STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh: DJOKO SANTOSO NIM : 25002017 Program Studi Rekayasa Manajemen Infrastruktur
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
ABSTRAK STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON Oleh Djoko Santoso NIM : 25002017 Jawa Barat sebagai sasaran penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri pada urutan nomor satu dengan jumlah industri terbesar di Indonesia, merupakan propinsi yang memiliki perkembangan perekonomian dan industri dengan laju tertinggi. Adanya peningkatan jumlah produksi hasil-hasil industri dengan tujuan perdagangan luar negeri. maka peran pelabuhan dan kelayakan pelayaran pelabuhan banyak mempengaruhi kelancaran perdagangan tersebut. Di samping itu, perkembangan ini harus secepatnya mendapat antisipasi yang tepat waktu agar tidak menghambat laju perkembangan tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengkaji rencana pengembangan dermaga Muarajati I,II dan III, dimana dermaga-dermaga ini adalah dermaga yang sanggup melayani kapal-kapal dengan kedalaran -7 m LWS, artinya kapal-kapal kontainer dengan DWT 4000 – 5000 dapat dilayani oleh dermaga ini. Selain itu studi ini akan mengkaji kebutuhan dermaga pada 10 (sepuluh) tahun kedepan yaitu pada tahun 2013 yang didasarkan pada peramalan lalu lintas barang dengan asumsi semua barang yang akan masuk dan atau keluar Jawa Barat diasumsikan menggunakan pelabuhan Cirebon. Metode yang digunakan dalam peramalan ini menggunakan pendekatan agregat dan sisagregat, dimana pada pendekatan agregat dilakukan dengan dua skenario, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis. Dalam penentuan model-model yang akan digunakan untuk memprediksikan arus barang yang akan melalui pelabuhan Cirebon tahun 2004-2013 menggunakan program SPSS 10.01 for windows. Sedangkan untuk menentukan jumlah dermaga yang dibutuhkan pada tahun 2013 menggunakan grafik yang diterbitkan oleh UNCTAD. Dari perhitungan peramalan arus barang sampai dengan tahun 2013 dapat ditentukan kebutuhan dennaga untuk general cargo pada tahun 2013 dengan pendekatan dis-agregat adalah penambahan dermaga sepanjang 397m, sedangkan dengan pendekatan agregat skenario pesimis diperlukan tambahan dermaga sepanjang 879 m dan dengan skenario optimis diperlukan penambahan dermaga kontainer sepanjang 280 m dan dermaga general cargo sepanjang 397 m. Kata Kunci : hinterland, ekspor, komoditi, peramalan, kebutuhan dermaga.
ABSTRACT STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON By Djoko Santoso NIM : 25002017 West Java as the first destination for foreign or local investment with its greatest number of industries in Indonesia is a province which has the fastest growth in economy and industry. The increase in the volume of industrial product bound for export leads to the increase in the role of sea port and the feasibility of shipping which will facilitate the trade. This development also should be immediately anticipated so that it will not hinder the progress. This research is aimed to study the improvement of Muarajati berths I, II and III that can serve ships with the depth of—7 M LWS. It means that the container ships with DWT of 4.000 — 5.000 can be served by these berths. This research also studies the need of the berths within the next 10 (ten) years, that is the year 2013, based on the prediction of good traffic with the assumption that all goods entering or departing West Java use Cirebon Port. The Hinterland areas around Cirebon port have high potentials for loading or unloading activities in the port. Currently the unloading activities are the main activities in the port compared to the loading activities. Using optimistic approach, however, it is predicted that the loading activities will surpass the products from West Java area which will have been shifted to Cirebon Port instead of Tanjung Priok. This is supported by the construction of Cirebon — Cikampek toll road and the planned construction of Bandung — Cirebon toll road which is currently at land clearance stage. The method used in this study is aggregate and disaggregate approach, in which we used two scenarios for the aggregate approach, pessimistic and optimistic scenarios. In determining the models used to predict goods flow that passes Cirebon in 2004 — 2013 we used Statical Product and Service Solutions (SPSS) 10.01 Program for windows. While to determine the number of berths needed in the year 2013 we used the graphs issued by UNCTAD. From the calculation of goods flow prediction until 2013 we determine the needs for the berths for general cargo in 2013 with the disaggregate approach is the addition of berths length of 397 m, while with the aggregate approach and pessimistic scenario length additional is 879 m, and with the optimistic scenario we need the additional of container berth of 280 m and general cargo berth of 397 m. Key words : Hinterland, export, commodity, prediction, berth.
