence as its guideline with a target orientation towards retail business. A stable funding and a well guarded liquidity condition shall be maintained. The collection of funds shall rely on the existing funding products with the addition of features as according to the requirements of the customers.
Sepanjang tahun 2009, ditengah proses konsolidasi internal yang dilakukan Bank Jasa Jakarta dan kondisi pemulihan krisis ekonomi global yang masih berlanjut, Bank Jasa Jakarta masih tetap berhasil meningkatkan kinerja keuangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebagaimana tercermin pada peningkatan total aktiva, kredit, dana pihak ketiga, laba dan permodalan. Pembahasan dan analisa atas laporan keuangan berikut ini menggambarkan kemajuan yang telah diraih Bank Jasa Jakarta selama tahun 2009 dan kesiapannya menyongsong masa depan.
In 2009, in the middle of the internal consolidation process carried out by Bank Jasa Jakarta and the recovery conditions of the continuing global economic crisis, Bank Jasa Jakarta was still able to improve its financial performance compared to that of the year before as reflected in the increase of the total assets, credits, third parties funds, profits and equity. The following discussion and analysis on the financial report reflects the excellent progress achieved by Bank Jasa Jakarta in 2009 and its readiness to welcome the future.
HASIL USAHA
BUSINESS ACHIEVEMENTS
Laba bersih sampai dengan akhir tahun 2009 meningkat sebesar 28.04% hingga mencapai Rp63,45 miliar, dari Rp49,55 miliar di tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity- ROE) menjadi 13.51% dari tahun sebelumnya sebesar 12.42%. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penghasilan bunga bersih sebesar 30.77% sejalan dengan kenaikan portfolio kredit dan penurunan biaya dana. Selain itu, investasi dalam surat berharga di tahun 2009 juga memberikan keuntungan sebesar Rp73,47 miliar, meningkat dari Rp57,83 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut juga didukung oleh pelaksanaan program efisiensi sebagaimana tercermin dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) yang mencapai 75.20% menurun dari 78.07% pada tahun sebelumnya.
The net profits until the end of 2009 increased with 28.04% so that it reached Rp. 63.45 billion from Rp. 49.55 billion the year before. This fact resulted in the Return on Equity to increase to 13.51% from 12.42% the year before. This increase was caused by the increase of the net interest revenues of 30.77% in line with the increase of the credit portfolio and the decrease of the costs of funds. Moreover the investments in securities in 2009 also made a profit of Rp. 73.47 billion, an increase from Rp. 57.83 billion the year before. The increase referred to was also supported by the implementation of the efficiency program as reflected from the ratio Operational Costs against Operational Revenues (BO/PO) which reached 75.20%, a decrease from 78.07% the year before.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga termasuk komisi yang terkait dengan penyaluran kredit selama tahun 2009 meningkat sebesar 10.76% menjadi Rp345,15 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp311,61 miliar. Faktor utama peningkatan penghasilan bunga adalah peningkatan penghasilan bunga dari kredit dan surat berharga yang masingmasing meningkat 8,57% dan 27,04% serta masing-masing memberikan kontribusi terhadap pendapatan bunga masingmasing 76.64% dan 21.29%. Peningkatan penghasilan bunga dari kredit dan surat berharga tersebut sejalan dengan peningkatan rata-rata posisi kredit dan surat berharga selama tahun 2009.
The interests income, including the commissions related to the credit extensions in 2009, increased with 10.76% to Rp. 345.15 billion compared to the year before at Rp. 311.61 billion. The main factor of the increase of interest income is the increase of revenues of interests from credits and securities which respectively increased with 8.57% and 27.04% and each gave a contribution to the revenues of interests amounting to 76.64% and 21.29% respectively. This increase of the revenues of interests from credits and securities was in line with the average increase of the credit and securities positions in 2009.
sebelumnya sebesar Rp189,04 miliar. Beban bunga untuk deposito memberikan kontribusi sebesar 90.02% dari total beban bunga. Penurunan beban bunga ini sejalan dengan trend penurunan bunga dana pihak ketiga.
compared to Rp. 189.04 billion of the year before. The costs of interests for time deposits gave a contribution of 90.02% from the total costs of interests. The decrease of the interest expenses was in line with trend of decrease of interests for third parties funds.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga bersih sampai dengan akhir tahun 2009 meningkat 30.77% menjadi Rp 160,28 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 122.56 miliar. Hal ini disebabkan karena disatu sisi pendapatan bunga meningkat , sementara beban bunga mengalami penurunan sebagaimana diuraikan sebelumnya.
The net interest income until the end of 2009 increased with 30.77% to Rp.160.28 billion compared to Rp. 122.56 billion of the year before. This increase was caused by the increase of interest income on one side, whereas the interest expenses decreased as explained above.
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga/ Interest Income and Expenses Graphic (dalam jutaan rupiah)/ (in million Rupiah) 345,150 311,605
189,043
Pendapatan Bunga Interest Income
184,866 160,283
122,561
2009
Beban Bunga Interest Expenses Pendapatan Bunga - Bersih Net Interest Income
2008
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Other Operational (Expenses) Income
Pendapatan operasional lainnya selama 2009 adalah sebesar Rp14,63 miliar relative sama dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 14,58 miliar. Sementara itu, beban operasional selama tahun 2009 menurun 5,50% menjadi Rp 62,29 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 65,92 miliar.
The operational income in 2009 was amounting to Rp.14.63 billion which is relatively the same as the achievement in the year before, namely Rp. 14.58 billion. While in the meantime, the operational costs dropped with 5.50% to Rp. 62.29 billion in 2009 compared to Rp. 65.92 billion in the year before.
Beban Operasional
Operational Expenses
Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada beban administrasi dan umum sebesar 20,10% menjadi Rp 16,85 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 21,09 miliar. Beban promosi pun juga mengalami penurunan 14,34% menjadi Rp 9,53 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 11,13 miliar. Sementara beban personalia mengalami peningkatan sebesar 6.55% menjadi Rp 35,91 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 33,89 miliar. Penurunan beban operasional ini menunjukkan bahwa perusahaan berjalan dengan lebih efektif
A significant drop occurred in the administration and general costs with 20.10% to Rp. 16.85 billion compared to Rp. 21.09 billion in the year before. The promotion costs also decreased with 14.34% to Rp. 9.53 billion compared to Rp. 11.13 billion in the year before. Whereas the personnel costs increased with 6.55% to Rp. 35.91 billion compared to Rp. 33.89 billion in the year before. The decrease of the operational costs shows that the Company is running more effectively and efficiently as seen from the improvement of the operational costs to the operational revenues ratio to 75.20% in 2009
dan efisien yang terlihat dari membaiknya rasio beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional menjadi 75.20% di tahun 2009 dari 78.07% di tahun sebelumnya.
compared to 78.07% in the year before.
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya/ Other Operational Income and Expenses Graphic (dalam jutaan rupiah)/ (in million Rupiah) 71,066 62,289
65,927 51,028
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
14,362 14,583
Beban Operasional Lainnya - Bersih Net - Other Operating Expenses
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Beban penyisihan penghapusan atas aktiva produktif dan non produktif selama tahun 2009 adalah sebesar Rp23,38 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 168 juta. Dengan tambahan tersebut, maka total PPAP yang di tahun 2009 mencapai Rp 59,71 miliar atau 42,29% dibandingkan PPAP tahun sebelumnya sebesar Rp 41,96 miliar. Rasio PPAP yang telah dibentuk ini dibandingkan dengan PPAP yang wajib dibentuk sesuai ketentuan Bank Indonesia mencapai 195.29%. Pemben-tukan PPAP yang jauh lebih besar daripada yang diwajibkan oleh ketentuan Bank Indonesia tersebut didasari pertimbangan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terkait dengan risiko kredit di tahun 2010 dan penerapan PSAK 50 & 55 khususnya terkait dengan proses impairment.
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak tahun 2009 mencapai Rp 89,83 miliar atau meningkat 24,72% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 72,02 miliar, sejalan dengan ekspansi usaha yang telah dijalankan selama tahun 2009. Sejalan dengan peningkatan laba tersebut, Rasio Return on Assets (ROA) pada tahun 2009 masing mencapai sebesar 3,10% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 2,58%.
POSISI KEUANGAN Total Aktiva Total Aktiva Bank Jasa Jakarta pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp3,26 triliun atau meningkat sebesar 14,51%
2008
2009
Allowance for Possible Losses of Earning Assets (PPAP) The allowance for possible losses of earning assets and nonproductive assets in 2009 was amounting to Rp. 23.38 billion compared to Rp. 168 million in the year before. With this increase, the total PPAP in 2009 reached Rp. 59.71 billion or increased with 42.29% compared to the PPAP of the year before amounting to Rp. 41.96 billion. The PPAP ratio that is formed compared to the PPAP obligated that is formed in accordance with the provision of Bank Indonesia reached 195.29%. The PPAP that is formed, which is greatly exceeding the figure as obligated by the provision of Bank Indonesia, was based on the consideration to anticipate the worst possibility related to credit risks in 2010 and the application of the PSAK 50 & 55 related to the impairment process.
Income before Taxes Income before taxes reached Rp.89.83 billion in 2009 or increased with 24.72% compared to Rp.72.02 billion in the year before, in line with the business expansions carried out in 2009. In line with the increase of the profits referred to, the Return on Assets ratio in 2009 reached the figure 3.10% which is an increase compared to 2.58% in 2008.
FINANCIAL POSITION Total Assets The total assets of Bank Jasa Jakarta at the end of 2009 was recorded at Rp. 3.26 trillion or an increase of 14.51% compared
Kualitas Aktiva Produktif/ Earning Assets Quality (dalam jutaan rupiah)/ (in million Rupiah) Keterangan/ Description
2008
Lancar/ Current Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
%
2009
%
3,001,709
97.70%
3,392,993
97.50%
46,045
1.50%
69,962
2.01%
Kurang Lancar/ Substandard
5,327
0.17%
12,263
0.35%
Diragukan/ Doubtful
7,265
0.24%
118
0.00%
Macet/ Loss
12,015
0.39%
4,589
0.13%
Total Aktiva Produktif/ Total Earning Assets
3,072,361
100.00%
3,479,925
100.00%
Total Kredit yang Diberikan/ Total Loans
1,978,573
2,260,771
24,607
16,970
Total NPL NPL (%) PPAP yang telah Dibentuk/ Allowance for Possible Losses PPAP yang Wajib Dibentuk/ Minimum Required Allowance % Pencapaian PPAP/ % PPAP
1.24%
0.75%
41,829
59,238
30,610
30,333
136.65%
195.29%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,85 triliun. Pertumbuhan aset terutama disebabkan oleh peningkatan total kredit. Selain itu, ditengah tingginya persaingan likuiditas di industri perbankan Indonesia, Bank Jasa Jakarta berhasil meningkatkan posisi DPK dibanding posisi tahun sebelumnya.
to Rp. 2.85 trillion in the year before. This growth of the assets was mainly due to the increase of the total credits. Besides that, in the middle of the sharp competition of liquidity in the Indonesian banking industry, Bank Jasa Jakarta succeeded in improving the DPK position compared to the position in the year before.
Kredit
Loans
Kredit yang diberikan sampai akhir tahun 2009 sebesar Rp2,26 triliun atau meningkat 14,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,98 triliun. Peningkatan yang cukup signifikan tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya Bank Jasa Jakarta untuk lebih mengoptimalkan fungsi inter-mediasinya dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan dalam koridor penerapan Good Corporate Governance, sejalan dengan Misi Bank yang telah ditetapkan.
The extended loans until the end of 2009 amount to Rp.2.26 trillion or increased with 14.26% compared to Rp.1.98 trillion in the year before. This significant increase was due to the efforts of Bank Jasa Jakarta to maximize the function of its intermediation by staying to the guideline of the principle of prudence and in the boundaries of the application of a Good Corporate Governance, in line with the stipulated Banks Mission.
Jenis Kredit/ By Type of Loan
41.84%
34.03%
Konsumsi/ Consumer Modal Kerja/ Working Capital
24.13%
Berdasarkan jenis penggunaan kredit, mayoritas kredit yang diberikan oleh Bank Jasa Jakarta adalah Kredit Investasi yang
Investasi/ Investment
Based on the categories of loan utilizations, the majority of the loans given by Bank Jasa Jakarta is Investment Loans
per posisi akhir tahun 2009 mencapai Rp 945,84 miliar atau 41,84% dari total kredit. Sementara itu, Kredit Konsumsi mencapai Rp 769,39 miliar atau 34,03% dari total kredit dan Kredit Modal Kerja mencapai Rp 545,55 miliar atau 24,13% dari total kredit.
which at the end of 2009 reached Rp. 945.84 billion or 41.84% of the total loans. Whereas Consumer Loans reached Rp. 769.39 billion or 34.03% of the total loans and the Work Capital Loans reached Rp.545.55 billion or 24.13% of the total loans.
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (dalam jutaan Rupiah)/ (in million Rupiah) Keterangan/ Description
2009
%
Pertanian/ Agriculture 15,959 0.71% Pertambangan/ Mining 30,253 1.34% Perindustrian/ Industry 201,623 8.92% Perdagangan/ Trading 686,556 30.37% Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water 2,590 0.11% Konstruksi/ Construction 38,158 1.69% Pengangkutan/ Transportation 110,121 4.87% Jasa Dunia Usaha/ Business Services 129,985 5.75% Jasa Sosial Masyarakat/ Social and Public Services 303,052 13.40% Lain-lain/ Others 742,474 32.84% TOTAL 2,260,771 100.00%
Berdasarkan sektor ekonomi, persentase tertinggi dalam pemberian kredit dicapai oleh sektor lain-lain yang meliputi sektor ekonomi dari jenis kredit konsumsi baik untuk perumahan, kendaraan bermotor, alat-alat rumah tangga dan lain-lain yang pencapaian per akhir tahun 2009 sebesar 32,84. Selanjutnya disusul oleh sektor ekonomi perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 30,37% dan sektor ekonomi jasajasa sosial/ masyarakat yang mencapai 13,34%.
Based on the economic sectors, the highest percentage of the credit approve is achieved by the multifarious sector comprising the economy sector of consumer loans for housing, automotive vehicles, household appliances and others which at the end of 2009 reached the figure of 32.84%. It is followed by the economic sector of trading, restaurants and hotels which reached 30.37% and the economic sector of social/community services reaching 13.34%.
Kredit bermasalah (Non Per-forming Loan NPL) per posisi akhir tahun 2009 mengalami perbaikan seiring dengan upayaupaya yang dilakukan terkait dengan penyelesaian kredit bermasalah. NPL gross membaik menjadi 0.75%, dibanding tahun 2008 sebesar 1,24%. Meskipun pencapaian rasio NPL tersebut relatif kecil namun Bank Jasa Jakarta akan senantiasa melakukan upaya-upaya untuk memelihara dan meningkatkan kualitas aktiva produktifnya.
The Non-Performing Loans at the end of 2009 made an improvement in line with the efforts made in relation to the settlements of the non-performing loans. The gross nonperforming loans improved to 0.75%, compared to 1.24% in 2008. Even though the achievement of non-performing loans ratio is relatively a small figure, Bank Jasa Jakarta is continuously taking efforts to keep and to increase the quality of its productive assets.
Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas aktiva produktif ini, kedepan Bank Jasa Jakarta akan tetap konsisten dengan upaya-upaya yang dilakukan selama ini yaitu dengan senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit serta meningkatkan aktivitas remedial. Selain itu, sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang semakin dinamis dan ditengah situasi persaingan yang demikian ketat serta dalam rangka pengelolaan risiko, Bank Jasa Jakarta senantiasa melakukan penyempurnaan atas berbagai kebijakan, sistem dan prosedur dalam bidang
In the efforts of maintaining and improving the quality of its productive assets, Bank Jasa Jakarta in the future shall stay consistent with the efforts made until now, namely by continuously having the principle of prudence as its guideline in extending credits and in increasing the remedial activities. Besides that in line with the development of the business world which is gradually growing more dynamically and in the middle of a competitive situation and in the framework of risks management, Bank Jasa Jakarta is continuously perfecting various policies, systems and procedures in the field of credits.
perkreditan. Hal ini dilakukan untuk mendukung daya saing Bank Jasa Jakarta dalam bidang perkreditan pada khususnya dan dalam peta bisnis perbankan Indonesia pada umumnya.
This matter is carried out to support the competitive power of Bank Jasa Jakarta in the field of credits in particular and on the business map of the Indonesian banking in general.
Surat Berharga
Securities
Portofolio surat berharga yang terdiri dari SBI dan Obligasi Pemerintah (SUN dan ORI) pada tahun 2009 meningkat sebesar 24.79% menjadi Rp798,41 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp639,82 miliar. Komposisi portofolio ini sesuai dengan kebijakan manajemen Bank Jasa Jakarta bahwa Dana Pihak Ketiga yang telah dihimpun dan belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan di Surat Berharga (SBI dan Obligasi Pemerintah) yang memiliki tingkat risiko rendah. Berdasarkan klasifikasinya, SBI sebesar Rp282,08 miliar dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Sementara Obligasi Pemerintah yang terdiri dari SUN dan ORI sebesar Rp 516,33 miliar dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual.
The portfolio of securities comprising SBI and Government Bonds (SUN and ORI) in 2009 increased with 24.79% to Rp. 798.41 billion compared to Rp. 639.82 billion in the year before. The composition of this portfolio was in accordance with the policy of the management of Bank Jasa Jakarta which stipulates that the collected Third Parties Funds not channeled to credits are invested for the time being in Securities (SBI and Government Bonds) which have a low risk level. Based on the classification, SBI amounting to Rp. 282.08 billion is classified as being owned until the expiry dates. Whereas the Government Bonds comprising SUN and ORI amounting to Rp. 516.33 billion is classified as available for sale.
Pendanaan
Funding
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 2,66 triliun atau meningkat 12,60% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,36 triliun. Kenaikan total DPK pada tahun 2009 terutama disumbangkan oleh peningkatan pada giro yang meningkat sebesar 26.91% menjadi Rp283,33 miliar di tahun 2009, dari Rp223,25 miliar di tahun 2008, peningkatan pada deposito yang meningkat sebesar 11.20% menjadi Rp2.170,69 miliar di tahun 2009 dari Rp1.952,05 miliar di tahun 2008 dan peningkatan pada tabungan yang meningkat sebesar 10.13% menjadi Rp205,79 miliar dari Rp186,86 miliar ditahun 2008. Komposisi DPK tersebut, 10.65% dalam bentuk giro, 7.74% dalam bentuk tabungan dan 81.61% dalam bentuk deposito.
The total Third Parties Funds at the end of 2009 reached Rp. 2.66 trillion or increased with 12.60% compared to Rp. 2.36 trillion in the year before. The increase of the Third Parties Funds in 2009 is particularly made by the increase of current accounts which rose with 26.91% to Rp.283.33 billion in 2009 from Rp.223.25 billion in 2008, the increase of time deposits which rose with 11.20% to Rp.2,170.69 billion in 2009 from Rp.1,952.05 billion in 2008. The composition of the said Third Parties Funds was as follows: 10.65% in the form of current accounts, 7.74% in the form of savings and 81.61% in the form of time deposits.
Pembagian deposito berdasarkan periode, jangka waktu 1 bulan memberikan kontribusi tertinggi di Desember 2009 yaitu sebesar 82.89% dari total deposito, diikuti oleh kelompok deposito dengan jangka waktu 3 bulan yang memberikan kontribusi sebesar 15% dri total deposito dan kelompok deposito dengan jangka waktu 6 bulan sebesar 2,11% atau sebesar Rp 8,2 triliun.
The grouping of the time deposits is based on the periods, the period of one month gave the highest contribution in December 2009, namely 82.89% of the total time deposits, followed by the time deposits with the period of three months which gave a contribution of 15% of the total time deposit and the group of time deposits with a period of six months contributing 2.11% or Rp. 8.2 trillion.
Penghimpunan Dana/ Funds Raising (dalam jutaan Rupiah)/ (in million Rupiah)
Keterangan/ Description
2008
2009
%
Giro/ Demand Deposits
223,253
283,327
26.91%
Tabungan/ Saving Deposits
186,863
205,798
10.13%
Deposito/ Time Deposits
1,952,046
2,170,689
11.20%
Total
2,362,162
2,659,814
12.60%
Kenaikan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan DPK pada tahun 2009, menyebabkan peningkatan pada rasio perbandingan antara total kredit dengan total DPK (Loan to Deposit Ratio LDR) sebesar 145 bps dari 83.55% di tahun 2008 menjadi 85.00% di tahun 2009 dan pencapaian ini relative lebih tinggi dibanding LDR industri perbankan di tahun 2009.
2008
The increase of loans higher than the increase of the Thir Parties Funds in 2009 caused a Loan to Deposit Ratio (LDR) of 145 bps from 83.55% in 2008 to 85.00% in 2009 and this achievement is relatively higher than the LDR of the banking industry in 2009.
2009
10.65%
82.64%
7.74%
81.61%
7.91% 9.45% Giro Demand Deposits
Ekuitas dan KPMM Total ekuitas meningkat sebesar 23.19%, dari Rp444,78 miliar di tahun 2008 menjadi Rp547,94 miliar di tahun 2009. Peningkatan ekuitas disebabkan selain oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp63,45 miliar, tetapi juga oleh kenaikan nilai dari surat berharga yang masuk dalam kategori tersedia untuk dijual yang naik menjadi Rp31.06 miliar dari sebelumnya rugi Rp8,64 miliar. Rasio kecukupan modal/ kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah resiko pasar menurun sebesar 0.90% menjadi 22,70% di tahun 2009, dari 23.60% di tahun 2008. Penurunan CAR pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tertimbang menurut resiko sebesar 17.34% menjadi Rp2.225,39 miliar di tahun 2009 dari Rp1.896,51 miliar di tahun 2008. CAR Bank Jasa Jakarta tersebut masih melampaui ketentuan minimum yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Kondisi ini menunjukkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yang sehat, dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha.
Tabungan Saving Deposits
Deposito Time Deposits
Equity and CAR The total equity rose 23.19% from Rp. 444.78 billion in 2008 to Rp. 547.94 billion in 2009. The increase of equity was caused by the increase of the profit balance due to the 2009 net profits acknowledgement of Rp.63.45 billion and also by the value increase of the securities of the classification available for sale which increased to 31.06 billion from the previous loss of Rp.8.64 billion.
The Capital Adequacy Ratio (CAR) after the market risks dropped with 0.90% to 22.70% in 2009 from 23.60% in 2008. The decrease in CAR in 2009 was mainly caused by the increase of the assets evaluated in accordance with the risks of 17.34% to Rp. 2,225.39 billion in 2009 from Rp. 1,896.51 billion in 2008. The CAR of Bank Jasa Jakarta referred to, still exceeded the minimum of 8% as provisioned by Bank Indonesia. This condition shows that Bank Jasa Jakarta is a prudential bank, and with a ratio position far exceeding the said provision Bank Jasa Jakarta still has the capability of carrying out business expansions.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Legal Lending Limit
BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai Rp 10,99 miliar atau hanya 2.18% dari Modal Bank atau 0.49% dari total kredit yang diberikan. Pencapaian persentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
The maximum credit line of the parties related with the Bank, the outstanding thereof reached Rp. 10.99 billion or only 2.18% of the Banks equity or 0.49% of the total credits extended. The attainment of the said percentage was still below the maximum limit as stipulated by Bank Indonesia which is 10% from the equity and the entire amount of credits extended to the related parties is classified in the group of CURRENT.
Pelatihan/ Training of Credit Commercial for Small Medium Customer
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini :
This annual report, the financial report and the other related reports become the responsibilities of the management of PT Bank Jasa Jakarta and have been approved by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by affixing their respective signatures below :
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Direksi/ Board of Directors
ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, 80 tahun. Menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1985. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1985, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya dirubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakartadan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 80 years old. The President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1985. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank International Indonesia until 1982. Continuing in 1985, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta.
MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 65 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 65 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained the degree Sarjana Ekonomi at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as being a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001.
RANDY HARTANTO LIE, MBA Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan strata 1 di Wichita State University Wichita KS, USA dan strata 2 di Mercer University Atlanta GA, USA. Berpengalaman di industri keuangan/perbankan sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai jabatan pada beberapa bank, diantaranya tahun 1989 sebagai Account Officer di Bank Industri, tahun 1991 sebagai Senior Assc di Panin Finance, tahun 1994 sebagai Department Head Corporate Banking di Aspac Bank, tahun 1995 sebagai Group Head Controller & Finance Director di Putra Group dan tahun 1997 menjadi konsultan dan sejak tahun 2007 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 49 years old. An Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta since 2007. Finalized the stratum 1 studies at Wichita State University, Wichita, KS, USA, and the stratum 2 studies at Mercer University, Atlanta, GA, USA. Experienced in the finance/banking industry since 1989 by having various functions at several banks, among others as an Account Officer at Bank Industri in 1989, as a Senior Associate at Panin Finance in 1991, as a Department Head Corporate Banking at Aspac Bank in 1994, as Group Head Controller & Finance Director at Putra Group in 1995 and as a consultant in 1997 and joined with Bank Jasa Jakarta in 2007.
HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1985. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1985. An Indonesian national, 57 years old. The President Director of Bank Jasa Jakarta since 1985. Started his career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1985.
EMANUELA TANUBRATA, S.H. Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 44 years old. Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
LISAWATI, S.E., M.B.A, M.M. Wakil Presiden Direktur/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti program Executive Education Judge Business School - University of Cambridge. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat sebagai kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 55 years old. Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained the degrees of Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975 to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directors of PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with the last post being the President Directress. In organization activities, held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009.
25
OLWIN CHANDRA, S.E., M.M. Direktur/ Operation Director
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2005. Memperoleh gelar S.1. dan S.2. dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta. Mengawali karir sebagai staf marketing pada PT Inti Alam Trading Coy dari tahun 1987 s/d 1990. Dari tahun 1991-1992 sebagai staf pembukuan PT Indodewata Alam Lestari, tahun 1992 sebagai asisten Marketing Manajer PT Multisari Langgeng Jaya dan tahun 1993 sebagai Kepala Pembukuan dan Keuangan PT Harumdana Sekuritas. Dari tahun 1998 s/d 2004 sebagai Direktur pada PT Sumber Kencana Graha dan PT Catur Marga Utama. Pengalaman dalam bidang perbankan dimulai dari tahun 1993 sebagai staf pembukuan di Bank Jasa Jakarta dan selanjutnya menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang Administrasi Kredit dan Pejabat Direktur Operasional. An Indonesian national, 41 years old. The Operational Director of Bank Jasa Jakarta from 2005. Obtained the S1 and S2 degrees at the Indonesian Christian University in Jakarta. Started his career as a marketing staff of PT Inti Alam Trading Coy in 1987 until 1990. In 1991 to 1992, he worked as a bookkeeping staff of PT Indodewata Alam Lestari, in 1992 as an Assistant Marketing Manager of PT Multisari Langgeng Jaya and in 1993 as Head of the Accounting and Finance of PT Harumdana Sekuritas. In 1998 to 2004, as a Director of PT Sumber Kencana Graha and PT Catur Marga Utama. The experience in banking started in 1993 as a bookkeeping staff at Bank Jasa Jakarta and then held various positions and posts at the Credit Administration Division and Functioning Operational Director.
KRISNA CHANDRA, S.E., M.M. Direktur/ Compliance Director Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006. Memperoleh gelar S.1. dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S.2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1988. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 46 years old. Holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006. Obtained the S1 degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and the S2 degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 and joined Bank Jasa Jakarta in 2006.
Garis komando/ pertanggungjawaban Delegation line/ responsibility
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan Communication line/ reporting
Catatan/ Notes :
BAGIAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT
BIRO DIREKSI CORPORATE SECRETARY
DIREKTUR KEPATUHAN COMPLIANCE DIRECTOR
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
BAGIAN KEPATUHAN & PENGENAL NASABAH COMPLIANCE & CUSTOMER IDENTIFICATION DEPARTMENT
SKAI AUDIT INTERN TASK FORCE
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
KOMITE PEMANTAU RESIKO RISK MONITORING COMMITTEE
BAGIAN LITBANG & SISDUR RESEARCH AND DEVELOPMENT & SYSTEM AND PROCEDURE DEPT.
BAGIAN INTERNAL CONTROL INTERNAL CONTROL DEPARTMENT
BAGIAN TSI SYSTEM INFORMATION TECHNOLOGY DEPARTMENT
BAGIAN ACCOUNTING ACCOUNTING DEPARTMENT
DIVISI PENUNJANG OPERASIONAL OPERATION SUPPORT DIVISION
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II VICE PRESIDENT DIRECTOR II
KANTOR KAS RSGP PAYMENT POINT RSGP
KANTOR-KANTOR CAPEM SUB BRANCH OFFICES
BAGIAN UMUM & PERSONALIA GENERAL AFFAIRS & HUMAN RESOURCES DEPARTMENT
BAGIAN HUKUM & REMEDIAL LEGAL & REMEDIAL DEPARTMENT
BAGIAN ANALISIS KREDIT CREDIT REVIEW DEPARTMENT
BAGIAN PEMBINAAN OPERASIONAL OPERATION DEVELOPMENT DEPARTMENT
BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI TRANSACTION SETTLEMENT DEPARTMENT
BAGIAN TREASURI TREASURY DEPARTMENT
BAGIAN KREDIT CREDIT DEPARTMENT
DIVISI KREDIT/ TREASURI CREDIT/ TREASURY DIVISION
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I VICE PRESIDENT DIRECTOR I
BAGIAN ADMINISTRASI ADMINISTRATION DEPARTMENT
BAGIAN OPERASIONAL PELAYANAN NASB. CUSTOMER SERVICE OPERATION DEPARTMENT
DIVISI OPERASIONAL OPERATION DIVISION
DIREKTUR OPERASIONAL OPERATION DIRECTOR
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE - KOMITE EKSEKUTIF BOARD OF EXECUTIVE COMMITTEES
Kiri ke kanan/ Left to right : Lie Nyuk Lan - Budi Widyadi - Ahmad Ampera - Suroso
Kepala Divisi Kredit/ Treasuri Kepala Divisi Operasional Kepala Divisi Penunjang Operasional Biro Direksi
Budi Widyadi Ahmad Ampera Suroso Lie Nyuk Lan
Head of Credit/ Treasury Division Head of Operation Division Head of Operation Support Division Corporate Secretary
Kepala SKAI Kepala Bagian Kredit Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum & Remedial Kepala Bagian Operasional Pelayanan Nasabah Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Pembinaan Operasional Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian TSI Kepala Bagian Internal Control
Faried Rizky Flaviana Suryani Meylianawati Wijaya Lim Ai Siang
Head of Audit Intern Task Force Head of Credit Department Head of Treasury Department Head of Legal & Remedial Department Head of Customer Service Operation Department Head of Administration Department Head of Operation Development Department Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs & HR Department Head of IT Department Head of Internal Control Department
Anna Djuwita Tanzil Tomas Theresia Henny S Honny Lilik Suryati Tan Rr. Dewi Wahyuningtyas Paulus Sudirman
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Mangga Dua : Senni Anwari Glodok Plaza : Linggawaty Widjaja Tanah Abang : Franky Yusman Kebon Jeruk : Dionysius Pancanawe Kelapa Gading : Sadeli Setiawan Matraman : Tak Sin Fatmawati : Michael Tasman Muara Karang : Iwan Kurnia Widyadi Gajah Mada : Beatrice Sutanto
Kantor Pusat/ Head Office Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta 11230 Phone : (021) 6902611 Fax : (021) 6902619 & 6902031 Email :
[email protected] Web : www.bjj.co.id
Kantor Cabang Pembantu/ Sub Branches KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2 Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335
KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21 Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512
KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36 Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925
KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032
KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459
KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611
KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta 12150 Phone : 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562
KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899
KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F Jakarta 11140 Phone : 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659
KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203
Kantor Kas/ Payment Point RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448
Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726
Seluruh gedung Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pembantu adalah milik Bank Jasa Jakarta All Head Office and Sub Branch Office buildings belong to Bank Jasa Jakarta
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
PT BANK JASA JAKARTA NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2009
Notes
2008
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Jumlah Kredit yang diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah - bersih
ASSETS 18.359.709.810
2n, 3
23.454.823.354
Cash
130.478.394.226
2c, 4
119.816.186.238
Demand deposits with Bank Indonesia
2.722.103.164 2.694.882.132
Demand deposits with other banks Allowance for possible losses Total-net
56.941.537.870
Placements with Bank Indonesia
3.097.087.077
2c, g, 5
(48.119.381)
(27.221.032)
3.048.967.696 26.481.185.215
2d, 6 2e, 7
282.078.497.155
257.674.940.266
516.327.946.140
382.141.660.000
798.406.443.295
639.816.600.266
Loans Related parties
2b, f, g, 8, 29 10.997.196.930
40.777.507.279
2.249.774.014.319
1.937.795.758.521
(55.186.380.096)
23.105.067.712
1.940.734.604.473
Third parties Allowance for possible losses Total - net
20.809.989.046
Accrued interest receivable
(37.838.661.327)
2.205.584.831.153
2b, l, 9
Marketable securities Held to maturity Available for sale Total
64.576.195.942
57.124.143.532
(26.877.016.595)
(23.237.047.745)
37.699.179.347
33.887.095.787
Fixed assets Cost Accumulated depreciation Total - net
2h, 10
Aset pajak tangguhan - bersih
8.212.466.113
2o, 15
2.880.578.638
Deferred tax assets - net
Aset lain-lain
8.221.023.786
2g, i, j, 11
5.414.067.368
Other assets
2.846.450.365.172
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
3.259.597.268.353
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements 2
PT BANK JASA JAKARTA NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2009
Notes
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain
LIABILITIES 9.581.353.686
12
6.448.154.888
Liabilities payable immediately Deposits from customers Related parties
2b, k, 13, 29 219.539.479.756
169.340.101.131
2.440.274.038.556
2.192.821.619.606
2.659.813.518.312
2.362.161.720.737
Third parties Total
686.427.552
2k, 14
878.821.988
Deposits from other banks
12.667.369.023
2o, 15
7.054.879.635
Taxes payable
4.003.187.134
2g, 16
3.961.709.138
Estimated losses on commitments and contingencies
Kewajiban lain-lain
24.907.931.947
2p, 17, 27
21.162.644.051
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
2.711.659.787.654
2.401.667.930.437
Total Liabilities
Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar - 500.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 400.000 saham tahun 2009 dan 300.000 saham tahun 2008 Saldo laba
18, 19
400.000.000.000 116.878.040.436
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas 31.059.440.263 efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Jumlah Ekuitas 547.937.480.699 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.259.597.268.353
300.000.000.000 19
2e, 7
153.426.280.612
(8.643.845.877) 444.782.434.735 2.846.450.365.172
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
EQUITY Share capital-Rp1,000,000 par value per share Authorized - 500,000 shares Subscribed and paid-in - 400,000 shares in 2009 and 300,000 shares in 2008 Retained earnings Unrealized gain (loss) on available for sale marketable securities Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements 3
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN LABA RUGI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
STATEMENTS OF INCOME For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2008
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING INCOME AND EXPENSES
Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah Pendapatan Bunga
339.284.331.050 5.865.947.624 345.150.278.674
2b, l, 20 2m, 20
302.580.717.160 9.023.905.966 311.604.623.126
Interest Income Interest earned Fees and commissions Total Interest Income
Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih
180.298.994.131 4.567.809.638 184.866.803.769 160.283.474.905
2b, l, 21 28
184.427.472.339 4.615.540.555 189.043.012.894 122.561.610.232
Interest Expense Interest incurred Premium on deposit guarantee program Total Interest Expense Interest Income - Net
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan penghapusan aset - bersih Pemulihan (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi Penyusutan Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan JUMLAH BEBAN PAJAK LABA BERSIH
6.847.704.031 949.182.015
2m 2n
5.965.209.129 1.436.405.064
Other Operating Income Fees and commissions not related to loans Gains on foreign exchange - net
(693.840) 6.836.279.313
2e
200.000.000 6.981.952.101
Gains (losses) on sale of marketable securities Others
14.583.566.294
Total Other Operating Income
14.632.471.519
(23.367.436.129)
2g, 24
(41.477.996)
2g, 16
35.905.226.488 21.723.436.682 4.660.776.360 62.289.439.530 (71.065.882.136)
22, 27 2b, 23 2h, 10
89.217.592.769
(137.746.187)
443.321.516 33.696.816.876 27.900.760.144 4.319.451.245 65.917.028.265 (51.027.886.642) 71.533.723.590
25
Provision for possible losses on assets - net Reversal (provision) for estimated losses on commitment and contingencies Other Operating Expenses Personnel General and administrative Depreciation Total Other Operating Expenses Total Other Operating Expenses - Net OPERATING INCOME NON OPERATING INCOME (EXPENSES) Non operating income Non operating expenses
707.832.685 (95.244.545)
666.442.961 (177.110.006)
612.588.140
489.332.955
NON OPERATING INCOME - NET
89.830.180.909
72.023.056.545
INCOME BEFORE TAX
(31.710.308.560) 2o, 15 b 5.331.887.475 (26.378.421.085) 63.451.759.824
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
(22.512.355.400) 45.188.324 (22.467.167.076) 49.555.889.469
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax TOTAL TAX EXPENSE NET INCOME
The accompanying notes form an integral part of these financial statements 4
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek Saldo laba/ dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Retained earnings Cadangan Tidak ditentukan Unrealized gain (loss) umum/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Catatan/ Modal disetor/ Tambahan modal disetor/ on available for sale Total equity Notes Paid-in capital Additional paid-in capital marketable securities General reserve Unappropriated
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
50.000.000.000
14.734.049.123
-
-
-
-
-
(50.000.000.000)
50.000.000.000
-
-
-
-
50.000.000.000
Paid-in capital
50.000.000.000
(50.000.000.000)
-
-
-
-
Capital deposits fund
-
-
-
-
49.555.889.469
49.555.889.469
Net income for the year
dalam kelompok tersedia untuk dijual
-
-
(23.377.895.000)
-
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
300.000.000.000
-
(8.643.845.877)
-
153.426.280.612
-
-
-
-
(100.000.000.000) (100.000.000.000)
100.000.000.000
-
-
-
-
100.000.000.000
Paid-in capital
-
-
-
6.000.000.000
(6.000.000.000)
-
-
-
-
-
63.451.759.824
63.451.759.824
400.000.000.000
-
39.703.286.140 31.059.440.263
6.000.000.000
110.878.040.436
39.703.286.140 547.937.480.699
General reserve Net income for the year Unrealized gain on available for sale marketable securities Balance as at December 31, 2009
Setoran modal
19 18, 19
Dana setoran modal Laba bersih tahun berjalan Rugi yang belum direalisasi atas efek
Dividen tunai Setoran modal Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Laba yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
153.870.391.143
418.604.440.266
Balance as at December 31, 2007
200.000.000.000
Dividen tunai
(50.000.000.000)
Unrealized loss on available for sale
7
19 18, 19
Cash dividends
19
(23.377.895.000) 444.782.434.735
7
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
marketable securities Balance as at December 31, 2008 Cash dividends
The accompanying notes form an integral part of these financial statements 5
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Penyesuaian : Penyusutan aset tetap Penghapusbukuan kredit yang diberikan Beban penyisihan penghapusan aset - bersih Pemulihan (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Laba penjualan aset tetap Rugi penghapusan aset tetap Manfaat pajak tangguhan Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi Perubahan dalam aktivitas operasi Penempatan pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian efek-efek Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 63.451.759.824
49.555.889.469
39.703.286.140
(23.377.895.000)
4.660.776.360 (5.660.617.011)
4.319.451.245 (14.191.405)
23.367.436.129
137.746.187
41.477.996 (583.628.281) 1.678.521 (5.331.887.475)
(443.321.516) (380.729.981) 2.721.707 (45.188.324)
119.650.282.203
29.754.482.382
30.460.352.655 (282.197.945.449)
(50.241.537.870) (47.159.860.145)
(2.295.078.666) (3.145.158.418) 3.133.198.798 297.651.797.575 (192.394.436) 5.612.489.388 3.745.287.896
(4.270.408.345) 5.855.163.871 (1.787.120.573) 96.075.334.795 (9.166.716) (9.511.415.243) 1.920.259.192
52.772.549.343
(9.128.751.034)
(158.589.843.029) (8.511.959.160) 621.049.000
(48.684.443.781) (7.106.644.097) 390.470.000
(166.480.753.189)
(55.400.617.878)
6
Net income Unrealized gain (loss) on available for sale marketable securities Adjustment : Depreciation of fixed assets Loans written off Provision for possible losses on assets-net Reversal (provision) for estimated losses on commitment and contingencies Gain on sale of fixed assets Loss on written of fixed assets Deferred tax benefit Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities Changes in operating activities Placements with Bank Indonesia Loans Accrued interest receivable Other assets Liabilities payable immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Net cash provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of marketable securities Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash used in investing activities
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembagian dividen tunai Penambahan modal disetor Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah kas dan setara kas
2008
(100.000.000.000) 100.000.000.000
(50.000.000.000) 50.000.000.000
-
-
5.942.078.357
18.359.709.810 130.478.394.226 3.097.087.077 151.935.191.113
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Net cash provided by financing activities
180.767.999.286 145.993.112.756
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year
23.454.823.354 119.816.186.238 2.722.103.164 145.993.112.756
SUPPLEMENTARY DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of : Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Total cash and cash equivalents
(34.774.886.530)
145.993.112.756 151.935.191.113
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Distribution of cash dividends Increase in paid-in capital
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
7
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT Bank Jasa Jakarta ("Bank") didirikan dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol berdasarkan akta No.19 tanggal 23 Maret 1971 dari notaris Andjar Djarkasih, S.H., sebagai pengganti sementara dari notaris Soedjono, S.H. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.Y.A.5/229/19 tanggal 18 Juni 1974. Melalui akta Pernyataan Risalah Rapat No.11 tanggal 28 Oktober 1975 yang dibuat dihadapan notaris Sri Rahayu, S.H., telah dilakukan perubahan nama PT Bank Pasar Warga Grogol menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam keputusannya No.Y.A.5/329/24 tanggal 12 Juli 1976. Melalui Pernyataan Keputusan Rapat No.96 tanggal 25 September 1978 yang dibuat dihadapan notaris Soewarno, S.H., sebagai pengganti sementara dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, S.H., telah dilakukan perubahan nama PT Bank Pasar Warga Gembira menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam keputusannya No.Y.A.5/313/3 tanggal 7 Agustus 1980. Selanjutnya, melalui akta perubahan No.8 tanggal 7 Januari 1989 yang dibuat dihadapan notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., telah dilakukan perubahan nama PT Bank Pasar Jasa Jakarta menjadi PT Bank Jasa Jakarta. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam keputusannya NoC.2-5097.HT.01.04-TH 89 tanggal 10 Juni 1989. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., No. 09 tanggal 18 Pebruari 2009 mengenai perubahan pasal 11 Anggaran Dasar Bank.
PT Bank Jasa Jakarta ("Bank") was established under the name of PT Bank Pasar Warga Grogol based on the notarial deed No.19 dated March 23, 1971 by notary Andjar Djarkasih, S.H., temporary substitute of notary Soedjono, S.H. Notarial deed was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No.Y.A.5/229/19 dated June 18, 1974. Through the notarial deed No.11 dated October 28, 1975 by notary Sri Rahayu, S.H., was changed the name of PT Bank Pasar Warga Grogol into PT Bank Pasar Warga Gembira. The deed was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No.Y.A.5/329/24 dated July 12, 1976. Through the deed No.96 dated September 25, 1978 by notary Soewarno, S.H., temporary substitute of notary Haji Bebasa Daeng Lalo, S.H., was changed the name of PT Bank Pasar Warga Gembira into PT Bank Pasar Jasa Jakarta. The amendment was approved by Minister of Justice of the Republic Indonesia in its decision letter No.Y.A.5/313/3 dated August 7, 1980. Through the deed No.8 dated January 7, 1989 by notary Arianny Lamoen Redjo, S.H., was changed the name of PT Bank Pasar Jasa Jakarta into PT Bank Jasa Jakarta. The amendment was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C.2-5097.HT.01.04-TH 89 dated June 10, 1989. The Bank's Articles of Association have been amended several times, most recently by notary Arianny Lamoen Redjo, S.H., No.09 dated February 18, 2009, concerning the changes of article 11 in the Bank's Articles of Association.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah melakukan usaha di bidang Bank Umum.
In accordance with article 3 of Bank's Articles of Association, Bank's purpose and objective is to engage in general banking services.
Pada tanggal 17 Desember 1988, Bank mendapat ijin usaha sebagai Bank Umum dari Direktorat Jendral Moneter Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No.S-961/MK.13/1988.
On December 17, 1988, the Bank obtained its license to operate as a private bank from Directorate General of Monetary of Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its the letter No.S-961/MK.13/1988.
8
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a. Establishment and General Information (continued)
Pada tanggal 8 Januari 2004, Bank memperoleh ijin usaha sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No.6/2/Kep.Dir.PIP/2004 tanggal 8 Januari 2004, yang berlaku efektif sejak tanggal 8 Januari 2004.
On January 8, 2004, Bank obtained its license to engage in money changer from Bank Indonesia in its the decision letter No.6/2/Kep.Dir.PIP/2004 dated January 8, 2004, was effective since January 8, 2004.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Tiang Bendera III No. 26, 28, 30, 32, Jakarta. Bank mempunyai 9 (sembilan) kantor cabang pembantu serta 1 (satu) kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Jakarta. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing 305 dan 282 karyawan.
The Bank's head office is located at Jalan Tiang Bendera III No. 26, 28, 30, 32, Jakarta. The Bank has 9 (nine) sub branch offices and 1 (one) cash office, all of which are located in Jakarta. The Bank has 305 and 282 employees as at December 31, 2009 and 2008, respectively.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut :
On December 31, 2009 and 2008, the Bank's Boards of Commissioners and Directors are as follows :
31 Desember 2009 December 31, 2009
31 Desember 2008 December 31, 2008
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Iskandar Widyadi Mintolo Hardiyanto, SE Randy Hartanto Lie, MBA
Iskandar Widyadi Mintolo Hardiyanto, SE Randy Hartanto Lie, MBA
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur
Handrie Wirawan Emanuela Tanubrata, SH Lisawati, MM Krisna Chandra, MM Olwin Chandra, MM
Handrie Wirawan Emanuela Tanubrata, SH Krisna Chandra, MM Olwin Chandra, MM
Directors President Director Vice President Director Vice President Director Compliance Director Director
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Financial Statements Presentation The Bank’s financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such financial statements are not intended to present the financial position and results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
9
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
a. Financial Statements Presentation (continued)
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
Statements of cash flow reflect cash receipts and disbursements classified into operating, investing and financing activities. The cash flows are presented using the indirect method. b. Transaction with Related Parties
b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No.7 mengenai "Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".
Bank have transactions with entities which are regarded as having special relationship in accordance with SFAS No.7 "Related Party Disclosures".
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.
All the transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with third parties are disclosed in the notes to the financial statements for each account.
c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
c. Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at outstanding balance.
Giro pada Bank lndonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Demand deposits with other bank are stated at outstanding balance net of allowance for possible losses.
d. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima dimuka yang belum diamortisasi.
d. Placement with Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unamortized interest.
10
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Efek - efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi Pemerintah (SUN), dan Obligasi Ritel Indonesia.
e. Marketable Securities Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Government Bonds (SUN), and Indonesia Retail Bonds.
Sesuai dengan PSAK No.50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", efek-efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut :
Based on SFAS No.50 "Accounting for Investment in Certain Securities", marketable securities are valued at related securities classification, as follows :
1. Efek-efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
1. Marketable securities for trading are stated at fair value. Unrealized gains or losses from increase or decrease in fair value are credited or charged to the statements of income for the year.
2. Efek-efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah disesuaikan dengan amortisasi premi dan diskonto. Premi dan diskonto diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
2. Marketable securities as held to maturity are stated at cost adjusted for amortized premiums or discounts. Premiums and discounts are amortized using straight line method.
3. Efek-efek tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi berjalan, tetapi disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut baru dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.
3. Marketable securities as available for sale are stated at fair value. Unrealized gains or losses from increase or decrease in fair value is not recorded in the current statements of income, rather it is presented separately under equity section. Such unrealized gains or losses are presented in the statements of income upon realization.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku.
Fair value is determined based on quoted market price.
Penurunan nilai wajar atas efek-efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang bersifat permanen dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Any permanent decline in marketable securities as held to maturity and available for sale is charged to current operations.
Efek-efek disajikan sebesar saldo efek-efek dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Marketable securities are stated at outstanding balance less of allowance for possible losses.
11
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan saldo kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang "non-performing" pada saat pokok kredit dan/atau bunga tersebut telah jatuh tempo belum terbayar dan/atau manajemen berpendapat bahwa penerimaan pokok dan/atau bunga kredit tersebut diragukan. Penentuan kriteria lewat jatuh tempo tersebut mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No.7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005.
f. Loans Loans are stated at outstanding balance less of allowance for possible losses, which is determined based on evaluation of collectibility of each loan. Loans are classified as "non-performing" when the principal and/or interest amount past due and/or management doubt as to the ultimate collection of principal and interest. The determination of past due is based on Bank Indonesia Circulation Letter No.7/3/DPNP dated January 31, 2005.
Kredit yang direstrukturisasi merupakan modifikasi syarat-syarat kredit berupa penurunan suku bunga dan atau perpanjangan jangka waktu kredit yang disajikan sebesar pokok kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Restructured loans consist of modifications on loans agreement such as reducing in interest rate and or extension in loan term, which are stated at the loan principal less allowance for possible losses. In restructured loans, interest and other cost are capitalized to receivables loans. Interest will be recorded as deferred interest income.
g. Penyisihan Penghapusan Aset serta Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Estimasi
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
g. Allowance for Possible Losses of Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
serta
Allowance for Possible Losses of Earning Assets and Estimated Losses of Commitments and Contingencies
Aset produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek, kredit, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang memiliki risiko kredit.
Earning assets consist of demand deposits with other banks, placement with Bank Indonesia, marketable securities, loans, and commitments and contingencies with credit risk included under administrative accounts.
Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas masing-masing aset produktif pada akhir tahun, tetapi tidak lebih rendah dari jumlah minimum penyisihan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Bank provides allowance for possible losses of earning assets and estimated losses on commitments and contingencies are provided based on the results of the review of the collectibility of each earning asset at the end of year, but not lower than the minimum amount of provision based on Bank Indonesia regulation.
12
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
g. Allowance for Possible Losses of Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
Tahun 2009 Pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK/033/DIRDK/III/09 tanggal 19 Maret 2009 sebagai berikut :
Year 2009 The allowance for possible losses on earning assets is determined using Director's Decision Letter No.SK/033/DIRDK/III/09 dated March 19, 2009, as follows :
1.
Cadangan umum ditetapkan sekurang-kurangnya 1,5% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara (SUN) dan aset produktif yang dijamin dengan uang tunai.
1. General reserve at the minimum of 1,5% of earning assets which is classified as current, excluding Bank Indonesia Certificates, Government Bonds (SUN) and earning assets secured by cash collateral.
2.
Cadangan khusus untuk aset produktif yang sekurang-kurangnya sebesar :
2. Special reserve for earning assets minimum are as follows:
Klasifikasi Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase/Percentage 10% 15% 75% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase penyisihan penghapusan aset produktif yang diberikan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
Percentage of allowance for possible losses of earning assets are applied on outstanding balance less of collateral amount based on Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.
Tahun 2008 Pembentukan penyisihan penghapusan aset produktifkredit yang diberikan ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK 045A/DIRDK/VI/06 tanggal 30 Juni 2006 sebagai berikut :
Year 2008 The allowance for possible losses on earning assets loans is determined using Director's Decision Letter No.SK 045A/DIRDK/VI/06 dated June 30, 2006, as follows :
1.
Cadangan umum ditetapkan sebesar 1,5% dari aset produktif - kredit yang digolongkan lancar.
1. General reserve at 1,5% of earning assets - loans which is classified as current.
2.
Cadangan khusus untuk aset produktif - kredit yang diberikan sebesar :
2. Special reserve for earning assets - loans, are as follows:
Klasifikasi Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase/Percentage 10% 15% 75% 100%
13
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
g. Allowance for Possible Losses of Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
Persentase penyisihan penghapusan aset produktif kredit yang diberikan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.
Percentage of allowance for possible losses of earning assets - loans are applied on outstanding balance less of collateral amount based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif lainnya ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, sebagai berikut:
The allowance for possible losses on other earning assets is determined using Bank Indonesia criteria in accordance with Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and its amendments, as follows:
1.
Cadangan umum ditetapkan sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah (SUN).
1. General reserve at the minimum of 1% of earning assets which is classified as pass, excluding Bank Indonesia Certificates and Government Bonds (SUN).
2.
Cadangan khusus untuk aset produktif yang sekurang-kurangnya sebesar :
2. Special reserve for earning assets minimum are as follows:
Klasifikasi Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase/Percentage 5% 15% 50% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban dalam akun "Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi".
Estimated losses on commitments and contingencies made are recognized as expenses and liabilities in "Estimated Losses on Commitments and Contingencies" account.
Aset produktif dihapusbukukan dengan penyisihan penghapusan aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan.
Earning assets written off are charged to the allowance for possible losses on earning assets when management believes that such earning assets should be written off since debtor are definitely uncollectible and or unrealized. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for possible losses on earning assets during the current year.
14
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
g. Allowance for Possible Losses of Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
Penggolongan aset produktif menjadi lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet, ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen Bank, terutama terhadap prospek usaha, kinerja debitur, dan kemampuan membayar dari masing-masing debitur dan dengan mempertimbangkan ketentuan Bank Indonesia mengenai kualitas aset produktif.
Classification of earning assets into pass, special mention, sub-standard, doubtful and loss, is determined based on Bank's management evaluation, based on the business trend, financial conditions, and the ability of each debtor to settle and with consideration to Bank Indonesia guidance on the quality of earning assets.
Penyisihan Penghapusan Aset Non Produktif
Allowance for possible losses of non-earning assets
Aset non produktif yang dinilai kualitasnya terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA), properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Non-earning assets which the qualities should be evaluated consist of foreclosed properties, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts according to the Bank Indonesia regulation.
Bank membentuk penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset non produktif tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The Bank made allowance for possible losses of nonearning assets based on the evaluation of the quality of each non-earning assets in accordance with the Bank Indonesia regulation.
Penentuan kualitas aset non produktif dan penyisihan penghapusan aset non produktif mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang mengklasifikasikan aset non produktif dalam 4 (empat) kategori berdasarkan lamanya aset tersebut dimiliki oleh Bank, dengan persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
The determination of the quality of non-earning assets and allowance of possible losses of non-earning assets refer to Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, which classifies non-earning assets into 4 (four) categories based on the period of which such assets have been owned by the Bank, with the percentage of allowance for possible losses as follows :
Klasifikasi Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase/Percentage 15% 50% 100%
h. Aset Tetap
Classification Current Substandard Doubtful Loss
h. Fixed Assets In accordance with the implementation of SFAS No.16 (revised 2007) regarding "Fixed Assets", Bank has decided to use the cost method for fixed asset measurement.
Sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap, Bank memilih model biaya perolehan untuk pengukuran aset tetapnya.
15
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset Tetap (lanjutan)
h. Fixed Assets (continued) Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Fixed assets are depreciated using straight line method based on the estimated useful lives of fixed assets as follows :
Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
20 tahun / years 5 tahun / years 5 tahun / years
Buildings Office inventories Vehicles
Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasi ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Construction in progress are stated at cost and presented in fixed asset account. When construction in progress have been completed and ready for use, the accumulated cost is reclassified in the fixed asset account.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of fixed assets, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset" mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount ) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, maka nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
SFAS No.48 "Impairment of Assets" prescribes for revaluation of the carrying amount of fixed assets at each balance sheet date to measure whether the carrying amount is higher than the estimated recoverable amount of the related fixed assets. When the carrying amount of assets exceeds its estimated recoverable amount, the carrying value of fixed assets should be written down to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price and value in use.
16
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka disajikan dalam akun "Aset Lainlain".
i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are presented as "Other Assets".
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j. Agunan yang Diambil Alih
j. Foreclosed Assets
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam perkiraan “Aset Lain-lain” dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Foreclosed assets represent credit collateral acquired by the Bank and presented as “Other Assets” less allowance for losses.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan kredit. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are credited or charged to current operations.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of properties, which is charged to current operations.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
The cost of maintenance of foreclosed assets is charged to operations as incurred.
k. Simpanan dari nasabah dan Simpanan dari Bank Lain
k. Deposits from Customers and Deposits with Other Banks Demand deposits and savings deposits are stated at the amount payable. Time deposits are state at their nominal amount.
Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Simpanan dari bank lain merupakan kewajiban kepada bank lain dalam bentuk giro dan dinyatakan sebesar jumlah kewajiban kepada bank lain tersebut.
Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of demand deposits and stated at the amount due to the other banks.
17
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non performing . Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif.
l. Recognition of Interest Revenues and Expenses Interest revenues and expenses are recognized on the accrual basis, except for loans and other earning assets that are classified as substandard, doubtful and loss (“non performing”). Interest receivables on loans classified as nonperforming during the year are reversed against interest income. Accrued interest revenues on nonperforming assets are reported as contingent receivables in the administrative accounts.
Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Interest income on loans classified as substandard is recognized to the extent of cash collections received. All cash receipts related to non performing loans which are classified as doubtful and loss are applied as reduction from principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Deferred interest revenues on restructured loan are recognized as income in proportion to the loan principal installments.
m. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau pendapatan dan beban provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi.
m. Income and Expense on Fees and Commissions Significant fees and commission income and expense directly related to lending activities, or fees and commission income and expense that relates to a specific period are amortised using the straight line method over the term of the underlying contract. Unamortized fees and commissions relating to loans settled prior to maturity are recognized at the settlement date. Other fees and commissions are recognized at the transaction date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to loan activities and periods are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
18
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
n. Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on Reuters spot rate as of 4:00 pm West Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
o. Pajak Penghasilan Badan Bank menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan".
o. Corporate Income Tax Income tax is computed based on Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.46 "Accounting for Income Taxes".
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
Current tax expense is determined based on estimated taxable income for the year computed using prevailing tax rates or substantively enacted at balance sheet date.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax as consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible of temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is computed using prevailing tax rates at the time of asset recovery or liability settlement, which is tax rates that is prevailing or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax are charged to the statement of income, except deferred tax are charged to the equity.
19
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
o. Corporate Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner to current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Bank mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments or taxation obligations are recognized when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal has been determined.
p. Imbalan Pasca Kerja Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
p. Post-Employment Benefits The Bank calculates defined post employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested .
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Bank’s defined benefit obligation is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
q. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates. 20
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. KAS
Rupiah Mata uang asing Jumlah
3. CASH 2009
2008
17.821.733.430 537.976.380 18.359.709.810
22.923.349.397 531.473.957 23.454.823.354
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah
Rupiah Foreign currencies Total
4. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2009
2008
130.478.394.226
119.816.186.238
Rupiah
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No.10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No.10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder. GWM Utama dalam rupiah ditetapkan 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.
On October 23, 2008, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No.10/25/PI/2008 concerning amendment of PBI No.10/19/PBI/2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves which Bank shall maintain is 7.5% from Third Party Fund (TPF) in Rupiah which consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Reserves is 5% of TPF in Rupiah which was effective from October 24, 2008 and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah which was effective from October 24, 2009.
Giro Wajib Minimum (GWM) Bank untuk mata uang Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar 5,04% dan 30,99% (2008: 5,06% dan Nihil).
The minimum statutory reserves of the Bank as of December 31, 2009 for its Rupiah that consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves were 5,04% and 30,99% (2008: 5,06% and Nil), respectively.
5. GIRO PADA BANK LAIN
5. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2009
2008
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Bank of China PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2.925.956.307 123.662.624 21.627.853 12.997.310 12.842.983 -
2.274.810.658 55.571.049 41.002.567 14.533.419 59.749.907 276.435.564
Jumlah giro pada bank lain
3.097.087.077
2.722.103.164
Penyisihan penghapusan Jumlah giro pada bank lain - bersih
(48.119.381)
(27.221.032)
3.048.967.696
2.694.882.132
21
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Bank of China PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total demand deposits with other banks Allowance for possible losses Total demand deposits with other banks - net
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
5. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued) 2009
2008
0,15%
0,09%
Average interest rate per annum
Kualitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 digolongkan lancar.
Demand deposits with other banks as at December 31, 2009 and 2008 are classified as current.
Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
There were no demand deposits with other banks which were blocked or under lien as at December 31, 2009 and 2008.
Perubahan penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut :
The changes in allowance for possible losses on demand deposits with other banks are as follows :
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
2009
2008
27.221.032 20.898.349 48.119.381
24.089.116 3.131.916 27.221.032
Balance at beginning of year Provision during the year Balance at end of year
Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover any possible losses on uncollectible demand deposits with other banks and has been compliance with Bank Indonesia regulation.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA Placements with Bank Indonesia are classified according to type of placements are as follows :
Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut : 2009
Jenis penempatan
Jangka waktu (hari)/ term (days)
Pihak ketiga : Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)-bersih setelah dikurangi dengan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp18.814.785 Jumlah penempatan pada Bank Indonesia
Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
Jumlah/ Total
Type of placement Third parties : Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)-net of unamortized interest amounted of Rp18,814,785
3-6
6% - 6,35%
26.481.185.215 26.481.185.215
22
Total placements with Bank Indonesia
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA (continued) 2008
Jenis penempatan
Jangka waktu (hari)/ term (days)
Pihak ketiga : Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)bersih setelah dikurangi dengan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp58.462.130 Jumlah penempatan pada Bank Indonesia
Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
Jumlah/ Total
Type of placement Third parties : Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - net of unamortized interest amounted of Rp58,462,130
5 - 10
9,25%
56.941.537.870 56.941.537.870
Total placements with Bank Indonesia
Kualitas penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 digolongkan lancar.
Placements with Bank Indonesia as at December 31, 2009 and 2008 are classified as current.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Placements with Bank Indonesia as of December 31, 2009 and 2008 classified according to remaining period to maturity are as follows :
Kurang dari 1 bulan Jumlah penempatan pada Bank Indonesia
2009
2008
26.481.185.215
56.941.537.870
26.481.185.215
56.941.537.870
23
Less than 1 month Total placements with Bank Indonesia
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK
7. MARKETABLE SECURITIES
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Details of marketable securities by type and purpose of investment are as follows :
2009
Pihak ketiga : Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Obligasi Pemerintah (SUN) Obligasi Ritel Indonesia Kenaikan (penurunan) harga pasar yang belum direalisasi Jumlah tersedia untuk dijual Jumlah efek-efek
2008
285.000.000.000
258.306.000.000
(2.921.502.845) 282.078.497.155
(631.059.734) 257.674.940.266
460.733.505.877 24.535.000.000
381.250.505.877 9.535.000.000
31.059.440.263 516.327.946.140 798.406.443.295
(8.643.845.877) 382.141.660.000 639.816.600.266
Tingkat bunga rata-rata per tahun :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Obligasi Pemerintah (SUN) Obligasi Ritel Indonesia
Third parties : Held to maturity Certificates of Bank Indonesia Unamortized interest Total held to maturity Available for sale Government Bonds (SUN) Indonesia Retail Bonds Unrealized gains (losses) on changes in fair value Total available for sale Total marketable securities
Average annual interest rate : 2009
2008
8,24% 11,29% 9,46%
8,99% 11,53% 9,50%
Certificates of Bank Indonesia Government Bonds Indonesia Retail Bonds
Kualitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar.
The marketable securities as of December 31, 2009 and 2008 are classified as current.
Menurut jangka waktunya, diklasifikasikan sebagai berikut :
Classification of marketable securities according to maturity dates are as follows :
Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan sampai 3 bulan Lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah efek-efek
efek-efek
dapat
2009
2008
94.710.270.670 187.368.226.485 215.342.250.000 300.985.696.140 798.406.443.295
117.847.462.795 139.827.477.471 156.515.000.000 225.626.660.000 639.816.600.266
24
Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 1 year to 5 years More than 5 years Total marketable securities
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
7. MARKETABLE SECURITIES (continued)
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan sampai 3 bulan Lebih dari 3 bulan sampai 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah efek-efek
Classification of marketable securities according to remaining periods from balance sheet date until maturity dates are as follows :
2009
2008
94.710.270.670 187.368.226.485 93.084.000.000 315.669.876.140 107.574.070.000 798.406.443.295
257.674.940.266 292.729.160.000 89.412.500.000 639.816.600.266
Perubahan penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut :
The changes in allowance for possible losses on marketable securities are as follows :
2009
Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
1 month or less More than 1 month to 3 months More than 3 months to 1 year More than 1 year to 5 years More than 5 years Total marketable securities
2008 -
80.600.000 (80.600.000) -
25
Balance at beginning of year Reversal during the year Balance at end of year
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
8. LOANS
Jenis kredit
a. By type of loan
Lancar/ Current
Pihak yang memiliki hubungan istimewa Modal kerja Investasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi
Dalam Perhatian Khusus/ Special mention
899.394.471 7.769.579.863 2.328.222.596 10.997.196.930
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/ Substandard Doubtful
-
31.941.820.911 16.051.400.798 21.115.793.519 69.109.015.228 69.109.015.228
-
Jumlah
507.146.080.303 912.093.646.862 744.456.404.013 2.163.696.131.178 2.174.693.328.108
3.998.959.099 7.540.719.370 722.199.232 12.261.877.701 12.261.877.701
Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
(30.561.680.277) (11.734.912.849) (11.035.689.931) 2.144.131.647.831 57.374.102.379 1.226.187.770
22
26
Macet/ Loss
-
118.330.851 118.330.851 118.330.851 (118.330.851) -
Jumlah/ Total
-
1.560.232.899 2.262.712.919 765.713.543 4.588.659.361 4.588.659.361
899.394.471 7.769.579.863 2.328.222.596 10.997.196.930
544.647.093.212 938.066.810.800 767.060.110.307 2.249.774.014.319 2.260.771.211.249
(1.735.766.188) (55.186.380.096) 2.852.893.173 2.205.584.831.153
Related parties Working capital Investment Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for possible losses Total loans - net
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
8. LOANS (continued)
Jenis kredit (lanjutan)
a. By type of loan (continued)
Lancar/ Current
Pihak yang memiliki hubungan istimewa Modal kerja Investasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi
Dalam Perhatian Khusus/ Special mention
775.197.140 9.405.321.242 30.596.988.897 40.777.507.279
2008 Kurang Lancar/ Diragukan/ Substandard Doubtful
-
-
Macet/ Loss
-
Jumlah/ Total
-
775.197.140 9.405.321.242 30.596.988.897 40.777.507.279
Jumlah
562.841.191.776 712.743.958.591 591.941.947.003 1.867.527.097.370 1.908.304.604.649
18.097.950.852 11.011.656.667 16.563.397.223 45.673.004.742 45.673.004.742
4.483.973.666 92.416.095 744.767.403 5.321.157.164 5.321.157.164
6.847.860.268 377.252.006 33.925.932 7.259.038.206 7.259.038.206
4.365.792.909 7.299.137.764 350.530.366 12.015.461.039 12.015.461.039
Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
(26.513.735.773) 1.881.790.868.876
(4.169.498.303) 41.503.506.439
(197.963.575) 5.123.193.589
(386.127.230) 6.872.910.976
(6.571.336.446) (37.838.661.327) 5.444.124.593 1.940.734.604.473
23
27
596.636.769.471 731.524.421.123 609.634.567.927 1.937.795.758.521 1.978.573.265.800
Related parties Working capital Investment Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for possible losses Total loans - net
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8. LOANS (continued)
Sektor ekonomi
b. By economic sector
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mention
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/ Substandard Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah
15.946.987.680 29.784.338.554 184.154.124.410 2.590.195.921 37.293.944.088 659.385.716.334
12.406.237 222.475.509 6.081.377.720 497.124.035 24.864.756.357
245.719.370 11.293.918.928 40.171
54.870.106
93.188.122 366.931.151 2.250.756.372
15.959.393.917 30.252.533.433 201.622.609.180 2.590.195.921 38.157.999.274 686.556.139.340
109.639.591.898 123.720.212.586 292.307.711.081 719.870.505.556 2.174.693.328.108
481.308.988 5.418.013.198 10.415.759.665 21.115.793.519 69.109.015.228
722.199.232 12.261.877.701
63.460.745 118.330.851
846.977.338 265.092.835 765.713.543 4.588.659.361
110.120.900.886 129.985.203.122 303.052.024.326 742.474.211.850 2.260.771.211.249
Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
(30.561.680.277) (11.734.912.849) (11.035.689.931) 2.144.131.647.831 57.374.102.379 1.226.187.770
24
28
(118.330.851) -
(1.735.766.188) (55.186.380.096) 2.852.893.173 2.205.584.831.153
Agriculture, hunting and agriculture improvement Mining Manufacturing industry Electricity, gas and water Construction Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Business services Social and public services Others Total Allowance for possible losses Total loans - net
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8. LOANS (continued)
Sektor ekonomi (lanjutan)
b. By economic sector (continued) Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mention
2008 Kurang Lancar/ Diragukan/ Substandard Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Pertanian, perburuan, dan sarana pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah
7.283.836.304 9.231.373.021 144.503.524.730 2.827.626.034 22.474.705.523 729.114.852.710
1.732.796 372.504.400 1.940.735.960 2.931.437.231 12.547.055.001
-
5.111.584.982
11.134.144 4.656.403.741
7.285.569.100 9.603.877.421 146.455.394.834 2.827.626.034 25.406.142.754 751.429.896.434
72.292.761.107 170.783.530.734 127.030.585.489 622.761.808.997 1.908.304.604.649
4.572.682.769 6.743.459.362 16.563.397.223 45.673.004.742
92.416.095 490.004.727 3.993.968.939 744.767.403 5.321.157.164
51.556.506 1.211.573.710 884.323.008 7.259.038.206
194.407.460 146.845.181 1.194.991.160 5.811.679.353 12.015.461.039
72.631.141.168 177.204.637.121 138.963.004.950 646.765.975.984 1.978.573.265.800
Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
(26.513.735.773) 1.881.790.868.876
(4.169.498.303) 41.503.506.439
(197.963.575) 5.123.193.589
(386.127.230) 6.872.910.976
(6.571.336.446) (37.838.661.327) 5.444.124.593 1.940.734.604.473
29
Agriculture, hunting and agriculture improvement Mining Manufacturing industry Electricity, gas and water Construction Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Business services Social and public services Others Total Allowance for possible losses Total loans - net
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
8. LOANS (continued)
Jangka waktu
c. By term of loans
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows :
Berdasarkan periode perjanjian kredit :
Based on term of the loan agreements :
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
2009
2008
661.730.504.370 407.385.697.019 846.828.738.361 344.826.271.499 2.260.771.211.249 (55.186.380.096) 2.205.584.831.153
654.479.419.595 385.044.955.559 601.694.709.811 337.354.180.835 1.978.573.265.800 (37.838.661.327) 1.940.734.604.473
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
Based on remaining periods from balance sheet date to maturity dates : 2009
2008
804.114.217.676 481.479.526.735 673.437.163.920 301.740.302.918 2.260.771.211.249 (55.186.380.096) 2.205.584.831.153
794.076.906.946 443.409.417.989 448.739.170.590 292.347.770.275 1.978.573.265.800 (37.838.661.327) 1.940.734.604.473
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun yang diterima oleh Bank adalah sebagai berikut :
Kredit yang diberikan
1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years More than 5 years Total Allowance for possible losses Total loans - net
d.
The average interest rate per annum received by the Bank are as follows :
2009
2008
13,41%
12,14%
e. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years More than 5 years Total Allowance for possible losses Total loans - net
Loans
e. Loans given to Bank's employees are intended for the acquisition of houses, vehicles and other necessities with various terms, payments of which are deducted from monthly salaries.
30
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
8. LOANS (continued)
f. Kredit restrukturisasi
f. Restructured loans 2009
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah kredit - bersih
2008
9.886.943.989 16.432.071.625 7.295.000.000 1.728.845.447 35.342.861.061 (11.123.215.136) 24.219.645.925
2.192.452.498 26.104.403 528.004.727 2.566.768.038 536.761.450 5.850.091.116 (533.083.312) 5.317.007.804
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total Allowance for possible losses Total loans - net
g. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
g. As of December 31, 2009 and 2008, there are no loans which exceeds the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
h. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp16.968.867.913 dan Rp24.595.656.409.
h. As of December 31, 2009 and 2008, the loans which have stopped accruing interest amounted to Rp16,968,867,913 and Rp24,595,656,409, respectively.
i. Perubahan penyisihan penghapusan diberikan adalah sebagai berikut :
i. The changes in allowance for possible losses of loans are as follows :
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan Penghapustagihan kredit selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
kredit
yang
2009
2008
37.838.661.327 23.008.335.780
37.544.551.461 308.301.271
Balance at beginning of year Provision during the year
-
Written off during the year
(5.660.617.011) 55.186.380.096
(14.191.405) 37.838.661.327
Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
Discharge of claim during the year Balance at end of year
Management believes that the loans are adequately collateralized and that the allowance for losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible loans.
31
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
8. LOANS (continued)
j. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
j. Changes in loans written off are as follows :
2009
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
2008 -
-
Balance at beginning of year
5.660.617.011 5.660.617.011
-
Written off during the year Balance at end of year
9. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
Kredit yang diberikan Efek-efek Jumlah
9. ACCRUED INTEREST RECEIVABLE
2009
2008
12.198.422.380 10.906.645.332 23.105.067.712
11.146.427.048 9.663.561.998 20.809.989.046
10. ASET TETAP
Loans Marketable securities Total
10. FIXED ASSETS 1 Januari/ January 1, 2009
Penambahan / Additions
Pengurangan / Deductions
31 Desember/ December 31, 2009
Biaya perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah
7.049.145.000 25.222.817.450 16.936.103.582 7.916.077.500 57.124.143.532
2.195.699.960 1.344.200.000 4.972.059.200 8.511.959.160
58.846.750 1.001.060.000 1.059.906.750
7.049.145.000 25.222.817.450 19.072.956.792 8.259.217.500 4.972.059.200 64.576.195.942
Cost Land Buildings Office inventories Vehicles Constructions in progress Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Kendaraan Jumlah Nilai buku
7.789.296.100 12.233.023.327 3.214.728.318 23.237.047.745 33.887.095.787
1.228.891.028 1.924.123.057 1.507.762.275 4.660.776.360
49.687.391 971.120.119 1.020.807.510
9.018.187.128 14.107.458.993 3.751.370.474 26.877.016.595 37.699.179.347
Accumulated depreciation Buildings Office inventories Vehicles Total Book value
32
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 1 Januari/ January 1, 2008
Penambahan / Additions
Pengurangan / Deductions
31 Desember/ December 31, 2008
Biaya perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan Jumlah
7.049.145.000 24.138.754.128 14.239.753.432 6.093.762.500 51.521.415.060
1.084.063.322 2.726.765.775 3.295.815.000 7.106.644.097
30.415.625 1.473.500.000 1.503.915.625
7.049.145.000 25.222.817.450 16.936.103.582 7.916.077.500 57.124.143.532
Cost Land Buildings Office inventories Vehicles Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Kendaraan Jumlah Nilai buku
6.535.519.794 10.252.116.253 3.621.414.352 20.409.050.399 31.112.364.661
1.253.776.306 1.998.860.975 1.066.813.964 4.319.451.245
17.953.901 1.473.499.998 1.491.453.899
7.789.296.100 12.233.023.327 3.214.728.318 23.237.047.745 33.887.095.787
Accumulated depreciation Buildings Office inventories Vehicles Total Book value
Jumlah beban penyusutan aset tetap sebesar Rp4.660.776.360 dan Rp4.319.451.245 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Depreciation expense of fixed assets amounted to Rp4,660,776,360 and Rp4,319,451,245 for the years ended 2009 and 2008, respectively.
Aset tetap, kecuali tanah, tahun 2009 dan 2008 seluruhnya diasuransikan kepada Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp31.006.900.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp31.081.600.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets, except land, are insured with Asuransi Central Asia in 2009 and 2008 against fire and other risks for Rp31,006,900,000 as of December 31, 2009 and Rp31,081,600,000 as of December 31, 2008. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.
11. ASET LAIN-LAIN
Setoran jaminan dan uang muka Agunan yang diambil alih - bersih Biaya dibayar di muka Persediaan alat tulis dan perlengkapan kantor Lain-lain Jumlah
11. OTHER ASSETS 2009
2008
2.300.024.890 2.677.865.500 1.442.464.711
2.007.580.000 1.475.387.500 1.048.112.479
Security deposits and advances Foreclosed assets - net Prepaid expenses
735.644.037 1.065.024.648 8.221.023.786
651.446.245 231.541.144 5.414.067.368
Stationery and office supplies Others Total
33
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
11. OTHER ASSETS (continued)
Berikut ini adalah saldo agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas :
As of December 31, 2009 and 2008, the balance of foreclosed assets, classified based on collectibility, are as follows :
2009
Lancar Kurang lancar Diragukan Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008
2.305.680.000 844.750.000 3.150.430.000 (472.564.500) 2.677.865.500
Perubahan penyisihan penghapusan aset non produktif adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
The changes in allowance for possible losses on non earning assets are as follows :
2009
2008
134.362.500 338.202.000 472.564.500
183.449.500 (49.087.000) 134.362.500
12. KEWAJIBAN SEGERA
2008
6.988.527.130 440.212.279 304.587.000 1.848.027.277 9.581.353.686
4.853.557.004 214.095.749 255.951.683 1.124.550.452 6.448.154.888
13. SIMPANAN DARI NASABAH
Deposits from customers consist of : 2009
Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
Customers' advance Matured time deposits interest Accrued expenses Others Total
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Simpanan dari nasabah terdiri dari :
Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Balance at beginning of year Provision during the year Reversal during the year Balance at end of year
12. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY 2009
Titipan setoran nasabah Bunga deposito yang telah jatuh tempo Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah
Current Substandard Doubtful Total Allowance for possible losses Total - net
765.000.000 844.750.000 1.609.750.000 (134.362.500) 1.475.387.500
2008
Demand deposits 1.437.740.165 281.889.396.841
2.964.343.738 220.288.208.963
Related parties Third parties Saving deposits
2.963.544.909 202.834.083.619
6.591.025.653 180.272.031.240
Related parties Third parties Time deposits
215.138.194.682 1.955.550.558.096 2.659.813.518.312
159.784.731.740 1.792.261.379.403 2.362.161.720.737
34
Related parties Third parties Total
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp243.768.310.958 dan Rp204.353.424.623.
As of December 31, 2009 and 2008, time deposits which were blocked and pledged as loan collateral amounted to Rp243,768,310,958 and Rp204,353,424,623, respectively.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun :
The average interest rate per annum :
Giro Tabungan Deposito berjangka
2009
2008
3,51% 4,91% 8,58%
4,09% 5,04% 8,71%
Berdasarkan periode deposito berjangka :
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
By maturity dates : 2009
2008
1.799.265.686.340 325.646.511.070 45.776.555.368 2.170.688.752.778
1.736.959.278.991 214.521.633.709 500.000.000 65.198.443 1.952.046.111.143
2009
2008
1.882.566.047.782 242.846.149.628 45.276.555.368 2.170.688.752.778
1.780.769.841.428 171.211.071.272 65.198.443 1.952.046.111.143
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
1 month or less More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months Total
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Pihak ketiga Giro
1 month 3 months 6 months 12 months Total
By remaining periods from balance sheet date to maturity dates :
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo :
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Jumlah
Demand deposits Saving deposits Time deposits
Deposits from other banks consist of : 2009
2008
686.427.552
878.821.988
Third parties Demand deposits
Tidak ada saldo giro dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
There were no demand deposits from other banks which were blocked or held under lien as at 31 December 2009 and 2008.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun :
The average interest rate per annum :
Giro
2009
2008
3,51%
4,09%
35
Demand deposits
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN a.
15. TAXATION
Hutang pajak
a. Taxes payable 2009
Pajak penghasilan pasal 29 (Catatan 15c) Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 dan 4 ayat (2) Pajak penghasilan pasal 21 Jumlah
b.
2008
5.578.524.358 2.216.673.319
4.080.392.105 57.657.937
Income tax article 29 (notes 15c) Income tax article 25
2.923.292.185 1.948.879.161 12.667.369.023
709.429.806 2.207.399.787 7.054.879.635
Income tax article 23 and 4 (2) Income tax article 21 Total
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak untuk tahun fiskal 1995 hingga 2007. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the prevailing Taxation Laws of Indonesia, the Bank calculates, determines and pays tax payable assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due for the year 1995 up to 2007. There are new rules applicable to the fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari :
b. Tax benefit (expense) of the Bank consists of the following : 2009
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah c.
2008
(31.710.308.560) 5.331.887.475 (26.378.421.085)
(22.512.355.400) 45.188.324 (22.467.167.076)
Pajak kini
Current tax Deferred tax Total
c. Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:
2009
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
89.830.180.909
Perbedaan temporer : Penyisihan penghapusan aset-kredit Imbalan pasca kerja Jasa produksi Penyusutan aset tetap Jumlah perbedaan waktu
18.852.379.671 1.950.614.879 1.360.876.840 398.212.211 22.562.083.601
2008
72.023.056.545
1.131.350.570 1.537.303.052 1.084.262.608 (835.208.915) 2.917.707.315
36
Income before tax per statements of income Temporary differences : Allowance for possible losses - loans Post-employment benefits Employee bonus Depreciation of fixed assets Total temporary differences
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
c. Current tax (continued) 2009
Perbedaan tetap : Penyisihan penghapusan aset non kredit Penyusutan aset tetap Gaji, honorarium dan tunjangan Telepon, telex dan fax Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Pendapatan sewa Beban lain-lain Jumlah perbedaan tetap Taksiran penghasilan kena pajak
2008
359.100.349 309.372.481 200.167.600 51.337.424
3.131.916 202.078.125 58.166.244
41.477.996 (102.617.500) (860) 858.837.490 113.251.102.000
(104.622.000) (145) 158.754.140 75.099.518.000
(31.710.308.560) (31.710.308.560)
(5.000.000) (7.500.000) (22.499.855.400) (22.512.355.400)
Pajak penghasilan yang dibayar di muka : 26.131.784.202 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan kurang bayar (5.578.524.358)
18.431.963.295 (4.080.392.105)
Taksiran pajak penghasilan : 28% X Rp113.251.102.000 10% X Rp50.000.000 15% X Rp50.000.000 30% X Rp74.999.518.000
Jumlah pajak kini
d.
Estimated income tax :
Pajak tangguhan
28% X Rp113,251,102,000 10% X Rp50,000,000 15% X Rp50,000,000 30% X Rp74,999,518,000
Total current tax Prepaid income tax : Prepaid tax article 25 Underpayment of income tax
d. Deferred tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut :
The details of the Bank’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows :
2009
Saldo awal tahun Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi : Imbalan pasca kerja Penyisihan penghapusan asetkredit Jasa produksi Penyusutan aset tetap Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Penyesuaian saldo awal pajak tangguhan Jumlah manfaat pajak tangguhan Saldo akhir tahun
Permanent differences : Allowance for possible losses except loans Depreciation of fixed assets Salary, honorarium and allowances Telephone, telex and fax Estimated losses on commitment and contingencies Rental fee Others expense Total permanent differences Estimated taxable income
2008
2.880.578.638
2.835.390.314
487.653.720
430.444.854
4.713.094.918 340.219.210 99.553.053
316.778.160 303.593.530 (233.858.496)
(308.633.426)
-
5.331.887.475 8.212.466.113
(771.769.724) 45.188.324 2.880.578.638
37
Balance at beginning of year Credited (charged) to statement of income : Post-employment benefits Allowance for possible losses - loans Employee bonus Depreciation of fixed assets Adjustment due to change Adjustment of beginning balance of deferred tax Total deferred tax benefit Balance at end of year
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
15. TAXATION (continued) e. A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows :
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 2009
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi
2008
89.830.180.909
72.023.056.545
Tarif pajak efektif : 28% X Rp89.830.180.909 10% X Rp50.000.000 15% X Rp50.000.000 30% X Rp71.923.056.545
Effective tax rate : (25.152.450.654) (25.152.450.654)
(5.000.000) (7.500.000) (21.576.916.964) (21.589.416.964)
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Penyisihan penghapusan aset non kredit Penyusutan aset tetap Gaji, honorarium dan tunjangan Telepon, telex dan fax Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Pendapatan sewa Beban lain-lain Pengaruh perubahan tarif pajak : Periode berjalan : Penyisihan penghapusan aset-kredit Imbalan pasca kerja Jasa produksi Penyusutan aset tetap Saldo awal tahun : Imbalan pasca kerja Penyisihan penghapusan aset-kredit Jasa produksi Penyusutan aset tetap Penyesuaian saldo awal pajak tangguhan Jumlah Jumlah beban pajak
Income before tax per statement of income
28% X Rp89,830,180,909 10% X Rp50,000,000 15% X Rp50,000,000 30% X Rp71,923,056,545
Tax effect of non taxable income (non deductible expense) :
(100.548.098) (86.624.295) (56.046.928) (14.374.479)
(939.575) (60.623.438) (17.449.873)
(11.613.839) 28.732.900 241
31.386.600 44
(565.571.390) (58.518.446) (40.826.305) (11.946.366)
(22.627.011) (30.746.061) (21.685.252) 16.704.178
(243.798.928) (33.940.517) (62.973.645) 32.079.664
-
(1.225.970.431) (26.378.421.085)
(771.769.724) (877.750.112) (22.467.167.076)
38
Allowance for possible losses except loans Depreciation of fixed assets Salary, honorarium and allowances Telephone, telex and fax Estimated losses on commitment and contingencies Rental fee Others expense Effect of change in tax rate : Current period : Allowance for possible losses - loans Post-employment benefits Employee bonus Depreciation of fixed assets Balance at beginning of year : Post-employment benefits Allowance for possible losses - loans Employee bonus Depreciation of fixed assets Adjustment of beginning balance of deferred tax Total Total tax expenses
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No.7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
LOSSES 16. ESTIMATED CONTINGENCIES
16. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut :
ON
COMMITMENTS
AND
The estimated losses on commitments and contingencies which have credit risk and are usually related to the Bank’s business are as follows : 2009
Kolektibilitas Bank garansi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Lancar
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar
Jumlah
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi / Estimated losses on commitments and contingencies Collectibility
Saldo / Amount 12.723.649.979
127.236.500
377.591.545.223 852.924.735 1.081.072 391.169.201.009
Current
3.833.142.236 Current 42.646.237 Special mention 162.161 Substandard 4.003.187.134
39
Bank guarantees Unused loans commitments granted to customers
Total
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LOSSES 16. ESTIMATED ON CONTINGENCIES (continued)
16. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
COMMITMENTS
AND
2008
Kolektibilitas Bank garansi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Lancar
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan
Jumlah
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi / Estimated losses on commitments and contingencies Collectibility
Saldo / Amount 8.561.389.029
85.613.890
385.362.334.323 371.710.761 6.031.061 5.963.415 394.307.428.589
3.853.623.343 Current 18.585.538 Special mention 904.659 Substandard 2.981.708 Doubtful 3.961.709.138
Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut :
Total
2008
3.961.709.138 41.477.996 4.003.187.134
4.405.030.654 (443.321.516) 3.961.709.138
17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Balance at beginning of year Provision during the year Reversal during the year Balance at end of year
17. OTHER LIABILITIES 2009
Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 27) Bunga yang masih harus dibayar Jasa produksi Pendapatan diterima di muka Lain-lain Jumlah
Bank guarantees Unused loans commitments granted to customers
The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows :
2009
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
Current
2008
10.077.245.810 8.206.485.509 3.459.998.320 3.135.855.938 28.346.370 24.907.931.947
8.126.630.931 8.955.691.836 2.099.121.480 1.963.919.804 17.280.000 21.162.644.051
40
Post-employment benefits obligation (Note 27) Accrued interest payable Employee bonus Deferred income Others Total
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM
18. SHARE CAPITAL 2009
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha Jumlah
283.648 116.352 400.000
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership % 70,91 29,09 100
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp 283.648.000.000 116.352.000.000 400.000.000.000
2008
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha Jumlah
212.736 87.264 300.000
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership % 70,91 29,09 100
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp 212.736.000.000 87.264.000.000 300.000.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank tanggal 6 Agustus 2008 yang diaktakan dengan akta notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., No.04 pada tanggal 13 Agustus 2008, telah dilakukan perubahan modal dasar Bank dari Rp350.000.000.000 menjadi Rp500.000.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-81010.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 Nopember 2008.
Based on the Extraordinary Bank's Shareholders Meeting dated August 6, 2008, as stated in notarial deed of Arianny Lamoen Redjo, S.H., No.04 dated August 13, 2008, Bank's authorized capital has been changed from Rp350,000,000,000 to Rp500,000,000,000. This amendment to the articles of association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No.AHU81010.AH.01.02.Tahun 2008 dated November 3, 2008.
Berdasarkan akta No.71 tanggal 23 Desember 2009 dari notaris Ngestirini Basoeki, S.H., disetujui pengeluaran saham dalam simpanan sebanyak 100.000 saham. Dengan adanya penerbitan saham ini, jumlah modal disetor Bank bertambah Rp100.000.000.000 dari Rp300.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000.
Based on the notarial deed No.71 dated December 23, 2009 of Ngestirini Basoeki, S.H., the shareholders agreed to issuance of 100,000 shares of stock which are still within the portfolio of the Bank's authorized capital. With the issuance of these shares, the paid-in capital increased by Rp100,000,000,000 from Rp300,000,000,000 to Rp400,000,000,000.
Tambahan setoran modal tersebut masih dalam proses persetujuan Bank Indonesia.
The additional paid in capital is still in the process of approval of Bank Indonesia.
41
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
19. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 18 Juni 2008 yang dinyatakan dalam akta No.16 tanggal 24 Juni 2008 dari notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., disetujui penggunaan saldo laba Bank sebesar Rp50.000.000.000 untuk dividen.
Based on the Extraordinary Shareholders Meeting on June 18, 2008 as stated in deed No.16 dated June 24, 2008, of Arianny Lamoen Redjo, S.H., the shareholders agreed to appropriate of the Bank's retained earnings amounting to Rp50,000,000,000 as a dividends.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No.02 tanggal 10 Juni 2009 dari notaris Edy Sutopo, S.H., pengganti notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., disetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp6.000.000.000 dari saldo laba tahun 2008.
Based on the Annual Meeting of the Bank's Shareholders as stated in deed No.02 dated June 10, 2009 of Edy Sutopo, S.H., a substitute notary of Arianny Lamoen Redjo, S.H., the shareholders agreed to appropriate of the Bank's retained earnings of 2008 amounting to Rp6,000,000,000 as a general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal 16 Desember 2009 disetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp100.000.000.000 yang berasal dari saldo laba kepada pemegang saham dan selanjutnya disetorkan kembali sebagai setoran modal.
Based on the Extraordinary Meeting of the Shareholders on December 16, 2009, the shareholders agreed to distribution of cash dividend from retained earnings amounting to Rp100,000,000,000 to the shareholders and paid up as paidin capital.
20. PENDAPATAN BUNGA
20. INTEREST INCOME 2009
Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain Sub jumlah Pendapatan provisi dan komisi Jumlah pendapatan bunga
2008
264.515.951.225 73.472.834.759 947.006.583 346.529.305 2.009.178 339.284.331.050 5.865.947.624 345.150.278.674
243.646.331.322 57.834.539.747 552.192.895 546.890.968 762.228 302.580.717.160 9.023.905.966 311.604.623.126
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp2.046.221.752 dan Rp4.156.729.394 (Catatan 29).
Interest income from related parties amounted to Rp2,046,221,752 and Rp4,156,729,394 in 2009 and 2008, respectively (Note 29).
21. BEBAN BUNGA
21. INTEREST EXPENSE 2009
Simpanan dari nasabah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Sub jumlah Premi program penjaminan simpanan (Catatan 28) Jumlah beban bunga
Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia Placement with other banks Demand deposits with other banks Sub total Fee and commissions income Total interest income
2008
Deposits from customers Time deposits Saving deposits Demand deposits Deposits from other banks Sub total Premium on deposit guarantee program 4.615.540.555 (Note 28) 189.043.012.894 Total interest expense
162.314.004.502 9.120.966.087 8.570.448.550 293.574.992 180.298.994.131
164.644.001.295 9.425.940.872 9.978.939.421 378.590.751 184.427.472.339
4.567.809.638 184.866.803.769
42
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN TENAGA KERJA
22. PERSONNEL EXPENSES 2009
Gaji, honorarium dan tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 27) Pendidikan dan pelatihan Jumlah
2008
32.372.453.403
30.752.262.927
2.205.042.879 1.327.730.206 35.905.226.488
1.601.420.421 1.343.133.528 33.696.816.876
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2009
Iklan dan promosi Komunikasi data Barang cetak dan alat tulis Pemeliharaan kendaraan Listrik dan air Keperluan kantor Penyelesaian kredit Transaksi ATM Jasa Administrasi bank Telepon, telex dan fax Keamanan dan kebersihan Materai dan pengiriman Pemeliharaan gedung Perjalanan dinas Jasa profesional Asuransi Perijinan Pemeliharaan inventaris Sewa Pajak Iuran keanggotaan Lain-lain Jumlah
Salary, honorarium and allowances Post-Employment benefit (Note 27) Education and training Total
2008
9.534.357.501 1.581.976.816 1.271.420.108 1.017.934.869 944.252.071 821.031.038 766.823.239 704.417.000 630.592.052 624.744.600 575.764.767 490.008.300 447.185.825 371.589.167 356.270.233 288.905.667 280.060.872 269.081.326 145.200.000 79.710.858 34.225.000 487.885.373 21.723.436.682
11.129.950.070 1.440.810.828 1.459.833.520 946.153.345 883.789.175 531.867.819 660.456.027 679.730.200 645.735.943 702.687.886 405.336.603 884.195.175 1.560.491.106 457.739.243 162.188.482 231.085.883 444.563.315 505.960.600 149.600.000 107.012.960 35.957.320 3.875.614.644 27.900.760.144
Beban sewa kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp145.200.000 dan Rp149.600.000.
Advertisement and promotion Data communication Printing and stationery Vehicle maintenance Electricity and water Office supplies Loans settlement ATM Jasa's transaction Bank administration Telephone, telex and fax Security and cleaning Stamp duty and shipping Building maintenance Travelling Professional fees Insurance Licenses Equipment maintenance Rental Taxes Membership Others Total
Rental expense from the related parties for the year ended 2009 and 2008 amounted Rp145,200,000 and Rp149,600,000, respectively.
43
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PEMULIHAN (PENYISIHAN) PENGHAPUSAN ASET
24. REVERSAL (PROVISION) FOR POSSIBLE LOSSES OF ASSETS
2009
Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Giro pada bank lain Efek-efek Penempatan pada bank lain Jumlah
2008
(23.008.335.780) (338.202.000) (20.898.349) (23.367.436.129)
(308.301.271) 49.087.000 (3.131.916) 80.600.000 44.000.000 (137.746.187)
25. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional Laba penjualan aset tetap Sewa dan pemeliharaan gedung Laba penjualan agunan diambil alih Lain-lain Sub jumlah Beban non operasional Denda Rugi penjualan agunan diambil alih Rugi penghapusan aset tetap Lain-lain Sub jumlah Jumlah pendapatan non operasionalbersih
25. NON OPERATING INCOME (EXPENSE) 2009
2008
583.628.281 122.517.500 1.686.904 707.832.685
380.729.981 132.448.500 133.205.250 20.059.230 666.442.961
Non operating income Gain on sale of fixed assets Rental and maintenance of building Gain on sale of foreclosed properties Others Sub total
(35.319.610) (14.068.400) (1.678.521) (44.178.014) (95.244.545)
(158.733.396) (2.721.707) (15.654.903) (177.110.006)
Non operating expense Penalty Loss on sale of foreclosed properties Loss of written of fixed assets Others Sub total
612.588.140
489.332.955
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Total non operating income - net
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut :
The Bank has commitment and contingent receivables and payables as follows :
2009
2008
KOMITMEN Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah kewajiban komitmen JUMLAH KOMITMEN - BERSIH
Loans Foreclosed assets Demand deposits with other banks Marketable securities Placements with other banks Total
COMMITMENTS
378.445.551.030 378.445.551.030 (378.445.551.030)
385.746.039.560 385.746.039.560 (385.746.039.560)
44
Commitment liabilities Unused loans commitments granted to customers Total commitment liabilities TOTAL COMMITMENTS - NET
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) 2009
2008
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi
Contingent receivables
Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban kontinjensi Bank garansi Jumlah kewajiban kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI - BERSIH
1.704.905.296 1.704.905.296
7.920.958.368 7.920.958.368
Past due interest receivables Total contingent receivables
12.723.649.979 12.723.649.979 (11.018.744.683)
8.561.389.029 8.561.389.029 (640.430.661)
Contingent liabilities Bank guarantees Total contingent liabilities TOTAL CONTINGENCIES - NET
27. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 304 karyawan tahun 2009 dan 274 karyawan tahun 2008.
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 304 in 2009 and 274 in 2008.
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan dilakukan oleh aktuaris independen, PT Sakura Aktualita Indonesia. Menurut laporan aktuaris tertanggal 28 Desember 2009 (2008: 30 Desember 2008), perhitungan aktuaria dilakukan dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut :
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sakura Aktualita Indonesia. Based on an independent actuary report dated December 28, 2009 (2008: December 30, 2008), the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions :
2009
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat dan sakit Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal Tingkat pemutusan yang lain
2008
55 tahun/years old
55 tahun/years old
11% 10% 100% CSO-1980 5% CSO-1980 5% sampai usia 45 tahun kemudian turun linier menjadi 0% di usia 55 tahun/ 5% until 45 years and then lineary decline 0% at 55 years 100% Nihil/Nil
12% 10% 100% CSO-1980 5% CSO-1980 5% sampai usia 45 tahun kemudian turun linier menjadi 0% di usia 55 tahun/ 5% until 45 years and then lineary decline 0% at 55 years 100% Nihil/Nil
45
Normal retirement age Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement rate Other termination rate
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah :
Amounts recognized in income and recorded under personnel expenses in respect of these post-employment benefits are as follows :
2009
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu (non vested ) Jumlah (Catatan 22)
2008
996.169.176 963.808.388 43.844.278 201.221.037 2.205.042.879
580.880.096 Current service cost 787.061.776 Interest cost 32.257.512 Net actuarial loss 201.221.037 Amortized past service cost (non vested) 1.601.420.421 Total (Note 22)
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :
The amounts included in the balance sheets arising from the Bank’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows :
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Beban jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah kewajiban
2008 11.189.902.571 Present value of defined benefit obligations (1.023.551.552) Unrecognized past service cost (2.039.720.088) Unrecognized actuarial loss 8.126.630.931 Total liability
17.130.019.604 (822.330.515) (6.230.443.279) 10.077.245.810
Movements in the liability recognized in the balance sheets are as follows :
Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai berikut :
2009
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan Saldo akhir tahun
PEMERINTAH TERHADAP 28. JAMINAN PEMBAYARAN BANK UMUM
2008
8.126.630.931 (254.428.000) 2.205.042.879 10.077.245.810
6.589.327.879 (64.117.369) 1.601.420.421 8.126.630.931
KEWAJIBAN
Balance at beginning of the year Benefits payment Amount charged to expense Balance at end of the year
28. GOVERNMENT'S GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call , obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit , akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit , performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, savings deposits, time deposits, on-call deposits, bonds, marketable securites, interbank borrowings, loans received, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.
46
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PEMERINTAH TERHADAP 28. JAMINAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN
28. GOVERNMENT'S GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.
In accordance with Letter No. S235/UP/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only includes deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program will end on September 22, 2005. The regulation with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah :
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and or other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows:
a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006; b. maksimum sebesar Rp5.000 juta, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006; c. maksimum sebesar Rp1.000 juta, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; d. maksimum sebesar Rp100 juta, sejak tanggal 22 Maret 2007.
a.
100%, from September 22, 2005 until March 21, 2006;
b.
maximum of Rp5,000 million, from March 22, 2006 until September 21, 2006; maximum of Rp1,000 million, from September 22, 2006 until March 21, 2007; maximum of Rp100 million, from March 22, 2007.
c. d.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp100 juta diubah menjadi maksimal Rp2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank maximum of Rp100 million previously was changed to maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp4.567.809.638 dan Rp4.615.540.555.
Deposit guarantee premium in 2009 and 2008 amounted to Rp4,567,809,638 and Rp4,615,540,555, respectively.
47
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
YANG
Sifat hubungan istimewa Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Nature of relationship Based on Regulation Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as amended by Bank Indonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit” related parties are companies that are directly or indirectly related in ownership and management with the Bank.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena Related parties companies which are related in ownership keterkaitan kepemilikan dan pengurus adalah sebagai and management are as follows : berikut : PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha PT Aman Lancar Yayasan Kasih Bagi Bangsa PT Sumber Kencana Graha *) PT Catur Marga Utama *) *) Sejak tanggal 31 Desember 2008 bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Since December 31, 2008 not classified into related *) parties.
Transaksi hubungan istimewa Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan kunci.
Related parties transactions In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties under similar terms and conditions as those with third parties, except for loans to key management personnel.
Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
The outstanding balance with related parties are as follows :
2009
2008
Aset Kredit yang diberikan Yayasan Kasih Bagi Bangsa Pengurus dan Pejabat Eksekutif Bank Hubungan lainnya Jumlah kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Assets Loans 28.414.374.161 Yayasan Kasih Bagi Bangsa 1.926.320.861Bank's management and executive officers 10.436.812.257 Others relationship 40.777.507.279 Total loans (550.823.498) Allowance for possible losses 40.226.683.781 Total loans - net
2.487.905.884 8.509.291.046 10.997.196.930 (159.001.153) 10.838.195.777
48
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
YANG
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2009
Kewajiban Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
2008
Liabilities Deposits from customers 1.437.740.165 2.963.544.909 215.138.194.682 219.539.479.756
2.964.343.738 6.591.025.653 159.784.731.740 169.340.101.131
Persentase terhadap jumlah aset Kredit yang diberikan
0,34%
1,43%
Persentase terhadap jumlah kewajiban Giro Tabungan Deposito berjangka
0,05% 0,11% 7,93%
0,12% 0,27% 6,65%
Demand deposits Saving deposits Time deposits Total
Percentage of total assets Loans Percentage of total liabilities
49
Demand deposits Saving deposits Time deposits
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. RASIO LIKUIDITAS
30. LIQUIDITY RATIO
Tabel berikut ini menyajikan aset dan kewajiban Bank berdasarkan sisa periode dari akhir tahun laporan sampai tanggal jatuh tempo sesuai kontrak.
The following table show assets and liabilities of the Bank into relevant maturity groupings at the year end based on the remaining period to the contractual maturity date. Rp juta/Rp million
31 Desember 2009 Nilai tercatat/ Carrying value
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan penghapusan
Sampai dengan 1 bulan/ Up to
Lain-lain/ Others
1 month
> 1-3 bulan/ > 1-3 months
> 3-6 bulan/ > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
18.360
-
18.360
-
-
-
-
130.479
-
130.479
-
-
-
-
3.097 26.481
-
3.097 26.481
-
-
-
-
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia
798.406 2.260.771 23.105
-
94.710 149.918 23.105
187.368 106.239 -
139.758 -
93.084 408.199 -
423.244 1.456.657 -
Marketable securities Loans Accrued interest receivable
37.699 8.213 8.693 54.605
446.150
293.607
139.758
501.283
1.879.901
Fixed assets Deferred tax assets Other assets
37.699 8.213 8.693 3.315.304 (55.707) 3.259.597
Allowance for possible losses
50
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. RASIO LIKUIDITAS (lanjutan)
30. LIQUIDITY RATIO (continued) 31 Desember 2009 Nilai tercatat/ Carrying value
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
Sampai dengan 1 bulan/ Up to
Lain-lain/ Others
1 month
> 1-3 bulan/ > 1-3 months
> 3-6 bulan/ > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
9.581
-
9.581
-
-
-
-
283.327 205.798 2.170.689 687 12.667 4.003
4.003
283.327 202.459 1.882.566 687 7.089 -
242.846 -
45.277 5.578 -
-
3.339 -
24.908 2.711.660 603.644
13.242 17.245 37.360
8.206 2.393.915 (1.947.765)
242.846 50.761
3.460 54.315 85.443
501.283
3.339 1.876.562
547.937
51
Liabilities Liabilities payable immediately Deposits from customers Demand deposits Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance for possible losses
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. RASIO LIKUIDITAS (lanjutan)
30. LIQUIDITY RATIO (continued) Rp juta/Rp million 31 Desember 2008 Nilai tercatat/ Carrying value
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan penghapusan
Sampai dengan 1 bulan/ Up to
Lain-lain/ Others
1 month
> 1-3 bulan/ > 1-3 months
> 3-6 bulan/ > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
23.455
-
23.455
-
-
-
-
119.816
-
119.816
-
-
-
-
2.722 56.942
-
2.722 56.942
-
-
-
-
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia
639.817 1.978.573 20.810
-
257.675 153.130 20.810
112.704 -
166.016 -
352.236 -
382.142 1.194.487 -
Marketable securities Loans Accrued interest receivable
33.887 2.880 5.548 42.315
634.550
112.704
166.016
352.236
1.576.629
Fixed assets Deferred tax assets Other assets
33.887 2.880 5.548 2.884.450 (38.000) 2.846.450
Allowance for possible losses
52
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. RASIO LIKUIDITAS (lanjutan)
30. LIQUIDITY RATIO (continued) 31 Desember 2008 Nilai tercatat/ Carrying value
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
Sampai dengan 1 bulan/ Up to
Lain-lain/ Others
1 month
> 1-3 bulan/ > 1-3 months
> 3-6 bulan/ > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
6.448
-
6.448
-
-
-
-
223.253 186.863 1.952.046 879 7.055 3.961
3.961
223.253 182.400 1.780.770 879 1.016 -
171.211 1.958 -
65 4.081 -
-
4.463 -
21.163 2.401.668 482.782
10.108 14.069 28.246
8.956 2.203.722 (1.569.172)
173.169 (60.465)
2.099 6.245 159.771
352.236
4.463 1.572.166
444.782
53
Liabilities Liabilities payable immediately Deposits from customers Demand deposits Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance for possible losses
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
31. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Pada tanggal 17 Juli 2003, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No.5/12/PBI/2003 tentang KPMM bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar (market risk) . Berdasarkan peraturan tersebut, bank yang memenuhi kriteria tertentu, wajib memenuhi rasio KPMM sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar dalam waktu 18 bulan sejak ditetapkan peraturan tersebut, yaitu pada laporan keuangan tanggal 31 Januari 2005.
On July 17, 2003, Bank Indonesia issued Regulation Nr.5/12/PBI/2003 concerning the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) considering market risk. Based on the regulation, Banks which meet certain criteria are required to meet Capital Adequacy Ratio (CAR) at minimum 8% considering market risk within 18 months of the regulation being issued, which is in the financial statements as of January 31, 2005.
Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Capital Adequacy Ratio as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009
2008
(dalam jutaan rupiah Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal Inti dan Pelengkap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) tanpa memperhitungkan risiko pasar Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan memperhitungkan risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum tanpa memperhitungkan risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan risiko pasar
/
in million rupiah)
479.606 25.668 505.274
425.790 21.829 447.619
Core capital Supplementary capital Total core and supplementary capital
2.053.481
1.746.327
2.225.398
1.896.508
Risk Weighted Assets (RWA) without market risk charge Risk Weighted Assets (RWA) with market risk charge Capital Adequacy Ratio (CAR) without market risk charge Capital Adequacy Ratio (CAR) with market risk charge
24,61%
25,63%
22,70%
23,60%
32. MANAJEMEN RISIKO
32. RISK MANAGEMENT The Bank's application of risk management according to PBI No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003, and Bank Indonesia Circular Letter No.5/21/DPNP dated September 29, 2003, regarding "Risk Management Application for Commercial Bank".
Penerapan manajemen risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang "Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum". Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai :
Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows :
54
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued) Active supervision by the Board of Commissioners and Directors; - Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; - Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and - Comprehensive internal control system.
- Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
- Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; proses identifikasi, pengukuran, - Kecukupan pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan - Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Sesuai dengan kompleksitas usaha dan pengalaman di masa lalu, Bank telah mengelola 5 (lima) jenis risiko yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional dan kepatuhan.
In accordance with the complexity of business and previous knowledge, the Bank has managed 5 (five) risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk and compliance risk.
Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Komite Manajemen Risiko dan Unit Manajemen Risiko pada tanggal 2 Juli 2004.
The Bank has established an organizational structure of risk management which is centralized and independent which is in the form of Risk Management Committee and Risk Management Unit was established July 2, 2004.
Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Presiden Direktur dan beranggotakan Direksi serta Pejabat-pejabat eksekutif atau Kepala Divisi, Kepala Biro dan Kepala Bagian mempunyai fungsi memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko, khususnya dalam penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko dan penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
The Risk Management Committee which is lead by the President Director with the members composed of the Board of Directors and executive staff or Division Heads, Bureau Heads and Department Heads have the functions to give recommendations to the President Director in formulating the risk management policy, revising or consummating the application of risk management and justifying matters pertaining to business decisions made in departure from normal procedures.
Divisi Manajemen Risiko merupakan satuan kerja manajemen risiko yang bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan implementasi strategi manajemen risiko dan eksposur risiko, rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara kepada Unit Operasional dan Komite Manajemen Risiko, evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan Bank untuk mengukur risiko Bank, penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Komite Manajemen Risiko dan Bank Indonesia, pengkajian terhadap produk atau aktivitas baru yang akan dikembangkan Bank, mengkaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko berdasarkan temuan audit dan atau perkembangan aspek-aspek manajemen risiko yang berlaku dan mengatur kewajiban setiap satuan kerja operasional untuk menginformasikan secara berkala seluruh eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja tersebut.
The Risk Management Division represents the risk management unit which has the responsibility in monitoring the implementation of the risk management strategy and risk exposure, providing recommendations with respect to maximum risk exposure which must be maintained to the Operational Unit and Risk Management Committee, evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk, formulating and submitting the risk profile report to the President Director, Risk Management Committee and Bank Indonesia, providing assessment of new activities or products which will be developed by the Bank, periodically to analysis risk management pursuant audit finding and or growth of risk management aspect going into effect and arranging obligation in operational business unit to inform periodically entire inherent risk in their process or transaction.
55
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko dapat terlaksana secara baik, maka Bank telah berupaya meningkatkan kemampuan dan integritas pejabat atau staf Divisi Manajemen Risiko melalui seminar / workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.
To ensure that the implementation of the risk management process operates well, the Bank has committed to develop the competency and integrity of the officials or staff of the Risk Management Division through seminars or workshops on Risk Management which were conducted by external parties.
Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk 5 (lima) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Namun demikian Bank akan tetap melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang telah dimiliki dan terus berupaya menyempurnakannya.
The Bank has a series of procedures and methodology to be used in the identification, measurement, monitoring and control of risks for 5 (five) types of inherent risks in the Bank’s functional activities. Nevertheless the Bank will regularly evaluate its procedures and methodology and continue to update.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur (counterparty) untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit dapat bersumber dari penyaluran dana kredit dan kegiatan lain seperti treasury dan investasi dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book dan trading book .
Credit risk Credit risk is the potential for loss arising from the failure of the debtor or counterparty to meet their contractual obligations. Credit risk arises primarily from lending activities and other activities such as treasury and investment activities and trade finance which its recorded in banking book and trading book.
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Kedua acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dengan demikian diharapkan Bank dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko.
The Bank has written credit policies and guidelines on loan administration which includes the Bank Loan Policies and various circular letters that constitute a more detailed administration manual. The purpose of these two guidelines is to provide a complete formal loan management manual; from application, analysis, approval, recording, monitoring until the restructuring process, including risk analysis and analysis calculation. Therefore, it is expected that the Bank can optimize the quality of loan management through appropriate processes, competitive risk-based pricing, portfolio diversification, collateral adequacy and riskbased performance measurement.
Bank telah memiliki Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi, sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
The Bank has Guidelines for Application of Credit Risk Management. The Bank has accordingly identified the inherent credit risks on loans activities, treasury and financing activities, in appropriate with the purpose, policies, size and complexity and Bank's ability.
56
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko kerugian atas posisi neraca dan rekening administratif akibat dari perubahan kondisi pasar. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai instrumen keuangan, terutama instrumen yang peka terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko nilai tukar mata uang asing. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan kewajiban (ALMA). Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas di luar yang ditetapkan Bank, disamping mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan.
Market risk is the risk of losses on on-balance sheet and offbalance sheet positions resulting from overall changes in market conditions. Changes in the market factors will affect the value of financial instruments, especially those market risk sensitive instruments. Market risk consists of liquidity risk, interest rate risk, foreign currency exchange risk and derivative instrument risk. Monitoring of the Bank’s exposure to market risk is performed by the Asset and Liabilities Committee (ALCO) which manages the assets and liabilities (ALMA). The objective of market risk management is to avoid the excessive exposure from the open positions that may potentially impact earnings and equity in excess of the limits already established by the Bank, and to manage the market value volatility inherent in financial instruments.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan risiko pasar menyatakan bahwa bank yang wajib memperhitungkan risiko pasar untuk memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% adalah bank yang telah memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut :
In accordance with the Bank Indonesia Regulation No.5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 concerning Minimum Capital Requirement for Commercial Banks taking into account the market risk, the banks that are required to calculate the market risk to comply with the 8% minimum capital requirement are the banks that meet at least one of the following criteria :
Bank dengan jumlah aset sebesar Rp 10 triliun atau lebih; Bank devisa dengan posisi surat berharga dan atau posisi transaksi derivatif dalam trading book sebesar Rp20 milyar atau lebih; Bank bukan devisa dengan posisi surat berharga dan atau posisi transaksi derivatif suku bunga dalam trading book sebesar Rp 25 milyar atau lebih.
a. Bank with total assets equal to or greater than Rp10 trillion; b. Foreign exchange banks with marketable securities position and/or derivative transaction position in the Trading Book equal to or greater than Rp20 billion; c. Non-foreign exchange banks with marketable securities position and/or derivative transaction position in the Trading Book equal to or greater than Rp25 billion.
Bank telah memenuhi salah satu kriteria tersebut sehingga dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) telah memperhitungkan risiko pasar.
The Bank has met one of these criteria so that calculation of Capital Adequacy Ratio have been calculating risk capital market.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury dan investasi.
Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Manual Guidelines. Bank also indentify, measurement, monitoring, and control the market risk is embeded in loan activities and treasury and investment activities.
a. b.
c.
57
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul akibat aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Selain itu risiko likuiditas dapat pula disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan yang tidak diharapkan atas portofolio aktiva pada saat jatuh tempo serta risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi aktiva pada waktu yang seharusnya dengan harga yang wajar.
Liquidity risk arises as a result of the funding and lending activities, the repayment of deposits to third parties, and the management of working capital requirements. Apart from that, liquidity risk could also be caused by unexpected increases in the cost of funding the asset portfolio at maturity date and the risk of being unable to liquidate assets in a timely manner at a reasonable price.
Maka, Manajemen risiko likuiditas merupakan salah satu perhatian yang penting bagi Bank untuk memelihara kepercayaan dan keyakinan nasabah serta untuk memelihara stabilitas laba. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aktiva likuid secara optimal dan Bank dapat memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi kritis. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan debitur, baik dalam pemberian kredit, pembayaran deposito, dan kebutuhan likuiditas operasional.
Hence, liquidity risk management is one of the important focus for the Bank to retain customers’ trust and confidence and to maintain earnings stability. The goal of liquidity management is to maintain the liquid asset position in an optimal manner and meet all of its contractual and regulatory financial obligations including the current critical conditions. The Bank’s emphasis is the liquidity maintenance through Bank Indonesia Certificate (SBI) to meet commitments to the customers and counterparties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury dan investasi.
Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Manual Guidelines. Bank also indentify, measurement, monitoring, and control the market risk is embeded in loan activities and treasury and investment activities.
Risiko Operasional
Operational risk
Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, Bank menyadari adanya empat faktor utama risiko operasional, yaitu Manusia, Proses, Sistem dan Faktor Eksternal. Kegagalan dalam mengidentifikasi secara baik pengelolaan sumber-sumber risiko operasional tersebut, dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk mencapai tujuan usahanya. Karena itu, Bank secara terus-menerus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko operasional, menelaah dan meningkatkan praktek pengendalian intern atas aktivitas operasional pada Kantor Pusat dan jaringan kantor.
As a financial institution operating in Indonesia, the Bank realized that there are four of primary factors of operational risks, namely human, process, system and external factors. Failure to properly identify the management of those operational risk sources may affect the Bank’s ability to achieve its business objectives. Therefore, the Bank continually upgrades the operational risk management processes, reviews and improves its internal control practices for operations at the Head Office as well as at its network offices.
58
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Mekanisme kontrol dilakukan dengan memasukan tahapan kontrol ke dalam setiap transaksi yang dapat dilihat pada Standar Manual Kerja Bank. Bank memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang melakukan pemeriksaan secara periodik untuk memeriksa kepatuhan pegawai terhadap prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan. Bank telah memiliki Pedoman Kerja Bagian Operasional. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantuan dan pengendalian risiko operasional pada semua aktivitas fungsional Bank, seperti aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, aktivitas teknologi sistem informasi, dan sistem informasi manajemen, serta aktivitas pengelolaan sumber daya manusia.
The internal control mechanism is performed by applying several layers of control to each transaction process, as stated in the Bank’s Standard Operating Manual. The Bank has the Internal Audit Unit to conduct periodic control assessments and to ensure staff compliance with applicable procedures and regulations. The Bank has Guidelines for Application of Operational Risk Management. The Bank has also accordingly identified operational risks to all functional activities of the Bank, such as loans activities, treasury and investment activities, operational and service activities, information system technology activities and management information system activities, and managing of human resources activities.
Bank telah menetapkan batasan akses pegawai terhadap sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem pengelolaan risiko, dan pengamanan di ruang pemrosesan data. Selain itu setiap temuan hasil audit baik yang ditemukan oleh audit intern maupun audit ekstern telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Bank dengan melakukan serangkaian tindakan korektif.
The Bank has set up access limit for employee to management information system, accounting information system, risk management system, and security system in the data processing room. In addition, each finding from the internal and external audit has been followed up by the Bank with a series of corrective actions.
Risiko Kepatuhan
Compliance risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk that the Bank does not comply or implement internal policies and laws and regulations. Compliance risk is otherwise managed better have potency to imposition the penalty, punishment and influence the Bank's reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi pelaksanaannya.
Bank identify and manage the compliance risk by giving aid to business unit and operational unit in the case of formulation of structure transaction and development new product and actively carry out the assessment to policy, of internal procedure and guideline had by Bank to ensure that entire external regulation have been accomodated in such a manner and herein after to be obeyed by its implement.
59
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. STANDAR AKUNTANSI BARU
33. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants :
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia : a. PSAK No. 50 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
a. SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments : Presentation and Disclosures" contains in the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
This standard requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity's future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. SFAS No. 50 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 50, "Accounting for Certain Investments in Securities" and is to be applied prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran", mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No.55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No.55, "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b.
60
SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. SFAS No. 55 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 55, "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities", and is to be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
33. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards on their financial statements.
Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
As allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, Bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
34. DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL
34. IMPACT OF THE GLOBAL ECONOMIC CRISIS
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian di masa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank.
The management is aware that the global financial crisis has an impact to the Bank’s business volume and will increase the Bank’s credit risk. The bank industry has been effected, and are expected to be effected for the foreseeable future, by the global economic condition, which is beyond the Bank’s control.
Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, Manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru.
The potential impact of these conditions for the Bank among others is the decrease in debtor’s ability to pay their obligations which could increase the Bank’s nonperforming loan ratio. However, the Management has taken and continuously taking adequate measures to conserve liquidity, maintain capital adequacy and a cautious approach in increasing their assets, including on granting a new loan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya di waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
The management believes that the Bank has the adequate resources to continue their operations in the future. As such the financial statements have been prepared on a going concern basis.
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
35. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Bank is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed on February 24, 2010.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 24 Pebruari 2010.
61