“Pengurangan Pengurangan Kecelakaan dengan Traffic Calming”
Jawab B bila betul, S bila salah. 1. Pengurangan kecepatan yang kecil, sekitar 2 km/jam, tidak akan mempengaruhi resiko kecelakaan, akan tetapi pengurangan kecelakaan yang cukup besar, sekitar 10 km/jam, j , baru berpengaruh p g p pada resiko kecelakaan.
2 Bagian 2. B i badan b d yang paling li tinggi ti i resiko kecelakaan fatalnya adalah bagian bawah (kaki)
3. Semakin tinggi kecepatan, semakin jauh jarak yang harus dijaga dengan kendaraan di depannya. depannya
4. Kecelakaan parah umumnya terjadi pada jalan p j y yang g lebar,, lurus dan relatif sepi.
5. Penggunaan jenis perkerasan tertentu,, seperti p conblock,, dapat p mengurangi kecepatan yang digunakan oleh pengemudi.
Pengurangan kecepatan
1. Pengurangan kemungkinan tabrakan; g g g ; 2. Pengurangan keparahan kecelakaan 3. Jaminan keselamatan bagi pengguna jalan
Kecepatan:: Kecepatan y y y
faktor kunci resiko dalam korban lalulintas mempengaruhi p g risiko tabrakan lalulintas mempengaruhi tingkat keparahan luka akibat kecelakaan
Pada tabrakan dengan seorang pejalan kaki yang menggendong bayi Dengan kecepatan penabrak 50 km/jam, berat badan bayi bagi penggendongnya hanya dalam waktu penggendongnya, sepersekian detik (pada saat tabrakan), berat bayi yang hanya 5 kg akan terasa seperti memiliki berat 100 kg, sehingga kemungkinan besar bayi tersebut akan terlepas dari gendongannya.
Kemungkinan luka parah bagi pejalan kaki bertabrakan dengan kendaraan 100% 80% 60% 40% 20% 0% 0
10
20
30
40
50
Impact Speed (km/h)
60
70
Jarak pengereman Semakin tingi kecepatan, semakin tinggi jarak pengereman untuk t k dapat d t berhenti. b h ti Dianjurkan: menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya. JJarak k yang harus h dij dijaga: sekitar kit 70% dari d i kecepatannya: kendaraan dengan kecepatan 50 km/jam, j harus berjarak j minimal 35 m dengan kendaraan di depannya.
Ilustrasi dari jarak untuk berhenti pada pengereman darurat d t jarak (meter) 0 30 km/h 40 km/h 50 km/h 60 km/h 70 km/h 80 km/h
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
Perubahan kecepatan Pengurangan kecepatan yang hanya 1 atau 2 km/jam akan mengurangi resiko kecelakaan sekitar 10 % Resiko R ik kecelakaan; k l k t ti tertinggi i pada d kepala k l (harus dijaga dengan helm untuk pengendara sepeda motor) Semakin tinggi kecepatan, semakin tinggi pengurangan resiko kecelakaan dengan mengurangii kecepatan k t yang hanya h 1 atau t 2 km/jam.
Ilustrasi dari power model dan hubungan antara persentase perubahan kecepatan dan persentase perubahan pada tabrakan
% perubahan pada tabrakan
80 60 40
Fatal crashes
20 Fatal and serious injury crashes
0
All injury crashes
-20 -40 40 -60 -20
-15
-10
-5
0
5
10
15
% perubahan pada kecepatan
20
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kecepatan y y y
y y
y y y
Faktor pengemudi: pengemudi muda umumnya mengendarai d i kendaraan k d d dengan k kecepatan t yang tinggi ti i Faktor kendaraan: kendaraan dengan cc tinggi dapat digunakan dengan kecepatan yang tinggi Faktor jalan: jalan yang lurus, lebar, kondisi b bagus, t tanpa h hambatan, b t pengemudinya di akan k cenderung menggunakan kecepatan tinggi Kondisi lalulintas: pada arus lalulintas macet, tidak mungkin pengemudi berkecepatan tinggi Resiko tabrakan dan luka-luka: seseorang yang sadar akan resiko tabrakan akan menggunakan kecepatan tidak terlalu tinggi Penegasan sanksi: tidak ngebut karena takut ditilang Zona kecepatan: di perkampungan, kecepatan yang digunakan rendah Edukasi/promosi: dengan sosialisasi ini, diharapokan y pengemudi p g yang y g menjaga j g kecepatan p akan lebih banyak kendaraannya
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kecepatan faktor pengemudi faktor kendaraan
Edukasi / promosi
Zona Kecepatan
Pemilihan kecepatan oleh pengemudi
faktor jalan
Kondisi lalu lintas
Penegasan dan sanksi Resiko tabrakan dan luka luka
Pembatasan kecepatan y y
Berlainan di tiap negara T Tergantung: t ◦ Kondisi dan fungsi jalan: jalan arteri, kolektor dan lokal yang masing masing-masing masing mempunyai persyaratan lebar dan perkerasan jalan yang berlainan. ◦ Kondisi K di i li lingkungan: k d dekat k t perkampungan, dekat sekolah atau tempat bermain anak-anak.
Fungsi/hirarki jalan Aliran Arteri
Sub arteri untuk jalan kolektor
Distribusi
Akses Jalan Lokal
Batas kecepatan di daerah perkotaan dan pedesaan dari negara ‐ negara berpenghasilan bawah dan menengah yang terpilih (tidak termasuk jalan kendaraan) p g g y g p ( j ) batas pedesaan
batas perkotaan
Argentina
80 100 km/jam 80‐100 km/jam
40 60 km/jam 40‐60 km/jam
Kerala, India
70 km/jam
40 km/jam
Uttar Pradesh, India
tidak terbatas
tidak terbatas
Ghana
90 km/jam
50 km/jam
Indonesia
80‐100 km/jam
40‐60 km/jam
Malaysia
90 km/jam
50 km/jam
Nepal
tidak terbatas
tidak terbatas
Vietnam
40‐60 40 60 km/jam km/jam
30‐40 30 40 km/jam km/jam
Uganda
100 km/jam
65 km/jam
a. b. c. d. e. f. g. h.
Pembatasan kecepatan dengan rambu Pembatasan kecepatan dengan rambu Median/divider di tengah jalan Pulau di simpang Pulau di simpang Polisi tidur Pita penggaduh Pita penggaduh Bundaran Jenis perkerasan tertentu: conblock Jenis perkerasan tertentu: conblock Penyempitan jalan
6.5 cm
Pit Penggaduh Pita P d h