ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDIT, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP INTERNET FINANCIAL REPORTING (pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: FAHMI SETIAWAN NIM: 109082000119
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Mahasiswa
: Fahmi Setiawan
Nomor Induk Mahasiswa
: 109082000119
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat mempertanggungjawabkan, ternyata memang ditemui bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 24 Juni 2015
(Fahmi Setiawan)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI Nama
: Fahmi Setiawan
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 10 Oktober 1991
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Endang Yusuf Arifin
Nama Ibu
: Yayuk Aryani
Anak ke
: 2 dari 2 bersaudara
Alamat
: Jl. Situpete No. 3 RT/RW 002/006 kel Sukadamai kec Tanah Sareal, Bogor
Nomor Telepon
: 089659173179/087871120172
Email
:
[email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TK Amanah, Tangerang
(1996 - 1997)
SDN Danau Batur, Tangerang
(1997 - 2003)
SMP Muhammadiyah 5, Jakarta
(2003 - 2006)
SMA Negeri 20 Jakarta
(2006 - 2009)
S1 Ekonomi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2009 - 2015)
III. Pendidikan Non-Formal BBC Motivator School,
(2012-selesai)
vi
IV. Pengalaman Organisasi Panitia FUSHION 5th
(2010)
BEMF Ekonomi UIN Jakarta periode
(2011)
Anggota HMI Komisariat Ekonomi Ciputat
(2010-2013)
Anggota PSAK’09 (Pelancong Santai Asal Kumpul)
(2014)
V. Pengalaman Kerja PT. MarkPlus Insight
(2011-2012)
PT. TNS
(2012-2015)
Interviewer di Puspendik
(2014)
VI. Seminar 1. Peserta Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”. 2. Peserta Pelatihan dan Terapi “ The Miracle of Niat”. 3. Peseta Seminar Public Speaking “Life is Communication”. 4. Peserta Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK. 5. Peserta Seminar Hypno Teaching “ Bersiaplah Menjadi Pengajar yang Berkesan Bagi Peserta Didik Penerus Bangsa”. 6. Peserta Seminar Telekomunikasi “Sosialisasi Bidang Telekomunikasi”. VII. Latar Belakang Keluarga Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, yaitu pasangan dari: Nama Bapak
: Endang Yusuf Arifin
Pekerjaan
: Wirausaha
Nama Ibu
: Yayuk Aryani vii
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua
:Jl. Situpete No. 3 RT/RW 002/006 kel Sukadamai kec Tanah Sareal, Bogor.
viii
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF AUDIT REPUTATION, PROFITABILITY, LIQUIDITY, AND LEVERAGE TO INTERNET FINANCIAL REPORTING ABSTRACT The aim of this study is to analyze determinants of internet financial reporting (IFR) consist of auditor reputation, profitability, liquidity, and leverage. This research used causal design method to analyze the relationship between dependent variable and independent variables. The population of this research is manufacturing companies which enlist in Indonesia Stock Exchange and the sample is taken by purposive sampling method. Sample that used in this research is 292 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. The data was analyzed by regression logistic with significance level at 5%. The result of this research indicates that some determinants of IFR such Profitability, liquidity and leverage ratio effect IFR practice. However, other factors, such as auditor’s reputation ratio are not proven as the company choice to use the internet as a medium for corporate financial reporting. Keywords: Auditor’s Reputation, Profitability, Liquidity and Leverage, Internet Financial Reporting.
ix
ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDIT, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP INTERNET FINANCIAL REPORTING ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet (internet financial reporting) yang terdiri dari reputasi auditor, profitabilititas, likuiditas, dan leverage. Penelitian ini menggunakan desain kasual (causal) yang berguna untuk menganalisis hubungan antar satu variable dengan variable lainnya. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan penarikan sampel dengan menggunakan metode purposife sampling. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah 292 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data di analisis dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression) dengan tingkat signifikansi 5% untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas, Likuiditas dan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan praktek pelaporan keuangan melalui internet (internet financial reporting). Sedangkan reputasi auditor tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan praktek pelaporan keuangan melalui internet. Kata kunci: Reputasi Auditor, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage, Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting).
x
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim AssalamualaikumWr. Wb. Alhamdullilahirobbil’alamin,
segala
puji
dan
syukur
yang
takterhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kemudahan Nya, serta Rasulullah SAW yang telah menjadi inspirasi bagi penulis sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Reputasi Audit, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Internet Financial Reporting” ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah banyak memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, dan doanya yang tulus sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Orang tua tercinta yaitu Endang Yusuf Arifin, Yayuk Ariyani, Mama Rika, Mamih Sri Khayati, Abah Kamaludin, Om Frans Sayogie, Tante Lia, dan Om Bagus beserta keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayang melalui doa, dukungan dan nasihat kepada penulis. 2. Kakak-kakakku Farhan, Reza, Feline, Yeni dan Anggi yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan untuk kesuksesan penulis. xi
3. Bapak Dr. Arif Mufraini, LC., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Bapak Hepi Prayudiawan SE.,Ak.,MM selaku Pelaksana Tugas Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Yahya Hamja Dr., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini. 6. Ibu Zuwesty Eka Putri,SE,.M,Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran yang Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya siding skripsi. 7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepadapenulis. 8. Sahabat seperjuanganku Muhammad Umar, Rifki Sulviar, Amry Irawan, Syarif, Rizky dan Dito terimakasih atas dukungan dan bantuannya kepada penulis. 9. Sahabat ”COMENGOY” Rizki Prasetya, Aryo Bimo, Leo Valentino, Harvian, Gilang, Nina, Gustia begitu juga Destia Putri, Anisa Rahayu, Nurul Azizah, Cimol, Odeng, Agung Sedayu, Muhammad Ikhsan dan Bang Big Dedy yang telah memberikan semangat dan selalu memberikan nasihat kepada penulis. xii
10. Sahabatku Galih, Koco, Adis, Adi, Gofur, Willy, dan rekan-rekan ACID Akuntansi C lainnya begitu juga teman-teman KAHFI Ka Abe, Ka Eka, Ka Trian, Ka Vey, Ka Lina, Wildan, Dina, Fuad, Bisti, Rizki, Fathur, Galih, Nisa, Triani, Riza, Ardila, Eka dan rekan-rekan lainnya yang telah memberikan bantuan dan Semangat kepada penulis. 11. Teman-teman Akuntansi UIN 2009 yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa hormat, terimakasih atas masukan dan bantuannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikumWr.Wb Jakarta, 4 juni 2015
Fahmi Setiawan
xiii
DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................................... i Lembar Pengesahan Skripsi............................................................................................... ii Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif........................................................................ iii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi.................................................................................... iv Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................................ vi Abstract ................................................................................................................................. ix Abstrak................................................................................................................................. x Kata Pengantar ................................................................................................................... xi Daftar Isi .............................................................................................................................. xiv Daftar Tabel ........................................................................................................................ xviii Daftar Gambar . .................................................................................................................. xix Daftar Lampiran. ................................................................................................................ xx BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................ 1 A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................ 9 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 12 A. Tinjauan Literatur.................................................................................... 12 1. Teori Keagenan (Agency Theory) ..................................................... 12
xiv
2. Teori Sinyal (Signal Theory)............................................................. 14 3. Laporan Keuangan (Financial Reporting) ........................................ 16 4. IFR (Internet Financial Reporting)................................................... 18 a. Karakteristik Perusahaan............................................................. 21 b. Reputasi Audit............................................................................. 21 c. Profitabilitas ................................................................................ 23 d. Likuiditas .................................................................................... 24 e. Leverage ..................................................................................... 25 B. PenelitianTerdahulu ................................................................................ 28 C. KerangkaPemikiran................................................................................. 31 1. Keterkaitan antar Variabel ................................................................ 32 2. Reputasi Audit terhadap IFR............................................................. 32 3. Profitabilitas terhadap IFR ................................................................ 33 4. Likuiditas terhadap IFR..................................................................... 34 5. Leverage terhadap IFR...................................................................... 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 36 A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 36 B. Metode Pemilihan Sampel ...................................................................... 36 C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 37 D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 38 E. Metode Analisis Data.............................................................................. 39 1. Statistik Deskriptif ............................................................................ 39 xv
2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 40 a. Menilai Kelayakan Model Regresi.............................................. 41 b. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .................... 42 c. Koefisien Determinasi................................................................. 42 F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................... 43 1. Variabel Dependent........................................................................... 43 a. IFR (Internet Financial Reporting)............................................. 43 1. Variabel Independent ....................................................................... 44 a. Reputasi Auditor ......................................................................... 44 b. Profitabilitas ................................................................................ 44 c. Likuiditas .................................................................................... 45 d. Leverage...................................................................................... 45 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 48 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................................ 48 1. Deskripsi Objek Penelitian................................................................ 48 2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................................................. 49 B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian........................................................... 52 1. Hasil uji Statistik Deskriptif.............................................................. 52 2. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 54 a. Menilai kelayakan model regresi ................................................ 55 b. Menilai keseluruhan model ......................................................... 56 c. Menguji koefisien regresi............................................................ 57 xvi
d. Hasil Uji koefisien Regresi Logistik ........................................... 57 1. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap IFR ............................. 58 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap IFR .................................... 60 3. Pengaruh Likuiditas terhadap IFR ........................................ 62 4. Pengaruh Leverage terhadap IFR.......................................... 64 BAB V
PENUTUP ................................................................................................... 67 A. Kesimpulan ............................................................................................. 67 B. Saran ....................................................................................................... 68
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 70 Lampiran . ............................................................................................................................. 73
xvii
DAFTAR TABEL No.
Keterangan
Halaman
2.1
KAP Di Indonesia yang Berfaliasi Dengan Big Four ....................................23
2.2
Penelitian Terdahulu ......................................................................................29
3.1
Oprasional Variabel Penelitian ......................................................................47
4.1
Tahapan Seleksi Sampel Dengan Kriteria......................................................49
4.2
Perusahaan yang Menerapkan dan yang Tidak Menerapkan IFR.................50
4.3
Descriptive Statistics ....................................................................................53
4.4
Hosmer and Lemeshow Test .........................................................................56
4.5
Overall Model Fit Test .................................................................................56
4.6
Model Summary ............................................................................................57
4.7
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ...........................................................57
xviii
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Halaman
1.1
Pengguna Internet di Dunia............................................................................3
1.2
Statistik Pengguna Internet di Indonesia .......................................................4
2.3
Kerangka Pemikiran.......................................................................................31
4.1
Data Perusahaan Manufaktur yang Menggunakan IFR .................................51
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No
Keterangan
Halaman
1.
Data Skripsi ...................................................................................................73
2.
Hasil Output SPSS.........................................................................................129
xx
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Teknologi telah menjadi salah satu bagian dalam setiap kehidupan manusia pada saat ini. Teknologi digunakan karena lebih efektif dalam membantu keperluan para penggunanya termasuk perusahaan. Perusahaan yang mampu bersaing
dalam
kompetisi
bisnis
adalah
perusahaan
yang
mampu
mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya (Prasetya dan Irwandi, 2012). Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat internet menjadi salah satu alternatif baru bagi perusahaan untuk menyajikan informasi mengenai perusahaan baik secara finansial ataupun non-finansial. Dengan media internet juga dapat menghilangkan keterbatasan karena perbedaan wilayah dan juga dapat meningkatkan frekuensi pelaporan informasi keuangan kepada publik mengingat kebutuhan akan penyediaan informasi dengan cepat. Perkembangan ini memiliki efek signifikan pada penyebaran informasi dan perdagangan barang atau produk, termasuk saham (Prasetya dan Irwandi, 2012). Penggunaan internet dalam dunia bisnis telah mempengaruhi bentuk tradisional penyajian informasi perusahaan. Selain itu perkembangan internet yang cepat menciptakan cara baru bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan investor. Internet yang digunakan perusahaan untuk melaporkan informasi keuangan kepada investor biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR). Beberapa tahun belakangan ini, IFR muncul dan berkembang sebagai media yang 1
paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Saat ini penyajian informasi perusahaan sedang dalam periode paper-based reporting system ke paper-less reporting system (Puri, 2013). Pada saat ini stakeholders tentu sangat ingin mendapatkan informasi yang cepat dan tepat, kondisi ini tentu mendorong manajemen berusaha untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu baik secara manual maupun secara online (Novitasari, 2012). Proses publikasi pada umumnya dilakukan minimal sekali dalam setahun, selain itu perusahaan juga dapat mempublikasikan laporan keuangannya secara periode seperti laporan triwulan atau semester. Keunggulan internet dibandingkan media lain menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet terus meningkat tajam. Menurut Internet World Stats, dalam 15 tahun terakhir jumlah pengguna internet meningkat hingga 741,0%. Pada tahun 2000 jumlah pengguna internet dunia adalah sekitar 360 juta dan pada tahun 2014 pengguna internet dunia mencapai 3 miliar atau sekitar 42,3% jumlah penduduk dunia.
2
Gambar 1.1 Data Pengguna Internet Dunia
WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS JUNE 30, 2014 - Mid-Year Update World Regions
Population ( 2014 Est.)
Internet Internet Users Users Latest Data Dec. 31, 2000
Penetration (% Population)
Growth 20002014
Users % of Table
Africa
1,125,721,038
4,514,400
297,885,898
26.5 %
6,498.6 %
9.8 %
Asia
3,996,408,007
114,304,000
1,386,188,112
34.7 %
1,112.7 %
45.7 %
Europe
825,824,883
105,096,093
582,441,059
70.5 % 454.2 %
19.2 %
Middle East
231,588,580
3,284,800
111,809,510
48.3 %
3,303.8 %
3.7 %
North America
353,860,227
108,096,800
310,322,257
87.7 % 187.1 %
10.2 %
Latin America / Caribbean
612,279,181
18,068,919
320,312,562
52.3 %
1,672.7 %
10.5 %
36,724,649
7,620,480
26,789,942
72.9 % 251.6 %
0.9 %
7,182,406,565
360,985,492
3,035,749,340
42.3 % 741.0 %
100.0 %
Oceania / Australia WORLD TOTAL
NOTES: (1) Internet Usage and World Population Statistics are for June 30, 2014. (2) CLICK on each world region name for detailed regional usage information. (3) Demographic (Population) numbers are based on data from the US Census Bureau and local census agencies. (4) Internet usage information comes from data published by Nielsen Online, by the International Telecommunications Union, by GfK, local ICT Regulators and other reliable sources. (5) For definitions, disclaimers, navigation help and methodology, please refer to the Site Surfing Guide. (6) Information in this site may be cited, giving the due credit towww.internetworldstats.com. Copyright © 2001 - 2014, Miniwatts Marketing Group. All rights reserved worldwide.
Sumber: http://internetworldstats.com: 7 Maret 2015 Sedangkan di Indonesia jumlah pengguna internet menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
3
Gambar 1.2 Statistik Pengguna Internet di Indonesia
Sumber: www.apjii.or.id Perkembangan internet dalam dunia bisnis ditunjukkan dengan mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Perusahaan menggunakan website bukan hanya untuk menyebarkan informasi non-finansial tetapi juga informasi finansial. Penggunaan internet ini telah mempengaruhi bentuk tradisional dalam penyajian informasi perusahaan. Sehingga banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan. Internet yang digunakan perusahaan untuk melaporkan informasi keuangan kepada investor biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR). IFR (Internet Financial Reporting) merupakan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website pribadi perusahaan. 4
Meskipun internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan sehingga membuat internet dapat dengan mudah diterima dan menjadi sangat populer di masyarakat, akan tetapi tidak semua perusahaan melakukan praktik IFR dan setiap perusahaan pasti memiliki alasan tersendiri dalam menerapkan praktik IFR tersebut. Perkembangan yang cepat dalam dunia internet membawa perubahan dalam penyebaran
informasi
keuangan.
Kini,
banyak
perusahaan
yang
telah
menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan melalui internet atau Internet Financial Reporting (IFR). Kepopuleran penggunaan IFR (Internet Financial Reporting) yang terus meningkat terjadi setelah perusahaan mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh. Resiko akan timbul bagi manajemen dan auditor internal dari sebuah perusahaan jika tidak menggunakan IFR. Berbagai alasan yang mendasari kebijakan perusahaan untuk melakukan pelaporan keuangan melalui internet (IFR), terkait kepentingan financial atau non-finacial. Alasan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor potensial yang mempengaruhi kebijakan perusahaan untuk melakukan pelaporan keuangan melalui internet (IFR). Penggunaan internet relevan dalam meningkatkan transparasi informasi yang diberikan oleh perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate governance (Puri, 2013). Meskipun telah cukup banyak dilakukan penelitian mengenai praktik IFR pada perusahaan di luar negeri, penelitian sebelumnya tersebut belum dapat 5
menunjukkan hasil yang kondusif. Selain itu belum ada yang meneliti relevance value pada IFR. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti kembali faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerapan IFR oleh perusahaan dan nilai relevansi IFR bagi pengambilan keputusan oleh investor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris anteseden dan outcome IFR serta pengaruh kinerja keuangan dalam memperkuat atau memperlemah anteseden IFR dan tingkat pengungkapan IFR. Variabel reputasi auditor dapat mempengaruhi penerapan IFR, karena untuk mempertahankan reputasinya Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menjaga tingkat independensinya, sehingga mereka berusaha melaporkan informasi selengkap mungkin kepada pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Penelitian tentang hal ini pernah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasil penelitiannya adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Aly et al (2010) bertentangan dengan Lestari dan Anis (2007), hasil penelitian Aly et al (2010) adalah reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap IFR. Profitabilitas merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki insentif untuk lebih banyak melakukan investasi di masa mendatang sehingga lebih terjamin keberlangsungannya. Pengungkapan profitabilitas yang bagus juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan posisi perusahaan di mata para investor, investor potensial maupun kreditor sehingga mendapatkan citra positif. Riset yang dilakukan oleh Pervan, (2004) pada 85 perusahaan yang terdaftar di pasar modal Croatia dan Slovenia, 6
Oyere et al. (2003) pada 229 perusahaan yang terdaftar di New Zealand dan Almilia (2008) memberikan bukti bahwa profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap IFR dalam (Kartika dan Puspa 2013). Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang/tidak likuid kemungkinan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Belkoui (2006) dalam Hanny dan Chariri, (2007) berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio likuiditas yang tinggi akan berhubungan dengan pelaporan keuangan selengkap mungkin. Menurut Oyelere et al, (2003) dalam Hanny dan Chariri, (2007) perhatian para regulator dan investor terhadap status going concern perusahaan akan memotivasi perusahaan dengan likuiditas tinggi untuk
melakukan IFR agar
informasi mengenai tingginya likuiditas perusahaan diketahui banyak pihak. Tingkat leverage perusahaan merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Belkaoui, 2006). Tetapi leverage yang tinggi menjadikan pihak manajemen menjadi lebih sulit dalam membuat prediksi jalannya perusahaan ke depan karena manajer perusahaan dianggap tidak dapat mengelola perusahaan dengan baik. Ada beberapa penelitian tentang leverage, salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al, (2010) di negara Mesir hasilnya adalah leverage tidak berpengaruh terhadap IFR. Sedangkan menurut Hanny dan Chariri (2007) leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR hal ini sama dengan penelitian
7
yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) hasilnya adalah leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis berkeinginan untuk melakukan survei terhadap penggunaan internet sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Penulis berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek memanfaatkan internet untuk meningkatkan kemampuan mereka mengkomunikasikan informasi yang dimiliki perusahaan. Penulis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencantuman laporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Penulis ini hanya menggunakan 4 (Empat) variabel dependen reputasi auditor, profitabilitas, likuiditas dan Leverage. Selain itu penulis ini juga bertujuan untuk melihat konsistensi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), real-time, berbiaya rendah (low cost), dan mempunyai interaksi yang tinggi (high interaction). Internet mengintegrasikan teks, gambar, gambar bergerak, dan suarasuara. Karakteristik yang lengkap tersebut membuat internet dapat dengan mudah diterima dan menjadi sangat populer di masyarakat.
8
Dari kelebihan-kelebihan tersebut pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting) diharapkan mampu meningkatkan komunikasi perusahaan baik dengan stakeholder, stakeholder maupun pihak-pihak lain yang berkaitan, khususnya investor. Dengan adanya IFR, investor dapat lebih cepat mengakses informasi keuangan perusahaan sebagai dasar pembuatan keputusan yang berhubungan dengan investasi dan pinjaman. Penulis ini mencoba untuk menguji bagaimana pengaruh reputasi auditor, profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap luas penerapan praktik Internet Financial Reporting (IFR) oleh perusahaan. Berdasarkan alasan diatas, penelitian ini mengambil judul “Analilsis Pengaruh Reputasi Auditor, Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Internet Financial Reporting (IFR)”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas penulis ini memiliki uraian masalah sebagai berikut : 1. Apakah Reputasi auditor perusahaan berpengaruh terhadap penerapan praktik Internet Financial Reporting (IFR)? 2. Apakah Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap penerapan praktik Internet Financial Reporting (IFR)? 3. Apakah Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap penerapan praktik Internet Financial Reporting (IFR)? 4. Apakah Leverage perusahaan berpengaruh terhadap penerapan praktik Internet Financial Reporting (IFR)? 9
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penulis ini adalah untuk memproleh bukti empiris mengenai hal-hal berikut: 1. Mengetahui pengaruh Reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR) 2. Mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR) 3. Mengetahui pengaruh Likuidtias terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR) 4. Mengetahui pengaruh Leverage terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR) D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak, diantaranya: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet. 2. Bagi akademisi Untuk menambah wawasan mengenai pengetahuan terapan dan menambah referensi bagi peneliti dimasa yang akan datang mengenai penerapan penerapan Internet Financial Reporting (IFR) dalam perusahaan, 10
dan juga bagi yang ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen lainnya. 3. Bagi penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami lebih dalam mengenai Internet Financial Reporting (IFR) dalam perusahaan. Dan dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami penerapan dari teori-teori yang didapat selama dibangku kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berasal dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Hartadi (2009) hubungan agensi didefinisikan sebagai kontrak antara prinsipal dan agen. Proses ini melibatkan pendelegasian sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Jika prinsipal dan agen adalah Utility Maximiziers, maka ada kesempatan yang lebih besar untuk setiap pihak untuk memaksimalkan kepentingan sendiri. Menurut Eisenhardt (1989), teori agensi mengakui adanya konflik kepentingan dan menggabungkan unsur alienability dan menunjukkan bahwa multiperson, insentif informasi, asimetris, serta pentingnya koordinasi dalam memahami bagaimana organisasi beroperasi. Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut dengan Agency Theory (teori keagenan). Teori ini merupakan salah 12
satu teori yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer. Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan. Tujuan utama teori agensi (agency theory) adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir biaya sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan kondisi ketidakpastian. Teori keagenan mengasumsikan bahwa prinsipal menginginkan pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang mereka tanamkan, salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi dividen dari tiap saham yang mereka miliki. Sedangkan agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian kompensasi/bonus/insentif yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerja yang telah mereka lakukan. Masalah keagenan juga akan timbul jika pihak manajemen atau agen perusahaan tidak memiliki saham biasa dari perusahaan tersebut. Karena dengan keadaan ini menjadikan pihak manajemen tidak lagi berupaya untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan dan mereka berusaha untuk mengambil keuntungan dari beban yang ditanggung oleh pemegang saham.
13
Cara yang dilakukan pihak manajemen adalah dalam bentuk peningkatan kekayaan dan juga dalam bentuk kesenangan dan fasilitas perusahaan. Menurut Lestari dan Anis (2007), didalam kerangka teori keagenan terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu: a. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik (Bonus Plan Hypothesis). b. Hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur (Debt/Equity Hypothesis), dan c. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah (Political cost Hypothesis). Hal ini berarti ada kecenderungan untuk melaporkan sesuatu dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas mereka dalam hal ini hubungannya dengan pemilik, kreditur maupun pemerintah. Praktek IFR merupakan media untuk menyampaikan informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan. 2. Teori Sinyal (Signal Theory) Dalam teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditur). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka 14
melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya dengan berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidak pastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. Teori
sinyal
mengemukakan
bagaimana
seharusnya
sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan dan nonkeuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan pemilik yakni memaksimalkan keuntungan mereka. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain. Pengungkapan CSR dapat digunakan manajemen untuk menunjukkan kepada pemegang saham atau para investor bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain karena bertanggung jawab terhadap seluruh dampak dari aktifitas perusahaan. Berdasarkan teori sinyal kegiatan sosial dan lingkungan memberikan informasi kepada investor tentang prospek return masa depan yang substansial. Pengungkapan CSR yang tepat dan sesuai harapan stakeholder sebagai sinyal berupa goodnews yang yang diberikan oleh pihak manajemen
15
kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan dan memastikan terciptanya sustinability development. 3. Laporan Keuangan (Financial Reporting) Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja adalah penghasilan dan beban yang termuat dalam laporan laba rugi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan produk dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu rujukan dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam. Berdasarkan PSAK 01 revisi 2013 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a)
Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b) perubahan ekuitas selama periode. c)
Laporan arus kas selama periode.
d) Catatan Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode. e)
Laporan atas laporan keuangan. 16
f)
Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
a. Luas Pegungkapan Laporan Keuangan Kualitas pengungkapan ditunjukkan dengan tingkat keluasan pengungkapan sebagai salah satu indikator. Semakin luas tingkat pengungkapan maka semakin valid informasi yang diberikan. Yularto dan Chariri (2003) mengidentifikasi konsep mengenai pengungkapan sehubungan dengan kualitas laporan keuangan menjadi tiga, yaitu: 1.
Adequate disclosure (cukup) Tingkat
pengungkapan
yang
memadai
adalah
pengungkapan yang harus dipenuhi agar laporan keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan bagi pemakai dalam mengambil keputusan. 2.
Fair Disclosure (wajar) Tingkat pengungkapan yang wajar adalah tingkat yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasi yang sama.
3.
Full disclosure (lengkap) Tingkat pengungkapan yang penuh menuntut penyajian secara penuh terhadap semua informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Namun, apabila penyajian laporan keuangan terlalu detail atau terlalu banyak justru akan
17
menyembunyikan informasi penting dan membuat laporan keuangan tersebut menjadi sulit diinterpretasikan. Dari ketiga konsep diatas hanya dua konsep yang sering digunakan yakni adequate disclosure dan fair disclosure. Sedangkan full disclosure sangat jarang digunakan. Sedangkan konsep full disclosure jarang digunakan karena adanya pertimbangan-pertimbangan khusus dari manajemen antara lain: a) Menimbulkan informasi yang berlebihan. b) Memicu sering munculnya interpretasi yang salah dari pembaca. c) Tersebarnya informasi penting sehingga bisa melemahkan strategi bersaing perusahaan. 4. IFR (Internet Financial Reporting) IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan. Informasi keuangan yang disajikan dalam IFR maencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan (Ettredge et al., 2001; Oyelere et al., 2003). 18
Kualitas pelaporan keuangan melalui internet dapat dinilai melalui empat komponen, yaitu: a) Isi/Content, dalam hal ini meliputi komponen informasi keuangan seperti laporan posisi keuangan, laba rugi, arus kas, perubahan posisi keuangan serta laporan keberlanjutan perusahaan. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk html memiliki skor yang tinggi dibandingkan dalam format pdf, karena informasi dalam bentuk html lebih memudahkan pengguna informasi untuk mengakses informasi keuangan tersebut menjadi lebih cepat. b) Ketepatan waktu, ketika website perusahaan sering di-update serta dapat menyajikan informasi terkini maka dikatakan tepat waktu. c) Pemanfaatan teknologi, komponen ini terkait dengan pemanfaatan teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak serta penggunaan media teknologi multimedia, analysis tools (seperti
Excel’s
Pivot
Table),
fitur-fitur
lanjutan
(seperti
implementasi “Intelligent agent” atau XBRL). d) User support, indeks website perusahaan semakin tinggi jika perusahaan mengimplementasikan secara optimal semua sarana dalam website perusahaan seperti media pencarian dan investigasi. Bentuk format yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menampilkan laporan keuangannya melalui internet adalah sebagai berikut:
19
1.
Portable Document Format (PDF) Merupakan sebuah format file yang dikembangkan oleh Adobe Corporation untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mewakili dokumen yang asli. Semua elemen dalam dokumen yang asli disimpan dalam bentuk elektronik.
2.
Hypertext Markup Language (HTML) HTML
merupakan
standar
yang
biasa
digunakan
untuk
mempresentasikan informasi melalui internet. 3.
Graphics Interchange Format (GIF) GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik dengan meringkas mengenai gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut.
4.
Joint Photograpic Expert Group (JPEG) Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.
5.
Microsoftt Excel Spreadsheet Sebuah aplikasi komputer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan lajur.
6.
Microsoft Word Microsoft Word merupakan aplikasi program computer yang paling banyak digunakan dalam IFR.
20
7.
Zip Files Zip Files atau winzip adalah program windows yang mengizinkan para pengguna untuk menyimpan dan meringkas dokumen informasi sehingga mereka dapat menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien.
8.
Macromedia Flash Software Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat.
9.
Real Networks Real Player Software Format yang menggunakan efek video
10. Macromedia Shockwave Software Shockwave merupakan bagian dari multimedia player. (Lai, et al., 2002). 5. Karakteristik Perusahaan a.
Reputasi Audit Pengertian reputasi auditor atau juga ukuran KAP (kantor akuntan publik) menurut Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 17/PMK. 01/2008 tentang jasa Akuntan Publik pasal 1 butir 3, disebutkan, bahwa: KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik agar dapat memberikan jasanya. Mengenai bentuk badan usaha KAP berdasarkan pasal 16 adalah sebagai berikut: 21
a) Badan usaha KAP dapat berbentuk a) perseorangan; atau b) persekutuan b) KAP yang berbentuk badan usaha perseorangan hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang sekaligus bertindak sebagai pemimpin. c) KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah persekutuan perdata atau persekutuan firma. d) KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 (dua) orang Akuntan Publik, dimana masing-masing sekutu merupakan rekan dan salah satu sekutu bertindak sebagai pemimpin rekan. e) Dalam hal KAP berbentuk usaha persekutuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mempunyai rekan non Akuntan Publik, persekutuan dapat didirikan dan dijalankan apabila paling kurang 75% dari seluruh sekutu adalah Akuntan Publik. Banyak penelitian yang menggolongkan ukuran KAP menjadi 2 kategori yaitu kategori Big Four dan non Big Four, KAP Big Four adalah
Pricewaterhouse
Coopers,
Ernst
&
Young,
KPMG
Internasional, dan Deloitte Touche Tohmatsu. Dan KAP tersebut adalah KAP asing, sedangkan untuk KAP Big Four di Indonesia adalah KAP yang berafiliasi dengan KAP asing tersebut. Beberapa KAP lokal yang berafiliasi dengan KAP Big Four adalah sebagai berikut: 22
Tabel 2.1 KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four KAP
Mitra Asing
1. KAP Osman Bing Satrio
2.
KAP Purwanto, Suherman, Surja
Periode Afiliasi
Deloitte Touche
18 desember 2012 –
Tohmate
sekarang 17 juni 2010 –
Ernst & Young
sekarang
Klynveld, Gambut, 3. KAP, Sidharta dan Widjaja
11 Mei 2009 –
William, Marwick,
sekarang
Goerdeler (KPMG) 4.
KAP Tanudierdja, Wibisana
PriceWaterhouseCoopers 11 maret 2010 –
& rekan
(PWC)
sekarang
Sumber: www.iapi.or.id 2015 b. Profitabilitas Profitabilitas merupakan suatu aspek penting yang dapat dijadikan acuan oleh investor atau pemilik perusahaan untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Perusahaanperusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan memiliki dorongan lebih kuat untuk menyebarluaskan informasi perusahaan, terutama informasi keuangan melalui website perusahaan. Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba dalam satu periode tertentu. Menurut Singhvi dan Desai
(1971)
profitabilitas
merupakan
indikator
pengelolaan
manajemen perusahaan yang baik, manajemen akan cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi ketika terjadi peningkatan profitabilitas perusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang buruk akan 23
cenderung untuk menghindari teknik pelaporan melalui internet seperti pelaporan keuangan dan keberlanjutan melalui internet karena berusaha untuk menyembungikan berita yang tidak bagus dari publik. Sebaliknya perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan menggunakan internet untuk membantu menyebarkan berita bagus ke publik (Al Arafi, 2013). c.
Likuiditas Likuiditas menyelesaikan
merupakan
kemampuan
kewajiban/hutang
jangka
perusahaan
pendeknya
tepat
untuk pada
waktunya, dan dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Kondisi perusahaan yang sehat, antara lain ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang bagus. Hal tersebut didasarkan pada teori sinyal yang menyatakan bahwa perusahaan yang secara keuangan kuat, akan cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi keuangan karena ingin menunjukkan atau memberikan sinyal positif kepada pihak eksternal bahwa perusahaan tersebut kredibel. Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi jangka pendeknya maka semakin lukuid prusahaan tersebut. Dengan berdasarkan teori sinyal, Abd El Salam (1999 dalam Aly Iet al., 2010) mengatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan 24
lebih banyak informasi jika rasio likuiditasnya tinggi. Hal ini dilakukan perusahaan untuk membedakan dirinya dengan perusahaan lain yang likuiditasnya kurang baik. Oyeler et al. (2003 dalam Aly et al., 2010) telah membuktikan bahwa likuiditas adalah salah satu faktor penentuan yang mempengaruhi IFR. d. Leverage a) Pengertian leverage Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2008) dalam hipotesis debt covenant bahwa motivasi debt covenant disebabkan oleh munculnya perjanjian kontrak antara manajer dengan perusahaan
yang berbasis
kompensasi
manajerial.
Dengan
demikian, perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba. Menurut Tarjo (2008) bahwa rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio perusahaan juga menunjukkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Sedangkan menurut Saptantinah (2005) leverage adalah perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukkan 25
beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002) dalam Widaryanti (2011) leverage adalah utang sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai asetnya diluar sumber dana modal atau ekuitas. Foster (1986) dalam Tarjo (2008) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan. Kebijakan hutang merupakan salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan. Herry dan Hamin (2005) dalam Tarjo (2008). b) Jenis-jenis leverage Menurut Rodoni dan Ali (2010) ada beberapa jenis mengenai leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage), leverage keuangan (financial leverage), dan gabungan dari leverage operasi dan leverage keuangan yang disebut combined leverage. Adapun sebagai berikut: 1. Leverage Operasi Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya26
biaya
operasi
tetap.
Biaya
tersebut
misalnya
biaya
penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel artinya dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam analisis ini di asumsikan dalam jangka pendek. Biaya operasi tetap dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi tetap dan variabel. Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume penjualan yang menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak yang di peroleh. Pengaruh tersebut dapat di cari dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya. Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa leverage operasi adalah penggunaan aktiva dimana untuk melakukan penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap. Tingkat leverage operasi merupakan suatu ukuran, pada tingkat penjualan tertentu tentang bagaimana persentase 27
perubahan dalam volume penjualan akan mempengaruhi laba. Jika leverage operasi tinggi, maka peningkatan persentase yang kecil dalam penjualan dapat menghasilkan peningkatan laba bersih dalam persentase yang jauh lebih besar. 2. Financial leverage Menurut Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa financial leverage merupakan penggunaan modal pinjaman selain modal sendiri dan untuk itu perusahaan harus membayar beban tetap berupa bunga. 3. Combined leverage Ukuran yang dipergunakan apabila suatu perusahaan ingin mengetahui secara sekaligus pengaruh leverage secara keseluruhan, perusahaan dapat mengkombinasikan tingkat leverage operasi atau DOL dan tingkat leverage keuangan atau DFL, sehingga diperoleh suatu angka yang dapat mengukur secara langsung pengaruh perubahan penjualan dengan EPS. B. Penelitian Terdahulu Adapun hasil penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan dan persamaan yang akan dijelaskan dalam tabel 2.2.
28
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No. 1.
2.
3.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul
Hasil Penelitian Perbedaan
Persamaan
a. Sample penelitiannya adalah perusahaan manufaktur b. Beberapa variabel independennya sama yaitu profitabilitas, likuiditas dan leverage dependennya sama yaitu Internet Financial Reporting. a. Hanny Sri Analisis Sampel Penelitian ini Lestari dan faktor-faktor penelitian memiliki variabel Anis Chariri yang sebelumnya yang sama, yaitu (2012) mempengarui adalah ukuran perusahaan, pelaporan perusahaanlikuiditas, reputasi keuangan perusahaan yang auditor dan leverage. melalui terdaftar pada b. internet tahun 2005. dalam website Variabel yang perusahaan berbeda adalahumur listing, ukuran perusahaan. Aly, Doaa., “Determinant Objek penelitian Variabel yang sama Jon Simon s of Corporate sebelumnya adalah profitabilitas , dan Khaleed Internet adalah laporan reputasi auditor, Hussainey. Reporting: keuangan 2005- likuiditas, dan (2010) Evidence 2006 dan leverage from Egypt”. perusahaan yang Bersambung Kehalaman Berikutnya Mellisa Prasetya dan Soni Agus (2012)
Faktor-faktor yang mempengarui pelaporan keuangan melalui internet pada perusahaan manufaktur di BEI
Objek penelitian sebelumnya hanya 1 tahun dilakukan pada tahun 2010. Variabel independen yang berbeda ukuran perusahaan dan umur listing.
Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap IFR Profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing tidak berpengaruh signifikan terhadap IFR
Variabel ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, umur listing dan reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR Variabel profitabilitas dan jenis industri tidak berpengaruh terhadap IFR.
Profitabilitas, umur listing, dan tipe industri memiliki pengaruh terhadap corporate reporting.
29
No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul
Hasil Penelitian Perbedaan
4.
Indri Kartika dan Apsarida Mila Puspa., (2013)
Karakteristik Perusahaan Sebagai Determinan Internet Financilan dan Sustainbility Reporting
5.
Deasy ratna putrid, (2013)
Analisis factor-faktor yang mempengarui indeks pelaporan keuangan melalui internet
menjadi sampel adalah perusahaanperusahaan di Mesir. Varibel yang berbeda adalah ukuran perusahaan dan umur listing. Objek penelitian sebelumnya adalah laporan keuangan 20052006. Variabel yang berbeda ukuran perusahaa,umur listing dan struktur kepemilikan asing
Objek penelitian sebelumnya adalah laporan keuangan 20102011. Variabel yang berbeda ukuran perusahaa, dan pemilikan saham public
Persamaan
Sedangkan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap IFR
Variabel yang samaa. adalah Reputasi Auditor, Pofitabilitas, Leverage, dan dependennya sama b. yaitu Internet Financial Reporting.
Ukuran perusahaan, Reputasi Auditor Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap IFR Leverage, Jenis industry berpengaruh positif tidak signifikan terhadap IFR c. Struktur kepemilikan pihak luar, Umur Listing berpangurh negative signifikan terhadap IFR
Variabel yang samaa. profitabilitas, Leverage, likuiditas dan dependennya sama yaitu Internet Financial Reporting.
Profitabilitas berbeda ukuran perusahaa, Leverage, likuiditas dan pemilikan saham public tidak berpengaruh secara signifikan terhadap indeks pelaporan keuangan melalui internet.
30
C. Kerangka Pemikiran Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian ini pada bagan tersebut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Perkembangan Internet yang semakin pesat
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet pada perusahaan
Teori basis: teori keagenan dan teori sinyal
Variabel Independen:
Variabel Dependen:
Reputasi Auditor (x1) Profitabilitas (x2)
Internet Financial Reporting (IFR)(Y)
Likuiditas (x3) Leverage (x4)
Metode Analisi : Regresi
Regresi Logistik
Kesimpulan dan Saran
31
D. Keterkaitan antar Variabel Penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari sisi tahun penelitian dan variabel penelitian. Penelitian ini meneliti di periode tahun 2010-2013. Penelitian ini mengkombinasikan variabel-variabel independen dengan variabel dependen dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah diungkapkan diatas. Berikut adalah keterkaitan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian. 1.
Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan bahwa KAP bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan karena Big four memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan kompetensi personelnya dan teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik. Penelitian yang berkaitan dengan reputasi auditor pernah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasilnya adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR. Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al (2010) hasilnya 32
adalah reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap IFR. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H1: Reputasi auditor berpengaruh terhadap IFR 2.
Profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting Performa perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode tertentu atau bisa disebut sebagai profitabilitas. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan lebih rinci mengenai aktivitas mereka (voluntary disclosure) atau mengungkapkan lebih banyak informasi bagi pengguna potensial melalui internet. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan menarik perhatian investor dengan pelaporan kegiatan perusahaan yang lebih lengkap dan luas. Selain itu perusahaan dengan kinerja yang bagus salah satunya kinerja keuangannya akan berusaha menyebar luaskan reputasi baik perusahaan, salah satunya dengan menggunakan internet sehingga informasi yang disampaikan dalam website perusahaan akan lebih luas. Dengan demikian profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan laporan dalam website perusahaan. Penelitian Kusumawardani (2011) membuktikan adanya hubungan positif antara profitabilitas dengan pengungkapan laporan keuangan melalui internet. Maka hipotesis yang diajukan: H2: Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap IFR 33
3.
Likuiditas terhadap Internet Financial Reporting Sari et al., (2011) menggunakan variabel likuiditas untuk menguji pengaruh antara faktor-faktor karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap penyampaian pelaporan keuangan perusahaan di internet dan menemukan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap penyampaian laporan keuangan perusahaan di internet, hasil tersebut sejalan dengan penelitian Lestari dan Chariri (2007). Hasil tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian Widaryanti (2011) dan Kusrinanti (2012) yang menemukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan perusahaan di internet. Maka hasil hipotesi yang diajukan adalah sebegai berikut: H3: Likuiditas Perusahaan berpengaruh terhadap IFR
4.
Leverage terhadap Internet Financial Reporting Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan Belkaoui (2006). Menurut Hanny dan Chairi (2007). Seiring dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan IFR untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan perusahaan kepada kreditur dan pemegang saham untuk tidak terlalu fokus hanya pada leverage perusahaan yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) menghasilkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting. 34
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2002) dalam Almilia (2008) menyatakan bahwa Internet Financial Reporting memiliki pengaruh positif terhadap tingkat Leverage. Hasil yang sama juga didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H4: Leverage Perusahaan berpengaruh terhadap IFR
35
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai populasi dan sampel, jenis dan sumber data, kemudian metode pengumpulan data, dan yang terakhir metode analisis mengenai variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional variabel. A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap variabel dependen yaitu Internet Financial Reporting. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 sampai dengan 2013. B. Metode Pemilihan sampel Populasi data untuk penelitian ini merupakan seluruh perusahaan public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2013. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling), yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Elemen populasi dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan (Indriantoro dan Supomo, 2002) dengan kriteria sebagai berikut: 36
1.
Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
2.
Perusahaan memiliki website pribadi.
3.
Tidak termasuk perusahaan yang memiliki ekuitas negatif.
4.
Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah di audit selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
5.
Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah diaudit selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
6.
Memiliki data yang diperlukan untuk mendukung penelitian, seperti total aset perusahaan, total utang perusahaan, nama KAP yang mengaudit, dan rasio aset lancar, serta informasi auditor yang digunakan perusahaan tersebut.
C. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang sudah ada dan diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id. Alasan penggunaan data sekunder antara lain: 1.
Lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan data primer,
2.
Tidak memakan banyak biaya,
3.
Data sekunder berupa laporan keuangan lebih dapat dipercaya karena telah diudit oleh akuntan.
37
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data penelitian ini diperoleh dari : a.
Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2010 – 2013
b.
Website perusahaan
c.
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010 – 2013
d.
Bursa Efek Indonesia (BEI)
e.
Berbagai artikel, buku, dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode: 1.
Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen. Dalam hal ini data diperoleh melalui Indonesia Stock Exchange (IDX) 2010 - 2013 dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010 - 2013.
2.
Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu. Dalam hal ini data diperoleh melalui buku-buku, penelitian terdahulu, serta sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
3.
Observasi website perusahaan dengan tahap- tahap : a) Melihat alamat website perusahaan yang tercantum dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) 2010 - 2013.
38
b) Website perusahaan diakses untuk menguji aksesbilitasnya dan untuk keperluan pengumpulan data. c) Website perusahaan yang tidak tercantum dalam IDX Fact, peneliti menggunakan search engine yang umum digunakan seperti Google. d) Apabila tidak ditemukan website melalui IDX Fact dan search engine, maka perusahaan dianggap tidak mempunyai website. e) Perusahaan yang mempunyai website dan mengungkapkan informasi dalam websitenya akan dilakukan observasi menggunakan indeks yang telah disiapkan. Jika item dalam indeks tidak ditemukan maka dianggap perusahaan tidak melakukan pengungkapan yang ada dalam indeks. E. Metode Analisis Data Data
yang
terkumpul
selanjutnya
akan
diolah
dan
dianalisis
menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 21. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis. 1.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi logistik untuk menggambarkan 39
fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi Internet Financial Reporting. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi computer SPSS versi 21. 2.
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metric (nominal) (Ghozali, 2013) dan tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedasity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel bebasnya. Regresi logistic digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan yang diproxy dengan menggunakan:
Ln
−
= α + βAUDIT + βPROF+βLIKUID +βLEVɛ
Keterangan: Ln
=
Dummy variable, nilai 1 apabila perusahaan menggunakan IFR dan nilai 0 apabila perusahaan tidak menggunakan IFR.
α
=
Konstanta
βAUDIT
=
Dummy Variable untuk reputasi audior, nilai 1untuk KAP yang termasuk big four dan nilai 0 untuk KAP yang termasuk non big four 40
βPROF
=
Profitabilitas Perusahaan.
βLIKUID =
Rasio Likuiditas Perusahaan (Current Ratio).
βLEV
=
Rasio Leverage perusahaan (Long Term Debt to Equity Ratio)
ɛ
=
error
kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dari model regresi logistic (Hidayat et. al. 2011).
a.
a.
Jika hasil signifikannya adalah < 0,5 maka H0 diterima
b.
Jika hasil signifikannya adalah > 0,5 maka H0 ditolak
Menilai Kelayakan Model Regresi Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Menilai kelayakan model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Kriteria penentuan data empiris sesuai dengan model atau tidak: a.
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat menilai observasinya.
b.
Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model 41
mampu memprediksi nilai observasinya atau dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2013). b. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Uji ini dilakukan untuk menguji model keseluruhan model regresi (Overall Model Fit). Pertama dengan melihat angka -2 Log Likelihood (LL) pada (block number = 0) dan angka -2 Log Likehood pada block number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 Log Likehood (block number = 0 – block number = 1 ) maka menunjukkan model regresi kedua lebih baik dari pada regresi model pertama, yang artinya model yang dihipotesiskan fit terhadap data (Ghozali, 2013). c.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen digunakan Nagelkerke’s R2 yang berkisar antara 0 hingga 1. Nagelke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell. Nilai Nagelke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti R2 pada multiple regression (Ghozali, 2013). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
42
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu Internet Financial Reporting sebagai variabel terikat (dependent) dan reputasi auditor, profitabilitas, likuiditas, dan leverage sebagai variabel bebas (independent). 1. Variabel Dependent a) Internet Financial Reporting IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan. Informasi keuangan yang disajikan dalam IFR maencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan (Ettredge et al., 2001;Oyelere et al., 2003). Internet financial reporting diukur melalui variabel dummy, jika perusahaan menggunakan Internet financial reporting maka dinilai 1, dan apabila perusahaan sampel tidak menggunakannya maka akan dinilai 0. Pengukuran ini telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) dan Sari et al., (2011). 43
2.
Variabel Independen a) Reputasi Auditor Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan bahwa KAP bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan karena Big four memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan kompetensi personelnya dan teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik. Di Indonesia, KAP besar diklasifikasikan dalam afiliasi firma big four yaitu Price Waterhouse Coopers, Ernst & Young, Deloitte, dan KPMG. Reputasi auditor menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menggunakan jasa KAP dengan afiliasi big four diberi nilai 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP lainnya diberi nilai 0. b) Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki Sari et al., (2011).
44
Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA (laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva). =
c) Likuiditas
ℎ
Merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangak pendeknya. Variable likuiditas diukur dengan menggunakan pendekatan current ratio, yaitu rasio aset lancar terhadap hutang lancar. Variable ini digunakan dalam penelitian Deberenceny et al. (2002), Chariri dan Lestari (2012), dan Aly et al. (2010). Abd El Salam (1999 dalam Aly et al., 2010) mengatakan bahwa perusahaan yang likuiditasnya tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi untuk membedakan dirinya dengan perusahaan lain yang mempunyai likuiditas kurang baik, salah satunya dengan meyebarluaskan laporan keuangan melalui website perusahaan. (
)=
d) Leverage Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan baik jangka pandek maupun jangka panjang jika perusahaan dilikuidiasi variabel ini digunakan dalam penelitian Suryono dan Prastiwi (2011).
45
Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah aset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham. Rasio leverage diukur dengan membagi total utang dibagi dengan jumlah modal perusahaan. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung leverage sebagai berikut: L=
Keterangan:
× 100%
L
=
Leverage
Total Debt
=
Total hutang perusahaan
Equity
=
Jumlah modal perusahaan
46
Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel penelitian Deskripsi
Internet Financial Reporting
Penggunaaen Internet
(Y)
Financial Reporting oleh
(Sari et al., 2011)
perusahaan.
Reputasi auditor (X1)
KAP dengan afiliasi big four
(Lestari dan Anis, 2007)
dan KAP non big four
Pengukuran Nilai 1 untuk perusahaan yang menggunakan IFR dan nilai 0 untuk yang tidak menggunakannya. Nilai 1 untuk KAP dengan afilasi big four dan nilai 0 untuk KAP non big four
Kemampuan Perusahaan dalam Profitabilitas (X2)
menghasilkan Keuntungan
(Kartika dan puspa, 2013)
pada tingkat penjual, aset dan modal saham
Likuiditas (X3) (Sari et al, 2011) Leverage (X4) (suryono dan prastiwi, 2012)
ROA =
kemampuan perusahaan dalam memenuhi keajiban jangaka pendeknya Nilai debt to equity ratio suatu perusahaan
= DER =
× 100%
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Gambaran umum objek penelitian menyajikan sampel dan kelompok perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini. populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonsia (BEI) mulai tahun 2010 hingga 2013. Pemilihan
perusahaan
manufaktur
didasarkan
karena
industri
manufaktur termasuk kedalam industri yang kompleks dan menggunakan teknologi tinggi. Perusahaan manufaktur menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dalam proses produksinya serta menggunakan new knowledge untuk mengadopsi inovasi pada tingkat yang lebih canggih. Oleh Karena itu mereka diekspektasikan akan melakukan pengungkapan atas informasi keuangannya melalui cara yang lebih advance, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi internet (IFR) (Chairi dan lestari, 2011). Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2010 sampai 2013 berjumlah 130 perusahaan. Dari 130 perusahaan tersebut, terdapat 13 perusahaan yang baru listing pada tahun 2011 dan 44 perusahaan yang memiliki ekuitas dan laba negative, serta tidak memili website pribadi selama tahun penelitian. Jadi perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 79 perusahaan, sedangkan total pengamatan yang
48
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 292 pengamatan. Berikut dapat dilihat pada table 4.1. Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria Kiteria Sampel Jumlah perusahaan Jumlah perusahaan Manufaktur yang listing di BEI tahun 130 2013 Perusahaan yang baru listing dari tahun 2011 (13) Perusahaan yang memiliki ekuitas negative, laba negative, dan tidak memiliki website pribadi. Jumlah sampel Tahun pengamatan (tahun) Jumlah sampel total dalam penelitian
(44) 73 4 292
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2010 sampai 2013 berjumlah 130 perusahaan. Dari 130 perusahaan tersebut, terdapat 13 perusahaan yang baru listing pada tahun 2011 dan 44 perusahaan yang memiliki ekuitas dan laba negative, serta tidak memiliki website pribadi selama tahun penelitian. Jadi perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 79 perusahaan, sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 292 pengamatan. 2. Deskripsi Sampel Penelitian Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian berupa perusahaan sektor manufaktur yang dikelompokan kedua kategori berdasarkan penerapan Internet Financial Reporting, yaitu: 49
1. Perusahaan yang telah mencantumkan laporan keuangannya kedalam website perusahaan tersebut. 2. Perusahaan yang tidak mencantumkan laporan keuangannya kedalam website perusahaan tersebut. Sebagaimana tujuan dari penulis ini, pengujian signifikan pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari reputasi audit, profitabilitas, likuiditas, leverage, terhadap penerapan Internet Financial Reporting akan diuji menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan penerapan Internet Financial Reporting dalam bentuk skala nominal. Distribusi perusahaan sektor manufaktur berdasarkan penerapan Internet Financial Reporting pada periode 2010-2013 ditampilkan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang Tidak Menerapkan Internet Financial Reporting Tahun Penelitian 2010
Perusahaan Yang Menerapkan IFR Jumlah % 56 76,7
Perusahaan Yang TidakMenerapkan IFR Jumlah % 17 23,3
2011
58
79,4
15
20,6
2012
61
83,5
12
16,5
2013
64
87,6
9
12,4
Total
239
81,8
53
18,2
Sumber: data sekunder yang telah diolah Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010 jumlah perusahaan manufaktur yang menerapkan IFR sebanyak 56 (76,7%) perusahaan. Kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 58 (79,4%) 50
perusahaan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 61 (83,5%) perusahaan dan pada tahun 2013 menjadi 64 (87,6%) perusahaan. Sedangkan perusahaan manufaktur yang tidak menerapkan IFR pada tahun 2010 sebanyak 17 (23,3%) perusahaan.Kemudian pada tahun 2011 turun menjadi 15 (20,6%) perusahaan. Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing turun menjadi 12 (16,5%) perusahaan dan 9 (12,%) perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun penerapan IFR pada perusahaan manufaktur selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 peningkatan terjadi sebesar 3,3% dari tahun 2010, lalu pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 4,1%. Kemudian pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 4,1%. Hal ini digambarkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Data Perusahaan Manufaktur yang Menggunakan IFR Perusahaan yang menerapkan IFR
23,3
2010
87,6
83,5
79,4
76,7
Perusahaan yang tidak menerapkan IFR
20,6
2011
16,5
2012
12,4
2013
Sumber: data sekunder yang telah diolah 51
Penyebab utama terus bertumbuhnya penerapan IFR bagi perusahaan manufaktur adalah karena dengan menggunakan IFR perusahaan menjadi lebih terbantu untuk menyebarluaskan informasi mengenai keunggulankeunggulan perusahaan yang merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik investor. B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik deskriptif untuk masing-masing variabel. Ada sebanyak 292 data pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PROF
292
,0005
,7151
,111927
,1074469
LIK
292
,0005
1,0336
,120918
,1300403
LEV
292
,0004
5,0631
,965869
,8115617
Valid N (listwise)
292
Sumber: dasumber data output SPSS 21 Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala rasio dan skala nominal. Variabel yang menggunakan skala rasio dalam penelitian ini terdiri dari profitabilitas, likuiditas dan leverage. Sedangkan yang menggunakan data skala nominal adalah variabel Internet Financial Reporting dan reputasi auditor.
52
Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variable penelitian. Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan dari penelitian ini ada 292 perusahaan. Dari 292 pengamatan Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap profitabilitas perusahaan adalah nilai minimum sebesar 0,0005 dan nilai maksimum sebesar 0,7151, dengan nilai rata-rata 0,111927 dengan standar deviasi 0,1074469. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 0,7151 terjadi pada perusahaan Uniliver Indonesia Tbk pada tahun 2013. Profitabilitas yang tinggi menunjukan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan besarnya asset yang dimilik untuk menciptakan laba. Untuk variabel likuiditas dengan menggunakan statistik deskriptif hasil analisisnya adalah nilai minimum sebesar 0,0005 dan nilai maksimum sebesar 1,0336 dengan nilai rata-rata 0,120918 dan standar deviasi 0,1300403. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Tempo Scan Pacific Tbk tahun 2012 dan nilai maksimum terjadi pada perusahaan PT. Delta Djakarta Tbk pada tahun 2013. Likuiditas yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan menggunakan aset lancar untuk membayar kewajiban lancarnya. Sedangkan Untuk variabel leverage dengan menggunakan statistik deskriptif hasil analisisnya adalah nilai minimum sebesar 0,0004 dan nilai maksimum sebesar 5,0631 dengan nilai rata-rata 0,965869 dan standar deviasi 0,8115617. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Indoritel 53
Makmur Internasional Tbk pada tahun 2013 dan nilai maksimum terjadi pada perusahaan PT. Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun 2013. leverage
yang
tinggi
menunjukan
kemampuan
perusahaan
dalam
menggunakan ekuitasnya untuk membiayai hutang perusahaan. Variabel profitabilitas, likuiditas, dan leverage yang menggunakan skala pengukuran rasio, memiliki nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasinya mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil. Sedangkan untuk variabel reputasi audit dan internet financial reporting yang menggunakan skala pengukuran nominal, nilai rata-rata dan standar deviasi tidak tepat digunakan sebagai alatanalisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan dalam skala pengukuran nominal hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa (Ghozali, 2013). 2. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression binary dengan metode enter pada tingkat signifikan (α) 5%, logistic regression binary digunakan untuk menguji pengaruh reputasi audit (aud), prfitabilitas (prof), likuidititas (lik), leverage (lev) terhadap Internet Financial Reporting. Pengujian hipotesis meliputi (a) menilai kelayakan model regresi, (b) menilai keseluruhan model, dan (c) menguji koefisien regresi. 54
a) Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test) Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi. Model fit dapat diuji dengan Hosmer and lemeshow Test. Hasil SPSS pada tabel 4.4 menunjukkan nilai statistik Hosmer and lemeshow Test sebesar 4,663 dengan probabilitas signifikan 0,793 dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05 maka tidak diperoleh adanya perbedaan data estimasi regresi logistik dengan data observasinya. Sehingga model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 4,663
df
Sig. 8
,793
Sumber: data output SPSS 21 b) Meniliai keseluruhan model (overall model fit test) Langkah selanjutnya menilai kelayakan model (overall model fit test). Pada tabel 4.5 ditunjukkan uji kelayakan dengan memperhatikan angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block Number = 0, sebesar 403,427 dan angka pada -2 Log Likelihood (LL) block Number = 1 sebesar 349,346. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2 Log Likelihood pada block 0 dan block 1 sebesar 403,427 – 349,346 = 54,081 penurunan Likelihood ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model fit dengan data.
55
Tabel 4.5 Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Cons tant
1
403,427
,137
2
403,427
,137
Step 0 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 403,427 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than ,001.
Tabel 4.6 Block 1: Method = Enter a,b,c,d
Iteration History Iteration
-2 Log
Coefficients
likelihood
Step 1
Constant
REP
PROF
LIK
LEV
1
351,290
,584
-,123
4,500
-2,433
-,576
2
349,366
,623
-,156
5,943
-2,857
-,677
3
349,346
,616
-,158
6,144
-2,895
-,682
4
349,346
,615
-,158
6,148
-2,896
-,682
5
349,346
,615
-,158
6,148
-2,896
-,682
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 403,427 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Tabel 4.7 Overall model fit test -2 Log Likelihood (LL) -2 Log Likelihood (LL) block Number = 0 block Number = 1 403,427
349,346
Sumber: data output SPSS 21 56
Nilai Cox dan Snell’s R dan Nagelkerke’s R square juga digunakan untuk menilai model fit. Hasil SPSS 21 pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa memberikan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,169 dan nilai Nagelkerke’s R squarese besar 0,226 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas independen sebesar 22,6%. Sedangkan sisanya 77,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Tabel 4.8 Model Summary Step
-2 Log likelihood
1
349,346
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square ,169
,226
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
c) Menguji Koefisien Regresi Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 dari tabel tersebut menunjukkan hasil pengujian persamaan regresi logistik pada tingkat signifikan 5%. Dari pengujian persamaan regresi tersebut, maka dapat diperoleh model regresi logistik sebagai berikut: Ln 1−
= 0,615 – 0,158 AUDIT + 6,148 PROF - 2,896 LIK – 0,682 LEV + ɛ
57
Tabel 4.9 Hasil Uji koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B
Step 1
a
S.E.
Wald
Df
Sig.
Exp(B)
REP
-,158
,339
,217
1
,641
,854
PROF
6,148
1,654
13,821
1
,000
467,643
LIK
-2,896
1,083
7,152
1
,007
,055
LEV
-,682
,202
11,395
1
,001
,506
,615
,454
1,835
1
,176
1,850
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: REP, PROF, LIK, LEV.
*)signifikansi pada level 5% d) Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression) sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam empat bagian. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1) Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting (IFR) Variabel reputasi audit menunjukan koefisien regresi negative sebesar –0,158 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,641 lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-1 tidak berhasil didukung. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 (lima persen) menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting hal ini berarti hipotesis 1 ditolak. 58
Hasil hipotesis ini sesuai oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al., (2010) yang menyatakan bahwa hasil reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan Akbar dan Daljono (2014) mereka berpendapat bahwa variabel ukuran auditor tidak signifikan. Hasil tersebut dikarenakan sekarang ini banyak KAP selain selain Big Four yang memiliki kinerja yang cukup baik dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan KAP Big Four. Dengan banyaknya KAP yang memiliki kinerja yang baik maka perusahaan tidak lagi memperhatikan apakah mereka diaudit oleh KAP Big Four dalam melakukan praktik pelaporan berbasis website. KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four yang memiliki kinerja yang baik dirasa sudah cukup oleh perusahaan untuk membuat laporan keuangan perusahaan lebih dapat dipercaya. Namun, penelitian ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007). Hasil penelitian tersebut adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap penerapan Internet
Financial
Reporting.
Alasannya
karena
mereka
beranggapan dengan menggunakan KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four merupakan sinyal positif perusahaan karena perusahaan akan diinterpretasikan oleh publik bahwa perusahaan memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan telah melaporkan 59
informasi setransparan mungkin. Hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui IFR dalam rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya. Selain itu, perbedaan ini terjadi karena objek penelitian yang dilakukan mereka adalah
perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 kecuali perusahaan-perusaahan
financial.
Sedangkan
penelitian
ini
menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur dari tahun 2010 hingga 2013. Analisis yang kami dapat menunjukan bahwa reputasi auditor tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap IFR karena jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan kepercayaan investor perusahaan tidak harus menggunakan Kantor akuntan public (KAP) yang ternama (Big Four). Jadi, meskipun perusahaan menggunakan KAP selain dari Big Four perusahaan tetap saja menyebarluaskan luaskan laporan keuangan melalui IFR untuk kebutuhan para investor. 2) Pengaruh Profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting (IFR) Variabel profitabilitas menunjukan koefisien regresi positif sebesar 6,148 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α 60
= 5% maka hipotesis ke-2 berhasil didukung. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 (lima persen) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari profitabilitas terhadap penerapan Internet Financial Reporting hal ini berarti hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Kartika dan Puspa (2013) yang menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap IFR. Rasio yang digunakan untuk mengukur variabel profitabilitasa
dalah
ROA.
ROA
merupakan
kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba atas sejumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, karena tingkat pengembalian modal investor akan semakin besar. Atas
prestasi
tersebut
manajemen
akan
cenderung
mengungkapkan lebih banyak informasi ketika ada peningkatan profitabilitas
perusahaan
karena
profitabilitas
perusahaan
merupakan indikator pengelolaan manajemen perusahaan yang baik. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor kepada perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan riset yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah: Oyere et al. (2003), Pervan (2004), dan Almilia (2008) yang memberikan bukti bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap IFR.
61
Namun, Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lestari dan Chariri (2007) dan Prasetya dan Irwandi (2012) yang menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan IFR maupun perusahaan non-IFR mengabaikan informasi mengenai profitabilitas dalam pelaporan keuangan melalui internet. Hal ini diakibatkan karena kondisi perekonomian yang kurang stabil. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya menurun sehingga informasi mengenai profitabilitas kurang diperhatikan oleh perusahaan dalam pelaporan keungannya. Analisis yang kami dapatkan perusahaan yang memiliki Profitabilitas yang tinggi akan lebih cenderung untuk melakukan IFR. karena profitabilitas perusahaan merupakan indikator pengelolaan
manajemen
perusahaan
yang
baik.
Sehingga
perusahaan lebih transparan terhadap pihak yang berkepentingan seperti investor dan masyarakat dengan tujuan untuk menunjukkan keterbukaan manajemen perusahaan dalam melaporkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor kepada perusahaan. 3) Pengaruh Likuiditas terhadap Internet Financial Reporting (IFR) Variabel likuiditas menunjukan koefisien regresi negative sebesar -2,896 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,007 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis ke-3 berhasil didukung. Nilai signifikansi 62
yang berada dibawah 0,05 (lima persen) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari likuiditas terhadap penerapan Internet Financial Reporting hal ini berarti hipotesis 3 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Chariri (2007). Mereka berpendapat Alasan yang mendasari hasil penelitian yaitu kondisi keuangan perusahaan yang sehat merupakan sinyal positif perusahaan bagi pihak eksternal yang akan menanamkan modalnya. Perusahaan yang sehat keuangannya akan menyebarluaskan laporan keuangan mereka dan informasi keuangan lainnya melalui media internet (IFR) untuk menarik perhatian investor. Perusahaan yang secara keuangan kuat akan lebih mungkin untuk melaporkan lebih banyak informasi keuangan dibanding perusahaan yang lemah. Dengan pelaporan keuangan yang lengkap dan mudah diakses oleh publik, pihak perusahaan tidak merasa terancam kinerjanya, tetapi justru menunjukkan keberhasilan operasi perusahaan. Penggunaan internet untuk menyediakan informasi
keuangan
merupakan
ekspresi
kepercayadirian
manajemen terhadap prospek masa depan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oyelere et al. (2003). Namun, Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasetya dan Irwandi (2012) dan 63
Deasy (2014). Mereka berpendapat IFR tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya rasio likuiditas karena mungkin ada faktor lain yang menunjang perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaannya. Sejalan dengan hasil penelitian Fitriani (2010) dan Widaryanti (2011) yang menemukan bahwa baik perusahaan yang memiliki currentratio (CR) tinggi maupun rendah tetap tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan di websitenya. Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau tidak likuid kemungkinan perusahaan tidak dapat melunasi utang jangka pendek pada tanggal jatuh tempo. Perusahaan yang likuiditasnya tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena untuk membedakan dirinya dengan perusahaan lain yang mempunya
likuiditas
kurang
baik,
salah
satunya
dengan
menyebarluaskan laporan keuangan melalui website perusahaan. 4) Pengaruh Leverage terhadap Internet Financial Reporting (IFR) Variabel leverage menunjukan koefisien regresi negative sebesar -0,682 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis ke-4 berhasil didukung. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05(lima persen) menunjukkan adanya
64
pengaruh yang signifikan dari leverage terhadap penerapan Internet Financial Reporting hal ini berarti hipotesis 4 diterima. Hasil hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Anna (2013) dan Lestari et al., (2007). Mereka berpendapat bahwa semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka kemungkinan untuk melakukan Internet Financial Reporting juga semakin besar. Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2008) dan Prasetya dan Soni (2012). Hasil yang didapatkan oleh penelitiannya adalah tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Ketidak sesuaian ini terjadi karena menurut Sich (2010) dalam Prasetya dan Soni (2012) para investor lebih menyukai perusahaan yang mempunyai rasio leverage rendah karena akan lebih memenuhi prinsip akuntansi going concern atas pengembalian investasi. Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah seiring dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan IFR untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif. Perusahaan
yang
menyajikan
informasi
keuangan
dan
keberlangsungan perusahaan menunjukan keterbukaan manajemen yang merupakan citra positif perusahaan. Keterbukaan manajemen ini diharapkan akan menimbulkan kepercayaan kreditur dan stakeholders lainnya terhadap perusahaan. 65
Selain itu kreditur yang merupakan pemberi dana pinjaman kepada perusahaan mempunya kekuasa yang lebih untuk meminta dan mengakses informasi keuangan perusahaan secara langsung dengan mengandalkan pengungkapan informasi keuangan yang diberikan melalui website perusahaan.
66
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan regresi logistic biner, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Variabel reputasi audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al., (2010), ali dan hartono (2003), dan Lestari et al., (2007) yang menyatakan bahwa reputasi audit tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. kualitas aktual audit tidak dapat diobservasi, sehingga auditor berusaha untuk mengkomunikasikan kualitas mereka melalui signal seperti reputasi atau brand names.
2.
Variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Penelitian yang ini Didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2008), Kartika dan Puspa (2012). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas sejumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi Profitabilitas berarti kinerja perusahaan efektif,
karena tingkat
pengambilan modal investor akan semakin besar, atas prestasi tersebut manajemen akan cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi ketika ada peningkatan profitabilitas.
67
3.
Variabel likuiditas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Hipotesis ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Chariri (2007) dan Oyelere et al (2003). Mereka berpendapat kondisi perusahaan yang sehat merupakan sinyal positif perusahaan bagi pihak eksternal yang akan menanamkan modalnya. Perusahaan yang sehat keuangannya akan menyebarluaskan laporan keuangan mereka dan informasi keuangan lainnya melalui media internet untuk menarik perhatian investor.
4.
Variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Hasil hipotesis ini sesuai oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Anna (2013) dan Lestari et al., (2007). Pada penelitiannya didapatkan hasil leverage berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Mereka berpendapat bahwa semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka kemungkinan untuk melakukan Internet Financial Reporting juga semakin besar. Perusahaan yang menyajikan informasi keuangan dan keberlangsungan perusahaan menunjukan keterbukaan manajemen yang merupakan citra positif perusahaan. Keterbukaan manajemen ini diharapkan akan menimbulkan kepercayaan kreditur dan stakeholders lainnya terhadap perusahaan.
B. Saran Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
68
1.
Sampel yang digunakan dapat digunakan dapat ditambahkan kembali, tidak hanya sebatas pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI.
2.
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel penelitian lainnya, seperti ukuran perusahaan, umur listing, ketersediaan internet, kinerja keuangan, growth, foreign listing, dan struktur kepemilikan, dan jenis industri.
3.
Periode
penelitian
lebih
empat
tahun,
sehingga
dapat
melihat
kecenderungan pengaruh Internet financial Reporting dengan lebih panjang. 4.
Selain menggunakan data sekunder, penelitian selanjutnya dapat menggunakan data primer.
69
DAFTAR PUSTAKA
Akbar dan Daljono. 2014 “Analisis Faktor Yang Memepengaruhi Pengungkapan Laporan Perusahanaan Berbasis Website”. Diponogor. Journal of Accounting. Vol. 3 No.3 Alali, Fatima., Romero dan Silviana. 2012. “The Use of The Internet for Corporate in The Mercosur (Southern Common Market: The Argentina Case)”. Advance in Accounting, Incorporating Advances in International Accounting. pp 157-167 Almilia, Luciana Spica. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela (Internet Financial Reporting)”.Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2. Aly, Doaa., Jon Simon dan Khaleed Hussainey. 2010. “Determinants of Corporate Internet Reporting: Evidence from Egypt”. Managerial Auditing Journal.Vol. 25 No. 2. Anna, Yane Devi. 2013. “Analisis yang faktor-faktor yang mempengaruhi Internet Corporate Reporting”. SNA XVI Manado.Institut Manajemen Telkom. Belkaoui dan Ahmed Riahi. 2006. “Teori Akuntansi”. Salemba. Jakarta. Empat. Eisenhardt, K. m. 1989. “Agency Theory: an Assessment and Review”. Academy of Management. The Academy of Management Review 14(1): 57. Ettredge, M., Richardson, V. J., & Scholz, S. 2002. “Dissemination of Information for Investors at Corporate Websites”.Journal of Accounting and Public Policy. Ghozali, Prof. Dr. Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2003. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta: Erlangga.
Hamid, Abdul. 2012. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Hartadi, Bambang. 2009. “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi Keuangan. Universitas Teknologi Yogyakarta. 70
Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. “Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk Mengelola Data Statistika”. Jakarta: Mediakita. Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen”. Edisi pertama.FE UGM.Yogyakarta.
Lai, Syou-Ching., Lin, Cecilia., Lee, Hung-Chih dan Wu, Frederick H. 2010. “An Empirical Study of The Impact of Internet Financial Rpeorting on Stock Prices”. The International Journal of Digital Accounting Research. Vol. 10, pp. 1-26. Hanny, Lestari dan Anis Chariri. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan”. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. Novitasari, Elvi., Resti Yulistia Muslim dan Dandes Rifa.2012.“Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Universitas Bung Hatta. Oyelere, P., F. Laswad dan R. Fisher. 2003. “Determinants of Internet Financial Reporting by New Zealand Companies”. Journal of International Financial Management and Accounting 14. Prasetya, Mellisa dan Soni Agus Irwandi. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. The Indonesian Accounting Review. Volume 2, No. 2, pages 151-158. Peraturan Menteri Keuangan No.17/ PMK. 01/ 2008 Rodoni dan Ali. 2010. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Mitra Wacana Media. Saptantinah, Dewi. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengeruhi Motivasi Manajemen Laba Di Seputar Right Issue”. Jurnal Akuntansi.Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Sari, Indah, dan Permata . 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Penerapan Internet Financial Reporting (IFR) Pada Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro. Sekaran, Uma. 2007. “Research Methods for Business”. Jakarta: Salemba Empat.
71
Sulistyanto, H. Sri. 2008. “Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris”. Jakarta: Grasindo. Tarjo.
2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverageterhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham sertaCost of Equity Capital”. SNA 11 Pontianak.Universitas Trunojoyo Bangkalan Madura.
UU Pasar Modal No. 8 1995 Uyar, Ali. 2012. “Determinants of Corporate Reporting on The Internet: An Analysis of Companies Listed Istanbul Stock Exchange”. Managerial Auditing journal. pp 87-104 Widaryanti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2.STIE Pelita Nusantara Semarang. World
Internet Usage and Population Statistics.2012. www.internetworldstats.com. Diakses Pada 14 Agustus 2014.
Xiao, J. Z. H. Yang dan C. W. Chow. 2004. “The Determinants and Characteristics of Voluntary Internet Based Disclosures by Listed Chinese Companies”. Journal of Accounting and Public Policy 23. pp. 191-225. Yularto, A. dan Chariri. 2003. “Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Sebelum Krisis dan Pada Periode Krisis”. Jurnal Maksi vol.2. pp. 35-51. Puri, 2013. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pelaporan keuangan Melalui Internet”. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan vol 3. pp. 383-390. Al Arafi, 2013. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Pelaporan Keuangan Melalui Internet”. Diponogoro Journal of Accounting Vol. 1 No. 1-24.
72
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
INTP
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2
SMCB
PT. Holcim Baturaja Tbk
3
SMGR
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
4
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
5
ARNA
PT. Arwana Citramulia Tbk
6
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
7
ALMI
PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
8
BTON
PT. Betonjaya Manunggal Tbk
9
CTBN
PT. Citra Tubindo Tbk
10
GDTS
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
11
INAI
PT. Indal Aluminium Industry Tbk
12
JPRS
PT. Jaya Pari Steel Tbk
13
LION
PT. Lion Metal Works Tbk
14
LMSH
PT. Lionmesh Prima Tbk
15
PICO
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
16
BUDI
PT. Budi Acid Jaya Tbk
17
EKAD
PT. Ekadharma Internasional Tbk
18
ETWA
PT. Eterindo Wahanatama Tbk
19
UNIC
PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
Bersambung ke halaman berikutnya 73
20
IGAR
PT. Champion Pacific Indonesia Tbk
21
IPOL
PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk
22
TRST
PT. Trias Sentosa Tbk
23
YPAS
PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
24
CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
25
JPFA
PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
26
MAIN
PT. Malindo Feedmill Tbk
27
SIPD
PT. Sierad Produce Tbk
28
TKIM
PT. Pabrik Kertas Tjiwa Kimia Tbk
29
ASII
PT. Astra Internasional Tbk
30
AUTO
PT. Astra Otoparts Tbk
31
BRAM
PT. Indo Kordas Tbk
32
GDYR
PT. Goodyear Indonesia Tbk
33
GJTL
PT. Gajah Tunggal Tbk
34
IMAS
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
35
MASA
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
36
PRAS
PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk
37
SMSM
PT. Selamat sampurna Tbk
38
ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk
39
PBRX
PT. Pan Brothers Tbk
40
BATA
PT. Sepatu Bata Tbk
41
IKBI
PT. Sumi Indo Kabel Tbk
Bersambung ke halaman berikutnya 74
42
KBLI
PT. KMI Wire & Cable Tbk
43
KBLM
PT. Kabelindo Murni Tbk
44
VOKS
PT. Voksel Electric Tbk
45
ADES
PT. Akasha Wira International Tbk
46
AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
47
CEKA
PT. Cahaya Kalbar Tbk
48
DLTA
PT. Delta Djakarta Tbk
49
ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
50
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
51
MLBI
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
52
MYOR
PT. Mayora Indah Tbk
53
PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
54
ULTJ
PT. Ultra Jaya Milk Industry Trading Company Tbk
55
GGRM
PT. Gudang Garam Tbk
56
HMSP
PT. H.M. Sampoerna Tbk
57
DVLA
PT. Darya Varia Laboratoria Tbk
58
KAEF
PT. Kimia Farma Tbk
59
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
60
MERK
PT. Merck Indonesia Tbk
61
PYFA
PT. Pyridam Farma Tbk
62
SQBB
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
63
TCID
PT. Mandom Indonesia Tbk
Bersambung ke halaman selanjutnya 75
64
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
65
KDSI
PT. Kedawung Setia Industrial Tbk
66
INDR
PT. Indo Rama Synthetics Tbk
67
SCCO
PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
68
DNET
PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk
69
ROTI
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
70
TSPC
PT. Tempo Scan Pacific Tbk
71
SRSN
PT. Indo Acidatama Tbk
72
AKPI
PT. Argha Karya Prima Industry Tbk
73
INDS
PT. Indospring Tbk
76
Lampiran 2 Reputasi Auditor (X1) 2010 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 1 7 ALMI 0 8 BTON 0 9 CTBN 1 10 GDTS 0 11 INAI 0 12 JPRS 0 13 LION 0 14 LMSH 0 15 PICO 0 16 BUDI 0 17 EKAD 0 18 ETWA 0 19 UNIC 1 20 IGAR 0 21 IPOL 0 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 0 26 MAIN 0 27 SIPD 0 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2010 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 1 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 1 PBRX 0 BATA 1 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 0 VOKS 0 ADES 0 AISA 0 CEKA 1 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 0 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 0
77
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2010 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 0 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 0 66 INDR 0 67 SCCO 0 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 0 71 SRSN 0 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
78
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2011 Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 1 7 ALMI 0 8 BTON 0 9 CTBN 1 10 GDTS 0 11 INAI 0 12 JPRS 0 13 LION 0 14 LMSH 0 15 PICO 0 16 BUDI 0 17 EKAD 0 18 ETWA 0 19 UNIC 1 20 IGAR 0 21 IPOL 0 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 0 26 MAIN 0 27 SIPD 0 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya No
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2011 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 1 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 1 PBRX 0 BATA 1 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 0 VOKS 0 ADES 0 AISA 0 CEKA 1 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 0 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 0
79
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2011 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 0 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 0 66 INDR 0 67 SCCO 0 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 0 71 SRSN 0 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
80
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2012 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 1 7 ALMI 0 8 BTON 0 9 CTBN 1 10 GDTS 0 11 INAI 0 12 JPRS 0 13 LION 0 14 LMSH 0 15 PICO 0 16 BUDI 0 17 EKAD 0 18 ETWA 0 19 UNIC 1 20 IGAR 0 21 IPOL 0 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 0 26 MAIN 0 27 SIPD 0 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2012 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 1 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 1 PBRX 0 BATA 1 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 0 VOKS 0 ADES 0 AISA 0 CEKA 1 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 0 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 0
81
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2012 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 0 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 0 66 INDR 0 67 SCCO 0 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 0 71 SRSN 0 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
82
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2013 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 1 7 ALMI 0 8 BTON 0 9 CTBN 1 10 GDTS 0 11 INAI 0 12 JPRS 0 13 LION 0 14 LMSH 0 15 PICO 0 16 BUDI 0 17 EKAD 0 18 ETWA 0 19 UNIC 1 20 IGAR 0 21 IPOL 0 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 0 26 MAIN 0 27 SIPD 0 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four Bersambung ke halaman berkutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2013 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 1 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 1 PBRX 0 BATA 1 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 0 VOKS 0 ADES 0 AISA 0 CEKA 1 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 0 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 0
83
Reputasi Auditor (X1) (Lanjutan) 2013 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 0 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 0 66 INDR 0 67 SCCO 0 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 0 71 SRSN 0 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Untuk KAP Non Big Four 1 = Untuk KAP Big Four
84
Lampirarn 3 Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) No
Perusahaan laba bersih 1 INTP 3.224.681 2 SMCB 830.382 3 SMGR 3.659.114 4 AMFG 330.973 5 ARNA 80.114 6 TOTO 193.798 7 ALMI 43.723 8 BTON 8.393 9 CTBN 165.215 10 GDTS 154.624 11 INAI 15.925 12 JPRS 28.446 13 LION 38.631 14 LMSH 7.351 15 PICO 12.063 16 BUDI 46.847 17 EKAD 26.213 18 ETWA 38.160 19 UNIC 29.571 20 IGAR 37.844 21 IPOL 175.408 22 TRST 136.727 23 YPAS 21.186 24 CPIN 2.219.861 25 JPFA 1.091.279 26 MAIN 179.906 27 SIPD 61.160 28 TKIM 418.123 29 ASII 17.004.000 30 AUTO 1.225.305 31 BRAM 144.775 32 GDYR 66.580 33 GJTL 830.624 34 IMAS 546.638 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 total asset 15.346.146 10.437.249 15.562.999 2.372.657 873.154 1.091.583 1.504.154 89.824 2.457.058 1.074.570 389.007 411.282 303.900 78.200 570.360 1.967.633 204.470 533.380 2.276.930 317.809 2.219.410 2.029.558 200.856 6.518.276 6.979.762 966.319 2.055.743 20.916.531 112.857.000 5.585.852 1.492.728 1.146.357 10.371.567 7.985.020
0,210129696 0,07955947 0,235116252 0,139494668 0,091752429 0,177538492 0,029068167 0,093438279 0,067240985 0,143893837 0,040937567 0,069164223 0,127117473 0,094002558 0,0211498 0,02380881 0,128199736 0,07154374 0,012987224 0,119077811 0,079033617 0,06736787 0,105478552 0,340559528 0,156349027 0,186176615 0,029750801 0,019990074 0,150668545 0,219358658 0,096986859 0,058079638 0,080086645 0,068457937 85
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No Perusahaan laba bersih 35 MASA 176.082 36 PRAS 306 37 SMSM 164.850 38 ADMG 36.979 39 PBRX 35.695 40 BATA 60.975 41 IKBI 4.600 42 KBLI 48.316 43 KBLM 3.886 44 VOKS 10.262 45 ADES 31.659 46 AISA 80.066 47 CEKA 29.562 48 DLTA 146.056 49 ICBP 1.827.909 50 INDF 3.934.808 51 MLBI 443.050 52 MYOR 499.655 53 PSDN 25.685 54 ULTJ 107.339 55 GGRM 4.214.789 56 HMSP 6.422.748 57 DVLA 110.881 58 KAEF 138.716 59 KLBF 1.343.799 60 MERK 118.794 61 PYFA 4.199 62 SQBB 92.643 63 TCID 131.445 64 UNVR 3.384.648 65 KDSI 16.892 66 INDR 232.323 67 SCCO 60.969 68 DNET 439 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 total asset 3.038.412 454.598 1.067.103 3.766.135 887.284 484.253 600.820 594.564 403.195 1.126.481 324.493 1.936.950 850.470 708.584 13.361.313 47.275.955 1.137.082 4.399.191 414.611 2.006.596 30.741.679 20.525.123 854.110 1.657.292 7.032.497 434.768 100.587 320.023 1.047.238 8.701.262 557.725 5.078.561 1.157.613 16.640
0,057951983 0,000673122 0,154483682 0,00981882 0,040229509 0,125915585 0,007656203 0,081262909 0,009638016 0,009109785 0,097564508 0,041336121 0,034759604 0,206123762 0,136806091 0,08323064 0,389637687 0,113578838 0,061949635 0,05349308 0,137103409 0,312921292 0,129820515 0,083700398 0,191084191 0,273235381 0,041744957 0,289488568 0,125515881 0,388983575 0,030287328 0,045745832 0,052667861 0,026382212 86
Rasio Tingkat Profitabilitas (X1) (Lanjutan) No Perusahaan laba bersih 69 ROTI 99.775 70 TSPC 494.761 71 SRSN 9.830 72 AKPI 62.429 73 INDS 71.109 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 total asset 568.265 3.589.596 364.005 1.297.898 770.609
0,175578295 0,137831945 0,027005124 0,048100082 0,092276368
87
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No
Perusahaan laba bersih 1 INTP 3.601.516 2 SMCB 1.063.560 3 SMGR 3.955.273 4 AMFG 336.995 5 ARNA 95.949 6 TOTO 218.124 7 ALMI 54.784 8 BTON 19.147 9 CTBN 656.824 10 GDTS 99.675 11 INAI 26.357 12 JPRS 37.686 13 LION 52.535 14 LMSH 10.897 15 PICO 12.630 16 BUDI 62.965 17 EKAD 26.149 18 ETWA 72.961 19 UNIC 293.223 20 IGAR 55.322 21 IPOL 52.766 22 TRST 144.001 23 YPAS 16.621 24 CPIN 2.362.497 25 JPFA 671.474 26 MAIN 204.966 27 SIPD 23.452 28 TKIM 460.901 29 ASII 21.077.000 30 AUTO 1.101.583 31 BRAM 71.040 32 GDYR 37.213 33 GJTL 684.562 34 IMAS 970.891 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 total asset 18.151.331 10.950.501 19.661.603 2.690.595 831.508 1.339.570 1.791.523 118.716 2.232.750 977.463 544.282 437.849 365.816 98.019 561.840 2.123.285 237.592 620.709 2.544.905 355.580 2.619.736 2.132.450 223.509 8.848.204 8.266.417 1.327.801 2.641.603 23.294.758 153.521.000 6.964.227 1.660.119 1.186.115 11.609.514 12.913.942
0,198416083 0,097124323 0,201167372 0,125249248 0,115391554 0,162831356 0,030579568 0,161284073 0,294177136 0,101973169 0,048425265 0,086070769 0,143610449 0,111172324 0,02247971 0,029654521 0,110058419 0,117544614 0,115219625 0,155582429 0,020141724 0,06752843 0,074363896 0,267002999 0,081229147 0,154364999 0,008877943 0,01978561 0,137290664 0,158177354 0,042792113 0,031373855 0,058965604 0,075181614 88
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No Perusahaan laba bersih 35 MASA 142.739 36 PRAS 1.354 37 SMSM 219.260 38 ADMG 284.062 39 PBRX 72.121 40 BATA 56.615 41 IKBI 17.886 42 KBLI 63.704 43 KBLM 19.003 44 VOKS 110.621 45 ADES 25.868 46 AISA 149.951 47 CEKA 96.306 48 DLTA 151.715 49 ICBP 2.066.365 50 INDF 4.891.673 51 MLBI 507.382 52 MYOR 483.486 53 PSDN 23.858 54 ULTJ 128.450 55 GGRM 4.958.102 56 HMSP 8.064.426 57 DVLA 120.915 58 KAEF 171.763 59 KLBF 1.522.957 60 MERK 231.159 61 PYFA 5.172 62 SQBB 120.059 63 TCID 140.039 64 UNVR 4.164.304 65 KDSI 23.629 66 INDR 399.983 67 SCCO 109.826 68 DNET 472 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 total asset 4.736.349 580.960 1.136.858 5.247.204 1.515.038 516.649 612.213 1.083.524 642.955 1.573.039 316.048 3.590.309 823.361 696.167 15.222.857 53.585.933 1.220.813 6.599.846 421.366 2.180.182 39.088.705 19.376.343 923.291 1.794.242 8.274.554 584.389 118.034 361.756 1.130.865 10.482.312 587.567 6.107.213 1.455.621 16.619
0,030136926 0,002330625 0,192864896 0,054135879 0,047603426 0,109581166 0,029215322 0,058793345 0,029555723 0,070323113 0,081848327 0,041765486 0,11696692 0,217929031 0,135740945 0,091286514 0,415609926 0,073257164 0,05662061 0,0589171 0,126842319 0,416199589 0,130960878 0,095730119 0,184053062 0,395556727 0,043817883 0,331878393 0,123833526 0,39726961 0,040214988 0,06549354 0,075449585 0,028401228 89
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No Perusahaan laba bersih 69 ROTI 115.933 70 TSPC 586.362 71 SRSN 23.988 72 AKPI 56.784 73 INDS 120.415 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 total asset 759.137 4.250.374 361.182 1.556.601 1.139.715
0,152716835 0,137955389 0,06641527 0,036479483 0,105653606
90
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No
Perusahaan laba bersih 1 INTP 4.763.388 2 SMCB 1.350.791 3 SMGR 4.926.640 4 AMFG 346.609 5 ARNA 158.684 6 TOTO 235.946 7 ALMI 13.949 8 BTON 24.762 9 CTBN 331.828 10 GDTS 46.591 11 INAI 23.115 12 JPRS 9.610 13 LION 85.374 14 LMSH 41.283 15 PICO 11.138 16 BUDI 5.084 17 EKAD 36.198 18 ETWA 29.663 19 UNIC 15.846 20 IGAR 44.508 21 IPOL 72.425 22 TRST 61.453 23 YPAS 16.473 24 CPIN 2.680.872 25 JPFA 1.074.577 26 MAIN 302.421 27 SIPD 15.061 28 TKIM 336.680 29 ASII 22.742.000 30 AUTO 1.135.914 31 BRAM 218.023 32 GDYR 64.538 33 GJTL 1.132.247 34 IMAS 899.091 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 total asset 22.755.160 12.168.517 26.579.084 3.115.421 937.360 1.522.664 1.881.569 145.101 2.595.800 1.163.971 612.224 398.607 433.497 128.548 594.616 2.299.672 273.893 960.957 2.400.778 312.343 2.734.945 2.188.129 349.438 12.348.627 10.961.464 1.799.882 3.298.124 25.935.346 182.274.000 8.881.642 2.223.454 1.198.261 12.869.793 17.577.664
0,209332213 0,111007036 0,18535778 0,111255911 0,169288214 0,154956051 0,007413494 0,170653545 0,127832653 0,04002763 0,037755789 0,024108959 0,196942539 0,32114852 0,018731417 0,00221075 0,132161099 0,030868187 0,00660036 0,142497191 0,026481337 0,028084724 0,04714141 0,217098792 0,098032252 0,168022681 0,004566535 0,012981512 0,124768206 0,127894594 0,098055998 0,053859718 0,087977095 0,051149629 91
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No
Perusahaan laba bersih 35 MASA 3.092 36 PRAS 15.565 37 SMSM 254.635.403 38 ADMG 81.237 39 PBRX 90.413 40 BATA 69.343 41 IKBI 38.918 42 KBLI 125.182 43 KBLM 23.833 44 VOKS 147.021 45 ADES 83.376 46 AISA 253.664 47 CEKA 58.344 48 DLTA 213.421 49 ICBP 2.282.371 50 INDF 4.779.446 51 MLBI 453.405 52 MYOR 744.428 53 PSDN 25.623 54 ULTJ 353.432 55 GGRM 4.068.711 56 HMSP 9.945.296 57 DVLA 148.909 58 KAEF 201.296 59 KLBF 1.775.099 60 MERK 107.808 61 PYFA 5.308 62 SQBB 149.521 63 TCID 150.374 64 UNVR 4.839.145 65 KDSI 36.837 66 INDR 9.314 67 SCCO 169.742 68 DNET 221 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 total asset 6.038.779 577.350 1.556.214.342 5.790.767 2.003.098 574.108 780.551 1.161.698 722.941 1.698.078 389.094 3.867.576 1.027.693 745.307 17.753.480 59.324.207 1.152.048 8.302.506 682.611 2.420.793 41.509.325 26.247.527 1.074.691 2.080.558 9.417.957 569.431 135.850 397.144 1.261.573 11.984.979 570.564 6.653.020 1.486.921 16.821
0,000512024 0,026959383 0,163624892 0,014028712 0,045136583 0,120783894 0,04985965 0,107757782 0,032966729 0,086580828 0,21428241 0,065587334 0,056771818 0,28635314 0,128559077 0,080564853 0,393564331 0,089663049 0,037536752 0,145998439 0,098019204 0,378904115 0,138559828 0,096750968 0,188480262 0,189325836 0,039072506 0,376490643 0,119195639 0,403767499 0,064562433 0,001399966 0,114156704 0,013138339 92
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No 69 70 71 72 73
Perusahaan ROTI TSPC SRSN AKPI INDS
laba bersih 149.150 635.176 16.956 31.116 134.068
2012 total asset 1.204.945 4.632.985 402.109 1.714.834 1.664.779
0,123781583 0,137098652 0,042167671 0,018145197 0,080532011
93
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No
Perusahaan laba bersih 1 INTP 5.012.294 2 SMCB 952.305 3 SMGR 5.354.299 4 AMFG 338.358 5 ARNA 237.698 6 TOTO 236.558 7 ALMI 26.119 8 BTON 25.883 9 CTBN 469.494 10 GDTS 91.886 11 INAI 5.020 12 JPRS 15.045 13 LION 64.761 14 LMSH 14.383 15 PICO 15.439 16 BUDI 42.886 17 EKAD 39.451 18 ETWA 7.911 19 UNIC 126.479 20 IGAR 35.030 21 IPOL 110.932 22 TRST 32.965 23 YPAS 6.221 24 CPIN 2.528.690 25 JPFA 662 26 MAIN 241.633 27 SIPD 8.377 28 TKIM 33.678 29 ASII 22.297.000 30 AUTO 1.058.015 31 BRAM 67.551 32 GDYR 56.483 33 GJTL 120.330 34 IMAS 621.140 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 total asset 26.607.241 14.894.990 30.792.884 3.539.393 1.135.245 1.746.178 2.752.078 176.136 3.363.836 1.191.497 765.881 376.541 498.568 141.698 621.400 1.288.796 114.560 739.563 3.303.941 314.747 3.382.545 3.260.919 613.878 15.722.197 14.918 2.214.399 3.155.680 31.752.345 213.994.000 12.617.678 2.913.512 1.353.564 15.350.754 22.315.022
0,188380825 0,063934585 0,17388105 0,095597748 0,209380354 0,135471871 0,009490647 0,146948949 0,139571014 0,077118113 0,006554543 0,039955808 0,129894016 0,101504608 0,02484551 0,033276019 0,344369763 0,010696857 0,038281253 0,111295739 0,032795425 0,010109113 0,010133935 0,160835664 0,044375922 0,109118998 0,002654578 0,001060646 0,10419451 0,083851799 0,02318542 0,041729094 0,007838703 0,027835061 94
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) No
Perusahaan laba bersih 35 MASA 44.758 36 PRAS 12.944 37 SMSM 338.222.792 38 ADMG 24.341 39 PBRX 128.214 40 BATA 44.373 41 IKBI 20.861 42 KBLI 73.530 43 KBLM 7.678 44 VOKS 39.093 45 ADES 55.656 46 AISA 346.728 47 CEKA 65.068 48 DLTA 270.498 49 ICBP 2.235.040 50 INDF 3.416.635 51 MLBI 1.192.419 52 MYOR 1.013.558.238 53 PSDN 21.322 54 ULTJ 325.127 55 GGRM 4.383.932 56 HMSP 10.818 57 DVLA 125.796 58 KAEF 215.642 59 KLBF 1.970.452 60 MERK 175.445 61 PYFA 6.195 62 SQBB 135.249 63 TCID 160.148 64 UNVR 5.352.625 65 KDSI 36.002 66 INDR 19.929 67 SCCO 104.962 68 DNET 192.889 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 total asset 7.667.685 6.834.811 1.701.103.245 6.834.811 2.869.248 680.685 914.454 1.337.022 654.296 1.955.830 441.064 5.020.824 1.069.627 867.041 21.267.470 78.092.789 1.782.148 1.737.505.708 681.832 2.811.621 50.770.251 27.405 1.190.054 2.471.940 11.315.061 696.946 175.118 421.188 1.465.952 7.485.249 850.233 8.957.939 1.762.032 7.192.369
0,005837225 0,001893834 0,198825552 0,003561327 0,044685576 0,065188744 0,02281252 0,054995355 0,01173475 0,019987934 0,126185769 0,069057987 0,060832421 0,311978326 0,105091955 0,043750967 0,669090895 0,583340954 0,031271633 0,115636851 0,086348441 0,394745484 0,105706128 0,087235936 0,174144178 0,251733994 0,035376146 0,321113137 0,10924505 0,715089772 0,042343687 0,00222473 0,059568725 0,026818563 95
Rasio Tingkat Profitabilitas (X2) (Lanjutan) NO 69 70 71 72 73
Perusahaan laba bersih ROTI 158.015 TSPC 638.535 SRSN 15.994 AKPI 34.620 INDS 147.608
2013 total asset 1.822.689 5.407.958 125.993 2.084.567 2.196.518
0,086693342 0,118073217 0,12694356 0,016607766 0,067200906
96
Lampiran 4 Rasio Tingkat Likuiditas (X3) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Perusahaan INTP SMCB SMGR AMFG ARNA TOTO ALMI BTON CTBN GDTS INAI JPRS LION LMSH PICO BUDI EKAD ETWA UNIC IGAR IPOL TRST YPAS CPIN JPFA MAIN SIPD TKIM ASII AUTO BRAM GDYR GJTL IMAS
A. lancar 7.484.807 2.253.237 734.360 1.283.712 298.437 716.491 845.452 53.402 1.652.772 709.598 290.103 285.524 271.268 52.938 354.570 835.607 122.498 256.196 1.246.453 265.702 844.889 721.342 94.078 4.274.636 4.435.214 507.412 1.089.806 8.239.102 3.756.368 2.199.725 725.930 522.404 604.505 4.509.196
2010 K. Lancar 1.347.706 1.355.830 2.517.519 325.854 307.161 341.608 974.085 14.845 1.196.813 419.816 207.386 103.141 28.733 21.656 345.396 811.791 69.499 223.776 666.919 46.731 703.033 583.992 64.127 1.461.341 1.686.714 356.573 568.551 3.756.368 37.124.000 1.251.731 180.688 604.505 2.549.406 4.216.611
5,553738723 1,661887552 0,291699884 3,939531201 0,971597957 2,097406969 0,867944789 3,59730549 1,380977646 1,690259542 1,398855275 2,768288072 9,440991195 2,444495752 1,026560817 1,0293376 1,762586512 1,14487702 1,868972094 5,685776037 1,201777157 1,235191578 1,467057558 2,92514615 2,629499726 1,423024177 1,916813092 2,193369233 0,101184355 1,757346427 4,017588329 0,864184746 0,237116018 1,069388663
Bersambung ke halaman berikutnya 97
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 35 MASA 665.438 36 PRAS 211.446 37 SMSM 661.698 38 ADMG 1.549.778 39 PBRX 672.136 40 BATA 29.550 41 IKBI 467.307 42 KBLI 532.964 43 KBLM 165.483 44 VOKS 891.950 45 ADES 131.881 46 AISA 666.010 47 CEKA 643.966 48 DLTA 565.954 49 ICBP 7.017.835 50 INDF 20.077.994 51 MLBI 597.241 52 MYOR 2.684.854 53 PSDN 268.738 54 ULTJ 955.442 55 GGRM 22.908.293 56 HMSP 15.768.558 57 DVLA 650.141 58 KAEF 1.139.549 59 KLBF 5.037.270 60 MERK 398.187 61 PYFA 47.074 62 SQBB 250.157 63 TCID 610.789 64 UNVR 4.446.219 65 KDSI 354.581 66 INDR 2.210.983 67 SCCO 909.761 68 DNET 1.609 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 K. Lancar 992.648 156.342 304.354 1.362.587 547.888 141.748 93.332 202.314 162.567 719.232 87.255 518.295 385.079 89.397 2.701.200 9.859.118 632.026 1.040.334 194.444 477.558 8.481.933 9.778.942 174.922 469.823 1.146.489 52.579 15.645 45.878 57.166 6.474.594 279.997 2.031.947 719.377 560
0,670366535 1,352458073 2,174106468 1,137379118 1,226776275 0,20846855 5,006932242 2,634340678 1,01793722 1,240142263 1,51144347 1,285001785 1,672295815 6,330794098 2,598043462 2,036489877 0,944962707 2,580761563 1,382084302 2,00068264 2,700833996 1,612501434 3,716748036 2,425485768 4,393648783 7,573118545 3,008884628 5,452657047 10,68448029 0,686717808 1,266374283 1,088110566 1,264651219 2,873214286 98
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 69 ROTI 212.987 70 TSPC 2.642.066 71 SRSN 259.288 72 AKPI 501.822 73 INDS 530.487 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 K. Lancar 92.639 784.353 81.670 280.154 412.296
2,299107287 3,368465474 3,174825517 1,791236249 1,286665405
99
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO
Perusahaan A. lancar 1 INTP 10.314.573 2 SMCB 2.468.172 3 SMGR 7.646.145 4 AMFG 1.473.425 5 ARNA 261.066 6 TOTO 837.114 7 ALMI 1.226.633 8 BTON 77.479 9 CTBN 1.593.221 10 GDTS 666.847 11 INAI 383.677 12 JPRS 305.037 13 LION 327.815 14 LMSH 74.304 15 PICO 371.050 16 BUDI 907.001 17 EKAD 155.734 18 ETWA 234.485 19 UNIC 1.585.721 20 IGAR 3.228.889 21 IPOL 835.540 22 TRST 820.792 23 YPAS 104.594 24 CPIN 5.250.245 25 JPFA 4.932.300 26 MAIN 720.454 27 SIPD 1.229.329 28 TKIM 10.437.168 29 ASII 65.978.000 30 AUTO 2.564.455 31 BRAM 845.267 32 GDYR 593.308 33 GJTL 5.073.477 34 IMAS 7.405.639 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 K. Lancar 1.476.597 1.683.799 2.889.137 333.132 257.011 444.637 1.010.835 24.694 728.977 220.681 322.571 90.142 46.153 31.552 319.184 725.374 81.809 232.930 993.286 55.928 971.888 588.895 70.566 1.575.552 3.099.991 515.044 882.650 5.425.294 48.371.000 1.892.818 303.092 695.224 2.900.317 5.414.351
6,985367707 1,465835293 2,646515205 4,42294646 1,015777535 1,882690824 1,213484891 3,137563781 2,185557295 3,021768979 1,189434264 3,383960862 7,102788551 2,354969574 1,162495614 1,250390833 1,903629185 1,006675825 1,596439495 57,73296023 0,859708115 1,393783272 1,482215231 3,33232099 1,591069135 1,398820295 1,392770634 1,923797678 1,36399909 1,354834432 2,788813298 0,853405521 1,749283613 1,367779629 100
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 35 MASA 1.261.845 36 PRAS 246.602 37 SMSM 904.455.534 38 ADMG 2.077.786 39 PBRX 1.125.989 40 BATA 316.644 41 IKBI 488.709 42 KBLI 521.123 43 KBLM 673.270 44 VOKS 359.534 45 ADES 1.357.377 46 AISA 128.835 47 CEKA 619.191 48 DLTA 577.645 49 ICBP 8.580.311 50 INDF 24.501.734 51 MLBI 656.039 52 MYOR 4.095.299 53 PSDN 279.794 54 ULTJ 903.369 55 GGRM 30.381.754 56 HMSP 14.851.460 57 DVLA 696.925 58 KAEF 1.263.030 59 KLBF 5.956.123 60 MERK 491.726 61 PYFA 61.889 62 SQBB 277.856 63 TCID 671.882 64 UNVR 4.446.219 65 KDSI 382.030 66 INDR 280.267.725 67 SCCO 2.451.090 68 DNET 2.282 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 K. Lancar 2.619.116 216.728 358.871.784 1.554.531 782.020 148.823 93.755 467.758 307.777 385.750 1.054.553 75.394 367.060 96.129 2.988.540 12.831.304 659.873 1.845.792 180.507 611.785 13.534.319 8.489.897 144.280 459.694 1.630.589 65.431 24.367 47.902 57.216 6.474.594 281.285 253.688.047 923.585 2.292
0,481782785 1,13784098 2,520274857 1,336599913 1,439846807 2,127655 5,212617994 1,114086771 2,187525384 0,932038885 1,287158635 1,708822983 1,686893151 6,009060741 2,871071158 1,909527979 0,994189791 2,218721828 1,550045151 1,476611882 2,244793698 1,749309797 4,830364569 2,747545106 3,652743273 7,515183934 2,539869496 5,800509373 11,74290408 0,686717808 1,358159873 1,10477308 2,653886756 0,995636998 101
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 69 ROTI 190.231 70 TSPC 3.121.980 71 SRSN 259.288 72 AKPI 673.911 73 INDS 793.907 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 K. Lancar 148.209 1.012.653 81.670 483.167 330.239
1,283532039 3,082971166 3,174825517 1,394778617 2,404037682
102
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO
Perusahaan A. lancar 1 INTP 14.579.400 2 SMCB 2.186.797 3 SMGR 8.231.297 4 AMFG 1.658.468 5 ARNA 323.837 6 TOTO 966.806 7 ALMI 1.196.172 8 BTON 98.050 9 CTBN 1.905.911 10 GDTS 825.949 11 INAI 428.198 12 JPRS 264.396 13 LION 394.803 14 LMSH 101.833 15 PICO 420.816 16 BUDI 1.026.460 17 EKAD 180.371 18 ETWA 295.904 19 UNIC 1.514.799 20 IGAR 265.070 21 IPOL 819.610 22 TRST 838.465 23 YPAS 169.843 24 CPIN 7.180.890 25 JPFA 6.429.500 26 MAIN 894.204 27 SIPD 1.660.346 28 TKIM 12.208.868 29 ASII 75.799.000 30 AUTO 3.205.631 31 BRAM 835.067 32 GDYR 601.069 33 GJTL 5.194.057 34 IMAS 9.850.095 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 K. Lancar 2.418.762 1.556.875 4.825.205 426.669 277.678 448.768 925.799 29.749 1.065.221 356.946 214.821 39.437 42.249 25.036 338.979 907.065 74.814 383.479 907.230 60.747 936.446 643.330 126.422 2.167.652 3.523.891 852.741 1.435.663 5.071.364 54.178.000 2.751.766 392.497 671.723 3.020.030 7.963.487
6,02762901 1,404606664 1,705895812 3,887013118 1,166232111 2,154355926 1,292042873 3,295909106 1,78921651 2,31393264 1,993278125 6,704262495 9,34467088 4,067462853 1,241422035 1,131627833 2,410925763 0,771630259 1,669696769 4,363507663 0,875234664 1,303320224 1,34346079 3,312750386 1,824545651 1,048623204 1,156501212 2,407413075 1,399073425 1,164935899 2,127575497 0,894816762 1,719869339 1,236907274 103
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 35 MASA 1.652.882 36 PRAS 197.199 37 SMSM 986.324.235 38 ADMG 2.457.648 39 PBRX 1.484.303 40 BATA 357.374 41 IKBI 622.212 42 KBLI 751.100 43 KBLM 430.524 44 VOKS 1.430.617 45 ADES 191.489 46 AISA 1.544.940 47 CEKA 560.260 48 DLTA 631.333 49 ICBP 9.888.440 50 INDF 26.202.972 51 MLBI 462.471 52 MYOR 5.313.600 53 PSDN 380.248 54 ULTJ 1.196.427 55 GGRM 29.954.021 56 HMSP 21.128.313 57 DVLA 826.343 58 KAEF 1.506.614 59 KLBF 6.441.711 60 MERK 463.883 61 PYFA 68.588 62 SQBB 307.406 63 TCID 768.615 64 UNVR 5.035.962 65 KDSI 369.492 66 INDR 284.398.922 67 SCCO 1.197.203 68 DNET 2.883 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 K. Lancar 1.186.301 177.152 480.851.511 1.141.088 1.128.931 168.268 176.650 244.597 441.527 1.072.478 98.624 1.216.997 545.467 119.920 3.579.487 13.080.544 796.679 1.924.434 236.668 592.823 13.802.317 11.897.977 191.718 533.306 1.891.618 119.828 28.420 63.322 99.477 7.535.896 232.231 253.473.592 818.847 3.342
1,393307432 1,113162708 2,05120336 2,153776045 1,314786289 2,123838163 3,522287008 3,070765381 0,975079667 1,333935987 1,941606506 1,269469029 1,027119881 5,264618079 2,762529938 2,003202008 0,580498545 2,76112353 1,606672638 2,018185867 2,170216856 1,775790372 4,310200399 2,825046034 3,40539739 3,871240445 2,413370866 4,854647674 7,726559908 0,668263203 1,591053735 1,122006122 1,462059457 0,862657092 104
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 69 ROTI 219.818 70 TSPC 3.393.778 71 SRSN 306.887 72 AKPI 792.098 73 INDS 867.620 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 K. Lancar 195.456 1.097.135 111.511 563.999 371.744
1,124641863 3,093309392 2,75207827 1,404431568 2,333917965
105
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO
Perusahaan A. lancar 1 INTP 16.846.248 2 SMCB 2.085.055 3 SMGR 9.972.110 4 AMFG 1.980.116 5 ARNA 405.106 6 TOTO 1.089.799 7 ALMI 1.934.929 8 BTON 126.890 9 CTBN 2.431.045 10 GDTS 865.832 11 INAI 543.234 12 JPRS 236 13 LION 428.821 14 LMSH 115.485 15 PICO 458.864 16 BUDI 1.094.079 17 EKAD 229.041 18 ETWA 552.149 19 UNIC 2.330.491 20 IGAR 262.716 21 IPOL 118.172 22 TRST 1.194.457 23 YPAS 414.043 24 CPIN 8.824.900 25 JPFA 9.005 26 MAIN 996.981 27 SIPD 1.403.403 28 TKIM 14.602.422 29 ASII 88.352.000 30 AUTO 5.029.517 31 BRAM 1.052.593 32 GDYR 608.267 33 GJTL 6.843.853 34 IMAS 11.634.955 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 K. Lancar 2.740.089 3.262.054 5.297.631 473.960 311.781 496.495 1.826.964 34.948 1.360.425 289.689 439.441 953 63.729 27.519 349.346 1.016.562 98.355 525.234 1.329.113 77.517 803.645 1.045.073 351.973 2.327.048 4.362 986.471 1.224.772 6.277.335 71.139.000 2.661.312 11.157.115 648.186 2.964.235 10.717.554
6,148065993 0,639184698 1,882371573 4,177812474 1,299328695 2,194984844 1,059095308 3,630822937 1,786974659 2,988832852 1,236193255 0,247535152 6,728820474 4,196555107 1,313494358 1,07625408 2,328717401 1,051243827 1,753418257 3,389140447 0,147045026 1,142941211 1,176348754 3,792315414 2,064419991 1,01065414 1,14584837 2,326213592 1,241962918 1,889863721 0,094342758 0,938414282 2,308809187 1,085597983 106
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO Perusahaan A. lancar 35 MASA 1.993.681 36 PRAS 331.855 37 SMSM 1.097.152.037 38 ADMG 2.959.708 39 PBRX 2.081.619 40 BATA 435.578 41 IKBI 634.918 42 KBLI 917.081 43 KBLM 352.671 44 VOKS 1.507.266 45 ADES 196.755 46 AISA 2.445.504 47 CEKA 847.045 48 DLTA 748.111 49 ICBP 11.321.715 50 INDF 32.464.497 51 MLBI 706.252 52 MYOR 6.430.065 53 PSDN 381.085 54 ULTJ 1.565.511 55 GGRM 34.604.461 56 HMSP 21.428 57 DVLA 913.983 58 KAEF 1.810.615 59 KLBF 7.497.319 60 MERK 588.238 61 PYFA 74.974 62 SQBB 329.044 63 TCID 726.505 64 UNVR 5.862.939 65 KDSI 490.442 66 INDR 319.487.983 67 SCCO 1.454.622 68 DNET 275.447 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 K. Lancar 1.272.507 321.945 523.047.319 1.123.045 623.635 257.337 134.323 359.617 368.703 1.328.174 108.730 1.397.224 518.961 158.990 4.696.583 19.471.309 722.542 2.676.892 227.421 635.795 20.094.580 12.124 215.473 746.123 2.640.590 147.818 48.786 66.233 203.321 8.419.442 339.511 285.974.050 1.043.362 1.763
1,5667348 1,030781655 2,097615258 2,63543135 3,337880331 1,692636504 4,726800325 2,550160309 0,956517848 1,134840766 1,809574175 1,750259085 1,632193941 4,705396566 2,41062811 1,667299153 0,977454598 2,402063662 1,675680786 2,462288945 1,722079337 1,767403497 4,241751867 2,426697743 2,839259029 3,97947476 1,536793342 4,967976688 3,573192144 0,696357193 1,444554079 1,117192217 1,394168084 156,2376631 107
Rasio Tingkat Likuiditas (X3) (Lanjutan) NO 69 70 71 72 73
Perusahaan ROTI TSPC SRSN AKPI INDS
A. lancar 363.881 3.991.116 294.789 943.606 1.086.591
2013 K. Lancar 320.197 1.347.466 89.840 694.269 281.799
1,136428511 2,961941897 3,281266696 1,359136012 3,855907934
108
Lampiran 5 Rasio Tingkat Leverage (X4) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Perusahaan INTP SMCB SMGR AMFG ARNA TOTO ALMI BTON CTBN GDTS INAI JPRS LION LMSH PICO BUDI EKAD ETWA UNIC IGAR IPOL TRST YPAS CPIN JPFA MAIN SIPD TKIM ASII AUTO BRAM GDYR GJTL IMAS
total debt 2.245.548 3.611.246 3.423.246 529.732 458.094 460.601 998.356 16.630 915.357 428.856 309.302 111.147 43.971 31.415 394.769 1.165.623 79.271 230.386 1.035.627 54.229 1.123.770 791.576 69.360 2.658.734 3.492.895 710.475 822.732 14.852.997 54.168.000 1.482.705 283.851 731.359 6.844.970 6.377.071
2010 tot. Equi 13.077.390 6.822.608 12.006.439 1.842.925 408.714 630.982 505.798 73.194 1.317.393 645.713 79.706 300.134 259.929 46.785 175.591 762.710 106.522 302.183 1.211.612 240.128 1.061.674 1.237.982 131.496 6.189.470 3.074.281 258.046 1.232.823 6.063.535 49.310.000 3.860.827 1.072.556 414.998 3.526.597 1.277.322
0,171712245 0,529305802 0,285117511 0,287440889 1,12081798 0,729974865 1,973823542 0,227204416 0,694824551 0,664158845 3,88053597 0,370324588 0,169165426 0,6714759 2,248230262 1,528265002 0,744174912 0,762405562 0,854751356 0,225833722 1,058488764 0,639408327 0,527468516 0,42955762 1,136166473 2,753288173 0,667356141 2,449560694 1,09851957 0,384038187 0,264649119 1,762319336 1,940956112 4,992532032
Bersambung ke halaman berikutnya 109
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 35 MASA 1.409.277 36 PRAS 317.889 37 SMSM 499.425 38 ADMG 2.516.788 39 PBRX 719.716 40 BATA 152.744 41 IKBI 108.391 42 KBLI 303.891 43 KBLM 175.594 44 VOKS 740.456 45 ADES 224.615 46 AISA 1.346.881 47 CEKA 541.717 48 DLTA 115.225 49 ICBP 4.513.084 50 INDF 22.423.117 51 MLBI 665.714 52 MYOR 2.359.028 53 PSDN 221.680 54 ULTJ 705.472 55 GGRM 9.421.403 56 HMSP 10.309.671 57 DVLA 213.508 58 KAEF 543.257 59 KLBF 1.758.619 60 MERK 71.752 61 PYFA 23.362 62 SQBB 50.972 63 TCID 98.758 64 UNVR 4.652.409 65 KDSI 302.184 66 INDR 2.487.750 67 SCCO 729.085 68 DNET 2.189 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 tot. Equi 1.629.135 136.709 519.375 1.249.299 167.132 331.509 492.429 290.673 227.151 385.520 99.878 590.069 308.753 577.668 10.709.773 16.784.671 471.221 1.991.295 138.348 1.297.953 21.197.162 10.214.464 640.602 1.114.029 6.515.935 363.017 77.225 269.051 948.480 4.045.419 255.540 2.561.815 423.502 14.450
0,865046175 2,325296798 0,961588448 2,014560165 4,306272886 0,460753705 0,220114981 1,04547378 0,773027634 1,920668188 2,24889365 2,282582206 1,75453194 0,199465783 0,421398661 1,3359283 1,412742641 1,184670277 1,602336138 0,543526615 0,444465302 1,009320802 0,333292747 0,487650681 0,269895111 0,197654655 0,302518614 0,189451071 0,104122385 1,15004379 1,182531111 0,971088857 1,721562118 0,151487889 110
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 69 ROTI 112.813 70 TSPC 944.863 71 SRSN 135.752 72 AKPI 608.947 73 INDS 543.189 Bersambung ke halaman berikutnya
2010 tot. equi 455.452 2.604.104 228.252 688.951 227.300
0,247694598 0,362836123 0,594746158 0,883875631 2,389744831
111
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO
Perusahaan total debt 1 INTP 2.417.380 2 SMCB 3.423.241 3 SMGR 5.046.506 4 AMFG 545.395 5 ARNA 348.334 6 TOTO 579.029 7 ALMI 1.274.907 8 BTON 26.591 9 CTBN 915.357 10 GDTS 232.090 11 INAI 438.220 12 JPRS 100.029 13 LION 63.755 14 LMSH 40.816 15 PICO 373.926 16 BUDI 1.312.254 17 EKAD 89.947 18 ETWA 244.754 19 UNIC 1.248.753 20 IGAR 64.994 21 IPOL 1.470.818 22 TRST 1.363.669 23 YPAS 75.392 24 CPIN 2.658.734 25 JPFA 4.481 26 MAIN 905.977 27 SIPD 1.370.531 28 TKIM 1.826 29 ASII 77.683.000 30 AUTO 2.241.333 31 BRAM 458.394 32 GDYR 758.327 33 GJTL 7.123.318 34 IMAS 7.829.760 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 tot. Equi 15.733.951 7.527.260 14.615.097 2.145.200 483.173 760.541 516.616 92.125 1.317.393 745.373 106.063 337.819 302.060 57.203 187.914 811.031 147.646 375.955 1.296.152 290.586 1.148.918 1.326.421 148.117 6.189.470 3.318 421.825 1.271.072 742 75.838.000 4.722.894 1.201.725 427.788 4.486.238 5.084.181
0,153641002 0,454779163 0,345294048 0,254239698 0,720930184 0,76133831 2,467803939 0,288640434 0,694824551 0,311374305 4,131695313 0,296102351 0,211067338 0,713529011 1,989878349 1,618007203 0,609207158 0,651019404 0,963430986 0,223665283 1,280176653 1,028081582 0,509003018 0,42955762 1,350512357 2,147755586 1,078248124 2,460916442 1,024328173 0,474567712 0,38144667 1,772670108 1,587815448 1,54002385 112
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 35 MASA 2.969.322 36 PRAS 342.115 37 SMSM 566.978.242 38 ADMG 2.674.991 39 PBRX 830.702 40 BATA 162.169 41 IKBI 109.991 42 KBLI 363.597 43 KBLM 398.591 44 VOKS 1.076.394 45 ADES 190.302 46 AISA 1.757.492 47 CEKA 418.302 48 DLTA 123.231 49 ICBP 4.513.084 50 INDF 21.975.708 51 MLBI 690.545 52 MYOR 4.175.176 53 PSDN 215.077 54 ULTJ 828.546 55 GGRM 14.537.777 56 HMSP 9.174.554 57 DVLA 195.027 58 KAEF 541.737 59 KLBF 1.758.619 60 MERK 90.207 61 PYFA 35.636 62 SQBB 59.256 63 TCID 110.452 64 UNVR 6.801.375 65 KDSI 308.398 66 INDR 3.425.990 67 SCCO 936.368 68 DNET 4.278 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 tot. Equi 1.767.027 139.797 878.296.512 2.572.213 684.336 354.480 502.222 719.927 244.364 496.646 125.746 1.832.817 405.059 572.935 10.709.773 31.610.225 530.268 2.424.669 206.289 1.351.971 24.550.928 10.201.789 727.917 1.252.506 6.515.935 494.182 82.397 302.500 1.020.413 3.680.937 279.169 2.681.222 519.252 12.841
1,680405563 2,447227051 0,645543087 1,039957033 1,213880316 0,457484202 0,219008725 0,505047039 1,631136338 2,167326426 1,513384124 0,958902062 1,032694003 0,215087226 0,421398661 0,695208845 1,302256595 1,7219571 1,042600429 0,612843027 0,592147759 0,899308347 0,267924777 0,432522479 0,269895111 0,182538012 0,432491474 0,195887603 0,108242447 1,84772926 1,10470002 1,277771852 1,803301672 0,333151624 113
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 69 ROTI 212.696 70 TSPC 1.204.439 71 SRSN 108.942 72 AKPI 792.044 73 INDS 507.466 Bersambung ke halaman berikutnya
2011 tot. equi 546.441 3.045.936 252.240 764.557 632.249
0,389238728 0,39542492 0,431898192 1,035951538 0,802636303
114
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO
Perusahaan total debt 1 INTP 3.336.422 2 SMCB 3.750.461 3 SMGR 8.414.229 4 AMFG 658.332 5 ARNA 332.552 6 TOTO 624.499 7 ALMI 1.293.685 8 BTON 31.922 9 CTBN 1.216.777 10 GDTS 371.047 11 INAI 483.006 12 JPRS 51.098 13 LION 61.668 14 LMSH 31.023 15 PICO 395.503 16 BUDI 1.445.537 17 EKAD 81.916 18 ETWA 523.208 19 UNIC 1.049.539 20 IGAR 70.314 21 IPOL 1.371.276 22 TRST 835.137 23 YPAS 184.849 24 CPIN 4.172.163 25 JPFA 6.198 26 MAIN 1.118.011 27 SIPD 2.021.381 28 TKIM 1.907 29 ASII 92.460.000 30 AUTO 3.396.543 31 BRAM 583.198 32 GDYR 688.359 33 GJTL 7.391.409 34 IMAS 11.869.219 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 tot. equi 19.418.738 8.418.056 18.164.855 2.457.089 604.808 898.165 587.883 113.179 1.379.023 792.924 129.219 347.509 371.829 97.525 199.113 854.135 191.978 437.749 1.351.239 242.029 1.363.669 1.352.992 164.590 8.176.464 4.349 681.871 1.276.743 774 89.814.000 5.485.099 1.640.256 509.902 5.478.384 5.708.445
0,171814564 0,445525784 0,463214763 0,267931687 0,549847224 0,695305428 2,200582429 0,28204879 0,88234714 0,467947748 3,737886843 0,147040796 0,165850431 0,31810305 1,986324348 1,692398743 0,426694725 1,195223747 0,776723437 0,290518905 1,005578333 0,617251987 1,123087672 0,510264951 1,425155208 1,639622451 1,583232491 2,463824289 1,029460886 0,619230938 0,355553036 1,349982938 1,349195128 2,079238567 115
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 35 MASA 2.441.703 36 PRAS 297.056 37 SMSM 646.095.282 38 ADMG 2.696.078 39 PBRX 1.178.597 40 BATA 186.620 41 IKBI 198.835 42 KBLI 316.557 43 KBLM 458.195 44 VOKS 1.095.012 45 ADES 179.972 46 AISA 1.834.123 47 CEKA 564.290 48 DLTA 147.095 49 ICBP 5.766.682 50 INDF 25.181.533 51 MLBI 836.312 52 MYOR 2.447.213 53 PSDN 273.034 54 ULTJ 744.274 55 GGRM 14.903.612 56 HMSP 12.939.107 57 DVLA 233.145 58 KAEF 643.493 59 KLBF 2.046.314 60 MERK 152.689 61 PYFA 48.144 62 SQBB 71.785 63 TCID 164.751 64 UNVR 8.016.614 65 KDSI 254.558 66 INDR 3.787.367 67 SCCO 832.877 68 DNET 4.120 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 tot. Equi 3.597.075 280.294 910.119.059 3.094.689 824.500 387.488 581.716 845.414 264.746 603.066 209.122 2.033.453 463.403 598.212 11.986.798 34.142.674 635.062 3.067.850 409.577 1.676.519 26.605.713 13.308.420 841.546 1.437.066 7.371.644 416.742 87.705 325.359 1.096.822 3.968.365 316.006 2.865.653 654.045 12.701
0,67880236 1,059801494 0,709901936 0,871195135 1,429468769 0,481614915 0,341807686 0,374440215 1,730696592 1,815741561 0,860607684 0,901974621 1,217708992 0,245891089 0,481086108 0,737538395 1,316898193 0,797696432 0,666624347 0,443940093 0,560165856 0,972249674 0,277043679 0,447782496 0,277592624 0,366387357 0,548931076 0,220633208 0,1502076 2,020130205 0,805547996 1,321641874 1,273424611 0,324383907 116
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 69 ROTI 538.337 70 TSPC 1.279.829 71 SRSN 132.905 72 AKPI 871.568 73 INDS 528.206 Bersambung ke halaman berikutnya
2012 tot. equi 666.608 3.353.156 269.204 843.267 1.136.573
0,807576567 0,381678932 0,49369623 1,033561138 0,464735657
117
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO
Perusahaan total debt 1 INTP 3.629.554 2 SMCB 6.122.043 3 SMGR 8.988.908 4 AMFG 778.666 5 ARNA 366.755 6 TOTO 710.527 7 ALMI 2.094.737 8 BTON 37.319 9 CTBN 1.512.256 10 GDTS 307.084 11 INAI 639.564 12 JPRS 14.019 13 LION 82.784 14 LMSH 31.230 15 PICO 406.365 16 BUDI 1.497.754 17 EKAD 105.894 18 ETWA 846.051 19 UNIC 1.519.505 20 IGAR 89.004 21 IPOL 265.054 22 TRST 1.551.242 23 YPAS 443.067.408 24 CPIN 5.771.297 25 JPFA 9.672 26 MAIN 1.351.916 27 SIPD 22.793 28 TKIM 1.806 29 ASII 107.806.000 30 AUTO 3.058.924 31 BRAM 928.399 32 GDYR 668.225,00 33 GJTL 9.626.411 34 IMAS 15.665.152 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 tot. Equi 22.977.687 8.772.947 21.803.976 2.760.727 768.490 1.035.650 657.342 138.817 1.851.581 884.413 126.318 362.522 415.784 110.468 215.035 885.121 237.708 445.660 1.784.436 225.743 1.844.646 1.709.677 170.811.389 9.950.900 4.752 862.483 15.662 798 106.188.000 9.558.754 1.985.112 685.326,00 5.724.782 6.659.870
0,157959937 0,697831983 0,412260039 0,282051068 0,477241083 0,686068653 3,186677559 0,268835949 0,816737696 0,347217872 5,063126395 0,038670757 0,199103381 0,282706304 1,889762132 1,692146046 0,445479328 1,898422564 0,851532361 0,394271362 0,143688274 0,907330449 2,593898513 0,579977389 2,035353535 1,567469736 1,455305836 2,263157895 1,015237127 0,320012838 0,467680917 0,975046912 1,681533201 2,352170838 118
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO Perusahaan total debt 35 MASA 3.093.409 36 PRAS 389 37 SMSM 694.304.234 38 ADMG 2.941.425 39 PBRX 1.653.814 40 BATA 283.831 41 IKBI 169.016 42 KBLI 450.372 43 KBLM 384.632 44 VOKS 1.354.581 45 ADES 176.286 46 AISA 2.664.051 47 CEKA 541.352.365 48 DLTA 190.483 49 ICBP 8.001.739 50 INDF 39.719.660 51 MLBI 794.615 52 MYOR 2.012.440 53 PSDN 264.232 54 ULTJ 796.476 55 GGRM 21.353.980 56 HMSP 13.250 57 DVLA 275.351 58 KAEF 847.585 59 KLBF 2.815.103 60 MERK 184.728 61 PYFA 81.217 62 SQBB 74.136 63 TCID 282.962 64 UNVR 9.093.518 65 KDSI 498.225 66 INDR 5.326.593 67 SCCO 1.054.421 68 DNET 2.604 Bersambung ke halaman berikutnya
2013 tot. Equi 4.574.275 406,448 1.006.799.010 3.893.373 1.215.433 396.853 745.438 886.650 269.664 601.249 264.778 2.356.773 528.274.933 676.558 13.265.731 38.373.129 987.533 3.893.900 417.599 2.015.145 29.416.271 14.155 914.702 1.624.355 8.499.958 512.219 93.901 347.052 1.182.991 4.254.670 352.008 3.632.322 707.611 7.189.765
0,67626214 0,957519781 0,689615531 0,755495299 1,360678869 0,71520437 0,226733813 0,507947894 1,426337961 2,252945119 0,665787943 1,130380822 1,024754974 0,281547184 0,603188697 1,035090467 0,804646528 0,516818614 0,632740979 0,395245007 0,725924098 0,936064995 0,301028094 0,521797883 0,331190225 0,360642616 0,864921566 0,213616403 0,239192014 2,137302776 1,415379764 1,466442953 1,490113919 0,000362182 119
Rasio Tingkat Leverage (X4) (Lanjutan) NO 69 70 71 72 73
Perusahaan ROTI TSPC SRSN AKPI INDS
total debt 1.035.351 1.545.006 106.407 1.055.230 443.653
2013 tot. Equi 787.338 3.862.952 314.376 1.029.336 1.752.866
1,315001943 0,39995475 0,338470494 1,025156023 0,253101492
120
Lampiran 6 Internet Financial Reporting (Y) 2010 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 0 5 ARNA 1 6 TOTO 0 7 ALMI 1 8 BTON 1 9 CTBN 1 10 GDTS 1 11 INAI 0 12 JPRS 1 13 LION 0 14 LMSH 1 15 PICO 1 16 BUDI 0 17 EKAD 1 18 ETWA 1 19 UNIC 1 20 IGAR 1 21 IPOL 1 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 1 26 MAIN 1 27 SIPD 1 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2010 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 0 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 0 ADMG 0 PBRX 1 BATA 0 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 1 VOKS 1 ADES 1 AISA 1 CEKA 0 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 0 ULTJ 1 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 1
121
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2010 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 1 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 0 66 INDR 1 67 SCCO 1 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 1 71 SRSN 1 72 AKPI 0 73 INDS 0 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
122
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2011 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 0 7 ALMI 1 8 BTON 1 9 CTBN 1 10 GDTS 1 11 INAI 0 12 JPRS 1 13 LION 0 14 LMSH 1 15 PICO 1 16 BUDI 0 17 EKAD 1 18 ETWA 1 19 UNIC 1 20 IGAR 1 21 IPOL 1 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 1 26 MAIN 1 27 SIPD 1 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2011 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 0 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 0 ADMG 0 PBRX 1 BATA 0 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 1 VOKS 1 ADES 1 AISA 1 CEKA 0 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 0 ULTJ 1 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 1
123
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2011 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 1 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 1 66 INDR 1 67 SCCO 1 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 1 71 SRSN 0 72 AKPI 0 73 INDS 1 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
124
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2012 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 0 7 ALMI 1 8 BTON 1 9 CTBN 1 10 GDTS 1 11 INAI 0 12 JPRS 1 13 LION 0 14 LMSH 1 15 PICO 1 16 BUDI 1 17 EKAD 1 18 ETWA 1 19 UNIC 1 20 IGAR 1 21 IPOL 1 22 TRST 1 23 YPAS 0 24 CPIN 1 25 JPFA 1 26 MAIN 1 27 SIPD 1 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2012 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 0 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 0 PBRX 1 BATA 0 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 1 VOKS 1 ADES 1 AISA 1 CEKA 0 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 1 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 1
125
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2012 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 1 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 1 66 INDR 1 67 SCCO 1 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 1 71 SRSN 1 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
126
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2013 No Reputasi Perusahaan audit 1 INTP 1 2 SMCB 1 3 SMGR 1 4 AMFG 1 5 ARNA 1 6 TOTO 0 7 ALMI 1 8 BTON 1 9 CTBN 1 10 GDTS 1 11 INAI 0 12 JPRS 1 13 LION 0 14 LMSH 1 15 PICO 1 16 BUDI 1 17 EKAD 1 18 ETWA 1 19 UNIC 1 20 IGAR 1 21 IPOL 1 22 TRST 1 23 YPAS 1 24 CPIN 1 25 JPFA 1 26 MAIN 1 27 SIPD 1 28 TKIM 0 29 ASII 1 0 = Non IFR 1 = IFR Bersambung ke halaman berikutnya
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
2013 Reputasi Perusahaan audit AUTO 1 BRAM 1 GDYR 0 GJTL 1 IMAS 1 MASA 1 PRAS 0 SMSM 1 ADMG 1 PBRX 1 BATA 0 IKBI 1 KBLI 1 KBLM 1 VOKS 1 ADES 1 AISA 1 CEKA 1 DLTA 1 ICBP 1 INDF 1 MLBI 1 MYOR 0 PSDN 1 ULTJ 1 GGRM 1 HMSP 1 DVLA 1 KAEF 1
127
Internet Financial Reporting (Y) (Lanjutan) 2013 No Reputasi Perusahaan audit 59 KLBF 1 60 MERK 1 61 PYFA 1 62 SQBB 1 63 TCID 1 64 UNVR 1 65 KDSI 1 66 INDR 1 67 SCCO 1 68 DNET 1 69 ROTI 1 70 TSPC 1 71 SRSN 1 72 AKPI 1 73 INDS 0 0 = Non IFR 1 = IFR
128
HASIL OUTPUT SPSS
Descriptives [DataSet0] Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PROF
292
,0005
,7151
,111927
,1074469
LIK
292
,0005
1,0336
,120918
,1300403
LEV
292
,0004
5,0631
,965869
,8115617
Valid N (listwise)
292
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could not be mapped to a valid backend locale. LOGISTIC REGRESSION VARIABLES IFR /METHOD=ENTER REP PROF LIK LEV /CLASSPLOT /PRINT=GOODFIT CORR ITER(1) /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).
Logistic Regression [DataSet0] Case Processing Summary Unweighted Cases
a
N Included in Analysis
Selected Cases
Missing Cases Total
Unselected Cases Total
Percent 292
100,0
0
,0
292
100,0
0
,0
292
100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
129
Dependent Variable Encoding Original Value
Internal Value
0
0
1
1
Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History Iteration
-2 Log
Coefficients
likelihood
Constant
1
403,427
,137
2
403,427
,137
Step 0 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 403,427 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than ,001. Classification Table Observed
a,b
Predicted IFR 0
Percentage Correct
1
0
0
136
,0
1
0
156
100,0
IFR Step 0
Overall Percentage
53,4
a. Constant is included in the model. b. The cut value is ,500 Variables in the Equation B Step 0
Constant
S.E. ,137
,117
Wald 1,368
df
Sig. 1
,242
Exp(B) 1,147
130
Variables not in the Equation Score REP
df
Sig.
1,730
1
,188
27,347
1
,000
LIK
8,151
1
,004
LEV
23,860
1
,000
48,327
4
,000
PROF Variables Step 0
Overall Statistics
Block 1: Method = Enter a,b,c,d
Iteration History Iteration
-2 Log
Coefficients
likelihood
Step 1
Constant
REP
PROF
LIK
LEV
1
351,290
,584
-,123
4,500
-2,433
-,576
2
349,366
,623
-,156
5,943
-2,857
-,677
3
349,346
,616
-,158
6,144
-2,895
-,682
4
349,346
,615
-,158
6,148
-2,896
-,682
5
349,346
,615
-,158
6,148
-2,896
-,682
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 403,427 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square
Step 1
df
Sig.
Step
54,081
4
,000
Block
54,081
4
,000
Model
54,081
4
,000
Model Summary Step
-2 Log likelihood
1
349,346
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square ,169
,226
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
131
Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
1
df
4,663
Sig. 8
,793
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test IFR = 0 Observed
IFR = 1
Expected
Observed
Total
Expected
1
24
24,094
5
4,906
29
2
22
20,204
7
8,796
29
3
21
17,926
8
11,074
29
4
13
16,251
16
12,749
29
5
12
13,978
17
15,022
29
6
13
12,358
16
16,642
29
7
10
10,692
19
18,308
29
8
10
9,045
19
19,955
29
9
8
7,302
21
21,698
29
10
3
4,152
28
26,848
31
Step 1
Classification Table Observed
a
Predicted IFR 0
Percentage Correct
1
0
81
55
59,6
1
40
116
74,4
IFR Step 1
Overall Percentage
67,5
a. The cut value is ,500 Variables in the Equation B
Step 1
a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
REP
-,158
,339
,217
1
,641
,854
PROF
6,148
1,654
13,821
1
,000
467,643
LIK
-2,896
1,083
7,152
1
,007
,055
LEV
-,682
,202
11,395
1
,001
,506
,615
,454
1,835
1
,176
1,850
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: REP, PROF, LIK, LEV.
132
Correlation Matrix Constant
Step 1
REP
PROF
LIK
LEV
Constant
1,000
-,689
-,411
-,374
-,622
REP
-,689
1,000
-,066
,115
,182
PROF
-,411
-,066
1,000
-,018
,259
LIK
-,374
,115
-,018
1,000
,065
LEV
-,622
,182
,259
,065
1,000
133