DESAIN PERFORMANCE ARTS CENTRE Manlian Ronald. A,' Herman. D. Sudjono," Felicia Friskayanti'
Abstract Performance Arts Center is one of our nation's greatest potentials in the cultural development in Indonesia. Art is expressed from the soul, through emotions, body languages/movements, tones, sounds and paintings/images, which form a harmonious unity. Through art, a strong connection is indirectly made in the human body, between the mind, feeling and senses. Performance Arts Center is a way of aspiring the architectural development of performance art in Indonesia, which is now on its downside, by providing a place that could promote the growthofnew activities in performance technology.In conclusion, the performance arts center is hope to create progress in the development of performance art in Indonesia. This project consist of two thousand auditorium sitters, two level gallery, three level of school of arts that are faculties of music, faculities of drama and faculties of dance, include one story of parking area, and a lot of facilities like cafi and bar, shops and retail, restaurant, lounges, two room for pers conference for fifty people and park for students activities. Every place at this building designed with open area, which people can explore by themself and feels like classic auditorium. The main purpose of this project is make a performance arts center that have auditorium facilities, and also make people can feel comfort in there. Finaly, hope this project can makes Indonesia arts being famous in international broadcast, and produce new great artists. Keywords: Performance Arts Center, auditorium, gallery, school of arts
LATAR BELAKANG Kota Jakarta, ibukota negara Indonesia, juga dikenal sebagai kota metropolitan sebagai inti segala aktivitas penduduknya dan inti dari perkembangan budaya, seni dan lainnya.Hal inidapatdilihat dari antusiasmasyarakatnyaterhadap perkembangan budaya dan seni yang ada. Secara umum disadari bahwa seni merupakan hasil dari bahasa jiwa, tercipta dikarenakan ekspresi dan emosi seseorang yang diungkapkan melalui gerakan, nada, suara dan lukisan yang membentuk suatu kesatuan yang harmoni dan salaras. Dari seni selanjutnya dapat membentuk suatu perasaan yang mewujudkan suatu karya yang indah dan luhur. Karena seni berhubungan erat dengan pribadi manusia, pikiran, perasaan, panca indra dan secara tidak langsung dalam tubuh manusia memainkannya. Seni pertunjukan terdiri dari berbagai macam.yaitu mulai dari seni teater, misalnyaidra* ** ***
IhiM'n TelapJwvsanArsitvhnr l-'IWV Universttm VeltiaHtimpan DO.WH iiilak ti'ttip.hmtutn Arsiwktitr ll>Tl' thuversilas 1'cttiti Ihmipwi Alumni Jurusan Arsileklw - h'07'P -1 hinvr\titt\ I'ctiiti H&raptm
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
61
ma, opera, seni tari, seni musik misalnya: klasik, jazz maupun pop yang berasal dari Indonesia sampai pertunjukan yang berasal dari luar negeri. Seni pertunjukan khususnya seni musik di Indonesia berkembang pesat, yaitu dengan meningkatnya jumlah penonton di setiap pentas atau pertunjukan, terutama pertunjukan musik yang beraliran musik pop. Akan tetapi seni pertunjukan lainnya mengalami keprihatinan karena kurang dinikmati, sarana dan prasarana yang kurang memadahi, seperti: pertunjukan drama, opera dan pertunjukan beralirkan tradisional atau klasik.Oleh Karena itu dibutuhkan suatu wadah atau sarana yang dapat menyalurkan kegiatan tersebut semaksimal mungkin.Maka dipilihlah bangunan untuk pertunjukan seni yang dapat mewadahi semua kegitan tersebut, khususnya pertunjukan drama, opera, musik klasik, jazz, pop, dan pertunjukan tradisional yang berfungsi sebagai bangunan pertunjukan dengan disertai fungsi pendukungnya. Dimana fungsi tersebut menjadi sarana public atau public space, akan tetapi fungsi tersebut harus dapat menjadi penunjang kegiatan yang berskala nasional maupun skala internasional. Di Indonesia, terutama di kota Jakarta sudah terdapat beberapa gedung pertunjukan, Namun karena fasilitas pendukungnya yang kurang dilengkapi dengan fasilitas tata ruang dan akustik ruangan yang kurang baik, maka pertunjukan di Indonesia kurang dinikmati.Terutama untuk pertunjukan opera Indonesia belum memilikinya,dikarenakan akustik ruangan yang kurang baik. Maka suatu gedung pertunjukan diharapkan akan menjadi tempat diadakannya beragam pertunjukan, mulai dari pertunjukan yang berasal dari negeri sendiri, maupun pertunjukan drama, opera, musik klasik, jazz, pop, dan beragam aliran seni lainnya. Selain itu diharapkan pula sebagai tempat untuk hiburan akan memberikan inspirasi bagi pencinta seni untuk mengadakan acara hiburan yang berkualitas, mendidik. Maksud dan tujuan penulisan ini adalah merencanakan suatu gedung pertunjukan yang menampung kegiatan dan perkembangan seni pertunjukan. Metodeyang dipakai dalam penulisan ini menggunakan beberapa metode,antara lain: 1. Metode komparatif:Dengan melihatproyekyang sejenis dapat dilihatbagaimana kebutuhan ruang dan zoning untuk gedung pertunjukan. 2. Wawancara: Bertanya langsung dengan orang yang terlibat langsung dalam kegiatan seni dan pihak-pihak yang bersangkutan
DESAIN Lokasi Proyek Penentuan lokasi proyek dilakukan berdasarkan figure dari kota Jakarta, hal ini yang selanjutnya menjadi dasar Kota Jakarta merupakan ibukota dari Republik Indonesia. Perkembangan ekonomi, sosial, budaya, dan seni sangat berkembang dengan cepat.
62
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
Maka dari itu dalam memilih site dilakukan remapping. Dengan melihat kota Jakarta berdasarkan epidermisnya, history, pathswork, perkembangan penduduknya, dan arah aliran sungainya. Kota Jakarta yang awal terbentuknya dari sisi laut yang disebut dengan teluk Jakarta.Dimana kaum pedagang yang sering berdatangan dan kaum penjajah (Portugis). Sehingga terbentuk suatu kota yang kaku dengan nama Batavia dimana membuat suatu tembok yang kaku sehingga orang pribumi dan bangsa lainnya tidak dapat menyentuh. Dan menyebabkan perkembangan kotanya Jakarta pada saat itu berkembang penduduknya berkembang secara horisontal, namun setelah itu perkembangan kota Jakarta berubah ke arah vertikal ke bawah. Kota Jakarta juga dilalui oleh berbagai macam sungai yaitu sungai ciliwung, kali besar, sungai sunter dan semuanya bermuara diteluk Jakarta.Tetapi sungai yang paling besar adalah sungai ciliwung yang bermuara di teluk Jakarta.Terlihat dari hasil remapping di bawah.
'•' —^-'ttl'iDUFAN
ill
PERUMAHANPURI MARINA
r
DaerfSH rekfemasi
W
rw
¥
r
paCb ^
Gambar 1. Lokasi Proyek Dari data yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa pertemuan dari hasil remapping site yang dapat menggambarkan kota Jakarta adalah di sekitar teluk Jakarta, karena memiliki segi sejarah, segi perkembangan penduduknya, perkembangan daerah pusat, maupun dari segi perairannya, dan perkebangan pemasukannya. Maka site terpilih di daerah perbatasan antara Marina dengan Ancol yang dibatasi dengan sungai ciliwung.
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
63
Batas administrasi Kecamantan Ancol merupakan bagian dari wilayah kota Jakarta Utara dengan luas tapak kurang lebih 4 Ha. Secara administrasi wilayah ancol dibatasi oleh: Sebelah Utara
:lautjawa
Sebelah Selatan : pantai festival, pelabuhan marina Sebelah Barat
rsungai Ciliwung
Sebelah Timur
-.tanah reklamasi (tanah kosong)
Dari kebijaksanaan dan pengembangan BWK Ancol tahun 2004, maka daerah pantai akan dilakukan reklamasi dalam pengembangan sektor hiburan dan rekreasi.
Pengenalan Tapak Pemilihan tapak berdasarkan fungsi,tujuan dan kegiatan yang direncanakan serta berdasarkan hasil remapping yang dilakukan.Tapak termasuk dalam pengembangan pusathuburan dan rekreasi.Disekelilingtapakterdapattempat rekreasi yang memberikan pemasuk devisa tinggi, dan daerah reklamasi pantai di bagian ancol. Keadaan kondisi tapak yang direncanakan, secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1 .Topografi
: kondisi permukaan tanah relative datar, dengan ketinggian 10 sampai dengan 20 meter diatas permukaan laut. Kawasan ini merupakan kawasan reklamasi.
2.Hidrologi
: dikawasan ini, kwalitas air terdapat inutrisi air laut, maka harus menggunakan air PDAM.
3. Lain- lain
: kondisi iklim panasa dengan suhu rata-rata 27 derajat celcius dengan kelembaban 80% sampai dengan 90%.
Arah angin yang bertiup dari barat pada bulan November sampai dengan bulan april, sedangkan arah angin yang bertiup kearah timur pada bulan mei sampai dengan bulan oktober. Didaerah site juga terdapat angin laut dan angin darat yang tergantung dengan arah perputaran bulan. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun kurang lebih 2000mm. curah hujan maksimum pada bulan januari dan curah hujan minimum pada bulan September. Tapak perencanaan terletak didaerah komersial, yang terletak di Jl. Raya Ancol. Jakarta utara, yang dalam RBWK tahun 2005 termasuk dalam wilayah pusat pengembangan pusat kota. Data fisik: Peruntukan tanah
: karya perdagangan/karya rekreasi
Ketinggian bangunan
: 8 lantai
64
Desa/n Performance...
Vol.8, No. 1, April 2005
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
: 30%
Koefisien Lantai Bangunan
:4
Massa Bangunan
: Mix use
GarisSepadan Bangunan
:20 m
Luas site
:± 4 ha
Arsitektur Prinsip-prinsip dasar dan unsur dasar arsitektursangatpentingdalamperencanaan bangunan, karena memiliki nilai- nilai keindahan, kandungan simbolis, sesuai dengan fungsi dan konteks bangunan tersebut, sehingga dimana bangunan Performance Art Center ini dibangun maka akan mencerminkan identitas atau ciri khas tersendiri. Gayagaya arsitektur dapat dimasukan di bangunan ini sesuai dengan konteksnya dimana bangunan ini akan direncanakan, latar belakangnya, penyesuaian dengan lingkungan sekitar (kawasan Ancol) merupakan pengaruh yang besarterhadap gaya arsitektur dari Performance Arts Center ini.
Struktur Dalam pemilihan struktur untuk gedung Performance Arts Center ini, perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang matang. Pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan struktur bangunan 4 : 1.
Kekuatan/ kekokohan: disesuaikan dengan kondisi yang tidak mengganggu kenyamanan yaitu faktor getaran dan kebisingan
2.
Keindahan: penyesuaian dengan bentuk dan orientasi secara arsitektur dan dapat menonjolkan strukturnya
3.
Fungsional: tidak adanya bagian yang sia- sia, tetapi efiensi dari sudut ekonomi.
4.
Maintenance & Efektifitas: kemudahan perawatan dan efektif dalam pelaksanaan dari sudut waktu.
5.
Kontekstuahterhadap sifattanah dan keadaan lingkungan (sekitar site)
DesainTata Suara/Akustik Dalam auditorium yang besar dan diluar gedung, suatu sistem penguat bunyi hampir selalu diperlukan untuk penggadaan kekerasan yang cukup dan distribusi bunyi yang baik 2 . Sistem bunyi diperlukan bila volume ruang melebihi 1700m3 (60.000 ft3) atau jika suara harus merambat lebih dari 18 m ke pendengar.Tujuan utama dari sistem ' Peler Sanlolo. proyek akhir Concert Hall di Jakarta. 1997. FTUKI Jurttsan Arsitektur. hal 34
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
65
penguat bunyi: menguatkan tingkat bunyi dalam auditorium, atau tempat- tempat di dalam bangunan jika bunyi terlalu lemah untuk didengar.
Akustik Ruangan Akustik ruangan adalah mengelolah persoalan- persoalan yang ada dalam gedung besar seperti teater, ruang kuliah, ruang pementasan seni dan budaya, dan sebagainya, dimana tidakhanya membicarakan perlindungan terhadapgangguan bunyi,tetapijuga mengatur kualitas bunyi, keindahan hasil suara dan musik dalam ruang pementasan, masalah-masalah studio rekaman dan sebagainya. Beberapa persyarataan akustik dalam ruang auditorium, yaitu: 1.
Hams ada kekerasan {loudness) yang cukup dalam tiap bangian auditorium terutama ditempat- tempat duduk yang jauh. Untuk mendapatkan energi bunyi yang cukup dapat diadakan cara- cara sebagai berikut: Sumber bunyi hams lebih tinggi agar menjamin aliran gelombang bunyi langsung bebas ke tiap pendengar.
2.
Penonton hams dibentuk agar sedekat mungkin dengan sumber bunyi, sehingga mengurangi jarak yang hams ditempuh bunyi.
3. Disamping permukaan pemantulan berfungsi menguatkan bunyi langsung ke audience, permukaan pemantulan tambah hams disediakan untuk mengarahkan bunyi performer.
Beberapa pertimbangan perencanaan pada ruang konser, yaitu: 1.
RT (waktu dengung) yang paling disukai untuk ruang musik adalah sekitar 1,7 detik. Ketegasan bunyi akan memuaskan apabila: 1) Kesenjangan waktu tunda mula- mula tidak melampaui 20m/sec. 2) Bunyi langsung relative cukup keras terhadap bunyi dengung. 3)Tidakadagema.
2.
Mengadakan persedian dan distribusi nada- nada rendah yang cukup untuk daerah pendengar yang luas.
3.
Balkon tidak boleh menonjol kedalam sehingga membentuk suatu rongga udara. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
4. Gema akan sangat jelas bila RT pendek dan difusi tidak cukup. 5.
Denah persegi empat pada lantai pemantulan silang antara dinding-dinding sejajar menyebabkan bertambahnya kepenuhan nada suatu segi akustik yang sangat diinginkan pada ruang konser. Bentuk ini merupakan histories dengan unsur tradisi yang menonjol dan masing digunakan sampai sekarang dan berhasil.
6.
Denah bentuk kipas pada lantai bentuk kipas ini, pada dinding belakang yang me-
66
Desain Performance..
Vol.8, No. 1,April2005
lengkung cenderung akan menciptakan gema atau pemusatan bunyi. 7.
Denah modifikasi merupakan penggabungan denah- denah di atas
Beberapa persyaratan akustik,yaitu: 1.
Lantai dimana penonton duduk harus dibuat cukup landai atau miring, karena bunyi lebih mudah diserap bila merambat melewati penonton dengan sinar dating miring (grazing incidence). Dapat dilihat sepert gambar dibawah.
2. Sumber bunyi harus dikelilingi dengan permukaan- permukaan pemantul bunyi (plaster, gypsumboard, plywood, plexiglass, papan plastik kaku, dan Iain-Iain). Yang besardan banyak. 3. Permukaan pemantul bunyi yang pararel (horizontal maupun vertikal), terutama yang berada didekat dengan sumber bunyi, harus dihindari untuk menghilangkan pemantulan kembali yang tidak diinginkan ke sumber bunyi.
KONSEP DAN METODE PERANCANGAN Konsep Desain Performance Art Center Konsep desain performance arts center adalah spirit of arts, dimana art merupakan suatu yang berasal dari jiwa, tercipta karena eksprisi, dan emosi seseorang yang diungkapkan melalui gerakan, nada, suara, maupun gambaran yang membentuk suatu kesatuan yang harmoni.Maka art sendiri memiliki sifat atau ciri yang unik.abstrak karena tergantung dari emosi dan pikiran si pembuatnya. Maka kegitatan tersebut masuk kedalamnya. Dengan secara garis besar dapat dibagi menjadi: 1. Fasilitas utama dapat menampung berbagai kegiatan utama, seperti pagelaran musik, drama, dan tari. Dan dalam fasilitas utama ini ruang- ruang yang termasuk didalamnya adalah: 1) Auditorium
:kapasitas 2000orang
2) Bioskop :kapasitas 20orang 3) Pers conference :kapasitas 50orang 2. Fasilitas penunjang 1) Sekolah : kelas teori, kelas praktek 2) Perpustakaan 3) Gallery: permanen, temporary 4)
Kantoradministrasi
5) Studio latihan 3. Fasilitas pelengkap 1) Shop and retail
Vol. 8, No. I.April 2005
Desain Performance...
67
2) Cafe and bar 3) Restoran 4) Lounge 5) Taman
Analisis Site Analisis Site seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.Tata Guna Lahan
68
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
Gambar 3. Sirkulasi Kendaraan
Gambar 4. Sirkulasi Pejalan Kaki
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
69
Pemandangan kedalam site dari arah putaran jalan Pemandangan kedalam site dari arah seberang tapak Pemandangan kedalam site dari seberang jalan rayayang melintasi site Pemandangan kedalam site dari tanah kosong Pemandangan kedalam site dari jalan raya Pemandangan kedalam site yang berasal dari tanah kosong Pemandangan kedalam site dari jalan raya Pemandangan kedalam site dari trotoar jalan Pemandangan kedalam site dari trotoar Pemandangan kedalam site dari arah jalan raya marina Gambar 5. View Ke Dalam Site
View sangat baik kareana menghadap kearah laut View yang terlihat secara langsung * adalah aliran air ke waduk.
-T*»H \astiK
1
^rrj ^
View kearah laut namun masih dapat melihat pabrik yg ada diseberang
s
Daerah lahan kosong yang \ . diseberangnya dapat —-* memberikan pemandangan yang baik
m Pemandangan baik karena dapat melihat pelabuhan marina yg terdapat kapal pesiar
Daerah lahan kosong namun masih dapat melihat pantai festival
I M m t*T\M«.
Gambar 6. View Ke Luar Site
70
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
Gambar 7. Analisis Kebisingan
:< \' .u-^-
jjra
—32±
Gambar 8. Analisis Sinar Matahari
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
71
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
BANGUNAN UTAMA AMPHITHEATRE BANGUNAN PENDUKUNG TAMAN PEDESTRIAN PEJALANKAKI PARKIR SERVICE AREA
Gambar 9. Alternatif Zoning I
1. BANGUNAN UTAMA 2. AMPHITHEATER 3. BANGUNAN PENDUKUNG 4. TAMAN 5. SERVICE AREA 6. TAMAN PENYANGGA (BUFFER) 8. PARKIR 9 .PERDESTIRAN
Gambar 10. Alternatif Zoning II
1. BANGUNAN UTAMA 2. BANGUNAN PENDUKUNG KE-1 3. BANGUNAN PENDUKUNG KE-2 4. TAMAN BUFFER 5. AMPHITEATRE 6. LOADING AREA 7. PARKIR 8. KOLAM
L.Un.srr-r-
mm AT
a'Lu-i
i•
n
immr
Gambar 11. Alternatif Zoning III
72
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
Kegiatan dan Program Ruang Tabel 1. Kegiatan dan Program Ruang
140 m 2
Practice Room Stage Performer dan staff pendukung
1,44 nf/org
120 org
172.6
m2
1 rrr'/org
2 org
2
m2
Choir
0,4 nrf/org
250 org
100 m2
Leader of orchestra
1,5 rrf/org
10 org
15 m2
1 irf/org
4 org
Musician Conductor
Soloists Toliet
4
m2 tempat buang hajat,
240 org
Pria 60% Wanita 40%
1c/60p/40w 1 closet = 2
12,6 m 2
Pria: 3 c, 3w, 3 u m2
Wanita: 3c, 3 w
tempat pentas
7,8
m2
m2
DA+ TSS
mencuci tangan
1w/_1c 1 wastafel = 0,6
m2
Dresser room
2 m2/ org
240 org
480
make up/ hair
2 rrr'/org
120 org
240 m2
Pantry
4
m2
BP
ganti baju, istirahat, latihan has, istirahat, latihan
BP
makan, minum
DA
60 m2
penyimpanan
DA+ TSS
m2
penyimpanan
4
1 mg
m2
Gudang Peralatan musik
20
nf
asumsi 3 piano
150
m2
2 ruang
16
m2
3 rng
48 m2
Lighting room
7.SJ m 2
1 org
7,51 m 2
Sound room
50
m2
1 org
50 m2 mengawas, mengontrol kualitas suar;
Lain- lain Office management
300
pengawasan, pengaturan,
I
touring/ artis mengawas, mengontrol kualitas
BP BP
Staff dan Karyawan
Follow spot
4
m2
1 org
4 m2
menyinari pemain
BP
Teknik
Audiovisual
12
m2
1 org
12 m2
menqawasi jalannya keqiatan
BP
AHU
25
m2
1 org
25 m2
BP
M.E
12
m2
1 org
12 m2
BP
5370.6! m2
SUB TOTAL SIRKULAS! 20%
1074.12
m2
TOTAL
6444.72
m2
LUAS
m2
Penentuan ruang untuk drama theatre KELOMPOK
RUANG Foyer Auditorium R.Kursi Roda Tiket box Toilet
Pengunjung/ Audience
Pria 60% Wanita 40%
STANDART
m2
KEGITATAN
SUMBER
500 org
250 -,f
menunggu, akses orang bejalan
TD
0,715 rrr'/org
500 org
360 m
duduk, menonton pertunjukan
BP
1,8 rrr'/org
5 org
9 nf'
duduk, menonton pertunjukan
DA
20 u<
membeli tiket/ menjual tiket
BP
tempat buang hajat,
DA + TSS
0,5,1m2/ org
5 rrr'/org
4 org
1 closet/ 60 Pria/ 40 wanita
300 org
1 closet = 2
m2
1 wastafel/1 close! 1 wastafel = 0,6
Green Room
200 org
22,6
irf
13 m2
mencuci tangan
pria: 5 closet, 5 wastafel 2
m
1 urinoir/ 25 org
Toilet orang cacat
KAPASITAS
dan 12 urinoir wanita: 5 closet, 5 wastafel
1 urinoir = 0,8
m2
1 closet = 2
m2
1 wastafel = 0,6
m2
aria: 1 closet, 1 wastafel, 1 urinoi
1 urinoir = 0,8
f^
wanita: 1 closet, 1 wastafel
0,5 org
tempat buang hajat,
2 org
84 org
3,4 rn2 2,6 rrf
mencuci tangan
42 nf
menunggu berinteraksi sosial
DA
TD
Stage Principals Soloists Corps dancer Supernumeraries
Vol. 8, No. 1, April 2005
1,5 rrr'/org
2 org
3 m2
latihan sebelum pentas
1 rrr'/org
8 org
8 m-'
menonton
1,5 rrr'/org
19 org
1 rrr'/org
18 org
28,5
nf
18 rrf
Desain Performance...
73
Penentuan ruang untuk komerslal theatre RUANG
KELOMPOK
m2
KEGITATAN
SUMBER
0,5\rrflorq
30 org
2001
or
menunggu, akses oranq bejalan
TD
0,715 rrf/org
30 org
286
nf
duduk, menonton pertunjukan
BP
1,8 rrftorq
5 org
9
,«'
duduk, menonton pertunjukan
DA
STANDART
Foyer Auditorium R.Kursi Roda
Pengunjung/ Audience
5 m2' org
4 org 240 org
15,8
irf
tempat buang hajat,
160 org
7,8
m2
mencuci tangan
Pria 60%
1 closet = 2
Wanita 40%
m2
1 wastafel/1 closet 1 wastafel - 0,6
m2
1 urinoir/ 25 org 1 urinoir • 0,6
dan 10 urinoir
m2 m2 aria. 1 closet, 1 wastafel, 1 urinoi
3.4
m2
1 urinoir • 0,8
m2
wanila: 1 closet, 1 wastafel
2,6
m'
Performer dan staff
1c/60p/40w 1 closet -1
m2
tempat buang hajat,
DA
mencuci tangan
Pria: 2 c, 2 w,4u
7,6 nf
tempat buanq hajat,
Wanita: 3 c, 2 w
7,2 m2
mencuci tangan
DA + TSS
menyimpan
DA+TSS
mengawas, menqontrol kualitas
BP
mengawas, menqontrol kualitas suar;
BP
1w/U 1 wastafel« 0,6
III
pendukung
m2
20
m2
1 org
20
m2
30
m2 2
1ruang
30
or
7,5 m2
Liqhting room
7,51 m
Control room
7,5
m2
2 org
15
Audiovisual
12
m2
1 org
12
AHU
10
m2
1 org
10
M.E
12
m2
1 org
SUBTOTAL
1 org
irf rrf nf
12 nr 629.8
SIRKULASI 20%
125.96
nf
785.78
.,.'
Desain Performance...
mengawasi jalannya kegiatan
BP DA DA
d
TOTAL
74
BP OA + TSS
wanita: 3 closet, 3 wastafel
m2
Wanita 40%
membeli tiket/ menjual tiket
pria: 3 closet, 3wastafel
1 wastafel • 0,6
Pria 60%
Teknik
20 m'
1 closet = 2
Toilet orang cacal
Staff dan Karyawan
LUAS
KAPASITAS
1 close!/ 60 Pria/ 40 wanita
Tiketbox Toilet
m2
Vol. 8, No. 1, April 2005
FASILITAS PENDUKUNG Pintntuan luasan perpuitakan RUANG
KELOMPOK Penerima
R. Penitipan barang R.b*ci
Ptnylmpirun
m1
30
mg
KAPASITAS
m2
LUAS
KEGITATAN
SUMBER
100 org
100 m2
menunqqu, berinteraksi, duduk
DA
30 Ick
7,5 m2
menyimpan barang bawaan
DA
R. baca
3 rrr'/org
160' org
480' m2
membca buku, mencari buku
TSS
R.serbaguna
3 rrr'/org
50 org
150 m2
berdiskusi, membaca, menonton
TSS
12.000 bk/200
1200o! bk
300! m2
menyimpan buku
TSS
2,25 rrr'/org
80 Org
180 m2
menyimpan kaset video
TSS
Pelayanan
5J nf
3\ org
15 m2
mengalur keluar masuk buku
TSS
Pimpinan
9
nf
1 org
9 m2
duduk. melakukan suatu keqiatan
TSS
Staff
5
nf
2 org
10 m2
duduk, melakukan suatu kegiatan
TSS
60 org
8,4 m2
tempat buang hajat,
DA
40 org
5,2 m2
mencuci tangan
R. buku R. koleksi av
Ptlayanan
STANDART
1 m 2 / org
Lobby
1c/60p/40w
Toilet Pria 6 0 % Wanita 4 0 %
1 closet = 2
nf
1 wastafel • 0,6
nf
ma: 2 closet, 2 wastafel, 4 urinoi
1 urinoir = 0,8
nf
wanita: 2 closet, 2 wastafel
SUB TOTAL
1252.4
SIRKULASI20%
250.48
rf m2
Penentuan luasan gallery KELOMPOK
RUANG
Pengunjung
m2
KAPASITAS
LUAS
m2
KEGITATAN
SUMBER
300 m 2
menunqgu, berinteraksi sosial
DA
Pameran telap
300 org
700 m 2
menajang, melihat pameran
DA+TSS
Temporary
300 org_
1200 m 2
memajang.melihat pemeran
DA+TSS
Toilet
180 org
8.4
5,2 m 2
Pria 60% Wanita 40%
Staff
STANDART
300 org
Foyer
1 rn2/ org
1c/60p/40 w 1 closet = 2
m2
120 org
1 wastafel - 0,6
m2
aria: 2 closet, 2 wastafel, 4 jrino
1 urinoir = 0,8
m2
nf
lempat buang hajat,
DA*
rss
mencuci tangan
wanita: 2 closet, 2 wastafel
R. Penyimpanan
20 rrr'/org
5 mg
100
nf
menyimpan barang
TSS
R administrasi
20 rrr'/org
3 mg
60
nf
duduk, melakukan suatu kegiatan
rss
SUBTOTAL
2368 4 rrr
SIRKULASI 20%
473.68J nf
[TOTAL
Vol. 8, No. 1, April 2005
Desain Performance...
75
Penentuan luasan sekolali
Students
m!
LUAS
KEGITATAN
SUMBER
60 r r f e orq
3, mg
240 i m2
belaiar, duduk, mengaiar
DA
R, praktek
90 m2/26 orq
2 rng
180 Mi'
latihan, belaiar
DA
3 mg
300 m2
latihan, belaiar
TSS
tempat buang hajat,
DA
STANDART
RUANG
KAPASITAS
100 r r f e org
Laboratorium
1c/60p/40
8.4
m2
301 org
5,2| m2
mencuci tangan
1 wastafel» 0,6
m2
pria: 2 closet, 2 wastafel, 4 urinoi
1 urinoir = 0,8
m2
wanita: 2 closet, 2 wastafel 60 m2
duduk, melakukan suatu kegiatan
Pria 60% Wanita 40%
m2
45 org
1 closet = 2
Toilet
Staff) pengajar
m2
R. teori
KELOMPOK
20 rrf/org
R administrasi
3 rng
TSS
m' 2 157.68 m 788.4
SUB TOTAL SIRKUUSI20%
Penentuanluasan workshop RUANG
KELOMPOK
STANDART
Latihan indlvidu LaUhan
Latlhan group
Pria 60% Wanita 40%
KAPASITAS
KEGITATAN
SUMBER
90 m2
duduk, belajar, menqajar
DA
30 rrf/org
3 mg
90 m2
duduk, latihan, belajar, menqajar
DA
tempat buang hajat,
DA
1 closet = 2
m2
8.4
30 org
5,2 rn2
m2
Dria: 2 closet, 2 wastafel, 4 urinoi
1 urinoir = 0,8
m2
wanita: 2 closet, 2 wastafel
Kantor staff Gudang
m2
45 org
1 wastafel = 0,6
Sound control
m2
LUAS
10| rnq
1c/60p/40w
Toilet
Staff teknlk
m2
9 m2/ org
mencuci tangan
3, mg
22,5: m2
meqawasi, menqontrol kuailtas suara
BP
9
m2
3 org
27 m2
duduk, melakukan suatu keqiatan
DA
20
m2
2 rng
40 m2
menyimpan barano
DA
SUMBER
7,5, rrr'/mq
SUB TOTAL
188.4
„r
SIRKUUSI 20%
37.68
nf
[TOTAL
Penentuan luasan amphl heatre KELOMPOK
RUANG Auditorium
Pengunjung
R.Kursi Roda
m2
KEGITATAN
500 org
360
m2
menonton, duduk
1,8 rrr'/orq
5 org
9
nr
menonton, duduk
1,44 m2/org
10 org
STANDART
m2
0,715 m2/ orq
LUAS
KAPASITAS
BP '
DA
Stage Musicans Soloists Choir
1 rrftorg 0,4 m2/org
4
bh
10 org
14,4 m2
tempat pentas
BP
4 m2 4 m2
SUB TOTAL
377
SIRKULASI20%
75.4
d ,.,•'
TOTAL
76
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
SERVICEAREA Perwntuan luasan tempat Ibadah RUANG
KELOMPOK
Tempat sembahyang Mutholla
m2
STANDART
KAPASITAS
m2
LUAS
160 m2
1,8 irf/ora
901 org
Pria
0,5 irf/org
10 org
5
m2
Wanita 40%
0,5 mf/org
10 org
5
m2
Imam
3 rrr'/org
1 org
3
m2
Gudang
4
1 mg
4 m2
KEGITATAN
SUMBER
berdoa
DA DA
Wudhu
Toilet
m2
1c/60p/40w
Pria 60% Wanita 40%
1 closet = 2
m2
1 wastafel = 0,6
m2
1 urinoir = 0,8
m2
TOTAL
DA DA DA+TSS
8.4
m2
tempat buang hajai,
12 org
5,2
m2
mencuci tangan
185.4
rn"
37.08
irf
pria: 2 closet, 2 wastafel, 4 urinoi wanita: 2 closet, 2 wastafel
I
SIRKULASI20%
berdoa menyimpan barang
18 org
I
SUB TOTAL
mengambil wudhu
l
222.46 m»
Penentuan luasan kantor pengelolah KELOMPOK Pengunfung
RUANG Lobby Toilet Pria 60% Wanita 40%
Pengelolah utama
Staff
STANDART [
m2
t rrr'/org 1c/60p/40w
KAPASITAS
m!
LUAS
KEGITATAN
SUMBER
m2
tempat buang hajat,
DA* TSS
m2
mencuci tangan
50| rng
501 m2
18 org
8.4
12 org
5,2
1 closet = 2
nf
1 wastafel = 0,6
m2
una: 2 closet, 2 wastafel, 4 urinoi
1 urinoir = 0,8
m2
wanita: 2 closet, 2 wastafel
OA
Kepala manager
251m 2 /org
l | rng
251 m 2
ASS
Wakil Manager
20 rrr'/org
1 rng
20 m2
ASS
Kepala pengelolah
20 rrr'/org
1 mg
20 m2
ASS
Wakil pengelolah
15 rrr'/org
1 rng
15 m2
ASS
Kepala administrasi
15 rrr'/org
1 rng
15 m2
ASS
R. rapat
1 rrr'/org
25 org
25 m2
R. staff
8| nfl rng
25,l rng
200
m2
R. information desk
9 rrr'/rng
1 mg
9
m2
Pantry Gudang
4 10
m2 rrf
1 mg 1 rng
4 m2 10 rrf
SUB TOTAL
401.4
SIRKULASI 20%
80.28) m2
TOTAL
Vol. 8, No. 1, April 2005
DA ASS
DA DA
nf
411.61 m*
Desain Performance...
77
Penentuan luasan utilitas KELOMPOK Palengkap
RUANG
STANDART
m2 2
KAPASITAS
LUAS
m2
KEGITATAN
SUMBER
Resevoir
80
m
1 mg
80j m2
R. pompa
80
m2
1 mg
80 m2
ASS
100
m2
1 mg
100 m2
50
m2
1 mg
50 m2
R. trafo
50
2
m
1 rng
50 m2
Security
20
m2
1 mg
20 m2
ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS
Genset R.monitor & p. listrik
Kantor ME
15
m2
1 mg
15 m2
R. bahan Dakar
50
m2
1 mg
50 m2
R. chiller
STP R. infer & telekom
50
m2
1 mg
50 m2
250
m2
1 mg
250 m2
20
m2
1 mg
20 m2
2
R. locker
7,5
m
30 Ick
7.5 m2
Kantin
100
m2
1 mg
100 m2
Loading deck
100
m2
2 rng
100 m2
50
m2
1 rng
Gudang
50 m2
ASS
DA
1015 m'
SUBTOTAL
203
SIRKULASI20%
irf
1211 nf
TOTAL
j
Gubahan Massa
Gambar 12. Gubahan Massa
78
Desa/'n Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005
Maket Desain
Gambar 13. Maket Desain (Total Keseluruhan: 18.826,86 M 2 , Total lahan: 40.400,00 M2)
KESIMPULAN Lokasi di daerah lepas pantai (daerah reklamasi) merupakan daerah rekreasi dan hiburan, merupakan lokasi yang cocok untuk dibangun sebuah performance arts center, faktor lain yang mendukung adalah sarana transportasi yang ada dan memadai. Desain performance arts center cocok karena ancol merupakan kawasan rekreasi dan hiburan, dimana banyak orang yang dating kedaerah ini untuk berekreasi, dan mencari hiburan.
Vol. 8, No. I.April 2005
Desain Performance...
79
Daerah Ancol memang dapat dikatakan cocok untuk fungsi performance arts center, tetapi perlu dilihat pula tingkat pengunjung yang sering datang, karena dalam kenyataan para pengunjung di Jakarta hanya kalangan tertentu saja. Fungsi yang dipilih merupakan fungsi public spaces, yang merupakan gedung pertunjukan dan fungsi pendukungnya.Tipe auditorium yang dipilih adalah berbentuk kipas, dikarenakan bentuk kipas merupakan bentuk yang paling baik bagi auditorium yang bersifat gabungan. Untuk itu kenyamanan bagi penonton haruslah di perhatikan, terutama sistem akustik pada ruangan auditorium. Bentuk performance art cenferdibuattrapesium yang memang mengikuti bentuk dasar dari auditoriumnya, dan bentuk yang paling efisien dan denah dibuat open plan, sehingga dapat memenuhi pengunjung yang lebih banyak orang yang membutuhkan ruang fungsional praktis dan mudah dalam pencapaiannya. Dalam membuat bangunan yang bersifat mix use, terutama gedung pertunjukan harus dapat mewadah seluruh kegiatan yang ada. Pengetahuan tentang sistem akustik dan tata ruang bagi gedung pertunjukan sangat penting terutama hal yang paling diperhatikan bagai mana bunyi yang terdapat didalam auditorium dapat diredam/kedap, sehingga tidak mengganggu kegiatan yang lainnya.
PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
80
Appleton, Ian., 1996. Buildings for Performing Arta: A Design and Development Guide, Butterworth Architecture, Great Britain. Neufert, Fred., 1997. Data Arsitek Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Neufert, Fred, 1997. Data Arsitek Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. SJ, Heuken, Adolf, 2000. Historical Sites ofJAKARTAn, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta. Utzon, Jorn. Sydney Opera House. Cowan, P, James, 1994. Handbook of Enviromental Acoustics, Van Nostrand Reinhold, New York. Heryanto, Sani, 2004. Acoustics- Tata Suara, Handbook, Jakarta Doelle, Leslie L, Lea Prasetio, 1993. Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta. Suzie Thomas Publushing PTy Ltd., 1998. Sydney Opera House. Michael Pomeroy Smith. Sydney Opera House, Collins Sydney. Santolo, Peter, 1997.ProyekAkhir Concert Hall di Jakarta, FT UKI Jurusan Arsitektur, Jakarta.
Desain Performance...
Vol. 8, No. 1, April 2005