BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara SARASEHAN PENGUATAN JARINGAN MASYARAKAT ANTI KORUPSI DI KABUPATEN KULONPROGO
Tanggal, 10 Juli 2012 Assalamu’ alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang Kami Hormati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Ketua DPRD Kabupaten Kulonprogo, Segenap Pimpinan SKPD di Lingkup Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Bapak-Ibu Tamu Undangan beserta Hadirin yang berbahagia. 1 Sarasehan Penguatan JAMAK
Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas ridho serta limpahan rahmat-Nya kepada kita sekalian. Alhamdulillah pada pada kesempatan yang baik ini kita
masih
diperkenankan
bersilaturrahmi Sarasehan
di
tempat
Penguatan
untuk ini
Jaringan
hadir
guna
dan
mengikuti
Masyarakat
Anti
Korupsi di Kabupaten Kulonprogo, dalam kondisi sehat wal’ afiat. Hadirin yang kami hormati, Korupsi adalah “wabah penyakit berbahaya” yang bersifat korosif terhadap kehidupan masyarakat. Sifat inilah yang kemudian akan merendahkan fungsi demokrasi untuk menjadi lebih substantif sehingga kesejahteraan masyarakat tak tercapai, dan juga merendahkan tata penerapan hukum. Hal tersebut kemudian
akan
menimbulkan
kecenderungan 2
Sarasehan Penguatan JAMAK
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, mengikis kualitas kehidupan, mendorong munculnya kegiatan kriminal yang terorganisir, mengacaukan mekanisme pasar karena ekonomi biaya tinggi, yang kemudian menyebabkan terjadinya kemiskinan yang meluas. Korupsi sering kita definisikan secara umum sebagai “tindakan untuk menggunakan barang/dana milik publik untuk kepentingan pribadi”. Barang atau dana milik publik artinya sumber dari keberadaan barang atau dana tersebut berasal dari rakyat, yang semestinya dikembalikan ke rakyat melalui mekanisme tata negara yang sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Ketika barang atau dana milik rakyat tersebut diambil oleh seseorang untuk kepentingan pribadi, maka hal itu melanggar prinsip yang paling dasar, yaitu pencurian yang jelas dilarang oleh etika sosial, baik yang bersumber dari agama maupun adat istiadat, dan juga hukum termasuk hukum adat. 3 Sarasehan Penguatan JAMAK
Jika kita mengatakan bahwa korupsi adalah wabah penyakit, maka itu artinya ada etika sosial yang dinjak-injak
oleh
pihak-pihak
tertentu
sehingga
kehilangan maknanya sebagai landasan hukum yang berfungsi untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Ketika hukum kehilangan makna, maka di situlah pelanggaran
hak
milik
publik
tercederai.
Ini
merupakan gambaran dari ambruknya etika sosial. Hadirin yang kami hormati, Apa
yang
perlu
kita
lakukan
untuk
menghidupkan kembali etika sosial anti korupsi untuk mengikis
kemiskinan
dan
berbagai
bentuk
“penindasan” di negara kita? Media berjejaring sosial merupakan salah satu strategi yang penting ketika kekuatan koruptif sudah bergerak pada tataran struktural dan pemegang kekuasaan. Media seperti ini merupakan kekuatan horisontal yang mampu bergerak 4 Sarasehan Penguatan JAMAK
secara non struktural di tingkat masyarakat, sehingga mampu menghidupkan etika sosial yang non koruptif untuk tumbuh dan berkembang. Lebih dari itu juga perlu adanya wahana pembelajaran bagi masyarakat agar sikap anti korupsi dapat terbangun dari lapisan masyarakat paling bawah. Hadirin yang kami hormati, Sebagai bangsa yang beradap tentu kita tidak rela jika negeri ini dikuasai oleh koruptor, dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi dengan Negara ini di masa mendatang jika korupsi tidak segera kita hilangkan. Sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai individu, sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk mencegah dan memerangi korupsi yang dapat kita mulai dari diri pribadi masing-masing, dalam lingkungan keluarga serta masyarakat. 5 Sarasehan Penguatan JAMAK
Dari pribadi harus kita sadari bahwa korupsi hanya akan mendatangkan petaka bagi diri kita sendiri, terlebih bagi masyarakat. Di masyarakat, peran seorang pemimpin harus dapat menjadi figur yang dapat diteladani dengan baik bagi rakyatnya. Seorang pemimpin dituntut harus tegas terhadap segala perbuatan yang bersifat korupsi, ciptakan suasana yang agamis dan harmonis di masyarakat serta memberikan pengertian tentang dampak yang ditimbulkan akibat dari korupsi. Pada akhirnya Kami mengajak kepada seluruh komponen dan elemen yang ada beserta seluruh warga masyarakat Kulonprogo untuk menyatakan perang terhadap korupsi. Mari kita bersama menciptakan masyarakat Kulonprogo yang anti korupsi. Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan, ada kurang dan khilaf mohon maaf yang setulus-tulusnya. 6 Sarasehan Penguatan JAMAK
Sekian, terima kasih. Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.
BUPATI KULONPROGO
dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)
7 Sarasehan Penguatan JAMAK