Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh: Erny Untari Dosen STKIP PGRI Ngawi Abstarksi: Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar siswa dalam menyesaikan soal pecahan dalam berbagai macam operasi hitung. Penelitian dilaksanakan di SDN Pojoksari 1, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan, dan subyek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara. Teknik analiasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik interaktif. Kata Kunci : Diagnosis, Kesulitan Matematika, Pecahan matematika pada setiap pokok bahasan
PENDAHULUAN Sekolah Dasar merupakan pondasi
dalam pembelajaran.
yang sangat bermanfaat dalam memasuki
Berdasarkan uraian di atas ternyata
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
ada
Matematika sebagai salah satu mata
kualitas pemahaman konsep-konsep pada
pelajaran yang diberikan mulai jenjang
bilangan pecahan terutama pada operasi
sekolah dasar harus pula memperkuat
hitung. Di sini peneliti merasa penting
pondasi itu. Pembelajaran matematika
untuk
tidak pernah terlepas dengan operasi
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
hitung
kelas V pada pokok bahasan Bilangan
baik
operasi
pengurangan,
penjumlahan,
perkalian
pembagian.
Pusat
maupun
Pengembangan
permasalahan
meneliti
yaitu
dan
rendahnya
mendiagnosis
Pecahan. PEMBAHASAN
Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan
Konsep Dasar Diagnosis Kesulitan
Penelitian
Belajar
dan
Pengembangan
(Depdikbud, 1999) menyatakan bahwa
Pengertian Diagnosis
pecahan merupakan salah satu topik yang
Menurut Thorndike dan Hagen
sulit untuk diajarkan. Data di lapangan
yang dikutip oleh Abin Syamsudin
juga menunjukkan masih banyak siswa
Makmun (2007 : 307) diagnosis dapat
yang salah dalam mengerjakan soal-soal
diartikan sebagai (1) upaya atau proses
pada pokok bahasan pecahan.
menemukan kelemahan atau penyakit apa
Kesulitan
yang
memungkinkan
dialami siswa
siswa,
melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal
yang dialami seseorang dengan melalui pengujian
dan
studi
yang
sesama
mengenai gejala-gejalanya, (2) studi yang seksama terhadap fakta sesuatu hal untuk
1
menemukan karakteristik atau kesalahan-
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan kesalahan dalam penerapan aturan yang
kesalahan dan sebagainya yang esensial,
relevan (Hendrik Radatz, 1979:163).
(3)
Diagnosis Kesulitan Belajar
keputusan
yang
dicapai
setelah
dilakukan studi yang seksama atas gejala-
Berdasarkan
gejala atau fakta tentang suatu hal.
diagnostik
Kesulitan Belajar Matematika
belajar seperti terurai di depan maka
Kesulitan belajar dalam mata pelajaran
pengertian diagnosis kesulitan belajar
matematika
dan
dapat dirangkum dari kedua pengertian
apabila
tersebut. Jadi definisi dari diagnosis
dibandingkan dengan kesulitan belajar
kesulitan belajar adalah suatu proses
dalam mata pelajaran yang lain. Menurut
upaya
Wood (2007 : 68) bahwa beberapa
karakteristik
karakteristik
kesulitan-kesulitan
memiliki
karakteristik
corak
tersendiri
kesulitan
siswa
dalam
dan
pengertian
untuk
pengertian
memahami serta
jenis
latar
dan
belakang
belajar
dengan
belajar matematika adalah : (1) kesulitan
menghimpun
membedakan angka, simbol-simbol, serta
berbagai data / informasi selengkap dan
bangun
seobyektif
ruang,
(2)
tidak
sanggup
dan
kesulitan
mungkin
mempergunakan
sehingga
untuk
mengingat dalil-dalil matematika, (3)
mengambil kesimpulan dan keputusan
menulis angka tidak terbaca atau dalam
serta mencari alternatif kemungkinan
ukuran
pemecahannya.
kecil,
(4)
tidak
memahami
simbol-simbol matematika, (5) lemahnya kemampuan lemahnya
berpikir
(6)
Ross
dan
Stanley
dalam
metakognisi
Makmum Abin Syamsudin menggariskan
(lemahnya kemampuan mengidentifikasi
tahapan-tahapan diagnosis (the level of
serta memanfaatkan algoritma dalam
diagnosis) itu sebagai berikut :
memecahkan
kemampuan
abstrak,
Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar
soal-soal
matematika).
5.How can errors be prevented?
Sedangkan menurut Radatz kesalahan
Bagaimana kelemahan itu dapat
yang sering dilakukan siswa adalah
dicegah?
kesalahan dalam penggunaan bahasa
4.What remedies are suggested?
matematika dengan bahasa sehari-hari,
Penyembuhan-pentembuhan apakah
kemampuan
yang disarankan?
dalam
keruangan,
kemampuan dalam penguasaan prasyarat,
3.Why are the errors occur?
kesalahan dalam penguasaan teori, dan
2
Mengapa kelemahan-kelemahan itu
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan Akan tetapi apabila kenyataannya masih
terjadi?
jauh dari harapan maka diperlukan
2.Where are the errors located?
langkah-langkah
Di manakah kelemahan-kelemahan
kekurangan tersebut. Salah satu langkah
itu dapat dialokasikan?
yang diperlukan tersebut adalah dengan
1.How
are
the
pupils
having
untuk
mengatasi
diagnosis kesulitan belajar matematika.
trouble?
Pada dasarnya kegiatan diagnosis
Siapa-siapa siswa yang mengalami
adalah
merupakan
proses
upaya
gangguan?
memahami jenis dan karakteristiknya
Bilangan Pecahan
beserta dengan latar belakang kesulitan-
Pengertian Bilangan Pecahan
kesulitan belajar dengan menghimpun
Bilangan
pecahan
adalah
bilangan
rasional yang dinyatakan dalam bentuk X 𝑎 , 𝑏
dan menggunakan berbagai data atau informasi
selengkap
dan
seobyektif
dengan a bilangan bulat dan b
mungkin sehingga memungkinkan untuk
bilangan asli, bila-mana a tidak habis
mengambil kesimpulan, keputusan serta
dibagi b. A dinamakan pembilang dan b
mencari alternatif kemungkinan jalan
dinamakan penyebut. (Tampomas, 2003 :
pemecahan kesulitan tersebut.
=
Siswa usia anak SD kelas V
54). 2.Suatu pecahan dapat dinyatakan dalam 𝑎 𝑏
bentuk
dengan b ≠ 0, a disebut
memahami
matematika
masih
pembelajaran sangat
perlu
dibutuhkan suatu alat peraga yang dapat
pembilang dan b disebut penyebut. Operasi
dalam
Hitung
Utama
mengantarkan pemahaman anak pada Pada
Himpunan Bilangan Operasi hitung pada himpunan bilangan disebut operasi hitung. 1)Penjumlahan
konsep yang dituju. Alat peraga tersebut dapat meenjadi jembatan bagi anak, yang untuk selanjutnya anak dapat memahami secara
4)Pembagian KERANGKA BERPIKIR Prestasi belajar matematika yang
dari
konsep-konsep
matematika yang ada.
2)Pengurangan 3)Perkalian
abstrak
Hal yang juga turut berperan dalam
kegiatan
diagnosis
kesulitan
belajar adalah kurikulum matematika SD yang nantinya diterjemahkan ke dalam silabus dan rencana pembelajaran yang
tinggi merupakan harapan semua pihak.
3
merupakan pedoman pelaksanaan proses
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan Subyek penelitian
pembelajaran
Seluruh siswa kelas V SDN Pojoksari I
sekaligus
pengambilan
sumber materi dengan evaluasinya. Mengapa
sampai
Kecamatan harus
Sukomoro,
Kabupaten
Magetan.
dilaksanakan diagnosis kesulitan belajar
Teknik Pengumpulan Data
matematika? Hal ini dilakukan tentunya
Tes
dikarenakan adanya sesuatu yang kurang
Tes dalam penelitian ini memuat soal
dalam proses pembelajaran terutama
uraian tentang materi pecahan. Bentuk
setelah diadakan evaluasi. Dengan adanya
soal uraian dipilih untuk mengumpulkan
evaluasi setiap akhir pembahasan pokok
data mengenai kesalahan siswa karena
bahasan matematika tentunya akan dapat
dalam menjawab soal uraian, siswa
memberikan masukan, pada materi apa
dituntut untuk menguraikan langkah-
siswa sudah menguasai dan pada materi
langkah ataupun proses yang dilakukan
apa siswa belum menguasai.
untuk
menyelesaikan
soal
tersebut.
Dari evaluasi ini pula dapat
Dalam menyelesaikan soal uraian siswa
ditentukan mengapa siswa tidak dapat
bebas memilih cara yang merupakan
menguasai atau memahami konsepnya.
perwujudan dari aktivitas kognisi siswa
Dari hasil evaluasi inilah kita akan
untuk
mengetahui
siswa
kemampuan yang telah diketahui untuk
mengalami kesulitan belajar, dan dari
menyelesaikan soal. Dari hasil pekerjaan
evaluasi ini pula dapat dilakukan langkah
siswa dapat terlihat jelas kesalahan-
dignosis akan kesulitan belajar siswa.
kesalahan yang mungkin dilakukan oleh
Kesalahan dalam pengerjaan soal dapat
siswa dalam mengerjakan soal.
didiagnosis
Wawancara
sejauh
mana
menurut
jenis-jenis
berpikir
menggunakan
kesalahannya yang menjadikan informasi
Wawancara
tersebut menjadi sangat berarti.
penelitian ini adalah jenis wawancara
METODOLOGI PENELITIAN
mendalam
Tempat dan Subyek Penelitian
berikut :
Lokasi penelitian
1. Melibatkan individual
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas
2. Bertatap muka dan menggunakan
V
SDN
pojoksari
I
Kecamatan
Sukomoro, Kabupaten Magetan.
yang
dan
dengan
digunakan
ciri-ciri
dalam
sebagai
bahasa verbal Langkah-langkah diagnosis
4
Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengidetifikasi
siswa
yang
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan kemudian menentukan kesulitan atau kekurangan
yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
penyebab
Adapun
menjawab soal.
langkah-langkah
mengidentifikasi siswa yang mengalami
diduga
kesalahan
menjadi
siswa
dalam
Teknik analisis yang digunakan
kesulitan belajar adalah sebagai berikut :
dalam
1.
Menandai siswa dalam satu kelas
interaktif yaitu suatu teknik analisis data
atau
yang
kualitatif yang terdiri dari tiga alur
diperkirakan mengalami kesulitan
kegiatan yaitu reduksi data, penyajian
belajar pada pokok bahasan pecahan.
data dan penarikan kesimpulan/verifikasi
Menganalisis hasil ulangan dengan
yang terjadi secara bersamaan. (Sukardi,
melihat sifat kesalahan yang dibuat.
2006 : 72).
Melekukan observasi pada siswa
HASIL PENELITIAN
saat
Deskripsi Hasil Penelitian
2. 3.
4.
dalam
kelompok
kegiatan
proses
belajar
penelitian
ini
teknik
mengajar yaitu mengamati tingkah
Penelitian
laku
menggunakan 4 langkah dalam desain
siswa
dalam
mengerjakan
yang
adalah
yaitu
(1)
dilakukan
tahap
ini
tugas-tugas tertentu yang diberikan
kerjanya
persiapan
di dalam kelas.
pelaksanaan tes, (2) tahap pelaksanaan
Mendapatkan kesan atau pendapat
tes, (3) tahap analisis dan wawancara dan
dari guru lain terutama wali kelas
(4) tahap kesimpulan.
dan guru pembimbing.
Dugaan Penyebab Kesalahan
Langkah berikutnya adalah menandai
Dari beberapa jawaban yang didapatkan
dan melokalisasi letak kesulitan belajar
ternyata beberapa siswa yang tidak
siswa.
kesulitan
mengerjakan seperti yang diharapkan, hal
belajar, kemudian menentukan jenis dan
ini dimungkinkan bahwa siswa tersebut
karakteristik kesulitan belajar dan faktor
memang sepenuhnya tidak mengerti dan
penyebab kesulitan belajar.
memahami konsep. Namun ada juga yang
Analisa data
dimungkinkan karena konsep prasyarat
Setelah
dilokalisasi
Analisa data dilakukan untuk menentukan materi mana yang belum
yang dimiliki kurang. Kemungkinan
dikuasai siswa, mengidentifikasi jenis
kekurangan
kesalahan
penyebab kesalahan adalah :
yang
dilakukan
siswa,
yang
kesulitan diduga
atau menjadi
5
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan kannya seperti pada operasi
1. Kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan
operasi
hitung
pada
bilangan pecahan adalah sebagai berikut : a. Penjumlahan
dan
pengurangan
Menjumlah
atau
mengurangi
penyebut dengan penyebut.
6)
pecahan campuran menjadi pecahan
pembagi)
biasa
menjadi
2)
pecahan
Pada pembagian bilangan pecahan
dengan pembilang dan penyebut
Penyebut sudah disamakan tetapi
dengan penyebut atau penyebutnya
pembilang belum disesuaikan.
tetap.
Salah
dalam
menentukan
persekutuan
KPK
3)
terkecil)
Pada pembagian bilangan pecahan campuran, lansung membagi bagian
untuk menyamakan penyebutnya.
bulat dengan bagian bulat dan bagian
Salah
pecahan dengan bagian pecahan
dalam
menyederhanakan
bilangan pecahan pada hasil akhir.
(pembilang dengan pembilang dan
Tidak teliti dalam menjumlah.
penyebut
dengan
penyebut
atau
penyebutnya dibuat tetap) kemudian
dilakukan adalah mengalikan bagian
hasilnya dijumlahkan. 4)
Salah
dalam
mengubah
bilanga
mengalikan bagian pecahan dengan
pecahan campuran menjadi bilangan
bagian pecahan.
pecahan
Salah mengubah bilangan pecahan
melakukan operasi pembagian.
biasa menjadi bilangan pecahan
5)
campuran dan sebaliknya kemudian
3)
bilangan
campuran.
bulat dengan bagian bulat dan
2)
seharusnya
biasa, langsung membagi pembilang
b. Perkalian bilangan pecahan 1)
Bilangan yang dibagi dibalik (yang dibalik
(kelipatan
5)
c. Pembagian bilangan pecahan
Salah dalam mengubah bilangan
pecahan
4)
Tidak teliti dalam menentukan hasil akhir pada operasi perkalian.
1)
biasa dan salah mengubah bilangan
3)
Salah ,menyederhanakan pecahan hasil akhir.
5)
pembilang dengan pembilang dan
2)
4)
pada
bilangan pecahan 1)
penjumlahan dan pengurangan.
biasa
kebudian
baru
Tidak teliti dalam perhitungan hasil akhir.
baru mengalikannya.
d.
Operasi hitung campuran
Menyamakan penyebutnya terlebih
1)
Salah dalam urutan pengoperasian
dahulu baru kemudian mengali-
yaitu mengurutkan pengerjaan dari
6
depan (seharusnya memperhatikan
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan 4. Kurang memahami konsep
sifat operasi, mana yang lebih kuat). 2)
Salah mengubah bilangan pecahan
prasyarat 5. Salah
campuran menjadi bilangan pecahan biasa . 3)
4)
dalam
komputasi
atau
perhitungan Saran
Apabila bilangan pecahan campuran, 1. Hendaknya guru dapat memaksimalkan mengoperasikan bagian bulat dengan
kegiatan proses belajar mengajar, yaitu
bagian bulat dan bagian pecahan
tidak hanya mengajar target kurikulum
dengan bagian pecahan.
terselesaikan, tetapi juga memperhatikan
Disamakan
penyebutnya
tanpa
tingkat penguasaan siswanya terhadap
yang
materi yang dimaksud. Sebaiknya setiap
dikerjakan (seperti pada operasi
akhir tatap muka selalu dilakukan tes dan
penjumlahan dan pengurangan).
juga diberikan pekerjaan rumeh yang
Tidak teliti dalam perhitungannya untuk
selalu diperiksa oleh guru sekaligus
mendapatkan hasil akhir.
meminta
a.
Belum memahami konsep
langkah yang mana yang belum dikuasai
b.
Menggunakan proses yang keliru
siswa agar dapat melakukan bimbingan
c.
Ceroboh dalam memahami maksud
secara intensif. Satu hal lagi yang perlu
soal
diperhatikan adalah menggunakan buku
d.
Kurang memahami konsep prasyarat
sumber yang tidak asing. Bagi siswa
e.
Salah
hendaknya bersikap aktif menerima buku
memperhatikan
operasi
dalam
komputasi
atau
perhitungan
menjelaskan
setiap
sumber selain yang diberikan guru. 2. Hendaknya pada saat selesai mengerjakan
SIMPULAN DAN SARAN
materi, guru memberikan tugas berkaitan
Simpulan Beradasarkan
untuk
hasil
penelitian
dan
dengan yang dijelaskan tadi. Untuk
pembahasan dapat disimpulkan:
kesalahan
pemahaman
konsep
atau
Kesalahan siswa dalam nenyelesaikan
istilah, guru dapat mengajarkan konsep
soal cerita disebabkan oleh:
dengan cara menekankan definisi dan
1. Belum memahami konsep
sifat-sifat yang dapat diturunkan dari
2. Menggunakan proses yang keliru
definisi, menekankan contoh-contoh dan
3. Ceroboh
alasannya,
maksud soal
dalam
memahami
membandingkan
dan
mempertentangkan obyek yang tidak
7
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2013) p1 – p8 Pendidikan sesuai dengan konsep, dan memberikan contoh lawan. DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-
Pendidikan.
Surakarta:
Naturalistik
Dalam
Sebelas
University
Pendidikan.
Yokyakarta:
Maret
Press.
Usaha Keluarga.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran
D.
2007.
Kiat
Matematika di Sekolah Dasar.
Gangguan
Bandung:
diterjemahkan
PT.
Remaja
Rosdakarya. Makmum
Wood,
Syamsudin Psikologi
Mengatasi Belajar. ole
Taniputera. Abin.
2007.
Ivan
Jogjakarta:
Katahati.
Pendidikan
Wiwik Sustiwiriani. 2007. Diagnosis
Perangkat Sistem Pengajaran
Kesulitan Belajar Matematika
Modul. Bandung: Rosdakarya.
Pada
Radatz Hendrik. 1979. Error Analysis in Mathematics Journal
for
Education. Research
Pokok
Bahasan
Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di
in
Kecamatan
Wonosari
Mathematics Education: Vol.
Kabupaten
Gunungkidul:
10, No .3 (May, 1979). Pp.
Tesis
163-172.
Maret.
Uiversitas
Sebelas
8