BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri perbankan telah mengalami perubahan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri perbankan terus melakukan beragam inovasi untuk mengembangkan layanannya. Saat ini, layanan uang elektronik atau electronic money (e-money) di Indonesia terus dikembangkan oleh industri perbankan guna memenuhi kebutuhan pelanggannya. Tabel 1.1 Penerbit Layanan Uang Elektronik di Indonesia per Agustus 2016 No.
Nama
1.
PT. Artajasa Pembayaran Elektronis
2.
PT. Bank Central Asia Tbk
3.
PT. Bank CIMB Niaga
4.
PT. Bank DKI
5.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Alamat
Surat dan Tanggal Izin
Tanggal Efektif Operasional 21 November 2012
Keterangan
Menara Thamrin 6thFloor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10340 Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. MH. Thamrin No. 1, Jakarta 10310 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190 Jl. Ir. H. Juanda III No. 7-9, Jakarta 10120 Plaza Mandiri, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38, Jakarta 12190
No. 14/327/DASP tanggal 9 Mei 2012
No. 11/424/DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009
Penerbit
No. 15/119/DASP tanggal 13 Februari 2013 No. 11/429/DASP tanggal 3 Juli 2009 No. 11/434/DASP tanggal 3 Juli 2009
27 Maret 2013
Penerbit
3 Juli 2009
Penerbit
3 Juli 2009
Penerbit
1
Penerbit
No.
Nama
6.
PT. Bank Mega Tbk
7.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
8.
PT. Bank Nationalnobu
9.
PT. Bank Permata
10.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Finnet Indonesia
11.
12.
PT. Indosat, Tbk
13.
PT. Nusa Satu Inti Artha
Alamat
Surat dan Tanggal Izin
Tanggal Efektif Operasional 3 Juli 2009
Keterangan
Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Mampang Prapatan, Jakarta 12790 Gedung BNI, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Nobu Center, Plaza Semanggi, Jl. Jend. Sudirman Kav 50, Jakarta 12930 Retail Liability and e-channnel Permata bank Tower I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Jl. Jend. Sudirman No. 44-46, Jakarta 10210 Menara Bidakara Lt. 21 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 71-73 Pancoran, Jakarta 12870 Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110 Plaza Asia Office Park Unit 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190
No. 11/443/DASP tanggal 3 Juli 2009
No. 11/438/DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009
Penerbit
No. 15/148/DASP tanggal 26 Februari 2013
29 April 2013
Penerbit
No. 15/26/DASP tanggal 11 Januari 2013
23 Januari 2013
Penerbit
No. 12/691/DASP tanggal 13 Agustus 2010 No. 14/277/DASP tanggal 16 April 2012
29 Desember 2010
Penerbit
1 Juni 2012
Penerbit
No. 11/513/DASP tanggal 3 Juli 2009 No. 14/898/DASP tanggal 20 Desember 2012
3 Juli 2009
Penerbit
25 Maret 2013
Penerbit
2
Penerbit
No.
Nama
Alamat
Surat dan Tanggal Izin
14.
PT. Skye Sab Indonesia
No. 11/431/DASP tanggal 3 Juli 2009
15.
PT. Telekomunika si Indonesia
Saberro House Building Jl. Kemang Raya No. 10A, Jakarta Selatan 12730 Jl. Japati No. 1 Bandung
16.
PT. Telekomunika si Seluler
17.
PT. XL Axiata, Tbk
18.
PT. Smartfren Telecom Tbk
19.
PT. MVCommerc e Indonesia
20.
PT. Witami Tunai Mandiri
21.
PT. Espay Debit Indonesia Koe
Kantor Pusat, Wisma Mulia Mezzanine 19thfloor, Jl. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 Grha XL Jalan DR. Ide Anak Agung Gde Agung Lot E 4-7 No. 1 Jl. H. Agus Salim No. 45, Menteng, Jakarta 10340 Cipinang Indah II Business Park, Jl. Rajawali Block BB No. 1, Jakarta 13430 Jl. Taman Sari 8 No.27 Jakarta Barat 11150 Metropolis Apartment MSA-215 Raya Tenggilis 127, Surabaya
Tanggal Efektif Operasional 3 Juli 2009
Keterangan
No. 11/432/DASP tanggal 3 Juli 2009 No. 11/513/DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009
Penerbit
3 Juli 2009
Penerbit
No. 12/816/DASP tanggal 6 Oktober 2010
29 Maret 2011
Penerbit
No. 16/85/DKSP tanggal 26 Mei 2014 No. 16/98/DKSP tanggal 17 Juni 2014
16 Juni 2014
Penerbit
29 September 2014
Penerbit
No.16/129/DKS P tanggal 18 Juli 2014
5 Januari 2015
Penerbit
No. 18/262/DKSP/S rt/B tanggal 29 Februari 2016
20 Juli 2016
Penerbit
Sumber : Bank Indonesia, per Agustus 2016
3
Penerbit
1.2 Latar Belakang Penelitian Teknologi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi mempermudah manusia untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan pada sistem dan alat pembayaran. Namun sistem dan alat pembayaran di Indonesia masih terasa adanya kekurangan, seperti adanya ketidaknyamanan manusia dalam membawa uang dengan jumlah banyak, kesulitan dalam mengirim uang, kesulitan dalam melakukan transaksi pembelian serta kesulitan dalam membayar tagihan. Dengan adanya kekurangan tersebut, manusia melakukan beragam inovasi untuk mengembangkan sistem pembayaran yang lebih mudah, aman, cepat, efektif dan efisien. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang sudah kita kenal selama ini. Sementara instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi lagi atas alat pembayaran nontunai dengan media kertas atau lazim disebut paper-based instrument seperti, cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain serta alat pembayaran non-tunai dengan media kartu atau lazim disebut card-based instrument seperti kartu kredit, kartu debit, kartu ATM dan lain-lain (Pengantar Instrumen Pembayaran Bank Indonesia, 2007). Transaksi Ritel dengan Tunai (%) Transaksi Ritel dengan Tunai (%) Singapura
55,5
Malaysia
92,3
Thailand
97,2
Indonesia
99,4
Gambar 1.1 Perbandingan Transaksi Ritel dengan Tunai Indonesia, Thailand, Malaysia dan Singapura tahun 2013 Sumber : Gerai Info Bank Indonesia, 2014
4
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa penggunaan uang tunai di Indonesia masih tinggi yaitu 99,4%. Transaksi tunai di Thailand 97,2%, Malaysia sebesar 92,3%, dan Singapura hanya sebesar 55,5%. Dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih tertinggal dalam hal transaksi ritel dengan instrumen non tunai. Salah satu transaksi pembayaran non tunai yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah layanan e-money (Electronic Money). E-money, akronim dari electronic money atau uang elektronik adalah sistem pembayaran menggunakan kartu yang diisi dengan sejumlah dana dan dapat diisi ulang. Nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank. Penerapan e-money di Indonesia termasuk terlambat jika dibandingkan dengan negara lain seperti Hongkong dan Singapura. E-money baru dikenalkan sejak 2007, sedangkan di Hongkong pada 1997 dan Singapura pada 2000 (Mars, 2014). Meskipun e-money telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2007, keberadaannya
belum
banyak
diketahui
oleh
masyarakat
sehingga
menyebabkan tingkat kesadaran masyarakat terhadap layanan e-money masih rendah. Hasil survei Mars pada tahun 2013 pada gambar 1.2 yang menyatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia masih kurang dari 50% populasi Indonesia yaitu hanya 23,8%.
Gambar 1.2 Tingkat kesadaran terhadap produk e-money tahun 2013 Sumber : MARS, 2014
5
Akibat dari kurangnya kesadaran terhadap e-money, masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan transaksi tunai untuk mendukung aktivitas transaksi sehari-hari. Kebijakan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dibentuk pada tahun 2014, guna meningkatkan kesadaran dan meningkatkan pengguna terhadap instrumen non tunai di Indonesia. Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Uang Kartal dan Uang Elektronik yang beredar per Januari-Juli 2016
Bulan (2016)
Uang Kartal (dalam triliun)
Uang Elektronik (dalam juta)
Januari
528,5
35,084
Februari
511,2
35,876
Maret
508,5
36,813
April
520
37,372
Mei
534,7
38,35
Juni
642
39,575
Juli 567,9 40,875 Sumber : Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia, 2016
700 600 500 400 300 200 100 0
Uang Kartal (dalam triliun) Uang Elektronik (dalam juta)
Gambar 1.3 Perbandingan Jumlah Uang Kartal dan Uang Elektronik yang Beredar per Januari – Juli 2016 Sumber : Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia, 2016 6
Dari gambar 1.3 dapat diketahui bahwa uang kartal yang diedarkan jauh lebih banyak daripada uang elektronik yang diedarkan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih banyak yang menggunakan uang kartal untuk bertransaksi daripada uang elektronik. Metadata Indikator Pengedaran Bank Indonesia mendefinisikan uang kartal yang beredar di masyarakat dan perbankan (UYD) adalah uang kertas, uang logam, dan uang khusus yang dikeluarkan oleh otoritas moneter sebagai alat pembayaran yang sah. Pada bulan Januari 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 528,5 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 35,084 juta. Pada bulan Februari 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 511,2 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 35,876 juta. Pada bulan Maret 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 508,5 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 36,813 juta. Pada bulan April 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 520 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 37,372 juta. Pada bulan Mei 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 534,7 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 38,35 juta. Pada bulan Juni 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 642 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 39,575 juta. Pada bulan Juli 2016, uang kartal yang beredar sebanyak 567,9 triliun sedangkan uang elektronik yang beredar sebanyak 40,875 juta. Penelitian ini dilakukan di lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar berdasarkan jumlah populasi tahun 2015 dan biaya hidup pada tahun 2012. Tabel 1.3 Perbandingan Jumlah Penduduk dan Biaya Hidup per tahun di lima kota besar di Indonesia No.
Nama Kota
Jumlah Penduduk
Biaya Hidup (Rupiah)
(jiwa)
per tahun
1.
DKI Jakarta
9.992.842
7.500.726
2.
Surabaya
2.806.306
6.059.488
3.
Medan
2.467.183
5.015.549
7
No.
Nama Kota
Jumlah Penduduk
Biaya Hidup (Rupiah)
(jiwa)
per tahun
4.
Bandung
2.341.097
5.630.382
5.
Makassar
1.652.305
5.774.957
Sumber : Data yang telah diolah (Kemendagri, 2015 dan Badan Pusat Statistik, 2012) Tabel 1.3 menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dan biaya hidup di lima kota besar di Indonesia. DKI Jakarta menduduki peringkat pertama pada jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 9.992.842 jiwa dan biaya hidup tertinggi tahun 2012 diantara empat kota besar lainnya yaitu Rp 7.500.726. Surabaya menduduki peringkat kedua pada jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 2.806.306 jiwa dan biaya hidup tertinggi kedua taun 2012 setelah DKI Jakarta yaitu Rp 6.059.488. Medan menduduki peringkat ketiga pada jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 2.467.183 jiwa tetapi memiliki biaya hidup paling rendah tahun 2012 diantara empat kota besar lainnya yaitu sebesar Rp 5.015.549. Bandung menduduki peringkat keempat pada jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 2.341.097 jiwa dan memiliki biaya hidup paling rendah kedua tahun 2012 setelah Medan yaitu Rp 5.630.382 dan Makassar menduduki peringkat kelima pada jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 1.652.305 dan memiliki biaya hidup tahun 2012 sebesar Rp 5.774.957. Karakteristik
masyarakat
yang
cenderung
menghindari
risiko
merupakan salah satu penyebab rendahnya tingkat adopsi suatu teknologi (McKinsey and Company, 2013). Peluang risiko yang dapat terjadi adalah masalah keamanan dan kerahasiaan data finansial pribadi nasabah (Maharsi dan Fenny, 2006). Masalah kepercayaan (trust) merupakan faktor penting hampir dalam semua aspek bisnis ke interaksi konsumen dan aspek penting dalam e-commerce (Grabner-Krauter & Faullat, 2008). Pelanggan tidak akan menerima atau menggunakan suatu layanan berbasis teknologi tanpa adanya kepercayaan (trust) yang telah terbangun sebelumnya (Kim et al., 2004 dalam 8
Giri & Yosita, 2016). Kepercayaan (trust) dan risiko yang dirasakan (perceived risk) sebagai faktor yang penting dalam mempengaruhi perilaku adopsi (Luo et al, 2010). Menurut Hsiu-Fen, 2010 (Awuah, 2012) menyatakan bahwa niat berperilaku (Behavioral Intention) adalah faktor utama dalam memprediksi perilaku pengadopsian sebuah sistem dan teknologi baru. Venkatesh et al., (2003) telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan niat perilaku pada suatu teknologi. Penelitian Venkatesh et al., (2003) dikenal sebagai Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. Berdasarkan studi penelitian terdahulu, ada beberapa variabel yang tidak terdapat di model UTAUT dan diperlukan modifikasi penambahan variabel. Penelitian tentang pengadopsian layanan e-money telah banyak dilakukan. Penggunaan model modifikasi Luo et al., (2010) digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan dan risiko yang dirasakan terhadap layanan e-money layak untuk dilakukan, sehingga judul penelitian ini yaitu “Analisis Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Multi Dimensional Trust) dan Risiko yang Dirasakan (Perceived Risk) terhadap Niat Masyarakat pada Layanan E-Money di Indonesia Menggunakan Model Modifikasi UTAUT” 1.3 Perumusan Masalah Permasalahan yang ada yaitu tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap layanan e-money di Indonesia masih rendah, serta transaksi tunai dan penggunaan uang kartal di Indonesia masih tinggi. Padahal telah ada Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Indonesia sejak tahun 2014. Selain itu, layanan e-money menawarkan berbagai keuntungan seperti pengguna tidak perlu membawa uang dengan jumlah banyak dan kemudahan untuk melakukan aktivitas transaksi pembelian atau pembayaran.
9
Penelitian sebelumnya (Luo et al, 2010) telah melakukan penelitian mengenai multi-dimensional trust dan multi-faceted risk terhadap suatu teknologi yaitu, mobile banking. Peneliti ingin menguji model kerangka penelitian (Luo et al, 2010) diimplementasikan untuk layanan e-money. Faktor-faktor lain yang membuat masyarakat di Indonesia belum mengadopsi layanan e-money belum dipahami secara baik dikarenakan lingkup penelitian yang terbatas. 1.4 Pertanyaan Penelitian Bagaimana dimensi kepercayaan (multi dimensional trust) dan risiko yang dirasakan (perceived risk) mempengaruhi niat perilaku masyarakat pada layanan e-money di Indonesia? 1.5 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh dimensi kepercayaan (multi dimensional trust) dan risiko yang dirasakan (perceived risk) terhadap niat perilaku masyarakat pada layanan e-money di Indonesia. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil dari uji model modifikasi UTAUT terhadap niat perilaku masyarakat pada layanan e-money di Indonesia yang diharapkan akan memiliki nilai yang signifikan. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada semua bank penyedia layanan e-money di Indonesia untuk dapat dijadikan bahan acuan dalam menerapkan strategi bisnisnya untuk meningkatkan
dan
mengembangkan
layanan
mempertahankan dan mengembangkan penggunanya.
10
e-money
serta
1.7 Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dimensi kepercayaan (multi dimensional trust) dan risiko yang dirasakan (perceived risk) terhadap niat perilaku masyarakat pada layanan e-money di Indonesia menggunakan model modifikasi UTAUT dengan penambahan variabel moderator usia (age), jenis kelamin (gender) dan pendidikan (education). Untuk memastikan adanya keterwakilan di seluruh wilayah Indonesia, maka peneliti mengambil sampel dari lima kota terbesar di Indonesia yaitu : Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar. Metode pengisian kuesioner adalah secara online menggunakan googledocs untuk mengurangi biaya dan efisiensi waktu penelitian. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai objek penelitian, latar
belakang
masalah,
perumusan
masalah,
pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang tinjauan pustaka penelitian yang digunakan sebagai dasar dari analisis
penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis
penelitian serta ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, serta teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan 11
secara sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta sesuai dengan tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan disertai dengan rekomendasi atau saran.
12