UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS SISWA MELALUI STRATEGI PAIKEMI (PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN DAN ISLAMI) DI MTSN NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh : Siti Nurdina Awalita NIM: G000100099 NIRM: 10/X/02. 2.1/T/4420
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir: Nama
: Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.
Sebagai
: Pembimbing I
Nama
: Maria Ulfa, S.Pd.I.
Sebagai
: Pembimbing II
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa: Nama
: Siti Nurdina Awalita
NIM
: G000100099
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul
: Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa melalui Strategi PAIKEMI (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan Islami) di MTsN Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014
Naskah Artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbing I
(Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.)
Surakarta, 21 Juni 2014 Pembimbing II
(Maria Ulfa, S.Pd.I.)
ABSTRAK Salah satu tantangan pendidikan Islam yang perlu dicarikan alternatif jalan keluarnya adalah mengenai persolan metode. Untuk itu perlu adanya upaya dari pihak sekolah terutama guru dan khususnya guru Akidah Akhlak agar pembelajaran dapat menyenangkan dan membuat siswa menjadi aktif dan kreatif dalam belajar, salah satunya adalah dengan menerapkan strategi PAIKEMI. Maka, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa melalui Strategi PAIKEMI di MTsN Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah upaya guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan religiusitas siswa melalui strategi PAIKEMI di MTsN Ngemplak Boyolali. Baik melalui pembelajaran Akidah Akhlak maupun kegiatan keagamaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi PAIKEMI dalam meningkatkan religiusitas siswa serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi PAIKEMI di MTsN Ngemplak Boyolali. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan tenaga pendidik yaitu untuk mempertahankan apa yang telah baik, dan terus mengevaluasi untuk menjadi lebih baik lagi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil latar di MTsN Ngemplak Boyolali. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara deduktif yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: religiusitas siswa di MTsN Ngemplak Boyolali masih rendah sebelum penerapan strategi PAIKEMI, tetapi setelah diterapkan terjadi peningkatan religiusitas siswa, salah satunya adalah banyak siswa yang sadar diri untuk melakukan shalat berjamaah tanpa diperintah oleh guru. Dimana pembelajaran Akidah Akhlak dengan strategi PAIKEMI dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran di dalam kelas dan pembelajaran di luar kelas. Serta terdapat dua faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi PAIKEMI, yaitu faktor pendukung meliputi kondisi lingkungan sekolah yang cukup nyaman dan sejuk, guru yang mampu dalam bidangnya dan telah mengikuti berbagai seminar maupun workshop, serta kesiapan dan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan Faktor penghambatnya adalah alokasi waktu pembelajaran akidah akhlak yang hanya satu jam pelajaran, keterbatasan media atau alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta guru tidak bisa memantau kegiatan siswa sehari-hari selama di rumah dan apakah wali siswa sudah memantau dengan baik atau belum terhadap perilaku religius siswa di rumah. Kata kunci : Upaya Guru Akidah Akhlak, Religiusitas, Strategi PAIKEMI (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan Dan Islami).
yakni
PENDAHULUAN Menurut
Undang-Undang
menanamkan
norma-norma
religius pada diri siswa.
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Dalam rangka mewujudkan
2003 tentang Sistem Pendidikan
hal tersebut, sekolah sebagai salah
Nasional, pasal 1 ayat 1mengatakan
satu lembaga pendidikan formal
bahwa:
sangat berperan cukup besar terhadap Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan sosial, berakhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1 Berdasarkan UU RI No. 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, dapat disimpulkan
bahwa
proses
pembelajaran yang relevan adalah pembelajaran
yang
mampu
memotivasi peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki, di mana proses
pembelajaran
tersebut
dirancang sedemikian rupa demi tercapainya
tujuan
pembelajaran,
pembinaan moral, sikap dan perilaku peserta didik. Seseorang yang dirasa sangatlah bertanggung jawab dalam hal ini adalah guru akidah akhlak. Karena di dalam pendidikan akidah akhlak terdapat penanaman nilainilai ajaran Islam, pengembangan keimanan
dan
serta
akhlak mulia peserta didik. Strategi
PAIKEMI
merupakan
pendekatan dalam proses belajar mengajar yang bila diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan tiga
hal,
pertama
maksimalisasi
pengaruh fisik terhadap jiwa, kedua, maksimalisasi terhadap
pengaruh
proses
psikofisik
jiwa dan
psikososial, dan ketiga, bimbingan ke arah
pengalaman
kehidupan
spiritual.2 Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngemplak
1
ketaqwaan
Boyolali
merupakan
Depdiknas, UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta, 2003), hlm. 1. 2 Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 103.
2
sekolah
yang
Penulis
bercirikan
memilih
Islam.
mengadakan
1. Ana Mumayyizah (UIN-Sunan Kalijaga, 2013) dalam skripsinya yang
penelitian di lembaga ini karena lembaga
ini
menggunakan
menerapkan
strategi
dan
PAIKEMI
berjudul
Meningkatkan Peserta
“Upaya Religiusitas
Didik
Kelas
VIIC
melalui Metode Demonstrasi di MTs Wahid Hasyim Balung-
dalam proses pembelajarannya. Adapun dalam
rumusan
penelitian
bagaimanakah
Jember”.
masalah
ini
adalah
penerapan
strategi
Dia
menyimpulkan
a. Pelaksanaan
pembelajaran
bahwa:
dengan menggunakan metode
PAIKEMI sebagai upaya guru akidah
demonstrasi
akhlak
meningkatkan
meningkatkan religius peserta
religiusitas siswa serta apa yang
didik kelas VII C di MTs
menjadi
Wahid Hasyim.
dalam
faktor
penghambat strategi
pendukung
dalam
PAIKEMI
dan
pelaksanaan di
MTsN
dapat
b. Pelaksanaan
pembelajaran
dengan menggunakan metode
Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
demonstrasi
2013/2014?
tujuan
pelajaran fiqih tidak hanya
untuk
sekedar
penelitian
Sedangkan ini
adalah
mendeskripsikan strategi
pelaksanaan
PAIKEMI
dalam
pada
mata
meningkatkan
religiusitas peserta didik saja tetapi
juga
terbukti
bahwa
meningkatkan religiusitas siswa serta
dapat meningkatkan keaktifan
faktor pendukung dan penghambat
peserta didik dalam proses
dalam
pembelajaran.
pelaksanaan
PAIKEMI
di
MTsN
strategi Ngemplak
Boyolali. Beberapa
2. Zainul
Ma’arif
(UIN-Sunan
Kalijaga, 2008) dalam skripsinya penelitian
yang
yang berjudul “Upaya Guru
berhubungan dengan masalah penulis
Pendidikan Agama Islam dalam
angkat antara lain:
Meningkatkan Keagamaan”.
Nilai-Nilai
3
Dalam penelitian ini, Zainul
3) Mengoptimalkan
Ma’arif membicarakan tentang
pembelajaran
peran guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan keilmuan
dan
meningkatkan
media
4) Membawa anak keluar kelas dalam pembelajaran Guru adalah sosok pendidik
nilai-nilai keagamaan yang dapat
profesional
dijadikan sebagai suri tauladan
mendidik, mengajar, membimbing,
dalam kehidupan sehari-hari.
mengarahkan, melatih, menilai, dan
3. Zubaidi
Arrosid
Surakarta,
2009)
skripsinya
yang
dalam
efektif jika guru memiliki derajat
berjudul
profesionalitas
dalam
kemahiran,
Mengimplementasikan Pakem
Ibtidaiyah
utama
mengevaluasi. Tugas utama itu akan
tercermin
Madrasah
tugas
(STAIN-
“Upaya Guru Al-Quran Hadist
Pembelajaran
dengan
di Negeri
tertentu dari
yang
kompetensi,
kecakapan,
atau
keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.3
Karangjati Kalijambe Sragen
Dalam Kamus Besar Bahasa
Tahun Pelajaran 2008/2009”.
Indonesia mata pelajaran berarti
Dia menyimpulkan bahwa upaya
pelajaran
guru
(dipelajari) untuk sekolah dasar atau
dalam
mengimplementasikan PAKEM dilakukan dengan : 1) Merancang
terhadap pembelajaran
harus
diajarkan
sekolah lanjutan.4 Akidah menurut etimologi
pembelajaran
secara sistematis 2) Melaksanakan
yang
adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan
variasi
menjadi sangkutan atau gantungan
metode
segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan.5
3
Sudarwan Danim, Profesionalitas dan Etika Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.17. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hlm. 996. 5 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 199. 4
4
Sedangkan Akhlak ialah sifat
c. Berperilaku
positif
terhadap
yang tertanam dalam jiwa manusia
ajaran dan norma-norma agama
dan muncul secara spontan jika
dan berusaha untuk mempelajari
diperlukan
dan
tanpa
memerlukan
pertimbangan atau pemikiran terlebih dahulu.6
mendalami
pemahaman
keagamaan. d. Bersikap lebih kritis terhadap
Religiusitas diartikan sebagai
materi ajaran agama sehingga
seberapa jauh pengetahuan, seberapa
kemantapan
kokoh
didasarkan
keyakinan,
seberapa
beragama atas
pertimbangan
pelaksanaan ibadah dan kaidah dan
pikiran,
seberapa dalam penghayatan atas
pertimbangan hati nurani.
agama yang dianutnya. Bagi seorang
juga
selain
sikap
dari seberapa jauh
kehidupan
keyakinan,
pelaksanaan
dan
penghayatan atas agama Islam.7 Menurut bukunya
Jalaluddin
Psikologi
mengungkapkan dikatakan
bahwa
dalam Agama
religiusitas
dengan
sosial,
sehingga
perhatian terhadap kepentingan organisasi
sosial
sudah
berkembang.8 PAIKEMI merupakan hasil
sesorang
modifikasi
perilaku
pendidikan
memiliki
atas
e. Terlihat adanya hubungan antara
Muslim, religiusitas dapat diketahui pengetahuan,
didasarkan
dari
para
praktisi
model-model
religiusitas jika memiliki ciri-ciri
pembelajaran,
sebagai berikut, yaitu:
bernama PAIKEM. PAIKEMI adalah
a. Menerima
kebenaran
berdasarkan
agama
pertimbangan
pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan. b. Cenderung bersifat realis, 6
yang
sebelumnya
singkatan dari “Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif,
Efektif, 9
Menyenangkan dan Islami”.
Dalam pembahasan mengenai proses pembelajaran banyak merujuk
Yunahar Ilyas, Kuliah akhlak (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 2. Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam (Jogyakarta: Menara Kudus, 2002), hlm. 71. 8 Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 107. 9 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 162. 7
5
rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.11
kepada teori-teori belajar dari active learning seperti: a. Teori Mel Silberman Hasil modifikasi Mel Silberman atas
pernyataan
Confucius
(Mel
Silberman, 2002) adalah sebagai berikut: What I hear, I forget. What I hear and see, I remember a little. What I hear, see, and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill. What I teach to another, I master.
Dari
tersebut
diisyaratkan, bahwa prinsip kasih dan
Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit. Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa kolega atau teman, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya.10
ayat
kelembutan
hati
seorang
pendidik dapat membuat peserta didik menyukainya. Sebaliknya, sikap
kasar
dan
dapat
membuat
menakutkan, peserta
didik
menjauh dari gurunya.12 Kriteria ada atau tidaknya pembelajaran kreatif
dan
aktif,
inovatif,
menyenangkan
diantaranya dapat dilihat pada beberapa indikator, diantaranya:
b. QS. Ali Imron (3): 159, yang artinya: Maka disebabkan 10
kegiatan peserta didik (peserta
Mel Silberman, Active learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Insan Madani, 2007), hlm. 1-2. 11 KEMENAG RI, Al-Qur’an Terjemah Malihah (PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013), hlm. 71. 12 Panitia PLPG, Modul PLPG Kelompok Guru Akidah Akhlak (Tidak diterbitkan, 2012), hlm. 27.
6
didik
banyak
diberi
kesempatan
PAKEM dapat diisi nilai religius
untuk mengalami atau melakukan
dalam pembelajaran.14
sendiri),
b. Toleransi
ruangan kelas (penuh
pajangan hasil karya peserta didik
Nilai toleransi dalam hal ini
dan alat peraga sederhana buatan
terletak pada daya kreatif peserta
guru dan peserta didik) penataan
didik. Setiap kepala mempunyai ide
meja kursi (meja kursi tempat belajar
dan kreatifitasnya sendiri, sehingga
peserta didik dapat diatur secara
satu dengan yang lain tidak mungkin
fleksibel) suasana bebas (peserta
sama. Dalam konteks yang demikian,
didik memiliki dukungan suasana
secara tidak langsung peserta didik
bebas untuk menyampaikan atau
dituntut
mengungkapkan
maupun pemikiran peserta didik
lingkungan sekitar
pendapat)
sekitar
sekolah
(lingkungan
dijadikan
media
pembelajaran)13
untuk
menghargai
ide
yang lain.15 c. Musyawarah Berdasarkan Q.S Ali-Imron (3):
Sedangkan indikator atau nilai-
159, dapat dijelaskan bahwa salah
nilai karakter Islami yang terdapat
satu yang menjadi penekanan pokok
dalam strategi PAIKEMI, yaitu:
ayat ini adalah perintah melakukan
a. Religius
musyawarah.
Modifikasi
PAKEM
Pada
ayat
ini
menjadi
disebutkan tiga sifat dan sikap
PAIKEMI merupakan upaya serius
secara berurutan yang diperintahkan
agar
kepada
pembelajaran
yang
nabi
Muhammad
untuk
menyenangkan tersebut bersentuhan
dilaksankan sebelum musyawarah.
dengan pengalaman spiritual peserta
Yaitu, berlaku lemah lembut, tidak
didik, sehingga nuansa pembelajaran
kasar dan tidak berhati keras.16
terkesan 13
religius
dan
agamis.
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hlm.5354. 14 Suyadi, Strategi, hlm. 171. 15 Ibid, hlm. 172. 16 Muhammad Faris. 2013. Isi Kandungan Surah Ali Imran Ayat 159. (http://www.farisanggoro.blogspot.com), diakses tanggal 15 Maret 2013.
7
mengumpulkan
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
data
tertulis,
merupakan
terutama tentang letak geografis,
penelitian lapangan (field research).
sejarah berdirinya, visi dan misi,
Adapun jenis penelitian ini adalah
keadaan guru dan siswa, struktur
penelitian
organisasi
kualitatif
dengan
serta
arsip
kegiatan
menggunakan pendekatan deskriptif,
pembelajaran terutama pembelajaran
yaitu
akidah akhlak di MTsN Ngemplak
penelitian
yang
bertujuan
menggambarkan secara sistematis
Boyolali
mengenai
(foto). Metode Pengamatan atau
fakta-fakta
ditemukan
di
yang
lapangan,
bentuk
gambar
Observasi;
dilakukan
verbal, kalimat-kalimat, fenomena-
mengetahui
secara
fenomena, dan tidak berupa angka.17
bagaimana
Dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh
penelitian
ini
bersifat
dalam
penulis
pelaksanaan
proses
guru
mengenai program, aktivitas, dan
menerapkan strategi PAIKEMI serta
proses tentang kegiatan yang ada di
bentuk kegiatan keagamaan siswa di
MTsN Ngemplak Boyolali dalam
MTsN Ngemplak Boyolali. Metode
kaitannya
Wawancara;
kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan. Penelitian objek
atau
Ngemplak
ini
lokasi Boyolali.
untuk
mengambil
strategi PAIKEMI serta
di
bentuk perilaku keagamaan siswa di
MTsN
Sedangkan
pelajaran akidah akhlak.
gambaran
MTsN Ngemplak Boyolali. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif
digunakan
kualitatif, yakni cara analisis yang
penulis untuk mengumpulkan data
cenderung menggunakan kata-kata
dalam peneitian ini adalah: Metode
untuk
Dokumentasi;
ataupun data
17
yang
dipakai
dengan
mengambil data tentang pelaksanaan
subjek penelitian ini guru mata
Metode
akhlak
langsung
mendeskripsikan secara mendalam
dengan
akidah
untuk
digunakan
untuk
menjelaskan
fenomena
yang didapatkan.18
Lexy Moleong J. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi) (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 11. 18 Drajad Suharjo, Metodologi Penulisan dan Penulisan Laporan Ilmiah, (Yogyakarta: UII Press, 2003), hlm. 12.
8
Untuk data kualitatif non angka
siswa untuk bekerja lebih baik dan
yang diperoleh dari penulisan, akan
menimbulkan inspirasi bagi siswa
penulis olah dengan menggunakan
lain.
metode
non
c. Penataan Meja Kursi, komposisi
statistik dengan metode deduktif
tempat duduk disesuaikan dengan
yaitu perolehan data yang bersifat
metode
umum,
digunakan.
mendapat
deskriptif
analisis
kemudian
diolah
rincian
yang
untuk bersifat
khusus.19 HASIL
pembelajaran Biasanya
yang posisi
tempat duduk berjejer ke belakang digunakan dalam kelas dengan
PENELITIAN
DAN
metode belajar ceramah, untuk metode diskusi digunakan formasi
PEMBAHASAN Upaya dari guru akidah akhlak dalam proses pembelajarannya, salah
setengah
lingkaran
atau
berhadapan.
satunya adalah menerapkan strategi
d. Suasana Bebas, suasana yang
PAIKEMI. Berikut adalah penerapan
tercipta pada saat pembelajaran
strategi
adalah sedikit gaduh tetapi tetap
PAIKEMI
di
MTsN
Ngemplak Boyolali, yaitu:
dapat
a. Kegiatan Peserta didik, yaitu pada
menggunakan
saat
guru
menggunakan
dikontrol
karena metode
akidah
akhlak
pembelajaran yang mengharuskan
metode
Siswa
siswa untuk bergerak.
diminta untuk melakukan praktik
e. Lingkungan Sekitar, digunakan
sendiri setelah diberi penjelasan
pada
saat
oleh guru.
berlangsung
pembelajaran di
luar
kelas.
b. Ruangan Kelas, berisi pajangan
Misalnya ketika praktik tentang
hasil pekerjaan siswa yang terpilih
tata cara sholat jenazah dilakukan
berupa gambar, poster petikan
di aula masjid. Dalam kesempatan
ayat
Karya-karya
lain siswa belajar di teras sekolah
siswa yang terpilih dan dipajang
sambil duduk di lantai atau belajar
dapat berfungsi untuk memotivasi
di bawah pohon yang rindang.
19
atau
hadis.
Noeng Muhajir, Metode Penulisan Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1989), hlm. 200.
9
f. Religius, yaitu setiap kali siswa
mengedepankan
musyawarah
berjumpa dengan gurunya selalu
dalam
menyapa dengan mengucapkan
Misalnya penggunaan metode
“Assalamu’alaikum”, dan siswa
Small Group Discussion dalam
dianjurkan
selalu
pelajaran akidah akhlak pada
Islam
saat guru menjelaskan materi
untuk
mengamalkan
ajaran
dengan baik, misalnya dengan melaksanakan yaitu
puasa
sunnah,
dan
Kamis,
Senin
bersedekah/infak.
akhlak
tentang “Akikah dan Kurban”. Selain
dilihat
dari
indikator
PAIKEMI,
Ngemplak
Boyolali
segi MTsN
mendukung
untuk penerapan strategi PAIKEMI
g. Toleransi, yaitu pada saat guru akidah
penyelesaiannya.
menggunakan
juga
dapat
pendidik
dilihat
yang
dari
tenaga
kompeten
dalam
bidangnya karena sebagian besar metode
dalam
mengajar,
khususnya metode Small Group Discussion siswa harus dapat
merupakan lulusan Sarjana-1 yang berjumlah
36
berjumlah
5
dan
Sarjana-2
tenaga
pendidik,
khususnya guru akidah akhlak yaitu saling
bertoleransi
dan
menghargai pendapat satu sama
bapak Syamsudin, S.Ag merupakan lulusan
S1
dari
IAIN-Salatiga,
kemudian bapak Marsum,
lain.
S.Ag
lulusan S1 dari IAIN-Jogja dan ibu h. Musyawarah, yaitu dalam setiap keputusan yang akan diambil dalam setiap persoalan dan kasus
Sholikhah, S.Ag lulusan S1 dari STAIMUS-Surakarta, yang masingmasing pendidik
yang akidah
sedang
dihadapi,
akhlak
guru selalu
telah
memiliki
akidah
sertifikat
akhlak
dari
Kemenag. Hal ini sejalan dengan teori
tentang
profesionalitas.
kriteria
guru
10
Sesuai dengan teori yang
hal itulah yang mereka nantikan,
dikemukakan oleh Melvin Silberman
karena
tentang pembelajaran active learning
hadiah sebagai penghargaan kepada
pelaksanaan pembelajaran PAIKEMI
kelompok yang terbaik berdasarkan
pada pelajaran akidah akhlak di
kriteria dari guru.
MTsN Ngemplak Boyolali adalah
2. Pembelajaran di Luar Kelas
sebagai berikut :
sering
Pembelajaran
1. Pembelajaran di dalam kelas Pelaksanaan
guru
di
MTsN
Ngemplak khususnya pembelajaran di
akidah akhlak tidak selalu didalam
dengan
kelas, pembelajaran dapat dilakukan
menggunakan metode, diantaranya
di luar kelas seperti di teras kelas,
metode Small Group Discussion
koridor atau lingkungan alam sekitar.
(diskusi kelompok kecil), Index Card
Hal itu bisa dilakukan karena kondisi
Match (menjodohkan kartu tanya
sekolah yang cukup memadai. Selain
jawab), dan demonstrasi. Ketika
itu siswa merasa lebih nyaman dan
pembelajaran
tidak bosan karena harus duduk di
dalam
kelas
pembelajaran
memberikan
adalah
akidah
akhlak
berlangsung. Guru dalam proses pembelajaran senantiasa membawa
kursi terus menerus. Ketika
pembelajaran
akidah
perangkat pembelajaran (RPP) yang
akhlak dilakukan di luar kelas para
sudah
tatap
siswa diajak oleh guru untuk belajar
muka/pertemuan, buku materi, dan
di lapangan milik MTsN Ngemplak
daftar nilai ke dalam kelas, barulah
Boyolali di bawah pohon yang
setelah itu guru menerapkan metode
rindang. Kemudian guru membuat
sesuai materi yang diajarkan kepada
semacam game atau quis pada proses
siswa.
pembelajarannya.
Hasil
didesain
setiap
wawancara
kepada
3. Kegiatan
Keagamaan
beberapa siswa seusai mengikuti
Proses
Pembelajaran
pelajaran tersebut, mereka sangat
Akhlak
senang dan antusias ketika guru
Beberapa
aktivitas
pada Akidah
siswa
di
menggunakan metode itu. Terlebih
madrasah yang dapat meningkatkan
ketika jam pelajaran akan berakhir,
religiusitas siswa, diantaranya adalah
11
(a) pembiasaan agar siswa selalu membaca surat-surat pendek sebelum jam
pelajaran
pembiasaan perintah
dimulai.
dalam agama
lain
mengusahakan agar anak melakukan sholat
dirumahnya,
untuk sholat dhuha, dhuhur dan ashar di
untuk
melakukan
pembelajaran,
proses
terlebih
jika
pembelajaran dilakukan di luar
penanaman
kewajiban sholat, mewajibkan siswa
berjamaah
sejuk, sehingga memudahkan
(b)
menjalankan antara
sekolah yang cukup nyaman dan
Madrasah,
serta
kelas;
serta
kesiapan
dan
antusias siswa dalam mengikuti pelajaran,
terlebih
ketika
mewajibkan siswa untuk menghafal surat-surat Al-Quran. (c) penanaman sifat
dermawan
dan
kepedulian
sosial, dengan infak keliling setiap
pembelajaran praktik. 2. Faktor penghambat; diantaranya alokasi
waktu
pembelajaran
hari jumat dan menjenguk teman yang sakit. Hal ini sudah sejalan dengan
teori
tentang
indikator
religiusitas yang dikemukakan oleh
akidah akhlak yang hanya satu jam pelajaran, membuat guru harus
pintar-pintar
Jalaluddin. Dalam
menerapkan
strategi
dalam
upaya
PAIKEMI
meningkatkan religiusitas siswa tidak
menyesuaikan
waktu
materi
diajarkan
yang
metode
dengan
pembelajaran
serta yang
terlepas dari faktor pendukung dan penghambat,
adapun
faktornya
1. Faktor pendukung; diantaranya yang
mampu
dalam
bidangnya dan telah mengikuti berbagai
seminar
guru
tidak
bisa
memantau kegiatan siswa sehari-
adalah sebagai berikut:
guru
digunakan;
maupun
workshop; kondisi lingkungan
hari selama di rumah dan apakah wali siswa sudah memantau dengan baik atau belum terhadap perilaku religius siswa di rumah;
12
serta keterbatasan media atau alat
peraga
yang
1) Pembelajaran
didalam
Kelas
digunakan
Dengan dalam
proses
sehingga
guru
pembelajaran, harus
kreatif
penyampaian
metode pembelajaran
menggunakan metode Small Group Discussion (Diskusi
membuat media sendiri.
Kelompok Kecil), Index Card KESIMPULAN
Match (mencari jodoh kartu
Berdasarkan hasil pengumpulan dan
analisis
diperoleh,
data
maka
yang
telah
penulis
dapat
tanya
2) Pembelajaran
Ngemplak
Boyolali
meliputi: kegiatan peserta didik, ruangan kelas, penataan meja kursi, suasana bebas, lingkungan sekitar, religius, toleransi dan musyawarah. pembelajaran Akhlak
dengan
menggunaan strategi PAIKEMI dalam meningkatkan religiusitas di
luar
di
Proses
pembelajaran
MTsN
Ngemplak
khususnya
pembelajaran
Akidah Akhlak, tidak selalu didalam kelas. Pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas seperti di teras kelas, koridor
2. Pelaksanaan
siswa
di
Kelas
1. Indikator PAIKEMI yang ada di
Akidah
dan
Demonstrasi.
menyimpulkan bahwa :
MTsN
jawab)
MTsN
Ngemplak
Boyolali adalah melalui tahapan sebagai berikut: a. Membuka Pelajaran dengan Salam dan Do’a. b. Kegiatan Inti Pembelajaran PAIKEMI
atau lingkungan alam sekitar. Siswa belajar sambil duduk di lantai. Hal itu merupakan inovasi tempat belajar dan kreasi yang dikembangkan oleh para guru dan siswa merasa lebih nyaman belajar. 3. Kegiatan
pembelajaran
PAIKEMI di MTsN Ngemplak Boyolali
dalam
rangka
meningkatkan religiusitas siswa, meliputi:
pembiasaan
kepada
13
siswa untuk membaca surat-
b. Memberikan suri tauladan
surat pendek, pembiasaan dalam
yang baik kepada peserta
menjalankan
agama,
didik tidak hanya sekedar
penanaman sifat dermawan dan
memberikan nasihat karena
kepedulian
peserta
perintah
sosial
serta
menjenguk teman yang sakit. 4. Faktor
pendukung
didik
objek yang harus ditekan
dalam
untuk
meningkatkan religiusitas siswa
harus
melalui
dibimbing
strategi
adalah
PAIKEMI
kondisi
lingkungan
sekolah yang cukup nyaman dan sejuk,
guru
yang
bukanlah
peraturan.
Tetapi
diarahkan
dan
kearah
yang
positif dengan bahasa yang lebih halus.
kompeten
c. Menggunakan strategi dan
dalam bidangnya, serta kesiapan
metode yang berfariasi akan
dan
dalam
membuat peserta didik lebih
mengikuti pelajaran. Sedangkan
antusias dalam mengikuti
Faktor penghambatnya adalah
proses
alokasi
sehingga kegiatan semakin
antusias
siswa
waktu
pembelajaran
pembelajaran
akidah akhlak yang hanya satu
aktif
jam
membosankan.
pelajaran,
keterbatasan
media atau alat peraga yang digunakan
dalam
proses
dan
tidak
2. Kepada Peserta Didik a. Belajarlah yang rajin dan
pembelajaran, serta guru tidak
raihlah
prestasi
setinggi
bisa memantau kegiatan siswa
mungkin demi tercapainya
sehari-hari selama di rumah.
cita-cita mu. b. Jangan malu-malu dan takut
SARAN 1. Kepada Rekan Guru a. Guru
menyampaikan
diharapkan
memanfaatkan
alat
dapat atau
bahan yang ada disekitar madrasah demi tercapainya tujuan pembelajaran.
pendapat
maupun pertanyaan. c. Hormatilah
guru
tanpa
pandang tua ataupun muda.
14
Inovatif, Kreatif, Efektif,
DAFTAR PUSTAKA
dan Al-Qur’an
Terjemah
Malihah
Semarang: RaSAIL Media
KEMENAG RI. 2013. PT. Tiga Serangkai Pustaka
Group. Jalaluddin. 2008. Psikologi Agama.
Mandiri. Danim,
Daud
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sudarwan.
2010.
Moleong J, Lexy. 2004. Metodologi
Profesi Guru. Bandung:
Penelitian Kualitatif (edisi
Alfabeta.
revisi).
Ali,
Mohammad.
2010.
Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya. Muhajir,
Noeng.1989.
Metode
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Penulisan
Persada.
Yogyakarta: Rake Sarasih.
Depdiknas. 2003. UU RI No.20 Tahun
2003
Sistem
Tentang Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Kualitatif.
Muhaimin, et. al. 2001. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam
Muhammad.
2013.
Isi
di
Kandungan
Surah
Ali
Remaja Rosdakarya.
Imran
Ayat
159.
Sekolah.
Mucharam.
blogspot.com),
Mengembangkan
diakses
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah akhlak. Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar. SM.
Bandung:
Nashori, Fuad dan Rachmy Diana
(http://www.farisanggoro.
tanggal 15 Maret 2013.
Ismail
Persada.
Profesionalitas dan Etika
Pendidikan Agama Islam.
Faris,
Menyenangkan.
Kreativitas
2002.
dalam
Perspektif Psikologi Islam. Jogyakarta:
Menara
Kudus. 2008.
Strategi
Panitia PLPG. 2012. Modul PLPG
Pembelajaran
Agama
Kelompok Guru Akidah
Islam berbasis PAIKEM: Pembelajaran
Aktif,
Akhlak. Tidak diterbitkan.
15
Pusat
Bahasa
Departemen
Pendidikan 2008.
Nasional.
Kamus
Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Silberman,
Mel.
2007.
learning:
101
Pembelajaran
Active Strategi Aktif.
Yogyakarta: Insan Madani. Suharjo, Drajad. 2003. Metodologi Penulisan dan Penulisan Laporan
Ilmiah.
Yogyakarta: UII Press. Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Bandung: Rosdakarya.
Karakter. PT.
Remaja