DIAGNOSIS PSIKIATRI DAN PILIHAN CARA PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA PASIEN INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RSUP SANGLAH
*Made Mulya Cintyadewi S, **Ni Ketut Sri Diniari *Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana **Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar
ABSTRAK
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dimana erat kaitannya dengan kesehatan jiwa. Pada tahun 2006 data dari World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa untuk setiap tahun di dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang berupaya melakukan bunuh diri. Tahun 2006 data Departemen Kesehatan Virginia menyatakan dari 33.300 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang disengaja. Self poisoning yaitu meracuni diri sendiri dengan menggunakan zat mulai dari obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga yang tersedia merupakan metode yang paling umum dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan mengenai diagnosis pskiatri dan pilihan cara percobaan bunuh diri yang dilakukan. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dilakukan dalam kurun waktu 2-5 Desember 2013. Total keseluruhan kasus yang melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 47 kasus. Pasien dengan diagnosis depresi merupakan penyebab terbanyak melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 60% kasus. Disusul oleh diagnosis psikotik yang melakukan percobaan bunuh diri dilaporkan 13%, stress akut 8%, gangguan penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar 6% kasus. Pilihan percobaan bunuh diri dari diagnosis tersebut dengan zat kimia, benda tajam, gantung diri, membakar diri, menenggelamkan diri, serta melompat dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara khas untuk masing-masing diagnosis dalam melakukan percobaan bunuh diri. Kata kunci : bunuh diri, diagnosis psikiatri, pilihan percobaan bunuh diri
1
PSYCHIATRIC DIAGNOSTIC AND OPTIONS TO ATTEMPT SUICIDE PATIENTS AT EMERGENCY UNIT SANGLAH HOSPITAL
ABSTRACT
Suicide is a health problem that occurs in the community in which closely related to mental health. In 2006 data from the World Health Organization ( WHO ) reports that for each year in the world there are 10 to 20 million people attempt to commit suicide. In 2006 the data from the Virginia Department of Health claimed 33,300 suicide deaths in the United States, 18.3 % are cases of deliberate poisoning. Self poisoning is poisoning yourself by using substances ranging from pharmaceuticals, pesticides to household products available is the most common method. This study is a descriptive study to explain the psythiatric diagnostic and preferences attempt suicide. The study was conducted in the Emergency Unit Sanglah made within 2 to 5 December 2013. Total cases attempted suicide many as 47 cases. Patients with a diagnostic of depression is highest cause attempted suicide as much as 60 % of cases. Followed by a diagnosis of psychotic attempted suicide reported 13 %, 8 % of acute stress, adjustment disorder 13 %, and 6 % of cases of bipolar disorder. Options attempted suicide of the diagnostic with chemicals, sharp objects, hanging themselves, burn themselves , drown himself, and jump. There is no way a typical choice for each diagnosis in attempted suicide . Keywords : suicide, psychiatric diagnostic, attempted suicide option
rasa sakit yang tidak tertahankan. Rasa
PENDAHULUAN Bunuh diri merupakan masalah
sakit yang dirasakan bisa bersifat fisik
kesehatan yang terjadi di masyarakat
misalnya karena penyakit kronis dan
dimana erat kaitannya dengan kesehatan
kebanyakan dipicu oleh sakit emosional
jiwa. Secara umum dikatakan bahwa
yang
bunuh diri merupakan konsekuensi dari
permasalahan. Tindakan percobaan bunuh
sebuah
biologis,
diri erat kaitannya dengan keinginan yang
psikologis, dan sosiologis. Bunuh diri
dihalangi atau tidak terpenuhi, merasa
tidak pernah ditemukan oleh suatu sebab
tidak berguna, konflik, stress, dihadapi
tunggal.
Berdasarkan
pada pilihan yang sempit, serta adanya
menyatakan
bahwa
komplek
interaksi
penyebab
literatur utama
disebabkan
oleh
adanya
keinginan untuk lari dari masalah.1
orang bunuh diri adalah menghentikan 2
Pada tahun 2006 data dari World Health
Organization
(WHO)
pada
laki-laki adalah usia 29,5 tahun dan untuk wanita adalah 38,4 tahun.1,2
melaporkan bahwa untuk setiap tahun di dunia terdapat 10 sampai 20 juta orang berupaya melakukan bunuh diri. Faktorfaktor yang terkait dengan bunuh diri meliputi: jenis kelamin, metode, usia, ras, agama, status perkawainan, pekerjaan, dan kesehatan mental. Kasus bunuh diri di negara-negara Eropa menempati urutan tertinggi.
Jerman
menduduki
urutan
tertinggi dengan kasus 37 orang per 100.000
penduduk.
Republik
Ceko,
Selandia Baru, Austria, dan Swiss juga memiliki insiden yang tinggi. Negara Austria, Denmark, Inggris dengan kasus 23 orang per 100.000 penduduk. Pada tahun 2007 Centers of Disease Control (CDC) melaporkan angka bunuh diri secara keseluruhan di Amerika Serikat yaitu 11,26 per 100.000 penduduk. Angka bunuh diri yang terjadi di Amerika Serikat pada usia 12 sampai 20 tahun terus mengalami peningkatan. Populasi pada umumya yang melakukan percobaan bunuh
diri
cenderung
lansia
tetapi
semakin banyak penelitian melaporkan bahwa pasien psikiatrik yang melakukan percobaan bunuh diri cenderung relatif muda. Penelitian menunjukkan bahwa
Pada tahun 2006 data Departemen Kesehatan
Virginia
menyatakan
dari
33.300 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang disengaja. Self poisoning yaitu
meracuni
diri
sendiri
dengan
menggunakan zat mulai dari obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga yang tersedia merupakan metode yang paling umum dilakukan. Meracuni diri sendiri biasanya dengan menggunakan zat kimia yang mudah ditemukan di rumah. Zat kimia umumnya diminum langsung dengan harapan dapat mengakhiri hidup. Obat-obatan tanpa resep dokter seperti obat sakit kepala dengan mudah didapat oleh pasien kemudian diminum sehingga menyebabkan
overdosis.
Berdasarkan
laporan WHO menyatakan metode yang paling sering digunakan di Indonesia untuk kasus bunuh diri yaitu 47% dengan meracuni diri sendiri, 46% menggantung diri, dan melompat dari ketinggian 6%. Percobaan dengan gantung diri umumnya memerlukan waktu 5 sampai 20 menit dengan
mengikatkan
seutas
tali
membentuk lingkaran pada leher.3,4,5
usia rata-rata untuk korban bunuh diri 3
Stuart
Lararia
IRD RSUP Sanglah. Manfaat penelitian
menyatakan adanya faktor predisposisi
yaitu sebagai informasi sehingga bisa
bunuh diri yang berhubungan dengan
melakukan pencegahan lebih awal.
diagnosis psikiatri
Gw
dan
gangguan yang
jiwa.
Diagnosis
berhubungan
dengan
percobaan bunuh diri adalah skizofrenia, depresi,
psikotik,
organik,
stress
gangguan akut,
waham gangguan
penyesuaian, serta ganguan campuran
BAHAN DAN METODE
cemas dan depresi. Hampir 95% dari
PENELITIAN
semua pasien yang melakukan usaha percobaan bunuh diri memiliki suatu
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
deskriptif
untuk
Gangguan depresif dengan persentase
menjelaskan
mengenai
diagnosis
80% kasus, skizofrenia 10% kasus,
psikiatri dan pilihan cara percobaan
demensia atau delirium 5% kasus. Usaha
bunuh diri yang dilakukan. Penelitian
bunuh diri sebelumnya atau di masa lalu
dilakukan di Instalasi Rawat Darurat
kemungkinan merupakan indikator bahwa
(IRD)
seorang pasien berada dalam resiko tinggi
dilakukan dalam kurun waktu 2
untuk melakukan percobaan bunuh diri.
sampai dengan 5 Desember 2013.
Penelitian melaporkan bahwa 40% dari
Sampel penelitian ini diambil dari
pasien depresi yang melakukan bunuh diri
pasien-pasien yang datang ke Instalasi
pernah
diri
Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah.
pasien
Data yang dikumpulkan merupakan
melakukan usaha bunuh diri kedua adalah
data sekunder yang berasal dari
tertinggi dalam tiga bulan setelah usaha
register
pertama.1
November 2013.
gangguan
mental
yang
melakukan
sebelumnya.
Resiko
terdiagnosis.
bunuh untuk
RSUP
Sanglah.
pasien
Penelitian
periode
Mei-
Berdasarkan permasalahan yang
Populasi target adalah pasien yang
telah diuraikan maka dirumuskan masalah
melakukan percobaan bunuh diri.
mengenai diagnosis psikiatri dan pilihan
Populasi terjangkau adalah pasien di
cara percobaan bunuh diri pada pasien
Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP 4
Sanglah. Sampel dipilih berdasarkan
percobaan bunuh diri yang dibawa ke
kriteria inklusi dan eksklusi.5 Kriteria
Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
inklusi yang dipakai adalah pasien
Sanglah
dengan percobaan bunuh diri yang
inklusi
dibawa ke Instalasi Rawat Darurat
mengenai
(IRD)
pilihan cara percobaan bunuh diri
RSUP
eksklusi
Sanglah.
berupa
Kriteria
pasien
yang
dan dan
memenuhi eksklusi.
diagnosis
merupakan
data
kriteria Data-data
psikiatri
sekunder
dan
yang
terdiagnosis bukan percobaan bunuh
dikumpulkan dari register pasien.
diri dan pasien yang tidak dibawa ke
Penilaian
Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP
register
Sanglah. Jumlah sampel ditentukan
Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode
oleh seberapa banyak data pasien
waktu
percobaan bunuh diri yang terdaftar di
Diagnosis yang ditegakkan dan cara
register
Rawat
percobaan bunuh diri yang dilakukan
Darurat (IRD) RSUP Sanglah periode
pada pasien psikiatri diperoleh dari
waktu Mei-November 2013.
hasil anamnesa secara auto anamnesis
pasien
Subyek pasien
penelitian
yang
diagnosisnya
Instalasi
ini
adalah
sudah
ditegakkan
dan
melakukan
pasien pasien
didapatkan Instalasi
Mei-November
dari Rawat
2013.
dan hetero anamnesis yang dilakukan oleh residen psikiatri dan di supervisi oleh
psikiater
di
SMF
Bagian
Psikiatri.
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
5
Populasi Target
Populasi Terjangkau
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Sampel
Register Pasien
Data
Analisis Data
Gambar 1. Alur Penelitian
HASIL Berdasarkan data yang diperoleh dari Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah selama periode bulan Mei sampai November 2013. Pada penelitian ini diperoleh 47 sampel kasus percobaan bunuh diri
yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Data ini merupakan register IRD RSUP Sanglah yang tercatat dari bulan Mei sampai dengan November 2013. Karakteristik sampel, diagnosis psikiatri,
dan
pilihan
atau
metode
percobaan bunuh diri akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
6
Tabel 1 : Karakteristik sampel yang melakukan percobaan bunuh diri periode MeiNovember 2013 di IRD RSUP Sanglah Karakteristik Sampel
Jumlah (total=47)
Persentase (%)
17 30
36 64
0 18 26 3
0 38 55 7
20 21 5 1
42 45 11 2
25 22
53 47
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Usia (tahun) < 15 15-24 25-45 >45 Status Perkawinan Menikah Belum Menikah Janda Duda Percobaan Bunuh Diri sebelumya Ada Tidak Ada
Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.
Karakteristik sampel penelitian
bunuh diri yaitu sebanyak 45% daripada
berdasarkan jenis kelamin, usia, status
yang sudah menikah dengan 42% kasus.
perkawinan, dan percobaan bunuh diri
Status
yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan
Berdasarkan anamnesis terhadap pasien
jenis kelamin diperoleh laki-laki 36% dan
yang menyatakan sebelumnya pernah
perempuan 64% kasus. Ditinjau dari segi
melakukan
usia yaitu usia 15 sampai 24 tahun 38%,
sebanyak 53% dan 47% menyatakan
usia 25 sampai 45 tahun 55%, serta usia
belum
lebih dari 45 tahun sebanyak 7% kasus.
bunuh diri sebelumnya.
janda
11%
dan
percobaan
pernah
duda
bunuh
melakukan
2%.
diri
percobaan
Status perkawinan belum menikah lebih banyak yang melakukan percobaan
7
Tabel 2. Diagnosis Psikiatri pada pasien yang melakukan percobaan bunuh diri periode Mei-November 2013 di IRD RSUP Sanglah No
Diagnosis 1 Psikotik 2 Depresi 3 Stress akut Gangguan 4 Penyesuaian 5 Gangguan Bipolar
Persentase (%) Pilihan/Metode Percobaan Bunuh Diri 13% Zat kimia, benda tajam, dan gantung diri 60% Zat kimia, menenggelamkan diri, benda tajam, gantung diri, serta membakar diri 8% Zat kimia 13% Zat kimia dan benda tajam 6% Zat kimia, benda tajam, dan melompat dari ketinggian
Sumber: register IRD RSUP Sanglah Mei-November 2013.
Berdasarkan data yang diperoleh dari dari register di IRD RSUP Sanglah diagnosis
Berdasarkan data diperoleh bahwa
psikiatri dengan percobaan bunuh diri
pasien dengan diagnosis stress akut
meliputi : psikotik, depresi, stress akut,
dilaporkan 8% melakukan percobaan
gangguan penyesuaian, serta gangguan
bunuh diri dengan menggunakan zat
bipolar. Pasien dengan diagnosis psikotik
kimia. Pasien dengan diagnosis gangguan
sebanyak 13% melakukan percobaan
penyesuaian
yaitu
bunuh diri dengan menggunakan zat
percobaan
bunuh
kimia, benda tajam, dan gantung diri.
menggunakan zat kimia dan benda tajam.
Diagnosis depresi yang paling banyak
Pasien
ditemukan dilaporkan 60% dan pilihan
dilaporkan 6% melakukan percobaan
cara percobaan bunuh diri yang dilakukan
bunuh diri dengan melakukan percobaan
juga beragam seperti menggunakan zat
bunuh diri dengan menggunakan zat
kimia,
kimia, benda tajam, dan melompat dari
menenggelamkan
diri,
benda
tajam, gantung diri, serta membakar diri.
dengan
13% diri
gangguan
melakukan dengan
bipolar
ketinggian. melakukan percobaan bunuh diri dengan
DISKUSI
menggunakan zat kimia, benda tajam, dan Pasien dengan diagnosis psikotik akut
dilaporkan
13%
kasus
yang
gantung diri. Zat kimia yang digunakan berupa
pestisida
untuk
membasmi 8
serangga, pengharum laundry, dan obat-
mengalami halusinasi audiotorik. Suara-
obatan. Zat kimia umumnya diminum
suara
oleh
mengancam
pasien
dan
berharap
dengan
halusinasi
ini
pasien
yang karena
akan pasien
meminum zat kimia dapat mengakhiri
mendengar suara-suara yang memberi
hidupnya. Benda tajam yang digunakan
perintah. Halusinasi merupakan gangguan
seperti pisau dan silet dengan mengiris
persepsi dimana pasien mempersepsikan
pergelangan tangannya. Cara percobaan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi,
bunuh diri dengan gantung diri dilakukan
suatu pencerapan panca indra tanpa ada
dikamar dengan menggunakan selendang
rangsangan
kemudian diikatkan pada leher pasien.
pendengaran seperti mendengar suara-
Pasien
suara paling sering yang didengar adalah
dengan
memiliki
diagnosis
sindrom
khas
luar.
Halusinasi
yaitu
suara orang. Pasien yang mendengar
yaitu
perkataan bahwa pasien disuruh untuk
beranekaragam dan berubah sangat cepat
melakukan sesuatu dapat membahayakan
seperti schizophrenia-like atau seperti
dirinya
gejala skizofrenia. Gejala skizofrenia
halusinasi juga terdapat waham yang
muncul pada orang yang memiliki suatu
menonjol.
kerentanan spesifik atau yang disebut
tentang suatu pikir yang tidak sesuai
diathesis
dengan kenyataan
polimorfik.
yang
psikotik
dari
Polimorfik
apabila
ada
pengaruh
seperti
bunuh
Waham
diri.
adalah
Selain
keyakinan
yang secara kokoh
lingkungan yang menimbulkan stress
dipertahankan walaupun tidak diyakini
maka akan timbul gejala skizofrenia.
oleh orang lain dan bertentangan dengan
Pasien juga memiliki kepekaan
realitas
normal.
perubahan
sosial yang menurun dan tampak menjadi
emosional
impulsif seperti contoh : merebut rokok
individual terlihat pada pasien psikotik.
orang lain, membuang makanan di lantai,
Faktor
usaha bunuh diri, serta pembunuhan
diperhatikan pada gangguan psikotik
sebagai respon dari halusinasi yang
adalah stressor pencetus dan lingkungan
memerintahkan pasien untuk melakukan
interpersonal. Seringkali peristiwa yang
hal tersebut.6,7
dialami pasien memiliki arti psikologis
Bunuh psikotik
diri
terbanyak
pada karena
gangguan pasien
dan
Adanya
gejala-gejala
psikodinamika
yang
afektif
harus
yang besar dan dapat memicu episode psikotik.2,8 9
Pasien dengan diagnosis depresi
biasa, hilang minat dan semangat, malas
yang melakukan percobaan bunuh diri
beraktivitas, dan gangguan pola tidur.
dilaporkan 60% kasus. Berdasarkan data
Laporan pada pasien dengan depresi
menunjukkan
meyatakan
bahwa
pilihan
cara
bahwa
mereka
merasa
percobaan bunuh diri yang dilakukan
murung, putus asa, sedih, dan merasa
adalah dengan menggunakan zat kimia,
tidak berguna. Depresi merupakan salah
menenggelamkan
tajam,
satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
gantung diri, serta membakar diri. Zat
Pasien dalam keadaan depresi memiliki
kimia dan benda tajam yang digunakan
pandangan negatif tentang dunia dan
sama seperti yang telah diuraikan pada
dirinya sendiri. Isi pikiran pasien dengan
diagnosis psikotik. Pilihan cara percobaan
diagnosis
bunuh diri dengan menenggelamkan diri
kehilangan, rasa bersalah, ada aide atau
dilakukan pasien dengan cara pergi ke
keinginan untuk mengakhiri hidup. Pada
pantai kemudian berharap dirinya terseret
pasien depresi akan muncul pikiran akan
ombak. Cara membakar diri dilakukan
kematian
dengan menyiram tubuh pasien dengan
bunuh
menggunakan
mengakhiri hidupnya.2,9
diri,
minyak
benda
kemudian
depresi
dan diri
berkaitan
melakukan berulang
dengan
percobaan
kali
untuk
menyulut dengan api. Diagnosis depresi merupakan kasus yang paling banyak dan pasien melakukan cara percobaan bunuh diri secara beragam. Depresi merupakan suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang
sampai
terganggunya
aktivitas
menyebabkan sosial
sehari-
harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.5,9
Pasien dengan diagnosis stress akut yang melakukan percobaan bunuh diri dilaporkan 8% kasus. Berdasarkan data diperoleh bahwa pilihan percobaan bunuh diri yang dilakukan yaitu dengan menggunakan zat kimia. Zat kimia yang digunakan
yaitu
pestisida
untuk
membasmi serangga dan obat-obatan. Obat yang diminum pasien melebihi dosis dan berharap dengan minum obat yang
Beberapa gejala gangguan depresi
berlebihan
tersebut
dapat
adalah perasaan sedih, rasa lelah yang
hidupnya.
berlebihan setelah aktivitas rutin yang
ditegakkan apabila sebelumnya pasien
Diagnosis
mengahiri
stress
akut
10
mengalami
kejadian
traumatik
dan
terdapat gejala campuran yang berubahubah.
akan terjadi gangguan yang bersifat kronis.2,10
Pasien dengan diagnosis stress
akut melakukan percobaan bunuh diri mungkin
disebabkan
karena
adanya
stressor yang luar biasa. Pasien umumnya akan terlihat depresi, cemas, marah, serta kecewa.
Kerentanan
individu
dan
kemampuan menyesuaikan diri terhadap stressor
yang
dirasakan
memegang
peranan penting dalam terjadinya atau beratnya suatu reaksi stress akut.10,11 Pasien
dengan
Pasien dengan gangguan bipolar dilaporkan sebanyak 6% kasus. Pilihan cara percobaan bunuh diri yang dilakukan dengan menggunakan zat kimia, benda tajam, dan melompat dari ketinggian. Pasien melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari lantai 2 dan berharap dapat mengakhiri hidupnya. Beberapa kasus dilaporkan bahwa pasien mengiris pergelangan tangannya dengan
gangguan
menggunakan
pecahan
CD.
Pasien
penyesuaian yang melakukan percobaan
dengan diagnosis bipolar mengalami
bunuh
kasus.
perubahan mood yaitu berupa depresi dan
Berdasarkan data diperoleh bahwa pilihan
mania. Setiap orang umumnya pernah
percobaan bunuh diri yang dilakukan
mengalami suasana hati yang baik dan
dengan menggunakan zat kimia dan
suasana hati yang buruk. Akan tetapi
benda
pasien yang mengalami gangguan bipolar
diri
dilaporkan
tajam.
13%
Diagnosis
gangguan
penyesuaian dicetuskan oleh satu atau
memiliki
lebih stressor. Gejala dari diagnosis
perasaan yang mudah berubah secara
gangguan penyesuaian bervariasi yaitu
drastis.2
depresi, cemas, dan gangguan campuran yang sering dialami pada orang dewasa serta disertai adanya disabilitas dalam kegiatan
rutin
menyebabkan percobaan
bunuh
sehari-hari pasien diri.
sehingga melakukan
Gejala
yang
dialami pasien tidak selalu menghilang dengan cepat setelah stressor menghilang. Jika stressor berlanjut maka mungkin
mood
swings
Berdasarkan
total
yaitu
pola
keseluruhan
kasus yang melakukan percobaan bunuh diri
sebanyak
47
kasus.
Diagnosis
psikiatri meliputi : psikotik 13%, depresi 60%,
stress
akut
8%,
gangguan
penyesuaian 13%, dan gangguan bipolar 6%. Pilihan percobaan bunuh diri dari diagnosis tersebut dengan zat kimia, 11
benda tajam, gantung diri, membakar diri,
sampel
menenggelamkan diri, serta melompat
sebagai kriteria inklusi akibat kurangnya
dari ketinggian.
sistem
Penelitian keterbatasan
ini
yaitu
memiliki
terdapat
beberapa
yang
terlewatkan
penyimpanan
data
dan
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti.
Pasien dengan diagnosis depresi
SIMPULAN DAN SARAN
merupakan Bunuh diri merupakan masalah
mungkin
melakukan
penyebab
terbanyak
percobaan
diri
Disusul
oleh
kesehatan yang terjadi di masyarakat
sebanyak
60%
dimana erat kaitannya dengan kesehatan
diagnosis
psikotik
jiwa. Secara umum dikatakan bahwa
percobaan bunuh diri dilaporkan 13%,
bunuh diri merupakan konsekuensi dari
stress akut 8%, gangguan penyesuaian
sebuah
13%, dan gangguan bipolar 6% kasus.
komplek
interaksi
biologis,
kasus.
bunuh
melakukan
psikologis, dan sosiologis. Pada tahun
Pilihan
2006
Health
diagnosis tersebut dengan zat kimia,
Organization (WHO) pada melaporkan
benda tajam, gantung diri, membakar diri,
bahwa untuk setiap tahun di dunia
menenggelamkan diri, serta melompat
terdapat
orang
dari ketinggian. Tidak ada pilihan cara
Pada
khas untuk masing-masing diagnosis
data
10
dari
World
sampai
20
juta
berupaya melakukan bunuh diri.
1,2
tahun 2006 data Departemen Kesehatan Virginia
menyatakan
dari
33.300
kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat, 18,3% adalah kasus keracunan yang disengaja. meracuni
diri
Self poisoning yaitu sendiri
dengan
menggunakan zat mulai dari obat-obatan, pestisida hingga produk rumah tangga
percobaan
yang
bunuh
diri
dari
dalam melakukan percobaan bunuh diri. Adapun
kelemahan
dalam
penelitian ini yaitu diperlukan sampel yang lebih banyak dan waktu penelitian yang lebih panjang dengan rancangan penelitian
yang
lebih
baik
untuk
menemukan hasil yang lebih valid.
yang tersedia merupakan metode yang paling umum dilakukan.3,4 12
6. Kahyee Hor dan Mark Taylor.
DAFTAR PUSTAKA
Suicide 1. Kouichi
Yoshimasu,
Shigeki
and
schizophrenia:
systematic review of rates and risk
Takemura, Jin Fukumoto dan
factors.
Kazuhisa
Psychopharmacology.
Miyashita.
Self-
Reported Symptoms Related to Depression and Suicidal Risk.
a
Journal
of Halaman
81-90. 2010. 7. Cicek
Hocaoglu
dan
Zeynep
Department of Hygiene, School of
Tekin Babuc. Suicidal Ideation in
Medicine.
Medical
Patients with Schizophrenia. Isr J
University. Japan. Halaman : 20-
Psychiatry Relat Sci Vol 46 No. 3.
34. 2012.
Halaman : 195–203. 2009.
Wakayama
2. Harold I. Kaplan MD. Sinopsis
8. Alize J. Ferrari, Fiona J. Charlson,
Psikiatri Jilid I dan II. Binarupa
Rosana E. Norman, dkk. Burden
Aksara. Ciputat-Tangerang. 2010.
of
Depressive
Disorders
by
Prasad
Country, Sex, Age, and Year:
Sharma, dan Rajkumar Karki.
Findings from the Global Burden
Psychiatric Illnesses among the
of Disease Study 2010. PLOS
Patients
Medicine. Volume 10. Halaman:
3. Ajay
Risal,
Pushpa
Admitted
for
Self-
poisoning in a Tertiary Care Hospital of Nepal. Journal of
1-12 . 2013. 9. Jean Starling & Isabelle Feijo.
Advances in Internal Medicine
Schizophrenia
2013;02(01):10-3.
Psyhotic
And
Disorders
Other Of
Early
4. David Tibbutt. Poisoning with
Onset. IACAPAP Textbook of
organophosphates. South Sudan
Child and Adolescent Mental
Medical Journal. Vol 6. No 1.
Health. Halaman : 1-22. 2009.
Februari 2013. 5. John WG Tiller. Depression and anxiety. University of Melbourne. MJA Open.Halaman : 28–32. 2012.
10. Rusdi
Maslim.
Diagnosis
Gangguan Jiwa. PT Nuh JayaJakarta. Cetakan Pertama 2001. 11. Bernadette Fischbacher,
von
Dawans,
Urs
Clemens 13
Kirschbaum, dkk. The Social Dimension of Stress Reactivity: Acute Stress Increases Prosocial Behavior
in
Psychological Halaman
:
Humans.
Science
23(6).
651–660.
2012.
14
15