DESAIN INTERIOR SEKOLAH MUSIK PURWA CARAKA SURABAYA DENGAN STYLE POST MODERN DAN BERTEMA ORKESTRA ALA JAWA
Widya Arindita 340 7100 153 Dosen Pembimbing Thomas Ari K, S.Sn
NIP: 19750429 200112 1002
Dosen Koordinator: Susy Budi Astuti, MT
NIP: 19650624 199002 2001
concept
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
IDEOLOGI POSTMODERN (Ikhwanuddin, 2005) Pluralisme, Filosofis pluralisme berarti perang terhadap semua bentuk totalitas, menghargai perbedaan (diversity) dan keragaman (multiplicity), termasuk di dalam nya lokalitas, regional, dan keunikan. Makna lain Pluralisme merupakan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lain yang tak terhitung jumlahnya.
MACRO CONCEPT Problem Solution
Makna sintatik Tempat (place) Makna semantik Sejarah (history) Makna pragmatik Manusia (human)
Multivalent expression,
Ekspresi bentuk yang dapat diinterpresentasikan secara beragam oleh berbagai kelompok masyarakat.
A. Representasi
• Metafor adalah kiasan atau ungkapan bentuk pada bangunan yang diharapkan mendapat tanggapan dari masyarakat yang menikmati atau memakainya. (Sutedjo, 1986) • Simbolisasi adalah sesuatu yang berdiri atau merepresentasikan sesuatu yang lain dengan cara asosiasi, kemiripan, atau konvensi, yang diturunkan maknanya terutama dari struktur yang tampak. (Burden, 1998)
METODE PERANCANGAN (Ikhwanuddin, 2005) Form Concept
B. Hybrid
Metode hybrid (Jencks,1978) : • Eklektik mencuplik perbendaharaan elemen interior dari masa lalu yang dianggap potensial • Manipulasi elemen reduksi/ simplifikasi, repetisi, distorsi, disorientasi, disproporsi, &dislokasi. • Penggabungan kombinasi / unifikasi sesuai penetapan order desain
Ornamen adalah “hiasan” yang “ditempelkan” pada elemen struktural, sedangkan dekorasi adalah “hiasan” yang diletakkan pada elemen-elemen nonstruktural. (Jencks, Klotz, Kurokawa, dan Venturi)
Aesthetic Concept
E. Improvisasi Material Concept
Mendesain elemen interior berdasarkan metode pleasure dan enjoyment tujuannya untuk mencapai kekayaan makna dengan cara “ketidaksempurnaan” atau “ketidakselesaian”, baik direncanakan maupun tidak. (Ikhwanuddin, 2005)
F. Kaya warna (Polychromy)
C. Kontekstual
• Struktur fisik bangunan (Siswanto, 1993) • Langgam arsitektur lokal (Sastrowardoyo, 1993) • Iklim (Klotz) • Budaya masyarakat (Brolin, 1980)
D. Ornamen & dekorasi
Circulation Concept
Style postmodern cenderung menggunakan warna yang kaya (polychromy) karena tiap warna memiliki nilai yang khas di berbagai tempat di muka bumi. (Ikhwanuddin, 2005)
Lighting Concept
Color Concept
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
Charles Morris (1938), simbolik postmodern dalam arsitektur dan interior:
Bangunan komersial
Ruko
1. Makna sintatik,
Definisi
Rumah & Toko, penggabungan fungsi
Tipologi
• Luasan sempit, massa bangunan memanjang ke belakang • Kedua sisinya masih berdekatan, kualitas dalam bangunan rendah
Fungsi
Memperlambat
Analisa aktivitas
Sirkulasi
Sistematika Desain
Proporsi
Linear
Radial Grid Simetris
Keseimbangan
Komposisi
Membelokkan
Meneruskan
Terpusat Susunan
Kebutuhan Ruang Data ergonomi & antropometri
Bangunan niaga perdagangan, pertukaran, distribusi barang & jasa
Skala
Akustik
PROBLEM SOLUTION
Dihasilkan dari lokasi bangunan dan lingkungannya.
Asimetris
facility •Area Penerimaan / Front Office •Kantor Administrasi •Area Merchandise •Toilet •Mushola •Dapur
•Ruang Vokal •Ruang Piano •Ruang Biola •Ruang Keyboard •Ruang Gitar (elektrik, akustik, bass) •Ruang Drum
•Café •Area Baca & Merchandise •Ruang Guru •Ruang Konser
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
Charles Morris (1938), simbolik postmodern dalam arsitektur dan interior:
2. Makna semantik,
• Ibukota Jawa Timur • Penduduk metropolis < 3juta jiwa • Kawasan Indonesia timur pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan • Suku bangsa suku Jawa (83,68%), suku Madura (7,5%), suku Tionghoa (7,25%), suku Arab (2,04%) • Historical lokasi perjuangan kemerdekaan (mitos ikan sura dan baya)
Modern society
Urban communities
Local content
Filosofis sejarah a.Instrumen bilah
Dua nada (ndeng dan ndong) yang di ulang-ulang serta tempo yang berbeda-beda
b.Instrumen pencon
Repertoar yang bagus berdasarkan komposisi
c.Instrumen tiup
Posisi tubuh mempengaruhi aktivitas
d.Instrumen kulit
e.Instrumen cengceng gecek / simbal
PROBLEM SOLUTION
Mengacu pada norma, ide, atau sikap yang direpresentasikan sebuah elemen.
Material mempengaruhi bunyi.
Kurikulum belajar di Sekolah Musik Purwa Caraka aktivitas tipe belajar manusia (visual, auditorik, dan kinestetik)
Muatan Lokal
Kurikulum private (1 subjek pelajaran 1 siswa 1 guru 1 fasilitas)
Sikap memainkan gamelan:
1.Tategak Silasama Posisi duduk dimana kaki dilipat tertumpuk (kanan & kiri) sedangkan posisi badan tegak, dan pandangan ke depan 2. Posisi tangan Tangkai panggul dipegang oleh tangan kanan dengan ibu jari berada sejajar dengan tangkai panggul bagian lebarnya, sedangkan keempat jari lainnya posisi terlipat. 3. Menutup / tatekep Seperangkat gamelan yang memiliki instrumentasi yang sangat banyak. Hampir 30 -40 buah instrumen yang sebagian besar merupakan instrumen perkusif. (dipukul).
Bentuk panggung pada interior
Orientasi elemen interior (pintu, jendela) ke arah kanan
Kerjasama hubungan ruang
Peranan detail-detal dalam hasil
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
: calon siswa, keluarga siswa, manajemen : 10 / hari
Mengantarkan siswa Mendapat informasi Pembayaran Membaca buku / majalah • Makan/minum • BAB/BAK • Pulang • • • •
: Laki-laki & Perempuan : Segala Usia (4-61 tahun)* : pelajar, mahasiswa, profesional : Menengah dan tinggi : minat dalam musik dan kreatif : Surabaya : konsisten mempelajari musik
activity
• Membuat jadwal (via telepon) • Datang • Konfirmasi • Absen • Membeli merchandise / buku paket • Belajar musik • Membaca buku • Makan/minum • BAB/BAK • Pulang
Siswa yang terdafar
: 10 jam 30 menit / siswa : 208 30 siswa / hari : 7-19 tahun (remaja)
• Mendapat informasi • Pendaftaran • Membuat jadwal • Pembayaran • Pulang
• Absen • Ganti baju/ merapikan diri • Bekerja/ mengajar • Review • Makan/ minum • BAB / BAK • Istirahat • Pulang
Karyawan/Guru
: 1 / hari : 2 / hari : 2 / hari : 24 4 / hari
user
Total pengguna: 49 orang / hari
A. Demografis • Jenis Kelamin • Usia • Pekerjaan • Pendapatan B. Psikografis C. Geografis D. Behaviorial
PROBLEM SOLUTION
Berkaitan dengan simbol dari orang yang menggunakannya.
Pendaftaran pertama
Karyawan • Kepala Cabang • Front officer • Cleaning service • Guru Konsumen • Jam belajar • Total • Usia rata-rata Tamu • Tipe • Total
3. Makna pragmatik,
Pengantar / Pengunjung
Charles Morris (1938), simbolik postmodern dalam arsitektur dan interior:
dan tekniknya
Consumen charactheristic Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
TRANSFORMASI DESAIN
Tema utama extending tradition adalah using the vernacular in a modified manner (Beng, 1998). Mencari keberlanjutan dengan tradisi lokal Mengutip secara langsung dari bentuk
Aliran postmodern (Charles Jenks)
Methaphor & Metaphisical
masa lalu Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan menambahkannya dengan cara inovatif Interpretasi kita tentang masa lalu dirubah berdasar kepada perspektif dan kebutuhan masa kini dan masa depan
Teori pembentuk metaphora (Poetic of Architecture, Anthony C. Antoniades, 1990)
Extending Tradition
FORM CONCEPT
menyederhanakan ornamentasi bangunan vernakular. Cenderung menggunakan cahaya, bayangan, dan ruang luar untuk mempercantik bangunan. Keberlanjutan tradisi lokal ditimbulkan dengan mengutip secara langsung
dari bentuk dan fitur sumbersumber masa lalu. Arsitek yang
melakukan hal itu tidak diliputi oleh masa lalu. Malah, mereka menambahkannya secara inovatif (Beng, 1998).
Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan baru Menggunakan struktur vernakular dan tradisi craftmanship Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang unik dari bangunan
Motif sulur tumbuhan dan hewan
tradisional
Desain Interior Sekolah Musik Purwacaraka dengan Style Postmodern & Bertema Orkestra Ala Jawa dengan Extending Tradition
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
Akustik
• • • • •
Gypsum board Rockwool Besi hollow Sistem kuncian Finishing (HPL/ cat/ karpet)
• • • • • • • • • •
Bata ringan (hebel) Parquet laminated Granit tile Kaca Acrylic Karpet Aluminium Stainless Triplek MDF
MATERIAL CONCEPT
Modern
Pabrikasi
MATERIAL
Instrumen gamelan
• Unsur logam (logam kerawang) • Bambu • kayu
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
CIRCULATION CONCEPT Penghawaan
Pergerakan manusia
Sistem AC paralel untuk mengatur komposisi udara dengan ruang yang dibutuhkan. Penggunaan exhaust fan untuk menyedot udara kotor. Sehingga interior akan terasa sehat
Penggunaan material kaca dan peletakan posisi bukaan menjadi penentu. Keuntungan posisi bangunan menghadap selatan, sehingga area timur bisa diposisikan banyak jendela dan pintu tambahan. Bukaan ini memberi efek memasukkan banyak matahari dan pergantian sirkulasi udara dalam interior.
Diterapkan sistim bebas sandal pada lantai 2 dan 3 sehingga lantai karpet tetap bersih dan bebas dari bakteri yang terbawa dari sandal/ sepatu. Sehingga disediakan rak sepatu di dekat tangga.
Pergerakan ruang linier karena bentuk ruko yang memanjang, sehingga area ditentukan berdasarkan alur aktivitas pengguna.
Widya Arindita|340 7100 153
Desain Interior Sekolah Musik Purwa Caraka dengan Style Postmodern & bertema Orkestra Ala Jawa
1. Pola
3. Aroma
Penerapan pola berdasarkan faham moderism, yaitu 2d bentuk geometri dan 3d platonic solid.
AESTHETIC CONCEPT Aroma akan langung terdeteksi oleh indera penciuman manusia. Sehingga, digunakan unsur alam dalam interior. Berupa tanaman atau pewangi buatan agar interior terasa lebih sehat dan estetis.
4. Bunyi Bunyi-bunyian seperti musik maupun unsur alam penting untuk menghidupkan suasana: -Sound system -Akustik ruang -TV
2. Tekstur 5. Dekorasi Tampilan setiap tekstur berdasarkan material yang digunakan. Sehingga, perencanaan material yang berbeda akan memberi kesan estetis.
Foto Bapak Purwa Tjaraka sebagai bagian dari Franchisee.
Foto aktivitas belajar dan konser sebagai bukti prestasi umum.
Gambar-gambar dekorasi grafis sebagai penyemangat belajar.
Widya Arindita|340 7100 153