45
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Pizza Hut Pizza Hut merupakan restoran besar yang telah membuka cabang hampir 12.000 di berbagai wilayah dunia yang tersebar lebih dari 84 negara. Sejarah Pizza Hut dimulai dari dua orang pemuda di Wichit, Kansas bernama Dan dan Frank Carney memperoleh pikiran kreatif untuk membuka sebuah restoran pizza ketika ia membaca sebuah artikel di surat kabar Saturday Evening Post tentang berkembangnya popularitas makanan pizza. Dengan meminjam uang sebesar $600 dari ibu mereka, membangun sebuah restoran pizza tanggal 15 Juni 1958. Mereka menamakan restoran tersebut dengan nama Pizza Hut. Pertama kali mereka sukses membuka cabang di Topeka, Kansas tahun 1959. Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi restoran pizza yang bersifat Internasional dengan membuka cabang di Internsional pertama di Kanada. Setelah itu tahun 1969, secara resmi lambang restoran mereka diakui penggunaannya. Pizza Hut berusaha memberikan pizza terbaiknya langsung kepada pelanggan dengan motto Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion (Pizza Hut adalah pilihan terbaik untuk setiap acara pizza), sehingga pada tahun 1971 diakui sebagai jaringan restoran nomor satu yang terbesar di dunia dari segi penjualan maupun jumlah cabang Pizza Hut. Pada tahun 1972 mereka memasuki daftar bursa saham di New York.
46
4.1.2 Sejarah Pizza Hut Indonesia Restoran Pizza Hut pertama kali dibuka di Indonesia di daerah Djakarta Theater pada tahun 1984. Satu tahun kemudian disusul oleh Pizza Hut Pondok Indah dan Tebet pada tahun 1987 di bawah PT. Trijaya Pelangi. Tahun 1994 PT. Trijaya Pelangi bergabung dengan PT. Sarimelati Kencana dan hingga kini berpusat di Gedung Graha Mustika ratu Lantai 8-11. Pizza Pizza Hut memperoleh sertifikat halal pada tahun 1997 oleh LPPOM MUI dengan proses waktu yang lumayan berlangsung cukup lama. Kemudian PT. SMK memperoleh juga sertifikat HACCP dan telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya. Restoran Pizza Hut memposisikan dirinya sebagai mid casual dining restaurant terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dan pizza terbaik dengan harga terjangkau. Pizza Hut merupakan restoran yang melayani berbagai pelayanan seperti dine in, take away, dan delivery service. Bahkan sekarang Pizza Hut menambah delivery service dengan konsep yang berbeda yang kita kenal dengan nama restoran Pizza Hut Delivery (PHD). Dan hingga kini PHD masih terus berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tanggerang. 4.1.3 Pizza Hut di Matraman, Jakarta Pizza Hut yang berlokasi di Jakarta Timur ini adalah salah satu cabang dari 11 cabang Pizza Hut di Jakarta Timur. Gedung restoran di Matraman ini terdiri dari 2 lantai. Lantai satu untuk dining area dan lantai dua merupakan area produksi. Restoran ini terletak di daerah yang cukup strategis, selain letaknya yang di pinggir jalan dan mempunyai kapasitas parkir yang lumayan luas untuk
47
sebuah gedung sendiri juga dekat dengan beberapa kantor bank, hotel, Gramedia pusat serta kantor pemerintah seperti DAMRI. Di outlet ini mereka juga membagikan area menjadi 2 area utama sesuai pembagian fungsinya yaitu FOH ( Front of House dan Back of House). a.
Front of House (FOH) Merupakan area yang dapat dijangkau oleh tamu sesuai dengan fungsi dan pembagian tugas nya di dalam operasional. Area ini semua berada di lantai satu. Berikut ada 8 section dari area ini, yaitu : •
Greeter
Bagian dari section yang berfungsi sebagai penyambut tamu yang datang ke restoran untuk pertama kalinya. •
Take Away Section
Bagian section yang berfungsi untuk layanan take away atau dibawa pulang. Area ini ditempatkan di bagian depan dekat dengan greeter dan cashier. •
Cashier
Bagian area
depan yang berfungsi
untuk
melakukan
pencetakkan bill dan transaksi pembayaran dari tamu serta pengembalian uang kembali. •
Miss Baloon
Bagian area depan yang diisi oleh staff yang bertanggung jawab untuk membuat balon bagi tamu khususnya anak-anak. Area ini bersifat optional tergantung pada occupancy restoran.
48
•
Cleaning & Toilet
Merupakan area yang diisi oleh biasanya satu orang karyawan saja yang bertanggung jawab akan kebersihan area dining dan toilet setiap dalam waktu tertentu. Memastikan lantai selalu kering. •
Runner
Berfungsi dalam pengambilan cutleries yang kotor yang telah dikumpulkan di dalam satu area untuk dibawa ke bagian steward di back of house. •
Preparation
Berfungsi dalam melakukan persiapan pada meja tamu seperti penyediaan cutleries kembali setelah meja dipakai tamu sebelumnya dan juga penyediaan saus yang telah habis untuk ditukarkan menjadi saus yang baru kembali. •
Server
Bertanggung jawab atas pemesanan menu dari tamu, mengantar makanan yang telah dipesan sampai pembayaran tamu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa server adalah orang yang bertanggung jawab atas segala keperluan tamu. b.
Back of House Merupakan area yang tidak dijangkau oleh tamu pada umumnya, karena area ini sebagian besar adalah area kitchen dimana tempat makanan dan minuman dibuat. Dalam lingkup ini area dibagi menjadi 11 wilayah, sebagai berikut :
49
•
Topping
Merupakan area untuk pemberian topping pada pizza. •
Pasta
Area khusus yang berfungsi untuk produksi semua menu pasta. •
Salad
Area yang bertanggung jawab melakukan segala persiapan bahan-bahan di bagian salad. •
Bar
Area khusus yang berfungsi untuk produksi semua menu minuman. •
Steward
Bagian area yang merupakan tempat pencucian piring-piring, gelas yang telah dipakai tamu serta alat-alat kotor yang telah dipakai pada bagian produksi. •
Cutting
Area dimana pekerja melakukan potong-memotong pizza dan hidangan sampingan lainnya. •
Stripping
Area untuk membuat berbagai adonan spesialisasi untuk pinggiran pizza. •
Dough
Area untuk memproduksi adonan daripada pizza. •
Store
50
Sebuah ruangan yang fungsinya untuk menyimpan bahanbahan kering dan kalengan yang dapat disimpan di dalam temperatur kamar atau sedang. •
Office Manager
Tempat yang berisi ruang kerja untuk seorang Restaurant Manager. •
Chiller
Ruang pendingin yang berfungsi untuk tempat menyimpan sayuran, buah, daging, bahan setengah matang dan lain-lain. Secara umum pembagian tugas dan wilayah area ini bersifat fleksibel karena keterbatasan karyawan yang masuk bekerja dan disesuaikan dari hari dimana restoran ini dipadati pada akhir minggu. Ada beberapa area yang ditangani oleh satu orang saja karena keterbatasan karyawan dan kebutuhan pelayanan yang menjadi prioritas. Misalnya pekerja yang bertanggung jawab membuat adonan hanya bekerja setelah benar-benar adonan cukup untuk operasional pada hari ini. Setelah selesai membuat adonan, ia akan meneruskan pekerjaannya ke bagian stripping yaitu membuat isi pinggiran daripada pizza. 4.1.4 Visi, Misi dan Nilai Pizza Hut Visi dari restoran Pizza Hut yaitu “To be Indonesia’s leading mid casual dining restauran, offering great experience, and the best pizza meal at affordable value.” Pizza Hut Indonesia memilik visi untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia yang dicapai lewat misi kenyamanan suasanan yang terbaik dan menyajikan pizza yang terbaik dengan harga yang terjangkau.
51
Visi tersebut dapat dicapai oleh misi operasional yang telah ditentukan oleh Pizza Hut dengan 10 Moment of Truth mereka, sebagai berikut : 1. Greeting 2. Seating 3. Taking the order 4. Serving drinks 5. Serving starters 6. Serving the main course 7. Following up after the main course 8. Offering desserts 9. Delivering desserts and offering the bill 10. Clearing dessert, taking payment and thanking ! Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan organisasi serta membagun relasi dengan pelanggan, mitra usaha dan pemegang saham. Nilai tersebut adalah : 1) Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapt dipercaya, tulus dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan dan para supplier. 2) Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan lebih dari sekedar panggilan tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Setiap personil harus berjuang untuk perbaikan diri dan teliti dalam segala hal serta harus menjalankan tugas dengan rela dan berani menghadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai standar yang tertinggi.
52
3) Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang terbaik. Personil harus berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagai ketrampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi. 4) Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada
para
pemegang
saham
dengan
pengawasan
dan
peningkatan usaha penjualan. 4.1.5 Organisasi Perusahaan Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan. Berikut ini uraian singkat mengenai beberapa departemen di PT. Sarimelati Kencana serta gambaran pengaturan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing : 1) Human Resource Development (HRD) Departemen ini bertanggung jawab terhadap recruitment (penerimaan tenaga kerja), penghembangan karyawan, sanksi karyawan., hubungan idustrial, pemutusan hubungan kera (PHK), pengurusan biaya keuangan seperti gaji karyawan dan pembiayaan pemeliharaan peralatan dan gedung. HRD juga bertanggung jawab terhadap penjadwalan kegiatan kantor dan pembuatan surat-surat yang berkaitan dengan pihak luar dan aspek hukum serta perizinan yang berhubungan dengan perusahaan.
53
2) Quality Assurance (QA) Departemen QA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), penyusunan SOP.Selain itu QA melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan restoran, peralatan, para karyawan dan selalu melakukan evaluasi performance supplier dengan menjalankan food safety dan quality system audit. 3) Research and Development (R&D) Departemen R & D bertanggung jawab dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru maupun produk yang sudah ada. Melakukan pengawasan kualitas produk
guna
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan,
menjamin kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan. 4) Purchasing (SCM) Departemen
ini
bertanggung
jawab
dalam
proses
pembelian bahan baku import maupun lokal serta menjamin konsistensi bahan baku dan pemasoknya dengan spesifikasi yang sesuai. 5) Operation Departemen yang bertanggung jawab atas proses produksi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yang akan dirasakan oleh tamu. Melakukan proses administrasi keluar masuk bahan baku, mengendalikan sistem di restoran,
54
menjamin menu-menu yang dipresentasikan halal. Dalam pelaksanaan tugasnya, departemen ini dibagi menjadi beberapa tingkatan, antara lain : District Manager (DM) Area Manager (AM) Restaurant Manager (RM) Assitant Restaurant Manager (ARM) Shift Leader (SL) Crew Trainer (CT) Crew KKWT (Karyawan Kontrak Waktu Tertentu) Part Timer 6) Accounting Depatemen yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan meliputi aliran keuangan perusahaan, penyusunan anggaran perusahaan, menangani proses perpajakan dan pembayaran, membuat laporan keuangan, melakukan analisis keuangan
dan
kegiatan
pembukuan
yang
diperlukan
adminisitrasi kantor. 7) Information technology (IT) Departemen
ini
bertanggung
jawab
terhadap
berlangsungnya kegiatan informasi baik secara internal maupun
eksternal.
Mengoperasikan
dan
memelihara
infrastruktur IT meliputi jaringan internet dan intranet, server,
55
data center serta pengembangan sistem layanan IT termasuk pengembangan aplikasi sistem informasi. 8) Marketing Departemen
ini
bertanggung
jawab
terhadap
keseluruhan kegiatan pemasaran dan penjualan produk-produk perusahaan di dalam menentukan strategi pemasaran dalam pencapaian
target
penjualan,
menetapkan
target-target
penjualan dan terus membina hubungan baik dengan konsumen, distributor maupun pihak agen periklanan. 9) Warehouse / General Store Departemen penerimaan,
yang
penyimpanan
bertanggung serta
jawab
pengeluaran
terhadap barang.
Departemen ini yang bertugas membuat pemesanan barang terhadap purchasing dan menjaga kualitas barang dengan memastikan berjalannya sistem FIFO (First in First Out) yang harus diterapkan selam penyimpanan dan distribusi barang dalam gudang. Berkordinasi dengan divisi lain tentang pemakaian barang, melakukan cek stok fisik barang dengan stock card, serta melakukan penataan barang agar mudah dicari dan diambil. Setiap outlet restoran memesan segala barang keperluan operasional kepada departemen ini.
56
Selengkapnya struktur organisasi Pizza Hut Matraman Jakarta dapat dilihat pada gambar 4.1.5.
Gambar 4.1.5 Struktur Organisasi Pizza Hut Sumber : Pizza Hut Matraman, Jakarta 4.1.6 Produk Pizza Hut Restoran Pizza Hut menyediakan aneka produk mulai dari Pizza, Pasta, Nasi , hidangan sampingan, dessert serta minuman. Masing-masing kategori menu terdapat banyak variasi rasa dan jenis menunya. Berikut daftar produk dari Pizza Hut, antara lain :
57
Tabel 4.1.6 Menu di Pizza Hut Matraman Jakarta No
Jenis Produk
Nama Produk
1
Super Supreme
2
Meat Lovers
3
All Veggie
4
Splitza
5
Fishchips
6
Pizza
Tuna Melt
7
Shrimp kress
8
Black Pepper Chicken
9
American Favorite
10
Deluxe Cheese
11
Beetato Pepperoni
12
Beef Lasagna
13
Beef Spaghetti
14
Beef Fettuccine Pasta
15
Bolopronto Fusili Mushroom Creamy
16
Fettuccine
17
Black Pepper Chicken Ribs
18
Oriental Chicken Hot Rice
19
Chicken Teriyaki
20
Chillic Hot Rice
21
Fresh / Fruit Salad
22 23
Side Dishes
Soup of the day Chicken Mushroom Calizza
58 24
Bread Stick
25
Fish bites
26
Cheese Rolls
27
Chicken Chunk
28
Banana Split
29
Choco Mania Dessert
30
Happy Melody
31
Merry Sundae
32
Mix Berry
33
Blue Ocean
34
Italian Sunrise Soda
35
Dilmah Green Tea Drinks
36
Mocha Float
37
Fresh Fruit Juice
38
Milkshake
39
Squash lime/orange
Sumber : Pizza Hut Matraman, Jakarta 4.2 Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen (kuesioner) di dalam pengumpulan data. Uji Validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap jumlah skor variabel jawaban responden terhadap total skor masing-masing variabel yang dapat diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 20.00. Kemudian setelah nilai korelasi ( r hitung) diperoleh, dapat dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 5%.
59
Dengan jumlah responden sebanyak 99 orang, maka diperoleh nilai r tabel = 0,198 untuk semua variabel, sedangkan nilai r hitung dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS pada nilai korelasi r product moment. Dengan Kriteria keputusan yaitu : r hitung > r tabel berarti valid r hitung < r tabel berarti tidak valid Tabel 4.2.1 Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk No Soal
r Hitung
R Tabel
1
0.816
> 0,198
Valid
2
0.695
> 0,198
Valid
3
0.646
> 0,198
Valid
4
0.782
> 0,198
Valid
5
0.437
> 0,198
Valid
6
0.562
> 0,198
Valid
7
0.620
> 0,198
Valid
8
0.615
> 0,198
Valid
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Keputusan
60
Tabel 4.2.2 Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian No r Hitung
r tabel
Keputusan
1
0.783
> 0,198
Valid
2
0.612
> 0,198
Valid
3
0.672
> 0,198
Valid
4
0.766
> 0,198
Valid
5
0.562
> 0,198
Valid
Soal
Sumber : Hasil Olahan SPSS Berdasarkan data dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel kualitas produk berjumlah 8 pertanyaan dan variabel keputusan pembelian berjumlah 5 pertanyaan, dinyatakan semua butir pertanyaan yang ada memiliki nilai r hitung > r tabel. Dimana nilai r tabel adalah 0,198. Dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan dari kedua variabel tersebut dinyatakan valid dan dapat dipakai ke dalam instrumen penelitian. 4.3 Uji Reabilitas Uji Reabilitas digunakan untuk melihat kehandalan suatu pengukuran dimana instrumen secara konsisten dapat mengukur dan membantu nilai ketepatan sebuah pengukur. Untuk menguji Reabilitas dapat dilakukan dengan melihat angka Cronbach’s Alpha masing-masing variabel pada Reability Statistics yang didapat dari perhitungan SPSS versi 20 dan dibandingkan dengan nilai batas minimum dengan kriteria keputusan sebagai berikut :
61
Nilai Cronbach’s alpha < 0,600 berarti tidak reliabel (buruk) Nilai Cronbach’s aplha > 0,600 berarti reliabel (baik) Semakin mendekati angka 1,00 berarti semakin baik tingkat reliabilitasnya. Tabel 4.3.1 Hasil Uji Reabilitas Hasil Nilai No
Keputusan Cronbach’s Alpha
1
Batas
Variabel
Kualitas Produk
Minimum
0.797
0.600
Reliabel
0.706
0.600
Reliabel
Keputusan 2
Pembelian
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS versi 20. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas pada tabel 4.3.1 dapat dilihat bahwa kedua variabel memiliki nilai Cronbach alpha yang lebih dari batas maksimum 0,600. Dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian untuk kedua variabel dinyatakan reliabel yang artinya bahwa secara keseluruhan instrumen tersebut layak digunakan. 4.4 Uji Normalitas Statistik Kolmogorov Smirnov Uji Normalitas yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan statistik One Sample Kolmogorov Smirnov dari SPSS versi 20 untuk memastikan kembali data yang sudah ada berdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai asymp pada hasil perhitungan SPSS dibadingkan dengan nilai signifikansi 0,05.
62
Kriteria Keputusan : Nilai probabilitas < 0,05 berarti distribusi data tidak normal Nilai probablitas > 0,05 berarti distribusi data normal. Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov
X_Kualitas_Produk Y_Keputusan_Pembelian N
99
99
326.112
202.055
Parametersa,b Deviation 315.457
261.618
Most
Absolute
.199
.091
Extreme
Positive
.199
.076
Differences
Negative
-.168
-.091
Kolmogorov-Smirnov Z
1.973
.903
Asymp. Sig. (2-tailed)
.450
.386
Mean Normal
Std.
Sumber : Hasil Olahan SPSS Dari data hasil di atas dapat dilihat pada nilai probabilitas pada asymp. sig di tabel menunjukkan bahwa pada variabel kualitas produk adalah 0,450 lebih besar dari 0,05 dan variabel keputusan pembelian sebesar 0,386 lebih besar pula dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kedua variabel secara uji parametrik statistik One Sample Kolmogorov Smirnov dinyatakan berdistribusi normal. 4.5 Profil Responden Dari 99 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pengkategorian terhadap jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan per bulan, dan jumlah kunjungan. Data yang diproses dengan valid sebesar 99 yang berarti tidak ada
63
data yang tidak diproses ((missing = 0). Hasil pengisian kuesioner oleh konsumen Pizza Hut Matraman, Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 4.5.1 Profil respo responden menurut jenis kelamin Tabel 4.5.1 Respoden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Pria
29
Wanita
70
Total
99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Jumlah Pria 29 Wanita 70
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner Gambar 4.5.1 Histogram Responden Menurut Jenis Kelamin Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respoden terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang sedangkan untuk laki-laki laki hanya 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakkan konsumen yang ditemui peneliti kebanyakkan berjenis kelamin wanita.
64
4.5.2 Profil responden menurut usia u Tabel 4.5.2 Responden Menurut Usia Usia
Frekuensi
< 21 tahun
25
21 - 30 tahun
48
31-40 tahun
10
> 40 tahun
16
Total
99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Usia > 40 tahun 16 31-40 40 tahun 10
< 21 tahun 25
21 - 30 tahun 48%
Gambar 4.5.2 Responden Menurut Usia Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner Perbedaan usia responden dapat menunjukkan perilaku responden dalam membeli suatu produk. Dapat diketahui bahwa dari data yang diperoleh responden terbanyak yang ditemui adalah yang berusia 21 -30 tahun sebanyak 48 orang. Diikuti oleh responden dengan usia kurang dari da 21 tahun sebanyak 25 orang. Usia di atas 40
65
tahun ahun sebanyak 16 orang dan yang terendah adalah usia 31 – 40 tahun yaitu aitu terdapat 10 orang orang.. Hasil ini menunjukkan bahwa responden yang berpotensi di dalam membeli di Pizza Hut Matraman Jakarta Ja adalah konsumen produk yang berusia 21 sampai 30 tahun. 4.5.3 Profil responden menurut pekerjaan p Tabel 4.5.3 Responden Menurut Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Mahasiswa/Pelajar
33
Karyawan
50
Wiraswasta
12
Ibu Rumah Tangga
4
Total
99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner Ibu Rumah Tangga 4
Pekerjaan
Wiraswasta 12
Mahasiswa/ Pelajar 333
Karyawan 50
Gambar 4.5.3 Responden menurut Pekerjaan Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner Selain usia , kategori pekerjaan juga dapat mengukur potensi konsumen. Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa
66
kebanyakkan pekerjaan responden nden adalah karyawan sebanyak 50 orang. Disusul Mahasiswa/Pelajar Mahasiswa/Pelajar sebanyak 33 orang. Wiraswasta sebanyak 12 orang dan Ibu Ibu rumah tangga sebanyak 4 orang. orang Kebanyakkan dari responden adalah konsumen yang bekerja sebagai karyawan perusahaan. 4.5.4 Profil responden menurut pendapatan p Tabel 4.55.4 Responden Menurut Pendapatan Per Bulan Pendapatan/bulan
Frekuensi
< Rp 1.000.000
18
Rp 1.000.000 – Rp. 5.000.000
67
> Rp 5.000.000
14
Total
99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner > Rp 5.000.000 14
Pendapatan Per-Bulan
< Rp 1.000.000 19
Rp 1.000.000 Rp. 5.000.000 67
Gambar 4.5.4 Responden Menurut Pendapatan Per Bulan Sumb : Hasil Olahan Data Kuesioner Sumber Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sebanyak 67 orang memiliki pendapatan sebesar
67
Rp. 1.000.000 sampai Rp. 5.000.000. Sementara 18 orang m memiliki pendapatan sebesar di bawah Rp. 1.000.000 dan sebanyak 14 orang yang memiliki pendapatan per bulan lebih dari Rp. 5.000.000. Dari hasil yang diperoleh mayoritas responden yang membeli produk adalah yang memiliki
penghasilan Rp. 1.000.000 sampai Rp Rp.
5.000.000 per bulan. 4.5.5 Profil responden esponden menurut jumlah kunjungan Tabel 4.5.5 4.5 Responden Menurut Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan
Frekuensi
1 kali
21
2 kali
23
> 3 kali
55
Total
99
Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
Jumlah Kunjungan 1 kali 21 > 3 kali 55
2 kali 23
Gambar 4.5.5 Responden Menurut Jumlah Kunjungan Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner
68
Dari tabel 4.2.5 di atas dapat diperoleh informasi mengenai jumlah kunjungan respoden yang pernah membeli produk di Pizza Hut Matraman Jakarta. Hasil data terbanyak terdapat pada jumlah kunjungan lebih dari 3 kali sebanyak 55 orang. Kemudian yang baru 2 kali kunjungan sebanyak 23 orang dan yang baru pertama kali sebanyak 21 orang Hal ini dapat dikatakan bahwa konsumen yang pernah mengunjungi Pizza Hut Matraman Jakarta kebanyakkan yang sudah lebih dari 3 kali kunjungan. 4.6 Hasil Analisis Deskriptif 4.6.1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk Berikut ini adalah hasil kuesioner yang berisi tanggapan konsumen terhadap variabel kualitas produk di Pizza Hut Matraman, yang terdiri atas 8 indikator pertanyaan pada dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut: 1. Tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya Tabel 4.6.1 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Produk Menjalankan Fungsi Utamanya
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Kurang Setuju
7
7.1
7.1
7.1
Setuju
78
78.8
78.8
85.9
Sangat Setuju
14
14.1
14.1
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
69
Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya akan produk yang disediakan oleh perusahaan di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 7 orang atau 7,1% memilih kurang setuju, 78 responden atau 78,8% memilih setuju, dan 14 responden atau 14,1% memilih sangat setuju. 2. Tanggapan konsumen atas fungsi dan manfaat tambahan produk Tabel 4.6.2 Tanggapan Konsumen Atas Fungsi Dan Manfaat Tambahan Produk
Frequency
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Percent
Kurang Setuju
28
28.3
28.3
28.3
Setuju
50
50.5
50.5
78.8
Sangat Setuju
21
21.2
21.2
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas fungsi dan manfaat tambahan produk dari perusahaan, dapat dilihat bahwa sebanyak 28 responden atau 28,3% memilih kurang setuju, 50 atau 50,5 % memilih setuju dan 21 atau 21,2% responden memilih sangat setuju. 3. Tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu Tabel 4.6.3 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Produk Menjalankan Fungsi Dalam Periode Dan Kondisi Tertentu
70
Frequency
Valid
Tidak Setuju
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Percent
3
3.0
3.0
3.0
Setuju
71
71.7
71.7
74.7
Sangat Setuju
25
25.3
25.3
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan produk menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu adalah sebanyak 3 responden atau 3,0% memilih tidak setuju, 71 responden atau 71,7 memilih setuju, 25 atau 25,3% memilih sangat setuju. 4. Tanggapan konsumen atas tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan Tabel 4.6.4 Tanggapan Konsumen Atas Tingkat Kesesuaian Antara Karakteristik Desain Produk Dengan Karakteristik Kualitas Standar Yang Telah Ditetapkan
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Tidak Setuju
7
7.1
7.1
7.1
Kurang Setuju
3
3.0
3.0
10.1
Setuju
68
68.7
68.7
78.8
Sangat Setuju
21
21.2
21.2
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah
71
ditetapkan adalah sebanyak 7 responden atau 7,1 % memilih tidak setuju, 3 responden atau 10,1% memilih kurang setuju, 68 responden atau 68,7% memilih setuju dan 21 responden atau 21,2% memilih sangat setuju. 5. Tanggapan konsumen atas ukuran daya tahan atau masa pakai barang Tabel 4.6.5 Tanggapan Konsumen Atas Ukuran Daya Tahan Atau Masa Pakai Barang
Frequency
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Percent
Kurang Setuju
13
13.1
13.1
13.1
Setuju
73
73.7
73.7
86.9
Sangat Setuju
13
13.1
13.1
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas ukuran daya tahan atau masa pakai barang di atas, dapat dilihat bahwa 13 atau 13,1% responden memilih kurang setuju, 73 responden atau 73,7 memilih setuju, dan 13 atau 13,1% memilih sangat setuju. 6. Tanggapan konsumen atas kemampuan memberikan pelayanan terhadap produk Tabel 4.6.6 Tanggapan Konsumen Atas Kemampuan Memberikan Pelayanan Terhadap Produk
72 Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Kurang Setuju
6
6.1
6.1
6.1
Setuju
58
58.6
58.6
64.6
Setuju
35
35.4
35.4
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sangat
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terhadap produk adalah sebanyak 6 atau 6,1% memilih kurang setuju 58 responden atau 58,6% memilih setuju dan 35 responden atau 35,4% memilih sangat setuju. 7. Tanggapan konsumen atas tampilan menarik dari produk Tabel 4.6.7 Tanggapan konsemen atas tampilan menarik dari produk
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
4
4.0
4.0
4.0
Setuju
8
8.1
8.1
12.1
Setuju
66
66.7
66.7
78.8
Setuju
21
21.2
21.2
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang
Sangat
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen tentang tampilan menarik dari produk yang disediakan oleh perusahaan adalah sebanyak 4 responden atau 4,0% memilih tidak setuju, 8 responden atau 8,1 memilih kurang setuju, 66 responden atau 66,7% memilih setuju dan 21 responden atau 21,2% memilih sangat setuju.
73
8. Tanggapan konsumen atas keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen Tabel 4.6.8 Tanggapan Konsumen Atas Keseluruhan Kualitas Yang Diterima Dan Dirasakan Oleh Konsumen
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
3
3.0
3.0
3.0
Setuju
12
12.1
12.1
15.2
Setuju
67
67.7
67.7
82.8
Sangat Setuju
17
17.2
17.2
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen dai perusahaan adalah sebanyak 3 responden atau 3% memilih tidak setuju, sebanyak 12 responden atau 12,1% memilih kurang setuju, 67 responden atau 67,7% memilih setuju dan 17 responden atau 17,2% memilih sangat setuju. 4.6.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Berikut ini adalah hasil kuesioner yang berisi tanggapan konsumen terhadap variabel keputusan pembelian di Pizza Hut Matraman, yang terdiri atas 5 indikator pertanyaan pada dimensi proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut: 1. Tanggapan konsumen atas pengenalan kebutuhan Tabel 4.6.9 Tanggapan Konsumen Atas Pengenalan Kebutuhan
74
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
6
6.1
6.1
6.1
Setuju
6
6.1
6.1
12.1
Setuju
62
62.6
62.6
74.7
Setuju
25
25.3
25.3
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang
Sangat
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan konsumen atas pengenalan kebutuhan dari konsumen pada tabel di atas adalah sebanyak 6 responden atau 6,1% memilih tidak setuju, 6 responden atau 6,1 % memilih kurang setuju, 62 responden atau 62,6% memilih setuju, dan 25 responden atau 25,3% memilih sangat setuju. 2. Tanggapan konsumen atas pencarian informasi tentang produk yang ingin dibeli Tabel 4.7.0 Tanggapan Konsumen Atas Pencarian Informasi Tentang Produk Yang Ingin Dibeli
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
7
7.1
7.1
7.1
Setuju
12
12.1
12.1
19.2
Setuju
53
53.5
53.5
72.7
Setuju
27
27.3
27.3
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang
Sangat
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
75
Dari hasil penilaian tanggapan konsumen atas keperluan konsumen di dalam pencarian informasi tentang produk yang ingin dibeli konsumen adalah sebanyak 7 atau 7,1% memilih tidak setuju, 12 responden atau 12,1% memilih kurang setuju, 53 responden atau 53,5% memilih setuju dan 27 responden atau 27,3% memilih sangat setuju. 3. Tanggapan konsumen atas evaluasi produk Tabel 4.7.1 Tanggapan konsumen atas evaluasi produk
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
12
12.1
12.1
12.1
2
2.0
2.0
14.1
Setuju
59
59.6
59.6
73.7
Sangat Setuju
26
26.3
26.3
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang Setuju
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Dari hasil penilaian tanggapan konsumen atas evaluasi produk yang akan dipilih oleh konsumen menghasilkan bahwa 12 responden atau 12,1% menyatakan tidak setuju, 2 % responden memilih kurang setuju, 59 responden atau 59,6% memilih setuju dan 26 responden atau 26,3% memilih sangat setuju. 4. Tanggapan konsumen atas keputusan pembelian
76
Tabel 4.7.2 Tanggapan konsumen atas keputusan pembelian
Frequency Valid
Tidak Setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
9
9.1
9.1
9.1
Setuju
8
8.1
8.1
17.2
Setuju
57
57.6
57.6
74.7
Setuju
25
25.3
25.3
100.0
Total
99
100.0
100.0
Kurang
Sangat
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penelitian tanggapan konsumen atas keputusan pembelian mengenai produk perusahaan adalah sebanyak 9 responden atau 9,1% memilih tidak setuju, 8 responden atau 8,1% memilih kurang setuju, 57 responden atau 57,6% memilih setuju dan 25 responden atau 25,3% memilih sangat setuju. 5. Tanggapan konsumen atas perilaku setelah melakukan pembelian Tabel 4.7.3 Tanggapan konsumen atas perilaku setelah melakukan pembelian
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Kurang Setuju
2
2.0
2.0
5.1
Setuju
77
77.8
77.8
82.8
Sangat Setuju
17
17.2
17.2
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Hasil penilaian tanggapan responden atas perilaku kepuasan setelah melakukan pembelian adalah sebanyak 3% responden memilih tidak setuju, 2% memilih kurang setuju, 77 responden atau 77,8% memilih setuju dan 17 responden atau 17,2% memilih sangat setuju.
77
4.6.3 Hasil Analisa Kualitas Produk di Pizza Hut Matraman, Jakarta Hal-hal yang akan dianalisis adalah bagaimana penilaian para responden terhadap kualitas produk yang ada di Pizza Hut Matraman, Jakarta berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah oleh alat bantu SPSS versi 20.00. Dan berikut ini adalah hasil dari keseluruhan kedelapan dimensi yang dipakai pada pertanyaan kuesioner di bawah ini: Tabel 4.7.4 Statistik Deksriptif Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas Produk di Pizza Hut Matraman, Jakarta
N
Minimum
Maximum
Mean
99
3.00
5.00
4.07
99
3.00
5.00
3.92
99
2.00
5.00
4.19
99
2.00
5.00
4.04
99
3.00
5.00
4.00
99
3.00
5.00
4.29
99
2.00
5.00
4.05
99
2.00
5.00
4.02
Kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya Fungsi dan manfaat tambahan produk Kemampuan produk menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu Tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan Ukuran daya tahan atau masa pakai barang Kemampuan memberikan pelayanan terhadap produk Tampilan menarik dari produk Keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen Valid N (listwise)
99
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Dari hasil tabel statistik deskriptif di atas, dalam rata-rata penilaian responden terhadap kualitas produk di Pizza Hut Matraman, Jakarta menunjukkan bahwa
78
sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap kualitas produk di dalam kemampuan memberikan pelayanan artinya responden menilai bahwa Pizza Hut Cabang Matraman telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan para pelanggan, baik itu pelayanan penyajian makanan, pelayanan dalam memesan makanan, memberikan informasi sampai pada pelayanan pembayaran. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing ke delapan dimensi dari kualitas produk: a. Kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator kemampuan produk menjalankan fungsi utamanya diperoleh rata-rata 4,07 dari total responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori setuju adanya kemampuan Pizza Hut Matraman, Jakarta di dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai restoran yang dapat menyediakan berbagai rasa makanan dan minuman yang diinginkan oleh konsumen. b. Fungsi dan manfaat tambahan produk Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator fungsi dan manfaat tambahan produk diperoleh rata-rata 3,92 dari total responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori kurang setuju terhadap kemampuan perusahaan di dalam menerapkan fungsi dan manfaat tambahan dari produk yang disediakan seperti kenyamanan ruangan yang disediakan masih terbilang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa Pizza Hut Matraman, Jakarta masih kurang di dalam penyediaan ruangan dan fasilitas yang bersih dan membuat para konsumen nyaman.
79
c. Kemampuan produk menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator kemampuan produk di perusahaan dalam menjalankan fungsi dalam periode dan kondisi tertentu, diperoleh rata-rata 4,19 dari total responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori setuju terhadap kemampuan produk di dalam menjalankan fungsinya pada periode dan kondisi tertentu. Hal ini Pizza Hut Matraman, Jakarta berhasil di dalam menyediakan produk makanan dan minumannya dalam keadaan segar atau fresh. d. Tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan Dari hasil olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, diperoleh nilai rata-rata 4,04 dari total responden 99 orang. Hasil bobot tersebut tergolong kategori setuju terhadap tingkat kesesuaian antara karakteristik desain produk pada gambar yang diperlihatkan dengan penyajian kualitas standar produk makanan dan minuman yang telah disajikan oleh Pizza Hut Matraman, Jakarta. Pizza Hut Matraman, Jakarta mampu untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan persepsi konsumen. e. Ukuran daya tahan atau masa pakai barang Dari hasil tabel olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator ukuran daya tahan atau masa pakai barang diperoleh nilai rata-rata 4,00 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong dalam kategori setuju
80
terhadap ukuran daya tahan atau masa pakai barang yang ada di Pizza Hut Matraman, Jakarta. Dalam hal ini, produk makanan dan minuman yang disediakan oleh Pizza Hut Matraman, Jakarta mempunyai nilai ekonomis yang dapat dikonsumsi lebih dari satu kali penggunaan produk. f. Kemampuan memberikan pelayanan terhadap produk Dari hasil tabel olahan kuesioner di atas, pada bobot indikator kemampuan perusahaan di dalam memberikan pelayanan terhadap produk diperolah nilai rata-rata 4,29 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju terhadap kemampuan Pizza Hut Matraman, Jakarta di dalam memberikan pelayanan yang cepat tanggap dan ramah terhadap produk. g. Tampilan menarik dari produk Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator tampilan menarik dari produk diperoleh nilai rata-rata 4,05 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam ketagori setuju terhadap tampilan yang menarik dari produk. Pizza Hut Matraman Jakarta telah mampu untuk memberikan tampilan yang bagus dan menarik dari makanan dan minuman yang disediakan. h. Keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen diperoleh nilai rata-rata 4,02 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa responden yakin terhadap
81
keseluruhan kualitas yang diterima dan dirasakannya dari restoran Pizza Hut Matraman, Jakarta. 4.6.4 Hasil Analisa Keputusan Pembelian di Pizza Hut Matraman, Jakarta Hal-hal yang akan dianalisis adalah bagaimana penilaian para responden terhadap proses keputusan pembelian yang ada di Pizza Hut Matraman, Jakarta berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah oleh alat bantu SPSS versi 20.00. Dan berikut adalah hasil dari keseluruhan kelima dimensi proses keputusan pembelian yang dipakai pada pertanyaan kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 4.7.5 Statistik Deksriptif Tanggapan Konsumen Terhadap Proses Keputusan Pembelian N
Minimum
Maximum
Mean
99
2.00
5.00
4.07
99
2.00
5.00
4.01
99
2.00
5.00
4.00
99
2.00
5.00
3.98
pembelian
99
2.00
5.00
4.09
Valid N (listwise)
99
Menemukan kebutuhan yang harus dipenuhi Mencari informasi tentang produk yang ingin dibeli Mengevaluasi produk dan membandingkan produk mana yang akan dipilih Membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu pembelian serta cara pembayaran Perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner
82
Dari hasil tabel statistik deskriptif di atas, dalam rata-rata penilaian responden terhadap keputusan pembelian di Pizza Hut Matraman, Jakarta dapat diambil kesimpulan bahwa skor tertinggi terdapat pada aspek perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian. Sedangkan untuk skor terendah terdapat pada aspek dalam membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu serta cara pembayaran. Secara keseluruhan indikator pertanyaan pada kuesioner terjawab pada ukuran skala likert berada pada tanggapan antara kurang setuju dan tanggapan setuju. Berikut adalah penjelasan dari setiap indikator pertanyaan dari kuesioner yang telah disebarkan: a. Menemukan kebutuhan yang harus dipenuhi Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di dalam menemukan kebutuhan yang harus dipenuhi diperoleh nilai rata-rata 4,07 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden atau konsumen sudah setuju bahwa mereka menyadari akan pengenalan kebutuhan yang harus mereka penuhi terhadap produk yang ada pada restoran Pizza Hut Matraman, Jakarta. b. Mencari informasi tentang produk yang ingin dibeli Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di dalam mencari informasi tentang produk yang ingin dibeli diperoleh nilai rata-rata 4,01 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa responden setuju di dalam keperluannya untuk mencari informasi mengenai segala
83
informasi tentang produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut Matraman, Jakarta. c. Mengevaluasi produk dan membandingkan produk mana yang akan dipilih Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di dalam melakukan evaluasi dan membandingkan produk mana yang akan dipilih, diperoleh nilai rata-rata 4,00 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa konsumen merasa perlu di dalam mencari segala informasi tentang produk dan alternatif produk lainnya serta melakukan perbandingan melalui sumber informasi yang didapat dari teman, keluarga atau website. Dalam tahap ini sangat baik bagi perusahaan untuk mengetahui diferensiasi produk yang ada pada pesaing-pesaingnya yang dievaluasi oleh konsumen yang dapat dijadikan strategi. d. Membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu pembelian serta cara pembayaran Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator konsumen di dalam membuat keputusan mengenai merek produk yang dibeli, waktu pembelian serta cara pembayaran yang akan dilakukan oleh konsumen, diperoleh nilai rata-rata 3,98 dari total 99 orang responden. Hasil bobot tersebut tergolong masuk ke dalam kategori kurang setuju. Hal ini menyatakan bahwa responden kurang setuju di dalam keputusan pembelian yang mempertimbangkan merek produk, waktu pembelian dan cara pembayaran yang akan dilakukan di Pizza Hut Matraman, Jakarta.
84
e. Perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian Dari hasil tabel olahan kuesioner, pada bobot indikator perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan setelah melakukan pembelian diperoleh nilai rata-rata 4,09 dari total 99 orang responden. Hal ini menyatakan bahwa konsumen merasa puas setelah membeli produk makanan dan atau minuman yang ada di Pizza Hut Matramanm Jakarta dan bersedia untuk merekomendasikan orang lain untuk membelinya. Hal ini pihak restoran harus selalu menjaga hubungan dengan konsumennya, agar pelayanan atas kualitas produk yang disediakan perusahaan dapat bergerak secara konsisten yang memungkinkan adanya perilaku konsumen yang loyal dengan melakukan pembelian ulang, peningkatan pembelian, serta mendapatkan konsumen baru. 4.7 Analisis Regresi Linier Sederhana 4.7.1 Uji Korelasi Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik asosiasi antara dua variabel. Hal ini menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel. Berikut ini adalah hasil nilai koefisien korelasi menggunakan Pearson Product Moment dengan pengubahan data dari ordinal menjadi interval dan tabel penentuan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasinya, sebagai berikut:
85
Tabel 4.7.6 Nilai Koefisien Korelasi
Variabel
R
R²
Nilai Sig
Kualitas Produk
0,80
0,640
0,000
Keterangan Sangat Kuat/Signifikan
Sumber : Hasil Olah Data SPSS Tabel 4.7.7 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,1999
Sangat Rendah
0,20 – 0,3999
Rendah
0,40 – 0,5999
Sedang
0,60 -0,7999
Kuat
0,80 -1,0000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010 : 250) Berdasarkan hasil perhitungan statistik regresi dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20, diperoleh nilai R adalah 0,80. Artinya korelasi antara variabel kualitas produk dengan keputusan pembelian terjadi hubungan yang sangat kuat karena mendekati nilai 1 sesuai dengan tabel 4.7.7. Pada angka R square (R²) menunjukkan nilai koefisien determinasi 0,640 atau 64% artinya sumbangan pengaruh variabel kualitas produk dengan variabel keputusan pembelian sebesar 64 %, sedangkan sisanya sebanyak 36 % dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain dari kualitas produk.
4.7.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan dari pengaruh
variabel
kualitas
produk
terhadap
keputusan
pembelian.
86
Berdasarkan olah statistik, diperoleh ringkasan output hasil perhitungannya sebagai berikut: Tabel 4.7.8 Nilai Koefisien Regresi Koefisien Variabel
Regresi
Konstanta
4,732
Kualitas Produk
0,744
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS Dari tabel di atas dapat dilihat persamaan regresinya menjadi, sebagai berikut: Y’ = 4,732 + 0,744 x Dari persamaan model regresi di atas maka dapat dilihat variabel bebas memiliki nilai koefisien positif, artinya ketika terjadi peningkatan terhadap variabel bebas maka nilai variabel teriktanya akan ikut meningkat sebesar nilai koefisiennya. Persamaan regresi ini fungsinya untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel dan memprediksi nilai variabel dependen. Apabila
variabel
independen
mengalami
kenaikan
atau
penurunan.
Interpretasi model regresi ini dapat terbilang: Apabila kualitas produk mempunyai nilai 0, maka nilai keputusan pembelian memiliki nilai 4,732 yang artinya variabel keputusan pembelian tetap mempunyai nilai meskipun variabel kualitas produk tidak memiliki nilai.
4.8 Uji Hipotesis dengan Uji Statistik t Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual di dalam menerangkan variasi variabel dependen.
87
Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table. Untuk jumlah sampel 99 responden maka nilai t tabel untuk signifikansi satu arah (one-tailed) 5 % dengan nilai df-2 = 99-2 = 97 adalah 1,67. Untuk pedoman kriteria keputusan sebagai berikut : Nilai t hitung > t tabel = Ha diterima, Ho ditolak Nilai t hitung < t table = Ha ditolak, Ho diterima Atau juga dapat dilihat dari nilai Sig. Jika nilai Sig < 0,05 = Ha diterima, Ho ditolak Jika nilai Sig > 0,05 = Ha ditolak, Ho diterima Tabel 4.8.1 Nilai Uji t t Variabel
t tabel
Keterangan
1,67
Signifikan
hitung Kualitas Produk
3,976
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS Berdasarkan hasil SPSS versi 20, dapat dilihat bahwa hasil nilai t adalah 3,976 lebih besar dibanding nilai t tabel (1,67) , maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Dari uji hipotesis dengan uji-t diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
88
Daerah Ho ditolak karena t hitung (3,976) > 1,67
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penerimaan Ha
0
1,67
3,976
Gambar 4.8.2 Penentuan Daerah Penerimaan Ha pada Uji t Satu Arah Sumber : Penulis, 2013 4.9 Pembahasan Implikasi Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS, mengenai kualitas produk di Pizza Hut Matraman Jakarta, telah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan hasil korelasi sebesar 0,80 dan dengan koefisien determinasi sebesar 0,640 atau 64 %. Dari analisis regresi diperoleh keofisien regresi sebesar 0,744 yang berarti setiap perubahan keputusan pembelian akan diikuti dengan peningkatan kualitas produk sebesar 0,744. . Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masingmasing variabel penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai kualitas produk yang sesuai terutama sekali pada indikator pelayanan produk dalam menjalankan fungsinya, dengan tingkat keinginan konsumen akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut.
89
Hasil ini menjelaskan bahwa hasil pengalaman konsumen dalam memakai produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk tersebut. Apabila produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif teradap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk membeli produk tersebut. Pada
umumnya
memperhitungkan
konsumen
kualitas
yang
dalam dapat
membelanjakan
diperoleh
dari
uangnya
uang
yang
akan akan
dikeluarkannya. Dengan demikian maka konsumen akan mempertimbangkan kualitas produk sebagai pertukaran pengorbanan uang yang digunakan konsumen untuk membeli sebuah produk makanan atau minuman pada Pizza Hut Cabang Matraman. Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa dinilai produk Pizza Hut Cabang Matraman oleh konsumen memiliki kemampuan untuk mempertahankan kualitas produknya. Dari kondisi tersebut selanjutnya, diperoleh adanya keputusan pembelian yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen.