DATA TEKNIS DARI ACRYGLAS
KATA PENGANTAR Acryglas adalah merk dagang lembaran plastik akrilik hasiI produksi PT AUTOCHEM INDUSTRY den gan proses cetak (casting). Acryglas adalah merupakan lembaran plastik yang istimewa dan mempunyai ketahanan terhadap segala cuaca, mudah dibentuk clan tembus cahaya, dapat digunakan untuk papan promosi, kotak display, aquarium, kap lampu clan lain sebagainya.
Semua data yang disajikan dalam buku ini disusun berdasarkan pengukuran sebenarnya oleh PT AUTOCHEM INDUSTRY. Semua keterangan ini disajikan dengan sejujurnya dan tanpa jaminan. PT AUTOCHEM INDUSTRY TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEHILANGAN ATAU KERUSAKAN SEBAGAI HASIL PENGGUNAAN ATAU PENYALAHGUNAAN DARI KETERANGAN YANG ADA.
1.
NILAI RATA-RATA DARI DATA FISIK ----------------------------------------------------------------
SIFAT-SIFAT FISIK
Keterangan
ACRYGLAS
Metode test
Satuan
Berat Jenis
ASTM D792
−
1.2
Penyerapan Air
D570
%
0.3 ~ 0.4
Kekuatan Regangan
D638
kgf/cm²
780
Persentasi Rentangan
D638
%
6
Modulus Regangan Terhadap kekenyalan
D638
kgf/cm²
3.3x10
Kekuatan Lengkung
D790
kgf/cm²
1200
Akrilik sheet
pada 23ºC selama 24 jam
4
Titik akhir 4
Modulus Lengkung Terhadap Kekenyalan
D790
kgf/cm²
3.3x10
Kekuatan Kompresi
D695
kgf/cm²
1220
Kekerasan Gesek
D732
kgf/cm²
840
Kekerasan Rockwell
D785
−
M-100
Kekuatan Benturan Izod
D256
kgf • cm/cm
2.2
Kekuatan Benturan Charpy
D256
kgf • cm/cm²
3.0
Koefisien Konduktivitas Panas Kapasitas Panas
Keterangan
Ditakik Ditakik
cal/cm • sec • ºC
5x10
cal/g • ºC
0.35
-4
-5
Koefisien Ekspansi Panas linear
D696
cm/cm • ºC
7~8x10
Perubahan Bentuk karena panas
D648
ºC
100
Titik Pelunakan Vicat
D1525
ºC
118
Transmisi SinarTotal
D1003
%
93
Bening
Transmisi Sinar Sejajar
D1003
%
92.5
Bening
Indek biasa
D542
−
1.49
Tahanan isi
D257
Ω • cm
1.9x10
Tahanan Permukaan
D257
Ω
>10
Kekuatan Dielecktrik
D149
Kv/mm
18
Konstanta Dielektrik 50 Hz
D150
−
3.3
10³ Hz
D150
−
3.0
10 Hz
D150
−
2.7
50 Hz
D150
−
0.05
10³ Hz
D150
−
0.04
D150
−
0.02
8
Faktor Daya
6
10 Hz
maximum beban lengkung 18.65 kgf/cm²
16
17
• Data dibuat berdasarkan nilai rata-rata dan tidak dapat digunakan untuk spesifikasi tertentu.
I.
SIFAT-SIFAT MEKANIK
1. SIFAT-SIFAT PEREGANGAN MaterI
Kekuatan Regangan (kgf/cm²)
Modulus thd kekenyalan (kgf/cm²)
780
3.3 x 10
6
350 ~ 630 350 ~ 630
2.8 0.24 ~ 0.42
1.5 ~ 2.5 2 ~ 40 60 ~ 100
ACRYGLAS Polystyrene Hard Polyvinyl Chloride
Persentasi Rentangan (%)
4
Polycarbonate
560 ~ 660
2.2
Poliyester
250 ~ 720
0.54 ~ 1.4
5
Phenol Resin
490 ~ 560
0.52 ~ 0.7
1.0 ~ 1.5
Besi Aluminium
3800 780 ~ 2800
220 56 ~ 120
30 1 ~ 20
Kaca
350 ~ 850
70 ~ 75
-
2. SIFAT-SIFAT FLEKSIBILITAS Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyethylene Polycarbonate Polyvinyl Chloride
Kekuatan Lengkung (kgf/cm²) 1200 350 ~ 700 300 ~ 500 700 ~ 910 700 ~ 1100
Materi Phenol Resin Melamine Resin Polyester Epoxy Resin
Kekuatan Lengkung (kgf/cm²) 840 ~ 1050 770 ~ 980 600 ~ 1290 940 ~ 1480
Materi Polycarbonate Phenol Resin Polyester Epoxy Resin Mild Steel
Kekuatan Lengkung (kgf/cm²) 800 1870 ~ 2100 1400 ~ 1600 1100 ~ 2000 20000
3. SIFAT-SIFAT TERHADAP TEKANAN Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyethylene Polypropylene Polyvinyl Chloride
Notes
Kekuatan Lengkung (kgf/cm²) 1220 800 ~ 1100 220 420 630 ~ 770
1). Nilai pada titik akhir 2). Tidak terjadi kerusakan pada 2,480 kgf/cm²
4. SIFAT-SIFAT TERHADAP GESEKAN Materi ACRYGLAS Polyethylene Polypropylene Polycarbonate
Kekuatan Gesek (kgf/cm²) 840 170 410 670
Materi Phenol Resin Melamine Resin Polyester Epoxy Resin
Kekuatan Gesek (kgf/cm²) 760 820 610 540
5. KEKERASAN Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyethylene Polyvinyl Chloride
Kekerasan Rockwell M100 M65 ~ 80 R60 ~ 70 M70 ~ 90
Materia Polycarbonate Phenol Resin Melamine Resin Epoxy Resin
Kekerasan Rockwell M70 ~ 118 M124 ~ 128 M110 ~ 120 M80 ~ 110
6. KEKUATAN BENTURAN • Kekuatan Benturan Izod (ditakik) Materi ACRYGLAS Polystyrene Polycarbonate
Kekuatan Benturan Izod (kgf • cm/cm) 2.2 2.0 ~ 2.1 60.0 ~ 90.0
Materi Polyvinyl Chloride Phenol Resin Epoxy Resin Polyester
Kekuatan Benturan Izod (kgf • cm/cm) 2.2 ~ 11.0 1.09 ~ 1.96 1.09 ~ 5.45 1.10 ~ 2.20
II. THERMAL PROPERTIES
1. KONDUKTIFITAS PANAS DAN KAPASITAS PANAS Konduktifitas Panas 10 cal•cm/cm²•ºC•sec 5 1.0 ~ 3.0 8.0 3.0 ~ 7.0 4.6 4.0 9000 5000 23
Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyethylene Polyvinyl Chloride Polycarbonate Phenol Resin Copper Aluminum Glass
Kapasitas Panas (cal/g • ºC 0.35 0.32 ~ 0.35 0.55 0.2 ~ 0.25 0.3 0.25 0.09 0.21 0.18
2. KOEFISIEN EXPANSI PANAS LINEAR
Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyvinyl Chloride Polycarbonate
Koefisien Expansi Panas Linear (10 cm/cm ºC 7.0 ~ 8.0 6.0 ~ 8.0 5.0 ~ 18.5 7.0
Materi Mild Steel Stainless Steel Aluminum Glass
Koefisien Expansi Panas Linear (10 cm/cm ºC 1.1 1.7 2.4 0.5 ~ 0.85
3. PERUBAHAN BENTUK KARENA PANAS Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyethylene Polypropylene Polyvinyl Chloride
Perubahan bentuk karena panas (ºC) 100 80 ~ 112 40 ~ 50 100 ~ 150 60 ~ 80
4. TITIK PELUNAKAN VICAT Materi ACRYGLAS Heat Polyvinyl Chloride Polycarbonate ABS
Titik Pelunakan vicat (ºC) 118 71 ~ 93 148.5 100 ~ 101
Materi Polycarbonate Phenol Resin Melamine Resin Flurococarbon Resin
Perubahan bentuk karena panas (ºC) 138 ~ 143 116 ~ 127 148 121
III. PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES
1. BERAT JENIS DAN VOLUME JENIS Materi ACRYGLAS Polystyrene Polypropylene Polyvinyl Chloride Polycarbonate PTFE Melamine Resin Polyester Besi Aluminium Kaca
Berat jenis 1.19 1.04 ~ 1.07 0.90 ~ 0.91 1.34 ~ 1.45 1.2 2.13 ~ 2.22 1.48 1.10 ~ 1.46 7.82 2.82 2.50
Volume jenis (cm²/g) 0.84 0.945 ~ 0.95 1.10 ~ 1.11 0.69 ~ 0.74 0.83 0.45 ~ 0.47 0.67 0.68 ~ 0.91 0.13 0.37 0.14
2. PENYERAPAN AIR Materi ACRYGLAS Polystyrene Polyvinyl Chloride Polycarbonate
Penyerapan Air (%) 0.3 ~ 0.4 (Sheet thickness 3.2mm) 0.03 ~ 0.05 0.07 ~ 0.4 0.3
Materi Melamine Resin Polyester Phenol Resin
Ketika Acryglas bertambah panjangnya akibat penyerapan air, maka harus diingat untuk melakukan disain yang tepat. Beberapa sifat fisik Acryglas dipengaruhi oleh kandungan air. Kerusakan karena minyak bisa saja terjadi. Dalam hal pembentukan mengunakan panas, kemungkinan akan teriadi pelepuhan saat air yang terserap dilepaskan. Pada masalah seperti ini, Acryglas harus dikeringkan dengan lampu Infra Merah atau dalam oven pemanas.
Penyerapan Air (%) 0.3 ~ 0.5 0.15 ~ 0.6 0.1 ~ 0.2
3. KETAHANAN TERHADAP ASAM DAN BASA 3-1 Ketahanan terhadap asam
Asam Asam Nitrat Asam Khlorida Asam Phosphat Asam Sulfat Asam Asetat Asam Oxalat Asam Sitrat Asam Tartart Asam Format Asam Chromat Asam Sianida
Setelah 14 hari sampai dgn 20ºC Tidak rusak sampai dengan 10% larutan " 31% " " 50% " " 25% " " 50% " Tidak rusak dengan larutan jenuh " " Tidak berubah dengan larutan 25% Rusak oleh larutan 40% H2CrO3 Larut dan berubah oleh asam Sianida Liquid dan rusak oleh uapnya
Setelah 14 hari sampai dgn 60ºC Sedikit rusak oleh larutan 10% Tidak rusak oleh larutan diatas 31% " 25% " " 20% " " 10% " Tidak rusak oleh larutan jenuh " " Tidak berubah dengan larutan 25% Rusak oleh larutan 40% H2CrO3 Larut dan berubah oleh asam sianida Liquid dan rusak oleh uapnya
3-2. Ketahanan Alkali Acryglas tidak menjadi rusak karena Sodium Carbonate, Caustic Soda dan Caustic Potash pada suhu 20-600 C. Acryglas tidak berubah jika ditambahkan 30% larutan Amonia pada suhu 200C, tetapi 10% larutan Amonia pada suhu 600C akan meratakan sedikit Acryglas. 3-3. Pengaruh Gas Acryglas tidak terpengaruh terhadap udara, oxsigen, nitrogen, hydrogen, ozon, gas sulfur dan lain sebagainya. Sedangkan gas chlorine kering dapat meratakan sedikit Acryglas, tetapi Acriglas akan menjadi sangat rusak karena gas Chlorine basah. 4. KETAHANAN TERHADAP MINYAK/SOLVENT Category
Types of Solvents
Larut pada suhu ruang
chloroform, acetone, benzene, toluene, xylene, dichloroethane, ethyl acetate, butyl acetate, amylcetate, glacial acetic acid.
Sulit Larut pada suhu ruang tetapi terjadi pengembangan
methyl alcohol, ethyl alcohol, denatured alcohol, butyl alcohol, isopropyl alcohol, allyl alcohol, ethyl sulfate, ethyl lactate, dibromoethane, carbon tetrachloride,tetracloroethylene, butyl chloride, carbon bisulfidem butyl aldehyde, butyric acid, acetonetrile, methyl ether, ethyl ether, solvent naphtha,phenol, cresol, nitrobenzene, monochlorobenzene, dichlorobenzene, benzol chloride. aniline, ethyl aniline, m-toluidine, benzaldehyde, aetophenone, glycerine monobenzy; ether, piperidine, nicotine, wintergreen oil, clove oil, petroleum containing aromatic components, tetralin, decalin.
Tidak rusak pada suhu ruang
hexane, ketene, octane, petroleum ether, medical parafin, transformer oil, petroleum (with less aromatics content), cyclohexane, cyclopropane, ethylene glycol, glycerine, methyl amine, butyl stearateformaline (40%), lanolin, olive oil, lavender oil, eucalytus oil, mustard oil.
Permukaan Acryglas akan rusak bila terkena solven atau uapnya. Oleh karena itu cat yang mengandung belberapa solven seperti tersebut diatas harus ditangani dengan hati-hati.
IV. SIFAT-SIFAT OPTIK 1. SIFAT OPTIK DARI LEMBARAN TEMBUS CAHAYA 1-1 Transmisi Cahaya Acryglas memiIiki sifat dasar bening dan tembus cahaya yang dapat m eneruskan cahaya sampai 92% pada panjang gelombang 380 sampai dengan 900 nm, termasuk panjang gelombang yang dapat dilihat (380 - 770 nm).
Ketika cahaya tampak melewati Acryglas bening,intensitas cahaya yang terserap sangat kecil sampai 0,5 % per 25 mm tebal lembaran. Nilai ini kira-kira 1/20 dari kaca bening. Bila sinar paralel dari cahaya melewati Acryglas bening, umumnya cahaya yang diserap sangatlah kecil. bila cahaya yang dipantulkan kira-kira 4% pada setiap permukaan, maka cahaya yang diteruskan menjadi kira-kira 92%. Materi ACRYGLAS Polystyrene Hard Polyvinyl chloride Glass
1-1
Cahaya yang diteruskan (%) 93 90.0 80 ~ 88 90
Indeks Bias Indeks bias antara dua media Medium pertama
ACRYGLAS Kaca Air Air Air Udara
Medium kedua
Udara Udara Udara Udara Acryglas Acryglas
Indeks bias
0.672 0.667 0.752 1.13 1.12 1.49
1-3. Pemantulan Total clan Suclut Batas KARAKTERIST1K OPTIK DARI MACAM-MACAM BAHAN TRANSPARAN (BENING). Materi ACRYGLAS Kaca Air Berlian Udara
Indeks bias 1.49 1.52 1.33 2.42 1.00
Daya refleksi (I = 0º) 3.8% 4.2% 2.0% 17.2% -
Sudut Batas 42º10' 41º48' 48º30' 24º30' -
1-4. Penyebaran Sinar Ultraviolet clan Infra Merah Acryglas bening memiliki ciri yang baik sekali untuk memantulkan sinar Ultraviolet dan sinar infra merah. Acryglas dapat mencegah penyerapan sinar Ultraviolet yang dapat menyebabkan pemudaran clan menghilangkan warna, yang disebabkan karena besarnya perubahan cuaca. Acryglas menyerap sinar infra merah termasuk bagian gelombang jarak yang dekat sinar infra merah dan menpunyai daya konduksi perpindahan panas 1/5 dari kaca. Hal ini menjadikan Acryglas lebih baik sebagai penyekat dari pada kaca, karena memungkinkan menyimpan konsurnsi tenaga AC.
V. KEADAAN CUACA/UDARA 1. KETAHANAN TERHADAP CUACA. Ketika diletakkan diluar ruang dalam waktu yang lama sebagian besar benda plastik Vang digunakan untuk bangunan, papan iklan dan sebagainya, akan memudar, permukaan menjadi kasar dan menjadi retak, keburukan lain oleh karena cahaya matahari yang begitu kuat, keadaan iklim seperti hujan deras dan angin( udara kotor). Hal tersebut itu sering menimbulkan masalah yang serius dan merupakan gejala yang mengakibatkan ketahanan terhadap cuaca menjadi jelek. Karena tes penyinaran diluar ruang memakan waktu lama clan dipengaruhi oleh keadaan setempat, maka biasanya tes penyinaran dipersingkat dengan menggunakan Accelerated Exposure Test (Test terhadap cuaca buatan) Dari data perubahan warna akan dapat terlihat akibat dari keburukan yang ditimbulkan pada tes penyinaran buatan dan diterangkan dalam perbedaan warna AE. Jelaslah bahwa Acryglas mengalami pelunturan warna yang kecil. Lama Penyinaran dan ∆E untuk ACRYGLAS Materi ACRYGLAS
Lama Penyinaran 500 jam
1000 jam
2000 jam
3000 jam
0.12
0.58
1.57
2.89
Tabel dibawah ini memperlihatkan perbedaan data fisik yang diperiksa, sesudah dan sebelum dilakukan tes penyinaran selarna 3 tahun. Ternyata Acryglas tersebut baru akan rusak setelah dilakukan penyinaran diluar ruang selama 3 tahun.
Perbandingan dari Data Fisik sebelum dan sesudah penyinaran diluar ruangan selama 36 bulan ACRYGLAS Uraian Satuan Sebelum Sesudah Pengetesan Pengetesan Kekuatan Regangan kgf/cm² 790 780 Modulus Regangan thd.Kekenyalan kgf/cm² 33,9 33 Persentasi Rentangan Regangan % 6,7 6.6 Kekuatan Lengkung kgf/cm² 1,36 1,3 Modulus Lengkung thd. Kekenyalan kgf/cm² 33,6 30,3 Kekuatan Benturan Izod kgf • cm/cm 2.3 2,3
2. PROSES PENGERJAAN ---------------------------------------------------------------------------------------------
I. CARA UMUM MENGENAI PENGGUNAAN MESIN Dibandingkan dengan bahan-bahan dari logam, plastik adalah lebih banyak mempunyai kemungkinan untuk dikerjakan dengan menggunakan mesin. Acryglas juga memiliki kemampuan yang unggul seperti bahan plastik yang lain. Meskipun bahan plastik tersebut mudah untuk dikerjakan dengan proses permesinan , namun bahan plastik mudah mengalami keretakan, terbelah, menjadi kasar dan terkadang kegagalan perekatan. Dalam kondisi tersebut memerlukan banyak waktu yang merugikan dan tenaga manusia pada penyelesaian akhir. Jika perekatan atau pelapisan yang dikerjakan pada permukaan, keretakan akan mungkin dapat terjadi disebabkan oleh residual stress yang mengakibatkan penurunan kekuatan mekanik dan harga jual, dimana dalam beberapa hal bahan yang diselesaikan tidak dapat dipergunakan lagi. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan mesin yang sesuai dan harus dikerjakan dibawah kondisi yang optimal. Walaupun acryglas dapat dikerjakan dengan proses permesinan dengan mudah, masalah apa yang akan timbul selarna proses permesinan ? Paragraf dibawah ini akan menunjukkan masalah dan tindakkan yang diperlukan. 1. MENGURANGI PANAS AKIBAT GESEKAN. Panas akibat gesekan selama proses permesinan harus dihindari atau ditekan seminimum mungkin dan pada suatu ketika panas tersebut harus dipindahkan secepatnya. Pengukuran sangat penting untuk mengurangi panas yang disebabkan karena proses mekanik mesin. Maka dari itu peralatan potong harus mempunyai bentuk yang baik dan dalarn pengerjaan harus disusun dengan bak Bentuk dari potongan harus punya sudut berhadapan yang lebih rendah, untuk menghilangkan gesekan pada alat potong selanjutnya aliran yang lembut adalah cara pemotongan yang optimal 2. PENDINGINAN. Acryglas dengan ketebalan 2-10 mm pada proses perntongan tidak diperlukan pendinginan. Tetapi jika proses pemotongan bahan yang tebal, pemotongan harus cepat dan harus dengan hati-hati. Pendinginan dengan udara atau air mungkin dapat dilakukan untuk menghilangkan panas yang berlebihan. 3. BENTUK DAN KONTROL DARI PERALATAN POTONG. Pisau potong plastik adalah peralatan yang digunakan untuk memotong acryglas. Sudut pemotongan untuk acryglas adalah 0-20.
Jika pisau gompal ujungnya maka pemotongan permukaan akan menjadi sulit. Oleh karena itu mata pisau tersebut harus selalu tajam.
II. PEMOTONGAN 1. PISAU POTONG PLAST1K. Pisau potong plastik adalah peralatan pemotong yang paling sederhana, yang dapat dibuat dari gigi gergaji besi clan lain sebagainya. Digunakan untuk memotong lembaran Acryglas yang tipis.
Bila memotong lembaran Acryglas, digunakan penggaris untuk membuat goresan pada permukaan yang harus dilakukan dua atau tiga kali. Tekakan garukan harus seragam dari ujung keujung yang lain dari lembaran tersebut. Keadaan terakhir goresan harus mencapai 1/3 dari ketebalan lembaran Acryglas tersebut. Lembaran Acryglas tersebut akan patah menjadi dua potong ketika permukaan diletakan menghadap atas clan sisi lain dilipat kebawah. Ketika lembaran Acryglas dengan tebal 3-5 mm dipotong, potongan kayu yang cocok harus disesuaikan dengan lembaran sepanjang garis potongan sebelum dilipat, jika goresan potongan tidak seragam, lembaran tersebut akan terbelah dengan arah yang tidak beraturan. Oleh karena itu kedalaman goresan harus selalu cukup clan seragam dari ujung yang satu ke ujung yang lain.
2.GERGAJI BULAT Pengerjaan pemotongan dengan gergaji bulat mungkin menggunakan dudukan mesin bubut yang dapat naik turun, gergaji yang bergerak clan bantalan luncur. Gergaji bulat dengan tipe biasa clan dengan gigi terbuat dari campuran logam keras.
Gambar 1 menunjukkan spesifikasi standard dan kondisi pemotongan untuk tipe ini. Lingkar luar gergaji bulat Ketebalan Gigi Gergaji Jumlah gigi gergaji Sudut Bulat Sudut Relief Sudut Setting Band Perputaran Kecepatan
255 ~ 305mm 3.5 ~ 3.5mm 80 ~ 100 15 ~ 20 15 ~ 20 2~3 3000 ~ 5000rpm 3 ~ 6m/min.
Catatan untuk proses pemotongan a) Tinggi potongan Tinggi potongan adalah sangat penting dalam memperoleh permukaan potongan yang rapi. Oleh karena itu harus dilakukan dengan hati-hati.
Tinggi potongan standart dengan ujung gerigi gergaji bulat menonjol keluar sebesar 10-12 mm diatas permukaan lembaran Acryglas. Tinggi potongan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya potongan yang kasar pada permukaan yang jauh dari as gergaji bulat. Ketinggian potongan yang tidak cukup dapat menimbulkan potongan kasar pada permukaan dekat dengan gergaji. Dalam berbagai hal, kesulitan ini dapat dikurangi dengan memperkecil kecepatan pemotongan. b). Syarat-syarat pemotongan. Berbagai masalah mungkin terjadi dalam proses pemotongan yang disebabkan oleh pemuaian karena panas yang dihasilkan. Khususnya ketika pemotongan lembaran Acryglas setebal 6 Mm atau lebih, dalam hal ini kondisi pemotongan haruslah diselidiki dengan seksama. Tabel 2 Pengaruh kondisi pernotongan Kondisi Potong Kegunaan Pemotongan yang efektif Pencegahan meleleh
Sudut pisau
Kecepatan dorong
Kecepatan potong
Ketinggian potong
Positif
Tinggi
Tinggi
Kecil
Tinggi
kecil
Bila masalah ini tidak dapat diatasi bahkan setelah dilakukan pertimbangan pengukuran yang sesuai, sebenarnya masalahnya adalah terdapat pada gigi gergaji atau mesin potong yang harus diperbaiki.
3. GERGAJI PITA Gergaji pita biasa digunakan untuk pemotongan linier atau pemotongan lengkung Meskipun keadaan permukaan pemotongan, ketepatan pemotongan tidaklah sebaik bila dibandingkan dengan gergaji bulat. Ketika acryglas tebal, kecepatan pemotongan haruslah diturunkan dan gergaji itu sendiri harus memiliki gigi yang kasar. Pemilihan gergaji pita standar Lebar bergaji Tebal Jurnlah gigi
5 - 10 Mm. 0,3-0,9 Mm. 14 - 24/inch.
Ada hubungan yang erat antara ketebalan dengan kecepatan pemotongan pada gergaji pita. Oleh karena itu pemotongan harus dilakukan dibawah kondisi yang optimal. Ketika kecepatan juga dihubungkan dengan bentuk gergaji pita dan tebal plat keadaan ini harus dipertimbangkan. Gergaji bergerigi pada umumnya digunakan untulk mengerjakan pemotongan kayu dan membutuhkan waktu yang sangat lama bila digunakan untuk pemotongan logam. Daftar berikut ini menunjukkan beberapa contoh hasil dari pemotongan dengan gergaji pita.
Tabell 3 Hubungan antara kecepatan memotong dan pemotongan permukaan untuk masing-masing ketebalan. bila gigi dari gergaji sangat halus : Peripheral Speed Plate thickness
35 m/min
160 m/min
350 m/min
1600m/min
Remarks Cutting time is long and cutting powder may remain around the finished surface
1/13 (inch)
Prefable
Prefable
Prefable
Prefable
1/5 2/5 5/7
Prefable Acceptable Defective
Acceptable Defective Defective
Acceptable Defective Defective
Defective Defective Defective
Bentuk gigi pisau
Tebal pisau : 5 mm
Ketebalan: 0.35mm
Jika bubuk potongan tetap berada disekitar gigi gergaji selama proses pemotongan haruslah dibersihkan dengan sikat kawat atau sejenisnya. Jika bubuk potongan nampak panas, semprotan air dapat digunakan atau dengan udara hal ini sangatlah efektif.
Jumlah sisi per inch: 24
4. GERGAJI UKIR Gergaji ukir pada umumnya digunakan untuk memotong huruf atau pola bahan pelat. Pola didupiikatkan pada acryglas dan pemotongan dilakukan pada pola tersebut. Tebal lembaran Acryglas yang baik sampai 2/5 inch. Ketika dilakukan pengerjaan dengan gergaji ukir pada lembaran Acryglas yang lebih tebal, penyemprotan air, lilin atau udara tekan digunakan untuk pendinginan cepat. Bila diperlukan memotong lembaran Acryglas tipis digunakan satu gergaji yang bagus. Karena untuk lembaran Acryglas yang lebih tebal lagi maka gergaji yang digunakan harus lebih kasar.
Tabel 4 Menunjukkan contoh pemotongan dengan gergaji ukir atau gergaii kayu. Tebal lembaran Jumlah gigi per inch
1/13 inch
1/5 inch
2/5 inch
Sesuai
7
Mudah patah
Sesuai
9
Mudah patah
Bias dipak
Sulit
15
Sesuai
Bias dipak
Sulit
5.PEMOTONGAN DENGAN MATA PISAU BERATURAN (DIE CUT). Cara Pemrosesan. Aturan pemotongan dengan die cut sangatlah efektif bila bentuk produk sederhana clan diinginkan kapasitas produksi yang besar. Meskipun ada beberapa hal yang sangat merugikan seperti ukuran pelelehan terbatas, potongan permukaan menjacli ticlak baik, tekanan panas akan timbul sekitar 5 mm di sekeliling garis leleh, clan batas ketebalan lembaran sekitar 10 mm. Bahan lembaran langsung dilelehkan untuk di potong keluar dari pola. Pemanasan bahan tersebut diletakkan pada lembaran baja pada ujung gigi yang mana dengan cara ini dipanaskan pada 290 derajat.
III. PENGERJAAN DENGAN MESIN 1. PENGERJAAN DENGAN MESIN BUBUT Metoda Pengerjaan. Pengerjaan dengan mesin bubut kayu atau mesin bubut logam bisa saja digunakan. Dengan pisau pernotong baja kecepatan tinggi atau pisau baja karbon. Ketika melekatkan bahan lembaran Acryglas pada mesin bubut penanganannya haruslah hati-hati, jangan sampai merusak permukaan dan bantalannya harus tepat. gbr. 8 menunjukkan bahwa kondisi peletakan ACRYGLAS dan gbr. 9 memperlihatkan pisau potong.
Bentuk alat potong Coarse finish Dip angle of cutting tool Angle relief Cutter angle
finish
0º ~ 3º
0º ~ 3º
10º ~ 20º
10º ~ 20º
60º ~ 80º
60º ~ 80º
100 to 200 m/min
15 to 60 m/min.
Feeding speed (per turn)
0.1 to 0.2 mm
0.01 to 0.03 mm
Cutting depth
0.3 to 0.5 mm
0.01 to 0.007 mm
Cutting speed
Pisau diletakkan ditengah bahan yang sedang dikerjakan atau lebih rendah. Jika kedalaman potongannya besar dan kecepatannya tinggi, permukaannya bisa menjadi retak dan alat pemotong akan menyebabkan kerusakan, getaran dan lain-lain. Jika menginginkan ketepatan yang tinggi, maka kecepatan yang dipakai harus rendah ( 10 - 20 m/menit ). Agar dapat memperoleh hasil yang baik, pahat potong harus selalu dijaga dalam keadaan tajam dengan menggunakan batu gurinda. 2. PAHAT Bahan yang cocok untuk pahat frais adalah baja kecepatan tinggi atau baja karbon. Seperti mesin frais untuk pengerjaan logam maupun pengerjaan kayu. Mesin frais kayu lebih sering digunakan karena kecepatan putaran kumparannya sangat tinggi. Untuk putaran mesin frais, dengan putaran pahat kearah bawah akan tampak lebih baik hasiinya daripada mesin frais dengan arah putaran pahat ke arah atas. Frais dengan arah putaran ke bawah menawarkan beberapa keuntungan seperti keberadaan pemotongan panjang dan cenderung halus.
Ujung pisau potong harus dipilih dengan hati-hati menurut bentuk bahan yang sedang diproses. Standard kondisi pemotongan adalah sebagai berikut : Contoh kondisi pemotongan KECEPATAN PEMOTONGAN/PEMAKAIAN
600 ~ 800 m/min
KEDALAMAN PEMOTONGAN/PEMAKANAN
1 mm or below
KECEPATAN PERGERAKAN
300 mm/min
3. ROUTER. Biasanya Router digunakan untuk kerja dengan kecepatan tinggi. Sejak digunakan untuk tujuan yang sarna untuk pekerjaan frais dengan bentuk ujung gigi hampir sarna. Pengerjaan dengan mesin frais mempunyai keterbatasan untulk benda kerja yang besar, router menawarkan beberapa keuntungan untuk pengerjaan benda kerja yang besar, melubangi, atau proses pelengkungan permukaan. Syarat proses dari router dan pahat potong dijelaskan dibawah ini : Kondisi kerja Diameter pisau 8/17 inch 8/17 inch or below
Kecepatan putar 15,000 ~ 25,000 rpm 10,000 ~ 15,000 rpm
Kondisi kerja Angle of relief
10 ~ 30º
Hook angle
20 ~ 30º
No. of teeth
6 ~ 10
4. PENGUKIRAN Mesin ukir ada dua tipe, satu dengan gerigi putaran tersusun dengan tangkai fleksibel dan yang lain adalah tipe pantograp. Tipe pahat pengukir harus dipilih agar selaras dengan bentuk alur yang diperoleh dari pengukiran.
Kondisi pengerjaan tergantung pada bentuk ujung gerigi putaran, kedalaman potongan, lebar potongan. Kecepatan alat pengukir harus dikurangi, jika ukiran dalarn dan luas. Ketika pelapisan atau pewarnaan akan dilakukan setelah pengukiran, perlu digunakan pisau yang tajam karena kerusakan yang disebabkan selama proses menyebabkan terjadinya keretakan atau dihaluskan dengan solven.
5. ALAT KETAM Ketam dengan penggerak motor digunakan khusus untuk penyelesaian permukaan. Alat ketam dorongan tangan dan alat ketam praktis adalah jenis mesin yang digunakan untuk tujuan ini. Alat ketam praktis digunakan untuk mengubah permukaan atau menyelesaikan setelah perekatan atau penyelesaian permukaan benda besar. Alat ketam tangan sering digunakan untuk menyelesaikan pemotongan permukaan. Ketam tangan tidak begitu cocok dalam proses penyelesaian permukaan papan, tetapi sebaliknya cocok untuk menyelesaikan permukaan barang yang dihasilkan misalnya penggaris. Untuk menyelesaikan hasil-hasil dibawah kondisi optimal, ketam tangan harus dioperasikan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Standar spesifikasi untuk pisau dorong Lebar permukaan
200 ~ 300 mm
Putaran as utama
4,000 ~ 5,000 rpm
Jumlah sirip
2~4
6. PENGEBORAN Mesin bor atau bor listrik biasa digunakan. Gigi pisau memiliki bentuk sebagai berikut
Table 5 Standar ketajaman bor Depth/Diameter
Tip angle
Angle of relief
Lubang kecil
1.5 mm or below
15 ~ 20º
Medium Lubang dalam
1.5 ~ 3.0 3.0 mm or above
55 ~ 20º 60 ~ 140º 140º
12 ~ 15º 12 ~ 15º
Ketika mengebor plat dengan alat mesin bor, kecepatan putaran pada umumnya naik jika diameter lubang adalah kecil. Sebaliknya jika lobang bor adalah besar maka kecepatan putaran rendah. Bor dengan ujung sudut agak besar dapat mengurangi jumlah keretakkan. Pengeboran standart ditunjukkan pada tabel 6.
Remarks Feeding speed 65 mm/min
Table 6 Standar kondisi pengeboran Diameter bor 2 ~ 5 mm 8 ~ 10 12 ~ 18 20 or above
Putaran bor 1000 ~ 2500 rpm 800 ' 1000 300 ' 500 300 or above
Petunjuk Pengeboran 1 . Mantapkan posisi Acryglas selama pengeboran. 2. Karena lembaran Acryglas yang tebalnya 2 - 3 Mm dapat pecah dengan mudah, maka harus sepenuhnya ditangani dengan hati-hati pada waktu pengeboran. Untuk lubang diameter besar, kecepatan putaran adalah rendah. 3. Untuk menghindari terjadinya keretakkan ketika bor melewati lembaran Acryglas, lembaran Acrygias yang lain atau lembaran kayu yang tebalnya 5 - 10 mm harus diletakkan pada permukaan belakang. 7.
PEMBUATAN ULIR (Proses Manual)
Ulir Luar Keliling Acryglas dapat langsung dipasang mur dengan menggunakan bllok potongan ulir. Diameter lingkar harus lebih besar dari lubang diameter lingkaran tersebut ketika hendak membuat ulir.
Ulir Dalam Lubang harus lebih kecil dari pada diameter tap, dibuat dengan menggunakan bor. Mulai dengan tap yang kecil lubang diameter tap makin lama makin meningkat hingga pada ukuran akhir.
Catatan untuk pembuatan ulir 1. Ulir harus bulat dan kasar 2. Sekerup dengan bentuk ulir v mempunyai pengaruh takik yang besar. Ulir seperti ini harus dihindari karena mudah pecah. 3. Proses pembuatan ulir melibatkan keretakkan berikutnya. Pemutar sekerup back potongan ulir barns dibongkar sewaktu waktu untuk menghilangkan serutan. 4. Untuk menghindari tekanan yang tidak sesuai selama pembuatan ulir, minyak atau sabun harus digunakan. 5. Benda-benda tersebut dibuat bebas sehingga lubang perakitan mendapatkan keleluasaan yang cukup untuk pemuaian dan pengerutan .
8. PENYELESAIAN. Pemotongan permukaan diproduksi dengan proses mekanik, bagian yang direkatkan atau permukaan dengan goresan yang terjadi selama proses pengerjaan mesin, dapat dilapisi dan diselesaikan dengan baik dan permukaan menjadi mengkilap. Karena bahan plastik yang lain dapat diselesaikan, Aeryglas juga diproses untuk menyelesaikan permukaan kasar, penyelesaian tengah dan pertyelesaian akhir. Biasanya bantalan penyanggah digunakan untuk penyelesaian akhir agar dapat memperoleh permukaan yang baik. Dalam proses penyelesaian, dipoles secara manual atau dengan mesin.. Pilih metoda yang paling cocok, dengan mempertimbangkan akan kealamian bahan. 8.1. Penyelesaian Bahan Kasar. Pemotongan permukaan Acryglas diratakan dengan mengikir atau amplas. Untuk menghindari penyumbatan permukaan kikir harus medium atau tipe kasar, bilamana penyumbatan terjadi, maka kikir tersebut harus dibersihkan dengan sikat kawat. Permukaan diselesaikan dengan kikir atau amplas dan terakhir dengan pisau kikis (gambar 11) atau kikir halus (gambar 12). Pengikis tersebut dibuat dari pisau pemotong kulit dengan memodifikasi sudut ujung mata pisau. Ujung pangkal pisau ditajamkan pada sudut 70 derajat. Penyelesaian dengan menggunakan kikir. Bila ujung pisau bergetar dalam menyelesaikan pekerjaan, mungkin karena ketebalan mata pisau. Pemotong ini harus digunakan dengan sudut 451 dari operator. Permukaan potong yang banyak goresan harus dikikir, dimulai dengan amplas kasar (#50 - #60) atau dengan pisau kikir kemudian dengan kikir kecil sampai sernua goresan hilang. Piringan kikir kecil atau pengikis harus di jaga ketajamannya dengan batu gerinda. Piringan yang gompal tidak boleh digunakan untuk pengerjaan akhir permukaan.
8.2.
Penyelesaian Setengah Jadi.
Setelah penyelesaian dalam bentulk kasar, permukaan dipoles dengan amplas (# 400 - #600 ) atau dengan menggunakan alat penggosok dan abrasif. 8.3.
Penyelesaian Akhir.
Untuk mendapatkan permukaan yang baik dan halus, alat penggosok harus digunakan dan permukaan harus dipoles dengan hati-hati. 8.3.1.
Penyelesaian Secara Manual.
Bila permukaan tersebut diselesaikan secara manual, amplas yang baik dan potongan kain halus digunakan untuk memolesnya. Penyelesaian sebagaian permukaan dari hasil pemotongan nampak seolah-olah ada perubahan bentuk lokal pada daerah penyelesaian. Jika diinginkan maka permukaan yang lebih luas dapat dilakukan 8.3.2.
Penyelesaian untuk mengkilapkan.
Mesin penghalus biasanya tipe ganda. satu ujungnya digunakan untuk penyelesaian kasar sementara ujung yang lainya untuk memoles penyelesaian akhir. Bahan-bahan penggosolk adalah katun, alat gurinda atau bahan-bahan yang halus lainnya. Alat penghalus yang dipakai untuk menghaluskan biasanya harus sesuai dengan arah serat. Kondisi standart untulk penghalusan akhir adalah sebagai berikut : Diameter penghalus : 200 - 300 mm Ketebalan : 25 - 30 mm Kecepatan putaran : 1,000 - 1,500m/m Table 7 Buff Revolution and Perpheral Speeds Buff diameter Revolutions 1000 rpm 1200 1400 1600 1800 2000
240 mm
300 mm
Peripheral speed
Peripheral speed
750 m/min 900 1060 1210 1360 1510
940 m/min 1130 1320 1500 1700 1885
Hal yang paling penting untulk diingat dari pemolesan penghalusan adalah untuk mencegah buram dan pelelehan pada permukaan yang sudah selesai. Permukaan harus dipoles secara merata untulk penekanan bentuk yang nyata. Pembersihan akhir dapat dilakukan jilka hal berikut ini diperhatikan. (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Piringan penggosok tidak harus memutar dengan kecepatan tinggi jika tidak diperlukan. Penyelesaian permukaan tidak boleh ditekan dengan kuat terhadap penggosok Benda tersebut harus selalu bergerak waktu dipoles sehingga panas yang berlebihan dapat dihindari. Penggosok tidak dilakukan pada areal yang kecil. Untuk menghilangkan ketidak rataan permukaan penghalus maka harus dipotong dengan gunting atau sikat kawat. Digunakan bahan abrasif yang berbentuk bubuk halus
Permukaan yang halus dan baik dapat dicapai dengan menekan seminim mungkin ketidak rataan pada penyelesaian kasar dan penyelesaian setengah jadi.
3. PEREKATAN --------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. PEREKATAN DENGAN BAHAN PEREKAT 1.
BAHAN PEREKAT.
Acryglas adalah plastik yang mempunyai ciri-ciri penyebaran cahaya yang baik diantara plastik yang lain. Gambaran luar dari benda ini adalah (1) Transparansi sempurna, (2) Tampak mengkilap (3) Tampak indah pada permukaannya. Acryglas bisa dikatakan ratunya plastik. Oleh karena itu perekatan Acryglas harus hati-hati untuk tidak menghilangkan bentuk yang bak Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, pemilihan dengan baik prosedur perekatan clan cara merekatkan adalah hal yang paling pokok. Untuk bahan perekat (1), (2) dan (3) pada tabel 1 biasanya dipergunakan untuk perekatan Acryglas. Bahan perekat 4 digunakan untuk merekatkan bahan Acryglas pada tipa\ e benda lain. Pemilihan bahan perekat yang cocok clan prosedur perekatan tergantung pada kekuatan bahan perekat, posisi perekatan clan kerja benda tersebut. Table 1 Klasifikasi Perekat Klasifikasi
Contents
bonding agent
(1) Bentuk cair
Hanya digunakan satu macam solven atau dua macam solven yang dicampur
ACRYDYNE No. 0 and No. 4
(2) Bentuk Polymer solven
Polymer yang dilarutkan dalam solven
ACRYDYNE No. 2 and No. 3
(3) Bentuk polymer
Methyl methacrylat kental hasil Prepolymerisasi monomer
(4) Polymer series adhesives other than acrylate group
Bahan perekat plastic dari golongan acrylate lain yang ada di pasaran
2.
ACRYCEMENT
BAHAN PEREKAT BERBENTUK SOLVEN DAN CAMPURAN SOLVEN. 2.1. Memilih solven untuk Acryglas.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pilih solven yang mampu melarutkan Acryglas dengan efektif. Keretakkan atau kerusakan harus ditiutup pada waktu perekatan. Harus ada waktu pengeringan dan mempunyai kerja yang bagus. Titik nyala tinggi. Solven yang dimiliki harus tidak bisa terbakar. Racun yang dapat mempengaruhi tubuh manusia harus minim. Bahan pelarut yang terbaik dapat diperoleh dengan harga murah.
Walaupun mungkin sangat sulit mendapatkan bahan pelarut dengan karakteristik yang sudah digambarkan diatas, beberapa bahan lain juga dapat digunakan untuk menempelkan bahan Acryglas seperti yang terlihat di tabel 2. Table 2 Bahan Perekat untuk ACRYGLAS Solven Dichloromethane Dichloroethane
Titik didih (ºC) 40 84
Titik nyala (ºC) Tidak terbakar Mudah terbakar
Rumus kimia CH2CL2 CH2cl - CH2CL
2.2. Bahan perekat tipe campuran solven. Senyawa dengan penguapan yang tinggi menawarkan suatu keuntungan waktu pengeringan, walaupun pada sisi lain penguapan yang cepat dari cairan dapat mengurangi efisiensi kerja. Oleh karena itu bahan ini sering dikombinasikan dengan cairan yang penguapannya rendah. Jika penguapan dapat dikurangi maka kerusakan clan pemutihan dapat dihindari. Tipe kombinasi solven perekat, untuk contoh, sebagai berikut Contoh 1. Dichloroethane 80-90% Dichloromethane 20 - 10% Contoh 2. Dichloroethane 90-95% Toluene 10- 5% Campuran perekat cair harus disimpan dalam ruang tertutup. Jika ditangani dengan tidak hati-hati solven tersebut akan menguap dan berubah komposisinya. Catatan : Asam organik seperti glacial acetic acid dapat melunturkan warna, oleh karena itu digunakan cairan alkohol. Catatan : Asam organic seperti glacial acetic acid dapat melunturkan warna, oleh karena itu digunakan cairan alcohol. 2.3. Bahan perekat tipe polymer Karena solven perekat mempunyai daya kering yang cepat, maka pekerjaan perekatan sulit untuk dilakukan. Dalam hal ini acrilic polimer yang sesuai ditambahkan untuk menambah kekentalan. Kemudian waktu pengeringan diperpanjang clan timbulnya gelembung yang baru dapat ditekan pada perekatan kotak surat, perekat digunakan untuk menahan sekitar sambungan sehingga akan menambah kekuatan. Contoh polimer dichloromethane tipe bahan perekat sebagai berikut Contoh Dichloromethane 95 - 90% Molding material 5 - 10%
II. PERSIAPAN DAN PROSEDUR PEREKATAN DENGAN CAIRAN TAHAP-TAHAP PEREKATAN ACRYGLAS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penyelesaian pada permukaan yang akan direkatkan dengan membersihkan dari debu clan minyak kotor. Panaskan sebelum perekatan. Perekatan dengan injeksi atau perekatan perendaman. Pegang dan rakit bagian yang akan direkatkan. Keringkan setelah direkatkan. Panaskan produk. Selesai.
1.
CATATAN UMUM TENTANG PEREKATAN DENGAN SOLVEN. 1.1. Mencegah keretakan-keretakan clan kerusakan.
Keretakan clan kerusakan dapat terjadi waktu perekatan yang akan mengurangi nilai keindahan pada permukaan yang telah selesai. Peristiwa ini juga mengurangi tingkat kekuatan pada bagian-bagian yang direkatkan. Tabel 5 memberikan sebab-sebab keretakkan dan cara pencegahan. 1.2. Gejala pemutihan pada permukaan. Tipe tertentu dari perekat sering meningkatkan gejala pemutihan, karena kelembaban relatifnya tinggi sekali. Hal ini disebabkan ketika cairan itu menguap permukaan yang sidah diberi perekat tiba-tiba menjadi dingin dan air yang terdapat diudara terkondensasi. Hal ini dapat dicegah dengan menambahkan sejurnlah cairan lain dengan titik didih yang tinggi untulk mengurangi kecepatan penguapan. 2.
SEBELUM PEREKATAN. 2.1. Penyelesaian permukaan yang akan direkatkan.
Ketika menyambung dua bahan bersama-sama, keduanya dilekatkan dengan tanpa celah diantara kedua benda tersebut. Permukaan yang akan direkatkan biasanya dirapikan dengan alat sekrap, kikir dan mesin bubut. Permukaan harus diselesaikan dengan hati-hati karena bahan yang permukaannya kasar bila direkatkan harus dengan penekanan yang kuat agar dapat merekat. Bagaimanapun juga permukaan yang telah direkatkan tidak boleh dipoles. Karena panas selama pemolesan mungkin menyebabkan kerusakan.
2.2 Menghilangkan Debu dan Minyak Jika permukaan yang akan direkatkan dikotorin oleh debu dan minyak, kekuatan melekat akan berkurang. Permukaan harus tetap bersih. Permukaan yang dikotori oleh minyak harus diobersihka dengan alcohol atau sabun cair. Table 5 Upaya Perlindungan dari kertakan dan kerusakkan PENYEBAB KERETAKKAN DAN KERUSAKKAN ACRYGLAS DISIMPAN DIBAWAH KONDISI BURUK
PANAS YANG TERJADIKETIKA ACRIGLAS DIPROSES
PENEKANAN SETELAH PEREKATAN BERLEBIHAN PEREKATAN YANG TIDAK SESUAI TEMPERATUR YANG TERLALU RENDAH DALAM PEREKATAN KERUSAKAN DAN KEKUSUTAN AKIBAT PENEKANAN DALAM BAHAN-BAHAN PEMBENTUK
UPAYA PERLINDUNGAN ACRYGLAS dengan mudah rusak dan retak jika disimpan pada tempat lembab danuap air yang merata. Dakam hal ini Acriglas harus dikeringkan pada suhu 60º sampai dengan 80 º selama 3-8 jam sebelum proses perekatan Gunakan pemotong tajam sewaktu memotong, memahat dan mengebor shinggga panas dapat ditekan seminim mungkin. Jika panas terjadi, Acriglas harus tetap panas 60 º - 80 º selama 3-8 jam. Untuk menambah kekuatan rekat, bagian yang direkatkan harus ditekan. Dalam hal ini permukaan yang direkatkan harus mendapatkan tekanan secara merata. Ketidakrataan dalam penekanan menyebabkan keretakkan atau kerusakkan. Penekanan sebaiknya 0,2 – 0,4 Kgf/cm3. Tipe tertentu dari perekatan dapat mempercepat terjadinya keretakkan dan kerusakkan Dechlorometil atau dichloro ethylene adalah bahan yang cocok untuk perekat. Ketika temperature daerah sekitar terlalu rendah pada musim dingin, keretakkan dan kerusakkan terjadi dengan mudah. Dalam hal ini temperature harus dinaikkan menjadi 20 º untuk kerja dalam ruangan tersebut. Jika bahan pembentuk kurang penekann, keretakkan dan kerusakkan dengan mudah terjadi ketika perekatan dilakukan. Bahan tersebut harus benar-benar panas pada 60 º - 70 ºC selama 4 jam sebelum perekatan
3. PENYEMPROTAN PERENDAMAN. 2.2. Penghilangan debu dan minyak. Sistem yang paling banyak digunakan adalah dengan memasukkan bahan perekat (solven) ke permukaan yang akan direkatkan adalah dengan alat penyuntik. Sebelum penyuntikkan perekat, permukaan yang akan direkatkan harus dicocokkan/ dipaskan. Dalarn 20 - 30 detik setelah penyuntikkan bagian yang dilekatkan harus diklem dengan perencanaan pengeleman atau tekanan dengan berat yang sesuai untuk penyelesaian yang baik dalarn perekatan permukaan sampai keras atau mengering sepenuhnya. Pengeleman untuk menyelesaikan benda ini mempunyai kekuatan yang begitu efektif dan menghilangkan gelernbung disekitar bagian yang direkatkan. Bila terlalu banyak bahan perekat yang disuntikkan , bagian yang tidak termasuk bagian yang akan direkatkan akan menjadi kotor. Untuk menghindari kotoran tersebut bagian yang tidak perlu di rekatkan, dilindungi dengan polyester atau bahan plester perekat.
3.2. Perendaman. Dalam sistemn perendaman permukaan yang direkatkan dimasukkan ke dalam bahan perekat agar mengembang dan setengah larut sebelum perekatan. Dibandingkan dengan metode penyuntikan kekuatan rekat adalah lebih kuat dan terjadinya gelembung bisa dikurangi. Waktu perendaman perlu standard umum untuk waktu dan temperatur yang ditunjukkan dalam tabel 6. Table 6 Hubungan antara temperature dengan waktu perendaman Suhu perekatan
Waktu pencelupan
20 ~ 25ºC
5 ~ 6 min.
25 ~ 30ºC
3 ~ 5 min.
30 ~ 35ºC
1 ~ 3 min.
Ketika merendam bagian yang akan direkatkan ke dalam bahan perekat cara paling sederhana adalah meletakkan bahan perekat pada permukaan kaca dan merendam bagian yang akan direkatkan ke dalarnnya. Dalarn hal ini masukkan penjepit kecil diantara permukaan kaca dan permukaan rekat untuk memperoleh celah kecil sekitar 0,5 mm akan menghasilkan hasil yang bak Pada umumnya gelas kirnia atau porselin digunakan. Bila bahan besar, tempat khusus dibuat dari piringan alumunium yang dilipat mungkin dapat digunakan. Dalarn hal ini celah harus ditambah dengan menyelipkan kawat antara permukaan retakan dan bagian dasar bak. Bagian yang akan direkatkan harus ditempatkan kedalarn bahan pelarut secukupnya.
Bila terdapat gelembung pada cairan hal ini tidak baik untuk merekatkan bahan-bahan dengan baik, mungkin bagian yang direkatkan tidak dapat merata. Cara seperti ini akan menghasilkan perekatan yang tidak penuh atau mengurangi kekuatan dan nilai tarnbah untulk keindahan akan hilang. Bagian yang lain daripada bagian yang akan direkatkan harus dilindungi dengan plester sebelurn perendaman kedalam solven , dijelaskan pada gambar 3
4.
PENANGANAN DAN PERAKITAN BAGIAN YANG DIREKATKAN.
Untuk perekatan dibawah kondisi yang diinginkan, bagian yang direkatkan harus dipegang dan diperbaiki sampai keadaan perekatan tersebut kering sehingga tidak terjadi sisipan disekitarnya. Jika susunannya berubah, tekanan lokal harus dihilangkan pada bagian yang direkatkan dan hal ini bisa menyebabkan kerusakan. Catatan Untuk penanganan setelah perekatan. (1) Tekan bahan tersebut untuk menghilangkan gelembung pada bagian yang direkatkan. (2) Penanganan harus merata disekitar bagian yang direkatkan. Penekanan pada bagian tertentudihindari.Penekanan sesuai adalah 0,2 - 0,4 Kgf/Cm2. (3) Penanganan harus dilakukan agar kecepatan pegangan yang mengikuti kontraksi yang terjadi waktu perekatan dikeringkan. Untuk memenuhi permintaan seperti ini klip, per kawat dan mal yang sesuai biasanya digunakan. 4.1. Perekatan dua sisi. Permukaan rekat dalarn perekatan dipenetrasikan oleh suatu bahan pelarut dan berfungsi sebagai bantal. Tempelkan permukaan ini secara lernbut terhadap yang lainnya dan beri waktu selarna 30 detik sebelurn penekanan dan gabungkan secara bersamaan Cara ini umumnya digunakan untuk proses yang tegak lurus digambarkan pada fig 4 dan 5.
4-2
Dua bentuk perekatan
Masih dalam hal ini perekatan suatu benda atau dua benda yang dimasukkan kedalam cairan untuk dilarutkan. Kemudian kedua benda tersebut digabungkan untuk direkatkan. Pada perekatan area yang luas mungkin pada saat itu terdapat penyusupan gelembung kedalam bagian proses perekatan. Oleh karena itu setelah dua permukaan digabungkan bersama, berat yang sesuai harus terbagi secara merata dari penekanan untuk menghilangkan gelembung tersebut. Alat penekan tangan adalah alat yang cocok dipakai, jika alat ini dipakai tekanan harus selalu sama pada permukaan. Jika penekanan mekanik (hand press) tidak digunakan, waktu pengembangan harus diperpanjang. Dengan cara ini gelembung dapat dihilangkan sepenuhnya dari antara dua permukaan sebelum perekatan. Dalam hal ini perekat yang cocok digunakan adalah tipe polymar, karena dapat langsung dilakukan pada permukaan yang akan direkatkan dan dapat berlangsung dengan cepat.
4-3
Perekatan huruf dan pola
Ketika huruf dan pola dicetak potong dari acryglas dan direkatkan pada acryglas, bahan perekat diletakkan pada penyuntik atau penyemprot dan disuntikkan diantara permukaan dengan jarum Dalam hal ini polymer, bahan perekat dilarutkan pada permukaan. Pada saat melakukan hal-hal diatas beberapa hal perlu diperhatikan : (1) Penyelesaian yang baik dari suatu produk, bagian-bagian yang lain dari pada bagian yang akan direkatkan harus dilindungi pada acryglas terhadap kotoran dari bahan perekat. (2) Bila bahan perekat berlebihan atau tidak merata akan jatuh pada permukaan dan harus dihilangkan segera dengan menggunakan kain pembersih. (3) Jika perekatan tidak diselesaikan bagian yang direkatkan harus dipisahkan secepat mungkin untuk menjadikan bahan perekat tersebut menguap. Perekatan kedua dilakukan setelah permukaan kembali bersih seperti keadaan semula. (4) Untuk menghindari ketidakrataan, permukaan yang akan direkatkan harus diperbaikki dengan perekat secukupnya. Bila pekerjaan dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam gambar 7, kondisi perendaman terhadap bahan perekat dapat memperlihatkan secara efektif.
(5) Bila permukaan yang akan direkatkan dikotori oleh debu dan kotoran lain, harus dibersihkan dengan alkohol sebelum dilakukan perekatan. (6) Berat yang seimbang harus diletakkan pada benda yang direkatkan. Pengukuran ini untuk menghindari terjadinya gelembung dan menambah kekuatan perekatan. 4.3.1.
Perekatan benda-benda datar.
Ketika daerah yang akan direkatkan kecil , pekeriaan perekatan dapat dicapai dengan cukup mudah dengan menggunakan alat semprot dan sebagainya. Jika bagian yang akan direkatkan luas maka semprotan besar harus digunakan untuk mendapatkan hasil yang baik Dalam hal ini perekatan yang tidak merata atau akan timbul gelembung-gelembung baru terjadi, untuk menghilangkan masalah seperti ini, cairan kombinasi atau bahan perekat polymer biasanya digunakan. Type bahan ini memastikan secara estetis, perekatan yang sesuai. Dijelaskan dalam gambar 8, berat yang seimbang harus diletakkan pada setiap benda yang dilekatkan untuk menghindari gelembung.
4.3.2.
Perekatan benda-benda berbentuk kotak.
Sejak kotak surat mempunyai area perekatan yang kecii, produk yang telah selesai tidak akan kehilangan keindahannya yang disebabkan oleh perekatan yang tidak merata atau timbul gelembung. Meskipun demikian sebaliknya perekatan harus dilakukan dengan hati-hati karena kekuatan bahan perekat pada umumnya rendah. Untuk menaikkan kekuatan perekatan, permukaan yang akan dilekatkan tersebut dikembangkan dengan cairan sebelum perekatan dan lebih lanjut bagian yang dilekatkan diperkuat dengan bantalan atau diperkuat dengan besi. Jika perekatan didahului dengan pengembangan, kawat yang baik ( pin pensil ) dimasukkan diantara kotak surat dan dasar acryglas untuk mempersempit ruang dimana bahan perekat disemprotkan untuk pengembangan dan perekatan..
Ketika bahan perekat yang disemprotkan menguap clan isinya menyusut, bahan perekat tambahan disemprotkan ( untuk pengembangan ) untuk waktu yang tertentu. Perekatan baru selesai setelah kawat yangg disisipkan diangkat. Table 7 Suhu ruang dan waktu yang diperlukan Suhu ruang 20 ~ 25ºC 25 ~ 30ºC 30 ~ 35ºC
Waktu yang diperlukan 5 ~ 6 min. 3 ~ 5 min. 1 ~ 3 min.
Dalam hal ini, berat beban yang sesuai dijelaskan tabel 8 yang digunakan untuk menekan jumlah gelembung dan meningkatkan kekuatan perekatan.. Table 8 Ukuran benda dan beban yang diperlukan Ukuran huruf (mm) 50mm square 100mm square 150mm square 200mm square
Beban yang diperlukan (kg) 1~2 2~4 3~6 4~8
(sebagai patokan 5cm x 5cm x 2cm = 0.5 kg) Bagian yang dilekatkan dapat diperkuat dengan bantalan dengan menggunakan ACRYDYNE no 3. Dalam beberapa halperekatan jeruji mungkin digunakan untuk memperkuat.
5. PENGERINGAN Setelah perekatan selesai biarkan dan jangan disentuh sampai bahan perekat kering. Waktu pengeringan tergantung jenis bahan perekat tetapi produk yang telah selesai harus dibiarkan paling tidak 18-24 jam pada temperatur ruang biasa. Jika produk tersebut dipanaskan untuk dikeringkan pemanasan harus dilanjutkan selama 5 - 6 jam pada suhu 40 - 500 C. 6. PENYELESAIAN Penyelesaian tahap kerja akhir adalah untuk menghilangkan kotoran dan bahan perekat yang berlebihan dari produk itu. Bahan perekat yang menonjol harus digosok oleh pisau yang tajam. Jika permukaan yang selesai tersebut kotor dilakukan pembersihan. 7. KERUSAKAN YANG DISEBABKAN OLEH CAIRAN. Pada umumnya sulit untuk menghilangkan kerusakan dari plastik. Meskipun demikian kerusakan dapat dihilangkan dalam eksten tertentu dengan panas 900 C selama 6 - 8 jam. (Meskipun demikan benda tersebut dapat dibedakan jika digunakan alat mikroskop) Untuk permukaan yang kasar dikerjakan dan dilekatkan oleh cairan, hampir tidak mungkin menghilangkan keretakkan ketika suhu dibawah 1050 C yang berhubungan dengan temperatur transisi kaca. Dalam hal ini pemanasan harus dilakukan sebelum perekatan. Metode pemanasan seperti ini tidak dapat dilakukan terhadap benda-benda yang dibentuk karena menyebabkan perubahan
III. PEREKATAN DENGAN POLYMER 1.
METODA PEREKATAN POLYMER 1-1 Penggabungan bentuk V.
Sebagaimana digambarkan diatas, bahan diletakkan dan ujungnya membentuk potongan V dan dilindungi dengan plester polyester sehingga bagian yang tidak perlu dari ACRYGLAS tidak tercemar oleh perekat. Perekat harus dituangkan kedalam V groove. Polyester film tidak perlu diratakan diatas perekat yang dituangkan jika itu merupakan tipe pengeringan dengan udara. Meskipun demikian jika menggunakan perekat yang dibuat sendiri. Waktu polymerisasi perlu dikurangi bila dibiarkan di udara terbuka. Oleh karena itu dalam hal seperti ini perekat harus ditutup dengan polyester film setelah gelembung hilang, polymerisasi mungkin juga menjadi lambat jika pelekat polyester menyentuh perekat..
Dalam penggabungan objek tersebut celah seharusnya tidak lebih dari 2 mm. Gelembung-gelembung harus dihilangkan setelah penuangan.
Penggabungan vertikal digunakan bila membuat tangki besar, bagian pelekatan disusun dengan cara 1. Metode dam terbuat dari ujung ACRYGLAS dan, 2. Perekatan dibantu dengan poliester film, metode yang terakhir biasanya digunakan. Meskipun demikian metode ini memerlukan ketrampilan teknik
2. PERBAIKAN Bagian yang menonjol dari perekatan dihilangkan dengan alat yang tajam seperti pisau, pengikisan lainlain, karena permukaan itu digosok dengan alat penghapus, amplas dan mesun penghalus untuk penyelesaian akhir. 2-1 Penyelesaian yang sambungan tegak dan sambungan bentuk V Bagian ayang menonjol dihilangkan dengan amplas (#400 - #1500) dan digunakan mesin pelican untuk mencapai hasil yang baik. Jika pada bagian perekatan rusak, tahap penyelesaian akan hilang kerataannya dan tekanan yang mungkin ditambah. Oleh karena itu bagian perekatan harus diselesaikan.
2-2 Penyelesaian untuk penyambungan vertikal Ketika penyelesaian penyambungan vertical bagian lapisan perekat dipotong oleh gergaji bulat atau motor penggerak, ketam permukaan dan kemudian diselesaikan dengan esin pelican. Permukaan yang terkikis, diperbaiki dengan kikir atau pengikis dan memudian diselesaikan dengan amplas dan mesin pelicin
Kekuatan akan menjadi rendah bila bagian menempel terkikis berlebihan. 3. PEMANASAN SETELAH PEREKATAN POLYMER Bagian polymer yang direkatkan dalam ruang yang bersuhu normal biasanya mendapat tekanan dari dalam dan polymerisasi belum sempurna. Dengan pemanasan, polymerisasi baru sempurna, tekanan dihilangkan dan kekuatan ditingkatkan. Table 9 Hubungan antara kekuatan dan pemanasan Untuk perekatan dengan polymer Suhu
Waktu
Kekuatan rekat
20 ~ 250C
3 days 10 days 2 hr 9 hr 2 hr 4 hr 1 hr 3 hr
410 kgf/cm2 420 470 490 470 510 540 540
40ºC 60ºC 80ºC
Kondisi panas Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven Hot-air oven
Kekuatan lekat maksimal adalah 540k9f/c M2 (pemanasan pada 80ºC selama satu jam) dan nilai adalah 70% dari kekuatan ACRYGLAS.
4. PETUNJUK UNTUK PENANGANAN--------------------------------------------------------------------------
Untuk mendapatkan kondisi optimal berikut ini perlu diingat. 1. PETUNJUK PENYIMPANAN Jika acryglas disimpan dalam kondisi melengkung, lengkungan akan terjadi pada setiap lembaran dan hal ini akan menyebabkan masalah dalam mesin. Untuk melindungi bahan dari lengkungan harus dibuat berlawanan dengan rak penyimpanan kira-kira 10 derajad arah vertical. Ketika lembaran ditumpuk, lembaran paling besar harus diletakan dilantai yang datar dan kemudian baru lembaran yang lain ditumpuk, dari yang terbesar samapi yang terkecil. Bagaimanapun juga tidak boleh ditumpuk sampai tinggi.
2. KERTAS PELINDUNG Kedua sisi acryglas dilindungi oleh kertas untuk mencegah kemungkinan adanya kertakan selama penyimpanan dan pengerjaannya. Oleh karena itu kertas ini tidak dilepas sampai pengerjaan mesin selesai, sepanjang keadaaan memungkinkan. 3. TEMPAT PENYIMPANAN Acriglas tidak boleh disimpan dimana acryglas tersebut secara langsung dicemari oleh cat, thinner dan bahan perekat lannya, atau uap yang berbahaya dan semacamnya. Tindakan pencegahan ini penting dalam mencegah kerusakan yang berat. Jika perekatan. Tempat seperti ini juga tidak baik untuk penyimpanan. 4. PENGGUNAAN BAHAN KIMIA Bahan kimia seperti cairan pendingin, pelumas dan lain-lain dapat digunakan selama pembersihan dan pengerjaan mesin harus secara optimal. Juga bahan-bahan kimia ini tidak dipakai, buram akan terjadi pada permukaan atau keretakan dan kerusakan bias berlanjut. ACRYGLAS tidak boleh didiamkan dalam bahan kimia untuk waktu yang lama. Petunjuk pemakaian bahan kimia Pembersih : Air, Sabun cair, methanol. Untuk menghilangkan minyak dan oli : Kerosin, Bensin bebas limbah, sabun cair. Bahan anti statis : ACRYCLEANER Cairan pendingin dan pelumas untu machine : Air, sabun cair, minyak mineral. Emulsi dari minyak mineral dan air (campuran 1 : 10).