PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENAMBAHAN FASILITAS ASURANSI DAN UNDIAN BERHADIAH PADA TAPLUS PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK” (Studi kasus pada nasabah Taplus BNI) David Melkyanus Ndolu, S.Sos Rika Priyandani, S.E BNI Kantor Cabang Utama Mayestik, Jl. Kyai Maja, Mayestik Jakarta Selatan Pondok Bambu Kuning Blok H2 No 1 RT 08/14, Bojonggede-Bogor 16320
ABSTRAK Judul
Tesis Kata kunci
:PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENAMBAHAN FASILITAS ASURANSI DAN UNDIAN BERHADIAH PADA TAPLUS PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK (STUDI PERSEPSI NASABAH TAPLUS BNI) : Magister Manajemen Jurusan Perbankan Universitas Gunadarma : Pengembangan produk, perilaku konsumen, Regresi linear, Taplus BNI.
Persaingan yang cukup kompetitif di lingkungan perbankan saat ini, mengharuskan pihak bank untuk dapat lebih cermat dalam mengambil strategi guna mempertahankan bahkan diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah setiap periodenya. Oleh karena itu PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk khususnya Divisi dana dan jasa konsumen melakukan pengembangan produk dengan memberikan penambahan fasilitas asuransi dan undian berhadiah. Untuk mengambil langkah ini BNI khususnya Divisi dana dan jasa konsumen diupayakan harus dapat melakukan secara tepat sesuai dengan segmentasi pasarnya. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode survey sebagai alat penelitian yaitu dengan menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara kepada nasabah BNI Dari hasil kuisioner, data yang telah didapat kemudian dilakukan pengujian dengan SPSS versi 13 setelah itu barulah hasil output tersebut dianalisis dan diberikan kesimpulan. Dari penelitian itu dapat disimpulkan bahwa penambahan fasilitas asuransi dan undian berhadiah pada Taplus BNI telah memberikan respon dan dampak positif pada perilaku konsumen. Dengan kata lain strategi yang dilakukan Divisi dana dan jasa konsumen telah cukup efektif dan efisien.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Banyaknya industri perbankan yang berdiri belakangan ini, membuat ketatnya persaingan dalam sektor perbankan. Mereka saling berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. 2. Untuk dapat menarik minat konsumen 3. Untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah. 4. Taplus mempunyai pangsa pasar yang luas. 5. Meningkatkan kepuasan nasabah
1
1.2. Identifikasi Masalah 1. Apakah penambahan fasilitas asuransi pada Taplus BNI mempengaruhi perilaku konsumen ? 2. Apakah penambahan fasilitas undian berhadiah pada Taplus BNI mempengaruhi perilaku konsumen ? 1.3. Batasan Masalah 1. Pengukuran variabel penelitian pada persepsi nasabah Taplus BNI berkenaan dengan variabel- variabel yang diamati 2. Obyek penelitian adalah nasabah Taplus BNI pada KCU Pasar Mayestik, KCU Melawai dan KCU Fatmawati 3. Penelitian bersifat jangka pendek 1.4. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh penambahan fasilitas asuransi pada Taplus BNI yang terbentuk dalam prilaku konsumen ? 2. Bagaimana pengaruh penambahan fasilitas undian berhadiah pada Taplus BNI yang terbentuk dalam prilaku konsumen ? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan fasilitas asuransi pada Taplus BNI yang terbentuk dalam prilaku konsumen ? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan fasilitas undian berhadiah pada Taplus BNI yang terbentuk dalam prilaku konsumen ? 1.6. Kegunaan Penelitian 1. Bagi pihak bank dapat digunakan sebagai catatan untuk meningkatkan kinerja serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun pengembangan produk dan pentingnya penambahan fasilitas-fasilitas guna meningkatkan mutu dan fungsi produk. 2. Dapat memberikan model spesifik dalam hubungan ketiga konstruksi, yaitu kinerja pengembangan produk, kepuasan nasabah dan loyalitas sehingga dapat digunakan sebagai referensi oleh peneliti-peneliti yang tertarik pada masalah terkait khususnya di industri jasa perbankan. 3. Ditinjau dari segi teoritis penelitian ini dapat menjadi bahan acuan, bahan pertimbangan dan pemikiran bagi BNI dan bank lainnya serta Divisi dana dan jasa konsumen khususnya.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi bank Di dalam lalu lintas perekonomian, dunia perbankan menjadi satu – satunya lembaga keuangan yang dianggap dapat menjadi alat perantara ( intermerdiasi ) untuk dapat mengelola keuangan negara. Dana yang dihimpun dari masyarakat, dikeluarkan lagi untuk masyarakat dalam bentuk pembangunan atau fasilitas – fasilitas yang dapat dinikmati dan dirasakan kegunaannya oleh masyarakat. Akan tetapi dalam pengelolaannya, bank – bank tersebut juga dikontrol dan diawasi, yang dalam hal ini pemerintah mempercayakan dan memberikan wewenang kepada Bank Indonesia sebagai Bank Sentral untuk dapat mengontol dan mengawasi bagaimana keadaan keuangan serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh masing – masing Bank.
2
2.2. Marketing Marketing dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pemasaran. Pemasaran disini mempunyai arti yang sangat luas sekali, bukan hanya sekedar kegiatan menjual barang dan jasa saja. Menurut Philip Kotler ( 1990 : 4 ) memberikan definisi mengenai marketing sebagai berikut : “Marketing is social process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating and exchanging products and value with others”. Di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang artinya : “Suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain”. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka awal mulanya berasal dari kebutuhan dan keinginan manusia. Dari kebutuhan dan keinginan tersebut maka muncul lah pengertian mengenai produk, dimana produk di sini dapat sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. 2.2.1 Marketing Mix Marketing Mix adalah : suatu kombinasi dari empat variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yaitu berupa produk, harga distribusi (price), tempat distribusi (place), serta promosi yang dipakai sebagai sarana untuk memperkenalkan produk kepada konsumen (Promotion), keempat variable tersebut saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. 2.2.1.1 Produk sebagai salah satu elemen dari marketing mix A. Konsep Produk Untuk dapat memasarkan produk dengan baik maka seorang pemasaran harus dapat memahami konsep produk dengan baik artinya orang tersebut harus mengetahui tingkatan dari produk yang dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1. The core product ( Produk Inti ) 2. Augmented product 3. The tangible product ( Produk yang berwujud ) 2.3. Arti dan pentingnya pengembangan produk Adapun tujuan dari pada pengembangan produk menurut Kotler (1990 : 93), yaitu : 1. Untuk mempertahankan kedudukan produk yan dipasarkan, pilihan konsumen terhadap produk yang ditawarkan sangat bervariasi, jika perusahaan pesaing menawarkan produk yang lebih menarik dan bermanfaat maka hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang disaingi. Hal ini mendorong perusahaan yang tersaingi untu menciptakan produk baru juga. 2. Untuk memenuhi saran dari pelanggan karena banyak pelanggan tetap yang memberikan saran untuk menciptakan produk baru. 3. Untuk menambah variasi produk perusahaan. 4. Untuk meningkatkan volume penjualan dan laba bagi perusahaan. 2.4. Faktor-faktor Yang Mendorong Pelaksanaan Pengembangan Produk Beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengembangan produk adalah :
3
1. Consumer and competitor behavior Pola pembelian konsumen akhir – akhir ini semakin tidak dapat diduga yang antara lain disebabkan oleh naiknya tingkat pendapatan dan banyaknya alternatif produk yang ada di pasaran. 2. Change in technology Kemajuan teknologi menuntut adanya perubahan – perubahan yang cukup berarti pada produk yang ada di pasar. Perubahan teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan produk karena hal tersebut tidak hanya menciptakan kesempatan pada produk baru dalam jangkauan pasar yang lebih luas, tetapi hal ini menciptakan suatu kondisi dimana pesaing harus dapat menyesuaikan diri terhadap perusahaan yang telah menggunakan teknologi maju. 3. Changes in government policy Dalam hal ini pemerintah dapat menjadi pendorong bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan dari produk yang dihasilkan. Untuk itu perusahaan harus menyesuaikan kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam penentuan produknya terhadap peraturan yang berlaku. 2.5. Pelaksanaan Pengembangan Produk 2.5.1 Tahap-tahap dalam Pengambangan Produk Menurut Philip Kotler ada delapan tahap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan di dalam proses pengembangan produk baru : 1. Tahap penciptaan gagasan 2. Tahap penyaringan gagasan 3. Tahap pengembangan dan pengujian konsep 4. Tahap pengembangan startegi pemasaran 5. Tahap analisa bisnis 6. Tahap pengembangan produk 7. Tahap pengujian pasar 8. Tahap Komersialisasi 2.5.2 Fungsi dan Manfaat Produk Bank 1. Tabungan Adalah simpanan pihak ketiga dipihak yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. 2. Rekening giro Adalah simpanan pihak ketiga paa bank yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. 3. Deposito Adalah simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu atau setelah pemberitahuan sebelumnya kepada pihak bank. sebelum jatah tempo. a. Deposito berjangka Adalah simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu. Deposito berjangka yang umumnya ditawarkan adalah deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan dua belas bulan. Suku bunga yang diberikan untuk masing – masing deposito berjangka tersebut bisa sama, bisa berbeda, tergantung dari situasi moneter.
4
b. Deposito harian Adalah simpanan pihak ketiga pada bank dengan jangka waktu yang singkat ( biasanya kurang dari satu bulan ) yang pencairannya dapat dilakukan setiap saat dengan pemberitahuan sebelumnya kepada bank. c. Sertifikat deposito Adalah simpanan pihak ketiga pada bank dengan jangka waktu tertentu yang diterbitkan atas unjuk. Dengan demikian, sertifikat deposito dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan. 2.6. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran 2.6.1. Definisi Perilaku Konsumen Apakah Perilaku Konsumen itu ? American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Ada tiga ide penting dalam definisi diatas : 1. Perilaku konsumen adalah dinamis 2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi 3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. 2.6.2 Perilaku Konsumen : Kerangka Kerja Konseptual Tiga dari empat elemen utama analisis konsumen: (1) afeksi dan kognisi, (2) perilaku, dan (3) lingkungan. Pada bagian berikut kami menyajikan suatu pandangan terhadap ketiga elemen ini dan hubungan khusus yang ada diantara ketiganya. 2.6.3 Tingkatan Analisis Konsumen Dalam pembahasan ini berfokus pada bagaimana memahami perilaku konsumen secara umum, namun roda analisis konsumen tetap fleksibel dan dapat membantu memahami konsumen serta mengembangkan strategi pemasaran di berbagai tingkatan.
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu : Model Penelitian Survei. Penelitian Survei adalah suatu rancangan penelitian dengan tujuan melakukan pengujian cermat. Survey bertujuan membuat generalisasi dan sebagian ditujukan untuk membuat prediksi. Ada 2 macam survey yaitu : 1. Survey untuk memperoleh data dasar, guna memperoleh gambaran umum yang bermanfaat untuk membuat perencanaan dan kebijakan publik serta bertujuan mengungkap fakta. 2. Survey yang digunakan untuk mengungkap pendapat sikap dan harapan publik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah jenis penelitian model survey yang kedua. 3.2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1.Populasi Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah Nasabah Taplus PT. Bank NegaraIndonesia (Persero) Tbk, KCU Pasar Mayestik, KCU Melawai Raya dan KCU Fatmawati.
5
3.2.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi, pada umumnya kita tidak dapat mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak, apa yang biasa kita lakukan adalah mengambil beberapa representative dari suatu populasi kemudian diteliti, representative dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel. Dasar pengambilan sampel untuk untuk metode survey dapat dibedakan menjadi empat yaitu : 1. Secara Sistematik yaitu bermulai dari tertatanya populasi secara wajar 2. Secara Acak yaitu beraal dari konsep positivistik, paling ideal. Kesulitannya adalah pengambilan keputusan apakah memang homogen sehingga dapat dipakai secara acak. 3. Untuk survey pendapat, pengambilan sampel dengan kuota lebih dominan. Penetapan atau jatah atau target sekian responden menjadi dasar lain yang dapat dipakai untuk dasar pengambilan sampel. Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu pengaruh konsumen terhadap penambahan fasilitas asuransi dan undian berhadiah pada Taplus BNI, dasar pengambilan survey yang dipakai adalah dengan kuota. serta untuk menghindari adanya distorsi hasil penelitian, pengambilan sampel akan dikerjakan dengan memakai teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. 3.3 Variabel Penelitian Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independent) yang terdiri dari penambahan fasilitas asuransi (X1) dan undian berhadiah (X2), sedangkan variabel tidak bebas (Dependent) adalah Perilaku konsumen (Y). 3.4 Definisi Operasional dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Definisi operasional adalah pernyataan yang berkaitan dengan pengukuran yang berkaitan dengan pengukuran yang ditekankan pada sifat-sifat konsep yang dapat diamati dan diukur maka definisi operasional dalam penelitian ini mencakup 3 (tiga) hal yang dijadikan sebagai variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Asuransi merupakan suatu fungsi dari manajemen resiko menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Indonesia pada pasal 224 : “Asuransi/pertanggungan adalah suatu perjanjian yaitu seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa tertentu”. 2. Asuransi kerugian adalah membantu menanggung resiko yang dipikul oleh perusahaan, individu maupun perusahaan asuransi lainnya. 3. Undian Berhadiah adalah kebijakan yang diberikan suatu perusahaan kepada nasabah sebagai loyalitasnya menjadi nasabah. 4. Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. 3.5 Metode Analisis Data
6
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu : 1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) 2. Field Research (Penelitian lapangan) a. Kuesioner b. Wawancara 3.5.2 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder 3.6 Teknik Pengolahan Data Alat ukur yang dipakai adalah dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Untuk mengisi skala likert dalam instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dari responden dapat memilih satu dari jawaban yang sesuai, setiap butir jawaban bernilai 1 sampai dengan 5 disesuaikan dengan alternatif-alternatif jawaban yang dipilih dari masing-masing pernyataan, kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut : a. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 b. Jawaban setuju diberi bobot 4 c. Jawaban cukup setuju diberi bobot 3 d. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 e. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 3.6.1. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Instrumen Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment pearson, dan rumusnya sebagai berikut: n (∑XY) – (∑X) (∑Y) r hitung =
√[ n (∑X2) – (∑X)2 ] [ n (∑Y2) – (∑Y)2 ]
Dimana r hitung = koefisien korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel terikat ∑X = Jumlah pengamatan variabel X ∑Y = Jumlah pengamatan variabel Y ∑XY = Jumlah hasil kali variabel X dengan variabel Y. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 45 orang responden di luar responden penelitian. Data diolah dengan menggunakan SPSS dan hasil perhitungan dinyatakan valid, apabila nilai r hitung > r table. 2 . Reliabilitas Instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen ini Menggunakan rumus alpha Cronbach, yaitu dengan rumus sebagai berikut : K r
=
1(K-1)
∑ S1 St
7
Dimana : r hitung = Koefisien reliabilitas K = Banyaknya butiran pertanyaan / item ∑ S1 = Jumlah varians skor tiap butir St = Variasi total. Dasar pengambilan keputusan, jika r Alpha positif dan r hitung > r table, maka hasil perhitungan disebut reliable atau H0 diterima dan jika r Alpha negative dan r hitung < r table, maka hasil perhitungan disebut tidak reliabel atau H0 ditolak. Jadi jika r hitung > r table tapi bertanda negative, maka H0 tetap akan ditolak. 3.7 Teknik Analisis Data “Models-models yang dimanfaatkan sebagai models prediksi, memenuhi asumsi BLUE”. Kemudian untuk memastikan apakah parameter Models yang terbentuk (baik bivariat maupun multivariat) adalah LAYAK dan dianggap BENAR untuk diprediksikan, akan dilakukan beberapa pengujian Klasik Regresi, yang dalam hal ini disebut BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) antara lain dilakukan pengujian : 1. Linearitas Uji Linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apabila Signifikansi F > α ( Sig < 0,05 ) atau Fsig < α table, maka akan melalui Plot Residual, artinya tidak memutuhkan pola-pola tertentu (misal : parabola, kubik) maka hubungan variabel independent terhadap variabel dependen tersebut, terjadi secara LINEAR ( LINEARITAS dalam model yang terbentuk dipenuhi ). 2. Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t atau F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. 3. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu melalui uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation )dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independent. Hipotesis yang diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 ) ∑ (In-In-1) Melalui uji Durbin – Watson : td = ----------------------∑ I2 n Apabila DW yang dihasilkan ada diantaranya : a. 1,65 < DW < 2,35 ( tidak ada AUTOKORELASI ) b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 tidak dapat disimpulkan. c. DW < 1,21 atau DW > 2,79, telah terjadi AUTOKORELASI. 1. Multikolinearitas. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( independent ). Model regresi yang baik
8
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan Nol. Melalui penduga SS error R2 = 1 - ----------SS total Serta signifikasi masing-masing koefisien, apabila koefisien antara variabel independent relative lebih tinggi, atau koefisien korelasi variabel independent berbeda dengan tanda koefisien regresinya signifikan, maka model regresi yang dibangun mengandung multikolinearitas.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Produk dan Layanan BNI Produk dan layanan nasabah BNI dibagi atas tiga segmen yaitu: 1. Segmen perbankan consumer (consumer Banking) adalah sebagai berikut: a. Simpanan b. Kredit c. Layanan 2. Segmen Perbankan Komersial (Commercial Banking) 3.Sistem Perbankan korporasi ( Corporate Banking ). 4.2. Sumber Daya Manusia (SDM). 4.3. Deskripsi Data 4.3.1 Identifikasi Responden Gambar 4.1 Tabel Identifikasi Responden Jenis Kelamin a. Laki-Laki b. Perempuan Usia a. 20 – 25 Tahun b. 26 – 30 Tahun c. 31 – 35 Tahun d. 36 – 40 Tahun e. > 40 Tahun Pendidikan a. SLTA b. Diploma III c. Strata Satu d. Strata Dua Penghasilan per bulan a. < 1 Juta b. 1 – 5 Juta c. > 5 Juta Pekerjaan sekarang a. Pelajar/Mahasiswa b. Karyawan Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Belum bekerja Sumber : Hasil Pengolahan Data
FREKUENSI
PROSENTASE
31 49
38.75 % 61.25 %
3 19 24 11 23
3.75 % 23.70 % 30 % 13.75 % 28.8 %
8 16 47 9
10 % 20 % 58.75 % 11.25 %
15 40 25
18.75 % 50 % 31.25 %
3 45 20 10 2
3.75 % 56.25 % 25 % 12.5 % 2.5 %
9
4.3.2. Uji pendahuluan Hasil pengolahan data pada masing-masing variabel dengan menggunakan alat bantu software SPSS versi 13 dihasilkan output sebagai berikut: 1. Penambahan fasilitas Asuransi Gambar 4.2. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Asuransi No
Jml Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
85 83 85 89 86 81 72 93 96 82 84 83 86 88 87 105 108 103 100 91
Jumlah
r hitung
1787 0.675 1787 0.757 1787 0.784 1787 0.500 1787 0.472 1787 0.292 1787 0.362 1787 0.604 1787 0.528 1787 0.574 1787 0.520 1787 0.828 1787 0.606 1787 0.753 1787 0.725 1787 0.587 1787 0.518 1787 0.620 1787 0.843 1787 0.420 Mean = 59,456 Variance = 129,220 Cronbach's Alpha = 0.929
r tabel
Keterangan
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Un-valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan data
Pada variabel asuransi digunakan 20 item pertanyaan yang disebarkan kepada 30 orang responden pada tahap awal, dimana dari hasil pengolahan data didapat nilai total 1787 dan nilai rata-rata sebesar 59.45. Nilai Uji Reliabilitas terlihat 0.929 dengan demikian variabel penambahan fasilitas asuransi dinyatakan reliable. 2. Penambahan fasilitas undian berhadiah Gambar 4.3. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Undian Berhadiah No
Jml Item
Jumlah
r hitung
r tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
83 79 81 90 94 78 96 98 88 88 84
2313 2313 2313 2313 2313 2313 2313 2313 2313 2313 2313
0.551 0.651 0.678 0.421 0.423 0.470 0.550 0.609 0.497 0.545 0.706
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
10
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
87 87 86 103 108 110 109 102 106 86 86 98 98 88
2313 0.590 2313 0.590 2313 0.483 2313 0.486 2313 0.538 2313 0.580 2313 0.721 2313 0.533 2313 0.583 2313 0.570 2313 0.163 2313 0.283 2313 0.291 2313 (0.454) Mean = 131,817 Variance = 11,48 Cronbach's Alpha = 0.880
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Un-Valid Un-Valid Un-Valid Un-Valid
Sumber : Pengolahan data
Dari data diatas terlihat bahwa terdapat 4 (empat) item dinyatakan gagal, yakni item dengan nomor 22, 23, 24 dan 25 sehingga untuk item ini selanjutnya tidak diikutkan dalam proses pengujian selanjutnya, dari 25 item terlihat 4 gugur dan 21 item dinyatakan valid. Hasil pengolahan data memperlihatkan nilai reliabilitas sebesar 0.880 sehingga variabel undian berhadiah dinyatakan reliable atau memiliki kehandalan. 3. Perilaku konsumen 4. Gambar 4.4. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku konsumen No
Jml Item
Jumlah
r hitung
r tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
107 108 108 102 91 98 102 90 86 97 93 97 93 97 98 99 85 77 71
1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892 1892
0.539 0.578 0.583 0.636 0.631 0.614 0.566 0.459 0.647 0.685 0.680 0.756 0.724 0.722 0.752 0.133 0.347 0.497 0.350
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Un-Valid Un-Valid Valid Un-Valid
20
93
1892
0.576
0.361
Valid
11
Mean = 59,456 Variance = 129,220 Cronbach's Alpha = 0.929 Sumber : Pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa ada 3 item dinyatakan gagal yakni item dengan nomor 16, 17 dan 19 sehingga dari 20 item yang disebarkan tersisa 17 item lainnya yang dianggap valid. Adapun hasil uji reliabilitas terlihat sebesar 0,929 dengan demikian variabel Perilaku konsumen dinyatakan reliable atau memiliki kehandalan. 4.3.3. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Gambar 4.5. Tabel Kolmogrove Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Penambahan fasilitas asuransi 80 59,6750 10,75242 ,077 ,059 -,077 ,691 ,726
Penambahan undian berhadiah 80 62,2375 11,70226 ,085 ,058 -,085 ,756 ,617
Perilaku konsumen 80 53,1375 9,09269 ,088 ,051 -,088 ,785 ,569
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
Hasil pengolahan data terlihat bahwa pada variabel asuransi (X1) dengan nilai Asymp.sig sebesar 0.726 dimana >α = 0.5 (sig Z > α) dengan demikian variabel penambahan fasilitas asuransi terdistribusi normal. Untuk variabel undian berhadiah (X2) dengan nilai Asymp.sig sebesar 0.617 dimana >α = 05 (sig Z > α) dengan demikian variabel undian berhadiah terdistribusi normal sedangkan pada variabel Perilaku konsumen (Y) dengan nilai Asymp.sig sebesar 0.569 dimana > α = 0.05 (sig Z > α) dengan demikian variabel Perilaku konsumen terdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Hasil pengolahan data terhadap uji homogenitas dapat dilihat sebagai berikut : a. Variabel Penambahan Fasilitas Asuransi terhadap Perilaku konsumen 70
PERILAKU
60
50
40
30
20
30
40
50
60
70
ASURANSI
12
80
90
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa data menyebar tanpa membentuk polapola tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa penyebaran data pada hubungan variabel penambahan fasilitas asuransi terhadap Perilaku konsumen adalah homogen. b. Variabel penambahan fasilitas undian berhadiah terhadap Perilaku konsumen 70
PERILAKU
60
50
40
30
20
30
40
50
60
70
80
90
UNDIAN
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa data menyebar tanpa membentuk pola-pola tertentu, maka dapat dikatakan variabel undian berhadiah terhadap Perilaku konsumen dinyatakan homogen. 3.Uji Multikolinearitas. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antar variabel bebas. Dalam statistik parametrik, adanya kejadian korelasi yang kuat antar variabel bebas tidak diperbolehkan, hasil pengolahan data menunjukkan nilai sebagai berikut : Gambar 4.6. Tabel Uji Multikolinearitas VARIABEL Penambahan fasilitas Asuransi (X1) Penambahan Undian Berhadiah (X2) Sumber : Hasil pengolahan data
VIT 1.224 1.224
KET Tidak Multikolinearitas Tidak Multikolinearitas
Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan antara penambahan fasilitas asuransi (X1) dan Penambahan undian berhadiah (X2) tidak terjadi kejadian korelasi yang kuat antar variabel bebas tersebut. 5. Distribusi Frekuensi Gambar 4.7. Tabel statistik 3 variabel Statistics
N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median
Penambahan Fasilitas Asuransi 80 0 59,6750 1,20216 59,5000
Penambahan Fasilitas Undian berhadiah 80 0 62,2375 1,30835 61,5000
13
Perilaku konsumen 80 0 53,1375 1,01659 52,5000
Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
65,00 10,75242 115,615 ,086 ,269 -,318 ,532 53,00 31,00 84,00 4774,00
71,00 11,70226 136,943 -,268 ,269 -,010 ,532 50,00 36,00 86,00 4979,00
52,00 9,09269 82,677 -,781 ,269 1,385 ,532 47,00 21,00 68,00 4251,00
Penambahan fasilitas asuransi (X1) Pada variabel penambahan fasilitas asuransi (X1) dihasilkan nilai total sebesar 4774 dengan nilai rata-rata 59.67, dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 31, nilai median sebesar 59.5 dan nilai modus sebesar 65.Hasil perhitungan menghasilkan ragam 115.61, dengan standar penyimpangan 10.75. 2). Penambahan fasilitas undian berhadiah (X2). Pada variabel penambahan fasilitas undian berhadiah (X2) dihasilkan nilai total 4979 dengan nilai rata-rata 62.23 nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 36, nilai media 61.5 dan nilai modus 71. Hasil perhitungan menghasilkan variance (ragam) 136.94 standar penyimpangan 11.70. 4.4.Pembahasan 4.4.1 Persepsi Responden Pada Masing-Masing Variabel
1).
INTERVAL JAWABAN 80 – 143 144 – 207 208 – 271 272 – 335 336 – 400
PERNYATAAN Sangat kurang setuju Kurang setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju
1. Penambahan fasilitas Asuransi Tabel 4.8. Persepsi Responden Pada Penambahan Fasilitas Asuransi NO 1
2
3
4
PERTANYAAN Asuransi merupakan unsur penting yang perlu diberikan/dipilih dalam penambahan failitas pada BNI Taplus Anda termasuk masyarakat yang peduli adanya jaminan perlindungan seperti asuransi. Prosedur-prosedur yang diberikan BNI utk memiliki Taplus, tidak menyulitkan anda Dengan memiliki Taplus BNI anda tak perlu bingung untuk memilih/mencari perusahaan asuransi yang dapat meng asuransikan jiwa anda.Keduanya me rupakan satu kesatuan.
14
NILAI 223
KET Cukup Setuju
192
Cukup Setuju
211
236
Cukup Setuju Cukup Setuju
5
6
7
8 9 10 11
12
13
14
15
16
17
18
19
Walaupun tidak ada penambahan fasilitas Asuransi pada Taplus BNI, anda tetap akan memiliki/memilih Taplus BNI Sebelum anda mengetahui kalau Taplus Memiliki penambahan fasilitas asuransi anda sudah menjadi nasabah di perush Asuransi Anda lebih percaya dan menginginkan untuk menginvestasikan sebagian dana anda pada perusahaan asuransi. Dengan memiliki asuransi anda telah mengikuti gaya hidup masyarakat modern Jaminan perlindungan seperti asuransi merupakan investasi masa depan anda Anda tidak terlalu mengetahui/memahami fasilitas yang dimiliki Taplus BNI Anda tertarik memiliki Taplus BNI karena adanya penambahan fasilitas asuransi Tanggapan anda penambahan fasilitas Asuransi menjadi suatu keharusan dalam pengembangan/penyempurnaan produk Tanggapan anda persaingan yang ketat di dunia perbankan,mengharuskan pihak bank melakukan pengembangan produk salah satunya dengan penambahan fasltas Tanggapan anda bahwa setiap langkah untuk melakukan pengembangan produk Haruslah disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Masyarakat telah menyadari pentingnya Jaminan perlindungan seperti asuransi Secara keeluruhan anda cukup puas dengn fasilitas –fasilitas yang diberikan BNI pada produk-produknya khususnya Taplus BNI Asuransi kerugian merupakan salah satu pilihan asuransi yang anda butuhkan saat Ini/dalam waktu dekat ini. Anda tidak keberatan untuk menambah bya administrasi guna menikmati fasilitas asrnsi kerugian yang diberikan Taplus BNI Masyarakat kurang peduli dengan ada/ Tidaknya pengembangan/penyempurnaan produk. Nilai Rata-rata pernyataan responden
Sumber : Pengolahan data
15
271
Cukup Setuju
279
Setuju
253
Cukup Setuju
237 268 228 247
251
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
229
Cukup Setuju
292
Setuju
266
Cukup Setuju
280
Setuju
263
Cukup Setuju
260
Cukup Setuju
268
Cukup Setuju
251
Cukup Setuju
Hasil pengolahan data pada variabel penambahan fasilitas asuransi dimana nilai rata-rata pernyataan responden sebesar 251 ssehingga nilai rata-rata rsponden berada pada klasifikasi cukup setuju artinya sebagian besar responden memberikan pernyataan bahwa mereka cukup setuju atas penambahan fasilitas asuransi yang diberikan dalam Taplus BNI. 2. Penambahan fasilitas Undian berhadiah Tabel 4.9. Persepsi Responden Pada Penambahan Fasilitas Undian Berhadiah NO 1
2
3 4
5
6 7
8
9 10
11
12
13 14
15
PERTANYAAN Undian berhadiah merupakan unsur penting
NILAI
yg perlu diberikan/dipilih dalam penambahan fasilitas pada BNI Taplus Iklan yang dibuat BNI yang menginformasikan adanya undian berhadiah cukup menarik minat Konsumen Dengan adanya undian berhadiah menjadi satu motivasi anda untuk giat menabung Dengan adanya undian berhadiah menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk menarik nasabah Walaupun tidak ada penambahan fasilitas undian pada Taplus BNI, anda tetap akan memiliki/ memilih Taplus BNI Sekalipun Taplus BNI memiliki undian berhadiah anda tidak terlalu terpengaruh Anda termasuk masyarakat yang selalu tertarik dengan undian berhadiah Iklan tersebut bersifat persuasif sehingga membuat anda memutuskan untuk ikut memiliki Taplus BNI Anda tidak terlalu mengetahui/memahami adanya undian berhadiah pada Taplus BNI Anda tertarik memiliki Taplus BNI karena adanya undian berhadiah Tanggapan anda penambahan fasilitas undian menjadi suatu keharusan dalam pengembangan/penyempurnaan produk Anda sering menyebarkan informasi yang positif ke orang lain untuk ikut memiliki Taplus BNI Dengan adanya undian berhadiah merangsang nasabah utk memiliki Taplus
221
Cukup Setuju
222 231
227
210 193
233
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Cukup Setuju
221
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
225
Cukup Setuju
238
Cukup setuju
242 223
dapat
Walaupun anda tidak/belum mendapatkan undian berhadiah anda tetap akan memiliki Taplus BNI Adanya undian berhadiah pada Taplus BNI merupakan pilihan yang tepat untuk mem pertahankan/menambah jumlah nasabah
16
226
KET Cukup Setuju
244
249
Cukup Setuju Cukup Setuju
Cukup
Keterlibatan menjadi sponsor pada event tertentu 16
17
18 19 20
21
menunjukkan bahwa BNI peduli dengan lingkungan Iklan yang dilakukan divisi pemasaran merupakan satu bentuk promosi yang paling mudah untuk dipahami konsumen Selain Taplus BNI, anda juga memiliki produk BNI yang lain. Iklan yang diberikan untuk konsumen haruslah yg menarik dan mudah untuk dimengerti konsumen Undian berhadiah merupakan salah satu bentuk promosi untuk menarik minat konsumen Dengan adanya brosur yang diberikan telah memberikan beberapa penjelasan kepada konsumen mengenai produknya Nilai Rata-rata pernyataan responden
280
273
Setuju Cukup Setuju
250
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
209
Cukup Setuju
270 261 240
Sumber : pengolahan data
Hasil pengolahan data terhadap perubahan organisasi dihasilkan nilai rata-rata tanggapan responden berada pada klasifikasi cukup setuju, artinya sebagian besar nasabah Taplus BNI memberikan penilaian cukup setuju dengan adanya penambahan fasilitas undian berhadiah. 3. Perilaku konsumen Tabel 4.10. Persepsi Responden Pada Perilaku konsumen NO 1 2 3 4
5
6 7
8
9
PERTANYAAN Taplus BNI telah memberikan banyak kemudahan untuk anda Fasilitas/kemudahan yang diberikan BNI perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan Anda telah/akan memilih Taplus BNI sebagai salah satu produk simpanan anda Selain Taplus BNI, anda juga memiliki produk simpanan di bank lain Pengembangan/penyempurnaan produk merupakan salah satu upaya tepat yang perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan. Walaupun banyak bank yang menawarkan produk nya taplus BNI merupakan pilihan anda Anda tertarik memiliki Taplus BNI setelah melihat iklan yang menginformasikan ttg produk tersebut Saya memiliki intensitas yang tinggi untuk mereko mendasikan produk & jasa yang saya gunakan kepada orang lain Setelah memiliki Taplus dan menikmati fasilitasnya Anda tidak ingin memiliki simpanan di bank lain
17
NILAI 226 221 227 210
193
223 242
223
221
KET Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
10 11 12 13 14
15
16
17
Masyarakat telah menyadari pentingnya penamba han fasilitas dalam setiap pengembangan produk Anda mudah mengerti akan pemberian informasi melalui iklan yang diberikan melalui berbagai media. Iklan telah membantu anda untuk mencari informasi produk BNI yang anda butuhkan BNI telah banyak membantu dan memudahkan anda dalam melakukan transaksi perbankan Walaupun anda belum mengetahui fasilitas dan kemudahan yang dimiliki Taplus anda tetap memilih Taplus BNI Anda tertarik memiliki Taplus BNI karena orang terdekat anda telah menikmati fasilitas/kemudahan yang diberikan Taplus BNI Banyak orang yang telah mempengaruhi anda sehingga anda tertarik memiliki Taplus BNI Anda akan tetap setia untuk terus menikamati semua kemudahan dan fasilitas yang diberikan Taplus BNI Nilai Rata-rata pernyataan responden
225 238 244 249
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
280
Setuju
273
Setuju
270
261
209
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
Sumber : Pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai rata-rata sebesar 209 sehingga persepsi rata-rata responden terhadap variabel Perilaku konsumen dengan nilai cukup baik artinya sebagian besar nasabah Taplus BNI telah menikmati dan cukup puas dengan kemudahan/fasilitas yang telah diberikan BNI sampai saat ini. 4.5.Analisis Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap keseluruhan variabel independent (penambahan fasilitas asuransi dan undian berhadiah) dan variabel dependen (Perilaku konsumen) dihasilkan sebagai berikut : 1. Pengaruh Penambahan Fasilitas Asuransi terhadap Perilaku konsumen. Hasil pengolahan antara variabel penambahan fasilitas asuransi pada Perilaku konsumen secara parsial dihasilkan : Tabel 4.11. Pengaruh Fasilitas Asuransi terhadap Perilaku konsumen NILAI 0.425 0.181 31.690 0.359 4.147 1.671 0.000
R r2 Intersef Regresi thitung ttabel Sig Sumber : Pengolahan data
18
Hipotesis dalam bentuk kalimat : Ha : Penambahan fasilitas asuransi berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen H0 : Penambahan fasilitas asuransi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen Hipotesis dalam bentuk statistik : Ha : rX1Y ≠ 0 H0 : rX1Y = 0 Dasar pengambilan keputusan : dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, sebagai berikut : Jika nilai thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima artinya koefisien regresi tidak signifikan. Hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa ada hubungan positif lemah antar variabel artinya penambahan fasilitas asuransi belum tentu akan diikuti penguatan Perilaku konsumen, Nilai koefisien determinan sebesar 0.181 atau 18.1% dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel Perilaku konsumen dapat dijelaskan oleh variabel penambahan fasilitas asuransi hanya sebesar 0.181 atau 18.1% sehingga faktor lain diluar kedua variabel sebesar 0.819 atau 81.9%. Nilai probabilitas hasil sebesar 0.000 dimana nilai α = 0.05 dengan demikian (ρ = 0.000 < α = 0.05) karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel penambahan fasilitas asuransi secara pasial memiliki pengaruh terhadap Perilaku konsumen. 2. Pengaruh Penambahan Fasilitas Undian Berhadiah terhadap Perilaku konsumen Hasil pengolahan antara variabel undian berhadiah terhadap Perilaku konsumen secara parsial dihasilkan : Tabel 4.12. Pengaruh Fasilitas Undian Berhadiah terhadap Perilaku konsumen NILAI 0.732 0.536 17.738 0.569 9.490 1.671 0.000
R r2 Intersef Regresi thitung ttabel Sig Sumber : Pengolahan data
Hipotesis dalam bentuk kalimat : Ha : Penambahan fasilitas undian berhadiah berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen. H0 : Penambahan fasilitas undian berhadiah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen.
19
Hipotesis dalam bentuk statistik : Ha : rX2Y ≠ 0 H0 : rX2Y = 0 Dasar pengambilan keputusan : dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, sebagai berikut : Jika nilai thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima artinya koefisien regresi tidak signifikan. Hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa ada hubungan positif lemah antar variabel artinya penambahan fasilitas asuransi akan diikuti dengan peningkatan Perilaku konsumen, nilai koefisien determinan sebesar 0.536 atau 53.6% dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel Perilaku konsumen dapat dijelaskan oleh variabel penambahan fasilitas undian berhadiah hanya sebesar 0.536 atau 53.6% sehingga faktor lain diluar kedua variabel sebesar 0.464 atau 46.4% dan hal tesebut tidak dijelaskan lebih lanjut. bahan fasilitas undian berhadiah terhadap Perilaku konsumen. Nilai probabilitas hasil sebesar 0.000 dimana nilai nilai α = 0.05 dengan demikian (ρ = 0.000 < α = 0.05) karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel penambahan undian berhadiah secara pasial memiliki pengaruh pada Perilaku konsumen. 3. Penambahan Fasilitas Asuransi dan Undian Berhadiah Secara Simultan Terhadap Perilaku konsumen. Tabel 4.13. Pengaruh Fasilitas Asuransi dan Undian Berhadiah terhadap Perilaku konsumen
Nilai 0.742 0.551 13.652 0.116 0.523 1.624 7.974 1.671 0.108 0.000 47.290 3.23 0.000
R r2 Intersef Regresi (β1) Regresi (β1) thitung (X1) thitung (X2) ttabel Sig (X1) Sig (X2) Fhitung Ftabel (df 2 ; 47) α = 0.05 Sig
Keterangan
Un-Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber : Pengolahan data.
Ha : Penambahan fasilitas asuransi dan penambahan undian berhadiah secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen. H0 : Penambahan fasilitas asuransi dan penambahan undian berhadiah secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku konsumen. Hipotesis dalam bentuk statstik: Ha : rX1X2Y ≠ 0 H0 : rX1X2Y = 0
20
Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai korelasi (summary) antara penambahan fasilitas asuransi dan penambahan undian berhadiah secara simultan sebesar 0.742 atau 74.2% dengan demikian ada hubungan positif sangat kuat antara variabel independen (penambahan fasilitas asuransi dan penambahan undian berhadiah) secara simultan pada Perilaku konsumen, artinya bila kedua variabel independen naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel Perilaku konsumen. Hasil uji hipotesis secara simultan (Anova) terlihat bahwa Fhitung 47.290 dimana Ftabel 3.230 maka (Fhitung 47.290 > Ftabel 3.230) sehingga (H0) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh secara simultan antara penambahan fasilitas asuransi dan penambahan undian berhadiah terhadap Perilaku konsumen. Nilai probabilitas hasil sebesar 0.000 dimana nilai nilai α = 0.05 dengan demikian (ρ = 0.000 < α = 0.05) karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel independen secara simultan dapat dijadikan parameter untuk memperkuat variabel dependen.
PENUTUP 5.1. Kesimpulan Adapun pokok-pokok kesimpulan yang akan disajikan pada bab ini akan didasarkan pada evaluasi variabel independent dan variabel dependen sebagai berikut : 1. Pengaruh antara penambahan fasilitas asuransi dengan Taplus BNI Dihasilkan nilai korelasi sebesar 0.181 atau 18.1% sehingga ada hubungan positif lemah antar variabel, dengan nilai regresi terlihat Y = 31.690 + 0.359, hasil persamaan regresi tersebut dihasilkan kontribusi penambahan fasilitas asuransi terhadap Taplus BNI sebesar 0.359X dimana nilai hipotesis terlihat thitung 4.147 > ttabel1.671 maka (Ha) diterima probabilitas hasil terlihat p = 0.000 < α = 0.05 dengan demikian penambahan fasilitas asuransi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Taplus BNI. 2. Penambahan fasilitas undian berhadiah terhadap Taplus BNI Dengan hasil korelasi 0.536 maka ada hubungan positif kuat antar variabel dengan nilai persamaan regresi Y = 17.738 + 0.569X dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai kontribusi variabel undian berhadiah 0.569X dimana uji hipotesis terlihat thitung 4.147 > ttabel 1.671 maka (Ha) diterima dimana (p = 0.000 < α = 0.05) sehingga penambahan fasilitas undian berhadiah memiliki pengaruh signifikan terhadap Taplu BNI. 3. Hasil pengolahan data antara penambahan fasilitas asuransi dan undian berhadiah secara simultan terhadap Taplus BNI dengan nilai korelasi 0.742 sehingga ada hubungan kuat antara variabel independent dengan variabel dependen nilai persamaan regresi terlihat Y = 13.652 + 0.116X1 + 0.523X2 dimana pada pengujian hipotesis individu terlihat thitung 1.624 < ttabel 1.671, maka (Ha) ditolak sehingga variabel penambahan fasilitas asuransi dinyatakan tidak ada pengaruh signifikan pada variabel undian berhadiah dengan hipotesis thitung 7.974 > ttabel 1.671 maka (Ha) diterima artinya ada pengaruh terhadap Taplus BNI, maka uji simultan menghasilkan thitung (X1) tidak signifikan sedangkan (X2) dinyatakan signifikan, hasil uji simultan antara X1 dan X2 terlihat Fhitung 47.290 > Ftabel 3.230 dengan p = 0.000 < α = 0.05 dengan demikian memperlihatkan bahwa variabel independen secara simultan dapat dijadikan parameter untuk memperkuat variabel dependen.
21
5.2. Saran Dari kesimpulan diatas, penulis mencoba untuk memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk khususnya Divisi Dana dan Jaa Konsumen dalam mengambil langkah untuk melakukan pengembangan produknya. Diantaranya adalah : 1. Agar dapat lebih cermat dalam mengambil langkah untuk melakukan pengembangan produknya misalnya dalam memberikan penambahan fasilitas dengan tepat, sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini. 2. Promosi yang dilakukan haruslah tepat dengan sasarannya serta diperhitungkan agar biaya yang dikeluarkan tidak melebihi dari jumlah pendapatannya sehingga dapat menghasilkan laba yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David, Marketing Reseach, John Wiley & Sons., 1986 Akbar, Ali, ST, Menggunakan SPSS Bagi Peneliti Pemula, M2S Bandung, 2005 Hadi Setia Tunggal, SH, Dasar-Dasar Asuransi, Harvarindo 2005. Kotler, Philip, Principles of Marketing, Prentice Hall, Fifth edition, 1991. Kotler, Philip, Marketing Management, Analyses, Planning, Implementation and Control, Seven edition, Prentice Hall, 1990. Kuswandi & Mutiara, Erna, Statistik Berbasis Komputer untuk Orang-Orang Nonstatistik, Elex Media Komputindo, 2003. Ludovicus Seni W, SE, MM, BAP, Memahami Akuntansi Asuransi Kerugian (Accounting for General Insurance),PT. Prima Mitra Edukarya, 2006. Maholtra, Naresh K, Marketing Research :an Applied Orientations, 3th edition, Prentice Hall International ; p Markin, Rom, Marketing Strategy and Management, John Wiley, 1982. McCathy, E. Jerome, & Perreault, William, Basic Marketing, a Managerial Approach, Irwin, 1982. Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, 1999 ; 152.
22