Data dan Informasi
PROFIL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO TAHUN 2012
Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Buku Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012 dapat terealisasikan. Penyusunan buku ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Bengawan Solo. Buku ini berisi data dan informasi statis maupun dinamis yang berasal dari stakeholder terkait sumber daya air di WS Bengawan Solo. Adapun data yang telah kami susun merupakan data yang relevan dengan kondisi mutakhir Wilayah Sungai Bengawan Solo dan tentunya masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karenanya kami menerima segala masukan, himbauan serta saran agar buku profil ini lebih baik dan dapat bermanfaat bagi Pengelola Sumber Daya Air, masyarakat, dunia usaha dan Instansi Pemerintah dalam mengelola sumber daya air di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur khususnya Wilayah Sungai Bengawan Solo. Kepada Tim penyusun, dan para pihak yang terlibat dalam proses penyusunan buku ini kami sampaikan terimakasih.
Surakarta, September 2012 Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Ir. Hari Suprayogi,M.Eng NIP 110 035 249
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
i
Daftar Isi KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ii
PROFIL BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO Sejarah Singkat BBWS Bengawan Solo……………………............……………………………………………........................................ Uraian Balai & Riawayat Singkat………………………………………………................................................................................. Kedudukan, Tugas dan Fungsi……….............................................................................................................................. Visi & Misi..……………………………….................................................................................................................................. Struktur Organisasi…....………………….............................................................................................................................
2 5 6 8 10
GAMBARAN UMUM WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO Wilayah Administratif……………………………………………………………………………………………………………………………………………. Kondisi Topografi………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. Kondisi Geologi dan Geomorfologi……………………………………………………………………………………………………………………….. Kondisi Meteorologi dan Hidrologi………………………………………………………………………………………………………………………..
14 16 17 18
POTRET KEBUTUHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KE DEPAN Kondisi Sungai………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Fasilitas Pengendalian Banjir Yang Ada…………………………………………………………………………………………………………………. Kondisi Genangan Banjir……………………………………………………………………………………………………………………………………….. Muara Sungai Bengawan Solo……………………………………………………………………………………………………………………………….
21 22 23 24
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
ii
Daftar Isi POLA DAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS BENGAWAN SOLO Latar Belakang……………………............……………………………………………............................................................................. Permasalahan……………………………………………….............................................................................................................. Rencana Induk pengembangan dan pengelolaan SDA Wilayah Sungai Bengawan Solo (Master Plan Th 1974)……… COMPREHENSIVE DEVELOPMENT and MANAGEMENT PLAN (CDMP/Review Master Plan Th 2001)……………………… Pola Pengelolaan SDA..………………….............................................................................................................................. Rencana Pengelolaan SDA……………………………………………………………………………………………………………………………………..
26 27 28 29 31 41
RPJMN 2010-2014 PENANGANAN SECARA TERPADU DAS BENGAWAN SOLO RPJMN 2010-2014…………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Evaluasi RPJMN 2010-2014Kondisi Topografi………………………………………………………………………………………………………… Progress Pelaksanaan Fisik Terhadap RPJMN…………………………………………………………………………………………………………
44 45 48
KEGIATAN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO TAHUN 2011 Bagian Tata Usaha…………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Bidang Program dan Perencanaan Umum.……………………………………………………………………………………………………………. Bidang Operasi dan Pemeliharaan.……………………………………………………………………………………………………………………….. Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air……………………………………………………………………………………………………… Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air……………………………………………………………………………………………………………...
50 51 56 63 65
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
iii
Profil Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
1
Sejarah Singkat BBWS Bengawan Solo Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa, dan mengalirkan air dari daerah aliran sungai (DAS) seluas ± 16,100 km2, mulai dari Pegunungan Sewu di sebelah barat-selatan Surakarta, ke laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang ± 600 km. Pembangunan infrastruktur SDA di WS Bengawan Solo telah dimulai pada abad ke-18 oleh Pemerintah Kolonial Belanda melalui pembangunan kanal Solo Vallei Werken dan sudetan Bengawan Solo dari Plangwot - Sidayu Lawas, namun terhenti karena alasan biaya. PETA RENCANA SOLO VALLEI WERKEN
“Pembangunan infrastruktur SDA di WS Bengawan Solo telah dimulai pada abad ke-18 oleh Pemerintah Kolonial Belanda melalui pembangunan kanal Solo Vallei Werken”
Pada Tahun 1880 guna menghindari sedimentasi di Pelabuhan Tanjung Perak, muara Sungai Bengawan Solo dialihkan dari Selat Madura ke Ujung Pangkah. Untuk keperluan irigasi, Pemerintah Belanda membangun Waduk Pacal (1935) di Kabupaten Bojonegoro dan Waduk Prijetan (1916) di Kabupaten Lamongan.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
2
Sejarah Singkat BBWS Bengawan Solo Setelah banjir besar pada tahun 1966 yang menenggelamkan sebagian besar Kota Solo, Pemerintah mulai menangani pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bengawan Solo. Dengan bantuan teknis Pemerintah Jepang (OTCA) pada tahun 1974, dirumuskan Master Plan Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Kantor Pos Untuk mengendalikan banjir dan mendukung pengembangan wilayah, Master Plan WS Bengawan Solo (1974), antara lain merekomendasikan pem-bangunan 4 waduk serbaguna, yakni : (i) Waduk Wonogiri, (ii) Waduk Jipang, (iii) Waduk Bendo dan (iv) Waduk Badegan. Master Plan juga mereko-mendasikan 25 lokasi waduk-waduk irigasi di anakanak sungai Bengawan Solo yang potensial untuk dibangun. Disamping itu, Master Plan merekomendasikan pekerjaan perbaikan dan pengaturan sungai Bengawan Solo Hulu ruas Nguter - Jurug, Kali Madiun ruas Catur - Kwadungan dan Bengawan Solo Hilir ruas Cepu – Tanjung Kepolo.
Waduk Serbaguna Wonogiri yang telah dibangun pada Tahun 1978-1981 telah berfungsi untuk pengendali banjir di wilayah Bengawan Solo Hulu, terutama untuk melindungi Kota Solo, serta penyediaan air irigasi seluas ± 30.000 Ha di wilayah kabupaten-kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Waduk Wonogiri juga memberikan manfaat PLTA (12,4 MW), perikanan dan pariwisata.
Gladak
Terminal Hardjodaksino
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
3
“Master Plan merekomendasikan pekerjaan perbaikan dan pengaturan sungai Bengawan Solo Hulu ruas Nguter Jurug, Kali Madiun ruas Catur - Kwadungan dan Bengawan Solo Hilir ruas Cepu – Tanjung Kepolo.”
PETA RENC\ANA SOLO VALLEI WERKEN
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
4
Uraian Balai Nama Alamat
: Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo : Jl Solo-Kartosuro Km 7 Po Box 267 Surakarta Jawa Tengah 57102 Telepon : (0271) 716428 Faximilie : (0271) 716428 Website :www.bbwssolo.pdsda.net Dasar hukum : Permen PU No 11A/PRT/M/2006 Wilayah kerja : Wilayah Sungai Bengawan Solo Klasifikasi WS : Wilayah Sungai Lintas Provinsi Jawa Tengah Jawa Timur
Riwayat Singkat PETA RENC\ANA SOLO VALLEI WERKEN
1. 2. 3. 4.
5.
Tahun 1969: Badan Pelaksana Proyek Bengawan Solo (PBS) Tahun 1977: Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo (PPWSBS) Tahun1990-2004 : Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo (PIPWSBS) Tahun 2005 : Induk Pelaksana Kegiatan Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2006-Sekarang : Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
5
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air, maka berikut ini akan diuraikan Kedudukan, Tugas pokok dan Fungsi BBWS Bengawan Solo adalah sebagai berikut : a.
b.
Kedudukan : 1.
Balai Besar Wilayah Sungai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
2.
Jenderal Sumber Daya Air. Balai Besar dipimpin oleh seorang Kepala.
“Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan …”
Tugas : Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai danau, waduk, bendungan dan tampungan air lainnya, irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
6
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi c.
Fungsi : 1. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai; 2. Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan teknis/desain/pengembangan sumber daya air; 3. Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa; 4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku Unit Layanan Pengadaan (ULP) 5. Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan sumber daya air; 6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai; 7. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai; 8. Pengelolaan sistem hidrologi; 9. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air; 10. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;
11. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota; 12. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai; 13. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai; 14. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; 15. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah; 16. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 17. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta koordinasi dengan instansi terkait.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
7
Visi “Terwujudnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan sebagai landasan kesejahteraan masyarakat Wilayah Sungai Bengawan Solo”
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
8
Misi Untuk dapat mewujudkan visi, maka Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mempunyai misi sebagai berikut : 1. 2.
3. 4. 5.
“Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan pemerintah dalam pengelolaan dan pembangunan SDA”
Konservasi SDA secara berkelanjutan; Pendayagunaan SDA yang adil untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat-syarat kualitas dan kuantitas; Pengndalian daya rusak air; Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan pemerintah dalam pengelolaan dan pembangunan SDA; Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam pembangunan SDA.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
9
Struktur Organisasi Secara organisasi, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dimulai sejak terjadi banjir besar pada tahun 1966 yang mengenangi hampir seluruh kota Surakarta, dibentuklah Proyek Penanggulangan Bencana alam yang selanjutnya pada tahun 1969 berdasarkan Kepmen PUTL No :135/KPTS/1969 berubah menjadi Badan Pelaksana Proyek Bengawan Solo (PBS). Seiring dengan perjalanan waktu PBS ini, setelah berganti-ganti nama dan tugas serta funsinya, saat ini menjadi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo berdasarkan Peraturan menteri Pekerjaan Umum No: 12/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Besar Wilayah Sungai. Peraturan tersebut pada tahun 2010 diperbaharui menjadi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.
“Secara organisasi, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dimulai sejak terjadi banjir besar pada tahun 1966 yang mengenangi hampir seluruh kota Surakarta”
Disamping organisasi struktural tersebut, BBWS Bengawan Solo juga dilengkapi dengan organisasi fungsional yaitu :
1.
Satuan Kerja BBWS BS • PPK Ketatalaksanaan • PPK Pengelolaan BMN • PPK Perencanaan& Program • PPK O&P SDA I • PPK O&P SDA II • PPK O&P SDA III
2.
Satuan Kerja NVT PJPA • PPK IrigasidanRawa I • PPK Irigasi dan Rawa II • PPK Penyedia Air Baku • PPK Pendayagunaan Air Tanah
3.
Satuan Kerja NVT PJSA • PPK Sungai danPantai I • PPK Sungai danPantai II • PPK Sungai danPantai III • PrasaranaKonservasi I • PrasaranaKonservasi II
Adapun jumlah sumber daya yang ada di BBWS Bengawan Solo adalah sebagai berikut : PNS : 395 Orang Non PNS : 143 Orang PHL : 168 Orang
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
10
Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (Struktural)
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
11
Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (Fungsional)
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
12
Gambaran Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
13
Wilayah Adminstratif
Peta Lokasi Wilayah Sungai Bengawan Solo
WS Bengawan Solo terletak di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada 110°18' BT sampai 112°45' BT dan 6°49' LS sampai 8°08' LS, beriklim tropis dengan suhu udara dan kelembaban yang tinggi Luas total wilayah sungai (WS) Bengawan Solo sekitar 20.125 km2, terdiri dari 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Bengawan Solo dengan luas 16.100 km2, DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog di Pacitan seluas 1.517 km2, DAS kecil di kawasan pantai utara seluas 1.410 km2 dan DAS Kali Lamong seluas 720 km2. WS Bengawan Solo secara administratif mencakup 17 (tujuh belas) kabupaten dan 3 (tiga) kota di wilayah Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jawa Tengah : Kota Surakarta, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar, Kab. Sragen, Kab. Blora dan Kab. Rembang. Jawa Timur : Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kota Madiun, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik dan Kota Surabaya.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
14
Rincian besarnya persentase masing-masing Kabupaten dan Kota yang masuk dalam WS Bengawan Solo disajikan pada Tabel di bawah ini. Grindu lu & Lorog
Pantura
Lamong
58.200 69.500 49.600 164.300
5.400
-
89.200 9.000 -
85.400 89.100 96.100 9.000 4.100 1.5000
-
21.900
98.200
640.300
5.700
-
-
5.700
137.200
-
-
Kab. Madiun Kab. Magetan Kab. Ngawi Kab. Bojonegoro
101.100 69.900 129.600 230.700
81.300 -
122.70 0 93.100 73.900 51.000 7.700
7
Kab. Tuban
184.000
-
-
8
Kab. Lamongan
167.00
-
-
117.400 3.400
-
29.100
Total Kab.
BS. Hulu
101.500 65.600 46.700 188.900
58.200 69.500 49.600 142.40 0 85.400 89.100 6.900 4.100 15.000
21.900
-
-
859.700
520.20 0
Jawa Timur 1 Kab. Pacitan
137.400
2
Kab. Ponorogo
3 4 5 6
Propinsi/ Kab./ Kota
Jawa Tengah 1 Kab. Boyolali 2 Kab. Klaten 3 Kab. Sukoharjo 4 Kab. Wonogiri 5 Kab. Karanganyar 6 Kab. Sragen 7 Kab. Blora 8 Kab. Rembang 9 Kota Surakarta 1 Lain-lain*1 0 Sub-total A:
9 Kab. Gresik 1 Kota Madiun 0 1 Kota Surabaya 1 1 Lain-lain*1 2 Sub-total B: Total WS Bengawan Solo
77.200 94.600 179.400 101.400 4.400
1.305.8 00 2.165.5 00
SubTotal
Total
-
0 0 0 5.400
58.200 69.500 49.600 169.700
2,9 3,5 2,5 8,6
31.400 -
-
0 0 0 31.400 0 0
85.400 89.100 96.100 40.400 4.100 15.000
4,3 4,5 4,9 2,0 0,2 0,8
5.400
31.400
0
36.800
677.100
34,2
-
-
6,5
-
-
123.00 0 19.000
128.700
122.700
123.00 0 19.000
141.700
7,2
93.100 73.900 138.100 254.300
-
-
1.200
0 0 0 1.200
93.100 73.900 138.100 255.500
4,7 3,7 7,0 12,9
102.800
-
91.800
-
91.800
194.600
9,8
123.800
-
14.700
25.200
39.900
163.700
8,3
3.600
5.800 246.60 0 102.80 0 123.80 0 50.100 -
50.100 3.600
-
6.200 -
37.900 -
44.100 0
94.200 3.600
4,8 0,2
-
-
-
0
-
-
1.500
1.500
1.500
0,1
-
1.600
-
1.600
4.300
-
6.200
10.500
12.100
0,6
87.000
353.60 0 3750.5 00 (19,0%)
529.10 0 627.30 0
969.700
146.30 0 151.70 0 (7,7%)
112.70 0 144.10 0 7,3%)
72.000
331.00 0 367.80 0 (18,6%)
1.300.7 00 1.977.8 00
65,8
Madiun
607.20 0 (30,7%)
BS. Hilir
SubTotal
(31,7%)
1.610.0 00 (81,4%)
72.000 (3,6%)
%
Keterangan: Kabupaten dengan tanda “*1” (Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Mojokerto) *1 = mempunyai areal sungai sempit dekat dengan batas DAS. Areal sempit ini tidak nyata dalam kaitan situasi fisik dan kondisi sosial ekonomi dibandingkan dengan kabupaten lain. Oleh karena itu ke4 kabupaten tersebut tidak termasuk ke dalam kajian studi. Areal sempit dari WS Bengawan Solo terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (Kab. Gunung Kidul dan Sleman). Oleh karena itu areal di Yogyakarta tidak termasuk ke dalam tabel. (Sumber: Analisis konsultan. 2010 )
100, 0
(100,0%)
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
15
Kondisi Topografi “Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, mengalir dari pegunungan Sewu di selatan Surakarta, ke Laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang ± 600 km”
Kondisi topografi WS Bengawan Solo relatif datar, sebagian besar daerahnya berada di dataran rendah terutama sub DAS Bengawan Solo Hilir. Kemiringan dasar sungai Bengawan Solo juga bervariasi mulai landai sampai curam. Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, mengalir dari pegunungan Sewu di selatan Surakarta, ke Laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang ± 600 km. Anak-anak sungai pada sub DAS Bengawan Solo Hulu dan Kali Madiun yang mengalirkan air dari lereng Gunung Merapi, Merbabu dan Lawu, banyak membawa material sedimen dari hasil erosi pada lereng-lereng tersebut, sehingga mengakibatkan sedimentasi yang tinggi di Sungai Bengawan Solo. Sub DAS Bengawan Solo Hilir, dengan panjang alur sungai ± 300 km dan luas ± 6.273 km2 membentuk alur sungai yang lebar dengan kemiringan landai, melalui dataran aluvial dan menjadi daerah yang sering digenangi banjir. Di dekat muara, wilayahnya berawa dan luas yang disebut Rawa Jabung dan Bengawan Jero. DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog berada di sebelah selatan DAS Kali Madiun, wilayahnya dikelilingi pegunungan Sewu dan Samudera Indonesia. Daerahnya curam, sehingga sungai di wilayah ini memiliki kemiringan yang tinggi dan arus yang deras. Kawasan pantai utara yang terletak di sebelah utara sub DAS Bengawan Solo Hilir memiliki sekumpulan sungai-sungai kecil yang mengalir dalam wilayah sungai di antara perbukitan di Rembang dan pantai utara Pulau Jawa.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
16
Kondisi Geologi Dan Geomorfologi Telah disebutkan dalam Rencana Induk (2001) Pengembangan dan Pengelolaan SDA DAS Bengawan Solo bahwa zona geo-morfologi di wilayah studi dibagi menjadi 6 (enam) zona yang terletak memanjang dari Timur-Barat, sejajar dengan garis pantai pulau Jawa yang secara berselang membentuk zona tertekan dan zona terangkat akibat aktivitas tektonik, seperti disajikan pada tabel di bawah ini: Zone
Zona Rembang Zona Randublatung
Keadaan Dataran rendah Gunung api tunggal Daerah berbukit Dataran rendah
Zona Kendeng
Daerah berbukit
Zona Solo
Dataran rendah dan gunung api tunggal
Pegunungan di selatan
Bergunung
Zona SemarangRembang
Elevasi 0 m - 100 m (daerah rendah) Lebih dari 500 m (Puncak gunung api) Kurang dari 400 m Kurang dari 100 m 100 m - 300 m (G Pandan mendekati 500 m) 50 m - 100 m (Daerah rendah) Lebih d.p. 2,500 m (Puncak gunung) 100 m - 1.300 m
Sumber: CDMP study, 2001
Zona Semarang-Rembang, Randublatung dan Solo (daerah rendah) terbentuk oleh batuan dasar yang terdepresi, dan tertutup endapan muda pada masa Quarterner. Gunung api tunggal terdapat di zona Semarang-Rembang dan Solo. Zona Rembang dan Kendeng (perbukitan) terbentuk oleh terangkatnya batuan dasar pada masa Tertier (30-2 juta tahun yang lalu), sehingga, pada zona tersebut tersebar batuan sangat lunak dan tertutup material lepas tipis.
Pegunungan di sebelah selatan membentuk topografi yang curam oleh terangkatnya batuan dasar pada masa Tertier. Batuan dasar di wilayah ini relatif keras dan keadaan bukit-bukit yang bergelombang terbentuk oleh erosi dalam jangka waktu yang lama Pada batuan dasar tersebut. Batuan kapur yang terangkat pada masa Pliocene menutup batuan dasar dari zona Rembang dan pegunungan bagian selatan. Secara garis besar, zona geologi dan geo-morfologi diringkas dalam tabel di bawah ini : Zona
Geomorfologi
SemarangRembang
Dataran rendah Gunung api tunggal Daerah perbukitan
Rembang
Randublatu ng Kendeng
Dataran rendah Daerah berbukit
Solo
Dataran rendah
Gunung api tunggal Pegununga Daerah n bagian pegununga selatan n Usia geologi (juta tahun yang lalu)
Oligocene
Geologi Tertier miocene Pliocene
Geologi Quaterne Pliestocene Holoc ene
-
Aluvia
Material sedimen
Eropsi gunung api Batu kapur *
(Berkapur dan bergaram) -
Material sedimentasi (Berkapur dan bergaram) -
Akibat sedimentasi & erupsi -
26
Akibat sedimentasi *
Akibat Aluvia sedimentasi (termasuk dari gunung api) Akibat erupsi
Batu kapur
12
Aluvia
*
2
0.01
Sumber: CDMP study, 2001 - : Kemungkinan menyebar kebawah * : Menyebar terbatas
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
17
Kondisi Meteorologi dan Hidrologi Meteorologi WS Bengawan Solo merupakan daerah beriklim tropis. Musim kemarau terjadi pada bulan Mei - Oktober, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Nopember - April, dengan kelembaban rata-rata 80%, suhu bulanan rata-rata 26,7°C, lama penyina ran rata-rata bulanan 6,3 jam, kecepatan angin rata-rata bulanan 1,2 m/det. Data klimatologi yang digunakan berasal dari 4 (empat) stasiun klimatologi berikut: 1. 2. 3. 4.
Stasiun Surakarta, terdapat pada Sub DAS Bengawan Solo Hulu; Stasiun Padangan, terdapat pada Sub DAS Bengawan Solo Hilir; Stasiun Madiun, terdapat pada Sub DAS Madiun; Stasiun Tulakan, terdapat pada DAS Grindulu.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
18
Hidrologi Jumlah stasiun hujan existing yang terdapat di WS Bengawan Solo yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan analisis hidrologi. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Letak Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Upper (Hulu) Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Madiun Lower (Hilir) Lower (Hilir) Lower (Hilir) Lower (Hilir) Lower (Hilir) Lower (Hilir)
Lokasi Sta Curah Hujan Baturetno Kalijambe Klaten Nawangan Nepen Pabelan Parangjoho Purwantoro Songputri Tawangmangu Jejeruk Jiwan Nawangan-Grindulu Ngawi Ngebel Ngrambe Pacitan Slahung Sooko Tulung Bojonegoro Doplang Gondang Lamongan NgliripTabel Stasiun Hujan Karangbinangun
Kab. Wonogiri Sragen Klaten Wonogiri Boyolali Kartasura Wonogiri Wonogiri Wonogiri Karanganyar Blora Madiun Pacitan Ngawi Ponorogo Ngawi Pacitan Ponorogo Ponorogo Madiun Bojonegoro Blora Lamongan Lamongan Tuban Lamongan
Gambar Karakteristik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Sub DAS Bengawan Solo Hulu, Hilir dan Sub DAS Kali Madiun
Gambar Karakteristik Curah Hujan Rata-rata Bulanan DAS Kali Grindulu , DAS Kali Lamong dan DAS Pantura
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
19
Potret Kebutuhan Pengelolaan Sumber Daya Air Ke Depan
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
20
Kondisi Sungai Meander yang cukup berat dan kemiringan dasar sungai yang kecil pada ruas sungai sebelah hilir merupaka ciri dari Sungai Bengawan Solo. Pada ruas sungai antara Jurug-Nguter di Bengawan Solo Hulu dan antara Kwadungan-Catur di Kali Madiun telah dilakukan perbaikan pada tahun 1987 dan 1995. Di beberapa ruas sungai telah dibangun sudetan (short-cut channels), dimana pada bagian yang lain masih merupakan sungai alami dengan beberapa meander. Kemiringan dasar Sungai Bengawan Solo sekitar 1/2.000 di bagian hulu, 1/3.000 pada bagian tengah dan sekitar 1/20.000 dibagian hilir sungai mulai dari Babat. Kemiringan dasar Kali Madiun berkisar antara 1/2.200 sampai 1/1.250. Kapasitas alur sungai rata-rata bervariasi sebagai berikut : Sungai Bengawan Solo Hulu Kali Madiun Sungai Bengawan Solo Hilir
: 800 – 1,800 m3/s : 300 – 1,500 m3/s : 1,450 – 1,800 m3/s
Kapasitas alur sungai rata-rata di ruas bagian hilir Sungai Bengawan Solo akan meningkat menjadi 2,530 m3/det setelah selesainya Proyek Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir Tahap I. Angkutan sedimen rata-rata per tahun di Babat sekitar 36,8 juta ton seperti disampaikan pada studi hidrologi. “Angkutan sedimen rata-rata per tahun di Babat sekitar 36,8 juta ton”
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
21
Fasilitas Pengendalian Banjir Yang Ada Ada beberapa pekerjaan pengendalian banjir dan perbaikan sungai telah selesai dilaksanakan di DAS Bengawan Solo sejak pemerintahan Belanda. Beberapa bangunan sungai telah dibangun sejak saat itu. Proyek perbaikan sungai yang dilaksanakan dalam dua dekade terakhir telah menambah jumlah bangunan sungai tersebut. Fasilitas pengendalian banjir yang terutama dalam Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah Bendungan Serbaguna Wonogiri yang terletak sekitar 55 km disebelah hulu Kota Surakarta. Bendungan tersebut selesai dibangun pada tahun 1982 yang berfungsi sebagai pengendalian banjir mencakup DTA seluas 1.350 km2. Waduk tersebut mempunyai kapasitas tampungan sebesar 220 juta m3 untuk mereduksi puncak banjir sebesar 4.000 m3/det menjadi 400 m3/det. Fasilitas pengendalian banjir yang ada di dalam wilayah studi berupa tanggul, dinding parapet, pintu air, pelindung tebing, krib (groynes) dan stasiun pompa. Hampir seluruh bangunan tersebut operasional dan pemeliharaannya dibawah BBWS Bengawan Solo Panjang tanggul yang berada disepanjang sungai utama dirangkum dalam tabel di samping.
Sungai
B.Solo Hulu
Panjang Sungai *1 (km) 200
Panjang tanggul *2, *3 (km) Kiri 20
Kanan 19
Total 39
B.Solo Hilir
299
99
109
208
K. Madiun
78
21
21
42
K. Lamong
92
7
0
7
K. Grindulu
56
6,5
7,5
14
Catatan : *1 : B.Solo Hulu : Pertemuan dengan K.Madiun– Bendungan Wonogiri B.Solo Hilir : Muara – Pertemuan dengan K.Madiun. K. Madiun : Pertemuan dengan Bengawan Solo – Jembatan Sekayu. *2 : Panjang total tanggul tipe timbunan, parapet beton atau pasangan batu sepanjang sungai utama. *3 : Untuk B.Solo Hilir, termasuk tanggul yang sedang dilaksanakan dalam Proyek Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir (Fase2). * : Pelaksanaan dari tahun 2000 – tahun 2010
Fasilitas lain yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat banjir adalah Flood Forecasting and Warning System (FFWS). FFWS yang berada di Bendungan Wonogiri adalah satu-satunya yang ada dalam wilayah studi. Sistim tersebut telah dipasang pada tahun 1982 sebagai peralatan tambahan bendungan untuk memantau dan memperkirakan banjir yang masuk ke dalam waduk dan memberikan peringatan dini di daerah disebelah hilir. Namun demikian, FFWS dalam seluruh basin sungai yang akan memberikan peringatan dini dan informasi banjir kepada penduduk dan instansi terkait yang berwenang masih sangat dibutuhkan dalam DAS Bengawan Solo. Selebihnya, juga terdapat sejumlah bangunanbangunan sungai yang lain seperti bendungan dan bendung untuk penyediaan air irigasi dan keperluan lain.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
22
Kondisi Genangan Banjir Banjir besar di Sungai Bengawan Solo Hulu pernah terjadi pada tahun 1966 dan banjir besar di Sungai Bengawan Solo Hilir pada tahun 2007. Puncak banjir pada tahun 1966 diperkirakan sebesar 4.000 m3/det di Wonogiri, 2.000 m3/det di Surakarta dan 1.850 m3/det di Ngawi. Luas daerah genangan banjir di sebelah hulu Kota Surakarta sekitar 18.000 ha dan di Sragen sekitar 10.000 ha. Hampir seluruh daerah Surakarta tergenang banjir termasuk daerah perkotaan. Tinggi genangan yang terjadi di Kota Surakarta mencapai 1 sampai 2 m dan korban meninggal sebanyak 90 orang.
Hotel Merdeka
Sedangkan puncak banjir pada tahun 2007 di Bengawan Solo Hilir adalah sebagai berikut : 1.
Pengamatan TMA Karangnongko Kabupaten Ngawi terjadi puncak banjir pada tanggal 28 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 31.80 (Siaga III elevasi +30.00) terjadi mulai jam 11.00 WIB
2.
Pengamatan TMA Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro terjadi puncak banjir pada tanggal 29 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 16.22 (Siaga III elevasi +15.00) terjadi mulai jam 23.00 WIB
3.
Pengamatan TMA Babat terjadi puncak banjir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 08.61 (Siaga III elevasi +07.50) terjadi mulai jam 23.00 WIB
4.
Pengamatan TMA Plangwot (Laren) terjadi puncak banjir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 06.31 (Siaga III elevasi +04.00) terjadi mulai jam 20.00 WIB
5.
Pengamatan TMA Karanggeneng (Kuluran) terjadi puncak banjir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 04.92 (Siaga III elevasi +04.00) terjadi mulai jam 20.00 WIB
6.
Pengamatan TMA Kuro terjadi puncak banjir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan elevasi puncak + 02.71 (Siaga III elevasi +02.00) terjadi mulai jam 21.00 WIB
Hasil analisa debit banjir yang terjadi pada tanggal 30 Desember 2007 di Kabupaten Bojonegoro dengan kala ulang 60 tahun.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
23
Muara Sungai Bengawan Solo Untuk mengatasi masalah sedimentasi yang terjadi di Selat Madura, pemerintah Belanda telah membuat sudetan sungai kearah utara melalui daerah rawa menuju Laut Jawa, menghubungkan Sungai Bengawan Solo dengan laut disebelah timur perkampungan nelayan Ujung Pangkah pada tahun 1890an. Sampai saat ini arah (aligment) saluran tersebut masih tetap seperti kondisi awal dikarenakan oleh material lempung padat yang terdapat di daerah rawa tersebut, tetapi telah terjadi perubahan di muara sungai. Pada sekitar tahun 1922, telah terjadi perubahan muara sepanjang 9 km kearah utara sepanjang saluran memotong endapan pasir dangkal sampai ke garis pantai. Pada tahun 2000, di muara telah terbentuk tiga alur kearah samping, dan tidak terjadi perubahan pada saluran utama yang akhirnya tertutup. Ketika salah satu alur kearah samping berubah menjadi lebih panjang dari yang lainnya, ada kecenderungan akan tertutup akibat peningkatan endapan sedimen. Pada saat yang bersamaan, alur yang lain menjadi besar karena ada tambahan debit yang masuk. Muara tersebut telah berkembang membentuk beberapa alur melalui proses yang sama dan berulang seperti di atas.
Proses tersebut di atas merupakan proses yang normal dimana terjadi gerusan dan endapan pada dasar sungai dan tidak terpengaruh oleh perubahan akibat proses yang terjadi di pantai. Tidak terjadi endapan pasir di muara sehingga tidak akan terjadi penyumbatan muara yang dapat menyebabkan banjir. Studi mengenai teknik pantai dalam studi CDMP menyimpulkan bahwa tidak akan terjadi pergerakan muara kearah utara, tetapi akan melebar kearah timur dan barat dan dengan volume angkutan sedimen pada kondisi saat ini, maka Selat Madura akan tertutup dalam waktu 200 tahun.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
24
Pola dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
25
Latar Belakang Di masa lalu Bengawan Solo mempunyai peranan yang sangat penting sebagai prasarana transportasi penghubung daerah pedalaman (bagian hulu) dan pelabuhan di Pantura Gresik (bagian hilir), sehingga berkembang desa-desa penambangan yang merupakan cikalbakal permukiman di sepanjang Sungai Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo menjadi sumber air baku yang sangat penting bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Curah hujan tahunan rata-rata di WS Bengawan Solo sebesar 2.100 mm, namun distribusinya sangat tidak menguntungkan, umumnya 80% turun pada musim hujan (Oktober - April). Dengan terjadinya fenomena perubahan iklim global (global climate change), distribusi dan intensitas curah hujan tersebut menjadi lebih ekstrem. Selain menjadi sumber air untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, perkotaan, maupun pertanian, hampir setiap tahun sungai Bengawan Solo menimbulkan bencana banjir yang sangat merugikan masyarakat.
“Sungai Bengawan Solo menjadi sumber air baku yang sangat penting bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan”
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
26
“hampir setiap tahun Sungai Bengawan Solo menimbulkan bencana banjir yang sangat merugikan masyarakat”
Permasalahan • ASPEK KONSERVASI SDA a. Kerusakan DAS b. Sedimentasi waduk c. Degradasi dan erosi dasar sungai d. Intrusi air laut • ASPEK PENDAYAGUNAAN SDA Krisis air/kekeringan • ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR a. Bencana banjir b. Degradasi dan erosi dasar sungai c. Pencemaran sungai d. Abrasi pantai (Gresik, Lamongan dan Tuban) • ASPEK SISTEM INFORMASI SDA a. Data/informasi sulit untuk didapatkan/tidak mudah diakses b. Data/informasi belum lengkap/belum tersedia • ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT Dalam pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan SDA, peran masyarakat masih kurang
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
27
Rencana Induk pengembangan dan pengelolaan SDA Wilayah Sungai Bengawan Solo (Master Plan Th 1974) Realisasi : 1. Bendungan serbaguna Wonogiri 2. Bendungan Irigasi Nekuk, Pondok, Sangiran dan Gondang (Kedung Brubus dan Gonggang) 3. Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu (USRIP) 4. Perbaikan Sungai Kali Madiun (MRUF) 5. Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir (LSRIP) 6. Modifikasi / rehabilitasi beberapa bangunan seperti : bendungan irigasi, modifikasi bendung, waduk-waduk lapangan/embung, perbaikan pada beberapa anak-anak sungai, floodway, dll
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
28
COMPREHENSIVE DEVELOPMENT and MANAGEMENT PLAN (CDMP/Review Master Plan Th 2001) Berikut 5 komponen Rencana dan 29 Usulan Kegiatan dalam CDMP : 1. Mempromosikan Pengembangan Sumber Daya Air. 2. Memperkuat Pengelolaan Daerah Tangkapan Air. 3. Memperkuat Kerangka Kerja Pengelolaan Kualitas Air. 4. Memperkuat Pengelolaan Pengendalian Banjir. 5. Memperkuat Kerangka Kerja Kelembagaan untuk Pengelolaan SDA. Komponen 1 mencakup : 1. Long-Channel Storage Bengawan Solo Hilir 2. Penyediaan air PDAM di wilayah Surakarta 3. Penyediaan air untuk sistem pengembangan PDAM 4. Penyediaan air untuk daerah Rembang 5. Solo Vallei Werken 6. Sembilan waduk irigasi pada anak sungai Bengawan Solo hulu 7. Tiga waduk irigasi pada anak kali Madiun 8. Enam belas waduk irigasi pada naka sungai Bengawan Solo hilir 9. Waduk irigasi Kedung Bendo 10. Rehabilitasi dan peningkatan system irigasi 11. Waduk serbaguna Bendo 12. Waduk serbaguna Badegan 13. Waduk Pidekso 14. Rehabiltasi Telaga Ngebel
Komponen 2 mencakup : 1. Penanganan mendesak sedimentasi Waduk Wonogiri 2. Rehabilitasi waduk dan pengelolaan DTA Waduk Wonogiri 3. Rehabilitasi dan pengelolaan lahan kritis di enam lokasi DTA Komponen 3 mencakup : 1. Peningkatan kerangka pengelolaan kualitas air di SWS Bengawan Solo 2. Studi mengenai buangan air limbah di SWS Bengawan Solo Komponen 4 mencakup : 1. Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir tahap 2 2. Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu tahap 2 3. Perbaikan sungai Kali Madiun , tahap 2 dan 3 4. Studi perbaikan Kali Grindulu 5. Studi perbaikan Kali Lamong 6. Rehabilitasi bangunan-bangunan sungai yang sudah ada 7. Flood Forecasting Warning System WS Bengawan Solo Komponen 5 mencakup : 1. Pemberdayaan institusi Balai Pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
29
COMPREHENSIVE DEVELOPMENT and MANAGEMENT PLAN (CDMP/Review Master Plan Th 2001) Pelaksanaan CDMP sampai dengan saat ini : 1. Babat Barrage, Floodway (LSRP Phase 1) 2. Rehabilitasi prasarana pengairan (USRIP) 3. Rehabilitasi pembangunan Embung 4. Pengembangan prasarana air baku Sumber Maron 5. O&P Irigasi, Sungai dan Waduk 6. Urgent Countermeasure Wonogiri Reservoir (Grant Jepang) 7. Studi Penanganan Sedimentasi Waduk Serbaguna Wonogiri (Grant Jepang) 8. Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Bengawan Solo (dalam proses) 9. Pembentukan TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo ( dalam proses ) 10. Pelaksanaan GNKPA
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
30
Dalam Pola Pengelolaan SDA diusulkan pembangunan Waduk Serbaguna Jipang yang berlokasi di sebelah hulu Kota Cepu guna pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir dan penyediaan air baku untuk berbagai kebutuhan masyarakat di Kabu-paten Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik.
“Substansi Pola Pengelolaan SDA ini telah disepakati bersama Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo”
Pola Pengelolaan SDA Pola merupakan kerangka dasar, arahan, strategi dan kebijakan dari Pengelolaan Sumber Daya Air serta amanat untuk wajib Pola yang tercantum pada UU Sumber Daya Air No. 7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri PU No. 266/KPTS/M/2010 tentang Surat Keputusan Pola. Pola Pengelolaan SDA Bengawan Solo disusun dengan acuan : (1) (2)
(3)
Wilayah
Sungai
Mater Plan Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo (1974) Rencana Induk (2001) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bengawan Solo yang disusun dari CDMP (Comprehensive Development and Management Plan) Matriks Kesepakatan Antar Pemerintahan dalam rangka Penanganan Banjir DAS Bengawan Solo (2008)
Substansi Pola Pengelolaan SDA ini telah disepakati bersama Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo.
•
•
•
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Program 2010-2014 direncanakan dengan 2 (dua) alternatif, yaitu : Alternatif 1: Dengan Waduk Serbaguna Jipang Alternatif 2: Tanpa Waduk Serbaguna Jipang Alternatif I : Pembangunan Waduk Serbaguna Jipang dengan tampungan total sebesar 800 juta m3 akan sangat efektif untuk pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir, namun konsekuensinya sangat besar terutama dalam aspek pembebasan lahan seluas 13.000 Ha dan pemindahan penduduk sebanyak 84.000 orang, yang pembangunannya memerlukan waktu 15 tahun. Alternatif II : Tanpa Waduk Serbaguna Jipang, masyarakat harus dapat menerima kenyataan banjir Bengawan Solo Hilir akan berulang setiap tahun, sehingga perlu disosialisasikan perilaku “living harmony with floods”, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di wilayah banjir routine Bengawan Solo Hilir.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
31
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
32
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
33
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
34
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
35
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
36
KAB. REMBANG • Operasi dan Pemeliharaan Konservasi Daerah Tangkapan Air lereng Pegunungan Kendeng, Pantura.
KAB. BLORA • Rehabiltasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Pegunungan Kendeng, Pantura • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang • Pembangunan Waduk Kendang, Waduk Pucang
KAB. NGAWI • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang
POLA KONSERVASI SDA WS BENGAWAN SOLO
KAB.TUBAN • Rehabiltasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Pegunungan Kendeng, Pantura • Pembangunan Waduk Tawun
KAB. BOJONEGORO • Rehabiltasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Pegunungan Kendeng, Pantura dan hulu Waduk Pacal • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang • Pembangunan Waduk Gongseng
# Jepa ra Remba ng
# Pa ti pa n g
#
Kab. REMBANG
K.
era k
K .Keni ng
Tuban #
g
Ba l on g K.
K .N
K .Madiun
b S am K.
ja ng
Kab. PO NOROGO
K.
Ke
K . An yar ic is K .P
.G K i Kab. PACITAN
Pa ci tan
Ca li n
K. C
aw a
k
c uk K .Pe
Kediri
# #
#
lu du rin
# K.P adi
KAB. PACITAN • Penyusunan Pola RLKT DAS Grindulu • Pembangunan Waduk Kedung Bendo
K.
Kab. NAGNJUK
W. Ngebel
Tre nggale k
h
.Lo ro k
W. Sambon
K .Ingas
K .Batoka n do K. Gu r
atu K .W
o ge p
nS o lo
K
aw a
#
KAB. MADIUN # • Rehabilitasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Gunung Wilis • Penyempurnaan Waduk Kedung Brubus • Pembangunan Waduk Kresek
ra m
ng ya Ke
om oyo
K.D e
W. Ngancar W. Nawangan K. Ben g
K .Besuki
K .Jampi ej o K. Ng ad ir
K .B ibis lante ran K.B
K.Tirt
K.Bara n W. Plum bon
der K .Ge
K.
#
Kab. MADIUN
K. A sin
K.Ke Kab. NOGIRI duwWO ang
W. Wonogiri
Wono sari
Kab. MOJO KE RT O
W. Wida s
g
K. Ga di ng
#
ggan
Po no rogo
K .Posong
Bantul
K.L amon g
Jom ba ng
K. P ir ing
Samp
n gante
#
Kab. GUNUNG KIDUL
K.P e n
K. Go n
Wono gir i
#
#
Kab. MAGETAN
W. Krisak
Wate s
#
K.G andong
K.Jlan tah
#
Sido ar jo
#
K .Me jayan
ng ke
Kab. SUKOHARJO
ong
e ng
#
and
K .D
Klate n
#
W. Mulu r#
W. Pacal
Gre sik
Mojok erto
Madiun
Mageta n
Kab. KARANGANY AR
Suk oha rjo
#
W. Gondan g
Nganjuk W. Botok
K.Sam in W. Lalung
u
Bangkal an K.Cor ong
ad iu n
Kara nga nya r
#
K .P
ac al K. P
W. Pon dok
K. M
go
#
Kab. KLATENsur Slema n
ng to .K e K
W. Gebyar
ol
Sur aka rta Kot a S URAKARTA
K .G
W. Kem bangan
p ro m
#
un g
W. Cen gklik
Kab. NGAWI
K.D aw
K. G
Boy ola li
KAB. WONOGIRI • Penerbitan Perda tentang kawasan lindung, prioritas disekitar waduk Gajahmungkur • Pembangunan cek dam di Sub DAS Keduang dan Sub DAS Tirtomoyo • OP Waduk Gajahmungkur a.l dengan pengerukan sedimen • Pembangunan Waduk Pidekso
#
#
Kab. BO YO LALI
e
Ngawi
ur
Sragen
K.Cem oro
K. Pepe
#
K.Ged
Kab. SRAGEN
S olo
K.Blawi
a ng nd W.o Plalangan G K.
W. Dam orr es i
K.T idu
be K.J am
K.Saw
KAB. KLATEN # • Operasi dan Pemeliharaan Konservasi # Daerah Tangkapan Air lereng Gunung Banjarnega ra Merapi dan Gunung Merbabu Magel ang # • Rehabilitasi Rawa Jombor
#
Kab. BO JON EGORO K.Giling
Sala tiga
g
Bojonego ro # K .Kil an
K.W ul un
g
jo Kab. BLORA
in en
or e
a ra n
K . Tl og
#
awan
Lamo nga n Kab. LAMO NGAN #
K .K
#
Unga ra n
#
KAB. KARANGANYAR • Rehabiltasi dan konservasi daerah Purwo rejo tangkapan air lereng#Gunung Lawu
K. Be ng
Purwo da di
Te manggung
umen
ler a
ur K.Ap
Kab. GROBOGAN
Wono sobo
K. K
Kab. TUBAN
K .J
KAB. BOYOLALI • Operasi dan Pemeliharaan Konservasi Daerah Tangkapan Air lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu
ul
g
#
g un Lo h K.
e mb K.G
Blora
er eb K.K
#
Gan
em p
De mak
KAB. LAMONGAN • Operasi dan Pemeliharaan Waduk • Operasi dan Pemeliharaan Embung • Pembangunan Waduk Cawak
d on
#
K .O t ik
K. N ge
Kudus
K. T
#
KAB. SRAGEN • Rehabiltasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Pegunungan Pantura BataKendeng, ng Kendal • #Pembangunan Waduk Gondang Sragen #
KAB. MAGETAN • Rehabilitasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Gunung Lawu (Magetan) • Pembangunan Waduk Gonggang di. Kab. Magetan # Blitar
KAB. PONOROGO Tulunga gung • Rehabilitasi dan konservasi daerah tangkapan air lereng Gunung Wilis • Pembangunan Waduk Badegan di K.Bungkur • Pembangunan waduk serbaguna Bendo di K. Keyong • Menerbitkan Perda tentang baku mutu air sungai
#
#
SELURUH KAB/KOTA DLM WS B.SOLO • Pelaksanaan Gerhan dan GNKPA secara rutin Pa surua n • Rehabilitasi dan konservasi lahan di # kawasan lindung bersama masyarakat • Pembangunan IPAL dan TPA Pro bo linggo • Sosialisasi pengolahan lahan sesuai kaidah konservasi • Penetapan batas sempadan danau/sungai • ng Antisipasi longsor dan erosi dengan Mala # tanaman tertentu • Pembangunan sistem pemantauan kualitas air Lum ajang • Penerbitan Perda baku mutu air dan limbah cair • Sosialisasi pencemaran air dan pembuangan sampah • O&P Waduk • O&P Embung • Pembangunan Waduk • Pembangunan Embung
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
37
KAB. BLORA • Pembangunan Bendungan Blungun, Pengkok dan Pucang untuk keperluan irigasi • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang
Remba ng
pa n g
d on K.
g
.B a lo ng K
g
ong
Ca li n K.
k aw a K. C
K.L amon g
Kab. MOJO KE RT O
K
K .W
atu
.G ur d o
.N g ad ir e K
K .B ibis lante ran
K .Madiun
K.B
ra m
Kab. NAGNJUK
W. Ngebel
ej an g
K . An yar
K
.K
.G ad in g K
Tre nggale k
#
.G
ic is K .P
K
i Kab. PACITAN
Tulunga gung
K
K.P adi
.L or ok
Pa ci tan
#
#
Pro bo linggo
Kediri
Kab. PO NOROGO
#
W. Sambon
#
# #
nS o lo
lu du rin
Sido ar jo
KAB. GRESIK • Menyediakan pasokan air minum Pa surua n bagi penduduk. Bendung Gerak Sembayat / Kuro • Pembangunan Jaringan Irigasi Rawa Jero
g
K.D e
Samp
#
K .Me jayan
K.P irin g
Kab. MADIUN
h
#
W. Gondan g
jo
W. Wida s
ng ya Ke
o ge p
Gre sik
Jom ba ng
#
#
K.
K .N
#
n gante
and
K.P e n
K .G
K .Besuki
K .Batoka n
c uk K .Pe
K .Ingas
K .Kil an
K .Jampi
g
K.T idu
K.Giling
W. Pacal
Madiun
der
Bangkal an K.Cor ong
#
K. A sin
K .Ge
S olo
K.Blawi
Mojok erto
#
ggan
awan
a ng nd W.o Plalangan G K.
ad iu n
K.G andong
om oyo
b S am K.
er eb K K.
in en
a ra n
K .Posong
aw a
g un Lo h K.
K .K
K .J
ac al K. P
W. Ngancar W. Nawangan K. Ben g
KAB. NGAWI • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang
K. M
go
Mageta n
K.Ke Kab. NOGIRI duwWO ang K.Tirt
K. Be ng
W. Dam orr es i
W. Pon dok
Po no rogo
K.Bara n W. Plum bon
ler a
Lamo nga n Kab. LAMO NGAN #
Nganjuk
K. Go n
W. Wonogiri
#
e
Kab. MAGETAN
#
Kab. GUNUNG KIDUL
Wono sari
g to n .K e K
W. Gebyar
K.Jlan tah
Wono gir i
Wate s
Kab. BO JON EGORO
#
ur
Kab. SUKOHARJO
K. K
Kab. TUBAN
Bojonego ro #
Ngawi
Kab. KARANGANY AR
W. Mulu r#
g
be K.J am
Kab. NGAWI
W. Krisak
KAB. SUKOHARJO # • Rehabilitasi dan perbaikanBantul # jaringan irigasi Colo Barat dan Colo Timur termasuk bangunan pelengkapnya
K.W ul un
K.Saw
#
jo Kab. BLORA
K.Ged
un g
#
Klate n ng ke
#
e ng
Slema n
Purwo rejo
Suk oha rjo
K .D
#
or e
Kab. GROBOGAN
ol
u
Kab. KLATENsur
en
ul
ur K.Ap
W. Botok
K.Sam in W. Lalung
era k
#
W. Kem bangan
p ro m
K. P
Tuban # e mb K.G
Blora
K . Tl og
KAB. LAMONGAN • Pengembangan Bengawan Jero
Gan
em p K .Keni ng
K .O t ik
K. N ge
Kab. REMBANG
K.D aw
K. G
K. Pepe
KAB. MADIUN • Pembangunan Waduk Tugu, Kresek
#
K.Cem oro
W. Cen gklik
POLA PENDAYAGUNAAN SDA WS BENGAWAN SOLO
KAB. TUBAN • Pembangunan Bendungan Tawun untuk keperluan irigasi
K. T
#
SELURUH KAB/KOTA DI WS BENGAWAN SOLO • Membangun embung (waduk kecil) untuk daerahdaerah yang potensi air tanah kecil atau langka, tetapi berpotensi untuk lahan pertanian • Menyusun Perda alokasi dan hak guna air bagi pengguna yang sudah ada, target tahun 2010 • Menyusun Pedoman perhitungan biaya jasa pengelolaan sumber daya air dan metode pembebanannya kepada para pemanfaat. • Memelihara dan mengoperasikan seluruh daerah irigasi fungsional serta rehabilitasi jaringan irigasi # dengan target 3.500 ha pertahun sampai tahun 2015Jepa ra • Mengoptimalkan jaringan irigasi yang belum Pa ti berfungsi sampai tahun 2010 # Kudus • Membangun jaringan irigasi air tanah untuk lahan # sawah tadah hujan sampai tahun 2010 De mak • Mengembangkan mekanisme pengelolaan sumber Bata ng # # daya air antarKendal sektor, antar wilayah, tanpa # mengorbankan lingkungan. • Meningkatkan peran koperasi, badan usaha swasta Purwo da di dan masyarakat dalam pelayanan air minum # • Menyehatkan kelembagaanUnga airra nminum # • Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa pengelolaan sumber daya air. • Menciptakan kepastian hukum bagi dunia usaha dalam pengusahaan sumber daya air Te manggung tiga # • Memperkuat instansi pemerintahSala daerah # terkait Wono sobo Kab. SRAGEN # untuk mengatur peran dunia usaha dalam # Sragen pengusahaan sumber daya air. Banjarnega ra # • Pengukuhan lahan sawah beririgasi Magel ang • Kampanye hemat air# Kab. BO YO LALI # Sur aka rta • Penerapan efisiensi tanaman padi dengan SRI Boypola ola li # Kot a S URAKARTA Kara nga nya r • Pemanfaatan air tanah disesuaikan dengan # kemampuan akifer
KAB. PONOROGO • Pembangunan Waduk Badegan di K. Sungkur • Pembangunan Waduk Bendo, di S. Keyong
KAB. BOJONEGORO • Pembangunan Bendung Gerak Bojonegoro dgn Mala ng kapasitas tampung 13 juta m3 # • Pembangunan bendung Gerak Karangnongko (kapasitas 100 juta m3) • Blitar Perbaikan Saluran Irigasi Pacal juga sebagai tanggul # • Pengembangan sistem Kali Pacal dan studi waduk Pejok • Kajian Solo Valley Werken • Membangun embung (waduk kecil) • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
Lum ajang
38
KAB. TUBAN • Perbaikan tanggul , parapet, pintu air dan prasarana lainnya yang rusak akibat banjir di B. Solo Hilir • Pembangunan Jabung Ring Dyke, pembebasan tanah seluas 329,80 ha • Pencegahan abrasi pantai dengan pembangunan penahan # tebing pantai
POLA PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR WS BENGAWAN SOLO
KAB. GRESIK • Pembangunan tanggul / parapet Bengawan Solo Hilir, di kota Cepu sepanjang 8 Km • Perbaikan tanggul , parapet, pintu air dan prasarana lainnya yang rusak akibat banjir di B. Solo Hilir • Pembangunan Sembayat Barrage • Remaining Work LSRIP Phase I sepanjang 26,73 Km • Pembangunan / Penyelesaian untuk Drainase Rawa Jero
Jepa ra Remba ng
pa n g K. N ge
Kab. REMBANG
K .Keni ng
d on Gan
Tuban #
.B a lo ng K
K .Madiun
KAB. PONOROGO K • Perbaikan tanggul, parapet, pintu ul u air dan KAB. MAGETAN W. Sambon in d prasarana lainnya yang .G r K rusak akibat banjir di K. Madiun b i Kab. PACITAN • Perbaikan tanggul, parapet, pintu m a S Pa ci tan K. • Pembangunan tanggul, parapet, # air dan prasarana lainnya yang pintu air dan prasarana lainnya rusak akibat banjir di B. Solo Hulu pada pertemuan 3 sungai dan K. Madiun • Pembangunan Waduk serbaguna • Pembangunan Tanggul K. Ngelang Badegan dan Waduk Bendo (lanjutan) • Pembangunan waduk serbaguna • Perbaikan Dam Gandong Kerik Waduk Jipang • Pembangunan Waduk Gronggang h e po .N g
nS o lo
K
K.P adi
.L or ok
K .P
ic is
aw a
W. Ngebel
Kab. PO NOROGO ej an g
K . An yar
W. Ngancar W. Nawangan K. Ben g
ra m
K.
K. C
aw a
k
c uk K .Pe
K .Ingas
a ng nd W.o Plalangan G K.
W. Gondan g
K
.K
.G ad in g K
om oyo
#
ng ya Ke
K.Bara n W. Plum bon
der
K.
K.Tirt
K .Ge
K.D e
K.Cor ong
KAB. BOJONEGORO K.L amon g Kab. MOJO KE RT O • Perbaikan tanggul , parapet, pintu air dan W. Pacal prasarana lainnya yang rusak akibat banjir di B. Solo Hilir Mojok erto • Perbaikan tebing Bengawan Solo, Utara # Pasar Kota Bojonegoro. Jom ba ng # • Pembangunan Short-Cut Ds. Tulung, Kec. Nganjuk Trucuk # • Pembangunan tanggul Bengawan Solo Hilir dari Ba-bat sampai Padangan / Cepu, sepanjang 130 Km • Pembangunan Bendung Gerak Bojonegoro kap.13 juta m3 Kab. NAGNJUK Kediri • OP tanggul banjir, OP pompa # • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang ac al K. P
K .Besuki
K .Batoka n .G ur d o K
K .W
atu
K
K .B ibis lante ran K.B
K. A sin
K .Kil an
K .Jampi .N g ad ir e
jo
Kab. MADIUN
g
K.Blawi
n gante
K .Posong
K.Ke Kab. NOGIRI duwWO ang
K. P ir ing
S olo
K.P e n
ggan
Po no rogo
W. Wonogiri
#
#
K. Go n
#
Kab. GUNUNG KIDUL
#
K.G andong
Kab. MAGETAN
Wono gir i
Wono sari
W. Wida s
Madiun
Mageta n
K.Jlan tah
W. Krisak
#
g
Kab. SUKOHARJO
ad iu n
K .Me jayan
#
W. Botok
Kab. KARANGANY AR
Suk oha rjo W. Mulu r#
ong
go
Kara nga nya r K.Sam in W. Lalung
u
and
Klate n ng ke
#
g to n .K e K
W. Gebyar
#
K. P
Kab. KLATENsur
K .G
un g
W. Kem bangan
#
Kot a S URAKARTA
W. Pon dok
K. M
W. Dam orr es i
K.T idu
ur
# Kab. NGAWI
K.D aw
Sur aka rta
ol
Boy ola li
W. Cen gklik
#
p ro m
K. Pepe
K. G
Kab. BO YO LALI
e
Ngawi
#
Bantul
KAB. WONOGIRI • Pengerukan sedimen di Waduk Gajahmungkur • Penetapan kawasan bencana longsordi lereng G.Lawu • Pembangunan sabo dam penahan sedimen di DAS Keduwang • Pembangunan Waduk Pidekso • OP waduk Gajahmungkur
K.Ged
Sragen
K.Cem oro
Kab. BO JON EGORO
be K.J am
Kab. SRAGEN
Bojonego ro #
K.Giling
#
e ng
#
Sala tiga
#
KAB. NGAWI # • Perbaikan dan pengaturan Sungai K. Madiun antara Kwadungan-Ngawi, Banjarnega ra sepanjang 29 km Magel ang # • Pembangunan Bendungan Pakulan • Pembangunan tanggul/Parapet, Pelindung Tebing di Kota Ngawi, sepanjang 6 Km • Perbaikan tanggul, parapet, pintu Slema n Purwo rejo air dan prasarana lainnya yang # rusak akibat banjir di B. Solo Hulu dan K. Madiun • Pembangunan waduk Wate serbaguna s # Waduk Jipang
g
in en
K.W ul un
ur
awan
Lamo nga n Kab. LAMO NGAN #
K .K
jo Kab. BLORA
Kab. GROBOGAN
a ra n
or e
K .J
K . Tl og
#
K .D
en
K. Be ng
K.Ap
#
K.Saw
#
ler a
Purwo da di Unga ra n
Te manggung Wono sobo
K. K
Kab. TUBAN
g
#
KAB. KLATEN • Perbaikan tanggul, parapet, pintu air dan prasarana lain yang rusak akibat banjir dan K. Dengkeng • Rehabilitasi Rawa Jombor
ul
g
e mb K.G
Blora
g un Lo h K.
#
Ca li n
#
K.
era k
#
De mak
em p
Bata ng
#
Pa ti KAB. REMBANG # • Penetapan kawasan rawan Kudus longsor #di bag.selatan dan timur
K. T
#
KOTA SURAKARTA • Perbaikan sistem pengendalian banjir Kota Surakarta dan pembangunan Pintu Air Demangan. • OP pompa banjir Kendal
er eb K K.
KAB. BLORA • Pembangunan Bendungan Jaga, Jago, Pucang • Penetapan kawasan rawan longsor di Ngawen, Todanan, Jepon • Pembangunan perapet di Kota Cepu, 6 km • Pembangunan waduk serbaguna Waduk Jipang
K .O t ik
KAB. SRAGEN • Perbaikan dan pengaturan sungai Bengawan Solo Hulu, Jurug-Sragen sepanjang 2 km • Normalisasi S.Grompol dan S.Mungkung, Gambiran, S.Garuda, S.Ngrandu, S.Kenatan, S.Sawur, dan S.Cemoro • Peninggian tanggul dari Jembatan Bacem-Jurug ( Q50th ) • Penetapan kawasan rawan longsor di Sangiran dan Gombong • OP bangunan pengendali banjir Nguter-Jurug
KAB/KOTA MADIUN • Pembangunan/Perbaikan parapet K.Wingko, sepanjang 6 km. # # • Pengadaan, pemasangan, perbaikanBlitar pompa air dan # pembuatan pintu air K. Boro, dan K. Wingko, Tulunga gung • Perbaikan tanggul, parapet, pintu air dan prasarana lainnya yang rusak akibat banjir di K. Madiun • Pengaturan dan perbaikan. Shortcut di K. Jerowan, K. Catur • Pengadaan dan Perbaikan Pompa air di Kota Madiun • OP tanggul K.Madiun di Kota Madiun • Penyempurnaan Waduk Kedung Brubus • OP bang.pengendali banjir, OP pompa
Tre nggale k
KAB. LAMONGAN • Perbaikan tanggul , parapet, pintu air Bangkal an dan prasarana lainnya yang rusak # akibat banjir di B. Solo Hilir • Pembangunan Jabung Ring Dyke & Gre sik Pembebasan Tanah # Samp • Penyelesaian Tanggul di desa Bogo Babatan Kec. Karang Binangun dan Parapet Desa Manaran, Kec Babat (Sisa LSRIP I) • Pembangunan / Penyelesaian untuk Drainase dan Intake Rawa Jero • Sido Perbaikan Sluice yang pengambilan ar jo airnya# dari Beng. Solo di 6 Kecamatan • Pengerukan sumber-sumber air / waduk, rawa dan sungai • Peningkatan tanggul kiri B. Solo di Centini - Keduyung Kec. Laren Pa surua n • Pencegahan abrasi #pantai Pro bo linggo
SELURUH KAB/KOTA DLM WS B.SOLO • Penetapan kawasan dan penyusunan peta rawan bencana banjir di Kab/Kota yg rawan banjir, masuk dalam RTRW Kab Mala ng •# Perbaikan /penguatan tanggul di lokasi rawan banjir • Pembangunan waduk waduk kecil • Pelatihan masyarakat terhadap banjir Lum ajang • Penyiapan bahan banjiran, termasuk bronjong bambu • Meningkatkan retensi alur sungai dengan menaturalasi sempadan sungai yang rusak • Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke sungai • Pembuatan demplot pencegahan banjir
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
39
PENGESAHAN POLA PENGELOLAAN SDA WS BENGAWAN SOLO OLEH MENTERI PEKERJAAN UMUM
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
40
Rencana Pengelolaan SDA Rencana Pengelolaan SDA adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air. Rencana Pengelolaan tersebut merupakan kelanjutan dari Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.
Skenario Pemenuhan Kebutuhan Air dengan Waduk Jipang
41
Rencana Pengelolaan SDA Skenario Pemenuhan Kebutuhan Air dengan Karangnongko Barrage
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
42
RPJMN 2010-2014 Penanganan secara terpadu daerah aliran sungai Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
43
RPJMN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO 2010-2014 NO 1
2
KEGIATAN DI RPJM
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Terbangunnya 7 waduk di DAS Bengawan Solo 1. Waduk Bendo (Bendo, Gondang, Kresek, Kedung Bendo, Kendang, Pidekso, dan Gonggang;
KET Pembebasan Tanah Oleh Pemprov dan Pemkab, direncanakan pembangunan tahun 2012
2. Waduk Gondang
Direncanakan pembangunan tahun 2013
3. Waduk Tugu
Direncanakan pembangunan tahun 2013
4. Waduk Tukul
Direncanakan pembangunan tahun 2013
5. Waduk Gongseng
Direncanakan pembangunan tahun 2013
6. Waduk Pidekso
Direncanakan pembangunan tahun 2013
7. Waduk Gonggang
Selesai pembangunan
Terehabilitasinya prasarana sumber air di DAS 1. Spillway Bengawan solo 2. Spillway gate
Direncanakan selesai pembangunan tahun 2013 Direncanakan selesai pembangunan tahun 2013
3. Procurement Dredging Direncanakan terkontrak System tahun 2012 4. Check Dam 5. Rehabilitasi 7 Waduk 3
Terlaksananya konservasi di DAS Bengawan Solo (Kali Tirtomoyo dan Kali asin, serta arboretum Bengawan Solo);
1. SID RKTD Sub DAS Kali Tirtomoyo 2. SID RKTD Sub DAS Kali Dilaksanakan tahun 2012 Asin 3. Pembangunan Terkendala masalah sosial Arboretum Kali Samin (tanah)
NO
KEGIATAN DI RPJM
4 Terbangunnya prasarana pengendali banjir (Bendung Gerak Bojonegoro, Jabung Ring Dike, Bendung Gerak Sembayat, dll);
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
KET
1. Civil Works Bojonegoro Barrage (BJ1) 2. Hydromechanical Works Bojonegoro Barrage (BJ-2) 3. Jabung Ring Dike (J2(2))
Direncanakan selesai pembangunan tahun 2012
4. Jabung Ring Dike (J2(1))
Direncanakan selesai pembangunan tahun 2014
Direncanakan selesai pembangunan tahun 2012 Direncanakan selesai pembangunan tahun 2012
5. Civil Works Bendung Terkontrak 15 desember Gerak Sembayat (SB-1) 2011, diperkirakan selesai 2016 6. Hydromechanical Works Bendung Gerak Sembayat (SB-2)
Terkontrak 15 desember 2011, diperkirakan selesai 2016
5 Terehabilitasinya prasarana pengendali banjir 1. Rehabilitasi pintu air (pintu air Demangan, normalisasi Kali Lamong, Demangan Kali Mungkung, Kali Grompol dan Kali Sawur, 2. Normalisasi Kali Lamong Masalah sosial dan perbaikan Bengawan Solo Hulu (Jurug-Sragen), pembebasan lahan dll); 3. Normalisasi Kali Direncanakan Mungkung pelaksanaanya tahun 2012 4. Normalisasi Kali Grompol
Direncanakan pelaksanaanya tahun 2012
5. SID Pengaturan Kali Sawur 6. Perbaikan Bengawan Solo Hulu (Jurug-Sragen)
6 Terbangunnya pompa banjir di 5 lokasi
7. Rehabilitasi Pasca Banjir Kali Madiun 1. Pembangunan Pompa Pengendali Banjir di Bengawan Solo (5 lokasi)
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
44
Evaluasi RPJMN 2010-2014 Penanganan secara terpadu daerah aliran sungai Bengawan Solo Skenario RPJMN 2014 Kegiatan/Indikator dalam RPJMN 2010-2014 1
Pembangunan 7 buah waduk di DAS Bengawan Solo: Waduk Bendo (Ponorogo) Wadung Gondang (Sragen) Waduk Gonggang (Magetan) Waduk Tugu (Madiun)
2010
2011
100
200
2012 2013
300
200
2014
Status Indikasi s/d akhir Pembiayaa 2010 TA 2011 n
100
Jalan masuk
2
2
2
150
150 306.0
20 2
2
Waduk Gongseng (Bojonegoro)
2
Rehabilitasi prasarana sumber daya air di DAS Bengawan Solo: Penanganan Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
Rehabilitasi 7 Waduk di DAS Bengawan Solo (Prijetan, Cengklik, Tlogo Ngebel, Banjar Anyar, Tlogo Sarangan, Kedung Uling, Gonggang) Rehabilitasi embung/waduk lapangan
7
2012 2013
35.73
125
2014
Keterangan
Total
225
Proses Tender. Direncanakan dibangun tahun 2012 392.7
FS, DD, AMDAL& LARAP 100%
1.3
4.5
175
200
Direncanakan dibangun tahun 2013 380.8
24
20
44.0
Selesai pembangunan
20.0 3
2
200
250
1
150
200
200 553.0
Waduk Pidekso (Wonogiri)
2011
900.0
457.0 Waduk Tukul (Pacitan)
Evaluasi RPJMN
2
2
3
100 107.0
2
348
400
350
250
1,350.0
110
300
300
300
50 1,060.0
5.8
25.2
25
25
25
FS, DD, AMDAL& LARAP FS, DD, AMDAL& LARAP Review FS, DD, AMDAL& LARAP Review FS, DD, Review AMDAL& LARAP
1.3
4.75
150
225
Direncanakan dibangun tahun 2013 381.1
1.3
4.5
100
200
Direncanakan dibangun tahun 2013 305.8
1.15
2.5
250
175 428.7
2
2.5
200
200
Daerah genangan merupakan Daerah Irigasi klas 1, sehingga diusulkan untuk diganti dengan Waduk Gongseng. Direncanakan dibangun tahun 2013 Direncanakan dibangun tahun 2013
404.5
ES : 12,6% 10 Spillway : 0% Spillway gate: 0% Check Dam : 2,45% 3 Waduk 1.96
178
212.45 269.9 8
8.29
7.23
30
34.67
50.15 21.75
309 979.4
20
67.5
Paket Spillway terkontrak 30 Nopember 2011 dan Spillway gate terkontrak 2 Desember 2011. Direncanakan selesai dibangun tahun 2013
Waduk Tlogo Sarangan, Cengklik, Tlogo Ngebel
106.0
15
20
20
25
25 105.0
14 Waduk; 2 Embung
3.5
20.5 130.6
Waduk Parangjoho, Plumbon, Song Putri, Losari, jombor, botok, delingan, lalung, nglambangan, karangasem, Krisak, Gondang, Pacal, Kedung brubus; Embung Sukomalo, Dayakan
45
Evaluasi RPJMN 2010-2014 Penanganan secara terpadu daerah aliran sungai Bengawan Solo Kegiatan/Indikator dalam RPJMN 2010-2014 3 Operasi WS dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA Bengawan Solo
Skenario RPJMN 2014 2010 2011
Evaluasi RPJMN Keterangan 2010 2011
2012
2013 2014 42.85 47.92
Total
30
35
40
50
180.0 Merupakan 23.13 kegiatan yang rutin dilakukan
61.6
60.3
10
55
55
10
130.0
studi
0.5
0.5
55
49
105.0
30
30
60.0
Rp. 3.2 M
2.6
55.8
80
30
169.0
100
105
90
380.0
Rp. 2.6 M
2.6
13
85
85
185.6
90
90
80
260.0 BJ-1: 97.04%; 75.37 BJ-2: 95.41%
146
18.5
50
80
150
100
80
138
134.08
50
Bendung Gerak Sembayat
50
50
200
200
150
62.25
183
200
Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Remaining Works LSRIPphase I Pompa banjir di 5 lokasi
10
15
15
460.0 J-2(1): 4.12%; 47.35 J-2(2): 53.26% 650.0 SB-1: 1.34%; SB-2: 7.4%; Supervisi : 0.02% 40.0 Persiapan 3 dokumen PQ
2
5
50
50
100.0 Rp. 31.39 M 20.07
Kawasan retensi di 3 Sungai di Ponorogo Tanggul Kota Ngawi Pengaturan kawasan rawan banjir Bojonegoro Tanggul Kiri Bengawan Solo Rengel-Centini
10
20
20
40.0 2 unit pompa 14.95 & 4 Buah Hydraulic Submersible Mobile Pump Trailer 50.0 studi
0.8
2 2
2.5 8.5
2 8.8
25 9.5
29.5 11.2
61.0 40.0 studi & DD
1.5
110
140
140
90
4 Konservasi di DAS Bengawan Solo: Konservasi 2 Kali (Kali Tirtomoyo & Kali Asin) Konservasi arboretum Sumber Daya Air Bengawan Solo 5 Pengembangan DI & Drainase Bengawan Jero/rawa Jero 6 Pembangunan prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo: Bendung Gerak/Bojonegoro Barrage Jabung Ring Dike
25
2012
Status s/d akhir Indikasi 2013 2014 TA 2011 Pembiayaan
85
40
480.0
0.6
47
235.8
Secara prinsip operasi dan pemeliharaan infrastruktur SDA di DAS Bengawan Solo merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang tahun seperti: OP waduk, monitoring banjir dan OP sungai disepanjang Bengawan Solo hulu s/d hilir, OP pompa banjir, dll.
Direncanakan selesai dibangun tahun 2013
239.9
Direncanakan selesai dibangun tahun 2012
32
401.4
Direncanakan selesai dibangun tahun 2014
200
645.3
Direncanakan selesai dibangun tahun 2016
10.0
11.32
31.4 15.0
1
15
35
50.8
20 15
100 10
120.0 27.5
Peninggian Tanggul akan dilaksanakan pada TA 2013
75
30
152.0
Peninggian tanggul kiri Bengawan Solo Rengel Centini telah dilaksanakan pada TA 2009 - TA 2010
46
Evaluasi RPJMN 2010-2014 Penanganan secara terpadu daerah aliran sungai Bengawan Solo Skenario RPJMN 2014 Kegiatan/Indikator dalam RPJMN 2010-2014 2010 2011
2012
2013 2014
Indikasi Pembiayaan
Status s/d akhir TA 2011
Evaluasi RPJMN
Keterangan
7 Rehabilitasi prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo: Pintu air Demangan
30
50
50
Normalisasi 3 sungai (Kali Mungkung, Kali Grompol dan Kali Sawur)
15
30
50
50
25
170.0 Rp. 40.75 M
140
150
125
125
540.0 Rp. 103.73 M
100
250
300
300
150
5
500
500
500
500
Perbaikan dan Pengaturan Kali Madiun (Kwadungan-Ngawi) Normalisasi Kali Lamong Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu (Jurug-Sragen) Rehabilitasi Pasca Banjir Kali Madiun
120
130.0
12 15
55
25
135.8
103.73
103.02
150
100
456.8
1,100.0 Rp. 44.17 M 28.53
15.64
102.02
39.5
59
244.7
2,005.0 Rp. 117.15 M 92.89
24.26
38.79
150
59.5
365.4
100%
40
12.0
0.75
120.0
Total Indikasi Pembiayaan*
100%
139.5
11,960.0
Selisih
139.5
7,257.7
4,702.3
* setara ± 20% alokasi baseline Ditjen SDA 2010-2014 sebesar 59,949.55 miliar rupiah Catatan : • Total Anggaran BBWS Bengawan Solo dalam kurun waktu 2010-2012 baru mencapai ± 3,44 triliun rupiah atau setara 28,8% dari total alokasi Penanganan Secara Terpadu DAS Bengawan Solo 2010-2014. • Selisih total rencana anggaran diharapkan dapat untuk dimasukkan dalam RPJMN 2015-2019
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
47
PROGRES PELAKSANAAN FISIK TERHADAP RPJMN No
1
2
3
4
5
6
Pekerjaan
Progress s/d April 2012
Target RPJMN 2010-2014
Keterangan
Tanggul
DAS Hulu
33 km
47 Km Prosen terhadap RPJMN 70,2 %
Tanggul
DAS Madiun
38 km
72 Km Prosen terhadap RPJMN 52,8 %
Tanggul
DAS Hilir+Grindulu+ Lorog
68,5 km
202 Km Prosen terhadap RPJMN 33,9 %
Bendungan
Bendo
- buah Pembangunan tahun 2012
Proses Tender
Bendungan
Gondang
- buah Pembangunan tahun 2013
Bendungan
Tugu
- buah Pembangunan tahun 2013
Bendungan
Tukul
- buah Pembangunan tahun 2013
Bendungan Gongseng Bendungan Pidekso Bendungan Gonggang Bojonegoro Barrage Bj1 (Civil Works) Bj2 (Hydromechanical Works) Jabung Ring Dyke J2-1
- buah Pembangunan tahun 2013 -buah Pembangunan tahun 2013 Progress fisik 100%
Detail Desain dan AMDAL & LARAP Detail Desain dan AMDAL & LARAP Detail Desain dan AMDAL & LARAP AMDAL & LARAP Review AMDAL & LARAP Selesai Pembangunan
Progress fisik 100 % Progress fisik 100 %
Selesai Pembangunan Selesai Pembangunan
Progress fisik 4,19 %
Selesai Pembangunan 2014
J2-2
Progress fisik 53,57 %
Selesai Pembangunan 2012
Sembayat Barrage SB-1
Progress fisik 1,35 %
Selesai Pembangunan 2016
Terkontrak 15 Desember 2011
SB-2
Progress fisik 7,49 %
Selesai Pembangunan 2016
Terkontrak 15 Desember 2011
Spillway
Progress fisik 0,26%
Selesai Pembangunan 2013
Terkontrak 30 Nopember 2011
Spillway Gate
Progress fisik 1,58%
Selesai Pembangunan 2013
Terkontrak 2 Desember 2011
Selesai Pembangunan 2013
Diperkirakan terkontrak tahun 2012 Terkontrak 30 Juni 2011
Penanganan Sedimentasi Wonogiri
Procurement Dredging System Check Dam
Progress fisik 2,71%
Selesai Pembangunan 2012
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
48
Kegiatan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2011
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
49
Bagian Tata Usaha Bimbingan Teknis Peningkatan SDM untuk Menanggulangi Banjir
Peringatan Hari Bhakti Kementerian Pekerjaan Umum Ke-66
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
50
Bidang Program dan Perencanaan Umum Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang Program dan Perencanaan Umum adalah : • Studi Kelayakan Pembangunan Waduk Gondang, Kab. Karanganyar • Studi Alternatif Kelayakan Waduk-Waduk Sub DAS Grindulu dan Lorog • Review FS dan DD Waduk Pidekso, Kab. Wonogiri • Review DD Waduk Gongseng, Kab. Bojonegoro • Studi Kelayakan Waduk Tugu di Kab. Madiun • Review DD Embung Sidorejo (Genting) di Kab. Boyolali • Studi DD Rehabilitasi Waduk Brambang • Studi DD Rehabilitasi Waduk Notopuro • Detailed Design dan Studi Penyusunan UKL/UPL untuk Pekerjaan Remedial/Rehabilitasi Minor Bend. Pacal • Detailed Design dan Studi Penyusunan UKL/UPL untuk Pekerjaan Remedial/Rehabilitasi Minor Bend. Kedung Uling • Pekerjaan Studi Khusus (untuk Rehabilitasi Besar dan Peningkatan Kinerja) Bend. Ketro
• • • • • • • •
• •
Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk-waduk di WS Bengawan Solo yang berada di Propinsi Jawa Tengah Studi Pengukuran Sedimentasi Waduk-waduk di WS Bengawan Solo yang berada di Propinsi Jawa Timur SID RKTD Sub DAS Kali Tirtomoyo DD RKTD Sipil Teknis di Kab. Wonogiri dan Pacitan DD Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Semen Krinjo (750 Ha) DD Rehabilitasi Jaringan Irigasi Saluran Sekunder D.I Colo Timur (19.247 Ha) Studi Pengelolaan Aset Irigasi Tahap III Inventarisasi dan Evaluasi Data Teknis Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Air Tanah Studi Pengaturan Kawasan Rawan Banjir Bojonegoro Studi Neraca Air Bengawan Solo
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
51
Bidang Program dan Perencanaan Umum Studi Pengaturan Kawasan Rawan Banjir Bojonegoro
Studi Pengelolaan Aset irigasi Tahap III
DI PONDOK
DI GOMBAL DUPOK
DI PRIJETAN
DI MBERON
DI SEMEN
DI SUNGKUR
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
52
Bidang Program dan Perencanaan Umum DD Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Semen Krinjo (750 Ha)
Studi Neraca Air Bengawan Solo
Inventarisasi dan Evaluasi Data Teknis Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Air Tanah
RENCANA PENGELOLAAN SDA WS BENGAWAN SOLO TAHAP I
Foto PKM Surakarta Foto PKM Bojonegoro
Foto PKM Madiun
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
53
Bidang Program dan Perencanaan Umum Studi DD Rehabilitasi Waduk Notopuro
Sinkronisasi RKAKL 2012 BBWSBS Agustus 2011
Studi Alternatif Kelayakan Waduk-Waduk Sub DAS Grindulu dan Lorog Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Pelatihan dan Sosialisasi E-Monitoring April 2011 Dokumentasi Survey di Lapangan
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
54
Bidang Program dan Perencanaan Umum Sosialisasi SMM, April 2011 Pelatihan Pengembangan SISDA Bengawan Solo, Desember 2011
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
55
Bidang Operasi dan Pemeliharaan Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang Operasi dan Pemeliharaan adalah : • Monitoring Banjir • Walkthrough (Penelusuran Sungai) • TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) • Antisipasi & Penanganan Kekeringan (Monitoring & Mitigasi Kekeringan) • Fasilitasi Penyiapan Sistem Alokasi Air Dalam Wilayah Sungai • Pemantauan Kualitas Air (Hidrologi) Monitoring Banjir Mengacu Buku Pedoman Siaga Banjir, sesuai surat keputusan Kepala Balai BBWSBS, selama musim penghujan yang biasanya berlangsung di bulan Januari s/d April dan bulan Oktober s/d Desember, BBWSBS membentuk posko monitoring Banjir yang beraktivitas di Kantor BBWSBS. Mengingat luasnya wilayah yang harus dimonitor, selain bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di tiap-tiap Kab/Kota, BBWSBS membentuk SATLAK-SATLAK di wilayah Hulu, wilayah Madiun dan Wilayah Hilir.
• • • • • • • • •
GNKPA Bimtek mekanik dan operator alat berat SRI (System of Rice Intensification) Galian C UMB (Unit Monitoring Bendungan) OP Waduk dan Bendungan OP Jaringan Irigasi OP Prasarana Pengendali Banjir OP Sarana Air Baku/ Air Bersih
Di tiap-tiap wilayah tersebut (masing-masing dua lokasi) dilaksanakan piket banjir berdasarkan surat penugasan piket banjir oleh PPK masing-masing. Tugas utama petugas piket banjir adalah memonitor ketinggian muka air (TMA) pada stasiun-stasiun pemantauan yakni di : Bendungan Wonogiri, Bendung Colo (Sukoharjo), stasiun Jurug (Surakata), stasiun Sekayu (Ponorogo), Dam Jati (Kab Madiun), stasiun A. Yani (Kota Madiun), stasiun Dungus (Ngawi), stasiun Karang Nongko (perbatasan Ngawi-Bojonegoro), stasiun Bojonegoro (Kota Bojonegoro), stasiun Babat (Kota Babat), stasiun Karang Geneng, stasiun Plangwot dan stasiun Kali Mireng Tujuan pengamatan adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa pada lokasi-lokasi tersebut dalam kondisi aman atau bahaya. Selain melakukan pengamatan, 1x24 jam petugas harus melaporkan (Format A), apabila di wilayah pemantauannya terjadi bencana banjir atau tanah longsor.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
56
Monitoring Banjir Prosedur Kerja Kerjasama Lintas Sektoral
Prosedur Alur Permintaan Bahan Banjiran dan Peminjaman Peralatan KETERANGAN : SATGAS BBWSBS
B P
SEKRETARIS SATGAS
B D
SATGAS BBWSBS HULU I
SATGAS BBWSBS MADIUN I
POKMAS / SATLAK PB. KECAMATAN
Permintaan Bahan Banjiran/Peminja man Alat
SATGAS BBWSBS HILIR I
K A B / K O T A
Jalur Perintah /Tugas
Jalur Laporan Tim Investigasi
Pengiriman Bahan/Alat
Garis Koordinasi
Tembusan ALUR PERMINTAAN BAHAN BANJIRAN / Pengiriman PEMINJAMANBarang ALAT BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
PENELUSURAN SUNGAI (WALKTHROUGH) inventarisasi kondisi bangunan-bangunan sungai yang ada di sungai bengawan solo dan k. madiun serta anak-anak sungainya dalam rangka persiapan menghadapi banjir.
KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN : 1. Penyusunan tim penelusuran sungai dengan melibatkan instansi terkait , meliputi dinas kabupaten / kota dan balai psda sepanjang sungai bengawan solo dan k.madiun; 2. Identifikasi kerusakan dimulai dari bengawan solo hulu , waduk wonogiri sampai ngawi; 3. Identifikasi kerusakan k.madiun dimulai dari ponorogo – ngawi; 4. Identifikasi kerusakan bengawan solo hilir dimulai dari ngawi – gresik; 5. Unsur yang terlibat meliputi balai besar ws bengawan solo, perum jasa tirta i, balaibalai psda dan dinas pekerjaan umum kabupaten/kota; 6. Skema kegiatan penelusuran sungai (terlampir).
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
57
Pos Pengamatan TMA
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
58
TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 247/KPTS/M/2009, dibentuklah sebuah wadah TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) WS Bengawan Solo, dengan keanggotaan berjumlah 64 orang terdiri dari 32 dari unsur Pemerintah dan 32 dari unsur Non Pemerintah.
“Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 247/KPTS/M/2009, dibentuklah sebuah wadah TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) WS Bengawan Solo”
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya TKPSDA WSBS dipimpin oleh seorang Ketua Harian yang merupakan perwakilan dari propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masa jabatan satu tahun, dan secara otomatis akan berganti tiap tahunnya. Komisi merupakan suatu alat kelengkapan dari TKPSDA WS Bengawan Solo, bersifat tetap dan semua anggota wajib menjadi anggota masing-masing komisi (Kecuali Ketua dan Ketua Harian), terdiri dari 3 Komisi : 1. Komisi Konservasi Sumber Daya Air 2. Komisi Pendayagunaan Sumber Daya Air 3. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
59
KEGIATAN NON FISIK GNKPA WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) 1.
Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) adalah keterpaduan tindak dari berbagai sektor, wilayah, para pemilik kepentingan pengelolaan sumber daya air dalam satu gerakan nasional bersama, guna menentukan baik prioritas penanganan wilayah sungai maupun percepatan program penanganan yang diperlukan.
2.
3.
Kegiatan GN-KPA
4.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
5.
Penataan ruang, pembangunan fisik pertanahan dan kependudukan; Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya air; Pengendalian daya rusak air; Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air; Penghematan pengunaan dan pengelolaan pemanfaatan air; Pendayagunaan sumber daya air yang adil, efisien dan berkelanjutan.
Tujuan Kegiatan 1.
2.
3.
6. 7. 8. 9. 10.
Minuses strategi penanganan konservasi lahan dan air di kawasan DAS/sub DAS dengan mengintegrasikan peran multistakeholder lintas sektor, lintas wilayah, masyarakat lokal dan swasta Membangun mekanisme kelembagaan koordinasi untuk penanganan konservasi lahan dan air di kawasan DAS/sub DAS Melakukan pengendalian untuk menjamin terwujudnya kegiatan konservasi lahan dan air berbasis masyarakat oleh masing-masing sektor di kawasan DAS/sub DAS.
Fasilitasi Koordinasi Penyusunan Matriks Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) Kabupaten Wonogiri . Fasilitasi Lokakarya Rencana Konservasi Tanah Desa (RKTD) dalam rangka implementasi program Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) pada DAS Keduang Kabupaten Wonogiri . Fasilitasi Rapat Koordinasi Tim GN-KPA Kabupaten Wonogiri dalam rangka pengesahan Rencana Konservasi Tanah Desa (RKTD) Sub-Sub Das di Das Keduang Kabupaten Wonogiri . Fasilitasi Rapat Koordinasi dalam rangka Konsolidasi Tim GNKPA Kabupaten Madiun . Fasilitasi Rapat Koordinasi dalam rangka Konsolidasi Tim GNKPA Kabupaten Pacitan. Fasilitasi Rapat Koordinasi dalam rangka Pengesahan RKTD (Rencana Konservasi Tanah Desa) di DAS Kali Madiun. Fasilitasi Sosialisasi (RKTD) Rencana Konservasi Tanah Desa di DAS Kali Madiun. Fasilitasi Sosialisasi dan pembentukan Tim GN-KPA. Fasilitasi Sosialisasi GN-KPA Tingkat Kecamatan pada DAS Kali Krawak Kabupaten Tuban. Fasilitasi Penanaman Tanaman Keras dalam rangka GN-KPA Tingkat Kecamatan pada DAS Kali Krawak Kabupaten Tuban.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
60
PENCANANGAN GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR TANGGAL 28 APRIL 2005
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
61
UNIT MONITORING BENDUNGAN Fungsi bendungan antara lain : sebagai pengendali banjir, PLTA, irigasi, penyediaan air baku, industri, perikanan dan pariwisata. Bendungan menampung air dengan jumlah sangat besar yang manfaatnya multiguna juga merupakan ancaman yang tidak dapat dielakkan bagi masyarakat di daerah hilir. Dengan tingginya resiko tersebut menjaga keamanan bendungan dengan melakukan monitoring secara sistematis dan berkelanjutan merupakan keharusan. Mengetahui perilaku tubuh bendungan, instrumen, alat ukur rembesan, spill way, hidro mekanikal, abatment apakah dalam kondisi aman atau membahayakan. menjaga agar bangunan bendungan dalam keadaan aman, maka perlu diadakan pengamatan dan pencatatan data kondisi bendungan secara benar, teratur, terencana, tertib dan berkesinambungan. Lokasi Kegiatan : 1. Waduk Parangjoho Ds Demesan Kec Eramoko Kab Wonogiri Jawa Tengah. 2. Waduk Song Putri Ds Sindukarto Kec Eramoko Kab Wonogiri Jawa Tengah. 3. Waduk Sangiran Ds Gandong Kec Bringin Kab Ngawi Jawa Timur. 4. Waduk Pondok Ds Sumberbening Kec Bringin Kab Ngawi Jawa Timur. 5. Waduk Kedung Brubus Ds Bulu Kec Pilankenceng Kab Madiun Jawa Timur.
Pemantauan Instrumentasi •
•
•
Kerusakan atau runtuhnya suatu bendungan dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya melimpah air di atas mercu bendungan ( overtopping ), longsornya lereng bendungan ( sliding ), terbawanya butiran tanah dari tubuh bendungan ( internal erosion atau “piping” ) dan lain sebagainya. Untuk mengamankan bendungan-bendungan yang ada perlu pengawasan perilaku bendungan mulai dari pelaksanaan konstruksinya sampai selama operasi bendungan tersebut sebelum mencapai kondisi yang membahayakan. Tujuan pemasangan instrumen pada bendungan untuk memperoleh data atau informasi mengenai perilaku bendungan, untuk bahan evaluasi. Jenis instrumen yang terpasang pada bendungan antara lain : Vibrating Wire Piezometer, Peneumatic Piezometer, Magnetic Probe Extension Piezometer, Stand pipe Piezometer, V – Notch ( Tomson ), Patok Geser, Peil schaal, peralatan hidrologi, alat ukur rembesan, pemantauan hujan, dan lain-lain.
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
62
UNIT MONITORING BENDUNGAN
Bidang PJPA
Fungsi bendungan antara lain : sebagai pengendaliPETA banjir, PLTA, irigasi, penyediaan air baku, WILAYAH KERJA industri, perikanan dan pariwisata. Bendungan menampung PAB. BENGAWAN SOLO air dengan jumlah sangat besar yang manfaatnya multiguna juga merupakan ancaman yang tidak dapat dielakkan bagi masyarakat di daerah hilir. Dengan tingginya resiko tersebut 10 menjaga keamanan bendungan dengan melakukan 7 Tlatar & Cluntang monitoring secara sistematis dan berkelanjutan merupakan TA.2008 Embung Prangi keharusan. 9 4 Mengetahui perilaku tubuh bendungan, Joketro Penampungan Air ukur rembesan,Embung instrumen, alat spill way, hidro mekanikal, Baku Pengging 8 abatment apakah dalam kondisi aman atau membahayakan. 14 Embung Saluran Waduk menjaga agar bangunan bendungan dalam keadaan aman, Mulur Pandean 12 perlu diadakan pengamatan dan pencatatan data maka Embungbendungan secara benar, teratur, terencana, tertib kondisi danMusuk berkesinambungan.
2 Embung Wotan
3
6
Poh Kuwung Gowok
Embung Banjarejo
Embung Sukomalo
11
Embung Dayakan
5
Intake Jebres
13
Embung Gentan
15 Pembangunan Intake Pct.
1
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
63
RENCANA STRATEGIS PENYEDIAAN AIR BAKU 2010 - 2014
No
PROFILE KETERSEDIAAN AIR BAKU DI WS BENGAWAN SOLO KETERSEDIAAN AIR BAKU KAPASITAS POTENSI MANTAP 38.113 22.891
SUDAH DIMANFAAT KAN 10.201
DMI 1.629
BELUM DIMANFAAT KAN 12.690
IRIGASI 8.566
Kegiatan
Output Outcome 201 201 201 201 201 201 201 201 201 201 0 1 2 3 4 Total 0 1 2 3 4 Total
Pembangunan / Peningkatan unit air baku Embung/Bendu ng/Waduk/Long 119 1 storage 30 22 22 22 23 buah 2 Intake Saluran 3 Transmisi
30
30
30
30
31
151 12.6 27.8 54.80 buah 6.80 3.80 3.80 0 0 m3/dt
200. 200. 200. 200. 200. 1,000, 000 000 000 000 000 000 m OP Unit air baku
Embung/Bendu ng/Waduk/Long 4 storage 44
74
86
80
73
358 buah
5.5 9.25
10.6 10.0 44.75 9 5 9.26 m3/dt
Rehabilitasi unit air baku Embung/Bendu ng/Waduk/Long 5 storage 41 Prasarana Air 6 Baku 6
45
37
32
57
7
7
7
7
212 12.30 buah 2.35 2.60 2.20 1.95 3.20 m3/dt 34 buah
Pembangunan / Peningkatan prasarana air tanah untuk air baku 50
• Potensi : volume air hujan yang jatuh di seluruh catchment area • Kapasitas Mantap: bagian dari potensi yang menjadi aliran permukaan dan tertampung di badan-badan air • Sudah dimanfaatkan: kapasitas mantap yang sudah dimanfaatkan • Belum dimanfaatkan : kapasitas mantap yang belum dimanfaatkan • DMI (Domestic, Municipal, Industry): kapasitas mantap yang sudah dimanfaatkan untuk Rumah Tangga,Perkotaan dan perindustrian • Irigasi : kapasitas mantap yang sudah dimanfaatkan
0.25
7 Sumur Air Tanah 10 10 10 10 10 buah 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 m3/dt Rehabilitasi prasarana air tanah untuk air baku 8 Sumur Air Tanah
24
24
24
24
24
120 0.60 buah 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 m3/dt
OP prasarana air tanah untuk air baku 9 Sumur Air Tanah
22
22
22
22
22
110 0.55 buah 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 m3/dt
Pembinaan Perencanaan Teknis Pembinaan 10 Perencana
50
50
50
50
50
250 buah
50
50
50
50
250 50 buah
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
64
Bidang PJSA
Rehab. Waduk Parangjoho Dan Songputri
Beberapa kegiatan yang dilakukan di Bidang PJSA adalah : • Bendung Gerak Bojonegoro (Bojonegoro Barrage), Jawa Timur • Bendungan Gonggang di Kab. Magetan, Jawa Timur • Rehabilitasi Bendungan Tlogopasir, Sarangan Kab. Magetan, Jawa Timur • Rehabilitasi Waduk Parangjoho dan Songputri di Kab. Wonogiri, Jawa Tengah
Pengadaan alat angkat pintu intake Wd. Parangjoho
Jalan Masuk ke Wd. Songputri
Pekerjaan Cor Lantai Cek Dam Ngluweng
Dinding hilir spillway Wd. Parangjoho
Perbaikan Spindle & Peilschaal Wd. Songputri
Pekerjaan Up Stream Bendung
Rehabilitasi Bendungan Tlogopasir Pekerjaan Selimut Beton Cek Dam Ngluweng
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
65
Bendung Gerak Bojonegoro (Bojonegoro Barrage), Kab. Bojonegoro, Jawa Timur
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
66
Bendungan Gonggang Kab. Magetan, Jawa Timur
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2012
67
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Jl. Solo-Kartosuro KM. 7 PO.Box 267 Surakarta-57102 www.bbwssolo.pdsda.net | datainformasi.bbwsbs@gmail.com