M Rusfianti dkk.
Photorejuvenation dengan (PTP®) laser Q-switch Nd:YAG
Artikel Asli
PHOTOREJUVENATION DENGAN PHOTOACOUSTIC TECHNOLOGY PULSE (PTP®)LASER Q-SWITCH NEODYMIUM:YTTRIUM–AMUMINIUM–GARNET: STUDI HASIL KLINIS DAN KEPUASAN SUBYEK Marsia Rusfianti, Dian Pratiwi, Theresia Movita, Tia Febrianti, Stanley Setiawan, Linda Julianti, Anthony Handoko Erha Clinic Jakarta
ABSTRAK Laser Nd:YAG 1064 nm bermanfaat untuk photorejuvenation. Teknologi PhotoAcoustic Technology Pulse (PTP)® laser QS Nd:YAG menginduksi kolagen baru tanpa merusak epidermis. Sampai sekarang masih sedikit data efektivitas dan keamanan laser QS Nd:YAG 1064 nm pada kulit Asia yang berrisiko hiperpigmentasi. Tujuan preliminary study ini untuk mengetahui efektivitas dan keamanan laser QS Nd:YAG 1064 nm dengan PTP® pada orang Indonesia. Lima orang Indonesia tipe kulit III-V menjalani photorejuvenation setiap 2 minggu sebanyak 4 kali menggunakan laser QS Nd:YAG 1064 nm, dengan energi 6 J/cm2, spot size 6 mm, 10 Hz, 4 pass, PTP on, pada sisi kiri wajah. Sisi kanan wajah tidak dilaser. Kondisi kulit diukur dengan mexameter. Persepsi subyek tentang kondisi kulit dan nyeri saat tindakan dinilai dengan skala 1-5. Pada sisi wajah yang dilaser, Indeks Melanin (IM) menurun dari 192.40±70.17 ke 181.33± 60.63, Indeks Eritema (IE) meningkat dari 337.27±0.0 menjadi 343.73±100.43. Semua subyek merasakan kulit yang dilaser semakin cerah, 3 subyek merasakan perbaikan pigmentasi, 4 subyek merasakan kulit semakin kencang. Semua subyek merasakan nyeri ringan atau tidak nyeri. Tidak ditemukan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Laser QS Nd:YAG 1064 nm dengan PTP® pada orang Indonesia meningkatkan kecerahan dan kekencangan kulit, mengurangi pigmentasi kulit, nyeri minimal, dan tidak ditemukan hiperpigmentasi pasca inflamasi. (MDVI 2013; 40/s: 27s – 31s) Kata kunci: photorejuvenation, PhotoAcoustic Therapy pulse, laser Q-switch Nd:YAG, hiperpigmentasi pasca inflamasi.
ABSTRACT
Korespondensi:
Erha Clinic Kemanggisan Jl.Kemanggisan Utama Raya no.50 Jakarta Barat 11480 Telp. 021 – 53666077 Email:
[email protected]
Nd:YAG laser has gained popularity for photorejuvenation. PhotoAcoustic Technology Pulse (PTP)® of QS Nd:YAG laser enables induction of neocollagenesis without epidermal damage. To date, less is known about its safety and efficacy on Asian skin, where hyperpigmentation is the risk. The aim of this preliminary study is to assess the efficacy and safety of QS Nd:YAG laser 1064 nm with PTP® for Indonesian skin. Five Indonesian subjects underwent four times photorejuvenation with 2-week interval using QS Nd:YAG 1064 nm laser. The energy was 6 J/cm2, 6 mm spot size, 10 Hz, 4 passes, PTP® on. Skin conditions were measured by mexameter. Subjects’ perception about skin conditions and pain were graded on scale of 1 to 5. On the treated site, Melanin Index (MI) decreased from 192.40±70.17 to 181.33± 60.63, and Eryhtema Index (EI) increased from 337.27±0.0 to 343.73±100.43. On the treated area, all subjects experienced improvement in skin clarity, 3 subjects experienced improvement of pigmentation, 4 subjects experienced improvement of skin firmness. All subjects experienced a very mild pain or no pain during the treatment. No post- inflammatory hyperpigmentation. QS Nd:YAG laser with PTP® on Indonesian skin enhance skin clarity and firmness, reduced pigmentation, with very minimal pain, and no post-inflammatory hyperpigmentation. (MDVI 2013; 40/s: 27s – 31s) Key words: photorejuvenation, PhotoAcoustic Therapy pulse (PTP)®, Q-switch Nd:YAG laser, postinflammatory hyperpigmentation
27 S
MDVI
PENDAHULUAN Penuaan kulit menjadi masalah bagi sebagian besar orang. Penuaan kulit akibat sinar matahari (photo-aged skin) ditandai oleh kerut, telangiektasia, dispigmentasi, dan kulit yang kendur. Tindakan laser untuk mengurangi pigmentasi yang tidak merata, telangiektasia, dan kerut, disebut photorejuvenation.1 Kemajuan teknologi peremajaan kulit non-ablatif sangat pesat, sehingga saat ini banyak pilihan tindakan untuk mengatasi masalah kulit akibat pajanan kronis terhadap sinar matahari.2 Salah satunya adalah generasi terbaru laser Qswitched Neodymium:Yttrium–Aluminium–Garnet (QS Nd:YAG) dengan teknologi photoacoustic technology pulse (PTP)® yang menjadi populer di Amerika, Asia, dan Amerika Selatan karena keamanan dan hasil yang memuaskan pada tipe kulit gelap.3 Teknologi PTP® adalah teknologi yang menggunakan pulsa nanosecond untuk menghasilkan energi yang tetap efektif tetapi dengan panas yang lebih rendah, bahkan pada spot size yang lebih besar, sehingga meningkatkan keamanan untuk pasien. Dengan teknologi ini, laser QS Nd:YAG pada fluence tinggi memberikan hasil serupa dengan laser ablatif. Selain terjadi perbaikan klinis, secara histologis juga ditemukan deposit kolagen baru.4 Sebagian besar orang Indonesia dengan latar belakang etnik Mongoloid memiliki warna kulit coklat, sedangkan sisanya dengan latar belakang Asia Timur cenderung berwarna kulit lebih terang.2 Hiperpigmentasi pasca inflamasi dapat terjadi pada setiap tindakan laser, tetapi sebagian besar kasus bersifat sementara. Risiko hiperpigmentasi paling sering pada pasien berkulit gelap.5 Saat ini laser QS Nd:YAG banyak digunakan untuk photorejuvenation, tetapi hanya sedikit laporan yang didapat pada kulit Asia,6 terutama pada orang Indonesia.
Vol. 40 No. Suplemen Tahun 2013: 27s – 31s
kepada subyek secara lisan dan tertulis. Subyek juga menandatangani informed consent. Sejak dua minggu sebelum tindakan laser, semua subyek dipersiapkan (priming) menggunakan krim yang mengandung hidrokuinon 4%, tretinoin 0.05%, dan fluocinolone acetonide 0.01% (Lumiquin®, Pharmacore Indonesia) pada malam hari dan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 (Perfectshield®, Pharmacore Indonesia) pada pagi hari. Tiga puluh menit sebelum tindakan, sisi kiri wajah subyek diberi anestesi topikal yang mengandung 2,5% prilokain dan 2,5% lidokain (Estesia®, Pharmacore Indonesia). Kemudian pada sisi kiri wajah setiap subyek dilakukan photorejuvenation menggunakan laser QS Nd:YAG 1064 nm (Revlite®, Conbio United States) dengan spot size 6 mm, energi 6 J/cm2, 10 Hz, 4 pass, PTP® on. Sedangkan sisi kanan wajah subyek tidak dilaser. Semua subyek menjalani 4 kali laser photorejuvenation dengan interval 2 minggu. Kondisi kulit subyek secara obyektif diukur sebelum tindakan laser yang pertama dan setelah tindakan laser yang terakhir menggunakan mexameter sehingga didapatkan nilai indeks melanin (IM) dan indeks eritema (IE). Sebelum pengukuran dengan mexameter, subyek diaklimatisasi selama 30 menit di dalam ruangan yang sudah distandarisasi dengan suhu dan kelembaban tertentu. Persepsi subyek terhadap nyeri saat tindakan dinilai dengan skala 1 sampai 5, yaitu 1 jika tidak nyeri, 2 jika nyeri sangat ringan, 3 jika nyeri ringan, 4 jika nyeri sedang, 5 jika nyeri berat. Kepuasan subyek terhadap kondisi kulit dinilai melalui persepsi subyek terhadap kecerahan kulit, kemerahan kulit, dispigmentasi, dan kekencangan kulit, dinilai dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Semua efek samping yang terjadi dicatat oleh peneliti, khususnya hiperpigmentasi pasca inflamasi.
HASIL DAN DISKUSI BAHAN DAN CARA Subyek preliminary study ini adalah lima orang Indonesia, berusia lebih dari 21 tahun, dengan tipe kulit Fitzpatrick III-V. Selama enam bulan terakhir semua subyek tidak menjalani prosedur kosmetik di wajah, yaitu injeksi botulinum toxin, kolagen, dermabrasi, peeling kimiawi, facial laser resurfacing atau facial lifting. Pada semua subyek tidak didapatkan riwayat fotosensitif, riwayat alergi terhadap tabir surya dan krim persiapan, tidak hamil, dan atau tidak menyusui. Informasi mengenai keuntungan dan komplikasi yang dapat terjadi diberikan
28 S
Tabel 1 memperlihatkan data demografis subyek penelitian serta IM dan IE awal. Subyek terdiri atas 4 perempuan dan 1 laki-laki. Usia rata-rata subyek 36.40 tahun (simpang baku 8.90 tahun). Sebanyak 3 subyek memiliki tipe kulit Fitzpatrick III, 1 subyek tipe kulit Fitzpatrik IV, dan 1 subyek tipe kulit Fitzpatrick V. Rerata IM awal pada sisi kanan wajah 195.67 (simpang baku 67.39) dan pada sisi kiri wajah 192.40 (simpang baku 70.17). Rerata IE awal pada sisi kanan wajah 348.60 (simpang baku 97.74) dan sisi kiri wajah 337.27 (simpang baku 113.56).
M Rusfianti dkk.
Photorejuvenation dengan (PTP®) laser Q-switch Nd:YAG
Tabel 1. Tabel indeks melanin (IM) dan indeks eritema (IE) awal Nomor Subyek
Usia
Jenis kelamin
Tipe kulit
1
23
Laki-laki
2 3 4 5
36 38 37 48
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
IM awal
5
Sisi kanan 302.67
Sisi kiri 311,00
3 4 3 3
124.00 211.33 174.33 166.00
144,67 201,00 160,33 145,00
IE awal Sisi kanan Sisi kiri 474,33 472,00 212,33 391,00 360,33 305,00
199,00 411,67 357,67 246,00
Tabel 2. IM dan IE akhir Nomor Subyek
Usia
Jenis kelamin
Tipe kulit
1 2 3 4 5
23 36 38 37 48
Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
5 3 4 3 3
IM akhir Sisi kanan Sisi kiri (untreated) (treated) 266.33 275,33 138.00 164,33 213.00 202,33 149.67 145,33 126.33 119,33
IE akhir Sisi kanan Sisi kiri (untreated) (treated) 480,33 441,33 215,00 184,33 338,33 349,67 378,67 415,33 341,67 328,00
Tabel 3. Perubahan IM dan IE IM sisi kanan wajah (untreated) IM sisi kiri wajah (treated) IE sisi kanan wajah (untreated) IE sisi kiri wajah (treated)
Awal 195.67 (simpang baku 67.39) 192.40 (simpang baku 70.17) 348.60 (simpang baku 97.74) 337.27 (simpang baku 113.56)
Tabel 2 memperlihatkan data IM dan IE akhir sisi kanan dan kiri wajah, yaitu setelah subyek menjalani empat kali laser pada sisi kiri wajahnya. Tabel 3 menunjukkan perubahan IM dan IE pada awal dan akhir tindakan. Pada sisi kanan wajah, yaitu yang tidak dilaser, IM menurun dari 195.67 (Simpang baku 67.39) ke 178.27 (Simpang baku 59.62). Pada sisi kiri wajah yang dilaser, IM juga menurun dari 192.40 (Simpang baku 70.17) ke 181.33 (Simpang baku 60.63) (tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa photorejuvenation
Akhir 178.27 (simpang baku 59.62) 181.33 (simpang baku 60.63) 350.80 (simpang baku 95.18) 343.73 (simpang baku 100.43)
Menurun Menurun Meningkat Meningkat
dengan laser QS Nd:YAG 1064 nm PTP® tidak menimbulkan hiperpigmentasi pasca inflamasi pada semua subyek. Indeks Eritema pada sisi kanan wajah yang tidak dilaser meningkat dari 348.60 (Simpang baku 97.74) ke 350.80 (Simpang baku 95.18), sedangkan pada sisi kiri wajah yang dilaser juga meningkat dari 337.27 (Simpang baku 0.0) ke 343.73 (Simpang baku 100.43) (tabel 2). Hasil ini menunjukkan bahwa laser QS Nd:YAG 1064 nm PTP® tidak meningkatkan risiko eritema pada semua subyek.
Tabel 4. Persepsi subyek tentang kecerahan kulit Nomor Subyek Awal Akhir 1 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 5 4 4 Sisi kiri (treated) 1 1 4 2 2 3 3 3 4 4 2 3 5 3 4 Nilai 1 = sangat kusam, 2 = kusam, 3 = sedang. 4 = cerah, 5 = sangat cerah Sisi kanan (untreated)
Perbaikan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan
29 S
MDVI
Vol. 40 No. Suplemen Tahun 2013: 27s – 31s
Setelah menjalani empat kali laser, semua subyek merasakan kulit wajah semakin cerah pada sisi yang dilaser (tabel 4). Hanya satu subyek yang juga merasakan perbaikan kecerahan kulit pada sisi wajah yang tidak dilaser, yaitu subyek yang memiliki tipe kulit V. Hal ini dapat terjadi karena krim malam yang digunakan untuk persiapan tindakan laser mengandung hidrokuinon dan tretinoin serta dioleskan pada seluruh wajah, tidak hanya pada sisi wajah yang akan dilaser. Krim malam tersebut kemungkinan memberikan efek pencerahan kulit yang sangat baik pada subyek tersebut.
Untuk kemerahan pada kulit wajah, semua subyek tidak merasakan adanya perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa photorejuvenation dengan laser QS Nd:YAG 1064 nm PTP® tidak menambah kemerahan pada kulit. Demikian pula pada setiap sesi laser, kemerahan pada wajah hanya berlangsung selama beberapa jam saja pada semua subyek. Studi di Korea menggunakan laser Nd:YAG juga menyebutkan bahwa laser ini menunjukkan masa pemulihan minimal.6 Tabel 7. Persepsi subyek tentang kekenyalan kulit
Tabel 5. Persepsi subyek tentang pigmentasi kulit Nomer Awal Akhir Subyek Sisi kanan 1 5 5 Tidak ada perubahan 2 2 3 Perbaikan (untreated) 3 4 4 Tidak ada perubahan 4 4 4 Tidak ada perubahan 5 4 4 Tidak ada perubahan Sisi kiri 1 4 5 Perbaikan (treated side) 2 2 4 Perbaikan 3 4 4 Tidak ada perubahan 4 3 4 Perbaikan 5 4 4 Tidak ada perubahan Nilai 1 = sangat berat, 2 = berat, 3 = sedang, 4 = ringan, 5 = tidak ada
Untuk pigmentasi kulit wajah, 3 subyek merasakan perbaikan pada sisi wajah yang dilaser, sedangkan 2 subyek tidak merasakan perbaikan. Sedangkan pada sisi yang tidak dilaser, hanya satu subyek yang merasakan perbaikan, sisanya merasakan tidak ada perbaikan pigmentasi kulit wajahnya (tabel 5). Studi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa sesi tindakan laser QS Nd:YAG memperbaiki lesi kulit secara bermakna.6 Tetapi pada studi ini selain jenis pigmentasi kulit yang berbeda antara subyek, respons kulit setiap individu terhadap tindakan photorejuvenation juga berbeda. Dari kepustakaan disebutkan bahwa perbaikan klinis masih dapat terjadi beberapa waktu setelah prosedur laser selesai.6 Tabel 6. Persepsi subyek tentang kemerahan kulit wajah
Sisi kanan (untreated)
Sisi kiri (treated)
Nomer Subyek 1 2 3 4 5
Awal
Akhir
5 2 4 4 3
5 2 4 4 3
Tidak berubah Tidak berubah Tidak berubah Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan
1 5 5 Tidak ada perubahan 2 2 2 Tidak ada perubahan 3 4 4 Tidak ada perubahan 4 4 4 Tidak ada perubahan 5 3 3 Tidak ada perubahan Nilai 1=sangat merah, 2=merah, 3=sedang, 4= merah ringan, 5=tidak merah sama sekali
30 S
Sisi kanan (untreated)
Sisi kiri (treated)
Nomer Subyek 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Awal
Akhir
3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
3 2 3 2 3 4 4 4 3 3
Tidak ada perubahan Memburuk Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Tidak ada perubahan
Nilai 1 = sangat kendur, 2 = kendur, 3 = sedang, 4 = sedikit kenyal, 5 = sangat kenyal
Sebanyak 4 subyek merasakan perbaikan kekenyalan kulit pada sisi wajah yang dilaser, dan hanya 1 subyek yang tidak merasakan perubahan, yaitu subyek yang berusia 48 tahun. Pada sisi wajah yang tidak dilaser, 1 subyek merasakan kulit semakin kendur dan 4 subyek tidak merasakan ada perubahan, sehingga tidak satupun subyek merasakan perbaikan kekencangan kulit pada sisi wajah yang tidak dilaser. Pada studi ini, laser QS Nd:YAG 1064 nm PTP® menunjukkan efek yang baik untuk kekenyalan kulit. Hal ini sejalan dengan studi sebelumnya yang juga membuktikan bahwa laser QS Nd:YAG memiliki efek yang baik untuk kerut dan kekenyalan kulit.8 Tindakan photorejuvenation digolongkan menjadi tipe I dan II berdasarkan efeknya pada kerusakan kulit. Photorejuvenation tipe I digunakan untuk mengatasi pigmentasi dan telangiektasi. Sedangkan photorejuvenation tipe II digunakan untuk mengatasi kerut dan kekenduran kulit.8 Laser QS Nd:YAG diketahui memiliki efek untuk kedua tipe photorejuvenation8 sehingga semua subyek dalam studi ini juga merasakan kulit wajahnya semakin cerah dan kenyal setelah dilaser.
M Rusfianti dkk.
Photorejuvenation dengan (PTP®) laser Q-switch Nd:YAG
Table 8. Persepsi subyek tentang nyeri selama tindakan Nomor Subyek 1 2 3 4 5
Sesi 1
Sesi 2
Sesi 3
Sesi 4
Nyeri ringan Nyeri ringan Nyeri ringan Tidak nyeri Nyeri ringan
Tidak nyeri Nyeri ringan Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri ringan Tidak nyeri Tidak nyeri
Tidak nyeri Nyeri ringan Tidak nyeri Tidak nyeri Nyeri ringan
Beberapa studi menunjukkan bahwa beberapa kali tindakan laser QS Nd:YAG 1064 nm dengan interval satu minggu menggunakan sub-threshold photothermolytic fluence menghasilkan efek yang sangat baik dengan efek samping minimal misalnya hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.9,10 Demikian pula pada studi ini, tidak ada efek samping yang ditemukan selama tindakan photorejuvenation, khususnya hipopigmentasi atau hiperpigmentasi pasca inflamasi. Semua subyek hanya merasakan nyeri yang sangat ringan atau tidak nyeri sama sekali di setiap sesi laser yang dijalani.
KESIMPULAN Photorejuvenation menggunakan laser QS Nd:YAG 1064 nm dengan PTP® aman dan dapat meningkatkan kecerahan dan kekencangan kulit pada lima orang Indonesia tanpa efek samping sejauh ini. Prosedur laser ini sangat nyaman dengan nyeri yang sangat ringan
bahkan tidak nyeri sama sekali, tanpa melalui masa pemulihan, studi lebih lanjut dan lebih luas diperlukan untuk menentukan efektivitas dan efek samping pada populasi Asia, khususnya Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1.
Sadick NS. Update on non-ablative light therapy for rejuvenation: a review. Lasers Surg Med. 2003; 32: 120–8. 2. Elsaie MH, Lloyd HW. Latest laser and light-based advances for ethnic skin rejuvenation. Indian J Dermatol. 2008; 53: 49–53. 3. Kronemyer B. Physicians prefer RevLite and MedLite C6 lasers to treat darker skin tones. The Aesthetic Guide. 2010; March-April edition. 4. Berlin AL, Dudelzak J, Hussain M, Phelps R, Goldberg DJ. Evaluation of clinical, microscopic, and ultrastructural changes after treatment with a novel Q-switched Nd:YAG laser. J Cosmet Laser Ther. 2008; 10: 76-9. 5. Hirsch R. Iatrogenic laser complications. Clin Dermatol. 2011; 29: 691-5. 6. Lee YB, Shin JY, Cheon MS, Oh ST, Cho BK, Park HJ. Photorejuvenation using long-pulsed alexandrite and long-pulsed neodymium: yttrium–aluminum–garnet lasers: A pilot study of clinical outcome and patients’ satisfaction in Koreans. J Dermatol. 2012; 39: 425–9. 7. Cencic B, Lukac M, Marincek M, Vizintin Z. High fluence, high beam quality Q-Switched Nd:YAG laser with optoflex delivery system for treating benign pigmented lesions and tattoos . J Laser Health Acad. 2010; 1: 9-18. 8. Ganceviciene R, Liakou AI, Theodoridis A, Makrantonaki E, Zouboulis CC. Skin anti-aging strategies. Dermato-Endocrinol. 2012; 4: 308–19. 9. Wattanakrai P, Mornchan R, Eimpunth S. Low-fluence Q-switched neodymium-doped yttrium aluminum garnet (1,064 nm) laser for the treatment of facial melasma in Asians. Dermatol Surg. 2010; 36: 76-87. 10. Jeong SY, Shin JB, Yeo UC, Kim WS, Kim IH. Low-fluence Qswitched neodymium-doped yttrium aluminum Garnet laser for melasma with pre- or post-treatment triple combination cream. Dermatol Surg. 2010; 36: 909-18.
31 S