SAMBUTAN REKTOR PADA RAPAT SENAT TERBUKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DALAM RANGKA PENGUKUHAN GURU BESAR Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed.
di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Jumat, 04 Maret 2016
Oleh Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng Rektor Universitas Syiah Kuala
UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Maret 2016
SAMBUTAN REKTOR PADA RAPAT SENAT TERBUKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DALAM RANGKA PENGUKUHAN GURU BESAR Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed. di Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Kampus Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh Jumat, 04 Maret 2016 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang kami hormati, Bapak/Ibu anggota senat, beserta seluruh sivitas akademika dan keluarga besar Universitas Syiah Kuala. Yang kami hormati, ketua beserta pengurus Dharma Wanita Persatuan Universitas Syiah Kuala. Dan yang kami muliakan dan kami banggakan, Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed., yang ketiganya Insya Allah akan dikukuhkan pada hari ini sebagai guru besar di Universitas Syiah Kuala. Hadirin sekalian yang berbahagia Segala puji serta rasa syukur yang tak terhingga, mari kita senantiasa panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat ridha dan karuniaNya, kita semua dapat memiliki kesempatan dan kesehatan untuk berhadir di Pusat Kegiatan Akademik Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala, pada hari yang berbahagia ini, untuk mengikuti upacara pengukuhan guru besar Universitas Syiah Kuala. 1
Selawat dan salam mari sama-sama kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua ke jalan kebenaran, yang berakar pada ilmu pengetahuan dan karakter keimanan serta akhlaq yang mulia. Sehingga dengan berbekal tiga hal itu, kita semua insya Allah akan mencapai tingkatan manusia yang bertaqwa. Bapak/Ibu yang kami muliakan Pertama-tama,
kami
ingin
mengucapan
terima
kasih
dan
penghargaan yang tinggi kepada Bapak/Ibu/Saudara yang telah berkenan memenuhi undangan kami untuk menghadiri Upacara dan Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Universitas Syiah Kuala pada hari ini. Selanjutnya kami ingin mengekspresikan rasa syukur dan rasa bangga kami, atas keberhasilan Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed., mencapai tingkat profesionalitas tertinggi dalam keilmuan mereka masing-masing, yaitu menyandang predikat guru besar. Pengukuhan ketiga guru besar baru di lingkungan Universitas Syiah Kuala ini menjadikan jumlah total guru besar di universitas “jantung hati rakyat aceh” ini menjadi 44 orang. Jumlah tersebut tersebar di Fakultas Ekonomi 6 orang, Fakultas Kedokteran Hewan 4 orang, Fakultas Hukum 5 orang, Fakultas Teknik 8 orang, Fakultas Pertanian 11 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2 orang, serta Fakultas Kelautan dan Perikanan 3 orang. Jumlah total guru besar di Universitas Syiah Kuala saat ini tentu saja masih jauh dari mencukupi kebutuhan yang ideal untuk sebuah perguruan tinggi berbasis riset dan pengembangan. Dan hal ini juga menjadi salah satu catatan penting tim asessor Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) ketika datang ke kampus ini tahun lalu. 2
Saat ini, Universitas Syiah Kuala memiliki 1.494 orang dosen. Dari jumlah total tenaga akademik tersebut, hanya 44 orang (2,94%) yang telah bergelar guru besar. Sementara sebanyak 539 orang (36,1%) dari staf pengajar Universitas Syiah Kuala masih berjabatan fungsional Lektor Kepala, serta 485 orang (32,5%) masih berjabatan fungsional Lektor. Krisis guru besar sesungguhnya tidak hanya diderita oleh Universitas Syiah Kuala saja, karena secara umum, menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, akhir tahun 2015 lalu, jumlah guru besar di seluruh Indonesia baru hanya sekitar 5.300 orang. Padahal jumlah program studi di semua perguruan tinggi seluruh Indonesia mencapai 22.000 program studi, dan jumlah mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi saat ini mencapai 6,3 juta mahasiswa. Data ini menunjukkan bahwa, setiap guru besar di Indonesia harus melayani lebih dari seribu orang mahasiswa. Keadaan diperparah oleh fakta bahwa, sebahagian besar dari para guru besar Indonesia ini terkonsentrasi di beberapa perguruan tinggi saja, seperti Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), atau Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di luar Jawa. Sementara itu, banyak perguruan tinggi lain relatif memiliki jumlah guru besar yang masih minim. Dan jumlah guru besar Universitas Syiah Kuala saat ini adalah yang terendah di antara universitas yang telah berakreditasi A. Bagaimanapun, seperti yang telah saya ungkapkan tadi, bahwa kita semua masih optimis dengan pertambahan secara massiv jumlah guru besar Universitas Syiah Kuala, atau jumlah guru besar Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Paling tidak komitmen universitas sangat tinggi, untuk menfasilitasi para dosen dalam mencapai level profesionalitas tertingginya ini. 3
Keyakinan kita insya Allah cukup beralasan, mengingat Universitas Syiah Kuala memiliki potensi yang besar untuk bertambahnya jumlah professor di tahun-tahun mendatang. Saat ini, jumlah dosen kita yang telah menyelesaikan program pendidikan doktoral mereka sebanyak 325 orang (21,7%), serta sebahagian dari tenaga akademik lainnya juga sedang melanjutkan pendidikan program doktor di dalam dan luar negeri. Hadirin yang kami hormati Sejak lama Universitas Syiah Kuala telah dikenal sebagai “jantong hate rakyat Aceh”. Dan seperti juga organ jantung yang berada di dalam tubuh kita, idealnya bagian tubuh tersebut menjadi sangat penting, dan menentukan sehat tidaknya tubuh seseorang secara keseluruhan. Begitulah seharusnya, bahwa Universitas Syiah Kuala harus mampu berkontribusi secara optimal dalam setiap sudut kehidupan masyarakat Aceh. Kontribusi Universitas Syiah Kuala untuk Aceh dan Indonesia, atau bahkan untuk dunia, Insya Allah akan semakin meningkat dengan bertambahnya tiga orang guru besar dalam tiga bidang ilmu yang berbeda pada hari ini. Hal ini semakin didukung oleh kenyataan, bahwa ketiga bidang ilmu para guru besar yang akan dikukuhkan pada hari ini, adalah bidang ilmu yang masih sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang masih tersisa di dalam masyarakat. Kepakaran yang dimiliki oleh Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., tentang hak garap tanah pertanian merupakan bidang kaji yang sangat unik dan sangat sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal di Aceh, bahkan untuk Indonesia secara umum, karena mayoritas penduduk Indonesia masih menggantungkan hidup mereka pada lahan pertanian. Bagaimanapun, sumber daya tanah semakin terbatas, dan cenderung berkurang akibat berbagai kejadian, sementara itu kebutuhan akan tanah 4
semakin
meningkat
seiring
meningkatnya
kebutuhan
utilisasinya.
Sehingga, peninjauan kembali terhadap struktur hak atas tanah yang telah ada, dan penetapan hak garap dalam peraturan perundangan menjadi sangat urgen untuk dilakukan. Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M. Hum., dengan jeli menjadikan objek tersebut sebagai bidang kajian, dalam upaya pemerataan pengusahaan tanah pertanian. Hak garap ini
dipandang dapat memberikan alternatif pemenuhan
kebutuhan tanah untuk usaha pertanian bagi petani. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa bidang kajian Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., insya Allah dapat membantu Provinsi Aceh dan Indonesia pada umumnya, untuk mensejahterakan para petani. Jika kepakaran Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., terhubung dengan bidang kaji regulasi untuk objek pertanian, maka kepakaran yang dimiliki oleh Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., berhubungan dengan peternakan. Bidang kepakaran ini juga sangat dibutuhkan oleh Indonesia saat ini, karena tinjauan ini memiliki tujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, terutama daging, secara nasional. Bagaimanapun, peternakan memegang peranan yang cukup strategis dalam pembangunan nasional secara umum, hal ini berkaitan dengan kontribusi bidang peternakan yang cukup signifikan sebagai penyediaan pangan yang berkualitas. Dan kami meyakini, bahwa kepakaran Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. yang terhubung dengan bidang kaji ketahanan dan keamanan
pakan
peternakan di
ternak,
mampu
menjawab
berbagai
Indonesia, terutama dalam menghadapi
persoalan terbukanya
persaingan produk peternakan setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Fakta
menunjukkan
bahwa
sektor
pertanian
dan
peternakan
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang yang berbasis ekonomi pertanian, masih tertinggal jauh dibanding negara ASEAN lainnya, seperti 5
Thailand dan Malaysia. Namun demikian, ketersediaan sumber daya yang melimpah di Indonesia, serta kepakaran seperti yang dimiliki oleh Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., menyisakan harapan besar, bahwa Insya Allah sektor pertanian dan peternakan Indonesia akan tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Dan semoga tidak terlalu naïf, jika kita berharap bahwa untuk bidang pertanian dan peternakan, Indonesia akan menjadi yang terdepan di ASEAN. Terbukanya batas lintas ekonomi ASEAN memang belum terlalu terasa di Aceh, namun seiring berjalannya waktu, perlahan kita akan menyadari bahwa ada banyak sisi dalam masyarakat kita, yang belum siap untuk dikompetisikan dengan masyarakat ASEAN secara keseluruhan. Salah satu sisi tersebut adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Oleh karena itu, kepakaran Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed. dalam bidang pendidikan bahasa Inggris sangat diperlukan sejak dahulu, terutama untuk mempersiapkan para sarjana yang berkompeten dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Universitas Syiah Kuala sejak dahulu telah mewajibkan nilai TOEFL tertentu untuk kelulusan seorang mahasiswa. Namun sayang sekali, banyak mahasiswa yang kesulitan dalam mencapai nilai TOEFL yang diharapkan, sehingga Universitas Syiah Kuala memberlakukan sistem pembimbingan terhadap para mahasiswa tersebut. Dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed., hingga saat ini telah berkontribusi signifikan dalam meramu sistem, serta terlibat langsung dalam upaya peningkatan nilai TOEFL mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Kepakaran dan pengalaman yang dimiliki oleh Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed. terlalu mubazir jika hanya diaplikasikan dalam ruang lingkup Universitas Syiah Kuala saja. Oleh karena itu, kami berharap bahwa buah pikiran serta energi akademik Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed. dapat juga dinikmati oleh pemerintah lokal, nasional, bahkan regional. 6
Bapak/Ibu, Hadirin yang kami hormati Untuk mengetahui lebih detail tentang bagaimana peran para guru besar
yang
dikukuhkan
hari
ini,
dalam
menyelesaikan
berbagai
permasalahan yang kami paparkan di atas, maka sebentar lagi, kita semua akan mendengar secara langsung pemaparan gagasan dan analisis ketiga guru besar ini dalam orasi ilmiah mereka, sesuai dengan bidang kepakaran yang mereka miliki. Di bagian akhir sambutan ini, kami ingin mengucapkan selamat, kepada Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim, M.Ed., atas pencapaian gelar professional tertinggi dalam dunia pendidikan ini. Akhirnya, mari berdoa, semoga Allah tetap menjaga hati kita agar selalu terhindar dari kesombongan dengan apapun pencapaian yang berhasil kita dapatkan. Dan semoga Allah meridhai setiap langkah dan niat baik kita, serta menyatukan hati kita, untuk bersinergi secara optimal bagi Universitas Syiah Kuala, bagi agama, dan kemaslahatan hidup manusia. Amiiin.
Wabillahi taifiq walhidayah, wassalammu a’laikum wr. wb. Darussalam, 04 Maret 2016 Rektor Universitas Syiah Kuala,
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng Nip. 19620808 198803 1003
7