Makalah Ketua MGB pada Pertemuan MGB/DGB 7 PT BHMN, 27-28 Oktober 2008 Disampaikan pada Pertemuan MGB/DGB 7 PT BHMN, 27-28 Oktober 2008, di Institut Pertanian Bogor
New Page 1
Teknologi dan Peningkatan Kesejahteraan Bangsa[1] Oleh: Harijono A. Tjokronegoro[2] Â Ringkasan Kesejahteraan suatu bangsa tidak cukup dipenuhi semata oleh kekayaan material yang diproduksi oleh teknologi yang dikuasainya. Untuk memenuhi kesejahteraannya dibutuhkan keseimbangan pada unsur-unsur pluralitas hakiki manusia sebagai insan sosial. Namun demikian, kontribusi teknologi pada kemajuan budaya bangsa telah dicatat oleh manusia bahkan sejak jaman pra-sejarah. Pada abad 21 ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan konvergensi pada sejumlah teknologi fundamental. Kontribusi berbagai produk teknologi fundamental tersebut, maupun kombinasinya, disamping telah menjadikan milestone berbagai kemajuan terpenuhinya unsur-unsur penting yang dibutuhkan untuk kesejahteraan kehidupan, telah pula dan akan terus menghasilkan berbagai dampak yang saling mempengaruhi secara berantai satu terhadap yang lainnya. Yang harus menjadi perhatian berbagai pihak adalah menjaga agar setiap kemajuan yang dapat dicapai dalam ilmu pengetahuan serta teknologi di atas tidak mereduksi nilai-nilai humanism di muka bumi, yang mengancam kelangsungan kehidupan damai serta cita-cita kesejahteraan itu sendiri. Menghadapi berbagai tuntutan pada kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi di atas, ITB telah menetapkan visi maupun misinya. Di dalam misinya, ITB mengundang kerjasama untuk berbagi peran dengan berbagai kekuatan bangsa guna menghadapi tantangan mewujudkan cita-cita kesejahteraan bangsa Indonesa. Sebagai perguruan tinggi yang memperoleh kepercayaan yang sangat tinggi dari masyarakat, keberadaan PT BHMN pada saat ini telah merupakan faktor kritis kekuatan bangsa untuk pembangunan kesejahteraan. Untuk tujuan tersebut, Majelis/Dewan Guru Besar dari PT BHMN mempunyai kewajiban serta tanggung jawabnya. Majelis/Dewan Guru Besar menghimpun para pemimpin akademik yang posisinya sangat penting dalam memberdayakan semua potensi akademik pada lingkungannya masing-masing, guna melaksanakan misi mewujudkan visi perguruan tinggi masing-masing untuk cita-cita kesejahteraan bangsa Indonesia. IÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pendahuluan http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Kemakmuran dan Kesejahteraan M. Sahari Besari, dalam bukunya, menyatakan[3]: Berutang tak akan menciptakan kemakmuran; Menjadwalkan utang tak akan membangkitkan kemakmuran; Menghapuskan utang (sekalipun) tak akan menumbuhkan kekayaan untuk diperolehnya kemakmuran; Namun jelas, bahwa kemakmuran material hanya dapat diperoleh dari kekayaan; Sementara itu (postulat), kekayaan hanya dapat diperoleh dengan melalui penciptaan material. Selanjutnya dikatakan: Kekayaan hanya timbul dari proses nilai tambah yang berhasil - suatu proses nilai tambah yang diperoleh melalui teknologi, yaitu berbagai bentuk instrumen yang diperlukan untuk berlangsungnya dengan berhasil proses nilai tambah, atau rekayasa inovatif, untuk terciptanya berbagai material pembangun kemakmuran masyarakat. Dari uraian tersebut, setidaknya telah dapat diperoleh rujukan bentuk hubungan antara teknologi dan kemakmuran, yaitu melalui proses penciptaan nilai tambah yang berujung pada penciptaan material. Terdapat berbagai definisi tentang “kesejahteraan”, masing-masing dengan sudut pandangnya yang berbeda. Terdapat pula berbagai pandangan yang menyamakan maupun yang membedakan antara “kesejahteraan”, “hidup sejahtera”, “kemakmuran”, dan “hidup makmur”. Dengan demikian pula, bergantung pada sudut pandangnya, banyak unsur dapat berpengaruh pada “kesejahteraan” seseorang atau bangsa. Menurut kamus bahasa Indonesia[4], sejahtera (kata sifat) diartikan sebagai: aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dsb.). Sedangkan kesejahteraan (kata benda) diartikan sebagai: keamanan dan keselamatan (kesenangan hidup, dsb.); kemakmuran. Sementara makmur (kata sifat) diartikan sebagai: serba cukup (mewah, tidak kekurangan). Sedangkan kemakmuran (kata benda) diartikan sebagai: keadaan makmur (serba cukup, sejahtera dsb.). Sementara itu, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, baik makmur dan kemakmuran maupun sejahtera dan kesejahteraan, diterjemahkan ke dalam bahasa inggris secara terbatas sebagai[5]: (1) welfare (well-being: somebody’s state or condition with respect to wether he or she is wealthy, safe, happy or prospering), (2) prosperous (financially successful) dan prosperity, yang kadang-kadang saling dipertukarkan dengan (3) wealth dan wealthy (an abundance of valuable material possessions or resources; the state of being rich), yang maknanya (sekurang-kurangnya untuk dua yang terakhir) tidak lebih dari kekayaan pada material. Sementara dari sudut pandang filosofis, manusia dikatakan dalam keadaan sejahtera (memperoleh kesejahteraannya) bila unsur-unsur pluralitas hakikinya sebagai insan sosial, mendapatkan kesetimbangan pada hakikat kebutuhannya, dalam hal ini adalah kebutuhan jasmani (material) dan rokhani (non-material)[6]. Lebih lanjut, secara filosofis pula, sejahtera lebih fundamental dibandingkan dengan makmur, dimana kemakmuran lebih bermakna hanya pada terpenuhinya yang menjadi objek material (jasmani). Namun demikian, sekurang-kurangnya dari aspek pemenuhan kebutuhan material, sejahtera dapat diartikan pula sebagai kondisi makmur. Dari pemahaman atas beberapa pengertian yang diperoleh di atas, terdapat dua kata kunci makna sejahtera dan kesejahteraan, yaitu kecukupan dan keamanan (memperoleh rasa aman). Makna dari kedua kata kunci tersebut adalah kecukupan atas berbagai kebutuhan untuk menikmati kehidupan bersosial tanpa kurang suatu apa, di mana terlibat unsur-unsur hakiki manusia, yaitu jasmaniah maupun rokhaniah, serta keamanan terhadap berbagai bentuk ancaman, baik atas gangguan (ketidaknyamanan) sosial (termasuk unsur gangguan karya manusia) maupun gangguan alam. Pada jaman knowledge economy dewasa ini, terdapat tambahan unsur pada definisi tentang “wealth” (dalam hal ini lebih diartikan http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
sebagai “kekayaan”)[7]: new wealth is generated when individuals scale-up their personal intelligence by tapping into a global network of knowledge. Pengertian yang terakhir ini menunjukan adanya unsur lain kehidupan yang perlu ada pada makna kekayaan, sejahtera dan kesejahteraan, yaitu kecukupan pada pengetahuan, yang dapat dimasukan ke dalam kebutuhan hakiki non-material pada diri manusia pada era ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Berangkat dari postulat di atas, maka dapat dikatakan bahwa, untuk terwujudnya cita-cita kesejahteraan bangsa, dibutuhkan tersedianya berbagai (melalui penciptaan material yang berhasil) produk yang menjamin berlangsungnya kehidupan (jasmani dan rokhani) yang layak dan bermartabat di dalam perkembangan kebudayaan dunia. Dan pada gilirannya dibutuhkan berlangsungnya proses nilai tambah yang berhasil atas potensi domestiknya (kekayaan alam dan budaya bangsa sendiri). Unsur-unsur Kesejahteraan Berdasarkan pada pemahaman di atas, di dalam tulisan ini disebutkan sejumlah unsur yang dibutuhkan untuk terwujudnya rasa sejahtera atau kesejahteraan sesuai dengan makna yang telah disebutkan, yang mengandung arti kecukupan dan keamanan dalam kehidupan bersosial. Unsur-unsur tersebut tidak kurang meliputi: (1) kecukupan pangan (dan minum) yang sehat dan bergizi, (2) (jaminan memperoleh) pelayanan pendidikan sepanjang hayat, (3) (jaminan) kesehatan jasmani dan rokhani serta layanan pengobatan, (4) (terwujudnya) tempat hunian di dalam lingkungan yang sehat dan nyaman, (5) (jaminan memperoleh) lapangan pekerjaan yang berkeadilan dan bermartabat, (6) tegaknya hukum yang berkeadilan dan bermartabat, (7) (jaminan) diperolehnya kemudahan, keselamatan dan keamanan dalam bersosialisasi, serta (8) (terdapatnya) suasana kehidupan sosial yang harmonis dalam kesamaan hak dan kesederajatan. Dengan postulat yang telah disebutkan, maka, untuk menghadirkan semua unsur kebutuhan hidup sejahtera yang disebutkan, terdapat berbagai cara maupun usaha yang dapat dilakukan. Jika materi (dalam berbagai bentuknya) dipandang sebagai sesuatu yang penting yang mempengaruhinya, maka untuk kehadiran unsur-unsur kebutuhan hidup sejahtera yang disebutkan, dibutuhkan suatu proses penciptaan nilai tambah yang berhasil secara berkelanjutan. Dari postulat pula disimpulkan perlunya sarana dan prasarana, serta instrumen, yang mampu menjamin keberhasilan suatu proses nilai tambah yang kontinyu, yaitu rekayasa inovatif berkelanjutan dari berbagai asset alam di sekitar masyarakat, dan diupayakan untuk tidak membebani bumi serta alam semesta yang sudah demikian menderitanya. Dan, di dalam suasana yang sarat dengan perubahan dewasa ini, pada gilirannya diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi yang bermartabat, yang menjunjung sangat tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, guna memenuhi kebutuhan berbagai unsur kesejahteraan yang dibutuhkan. Selanjutnya, di dalam tulisan ini akan disampaikan hubungan teknologi dengan kemajuan kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, peran Intitut Teknologi Bandung (ITB), riset prioritas ITB, komitmen ITB dalam membangun bangsa, dan akhirnya tantangan perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa. IIÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Teknologi dan Kebudayaan Sumbangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah dibuktikan oleh sejarah, bahkan sejak jaman pra-sejarah. Gelombang sumbangan luar biasa yang langsung dirasakan tercatat diberikan oleh para pemikir dan inventor pada abad 18-19. Sebelum mengambil beberapa contoh milestone teknologi yang terbukti telah http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
mengubah luar biasa kebudayaan umat manusia di bumi ini, akan dicermati beberapa pengertian tentang teknologi. Terdapat empat definisi teknologi yang akan dirujuk dalam tulisan ini, yaitu[8]: (1) Technology is essentially the set of instruments which allowed for an expansion of human powers which in turn become the source of a new way of creating wealth (Bell, D., 2001), dan (2) Technology is knowledge and art that have been transformed into products, processes, services, and organizational structure (A. Hebeish, 2001). Sedangkan definisi teknologi yang lainnya adalah[9]: (3) Technology is not manna from heaven. It is a social process of human creation and innovation (Lester C. Thurow, 1996). Kemudian, M. Sahari Besari (2008) mendefinisikan teknologi sebagai[10]: (4) Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur organisasi yang pada dasarnya merupakan perangkat instrument ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas. Dari semua definisi di atas, dapat difahami bahwa secara filosofis, teknologi adalah sangat berhubungan dengan kelangsungan dari suatu proses yang menghasilkan nilai tambah serta produktivitas material, dan kemudian bertanggungjawab pada kekayaan yang dapat berujung pada kesejahteraan (wealth). Sejalan dengan makna teknologi per-definisi-definisi di atas, untuk menyebutkan beberapa diantara contoh, betapa teknologi telah berperan sangat bermakna pada kemajuan kebudayaan bangsa, adalah: Ïmesin uap (James Watt, 1736-1819) yang merupakan satu dari beberapa milestones penting terjadinya revolusi industri pada abad 18-19; Ïjalan (rel) kereta api (awal 1800-an) yang merupakan satu dari beberapa milestones revolusi sistem transportasi produk industri dan masa; Ïtelegrap (Samuel F.B. Morse, 1837) & telepon (Alexander Graham Bell bersama Thomas Watson, 1876) yang merupakan milestone amat penting pada kelahiran sistem komunikasi jarak-jauh antar budaya/bangsa; Ïtenaga dan jaringan listrik (akhir abad 19 dan awal abad 20); Ïmobil (yang dibidani kelahirannya oleh temuan internal-combustion engine – mesin satu silinder, dengan bahan bakar kerosene, oleh Ettienne Lenoir, 1822-1900) yang merupakan milestone yang lain terjadinya revolusi sarana transportasi; Ïradio (ditemukan oleh Marconi pada 1901) yang merupakan awal revolusi telekomunisi antar benua; Ïpesawat terbang (tahun 1899, oleh Wilbur Wright, 1867-1912, dan Orville Wright, 1871-1948); Ïfarmakologi dan industri kimia; Ïtelevisi (Phillo T. Farnsworth, 1927, dan Vladimir K. Zworykin, 1932); Ïelektronika & komputer (revolusi elektronika dimulai dengan ditemukannya transistor oleh Walter Houser Brattain, John Bardeen, dan William Shockley pada 1948); Ïmicrochips & microprocessor (yang merupakan booster dari kehadiran personal computer, yang juga tidak dapat dipisahkan dari kontribusi seorang Bill Gates dan Microsoft-nya pada tahun 1980-an). Dan yang terakhir, yang merupakan konvergensi berbagai lompatan karya ilmu pengetahuan baru pada 10-15 tahun terakhir ini adalah bioteknologi, teknologi informasi, nanoteknologi, dan nuroteknologi. Kehadiran teknologi-teknologi yang telah disebutkan terbukti telah menjadi milestones perubahan pada kebudayaan dan peri kehidupan umat manusia di muka bumi secara luar biasa. Beberapa diantaranya telah menjadi enabler atas lahirnya serta berkembangnya lebih pesat pengetahuan baru dalam produksi barang untuk pemenuhan kebutuhan hidup/budaya, serta untuk manajemen aset dan sumberdaya. Beberapa diantaranya telah pula secara multiple menghadirkan teknologi-teknologi baru yang lainnya, yang secara berantai berujung pada perubahan pada kehidupan yang lebih maju. Sebagai contoh, mesin uap dan listrik telah menjadikan pertumbuhan berbagai industri yang menghasilkan berbagai produk di samping menjadikan industri yang ada dan yang sedang tumbuh menjadi lebih efisien. Teknologi-teknologi tersebut telah menghasilkan perubahan-perubahan sangat mendasar pada pertumbuhan kehidupan bisnis (business life). Revolusi pada sistem transportasi (antara lain mobil, kereta api, kapal laut), selain industri, telah mendapat dukungan sangat penting dari kehadiran mesin uap, listrik, dan http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
teknologi jalan kereta di atas jalur besi paralel (rail roads). Sementara beberapa teknologi yang lainya, telah menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar pada kehidupan rumah tangga dan sosial (domestic life). Misalkan telegrap/telepon, radio, dan televisi telah menyebabkan pertumbuhan berbagai consumer goods, menghasikan berbagai perubahan gaya hidup dan lahirnya kultur/tradisi baru pada peri kehidupan sosial masyarakat pada jamannya. Beberapa dari teknologi yang disebutkan juga menyebabkan perubahan sekaligus baik pada business life maupun pada domestic life[11]. Misalkan radio telah mendorong kemajuan pada sistem transportasi jarak jauh, termasuk transportasi laut, dan juga perubahan pada kehidupan yang mengglobal. Sementara kombinasi kemajuan ilmu pengetahuan baru tentang teori aerodinamik, teori elastisitas, dan teknologi mekanika dan permesinan telah menghadirkan pesawat terbang, yang, di samping radio, juga mengawali (menjadi milestone) bersatunya kebudayaan antar benua yang terpisahkan oleh lautan yang sangat luas. Aspek dari kehadiran mesin, listrik, dan ilmu pengetahuan baru, telah pula menyentuh kemajuan pada aplikasi ilmu pengetahuan yang lainnya dari banyak bidang, misalkan teknologi elektronika dan komputer, yang sangat bermakna bagi kemajuan kebudayaan umat manusia, pada pertengahan abad 20. Sektor lain yang juga tersentuh, yang amat penting bagi kebutuhan kehidupan, adalah industri kimia dan proses untuk produk pertanian dan infrastruktur, industri produk-produk farmakologi dan obat-obatan, serta industri makanan & minumam yang menghasilkan berbagai produk untuk kebutuhan hidup dan kesehatan. Kini memasuki abad 21, dapat diidentifikasi konvergensial berbagai ilmu pengetahuan baru dan teknologi yang kemudian ada, ke dalam kelompok teknologi kunci bagi the future of knowledge economy, yang mencirikan kehidupan baru, yaitu: bioteknologi, teknologi informasi, nanoteknologi, dan yang belakangan adalah nuroteknologi, sebagaimana telah disebutkan di depan. IIIÂ Â Â Â Â Â Â Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Visi dan Misi Institut Teknologi Bandung
Konvergensi Teknologi Untuk Inovasi Ekonomi Berbasiskan Ilmu Pengetahuan Catatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada beberapa dasawarsa terakhir ini, seperti halnya telah ditunjukan oleh sejarah perkembangan budaya bangsa, akan memberikan percepatan perubahan kultur serta nilai-nilai kehidupan. Untuk itu, perlu mendapatkan perhatian oleh setiap pengambil keputusan yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi kedepan agar dampaknya terhadap penciptaan kesejahteraan sangat bermakna. Memperkuat antisipasi ke depan, Chris Westland, dalam bukunya Valuing Tehnology: The New Science of Wealth in the Knowledge Economy (2002), menyatakan bahwa saat ini kita telah ada pada revolusi industri ke-5: based on the knowledge-intensive industries of semiconductor, fiber optics, genomics, and software, bahkan dikatakan sudah memasuki era revolusi industri ke-6[12]. Jika pada era revolusi industri ke-5 diidentifikasi oleh perwujudan berbagai aspek dan produk teknologi informasi dan bioteknologi, maka pada revolusi industri berikutnya hadir keterlibatan berbagai bentuk teknologi yang baru yang jauh lebih bermakna merubah keadaan. Sebagaimana telah disebutkan, sekurang-kurangnya sejak lebih dari 10 tahun terakhir ini, dapat diberikan catatan kontribusi yang bermakna dari konvergensi berbagai kemajuan dan realisasi teknologi yang dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) teknologi kunci yang kiranya akan menentukan era revolusi knowledge-based industries berikutnya: Ïteknologi informasi (information technology: the impact of computing, microchips, and the internet on careers, communications, work, creativity and entertainment), Ïbioteknologi (biotechnology: the unlocking of DNA, life sciences, genetically modified foods, and the impact of genomics on health care, life extension, and medicine), Ïnanoteknologi (nanotechnology: the manipulation of matter at the atomic scale, producing new drugs, fuels, material, and machines), dan Ïnuroteknologi (neurotechnology: the use of devices, drugs, and material to heal, manage, and enhance mental http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
performance and function). Kombinasi dari ke-empat teknologi tersebut akan (bahkan telah) menyebabkan berbagai perubahan fundamental pada cara-cara serta nilai-nilai kehidupan umat manusia ke depan, menghasilkan berbagai produk teknologi terobosan baru secara berantai, dan memberikan arah perubahan baik pada perkembangan ilmu pengetahuan maupun tata-nilai baru ke depan yang tak terbayangkan[13]. Keempat teknologi kunci di atas merupakan enabler bagi sangat banyak kreasi dan inovasi baru untuk perkembangan ekonomi maupun sosial yang dapat menjurus pada nilai-nilai baru dari kesejahteraan ke depan, yaitu manakala kinerja manusia didukung oleh menyatunya dengan potensi lingkungan. Teknologi Informasi Di dalam bukunya, Chris Westland (2002, Professor and Head of Department for Information and Systems Management at the Hong Kong University of Science & Technology) menyebutkan bahwa: Information – the primary wealth – creating asset in the knowledge economy – obeys different economic laws than do resource-intensive physical goods[14]. Kebenaran dari pernyataan tersebut, kini dapat dilihat betapa teknologi informasi telah dan akan melahirkan berbagai virtual systems yang memanfaatkan paradigma the rich-world information for free, dan sebaliknya lebih minimum dalam tangible assets, yang mampu ”mencerdaskan” lingkungan dan hubungannya dengan hidup dan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan-kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi komputasi, telekomunikasi, microchips, photonics, dan yang lainnya, yang kemanfaatannya telah menyentuh hingga ke creative industry dan entertainment. Beberapa aspek teknologi masa depan yang bertumpu pada teknologi informasi a.l. dapat disebutkan, mulai dari aplikasi yang sangat luas dari jaringan internet kecepatan tinggi (wide & narrow scale), perdagangan, pendidikan, kesehatan hingga kemajuan pada pemanfaatan pengetahuan tentang DNA based science & technology (genomic, proteomic, ...). Kelak, setiap perangkat berbasis elektronik, apapun fungsinya, akan terkoneksi satu dengan yang lain, membangun grid systems, tanpa batasan ruang, waktu, maupun sosial, yang meningkatkan kinerja kerjasama manusia dengan lingkungannya, yang akan melahirkan perwujudan dunia yang sangat berbeda. Melalui teknologi internet serta berbagai Information Technology based media, belakangan ini ditunjukan bagaimana teknologi informasi telah berhasil dengan baik dimanfaatkan dalam kegiatan politik maupun sosial oleh para politisi dan pelaku pemerintahan[15], sekaligus menunjukan betapa besarnya pengaruh the social technology dalam membentuk budaya bangsa. Berbagai aspek teknologi informasi yang diperkirakan akan mengubah wujud kesejahteraan masa depan (top infotech 2025) dapat disebutkan[16]: Ïthe internet has become the largest global network for ideas, commerce, health care, and education; Ïfuture chips include nanotech, photonics, quantum, biotech, or DNA; Ïmore than 100 billion chips will connect every product and most people; Ïfuture computers have become wearable devices; Ïseamless wireless mobility enables communication with everyone, everywhere on the planet; Ïanywhere and always-on internet connectivity is free. Dipastikan hal demikian akan berpengaruh pada tata-nilai sosial baru yang meliputi makna kesejahteraan masa depan. Bioteknologi Biotechnology telah melahirkan berbagai new DNA based science & technology, mulai dari obat-obatan dan cara penyembuhan berbagai jenis penyakit fatal yang sangat efisien, aman dan tidak beresiko, hadirmya berbagai produk baru makanan dan minuman yang bergizi, kreasi spesis hewan dan tumbuh-tumbuhan baru yang berkualitas, kaya protein, padat gizi, tahan penyakit, hingga diketemukannya berbagai proses biologi dan kimia yang baru yang sangat efisien untuk memenuhi kebutuhan industri yang sangat bermanfaat[17]. http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Bioteknologi juga merupakan potensi yang sangat penting dalam mengatasi berbagai kendala land-based agriculture menuju beyond land agriculture, suatu persoalan yang akan hadir di masa datang. Beberapa aspek masa depan a.l. dapat disebutkan, mulai dihasilkannya macam-macam vaksin baru, terapi gene-replacement dan genetic restoration, genomic disease prevention, biocognitive augmentation, memory and personality biorestoration, hingga pengobatan pada proses penuaan. Diperkirakan aplikasi bioteknologi yang akan sangat berpengaruh pada wujud kesejahteraan masa depan (top biotech 2020) a.l.[18]: Ïgenetics vaccines; Ïgene-replacement therapy; Ïhuman-enhancement genetic testing; Ïgenomic disease prevention; Ïgenetic restoration therapy; Ïbiocognitive augmentation; Ïbioengineered organs; Ïmemory and personality biorestoration; Ïlongevity medicine. Salah satu ujung aspek sosial dari teknologi DNA-based therapy atau longevity medicine adalah, di satu sisi kematian pada proses kelahiran yang semakin sedikit, dan umur yang semakin panjang di sisi lainnya. Jika salah mengantisipasi paradigma tersebut maka akan membuahkan ”penganggguran” baik pada lapisan muda usia maupun pada para ”pensiunan”. Persoalan demikian hanyalah merupakan bagian kecil dari aspek berbagai aplikasi bioteknologi sangat luas, yang membawa perubahan-perubahan pada wujud serta nilai kesejahteraan di masa depan.
Nanoteknologi Akhir-akhir ini, tanpa dirasakan dan disadari oleh banyak kehidupan, telah hadir dihadapan kita adalah gelombang nanotechnology. Dalam hal ini, negara Indonesia telah ”dikelilingi” pelaku investasi besar-besaran pada riset, teknologi, dan aplikasi nanotechnology. Ini ditunjukan oleh nilai invesatsi yang ditanamkan oleh hampir semua negara tetangga, mulai dari Singapore, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, China, Korea, Jepang, hingga India. Dipastikan, semua negara tersebut menginginkan Indonesia sebagai pasar teknologinya (nanoelectronics, nanomedicines, nanofoods, nanomaterials, nanotextiles, ...), mengingat potensi-potensi yang terkandung pada negara kesatuan Indonesia, mulai dari jumlah penduduk yang sangat banyak hingga ke luas wilayah dan posisi geography Indonesia yang kaya potensi. Nanotechnology adalah milestone sekaligus enabler amat penting bagi tak hingga banyaknya teknologi baru masa depan, yang menyentuh mulai dari aplikasinya untuk mendapatkan energi baru, teknik pengobatan yang baru, nano-precision agriculture& farm  technology, hingga dihasilkannya teknologi untuk senjata baru. Belakangan ini, menunjukan bahwa aplikasi dan riset nanotechnology pada bidang energi, medicine, dan farmasi (obat-obatan dan kosmetika) menjadi perhatian investasi yang paling besar oleh banyak negara maju. Diyakini bahwa nanoteknologi secara langsung dapat mendukung pemenuhan unsur kebutuhan hidup yang lebih luas, di samping mendukung tingkat produktivitas industri serta kemajuan ekonomi, yang pada gilirannya akan membawa kemakmuran masing-masing bangsanya. Beberapa contoh aplikasi nanoteknologi yang akan menentukan perwujudan kesejahteraan masa depan (top nanotech 2020) dapat disebutkan[19]: Ïhydrogen-nano and solar-energy systems; Ï smart nanomaterials that self-assemble; Ïnanomimetics - product, devices, and materials that mimic nature’s ability; Ïpollution-eating nano agents that clean the environment; Ïnano-manufacturing foundries for rapid, on-demand production; Ïnanobiometrics that provide security scans; Ïmilitary nano weapons; Ïnano-enabled robots; Ïnano-enabled medical diagnostics that probe our genes and bodies; Ïnano-bio devices that heal, prevent illness, and restore capabilities.
Nuroteknologi Konvergensial ilmu pengetahuan dan teknologi penting berikutnya, yang menunjukkan pula keberadaan tuntutan sosial pada abad 21 ini kepada teknologi, adalah kehadiran kelompok teknologi yang diperkenalkan sebagai http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
neurotechnology atau cognotechnology, yaitu teknologi yang berperhatian khususnya pada pengembangan kapasitas dan kualitas neuron dan cogno sebagai objek materinya. Kemampuan manusia mengintegrasikan teknologi yang dibuatnya atas inspirasi pada kesempurnaan kerja elemen-elemen biologi (makhluk hidup) disekelilingnya (biomimetics) telah memberikan indikasi kemampuan manusia untuk menjadikan dirinya lebih dari sekedar manusia dengan lima inderanya. Eksperimental neurotechnology telah menghasilkan berbagai karya (prototipe) yang sangat menjanjikan di masa depan. Untuk menyebutkan beberapa contoh: karya teknologi yang mampu menyatu dengan jaringan neuron guna meningkatkan kinerja memory serta cognitive, brain-self repairing; ”obat” yang berkemampuan menstimulasi otak melakukan self-repairing pada cell-cell jaringan sarafnya; stem-cell therapy for restoring memory atau genomic neurotherapy; silicone nano-retinas untuk restorasi cacat penglihatan; decoding human mind yang memungkinkan integrasi jaringan saraf otak dengan komputer (nanochips implant into cerebral cortex), yang mampu mengaktifkan jaringan saraf yang sempat lumpuh, hingga berbagai aspek yang dapat dihasilkan dari brain-machine interfacing technology[20]. Sejumlah nuroteknologi yang sangat penting yang akan segera hadir pada kehidupan umat manusia (top neurotech 2020) dapat disebutkan[21]: Ïstem-cell therapy for restoring memory; Ïbrain-machine implants into the cerebral cortex to activate mobility after paralysis; Ïsilicone nano-retinas to provide sight – direct sensory awareness into the brain, bypassing the eyes; Ïage reversal on cancerous cells using neuro-pharmacology; Ïgenomic neurotherapy to reprogram disease-causing genes; Ïenabling neurons that control robotic arms and legs – human cybernetics; Ïneural engineering to rewire the brain to combat mental illness and depression.
Karya-karya Teknologi Yang Menentukan Kedepan Berbagai inovasi teknologi yang fundamental, yang akan menentukan perjalanan kehidupan serta budaya masa depan umat manusia, dapat disebutkan, a.l. meliputi bidang-bidang serta isu-isu[22]: Ïbiomimetics (mimicking nature’s mechanisms to make new products), Ïphotonics (the use of light to create new products), Ïnanobiotech (the combination of nanotech and biology), Ïtargeted genomics (the use of genetic information to make safer drugs, foods, and devices), Ïbiodetection (the use of biological information to detect risks), Ïneuro-devices (the creation of micro-machines to enhance of brain function), Ïnanoenergy (the use nanotech to create renewable fuels), Ïquantum encryption (the use of quantum computing to protect networks, products, and people). Sekedar menyebutkan satu contoh, teknologi photonics hadir untuk mengupayakan kecepatan komunikasi dan proses mendekati kecepatan cahaya. Selain mempunyai kecepatan, cahaya juga mempunyai natur parallel processing, yang memberikan potensi lompatan efisiensi serta kecepatan amat sangat tinggi. Contoh yang lainnya, teknologi quantum encryption adalah teknologi untuk keamanan kerahasiaan pada sistem/jaringan komunikasi, maupun computer-based devices & systems, dengan memanfaatkan teknologi quantum computing. Keberhasilan quantum encryption akan membuka super highways untuk berbagai sistem perpindahan informasi yang sangat cepat, tetapi juga mampu memberikan jaminan keamanan mendekati absolut pada berbagai keperluan privacy (kerahasiaan) di dalam alam keterbukaan informasi ke depan. Semua karya dari teknologi-teknologi di atas hadir sebagai upaya memenuhi berbagai kebutuhan manusia, yang terbukti telah menghasilkan berbagai unsur pemenuhan kebutuhan manusia untuk merasakan hidup sejahtera. Atas kodrat manusia dengan emosinya, maka tidak akan ada suatu cara yang dapat membendung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi hasrat hidup sejahtera dan makmur. Sebaliknya, yang memerlukan perhatian adalah bagaimana kemajuan tersebut mampu meningkatkan perataan serta keadilan kesejahteraan yang sebenarnya pada kehidupan.
Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Telah ditunjukan oleh sejarah bahwa teknologi telah menentukan masa depan kebudayaan suatu bangsa. Dalam realitasnya, kehadiran setiap teknologi bukan saja memberikan kontribusi pada perwujudan kesejahteraan yang baru, tetapi telah pula berpengaruh pada tata-nilai kehidupan sejahtera itu sendiri. Lebih dari itu, kehadiran berbagai bentuk serta produk ilmu pengetahuan dan teknologi baru, disamping telah dan akan memberikan berbagai kemudahan serta kecukupan pemenuhan kebutuhan untuk kesejahteraan, oleh karena sifatnya yang masih high exploitative terhadap aset bumi dan alam, mulai dirasakan pula berbagai dampaknya yang berantai pada kondisi alam serta lingkungan bumi dimana manusia tinggal. Dampak multiple tersebut menggiring perubahan-perubahan yang sangat nyata dan mengancam kelangsungan kehidupan di bumi[23]: Ïcarbon dioxide levels rise, Ïmercury climbs, Ïocean warm, Ïglaciers melt, Ïsea level rises, Ïsea ice thins, Ïpermafrost thaws, Ïwildfires increases, Ïlakes shrink, Ïlakes freeze up later, Ïice shelves collapse, Ïdrought linger, Ïprecipitation increases, Ïmountain stream run dry, Ïwinter loses its bites, Ïspring arrives earlier, Ïautumn comes later, Ïplants flower sooner, Ïmigration times vary, Ïhabitat changes, Ïbird nest earlier, Ïdiseases spread, Ïcoral reefs bleach, Ïsnowpacks decline, Ïexotic species invade, Ïamphibian disappear, Ïcoastlines erode, Ïcloud forestd dry, Ïtemperature spike at high latitudes. Pada gilirannya, perubahan-perubahan di atas telah pula membawa perubahan yang siginifkan pada kondisi sosial, budaya, ekonomi, serta politik antar bangsa di muka bumi. Semua di atas telah memberikan peringatan sangat serius serta menuntut perhatian luar biasa secara bersama-sama bagi para scientist, technologist, maupun politicians untuk menjaga agar semua kemajuan yang disebutkan (yang masih akan terus berlangsung) tidak justru mereduksi nilai-nilai humanism yang dapat menuju pada kehancuran tata-nilai kehidupan umat manusia di bumi.
Peran dan Tanggung Jawab Institut Teknologi Bandung Menghadapi berbagai tuntutan sehubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi sebagaimana disebutkan, ITB dihadapkan pada berbagai pilihan dalam keikutsertaannya membangun bangsa Indonesia. Sebagaimana perguruan tinggi yang lainnya di Indonesia, relatif terhadap kehidupan masyarakat dewasa ini, ITB mendapatkan kepercayaan sekaligus harapan yang sangat tinggi, sesuai dengan permasalahan yang demikian luas yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian ITB menyadari keterbatasannya, yang tidak memungkinkan untuk menjawab semua permintaan masyarakat yang datang. Atas dasar latar belakang tersebut, ITB harus berani menetapkan peran strategisnya, yang sesuai dengan potensi yang ada padanya, namun efektif menjawab sekurang-kurangnya sebagian kepentingan masyarakat untuk terciptanya cita-cita sejahtera. Menyadari posisi ITB dalam peta potensi nasional, khususnya peta perguruan tinggi di Indonesia, ITB telah menetapkan perannya[24]: menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta ilmu sosial dan kemanusiaan yang unggul dengan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu tinggi, melakukan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, serta kemaslahatan umat manusia. Dalam mengemban misinya, ITB senantiasa memegang teguh kebenaran dan keadilan, serta menegakkan azas-azas demokrasi, kebebasan dan keterbukaan, hak azasi manusia, pelestarian lingkungan hidup, serta etika kebinekaan. Dalam semua gerak kehidupan bermasyarakat, ITB menganut dan mengamalkan kemitraan dan kesederajatan.
Jabaran peran ITB di atas didasarkan pada Visi Masa Depan ITB, yaitu[25]: menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera. Untuk terwujudnya visi tersebut, ITB menetapkan Misi ITB 2000-2010: Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan tridarma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal. http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Uraian di atas menyatakan bahwa, dalam menjalankan perannya dalam pembangunan bangsa Indonesia, khususnya dalam menghadapi berbagai tuntutan yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di atas, ITB akan menjalin kerjasama dan berbagi peran dengan berbagai kekuatan bangsa, baik sesama perguruan tinggi, maupun lembaga-lembaga lain yang mempunyai kemiripan visi dengan ITB. Untuk perannya, ITB menjaga aset pentingnya yang meliputi mutu staf akademik, mutu para mahasiswa, mutu infrastruktur, serta pengakuan stakeholders terhadap berbagai prestasi ITB. IVÂ Â Â Â Â Â Â Riset Prioritas ITB dan Pembangunan Daya Saing dan Martabat Bangsa Indonesia
Riset Prioritas ITB Dalam riset ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan nasional yang mengarah pada terciptanya kesejahteraan kehidupan bangsa Indonesia, telah menetapkan 6 (enam) fokus penelitian & studi sebagai objeknya[26]: pangan, energi, ICT (Information & Communication Technology), transportasi, pertahanan, dan kesehatan. Memperhatikan pula fokus nasional tersebut, di samping mencermati pula potensi yang ada pada internal ITB, maka Senat Akademik ITB telah menetapkan 5 (lima) prioritas riset & studi bagi ITB[27]: Ïenergi alternatif, Ïbioteknologi, Ïpengelolaan lingkungan dan sumberdaya air, Ïteknologi informasi, dan Ïseni rupa dan desain. Kelimanya dipandang mempunyai aspek multiple yang sangat strategis untuk pembangunan kesejahteraan bangsa. Namun demikian, guna menjaga konsistensinya di satu sisi, dan perkembangan kebutuhan tercipatanya kesejahteraan masayarakat serta peningkatan secara berkelanjutan daya saing dan martabat bangsa di sisi yang lainnya, terdapat rambu-rambu yang setiap saat perlu direvisi atas kelima prioritas riset di atas. Dalam hal ini perlu diberikan definisi tentang daya saing dan martabat bangsa, yaitu sebagai kemampuan dalam international market’s share[28], yang dibangun oleh kekuatan ilmu pengetahuan, inovasi dan kreativitas sendiri bangsa Indonesia, atas dasar kesederajatan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kemajuan teknologi telah pula mencirikan peningkatan konsumsi energi pada kehidupan dari waktu-ke-waktu, hingga pada saat ini, dimana kita semua dibuat panik dengan kebutuhan energi yang terus berkembang di dalam ketersediaan energi yang sangat terbatas. Menghadapi permasalahan energi dunia masa depan, tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi a.l. adalah mencari berbagai energi alternatif yang lebih murah, bersih dan kekal/berkelanjutan (matahari, angin, ombak, geothermal, biofuel, biodiesel, fuel cells, hydrogen, .....)[29]. Indonesia dikenal mempunyai cadangan panas bumi sangat besar (50% cadangan dunia ada di wilayah nusantara), disamping dikenal pula kekayaannya yang melimpah dengan tumbuhan alam yang dapat dikonversikan menjadi biofuel[30],[31]. Termasuk pula tantangan dalam inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk realisasi pembangkit energi nuklir yang bebas polusi dan aman (potensi listrik di dalam natural uranium adalah 50.000 kW-Hrs/kg dibandingkan dengan 3 kW-Hrs/kg pada coal, 4 kWHrs/kg pada heavy oil, dan 6 kW-Hrs/kg pada natural gas[32]). Tantangan yang lain bagi bangsa Indonesia adalah pengembangan teknologi untuk pemanfaatan energi matahari yag melimpah. Dalam hal ini selayaknya usaha bangsa Indonesia tidak boleh kalah dengan usaha yang dilakukan oleh negara-negara lain di dunia tentang pemanfaatan energi matahari, yang telah mengklaim mampu menurunkan biaya investasi dari $8/wat pada saat ini menjadi $4/wat pada tahun 2014[33]. Sementara riset yang terus berkembang tentang organic semiconductors untuk low-cost solar cells menjanjikan daya tawar energi matahari lebih baik dari itu pada masa yang akan datang. Diharapkan riset-riset tentang energi baru ke depan mampu mengambil energi yang terkandung pada radiasi matahari, yang tak kunjung padam, yang menyediakan energi yang berlimpah, yang setara dengan 120.000 Terawat pada permukaan bumi[34]. http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Pada realisasinya di ITB, penelitian dan studi pada bidang energi alternatif dimaknai tidak semata untuk mencari sumber-sumber energi terbarukan (sumber energi alternatif) atau renewable energy  yang disebutkan, tetapi meliputi pula berbagai wilayah riset yang luas, yang dapat pula berhubungan dengan berbagai macam alternatif dalam permasalahan manajemen dan penghematan untuk tujuan efisiensi penggunaan energi secara berkelanjutan. Dalam hal ini termasuk riset-riset tentang energi beserta elemen-elemen yang berpengaruh pada pemanfaatan energi, ataupun proses yang berpengaruh pada kehadiran sumber energi baru, penghematan dan efisiensi penggunaan energi, serta yang secara langsung berhubungan dengan peningkatan prestasi pada sistem ekonomi, sistem industri, sistem transportasi, utilitas bangunan komersial, bangunan hunian, utilitas rumah tangga, utilitas untuk penyelenggaraan pendidikan, serta lain-lain kegiatan yang rakus sumber listrik. Sebagai contoh, penelitian tentang material baru untuk penghematan/efisiensi penggunaan energi adalah semestinya juga termasuk dalam perhatian fokus riset ini. Contoh lainnya adalah usaha-usaha mengkombinasikan berbagai sumber energi untuk mendapatkan efisiensi serta optimasi penggunaan energi secara maksimal. Pada dasarnya permasalahan energi mempunyai aspek yang sangat luas, mengingat setiap solusi yang diberikan oleh suatu teknologi untuk setiap substitusi energi (sebagai misal), memberikan persoalan baru, yang sekaligus membuka wilayah riset yang lain[35]. Untuk koordinasi fokus riset berbagai aspek pada bidang energi di atas, ITB telah mendirikan Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan. Pada bidang bioteknologi, pada awalnya telah disepakati untuk berbagi peran dengan IPB dan UGM, di mana ITB lebih pada bioteknologi industri dan bioteknologi lingkungan[36]. Dalam bioteknologi industri utamanya untuk menghasilkan produk-produk baru maupun proses baru guna memenuhi kebutuhan esensi terwujudnya kehidupan sejahtera. Produk-produk maupun proses yang dimaksud terutama untuk pemenuhan kebutuhan obat-obatan atau pharmaceutical product (a.l. penicilline) dan enzim. Menjadi perhatian pula pada fokus bioteknologi di ITB adalah riset-riset untuk menghasilkan biomaterial[37]. Sementara bioteknologi lingkungan meliputi a.l. aplikasi enzim dalam pengolahan limbah dan pengelolaan lingkungan. Bidang bioteknologi adalah multidisiplin yang secara strategis membuka peluang berbagai riset, baik pada hulu maupun hilir, yang di sisi proses maupun pendukungnya[38]. Bioproses adalah salah satu contoh solusi bioteknologi. Teknik bioproses bekerja pada garis batas antara biologi dan ilmu teknik untuk ”membawa teknik ke kehidupan” melalui konversi materi biologi menjadi bentuk lain yang diperlukan oleh umat manusia[39]. Aplikasi dari teknik bioproses diantaranya adalah produksi bahan bakar nabati (biofuels), produksi bahan material berbasis biologi (biomaterials), perancangan dan pengoperasian sistem fermentasi, pengembangan sistem pemrosesan pangan, aplikasi dan pengujian teknologi pemisahan produk, perancangan instrumentasi untuk memantau dan mengendalikan proses biologi, dan berbagai aplikasi lainnya. Guna mengkoordinasi berbagai kegiatan riset serta studi yang merupakan bagian dari fokus riset ini ITB mendirikan Pusat Penelitian Bioteknologi. Fokus pengelolaan lingkungan dan sumberdaya air terutama meliputi riset-riset kesehatan dan kenyamanan lingkungan (bumi, air, udara), pemanfaatan limbah lingkungan untuk produk-produk yang lebih bermanfaat, serta pengusahaan guna peningkatan pada penyediaan serta akses air bersih dan sehat oleh masyarakat. Prioritas riset pengelolaan lingkungan dan sumberdaya air melibatkan berbagai disiplin serta teknologi. Untuk menyebutkan salah satu aspek riset yang ikut serta pada masalah lingkungan, sebagai negara yang kaya dengan bahan tambang, memerlukan teknik pengelolaan lingkungan tambang yang cermat, mengingat dampak dari kegiatan pertambangan adalah sangat luas dan kompleks[40]. Sedangkan aspek riset yang berhubungan dengan pengelolaan air, sebagai ilustrasi yang lainnya, bergantung pada kualitas air baku dan olahan yang diinginkan, teknologi pengolahannya sangat beragam yang pasti melibatkan berbagai potensi keilmuan maupun teknologi yang lainnya[41]. http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Sementara keterkaitan antara fokus riset ini dengan terciptanya kesejahteraan masyarakat adalah langsung, yaitu menentukan ketersedian air berkualitas. Dalam hal ini, salah satu trend riset dunia yang perlu menjadi perhatian, khususnya untuk kota-kota besar di Indonesia, adalah Aquifer Storage and Recovery Technology (ASR)[42]. Teknologi ini memperkenalkan suatu teknik penyimpanan air hujan dan air permukaan ke dalam akifer tertentu (selected aquifer) dengan injeksi melalui sumur produksi ketika air berlebih. Ini menunjukan bahwa peluang riset yang dibuka menjadi sangat luas dan juga sangat penting. Koordinasi berbagai kegiatan riset serta studi fokus bidang ini dilakukan oleh Pusat Penelitian Pengelolaan Lingkungan, Wilayah & Infrastruktur. Teknologi informasi merupakan teknologi yang kaya dengan aspek kontribusinya pada berbagai produk yang mendukung terpenuhinya kebutuhan kehidupan (kesejahteraan). Dengan fenomena world-rich information, amat banyak riset mengenai pemanfaatan teknologi informasi untuk terwujudnya lompatan kinerja berbagai teknologi yang lainnya. Distance Learning adalah hanya satu contoh aplikasi teknologi informasi untuk pelayanan pendidikan yang dapat menyentuh sangat jauh lokasi maupun lapisan masyarakat yang membutuhkannya, serta yang akan menghasilkan berbagai perubahan budaya maupun kesejahteraan masyarakat. Contoh yang lain dari pemanfaatan teknologi informasi adalah untuk membangun potensi Knowledge Management System[43] guna peningkatan kinerja berbagai sektor organisasi serta engine ekonomi bangsa, yang riset-risetnya terus berkembang dengan aplikasinya yang sangat luas. Untuk fokus bidang teknologi informasi, ITB telah mendirikan Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Seni rupa dan desain adalah aset ITB yang tidak banyak dipunyai oleh unsur-unsur kekuatan lain bangsa Indonesia. Selain merupakan landasan membentuk karakter insani pada komunitas akademik ITB, riset tentang senirupa dan desain merupakan kekuatan sangat penting untuk mendukung kinerja maupun kemajuan industri kreatif yang bertumpu pada potensi alam dan budaya bangsa Indonesia. Pada dasarnya, industri kreatif memerlukan dukungan dari berbagai bidang teknologi[44], yang secara langsung menunjukan keterlibatan bidang seni rupa dan desain dalam berbagai riset pada bidang-bidang ilmu yang lainnya, manakala hendak menghasilkan produk-produk kreativitas guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat luas. Berbagai kegiatan riset serta studi dalam fokus senirupa dan desain di ITB di koordinasikan oleh Pusat Penelitian Seni Rupa dan Desain. Menghadapi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang demikian pesat, yang secara langsung akan pula berpengaruh pada perubahan budaya, ketetapan kelima fokus riset tersebut diatas, bukan berarti tidak memberikan peluang untuk mengupayakan prestasi riset yang lainnya, yang nyata-nyata mempunyai potensi, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun dalam memberikan perubahan pada nilai-nilai kehidupan pada masyarakat maupun pada martabat bangsa. Bahkan riset dasar mendapatkan perhatian yang tinggi[45],[46], mengingat posisi potensi ITB dalam peta kekuatan riset ilmu dasar di Indonesia, selain hasil-hasil riset dasar merupakan basis yang perlu untuk keberhasilan riset teknologi. Riset-riset yang lainnya, yang juga mendapatkan perhatian adalah yang berhubungan dengan infrastruktur dan bencana alam yang merupakan permasalahan latent bangsa Indonesia. Hal ini telah pula memperhatikan bahwa ITB mempunyai potensi sumberdaya maupun infrastruktur riset yang dibutuhkannya[47],[48].
Pembangunan Daya Saing dan Martabat Bangsa Indonesia[49] Ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi parameter amat penting guna mewujudkan berbagai kemajuan pembangunan suatu bangsa. Belajar dari kemajuan bangsa-bangsa lain di dunia, dalam usaha mengatasi persoalan ketertinggalan pembangunan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek, Indonesia memerlukan strategi membangun berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mengolah kekayaan alam dan budaya bangsa (comparative advantages). Memperhatikan persoalan yang berkembang dewasa ini, obyektif http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
umum pembangunan berkelanjutan bangsa Indonesia ke depan utamanya adalah untuk menyelesaikan persoalan dasar, meliputi: Ïmenyediakan makanan bergizi, Ïair sehat, Ïpapan (tempat tinggal) berkualitas, Ïenergi bersih yang cukup, Ïlayanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas, Ïlingkungan hidup yang sehat dan berkualitas, serta Ïjaminan keamanan dan kenyamanan yang berkelanjutan. Isu penting masalah ini adalah menyangkut pembangunan ekonomi dalam usaha menyelesaikan masalah kemiskinan yang merupakan persoalan penting bangsa Indonesia. Namun demikian, pembangunan ekonomi bangsa Indonesia memerlukan lebih dari pemanfaatan teknologi, luas wilayah maupun kekayaan alam dan budaya (kekayaan komparatif, potensi domestik). Di atas kekayaan komparatifnya, bangsa Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang cerdas, selain yang menguasai ilmu penggetahuan dan teknologi, diperlukan pula kekuatan moral dan etika berkehidupan dan berbangsa yang menumbuhkan semangat nasionalisme untuk maju dan berkembang, guna mengolah potensi domestik bangsa Indonesia. Memperhatikan kebutuhan pembangunan daya saing dan martabat bangsa Indonesia pada saat ini, maka beberapa objektif pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tercapainya tujuan pembangunan nasional di atas, secara spesifik dapat disebutkan meliputi isu-isu: Ïmakanan bergizi; Ïperumahan dan tempat tinggal yang sehat; Ïbioteknologi[50],[51]; Ïpertanian; Ïteknologi kedokteran dan pelayanan kesehatan[52]; Ïrumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat; Ïfarmasi dan obat-obatan[53],[54]; Ïsumber energi baru; Ïair dan sanitasi[55]; Ïindustri manufaktur[56],[57]; Ïtransportasi[58]; Ïindustri proses; Ïlimbah dan emisi gas kotor (kesehatan lingkungan); Ïteknologi & industri pertahanan[59]; Ïintelligent building & system; Ïintelligent environment. Untuk terwujudnya sasaran-sasaran objektif spesifik di atas, adalah efektif dan strategis jika dimulai dengan melakukan berbagai inovasi baru teknologi, guna meningkatkan baik kuantitas, kualitas, maupun kinerja berbagai proses serta produk industri yang telah ada, dengan tujuan umum membangun kemandirian untuk daya saing bangsa Indonesia. Menetapkan kekayaan alam dan budaya bangsa sebagai unggulan dalam persaingan global adalah amat penting bagi bangsa Indonesia guna segera terwujudnya apa yang dicita-citakan, yaitu: Ïkemandirian ekonomi yang kuat, Ïkesejahteraan sosial yang nyaman, dan Ïkedaulatan bangsa dalam keluhuran budayanya. Dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, sejumlah strategi implementasi transdiciplinary dapat dilakukan, meliputi: a.   Mewujudkan berbagai knowledge based systems menuju totally smart/intelligent systems; b.  Memberikan berbagai insentif untuk tumbuhnya pembangunan berbagai industri based on available advanced science and technology (termasuk pemanfaatan copyleft movement) untuk mengolah kekayaan alam dan budaya bangsa, yang ramah lingkungan dan berkemampuan menjaga keseimbangan ekologis;
c.   Merealisasikan environmentally integrated system menuju direalisasikannya total corporate optimal automation system pada berbagai industri strategis bangsa yang telah ada – menyatunya kehiduan manusia dan lingkungannya; d.  Memanfaatkan secara intensif phenomena the information rich environment untuk merealisasikan dan meningkatkan kinerja berbagai intelligent and virtual systems & tools, termasuk dengan cara memperkaya pemanfaatan berbagai informasi potensial serta meningkatkan kemampuan berbagai sistem dan proses yang ada. http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Adapun berbagai potensi domestik yang penting menjadi perhatian untuk masa depan bangsa Indonesia, untuk digali dengan kemampuan serta kekuatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kesejahteraan bangsa, dapat disebutkan: a.   Energi: panas bumi terkandung di bumi Indonesia mencapai 50% dari potensi dunia, kekayaan energi matahari tersedia sepanjang tahun, energi angin terdapat banyak di beberapa wilayah, energi ombak tersedia di sepanjang pantai (Indonesia mempunyai panjang pantai terpanjang no 2 di dunia), dan alternatif berikutnya adalah sampah organik penghasil biofuel/diesel. Berbagai negara maju sedang intensif melaksanakan riset teknologi untuk dapat menjadikan sampah organik menjadi sumber energi (sampah organik tidak akan habis sepanjang kehidupan makhluk hewani). Yang terpenting dalam usaha menghadirkan bentuk energi baru adalah unsur keberlanjutan dan keramahan dari energi serta proses untuk mendapatkan energi yang bersangkutan. b.  Makanan dan obat-obatan: tumbuh-tumbuhan bahan alam dan biota laut tersedia melimpah dalam wilayah laut yang luas[60]. Kekayaan varitas tumbuh-tumbuhan Indonesia menempati urutan nomor dua di dunia. Di Indonesia tumbuh baik green tea, yang diketahui mengandung catechins yg mampu menekan pertumbuhan sel-sel tumor & cancer serta meningkatkan imunitas. Saat ini green tea sedang menjadi perhatian riset dunia karena khasiatnya tersebut di atas (mengandung polyphenol antioxidant). Green tea hanyalah satu dari jutaan potensi alam Indonesia yang dapat merupakan komoditas persaingan global. c.   Pariwisata dunia: kombinasi pegunungan, pantai, lautan, dan budaya/kultur dapat dikemas untuk mendatangkan devisa melalui kegiatan pariwisata budaya. Kultur dan budaya asli bangsa Indonesia yang dikenal santun dan mudah nenerima kehadiran tamu adalah aset yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara, serta berbagai keunggulan lain untuk persaingan global. d.  Nilai strategis khatulistiwa: geopolitik & ekonomi, space exploration, tumbuh-tumbuhan dan hutan tropis kesemuanya adalah aset bangsa yang mampu menghasilkan kerjasama global untuk kesejahteraan bangsa Indonesia maupun umat manusia. Sebagai misal, proyek space elevator memerlukan kawasan ideal untuk itu, yaitu di sekitar garis ekuator. Space elevator adalah infrastruktur masa depan untuk menguasai potensi yang terdapat pada alam raya (beyond earth – off-earth living). e.   Kekayaan tambang: Indonesia dikenal menempati wilayah yang kaya dengan berbagai jenis bahan tambang yang belum diolah dan digali manfaatnya yang lebih menguntungkan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya. Dalam berbagai permasalahan yang disebutkan di depan, langsung maupun tidak, terganggunya lingkungan hidup oleh perkembangan kebudayaan adalah merupakan permasalahan amat penting yang dihadapi oleh semua bangsa di dunia, termasuk persoalan yang harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Masalah lingkungan hidup adalah masalah lingkaran berantai yang sangat kompleks, rantai pemenuhan kebutuhan dasar di satu sisi, dan rantai ancaman kelangsungan kehidupan di sisi yang lainnya. Bagi bangsa Indonesia, masalah kualitas lingkungan tidak hanya perlu diselesaikan dengan inovasi teknologi tetapi juga perlu diselesaikan melalui pendidikan kultur bangsa. Mengatasi masalah: Ïsampah, Ïkualitas udara dan air, serta Ïkeseimbanan ekosistem & ekologis adalah masalah yang sama sekali tidak dapat dikesampingkan oleh pembangunan pendidikan bagi bangsa Indonesia. Untuk itu pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan ketiga masalah tersebut, disamping peningkatan kualitas pendidikan, adalah prioritas bagi ITB. Guna http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
menampung serta memfasilitasi berbagai kebutuhan riset yang berkembang, serta ketersediaan potensi pada ITB, pada saat ini ITB mempunyai sejumlah pusat riset dan studi, yaitu: ÏPusat Rekayasa Industri; ÏPusat Permodelan Matematika dan Simulasi; ÏPusat Mikroelektronika; ÏPusat Kepariwisataan; ÏPusat Ilmu Hayati; ÏPusat Mitigasi Bencana; ÏPusat Lingkungan Hidup; ÏPusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut; ÏPusat Penginderaan Jauh; ÏPusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi; ÏPusat Kebijakan Publik dan Kepemerintahan; ÏPusat Infrastruktur Data Spasial; ÏPusat Kebijakan Keenergian; ÏPusat Pembelajaran Jarak Jauh; ÏPusat Pendayagunaan Open Source Software; ÏPusat Stdi Sistem Tak Berawak; ÏPusat Tenologi Kesehatan dan Keolahragaan; ÏPusat Studi Sarana dan Prasarana Tahan Gempa. Kehadiran pusat-pusat di atas adalah merupakan komplemen dari Pusat Riset yang mengkoordinasikan kegiatan maupun kebijakan riset prioritas ITB, selain merupakan cerminan responsif ITB terhadap kebutuhan-kebutuhan yang terus berkembang pada masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran mereka juga merupakan pengikat jaringan infrastruktur serta kerjasama ITB dengan stakeholders, serta kekuatan lain bangsa Indonesia. VÂ Â Â Â Â Â Â Â Tantangan Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara atau PT BHMN, yang saat ini ada, adalah perguruan tinggi di Indonesia yang telah memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Dengan posisinya tersebut, PT BHMN mempunyai tanggung jawab serta kewajiban menjawab berbagai harapan masyarakat untuk terwujudnya cita-cita kesejahteraannya. Pada kenyataannya, terlalu luas spektrum permintaan bangsa Indonesia kepada kehadiran PT BHMN, mulai harapan ”minimum” masyarakat sosial yang ada di pelosok pedalaman, harapan ”minimum” masyarakat sosial yang ada di kota-kota metropolitan, hingga harapan untuk mensejajarkan martabat sosial, ekonomi maupun politik bangsa Indonesia terhadap bangsa-bangsa maju di dunia. Untuk itu, masing-masing dari PT BHMN harus memilih dan berbagi perannya masing-masing, yang secara bersama-sama dengan kekuatan lain bangsa dapat memenuhi sebagian banyak kepentingan masyarakat. Dalam hal ini, kiranya dapat ditengok upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah China dalam membagi peran pendidikan tinggi sebagai strategi pembangunan nasional, sebagaimana dikemukakan oleh Li Lanqing (2005, Former Chinese Vice Premier). Dikatakan, di dalam bukunya, bahwa sejumlah perguruan tinggi di China telah ditunjuk untuk mempunyai unggulannya masing-masing, yang kemudian secara integral dan bersama-sama mendukung pembangunan nasional[61]. Dewasa ini bangsa Indonesia seolah tidak lagi mampu menghadapi berbagai kekurangan untuk kemudian menciptakan dan memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya yang selama ini didatangkan dari luar negeri (bahan makanan, obat-obatan, bahan baku industri, energi, pendidikan). Diantara yang paling penting dampaknya bagi perkembangan budaya bangsa adalah kehadiran berbagai produk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari luar negeri. Dalam kondisi demikian, para pelaku sistem sosial maupun governance, seolah tidak lagi mampu mengendalikan diri dalam menetapkan kebijakannya pada saat berhadapan dengan berbagai bentuk tekanan sosial, ekonomi, maupun politik yang kemudian hadir. Telah banyak pendapat maupun pelajaran bahwa dalam situasi demikian, khususnya bagi negara Indonesia dengan segala potensinya, hanya dapat melepaskan diri dari berbagai bentuk tekanan (sosial, ekonomi, politik), jika terdapat pembangunan pada sektor industri, khususnya yang mengolah dengan potensinya sendiri kekayaan alam maupun keluhuran budaya bangsa. Terkait dengan ini, maka PT BHMN, dalam menjalankan misi tridarmanya, harus didasarkan pada usaha-usaha menghasilkan karya unggul untuk terwujudnya kemandirian industri nasional tersebut di atas. Karya demikian tidak lain adalah karya riset yang unggul, yang mutlak diperlukan untuk menghasilkan berbagai inovasi produk dan proses industri, selain harus pula menghasilkan karya SDM pendidikan tinggi yang mumpuni mengawal pembangunan industri nasional. Dengan demikian, menjadi universitas yang menjalankan riset http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
secara intensif adalah tanggung jawab PT BHMN dalam keikutsertaannya secara aktif membangun kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, profil PT BHMN dalam mewujudkan daya saing serta martabat bagsa, haruslah: unggul dalam riset dan unggul dalam pendidikan tinggi.
Tantangan Membangun Daya Saing Dan Martabat Bangsa Dalam situasi dewasa ini, daya saing dan martabat bangsa Indonesia hanya dapat diwujudkan jika bangsa ini mempunyai kemandirian sistem ekonomi yang kuat, yaitu ekonomi yang tumbuh dan berkembang, yang menjamin kesejahteraan bangsa, yang mempunyai prinsip-prinsip nyaman & damai bersama-sama bangsa lain di dunia. Sementara kemandirian ekonomi yang kuat hanya akan terwujud jika didukung oleh sejumlah kritis industri yang kuat pula. Yaitu industri yang berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi maju (industri inovatif), yang mengusahakan nilai tambah yang tinggi, yang mengolah kekayaan alam dan keluhuran budaya bangsa, serta yang ramah lingkungan, hemat energi dan aman. Untuk tercapainya kemajuan industri yang demikian mutlak diperlukan riset dasar maupun riset & pengembangan teknologi yang kreatif yang berkelanjutan, yang didukung oleh program-program riset trasdisiplin, atas dasar research roadmap yang disepakati secara nasional. Pada gilirannya, kultur riset yang demikian hanya akan terjadi jika bangsa ini mempunyai SDM pendidikan tinggi yang mempunyai daya juang, mempunyai karakter serta nilai kebangsaan yang sangat tinggi, serta berakhlak & berbudipekerti. Disinilah tugas dari PT BHMN, yaitu dalam pendidikan menghasilkan SDM yang berdaya juang dan berkarakter pembangun untuk bangsanya, serta menghasilkan karya riset yang dibutuhkan untuk kualitas serta kemandirian industri nasional. Untuk perannya tersebut, PT BHMN mempunyai tantangan yang tidak ringan, yaitu sistem tripatriat negara (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang pada saat ini kurang menjanjikan dukungannya pada tugas perguruan tinggi. Dalam hal ini, PT BHMN, didasari oleh kesadaran akan tanggungjawabnya kepada masyarakat, harus mampu membangun jaringan komitmen dengan unsur-unsur pemerintah dan masyarakat yang masih mungkin serta potensial. PTÂ BHMN hendaknya pandai memanfaatkan berbagai potensi yang masih ada pada sejumlah unsur governance. Demikian pula harus mampu mengundang serta partisipasi masyarakat, dalam hal ini adalah industri potensial, berbagai pelaku ekonomi serta sumber dana yang sangat peduli pada visi maupun misi perguruan tinggi. Perlu bersama-sama masyarakat dan pemerintah untuk menyadari bahwa membangun PT BHMN adalah bagian membangun bangsa, demikian pula membangun jaringan kerjasama adalah solusi yang efektif guna memecahkan permasalahan bangsa dewasa ini. VIÂ Â Â Â Â Â Â Penutup
Komitmen PT BHMN Membangun Bangsa Sebagaimana dimiliki oleh sifat universal sebuah perguruan tinggi, lebih khusus atas dasar kepercayaan masyarakat yang diberikan padanya, tanggung jawab PT BHMN kepada bangsa tidak hanya pada memberikan lulusan yang cerdas, tetapi sampai dengan dampak yang dihasilkannya pada kemajuan budaya serta kesejahteraan yang dicapai oleh bangsa Indonesia[62]. Untuk itu, PT BHMN harus mempunyai komitmennya guna menjalankan kewajiban dalam mewujudkan visi serta misi sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya membangun kehidupan bangsa Indonesia. Sadar akan posisinya pada peta perguruan tinggi di Indonesia di satu sisi, serta keberadaan bangsa dan negara Indonesia pada peta kemajuan bangsa-bangsa lain di dunia di sisi yang lainnya, membangun academic atmosphere sebagi perguruan tinggi yang intensif dalam riset dan pengembangan adalah suatu upaya penting PT BHMN dalam keikutsertaannya membangun daya saing dan martabat bangsa. Untuk menjalankan http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
kewajiban serta tanggung jawabnya di atas, PT BHMN menghadapi sejumlah tantangan: a.     Peduli pada ketidakberdayaan sistem negara dalam mendukung terlaksannya fungsi dan tugas lembaga pendidikan nasional; b.     Menetapkan perannya dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa; c.      Menjalankan perannya secara konsisten: menghasilkan SDM yang unggul dan karya ilmu pengetahuan yang bermutu, untuk terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat, serta sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia; d.     Membangun jaringan kerjasama sebagai infrastruktur perguruan tinggi masa depan; e.      Mengajak peran serta para pelaku ekonomi nasional (industri, sumber modal) guna mendukung perguruan tinggi dalam riset dan pengembangan, ikut serta membangun kekuatan kehidupan sosial, kemandirian ekonomi, dan terwujudnya daya saing industri nasional; f.       Menjadi panutan sekaligus simpul kerjasama dengan bebagai kekuatan lain bangsa Indonesia. Peran Majelis/Dewan Guru Besar Pada PT BHMN Di balik jabatan Guru Besar pada hakekatnya bukan saja terdapat kewajiban tetapi juga tanggung jawab yang sangat besar sebagai academic leader bagi masyarakat luas. Sebutan Guru Besar adalah bentuk pengakuan jabatan akademik bagi unsur pelaku akademik yang telah terbukti menunjukan keunggulan karya-karyanya dalam keskolaran secara utuh[63]. Di dalam komunitasnya, Guru Besar bertanggungjawab to inspire, to motivate, to provide ideas, menuju diperolehnya solusi (problem solver) atas berbagai persoalan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh komunitas yang bersangkutan[64]. Successful leaders recognize their role in the change process and are able to identify, encourage, and involve those without formal administrative appointments who are potential institutional leaders[65]. Sebagai tempat berkumpulnya para pemimpin akademik, dengan demikian, Majelis/Dewan Guru Besar (MGB/DGB) mempunyai tanggung jawab yang sangat penting kepada masyarakat akademik perguruan tinggi. Ujung dari semua tersebut, MGB/DGB juga mempunyai tanggung jawab atas berjalannya dengan sangat baik misi untuk terwujudnya visi perguruan tinggi. Dengan latar belakang tersebut, MGB/DGB mempunyai peran amat penting dalam kehidupan perguruan tinggi, yang juga merupakan model dari peran perguruan tinggi bagi bangsanya, yang meliputi: a.     penjaga nilai-nilai perguruan tinggi (a guardian of values), yang menjaga tetap tegaknya integritas moral dan etika profesi akademik pada perguruan tinggi; b.     tempat berlangsungnya secara terus menerus proses belajar para pemimpin akademik perguruan tinggi (a house of learning), khususnya dalam meningkatkan kualitas wisdom serta karakter guru besar sebagai panutan masyarakat http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
akademik; c.      pusat pengembangan kultur serta tradisi akademik perguruan tinggi (a house of academic culture), sekaligus penjaga kinerja academic atmosphere perguruan tinggi; d.     memimpin perubahan-perubahan penting yang menyangkut peran perguruan tinggi mengantisipasi berbagai perubahan pada kepentingan masyarakat yang terus berkembang (an agent of change); e.      menjaga tetap tegaknya norma serta kukuhnya kesarjanaan pada perguruan tinggi yang menjujung sangat tinggi nilai-nilai kebenaran akademik yang hakiki atas setiap perubahan dan perkembangan tata nilai pada masyarakat akademik (a bastion of academic freedom). Makna lebih spesifik dari keberadaan MGB/DGB adalah bertanggung jawab menjaga idealisme akademik, yang meliputi[66]: Ïdihasilkannya secara terus-menerus ilmu pengetahuan baru oleh masyarakat akademik di lingkungan perguruan tinggi, Ïtetap terjaganya sepanjang masa kebenaran hakiki ilmu pengetahuan yang telah hadir, serta Ïdiusahakannya secara terus menerus manfaat maksimum dari setiap ilmu pengetahuan yang disumbangkan oleh perguruan tinggi kepada lingkungannya. Berlangsunya dengan sangat baik perannya di atas dapat merupakan jaminan bagi PT BHMN menjalankan misi mewujudkan visinya membangun kesejahteraan masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian kualitas kepemimpinan MGB/DGB akan sangat menentukan kinerja kedepan dari PT BHMN dalam menjalankan tugas, kewajiban serta tanggung jawabnya. Sehubungan dengan kewajiban serta tanggung jawab pada dan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat beberapa pertanyaan yang lebih fundamental yang patut ditujukan kepada para Guru Besar maupun kepada Lembaga Guru Besar di Indonesia, yaitu mengenai hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan proses dan penciptaan nilai tambah untuk kesejahteraan, yaitu: 1.     Apa yang telah dan akan dilaksanakan oleh para Guru Besar maupun Lembaga Guru Besar dalam menghadapi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap nilai-nilai sosial, humanisme, dan kebangsaan? 2.     Apa yang telah dan akan dilaksanakan oleh para Guru Besar maupun Lembaga Guru Besar menghadapi berbagai pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kelangsungan alam semesta? 3.     Mengapa bangsa Indonesia tidak mempunyai the real scientist, tidak mempunyai the real engineer, dan tidak mempunyai the real technologist, dengan jumlah yang kritikal guna yang memajukan kesejahteraan bangsa? 4.     Mengapa bangsa Indonesia tidak mampu menghadapi tekanan kehadiran teknologi untuk mengolah kekayaan potensi domestik bangsa sendiri demi terwujudnya daya saing dan martabat bangsa? 5.     http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Apa yang telah dan akan dilakukan oleh para Guru Besar maupun Lembaga Guru Besar dalam upaya mewujudkan pendidikan nasional bangsa Indonesia guna menjawab berbagai aspek kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (sosial, budaya, ekonomi, politik)? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas hanya dapat diperoleh dari kesadaran secara kolektif serta komprehensif oleh para Guru Besar (maupun lembaga Guru Besar) kepada kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai pemimpin akademik sekaligus penjaga tata-nilai kehidupan bangsa, selain diperlukan pula komitmen dari para pelaku politik dan ekonomi bangsa untuk menerima secara konsisten politik ilmu pengetahuan dan teknologi untuk terwujudnya daya saing dan martabat bangsa Indonesia. Â Ucapan Terimakasih Diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Hendra Gunawan (Sekretaris Majelis) yang telah memberikan koreksi serta masukan pada tulisan ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga disampaikan kepada para pimpinan komisi: Prof. Benjamin Soenarko (Ketua Komisi Kegurubesaran), Prof. Hasanuddin Z. Abidin (Sekretaris Komisi Kegurubesaran), Prof. Wisjnuprapto (Ketua Komisi Penghargaan), Prof Rochim Suratman (Sekretaris Komisi Penghargaan), Prof. Safwan Hadi (Ketua Komisi Permasalahan Kebangsaan), Prof. Bambang Sugeng Subagio (Sekretaris Komisi Permasalahan Kebangsaan), Prof. Rudy Sayoga Gautama (Ketua Komisi Budaya Akademik), Prof. Edy Tri Baskoro (Sekretaris Komisi Budaya Akademik), Prof. Senator Nur Bahagia (Ketua Komisi Tridarma), Prof. Ismunandar (Sekretaris Komisi Tridarma). Akhirnya ucapan terimakasih disampaikan dengan hormat serta tulus kepada semua pihak yang telah memberikan masukan yang sangat berharga untuk dapat diselesaikannya makalah ini.f
Â
[1] Disampaikan pada Pertemuan MGB/DGB 7 PT BHMN, 27-28 Oktober 2008, di Institut Pertanian Bogor
[2] Ketua Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung
[3] M. Sahari Besari (2008), Teknologi di Nusantara – 40 abad Hambatan Inovasi (hal. 9), Penerbit Salemba Teknika
[4] W.J.S. Poerwadarminta (1983), Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka
[5] The American Heritage Dictionary, The Second College Edition (1982), Houghton Mifflin Company, http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Boston
[6] Djoko Pitoyo, Fakultas Filsafat UGM (kominikasi pribadi)
[7] Chris Westland (2002), Valuing Technology : The New Science of Wealth in the Knowledge Economy (p 37), John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd
[8] SK Senat Akademik ITB No. 001/SK/K01-SA/2004
[9] M. Sahari Besari (2008), Teknologi di Nusantara – 40 abad Hambatan Inovasi (hal. 145), Penerbit Selemba Teknika
[10] M. Sahari Besari (2008), Teknologi di Nusantara – 40 abad Hambatan Inovasi (hal. 148), Penerbit Salemba Teknika
[11] John Kay (2000), Technology and Wealth Creation: Where We Are, Where We’re Going.
[12] Chris Westland (2002), Valuing Technology: The New Science of Wealth in the Knowledge Economy (Chapter 2), John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd
[13] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[14] Chris Westland (2002), Valuing Technology: New Science of Wealth in the Knowledge Economy, John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
[15] http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
David Talbo (2008), How Obama Really Dit It?, Technology Review, October 2008
[16] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[17] Tjandra Setiadi (2007), Peranan Teknik Bioproses Dalam Mewujudkan Masyarakat Berkelanjutan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[18] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[19] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[20] Gary Stix (2008), Jacking into the Brain, Scientific American, November 2008
[21] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[22] James Canton (2006), The Extreme Future, DUTTON Pinguin Group
[23] National Geographic (September 2004)
[24] Mukadimah Anggaran Rumah Tangga ITB Tahun 2005
[25] SK Senat ITB No. 22/SK/K01-SENAT/1999 http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
[26] Keputusan Menristek No. 111/M/Kp/VIII/2005, Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Penegtahuan dan Teknologi Tahun Anggaran 2005-2009
[27] SK SA ITB No. 015/SK/K01-SA/2004, Kebijakan Riset Institut Teknologi Bandung
[28] Rencana Induk pengembangan ITB, 2006-2025, SK MWA No. 15/SK/K01-MWA/2007
[29] Rencana Induk Pengembangan ITB, 2006-2025, SK MWA No. 15/SK/K01-MWA/2007
[30] Tatang Hernas (2008, Ketua Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan ITB), Urgensi Pengembangan Tumbuh-tumbuhan Energi Multiguna Indonesia, Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan ITB
[31] Tatang Hernas (2008, Ketua Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan ITB), Mendayagunakan Potensi Ekonomi Nyamplung, Seminar Nasional “Nyamplung – Sumber Eneri Biofuel Yang Potensial”, di Jakarta
[32] Johm Sutherland (2003), Nuclear Cycles and Nuclear Resources
[33] Lamon Wood, Beyond Solar Panel, Technology Review (July, 2006)
[34] Michael D. McGehee and Chiatzun Goh, Organic Semiconductor for Low-Cost Solar Cells, Frontier Technology, National Academic of Engineering (2005)
[35] http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
Bill Paul (2007), Future Energi – How the New Oil Industry Will Change People, Politics, and Portfolios (Chapter 3 & 4), John Wiley & Sons, Inc
[36] Wisjnuprapto (2008), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB (komunikasi pribadi)
[37] Tjandra Setiadi (2008), Fakultas Teknologi Industri ITB (komunikasi pribadi)
[38] Wisjnuprapto (2008), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB (komunikasi pribadi).
[39] Tjandra Setiadi (2007), Peran Teknik Bioproses dalam Mewujdukan Masyarakat Berkelanjutan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[40] Rudy Sayoga Gautama (2007), Pengelolaan Air Tambang: Aspek Penting Dalam Pertambangan Yang Berwawasan Lingkungan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[41] Suprihanto Notodarmojo (2007), Peran Teknik Penyediaan Air Minum Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[42] Deny Juanda Puradimaja (2006), Hidrologi Kawasan Gunungapi Dan Karts di Indonesia, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi bandung, Majelis Guru Besar ITB.
[43] Jann Hidajat Tjakraatmadja (2007), Knowledge management dan Potensinya Untuk Membangun Ekonomi dan Msayarakat Berbasis Pengetahuan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
[44] Imam Buchori Zainuddin (2008), Majelis Guru Besar ITB (komunikasi pribadi)
[45] Hendra Gunawan (2007), Kontribusi Dalam Matematika dan Pengembangan Ilmu dan Teknologi, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[46] Edy Tri Baskoro (2007), Mengenalkan Indonesia Melalui Teori Graf, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[47] Hasanuddin Zainal Abidin (2008), Peranan Geodesi Satelit Dalam Memahami Dinamika Bumi di Wilayah Indonesia, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[48] Sri Widyantoro (2008), Geo-tomographi: Usaha Untuk Meneropong Interior Bumi dan Mitigasi Bencana Gempa, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[49] Rencana Induk Pengembangan ITB, 2006-2025, SK MWA No. 15/SK/K01-MWA/2007
[50] Euis Holisotan Hakim (2007), Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Keanekaragaman Molekul Yang Unik dan Potensial Untuk Bioindustri, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[51] Tjandra Setiadi (2007), Peran Teknik Bioproses dalam Mewujdukan Masyarakat Berkelanjutan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[52] Tati Latifah Erawati Rajab Mengko, Pengolahan Sinyal Dua dimensi Dan Pencitraan Medis, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
[53] Yeyet Cahyati Sumirtapura (2007), Penerapan Konsep Biofarmasi dan Farmakokinetika Dalam Peningkatan Kualitas Sediaan Obat dan Pengobatan, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[54] Asep Gana Suganda (2008), Stadarisasi Dari Hulu Sampai Hilir Syarat Tegaknya Keamanan, Manfaat, dan Kualitas Obat Bahan Alam, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[55] Suprihanto Notodarmojo (2007), Peran Teknik Penyediaan Air Minum Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[56] Abdul Hakim Halim (2007), Penjadwalan Batch Produksi Dengan Kriteria Waktu Tinggal Aktual Untuk Peningkatan Produktivitas Sistem Manufaktur, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[57] Muljowidodo Kartidjo (2008), Peranan Mekatronika Dalam Menunjang Pengembangan Produk Berteknologi Maju, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[58] Bambang Sugeng Subagio (2007), Peranan Penelitian Bidang Rekayasa Perkerasan Jalan Dalam Mendukung Terwujudnya Sustainable Transportation di Indonesia, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[59] Muljowidodo Kartidjo (2008), Peranan Mekatronika Dalam Menunjang Pengembangan Produk Berteknologi Maju, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB
[60] Euis Holisotan Hakim (2007), Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Keanekaragaman Molekul yang Unik Dan Potensial Untuk Bioindustri, Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Majelis Guru Besar ITB http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33
[61] Li Lanqing, Education For 1.3 Billion – On 10 Years of Education Reform and Development, Pearson Education, Foreign Language Teachning & Research Press, China.
[62] Tanggung jawab universal suatu perguruan tinggi – Udai Pareek (1981), Beyond Management (Chapter 5), Oxford & IBH Publishing Co
[63] Imam Buchori Zainuddin (2007), di dalam Kegurubesaran Institut Teknologi Bandung (hal. 7), Majelis Guru Besar ITB
[64] MT Zen (2007), di dalam Kegurubesaran Pada Institut Teknologi Bandung (hal. 7), Majelis Guru Besar ITB.
[65] Roberd M. Diamond (2002, Editors), Field Guide to Academic Leadership – A Publication of the National Academic Leadership (Chapter 2), John Wiley & Sons, Inc
[66] Harijono A. Tjokronegoro (2008), Mewujudkan Cita-cita ITB BHMN, Majelis Guru Besar ITB
http://mgb.itb.ac.id - :: Majelis Guru Besar - MGB ITB ::
Powered by Mambo
Generated: 15 January, 2017, 14:33