Desain Dermaga Curah Cair Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Malvin Hariyanto Kurniawan Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB
[email protected]
Kata Kunci: Desain, Dermaga, Curah Cair, Dolphin System, Deck on Pile
Abstrak: Dermaga yang dirancang merupakan dermaga yang khusus melayani komoditas berupa Crude Palm Oil (CPO). Dermaga yang di desain untuk menunjang terminal curah cair pada Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Kondisi lingkungan dan komoditas yang dilayani menjadi acuan untuk menentukan tipe struktur, dimensi struktur dan beban-beban yang bekerja pada struktur. Karena beban vertikal jauh lebih kecil dibandingkan beban horizontal, maka dipilih jenis dermaga dolphin system dengan jenis struktur deck on pile. Struktur dermaga curah cair dibagi menjadi 4 jenis struktur yaitu breasting dolphin, mooring dolphin, loading platform dan trestle. Fasilitas yang digunakan untuk bongkar muat CPO adalah loading arm dan pipa penyalur dari loading arm ke tanki-tanki penyimpanan CPO. Software SAP2000 digunakan untuk melakukan analisis desain struktur dermaga. Input data pada SAP2000 adalah dimensi struktur ,material struktur dan gaya yang bekerja pada struktur. Output dari hasil analisis SAP2000 adalah Unity Check Ratio (UCR), defleksi struktur dan gaya dalam yang bekerja pada struktur. Dari hasil yang diperoleh didapatkan kesimpulan apakah dermaga tersebut bebas dari kegagalan struktur serta dapat ditentukan desain tulangan untuk struktur tersebut.
Pendahuluan Dermaga yang dirancang terletak di kawasan Pelabuhan Pulau Baai. Dermaga curah cair ini didesain untuk fasilitas bongkar muat CPO. Kapal yang akan dilayani oleh dermaga ini adalah oil tanker dengan ukuran 10,000 hingga 30,000 DWT. Dermaga yang dirancang pada Tugas Akhir ini bertujuan sebagai fassilitas penunjang bongkar muat terminal curah cair yang terdapat pada Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Pada Gambar 1 ditunjukan lokasi dari dermaga yang direncanakan.
Gambarr 1 Lokasi pekerjaan p
gi Teori dan Metodolog maga yang di d desain addalah dolphhin system dengan d jenis struktur deck d on pilee. Dermagaa Jenis derm terdiri darii empat jennis struktur yaitu breaasting dolphhin, moorin ng dolphin, loading pllatform dann trestle. Kriteria desaiin dermaga agar derm maga kuat menahan m bebban operasional adalaah memilikii y memaadai, elevasii dermaga yang y sesuai dan layoutt dimensi yaang cukup, penggunaann material yang dermaga yyang sesuai dengan staandar. Referrensi utamaa yang dijaddikan acuann untuk kritteria desainn dermaga dalam d Tugass Akhir ini adalah BS (British Staandard) 634 49 ,OCDI (The ( Overseeas Coastall Area Development Insstitute of Jappan) dan SN NI (Standarr Nasional Inndonesia). wali dengann pengumppulan data-ddata lingkuungan yangg Langkah ppengerjaan desain derrmaga diaw diperlukann, untuk kem mudian mem mbuat desaiin awal berrdasarkan krriteria-kriteria standar. Kemudiann desain terssebut dianaalisis dengaan menggu unakan softw ware SAP2 2000 untukk mendapattkan outputt berupa UC CR, deflekssi dan gayaa dalam yaang bekerjaa pada struuktur. Apabbila dari haasil analisiss struktur suudah dapat dinyatakan d kuat menahhan beban-bbeban yangg bekerja, maka m dapat dilanjutkann dengan meendesain tulangan untukk struktur dermaga d terssebut.
Hasil dan Analisa / Diskusi D Dermaga hhasil desainn berupa deermaga dolp lphin system m dengan laayout derm maga ditunjuukkan padaa Gambar 22.
Gambar 2 Layout dermaga Dari hasil aanalisa mennggunakan SAP2000 S diidapatkan :
Derrmaga telah h kuat menaahan beban yang y bekerjja (UCR < 1) 1
Deffleksi strukttur sudah memenuhi m syyarat izin (B BS 6349)
Keddalaman deermaga dan elevasi derm maga sudahh cukup untu uk melayan ni kapal denngan ukurann 10,000 hinggaa 30,000 DW WT (OCDI)
Tellah memenuuhi syarat ujji punching shear untukk pelat derm maga (SNI)
Tellah memenuuhi syarat uii kekuatan beton b bertullang (SNI)
Hasil penuulangan untuuk masing-m masing kom mponen strukktur ditunjuukkan pada Tabel 1 s/dd Tabel 6.
Tabel 1 Breasting dan mooring dolphin Jenis Struktur Breasting Dolphin Mooring Dolphin
Bentang Bentang Tulangan X (m) Y (m) Arah X Arah Y 12 12 80 D22‐ 150 mm 80 D22‐ 150 mm 6 6 40 D22‐ 150 mm 40 D22‐ 150 mm
Tabel 2 Balok loading platform Tipe Balok 1 2
Panjang Bentang (m) 3.5 1.75
Tinggi (m)
Lebar (m)
Tulangan Lentur
Tulangan Geser
1.2 1.2
0.6 0.6
7 D22‐ 71 mm 7 D22‐ 71 mm
Ø8‐120 mm Ø8‐114 mm
Tabel 3 Balok trestle Tipe Balok 1 2 3
Panjang Bentang (m) 4 3.5 2
Tinggi (m)
Lebar (m)
Tulangan Lentur
Tulangan Geser
0.8 0.8 0.8
0.4 0.4 0.4
3 D22‐ 114 mm 3 D22‐ 114 mm 3 D22‐ 114 mm
Ø8‐175 mm Ø8‐176 mm Ø8‐168 mm
Tabel 4 Pile cap Pile Cap Loading Platform Trestle
Tinggi (m) 1.5 1
Lebar Arah X (m) 1.5 1
Lebar Arah Y (m) 1.5 1
Tulangan Lentur Arah X Arah Y 7 D22‐ 71 mm 7 D22‐ 71 mm 3 D22‐ 114 mm 3 D22‐ 114 mm
Tabel 5 Pelat loading platform Tipe Pelat 1 2 3
Bentang X (m) 4.4 2.2 2.2
Bentang Y (m) 4.4 4.4 2.2
Tulangan Arah X 47 D13‐ 92 mm 47 D13‐ 92 mm 24 D13‐ 89 mm
Arah Y 47 D13‐ 92 mm 24 D13‐ 89 mm 24 D13‐ 89 mm
Tabel 6 trestle Tipe Pelat 1 2 3 4
Bentang X (m) 4.6 2.3 4 2
Bentang Y (m) 4.1 4.1 0.3 0.3
Tulangan Arah X 43 D13‐ 94 mm 43 D13‐ 94 mm 4 D13‐ 45 mm 4 D13‐ 45 mm
Arah Y 49 D13‐ 92 mm 25 D13‐ 89 mm 42 D13‐ 94 mm 21 D13‐ 92 mm
Kesimpulan Komoditas yang ditangani oleh dermaga ini adlaah CPO dengan kapal yang dilayani sebesar 10,000 DWT hingga 30,000 DWT. Dermaga dibagi menjadi 4 jenis struktur yaitu breasting dolphin, mooring dolphin, loading platform dan trestle. Kegiatan bongkar muat hanya terjadi di atas loading platform saja. Jarak antar breasting dolphin adalah 60 meter dengan mooring dolphin diletakkan 50 meter di belakang breasting dolphin. Elevasi dermaga adalah sebesar 3 meter diatas LLWL dengan kedalaman dermaga 12 meter. Lapisan tanah keras didapati pada kedalaman 29 meter di bawah seabed. Material beton yang digunakan adalah K-450 dengan baja tulangan lentur BJTD 40 dan tulangan geser BJTP 24. Berdasarkan hasil analisis dermaga sudah kuat menahan beban yang bekerja, hal ini ditinjau dari hasil UCR, defleksi , uji kekuatan beton bertulang dan pengecekan punching shear.
Daftar Pustaka 1. BS (British Standard) 6349-2: 2010 , “Maritime structures – Part 2: Code of practice for design of quay walls, jetties and dolphins”, 2. BS (British Standard) 6349-4: 2010 , “Maritime structures – Part 4: Code of practice for design of fendering and mooring systems”, 3. The Overeseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI), 2002, “Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan”, 4. RSNI-T-02-2005, “Standar Pembebanan untuk Jembatan”; 5. SKSNI-T-15-1991-03, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, 6. SNI 03-1726-2003, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung”, 7. SNI 03-1729-2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung”, 8. SNI 03-2847-2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk bangunan Gedung”, 9. SNI 07-2052-2002, “Baja Tulangan Beton”,