BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN
4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi trafo yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Data Teknis dan Spesifikasi Trafo
Data teknis Trafo
Spesifikasi Trafo
Nama Gardu Induk
Tangerang
Merk Trafo
UNINDO
Nomor Seri Trafo
A 9135146-03 Thn 1993 Thn Opr.1994
Type
TTUB 150/60000
Daya
60 MVA
Faktor daya
0,85
Resistansi penghantar
0,1664 Ω
4.1.2 Data Beban Bulanan Data beban bulanan tahun 2010
yang didapat pada area jaringan
Tangerang tertera pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Beban bulanan tahun 2010
Bulan
Beban (kW)
Bulan
Beban (kW)
Januari
1.868,493
Juli
1.808,219
Februari
1.687,671
Agustus
1.868,493
Maret
1.868,493
September
1.808,219
April
1.808,219
Oktober
1.868,493
Mei
1.868,493
November
1.894,590
Juni
1.868,493
Desember
1.782,124
TOTAL (kWh)
22.000,000
Dari tabel 4.2 dapat diketahui, bahwa perolehan beban puncaknya terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 1.894,590 kW.
4.2 SUSUT ENERGI Besarnya energi yang dikirim dan diterima yang dijadikan objek penelitian untuk 12 bulan (Januari sampai Desember 2010) tertera pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Energi yang dikirim dan diterima tahun 2010 Energi (kWh) Bulan
yang dikirim
Januari
1.868,49
Februari
1.687,67
Maret
1.868,49
April
1.808,22
Mei
1.868,49
Juni
1.868,49
yang diterima
Energi (kWh) Bulan
1713,4 Juli
yang dikirim
yang diterima
1.808,22
1664,65
1.868,49
1720,13
1.808,22
1664,65
1.868,49
1720,13
1713,4 November
1.894,59
1744,16
1713,4 Desember
1.782,12
1640,62
1547,59 Agustus 1713,4 september 1658,14 Oktober
Dari table 4.3 dapat dilihat besarnya energi yang dikirim pada bulan Januari, yakni sebesar 1.868,49 (kWh) dan besarnya energi yang dikirim sebesar 1.713,40 (kWh). Dalam perhitungan susut dan prosentasese pada bulan Januari dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3.1) dengan berdasarkan data pada table 4.3 sebagai berikut : Susut Energi = Jumlah Energi Yang dikirim – Jumlah Energi yang diterima = 1.868,49 – 1.713, 40 = 155,08 (kWh)
Selanjutnya, untuk menentukan prosentase pada bulan Januari berdasarkan table 4.3 dengan menggunakan persamaan (3.2) adalah sebagai berikut : Persentase Susut = (Jumlah Susut / Jumlah energi yang dikirim) x 100% = (155,08/1.868,49) x 100% = 8,30 % Sedangkan besarnya nilai susut dan persentase untuk bulan Februari sampai dengan bulan Desember dapat digunakan persamaan (3.1) dan (3.2) serta perhitungan dari nilai rata-rata susut selama 12 bulan dapat digunakan persamaan (3.3), yaitu; Nilai rata-rata susut = Total susut / Jumlah waktu (dalam setahun) = 97,44 / 12 = 8,12 % Sehingga dapat dilihat keseluruhan nilai susut energi, prosentasenya selama setahun beserta rata-ratanya pada table 4.4
Tabel 4.4 Energi yang dikirim dan diterima dalam setahun pengamatan
Energi (kWh) Bulan yang dikirim
Persentase
yang diterima
Susut (kWh) (%)
Januari
1.868,493
1713,40
155,08
8,30 %
Februari
1.687,671
1547,59
140,07
8,30 %
Maret
1.868,493
1713,40
155,08
8,30 %
April
1.808,219
1658,14
150,08
8,30 %
Mei
1.868,493
1713,40
155,08
8,30 %
Juni
1.868,493
1713,40
155,08
8,30 %
Juli
1.808,219
1664,65
143,57
7,94 %
Agustus
1.868,493
1720,13
148,36
7,94 %
september
1.808,219
1664,65
143,57
7,94 %
Oktober
1.868,493
1720,13
148,36
7,94 %
November
1.894,590
1744,16
150,43
7,94 %
Desember
1.782,124
1640,62
141,50
7,94%
22.000,000
20213,67
1786,2
97,44 %
1.833.333
1684,47
148,85
8,12 %
Total Rata-rata
Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat besar energi yang dapat dijual oleh PLN. Selisih energi yang tersalurkan dengan energi yang terjual menghasilkan susut yang didapat PLN selama 12 bulan
Dengan demikian jika diasumsikan nilai susut selama satu tahun dapat diperkirakan sebesar: Rata-rata susut x jumlah bulan dalam setahun 12 x 148,85 = 1786,2 kWh. Bila pada tahun 2010 total energi yang disalurkan adalah 22.000,000 kWh (tabel 4.3) berdasarkan persamaan (3.5), maka susut energi rata-rata adalah: Total susut energi rata-rata = Total energi yang dikirim x Nilai prosentase ratarata susut Total susut energi rata-rata = 22.000,000 x 0,0812 = 1786,4 kWh
4.3 FAKTOR SUSUT (Fs) Faktor susut dihasilkan berdasarkan persamaan (3.4). Untuk menggunakan persamaan tersebut, terlebih dahulu mencari nilai faktor beban dan nilai K (kebutuhan puncak minimum) dengan melihat data yangb terdapat pada tabel 4.2.
a. Faktor Beban (Fb) Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa beban puncak terjadi pada bulan November yaitu sebesar 1.894,590 kWh.
Untuk menentukan faktor beban terlebih dahulu mencari nilai beban ratarata dengan cara membagi total energi dengan jumlah bulan dalam setahun sesuai data pada tabel 4.2 dengan menggunakan persamaan (2.5) Bila total energi (kWh) selama setahun dibagi dengan jumlah bulan (setahun) maka menghasilkan beban rata-rata. Yaitu:
Beban rata-rata =
Total energi Jumlah jam
Beban rata-rata =
22.000,000 12
= 1.833,33 kW
Setelah didapat nilai beban rata-ratanya selanjutnya dapat dihitung nilai faktor bebannya dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu: Faktor Beban (Fb 2010) = beban rata-rata/beban puncak = 1833,33/1.894,590 = 0,967 b. Kebutuhan Puncak (K) Untuk menentukan kebutuhan maksimum atau puncak dapat digunakan persamaan (3.9) dengan membagi nilai beban terendah dan beban tertingginya yang didapat dilihat pada tabel 4.2, yaitu:
K = beban rendah / beban puncak = 1.687,671 / 1.894,590 = 0,89 pu Dengan demikian faktor susut (Fs) yang terdapat pada persamaan (3.8) dapat dihitung sebagai berikut : Fs = Faktor beban2 + 0,273 ( Faktor beban- Kebutuhan Puncak)2 Fs = 0,9672 +0,273 (0,967–0,89 )2 Fs = 0,936
4.5 SUSUT ENERGI (Se) BERDASARKAN FAKTOR SUSUT (Fs) Berdasarkan pada persamaan (3.5), maka susut energi untuk jangka waktu satu tahun dapat dihitung sebagai berikut : Susut energi (S e ) = S p xFs x Jumlah jam dari periode tersebut Namun sebelum mencari harga susut energi (Se), terlebih dahulu menentukan harga Arusnya berdasarkan persamaan (3.9.3) kemudian menentukan nilai susut daya pada beban puncak (Sp) berdasarkan persamaan (3.9.2), yaitu: Susut daya pada beban puncak (Sp) = 3 I2peak x R.
Ipeak =
Beban puncak 3 × V × Cosϕ
Ipeak 2010 = 1.894,590 x 103/(√3 x 220 x0,85) = 5894.48 A dan R (Tahanan penghantar) = 0.1664 Ω Maka Sp 2010 = 3 x 5894,482 x 0.1664 = 17.080.835 Wh = 17.080,835 kWh Jadi, besarnya susut daya puncak 2010 adalah 17.080,835 kW. Sehingga susut energi dalam jangka satu tahun adalah: Susut energi (Se 2010) = 17.080,835 x 0,245 x 12 = 50.217,65 kWh Besarnya susut energi yang terjadi pada Area Jaringan Tangerang berdasarkan perhitungan dengan data yang tertera pada tabel selama setahun adalah 50.217,65 kWh. Adapun pencapaian susut yang ditargetkan PT PLN region Tangerang sampai dengan tahun 2010 sebesar 8,42 % dari total daya yang disalurkan pada tahun 2010 sebesar 22.000,000 kWh dan masih dalam batas target yakni sebesar 8,12 % dari rata-rata susut selama setahun yang didapat dari data pada tabel dan nilai akhir susut berdasarkan perhitungan yakni sebesar 50.217,65 kWh serta hal
ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas pelayanan distribusi energi listrik ke pelanggan, hal ini dikarenakan masih jauhnya nilai susut yang ditargetkan dengan data yang ada sehingga tidak terjadi gangguan dalam bentuk pemadaman ataupun lainnya. Untuk itu cara yang dapat dilakukan oleh pihak PLN untuk mengurangi losses ataupun susut adalah dengan memasang kapasitor. Adapun untuk pembahasan mengenai pemasanga kapasitor tidak dilengkapai , hal ini karena pembahasan hanya dibatasi pada perhitungan susut beban.