DESAIN INTERIOR GALERI KERUDUNG HANDMADE ALMIRA DALAM SUASANA MODERN NATURAL VIA HERFANI – 3404100089 Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./ Fax (031) 5931147
ABSTRAK Galeri kerudung cenderung berkonotasi anak muda. Dapat dikatakan, Galeri adalah bisnis dari anak muda, oleh anak muda, dan untuk anak muda. Secara umum semua Galeri tampak sama yaitu pameran barang yang menjual Kerudung beserta aksesorisnya. Tapi setiap Galeri kerudung berdiri berdasarkan komunitas yang berbeda dari aliran yang berbeda-beda pula. Ada banyak jenis Galeri saat ini, mulai dari yang berskala kecil, yang mirip dengan pedagang kaki lima hingga Galeri besar yang memiliki tim designer dan took yang bagus dengan lokasi strategis dan fasilitas memadai. Mengingat beberapa fakta pengembangan minat konsumen terhadap bisnis Galeri kerudung dewasa ini yaitu semakin berkurangnya minat para remaja putri terhadap produk kerudung atau dalam artian para remaja putri jarang mengunjungi galeri kerudung. Berbeda dengan Galeri kerudung pada umumnya, Galeri kerudung Handmade Almira merupakan Galeri muslim modern yang mana bisnis Kerudungnya memproduksi berbagai macam aneka bentukan payet dan aksesoris yang desainnya dibuat universal, trendi, modern tetapi tidak mengurangi nilai keislaman. Galeri ini dirancang khusus untuk kalangan wanita menengah ke bawah dan keatas. Dengan tema Modern natural, Galeri kerudung Almira handmade meningkatkan kembali minat para remaja putri untuk menggunakan produk-produk kerudung payet. Galeri Handmade Almira ini memiliki konsep yaitu pembagian area retail yang akan dirancang dengan berbagai macam fasilitas penunjang. Diantaranya yaitu Area aksesoris, area kerudung, area produksi, area tunggu, mushola, kantor ruang karyawan, toilet dan lainlain. Sesuai dengan aliran itu ruang akan didesain dengan sedikit sentuhan modern Natural dengan menggunakan perpaduan warna-warna modern natural serta warna dari logo almira itu sendiri.
Kata kunci: Galeri, Almira, handmade, modern, natural.
ABSTRACT
Gallery hoods tend to connote youth. It can be said, the Gallery is the business of youth, by youth and for youth. In general all look the same gallery is the exhibition of goods sold hood and its accessories. But every gallery veil standing on different communities from different streams as well. There are many types of gallery today, ranging from small scale, similar to a street vendor to a big gallery which has a team of designers and stores with a good strategic location and facilities. Given a few facts on the business development of consumer interest veil gallery today is increasingly less interest in the young women to veil or product in the sense that these
young women rarely visit the gallery hoods. In contrast to the Gallery veil in general, Almira Handmade Galleries veil is a gallery of modern Muslim veil which the business produces a wide range of different formations sequins and accessories are made of universal design, trendy, modern but does not reduce the value of Islam. The gallery was designed specifically for women among the lower middle and upwards. With the theme of Modern natural, handmade Almira Gallery hoods increase the renewed interest in the young women to use products sequin scarf. Handmade Galleries Almira has a concept of division of the retail area which will be designed with various supporting facilities. Among the accessories area, hood area, production area, waiting area, mosque, office staff room, toilets and others. In accordance with the flow of space will be designed with a slightly modern twist by using the Natural blend of modern natural colors and the color of the logo itself Almira.
Keywords: Gallery, Almira, handmade, modern, natural.
PENDAHULUAN Dunia usaha akhir-akhir ini mulai berkembang pesat. Hal ini dikarenakan sebagian besar orang merasa pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sehari-hari kurang mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu, ada juga yang memang sengaja membuka usaha karena ingin menyalurkan hobi/bakatnya. Usaha handmade seperti ini biasanya didasarkan dari bakat sang pemilik. Hal ini dapat dilihat dari konsep handmade yang ditawarkan. Handmade sendiri berarti buatan tangan, yang dalam penerapannya, semua produk yang dipasarkan merupakan buatan tangan dari para pekerja. Karena produk yang dipasarkan adalah handmade, maka produk tidak dibuat secara massa. Jadi, ide pun harus terus digali untuk menemukan suatu konsep yang baru. Dimana semakin unik dan baru, galeri tersebut akan semakin dicari. Pada saat produk semakin di gemari konsumen, hukum ekonomi tentu berlaku dalam artian produk menjadi semakin banyak. Selama ini fashion muslim identik dengan pendekatan grosiran, pasar, dan panas, sedangkan potensi sebenarnya fashion muslim di Indonesia sendiri sangatlah besar. Hal itu terlihat dari jumlah penduduk muslim dan komunitas muslim yang ada. Sehubungan dengan faktor masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam hal ini mengakibatkan berbagai macam permintaan dan kebutuhan akan busana muslim semakin besar, dan para produsen khususnya bagi pengusaha atau retail lainnya akan berlomba-lomba untuk mencari solusi dan inovasi baru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam menciptakan fasilitas
yang menyediakan berbagai
macam kebutuhan busana muslim. Galeri ini nantinya akan dilengkapi suatu fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan perdagangan (bisnis), serta sebagai pusat kegiatan memasang payet yang dapat dilakukan oleh pengunjung sendiri. Dimana para pengunjung bukan hanya dapat untuk memilih dan membeli kerudung yang di inginkan tetapi juga melatih kreatifitas
para pengunjung dengan cara pengunjung dapat mendesain sendiri payet kerudung sesuai dengan kreatifitas mereka. Kebutuhan akan fasilitas berupa tempat yang dapat berfungsi sebagai tempat memamerkan kerudung, pembuatan payet kerudung handmade Almira dan sekaligus tempat penjualannya dirasakan cukup perlu untuk direalisasikan di wilayah Surabaya ini karena selama ini penjualan hanya dilakukan secara Online. Sehingga surabaya memiliki sebuah sarana pengembangan dan pengenalan kerudung handmade Almira ini kepada masyarakat luas.
PEMBAHASAN Galeri Galeri berasal dari bahasa latin, galeria, yang artinya sebuah bangunan yang salah satunya terbuka tanpa pintu. Bisa juga berarti sebuah ruangan panjang di tingkat atas (loteng) seperti biasa terdapat pada rumah yang bercorak Elizabethan dan Jacobean, ruangan ini dipergunakan untuk pertunjukan tonil atau opera. Istilah galeri juga muncul sebagai tempat para seniman berpameran dan berjualan karya seni. Galeri berkonotasi dua maksud: pameran dan jualan. Artinya galeri bisa untuk tujuan ideal (apresiasi non komersial) maupun tujuan realitas (sama sekali komersial). Sedangkan pendapat lain memberi fungsi galeri pada galeri sebagai kritik seni, kritik yang dilakukan lewat pasar serta kunci kesejahteraan ekonomi seniman. Dalam perkembangan terkini galeri mengacu pada sebuah tempat/ ruang pamer karya seni (mikke Susanto, Diksi Rupa, Yogyakarta: Kanisius,2002.p.44). Perbedaan antara galeri dan museum terletak pada jenis benda yang dipamerkan. Pada galeri, benda yang dipamerkan cenderung berubah sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan fungsinya dan benda-benda tersebut adalah benda yang dikomersilkan atau diperdagangkan. Sedangkan pada museum, benda yang dipamerkan merupakan benda yang dikoleksi sebagai suatu aset berharga sehingga sifatnya tetap atau permanen dan tidak untuk diperjualbelikan. Persamaan dari galeri dan museum adalah keduanya merupakan suatu sarana yang disediakan untuk memamerkan benda-benda hasil karya seni.
Kerudung Almira Almira handmade adalah pusat kerudung cantik di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Terbuat dari kain kerudung dan payet berkualitas baik. Desainnya yang cantik,
elegan, dan eksklusif membuat penampilan Anda semakin mempesona. Anda yang suka penampilan manis & cute, dapat memilih koleksi 'The cute TOP' kami. Bagi yang mendambakan penampilan cantik nan elegan, dapat menambahkan 'The bouquet' sebagai koleksi di lemari Anda. 'The elegant ethnic' dan 'The renda‘ hadir bagi Anda yang menyukai kesederhanaan dan tampilan yang klasik.
Gambar 1: Produk ALMIRA Konsumen berdasarkan Status Sosial Berdasarkan status sosial, konsumen dibagi menjadi tiga macam yaitu : (Consumer by Mcgraw Hill). Upper Class ( Kelas Keatas ) Karena kekayaannya biasanya jenis konsumen kalangan inilah yang banyak dibidik oleh marketer. Dan dari kelas ini juga masih dibedakan menjadi tiga macam kalangan keatas, diantaranya adalah sebagai berikut : Old Money Jenis konsumen ini kekayaannya biasanya berasal dari harta warisan dan investasi, contohnya adalah lingkaran kaum borjuis Perancis. Old money cenderung menilai produk berdasarkan kesimpelan, kenyamanan dan kehalusan. Mereka jarang membicarakan masalah harga tetapi cenderung pada nilai estetika dari barang tersebut. Nouveau Riche Yang berarti new money, mereka sangat mobile. Grup ini adalah kombinasi dari kalangan mengah dan kalangan keatas. Mobilitas sosial memungkinkan mereka untuk mengkonsumsi barang – barang mewah yang mengindikasikan kesuksesan mereka. Contoh jenis konsumsinya adalah pelayanan
pelatih pribadi, prestisius spa dan
operasi plastik. Get Set Adalah kalangan menengah atas, yang dalam membelanjakan uangnya sedikit lebih selektif dibandingkan dengan kedua grup diatas.
Middle Class ( Kelas menengah ) Kalangan ini cenderung sosialis dan dalam membelanjakan uangnya sangatlah selektif. Mereka biasanya mengkonsumsi barang yang populer pada saat itu dan setia pada satu merek. Under Class ( Kelas kebawah ) Dari jenis kalangan ini masih dibagai menjadi dua, yaitu : Working Class Kalangan kelas kebawah jenis ini masih memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka contohnya adalah buruh pabrik. Dalam mengkonsumsi barang,mereka cenderung menilai berdasarkan harganya dan bukan mereknya. Underclass Jenis kalangan ini adalah orang – orang miskin yang tidak mempunyai pekerjaan dan tak berpendidikan. Konsumen berdasarkan Usia
Tabel 1 Tabel konsumen berdasarkan umur Kesimpulan : Berdasarkan data diatas maka jenis konsumen dari galeri handmade almira adalah konsumen menengah keatas dan menengah kebawah. Warna Warna
dapat
didefinisikan
secara
obyektif/fisik
sebagai
sifat
cahaya
yang
diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. (Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005)
Warna sangat mempengaruhi psikologi manusia, warna dapat menciptakan suasana ruang yang berbeda, karena itulah pengaplikasian warna harus sesuai dengan fungsi dan aktivitas dalam ruangan. Untuk sebuah galeri diperlukan warna-warna yang dapat memberi ketenangan dan meningkatkan konsentrasi bagi pengguna ruangnya. Sesuai dengan konsep dan suasana ruang yang ingin ditampilkan yaitu modern natural, maka warna-warna yang mengandung unsur modern natural digunakan sebagai warna yang mendominasi interior maupun arsitektur Galeri Kerudung Handmade Almira. Warna natural merupakan warna-warna yang diadaptasi dari warna tumbuhtumbuhan, tanah, air, kayu, dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan warna-warna modern yang digunakan yaitu, putih dan abu-abu, kemudian warna fresh (hijau-biru) akan digunakan sebagai aksen pada ruangan. Warna modern natural berdasarkan nscolour dan shigenobu kobayashi didominasi oleh warna hitam, putih, abu-abu, coklat, hijau, dan krem. Warna-warna natural : warna yang sesuai dengan unsur alam yang lebih berkesan soft, semisal warna tanah.
Warna-warna modern : warna yang menciptakan kesan elegan.
Gambar 2 Warna
Metodologi Desain Objek desain adalah Galeri Almira dengan pendekatan unsur modern natural dan memakai denah fiktif karya perancangan arsitektur dengan judul “ Pusat Seni Grafis dan Animasi di Surabaya “ Lokasi : Jalan Bukit Darmo Boulevard
Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kotamadya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Area desain meliputi Area Aksesoris, Area Kerudung, Area Tunggu, dan Area produksi.
IDE AWAL INPUT PENGUMPULAN DATA Data berupa fakta & Informasi: 1. Perpustakaan (literatur). 2. Media buku, majalah, jurnal, brosur, surat kabar, makalah, dan terbitan berkala. 3. Penelusuran Internet.
STUDI KOMPARATIF Mempelajari bangunan sejenis yang telah ada untuk dibandingkan (jenis dan kebutuhan ruangnya).
STUDI LAPANGAN Survey lapangan dan wawancara
- Studi tinjauan pustaka - Studi aktifitas dan
STUDI LITERATUR Mempelajari literatur yang berhubungan dengan galeri
kebutuhan pengguna. - Studi Pembanding - Kebutuhan ruang - hubungan ruang - Analisa elemen interior - Analisa konsep
PENGUMPULAN DATA DAN
IDENTIFIKASI MASALAH
PENETAPAN RUANG LINGKUP
STUDI DAN ANALISA
KONSEP DESAIN KONSEP PENGEMBANGAN DESAIN
ALTERNATIF DESAIN
PEGEMBANGAN DESAIN Gambar kerja Perspektif
FINAL DESAIN
RAB
OUTPUT
Gambar 3: Skema Metodologi Desain (sumber: catatan pribadi)
Analisa Eksisting
Gambar 4: Eksisting (kiri) dan site plan (kanan)
(sumber: catatan pribadi) Lokasi berada di kawasan Surabaya Barat, tepatnya berada di Jalan Bukit Darmo Boulevard, kelurahan Pradah Kali Kendal, kecamatan Dukuh Pakis, Kotamadya Surabaya. Tapak merupakan lahan kosong dengan tata guna lahan sebagai fasilitas perdagangan. Lokasi ini berdekatan dengan berbagai macam fasilitas pendidikan, seperti UNESA, Universitas Ciputra, SMA Swasta Petra, serta pusat rekreasi air yaitu Ciputra Waterpark, dan pada daerah ini merupakan kawasan CBD (Central Business Distric), ini dapat dilihat bahwa kawasan ini merupakan kawasan elit. Hal ini dilihat dari banyaknya perumahan-perumahan elit serta apartemen-apartemen kelas atas dan berdekatan dengan mall Pakuwon. Pencapain tapak di daerah ini dapat melalui Jalan Raya Menganti, Jalan Babatan, Jalan Lingkar Dalam, dan Jalan Graha family Selatan. Batas-batas lokasi tapak: A. Batas-batas site : - Utara : Hartono Elektronik, Ruko-ruko. - Timur : Apartemen Adiwangsa, Komplek Perumahan Darmo Permai - Barat : Komplek Perumahan Pakuwon Indah - Selatan : Super Mall (PTC). B. Lokasi : - Lokasi : Jalan Bukit Darmo Boulevard - Kelurahan : Pradah Kalikendal - Kecamatan : Dukuh Pakis - Kotamadya : Surabaya - Propinsi : Jawa Timur - KDB maksimum : 50% - KLB maksimum : 200% GSB : 11 m untuk lebar jalan 20 m (Sesuai Perda No. 7 /1992)
Gambar 5: Denah awal lahan.
Konsep Desain Konsep Lantai Berdasarkan konsep, lantai pada galeri harus mengandung unsur modern serta natural. Selain itu, lantai pada interior galeri kerudung juga mengandung banyak elemen dekorasi. Karena lebih ditekankan untuk memenuhi kebutuhan dari segi fungsi. Hal ini berhubungan pada pemilihan material yang akan diterapkan. Konsep lantai pada galeri ini disesuaikan dengan fungsi dari masing-masing ruang. Lantai parket digunakan pada area kerudung yang special, lantai granit digunakan pada area aksesoris, sedangkan karpet digunakan pada area kerudung yang bersifat santai. Studi bahan lantai yang digunakan :
-
Parket : Kesan bersih, luas, publik, sebagian meredam dan sebagian memantulkan suara
-
Granit : Menciptakan kesan mewah namun tetap alami, serta memantulkan suara
-
Karpet : Menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Dengan keuntungan dapat memperlemah perambatan suara, sehingga karpet ini juga berfungsi untuk meredam suara.
Gambar 6: Lantai Konsep Dinding Dinding interior diharapkan dapat mengendalikan pandangan kita, batas sirkulasi, masuknya suara, udara panas dan cahaya. Tidak hanya sebagai latar belakang dalam ruang interior saja, dinding juga dapat dibuat bertekstur untuk ikut memikul elemenelemen perabot seperti sandaran tempat duduk, rak, daun meja, dan lampu (dinding sebagai bagian dari perabotan). Dibagi menjadi dua, yaitu dinding permanen & non permanen. Dinding permanent menggunakan dinding batu bata plaster finishing cat tembok dan lapisan kayu. Sedangkan dinding non permanent menggunakan partisi dari gypsum board finishing
wallpaper, bambu. Untuk movable partisi, menggunakan partisi rangka galvanis, finishing cat/wallpaper. Partisi dapat diganti apabila menginginkan variant tampilan. ( F.D.K. Ching, Ilustrasi Desain Interior,1996 ) Dinding dalam desain interior galeri kerudung ini akan menyesuaikan konsep dengan mengolah dan menampilkan beberapa ornament-ornamen dan elemen dekoratif lainnya. Dinding pada salah satu area adalah batu bata ekspose warna putih, pengolahan dinding seperti ini akan menimbulkan kesan natural sesuai konsep. Adapun alternatif untuk elemen dekoratif lainnya yaitu dengan pemasangan wallpaper Pada sudut ruangan tertentu menggunakan pelapis dinding (wallpaper), tentunya dengan warna dan motif sesuai tema. Materialnya terbuat dari kertas berkualitas tinggi, yang dilapisi melamine resin dan phenolic resin untuk menjamin bentuk dan kekuatannya. Ada dua macam teknik modifikasinya, yaitu dengan digital printing dan inlay. Penggunaan wallpaper ini akan menimbulkan kesan modern.
Gambar 7: Dinding Konsep Plafon Plafon merupakan pembentuk ruang yang menutup bagian atas. Kesan utama adalah adanya tinggi rendah ruang. Berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, peletakan AC, audio loud speaker, sprinkler head, dan sebagai peredam suara atau akustik .(Ching, 1996 : 1 80-185). Kenyamanan dan keamanan suatu bangunan diantaranya dipengaruhi oleh luas maupun tinggi bangunan itu sendiri. Batas-batas tinggi ruangan juga dipengaruhi oleh maksud dan fungsi untuk apa ruang itu digunakan, disamping besar kecilnya bangunan tersebut secara keseluruhan. (Ilmu Bangunan Gedung, Drs.IK Supribadi, 1993:163). Plafon merupakan unsur pelindung dari cuaca dan pemberi efek bentuk bangunan seutuhnya, plafon juga menunjukkan karakter dari suatu bangunan atau ruang. Fungsi lainnya adalah sebagai penutup engineering dan sistem utilitas lainnya. (J . Pamudji Suptandar, Desain Interior, 1999:161)
Plafon pada galeri kerudung ini, plafon menggunakan material gypsum board agar mudah diolah bentukannya serta guna menyebarkan dan mengeluarkan pantulan suara yang berlebihan. Plafon dalam desain interior Galeri Kerudung Handmade Almira ini akan menggunakan konsep plafon yang dapat memberikan kesan yang atraktif, tidak monoton, serta dapat mengekspose style yang dipakai. Level plafon dibuat berbedabeda. Sistem pemasangannya dengan drop ceiling. Tapi tidak semua ruangan mengaplikasikan permainan ketinggian plafon. Ketinggian plafon ditujukan untuk menyembunyikan lampu sehingga cahaya yang dihasilkan tidak langsung dan hasil cahaya lebih lembut.
Gambar 8: Plafon Konsep Elemen Penunjang Ruang Lighting Pencahayaan yang digunakan dalam ruang pamer ada dua jenis, yaitu pencahayan alami dan buatan dengan tetap memperhatikan efek yang ditimbulkan oleh keduanya, namun peran pencahayaan buatan lebih besar daripada pencahayaan alami. Efek penerangan buatan diupayakan memberi kesan hangat dan tidak menyilaukan mata. Intensitas cahaya yang baik 50 lux sampai 150 lux dan diupayakan harus bebas radiasi ultra violet, sebab radiasi ultra violet dan paparan cahaya lampu yang terlalu kuat dapat merusak dan mengakibatkan pemudaran warna pada produk khususnya kain. Selain itu intensitas cahaya, jenis lampu dan model lampu akan dipilih untuk mendukung konsep. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut beberapa jenis lampu,
model lampu dan intensitas cahaya yang akan digunakan adalah sebagai berikut :General Lighting Jenis pencahayaan ini berfungsi sebagai penerangan utama, sifat penyinarannya merata dan harus menerangi seluruh ruangan.
Model lampu Click strip sebagai continuous lamp.
Gambar
9:
Lampu Model lampu downlight rotation digunakan sebagai general lighting pada ruang pamer, karena dapat mengurangi kesan flat pada ruang. Selain itu penggunaannya dapat terlihat bersih, instalasinya terlihat rapi dan dapat diatur cahayanya berdasarkan kemiringan ceiling reflektor.
Gambar 10 Downlight rotation Pada kategori ini akan menggunakan jenis lampu: Compact Fluorescent Pada interior nantinya yang digunakan adalah lampu compact fluorescent 36 watt yang memiliki tipe warm light berwarna kekuning-kuningan. cahaya warm light dapat memberi kesan hangat, dekat dan akrab. Peletakan general light dibuat linear karena menyesuaikan dengan layout area pamer.
Gambar 11 Compact Fluorescent Decorative ( accent ) lighting Dalam jenis pencahayaan ini, cahaya lebih berperan dalam segi estetika yang berfungsi menonjolkan nilai dari keindahan sebuah objek. Pencahayaan estetis menggunakan wall washer, dimaksudkan dapat menghilangkan kesan flat pada ruang dan mendukung kesan etnik. Efek lampu yang dihasilkan dapat memberikan kesan ekspos dan kesan volume pada ornamen dinding. Pada kategori ini jenis lampu yang digunakan adalah : Halogen
Jenis lampu ini hampir sama dengan lampu pijar karena melalui pemijaran filamen, tetapi bedanya ada pada intensitas cahaya yang dihasilkan lampu ini lebih terang dan lebih putih dibandingkan lampu pijar pada daya ( watt ) yang sama.
Gambar 12 Lampu Halogen
Dinding pada tangga dipajang banner gantung dan pada display logo untuk menonjolkan elemen estetik ini dipergunakan spotlight.
Gambar 13 SpotLight Menyorot Benda Seni
Gambar 14 Lighting Konsep Warna Warna
dapat
didefinisikan
secara
obyektif/fisik
sebagai
sifat
cahaya
yang
diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman
indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. (Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005) Warna sangat mempengaruhi psikologi manusia, warna dapat menciptakan suasana ruang yang berbeda, karena itulah pengaplikasian warna harus sesuai dengan fungsi dan aktivitas dalam ruangan. Untuk sebuah galeri diperlukan warna-warna yang dapat memberi ketenangan dan meningkatkan konsentrasi bagi pengguna ruangnya. Sesuai dengan konsep dan suasana ruang yang ingin ditampilkan yaitu modern natural, maka warna-warna yang mengandung unsur modern natural digunakan sebagai warna yang mendominasi interior maupun arsitektur Galeri Kerudung Handmade Almira. Warna natural merupakan warna-warna yang diadaptasi dari warna tumbuhtumbuhan, tanah, air, kayu, dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan warna-warna modern yang digunakan yaitu, putih dan abu-abu, kemudian warna fresh (hijau-biru) akan digunakan sebagai aksen pada ruangan. Warna modern natural berdasarkan nscolour dan shigenobu kobayashi didominasi oleh warna hitam, putih, abu-abu, coklat, hijau, dan krem. Warna-warna natural : warna yang sesuai dengan unsur alam yang lebih berkesan soft, semisal warna tanah.
Warna-warna modern : warna yang menciptakan kesan elegan.
Gambar 15 Warna Konsep Penghawaan Untuk mengatur kesejukan udara dalam ruang pamer, menggunakan
system
mekanis (AC) yaitu system buatan manusia yang menggunakan alat mekanis (listrik). Penghawaan Ruang pamer menggunakan jenis split air conditioner. Diletakkan pada sisi dinding ruang yang melebar, agar penyebaran efek udara dapat merata.
Gambar 16 Split Air Conditioner Konsep Pemadam Kebakaran Dalam galeri terdapat banyak benda-benda koleksi dan material yang sifatnya mudah terbakar, khususnya yang termasuk kelompok benda organik seperti kertas; kayu; tekstil; dan sebagainya. Benda-benda ini sebaiknya dihindarkan dari penyebab atau sumber kebakaran dan menempatkan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tepat. Alat deteksi kebakaran akan bekerja jika terdapat tanda-tanda awal terjadinya kebakaran sehingga secara otomatis alarm akan berbunyi dan kebakaran dapat segera dicegah dan ditangani lebih cepat sebelum terjadi kebakaran yang lebih besar dan membahayakan.
Peralatan pemadam api yang diperlukan adalah sistem deteksi awal bahaya, yang secara otomatis memberikan alarm bahaya atau mengaktifkan alat pemadam. Sistem deteksi awal terdiri dari alat deteksi asap (Smoke Detector) dan alat deteksi nyala api (Flame Detector).
Gambar 17 Smoke Detector dan Flame Detector. Konsep Elemen Pengisi Ruang Furnitur Kita membutuhkan furnitur sebagai alat bantu melakukan aktifitas. Untuk duduk misalnya, kita membutuhkan tempat duduk, saat tidur kita membutuhkan tempat tidur, dan lain-lain. Namun seiring dengan berjalannya waktu, fungsi dan arti furnitur juga ikut berkembang. Tak hanya mendukung aktifitas kita tapi juga berperan menghadirkan nilai estetis ke dalam hunian. Bentuk, warna, dan detail rancangan furnitur kini menjadi faktor penting yang membuat hunian lebih enak dilihat. Furnitur dalam desain interior Galeri Kerudung Handmade Almira ini mengacu pada: Sesuai dengan konsep style yaitu modern natural Sistem furniturnya yang movable, yaitu system furniture yang mudah dalam pemindahannya Materialnya yang ramah lingkungan, aman, dan praktis serta Multifungsi Furnitur dapat dibuat dari berbagai material. Karena material dapat membentuk suatu furnitur yang ingin diciptakan apakah furnitur dengan kesan modern, klasik maupun natural seperti contoh menggunakan material misalnya kayu, bambu, rotan, kayu lapis, veneer, logam, plastik dan MDF.
Gambar 18 Furniture Display Peletakan barang-barang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam berhasil tidaknya toko tersebut. Karena tujuan utama took adalah menjual barang. Peletakan barang yang baik yaitu dengan meletakkan barang yang mempunyai potensi terbaik untuk menarik pengunjung pada area yang ramai. Area yang ramai yaitu area yang banyak dilalui oleh banyak orang, seperti area entrance, dekat tangga berjalan atau lift, atau sirkulasi utama. Luasnya area dapat mempengaruhi hasil dari penataan layout pada retail. Semakin luas area maka semakin mudah dalam mengatur displaydisplay beserta sirkulasinya sehingga menciptakan sirkulasi yang efisien dan fleksibel yang dapat membuat pengunjung nyaman dalam memilih produkproduk yang diinginkan.
Gambar 19 Display Denah
Gambar 20: Denah Terpilih (sumber: catatan pribadi) denah terpilih di atas berdasarkan denah Aternatif dan memiliki akses yang sama,
Denah yang telah terpilih kemudian didesain. Desain awal berupa alternatif dalam bentuk sketsa perspektif dan hasil gambar yang telah diproses menggunakan software 3D max dan sketch up. Pada lantai ini terdapat ruang pamer yang terdiri dari area publik (showroom utama) dan area privat (kantor dan gudang). Pengunjung dapat menyaksikan proses memayet di ruang produksi, hal ini untuk menarik perhatian pengunjung, apalagi pengunjung bisa menuangkan sisi kreatifnya dengan memayet kerudungnya sendiri. Peletakkan area kasir berada di dekat pintu masuk dan pintu keluar. Peletakkan area produksi didekatkan dengan gudang, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi pengambilan barang Perspektif Dari analisa konsep, maka didapat beberapa ilustrasi akan alternatif desain yang nantinya merupakan acuan dari desain yang akan terpilih atau desain akhir. Tahap awal dari sketsa perancangan adalah penuangan ide-ide pada sketsa desain, yang kemudian dari sketsa-sketsa tersebut munculah perspektif desain. Ruang Aksesoris
Display aksesoris yang diletakkan di dinding merupakan transformasi dari pohon, display meja aksesoris yamg diletakkan di tengah ruangan bermaterial MDF dan kaca, dimana bagian kaca untuk bagian display di atas. pemberian lantai karpet yang bertujuan untuk melindungi aksesoris yang tidak sengaja jatuh agar tidak langsung pecah, pemberian 3 buah kaca berukuran 140x60 dengan frame kayu untuk mempermudah jika ada pengunjung yang ingin berkaca menggunakan aksesoris tsb. tiap pengunjung akan didampingi oleh satu pegawai agar mudah proses servisnya. Konsep area ini adalah menempatkan aksesoris sebagai pajangan, tujuannya adalah agar pengunjung bebas melihat-lihat. Ruang kerudung
Peletakan display kerudung bermaterial MDF di dinding dan display manekin supaya pengunjung mudah untuk melihat dan memilih2 kerudung yang diinginkan, diletakkan pula element estetis di belakang rak mannequin yang terbuat dari bamboo berfinishing cat kayu. di display ini adalah diletakkan kerudung yang mentah (belum di payet / polosan) dan kerudung yang sudah di payet atau kerudung siap jual. Diletakkan pula 2 buah sofa yang bermaterialkan spons dan kulit. Sama seperti ruang aksesories, disini juga di letakkan cermin kepentingan pengunjung. Untuk dinding masih menggunakan bata expose, sedangkan lantai dari parket Ruang Aksesoris
Diruang produksi ini diletakkan kursi dan meja yang diGunakan untuk memayet kerudung, meja kaca yang dilengkapi oleh meja kecil yang bias berputar di bagian atas. Yang digunakan untuk meletakkan Payet, agar bisa berputar dan bisa digunakan oleh semua orang. Untuk dinding tetap menggunakan bata expose, dan lantainya menggunakan parket. Ada pula di bagian dinding untuk element estetisnya, diletakkan taburan payet kerudung yang membentuk sebuah pohon.
Ruang Tunggu
Untuk ruang tunggu dinding menggunakan bata expose lantai menggunakan teraso, terdapat pula meja dan kursi bermaterial rotan finishing cat kayu warna ungu untuk para pengunjung, sedangkan untuk ruang bermain anak yang berada satu ruangan dengan ruangan ini dimana diletakkan 1 set mainan anak dan sofa dengan material sponge warna kuning, untuk dinding dan lantai area anak menggunakan karpet untuk keamanan anak, ada pula rak buku dan majalah yang diletakkan diruangan ini. Ruang tengah
Dinding Hampir seluruh Dinding pada interior ruang menggunakan konsep bata putih expose Pada beberapa ruangan pembatasnya menggunakan kayu
dengan cat finishing
warna coklat gelap. Lantai Untuk membedakan fungsi dan area pada beberapa area digunakan paduan material parket, karpet dan traso. Karpet digunakan di ruang aksesoris dan ruang bermain anak Parket digunakan di ruang kerudung dan ruang produksi agar mendukung kosep naturalnya. Menggunakan teraso roman berwarna abu2 untuk ruang tunggu.
Plafon Pada langit-langit area pamer menggunakan plafon gypsum board dari merk knauff ( setara ) dengan spesifikasi yang tahan benturan / denseshhield, dikarenakan plafond jenis ini selain tahan terhadap benturan. Area pamer juga menggunakan sistem up ceiling yang nantinya diberi indirectlight warna kuning. Pemasangan plafon ini menggunakan sistem rangka besi, tanpa nat. Furniture Furniture untuk area kerudung dipilih dari bahan kayu jati finishing cat warna ungu Almira dan dapat menjadi warna penyeimbang dalam ruang. Warna Warna mempengaruhi nuansa yang akan dicapai pada area pamer galeri ini. Pada area pamer galeri Almira handmade akan menkombinasikan warna modern natural dengan warna dalam logo almira. Warna modern natural Warna-warna modern natural lebih mengarah ke warna-warna bumi atau tanah, mulai dari warna coklat, hitam putih. Warna logo Almira Penggunaan warna yang dipakai adalah warna-warna yang menjadi warna pokok pada logo almira, seperti ungu, pink dan putih.
DAFTAR PUSTAKA DIKTAT Kusmiati, Artini dan Suptandar, Pamudji, 1997, Unsur Warna dalam Perancangan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Pile, John. F., 1997, Color in Interior Design, The Mc Graw-Hill Companies, NewYork. Suptandar, J Pamudji, 1999, Desain Interior : Pengantar Merencana interior untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur, Penerbit Djambatan, Jakarta. Ching, Francis D. K., 1996, Ilustrasi Desain Interior, Erlangga, Jakarta. Darmaprawira,
Sulasmi
W.
A,
2002,
Penggunaannya, Edisi ke-2, ITB, Bandung.
Warna
;
Teori
dan
Kreativitas
Darmasetiawan, Christian dan Puspakesuma, Lestari, 1991, Teknik Pencahayaan dan Tata letak lampu, jilid 1. Pengetahuan Dasar, PT, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Harry, Gon, E., Mayariani, Budiarsa, Adrianto, Pawang, Robertus, 2006. Kombinasi Warna. Jakarta : PT Gramedia. -----, 2003, Cara Menaggulangi Kebakaran, Tabloid Rumah, Edisi 17.1/03 September, PT. Prima Infosarana Media, Jakarta. -----, 2008, Material Penutup Plafon, Dinding, Lantai, IDEA, PT. Samindra Utama, Jakarta. -----, 2007, Lantai, Seri Rumah Ide, Edisi 8/II, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. -----, 2008, Plafon Kreatif, Seri Rumah Ide, Edisi 5/III, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. -----, 2008, Kaca dan Aplikasinya, Rumah, PT. Prima Infosarana Media, Jakarta. -----, 2007, Lighting, Serial Rumah, PT. Prima Infosarana Media, Jakarta. KAMUS Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta, 1998:336 Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press, Jakarta. 1998: 725 Ensiklopedia umum Kamus Besar Bahasa Indonesia SITUS INTERNET www.wikipedia.com www.google.com www.artikata.com www.malanenewman.com