1.
Pendahuluan
Setiap perusahaan pasti akan melakukan kegiatan usaha tertentu yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan berperan penting dalam perhitungan profit. Namun di era yang makin berkembang ini
mulai dari
pemerintah, para pemegang saham perusahaan, dan juga masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Perusahaan beroperasi di lingkungan masyarakat, hal tersebut dapat juga menimbulkan tanggung jawab terhadap masyarakat baik secara materil maupun sosial. Secara materiil perusahaan memiliki kewajiban untuk lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi tingkat pengangguran disekitar perusahaan (Hutapea 2013). Perusahaan dituntut untuk memperhatikan dampak-dampak yang ditimbukan dalam menjalankan aktivitas kegiatan operasional untuk mencapai laba yang optimal. PROPER merupakan program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang berupa kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Pemberian penghargaan PROPER bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellence) melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggungjawab
terhadap
masyarakat
melalui
program
pengembangan
masyarakat. Namun hasil diberlakukannya peraturan pemerintah tersebut sampai saat ini masih jauh dari yang diharapkan, karena terbukti dari perusahaan yang mengikuti PROPER masih banyak yang mendapatkan peringkat hitam pada tahun 2010-2011. Hal itu membuktikan bahwa perusahaan tersebut berpotensi mencemari lingkungan dan perusahaan belum melakukan upaya pengelolaan lingkungan,
maka diperlukan pengaturan secara khusus mengenai masalah
pengelolaan lingkungan hidup dan sudah seharusnya perusahaan mengungkapkan bagaimana kontribusi mereka terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi
1
di sekitarnya selain hanya memperhatikan kebutuhan perusahaanya dalam mencapai profit. Saat ini Indonesia telah mengadopsi G3 GRI sebagai standar untuk pembuatan laporan keberlanjutan / sustainability report. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 ayat 1 Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Penting dan besarnya risiko terkait dengan sustainability mendorong perlu ditemukannya pilihan metode-metode pengendalian baru, terutama untuk menciptakan transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi para pemangku kepentingan (GRI, 2006). Dalam mendukung hal ini, diperlukan sebuah kerangka konsep global dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur dengan tujuan agar lebih jelas dan mudah dipahami. Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report (SR)). ‘Laporan Keberlanjutan’ merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya). Pengungkapan Laporan Keberlanjutan (sustainability report) semakin mendapat perhatian dalam praktik bisnis global dan menjadi salah satu kriteria dalam menilai tanggung jawab sosial suatu perusahaan. Para pemimpin perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa pengungkapan laporan yang lebih komprehensif (tidak hanya sekedar laporan keuangan) akan mendukung strategi perusahaan (Pratiwi 2013). Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Adhima
(2011)
pengungkapan sustainability report yang diukur dengan menggunakan SRDI ( Sustainability Report Disclosure) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report dapat meningkatkan kepercayaan publik, dan juga kehandalan perusahaan dalam memelihara konsumen, SDM yang bertalenta, dan pengelolaan kekayaan perusahaan yang
2
berakibat meningkatkan profit perusahaan.
Hasil penelitian Rakhiemah dan
Agustia (2007) menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan. Sedangkan hasil penelitian penelitian Al-Tuwajiri (2003) yang menyatakan pengungkapan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap praktik pengungkapan Sustainability Report dan kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Rakhiemah dan Agustia (2009) yang menggunakan CSR Disclosure sebagai pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan. Untuk mengukur CSR disclosure digunakan CSR index yang mengacu pada instrumen yang digunakan Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori yakni : lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain - lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ke tujuh kategori tersebut terbagi dalam 78 item pengungkapan (Sembiring, 2005). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini tidak lagi menggunakan CSR, namun menggunakan Sustainability Report sebagai
praktik pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Pengungkapan Sustainability Report yang sesuai dengan GRI (Global Reporting Index) harus memenuhi beberapa prinsip yang
tercantum
dalam
GRI-G3
Guidelines,
yaitu:
keseimbangan,
dapat
dipertanggungjawabkan, kesesuaian, urut waktu, akurat, dan dapat dibandingkan.
GRI mengelompokan informasi Sustainability report ke dalam enam indikator yakni: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, Hak Asasi Manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk. Dari ke enam indikator tersebut ada 79 item pengungkapan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
kontribusi
terhadap
perkembangan sustainability reporting baik di Indonesia maupun di tingkat global,
untuk
meningkatkan
kesadaran
organisasi
tentang
pentingnya
3
pelaksanaan dan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan dan juga sebagai basis bagi penelitian selanjutnya.
2.
Kerangka Teoritis
2.1. Penilaian Kinerja Lingkungan Perusahaan melalui PROPER Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan serta dapat mengelola stakeholder agar mendapatkan dukungan oleh para stakeholder yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan (Kairina 2011). Perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang karena ada dukungan dari para stakeholder. Dalam mengambil suatu keputusan
stakeholder
membutuhkan informasi
terkait
dengan
aktivitas
perusahaan, sehingga perusahaan perlu memberikan berbagai informasi untuk mencari dukungan dari para stakeholder-nya. Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan instrumen yang digunakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku. Tujuan penerapan instrumen PROPER adalah untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui penyebaran informasi kinerja penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Guna mencapai peningkatan kualitas lingkungan hidup. Peningkatan kinerja penaatan dapat terjadi melalui efek insentif dan disinsentif reputasi yang timbul akibat pengumuman peringkat kinerja PROPER kepada publik. Para pemangku kepentingan (stakeholders) akan memberikan apresiasi kepada perusahaan yang berperingkat baik dan memberikan tekanan dan atau dorongan kepada perusahaan yang belum berperingkat baik (KLH 2009). Pemberian penghargaan PROPER berdasarkan penilaian kinerja penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam:
4
a. pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; b. penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; c. pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Penilaian kinerja berdasarkan pada kriteria penilaian PROPER yang terdiri atas: a. kriteria ketaatan yang digunakan untuk pemeringkatan biru, merah, dan hitam b. kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) untuk pemeringkatan Hijau dan Emas.
2.2. Hubungan Kinerja Lingkungan dengan Sustainability Report Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Hal ini sesuai dengan legitimacy theory yang menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004 dalam Soelistyoningrum (2011)). Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat.
Perusahaan
menggunakan
laporan
tahunan
mereka
untuk
menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan menyusun Sustainability Report maka pemakai informasi mengetahui apakah perusahaan transparan dalam menyusun kebijakan yang berorientasi pada lingkungan, manajemen, karyawan, masyarakat dan alam, pengaruh proses produksi atau aktivitas perusahaan terhadap lingkungan dan sejauhmana perusahaan mengkomunikasikan hal tersebut kepada publik (Maharani 2010). Penelitian dari Al-Tuwaijri (2003) menemukan hubungan positif signifikan antara environmental disclosure dengan environmental performance. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad (2012) menemukan bahwa
5
Kinerja Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CSR. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Hendra (2010) dengan meneliti 33 perusahaan manufaktur yang berpartisipasi dalam PROPER tahun 2007-2009. Peningkatan kinerja lingkungan akan meningkatkan pengungkapan sosial oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik
perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang kinerja lingkungannya lebih buruk. Sehingga hipotesis penelitian ini adalah: H1: Kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Sustainability Report.
2.3. Hubungan Kinerja Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Informasi dalam laporan keuangan perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam pasar modal, baik bagi investor secara individual maupun bagi pasar secara keseluruhan. Bagi investor, informasi berperan penting dalam mengambil keputusan investasi, sementara pasar memanfaatkan informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru. Investor tidak hanya memasukkan laba sebagai satu-satunya bahan pertimbangan, tetapi investor mulai melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. Almilia dan Wijayanto (2007) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi yang diukur dari harga saham. Namun hasil penelitian Al-Tuwajiri (2004) menemukan bahwa pengungkapan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Kondisi ini menunjukkan tingginya tanggung jawab lingkungan perusahaan menunjukkan tingginya kinerja lingkungan perusahaan. Semakin baik kinerja lingkungan perusahaan akan semakin baik pula kinerja keuangannya karena perolehan pendapatan dan efisiensi biaya pada perusahaan yang kinerja lingkungannya baik lebih besar daripada perolehan pendapatan dan efisiensi biaya perusahaan yang kinerja lingkungan buruk. Sehingga disimpulkan peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya akan mendorong profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang
6
memiliki kinerja lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang buruk maka akan muncul keraguan dari para investor terhadap perusahaan tersebut dan direspon negatif dengan fluktuasi harga saham perusahaan di pasar yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Hipotesis kedua penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H2: Kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekonomi.
2.4. Hubungan Sustainability Report dengan Kinerja Ekonomi Dalam
melakukan
investasi
di
sebuah
perusahaan
investor
menggunakan informasi – informasi yang terdapat dalam laporan tahunan selain laporan keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Laporan tahunan juga menjadi salah satu pedoman bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Penelitian
Nugroho dan Hendra (2010) dan juga penelitian
Rakhiemah dan Agustia (2009) menemukan bahwa environmental disclosure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap economic performance. Sedangkan menurut Kokubu et. al (2001) dalam (Sembiring 2005) menemukan adanya hubungan positif antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas.
Pengungkapan Sustainability Report diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada para investor selain dari informasi yang sudah tercakup di dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Dengan tingkat kepercayaan yang tinggi tentunya investor akan memberikan respon yang positif terhadap perusahaan berupa kinerja keuangan yang cenderung naik (Kurnianto 2011). Pengungkapan Sustainability Report yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin memperluas pengungkapan dalam laporan tahunan. Makin luasnya pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan akan menambah informasi yang diterima oleh investor. Semakin luasnya informasi yang diterima investor akan
7
meningkatkan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah: H3: Sustainability Report memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja ekonomi.
Model Penelitian Praktik Pengungkapan
Gambar 1.
Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Kinerja Ekonomi
3.
Metode penelitian
3.1. Sampel dan data penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar (go-public) di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang mengikuti PROPER dan terdaftar di BEI pada tahun 2011-2012. 2. Perusahaan tersebut mengeluarkan laporan tahunan lengkap termasuk informasi item pengungkapan laporan keberlanjutan, dan dapat
diakses
melalui
website
perusahaan
dan
website
(http://www.idx.co.id). 3. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan pada 20112012 dan semua variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
tersedia.
8
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai populasinya, agar dalam pemilihan sampel penelitian data yang akan digunakan memenuhi jumlah dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil Kriteria Pemilihan Sampel Total Sampel 1.
62
Data harga saham dan pembagian dividen selama periode pengamatan tidak mendukung
(7)
2. Data annual report tidak mendukung
(10) ____ 45
Total Sampel
Variabel penelitian dikelompokkan menjadi 2 variabel utama, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah suatu variabel yang fungsinya menerangkan (mempengaruhi) terhadap variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dikenai pengaruh atau diterangkan oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja lingkungan, sedangkan variabel dependennya adalah praktik pengungkapan Sustainability Report dan kinerja ekonomi. 3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi ope`rasional dari tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Kinerja Lingkungan
Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menjaga lingkungan yang baik. Kinerja Lingkungan diukur dari prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER yang merupakan salah satu upaya Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui penyebaran informasi kinerja. Sistem
peringkat
kinerja
PROPER
mencakup
pemeringkatan
perusahaan dalam lima warna yaitu : · Emas : Sangat sangat baik; skor
=5
9
· Hijau : Sangat baik; skor
=4
· Biru : Baik skor
=3
· Merah : Buruk; skor
=2
· Hitam : Sangat buruk skor
=1
Kriteria Penilaian PROPER yang lebih lengkap dapat di lihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Secara umum peringkat kinerja PROPER dibedakan menjadi 5 warna dengan pengertian sebagai berikut : 1. Emas, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat; 2. Hijau, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan
sistem
pengelolaan
lingkungan,
pemanfaatan
sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial dengan baik; 3. Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan
sesuai
dengan
ketentuan
dan/atau
peraturan
perundang-undangan. 4. Merah, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan; dan 5. Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukanperbuatan atau melakukan kelalaian yang
10
mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. b.
Sustainability Report
Sustainability mengungkapkan
report
aktivitas
sebagai
perusahaan,
praktik sebagai
dalam tanggung
mengukur jawab
dan
kepada
stakeholder internal maupun eksternal mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (GRI G3 2006), dimana instrumen pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Inisiatif Pelaporan Global/Global Reporting Initiative (GRI) untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya. Pelaporan GRI mengandung kandungan isi umum dan sektor secara spesifik yang telah disetujui oleh berbagai pemangku kepentingan di seluruh dunia dan dapat diaplikasikan secara umum dalam melaporkan kinerja keberlanjutan dari sebuah organisasi. GRI mengelompokan informasi Sustainability report ke dalam enam indikator yakni: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, Hak Asasi Manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk. Dari ke enam indicator tersebut ada 79 item pengungkapan. Pendekatan untuk menghitung Sustainability report pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item Sustainability report dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan Sustainability report adalah sebagai berikut: (Rakhiemah dan Agustia 2009) ΣXij SRj = _____ nj
11
Keterangan: SRj : Sustainability report Index perusahaan j Nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 79 Xij : dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ SRj ≤ 1 c. Kinerja Ekonomi Economic performance adalah kinerja perusahaan-perusahaan secara relative dalam suatu industri yang sama yang ditandai dengan return tahunan industri yang bersangkutan (Almilia dan Wijayanto 2007). Kinerja finansial dinyatakan dalam skala yang dihitung (Rakhiemah dan Agustia 2009) :
(𝐏𝟏−𝐏𝟎)+ 𝐃𝐢𝐯 𝐏𝟎
- MeRi
Keterangan: P1
= harga saham akhir tahun
P0
= harga saham awal tahun
Div
= pembagian dividen
MeRI = median return industri Return industri diukur dari sektor industri yang diperoleh dari laporan Indonesia Stock Exchange (IDX).
4.
Analisis dan pembahasan
Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan persamaan regresi sederhana untuk hipotesis pertama: 𝐒𝐑 = 𝛃𝟎 + 𝛃𝟏𝐤𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 + 𝐞 Keterangan: SR
: Sustainability report (SR)
β0
: konstanta
β1
: koefisien regresi kinerja lingkungan
12
e
: eror
Sedangkan hipotesis kedua dan hipotesi ketiga menggunakan persaman regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 = 𝛃𝟎 + 𝛃𝟏𝐗𝟏 + 𝛃𝟐𝐗𝟐 + 𝐞 Keterangan: β0
: konstanta
β1X1 : kinerja lingkungan β2X2 : Sustainability report e
: eror
4.1. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian, data disajikan dalam bentuk statistik deskriptif agar lebih mudah untuk dipahami dan dibaca. Statistik deskriptif penelitian ini dapat dilhat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
k.lingkungan
45
1.00
5.00
3.2222
.82266
SR
45
.11
.76
.2259
.11548
k.ekonomi
45
-.50
.80
.0185
.29861
Valid N (listwise)
45
Sumber: hasil pengolahan data
Dilihat dari tabel deskriptif diatas dapat terlihat bahwa rata-rata kinerja lingkungan dalam penelitian ini adalah sebesar 3,222 dalam rentang minimum 1 dan maksimum 5. Pada Sustainability Report (SR) didapatkan rata-ratanya adalah sebesar 0,2259 dalam rentang minimum 0,11 dan maksimum 0,76. Untuk kinerja ekonomi penelitian ini rata-ratanya adalah sebesar 0,0185 dengan rentang minimum -0,50 dan maksimum 0,80 13
4.2. Pengujian Asumsi Klasik Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Uji multikolinearitas
dilakukan
dengan
melihat
nilai
VIF
dan
TOL,
uji
heterokedastisitas menggunakan scatterplot, dan uji autokorelasi menggunakan Durbin-Watson. Hasil uji normalitas dan asumsi klasik dapat dilihat pada lampiran
4.3. Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Sustainability Report (SR) Dari hasil uji analisis hipotesis pertama menggunakan regresi linear sederhana dengan kinerja lingkungan sebagai variabel dependent menemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap Sustainability Report (SR) hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pada taraf signifikansi dari uji parsial yang kurang dari 0,05 yakni sebesar 0,000. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2.
Tabel Pengujian Hipotesis 1 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error -.138
.042
.113
.013
Beta
t
Sig.
-3.260
.002
8.872
.000
k.lingkungan .804
a. Dependent Variable: SR
Sumber: Data Sekunder diolah, 2013
14
Temuan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Tuwaijri, et al. (2004) dan Rakhiemah dan Agustia (2009) yang menemukan hubungan positif signifikan antara environmental performance dengan environmental disclosure. Kinerja lingkungan yang dinilai melalui program PROPER memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan informasi tanggung jawab sosial perusahaan. Program yang diadakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup ini bertujuan mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan. Penilaian kinerja lingkungan akan menentukan seberapa besar tingkat kinerja lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Ketika peringkat PROPER perusahaan tersebut baik maka akan timbul efek insentif yaitu citra perusahaan yang baik. Dari hasil uji ini dapat menggambarkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan suatu perusahaan akan mendorong perusahaan tersebut melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas dibandingkan perusahaan dengan kinerja yang buruk. Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik tersebut tidak hanya mengungkapkan mengenai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan tetapi juga mengenai kualitas produk, keamanan produk, tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar, hingga kepedulian perusahaan terhadap keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerjanya (Rakhiemah dan Agustia, 2009). Hasil dari penelitian ini berbanding lurus dengan teori mengenai Sustainability Report (Laporan keberlanjutan) yaitu praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. ‘Laporan Keberlanjutan’ merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan social (GRI G3 2006).
4.3.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Ekonomi Dari hasil uji analisis hipotesis kedua menggunakan regresi linear berganda dengan kinerja lingkungan sebagai variabel independen menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekonomi. Hal tersebut dapat
15
dilihat dari taraf nilai signifikasi yang berada lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan. Hasil uji ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.
Tabel Pengujian Hipotesis 2 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
(Constant) k.lingkungan
a.
Std. Error
-.892
.061
.201
.028
Beta
t
.553
Sig.
-14.551
.000
7.219
.000
Dependent Variable: k.ekonomi
Sumber: Data Sekunder diolah, 2013
Variabel kinerja lingkungan ternyata salah satu faktor yang menentukan meningkatnya kinerja ekonomi. Sebagai contoh perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk pada tahun 2012 mengikuti PROPER dengan peringkat emas serta kinerja ekonomi dengan skor 0,018 dibandingkan dengan PT. Kabelindo Murni Tbk yang pada memiliki peringkat hitam serta mempunyai kinerja ekonomi -0,059 yang jauh lebih rendah. Beradasarkan hasil analisis tersebut diduga karena baru perusahaan besar saja yang memiliki investor banyak yang mengikuti PROPER. Selain itu banyak variabel yang tidak diteliti yang mungkin mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil kepotusan investasi, misalnya: ukuran perusahaan, rasio likuiditas, rasio keuangan atau yang lainnya. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Almilia dan Wijayanto (2007) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi yang diukur dari harga saham. Namun hasil uji penelitian ini sesusai dengan hasil penelitian Al-Tuwajiri (2004) yang menemukan bahwa pengungkapan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
16
4.3.3. Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Ekonomi Dari hasil uji analisis hipotesis ketiga menggunakan regresi linear berganda dengan variabel Sustainability Report sebagai variabel independent menemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikansi sebesar 0,00 yang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.
Tabel Pengujian Hipotesis 3 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.892
.061
SR
1.170
.198
Beta
t
.452
Sig.
-14.551
.000
5.907
.000
a. Dependent Variable: k.ekonomi
Sumber: Data Sekunder diolah, 2013
Perilaku variabel Sustainability Report disclosure dalam penelitian ini sejalan dengan prediksi teoritis. Nilai t yang menunjukkan tanda positif (+) pada variabel (SR) Sustainability Report disclosure menunjukkan bahwa variabel Sustainability Report disclosure berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi. Arah positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Sustainability Report diclosure score maka akan menghasilkan nilai kinerja ekonomi yang tinggi. Hasil uji simultan F memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0.000. Dapat disimpulkan variabel kinerja lingkungan dan Sustainability Report bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi. Kedua variabel tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga berdampak pada pengaruh yang signifikan. Hal ini diduga karena para investor di Indonesia lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Variabel Sustainability Report menjadi salah satu faktor yang menentukan meningkatnya kinerja ekonomi. Sebagai contoh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari Tbk pada tahun 2011 memiliki peringkat PROPER hijau dengan
17
Sustainability Report disclosure score 0,253 mempunyai kinerja ekonomi 0,739 yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Kabelindo Murni Tbk yang pada memiliki peringkat hitam serta Sustainability Report disclosure
score 0,177
mempunyai kinerja ekonomi -0,059 yang jauh lebih rendah. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Nugroho dan Hendra (2010) dan juga penelitian Rakhiemah dan Agustia (2009) menemukan bahwa environmental disclosure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap economic performance. Namun penelitian ini sesuai dengan penelitian menurut Kokubu et. al (2001) dalam (Sembiring 2005) yang menemukan adanya hubungan positif antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Hasil penelitian ini membuktikan diterimanya H1 bahwa kinerja lingkungan yaitu perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik yang diukur melalui PROPER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Sustainability Report Disclosure terbukti dari nilai t hitung yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 8,872. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian AlTuwaijri, et al. (2004) dan Rakhiemah dan Agustia (2009). 2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekonomi perusahaan terbukti dari nilai t hitung sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian H2 diterima. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil uji penelitian Almilia dan Wijayanto (2007). Namun hasil ini sesuai dengan penelitian Al-Tuwajiri (2004). 3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Sustainability Report Disclosure memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja ekonomi terbukti dari nilai t hitung sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Nugroho dan Hendra (2010) dan juga
18
penelitian Rakhiemah dan Agustia (2009) ,namun penelitian ini sesuai dengan penelitian menurut Kokubu et. al (2001) dalam (Sembiring 2005).
5.2. Implikasi 1. Bagi perusahaan, perlu meningkatkan kinerja lingkungannya yaitu dengan cara mengikuti PROPER, agar dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Selain itu harus meningkatkan strategi bisnis perusahaannya untuk meningkatkan kemakmuran para stakeholder. 2. Bagi investor, perlu mencermati perusahaan yang mengikuti PROPER dan memperoleh peringkat yang baik, karena telah terbukti bahwa kinerja lingkungan memliki pengaruh terhadap kinerja ekonomi. 3. Sustainability report belum dapat dijadikan faktor utama untuk pengambilan keputusan investasi, Sustainability report hanya menjadi informasi tambahan untuk investor, tetapi kinerja ekonomi yang menjadi faktor utama yang harus diperhatikan untuk menilai kinerja ekonomi perusahaannya terlebih dahulu sehingga mempermudah untuk pengambilan keputusan investasi jangka panjang.
5.3. Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu jangka waktu yang penelitian yang hanya dua tahun, selain itu subjektifitas yang muncul saat melakukan checklist pada item-item pengungkapan Sustainability Report, serta keterbatasan dalam memperoleh sampel penelitian karena sebab-sebab di luar kendali peneliti. Selain itu keterbatasan penelitian ini adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga variabel yaitu Kinerja lingkungan, Sustainability Report dan Kinerja ekonomi sehingga variabel-variabel tersebut tidak begitu mampu menjelaskan hubungan dengan kinerja ekonomi perusahaan. Penelitian ini hanya melihat satu media pelaporan dalam menentukan Sustainability Report disclosure yaitu laporan tahunan.
19
5.4. Saran Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar memperhatikan data-data lain yang bisa digunakan sebagai variabel control seperti variabel rasio keuangan, ukuran perusahaan sehingga diharapkan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik. Selain itu memperkecil unsur subyektifitas dalam menentukan sustainability report dengan cara menentukan jumlah yang diukur dengan satuan yang tepat atau dengan menggunakan metode yang tepat.
20
Daftar Pustaka Achmad,
Tarmizi
Ala’
Rahmawati.
2012.
Pengaruh
Kinerja
Lingkungan terhadap Finansial Corporate Performance dengan Corporate Social Responsibility Disclosure sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-15. http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/accounting. Adhima,
Mochammad
Fauzan.
2011.
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan Studi Kasus
pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia. Al Tuwajiri, dan Sulaiman A. 2003. The Relation Among Environmental
Disclosure,Environmental
Performance,
dan
Economic
Performance : A Simultaneous Equation Approach. Accounting Environment Journal. USA. 5-10. Almilia, Luciana Spica dan Dwi Wijayanto. 2007. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance. The 1st Accounting Conference, Faculty of Economics Universitas Indonesia. Depok, (November). Global Reporting Initiative 2000-2006. G3-Reporting-Guideline 2006. “Pedoman Laporan Keberlanjutan.”, http://www.globalreporting.org Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hutapea, Roy
2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Kepemilikan Institusional (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012). Karina,
Lovink
Angel.2011.
Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Pengungkapan CSR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011). Kurnianto, Eko Adhy.2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan “(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005 - 2008).
21
Laporan
Hasil
Penilaian
PROPER
2010-2012.
Diakses
dari
http://proper.menlh.go.id/ pada 14 September 2013. Maharani, Satia Nur. 2010. Corporate Sustainability Report Sebagai Indikator Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.15, no2 Mei 2011, hlm 191-200. Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/kep2010. Nugroho, Paskah Ika dan Augustina Hendra. 2010. Pengaruh Kepemilikan Asing dan Kinerja Lingkungan terhadap CSR Disclosure dan Pengaruh PENGARUH CSR Disclosure terhadap ECONOMIC PERFORMANCE. Pratiwi, Kurnia Putri. 2013. Environmental Incident, Pemberitaan Media dan Praktik Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure) : Studi Pada Sustainability Report Asia Pulp and Paper Co.,Ltd. Rakhiemah, Adilla Noor dan Dian Agustia. 2009. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, (15 – 16 September). Soelistyoningrum,
Jenia
Nur.
2011.
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia). www.finance.yahoo.com www.idx.co.id
22
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN Median Industri 2011 KODE
NO
DAFTAR PERUSAHAAN
P1
P0
2012 Div
RETURN
P1
P0
Div
2011
2012
RETURN
1. FOOD AND BAVERAGES DAVO
1
PT. DAVOMAS ABADI
DLTA
2
FAST INDF MYOR
3 4
65
0
-0.2308
50
50
0
0.0000
PT. DELTA DJAKARTA PT. FAST FOOD INDONESIA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
111500
120000
8925
0.0035
255000
135000
1275
0.8983
2296
1901
38
0.2277
2792
2815
85
0.0220
MeRi
MeRi
4600
4700
113
0.0028
5850
4800
149
0.2497
0.1649
0.2738
12214
8657
111
0.4237
16800
12171
111
0.3894
359000
267950
18087
0.4073
735000
400200
5908
0.8513
310
79
0
2.9241
205
310
0
-0.3387
7
PT. MAYORA INDAH PT. MULTI BINTANG INDONESIA PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA
SKLT
8
PT. SEKAR LAUT
140
140
2
0.0121
180
140
2
0.2979
STTP
9
690
400
0
0.7250
1140
620
0
0.8387
495
720
0
-0.3125
1080
475
6
1.2853
11
PT. SIANTAR TOP PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD PT. TUNAS BARU LAMPUNG
590
420
17
0.4452
490
600
10
-0.1663
12
PT. ULTRA JAYA MILK
1080
980
0
0.1020
1380
1120
9
0.2397
790
700
22
0.1601
590
880
0
-0.3295
MeRi
MeRi
0.5447
-0.0026
MeRi
MeRi
MLBI PSDN
AISA TBLA ULTJ
5
50
6
10
2. TABACCO MANUFACTURES PT. BENTOEL RMBA 13 INTERNATIONAL GGRM
14
PT. GUDANG GARAM
62050
37250
748
0.6859
56000
57000
850
-0.0026
HMSP
15
PT. HM SAMPOERNA
39000
25500
391
0.5447
59000
42500
425
0.3982
PT. ARGO PANTES PT. CENTURY TEXTILE INDUSRTY
1100
1300
0
-0.1538
1000
1100
0
-0.0909
8000
2650
0
2.0189
6700
8200
0
-0.1829
200
125
0
0.6000
325
350
0
-0.0714
0
0
0
0.0000
0
0
0
0.0000
500
500
0
0.0000
620
520
0
0.1923
3.TEXTILE MILL PRODUCTS ARGO CNTX ERTX
16 17
19
PT. ERATEX DJAJA PT. PANASIA FILAMENT INTI
TFCO
20
PT. TIFICO
SSTM
21
PT. SUNSON TEXTILE
UNTX
22
PT. UNITEX
PAFI
18
4. APPAREL AND OTHER TEXTILE PRODUCT PT. APAC CITRA MYTX 23 CENTERTEX PT. EVER SHINE ESTI 24 TEXTILE PT. FORTUNE MATE FMII 25 INDONESIA PT. HANSON MYRX 26 INTERNATIONAL SRSN INDR
27 28
PT. INDO ACIDAMATA PT. INDORAMA SYNTETICS
0
-0.0714
180
230
0
-0.2174
134
205
0
-0.3463
3700
3700
0
0.0000
3700
3700
0
0.0000
225
60
0
2.7500
320
280
0
0.1429
160
100
1
0.6085
160
165
1
-0.0252
103
90
0
0.1444
235
135
0
0.7407
295
170
0
0.7353
280
290
0
-0.0345
MeRi
MeRi
54
58
0
-0.0690
50
60
0
-0.1667
0.1910
-0.0298
1980
1600
0
0.2375
1400
2150
28
-0.3358
23
PBRX BIMA RICY BATA
29
PT. PAN TEX
BROTHERS 440
423
0
0.0414
420
485
1
-0.1323
900
900
0
0.0000
900
900
0
0.0000
31
PT. PRIMARINDO ASIA PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO
184
178
0
0.0337
172
194
3
-0.0959
32
PT. SEPATU BATA
550
675
1229
1.6356
600
550
1330
2.5095
770
1010
0
-0.2376
410
770
0
-0.4675
MeRi
MeRi
0.0588
-0.2030
30
5. LUMBER AND WOOD PRODUCTS BRPT SULI TIRT
33 34 35
PT. BARITO PACIFIC PT. SUMALINDO LESTARI JAYA PT. TIRTA MAHAKAM RESOURCES
6. PAPER AND ALLIED PRODUCTS PT. FAJAR SURYA FASW 36 WISESA INDAH KIAT PULP & INKP 37 PAPER PT. KERTAS BASUKI KBRI 38 RACHMAT PT. PABRIK KERTAS TKIM 39 TJIWI KIMIA SPMA SAIP INRU
40 41 42
PT. SUPARMA PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRY PT. TOBA PULP LESTARI
134
114
0
0.1754
106
133
0
-0.2030
64
68
0
-0.0588
69
66
0
0.0455
4375
2575
10
0.7030
2400
4000
0
-0.4000
1230
1580
0
-0.2215
710
1280
0
-0.4453
MeRi
MeRi
50
80
0
-0.3750
50
66
0
-0.2424
0.1218
-0.2308
2125
2875
13
-0.2564
1980
2100
21
-0.0470
240
220
7
0.1218
290
255
0
0.1373
270
130
0
1.0769
250
325
0
-0.2308
1340
720
0
0.8611
1400
1200
0
0.1667
240
220
4
0.1088
113
250
0
-0.5480
MeRi
MeRi
1340
315
24
3.3290
1510
1430
23
0.0720
0.1088
-0.1588
800
800
29
0.0361
740
910
26
-0.1588
710
380
0
0.8684
385
670
0
-0.4254
MeRi
MeRi
280
200
7
0.4340
355
315
6
0.1459
0.4340
0.1459
210
335
0
-0.3731
245
210
0
0.1667
1020
940
0
0.0851
830
990
0
-0.1616
6550
4575
68
0.4466
8300
6900
68
0.2128
75
88
17
0.0455
86
84
0
0.0238
MeRi
MERI
0.0851
0.0000
7. CHEMICAL AND ALLIED PRODUCTS BUDI CLPI LTLS
43 44
PT. BUDI ACID JAYA PT. COLORPAK INDONESIA
45
PT. LAUTAN LUAS
8. ADHESIVE DPNS EKAD INCI
46 47 48
PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA PT. EKADHARMA INTERNASIONAL PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL
9. PLASTICS AND GLASS PRODUCTS PT. ARGHA KARYA AKPI 49 PRIMA PT. ASAHIMAS FLAT AMFG 50 GLASS PT. ASIAPLAST APLI 51 INDUSTRIES BRNA
52
PT. BERLINA
354
272
77
0.5827
690
338
7
1.0621
SIMA
53
PT. SIWANI MAKMUR PT. TITAN KIMIA NUSANTARA PT. YANAPRIMA HASTAPERSADA
128
128
0
0.0000
128
128
0
0.0000
157
140
0
0.1214
111
151
0
-0.2649
680
650
0
0.0462
660
670
0
-0.0149
2175
1970
20
0.1140
2900
2225
27
0.3156
MeRi
MeRi
17050
13550
224
0.2748
22650
16950
249
0.3510
0.1944
0.3333
FPNI YPAS
54 55
10. CEMENT SMCB
56
INTP
57
PT. HOLCIM INDONESIA PT. INDOCEMENT TUNGGAL
24
11. METAL AND ALLIED PRODUCTS CTBN GDST INAI ITMA JKSW JPRS LION LMSH PICO NIKL TBMS
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
PT. CITRA TUBINDO PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL PT. INDAL ALUMUNIUM PT. ITAMARAYA GOLD INDUSTRY PT. JAKARTA KYOEI STEEL WORKS
4250
2500
151
0.7606
4400
4500
0
-0.0222
129
140
0
-0.0786
107
133
0
-0.1955
0
0
0
0
0
0
0
0
PT. JAYA PARI STEEL PT. LION METAL WORKS PT. LIONMESH PRIMA PT. PELANGI INDAH CANINDO PT. PELAT TIMAH NUSANTARA PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN
12. FABRICATED METAL PRODUCTS PT. KEDAUNG INDAH KICI 69 CAN PT. KEDAWUNG INDAH KDSI 70 INDUSTRIAL
MeRi
MeRi
0.0350
0.0100
450
385
0
0.1688
1200
450
0
1.6667
93
200
0
-0.5350
101
100
0
0.0100
485
530
0
-0.0849
335
520
0
-0.3558
5250
3800
170
0.4263
10400
5200
255
1.0490
5000
4800
43
0.0505
10500
5000
85
1.1170
193
200
0
-0.0350
260
205
0
0.2683
260
385
8.5
-0.3026
220
280
0
-0.2143
5900
9000
85
-0.3350
6750
6100
170
0.1344
180
200
0
-0.1000
270
195
0
0.3846
MeRi
MeRi
245
205
0
0.1951
510
235
0
1.1702
0.0476
0.7774
63
13
0.6640
412.5
104
17
3.1398
151
0
-0.0596
144
143
0
0.0070
MeRi
MeRi
82
0
-0.0854
181
100
0
0.8100
0.0595
0.2952
420
0
0.0595
235
400
0
-0.4125
3500
850
0.6714
6650
5200
85
0.2952
600
540
0
0.1111
1890
710
94
1.7937
13. STONE, CLAY, GLASS, AND CONCRETE PRODUCTS PT. ARWANA ARNA 71 CITRAMULIA 91 PT.INTIKERAMIK IKAI 72 ALAMSARI 142 PT. KERAMIKA KIAS 73 INDONESIA 75 PT. MULIA MLIA 74 INDUTRINDO 445 PT. SURYA TOTO TOTO 75 INDONESIA 5000 14. CABLES 76
PT. JEMBO COMPANY
KBLM
77
PT. KABELINDO MURNI
114
110
2
0.0518
128
115
3
0.1352
MeRi
MeRi
750
1500
9
-0.4943
1530
710
36
1.2052
0.1111
0.4062
JECC
CABLE
IKBI
78
PT. SUMI INDO KABEL
SCCO
79
PT. SUPREME CABLE
3125
1950
77
0.6418
4250
3125
145
0.4062
VOKS
80
PT. VOKSEL ELEKTRIC
820
450
0
0.8222
1030
1350
41
-0.2068
PT. ASTRA GRAPHIA PT. METRODATA ELEKTRONICS
1140
620
10
0.8552
1370
1010
13
0.3691
118
119
3
0.0202
163
119
3
0.3983
MeRi
MeRi
151
310
9
-0.4855
215
154
1
0.4016
0.0759
0.3956
84
PT. MULTIPOLAR PT. MYOH TECHNOLOGY
1390
400
0
2.4750
840
1930
0
-0.5648
85
PT. SAT NUSAPERSADA
85
79
0
0.0759
127
91
0
0.3956
16. AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS PT. ASTRA ASII 86 INTERNATIONAL
7400
4890
510
0.6176
7550
7890
56
-0.0360
15. ELECTRONIC AND OFFICE EQUIPMENT ASGR MTDL MLPL MYOH PTSN
81 82 83
25
AUTO
87
PT. ASTRA OTOPARTS
3400
2520
26
0.3593
3525
3575
64
0.0038
GJTL
88
PT. GAJAH TUNGGAL PT. GOODYEAR INDONESIA PT. HEXINDO ADIPERKASA
3000
2275
10
0.3232
2200
2900
9
-0.2384
9550
9750
213
0.0013
12300
12300
221
0.0180
MeRi
MeRi
8950
6850
0
0.3066
8050
9600
0
-0.1615
0.3148
0.0019
PT. INDO KORDSA PT. INDOMOBIL SUKSES
2150
2200
64
0.0063
3000
2000
43
0.5213
6400
3350
0
0.9104
5250
7500
100
-0.2866
PT. INDOSPRING PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA
2500
7000
0
-0.6429
4200
2571
136
0.6862
2200
2600
0
-0.1538
8300
2200
0
2.7727
500
280
1
0.7888
430
500
2
-0.1366
0
0
0
0.0000
0
0
0
0.0000
132
87
0
0.5172
255
130
0
0.9615
98
PT. NIPRESS PT. PRIMA ALLOY STEEL PT. SELAMAT SEMPURNA
99
PT. UNITED TRACTOR
MeRi
GDYR HEXA BRAM IMAS INDS LPIN MASA NIPS PRAS SMSM UNTR
89 90 91 92 93 94 95 96 97
1360
1060
43
0.3231
2425
1690
26
0.4500
26350
21350
0
0.2342
19600
28350
179
-0.3023
420
420
0
0.0000
420
420
0
0.0000
MeRi
640
500
9
0.2970
760
615
0
0.2358
0.2970
180
120
0
0.5000
250
250
0
0.0000
1150
1010
26
0.1639
1690
1200
27
0.4306
17. PHOTOGRAPIC EQUIPMENT INTD MDRN KONI
100 101 102
PT. INTER DELTA PT. MODERN INTERNASIONAL PT. PERDANA BANGUN PUSAKA
18. PHARNACEUTICALS PT. DARYA DVLA 103 LABOTORIA
0
VARIA
INAF
104
PT. INDOFARMA
163
72
0
1.2639
315
205
0
0.5366
KLBF
105
PT. KALBE FARMA
680
565
60
0.3088
1030
705
81
0.5755
MeRi
MeRi
KAEF
106
PT. KIMIA FARMA
340
146
4
1.3578
720
470
5
0.5431
0.4499
0.4662
MERK
107
PT. MERCK
132500
94000
3794
0.4499
152000
136000
7029
0.1693
PYFA
108
176
120
0
0.4667
172
199
0
-0.1357
SCPI
109
PT. PYRIDAM FARMA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA PT. TAISO PHARAMACEUTICAL PT. TEMPO SCAN PACIFIC
25000
32000
0
-0.2188
31250
42000
0
-0.2560
127500
138000
7225
-0.0237
238000
125500
9350
0.9709
2550
1490
34
0.7342
3675
2550
64
0.4662
7700
7100
289
0.1252
11000
8050
315
0.4055
500
455
10
0.1202
490
550
14
-0.0839
MeRi
MeRi
18800
15050
213
0.2633
21200
19600
255
0.0946
0.1252
0.0946
SQBI TSPC
110 111
19. CONSUMER GOODS PT. MANDOM TCID 112 INDONESIA MRAT
113
UNVR
114
PT. MUSTIKA RATU PT. UNILEVER INDONESIA
26
LAMPIRAN KINERJA EKONOMI KODE
NAMA PERUSAHAAN 2011
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
ARGO
p1
div
6550
4575
68
0.4466
0.0851
0.361
PT. Agro Pantes Tbk
1100
1300
0
-0.1538
0
-0.154
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
4250
2500
151
0.7606
-0.035
0.796
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
4375
2575
10
0.7030
0.1218
0.581
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
157
140
0
0.1214
0.0851
0.036
GDST
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
129
140
0
-0.0786
-0.035
-0.044
GGRM
62050
37250
748
0.6859
0.5447
0.141
IMAS
PT. Gudang Garam Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk
6400
3350
0
0.9104
0.3148
0.596
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
4600
4700
113
0.0028
0.1649
-0.162
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
1980
1600
0
0.2375
0.191
0.047
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
1230
1580
0
-0.2215
0.1218
-0.343
INRU
PT. Toba Pulp Lestari Tbk
1340
720
0
0.8611
0.1218
0.739
INTP
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
17050
13550
224
0.2748
0.1944
0.080
JPRS
PT. Jaya Pari Steel Tbk
485
530
0
-0.0849
-0.035
-0.050
KBLM
114
110
2
0.0518
0.1111
-0.059
KBRI
PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
50
80
0
-0.3750
0.1218
-0.497
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
680
565
60
0.3088
0.4499
-0.141
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
260
385
8.5
-0.3026
-0.035
-0.268
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
2175
1970
20
0.1140
0.1944
-0.080
SRSN
PT. Indo Acitama Tbk
54
58
0
-0.0690
0.191
-0.260
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
5000
3500
850
0.6714
0.0595
0.612
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
18800
15050
213
0.2633
0.1252
0.138
TAHUN 2012
p0
p0
p1
div
Return
Return
Meri
k.ekonomi
Meri
k.ekonomi
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
8300
6900
68
0.2128
0
0.2128
ARGO
PT. Agro Pantes Tbk
1000
1100
0
-0.0909
-0.0714
-0.0195
CNTX
PT. Century Textile Industry Tbk
6700
8200
0
-0.1829
-0.0714
-0.1115
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
4400
4500
0
-0.0222
0.01
-0.0322
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
2400
4000
0
-0.4000
-0.2308
-0.1692
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
111
151
0
-0.2649
0
-0.2649
GDST
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
107
133
0
-0.1955
0.01
-0.2055
HMSP
59000
42500
425
0.3982
-0.0026
0.4008
IMAS
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk
5250
7500
100
-0.2866
0.0019
-0.2885
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
5850
4800
149
0.2497
0.2738
-0.0241
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
1400
2150
28
-0.3358
-0.0298
-0.3060
27
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
710
1280
0
-0.4453
-0.2308
-0.2145
INTP
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
22650
16950
249
0.3510
0.3333
0.0177
JPRS KBRI
PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
335
520
0
-0.3558
0.01
-0.3658
50
66
0
-0.2424
-0.2308
-0.0116
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
1030
705
81
0.5755
0.4662
0.1093
MRAT
PT. Mustika Ratu Tbk
490
550
14
-0.0839
0.0946
-0.1785
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
2900
2225
27
0.3156
0.3333
-0.0177
SPMA
PT. Suparma Tbk
290
255
0
0.1373
-0.2308
0.3681
SRSN
50
60
0
-0.1667
-0.0298
-0.1369
ULTJ
PT. Indo Acitama Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
1380
1120
9
0.2397
0.2738
-0.0341
UNTX
PT. Unitex Tbk
3700
3700
0
0.0000
-0.0714
0.0714
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
21200
19600
255
0.0946
0.0946
-0.0341
LAMPIRAN SUSTAINABILITY REPORT tahun 2011 kode AMFG ARGO CTBN FASW FPNI GDST GGRM IMAS INDF INDR INKP INRU INTP JPRS KBLM KBRI KLBF NIKL SMCB SRSN TOTO UNVR
Skor 12 12 13 14 14 12 13 18 19 15 16 20 17 13 14 12 18 17 22 12 21 43
SR 0.151898734 0.151898734 0.164556962 0.17721519 0.17721519 0.151898734 0.164556962 0.227848101 0.240506329 0.189873418 0.202531646 0.253164557 0.215189873 0.164556962 0.17721519 0.151898734 0.227848101 0.215189873 0.278481013 0.151898734 0.265822785 0.544303797
28
tahun 2012 AMFG ARGO CNTX CTBN FASW FPNI GDST HMSP IMAS INDF INDR INKP INTP JPRS KBRI KLBF MRAT SMCB SPMA SRSN ULTJ UNTX UNVR
9 27 10 13 12 12 11 12 15 22 15 16 14 13 33 18 19 22 19 12 22 30 60
0.113924051 0.341772152 0.126582278 0.164556962 0.151898734 0.151898734 0.139240506 0.151898734 0.189873418 0.278481013 0.189873418 0.202531646 0.17721519 0.164556962 0.417721519 0.227848101 0.240506329 0.278481013 0.240506329 0.151898734 0.278481013 0.379746835 0.759493671
LAMPIRAN KINERJA LINGKUNGAN KODE
NAMA PERUSAHAAN
2011
K.Lingkungan
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
BIRU
3
ARGO
PT. Agro Pantes Tbk
BIRU
3
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
HIJAU
4
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
BIRU
3
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
HIJAU
4
GDST
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
BIRU
3
GGRM
MERAH
2
IMAS
PT. Gudang Garam Tbk PT. Indomobil International Tbk
BIRU
3
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
BIRU
3
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
MERAH
2
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
HIJAU
4
INRU
PT. Toba Pulp Lestari Tbk
HIJAU
4
Sukses
29
INTP
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
HIJAU
4
JPRS
PT. Jaya Pari Steel Tbk
BIRU
3
KBLM
HITAM
1
KBRI
PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
BIRU
3
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
BIRU
3
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
BIRU
3
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
EMAS
5
SRSN
PT. Indo Acitama Tbk
BIRU
3
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
BIRU
3
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
HIJAU
4
2012 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
BIRU
3
ARGO
PT. Agro Pantes Tbk
BIRU
3
CNTX
PT. Century Textile Industry Tbk
BIRU
3
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
BIRU
3
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
MERAH
2
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
BIRU
3
GDST
BIRU
3
BIRU
3
IMAS
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk
MERAH
2
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
BIRU
3
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
BIRU
3
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
HIJAU
4
EMAS
5
BIRU
3
KBRI
PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Kertas Basuki Indonesia Tbk
BIRU
3
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
BIRU
3
MRAT
PT. Mustika Ratu Tbk
BIRU
3
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
EMAS
5
SPMA
PT. Suparma Tbk
BIRU
3
SRSN
BIRU
3
ULTJ
PT. Indo Acitama Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
HIJAU
4
UNTX
PT. Unitex Tbk
BIRU
3
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
EMAS
5
HMSP
INTP JPRS
Rachmat
30
LAMPIRAN SAMPEL (DATA DIOLAH) KODE
NAMA PERUSAHAAN
K.LINGKUNGAN
SR
K.EKONOMI
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
3
0.152
0.361
ARGO
PT. Agro Pantes Tbk
3
0.152
-0.154
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
4
0.165
0.796
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
3
0.177
0.581
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
4
0.177
0.036
3
0.152
-0.044
2
0.165
0.141
3
0.228
0.596
INDF
PT. Gudang Garam Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
3
0.241
-0.162
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
2
0.190
0.047
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
4
0.203
-0.343
INRU
4
0.253
0.739
INTP
PT. Toba Pulp Lestari Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
4
0.215
0.080
JPRS
PT. Jaya Pari Steel Tbk
3
0.165
-0.050
KBLM
1
0.177
-0.059
KBRI
PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
3
0.152
-0.497
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
3
0.228
-0.141
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
3
0.215
-0.268
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
5
0.278
-0.080
SRSN
PT. Indo Acitama Tbk
3
0.152
-0.260
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
3
0.266
0.612
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
4
0.544
0.138
2012
KODE PERUSAHAAN
K.LINGKUNGAN
SR
K.EKONOMI
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
3
0.114
0.213
ARGO
PT. Agro Pantes Tbk
3
0.342
-0.020
CNTX
PT. Century Textile Industry Tbk
3
0.127
-0.112
CTBN
PT. Citra Turbindo Tbk
3
0.165
-0.032
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
2
0.152
-0.169
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
3
0.152
-0.265
3
0.139
-0.206
3
0.152
0.401
2
0.190
-0.289
3
0.278
-0.024
GDST GGRM IMAS
GDST HMSP IMAS INDF
31
INDR
PT. Indo Rama Synthetic Tbk
3
0.190
-0.306
INKP
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
4
0.203
-0.215
5
0.177
0.018
3
0.165
-0.366
KBRI
PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
3
0.418
-0.012
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
3
0.228
0.109
MRAT
PT. Mustika Ratu Tbk
3
0.241
-0.179
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
5
0.278
-0.018
SPMA
PT. Suparma Tbk
3
0.241
0.368
SRSN
3
0.152
-0.137
ULTJ
PT. Indo Acitama Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
4
0.278
-0.034
UNTX
PT. Unitex Tbk
3
0.380
0.071
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
5
0.759
-0.034
INTP JPRS
Analisis Deskriptif Descriptive Statistics Std. N
Minimum
Maximum
Mean
Deviation
k.lingkungan
45
1.00
5.00
3.2222
.82266
SR
45
.11
.76
.2259
.11548
k.ekonomi
45
-.50
.80
.0185
.29861
Valid (listwise)
N
45
32
Uji Asumsi Klasik Regresi Kinerja Lingkungan Terhadap Sustainability Report Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
45
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .06863808
Absolute
.194
Positive
.173
Negative
-.194
Kolmogorov-Smirnov Z
1.299
Asymp. Sig. (2-tailed)
.068
a. Test distribution is Normal.
Autokorelasi Model Summaryb
Model 1
Durbin-Watson .535
a. Predictors: (Constant), k.lingkungan b. Dependent Variable: SR
33
Heteroskedastisitas
Correlations K.LINGKUNGAN Correlation Coefficient K.LINGKUNGAN
Sig. (2-tailed) N
SR
1,000
,853**
.
,000
45
45
,853**
1,000
,000
.
45
45
Spearman's rho Correlation Coefficient SR
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
34
Correlations K.LINGKUNGA
SR
N Pearson Correlation K.LINGKUNGAN
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation SR
,804**
1
45
45
,804**
1
Sig. (2-tailed)
,000
N
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Regresi Kinerja Lingkungan Terhadap Sustainability Report Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
k.lingkungana
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SR
ANOVAb Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
F
Sig.
Regression .379
1
.379
Residual
.207
43
.005
Total
.587
44
78.714
.000a
a. Predictors: (Constant), k.lingkungan b. Dependent Variable: SR
35
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Collinearity Correlations
Std.
Zero-
Model
B
1
-.138
.042
-3.260
.002
.113
.013
.804 8.872
.000
(Constant) k.lingkungan
Statistics
Error
Beta
t
Sig.
order
Partial
.804
.804
Part
Tolerance
.804
VIF
1.000 1.000
a. Dependent Variable: SR
Model Summaryb Change Statistics
Model
R
1
.804a
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
.647
.638
.06943
Sig. F F Change df1
.647
78.714
1
df2
Change
43
.000
a. Predictors: (Constant), k.lingkungan b. Dependent Variable: SR
Uji Asumsi Klasik Regresi Kinerja Lingkungan dan Sustainability Report Terhadap Kinerja Ekonomi Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
45 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .08810599
Absolute
.119
Positive
.119
Negative
-.082
Kolmogorov-Smirnov Z
.798
Asymp. Sig. (2-tailed)
.547
a. Test distribution is Normal.
36
Autokorelasi
Model Summaryb
Model
Durbin-Watson
1
.603
a. Predictors: (Constant), SR, k.lingkungan b. Dependent Variable: k.ekonomi
Heteroskedastisitas
37
Correlations K.LINGKUNGAN
Correlation Coefficient K.LINGKUNGAN
Sig.
(2-
tailed) N Correlation Coefficient Spearman's rho
SR
Sig.
(2-
tailed) N Correlation Coefficient K.EKONOMI
Sig.
(2-
tailed) N
SR
K.EKONOMI
1,000
,853**
,867**
.
,000
,000
45
45
45
,853**
1,000
,994**
,000
.
,000
45
45
45
,867**
,994**
1,000
,000
,000
.
45
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations K.LINGKUNGAN Pearson Correlation K.LINGKUNGAN
Pearson Correlation SR
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
K.EKONOMI
Sig. (2-tailed) N
K.EKONOMI
,804**
,917**
,000
,000
45
45
45
,804**
1
,897**
1
Sig. (2-tailed) N
SR
,000
,000
45
45
45
,917**
,897**
1
,000
,000
45
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
38
Multikoliniearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1 (Constant) k.lingkungan
.353
2.831
SR
.353
2.831
a.
Dependent
Variable:
k.ekonomi
Uji Regresi Kinerja Lingkungan dan Sustainability Report Terhadap Kinerja Ekonomi Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
SR,
Method . Enter
k.lingkungana a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: k.ekonomi
Model Summaryb Change Statistics R Model
R
1
.955a
a.
Predictors:
Square
Adjusted R Std. Error of R Square Square
.913 (Constant),
.909
the Estimate .09018
Change
F Change
.913 220.215
Sig. F df1
df2 2
42
Durbin-
Change Watson .000
SR,
k.lingkungan b. Dependent Variable: k.ekonomi
39
.603
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
3.582
2
1.791
.342
42
.008
3.923
44
F 220.215
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), SR, k.lingkungan b. Dependent Variable: k.ekonomi
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Correlations Zero-
Model 1 (Constant) k.lingkungan SR
B
Std. Error
-.892
.061
.201
.028
1.170
.198
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
-14.551
.000
.553
7.219
.000
.917
.744
.329
.452
5.907
.000
.897
.674
.269
a. Dependent Variable: k.ekonomi
40