perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh : DEC NYTA W. K C 0807016
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh : DEC NYTA W. K C 0807016
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Dec Nyta W. Kumalasary NIM
: C 0807016
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic Di Jakarta” adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh.
Surakarta, 30 Januari 2012 Yang membuat pernyataan,
Dec Nyta W. Kumalasary NIM. C 0807016
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” -Presiden Soekarno“Bermimpilah dan jalan hidup di mulai...” -Chrisye“Because a place and song can totally bring back a whole lot of memories..”. -Penuliscommit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia kepada hamba-Nya. 2. Kedua orangtua dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan do’a, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus kepada penulis. 3. Teman-temanku dan para sahabat yang selalu mendukung penulis. 4. Dosen pembimbing dan seluruh jajaran dosen jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia dan berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Anung B Studyanto, S. Sn, MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa. 3. Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah Tugas Akhir. 4. Iik Endang Siti W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir dan Koordinator Tugas Akhir. 5. Kedua orangtua dan seluruh keluarga besar penulis atas doa, kasih sayang, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus. 6. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, Veronika, Safira, Hamidah, Riris, Ilhami, Danan, Fahmi, Mas Muhib atas rasa motivasinya. Ristika, Junet dan Nitha yang banyak membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir dan semangat dari teman-teman Wonder Girls-ku Made, Erna, Fifi dan Hanny. U’re the best guys..! Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.
Surakarta, 30 Januari 2012
commit to user
vii
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA 1
Dec Nyta W. K, Drs. Rahmanu Widayat., M.Sn2, Iik Endang S. W, SSn,M.Ds 3 ABSTRAK 2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas. (2) Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye. (3) Perancangan Chrisye Music Center sebagai solusi komplek bisnis komersil baru dibidang industri musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan hiburan bagi para penggemar musik Chrisye dibangun dengan estetis tinggi agar banyak menarik pengunjung. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
1 2 3
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807016 commit to user Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
INTERIOR DESIGN OF CHRISYE MUSIC CENTER WITH ROMANTIC POP GENRE APPROACH IN JAKARTA Dee Nyta W.K1 Drs. Rahmani WWIdayat,MSn2 Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn,M.Ds3
ABSTRACT 2012. Formulation of the problem discussed in this research is: (1) How to plan Chrisye Music Center according to design rules of grouping rooms, circulation, and system interior efficiently and functionally? (2) How to plan Chrisye Music Center as an aesthetic and most-visited commercial building? (3) How to apply romantic pop concept in realizing interior atmosphere which is accordance with the soul and characteristic of Chrisye music? The goals of this project are as follows: (1) Planning of Chrisye Music Center as an information and entertainment center, as an organized gathering place, and as nostalgic media for Chrisye fans and the community. (2) Planning of Chrisye Music Center which can deliver interior atmosphere of romantic pop genre in accordance with distinctive features and character of Chrisye music. (3) Planning of Chrisye Music Center as solution of new commercial business complex in music industry. A method used in discussion of the problem is an interactive analysis method where there are three main stages used by the researchers: by selecting, focusing, simplifying, abstracting data. We, then, collect information before inferences. From the very beginning, we note rules, question patterns, cause-effect guidance, and proportions. It can be concluded that: (1) Interior plan of Chrisye Music Center as an information and entertainment center for Chrisye fans is build with high aesthetic so that it attracts visitors. (2) Coloring and shaping which is accordance with the theme would create an atmosphere for the visitors. (3) Room character is very helpful to build comfort and secure to the visitors.
1
Student, Interior Design Program with student number C 0807016 First Supervisor 3 Second Supervisor commit to user 2
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
PERNYATAAN ......................................................................................
iv
MOTTO...................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ............................................................................
vii
ABSTRAKSI...........................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xvi
DAFTAR BAGAN.................................................................................. xvii DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Perancangan .......................................................
1
B. Batasan Perancangan...................................................................
3
C. Rumusan Perancangan ................................................................
4
D. Tujuan Perancangan ....................................................................
4
E. Sasaran Perancangan ...................................................................
5
F. Manfaat Perancangan ..................................................................
5
G. Metode Desain ............................................................................
6
H. Sistematika Penulisan..................................................................
11
I. Pola Pikir Perancangan ...............................................................
12
BAB II. KAJIAN TEORI........................................................................
13
A. Pengertian Judul ..........................................................................
13
1. Judul ........................................................................................
13
2. Definisi Judul ..........................................................................
13
B. Tinjauan Tentang Chrisye ...........................................................
17
1. Biografi Chrisye ......................................................................
17
user 2. Perjalanan Karir Musik commit Chrisyeto ..............................................
18
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tinjauan Tentang Genre Pop Romantic ......................................
24
1. Definisi Pop Romantic ............................................................
24
2. Analisa Pop Romantic .............................................................
24
3. Aplikasi Pop Romantic Pada Desain Interior..........................
25
D. Tinjauan Music Center ................................................................
25
1. Music Hall .............................................................................
25
a. Pengertian ..........................................................................
25
b. Sejarah dan Perkembangannya .........................................
25
c. Tujuan................................................................................
26
d. Kegiatan ............................................................................
26
2. Music Memorabilia ...............................................................
26
a. Pengertian ..........................................................................
26
b. Tujuan ...............................................................................
27
c. Kegiatan.............................................................................
27
3. Music Club ............................................................................
27
a. Pengertian ..........................................................................
27
b. Sejarah ...............................................................................
28
c. Klasifikasi ..........................................................................
28
d. Keanggotaan......................................................................
29
e. Kegiatan.............................................................................
31
f. Tujuan ................................................................................
33
E. Tinjauan Kota Jakarta .................................................................
34
1.
Keadaan Geografi .................................................................
36
2.
Iklim ......................................................................................
36
3.
Keadaan Lingkungan ............................................................
37
4.
Pemerintahan .........................................................................
37
F. Tinjauan Tentang Desain Interior ...............................................
39
1.
Organisasi Ruang ..................................................................
39
2.
Hubungan Antar Ruang.........................................................
42
3.
Pola Sirkulasi ........................................................................
43
4.
Elemen Pembentuk Ruang ....................................................
46
5.
Sistem Keamanan .................................................................. commit to user
76
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III. STUDI LAPANGAN ..............................................................
81
A. Studi Sistem Gallery ...................................................................
81
1. Ruang Emas Museum Nasional Indonesia ..............................
81
2. Gallery Nike Ardilla ................................................................
84
B. Studi Sistem Cafe ........................................................................
87
1. Solaria Solo Square .................................................................
87
2. The Rock Cafe, Bar and Club .................................................
89
3. Hot Rod Resto and Coffee Shop .............................................
84
BAB IV. DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DI JAKARTA (DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC) ...................
93
A. Analisa Existing ..........................................................................
93
1. Asumsi Lokasi .........................................................................
93
2. Potensi Lingkungan .................................................................
94
B. Programming ...............................................................................
95
1. Status Kelembagaan ................................................................
95
2. Struktur Organisasi..................................................................
95
3. Sistem Operasional..................................................................
95
4. Program Kegiatan....................................................................
96
5. Fasilitas Ruang ........................................................................
99
6. Sistem Organisasi Ruang ........................................................ 100 7. Sistem Sirkulasi....................................................................... 102 8. Hubungan Antar Ruang........................................................... 103 9. Zoning dan Grouping .............................................................. 103 C. Konsep......................................................................................... 106 1. Ide Gagasan Perancangan ....................................................... 106 2. Tema Perancangan .................................................................. 106 3. Atmosfer Desain Interior......................................................... 107 4. Pola Penataan Layout .............................................................. 109 5. Desain Pembentuk Ruang ....................................................... 110 6. Desain Interior Sistem ............................................................. 113 7. Desain Furniture ...................................................................... 115 8. Desain Elemen Estetis ............................................................. 116 commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Sistem Keamanan .................................................................... 121 BAB V PENUTUP .................................................................................. 123 A. Kesimpulan ....................................................................................... 123 B. Saran ................................................................................................. 124 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 125 LAMPIRAN ............................................................................................ 126
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR halaman GAMBAR II.1.
Perjalanan Hidup Chrisye ........................................
18
GAMBAR II.2.
Discography Karir Musik Chrisye ............................
23
GAMBAR II.3.
Peta Kota Jakarta ......................................................
35
GAMBAR II.4.
Organisasi Ruang Terpusat .......................................
39
GAMBAR II.5.
Organisasi Ruang Linier ...........................................
39
GAMBAR II.6.
Organisasi Ruang Radial...........................................
40
GAMBAR II.7.
Organisasi Ruang Cluster .........................................
41
GAMBAR II.8.
Organisasi Ruang Grid ..............................................
42
GAMBAR II.9.
Pola Sirkulasi Linier ................................................
44
GAMBAR II.10. Pola Sirkulasi Radial .................................................
44
GAMBAR II.11. Pola Sirkulasi Spiral ..................................................
45
GAMBAR II.12. Pola Sirkulasi Grid ....................................................
45
GAMBAR II.13. Pola Sirkulasi Network .............................................
46
GAMBAR II.14. Lampu Sorot Terarah ke Bawah ..............................
65
GAMBAR II.15. Lampu Sorot Dinding Rel .........................................
66
GAMBAR II.16. Wallwasher Lamp ....................................................
67
GAMBAR II.17. Customize Light ........................................................
67
GAMBAR II.18. Daerah Frekuensi Indera Manusia ............................
72
GAMBAR II.19. Reverberation Time dengan Volume Aula ...............
73
GAMBAR II.20. Dinding Berlapis Majemuk .......................................
76
GAMBAR II.21. Fire Estinguisher dan Hidrant Kebakaran .................
78
GAMBAR III.1. Tampak Depan Museum Nasional Indonesia ...........
81
GAMBAR III.2. Main Entrace dengan Metal Detector (R. Emas MNI) 82 GAMBAR III.3. Penggunaan Track Lamp (R. Emas MNI) ............ 82 GAMBAR III.4. Sistem Display Koleksi (R. Emas MNI) ...................
83
GAMBAR III.5. Penggunaan Hidden Halogen Lamp(R. Emas MNI)
83
GAMBAR III.6. Sistem Keamanan Pada Ceiling (R. Emas MNI) ......
83
GAMBAR III.7. Tampak Depan Gallery Nike Ardilla .......................
84
GAMBAR III.8. Display Memorabilia (Gallery Nike Ardilla) ............
85
GAMBAR III.9. Display Memorabilia commit(Gallery to user Nike Ardilla) ............
86
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
GAMBAR III.10. Display Dekorasi Kamar (Gallery Nike Ardilla) ......
86
GAMBAR III.11. Interior Cafe (Gallery Nike Ardilla) .........................
87
GAMBAR III.12. Wall Teratment (Solaria Solo Square) ......................
88
GAMBAR III.13. Indirect Lamp Pada Dinding (Solaria Solo Square) .
88
GAMBAR III.14. Ceiling Teratment (Solaria Solo Square) ..................
89
GAMBAR III.15. Interior The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ......
90
GAMBAR III.16. Interior The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ......
90
GAMBAR III.17. Stage The Rock Cafe, Bar and Club Bandung .........
91
GAMBAR III.18. Bar The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ............
91
GAMBAR III.19. Lounge The Rock Cafe, Bar and Club Bandung .....
92
GAMBAR IV.1. Site Plan Chrisye Music Center ...............................
94
GAMBAR IV.2. Organisasi Ruang Radial .......................................... 101 GAMBAR IV.3. Hubungan Antar Ruang ............................................ 103 GAMBAR IV.4. Pembagian Area ........................................................ 104 GAMBAR IV.5. Zoning ...................................................................... 105 GAMBAR IV.6. Grouping .................................................................. 105 GAMBAR IV.7. Aplikasi Atmosfer Film Badai Pasti Berlalu ............ 107 GAMBAR IV.8. Aplikasi Atmosfer Film Gita Cinta Dari SMA ......... 108 GAMBAR IV.9. Aplikasi Atmosfer Film Puspa Indah Taman Hati .... 109 GAMBAR IV.10. Warna Dominan Chrisye Music Center .................... 118 GAMBAR IV.11. Garis Dominan Chrisye Music Center ...................... 119
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAGAN halaman BAGAN I.1.
Metode Desain .........................................................
10
BAGAN I.2.
Skema Pola Pikir Perancangan ................................
12
BAGAN IV.1
Struktur Organisasi ..................................................
95
BAGAN IV.2
Pola Kegiatan Pengelola ..........................................
97
BAGAN IV.3
Pola Kegiatan Pengunjung Alternatif 1 ....................
98
BAGAN IV.4
Pola Kegiatan Pengunjung Alternatif 2 ....................
98
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL Halaman TABEL II.1.
Data Iklim Jakarta .....................................................
36
TABEL II.1.
Pembagian Daerah Jakarta ........................................
38
TABEL IV.1.
Sistem Operasional Chrisye Music Center ..............
96
TABEL IV.2.
Program Fasilitas .....................................................
97
TABEL IV.3.
Analisa Spesifikasi Lantai......................................... 110
TABEL IV.4.
Analisa Spesifikasi Dinding ...................................... 111
TABEL IV.5.
Analisa Spesifikasi Ceiling ....................................... 112
TABEL IV.6.
Analisa Kriteria Pencahayaan ................................... 113
TABEL IV.7.
Analisa Kriteria Penghawaann .................................. 114
TABEL IV.8.
Analisa Kriteria Akustik Ruang ................................ 115
commit to user
xvii
DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA 1
Dec Nyta W. K, Drs. Rahmanu Widayat., M.Sn2, Iik Endang S. W, SSn,M.Ds 3 ABSTRAK 2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas. (2) Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye. (3) Perancangan Chrisye Music Center sebagai solusi komplek bisnis komersil baru dibidang industri musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari 1 2 3
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807016 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan hiburan bagi para penggemar musik Chrisye dibangun dengan estetis tinggi agar banyak menarik pengunjung. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
INTERIOR DESIGN OF CHRISYE MUSIC CENTER WITH ROMANTIC POP GENRE APPROACH IN JAKARTA 2
Dec Nyta W.K, Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn3, Iik Endang S W, S.Sn, M.Ds4 ABSTRACT 2012. Formulation of the problem discussed in this research is: (1) How to plan Chrisye Music Center according to design rules of grouping rooms, circulation, and system interior efficiently and functionally? (2) How to plan Chrisye Music Center as an aesthetic and most-visited commercial building? (3) How to apply romantic pop concept in realizing interior atmosphere which is accordance with the soul and characteristic of Chrisye music? The goals of this project are as follows: (1) Planning of Chrisye Music Center as an information and entertainment center, as an organized gathering place, and as nostalgic media for Chrisye fans and the community. (2) Planning of Chrisye Music Center which can deliver interior atmosphere of romantic pop genre in accordance with distinctive features and character of Chrisye music. (3) Planning of Chrisye Music Center as solution of new commercial business complex in music industry. A method used in discussion of the problem is an interactive analysis method where there are three main stages used by the researchers: by selecting, focusing, simplifying, abstracting data. We, then, collect information before inferences. From the very beginning, we note rules, question patterns, cause-effect guidance, and proportions.
2
Student, Interior Design Program with student number C 0807016 First Supervisor 4 Second Supervisor 3
It can be concluded that: (1) Interior plan of Chrisye Music Center as an information and entertainment center for Chrisye fans is build with high aesthetic so that it attracts visitors. (2) Coloring and shaping which is accordance with the theme would create an atmosphere for the visitors. (3) Room character is very helpful to build comfort and secure to the visitors.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pada era 70-an Indonesia mengalami perkembangan musik seiring munculnya penyanyi-penyanyi pop solo dengan masing-masing ciri khas suaranya seperti Bob Tutupoli, Broery Pesolima, Dhedy Damhudi, Harvey Malaihollo, Ebiet G Ade dan Iwan Fals. Dari nama-nama penyanyi pop solo tersebut muncul nama Christian Rahadi atau Chrismansyah Rahadi yang akhirnya lebih dikenal oleh penikmat lagu dan musik dengan nama ‘Chrisye’ yang mengusung genre baru yakni ‘pop kreatif’ yang akhirnya menjadi ‘pop romantic’ dengan lagu-lagu pop yang ceria namun memiliki lirik romantis. Chrisye memulai karir sejak tahun 1967, mulanya ia bergabung dengan Gank Pegangsaan yang dimotori keluarga Nasution. Sempat pula memetik bass dan merangkap sebagai vokalis di band Sabda Naga yang diproduseri oleh pengusaha Pontjo Sutowo dan dikontrak untuk bermain band di New York selama 2 tahun. Nama Chrisye mulai dikenal ketika ia bergabung dengan Guruh Soekarno Putra dalam proyek Guruh Gipsy dan diminta Radio Prambors menyanyikan lagu Lilin Lilin Kecil karya James F Sundah yang kemudian menjadi hits dalam Lomba Cipta Lagu Remaja 1977. Kemudian pada tahun 1977 Eros Djarot mengajaknya membuat sountrack film Badai Pasti Berlalu yang kemudian commit to user dianggap sebagai tonggak musik
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pop Indonesia. Sejak saat itu lagu-lagu Chrisye selalu menjadi hits dan ia dianggap sebagai
icon musik pop Indonesia
hingga
sekarang.
Kemahirannya menguasai dinamisme zaman membuatnya disebut penyanyi 4 dekade yang hingga akhir hayatnya telah menghasilkan 25 full album hits dan memiliki pengaruh besar terhadap penerus genre musik pop di Indonesia. Dari prestasi tersebut digagaslah sebuah Chrisye Music Center sebagai pusat rekreasi informasi dan entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Gallery, Souvenir Store, Live Music Cafe dan Karaoke bagi para penikmat musik Chrisye yang dibalut nuansa interior modern dengan memunculkan atmosfer genre pop romantic yang diambil dari nuansa cuplikan film dan beberapa video clip Chrisye yang memoriable sehingga pengunjung dapat bernostalgia pada masa-masa munculnya musik Chrisye seperti sebuah kutipan Inggris ‘a place and song can totally bring back a whole lot of memories’, konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi Chrisye selaku Legend musik pop Indonesia. Site plan Chrisye Music Center akan diasumsikan di Jakarta tepatnya di Menara Indosat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lokasi ini berada di perempatan Jl. K. H. Wahid Hasyim dipilih karena sangat strategis dan erat sebagai kawasan wisata turis domestik maupun mancanegara karena berdekatan dengan Bundaran Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Plaza Indonesia dan Grand Indonesia, simpang Monas dan Museum Nasional Indonesia. Selain itu ditinjau dari aspek regional, Jakarta Pusat memiliki commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siklus peluang bisnis yang tinggi, terdapat banyak pelaku industri musik, artis maupun penyanyi yang memungkinkan akan memanfaatkan Chrisye Music Center sebagai referensi rekreasi mengenai musik. Selain itu keluarga dan fans club Chrisye tercatat terbanyak terdapat di Jakarta.
B. BATASAN PERANCANGAN Sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggemar musik Chrisye, perancangan interior Chrisye Music Center yang dibatasi pada keluasan 1200 m² sampai 1500 m² akan memiliki fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi : 1. Area informatif Lobby Gallery (Music Gallery, Library, Movie Theater) Souvenir Store 2. Area entertaiment Lobby Live Music Café Karaoke 3. Area operasional Lobby Office Control Room
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. RUMUSAN PERANCANGAN Ditinjau dari latar belakang dan batasan perancangan maka desain interior Chrisye Music Center akan ditekankan pada:
1. Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional ? 2. Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung? 3. Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye?
D. TUJUAN PERANCANGAN 1. Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas. 2. Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye. 3. Perancangan Chrisye Music Center sebagai solusi
komplek bisnis
komersil baru dibidang industri musik. 4. Perancangan Chrisye Music Center menjadi sah satu wujud apresiasi untuk melestarikan musik Indonesia.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. SASARAN PERANCANGAN 1. Sasaran Pengunjung a.
Kalangan fans dan penggemar musik Chrisye.
b.
Pelaku industri musik langsung (pelaku perusahaan rekaman, produser dll)
c.
Pelaku industri musik tidak langsung (composer, penyanyi dll)
d.
Seluruh masyarakat umum Indonesia dan dunia.
2. Sasaran Desain
a. Merancang Chrisye Music Center sebagai sebuah bangunan kompleks dengan organisasi ruang, sirkulasi dan interior system yang fungsional dan efisien. b. Merancang Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment yang estetis dan menarik perhatian pengunjung . c. Merancang Chrisye Music Center dengan menciptakan atmosfer interior genre pop romantic pada aspek suasana, bentuk, warna dan material yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye.
F. MANFAAT PERANCANGAN 1. Bagi Penulis/ Desainer a. Mengenal dan menambah wawasan mengenai desain interior dan musik Chrisye.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Mengembangkan daya imajinatif, ide dan gagasan mengenai system interior yang berkaitan dengan bangunan kompleks edukatif dan entertainment.. c. Mengembangkan kreatifitas dalam perancangan interior bangunan, desain furniture, pemanfaatan ruang kosong, dan mengolah landscape menjadi kesatuan yang estetis dan sesuai fungsinya.
2. Bagi Dunia Akademik a. Memberikan informasi mengenai pentingnya melestarikan musik dalam negeri. b. Memberikan referensi baru dalam rancangan sebuah desain.
3. Bagi Masyarakat a. Memberikan solusi tempat rekreasi edukatif baru dengan memunculkan sebuah pusat musik. b. Sebagai sarana nostalgia dan tempat berkumpul bagi para penggemar musik Chrisye.
G. METODE DESAIN Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun, Penelitian
mengklarifikasi merupakan
menemukan,
serta
kegiatan
menginterpretasikan ilmiah
mengembangkan atau commit to user
yang
menguji
data-data.
tujuannya
adalah
kebenaran
suatu
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah. Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan, menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,
mengembangkan
atau
menguji
kebenaran
suatu
pengetahuan. Metode penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1.
Metode Pengumpulan Data Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan menunjang untuk perencanaan dan perancangan Chrisye Music Center, adapun jenis data yaitu : a. Data Primer Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara langsung.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Data Sekunder Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka, majalah, internet.
Adapun metode pengumpulan data antara lain: 1) Observasi Teknik
pengumpulan
data
dengan
turun
langsung ke lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi yang
berkaitan
dengan
observasinya
dengan
mempertimbangkan akses yang bisa diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data. Peneliti bahkan bisa berperan tidak hanya dalam bentuk berdialog yang mengarah pada pendalaman dan kelengkapan datanya, tetapi juga bisa mengarahkan peristiwa-peristiwa
yang
sedang
dipelajari
demi
kemantapan datanya. 2) Studi Literatur Mencari informasi yang berkaitan dengan gallery memorabilia, music souvenir store, café dan karaoke. commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Populasi Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).
3. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : a.
Data Reduksi Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data.
b.
Data Display Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
c.
Concludeing Drawing Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988, 23-24)
Bagan 1.1 Rincian Pokok Perancangan Sumber : Analisa Penulis
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, dan metode desain.
BAB II
KAJIAN TEORI Uraian tentang landasan teori hasil proses pengumpulan data dan studi literatur yang dijadikan untuk mencapai tujuan perancangan.
BAB III
STUDI LAPANGAN Merupakan uraian tentang data-data hasil survei lapangan yang digunakan sebagai acuan atau referensi juga pembanding dalam proses perancangan nantinya.
BAB IV PEMBAHASAN Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior. BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai Desain Interior Chrisye Music Center. B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN
Bagan 1.2 Skema Pola Pikir Perancangan Sumber : Analisa Data 2010
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul “Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic di Jakarta”
2. Definisi Judul a. Desain Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior, 1999 : 12)
b. Interior Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483). commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui media ruang. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)
c. Chrisye Chrisye lahir di Yogyakarta dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 dan meninggal di Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun. Ia adalah seorang penyanyi pop legendaris Indonesia yang memulai karier musiknya sebagai bassist bersama band Gipsy pada tahun 1967, kemudian ia memulai solo karir dan namanya dikenal pecinta musik Indonesia lewat lagu Lilin-lilin Kecil di sekitar tahun 1977 dan mengisi soundtrack album film nasional Badai Pasti Berlalu, Beberapa lagunya yang populer adalah Ketika Tangan dan Kaki Berkata, Aku Cinta Dia, Anak Sekolah, Hip Hip Hura, Nona Lisa, dan Pergilah Kasih. (www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011)
d. Musik Musik
merupakan
satu
bentuk
kesenian
yang
dapat
mempengaruhi sisi personal manusia, bersifat universal – mampu dinikmati beragam kalangan usia, status, latar belakang budaya, dsb. (www.wikipedia bahasa Indonesia_musik.com, 27 Oktober 2011)
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Center Pokok, pangkal, titik tengah
(www.artikata.com/pusat, 27 Oktober 2011)
f. Genre Genre, istilah serapan untuk ragam yakni pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut. Dalam semua jenis seni, genre adalah suatu kategorisasi tanpa batas-batas yang jelas. (www.wikipedia.org/wiki/Genre, 27 Oktober 2011)
g. Pop Sejenis genre yang sering disebut dengan musik populer, dinamis dan fleksibel. (www.wikipedia.org/wiki/Muzik pop, 27 Oktober 2011)
h. Romantic Musik Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, penuh syair lembut dan cenderung bermakna cinta. (www.wikipedia.org/wiki/Musik Romantik, 27 Oktober 2011)
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
i.
digilib.uns.ac.id
Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satusatunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia
(www.wikipedia.org/wiki/Jakarta, 27 Oktober 2011)
“Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic di Jakarta” adalah perancangan sebuah bangunan pusat rekreasi informasi dan entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Gallery, Souvenir Store, Live Music Cafe dan Karaoke bagi para penikmat musik Chrisye yang dibalut nuansa interior modern dengan memunculkan atmosfer genre pop romantic yang diambil dari nuansa cuplikan film Chrisye yang memoriable commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga pengunjung dapat bernostalgia pada masa-masa munculnya musik Chrisye seperti sebuah kutipan Inggris a place and song can totally bring back a whole lot of memories, konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi Chrisye selaku Legend musik pop Indonesia.
A. TINJAUAN TENTANG CHRISYE 1. Biografi Chrisye Chrisye lahir di Yogyakarta dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 dan meninggal di Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun. Ia adalah seorang penyanyi pop legendaris Indonesia yang memulai karier musiknya sebagai bassist bersama band Gipsy pada tahun 1967, kemudian ia memulai solo karir dan namanya dikenal pecinta musik Indonesia lewat lagu Lilin-lilin Kecil di sekitar tahun 1977 dan mengisi soundtrack album film nasional Badai Pasti Berlalu dan kemudian berhasil mengeluarkan lagu-lagu hits selama 4 dekade terakhir. Nama Lengkap
: Christian Rahadi
Tempat dan Tanggal Lahir
: Yogyakarta, 16 September 1949
Meninggal
: Jakarta, 30 Maret 2007
Profesi
: Penyanyi
Jenis musik
: Pop, Pop Romantic, Pop Progesif
Instrumen
: Bass, Gitar, Piano
Perusahaan rekaman commit :toMusica user Studios
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jenjang karir
: Tahun 1967 – 2007
Keluarga
: Damayanti Noor (istri) Rizkia Nurannisa (anak pertama) Risti Nurraisa (anak kedua) Rainda Prashatya (anak ketiga) Randa Pramasya (anak keempat)
Gambar 2.1 Perjalanan Hidup Crisye (www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011)
2. Perjalanan Karir Musik Chrisye
Berangkat dari hobby bermain musik, Chrisye merintis kariernya di Dunia Musik dengan bergabung dalam Band Sabda Naga di tahun 1968. Kemudian ia membentuk band baru bersama temanteman Pegangsaan dengan nama Gipsy Band.. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gipsy Band tersebut diperkuat oleh Zulham Nasution, Gauri Nasution, Kenan Nasution, Onan, Tami dan Chrisye sendiri, mereka sempat menggelar GIPSY CONCERT di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada tahun 1970 dengan bintang tamu Almarhum Mus Mualim. Group Band ini juga dikontrak bermain di Ramayana Restaurant - New York selama kurang lebih satu tahun ( 1973 - 1974 ).
Ditahun 1974 - 1975, Chrisye yang masih tinggal di New York bergabung dengan Band THE PRO'S dengan personilnya Almarhum Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji dan Abadi Soesman. The Pros juga merupakan Home Band pada Ramayana Restaurant.
Sekembalinya di Indonesia, pada tanggal 16 September 1949 Chrisye bergabung dengan Guruh Soekarno Putra membuat sebuah album rekaman GURUH GIPSY, dalam album tersebut mereka memadukan unsur-unsur Gamelan Bali dan Instrument Konvensional.
Ditahun berikutnya, Chrisye memutuskan untuk bersolo karier dan mulai menelurkan album-album rekaman dengan lagu-lagu ciptaannya sendiri maupun teman-teman dekatnya. Ditahun 1977 ini pula Chrisye berhasil membawakan lagu Lilin-Lilin Kecil karya James F. Sundah dan memenangkan Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors (LCLR), lagu ini sempat kembali populer ketika dibawakan oleh Chrisye pada tahun 1992 yang lalu. commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sejak saat itu Chrisye mulai menjuluki aliran musiknya dengan nama Pop Romantic yakni memadukan musik pop yang ceria dan up beat dengan lirik lirik romantis yang mudah diingat dengan begitu Karier Chrisye sebagai penyanyi semakin berkibar di Blantika Musik Indonesia. Album Badai Pasti Berlalu, Sabda Alam dan hampir semua album yang dikeluarkannya digemari dan berhasil dipasaran.
Ketika pada tahun 1986 Chrisye mencoba warna musik yang agak berbeda untuk album Aku Cinta Dia dan Hip Hip Hura yang bernada riang, album tersebut tetap laku dan menjadi hits dibanyak tangga terpopuler di Indonesia, meski Chrisye merasa tidak cocok untuk membawakan lagu dengan beat cepat, kedua album ini tetap mendapat respons yang baik dari penggemarnya, dan masing-masing berhasil memperoleh penghargaan BASF AWARD, GOLDEN RECORD untuk Album Aku Cinta Dia dan SILVER RECORD untuk Hip Hip Hura.
Pada album Kisah Cintaku tahun 1988, Chrisye kembali kewarnanya semula, baik pada album tersebut maupun album berikutnya, serperti Pergilah Kasih, Cintaku T'lah Berlalu dan Sendiri Lagi, performance Chrisye tetap Prima dan kembali meraih BASF AWARD, GOLDEN RECORD serta HDX AWARD.
Disamping keberhasilan dalam karier sebagai penyanyi, Chrisye pernah mencoba untuk tampil di layar perak, yakni dalam film commit to user Seindah Rembulan bersama Iis Sugianto, serta sebagai bintang tamu
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam film Gita Cinta Dari SMA. Walau pernah tampil dilayar perak, Chrisye mengaku tidak pandai berakting dan bergaya, sehingga tidak jarang dalam penampilannya di televisi atau panggung, Chrisye pun tak terlalu banyak bergerak.
Satu catatan lagi dalam perjalanan karier Chrisye, Video Clipnya album Cinta T'lah Berlalu merupakan Video Clip Indonesia Pertama yang ditayangkan di MTV, berikutnya Video Clip untuk album Sendiri Lagi berhasil meraih Juara Pertama pada acara Video Musik Indonesia periode V yang diselenggarakan oleh TVRI.
Pada awal tahun 1996 Chrisye mengeluarkan Album dengan nuansa Akustik dengan Tajuk album AKUSTICHRISYE dan pada awal Desember tahun 1997 ini Chrisye merelease Album KALA CINTA MENGGODA Ciptaan Guruh Sukarno Putra yang memberi sejarah baru dalam peta musik Indonesia dengan keberhasilan Video Clip “Kala Cinta Menggoda” meraih penghargaan di ajang MTV Video Music Award tahun 1998 yang berlangsung di Los Angeles sebagai pemenang “MTV Video Music Award Asia Viewer’s Choice Award”.
Nama Chrisye sempat tercoreng di tahun 2002 Beberapa lagu yang ia nyanyikan dituding sebagai jiplakan. Seperti Hip Hip Hura (ciptaan Adjie Sutama) yang mirip Footloose (Kenny Loggins), Selamat Tinggal Sayang (Dadang S. Manaf) yang menyerupai The commit to user Carpenters, Jumpa Pertama (Andi Mapajalos) dengan Morning Train
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Sheena Easton), hingga Kala Cinta Menggoda (Guruh Soekarnoputra) yang beda-beda tipis dengan Man on Fire (Andy Gibb). Hingga beberapa rivalnya mengulik-ulik lagu Pelangi dalam album Badai Pasti Berlalu merupakan duplikasi dari After The Ordeal-nya Genesis. Juga Khayalku yang beberapa verse-nya dituding dicuplik dari Repent Walpurgis milik Procol Harum. Namun masalah tersebut tidak berlangsung lama karena para masyarakat luas sangat menghargai Chrisye sebagai penyanyi bukan pencipta lagu tersebut.
Setelah kurang lebih 25 tahun malang melintang di dunia musik, Chrisye yang telah berputra empat ini tetap mempunyai vocal yang prima dan kehadirannya tetap dinantikan para penggemar setianya. Tahun 1994 Chrisye menggelar konser "SENDIRI" di JICC Surabaya - Solo - Bandung. Dan tahun 2000 di bulan February Konser "BADAI PASTI BERLALU" Di JICC, kedua rangkaian konser tsb merupakan konser terbesar di Indonesia. Tahun 2001 sukses melaksanakan “KONSER TOUR Legendary 2001” pada tanggal 28 April – 22 Mei 2001 yang berlangsung di 14 kota besar Indonesia disertai dengan peluncuran album 2001 dengan judul yang sama.
Pada 12 Juli 2006, Chrisye membuat sebuah konser besar yang diberi nama Dekade. Memang sebelum konser Chrisye sudah berjanji akan memberikan gaya terbaiknya, bahkan belum pernah dia lakukan selama ia konser. Pada konsernya tersebut, Chrisye banyak membawakan lagu-lagu hits tahun 1940 seperti Pasar Gambir, Stambul commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Anak Jampang, hingga tembang Lilin-lilin kecil, Semusim, Dara Manisku dan Anggrek Bulan berduet dengan Sophia Latjuba. Selain itu, dalam konser Dekade tersebut, Chrisye juga berduet dengan Ari Lasso yang melantunkan lagu berjudul Kangen.Pada 17 Juli 2006 Chrisye menggelar konser Akbar yang disiarkan di stasiun swasta Indosiar, dalam konser tersebut Chrisye memadukan lagu-lagunya dengan kisah memori di masa lalu termasuk menyiarkan cuplikan film-film yang membesarkan namanya.
Gambar 2.2 Discography Karir Musik Chrisye www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. TINJAUAN TENTANG GENRE POP ROMANTIC 1) Definisi Pop Romantic
Pop sejenis genre yang sering disebut dengan musik populer, dinamis dan fleksibel (www.wikipedia.org/wiki/Muzik pop, 27 Oktober 2011)
Romantic Musik Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, penuh syair lembut dan cenderung bermakna cinta. (www.wikipedia.org/wiki/Musik Romantik, 27 Oktober 2011)
2) Analisa Pop Romantic Pop Romantic adalah penggabungan antara genre musik pop yang diusung Chrisye yang dibalut dengan lirik-lirik romantis yang menimbulkan perasaan nyaman, indah dan penuh cinta. Analisa tersebut akan digunakan sebagai konsep desain yakni menggabungkan unsur pop dan unsur romantis sebagai pembentuk aspek suasana. Dengan mengambil konsep Pop Romantic diharapkan Chrisye Music Center dapat menciptakan suasana dengan karakter dan ciri khas dari musik Chrisye.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Aplikasi Pop Romantic pada desain interior
Penggunaan warna-warna pop atau pastel yang ceria, dinamis namun tetap berdasar pada konsep atmosfer interior per ruang
Aplikasi bentuk-bentuk oval, bundar, melingkar pada dinding, furniture dan seluruh elemen pembentuk ruang lainnya.
Penggunaan material finishing yang memiliki kesan lembut, empuk dan hangat untuk menciptakan kesan romantis.
C. TINJAUAN TENTANG MUSIC CENTER 1. Music Hall a. Pengertian Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki pengertian sebagai berikut :
Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik yang popular, komedi dan atraksi khusus
Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah pertunjukan
Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular ( www.wikipedia.org/wiki/Music_hall, 27 Oktober 2011)
b. Sejarah dan Perkembangannya Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak di 143 commit Westminster to userBridge Road, Lambeth, dibangun
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh Charles Morton, yang segera disebut sebagai "the Father of the Halls". The Canterbury buka pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam theater, dan akhirnya hancur oleh bom pada tahun 1942.
c. Tujuan Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk menghibur penontonnya.
d. Kegiatan Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan dalam kegiatannya muncul sebuah bentuk interaksi antara 2 hal tersebut.
2. Music Memorabilia a. Pengertian Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir, sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan. commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun biasanya berupa poster, foto dan lainnya. (www.wikipedia.org/wiki/memorabilia, 27 Oktober 2011)
b. Tujuan Ruangan memorabilia memiliki tujuan untuk menghadirkan kembali kenangan atau memori mengenai musisi yang memiliki barang yang dipajang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun dapat ikut merasakandan mengenang sosok idola mereka melalui barang peninggalannya.
c. Kegiatan Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pamer dimana barang-barang yang dipajang merupakan barang yang sebelumnya merupakan milik musisi (Koes Plus). Barang-barang tersebut dapat berupa alat musik, pakaian, aksesoris dan lainnya.
3. Music Club a. Pengertian Club Club adalah tempat berkumpul atau terhimpunnya beberapa orang atau sejumlah orang yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau kesenangan yang sama pula. (Harnoto Tri Nurhadi, 2004) commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Sejarah Perkembangan Club Dalam perkembangannya, club merupakan kumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan tertentu, yang sama dalam hal pekerjaan maupun bidang usaha mereka. Namun, makin lama kumpulan tersebut tidak hanya mewadahi kepentingan-kepentingan formal saja, tetapi juga mengarah pada kegiatan kemasyarakatan, kegiatan rutin yang dijalankan sehari-hari. Menurut
sejarahnya
(berdasarkan
dari
buku
Encyclopedia
Americana), club sudah ada sejak kebudayaan Yunani, orang-orang sering mengadakan pertemuan di suatu tempat untuk bertukar fikiran mengenai filsafat, agama, politik, dan lain-lain. Sementara itu, orang Romawi mempunyai kebiasaan mandi bersama pijat dan sambil berbincang mengenai kesusastraan atau hal lain yang disukai Selain di Yunani dan Romawi, di Inggris sekitar abad 1, didirikan pertama kali sebuah club yang bernama Elizabethan England, sebagai titik tolak berkembangnya club-club lain pada abad selanjutnya. Sejak itu, baik di Inggris dan Amerika, perkumpulanperkumpulan dengan kegiatan berbeda, club sosial, club politik, club catur, penunggang kuda dan lain sebagainya. (Harnoto Tri Nurhadi, 2004)
c. Klasifikasi Club Berdasarkan maksud dan tujuannya, klasifikasi club dibedakan menjadi :
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Sosial club, yakni perkumpulan yang bergerak di bidang sosial dengan tujuan antara lain adalah meningkatkan keadaan sosial yang ada pada suatu masyarakat tertentu. 2. Profesional club, yakni perkumpulan yang terdiri dari anggotaanggota dengan latar belakang atau tingkat sosial tertentu dan bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
profesionalisme sesuai bidangnya. 3. Political club, yakni suatu perkumpulan dengan anggota yang terdiri
dari
orang-orang
yang
tertarik
pada
masalah
ketatanegaraan. 4. Women’s club, yakni perkumpulan dengan anggota khususnya wanita yang bertujuan meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita.
d. Keanggotaan 1.
Syarat Keanggotaan Keanggotaan dari club juga bermacam-macam. Mereka yang menjadi member akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada, seperti spa, restaurant, ruang pertemuan, dan lain-lain. Meskipun demikian ada juga mereka yang memanfaatkan fasilitas club namun tidak terdaftar sebagai anggota. Untuk bisa terdaftar sebagai anggota club, maka tiap-tiap personil harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh commit pengelola, antara lain to : user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a.
Mampu membayar pendaftaran untuk menjadi anggota
b.
Mampu membayar iuran bulanan
c.
Harus mempunyai sponsor yang sudah menjadi anggota tetap yang akan memberi rekomendasi kepada calon anggota.
2.
Sifat Keanggotaan Sifat keanggotaan, umumnya dikategorikan menjadi 3 jenis antara lain : a.
Single, yakni menjadi anggota secara perorangan
b.
Family, yakni satu keluarga menjadi anggota
c.
Company, yakni perusahaan atau bentuk usaha lain membiayai beberapa karyawan untuk menjadi anggota
3.
Hak Anggota Adapun hak-hak yang didapat oleh anggota, yaitu : a.
Menggunakan fasilitas yang ada dan pembayaran diperhitungkan setiap bulan
b.
Mengundang atau mengajak teman, yang bukan anggota untuk bersama-sama memakai fasilitas yang ada.
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
e.
digilib.uns.ac.id
Kegiatan 1.
Pengunjung Bagi pengunjung, kegiatan mereka adalah dibagi menjadi 2, yaitu komunikasi
dan
lobbying. Komunikasi
di
sini
merupakan interaksi antar pengguna sedangkan lobbying merupakan suatu kegiatan di luar kegiatan resmi. Bentuk komunikasi sendiri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni komunikasi menurut hubungan dan komunikasi menurut sifat. a.
Komunikasi menurut hubungan Komunikasi ini dibedakan atas hubungan vertikal dan horizontal. Menurut hubungan vertikal, diberikan oleh pimpinan kepada para anggota organisasi maupun sebaliknya Dan menurut hubungan horizontal, dilakukan antar para pejabat organisasi yang memiliki kedudukan kurang lebih sederajat. (Soehardiman Joewono, 1972, hal. 25).
b.
Komunikasi Menurut Sifat Ada 2 strategi yang ditempuh oleh para pengguna dalam mencapai tujuannya, yaitu melalui forum formal maupun informal. Forum formal adalah komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi yang secara tegas telah ditentukan dalam struktur organisasi. (Soehardiman Joewono, 1972, hal. 15). commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bentuk komunikasi dapat berupa symposium, seminar, ceramah, lokakarya, dan lain-lain. Sedangkan, forum informal adalah segenap kegiatan pemindahan informasi dalam suatu organisasi yang tidak direncanakan atau ditentukan sebelumnya dalam struktur atau peraturanperaturan yang formal. Termasuk dalam pengertian ini adalah
komunikasi
yang
dilakukan
para
anggota
organisasi atas dasar kehendak atau hasrat pribadi maupun komunikasi yang dilakukan pejabat dengan menyimpang
struktur
organisasi
yang
formal
(Soehardiman Joewono, 1972, hal. 15). Kemudian bentuk lobbying, seperti telah disebutkan bahwa lobbying adalah suatu pertemuan di luar kegiatan resmi, lepas dari kegiatan organisasi/ perusahaan/ instansi untuk menuju penyegaran fisik dan mental dari kesibukan sehari-hari sehingga dapat mempertinggi daya kreasi manusia, serta untuk mencapai keseimbangan antara bekerja dengan istirahat. Bentuk lobbying yang dilakukan para pengguna lebih bersifat rekreasi. Ada 2 jenis kegiatan yang dimaksud, yaitu : Rekreasi aktif Meliputi kegiatan bermain dan berolahraga (bilyard, bridge, renang, golf, dan lain-lain). commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rekreasi pasif Meliputi
kegiatan
bersuka
(nonton,
membaca,
mendengarkan musik, berdansa, dan lain-lain) dan kegiatan bersantai (duduk-duduk, makan, minum, dan lain-lain).
2.
Pengelola Pengelola mempunyai kegiatan yaitu mengurus jalannya club yang meliputi kegiatan management dan service. Sifat kegiatan di sini bisa dalam suasana tenang, formal, santai, bisa pula gaduh, sesuai dengan macam kegiatannya. Sedangkan pelaksanaan kegiatan adalah pada jam-jam kantor atau jam biasa. Untuk kegiatan service bisa sampai malam hari.
f.
Tujuan Umum Sebagai wadah perkumpulan, tentunya ada tujuan-tujuan yang menjadi suatu landasan pemikiran dibentuknya sebuah club ini sehingga benar-benar bermanfaat bagi para anggotanya. Beberapa tujuan di antaranya menyediakan suatu tempat representative dalam rangka melakukan suatu komunikasi formal yang bersifat bisnis maupun rekreasi. 1)
Sebagai tempat memperluas wawasan usahanya
2)
commit to user promosi bidang usahanya Sebagai tempat melakukan
33
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
Sebagai
tempat
berkomunikasi
dengan
pihak
berkepentingan 4)
Sebagai tempat mengadakan kerja sama timbal balik dengan pihak lain
5)
Sebagai tempat mencari informasi serta berkegiatan sosial
D. TINJAUAN TENTANG KOTA JAKARTA Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa(sebelum1527), Jayakarta (1527sd1619), Batavia/Batauia,atau Jacc atra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972). Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan
penduduk
berjumlah
9.588.198
jiwa
(2010). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.3 Peta Kota Jakarta
www. wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta, 27 Oktober 2011
a.
Keadaan Geografi Jakarta
berlokasi
di
sebelah
utara Pulau
Jawa,
di
muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten. Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 commit to user mil) sebelah utara kota.
35
perpustakaan.uns.ac.id
36
digilib.uns.ac.id
b. Iklim Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).
Data iklim untuk Jakarta Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Tahun
Rata-rata
29.9
30.3
31.5
32.5
32.5
31.4
32.3
32.0
33.0
32.7
31.3
32.0
31,8
tertinggi °C
(85.8)
(86.5)
(88.7)
(90.5)
(90.5)
(88.5)
(90.1)
(89.6)
(91.4)
(90.9)
(88.3)
(89.6)
(89,2)
(°F) Rata-rata
24.2
24.3
25.2
25.1
25.4
24.8
25.1
24.9
terendah °C
(75.6)
(75.7)
(77.4)
(77.2)
(77.7)
(76.6)
(77.2)
(76.8)
25.5
24.9
24.9
25,0
(77.9)
(76.8)
(76.8)
(77)
25.5 (77.9) (°F) Presipitasi mm
384.7
309.8
100.3
257.8
133.4
83.1
30.8
34.2
29.0
33.1
175.0
84.0
1.655,2
(inches)
(15.146)
(12.197)
(3.949)
(10.15)
(5.252)
(3.272)
(1.213)
(1.346)
(1.142)
(1.303)
(6.89)
(3.307)
(65,165)
Rata-rata hari
26
20
15
18
13
17
5
24
6
9
22
12
187
berhujan Sumber: World Meteorological Organisation
Tabel 2.1 Data Iklim Jakarta
www. wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta, 27 Oktober 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Keadaan Lingkungan Jakarta merupakan salah satu kota terbersih di Indonesia. Pada tahun 2010, lima wilayah kota di Jakarta meraih penghargaan Bangun Praja kategori "Kota Terbersih dan Terindah di Indonesia" (dulu disebut "Adipura"). Salah satu faktor penentu keberhasilan tersebut
adalah
keberadaan
kawasan Menteng dan Kebayoran
Baru yang asri dan bersih. Selain Menteng dan Kebayoran Baru, banyak wilayah lain di Jakarta yang sudah bersih dan teratur. Pemukiman ini biasanya dikembangkan oleh pengembang swasta, dan menjadi tempat tinggal masyarakat kelas menengah. Pondok Indah, Kelapa Gading, Pulo Mas, dan Cempaka Putih, adalah beberapa wilayah pemukiman yang bersih dan teratur. Namun di beberapa wilayah lain Jakarta, masih nampak pemukiman kumuh yang belum teratur. Pemukiman kumuh ini berupa perkampungan dengan tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi, serta banyaknya rumah yang dibangun secara berhimpitan di dalam gang-gang sempit. Beberapa wilayah di Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi antara lain, Tanjung Priok, Johar Baru, Pademangan, Sawah Besar, dan Tambora.
d. Pemerintahan Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan commit to userJakarta sebagai ibu kota Negara Provinsi Daerah Khusus Ibukota
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kesatuan Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi. Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri. DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Pulau Pramuka
2
Kota Administrasi Jakarta Barat
-
3
Kota Administrasi Jakarta Pusat
Menteng
4
Kota Administrasi Jakarta Selatan
-
5
Kota Administrasi Jakarta Timur
Jatinegara
6
Kota Administrasi Jakarta Utara
Koja
Tabel 2.2 - Pemmbagian Daerah Jakarta
commit to user www. wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta, 27 Oktober 2011
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. TINJAUAN TENTANG DESAIN INTERIOR 1. Organisasi ruang Berbagai macam pengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching antara lain sebagai berikut : a. Terpusat
Gambar 2.4
Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
suatu ruang dominant, dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan. Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.
b. Linier
Gambar 2.5 - Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 189
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dari ruangruang yang berulang serupa dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri dari ruang linier tunggal yang menurut
panjangnya
mengorganisir
sederetan
ruang-ruang
sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.
c.
Radial
Gambar 2.6 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190
Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier berkembang menurut bentuk jari-jari. Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang commit di to user pusat yang dominan mana sejumlah organisasi linier
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam menggabungkan dirinya pads unsur-unsur atau bendabenda tertentu pada tapaknya.
d. Cluster
Gambar 2.7 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual. Untuk Organisaai
memperkuat dalam
dan
bentuk
menyatukan kelompok
bagian-bagian atau
cluster
mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi commit user yang umum seperti wujud dan sejenis dan memiliki sifattovisual
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan
penempatan
atau
alat
penata
visual
seperti
kesimetrisan atau sebuah sumbu.
e. Grid
Gambar 2.8 Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid tiga dimensi lain. Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi
2. Hubungan antar ruang a. Ruang di dalam ruang Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan memuat sebuah ruangan lain commit to user yang lebih kecil di dalamnya.
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri dari 2 buah ruang yang kawasannya membentuk volume berkaitan.
c. Ruang-ruang yang bersebelahan Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang
yang
paling
umum.
Hal
tersebut
memungkinkan definisi dan respon masingmasing ruang menjadi jelas terhadap fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masingmasing simbolisnya.
d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama 2 buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh
ruang
Hubungan
ketiga akan
yaitu kedua
ruang
pertama.
ruang
tersebut
menempati satu ruang bersama-sama.
3. Pola sirkulasi Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya “Bentuk Ruang dan Susunannya”, adalah : commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
Linear
Gambar 2.9 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221
semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran.
b.
Radial
Gambar 2.10 Sirkulasi Radial Sumber : Ching, 2000, hal 221
Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti sebuah pusat, titik bersama.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Spiral
Gambar 2.11 Sirkulasi Spiral Sumber : Ching, 2000, hal 221
Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
d. Grid
Gambar 2.12 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221
Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Network
Gambar 2.13 Sirkulasi Network Sumber : Ching, 2000, hal 221
Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menggabungkan titik-titik tertentu didalam ruang.
f. Komposit Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu susunan herarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan panjangnya.
4. Elemen pembentuk ruang a. Lantai Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek. Karakter lantai harus mempunyai daya tahan yang kuat dalam mendukung beban-beban yang datang dari segala perabotan, aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain. Selain itu, lantai harus bersifat kaku dan tidak bergetar (Djoko Panuwun, 1994, hal.6). commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang menumpangi (Y.B. Mangun Wijaya, 1988, hal.329). Persyaratan lantai: 1) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya. 2) Mudah dibersihkan 3) Kedap suara 4) Tahan terhadap kelembaban 5) Memberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb:
Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi.
Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles) memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran (loop piles).
Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan
potongan
kain,
bertambah.commit to user
penyerapan
bunyi
akan
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan bunyi.
Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor.
Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai.
Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu. Dalam pameran lantai berperan untuk memberi petunjuk
arus lalu lintas agar pengunjung tidak bingung dan dapat melihat seluruh stand partision ataupun barang-barang yang sedang dipamerkan. Pada ruang-ruang tertentu seperti dapur, pantry, kamar mandi, WC, dipilih jenis lantai yang kedap air serta warna pola yang serasi dengan fungsi dan perrawatannya. Pada dareah pertokoan lanati dipasang pada jalur lintas orang berjalan (hall) dengan motif yang berbeda-beda agar member kesan adanya perbedaan antar ruang-ruang yang ada di dalam kompleks tersebut. Pada ruang-ruang rapat yang memerlukan konsentrasi hendaknya jangan digunakan lantai yang terlalu banyak motif dan warna karena dapat mengganggu. ( Pamudji Suptandar, 1999 )
b. Dinding Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan commit to useryang mempunyai jenis berbeda.
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan (John F. Pile, 1995, hal.222). Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur penyekat/ pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding. Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural ( Pamudji Suptandar, 1999 : 147 ) Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya (Djoko Panuwun, 1995 : 56). Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian : 1) Struktur, misalnya : to user commit
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bearing wall dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan/ urugan tanah.
Load bearing wals dinding untuk menyokong/ menopang balok, lantai, atap dan sebagainya.
Foundation wall dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk menopang balok-balok lantai pertama.
2) Non struktural, misalnya :
Party wall dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-masing bangunan.
Fire wall dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api.
Certain or Panels wall dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.
Partition walL dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 145 ) commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Langit-langit (ceiling) Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161) Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250). Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah: 1) Fungsi langit-langit Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara dan ventilasi.
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Penentuan ketinggian Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling. 3) Bentuk penyelesaian Bentuk
dan
penyelesaian
dapat
dilakukan
berdasarkan
fungsinya seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya. (Djoko Panuwun, 1999 : 72)
Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu konsentrasi. Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara lain : 1) Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-lain. 2) Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif 3) Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain beludru. commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks (multipleks), dan berbagai jenis softboard/akustik tile. 5) Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed 6) Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai skylight, kaca timah pada gereja-gereja. (Pamudji Suptandar, 1999 : 166)
5. Furniture Penyusunan furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan pemakai. Fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan faktor estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat terhadap luasan ruang, system pencahayaan, pemilihan warna serta kondisi-kondisi lainnya. Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual. Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain. Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada tahap berikutnya yaitu bagaimana menerjemahkannya dalam desain. Desain furniture dibagi atas dua kategori : 1)
Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis, lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
furniture semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-bahan lain bertambah populer. 2)
Furniture
yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi
yang
seluruhnya atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapanperlengkapan tidur. (Desain Interior, 1999 : 172)
6. Warna Warna suatu unsur penting yang telah memberikan perannya dalam kehidupan ini. Menurut Helen Graham (seorang dosen psikologi di Keele University) dalam bukunya “Penyembuhan dengan Warna”, warna adalah kebutuhan kita yang mendasar. Nenek moyang kita menyadari hal ini, dan banyak tradisi penyembuhan kuno dari berbagai kebudayaan mencerminkan adanya kesadaran ini. Penggunaan warna dalam penyembuhan bukanlah hal yang baru. Sekarang bidang ini disebut terapi warna, yang merupakan penemuan kembali dari beberapa prinsip dan praktek yang sudah diketahui sejak zaman dahulu kala. (Helen Graham, Penyembuhan Dengan Warna, 1998, hal 4). Berikut ini beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan oleh warna yang dikemukakan oleh Helen Graham, Yaitu: a.
Merah
Memberi energi pada kaki, tungkai, pinggul, sendi pinggul, dasar tulang punggung, prostate, testes, saluran kemih dan kelamin. commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Warna ini merangsang aktivitas fisik dan vitalitas, perasaan-perasaan
aman,
stabil,
percaya
diri,
dan
kehangatan.
Warna ini dapat digunakan pada benda-benda atau hal-hal didalam ruang atau gedung dimana dibutuhkan aktivitas fisik yang tinggi dan diruang bermain anak-anak.
Warna ini sebaiknya tidak digunakan pada anak-anak, dan orang
dewasa
yang
hiperaktif,
yang
menggunakan
kekerasan dan agresif, atau pada situasi kerja yang menggunakan mesin-mesin yang bisa berbahaya dan membutuhkan konsentrasi, ruang untuk membaca, atau kamar tidur.
b.
Oranye
Warna ini memberi energi pada hati, limpa, pancreas, ginjal, dan kandung kemih. Warna ini merangsang metabolisme, pencernaan, penghilangan racun, daya tahan terhadp penyakit, energi-energi fisik dan emosi, seksualitas, penampilan atlet dan selera fisik, mengatur keseimbangan gula dan cairan didalam tubuh.
Warna ini dapat digunakan pada ruang bermain, ruang latihan, sanggar tari, dan ruang olah raga, atau tempat terjadi perkumpulan social.
Jangan menggunakan warna ini pada ruang-ruang istirahat. commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
b.
digilib.uns.ac.id
Kuning
kuning memberi energi pada kelenjar adrenalin, system saraf simpatik sehingga memberikan energi pada otot, denyut jantung, pencernaan, dan peredaran darah.
Warna ini merangsang saluran pencernaan, aktivitas mental, kejelasan mental, alasan lisan, dan kekuatan kemauan.
Gunakan warna kuninga di ruang baca dan belajar, ruang pertemuan
social
dan
tempat
dimana
diperlukan
pembicaraan yang hidup, dan untuk dekorasiruang atau gedung yang digunakan ole hank-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Jangan gunakan warna ini pada ank dan orang dewasa yang hiperaktif, agresif, atau memiliki kelainan perilaku, dan ruang istirahat.
c.
Hijau
Memberi energi pada kelenjar timus, warna ini merangsang jantung, paru-paru, bronchus, lengan, tangan, kulit, peredaran darah sirkuler, dan system daya tahan tubuh. Hijau menunjukkan perasaan yang positif, kasih saying, dan kepekaan.
Gunakan warna ini pada setiap ruangan, bangunan, ruang kerja, ataucommit sanggar dimana dibutuhkan ketenangandan to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kedamaian,
diperlukan
kepekaan
atau
aktivitasnya
melibatkan sentuhan fisik, serta ruang-ruang istirahat.
Jangan digunakan pada ruang laboratorium atua ruang dimana diperlukan pemikiran yang analistis, atau bagi penderita penyakit auto-imunitas.
d.
Biru langit
Memberi energi pada kelenjar tiroid sehingga memberi energi pada metabolisme, pengendalian suhu tubuh. Warna ini merangsang suara, ungkapan diri, komunikasi, tanggung jawab pribadi, dan pendengaran.
Gunakan warna ini untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik, setiap ruangan atau bangunan yang digunakanuntuk prosedur klinik, penyimpan produk susu, penyimpanan dingin, dan bagi mereka yang sedang menderita gangguan insomnia dan mengalami syok.
Jangan gunakan warna ini pada anak atau orang dewasa yang mengalami kedinginan atau menggigil, dan bagi penderita kekurangan fungsi tiroid atau metabolisme yang lambat.
e.
Biru gelap atau indigo
Memberi
energi
pada
kelenjar
pineal.
Warna
ini
merangsangcommit otak bagian to user bawah, system saraf pusat dan
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
system
endokrin
terutama
hormone
serotonin
dan
melatonin, Karena itu biru gelap merangsang aktivitas hormonal diseluruh tubuh, proses-proses yang tidak disadari, imajinasi, pemahaman, naluri dan kemampuan psikis atau paranormal.
Gunakan warna ini untuk ruang-ruang kontemplasi (renungan) dan meditasi.
Jangan gunakan warna ini untuk ruang bermain atau pusatpusat aktivitas fisik.
f.
Ungu atau violet
Memberikan energi pada kelenjar pituitary. Warna ini merangsang otak bagian atas dan system saraf, kreativitas, ilham, estetika (keindahan), kemampuan artistic, dan citacita luhur.
Gunakan
warna
ini
pada
orang-orang
yang ingin
mengilhami aktivitas artistic, estetik, imajinatif, dan spiritualitas, memfasilitasi pemusatan perhatian yang jelas, kesadaran dan meditasi, ruang-ruang teater, ruang kelas anak-anak.
Jangan gunakan warna ini diruangan yang digunakan untuk hiburan
atau
dimana
kita
menginginkan
adanya
percakapan, atau diruangan dan bangunan yang ditinggali oleh orangcommit yang tomemiliki gangguan mental, terutama user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka yang menderita delusi (pikiran atau pandangan yang
tidak
berdasar
atau
tidak
rasional)
atau
depersonalisasi (kehilangan rasa memiliki identitas pribadi) atau kecenderungan untuk mengundurkan diri.
7. Interior Sistem a. Pencahayaan Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu : 1)
Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber lain dari alam (fosfor). Sumber pencahayaan alami yang kita gunakan dalam perancangan ruang dalam pada umumnya dipakai pencahayaan sinar matahari. Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam:
Pencahayaan langsung berasal dari matahari/ secara langsung melalui atap/ vide, jendela, gebting kaca dan lain-lain.
Pencahayaan tidak langsung berasal dari sinar matahari secara tidak langsung. Sistem pencahayaan tersebut banyak kita temui penggunaannya dalam perancangan ruang dalam melalui skylight, permainan bidang commit to kaca user dan lain-lain.
59
perpustakaan.uns.ac.id
2)
digilib.uns.ac.id
Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya buatan manusia. Misalnya cahaya lilin, sinar lampu dan lain-lain. Jenis-jenis pencahayaan dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
Pencahayaan langsung Adalah semua sinar yang langsung memancar dari pusatnya ke arah objek yang disinari. Sistem tersebut banyak
menggunakan
lampu-lampu
sorot
untuk
menyinari unsur-unsur dekorasi dalam ruang, dapur dan toko-toko (etalase-etalase toko) dan juga lampu-lampu meja/ lantai.
Pencahayaan tidak langsung Adalah jika sumber pencahayaan disembunyikan dari pendangan mata kita sehingga cahaya yang kita rasakan adalah hasil pantulannya.
Pencahayaan setempat Adalah pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi ke suatu tempat atau obyek.
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pencahayaan yang membias (diffused) Adalah jika sinar yang memancar langsung dari sumbernya terlebih dahulu melalui suatu bahan atau material yang akan menyebarkan sinar tersebut dalam area lebih besar dari sumbernya sendiri.
Pencahayaan khusus Sistem pencahayaan khusus dibutuhkan untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu. Misalnya pencahayaan di ruang operasi, lampu sorot di ruang pameran, dan sebagainya. (Pamudji Suptandar, 1999 )
Contoh sumber cahaya, antara lain adalah :
Lampu Pijar (Incandescent) Lampu pijar terdiri dari 3 pokok, yaitu basis, filamen (benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga, suhu filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek dan lebih banyak cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifusikan cahaya dan diperolehcommit cahaya.to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampu halogen Pada prinsipnya lampu halogen termasuk ke dalam lampu pijar karena prinsip kerjanya mirip dengan lampu pijar. Dengan daya yang sama dengan lampu pijar, cahaya yang dihasilkan lampu halogen lebih terang dan lebih putih dibandingkan dengan lampu pijar. Oleh karena itu cahaya lampu halogen dapat memunculkan warna asli dari objek yang dikenai cahaya.
Lampu Fluorecent Bentuk lampu ini dapat berupa tabung maupun bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu pelepas listrik yang berisi gas air raksa bertekanan rendah. Lampu fluoresent
generasi
terbaru
penggunaan
listriknya
semakin efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi speltralnya (pancaran panjang gelombang cahaya) mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.
Lampu HID (Hide Intensity Discharge ) Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam. Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri commit bertekanan to usertinggi. Efikasinya antara 40-60
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3-8 menit untuk menguapkan merkuri sebelum menghasilkan cahaya maksimal. Karena hal itulah, disebut lampu metal halid
Lampu metal halide Lampu metal halide menghasilkan cahaya putih dengan kualitas warna yang baik dan terseedia dalam berbagai ukuran. Lampu metal halide standar cenderung memiliki temperatur warna dari 3700 hingga 4100K dan tampak terlihat dingin dan sedikit kehijauan. Indeks penampilan warnanya adalah 65 hingga 70. Lampu metal halide standar khususnya digunakan dimana warna bukanlah hal yang penting, seperti arena olahraga, tempat parkir, pencahayaan taman, dan lampu sorot.
Lampu sodium Dua jenis lampu sodium yaitu lampu sodium bertekanan tinggi/ high-pressure sodium (HPS) dan lampu sodium bertekanan rendah/ low-pressure sodium (LPS). Warna cahaya lampu sodium cenderung kekuningan. Lampu HPS menampilkan warna cahaya merah jambu keemasan yang cenderung menciptakan ruang dengan warna yang sangat coklat atau warna berkualitas rendah. commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampu uap merkuri Lampu uap merkuri adalah jenis lampu yang lebih lama dari jenis lampu lainnya yang tetap digunakan sebagai lampu jalan dan lampu keamanan. Akan tetapi, dibandingkan dengan lampu HID lainnya, lampu uap merkuri relatif kurang dalam segi warna cahaya dan efisiensi energi yang rendah. Lampu ini hampir tidak pernah digunakan dalam konstruksi bangunan baru. ( Mark Karlen & James Benya, 2006 : 10)
Atribut yang paling penting dari pencahayaan pada sebuah restoran/ cafe adalah kemampuan untuk menciptakan karakter atau
suasana. Tujuan ini biasanya berjalan
bersamaan dengan desain interior restoran/cafe,
yang
seringkali cenderung mengekspresikan tema atau suasana khusus. Pada restoran/ cafe bertema, kecenderungannya adalah menggunakan banyak pencahayaan dekorasi bertema seperti lentera, lampu gantung dan chandelier. Gaya masa kini pada desain restoran/ cafe menggunakan chandelier tradisional atau teknik pencahayaan eksotik lainnya dalam desain yang disukai banyak orang. ( Mark Karlen & James Benya, 2006 : 106) Pencahayaan di dalam merchandise shop merupakan prioritas utama, karena merupakan salah satu unsur yang commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat memberikan kesan
menarik
pada
obyek
yang
dipamerkan. Unsur pencahayaan pada display biasanya menggunakan teknik pancahayaan yang dibuat-buat dan memberikan efek yang dapat menambah suatu obyek yang dipamerkan menjadi lebih indah. Untuk memberikan efek yang menarik, maka pencahayaan buatan baik secara langsung
maupun
tidak
langsung
di
dalam
ruang
menggunakan berbagai macam jenis lampu khusus. Pemilihan lampu yang digunakan untuk pencahayaan buatan di dalam merchandise shop sangat efektif, namun tidak lepas
dari
standar
penerangan
yaitu
cara
penyinaran.
Macammacam cara pemasangan lampu sebagai berikut : 1) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot terarah yang mengarah ke bawah.
Gambar 2.14 Lampu Sorot Terarah Kebawah
Susunan lampu di atas digambarkan sebagai susunan lampu yang teratur di langit-langit yang akan memberikan commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kesan berbeda-beda sesuai dengan ruangan yang diberi penerangan.
2) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot dinding rel aliran
Gambar 2.15 Lampu Sorot Dinding Rel
Lampu di atas, dipasang terutama pada bagian ruang pameran dan galeri. Penerangannya dibuat secara vertikal sebesar 50 lux dan 300 lux yang harus dicapai sebagai spesifikasi khusus di daerah pameran. Untuk pemilihan lampunya, digunakan lampu pijar dan lampu bahan bercahaya.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Pemasangan cahaya dengan lampu sorot rel aliran
Gambar 2.16 Wallwasher Lamp
Pada lampu sorot di atas, dipasang dengan sudut penyinaran yang lebih disukai yaitu 10 o, 30o, 90o (lampu sorot) yang dilindungi IR dan UV serta memiliki filter warna.
4) Pemasangan cahaya dengan memasukkan cahaya sesuai dengan keinginan terhadap objek dan zona dinding, yaitu dengan sudut 30o (optimum) dan 40o. Pemasangan lampu tersebut dapat dilihat gambar di (Ernst Neufert, 1996 : 131) bawah ini, antara lain sebagai berikut :
Gambar 2.17 Customize Light
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Penghawaan Penghawaan merupakan faktor terpenting dalam proses pergantian udara. Udara kotor dapat diganti dengan udara bersih melalui pintu dan jendela. Tingkat kepuasan penghawaan dapat dicapai dari proses mendinginkan udara mencapai temperatur dan kelembaban distribusi udara dalam ruang dapat diperhatikan pada tingkat keadaan yang diinginkan (John F. Pile, 1995, hal.414) Jenis penghawaan berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu : 1) Penghawaan Alami Yaitu penghawaan yang bersumber dari alam (natural). Penghawaan alami di dalam suatu ruangan maka harus diperhatikan ventilasi silang, yang merupakan ventilasi horizontal yang terbuka dari 2 arah yang berhadapan. Untuk itu perlu direncanakan secara cermat dan baik agar penghawaan alami yang dipergunakan ini sesuai dengan kebutuhan.
2) Penghawaan Buatan Yaitu penghawaan yang dibuat dengan campur tangan manusia. Penghawaan buatan diperlukan pada ruang serba guna karena tidak memungkinkan perlubangan-perlubangan yang dapat mengakibatkan kebocoran suara sehingga tercipta kondisi akustik yang tidak baik. Penghawaan buatan dalam hal ini commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah penghawaan Air Conditioner (AC) yang macamnya terdiri dari :
Window Unit yaitu AC yang digunakan pada ruang-ruang kecil dimana sistem mekanisnya terdapat dalam suatu unit kompak
Split Unit yaitu AC yang digunakan untuk 1 atau beberapa ruang. Sedangkan kelengkapan untuk evaporator terpisah pada tiap ruang
Central AC yaitu AC yang digunakan untuk ruang luas dan perlengkapan keseluruhannya terletak di luar ruangan, kemudian didistribusikan ke ruang-ruang melalui ducting dan berakhir dengan aliran diffuser (Pamuji Suptandar, 1982, hal.85)
Penggunaan
AC
bertujuan
menjaga
temperatur,
kelembababn dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan pada tingkat keadaan yang diinginkan. (John F. Pile, 1980, hal.414)
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Sistem Akustika Akustika adalah cabang dari ilmu fisika yang menyelidiki dan
mempelajari
penghasilan,
pengendalian,
penyampaian,
penerimaan, dan pengaruh bunyi. Sedang bunyi adalah gelombang getaran-gataran mekanis dalam udara atau benda padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga manusia yang memiliki frekwensi antara 16-20.000 Hz. Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah mengenai gangguan seperti bsising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang terjadi dalam ruang menjadikan menjadikan perlunya kualitas akustik yang sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi maslah teknis yang berhubungan langsung dengan suatu desain interior, antara lain tingkat bunyi yang berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang sesuai dengan situasi tertentu (John F. Pile, 1980, hal. 421). Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata suara agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik. commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1)
Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang berjalan langsung mencapai pendengaran
2)
Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai bidang pantul
3) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material absorbsi (Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)
Kualitas dan kuantitas suara dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: 1) Permukaan pantul. Baik permukaan lantai, dinding, plafon, dan benda-benda dalam ruang. 2) Konstruksi dan bahan bangunan. 3) Luas dan fungsi ruang. 4) Pengaruh lingkungan.
Untuk mengatasi suara yang tidak kita inginkan dapat mengunakan peredam suara yaitu dengan cara menggunakan perangkat alat untuk mengurangi arau menghambat getaran suara. Saat ini cara yang paling efektif atau umum untuk meredam kebisingan adalah commit dengantomencegat atau memutus perambatan user
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bunyi. Meskipun demikian baru-baru ini telah diketemukan teknologi baru yang meredam bunyi justru dengan menimbulkan bunyi lain.
Akustik Studio Akustik studio membutuhkan perhatian khusus karena sangat berpengaruh pada pembentukan ruang sehingga dapat menghasilkan studio yang baik dalam bentuk layout, volume ruang, maupun dalam penentuan material akustik yang dapat menyesuaikan diri dengan peralatan dan persyaratan akustik yang dituntut oleh masing-masing jenis kegiatan. a. Batas-batas dan Persyaratan Kenikmatan Audio
Gambar 2.18 Daerah frekuensi yang dapat ditangkap indera dengar manusia. Sumber : Fisika Bangunan I
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan empiris antara volume ruang auditorium , jumlah penyerapan oleh material bangunan dan kuantitas waktu reverberant bunyi, yaitu : RT = k (V/Sa)
Gambar 2.19 Gb. Reverberation time dengan volume aula Sumber : Fisika Bangunan I
Dalam penanganan desain akustik dalam ruangan ada beberapa faktor yang seharusnya diperhatikan untuk mendapatkan kenyamanan akustik, diantaranya adalah : 1) Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai ataupun langit-langitnya.
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Bahan
bidang
pembatas
ruang,
terutama
untuk
mengenal karakter bahan yang kita akan pergunakan dalam ruang tersebut perlu untuk dimengerti. Secara umum dibedakan :
Penyerapan nada-nada tinggi Yaitu
Bahan-bahan
yang
mengandung
banyak hawa udara atau berpori-pori- lembut. Misalnya serabut gelas, serabut kayu, serabut kelapa,
bahan
sintesisi
berbentuk
busa
dan
sebagainya. Semakin berpori semakin ringanlah bahan dan semakin bagus sebagai penyerap nadanada tinggi.
Penyerapan nada-nada menengah dan rendah Penyerap nada-nada menengah dan rendah (gelombang
panjang)
bekerja
pada
prinsip
pengubahan energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput, membran atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan karenanya bisa bergetar secepat mungkin, sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi getaran selaput/resonator.
3) Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan, yaitu pemasangan pelat-pelat akustik yang tepat. commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Isolasi dinding a) Dinding berlapis tunggal Dapat direncanakan dengan tergantung pada 3 faktor
Volume dinding dan beratnya
Jumlah pori-pori di dalamnya (kepadatan)
Kekakuan lentur
b) Dinding berlapis majemuk Lazimnya terdiri dari 2 lapisan perantara di tengahnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan isolasi :
Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan
Derajat kekakuan bahan dalam hubungan dengan kemampuan resonansinya.
Jarak antara kedua lapisan
Lapisan udara diantaranya atau sifat kekauan bahan lapisan tengah.
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.20 Dinding berlapis majemuk Sumber : Yulvan, 2004
5) Perletakan Program Ruang Pembagian zone bising dan tenang dalam konsep perencanaan dan perancanagan arsitektur perlu untuk menentukan perletakan program ruang ditinjau dari tuntutan kegiatan yang diwadahi oleh ruang tersebut.
d. Sistem Keamanan Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus. Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan terhadap bahaya kebakaran. 1)
Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah : a) Sistem pendeteksi awal Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C. Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api atau panas pada suhu 1350C - 1600C
b) Fire estinguisher
c) Sprinkler Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25m dari dinding.
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Hidrant Kebakaran Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air.
Gambar 2.21
Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran Sumber : www.webdesign.com
Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap kemana-mana diperlukan alat-alat seperti : a)
Fire damper Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa tersebut.
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id
b)
digilib.uns.ac.id
Smoke & heat ventilating Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.
c) Vent & exhaust Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga.
Macam-macam system pemadaman yaitu sebagai berikut: a)
Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar.
b)
Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar.
c)
Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2. Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian) diterapkan dengan :
Sistem sekuriti
CCTV (Close Circuit Television) dan CCTV putar
Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu).
Signal sensor
Infrared camera
Metal detector, dll
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III STUDI LAPANGAN
1.
STUDI SISTEM GALLERY a. Ruang Emas Museum Nasional Indonesia Lokasi Museum Nasional Indonesia. Jl. Merdeka Barat No 12, Jakarta Pusat.
Gambar 3.1 Gambar Foto Museum Nasional Indonesia Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2011
Deskripsi Studi lapangan Ruang Emas Museum Nasional Indonesia dilakukan untuk mengamati system display koleksi, system pencahayaan terhadap koleksi dan system keamanan koleksi.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.2 Main Entrace yang dilenkapi dengan metal detector Sumber : R. Emas Arkeologi, Dokumentasi Pribadi, 2011
Gambar 3.3 Penggunaan track lamp untuk backdrop Sumber : R. Emas Arkeologi, Dokumentasi Pribadi, 2011
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.4 Sistem display koleksi memanfaatkan tempered glass 10mm Sumber : R. Emas Arkeologi, Dokumentasi Pribadi, 2011
Gambar 3.5 Penggunaan hidden halogen lamp pada vitrin Sumber : R. Emas Arkeologi, Dokumentasi Pribadi, 2011
Gambar 3.6 Sistem keamanan dan pencahayaan pada ceiling Sumber : R. Emas Arkeologi, Dokumentasi Pribadi, 2011
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Gallery Nike Ardilla - Bandung Lokasi Gallery Museum Nike Ardilla beralamatkan di komplek Aria Graha, Jl Aria Utama No.5 (Samping LOTTE mart/MAKRO) Soekarno Hatta Bandung 40292. No tlp 0227531454/ 02269542000.
Gambar 3.7 Fasade Gallery – Museum Nike Ardilla Bandung
(www.museum_nike_ardilla_blogspot.co.id, 27 Oktober 2011)
Deskripsi Gallery – Museum Nike Ardilla berdiri atas prakarsa Fan's Nike Ardilla yang tergabung dalam NAFC ( Nike Ardilla Fan's Club ) mengajukan permohonan kepada Keluarga Nike Ardilla untuk dibuatkan sebuah Ruangan yang menampilkan Barang barang milik Alm Nike Ardilla yang akhirnya diresmikan pada 27 commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Desember 1996 bersamaan dengan peluncuran buku Biografi Nike Ardilla.
Fasilitas Gallery Nike Ardilla memiliki beberapa fasilitas menarik yakni museum yang menyimpan semua barang milik Nike Ardilla, kumpulan kaset dan album, foto perjalanan hidup Nike Ardilla hingga dekorasi interior kamar Nike Ardilla. Selain museum, Gallery ini juga menyediakan souvenir shop yang menjual segala pernak-pernik yang berhubungan dengan Nike ardilla, terdapat juga saung milik keluarga dengan tema kembali ke alam.
Gambar 3.8 Display memorabilia – Museum Nike Ardilla Bandung
(www.museum_nike_ardilla_blogspot.co.id, 27 Oktober 2011)
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.9 Display memorabilia – Museum Nike Ardilla Bandung
(www.museum_nike_ardilla_blogspot.co.id, 27 Oktober 2011)
Gambar 3.10 Display Dekorasi Kamar Nike – Museum Nike Ardilla Bandung
(www.museum_nike_ardilla_blogspot.co.id, 27 Oktober 2011)
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.11 Interior Cafe – Museum Nike Ardilla Bandung
(www.museum_nike_ardilla_blogspot.co.id, 27 Oktober 2011)
2.
STUDI SISTEM CAFE a. Solaria, Solo Square Lokasi Solaria beralamatkan di Blok Lantai II, Solo Square Mall, Solo. Deskripsi Solaria merupakan sebuah cozy cafe dengan menu oriental – indonesia yang mulai berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar di beberapa mall besar di Indonesia. beralamatkan di olaria memiliki keunikan karena memiliki ciri khas interior warna ungu. commit to user
86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.12 Wall Treatment pada dinding dining area
Sumber : Solaria, Dokumentasi Pribadi, 2011
Gambar 3.13 Pemanfaatan indirect lamp pada wall treatment
Sumber : Solaria, Dokumentasi Pribadi, 2011
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.14 Ceiling treatment
Sumber : Solaria, Dokumentasi Pribadi, 2011
b.
The Rock Café, Bar and Club Bandung
Lokasi The Rock Café di Hotel Topaz Bandung, Jalan Dr Djundjunan,
Bandung,
Jawa
Barat.
Email
:
[email protected]
Deskripsi The Rock Cafe adalah sebuah cafe milik musisi yang terkenal genius dalam bermusik yakni Ahmad Dhani, sebagai tempat berkumpul para fans Republik Cinta Management. Cafe yang kental dengan nuansa hitam dan merah ini memiliki berbagai fasilitas hiburan yang bagus untuk sharing musik, commit to user terutama
88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
musik rock. Sesuai namanya, The Rock Cafe, Bar and Club ini sangat mengesankan tema "ROCK". Dengan aksen warna hitam dan
merah
DEWA)
cafe
(sama ini
terbalut
dengan
warna
soundproof
yang
andalan canggih.
Fasilitas Cafe dengan perpaduan warna hitam dan merah yang bertemakan musik Rock Modern ini memiliki fasilitas yang kompleks sebagai tempat hiburan yakni live stage perform, lounge, bar dan memorabilia corner yang mengisahkan perjalanan karir musik Ahmad Dhani dan Republik Cinta Management.
Gambar 3.15 Interior The Rock Café, Bar and Club Bandung
(www.therockcafe.co.id, 27 Oktober 2011)
commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.16 Interior Live Stage The Rock Café, Bar and Club Bandung
(www.therockcafe.co.id, 27 Oktober 2011)
Gambar 3.17 Interior Bar The Rock Café, Bar and Club Bandung
(www.therockcafe.co.id, 27 Oktober 2011)
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.18 Interior Lounge The Rock Café, Bar and Club Bandung
(www.therockcafe.co.id, 27 Oktober 2011)
commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Chrisye Music Center adalah pusat rekreasi informasi dan entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Gallery, Souvenir Store, Live Music Cafe dan Karaoke bagi para penikmat musik Chrisye yang dibalut nuansa interior modern dengan memunculkan atmosfer genre pop romantic yang diambil dari nuansa cuplikan film Chrisye yang memoriable sehingga pengunjung dapat bernostalgia pada masa-masa munculnya musik Chrisye seperti sebuah kutipan Inggris ‘a place and song can totally bring back a whole lot of memories’. Film yang dipilih adalah “Badai Pastai Berlalu”, diaplikasikan sebagai ide gagasan pencipta atmosfer interior Lobby dan Souvenir Store. Film “Gita Cinta Dari SMA” diaplikasikan sebagai ide gagasan pencipta atmosfer interior Gallery ( Music Gallery, Library dan Movie Theater). Film “Puspa Indah Taman Hati” diaplikasikan sebagai ide gagasan pencipta atmosfer interior Live Music Cafe dan Karaoke. Konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi Chrisye selaku Legend musik pop Indonesia. Site plan Chrisye Music Center akan diasumsikan di Jakarta tepatnya di Menara Indosat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lokasi ini to user berada di perempatan commit Jl. K. H. Wahid Hasyim dipilih karena sangat
123
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
strategis dan erat sebagai kawasan wisata turis domestik maupun mancanegara karena berdekatan dengan Bundaran Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Plaza Indonesia dan Grand Indonesia, simpang Monas dan Museum Nasional Indonesia. Selain itu ditinjau dari aspek regional, Jakarta Pusat memiliki siklus peluang bisnis yang tinggi, terdapat banyak pelaku industri musik, artis maupun penyanyi yang memungkinkan akan memanfaatkan Chrisye Music Center sebagai referensi rekreasi mengenai musik. Selain itu keluarga dan fans club Chrisye tercatat terbanyak terdapat di Jakarta.
B.
SARAN
Desain Interior Chrisye Music Center ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
para pembaca pada umumnya serta dapat
dijadikan sebagai tolak ukur ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior.
commit to user
124