AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah (Study pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2010-2014) Dian Masita Dewi Email:
[email protected] FEB Universitas Lambung Mangkurat ABSTRACT This study aims to: (1) Analyze financial performance. Bank Negara Indonesia Tbk. in 2010-2014, (2) analyzing financial performance. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. in 2010-2014, (3) to analyze the differences in the financial performance of conventional banks and Islamic banks in the PT. Bank Negara Indonesia Tbk. 20102014. This research is a kind of causal comparative research. Population in this research is PT. Bank Negara Indonesia Tbk. and PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. The sample in this research is financial statements from 2010-2014 PT. Bank Negara Indonesia Tbk. and PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. This study uses secondary data. Secondary data in this study were obtained from the annual financial report of PT. Bank Negara Indonesia Tbk. and PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. on during the period 2010-2014 that has been audited and publicized to the public via the official website of PT. Bank Negara Indonesia Tbk. and PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. This research assessment system uses a quantitative approach. Quantitative approach carried out by calculating financial ratios and the ratios are NPL, LDR, ROA, And CAR which is then followed by different test by using statistical test Independent Sample t - Test. The results showed that there were significant differences in financial performance between conventional banks and Islamic banks during the period 2010-2014. In general, in terms of liquidity, profitability, and capital of the Bank Negara Indonesia's financial performance is better than the Bank Negara Indonesia Syariah. Bank Negara Indonesia Syariah only have better asset quality of the Bank Negara Indonesia. Keywords: Financial Performance, Liquidity, Non Performing Loan, Return On Asset, Capital
memiliki dua sistem yaitu perbankan
PENDAHULUAN Dunia perbankan di Indonesia
dengan 188
system
konvensional
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
perbankan dengan sistem syariah. Bank
Indonesia melalui Surat Edaran No.
konvensional
yang
26/5/BPPP Tanggal 29 Mei 1993 yang
dengan
mengatur tentang tata cara penilaian
dalam
tingkat kesehatan bank, terdapat metode
Bank
yang sering digunakan untuk menilai
konvensional pada umumnya beroperasi
kesehatan suatu bank yaitu metode
dengan mengeluarkan produk-produk
CAMEL (Capital, Assets, Management,
untuk menyerap dana masyarakat antara
Earnings, Liquidity). Metode CAMEL
lain
deposito,
adalah metode penilaian kesehatan bank
selanjutnya
dengan menghitung besarnya rasio-rasio
adalah
bank
melayani
masyarakat
menerapkan
sistem
kegiatan
bunga
operasionalnya.
tabungan,
simpanan
simpanan
giro,
dan
menyalurkan dana yang telah dihimpun
modal
dengan cara mengeluarkan kredit antara
manajemen (management), rentabilitas
lain kredit investasi, kredit modal kerja,
(earnings),
kredit konsumtif dan kredit lainnya.
Namun, Bank Indonesia saat ini telah
Bank Syariah adalah badan usaha
menyempurnakan
berupa
mengoperasikan
tingkat kesehatan bank umum yang
usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil
awalnya CAMEL menjadi RGEC (Risk
yang sesuai dengan kadiah ajaran Islam.
Profile, Good Corporate Governance,
Kegiatan usaha bank syariah antara lain
Earning, Capital) sesuai dengan Surat
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
Edaran
hasil
pembiayaan
13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011
berdasarkan prinsip usaha patungan
tentang penilaian tingkat kesehatan bank
(musyarakah), jual beli barang dengan
umum. Peraturan ini telah digunakan
memperoleh keuntungan (murabahah),
oleh seluruh Bank umum sejak 1 Januari
atau
2012.
bank
yang
(mudharabah),
pembiayaan
berdasarkan
prinsip
barang
modal
sewa
(ijarah)
ketentuan
aktiva
likuiditas
Bank
Menurut
(assets),
(liquidity).
metode
penilaian
Indonesia
peraturan
No.
Bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Pasal 7,
(Veithzal dan Arviyan, 2010:32). Berdasarkan
(capital),
faktor- faktor penilaian dari masingmasing komponen RGEC adalah Profil
Bank 189
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
Resiko (Risk Profile), Tata kelola
dan rasio CAR (Capital Adequacy
perusahaan
Ratio).
(Good
Corporate
Penelitian ini dilakukan pada
Governance), Rentabilitas (Earnings),
PT. Bank Negara Indonesia Tbk karena
dan Permodalan (Capital).
merupakan Bank Umum Devisa milik pemerintah yang sudah memiliki nama
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan bank
besar,
konvensional dengan bank syariah pada
syariah, dan dalam sejarah perbankan
PT.
Tbk.
nasional, PT. Bank Negara Indonesia
itu
Tbk. menjadi bank negara pertama yang
Bank
Kinerja
Negara
keuangan
Indonesia suatu
bank
mempunyai unit perbankan
Go-Public.
mencerminkan kondisi kesehatan bank, maka baik bank konvensional maupun bank syariah harus mampu menjaga
TINJAUAN PUSTAKA
tingkat kesehatan bank itu sendiri.
1. Rasio Non Performing Loan (NPL)
Metode penilaian kesehatan bank untuk
terhadap
mengukur tingkat kinerja keuangan
keuangan BNI dan BNI Syariah
bank pada penelitian ini menggunakan
perbedaan
kinerja
Rasio Non performing loan
metode RGEC. Metode RGEC adalah
dapat
metode penilaian kesehatan bank umum
membandingkan
yang sudah disempurnakan oleh Bank
bermasalah
Indonesia sesuai dengan Surat Edaran
pembiayaan. Semakin kecil rasio
Bank
NPL
Indonesia
No.
Tanggal 25 Oktober
13/24/DPNP
dihitung
maka
dengan pembayaan
dengan
akan
semakn
total
baik
2011 tentang
kualitas aset suatu bank. Penelitian
penilaian tingkat kesehatan bank umum.
Widya (2012) menyatakan bahwa
Rasio-rasio keuangan yang digunakan
hasil
dalam metode RGEC dalam penelitian
Sample t- Test menunjukkan rasio
ini adalah rasio LDR (Loan to Deposit
NPL Bank Umum Syariah berbeda
Ratio), rasio NPL (Non Performing
secara
Loan), rasio ROA (Return On Asset),
Umum Konvensional. 190
uji
statistik
signifikan
Independent
dengan
Bank
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
2. Rasio LDR
ISSN: 2476 – 9576
terhadap perbedaan
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
kinerja keuangan BNI dan BNI
laba yang dihasilkan dari penjualan
syariah
dan pendapatan investasi. Semakin merupakan
besar rasio ROA maka akan semakin
perbandingkan besarnya kredit yang
baik kinerja keuangan perusahaan.
diberikan
Penelitian
Rasio
LDR
oleh
bank
dengan
Muhammad
(2013)
bahwa
terdapat
besarnya simpanan dan ekuitas.
menyatakan
Rasio
menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara
bahwa suatu bank meminjamkan
kinerja keuangan Bank BRI syariah
seluruh dananya (loan up) atau
dan
relatif
berdasarkan rasio ROA.
yang
tidak
Sebaliknya
besar
likuid rasio
menunjukkan
bank
(illiquid).
siap
Penelitian
untuk
BRI
konvensional
yang
kecil
4. Rasio CAR terhadap perbedaan
yang
likuid
kinerja keuangan BNI dan BNI
dengan kelebihan kapasitas dana yang
Bank
syariah
dipinjamkan.
Marissa
Rasio
(2011)
modal)
CAR
dapat
(kecukupan
dihitung
dengan
jumlah
seluruh
menyatakan bahwa pada uji beda
membandingkan
rasio LDR bank BRI syariah dan
modal bank dengan total Aktiva
bank BRI konvensional mengalami
Tertimbang
perbedaan yang signifikan.
(ATMR). Semakin besar rasio CAR
3. Rasio ROA terhadap perbedaan
Menurut
Resiko
maka akan semakin bagus kualitas
kinerja keuangan BNI dan BNI
permodalan
syariah
Penelitian
bank Widya
tersebut. (2012)
menyatakan bahwa pada hasil uji
Rasio ROA dapat dihitung laba
statistic independent sample t-test
operasional dengan total aktiva.
terdapat perbedaan yang signifikan
Rasio ROA memberikan ukuran
pada rasio CAR antara Bank Umum
tingkat efektivitas manajemen suatu
Syariah
dengan
membandingkan
191
dengan
Bank
Umum
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
Konvensional. Berdasarkan hipotesis
uraian yang
ISSN: 2476 – 9576
atau tentang hal-hal yang telah terjadi di
atas,
diajukan
maka
sehinggga tidak ada yang dikontrol
dalam
(Muri, 2014:66).
penelitian ini adalah sebagai berikut: H1:
H2:
H3:
H4:
Jenis data yang digunakan dalam
kinerja
penelitian ini adalah data kuantitatif,
keuangan BNI dan BNI Syariah
yaitu data yang diukur dalam suatu
berbeda secara signifikan.
skala numerik (angka). Penelitian ini
Berdasarkan
Berdasarkan
NPL,
LDR,
menggunakan
kinerja
data
sekunder.
Data
keuangan BNI dan BNI syariah
sekunder dalam penelitian ini diperoleh
berbeda secara signifikan.
dari laporan keuangan tahunan dari PT. kinerja
Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT.
keuangan BNI dan BNI syariah
Bank Negara Indonesia Syariah Tbk.
berbeda secara signifikan.
pada periode 2010- 2014 yang telah
Berdasarkan
Berdasarkan
ROA,
CAR,
diaudit
kinerja
dan
dipublikasikan
kepada
keuangan BNI dan BNI syariah
masyarakat melalui situs resmi PT.
berbeda secara signifikan.
Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tbk. Populasi dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis
adalah PT. Bank Negara Indonesia Tbk.
penelitian kausal komparatif. Dalam
dan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
penelitian kausal komparatif diawali
Tbk. Sampel dalam penelitian ini adalah
dengan mencatat perbedaan di antara
laporan keuangan PT. Bank Negara
dua kelompok, dan selanjutnya mencari
Indonesia Tbk. dan PT. Bank Negara
kemungkinan
Indonesia Syariah Tbk tahun 2010-
penyebab,
efek,
atau
2014.
konsekuensi. Jenis penelitian ini bersifat
Dalam
expost-facto. Ini berarti bahwa data
menghitung
dikumpulkan setelah semua fenomena
keuangan
atau kejadian yang diteliti berlangsung,
menggunakan metode REC, yang terdiri 192
bank,
penelitian
kinerja ini
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
dari faktor Risk Profile, Earning, dan Capital.
Sistem
penilaian
Variabel yang digunakan dalam
ini
penelitian ini adalah NPL dan LDR
menggunakan pendekatan kuantitatif.
mewakili faktor Risk Profile, ROA
Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan
mewakili faktor Earning, dan CAR
menghitung rasio-rasio keuangan yang
mewakili faktor Capital. Menurut Ikatan
kemudian
dilanjutkan
dengan
Bankir
melakukan
uji
dengan
masing-masing variabel dapat dihitung
beda
menggunakan uji ststistik Independent
Indonesia
(2014:176-178)
dengan rumus sebagai berikut:
Sample t-Test. Pembiayaan Bermasalah NPL =
X 100% Total Pembiayaan Kredit Yang Diberikan
LDR
=
X 100% (Simpanan + Ekuitas) Laba Bersih (EAT)
ROA =
X 100% Total Aktiva Modal
CAR =
X 100% Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan
HASIL PENELITIAN
independent
Data Penelitian
sample t-Test jika data rasio keuangan
Data
lengkap
dari
masing–
berdistribusi normal dan uji Mann
masing variabel penelitian diperoleh
Whitney jika data rasio keuangan tidak
setelah
dilakukannya
berdistribusi normal
terhadap
variabel–variabel
193
perhitungan tersebut.
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
Berdasarkan
data
yang
terkumpul
ISSN: 2476 – 9576
Konvensional dan Bank Syariah sebagai
diperoleh gambaran tingkat rasio NPL,
berikut:
LDR, ROA, dan CAR pada Bank Tabel 1. Tingkat NPL, LDR, ROA dan CAR pada BNI dan BNIS tahun 2010-2014 (%)
Sumber: Data Diolah SPSS 21 (2016) deskripsi statistik dari masing–masing
Variabel yang digunakan dalam
variabel penelitian
penelitian ini adalah rasio NPL, LDR, ROA
dan
CAR.
Berikut
adalah Tabel 2. Statistik Diskriptif
Sumber: Output SPSS 21 (data diolah)
Berdasarkan
Tabel.
2
sebesar 1,59%. Nilai minimum
diketahui
terjadi pada BNI Syariah di
bahwa:
tahun 1. BNI memiliki nilai rata–rata
dibandingkan
yaitu
sebesar
1,04%. Hal tersebut berarti
(mean) sebesar 3,62%, lebih besar
2014
bahwa selama periode 2010-
dengan
2014 BNI Syariah memiliki
(mean) NPL pada BNI Syariah 194
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
NPL lebih baik dibandingkan
(loan up) atau relatif tidak
dengan BNI, karena semakin
likuid
kecil rasio NPL maka akan
rasio yang kecil menunjukkan
semakin baik kualitas asset
bank
suatu bank. Ketentuan NPL
kelebihan kapasitas dana yang
Bank Indonesia bahwa standar
siap untuk dipinjamkan.
NPL
yang
dibawah
terbaik
5%,
adalah hal
3. BNI
ini
(illiquid).
yang
Sebaliknya
likuid
dengan
mempunyai
rata-rata
(mean) ROA sebesar 2,67%,
menunjukkan bahwa baik BNI
lebih
maupun BNI Syariah termasuk
dengan
dalam
kondisi
yang
ideal
sebesar 1,20%. Nilai maximum
karena
masih
berada
pada
terjadi pada BNI di tahun 2014
ketentuan Bank Indonesia.
(mean)
84,59%
LDR lebih
ROA
BNIS
sebesar
3,20%.
nilai
minimum
Sedangkan
sebesar
sebesar 0,61% terjadi pada BNI
besar
Syariah di tahun 2010. Hal ini
dibandingkan dengan rata-rata
menunjukkan
(mean) LDR pada BNI sebesar
periode
67,60%.
memiliki
Sedangkan
dibandingkan
mean
yaitu
2. BNI Syariah mempunyai ratarata
besar
nilai
bahwa
2010-2014 ROA
selama BNI
lebih
baik
dengan
BNI
minimum terjadi pada BNI di
dibandingkan
tahun
sebesar
Syariah, karena semakin besar
59,93%. Hal ini menunjukkan
rasio ROA maka akan semakin
bahwa selama periode 2010-
baik
2014 , BNI
perusahaan.
2010
yaitu
memiliki LDR
kinerja
keuangan
lebih baik dibandingkan dengan
4. BNI memiliki nilai rata–rata
BNI Syariah. Rasio yang besar
(mean) CAR sebesar 39,68%
menunjukkan bahwa suatu bank
lebih
meminjamkan seluruh dananya
dengan mean CAR BNI Syariah 195
besar
dibandingkan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
sebesar
19,69%.
ISSN: 2476 – 9576
Nilai
berada diatas ketentuan Bank
maximum terjadi pada BNI di tahun
2014
46,26%.
yaitu
sebesar
Sedangkan
minimum
Indonesia. HASIL ANALISIS DATA
nilai
sebesar
14,22%
A. Uji Normalitas
terjadi pada BNI Syariah tahun
Pengujian
2012. Hal ini menunjukkan
digunakan untuk mengetahui apakah
bahwa selama periode tahun
data yang digunakan dalam penelitian
2010-2014 BNI memiliki CAR
mempunyai distribusi normal atau
lebih baik dibandingkan dengan
tidak. Uji normalitas dalam penelitian
BNI Syariah, karena semakin besar
ini dilakukan dengan menggunakan
rasio CAR maka akan
semakin
bagus
permodalan Ketentuan bahwa
Bank
standar
uji
kualitas
bank
statistik
Shapiro-Wilk, level of
significant (α) yang digunakan adalah
tersebut.
5% (0,05). Data berdistribusi normal
Indonesia CAR
normalitas
jika nilai probabilitas dari uji Shapiro-
yang
Wilk lebih besar dari α. Hasil uji
terbaik adalah >8%, maka BNI
normalitas data dapat dilihat dalam
Syariah masih berada pada
tabel 3 berikut:
kondisi yang ideal karena masih
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data
Sumber: Output SPSS 21 (data diolah)
196
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
B. Uji Hipotesis
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
(signifikansi)
dari
ISSN: 2476 – 9576
Pengujian hipotesis dilakukan
uji
sebesar
dengan
menggunakan
Independent
0,498, 0,700, 0,582, 0,244. Angka-
Sample
t-Test,
data
rasio
angka tersebut lebih besar dari α = 5%
keuangan
distribusi
data
(0,05), dapat disimpulkan bahwa data
normal. Hasil dari Independent Sample
yang digunakan memiliki distribusi data
t-Test dapat dilihat pada tabel 4 sebagai
normal.
berikut:
Shapiro-Wilk
berturut-turut
karena
memiliki
Tabel 4. Ringkasan Hasil Independent Sample t-Test
Sumber: Output SPSS 21 (data diolah) Tabel 4 menerangkan tentang perbedaan
keuangan BNI dan BNI Syariah
kinerja keuangan BNI dan BNI Syariah,
berbeda secara signifikan.
diantaranya adalah:
2. Rasio LDR memiliki nilai t
1. Rasio NPL memiliki nilai t
hitung sebesar -2,772 < nilai t
hitung sebesar 3,709 > nilai t
tabel 2,306; dengan demikian H0
tabel 2,306; dengan demikian H0
diterima dan H1 ditolak. Artinya
ditolak dan H1 diterima. Artinya
Berdasarkan
Berdasarkan
keuangan BNI dan BNI Syariah
NPL,
kinerja 197
LDR,
kinerja
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
tidak berbeda secara signifikan.
ISSN: 2476 – 9576
yang
menyatakan
bahwa
3. Rasio ROA memiliki nilai t
berdasarkan Non performing loan,
hitung sebesar 6,311 > nilai t
kinerja keuangan BNI dan BNI
tabel 2,306; dengan demikian H0
syariah berbeda secara signifikan
ditolak
diterima.
diterima. Hasil ini konsisten dengan
Berdasarkan ROA,
hasil penelitian Widya (2012) yang
dan
Artinya
H1
kinerja keuangan BNI dan BNI
menyatakan
Syariah
perbedaan yang signifikan antara
berbeda
secara
bahwa
terdapat
kinerja keuangan Bank Umum
signifikan.
Syariah
4. Rasio CAR memiliki nilai t
dengan
hitung sebesar 6,794 > nilai t
Konvensional
tabel 2,306; dengan demikian H0
NPL.
ditolak dan H1 diterima. Artinya
Hasil
Bank
Umum
berdasarkan
statistik
rasio
deskriptif
kinerja
menunjukkan bahwa BNI memiliki
keuangan BNI dan BNI Syariah
nilai rata - rata (mean) NPL sebesar
berbeda secara signifikan.
3,62%, lebih besar dibandingkan
Berdasarkan
CAR,
dengan (mean) NPL pada BNI PEMBAHASAN
Syariah
1. Rasio Non performing loan terhadap perbedaan kinerja keuangan BNI dan BNI syariah Hasil pengujian tentang rasio
minimum terjadi pada BNI Syariah
NPL terhadap perbedaan kinerja
periode 2010-2014 BNI Syariah
keuangan BNI dan BNI Syariah
memiliki
tahun
menunjukkan
dibandingkan dengan BNI, karena
bahwa berdasarkan NPL, kinerja
semakin kecil rasio NPL maka akan
keuangan BNI dan BNI Syariah
semakin baik kualitas asset suatu
berbeda secara signifikan. Oleh
bank. Ketentuan Bank Indonesia
karena itu, hipotesis pertama (H1)
bahwa standar NPL yang terbaik
2010-2014
sebesar
1,59%.
Nilai
tahun 2014 yaitu sebesar 1,04%. Hal tersebut berarti bahwa selama
198
NPL
lebih
baik
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
adalah dibawah 5%, maka BNI
menunjukkan
masih berada pada kondisi yang
periode 2010-2014 BNI memiliki
ideal karena masih berada pada
LDR
ketentuan Bank Indonesia.
dengan BNI Syariah. Rasio yang
lebih
bahwa
baik
selama
dibandingkan
2. Rasio LDR terhadap perbedaan kinerja keuangan BNI dan BNI syariah Hasil pengujian tentang
besar menunjukkan bahwa suatu
rasio LDR terhadap perbedaan
likuid (illiquid). Sebaliknya rasio
kinerja keuangan BNI dan BNI
yang kecil menunjukkan bank yang
syariah
likuid dengan kelebihan kapasitas
tahun
bank
2010-2014
dana yang siap untuk dipinjamkan.
LDR, kinerja keuangan BNI dan
itu,
3. Rasio ROA terhadap perbedaan kinerja keuangan BNI dan BNI syariah Hasil pengujian tentang
yang
rasio ROA terhadap perbedaan
berdasarkan
kinerja keuangan BNI dan BNI
BNI Syariah tidak berbeda secara Oleh
hipotesis
kedua
menyatakan
karena (H2)
bahwa
seluruh
dananya (loan up) atau relatif tidak
menunjukkan bahwa berdasarkan
signifikan.
meminjamkan
LDR, kinerja keuangan BNI dan
syariah
BNI
kinerja keuangan BNI dan BNI
Syariah
berbeda
secara
signifikan ditolak. Hasil
menunjukkan
bahwa
syariah berbeda secara signifikan.
statistik
Oleh karena itu, dapat dinyatakan
deskriptif
menunjukkan bahwa LDR BNI
bahwa hipotesis
Syariah
diterima,
mempunyai
rata-rata
ketiga (H3)
dengan
lain
(mean) sebesar 84,59%, lebih besar
Berdasarkan
dibandingkan dengan mean LDR
keuangan BNI dan BNI Syariah
pada
67,60%.
berbeda secara signifikan. Hasil
Sedangkan nilai minimum terjadi
penelitian ini konsisten dengan
pada BNI di tahun 2010 yaitu
hasil penelitian Marissa (2011),
sebesar
Widya (2012), dan Muhammad
BNI
sebesar
59,93%.
Hal
tersebut 199
ROA,
kata
kinerja
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
(2013) yang menyatakan bahwa
kinerja keuangan BNI dan BNI
terdapat perbedaan yang signifikan
Syariah
antara kinerja keuangan Bank BRI
berdasarkan
Syariah dan BRI Konvensional
keuangan BNI dan BNI Syariah
berdasarkan rasio ROA.
berbeda secara signifikan. Oleh
Hasil
statistik
menunjukkan
menunjukkan
bahwa
CAR,
kinerja
karena itu, dapat dinyatakan bahwa
deskriptif
bahwa
hipotesis
BNI
keempat
(H4)
menyatakan
sebesar
CAR, kinerja keuangan BNI dan
2,67%,
lebih
besar
bahwa
yang
mempunyai rata-rata (mean) ROA
BNI
BNI Syariah sebesar 1,20%. Nilai
signifikan diterima. Hasil penelitian
maksimum terjadi pada BNI tahun
ini
2014
3,20%.
penelitian Marissa (2011), Widya
Sedangkan nilai minimum sebesar
(2012), dan Muhammad (2013)
0,61% terjadi pada BNI Syariah
yang menyatakan bahwa terdapat
tahun
yaitu
sebesar
syariah
berdasarkan
dibandingkan dengan mean ROA
berbeda
konsisten
secara
dengan
hasil
Hal
tersebut
perbedaan yang signifikan antara
bahwa
selama
kinerja keuangan Bank BRI Syariah
periode 2010-2014 BNI memiliki
dan BRI Konvensional berdasarkan
ROA
rasio CAR.
2010.
menunjukkan
dengan
4.
ISSN: 2476 – 9576
lebih
baik
BNI
dibandingkan
Syariah,
karena
Hasil
statistik
deskriptif
semakin besar rasio ROA maka
menunjukkan bahwa CAR BNI
akan
memiliki nilai rata– rata (mean)
semakin
baik
kinerja
keuangan perusahaan.
sebesar
Rasio Capital Adequacy Ratio terhadap perbedaan kinerja keuangan BNI dan BNI syariah Hasil pengujian
dibandingkan dengan mean BNI
Independent Sample t-Test tentang
2014
rasio CAR terhadap perbedaan
Sedangkan nilai minimum sebesar
Syariah
39,68%
sebesar
lebih
besar
19,69%.
Nilai
maximum terjadi pada BNI tahun
200
yaitu
sebesar
46,26%.
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
14,22% terjadi pada BNI Syariah
rata- rata rasio NPL adalah sebesar
tahun
2012.
Hal
tersebut
3,62%. Dilihat dari aspek likuiditas
bahwa
selama
yang diwakili oleh rasio LDR
periode 2010- 2014 BNI memiliki
menunjukkan bahwa rata-rata rasio
CAR
LDR
menunjukkan
lebih
dengan
baik
BNI
dibandingkan
Syariah,
karena
sebesar
67,60%.
Aspek
rentabilitas dapat terlihat dari rasio
semakin besar rasio CAR maka
ROA
akan
kualitas
sebesar 2,67%. Sedangkan dari
tersebut.
aspek permodalan dapat terlihat
Ketentuan Bank Indonesia bahwa
dari rasio CAR yang menunjukkan
standar CAR yang terbaik adalah
bahwa rata-rata rasio CAR sebesar
>8%, maka Bank Negara Indonesia
39,68%.
semakin
permodalan
bagus bank
yang
memiliki
rata-rata
Syariah masih berada pada kondisi
2. Kinerja keuangan BNI Syariah
yang ideal karena masih berada
selama periode 2010-2014 dilihat
diatas ketentuan Bank Indonesia.
dari aspek kualitas kredit yang diwakili rasio NPL menunjukkan
KESIMPULAN DAN
bahwa rata-rata rasio NPL adalah
KETERBATASAN PENELITIAN
sebesar 1,59%. Dilihat dari aspek
Kesimpulan
likuiditas yang diwakili oleh rasio LDR menunjukkan bahwa rata-rata
Berdasarkan hasil analisis data serta
pengujian
hipotesis
rasio LDR sebesar 84,59%. Aspek
terhadap
rentabilitas dapat terlihat dari rasio
perbedaan kinerja keuangan BNI dan
ROA
BNI Syariah, dapat diambil kesimpulan
yang
memiliki
rata-rata
sebesar 1,20%. Sedangkan dari
sebagai berikut:
aspek permodalan dapat terlihat 1. Kinerja
keuangan
BNI
selama
dari rasio CAR yang menunjukkan
periode 2010-2014 dilihat dari
bahwa rata-rata rasio CAR sebesar
aspek kualitas kredit yang diwakili
19,69%.
rasio NPL menunjukkan bahwa 201
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
3. Hasil
uji
statistik
Independent
ISSN: 2476 – 9576
bagi
peneliti
selanjutnya
Sample t-Test disimpulkan bahwa
melakukan
terdapat perbedaan kinerja yang
menambah variabel atau menggunakan
signifikan
BNI
lebih banyak rasio untuk mengukur
(konvensional) dan BNI Syariah
kinerja keuangan bank. Menggunakan
untuk rasio NPL, ROA, CAR
metode perhitungan kinerja keuangan
selama
yang terbaru. Selain itu, sebaiknya
antara
periode
2010-2014.
pengembangan
untuk
Sedangkan untuk rasio LDR tidak
peneliti
terdapat perbedaan kinerja yang
memperpanjang periode penelitian.
signifikan
antara
yang
akan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
selama periode 2010-2014.
A.
Keterbatasan Penelitian ini
juga
BNI
(konvensional) dan bank Syariah
Penelitian
datang
Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Group.
Burhan Bungin. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Prenadamedia Group.
memiliki
keterbatasan mengenai variabel yang
Dermawan Sjahrial. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan yaitu hanya menggunakan
Edy Wibowo, dan Untung Hendy Widodo. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), rasio NPL (Non Performing Loan), rasio ROA (Return On Asset), dan
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). Objek penelitian juga terbatas yaitu hanya pada BNI dan BNI Syariah, serta
Ferry
periode penelitian masih terbatas lima tahun. Berdasarkan pada keterbatasan
Gita
yang telah dikemukakan, diharapkan 202
N. Indroes Sugiarto. 2006. Manajemen Risiko Perbankan.Yogyakarta: Graha Ilmu. Danupranata.2013. Manajemen
Buku Ajar Perbankan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016
Syariah. Empat.
Jakarta:
Salemba
Keuangan Bank BRI Syariah dan Bank BRI Konvensional. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
H. Malayu S.P. Hasibuan. 2009. Dasardasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara Imam
Peraturan Bank Indonesia. 2006. Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Gubernur Bank Indonesia.
Subaweh. 2008. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2003-2007. Banten: Universitas Gunadarma.
Peraturan Bank Indonesia. 2011. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Gubernur Bank Indonesia.
I Wayan Sudirman. 2013. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Totok Budi Santoso, dan Nuritomo. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Ikatan Bankir Indonesia. 2013. Memahami Bisnis Bank. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Veithzal Rivai, dan Arviyan Arivin. 2010. Islamic Banking. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Julius R. Latumaerissa. 1999. Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara. MarissaArdiyana. 2011.Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Sebelum, Selama dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode CAMEL. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Wenny
M. Sulhan, dan Ely Siswanto. 2008. Manajemen Bank Konvensional dan Syariah. UIN Malang Press.
Djuarni. 2011. Analisis perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank Konvensional dengan Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah pada PT Bank Jabar Banten dan PT Bank Jabar Syariah Tbk. Artikel. Cianjur: Universitas Putra Indonesia.
Widya Wahyu Ningsih. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensionaldi Indonesia. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Muhammad Yusuf. 2013. Perbandingan
ISSN: 2476 – 9576
Analisis Kinerja 203