HOMONIMI BAHASA SASAK DI DESA BANJARSARI KECAMATAN LABUHAN HAJI LOMBOK TIMUR DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Jurnal Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa , Sastra Indonesia dan Daerah. Oleh Nopita Herlina E1C012037
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ,SASTRA INDONESIA,DAN DAERAH UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Telpon (0370) 6283873 Fax 634918 Mataram NTB
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI
Jurnal skripsi yang disusun oleh Nopita Herlina NIM. E1C012037 dengan judul “Homonimi Bahasa Sasak di Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur dan Relavansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA” telah diperiksa dan disetujui.
Menyetujui: Mataram,………………….. Dosen Pembimbing Skripsi I
Mataram,……………………. Dosen Pembimbing Skripsi II
(Drs. Khairul Paridi, M.Hum.) NIP:1956123111987031018
(Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum) NIP:19621231189031024
HOMONIMI BAHASA SASAK DI DESA BANJARSARI KECAMATAN LABUHAN HAJI LOMBOK TIMUR DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
ABSTRAK Masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimanakah jenis homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari? (2) bagaimanakah makna homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari? dan (3) bagaimanakah relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari dan makna kata yang berhomonimi pada konteks kalimat dalam bahasa Sasak Desa Banjar Sari, khususnya kehomonimian antarkata dan hubungan dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, metode cakap tehnik pancing, dan metode introspektif. Dalam metode analisis data digunakan metode padan ekstralingual, sedangkan dalam hal ini penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis homonimi antarkata berkategori verba, nomina, preposisi dan adjektiva, (2) makna homonimi yaitu para pembaca dapat mengetahui setiap makna yang berhomonim (3) homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari dapat dijadikan relevansi dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X semester ganjil sesuai dengan kurikulum KTSP. Dalam Kompetensi Dasar 5.2 mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun secara rekaman dengan kurukulum KTSP. Kata kunci : homonimi, makna dan pembelajaran bahasa.
HOMONYMY SASAK LANGUAGE IN THE VILLAGE BANJARSARI EAST LOMBOK DISTRICT LABUHAN HAJI AND IST RELEVANCE INDONESIA LEARNING IN SMA.
ABSTRACT The main issues that were examined in this study were: (1) how kind homonymy Sasak language Banjar Sari? (2) how the meaning homonymy Sasak language Banjar Sari? and (3) how its relevance to the Indonesian language learning in high school. This study aims to determine the type of homonymy Sasak language Banjar Sari and berhomonimi meaning of words in context sentences in Banjar Sari Sasak village, especially kehomonimian between words and the relationship with the learning Indonesian. Methods of data collection is done by the method of see, methods capable fishing techniques, and methods introspective. In the data analysis methods used method ekstralingual match, whereas in this case the presentation of the results of data analysis used informal methods. The results of this study indicate that (1) the type of homonymy between words categorized verbs, nouns, prepositions and adjectives, (2) the meaning of homonymy that readers be aware of any meaning berhomonim (3) homonymy Sasak language Banjar Sari can be of relevance to learning Indonesian in high school the first semester of class X in accordance with the curriculum SBC. In the Basic Competency 5.2 reveals the content of a poem delivered directly or in a recording with kurukulum KTSP. Keywords: homonymy, meaning and language learning.
berarti „tempat simpan pinjam uang’, dan
1. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi manusia
homonimi yang homofon dan homograf,
yang tidak terlepas dari arti atau makna pada
misalkan kata apel 1 yang berarti „buah‟
setiap
dengan
tuturan
manusia.
Bagian
dari
apel 2
yang berarti
„upacara‟.
pembicaraan mengenai arti atau makna
Berbeda halnya dengan bahasa Sasak Desa
dalam
disebut
Banjar Sari, dalam bahasa Sasak Desa
ilmu yang
Banjar Sari hanya ditemukan kata-kata
mempelajari tentang seluk beluk makna
homonimi yang homograf saja. Misalkan
dalam bahasa (Chaer, 2010:11).
kata „kojor‟ seperti yang sudah dicontohkan
tutur manusia
(bahasa)
semantik. Semantik adalah
semantik
di atas, contoh lainnya dalam kata „sang’
bahasa Sasak Desa Banjar Sari, bagian dari
bisa bermakna „merica‟ dan bisa bermakna
semantik dalam bahasa Sasak Desa Banjar
„mungkin‟.
Salah
satunya
adalah
Sari yaitu homonimi, seperti halnya yang
Fenomena inilah yang menjadikan
terdapat di daerah lainnya bahasa Sasak
bahasa Sasak Desa Banjar Sari tergolong
Desa Banjar Sari, juga merupakan bahasa
Bahasa yang unik sehingga peneliti tertarik
yang unik. Dalam bahasa Sasak Desa Banjar
meneliti lebih jauh lagi untuk mendapatkan
Sari banyak ditemukan homonimi. Misalnya
data-data yang lengkap disamping itu, alasan
: yang dapat ditemukan antara lain : jelo 1
peneliti
bermakna „hari‟ homonimi dengan jelo 2
karena
bermakna „matahari‟, kojor 1
menemukan penelitian bahasa khususnya
bermakna
„keras‟ homonimi dengan kojor 2 bermakna
mengangkat permasalahan ini selama
ini
peneliti
belum
pada bahasa Sasak Desa Banjar Sari.
„mati‟.
Salah satu bahan dalam proses Dalam
beberapa
bahasa
macam
Indonesia
homonimi
ada yakni,
pembelajaran homonimi,
bahasa oleh
di
karena
SMA
adalah
itu
perlu
homonimi yang homofon, homonimi yang
diperkenalkan kepada para siswa, sebagai
homograf dan homonimi yang homofon dan
bahan perbandingan dan pengayaan untuk
homograf.
yang
menambah wawasan peserta didik mengenai
homograf, kata kojor 1 yang berarti „keras‟
kehomonimian. Selain itu, pengetahuan
Contoh
homonimi
„mati’,
homonimi Bahasa Sasak dapat dijadikan
homonimi yang homofon, kata bang 1 yang
sebagai bahan penunjang mata pelajaran
berarti ’kakak laki-laki’dengan bank 2 yang
bahasa
dengan
kojor
2
yang
berarti
Indonesia
di
SMA,
materi
kehomonimian
dapat
dibahas
dalam
Kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dan dicermati dalam KD 5.2 Mengungkapkan
analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. 2. PEMBAHASAN
isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun secara rekaman, yaitu pada kelas X SMA semester ganjil dalam kurikulum KTSP.
a. Homonimi Kategori Verba Berikut beberapa contoh homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari yang
1. METODE PENELITIAN
berkategori verba : Penelitian
ini
merupakan
penelitian deskriptif
jenis
kualitatif. Penerapan
metode kualitatif ini bersifat
deskriptif
yang berarti data yang dihasilkan berupa
1) Kata bau / bau / ‘dapat’ berhomonim dengan kata /bau/ ‘petik’ Kata bau „dapat’ berhomonim
kata-kata dalam bentuk kutipan-kutipan. Penelitian ini mendeskripsikan data yang diperoleh secara sistematis, rinci dan fakta, mengenai fakta-fakta dan hubungan sebab
dengan bau ‘petik’. Kedua kata tersebut
memiliki
bentuk
pelafalan
yang sama.
Kata
dan bau
akibat kejadian dalam objek yang diteliti. Menurut Moleong (dalam Arikunto, 2002: 6), metode kualitatif yang bersifat deskriptif adalah
pengumpalan,
pengolahan,
dan
berkategori verba karena bau tersebut menjelaskan perbuatan
suatu dan
tindakan
dapat
atau
didampingi
penyajian data berupa kata-kata bukan dalam
bentuk
angka-angka.
bersifat deskriptif
Penelitian
karena data
yang
diperoleh tidak dapat dituangkan dalam
dengan tidak (Kridalaksana, 2008 : 51). 2) Kata
jaga
/
jaga
/
‘menjaga’
bentuk bilangan atau angka statistik, peneliti akan
menyajikan
berhomonim
dalam
data-data bentuk
yang tulisan.
Selanjutnya metode pengumpulan data yang
berhomonim dengan kata jaga /jaga/ ‘menakuti /awas’ Kata jaga ‘menjaga’ dan /jaga/
digunakan adalah metode metode introspektf ,metode simak, dan metode cakap tehnik pancing.
Dalam penelitian ini metode
‘menakuti’ merupakan kata
yang
berhomonim. Kata jaga berkategori
verba,
jaga
karena
merupakan
suatu
‘menjaga’
perbuatan
atau
yang sama meskipun bentuknya sama. serang
merupakan
kata
yang
tindakan dan dapat berdampingan
menjelaskan suatu perbuatan dan
dengan tidak.
dapat didampingi dengan tidak.
3) Kata nyaur / ῆaur / membayar hutang’ berhomonim dengan kata nyaur / ῆaur / ‘makan sahur’ Kata
nyaur
‘membayar
di atas berhomonim karena memiliki yang
Berikut
beberapa
contoh
homonimi bahasa Sasak Desa Banjar
hutang’ dengan nyaur ‘makan sahur’
makna
b. Homonimi Kategori Nomina
berbeda
meskipun
bentuknya sama. nyaur merupakan
Sari yang berkategori nomina sebagai berikut. 1) Kata buak / bUak / ‘kancing baju’ berhomonim dengan kata / buak / ‘buah pinang’ buak
kata yang termasuk berkategori verba.
Kata
Dikatakan verba karena kata nyaur
berhomonim
tersebut
pinang’.
merupakan
kata
yang
‘kancing
baju’
buak
‘buah
dengan
Kedua
kata
tersebut
menyatakan perbuatan serta dapat
memiliki bentuk dan pelafalan yang
diikuti dengan tidak.
sama tetapi berbeda makna. Kata
serang
4) Kata
/
seraη
/
‘sisir’
buak ‘kancing baju’ dikategorikan
berhomonim dengan kata serang /
berjenis
seraη / ‘menyerang’
‘kancing baju’ merupakan kata yang
Kata serang
serang
‘sisir’
‘menyerang’
dengan di
nomina,
karena
buak
menyatakan benda dan mempunyai
atas
potensi untuk berdampingan dengan
berhomonim karena memiliki makna
kata bukan. Begitupula dengan buak
‘buah pinang’, dikatakan berjenis
maknanya
nomina, karena buak ‘buah pinang’
dikategorikan
menyatakan suatu benda.
nomina
berbeda. ke
karena
Kata
bunga
dalam
bentuk
kata
tersebut
2) Kata bor / bͻr / ‘alat pertukangan’
merupakan kata yang menyatakan
berhomonim dengan kata bor / bͻr /
suatu benda, serta bias diikuti dengan
‘air embun’
kata bukan.
Kata bor ‘alat pertukangan’ berhomonim
dengan
kata
bor
‘embun’ kedua kata ini memiliki
4) Kata
buku
/
buku
/
‘
ruas’
berhomonim dengan kata buku / buku / ‘buku’
bentuk dan pelafalan yang sama tetapi
Kata buku ‘ruas’ berhomonim
berbeda maknanya. Kata bor ‘alat
dengan buku ‘ruas. Kedua kata
pertukangan’ dan bor ‘embun’ dapat
tersebut
dikategorikan
pelafalan yang sama tetapi makna
ke
dalam
bentuk
memiliki
dan
nomina karena kata ini menyatakan
yang
suatu benda dan dapat beriringan
dikategorikan
dengan kata bukan.
nomina karena merupakan kata yang
3) Kata
bunga
/
buηa
/
‘kapas’
berhomonim dengan kata bunga / buηa / ‘bunga bank’
berbeda.
bentuk
ke
Kata
buku
dalam
bentuk
menyatakan benda dan dapat diiringi dengan kata bukan. 5) Kata jelo / jəlͻ / „hari‟ berhomonim
Kata bunga ‘kapas’ berhomonim
dengan kata jelo / jəlͻ / „matahari‟
dengan kata kata bunga ‘bunga bank’.
Kata jelo ‘hari berhomonim
Kedua kata tersebut memiliki bentuk
dengan jelo ‘matahari’. Kedua kata
dan
tersebut
pelafalan
yang sama
tetapi
memiliki
bentuk
dan
pelafalan yang sama tetapi makna
tersebut
yang berbeda. Kata jelo ‘hari dan jelo
pelafalan yang sama tetapi makna
‘matahari’
dalam
yang berbeda. Kata paku ‘pakis’
bentuk nomina karena merupakan
dikategorikan berjenis nomina, karena
kata yang menyatakan benda dan
paku
dapat diikuti dengan kata bukan.
merupakan kata yang menyatakan
dikategorikan
otak
6) Kata
/
ͻtak
/
‘kepala’
berhomonim dengan kata otak / ͻtak / ‘otak’
dengan otak ‘kepala’. Kedua kata
‘pakis’
dan
bentuk
paku
dan
‘paku’
benda dan mempunyai potensi untuk berdampingan dengan kata bukan. 8) Kata
Kata otak ‘kepala’ berhomonim
memiliki
puset
/
pUsət
berhomonim dengan kata
/
‘pusar’ puset /
pUsət / ‘pusat’
dan
Kata puset ‘pusar’ berhomonim
pelafalan yang sama tetapi makna
dengan kata puset ‘pusat’. Kedua kata
yang berbeda. Kata otak ‘kepala’ dan
tersebut
otak ‘otak’ dikategorikan berjenis
pelafalan yang sama tetapi maknanya
nomina, karena otak ‘kepala’ dan
berbeda.
otak ‘otak’ merupakan suatu benda
berkategori nomina. Dikatakan kata
dan dapat diikuti dengan kata bukan.
berkategori nomina, karena puset
tersebut
memiliki
/
paku
/
memiliki
Kata
bentuk
puset
dan
‘pusat’
‘pakis’
‘pusar’ dan puset ‘pusat’ merupakan
berhomonim dengan kata paku / paku
kata yang menyatakan benda dan
/ ‘paku’
mempunyai
7) Kata
paku
bentuk
Kata paku ‘pakis’ berhomonim dengan paku ‘paku’. Kedua kata
potensi
untuk
bersampingan dengan kata bukan
salon
‘spiker’
berkategori kata karena tolang’ biji’
berhomonim dengan kata salon /
dan tolang „tulang‟ merupakan kata
salͻn / ‘tempat tata rias kecantikan’
yang menyatakan suatu benda dan
9) Kata
/
salͻn
/
Kata salon ‘spiker’ berhomonim dengan kata salon ‘salon kecantikan’. Kedua kata tersebut memiliki bentuk dan
pelafalan
yang sama
tetapi
berbeda maknanya. Kata salon ‘spiker
mempunyai
potensi
untuk
berdampingan dengan kata bukan. / tεkεn / ‘gelang’
11) Kata teken
berhomonim dengan kata teken / tεkεn / ‘tanda tangan’
dan kata salon ‘salon kecantikan’
Kata teken ‘gelang berhomonim
berkategori nomina karena kata ini
dengan kata teken ‘tanda tangan’.
merupakan kata yang menyatakan
kedua kata tersebut memiliki bentuk
suatu benda dan dapat didampingi
dan pelafalan yang sama tetapi makna
dengan kata bukan.
yang berbeda. Kata teken ‘gelang’ ‘biji’
berkategori nomina. Dikatakan kata
berhomonim dengan kata tolang /
berkategori nomina, karena teken
tͻlaη / ‘tulang’
‘gelang’ dan teken ‘tanda tangan’
10) Kata
tolang
/
tͻlaη
/
Kata tolang „biji‟ berhomonim
merupakan kata yang menyatakan
dengan kata tolang „tulang‟. Kedua
benda
kata tersebut memiliki bentuk dan
beriringan dengan kata bukan.
pelafalan yang sam tetapi maknanya berbeda. Kata tolang ‘biji’ dan kata tolang
‘tulang’
dikategorikan
ke
dalam bentuk nomina. Dikatakan
dan
mempunyai
potensi
c. Homonimi Kategori Ajektiva Berikut
beberapa
contoh
homonimi bahasa Sasak Desa Banjar
Sari yang berkategori ajektiva sebagai
begaq
Kata
berikut.
seperti
1) Kata bengkeng / bəηkəη / ‘malas’
berhomonim
berhomonim
dengan
bengkeng
berhomonim
di
dengan
atas begaq
dalam kategori ajektiva karena
‘malas’
dengan
terlihat
‘lumayan’. Kata begaq termasuk
kata
bengkeng / bəηkəη / ‘bandel’ . Kata
yang
‘sombong’
kata tersebut menyatakan sifat
kata
seseorang.
bengkeng „keras’ yang memiliki makna yang berbeda. Bengkeng
Kata
begaq
dapat
didampingi dengan kata sangat. 1. Makna Homonimi Bahasa Sasak
merupakan salah satu bentuk kata
Desa
yang berkategori ajektiva. Kata
Labuhan Haji Lombok Timur
dengan jenis ini merupakan kata yang seseorang. bengkeng ajektiva,
Banjar
Dari
Sari
data
Kecamatan
yang
telah
menerangkan
sifat
dikumpulkan, maka akan dipaparkan
Homonimi
seperti
makna homonimi bahasa Sasak Desa
merupakan
Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji
menerangkan
Lombok Timur akan diuraikan sebagai
tersebut karena
sifat seseorang. Ajektiva dapat
berikut
berdampingan dengan kata sangat
dipaparkan dalam landasan teori pada
(Kridalaksana, 2008 : 59)
bab sebelumnya, yaitu sebagai berikut
2) Kata begaq / bega? / ‘sombong’ berhomonim dengan kata begaq /bega?/ ‘banyak’
:
ini.
Seperti
yang
sudah
A. Kata arak / ara? / ‘ada’
merupakan
Contoh :
benda
a.Arak celana baru wah ku mbli wik. [Ara?
sedangkan
cəlana barUηkU wah ku mbli wІk „Ada
bermakna „arang’ merupakan sisa dari
celana baru sudah saya beli kemarin‟
suatu yang sudah dibakar sehingga
b.Ku lalo ojok kelayu, arak dengan begawe!
menyisakan yang berbentuk arang
[Ku lalͻ ͻjͻk kəlayu, ara? dəηan bəgawə]
tersebut. Perbedaan makna yang tidak
„Saya pergi ke Kelayu, ada orang lagi
berhubungan
syukuran‟.
tersebut
B. Kata arak / ara?/ „arang‟ Contoh : a.
Arak jari e kelaek tetunuk.
pada
suatu
(barang),
arak
yang
bentuk-bentuk
akan
bisa
saling
menggantikan dalam konteks kalimat yang sama. 2. Relevansi Homonimi Bahasa Sasak di
„Arang jadinya karena lama dibakar‟.
Pembelajaran
Banjar
Sari
dengan
Bahasa Indonesia di
SMA
[Wah kan ku bara?, laun jari ara? ə]
itu‟.
ada
kata
maka
tidak
Desa
„Sudah saya beri tahu, nanti jadi arang
keterangan
yang sudah
[Ara? jari ə kəlaə? tətunu?
b. Wah kan ku barak, laun jari arak e.
kata
Salah satu bahan ajar dalam proses pembelajaran bahasa di SMA adalah homonimi. Oleh karena itu,
Kata arak yang bermakna „ada‟
perlu diperkenalkan kepada para siswa,
dan arak yang bermakna „arang‟
sebagai
memiliki bentuk dan lafal yang sama
pengayaan untuk menambah wawasan
tetapi memiliki makna yang berbeda.
peserta didik mengenai kehomonimian.
Pada kata arak yang bermakna ‘ada’
Selain
bahan
itu,
perbandingan
pengetahuan
dan
homonimi
Bahasa Sasak dapat dijadikan sebagai
bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat
bahan penunjang mata pelajaran bahasa
dibentuk, dibina dan dikembangkan
Indonesia
serta dapat diturunkan kepada generasi-
di
SMA,
materi
kehomonimian dapat dibahas dalam Kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dan
dicermati
dalam
KD
generasi penerus bangsa. Peserta
didik
akan
diberikan
5.2
pembahasan dan pengetahuan tentang
Mengungkapkan isi suatu puisi yang
pemilihan kosa kata sehari-hari dalam
disampaikan secara langsung ataupun
berkomunikasi
secara rekaman, yaitu pada kelas X
sekitarnya oleh guru di sekolah. Dalam
SMA semester ganjil dalam kurikulum
berkomunikasi
KTSP
memperhatikan pemilihan kata agar
Homonimi yang sudah dikemukakan
dengan
perlunya
tidak menimbulkan
di atas, akan dijadikan sebagai kajian
dalam
untuk
berkomunikasi.
memperkaya
masyarakat
menerima
kesalahpahaman tutur
Bahasa
siswa
akan
memperhatikan pemilihan kosa kata
tentang
dalam bertutur sapa dengan masyarakat
homonimi yang terdapat dalam bahasa
setempat karena dalam kehidupan ini
Sasak khususnya bahasa yang ada di
bahasa sangat penting sebagai alat
Desa Banjar Sari. Oleh sebab itu,
komunikasi.
pemilihan KD tersebut sangat cocok
dibutuhkan di Sekolah sebagai sarana
untuk
untuk
mendapatkan
para
pemahaman
menunjang
pembelajaran
di
Serta
hal
meningkatkan
kita
saat
materi
Indonesia,
Kenapa
kata
ini
harus
sangat
pemahaman
SMA, karena di dalam KD tersebut
bahasa baik itu bahasa daerah maupun
menjelaskan tentang makna. Melalui
bahasa Indonesia.
peneliti lakukan tersebut ternyata
3. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang
tidak semua dapat menduduki posisi
telah
di awal, di tengah, dan di akhir untuk
diuraikan pada bab IV, dapat
disimpulkan
beberapa
hal,
sebagai
berikut.
mendapatkan kalimat yang berterima. c)
Relevansi
bahasa
Sasak
dengan
a) Ditemukan kata yang berhomonim
pembelajaran bahasa Indonesia di
tentang analisis makna homonimi
SMA yaitu dapat dijadikan sebagai
dalam bahasa Sasak di Desa Banjar
bahan
Sari
Bahasa
yang
digunakan
dalam
pengayaan Indonesia
pembelajaran di
SMA.
berkomunikasi sehari-hari. Terdapat
Khususnya dalam pemilihan kata
pula Bahasa Sasak Desa Banjar Sari
dalam pembelajaran puisi pada SMA
memiliki kata-kata yang berhomonim
kelas
yaitu kata kerja (verba), kata benda
Mengungkapkan isi suatu puisi yang
(nomina),
disampaikan
kata
keterangan
X.
dalam
secara
(Adverbial), kata depan (preposisi)
ataupun
dan kata sifat (ajektiva).
kurikulum KTSP.
b) Penelitian tentang analisis homonimi bahasa Sasak Desa Banjar Sari ini memiliki
hubungan
dengan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Dalam bidang pendidikan atau pembelajaran di Sekolah. Kata-kata yang
berhomonim
yang
sudah
secara
KD
5.2
langsung
rekaman
dalam