ii
EFEKTIFITAS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) DENGAN PELARUT AIR HANGAT TANPA EVAPORASI DAN KAJIAN DIFFERENSIAL LEUKOSIT PADA AYAM YANG DIINFEKSI DENGAN Eimeria tenella
DENY HERMAWAN
SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
i
ABSTRAK DENY HERMAWAN Efektifitas Ekstrak Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) dengan Pelarut Air Hangat tanpa Evaporasi dan Kajian Differensial Leukosit pada Ayam yang Diinfeksi dengan Eimeria tenella. Dibimbing oleh UMI CAHYANINGSIH dan ARYANI SISMIN SATYANINGTIJAS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas ekstrak sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) dengan air hangat tanpa evaporasi dan kajian differensial leukosit pada ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam pedaging yang berumur 14 hari dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan masing-masing 5 ekor, yaitu kelompok KN (kontrol negatif), KP (kontrol positif), KO (kontrol obat), dan SBTE (sambiloto tanpa dievaporasi). Kelompok ayam diberi perlakuan setelah berumur 2 minggu. Infeksi Eimeria tenella dilakukan melalui pemberian ookista peroral dengan dosis 1x104 ookista/ekor. Sambiloto dan sulfachloropyrazin diberikan 2 jam setelah infeksi. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 x perhari. Air minum diberikan ad libitum. Tempat makan dan air minum dibersihkan setiap hari. Pada hari ke-0 (sebelum infeksi E. tenella) dan ke-2, 5, 7, 10, 14 (setelah diinfeksi) dilakukan pengambilan darah untuk pembuatan preparat ulas darah dengan pewarnaan Giemsa, kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan minyak emersi. Di dalam satu preparat dihitung 100 sel leukosit dan didiferensiasikan ke dalam limfosit, monosit, heterofil, eosinofil, dan basofil. Secara umum, rata-rata persentase heterofil, eosinofil, basofil, dan monosit pada semua perlakuan tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05). Rata-rata persentase heterofil pada kelompok SBTE cenderung mengalami peningkatan sejak hari ke-2 setelah infeksi. Rata-rata persentase eosinofil pada kelompok SBTE cenderung lebih tinggi dari semua kelompok pada hari ke-5 setelah infeksi. Rata-rata persentase limfosit pada kelompok SBTE dari hari ke-2 sampai hari ke-14 menyerupai persentase kelompok KN dan KO, dan cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok KP. Rata-rata persentase monosit kelompok SBTE lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok KO dari hari ke-5 sampai hari ke-14. Persentase rata-rata basofil kelompok SBTE cenderung stabil. Kata kunci : ayam pedaging, Eimeria tenella, Andrographis paniculata, leukosit
iii
LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi
Nama NRP
: Efektifitas Ekstrak Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) dengan Air Hangat tanpa Evaporasi dan Kajian Diferensial Leukosit pada Ayam yang Diinfeksi dengan Eimeria tenella. : Deny Hermawan : B04104111
Disetujui
Dr. drh. Hj. Umi Cahyaningsih, MS Pembimbing I
Dr. drh. Aryani Sismin Satyaningtijas, M.Sc Pembimbing II
Diketahui
Dr. Nastiti Kusumorini Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Lulus Tanggal :
iv
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 16 Desember 1986 dan merupakan anak ke dua dari lima bersaudara, dengan ayah bernama Achmad Supardi dan ibu Sugiarty. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri 52 Manado Ternate Baru pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTP Negeri 5 Manado Tuminting, kemudian kelas tiga SLTP penulis pindah ke Bogor dan melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 2 Bogor. Pada tahun 2004 penulis penulis menyelesaikan pendidikan di SMU Negeri 8 Bogor. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2004. Selama kuliah penulis pernah menjadi anggota Steril (Komunitas Seni Veteriner) dan Himpunan Minat Profesi Ruminansia FKH-IPB.
v
PRAKATA Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran HewanInstitut Pertanian Bogor. Pada kesempatan berbahagia ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu : 1. Dr. drh. Umi Cahyaningsih, MS, dan Dr. drh. Aryani Sismin Satyaningtijas, M.Sc, sebagai pembimbing atas motivasi, bimbingan, saran dan kritik yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Staf Protozoologi dan Fisiologi 3. Kedua orangtua dan saudara-saudara saya yang selalu menjadi landasan semangat dalam hidup saya, yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Rekan-rekan 40 dan 41 kelompok belajar KOKSIDIBIMBUMKE-1 (koksidiosis di bawah bimbingan Bu Umi dan Bu Nike) AA. Martian, Si Boy, Teteg, Dini, Nina Jawa, Nina Batak, Ginting dan Mbak Nilam. 5. Semua pihak yang telah hadir dalam seminar penulis dan rekan-rekan sekalian yang menghargai serta selalu berpikiran positif terhadap penulis selama masa kuliah (KOKSIDIBIMBUMKE-1, Adrian, mas Hasan, Mohammad, Aswar, Zulfikar, Vando, Zudanang, Nanang, Dany, Kukuh Diki dan lain-lain). Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis masih membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak. Bogor, Agustus 2008
Deny Hermawan
vi
DAFTAR ISI Halaman PRAKATA...................................................................................................... v DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
I.
II.
PENDAHULUAN................................................................................
1
I.1
Latar Belakang............................................................................... 1
I.2
Tujuan............................................................................................. 4
I.3
Manfaat Penelitian......................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 5 II.1 Eimeria tenella................................................................................ 5 II.1.1 Klasifikasi............................................................................. 5 II.1.2 Morfologi.............................................................................. 5 II.1.3 Siklus Hidup......................................................................... 6 II.1.4 Patogenesa............................................................................ 9 II.1.5 Perubahan Patologi-Anatomi................................................ 12 II.2 Leukosit (Sel Darah Putih)............................................................. 15 II.2.1 Heterofil............................................................................... 16 II.2.2 Eosinofil................................................................................ 17 II.2.3 Basofil.................................................................................. 18 II.2.4 Limfosit................................................................................ 19 II.2.5 Monosit................................................................................. 20 II.2.6 Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit.............. 21
vii
II.3 Sambiloto (Andrograhis paniculata Nees)..................................... 22 II.3.1 Nama Daerah....................................................................... 22 II.3.2 Deskripsi Tanaman............................................................... 23 II.3.3 Komposisi Kimia.................................................................. 24 II.3.4 Manfaat Umum.................................................................... 27
III. BAHAN DAN METODE........................................................................ 28 III.1 Waktu dan Tempat......................................................................... 28 III.2 Alat dan Bahan............................................................................... 28 III.3 Pembuatan Ekstrak Sambiloto tanpa di Evaporasi........................ 28 III.4 Perlakuan Ayam............................................................................. 28 III.5 Pembuatan Preparat Ulas Darah..................................................... 29 III.6 Pewarnaan Giemsa......................................................................... 30 III.7 Differensial Leukosit...................................................................... 30 III.8 Pengolahan Data............................................................................. 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................
32
V.
41
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
VI. DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 42 VII. LAMPIRAN............................................................................................ 46
xi
DAFTAR TABEL
Halaman 1.
Persentase rata-rata heterofil ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella dan diberi sambiloto yang diekstraksi dengan air hangat tanpa evaporasi..................................................................32
2.
Persentase rata-rata eosinofil ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella dan diberi sambiloto yang diekstraksi dengan air hangat tanpa evaporasi .................................................................35
3.
Persentase rata-rata limfosit ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella dan diberi sambiloto yang diekstraksi dengan air hangat tanpa evaporasi..................................................................37
4.
Persentase rata-rata monosit ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella dan diberi sambiloto yang diekstraksi dengan air hangat tanpa evaporasi .................................................................38
5.
Persentase rata-rata basofil ayam yang diinfeksi dengan Eimeria tenella dan diberi sambiloto yang diekstraksi dengan air hangat tanpa evaporasi .................................................................40
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1.
Karakteristik Ookista Eimeria tenella .............................................................6
2.
Siklus Hidup Eimeria tenella Pada Ayam......................................................11
3.
Patologi Anatomi Sekum Ayam 3 Hari Setelah Infeksi Eimeria tenella............................................................................................................. 13
4.
Patologi Anatomi Sekum Ayam 4-5 Hari Setelah Infeksi Eimeria tenella............................................................................................................. 13
5.
Patologi Anatomi Sekum Ayam 5-6 Hari Setelah Infeksi Eimeria tenella..............................................................................................................14
6.
Patologi Anatomi Sekum Ayam 6-10 Hari Setelah Infeksi Eimeria tenella..............................................................................................................14
7. Patologi Anatomi Sekum Ayam yang Infeksi Eimeria tenella Setelah Kematian................................................................................. 15 8. Heterofil...........................................................................................................16 9. Eosinofil...........................................................................................................18 10. Basofil..............................................................................................................18 11. A. Limfosit Besar dan B. Limfosit Kecil atau Sedang...................................20 12. A. Monosit Dengan Inti Bulat dan B. Monosit Dengan Inti Berlobus 2.........21 13. Andrographis paniculata Nees....................................................................... 23 14. Struktur Andrografolid.................................................................................. 25 15. Persentase Rata-rata Heterofil pada Hari Ke-0 sampai Hari Ke-14..........................................................................................32 16. Persentase Rata-rata Eosinofil pada Hari Ke-0 sampai Hari Ke-14......................................................................................... 35 17. Persentase Rata-rata Limfosit pada Hari Ke-0 sampai Hari Ke-14........................................................................................... 37
xi
18. Persentase Rata-rata Monosit pada Hari Ke-0 sampai Hari Ke-14.......................................................................................... 39 . 19. Persentase Rata-rata Basofil pada Hari Ke-0 sampai Hari Ke-14........................................................................................... 40