Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
Diterbitkan oleh: Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia untuk kalangan sendiri Cetakan Pertama, Maret 2006 Nihil obstat: Jakarta, 2 November 2005 RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto Pr. Imprimatur: Bogor, 19 Desember 2005 + Cosmas Michael Angkur OFM Uskup Bogor Episcopal Advisor BPN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Setiap kutipan ke dalam buku lain harus dengan ijin tertulis dari Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia. Rancang Sampul: Andreas Ambar Purwanto Ilustrasi: Hermano Leon Setting: Andreas Ambar Purwanto Seri Buku Pegangan Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia: 1. Seminar Hidup Baru Dalam Roh 2. Seminar Pertumbuhan Rohani 3. Dasar Kedewasaan Kristen 4. Prinsip-prinsip Pemuridan 5. Kepemimpinan Rohani Dan Bekerja Sama Sebagai Pemimpin
2
139
Dasar Kedewasaan Kristiani
Yesus datang untuk menghancurkan karya setan. * Yohanes 12:31 Kemenangan Yesus terhadap setan melalui penyaliban dan kebangkitanNya * Lukas 11:14-22 Yesus dengan kekuasaanNya mengalahkan kerajaan setan. * Lukas 10:17-20 Kekuasaan Yesus mengalahkan setan diberikan kepada pengikutNya. * 1 Petrus 5:8-9; 1 Yeremia 4:7 Umat-umat Kristen harus melawan iblis. * Efesus 6:10-17 Umat Kristen harus mempersenjatai dirinya dengan persenjataan Tuhan sebagai perlindungan melawan setan. * 1 Kor 5:5 Persekutuan Kristiani merupakan suatu pelindungan melawan setan. * 1 Yohanes 4:4 Tuhan yang tinggal dalam umat Kristen lebih besar dari pada setan.
Daftar Isi Kata Pengantar
5
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani?
7
Bab I. Mencintai Tuhan Allah
18
Bab II. Cinta Kasih Kristiani
31
Bab III. Iman Kepercayaan
43
Bab IV. Bimbingan Allah
57
Bab V. Dunia dan Persekutuan Kristiani
75
Bab VI. Mengatasi Kedagingan
91
Bab VII . Memperbaiki Pelanggaran atau Kesalahan
107
Bab VIII. Mengatasi Pekerjaan Roh Jahat atau Setan
123
Bacaan Lainnya · The Screwtape Letters, C.S. Lewis New York: Macmillan, 1961. · Spiritual Warfare, Michael Harper. Watchung, N.J. CharismaBooks, 1970.
138
3
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
mendiskusikan sikap ini, tetapi hanya di dalam bentuk sharing perorangan. Di dalam suatu diskusi, beberapa orang dapat condong untuk lebih dapat mengkonsentrasikan persenjataan dan karyakarya setan yang ganjil. Pemimpin kelompok harus berusaha menghindari hal tersebut. Ia harus mengarahkan anggotanya untuk men-sharing-kan masalah umum sehari-hari yang mungkin disebabkan atau disulitkan oleh roh jahat. Anggota atau orang-orang harus bebas untuk men-sharing-kan peristiwaperistiwa ganjil, tetapi hal-hal tersebut tidak boleh menjadi inti dari diskusi tersebut. Yang terpenting dari segalanya, si pemimpin harus yakin bahwa diskusi tersebut dipimpin dalam damai Kristus dan pengetahuan akan kemenanganNya. Tidak cukup hanya mengerti realitas pertempuran rohani semata-mata yang tidak kalah pentingnya yaitu kesadaran akan kuasa dan kebebasan. Pengakuan akan aktivitas setan tidak boleh meremehkan kepercayaan iman seseorang di dalam kelompok-kelompok diskusi. Bab-bab Injil yang Membantu * 1 Yohanes 5:19 Seluruh dunia dalam kekuasaan setan. * 2 Kor.11:14 Setan dapat menyamar dirinya sebagai malaikat terang. * Wahyu 12:7-10 Anak buah roh jahat membantu setan. * Zakaria 3:1 Setan sebagai terdakwa. * Yohanes 8:44 Setan adalah pembunuh dan pembohong. * Lukas 11:14, 13:11-16 Setan dapat menyebabkan penyakit badaniah. * Yeremia 2:19 Setan gemetar di hadapan Tuhan. * 1 Yohanes 3:8 4
137
Dasar Kedewasaan Kristiani
kebangkitanNya. Sekarang umat Allah harus terus bertempur dan mengejar musuh. Perang terus berlangsung, meskipun kemenangan telah diperoleh. Si pembicara harus hati-hati waktu mendiskusikan pembebasan. Ia harus mendorong anggota kelompoknya untuk berbicara kepada iblis langsung dan menuntut kuasa Tuhan yang diberikan kepada PutraNya.“Enyahlah setan, karena saya adalah Putra Tuhan, dan Yesus telah mengalahkanmu.” Seorang pengajar tidak boleh mendorong pembabasan yang berpasangan atau dalam kelompok-kelompok jika kelompok doa tidak benarbenar dewasa dan mempunyai suatu tim pemimpin yang bijaksana, cerdik dan berpengalaman dalam hal-hal pembebasan. Bahkan dengan syarat-syarat ini, kelompok hanya akan mengadakan pembebasan setelah belajar, berdoa dan berkonsultasi secara serius. Dalam tangan atau kuasa umat Kristen yang belum dewasa pembebasan dapat menuju ke arah suatu pemburuan setan yang dapat menimbulkan kebiasaan di dalam kehidupan perorangan dan kelompok. Anggota-anggota kelompok harus memfokuskan jamjam doa mereka dalam seminggu dan belajar tentang pelajaran mengenali dan mengatasi karya roh jahat. Mereka harus memikirkan secara beriman bagaimana iblis telah menyebebkan atau mempersulit kekacauan seseorang, dan juga bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka dari serangan yang akan datang. Dengan melihat kembali catatan-catatan dari uraian dan membaca bab-bab Injil yang dianjurkan juga akan membuat waktu-waktu tersebut lebih berguna.
Kata Pengantar Setelah bertahun-tahun Pembaharuan Katolik di Indonesia mengadakan pembinaan dan pengajaran dari berbagai sumber maka kita mempunyai buku pegangan yang sudah tidak asing lagi. Sekarang buku Dasar Kedewasaan Kristiani ini sudah resmi menjadi buku yang diakui. Semoga bahan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan untuk membina dan melatih peserta segenap warga karismatik Katolik di keuskupan dan paroki kita masing-masing. Selamat berkarya, selamat melayani. Tuhan memberkati kita semua. Jakarta, 10 Februari 2006
Joseph Tedjaindra Koordinator
Antonius Gunardi, MSF Co-Moderator
Bahan-bahan Diskusi Sharing-kan tentang pengalaman atau keadaan-keadaan dalam kehidupanmu di mana roh jahat berkarya! Nasehat untuk Para Pemimpin Kelompok Diskusi Pemimpin kelompok diskusi harus peka terhadap kelakuan anggota kelompoknya terhadap setan. Jika beberapa anggota merasa takut, terlena atau lalai, kelompok ini dapat 136
5
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
menghadapi iblis. Umat Kristen harus tidak meremehkan adanya setan, juga tidak tergoda atau tertarik padanya, juga tidak mundur ketakutan mendengar namanya. Melainkan, umat Kristen harus memperhatikan kuasa setan, juga bersamaan dengan itu mengalami keyakinan akan Putra Allah. Si pembicara dapat menyampaikan sikap ini melalui nada contoh-contoh dan bahan-bahan yang dipilihnya. Si pembicara harus menghindari suatu sajian yang terlalu hebat. ia harus tenang dan yakin dalam menyampaikan sikap yang benar dalam menghadapi setan dengan mengambil dirinya sendiri sebagai contoh. Injil memberikan suatu senjata khusus yang efektif dalam membicarakan kenyataan setan dan sarana memeranginya. Kenyataan akan adanya setan dan kemenangan Yesus atasnya merupakan bagian yang penting dari kabar gembira yang diumumkan dalam perjanjian baru. Sabda Injil yang berpengaruh dapat mengoreksi pandangan yang salah tentang setan yang dialami banyak orang. Para pengajar dianjurkan menulis ayatayat Injil yang berhubungan ditulis di depan kelas (lihat Bab-bab Injil yang Membantu). Bahkan jika seorang guru tidak menggunakan seluruh bab-bab dalam uraian ini, murid dalam kelompok dapat menyalinnya dan mempelajarinya dalam minggu tersebut. Beberapa orang mendapat kesulitan untuk mengerti mengapa peperangan rohani tetap berlangsung sedangkan Yesus telah mendapatkan kemenangan. Persamaan arti perang sering berguna. Sebagai contoh: suatu kemelut peperangan dalam perang duniaII merupakan perjuangan antara Rusia dengan pasukan Jerman di kota Stalingrad di Rusia. Pasukan Jerman mengepung kota tersebut dan dikalahkan dalam peperangan yang berdarah. Sejak saat itu, perjuangan Jerman di Rusia diakhiri. beberapa sejarah sejarah militer memperdebatkan bahwa perang di Stalingrad memutuskan akibat dari perang secara keseluruhan. Namun demikian, perjuangan Jerman berlangsung terus dan perang berakhir 3 tahun kemudian. Begitupun halnya, akibat akhir dari peperangan rohani dipastikan, Yesus menghancurkan kekuasaan setan melalui penyaliban dan 6
135
Dasar Kedewasaan Kristiani
keadilan, sabda Tuhan dan seluruh senjata peperangan rohani lainnya. Kemenangan Tertentu Satu kebenaran tentang peperangan rohani yang umat Kristen harus dapatkan dari Injil yaitu kepastian akan kemenangan. “Saya melihat setan jatuh seperti petir dari surga” (Lukas 10:18). Setan itu ada, ia berkuasa, ia membelenggu sebagian besar dunia dengan kebohongannya. Walaupun demikian, kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari pada kekuasaan malaikat yang gagal. Umat Allah harus “tahan melawan tipu daya roh jahat” dengan keyakinan dan ketenangan, kepastian atau kemantapan iman. Tidak pernah perlu takut, “karena Tuhan yang berada dalam kamu lebih besar dari pada ia yang menguasai dunia”. Petunjuk untuk Para Pengajar Cara yang paling efektif dalam memperkenalkan uraian atau renungan kedelapan yaitu dengan menempatkannya di antara hubungan bagian kedua dari pelajaran ini. Keempat uraian terakhir pada pelajaran ini mendiskusikan sumber-sumber masalah pribadi kita. Dalam memempatkan uraian kedelapan di antara hubungan ini, para pengajar harus mulai dengan meringkaskan ketiga uraian yang telah dilalui secara jelas. Guru-guru harus memberikan struktur Bab VIII dalam tiga bagian. Bagian pertama: memperkenalkan realitas dan sifat peperangan rohani. Setan itu ada dan berkuasa, ia memerangi Tuhan dan mempengaruhi kehidupan pribadi, namun kematian dan kebangkitan Yesus memastikan suatu kemenangan. Bagian kedua: harus membicarakan bagaimana karya roh jahat. Bagian ketiga: harus memfokuskan cara mengatasi roh jahat melalui persenjataan Tuhan. Pada kesimpulan bab ini, guru-guru harus mengumumkan lagi kepastian kemenangan Yesus atas setan dan kebebasan perorangan yang mana kemenangan ini dirasakan oleh umat Kristen. Seorang guru harus dengan pasti menyampaikan sikapsikap yang benar yang harus dilakukan umat Kristen dalam 134
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani? Dasar bagi kedewasaan Kristiani adalah serangkaian dasar, petunjuk dalam cara pengajaran yang praktis terutama bagi orang-orang yang baru memasuki kehidupan Kristen sepenuhnya dalam kekuatan Roh Kudus. Pelajaran ini dikembangkan dalam beberapa tahun oleh The Word of God, yaitu suatu badan Karismatik Kristen Oikumene, di Ann Arbor, Michigan. Bersama-sama dengan Seminar Pembaharuan Kehidupan dalam Roh, yang memberikan pengantar bagi kehidupan Kristiani dan dibaptis dalam Roh, dasar bagi kedewasaan Kristiani telah membuktikan cara yang efektif dalam mengarahkan manusia pada kehidupan Kristiani dan hidup dalam masyarakat Kristen. Pelajaran ini terutama berguna sebagai kelanjutan dari Seminar Hidup Baru dalam Roh. Setelah seminar, banyak orang dibekali pengertian dasar tentang hidup Kristiani, mereka mengalami secara nyata kehadiran Allah dalam hidupnya, dan berhasrat untuk lebih berkembang dalam hidup Kristiani. Mereka mungkin telah dibaptis dalam Roh Kudus, tetapi mereka tidak dilengkapi sepenuhnya sebagai seorang Kristen. Mereka belum “dewasa dalam Kristus” (Kolose 1:28). Masih banyak yang harus mereka pelajari, dan banyak bidang yang mana dapat mereka kembangkan. Bagi mereka yang baru saja memasuki kepenuhan hidup dalam Roh, biasanya mempunyai kebutuhan pokok yang utama. Antara lain: 1. Mereka memerlukan pengertian dasar tentang hidup Kristiani 2. Mereka juga membutuhkan bantuan dalam mengatasi persoalan pribadi. Dasar bagi kedewasaan Kristiani dibagi dalam 2 bagian yang ditujukan secara langsung kepada kedua kebutuhan ini. 7
Dasar Kedewasaan Kristiani
Keempat dari pembicaraan dalam bagian pertama adalah penyataan positif mengenai dasar dari hidup Kristiani. Termasuk dalam bagian ini adalah pembicaraan mengenai: mengasihi Allah, mencintai sesama, perkembangan iman dan menerima petunjuk dari Tuhan. Bagian ini mengutarakan dengan jelas dan matang tentang cita-cita Kristiani. Bagian kedua memfokuskan persoalan-persoalan dan kesukaran-kesukaran untuk mencegah kaum Kristen dari kehidupan yang meninggalkan cita-cita hidup Kristiani, akan diutarakan pada bagian pertama. Keempat, pembicaraan mendiskusikan empat sumber persoalan manusia: dunia, daging, kesalahan atau dosa dan setan (pengaruh jahat). Bagian kedua akan membantu orang-orang melokalisir asal mula timbulnya masalah-masalah khusus ini dan mulai mengatasi masalahmasalah tersebut. Bagian kedua ini tidak hanya meningkatkan kebijakan individu-individu Kristen, tetapi juga membantu membawa persoalan pribadi agar dapat dikendalikan. Bagian I Keempat pembicaraan dalam bagian pertama merupakan suatu pernyataan tentang unsur dasar hidup Kristiani. Kedua pembicaraan pertama berisikan mengenai Cinta Kasih: yaitu ciri khas sifat utama hubungan 2 hukum utama dari unsur Tuhan dan sesama. Yesus memisahkan 2 hukum utama dari unsur terpenting dalam Kitab Suci Yahudi, yaitu keduanya tentang hukum Cinta Kasih. “Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, dan akal budimu.” Ini merupakan hukum yang pertama dan utama. Dan hukum yang kedua menyerupai hukum yang pertama, yaitu: “Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Pada kedua hukum ini keseluruhannya mencakup hukum Taurat dan kitab para Nabi (Mateus 22: 33-40). Mencintai Tuhan berarti mengutamakannya dan berhasrat dengan segenap hati untuk bersama-sama dengan Dia, semua perbuatan hanya untuk memuji dan memuliakanNya. Demikian pula orang-orang Kristen terpanggil untuk mengasihi satu sama lain, melayani dan berkorban tanpa syarat. Umat yang baru mengalami pembaharuan hidup dalam Roh mengetahui tentang kebaikan 8
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
karya setan. “Sabda Tuhan yang hidup dan aktif lebih tajam daripada pedang bermata dua yang manapun”. (Ibrani 4 : 12 ) Cara lain di mana sabda Tuhan dibicarakan dapat menjadi senjata dalam peperangan rohani yaitu melalui perintah yang diucapkan secara lisan dan langsung kepada setan atau pada roh jahat. Senjata ini sering disebut “pengusiran atau pembebasan” setiap individu dapat menggunakannya dalam kehidupan mereka sendiri dan untuk menolong yang lain. Namun, kita harus mendekati pembebasan dengan hati-hati, hal ini dimaksud untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran yang tidak menguntungkan. Hanya orang Kristen yang dewasa dan bijaksana yang telah mempunyai latihan dan pengalaman yang cukup dapat melakukan pembebasan (lihat petunjuk untuk guruguru ). Persekutuan Kristiani Paulus tidak menyebut persekutuan Kristen di dalam babnya yang terkenal tentang persenjataan Allah, tetapi kita pelajari dari bab-bab lain yang menyatakan bahwa persekutuan merupakan sumber kekuatan lain untuk melawan iblis.Tubuh Kristus merupakan suatu benteng pertahanan melawan serangan setan yang hebat. Berbahaya untuk berada di luar tembok benteng pertahanan karena mudah terluka dalam serangan musuh. Dengan demikian setiap umat Kristen yang ingin menang dalam peperangan rohani harus membangun dirinya secara mantap dalam umat Allah. Bagaimana persekutuan Kristen memberikan perlindungan? Salah satu cara yaitu dengan kecerdasan orang lain. Kebanyakan orang-orang tidak dapat melihat keadaan rohani mereka sendiri secara benar-benar jelas. Teman seiman sering dapat membantu dengan menyokong baik dengan kecerdasan maupun nasehat yang membantu karena mereka tidak diselubungi masalah, mereka dapat memandang masalah dengan lebih realitas dan keterbukaan yang penuh terhadap suara Tuhan Akhirnya, persekutuan Kristen memberikan perlindungan rohani dengan membuat senjata-senjata lainnya lebih ampuh. Tubuh Kristus memperkuat pengetahuan kebenaran, iman, 133
Dasar Kedewasaan Kristiani
perlindunganNya menghancurkan kebohongan-kebohongan iblis”. Keadilan Keadilan merupakan inti perlindungan persenjataan Tuhan. Kita hidup secara adil ketika kita taat kepada perintah Allah. Seperti Yesus, iblis menunggu suatu undangan. Dosa merupakan undangannya. Seperti halnya dengan Yesus, iblis tidak membanting pintu, tetapi menunggu kita membukakannya. Sekali waktu iblis masuk, kemudian lebih dibutuhkan usaha dan pertobatan manusia untuk mengeluarkan iblis. Kita bijaksana jika mengusir iblis keluar dengan kehidupan kita tinggal dalam keadilan, di dalam ketaatan dalam perintah Allah. Iman
Perisai iman memperingatkan kita akan sumber kekuatan Kristiani terhadap setan dengan kekuasaan Tuhan. Tanpa pertolongan daging dan darah manusia tidak dapat melawan iblis. Iblis terlalu kuat, pintar dan panjang akal. Dengan demikian umat Kristen percaya dalam kekuatan, kebijaksanaan dan kekuasaan Allah Bapa untuk mengatasi kekuatan iblis. Umat Kristen harus mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap kemempuan Tuhan untuk mengalahkan iblis, kebohongan iblis yang berpengaruh, melawan bujukannya dan sudah pasti kamu tidak dapat melawan godaan setan dengan mempermalukan kekuasaan Tuhan yaitu dengan keyakinan yang sederhana. Sabda Allah Pedang persenjatan Kristiani ialah sabda Allah. Baik dari sabda Allah yang di tulis dalam Injil dan dibicarakan dalam khotbah, pengajaran dan ramalan. Kita harus menggunakan sabda Tuhan dalam melawan iblis, yang mana merupakan senjata ampuh. Bilamana iblis sedang menggoda umat dengan masalah atau godaan tertentu, umat Kristen dapat melawannya dengan mencari dalam Injil dan menemukan kebenaran Tuhan tentaang daerah yang diserang. Dengan menggunakan kekuatan khotbah, pengajaran dan ramalan juga dapat menghancurkan 132
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?
Tuhan dan cinta kasih Kristiani, tetapi mereka jarang sekali mengerti kewajiban, persembahan dan tenaga yang Tuhan inginkan dari mereka. Bagian pertama dari pelajaran dasar bagi kedewasaan Kristiani menolong untuk pengabaran tentang citacita dari kehidupan Kristiani, dan juga memberikan petunjukpetunjuk praktis tentang bagaimana cara seorang Kristen mencintai. Kedua pembicaraan selanjutnya mengenai keimanan dan pedoman. Tumbuh dalam keimanan dan memperoleh petunjuk, keduanya penting untuk mengikuti Tuhan untuk hidup intim di antara umatNya. Sebagaimana Tuhan berjalan-jalan dengan Adam dan berada di Tabernakel di tengah-tengah umat Israel, mengajar dan menyembuhkan orang Yudea dan Galilea, dengan demikian Tuhan menginginkan untuk tinggal di antara umatNya sekarang. Jika kaum Kristiani benar-benar ingin tinggal dalam Tuhan, mereka harus mengikuti petunjuk Tuhan seperti orang Israel mengikuti awan dan tiang-tiang api. Mereka harus percaya kepada sabda Tuhan seperti Musa. Bagian pertama dari pelajaran ini menolong orang Kristen untuk berkembang dalam menerima petunjuk Tuhan dan mempunyai pengharapan iman. Empat bagian yang penting khususnya untuk orangorang Kristen di abad modern ini yang kehidupannya diperbaharui oleh Roh, yaitu: 1. Mencintai Tuhan Allah 2. Cintailah sesamamu manusia 3. Iman 4. Bimbingan Allah Masyarakat pada abad ke-21 ini telah mengembangkan kerohanian golongan non-Kristen dan pandangan moralnya, sehingga menyebabkan kesalahpahaman tentang ke-Kristenan, terutama tentang cinta kasih, iman dan pedoman Kristiani. Masyarakat modern condong memberikan pandangan pada hal tersebut di atas dalam bentuk perasaan, kebudayaan kita juga telah kehilangan pengertian tentang kewajiban Kristiani yang mendasari kehidupan kita. Seorang Kristen yang baru saja dibaptis dalam Roh Kudus dapat dengan baik mengikuti beberapa 9
Dasar Kedewasaan Kristiani
petunjuk mengenai penempatan perasaan dengan semestinya di dalam kewajiban murni Kristiani. Bagian pertama menyajikan petunjuk ini. Bagian II Keempat uraian selanjutnya dalam pelajaran ini adalah bagian yang mengungkapkan persoalan pribadi. Orang yang mengikuti Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, kadangkadang mempunyai pengharapan yang terlalu tidak masuk akal sebagai akibat pembaptisan dalam roh. Kekecewaan dapat terjadi setelah seminar tersebut, apabila ia mendapatkan pesan pribadi yang telah dideritanya beberapa tahun dan belum dapat terhapuskan. Ia akan berpikir: “Mengapa saya masih mengalami tekanan, takut atau merasa bersalah?” Dapatkah saya bebas? Orang perlu meninjau persoalan mereka dan kemungkinan-kemungkinannya untuk menyelesaikannya secara Kristiani. Orang Kristen sering secara tidak kritis mengambil caracara pengamatan dan menangani persoalan pribadi yang dikaitkan dengan keadaan masyarakat yang berlaku saat ini. Seringkali cara-cara itu tidak benar. Misalnya, Anda mempunyai persoalan dikarenakan orangtua Anda memperlakukan Anda secara tidak baik sewaktu Anda masih kecil. Anda mendapatkan persoalan ini karena Anda tidak mencintai diri Anda sendiri. Analisa ini kadang-kadang berguna tetapi tidak mengindahkan realitas kerohanian. Oleh sebab itu tindakan ini tidak dapat menjernihkan persoalan secara tuntas. Setiap umat Kristen harus berlajar menelaah persoalanpersoalannya menurut kebenaran wahyu dan kebijaksanaan Kristiani. Bahkan hingga kini orang-orang Kristen yang telah mempunyai pegangan realitas kerohanian sering menelaah persoalan dengan cara yang termudah saja. Sebagian dari mereka menganggap setiap kesalahan, dosa, dan kejadian yang tidak menyenangkan adalah pekerjaan roh jahat. Di pihak lain berpendapat bahwa kelemahan-kelemahan dalam dirinya adalah tanggung jawabnya sendiri tanpa mengindahkan pengaruh dari keadaan duniawi dan roh jahat. Sekali lagi ditekankan bahwa kebenaran akan kedua pandangan 10
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
persenjataan Allah,dengan demikian kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis”. Dengan memakai persamaan dengan persenjataan militer ia mencatat bermacam-macam unsur-unsur kehidupan Kristen yang dipakai untuk persenjataan kerohanian dalam memerangi iblis. Persenjataan Allah merupakan pemecahan Tuhan terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh iblis dan roh-roh jahat. Kebenaran Alat persenjataan yang paling utama adalah kebenaran. Yesus menyebut iblis “si pembohong dan bapak dari pembohong”. Iblis menggoda umat Kristen dengan menipu mereka perihal Tuhan, diri mereka sendiri, orang lain dan tentang bagian luar dunia. Kita mendengar suara tipu daya setan dengan kata-katanya: ‘Tuhan tidak mencintaimu. Bagaimana ia dapat mencintai orang selemah dan sebodoh kamu? “Tuhan? Siapa dia?”.”kamu benar-benar makhluk yang tidak cakap dan tidak bernilai”. “Tidak ada seorangpun yang mencintaimu, dan tidak akan ada orang yang mencintaimu”. “Dunia bersatu melawanmu”. Kadang-kadang iblis dapat membuat umat Kristen percaya pada suatu kebohongan dengan menggabungkan atau menjadikan kebohongan tersebut menjadi suatu kebenaran. “Kemarin kamu tidak boleh berteriak pada Sally. Kamu pasti seorang suami yang tidak baik”. Di sini kebohongan dikuasai logika yang salah, suatu kesimpulan yang salah. Betul, orang tersebut tidak seharusnya membentak Sally. Tetapi penyalahan diri menyatakan sebagai berikut: “kamu pasti seorang suami yang tidak baik”, adalah bohong. Hal ini merupakan suatu kecondongan untuk memusatkan perhatian suami atas kelemahannya daripada untuk mengubah kelakuannya. Kita melawan atau membantah tipu daya seperti itu dengan mengetahui kebenaran secara jelas dan sepenuhnya, dan ditujukan baik terhadap iblis dan terhadap pikiran yang terganggu. “Tuhan menciptakanku dan mencintaiku. Ia adalah Bapaku, Yesus telah wafat untukku dan memberikan pengampunan kepadaku. Ia memperlihatkan kepadaku bagaimana menjadi suami yang lebih baik. Kebenaran Allah, kesadaran kita akan cinta dan 131
Dasar Kedewasaan Kristiani
Umat-umat Kristen tidak boleh terlalu mempermudah atau terlalu mengartikan menurut kerohanian, sebab-sebab dari masalah pribadi mereka, dengan menganggap segala kesulitan berasal dari iblis. Banyak kekuatan lain yang menjadi penyebab, bukan semua kesulitan atau masalah disebabkan oleh karya iblis. Dengan menganggap segala sesuatu berasal dari iblis dengan sendirinya dapat menjadi suatu penipuan iblis. Namun, umat Kristen harus waspada terhadap realitas kerohanian. Salah satu dari realitas ini adalah bahwa setan dan roh jahat itu ada, mereka beroperasi dalam kehidupan perorangan dan kita harus membuat perhitungan dengan mereka bilamana berkenaan dengan kesulitan-kesulitan kita.
Pemecahan: Memakai Persenjataan Allah Kecerdasan Untuk mendapatkan kebebasan dari masalah perorangan, umumnya penting untuk mengetahui sumber-sumber masalah. Seorang dokter tidak dapat memutuskan suatu pengobatan sebelum ia memeriksa penyakit tersebut jika suatu kesalahan telah mengakibatkan suatu masalah. Penyembuhannya merupakan penyesalan dan pendamaian. Penyembuhan ini akan sia-sia dan mungkin berbahaya jika menganggap masalah kesalahan atau dosa tersebut disebabkan oleh roh jahat. Demikian pula, pertobatan tidak akan membawa pertolongan jika iblis merupakan sumber masalah, mungkin suatu doa khusus diperlukan. Namun demikian, umat Kristen yang belum dapat memastikan sumber-sumber kesulitan tidak perlu takut. Tuhan mencintai umatNya dan Ia akan memberikan baik suatu petunjuk maupun penyembuhan untuk penyakit-penyakit mereka. Persenjataan Allah Suatu waktu kita mengetahui bahwa roh-roh jahat terkandung dalam suatu masalah, kita perlu mengetahui dengan memakai senjata apa untuk melawan mereka. Pada Efesus 6, Paulus mengingatkan umat Kristen untuk “memakai seluruh 130
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?
tersebut tidak mutlak benar. Umat Kristen harus mempunyai keseimbangan, ketelitian, penerangan rohani untuk mengerti akan sumber-sumber persoalan pribadi. Mereka juga harus mengetahui bagaimana menghadapi problem-problem tersebut. Kebijaksanaan dunia, pemecahan soal yang sederhana secara Kristen juga belum mencukupi, apa yang dibutuhkan kaum Kristen adalah kepekaan akan pemecahan masalah tersebut menurut kehendak Tuhan. Beberapa persoalan timbul karena materi, cita-cita, atau yang berkenan dengan hal-hal duniawi lainnya yang ditimbulkan oleh kehendak daging, kehendak duniawi yang tidak terkontrol dinodai dan dicemarkan oleh dosa. Kesalahan yang tidak diperbaiki menimbulkan lagi persoalan-persoalan yang lain. Akhir kata roh-roh jahat adalah suatu kenyataan yang harus diperhitungkan, jika umat Kristen menelaah persoalan ini dengan seksama. Ia dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Pekerjaan ini hanya memenuhi kebutuhan dasar yang umum untuk umat Kristen masa kini. Perubahan-perubahan yang berati dapat terjadi pada pelajaran ini, tetapi ini hanya merupakan permulaan dari petunjuk Kristen. Dasar Kedewasaan Kristen merupakan dasar untuk pengajaran di masa yang akan datang. Seperti, pada topik-topik sebagai berikut: seks, kehidupan keluarga, perasaan, dan sifat-sifat orang Kristen. Bagaimana Cara Menyajikan Dasar Bagi Kedewasaan Kristiani? Dasar Kedewasaan Kristiani dapat diberikan pada sebuah grup dalam beberapa ukuran yang berbeda. Mungkin ukuran yang tepat adalah diberikan setiap minggu sebelum atau setelah pertemuan doa. Juga pelajaran ini dapat diberikan pada retret dua kali berturut-turut. Satu bagian untuk setiap hari Minggu. Cara mingguan lebih dapat disukai karena dapat memberikan persiapan yang cukup untuk para pesertanya. Bagian kedua adalah bagian yang penting dan utama. Setiap grup harus mencari Tuhan dan memikirkan bagaimana bentuk ceramah yang terbaik untuk grupnya. 11
Dasar Kedewasaan Kristiani
Buku Pedoman Para Pemimpin Buku pedoman para pemimpin untuk pelajaran ini adalah kumpulan album kaset yang berisikan kedelapan uraian dalam pelajaran ini. Tujuan pedoman ini untuk membantu para rohaniawan, guru-guru dan pemimpin diskusi untuk mendapatkan pengertian dan menyampaikan bahan tersebut pada pelajaran ini. Pita kaset yang berisikan contoh-contoh kehidupan seperti kehangatan cinta kasih antara manusia, dan cita-cita hiburan diberikan kepada para peserta kursus. Pedoman ini mengungkapkan bahwa ceramah-ceramah yang diberikan harus mengandung dinamika dari ceramah, maksud-maksud pokok, cara penyajian yang didasari oleh bahan-bahan yang sesuai. Karena ceramah ini merupakan serangkaian pengajaran yang tersusun dan disampaikan kepada grup-grup Kristen. Ini tidaklah lengkap kalau pedoman ini tidak disertakan kaset. Misalnya, pedoman adalah rangka dan kaset merupakan darah dan dagingnya. Ada dua cara menggunakan pedoman dengan kaset untuk dapat menyelesaikan pelajaran ini secara efektif kepada sebuah grup kursus: Cara Pertama: Pertama-tama perdengarkan kaset pada seluruh grup kursus, kemudian baru mendiskusikannya bersama-sama. Ini merupakan teknik pengajaran yang efektif. Kemudian pedoman ini akan menjadi buku petunjuk untuk pemimpin grup diskusi. Mereka menggunakan pedoman ini untuk mempersiapkan diskusi dengan membaca latar belakang materi, mempelajari ayat-ayat kitab suci yang berkaitan, kemudian mengetahu sasaran pembicaraan dan mendapatkan nasihat tentang bagaimana mengarahkan diskusi. Dengan persiapan yang mantap, diskusi akan berjalan secara tepat di bawah petunjuk pemimpin yang mantap, peka, dan cakap. Cara Kedua: Menyampaikan pelajaran-pelajaran untuk guru-guru dalam mempersiapkan uraiannya melalui kaset, buku pedoman 12
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
umumnya karya iblis dilibatkan dalam masalah-masalah kejiwaan meskipun secara tidak langsung. Penyakit Iblis juga dapat menguasai tubuh-tubuh manusia dalam penawanannya. Penyakit badaniah merupakan bagian lain dari misteri karya iblis. Dalam beberapa kejadian, Yesus menyembuhkan orang-orang dengan mengutuk roh malapetaka. Kita tidak mempunyai cara-cara yang jelas untuk membedakan di mana suatu penyakit merupakan akibat langsung dari roh jahat, Roh Kuduslah yang harus menjadi petunjuk. Masalah Kerohanian Iblis berkarya untuk memperbudak umat-umat Kristen dalam kehidupan kerohanian mereka. Roh-roh jahat dapat menghasut secara berlebih-lebihan penyangkalan diri yang keras dan pendekatan secara hukum kepada umat Kristen. Mereka juga dapat membina rasa penyalahan diri seakan-akan sebagai kerendahan hati. Roh-roh jahat dapat mengilhami umat Kristen untuk menghakimi satu sama lain secara kejam, dan menanamkan suatu sikap yang sangat benar menurut diri sendiri baik terhadap umat Kristen maupun terhadap yang bukan Kristen. Umat Kristen tidak boleh pernah merasa bahwa kehidupan rohani mereka kebal atau bebas dari serangan iblis. Takut akan Karya Allah Kapan saja Tuhan sedang mulai berkarya, kekuatan iblis biasanya selalu menghalang-halangi karyaNya. Ia mendirikan rintangan-rintangan terhadap karya Tuhan yang penting. Banyak orang mengalami ketakutan yang tidak beralasan sebelum mereka menyerahkan kehidupannya kepada Tuhan, dibaptis dalam Roh dan mengambil langkah-langkah yang berarti dalam kehidupan Kristen. Dengan mengilhami ketakutan seperti itu, iblis dapat melawan secara langsung dalam membangun kerajaan Allah. 129
Dasar Kedewasaan Kristiani
kadang berasal dari roh jahat. Perjanjian baru menggunakan dua arti panggilan untuk setan, yaitu si penggoda: “Ia adalah pendakwa dari saudara-saudara kami” (Wahyu 12 : 10). Dan “bapak pembohong” (Yoh.8 : 44). Ia sering berada di belakang perasaan bersalah yang tidak beralasan, menghukum diri, dan pemikiran yang jahat dan salah terhadap Tuhan, diri sendiri atau orang lain. Kecanduan Setan juga berkarya secara halus di dalam masalahmasalah keterikatan dan kecanduan. Di dalam Galatia 4 : 8, Paulus menjelaskan tentang roh jahat, ia berkata “Dahulu ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan kepada Allah-Allah yang pada hakikatnya bukan Allah.” Kerohanian semacam ini sering terdapat dalam kecanduan pada alkohol, narkotik, makanan yang dilarang, homoseks, masturbasi dan tindakan-tindakan terlarang lainnya. Kecanduan merupakan hal yang sangat sulit dan kami harus memikirkan banyak faktor secara kejiwaan dan secara kodrati diwaktu menyelidiki sumbersumbernya. Namun setan sering merupakan si pembelenggu di belakang terali kecanduan. Masalah-masalah Perasaan Sering iblis menyulitkan perasaan dan kejiwaan sehingga menjadi kacau, meskipun iblis bukanlah merupakan sumber inti masalah. Kita harus benar-benar memperhatikan dalam membedakan karya setan, karena jika pengusutan ini dilakukan secara sembrono, dapat mengakibatkan masalah-masalah perasaan yang buruk menjadi lebih buruk lagi. Namun, kita harus waspada terhadap cara-cara iblis yang dapat menyulitkan masalah-masalah seperti tekanan, benci diri dan kemarahan. Sebab masalah-masalah perasaan yang biasa dan yang tidak biasa saling berhubungan satu sama lain. Mereka tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Kadang kadang iblis berada di tengahtengah masalah pribadi, kadang-kadang ia menguasai seluruh masalah, sehingga menimbulkan kebingungan dan menyembunyikan sumber masalah yang sebenarnya. Tetapi 128
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani?
dan dari pengalamannya sendiri. Guru-guru dapat membaca dari buku pedoman, mendengarkan kaset, membentuk rancangan sendiri, dan kemudian menyampaikan ceramahnya. Pedoman ini meliputi bahan dasar yang luas, untuk memastikan bahwa guru tersebut telah mengerti apa yang sedang ia ajarkan. Juga memberikan petunjuk untuk membuat rancangan dan peraturan tekanan suara di waktu memberikan ceramah. Jika cara ini dipakai, pemimpin grup diskusi harus mengorbankan waktunya dalam mempersiapkan diri dengan menggunakan cara pertama, yaitu dengan mendengarkan kaset. Cara ini hanya akan dipakai oleh grup yang gurunya sudah berpengalaman dan sudah diuji. Tidak peduli metode yang dipilih, baik menurut buku pedoman atau dari kaset, keduanya sama pentingnya. Keduanya dimaksudkan untuk menyertai dan melengkapi satu sama lain. Kesimpulannya adalah serangkaian cara pengajaran yang efektif apakah yang disampaikan melalui kaset atau pemimpin grup yang mengerti dan dapat menyampaikannya kepada yang lain. Gambaran Buku Pedoman Setiap bab dari pedoman pemimpin berhubungan dengan salah satu dari delapan uraian pada album kaset ini. Setiap bab dibagi menjadi tujuh bagian: 1. Tujuan Ini merupakan pernyataan yang jelas tentang tujuan dari uraian tersebut. Dengan jelas menentukan tujuan, sehingga dapat membantu guru memusatkan materinya dan menolong pemimpin grup diskusi untuk mengarahkan diskusinya. 2. Latar Belakang Bagian ini merupakan sumber utama dari isi pembicaraan terutama untuk guru-guru yang menggunakan pedoman untuk mempersiapkan renungan mereka sendiri. Bagaimana pun renungan tidak disusun secara tertulis. Perbedaan yang nyata dari latar belakang yakni ceramah ini tidak mengandung banyak data, tetapi terdiri dari 13
Dasar Kedewasaan Kristiani
pokok dasar saja sehingga dapat mengarahkan perhatiannya secara tepat. Seharusnya renungan-renungan yang diberikan para pemimpin meliputi contoh-contoh sehingga menjadi renungan yang hangat, perorangan, dan kongkret. Sususnan renungan bisa saja terdiri dari latar belakang yang berbeda menurut kesenangan gurunya. Guru yang menggunakan bagian ini harus memilih bahan yang paling sesuai untuk para pesertanya. Dengan mengembangkan contoh-contoh yang berhubungan dan menyimpulkan seluruh pembicaraan sehingga dapat mememuhi kebutuhan tertentu dari grup tersebut. Dasar-dasar ini mempunyai dua tujuan: ditujukan untuk memperluas pengertian guru yang sedang menyiapkan renungannya sendiri tentang dasar kedewasaan Kristiani, agar ia dapat mempersiapkan Dia dengan baik, untuk berbicara secara bebas pada topik yang dipilihnya, dan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan grupnya. b. Bagian ini dapat membantu pemimpin grup diskusi untuk memperoleh pegangan yang baik dari bahan-bahan yang tersedia. Dengan demikian mereka dapat menjelaskan ide-ide yang belum jelas, membenarkan kesalahpahaman dan memimpin diskusi yang baik. a.
3. Petunjuk untuk guru-guru Bagian ini memberikan bantuan yang praktis untuk guruguru dalam menyiapkan uraian mereka, yaitu mengenai susunan, tekanan suara, penyajian ceramah, dan juga semua contoh-contoh yang akan dibicarakan di sini. 4. Penggerak diskusi Dalam hal ini menyarankan agar pertanyaan pada group diskusi berguna untuk dapat mengarahkan diskusi ke arah pembicaraan yang positif tentang topik yang dibicarakan. 14
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
baru dari panca indera penglihatan yang mengubah atau menggabungkan warna-warna, bunyi-bunyi atau bau-bauan obat-obatan, alkohol, kelesuan dan penyakit dapat menyebabkan perubahan-perubahan tersebut. Jika hal-hal tersebut di atas bukan sebagai penyebab, kejadian yang ganjil mungkin disebabkan oleh karya roh jahat. Perasaan yang Tidak Rasional Ruang lingkup ketiga atas kegiatan iblis mencakup dorongan-dorongan atau perasaan yang rasional. Setan berada pada sumber-sumber ketidakseimbangan, keras kepala, ketakutan syaraf yang tidak mempunyai dasar yang masuk akal seperti: takut terhadap orang, takut berada di tempat yang tinggi, anjing, kematian, takut dalam keramaian. Demikian juga setan sering menyebabkan dorongan yang tidak masuk akal secara tiba-tiba seperti: mengendarai mobil di luar jalan, melompat dari tingkat 20, atau ingin membunuh atau bunuh diri, ketakutan-ketakutan syaraf dan dorongan-dorongan perusakan seperti itu dapat mengandung sebab-sebab gejala kejiwaan yang rumit, tetapi hal tersebut sering disebabkan oleh karya roh jahat yang memojokkan kita ke dalam ikatannya dan menyebabkan kejauhan dari Tuhan kita. Ruang Lingkup yang Tersembunyi dari Karya Iblis Setan juga berkarya dalam cara-cara tersembunyi: bab selanjutnya menguraikan ruang lingkup kegiatan-kegiatannya yang lebih sukar diketahui. Setan tidak lebih kurang hadir di sini dari pada di dalam ruang lingkup yang jelas sebagai suatu kegaiban. Godaan-godaan Iblis sering menyebabkan kesulitan yang terjadi seharihari baik melalui pemikiran maupun perasaan-perasaan. Godaan-godaan timbul dari berbagai tempat, tetapi salah satu sumber yang pasti datangnya dari iblis dan roh jahat. Godaangodaan yang menyebabkan: cemas, putus asa, keraguan, tertekan, ketakutan atau perasaan bersalah semuanya kadang127
Dasar Kedewasaan Kristiani
Ruang Lingkup yang Jelas dari Karya Setan Selain setan (kekuatan kejahatan seseorang) secara nyata berkarya di dalam kehidupan-kehidupan pribadi Kristen, kita juga disulitkan dengan masalah dosa, daging dan dunia. Bagaimana umat Kristen dapat menyadari kehadiran setan dan kegiatannya yang unik? Untuk memerangi rencana setan secara efektif, umat Kristen harus mengetahui ruang lingkup kehidupan mereka di mana setan selalu suka hadir dan mengadakan kegiatan. Beberapa ruang lingkup terlihat jelas dan lainnya lebih kabur. Pada bab selanjutnya akan membahas ruang-ruang lingkup yang jelas. Kegaiban Arena setan yang paling jelas ialah kegaiban: iblis, ilmu sihir, kebatinan, dan bentuk-bentuk lainnya. Orang orang yang coba mendapatkan pengetahuan kebatinan atau kekuatan dari sumber di luar kekuasaan Tuhan akan memasuki suatu jurusan dan persatuan yang berbahaya dengan roh-roh jahat (1 Kor. 10:20-21). Setiap umat Kristen yang telah terlibat dengan kegaiban tersebut harus meninggalkan hal tersebut, hancurkan segala benda yang berhubungan dengan praktiknya, dan didoakan untuk pembebasan dari akibat-akibatnya. Kegaiban merupakan suatu pusat kegiatan iblis, umat Kristen harus menghindari hal tersebut dan melawannya dengan doa kegaiban tidak dapat dianggap hal yang sepele. Keganjilan Ruang lingkup kedua yang jelas atas karya iblis ialah keganjilan, kejadian-kejadian yang mengerikan dan tidak dapat dijelaskan mencakup perubahan-perubahan di dalam panca indra penglihatan kita yang normal. Pengalaman-pengalaman tersebut termasuk perasaan takut terhadap kehadiran seseorang atau sesuatu, atau suatu penglihatan yang ganjil mengubah penglihatan, bunyi atau bau. Seseorang yang mengalami sesuatu perubahan yang ganjil akan merasa seperti suatu pengalaman khayalan. Dalam keadaan tersebut ia akan kehilangan penglihatan, pendengaran atau rasa yang sementara, kehebatan 126
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani?
Kadang-kadang pertanyaan pembukaan penting untuk memulai diskusi, tetapi kadang-kadang juga tidak. Jika sebuah grup memakai pertanyaan pembukaan, pemimpin tidak harus terpaku pada pertanyaan ini secara kaku, tetapi haruslah dengan peka mengetahui apa yang sedang dialami grupnya. 5. Nasihat untuk pemimpin grup diskusi Bagian ini menyajikan nasihat praktis tentang bagaimana cara memimpin diskusi dan mengetahui tentang kesulitan-kesulitannya. 6. Bab-bab Injil yang membantu Bab yang tertera harus dipelajari baik-baik oleh guruguru maupun pemimpin grup diskusi . Umumnya guruguru tidak akan menerangkan seluruh bab selama pembicaraannya. Meskipun juga demikian, beberapa kutipan Injil harus disertakan pada setiap pembicaraan. Hal ini sangat menolong baik guru-guru maupun pemimpin grup diskusi untuk memberikan pengertian dari topik yang dibicarakan menurut Kitab Injil dan juga dapat didiskusikan, mengutip, dan menerangkan bab-bab secara tepat. 7. Bacaan lainnya Yang termasuk di dini adalah buku-buku dan artikel-artikel yang dapat memberikan bahan sepenuhnya untuk pembicaraan ini. Buku-buku ini harus dibaca oleh para guru dan pemimpin grup diskusi. Apabila buku-buku dan artikel yang dibaca sangat berguna, mereka dapat menyarankannya kepada para peserta. Buku Pedoman untuk Guru dan Pemimpin Pedoman ini menyamai pedoman Tim Seminar Hidup Baru dalam Roh, yaitu mengenai petunjuk untuk memperkenalkan kepada umat menuju kepenuhan hidup dalam Roh. Namun pedoman ini berbeda dalam satu hal penting: yaitu kekurangan 15
Dasar Kedewasaan Kristiani
rancangan-rancangan yang mendetil. Dengan demikian dalam mempergunakan pedoman ini akan menimbulkan kesulitankesulitan untuk mengajar hal-hal tertentu. Rancangan-rancangan yang telah disiapkan seperti yang diberikan dalam pedoman Tim Seminar Hidup Baru dalam Roh benar-benar mempraktiskan cara-cara mengajar. Namun mutu rancangan yang telah ditetapkan tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan setiap grup. Bahkan rancangannya sudah hampir bersifat umum, yang kadang-kadang menimbulkan masalah penyederhanaan pengajaran yang tidak diinginkan. Beberapa pembicara dapat memberikan uraiannya tanpa memiliki karunia dari Tuhan atau bahkan tanpa pengertian yang mendalam tentang Tuhan yang mereka berikan. Perincian rancangan memberikan mereka kepercayaan palsu dalam memberikan ceramah. Jika seseorang tidak dapat membentuk rancangannya sendiri atau tidak dapat memahani kebutuhan tertentu dari grupnya, ia seharusnya jangan mengajarkan pelajaran seperti yang terdapat pada Dasar Kedewasaan Kristiani. Grup-grup yang tidak memiliki guru yang bermutu haruslah mendengarkan dari pita-pita kaset dan kemudian mendiskusikan masalahnya di dalam sebuah grup kecil. Si pembicara pada pita kaset sanggup menjadi guru, dengan katakatanya dapat menolong banyak orang pada setiap grup. Sebuah grup janganlah ragu-ragu atau segan mendengarkan pita-pita kaset itu. Guru-guru yang mempersiapkan ceramah mereka harus menyiapkan rancangannya untuk setiap ceramah. Bahkan bagaimana pun orang-orang yang telah diuji dan guruguru yang cakap masih membutuhkan beberapa bantuan untuk menyelesaikan dan memastikan rancangannya. Jika seorang guru hanya mempunyai sedikit pengalaman dalam membuat rancangan, ia harus belajar dan mempraktikkannya dari naskah atau buku pelajaran bahasa Inggris di SMP yang biasanya terdapat pelajaran tentang membuat rancangan. Sebelum membuat rancangan, guru harus belajar dari pita kaset, latar belakangnya dan terutama dari setiap aliena permulaan dalam setiap “petunjuk untuk guru-guru”. Bagianbagian yang penting dapat ditemukan dan disusun dengan 16
Bab VIII: Mengatasi Karya Roh Jahat
yang ia miliki. Setan berjuang dengan kejam, sering menggunakan senjatanya yang hanya baik untuk mereka. Sesungguhnya Injil memperingatkan bahwa setan sering menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor.11:14). Tujuan utama setan ialah menghancurkan kerajaan Allah. Peperangan rohani merajalela di dalam kejadian-kejadian dunia. Injil menyebut setan sebagai “pangeran dunia”. Sesungguhnya, setan mempunyai andil dalam kejadian-kejadian politik, krisis internasional dan penyebab-penyebab penderitaan manusia. Perang, ajaran membedakan bangsa, kelaparan, kehausan, kejahatan, kemiskinan, penyakit. Setan juga bekerja lebih tidak kelihatan dalam merongrong atau melemahkan dengan diam-diam keadaan masyarakat yang teratur dan sering mempergunakan pribadi-pribadi yang bertujuan baik dan yang aktivitasnya terkenal untuk tujuan-tujuannya yang merusak. Rencana setan bahkan mempengaruhi tubuh Kristus, mengakibatkan pemecahan dan menyebabkan kelemahan di dalam Gereja. Sudah tentu Tuhan juga berkarya di dunia, menghalang-halangi karya setan dan menertibkan kejadian-kejadian dunia. Namun dengan terangterangan setan menuntut sebagai penguasa dunia. Setan telah memperoleh kekuasaan melalui pemilihan yang terkenal di kalangan manusia. Setan juga berkarya di dalam kehidupan pribadi baik yang Kristen dan yang bukan Kristen. Ia bermaksud menghilangkan atau memutarbalikan arti manusia sebagai suatu ciptaan yang diciptakan dalam pandangan pencipta Yang Maha Kasih. Dengan demikian ia mempengaruhi manusia secara perasaan, kejiwaan, mental, rohani dengan gangguan dan ikatan-ikatan. Sudah tentu setan tidak dapat mengubah lagi kodrat manusia sebagai ciptaan menurut gambaran Allah, seperti ia dapat mengingkari bahwa kehidupannya sebagai ciptaan Tuhan. Namun, setan dapat membelokkan dan dapat memperdayakan manusia sehingga kehidupan mereka tidak lagi mencerminkan keharmonisan dan kebaikan Allah. Sementara setan dengan berhasil mengakibatkan kepahitan manusia dan pemecahan di dunia, karya cinta kasih Tuhan dapat memastikan atas kekalahan setan yang utama. Peperangan rohani akan berakhir ketika kerajaan Allah tiba. 125
Dasar Kedewasaan Kristiani
terhadap setan, sebagian besar disebabkan meningkatnya perubahan masyarakat. Dunia modern sudah tidak mengakui kenyataan-kenyataan secara rohani, kodrat Illahi atau kuasa kejahatan atau setan. Kebudayaan kita telah mencoba mengurangi seluruh kehidupan dari sebab dan akibat alami, pengaruh alam, reaksi-reaksi kimia. Karena mereka telah dibentuk oleh dunia, banyak umat Kristen telah menerima suatu tahap keragu-raguan modern mengenai setan dan roh-roh jahat. Namun Injil, tradisi dan pengalaman pribadi semuanya menyaksikan kehadiran suatu kekuatan kejahatan pribadi yang melawan Tuhan dan rencananya. Injil menyebut setan sebagai malaikat dan menyatakan bahwa Tuhan mempunyai malaikatmalaikat lainnya, yang disebut roh-roh jahat, yang di bawah perintahNya. (lihat Bab-bab Injil yang Membantu) setan dan roh-roh jahat benar-benar ada. Umat Kristen harus berhadapan dengan mereka di dalam kehidupan Kristiani. Setan tidak hanya hidup, ia mempunyai kekuatan yang besar. Bahkan kekuatan malaikat yang kecil saja cukup membuat manusia goyah dan jatuh bahkan mati. Setan adalah malaikat yang gagal, dikendalikan oleh penguasa yang lama, ia sekarang masih memiliki beberapa kekuasaan dan kebesaran dari kodrat kemalaikatannya. Manusia dan perkaranya tidak berdaya terhadap kekuatan kebesaran spiritual. Namun setan dan malaikatnya menggigil ketakutan terhadap Tuhan dan putraNya (Yeremia 2 : 19) Bagi siapa yang bersatu dengan Tuhan melalui Yesus Kristus tidak perlu takut terhadap kekuasaan kejahatan, karena dia yang bersama dengan kamu lebih besar dari pada dia yang di dalam dunia (1 Yohanes 4:4). Kekuasaan Tuhan melawan kebebasan dari kekuasaan setan.
Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani?
mudah. Para guru membutuhkan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam memilih dan menghilangkan pokok-pokok tertentu, menempatkan pokok-pokok, dan disusun secara logis, memindahkan peralihan antar-bagian dengan baik, memilih babbab dari Kitab Injil, persamaan-persamaan, contoh-contoh pribadi, dan memutuskan bagian mana yang harus ditekankan. Para guru-guru harus banyak menyediakan waktu untuk berdoa dan usaha untuk menyiapkan ceramahnya yang hasilnya akan mencapai pelajaran petunjuk Kristiani yang bermutu.
Perang secara Rohani atau Spiritual Untuk mengerti pengaruh setan terhadap masalahmasalah pribadi manusia, sekarang kita harus memeriksa seluruh lingkungan di tengah-tengah peperangan spiritual. Di manapun juga setan melawan Tuhan dan melawannya dengan senjata 124
17
Bab I Mencintai Tuhan Allah
Bab VIII Mengatasi Karya Roh Jahat
Tujuan: Menguraikan arti dan pentingnya mencintai Tuhan Allah. Mendorong manusia untuk mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.
Tujuan: · Menyampaikan suatu pengertian akan karya setan dan bagaimana mengetahui kehadiran dan aktivitasnya · Untuk menolong manusia melawan setan dengan bersenjatakan Tuhan
Latar Belakang: Pentingnya Mencintai Tuhan Allah Bab ini memulai pembicaraan tentang mencintai Tuhan Allah, karena topik ini menjadi pusat dalam pengajaran Kristen. Cinta kasih Tuhan adalah dasar dari kehidupan Kristen. Selain itu termasuk cinta pada sesama, harus menjadi suatu aliran cinta yang kuat dari Tuhan sendiri. Mereka perlu dibantu untuk menjadikan Tuhan sebagai titik pusat hidupnya. Tujuan dan Cita-cita Kadang-kadang umat Kristen mengabaikan pentingnya mencintai Tuhan Allah dikarenakan mereka salah mengerti tentang bagaimana tujuan Kristiani seharusnya berlaku pada kehidupan mereka. Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan mulia. Manusia tidak dapat lari dari tujuan hidup mereka sendiri dan mengarahkan kekuatannya untuk mendapatkannya. Mereka memberi materi-materi dan kesenangan-kesenangan, hasil pikiran yang baik dari orang lain, kepandaian dan ilmu pengetahuan, kekuasaan dan kesempurnaan. Beberapa tujuan yang khas dari manusia ialah mendapatkan makan dan minum yang enak, tempat tinggal yang menyenangkan, menyelesaikan sekolah, mendapatkan ijazah dengan angka yang baik dalam ujian, disukai bos, memanfaatkan waktu, uang untuk bersenangsenang, rekreasi, membaca, untuk keluarga dan aktivitas mereka sendiri. Orang-orang senang sekali jika seluruh keinginannya disempurnakan menjadi kesatuan cita-cita kehidupan mereka. Cita-cita ini menggabungkan bersama-sama 18
Latar Belakang: Masalahnya: Setan dan Roh Jahat Kenyataan adanya setan. Sebegitu jauh kami telah menyelidiki tiga sumber utama masalah-masalah pribadi dalam bagian kedua pada Basic Christianity Maturity Course (kursus dasar bagi kedewasaan Kristiani). Musuh pertama ialah ”daging”. Sifat manusia yang merasa dirinya cukup yang berkarya terpisah dari Allah. Kesalahan merupakan sumber kedua masalahmasalah pribadi, berkembang dengan tidak tertur dalam hubungan-hubungan manusia. Sumber kesulitan yang ketiga ialah dunia, keadilan sosial dan budaya yang mempunyai kecondongan-kecondongan, nilai- nilai dan cita- cita yang berlawanan dengan Tuhan.jika manusia yang kejiwaan, kehidupan dan kebudayaannya seperti hewan, dengan demikian daging, kesalahan dan dunia akan menutupi seluruh sumbersumber masalah pribadi manusia. Namun manusia merupakan makhluk yang berohani, ia harus melawan realitas kerohanian tertentu untuk mencapai pengertian karya rohani sesuai dengan kodratnya. Secara khusus, manusia harus melawan sumber keempat dari masalah-masalah pribadi yaitu setan dan roh jahat. Dunia modern menghilangkan pengertian suatu kekuatan kejahatan pribadi sebagai suatu khayalan yang dipikrkan oleh orang yang bertakhyul dan tak berpengalaman untuk mencari” kambing hitam” ( yang dipersalahkan). Bahkan banyak umat Kristen yang mengakui kekuasaan Yesus mengusir setan sebagai suatu takhayul. Namun ketidak percayaan orang modern 123
Dasar Kedewasaan Kristiani
kan beberapa pengalaman-pengalaman bagaimana ia telah dibebaskan dari hukuman dan telah dapat mengalami penyesalan yang tulus dalam Tuhan. Bab-bab Injil yang Membantu * Mateus 5: 23 – 24 Berdamai dengan saudaramu. * Lukas 17: 3 – 4; Mateus 18: 15 Mengampuni dan diampuni. * Mateus 21: 22 ; 2 Korintus 7 : 8 – 11 Penyesalan akibat dosa mengarah kepada pertobatan, sedangkan duka cita secara tak beriman mengarah kepada kematian. * Yohanes 14 : 16 Roh kudus merupakan pembela, yang menyakinkan kita akan kesalahan agar kita selamat atau untuk kepentingan kita. * Wahyu 12 : 16 Setan merupakan pendakwa yang menginginkan kehancuran kita. * Mateus 27 : 3 –5 Buah dari hukuman ialah Kematian (Yudas) * Mateus 26 : 74 – 75 Buah dari penyesalan karena dosa merupakan kehidupan (Petrus) Bacaan Lain · Power in Penence, Fr. Michael scanlan, Notre dame, Ind; Fides, 1972 · Repairing Relationships, Steve Clark, Juli 1975,Hal.10.
122
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
setiap keinginan dan membentuk menjadi suatu bagian yang lebih besar artinya dari benda itu sendiri. Sebagai contoh, kesuksesan adalah suatu cita-cita yang luas yang dapat dikategorikan sebagai tujuan yang khusus, seperti mempunyai dua mobil, keluarga yang bahagia, rumah yang menyenangkan, pendidikan yang baik untuk anak-anak, nama baik yang bersih, dan berpengaruh di masyarakat. Seluruh keinginan-keinginan ini hanya untuk memuaskan diri mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan daya tarik yang besar bila mereka menjadi bagian dari cita-cita yang sempurna. Sebenarnya Tuhan memberikan kita suatu kemampuan untuk mendapatkan cita-cita tersebut. Dengan demikian, kita harus berusaha mencapai cita-cita kehidupannya. Cita-cita Tuhan kepada manusia di dalam perintahNya yang pertama dan terbesar yaitu: “Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hari, jiwa, dan akal budimu” (Mateus 22:3). Setiap keinginan atau tujuan pada kehidupan Kristen haruslah sesuai dengan perintah yang terdapat di dalamnya, dalam hal makan, minum, kerja, bermain, berdoa, dan mencintai sesamanya. Dengan demikian mereka dapat mendukung cita-cita cinta kasih Tuhan. Tujuan ini mempunya arti dan nilai dari bagian yang mereka perankan dalam mencapai keutuhan cita-citanya. Sumber dari ketidakbahagiaan dan penyebab terpisahnya manusia dari Tuhan dikarenakan kelalaiannya terhadap cita-cita Tuhan. Manusia membangun cita-citanya sendiri. Sebagian dari mereka memburu kesuksesan, kemasyuran atau kesenangan. Banyak yang lain memenuhi tujuannya demi kepuasan dengan mengejar ilmu pengetahuan, kekuasaan politik, perubahan keadaan hidup atau mendapatkan kecakapan profesional. Masih ada yang lain hidup untuk keperluan anak-anaknya, dengan harapan generasi mereka nantinya akan lebih bahagia, dengan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan lebih sukses hidupnya daripada orang tua mereka. Tidak ada satupun dari cita-cita ini yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan abadi. Banyak dari cita-cita tersebut di atas dapat memenuhi sasaran yang baik, jika cita-cita ini di tujuan sesuai dengan citacita kehidupan Kristen. Cintailah Tuhan lebih dari segalanya. Sekarang manusia jarang berusaha mencapai cita-cita Tuhan. 19
Dasar Kedewasaan Kristiani
Tiga faktor utama yang menyebabkan kegagalan mereka mengikuti rencana Tuhan yaitu sebagian manusia benar-benar mengabaikan hidup Kristiani dan memburu cita-cita mereka sendiri. Kehidupan mereka bertolak belakang dengan kehendak Tuhan. Yang lainnya membuat kesalahan yang sulit dipahami. Mereka lebih mementingkan cita-cita yang dipilih mereka sendiri daripada cita-cita Tuhan seperti kesenangan, kesuksesan, atau perubahan-perubahan. Di lain pihak sekumpulan orang Kristen hanya menganggap kekristenannya sebagai salah satu dari aktivitas dan kewajiban kehidupannya saja, menyalahartikan tugas yang sebenarnya. Dengan demikian mereka menyimpang dari rencana Tuhan yang ditujukan untuk kehidupan mereka. Kemungkinan keadaan umum ini merupakan suatu kegagalan untuk mencapai cita-cita manusia tanpa cita-cita mengarah ke tujuan-tujuan yang berlawanan yang akan berkelanjutan, saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan keunggulan. Hidup Kristiani, aktivitas sosial, kesuksesan pekerjaan, kemantapan keuangan dan rumah tangga dalam sebuah negara. Kesemua ini berlomba-lomba menarik perhatian dan tenaga manusia. Kehidupan demikian, tanpa kesatuan cita-cita Tuhan adalah suatu kehidupan yang membingunkan, dan berlawanan satu sama lain, juga berlawanan dengan kehendak Tuhan untuk manusia. Tuhan menghendaki manusia hidup dalam kesatuanNya; mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa manusia. Juga termasuk segalanya yang ada kaitannya dengan cita-cita Tuhan. Arti dan Tujuan Umat Kristen sering gagal mengikuti kebenaran cita-cita kehidupan karena pandangannya tentang mencintai Tuhan Allah diartikan sebagai suatu benda daripada tujuan hidup. Sebagai contoh, banyak dari mereka salah dalam memberikan cintanya terhadap Tuhan sebagai sikap untuk kepuasan mereka. Biasanya individu-individu ini menjadi Kristen karena mereka menganggap bahwa kebutuhan hidup mereka tidak dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain kecuali Tuhan. Alasan ini betul dan benarbenar dapat diterima. 20
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
kesalahan masa lampau dengan merenungkan kembali dosa mereka dimasa lampau kepada seorang pastor atau orang yang berwenang melakukan hal tersebut. Umat Katolik telah melembagakan kebiasaan ini di dalam praktik pengakuan yang umum). Dengan tidak memperdulikan bagaimana orang-orang membagi dan menggunakan waktu tersebut secara sungguhsungguh, yang penting setiap orang harus lebih dapat menyadari kesalahannya, lebih berkeinginan untuk memperbaiki kesalahan di masa lampau dan sekarang, dan lebih akan kebebasan dari rasa salah dan tuntutan yang mana semuanya akan mengarah pada pengampunan yang tulus. Bahan-bahan Diskusi 1. Sharing-kan pengalaman-pengalaman yang anda dapatkan di waktu mencoba memperbaiki kesalahan dan hubunganhubungan secara benar. 2. Sharing-kan tentang hubungan-hubungan yang sulit mengenai kesalahan yang tidak anda ketahui bagaimana mengatasinya. Nasehat untuk Para Pemimpin Kelompok Diskusi Pemimpin kelompok diskusi harus berhati- hati terhadap seluruh diskusi pribadi untuk mengetahui apakah setiap orang mengerti akan arti kesalahan, menghargai arti kebutuhan untuk memperbaikinya dan berkeinginan untuk mengikuti prosedur yang diberikan pada renungan ini. Juga hal ini membantu untuk mengetahui apakah kelompok ini mengerti dan ingat keempat tahap pertobatan dan perdamaian secara keseluruhan. Tidak menjadi soal bagaimana besarnya keinginan mereka, mereka tidak dapat mengikuti prosedur tersebut jika mereka tidak mengerti keempat tahap tersebut. Pemimpin diskusi dapat mengunakan contoh pribadi dari kehidupannya sendiri untuk menolong menjelaskan pertanyaan tentang keempat langkah tersebut. Bagian yang penting secara khusus diperhatikan yaitu perbedaan antara penghukuman diri dan penyesalan akan dosa. Pemimpin kelompok diskusi dapat menolong mereka dengan men-sharing121
Dasar Kedewasaan Kristiani
penyesalan akan dosa tanpa juga mengalami penghukuman diri. Kebanyakan orang segan meminta pengampunan karena beberapa dari mereka sulit untuk memberikan pengampunan. Beberapa contoh pribadi tentang bagaimana guru tersebut telah mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan menyatakan bahwa Tuhan akan berkarya terhadap mereka sama seperti yang dialaminya, hal tersebut dapat menolong mengembangkan iman mereka. Selanjutnya merupakan suatu contoh cara melalui suatu cerita yang dapat memberikan gambaran perbedaan-perbedaan antara kesalahan terhadap sesama dan kesalahan terhadap Allah, dan godaan. Contoh: Sam sedang berjalan di jalan raya dan tiba-tiba melihat Frank. Pikiran dagingnya melalui pikirannya berkata:”Frank seorang yang dungu”. Ini merupakan suatu godaan, dan Sam tidak perlu minta pengampunan baik dari Frank atau dengan Tuhan. Jika Sam merenungkan pikirannya sesaat,dan kemudian berkata pada dirinya: “Ya, Frank benarbenar seorang yang bodoh”, dalam hal ini ia bersalah karena mempunyai pemikiran yang salah. Sam harus mengakui kesalahannya kepada Tuhan, tetapi bukan kepada Frank. Jika kemudian Sam mendekati Frank dan berkata: “Kamu tahu Frank, bahwa kau sungguh-sungguh seorang yang dungu”. Ia harus mengakui kesalahannya dan mohon pengampunan baik dari Frank maupun kepada Tuhan. Si pembicara sekali lagi harus mengingatkan muridmuridnya untuk meluangkan waktu satu jam dalam seminggu untuk berdoa tentang materi yang baru diberikan pada kursus ini. Murid-murid harus menggunakan waktu tersebut untuk mengetahui kesalahan pribadi, baik dimasa lampau maupun sekarang, yang perlu untuk diperbaiki. Orang-orang harus diberi semangat untuk memulai dengan bagian kesalahan yang lebih serius; seperti perpecahan di dalam hubungan keluarga, kemudian pindah kepada soal-soal kesalahan yang kurang serius. Umat Katolik juga harus menggunakan bagian dari waktu tersebut untuk waktu persiapan untuk melakukan pengakuan yang umum. (sepanjang abad, umat Kristen sering menyadari dengan pengakuan membantu yang berkenaan dengan 120
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
Sesungguhnya dalam Seminar Hidup Baru dalam Roh ditonjolkan janji Tuhan dalam kehidupan baru umatNya. Namun sebagai umat yang tumbuh dalam kehidupan Kristen, rasa syukur akan pengampunan dari Tuhan harus berkembang menjadi iman yang besar dan kuat. Ia harus mulai merasakan kebesaran, keagungan, dan kekudusan Tuhan. Ia harus hidup dalam pengetahuan yang pasti bahwa cinta kasih Tuhan merupakan tujuan dan cita-cita yang utama dari seluruh kehidupan manusia. Kemajuan iman seperti ini dan rasa berterima kasih sampai mencintai dan melihat Tuhan dan itu sampai menjadi tujuan hidupnya harus terjadi dalam kehidupan setiap umat Kristen. Namun banyak umat Kristen tidak pernah membuat peralihan, mengalihkan dari apa yang telah dikerjakan (adalah dari Tuhan) dan hasilnya dikembalikan untuk memuji dan memuliakan namaNya. Jika banyak umat Kristen membuat kesalahan dengan berpendapat bahwa memuliakan Tuhan dengan tujuan kepuasan pribadi dan yang lainnya mencerminkan cinta kasih Tuhan dalam mencintai sesamanya. Umat-umat Kristen ini menyadari bahwa Tuhan lebih berarti daripada kepenuhan pribadi, tetapi kebenaran yang sesungguhnya ialah dengan mencintai sesama adalah sama halnya dengan mencintai Allah. Untuk individu-individu seperti ini, pengabaran Injil atau kegiatan sosial sebagai pengganti doa, telah menjadi pusat kehidupan Kristiani mereka. Peralihan ini menggantikan pujian sebagai inti dari doa umat Kristen. Sesungguhnya kebutuhan manusia akan hal ini sangat besar, Tuhan menghimbau umatNya untuk lebih giat menaruh perhatian kepada hal ini. Manusia tidak dapat disebut mencintai Tuhannya jika mereka tidak mencintai sesamanya (I Yoh 4:20). Iman tanpa perbuatan adalah hampa (II Kor. 3:18), dan Tuhan adalah Maha Pengampun dan Kasih (Kel.34:5-6). Tetapi cinta Tuhan datang lebih awal. Umat Kristen harus mencintai Tuhan untuk keselamatannya. Arti Mencintai Tuhan Allah Banyak orang Kristen bingung menerapkan hukum cinta kasih di dalam kehidupan mereka karena mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan cinta kasih Tuhan. Kesalahan 21
Dasar Kedewasaan Kristiani
pertama yang umumnya terjadi ialah menyamakan hukum cinta kasih dengan pengalaman perasaan: seperti penuh kebahagiaan, kepercayaan yang tinggi atau perasaan senang yang tetap kepada Tuhan. Kaum Kristen yang mempunyai pendapat tersebut menghadapi kesulitan karena pereasaan mereka tidak selalu tetap. Mereka akan mengalami pasang-surutnya perasaan mereka, sehingga mereka tidak mantap dalam mencintai Tuhan, atau mereka akan mengalami kelesuan dan keputus-asaan dalam kegagalan mereka mencintai Tuhan selamanya. Kesalahan kedua, yaitu memndang hukum cinta kasih sebagai pelaksanaan kewajiban yang kaku dan dilaksanakannya sebagai beban. Untuk orang-orang Kristen seperti tersebut di atas, menganggap bahwa mencintai Tuhan sesungguhnya adalah sesuatu hal yang tidak realistis, perintah yang ditugaskan secara abstrak. Berlawanan dengan pandangan-pandangan ini yaitu cinta kasih Tuhan diungkapkan dan dibentuk dalam keterlibatan hubungan pribadi. Pengertian ini sukar dimengerti terutama untuk orang masa kini (modern). Masyarakat dewasa ini memberikan sedikit contoh tentang keberhasilan keterlibatan hubungan pribadi. Contoh yang paling umum seperti hubungan tersebut di atas adalah hubungan antara suami-istri. Jika cinta seorang suami hanya tergantung pada perasaan positifnya, kemungkinan ia akan lebih mencintai isterinya pada waktu sebelum perkawinan daripada sesudahnya, kebiasaan cintanya pasti akan berubah dari hari ke hari. Untuk mencegah hal ini cinta seorang pria harus dibangun pada bentuk yang lebih kuat daripada perasaaannya. Begitupun pria tidak dapat memandang perkawainannya sebagai suatu hukum-hukum dan tanggung jawab tertentu yang benar-benar harus dipenuhi dengan patuh. Cinta pribadinya harus mendalam dan meliputi pengertian secara luas. Singkatnya, cinta seperti ini merupakan kekuatan yang harus dilakukan dalam perkawinan, yang tidak didasari perasaan tetapi didasari keputusan untuk memberikan diri sepenuhnya kepada pasangannya. Ini merupakan cinta secara pribadi, tetapi tidak terikat dengan petunjuk dan peraturan-peraturan melainkan merupakan kesungguhan dan keterlibatan yang amat luas dan total bagi keseluruhan. Maka hubungan pribadi mencakup perasaan22
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
menguraikan keempat tahap prosedur untuk pertobatan dan pendamaian, dan sebagai penutup mendiskusikan cara-cara menggunakan prosedur ini. Baik latar belakang maupun si pembicara dalam pita kaset mengikuti rancangan atau garis besar ini. Seorang pengajar dapat menyusun (hal-hal yang dimaksud atau dituju) pokok tersebut di dalam setiap bagian sesuai dengan keputusannya. Ia dapat menyuguhkan keempat dasar sikap untuk pertobatan dan pendamaian, baik merupakan suatu bagian yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari uraian selanjutnya. Latar belakang ini mendiskusikan keempat sikap tersebut di dalam renugannya. Pembatasan waktu secara umum akan menghalangi diskusi tentang sikap-sikap secara terpisah. Bahan atau materi yang disajikan pada renungan ketujuh lebih kongkrit dan praktis. Tujuan dari uraian ini tidak untuk menyelidiki pengertian dosa secara keagamaan atau teologi juga tidak untuk mempelajari secara mendalam pendamaian kodrat Ilahi. Melainkan, tujuannya menguraikan rintangan kesalahan umum sehari-hari, dengan cara ini orang-orang dapat menyadarinya bilamana mereka menghadapi masalah tersebut, dan mengetahui apa yang dilakukan. Bagian pada prosedur memperbaki kesalahan merupakan bagian-bagian yang terpenting dari renungan ini. Si pembicara harus menyajikan bagian ini dengan tegas dan jelas, keempat langkah tersebut harus sangat jelas sehingga orang-orang dapat mengingatnya dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Rencanarencana yang berguna untuk membantu mengingatkan termasuk menerangkan keempat langkah tersebut pada bagian permulaan, menyebut keempat langkah tersebut sebagai kesimpulan dan akhirnya meringkaskannya. Seorang pengajar juga dapat menulis keempat langkah tersebut di papan tulis dan menyarankan murid-muridnya untuk menyalinnya di buku catatan mereka. Seorang pengajar harus menggunakan contoh-contoh yang jelas di dalam bagian pertobatan dan pendamaian. Beberapa orang mempunyai kesulitan dalam mengetahui kesalahan, yang lainnya tidak dapat mengalami atau merasakan 119
Dasar Kedewasaan Kristiani
lampau, seperti halnya hubungan dengan orang tua, saudarasaudara dan teman-teman. Akhirnya, seseorang dapat menggunakan empat langkah prosedur untuk hubungannya dengan Tuhan. Bilamana hanya Tuhan yang merupakan pihak yang dilanggar, prosedurnya juga sama; pengakuan yang jujur, penyangkalan dan penyesalan, mohon pengampunan dan memperbaiki kesalahan. Bilamana pertobatan dan pendamaian dipraktikkan secara benar, mereka memberikan baik pendamaian pribadi maupun pendamaian bersama. Umat Allah harus menjadi orang-orang yang dapat berkarya melalui perbedaan dan dapat didamaikan satu dengan yang lainnya. Hubungan-hubungan yang benar di dalam Tubuh Kristus tergantung kepada kemampuan dan kerelaan umat Kristen untuk menanggulangi perselisihan dan memperbaiki kesalahan. Perdamaian di dalam tubuh Kristus membawa damai dalam kehidupan anggota-anggotanya. Pertobatan dan pendamaian menyembuhkan batin, perasaan bersalah yang telah berakar, ketidak-percayaan dan kecemasan, dan memberikan kepercayaan diri. Melepaskan tali ikatan yang mengikat satu kesalahan dengan yang lainnya dan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada seluruh umat Kristen di dalam Tubuh Kristus. Umat Kristen akan melanjutkan perbuatan yang salah. Namun, kesalahan ini tidak akan mengakibatkan kerusakan yang berat, jika kita bertindak dengan segera dan cepat melalui pertobatan dan pendamaian. Sesungguhnya, kita dapat mengharapkan pertobatan dan pendamaian yang tidak hanya memperbaiki hubungan-hubungan tetapi juga membuat hubungan tersebut lebih dekat dan kekal. Petunjuk untuk Para Guru atau Pengajar Renungan atau Bab VII ini diterangkan secara jelas seakan-akan ia berdiri sendiri. Si pembicara harus memulai dengan beberapa pendapat pendahuluan yang menempatkan renungan ini di dalam konteks yang lebih luas pada bagian kedua Basic Christian Maturity (Dasar bagi Kedewasaan Kristiani). Bab selanjutnya dapat disusun sebagai berikut: bagian pembukaan yang singkat memberikan definisi kesalahan, pertengahan uraian 118
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
perasaan, meskipun hubungan ini tidak didasari atas perasaan tersebut. Demikian juga halnya dengan hubungan antara umat Kristen dan Tuhan harus merupakan suatu keterlibatan sebagai hubungan cinta secara pribadi. Ini merupakan penyerahan cinta. Satu hal yang mengikat manusia kepada Tuhan dalam keputusan pastiNya, termasuk tetapi tidak tergantung pada perasaanperasaan manusia. Ini juga merupakan cinta pribadi. Satu hal yang mencakup keseluruhan pada perjanjian ini. Hubungan antara umat Kristen dan Tuhan berbeda halnya dengan hubungan suami-isteri dalam satu hal yang berarti: mempelai atau pasangan umat Kristen yaitu sang Pencipta dan juga Tuhan alam semesta. Kedudukan antara manusia dan Tuhan tidak sama tingginya, tetapi perbedaan dalam kuasa dan kebijaksanaanNya lebih besar dari pada perbedaan manusia dan burung atau serangga. Kita harus membalas kasihNya dengan rasa hormat dan ketaatan kepada kebesaran, kekuasaan, kemegahan dan kesucian Tuhan. Ia tidak memaksa kita untuk taat kepadaNya, tetapi ia menyukai agar kita melakukannya dengan suka hati. Ia memanggil kita untuk menyerahkan hidup sebagai “pengorbanan-pengorbanan hidup” (Roma 12:1), mempersiapkan kehidupan kita sehingga kehidupan kita dapat memenuhi kehendakNya secara lengkap. Oleh karena itu kaum Kristen harus memanfaatkan waktu, uang, dan kegiatannya untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Kesemuanya ini kalau hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi seperti minat untuk membeli mobil baru, pakaian bagus, perjalanan ke tempattempat wisata, atau keinginan-keinginan lainnya adalah tidak penting. Namun dasar untuk memiliki kesenangan-kesenangan ini haruslah merupakan rencana Tuhan bukan menurut keinginan umatNya. Tuhan akan memberikan umatNya kesenangankesenangan yang mereka inginkan. Manusia harus berprihatin untuk menyenangkan Tuhan Allah dan membiarkan Tuhan dengan kehendakNya menyenangkan kehendak umatNya. Bilamana manusia hidup di dalam persekutuan cinta dengan Pencipta alam semesta, mereka merasa pasti bahwa segala kebutuhan dan keinginan mereka dapat dipenuhi.
23
Dasar Kedewasaan Kristiani
Cara-cara Praktis Mencintai Tuhan Allah Jika umat Kristen ingin mengerti apa yang dimaksud dengan cinta kasih Tuhan terhadap mereka dalam kehidupan sehari-hari, untuk ini mereka harus mengambil langka-langkah dan tindakan tertentu untuk mengungkapkan dan memupuk cinta mereka terhadap Tuhan. Langkah-langkah ini merupakan tujuan-tujuan yang mana sekaligus melayani cita-cita Kristiani untuk mencintai Tuhan melebihi segalanya. 1. Doa Pribadi Langkah yang penting dan utama dalam mengembangkan cinta kita terhadap Tuhan yaitu dengan mempraktikkan doa pribadi secara teratur. Dalam doa, umat Kristen dapat mulai mengalami kehadiran Tuhan dalam cara-cara pribadi, secara baru dan mendalam dan berkembang, menghargai kekuasaan, kekudusan dan kebesaranNya. Namun doa tidak selalu merupakan pengalaman yang mengharukan. Kaum Kristen benar-benar membuktikan kesungguhan cintanya terhadap Tuhan dengan tetap setia pada waktu sembahyang pribadi tanpa mempedulikan bagaimana perasaannya. Sebagai orang Kristen menekuni doanya baik dalam waktu-waktu gembira maupun dalam waktu sedih atau gersang, ia selalu mengungkapkan cintanya yang mendalam terhadap Tuhan. Ia juga selalu mendapatkan bahwa Tuhan sering bekerja dengan kuasaNya yang besar ketika ia merasa sulit untuk berdoa. 2. Persekutuan Doa Umat Kristen juga harus menyatakan cintanya terhadap Tuhan melalui persekutuan doa di gereja. Tuhan telah membangun gereja “tempat berdoa yang kudus” (Ef.2:21; I Petr.2:5). Ini berarti gereja merupakan tempat suci yang ditunjuk Tuhan untuk menyembah kepadaNya; oleh karena itu umat Kristen yang ingin mengasihi Allah dan tinggal di dalam kehadiranNya, harus bertemu secara teratur dengan umat lainnya untuk doa dan persembahan umum. Ini dapat dilaksanakan dalam perkumpulan-perkumpulan yang besar seperti di dalam pelayanan-pelayanan gereja dan pertemuanpertemuan doa. Juga dapat dilakukan di dalam kelompok yang 24
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
yang menerima sakramen pengakuan akan lebih meresapi sakramen ini jika ia telah memohon pengampunan dari pihak yang dilukai. Pendamaian: Memperbaiki Kesalahan Langkah terakhir dari pertobatan dan pendamaian ialah memperbaiki kesalahan (pemulihan, penebusan dosa). Banyakan orang umumnya ingin menolong seseorang yang telah mereka sakiti. Pertolongan seperti ini penting dalam masalah kesalahan di mana seseorang telah mendapatkan sesuatu dari pengorbanan atau pemberian orang lain. Sebagai contoh: jika John berlaku salah terhadap Phil karena ia tidak bertanggung jawab atau gagal membayar uang pinjamannya, John harus menyesali sikap ini dan mohon pengampunan, juga membayar pinjamannya, ia tidak secara murni menyesali perbuatannya dan tidak mungkin terjadi perdamaian sepenuhnya. Seseorang juga dapat memperbaiki kesalahannya bilamana ia tidak mendapatkan keuntungan pada pengorbanan orang lain. Sebagai contoh, seorang pria yang telah menyesali kesalahannya dan telah meminta pengampunan karena telah mencaci-maki istrinya secara lisan. Ia harus mencari jalan untuk memperbaiki tindakannya karena ia tidak dapat menarik kata-katanya kembali. Namun, ia dapat mengungkapkan cinta kasihnya pada istrinya dengan memperlakukannya secara berbeda. Ia dapat mengajaknya keluar untuk makan malam, memberikan bantuan pada pekerjaan rumah tangga, lebih penuh kasih sayang dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan seperti ini tidak menebus kesalahan atau mencari pengampunan dari Tuhan atau istrinya. Melainkan, orang ini dengan memperlakukan istrinya secara berbeda sudah memperlihatkan bahwa ia telah menyatakan penyesalan dan pendamaian dengan tulus. Menggunakan Cara Kerjanya atau Prosedurnya Umat-umat Kristen dapat menggunakan empat langkah prosedur untuk memperbaiki kesalahan dalam segala keadaan. Kita dapat menggunakannya untuk menyembuhkan dan memperbaiki hubungan-hubungan yang telah pecah di masa 117
Dasar Kedewasaan Kristiani
seseorang akan memaksanya untuk meminta pengampunan secara tidak perlu. Sebagai contoh, jika Phil telah dihinggapi rasa sakit hati terhadap John dan jika rasa sakit hati ini tidak berhubungan sama sekali dengan tindakan khusus yang kelihatan dilakukan oleh salah satu pihak, Phil harus menyesali kesalahannya kepada Tuhan bukan kepada John. Memohon pengampunan hanya tepat untuk contoh-contoh kesalahan yang disahkan. Kadang-kadang rasa keseganan timbul sebagai suatu permintaan maaf yang berlebih-lebihan untuk pengampunan, permohonan atau alasan yang terlalu berteletele dan terlalu emosional. Sebagai contoh: Phil berkata; Oh, saya minta maaf sebesar-besarnya karena telah melakukan kesalahan ini. Saya sadar bahwa saya sangat keterlaluan melakukan hal ini. Saya tidak akan melakukan hal serupa ini lagi. Maafkanlah saya. Nada dan pengungkapan mimik mereka juga menolong untuk mengungkapkan kecemasan, takut dan rasa tidak aman. Permohonan seperti itu sering timbul karena takut bahwa pengampunan tidak akan diberikan. Untuk menghindari kemungkinan ini, seseorang biasanya menggunakan suatu siasat menurut perasaan untuk memancing perasaan pihak yang terluka dan memaksanya untuk memberikan pengampunan. Pendekatan seperti ini memaksa dan tidak membantu untuk memperbaiki perasaannya. Sebaliknya, seseorang yang mencari pendamaian harus memohon pengampunan dengan suatu kejujuran, jelas, tenang dan dengan cara yang praktis. Seorang yang akan meminta pengampunan lebih merasa siap dan bebas apabila ia mengetahui bahwa orang yang disakiti akan membalas dengan penerimaan dan cinta kasih. Oleh karena itu, umat Kristen harus belajar baik bagaimana memberikan pengampunan maupun meminta pengampunan. Secara sederhana diungkapkan, suatu tekad memberikan pengampunan untuk kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam hidup sehari-hari akan membawa penyembuhan yang mendalam dalam hubungan-hubungan Kristiani. Banyak gereja-gereja memberikan kesempatan pada orang-orang untuk mengakui dosa kepada seorang pastor atau kepada orang yang berwenang akan hal tersebut. Seseorang yang menjadi anggota Gereja 116
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
lebih kecil seperti yang dikatakan Yesus, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul atas namaKu, Aku akan hadir di tengah-tengah mereka” (Mat.18:20; lihat Yoh.4:19-23). Umat Kristen yang menjadi milik Gereja dengan tradisi sakramennya harus mempergunakan sakramen-sakramen yang ada sebagai cara mengasihi Tuhan. Persembahan bersama menyatukan kaum Kristen satu sama lain dalam persembahan cinta kasih Tuhan. 3. Persaudaraan Umat Kristen juga dapat mencintai Tuhan dengan mulai membagi secara terbuka pikiran-pikiran, pengalamanpengalaman, pemberian-pemberian dan kebutuhankebutuhannya kepada umat Kristen lainnya. Umat Kristen pertama dengan cepatnya bersatu menjadi keluarga dalam cinta kasih secara rohani. Sekarang persekutuan dari orang-orang yang percaya dengan sehati dan sejiwa, dan tidak ada satupun dari mereka menyatakan bahwa harta yang ia miliki adalah kepunyaannya, tetapi semua benda milik bersama (Kej.4:32) Demikian juga umat Kristen dewasa ini harus mengungkapkan cinta mereka kepada Tuhan dengan menggabungkan satu sama lainnya dalam kepercayaan, cinta kasih dan tanggung jawab. 4. Kitab Injil Dalam doa umat Kristen baik berbicara maupun mendengar kepada Tuhan, Jalan lain untuk mendengarkan sabda Tuhan yaitu dengan membaca Injil. Bagaimana seorang Kristen membaca Kitab Injil secara teratur dengan iman dan kepercayaan bahwa ini merupakan sabda Tuhan, Tuhan dapat memperlihatkan diriNya lebih nyata dan akan menambah semangat dan persembahan Kristiani mereka. Kaum Kristen juga harus rela belajar dan berusaha mengerti Injil dengan keinginan agar Roh Kudus dapat menguasai jalan pikirannya sesuai dengan kebenaran Kerajaan Allah. Dengan demikian umat Kristen dapat menyatakan kasihnya kepada Allah dengan membaca Injil secara teratur, rendah hati dan dengan iman kepercayaan.
25
Dasar Kedewasaan Kristiani
5. Uang Cara lainnya untuk mengasihi Tuhan dengan memakai sumber-sumber keuangan seseorang untuk melayani kerajaanNya. Mencintai Tuhan meliputi penyerahan segalanya ke dalam tanganNya. Termasuk uang dan milik lainnya. Dua cara khusus bahwa umat Kristen dapat menggunakan uangnya untuk melayani Kerajaan Allah yaitu dengan mempraktikkan pemberian perpuluhan dan derma. Persepuluhan merupakan tradisi yang dijalankan umat Kristen dengan jalan menyumbangkan sepersepuluh dari pendapatan seseorang untuk gereja. Derma merupakan perbuatan dengan jalan memberikan uang untuk si miskin dan yang membutuhkannya. Kaum Kristen juga harus bertanggungjawab terhadap keuangan saudara-saudara Kristianinya. Kebijaksanaan dalam mengatur keuangannya merupakan cara yang nyata dalam menyatakan penyerahan cinta kepada Tuhan. 6. Penggunaan Waktu Sejak manusia sering lebih mendominasi waktunya dibanding dengan uangnya, dengan demikian penyerahan waktu dan tenaga seseorang buat Tuhan juga merupakan bentuk perbuatan dalam mengasihinya. Kaum Kristen tidak seharusnya mempergunakan waktu luang mereka hanya untuk kesenangan pribadi dan rekreasi saja. Mereka harus menyumbangkan sebagian dari waktu mereka untuk pelayanan Kristen, baik di dalam tubuh Kristus, keluarga, watu kaum yang bukan Kristen. Doa secara teratur, membaca Injil dan persekutuan Kristen yang juga harus mendapatkan hak istimewa yang tinggi dalam daftar acara Kristen. Jika seorang Kristen menyumbangkan atau menyerahkan sebagian waktu dan kegiatan sehari-harinya dalam kenyataan yang kongkrit kepada Tuhan berarti ia mengabaikan cara yang penting untuk mengasihi Allah. Keputusan-keputusan Cara seseorang dalam membuat keputusan-keputusan memperlihatkan mutu dan keutamaannya. Jika ia seorang ahli dan berdikari, ia mungkin akan membuat keputusannya dengan bertanya: “Apa yang ingin saya kerjakan? Apa yang paling 26
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
formal karena mengajak orang yang dilukai ikut serta sepenuhnya dalam tindakan memperbaiki hubungan ini. Bersama penyesalan dan pengampunan, menghancurkan kebencian dan rasa bersalah dan juga memperbaiki hubungan. Cara yang umum untuk mengungkapkan penyesalan karena suatu kesalahan dengan berkata: “Saya minta maaf”. Kemudian dijawab: “Baiklah”. Perbuatan ini kurang membawa pendamaian. Kesalahan bukanlah “Oke (beres)”. Seseorang yang berkata: “Saya minta maaf”, tidak bertanggung jawab atas tindakannya; ia tidak menyatakan bahwa tindakannya salah, dan ia tidak berjanji untuk tidak melakukan hal tersebut lagi. Lebih dari itu perkataan “baiklah” berarti bahwa ”apa yang kau lakukan bukanlah sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan. Lupakanlah saja apa yang terjadi.” Namun orang yang terluka telah dilukai. Ia mengetahui tindakan seseorang itu salah, dan mungkin ia tidak akan melupakan hal tersebut. Untuk mengatasi kesalahpahaman yang tidak jelas, umat Kristen harus menggunakan suatu rumusan khusus: “Saya telah melakukan hal yang salah. Saya menyesal. Dapatkah kau memaafkanku? “Saya memaafkanmu.” Kata-katanya dapat agak berbeda tetapi mereka harus memberikan suatu pernyataan pemufakatan yang jelas. Permufakatan ini harus melibatkan kedua belah pihak dan mengetahui kesalahan tersebut memutuskan untuk mengubah kelakuan dan memberikan pengampunan. Pertobatan sering sulit dilakukan, tetapi minta pengampunan biasanya lebih sulit. Perlawanan batin umumnya timbul di antara orang-orang yang sedang mendekati seseorang untuk mohon pengampunan. Ini merupakan suatu pertentangan yang timbul karena kesombongan, takut dihina atau ditolak dan juga takut karena salah. Umat Kristen harus mengatasi reaksi tersebut. Suatu dasar perasaan yang tidak masuk akal merupakan suatu tanda, dengan tidak memohon pengampunan adalah salah, tetapi justru pengampunan merupakan hal yang benar-benar dibutuhkan. Pertentangan batin akan hilang karena perdamaian menjadi bagian yang umum bagi hubungan manusia. Umat Kristen juga harus menghilangkan rasa keseganan untuk meminta pengampunan. Kadang-kadang rasa tidak aman 115
Dasar Kedewasaan Kristiani
menemui kawannya pada kesempatan yang lain atau bilamana Phil bersama kawan-kawannya hanya minum soda pop. Tindakan tertentu yang demikian, memperlihatkan penyangkalan yang murni. Kesedihan atas pelanggaran harus disertai penyangkalan. Kesedihan macam ini secara dasar berbeda dengan penghukuman diri, di mana banyak diartikan dengan kata ”sedih”. Kesedihan pada pelanggaran yang dimaksud difokuskan pada orang-orang terluka, yang telah diperbuat oleh umat Kristen dan juga pada Tuhan dimana telah diabaikan. Kesedihan yang otentik merupakan kesadaran akan perbuatan yang menghancurkan, mengarahkan pada pemecahan yang lebih serius untuk memperbaiki kerusakan dan menghindari untuk membuat kesalahan lagi. Di lain pihak seseorang dikacaukan dengan kesedihan yang salah atas penghukuman diri yang lebih dirujukan lagi bagi dirinya sendiri dari pada terhadap orang lain atau bagi Allah. Kesedihan otentik menghasilkan suatu pemecahan untuk bertindak dalam kebenaran, penghukuman diri yang cenderung mengakibatkan keputusasaan, benci diri dan rasa kasihan diri. Suara celaan memperdayakan kita dengan berkata “anda telah melukai istrimu”. Sekali lagi, anda telah gagal secara menyedihkan. Anda tidak berharga. “kesedihan dosa yang sebenarnya memberitahukan kebenaran.” Anda telah bertindak salah. Tindakanmu telah melukai istrimu dan kamu telah mengabaikan Allah. Sekarang tinggalkanlah pelanggaran ini, putuskan untuk bertindak berbeda dengan yang dahulu, kemudian perbaiki hubungan-hubungan dan bebaslah anda”. Perdamaian: Meminta Pengampunan Setelah seseorang menyesali kesalahannya, kemudian ia harus didamaikan dengan pihak yang terluka. Tahap pertama untuk perdamaian ini yaitu dengan memohon pengampunan. Seseorang yang menyesal terhadap kesalahannya harus mendekati orang yang telah dilukainya dan berkata: “Saya telah melakukan kesalahan (sebutkan secara khusus). Saya menyesal. Dapatkah kau memaafkanku?” orang yang dilukai diharapkan akan menjawab: “Saya memaafkanmu”. Kami sarankan agar penyelenggaraan pendamaian ini agak bersifat 114
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
menyenangkan saya?” Jika seseorang hanya bergantung kepada orang lain, ia akan bertanya: Apa yang harus saya perbuat menurut keinginan Frank? Apa yang dapat menyenangkan Barbara? Umat Kristen yang sudah menyerahkan keseluruhan hidupnya kepada Tuhan akan bertanya: “ Apa yang harus saya perbuat menurut kehendak Tuhan? Bagaimana saya dapat paling menyenangkan Tuhan?” Mengasihi Tuhan termasuk membuat keputusan sesuai dengan kehendakNya. Roh Kudus dan Kesabaran Pertanyaan yang terakhir bahkan dapat menyulitkan orang-orang yang mengerti pentingnya arti mencintai Allah: “Bagaimana saya dapat mencintai Tuhan dalam segala kelemahan saya dalam cara seharusnya Ia harus dicintai?” Kita harus ingat bahwa kita akan berkembang dalam hubungan kita dengan Tuhan. Umat Kristen tidak mempelajari mencintai Tuhan sepenuhnya dalam satu hari atau selama tujuh minggu dalam Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, atau selama delapan minggu dalam Pelajaran Dasar bagi Kedewasaan Kristiani. Pertumbuhan dalam cinta kasih Allah merupakan proses selama seumur hidup orang Kristen. Tuhan sabar terhadap umatNya, menyerukan mereka agar sabar terhadap diri mereka masingmasing. Yang penting dalam hal ini, umat Kristen berkembang dalam mencintai Tuhan bukan dari usahanya sendiri. Meskipun usahanya sendiri dibutuhkan perkembangan seseorang dalam cinta kasih Tuhan tergantung terutama pada keterbukaan pada karya Roh Kudus secara penuh dalam diri mereka. Jika seorang Kristen mencoba hidup dalam cita-cita cinta kasih kepada Tuhan dengan kekuatannya sendiri, ia akan menjadi putus asa, frustasi dan tidak sabar. Umat Kristen harus percaya bahwa Roh Kudus hidup di antara mereka dan secara aktif mengubah hidup mereka. Untuk tumbuh dalam cinta kasih Allah, umat Kristen sehari-hari harus belajar percaya pada kekuasan Roh Kudus. Petunjuk untuk Para Pengajar Satu cara untuk menyusun pembicaraan ini yaitu dimulai dengan diskusi tentang pentingnya cinta kasih Allah. Si pembicara kemudian dapat menganjurkan kekhususan pembicaraan dengan 27
Dasar Kedewasaan Kristiani
mengutamakan Allah dan menyimpulkan dengan menguraikan kebutuhan untuk berkembang dalam hubungan kita dengan Tuhan dan kerja Roh Kudus atas diri kita. Kebanyakan dari pembicaraan ini dapat disusun dari Mateus 22:34-40 yang berhubungan dengan mencintai Allah Tuhanmu dengan segenap hari akal budi dan jiwa. “Mencintai Tuhan dengan segenap hatimu” berarti mengutamakan Tuhan dalam berbagai keputusan dan hidup tiap harinya dipenuhi dengan kerinduan dan pujian baginya. “Mencintai Tuhan dengan segenap akal budimu” berarti ingin mengetahui apa yang Tuhan kehendaki dan dengan rela mengambil sikap sesuai denga kehendakNya. Penerimaan Injil sebagai sabda Tuhan, hidup, berpikir sesuai dengan kebenaranNya, merupakan cara-cara mencintai Tuhan dengan segenap akal budimu. “Mencintai Tuhan dengan segenap jiwa (kekuatan)” berarti menempatkan seluruh milik, waktu, uang, tenaga kepada keputusanNya. Guru harus memberikan ceramahnya dengan penuh semangat dan penuh keyakinan. Menuntut lebih banyak ilham daripada ceramah-ceramah lainnya. Si pembicara dapat menyampaikan kebaikan-kebaikan Tuhan dengan cara penyajian yang bersemangat, menggunakan contoh-contoh dan kesaksian-kesaksian pribadi merupakan unsur yang berharga untuk setiap ceramah dasar bagi kedewasaan Kristiani dan khususnya penting dalam Bab I. Uraian yang kongkrit dari salah satu anggota yang telah berkembang dalam cinta kasih Tuhan dapat menggerakkan seluruh kelompok untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam iman dan semangat. Hasil dari ceramah harus dapat menambah semangat untuk mencintai Tuhan. Namun si pembicara tidak boleh memberikan seluruh uraiannya untuk dijadikan ancaman atau peringatan. Tujuan utama dari ceramahnya adalah menerangkan apa yang dimaksud dengan mencintai Allah dan kemudian mendisikusikan kegiatan-kegiatan Kristen secara khusus dan kongkrit sehingga dapat mengungkapkan dan menambah cinta mereka kepada Tuhan. Dalam Bab I, ilham sangat membantu tetapi diperlukan juga penyampaian tentang praktik secara bijaksana. Petunjuk dalam doa pribadi merupakan dasar dan bagian yang terpenting dari praktek kebijakan. Dalam 28
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
Pertobatan: Kejujuran Tahap pertama pertobatan ialah mengakui kesalahan dengan jujur. Seseorang yang jujur mempunyai kebijaksanaan untuk mengenali kesalahannya dan dengan rela mengakui tanggung jawab pribadinya. Godaan-godaan, perasaan-perasaan dan kesalahan saja bukan merupakan pelanggaran, demikian juga dengan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan orang lain tanpa melukai mereka atau melanggar ukuran sikap Kristiani. Bilamana seorang Kristen membedakan atau mengenali pelanggaran yang murni dalam tindak tanduknya, ia hanya harus membenarkannya dengan terus terang tanpa memasukkan isi celaan atau dalih. Seorang suami yang acuh duduk di belakang surat kabar harus berkata kepada istrinya,”Saya bersalah karena mengacuhkan istri saya.” Jenis kejujuran seperti ini merupakan permulaaan pertobatan. Pertobatan: Penyangkalan Tahap kedua pertobatan yaitu dengan mengingkari atau melepaskan pelanggaran, memutuskan untuk tidak membiarkan diri melakukannya lagi dan minta pengampunan atas ketidaktaatan kepada Allah dan sesama yang dilukai. Penyangkalan pelanggaran, khusus, jelas dan langsung. Pengakuan yang tidak diungkapkan dan tidak jelas untuk tindakan tertentu bukan merupakan hal yang terbaik dari kemungkinan-kemungkinan yang ada, bukanlah disebut penyangkalan. Juga penyangkalan tidak mencakup arti yang terlalu luas, untuk seluruh golongan tindakan-tindakan secara keseluruhan. Pernyataan yang tepat untuk penyangkalan ialah: “saya telah melukai John dengan menggodai cara bicaranya yang gagap” ini merupakan suatu pelanggaran. Saya sekarang memutuskan bahwa saya tidak pernah menggodainya lagi, juga terhadap orang lain, pernyataan seperti ini jelas dan khusus. Seseorang sering menyertai pengakuan pelanggarannya dengan tindakan tertentu agar mencegah terjadinya pelanggaran lagi. Sebagai contoh, jika Phil menyadari bahwa ia sering membuat lelucon yang kasar bila ia minum bir dengan sekelompok kawannya, ia memutuskan bahawa ia hanya akan 113
Dasar Kedewasaan Kristiani
tanggung jawab atas tindakannya yang salah dengan mencari dalih-dalih di masa kecilnya dan tekanan-tekanan pekerjaannya. Sampai ia menerima tanggung jawab, ia tidak dapat lagi menyesali dan disepakati dengan istrinya. Cinta Kasih Tuhan Untuk menyesali dan disepakati, umat Kristen akhirnya harus memiliki suatu penerimaan cinta kasih Tuhan secara total. Banyak orang mengalami kesulitan dalam hal penyesalan karena mereka menganggap Tuhan sebagai seseorang yang menghukum orang-orang yang sedikit tidak patuh kepadanya dan menolak penerimaan dan perkenaan setioap orang yang tidak menjalankan perintahnya dengan baik. Orang seperti ini sering ragu-ragu membenarkan kesalahannya karena takut penolakan Tuhan. Mereka kadang-kadang diganggu dengan perasaan bersalah dan menyalahkan atau menghukum diri dengan berat. sering kesulitan-kesulitan seperti ini berasal dari pandangan diri yang jelek, perasaan tidak aman dan masalahmasalah kejiwaan lainya. Tetapi ketakutan-ketakutan ini juga memperlihatkan pandangan yang salah tentang Tuhan. Cinta kasih Tuhan harus terjalin di hati umat Kristen. Kita harus sadar bahwa kita tidak perlu sempurna dihargai di mata Tuhan. Prosedur Memperbaiki Kesalahan Di samping pentingnya mengambil sikap yang tepat dalam memperbaiki pelanggaran, umat Kristen juga harus mengerti dan menyetujui prosedurnya, jika pertobatan dan perdamaian dapat bekerja dengan berhasil. Pemufakatan mencakup lebih dari satu orang, semua pihak harus mengetahui bagaimana menjadi damai. Sekarang kita akan mendiskusikan empat tahap prosedur yang dianjurkan dalam mencapai pertobatan dan perdamaian. Dua langkah pertama, pertobatan yang diambil dari seseorang yang melakukan pelanggaran. Dua langkah kedua, tahap pendamaian yang diambil dari kedua pihak tersebut.
112
Bab I: Mencintai Tuhan Allah
mempelajari mencintai Allah, orang-orang selalu dapat mengambil kebaikan dari nasihat tentang bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk berdoa, memutuskan berapa lama mencari tempat bebas dari gangguan, dan bagaimana dapat tekun dan setia bila mengalami kesukaran dalam berdoa. Maksud utama dari uraian ini harus memberikan semangat, ketekunan baru umat di dalam doa pribadi. Jika si pembicara memilih untuk mengembangkan bagian dan hubungan antara manusia, ia harus melengkapi keterangannya dengan contoh, “tanggung jawab” dan “pribadi-pribadi”, merupakan dua kata menurut pendapat masa kini sering menjadi lawan yang tidak dapat disatukan. Untuk menghilangkan salah pengertian ini, si pembicara harus melengkapi perumpamaannya dari kehidupan keluarga, hubungan antar umat Kristen dan pengalama pribadinya sendiri dengan Tuhan. Dalam bagian menempatkan kekhususan Tuhan secara utama yaitu dengan jalan mendorong atau menyemangati orang-orang untuk menanyakan pertanyaan yang berguna bagi diri mereka sendiri. Misalnya, apa yang harus dilakukan dengan waktu luang saya? Berapa banyak uang yang saya gunakan untuk kepentingan Kristen dan saya sendiri? Kecuali Tuhan adakah di dalam kehidupan saya yang saya pikir tanpa dia saya tidak dapat berbuat apa-apa? Gambaran dari pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan di atas akan secara pasti hampir mendekati kebutuhan yang diperlukan untuk perkembangan iman dalam Tuhan. Pembangkit Diskusi 1. Bagikan pengalaman-pengalaman yang telah Anda dapatkan! Dengan demikian membuat Anda lebih mencintai Tuhan. 2. Bagikan macam-macam cara yang telah mendapatkan adalah yang paling menolong di dalam doa (seperti mendengarkan kepada Tuhan, membaca Injil, memperbaharui kehidupan Anda kepada Tuhan, memuji Tuhan).
29
Dasar Kedewasaan Kristiani
Nasihat untuk Pemimpin Kelompok Diskusi Penggerak diskusi dengan sengaja diadakan untuk menghasilkan diskusi yang positif mengenai cinta kasih Allah. Karena ceramah ini menimbulkan panggilan yang kuat bagi penyerahan diri seseorang sehingga segala masalah yang berat dapat diatasi oleh kelompok diskusi. Dalam mengikuti petunjuk dari penggerak diskusi dan pengarahan diskusi ke pembagian pengalaman atau sharing mengenai bagaimana Tuhan telah mengajarkan pada tiap individu dalam suatu kelompok tentang bagaimana mencintai Tuhan. Hal ini tidak termasuk sharing mengenai kebenaran Tuhan. Sesungguhnya pengakuan manusia bahwa kurangnya cinta kasih kepada Tuhan dapat dipandang sebagai pengetahuan yang penting yang akan membawa perubahan. Namun, penggerak diskusi harus menghilangkan rohroh keputusasaan dan roh rasa bersalah. Seperti pada Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, pemimpin kelompok biasanya harus membuka diskusi dengan cara membagikan pendapat dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dengan cara ini merupakan pengarahan diskusi dan pelayanan sebagai contoh bagi lainnya dalam grup. Setelah Bab I, keterangan perorangan yang jelas mengenai perkembangan jalan cinta kasih Allah membawa diskusi ke arah yang benar. Kutipan Kitab Suci * Mateus 22: 34-40 * Ulangan 6:4 * Mateus 13:44-46 * Roma 5:5 * I Tesalonika 5: 24 * Filipi 1:6 * Efesus 1: 16-20 * Efesus 3:20-21 * Mazmur 84:1-2 * Mazmur 27:4 * Mazmur 63:1-8
30
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
harus melangkah pada kesempatan ini, untuk melepaskan kesalahan dan disesuaikan dengan kehendak Allah dan Tubuh Kristus. Dosa adalah Dosa Umat Kristen harus menilai tindakan-tindakan mereka dengan sikap bahwa tindakan-tindakan tersebut salah atau benar dalam ukuran logis. Pengertian ini berakar pada Injil dan tradisi Kristiani, tetapi sebagian besar masyarakat moderen menolak pengertian ini. Masyarakat modren condong menimbang tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan keiklasan seseorang. Kecondongan subyektif seorang menggantikan ukuran yang benar dan salah secara obyektif. Seorang Kristen hampir tidak dapat menghadapi kesalahan dalam hidupnya, jika ia kekurangan ukuran obyektif untuk menilainya. Yaitu harus melihat hubungan moral modern, kemudian menerima ukuran Kristiani untuk semua tingkah laku dan mencoba hidup dengan ukuran tersebut, yang benar atau salah. Tanggung Jawab Pribadi Sebelum seseorang akan menyesali dan didamaikan pelanggarannya ia harus percaya bahwa hanya ia pribadi yang bertanggung jawab atsas kelakuannya. Sayangnya manusia tidak henti-hentinya membuat suatu kesalahan tehadap seseorang. Pertanyaan-pertanyaan yang kita tanyakan bukanlah: apakah tindakan saya salah apakah saya melukai seseorang? Apakah saya bersalah? Melainkan kita cenderung untuk menanyakan: apa yang menyebabkan saya melakukan demikian? Apa yang menyebabkan saya lari dari tanggung jawab? Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai kebiasaan mengabaikan istrinya setiba dari kerja dengan menjelaskan tindakannya dengan dalih bahwa: saya masih lelah sehabis kerja dan sulit bagi saya untuk memulai suatu pembicaraan setibanya saya di rumah. Ayah saya memperlakukan ibu dengan hal yang serupa. Hal ini tidak benar tetapi dapatkah saya disalahkan dengan mengikuti kebiasaan ini? Orang ini tidak mengevaluasi kelakuannya terhadap suatu tindakan yang benar atau salah menurut ukuran yang obyektif atau logis. Lagi pula ia menghindari 111
Dasar Kedewasaan Kristiani
·
menyebabkan pelanggaran selanjutnya di masa yang akan datang. Umat Kristen memperbaiki pelanggaran melalui rasa penyesalan dan permufakatan. Penyesalan merupakan kesadaran umat Kristen membuat keputusan untuk mengubah bentuk atau pola pemikiran atau tindakan yang telah menyebabkan pelanggaran. Penyesalan juga berarti mengambil tindakan baru untuk menyingkirkan pelanggaran selanjutnya. Umat Kristen menyesali dosa dengan memutuskan untuk tidak membuat dosa lagi dan kemudian selanjutnya hidup bebas dari dosa. Pendamaian merupakan proses melalui seeorang yang bertanggung jawab atas pelanggaran dan kemudian memperbaiki hubungan-hubungan yang rusak. Dua tindakan yaitu penyesalan dan pendamaian merupakan jawaban Tuhan untuk pelanggaran ini. Keduanya merupakan alat-alat yang ditujukan untuk menolong, membangun dan membentuk hubungan-hubungan kelestarian dan cinta kasih.
Sikap Dasar
Umat Kristen harus menerima empat sikap dasar penyesalan dan pendamaian yang dapat berfungsi dengan baik. Keinginan Bertobat Banyak orang mengira bahwa pertobatan merupakan kewajiban yang berat termasuk hal yang menyakitkan dan merendahkan. Sebagai contoh, takut bertobat merupakan pendorong utama untuk hidup secara benar. Hal ini merupakan pandangan yang salah tentang pertobatan; hal ini sangat merintangi kekuasaan Tuhan. Umat Kristen harus memandang pertobatan sebagai karunia yang sangat berharga dari Tuhan, suatu cara untuk melepaskan kejahatan dan mendapatkan kebebasan untuk hidup dalam kebenaran. Umat Kristen harus berkeinginan untuk bertobat. Pertobatan bukanlah suatu pengakuan yang sia-sia, atau suatu tindakan penghinaandiri, melainkan suatu kesempatan untuk bertumbuh dalam kerendahan hati, kepada Tuhan dan cinta kasih. Umat Kristen
110
Bab II Cinta Kasih Kristiani Tujuan: Menyampaikan cita-cita cinta kasih Kristiani membedakannya persaingan pengertian cinta lainnya.
dan
Latar Belakang: Kepentingan akan Cinta Kasih Kristiani Ketika seorang Farisi menanyakan kepada Yesus hukum apa yang terbesar dalam 10 perintah Allah (Mateus 22:3440), ia memojokkan Yesus dalam keadaan yang sulit. Hukum Yahudi meliputi segala segi dari kehidupan manusia; untuk memilih satu perintah Allah yang terbesar berarti mengabaikan banyak perintah lainnya. Jika Yesus berkata bahwa hukum yang terbesar ialah Cintailah Tuhanmu, lawannya akan menuduhnya sebagai seorang penganut agama yang berbeda dan fanatik. Di pihak lain jika Ia berkata hukum yang terbesar ialah Cintailah sesamamu, mereka akan memakinya sebagai seorang guru yang tidak berTuhan. Yesus menghadapi pertanyaan mereka dengan menggabungkan kedua perintah atau hukum yang besar ini. Hukum yang pertama: Cintailah Allah Tuhanmu merupakan hukum yang terbesar. Tetapi hukum yang kedua: cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri merupakan hal yang menyerupai hukum I. Yesus memperlihatkan kepada kita bahwa kedua perintah yang besar ini merupakan satu ikatan bersama yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Mencintai Tuhan dan mencintai sesama merupakan pusat dari segala kemurnian kehidupan Kristiani. Sejak Tuhan memperbaharui hidup kita, Ia menyeruhkan agar kita berdoa dan mencintaiNya lebih mendalam. Bersama dengan di atas, Ia merindukan kesembuhan dan mengubah hubungan kita dengan sesama. Pembaharuan Kristen tidak boleh membatasi dirinya hanya pada satu atau dua lingkungan saja; 31
Dasar Kedewasaan Kristiani
baik hubungan antara manusia dengan Tuhan maupun hubungan antara manusia dengan sesama harus dihidupkan kembali. Tuhan ingin mengajar umatNya bagaimana mencintai satu sama lainnya. Dengan demikian kekuatan penyembuhanNya dapat memenuhi segala bagian dalam kehidupan mereka. Janganlah mukjizat kekuasaan Tuhan yang menarik perhatian, menyimpang umat Kristen Karismatik dari inti Injil itu sendiri. Rasul Paulus dengan tegas menurunkan karunia-karunia Roh untuk hukum cinta kasih yang besar dan berlaku. Paulus berkata bahwa penyembuhan, kebijaksanaa, nubuat, kebijaksanaan roh dan karunia lain seluruhnya kepada Tubuh Kristus “untuk kebaikan bersama’ (I Korintus 12:7). Kerinduan yang sungguh akan karunia Roh Kudus, tetapi “cinta merupakan tujuanmu” (I Kor 14:1). Jika mereka tidak dilatih dengan cinta, karunia Roh akan mengurangi kepenuhan kekuasaan Tuhan. Namun, cinta kasih Kristiani artinya lebih mendalam dari cara hanya untuk kesehatan rohani pribadi atau kehidupan persekutuan yang kuat. Cinta akan mengisi hati missi gereja di dunia. Yesus berkata kepada muridNya bahwa semua orang akan dapat mengenai pengikutpengikutNya dengan mereka (Yoh 13:35). Kemudian Ia berdoa kepada Bapa agar umatNya disatukan agar dunia mengetahui bahwa Bapa telah mengutus Aku (Yo 17:23). Ini merupakan cahaya terang bagi cinta Kristiani yang menyebabkan orang kafir menjadi tercengang, “Lihat bagaimana mereka saling mencintai satu sama lain”. Jika keinginan Tuhan bahwa dunia telah mengenalNya terlaksana, umat Allah sekali lagi harus membuat dunia tercengang akan cinta mereka.
Arti dari Cinta Kristiani Pengertian yang Benar dan Salah Banyak orang, baik umat Kristiani maupun yang bukan Kristen, percaya bahwa kekurangan akan cinta penyebabnya adalah keadaaan sosial dan perasaan yang tidak tetap. Persoalannya bukanlah “Cinta: Pro atau Kontra” tetapi lebih daripada itu tujuan dari manusia ialah untuk mengerti dan 32
Bab VII: Memperbaiki Kesalahan
·
Allah sendiri adalah penting terutama ketika umat Kristiani memperbaiki kesalahannya. Proses pendamaian berbeda bila mana umat Kristen harus memperbaiki kesalahan yang diperbuat baik terhadap orang lain maupun terhadap Allah. Pelanggaran merupakan hasil karya kuasa daging, dunia dan setan, jika kesalahan tidak diatasi akan mengakibatkan kehidupan Kristiani menjadi berat dan sulit dijangkau. Kesalahan ini mengakibatkan rasa bersalah, hilang kepercayaan, curiga, takut dan kurang percaya diri. Waktu tidak akan memperbaiki luka-luka pelanggaran yang disebabkan dalam hubungan-hubungan. Kekuatan hubunganhubungan yang rusak melumpuhkan kemampuan seeorang untuk membentuk hubungan-hubungan tambahan. Kesalahan berasal dari dunia, kuasa daging dan roh jahat yang merupakan kekuatan-kekuatan spiritual melawan rencana Allah. Tetapi kesalahan juga merupakan kekuatan perusakan dalam dirinya.
Pemecahan: Penyelesaian dan Pendamaian · Pelanggaran terdiri dari tindakan-tindakan yang diperbuat oleh manusia-manusia yang bertanggung jawab atas tingkah laku mereka. Dengan demikian pemecahan yang paling sederhana, jelas dan efektif, tetapi sayangnya sulit untuk dilaksanakan. Meskipun seorang Kristen telah memutuskan untuk tidak akan berbuat salah lagi, perjuangannya melawan hal duniawi, Kuasa daging dan roh jahat berlangsung terus menerus. Dalam hal ini, apa yang harus diperbuat oleh umat Kristen? Kesalahan apa yang telah diperbuat umat Kristen di masa lampau. Akhirnya bagaimana jika ia terluka oleh tindakan-tindakan orang lain yang salah. Apa yang dibutuhkan umat Kristen ialah suatu cara untuk memperbaiki pelanggaran. Cara ini sama pentingnya dengan hal cara mencegah membuat pelanggaran. Sesungguhnya memperbaiki pelanggaran merupakan suatu cara mencegah pelanggaran tersebut, pelanggaran yang lalu yang tidak dapat diatasi akan 109
Dasar Kedewasaan Kristiani
·
·
dengan sikap seksual yang tak beradab. Sesungguhnya “dosa” merupakan suatu istilah yang mempunyai arti sangat luas. Arti kata secara tertulis “dosa” “ yang di pakai baik orang Yahudi dan Mesir adalah” untuk menghilangkan tanda “. Dengan demikian dosa ialah segala sesuatu yang tak mencapai ukuran kodrat Ilahi. “ Dosa” berhubungan dengan tindakan, pikiran, bentuk-bentuk hubungan, tata tertib masyarakat dan hal-hal lain yang tidak berkenaan dengan rencana Allah. Paulus memakai kata ini dengan menambahkan arti: Dosa merupakan suatu ketetapan atau keadaan di mana manusia hidup (Roma 6:1-2 , dan suatu kekuatan di mana mereka diperbudak (Roma 7:8-14,20). “Dosa” merupakan suatu istilah Injil yang rumit, tetapi inti dari arti tersebut jelas; berbuat dosa ialah kehilangan tanda dari Tuhan, tak mencapai ukuran rencananya. Kesalahan ialah dosa dalam sumber tindakan-tindakan dan sikap-sikap. Istilah “pelanggaran” tidak berhubungan dengan keadaan yang umum atau ketentuan dari ketidaksetiaan, tetapi hanya berhubungan pada tindakan-tindakan dan sikapsikap kedosaan khusus yang merusakan hubungan yang benar. Manusia hidup di dalam keadaan dosa, namun mereka membuat pelanggaran. Dengan kata lain, pelanggaran merupakan suatu kenyataan tindakan-tindakan dan sikapsikap tertentu yang harus dipertanggungjawabkan manusia. Kesalahan selalu merusak hubungan manusia dengan Tuhan. Hal ini tidak selalu merusak hubungannya dengan sesama. Sebagai contoh, seorang Kristen suka mempunyai pikiran bermusuhan dengan teman kerjanya berarti ia melakukan pelanggaran terhadap Allah ia hanya berbuat kesalahan terhadap teman kerjanya jika ia mengungkapkan pikiranpikirannya melalui perkataan atau tindakan-tindakan kepada teman kerjanya atau dengan yang lain. Namun kelalaian umat Kristen terhadap doa pribadi merupakan kesalahan, karena kelalaiannya merusak hubungannya dengan Tuhan, tetapi hal ini hanya merusak hubungan lain secara tak langsung. Perbedaan antara kesalahan yang diperbuat terhadap manusia dan kesalahan yang diperbuat terhadap
108
Bab II: Cinta Kasih Kristiani
melaksanakan akan arti cinta. Oleh karena itu benar-benar penting membedakan antara pengertian cinta Kristiani dan pengertian cinta yang meliputi masyrakat yang berlaku pada masa kini. Kedua pengertian ini sangat berbeda dan umat Kristen harus dapat mengetahui perbedaannya. Sesungguhnya dunia jarang terpukau akan cara umat Kristen mencintai satu sama lain. Banyak orang Kristen dibingungkan akan dasar dari cinta Kristen. Akibatnya mereka tidak mencintai sesamanya dengan keunikan cinta kasih Kristiani. Uraian ini dirancang untuk mendorong orang-orang melepaskan pandangan cinta Kristen dari pandangan dunia modern. Emosi dan Pengungkapannya Orang-orang modern menggambarkan cinta sebagai suatu perasaan, tidak sebagai perbuatan. Untuk pikiran yang berlaku saat ini, cinta secara luas terdiri dari balasan perasaan positif. Pengertian tentang cinta manusia menyerupai dengan pengertian modern yang salah tentang cinta Tuhan yang menggambarkan cinta terutama sebagai pengalaman perasaan. Orang-orang modern menganggap bahwa ia mengalami cinta sejati bila ia merasakan cinta yang hangat terhadap orang lain, atau mengatasi dengan perasaan kasihan terhadap penderitaan dunia. Pandangan cinta seperti itu bukanlah pandangan menurut Injil. Perasaan-perasaan positif memang membantu tetapi perasaan-perasaan seperti itu bukanlah pusat cinta sesungguhnya. Kenyataannya dengan perasaan-perasaan bahkan dapat membedakan keakuan atau keegoisan atau sikap-sikap puas. Cinta Kristiani dibentuk dalam keterlibatan hubungan perorangan atau pribadi, diungkapkan seperti memelihara, memperhatikan dan melayani. Cinta Kristiani merupakan kehendak dan perbuatan dan bukanlah emosi belaka. Cinta Kristiani merupakan perbuatan yang dikuatkan oleh Roh Kudus dan dinyatakan dalam keterlibatan pribadi yang teguh terhadap sesama. Umat Kristen tidak perlu menunggu sampai memiliki perasaanperasaan yang kuat dalam mencintai sesamanya, di tempat 33
Dasar Kedewasaan Kristiani
kerja, dengan tetangga, anggota gerejanya, atau kelompok doa. Ia dapat memutuskan bahwa ia harus berbuat untuk mencintai mereka dengan meminta bantuan Tuhan dan melanjutkan untuk mencintai. Keterlibatan pribadi yang pasti tentang cinta menghasilkan tindakan-tindakan yang menjamin keuntungan bagi sesama. Yesus memberikan dua hukum yang menjelaskan bagaimana orang Kristen harus saling mencintai dengan keterlibatan pribadi yang pasti. Pada Mateus 22:39, Ia memerintah seorang penulis Kristen yang ternama, menelaah perintah ini di dalam bukunya “Mere Christianity” mengungkapkan bahwa ia tidak selalu merasakan kesukaan atau kasih untuk diri sendiri, dan bahkan saya tidak selalu dapat menikmati keadaan lingkungan saya. Dengan demikian terbukti mencintai tetangga tidak berarti suatu rasa senang terhadap dia, tertarik kepadanya. Lewis memperlihatkan tentang kebenaran yang penting. Meskipun orang tidak selalu merasakan cinta kasih untuk diri sendiri, mereka masih dengan teliti memelihara tubuh, perasaan, dan kebutuhan rohani mereka sendiri. Manusia mencintai dirinya sendiri dengan jalan menerima kesalahan-kesalahannya dan memperbaikinya; mendapatkan makanan yang cukup, olahraga dan istirahat; bertindak untuk menerima rasa cinta dan pengertian yang cukup; dan umunya mengembangkan kesehatan pribadi dan kedewasaan Kristiani. Umat Kristen tidak perlu merasa dirinya baik untuk melaksanakan cara tersebut di atas, sama halnya dengan perintah Yesus. Umat Kristen harus memperlakukan dirinya tanpa perduli bagaimana perasaan-perasaaan atau keadaan-keadaannya. Wahyu Yesus yang kedua tentang cinta Kristiani merupakan contoh dari diriNya sendiri. Pada Yohanes 13:34, Yesus berkata murid-muridNya: Saya memberikanmu perintah yang baru yaitu kalian harus saling mencintai seperti Saya telah mencintai kalian”. Bagaimana Yesus mencintai murid-muridNya? Ia tinggal bersama mereka, memberi makan, memperhatikan dan mengajar mereka tentang kerajaan kebenaran, dan akhirnya memberikan hidupNya untuk mereka. Yesus tidak memilih murid-muridNya karena 34
Bab VII Memperbaiki Kesalahan Tujuan: Menyampaikan suatu pengertian pelanggaran sebagai bentuk atau bagian dari dosa. Untuk menolong orang belajar bagaimana memperbaiki kesalahan melalui pertobatan pendamaian atau permufakatan. Latar Belakang Masalah: Kesalahan · Dunia, kuasa daging dan roh jahat merupakan sumber masalah untuk setiap kehidupan di dunia. Hal-hal tersebut di atas mengarahkan orang untuk menerima nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani, cara berpikir demikian berlawanan dengan pemikiran Kristiani sehingga menderita kekacauan perasaan yang mana tidak sesuai dengan rencana Tuhan untuk manusia. Umat Kristen harus belajar mengatasi masalahnya, yang diakibatkan oleh sumber-sumber di atas. · Bahkan dunia, kuasa daging dan roh jahat juga menyebabkan pelanggaran, istilah ini menunjukan tindakan dan sikap-sikap khusus manusia yang merusakan hubungan Kristiani sesama dan Tuhan. Sebagai contoh, persaingan, suatu nilai yang biasanya diperoleh dari dunia, merupakan suatu kesulitan pribadi yang harus diperjuangkan. Untuk diatasi oleh banyak umat Kristen. Namun persaingan dapat menyebabkan jika suatu persaingan agresif umat Kristen merugikan sesama dan melanggar hukum Allah. Ia harus memperbaiki kerusakan tersebut. Untuk bebas dari kesalahan, umat Kristen harus mengerti, mencegah dan belajar bagaimana memperbaikinya. · Pelanggaran merupakan suatu bentuk dari dosa. Seperti halnya istilah” kuasa daging”, “dosa” merupakan kata yang sangat memusingkan dan sering disalahartikan. Sebagai contoh, banyak orang mengartikan “dosa” hanya berkenaan 107
Dasar Kedewasaan Kristiani
Karya kuasa daging dan buah roh * Yohanes 15:5 Terpisah dari Yesus, umat Allah tidak dapat berbuat apa-apa * Yohanes 5:6 Kita harus berkeinginan secara aktif untuk disembuhkan dan dirubah * I Tesalonika 5:23-24 Tuhan berkarya dalam umatNya dan ia tidak akan meninggalakan karyaNya terbengkalai * I Korintus 13:5 Cinta kasih bukanlah rasa mudah tersinggung atau dendam * Mateus 6:12-15 Yesus menyerukan pengampunan * Mateus 18:21-35; Lukas 23:24 Pengampunan meneladan Yesus dan Stefanus * Kejadian 7:60; Roma 5:6 Pengampunan Tuhan terhadap manusia * Efesus 4:31-32 Singkirkanlah kepahitan, ampunilah seperti Tuhan mengampunimu Bacaan Lainnya · Flesh and Spirit, William Barclay, Nashville, Tenn : Abingdon 1962, Chapter two · The Renewed Mind, Larry Christenson, Mineapolis, Minn : Bethany Felowship, 1974. · Perjanjian Baru · Come, Let Us Walk in the Light, Bert Ghezzi, June 1974, hal. 4 · Filled with Power to Love and Obey, Jerry barker, Dec, 1974, hal 6 · Living as a New Cretion”, Fr. Michael Scanlan, March 1975, hal 7
106
Bab II: Cinta Kasih Kristiani
Ia tertarik perhatianNya secara pribadi atau karena mereka mempunyai pandangan hidup yang sama, Ia tidak pasti mempunyai perasaan-perasaan senang terhadap mereka. Bahkan Yesus tidak begitu mencintai musuhNya yang telah merencanakan pembunuhanNya, tetapi Ia juga mencintai dan mati untuk mereka. Cinta Tuhan terhadap manusia sangat dalam dan sempurna, meskipun tidak didasari perasaan tertarik. Inti dari cinta ialah keterlibatan dalam hal melayani, memelihara dan memperhatikan orang lain. Keterlibatan dari kehendakNya walaupun menurut dasar tersebut di atas. Cinta Kristen tidak gersang dan bukan tidak berperasaan. Sebaliknya cinta harus pribadi, mesra, peka dan hangat. Cinta Kristiani bukan berasal dari ikatan emosi, tetapi cinta harus dapat merupakan perasaan menerima dan mendukung. Perasaan sayang, iba dan kagum dapat menolong untuk mencintai dan kita tidak boleh menghalangi atau menahan perasaan-perasaan seperti itu. Namun perasaan positif hanya membantu untuk mencintai, bukan merupakan cinta yang sebenarnya. Meskipun bila tidak ada perasaan yang hangat, mereka tetap harus menyatakan cinta sesungguhnya yang dapat menyampaikan cinta dan kepentingannya. Sesungguhnya makin banyak umat Kristen saling mencintai secara pribadi dengan tidak memperdulikan perasaan-perasaan mereka, berarti makin banyak perasaan-perasaan mereka yang akan menyokong cinta mereka. Bilamana fungsi perasaan ini diterapkan secara benar di dalam pelayanan. Keterlibatan pribadi umat Kristen juga dapat mencintai sesamanya seperti Tuhan mencintai umatNya. Macam-macam Hubungan Sumber yang kedua dari kebingungan tentang cinta Kristen yaitu kecenderungan orang modern mengaburkan ketegasan antara hubungan-hubungan yang berbeda. Dewasa ini banyak orang percaya bahwa cinta untuk semua macam hubungan harus dinyatakan dengan cara yang sama. 35
Dasar Kedewasaan Kristiani
Sebaliknya, Injil mendekati arti cinta dan hubunganhubungannya dalam cara yang keseluruhannya berbeda. Pernyataan cinta Kristiani yang sejati berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, umur, kedudukan dalam kekuasaan, kedudukan hubungan pribadi di dalam keluarga. Sebagai contoh seorang ayah harus mendisiplinkan atasannya. Seorang anak harus menghormati dan taat kepada ayahnya, tetapi ia tidak harus berbuat demikian terhadap teman sepermainannya. Kitab Injil orang Mesir lebih diperlengkapi daripada kitab Injil Inggris agar dapat menangkap macam-macam ungkapan cinta. Penulis-penulis Kitab Injil menggunakan kata-kata Yunani yang berbeda untuk cinta birahi, cinta persaudaraan, cinta kekeluargaan, dan cinta persahabatan. Semua macam-macam cinta tersebut di atas dapat merupakan pengungkapan rasa “keterangan”. Kata Yunani untuk pengarang pada Perjanjian Baru memilih untuk menguraikan keterlibatan Tuhan dalam mencintai manusia. Salah satu yang terpenting dari perbedaan-perbedaan secara Injil adalah perbedaan anatara “Persaudaraan” dan “Orang luar” (Kolose 4:5; I Korintus 14:23-24). Di sini “saudara berarti orang yang telah dipermandikan atau disahkan menjadi umat Tuhan dan mempunyai kewajiban khusus untuk mencintai sesamanya. Orang luar berarti orangorang yang belum ikut serta dalam hubungan ini. Sebagian orang-orang berkeberatan menjadi Kristen karena ditekan “cinta kasih persaudaraan”. Hal ini dianggap terlalu luas pengertiannya. Mereka menunjuk perkataan Yesus, “Jika kau hanya mencinta orang-orang yang juga mencintaimu, apa jasamu?” (Lukas 6:32). Sesungguhnya cinta Tuhan tidak bersyarat. Umat Kristen harus mencintai semua orang baik pria maupun wanita, tanpa memperdulikan apakah mereka Kristen atau bukan. Sekalipun demikian jenis hubungan yang berbeda ada di antara umat Kristen dan juga antara umat Kristen dan bukan Kristen. Dari lubuk hati kehidupan mereka, umat Kristen membagikan persekutuan yang akrab dengan Tuhan. Umat Kristen dapat mengabadikan dirinya untuk melayani orang yang bukan Kristen, tetapi ia harus 36
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
akan mengubah saya?” Orang orang harus menanyakan hal tersebut dan pertanyaan-pertanyaan lainnya dengan menyisihkan waktu 1 jam untuk berdoa tentang hal pelajaran tersebut. Bahan yang Didiskusikan · Sharing-kan pengalaman yang kamu dapat selama Roh Kudus mengubahmu · Sharing-kan bagaimana kamu dapat lebih menyerahkan diri kepada karya Roh Kudus. Nasehat untuk Para Pemimpin Kelompok Diskusi Tujuan utama dari kelompok diskusi ini ialah merenungkan, mengerti, membagikan dan menggunakan pengantar yang diberikan pada bagian kedua. Hal ini merupakan penyebab mengapa kuasa daging bahkan tidak disebutkan dalam bahan diskusi. Jika seorang akan membagikan pengalaman mengenai keterikatannya pada keinginan atau kehendak daging atau bertanya mengenai arti “daging” pemimpin kelompok diskusi harus mengijinkan mereka men-sharing-kan hal tersebut, tetapi harus berhati-hati jika kelompok tersebut tidak membicarakan topik yang ditetapkan dan mengubah inti diskusi. Inti diskusi harus berkisar tentang iman terhadap perubahan, kekuasaan Tuhan untuk mengubah umatNya, pentingnya menyingkirkan rasa dendam dan tujuan atau pokok lainnya diperbincangkan dalam bagian kedua. Pemimpin kelompok diskusi juga dapat meminta tiap anggota kelompoknya untuk mengambil waktu mencari Tuhan, dianjurkan seminggu di muka, dengan pertanyaan: Apa yang ingin ia lakukan melalui pelajaran ini? Waktu tersebut sangat penting artinya. Pemimpin kelompok harus menganjurkan anggotanya untuk menyisihkan waktu dalam minggu tersebut untuk renungan dan doa tentang uraian yang baru saja diberikan. Bab-bab Injil yang Membantu * Roma 7 dan 8 Hukum Allah, kuasa daging dan Roh Kudus * Galatia 5:6-24 105
Dasar Kedewasaan Kristiani
menghormatinya sebagai direksi penuh dan tetap pada kenangan kekuasannya dahulu. Tetapi pegawai lainnya menentang dan menolak untuk tunduk padanya, mereka menuntut kekuasaan pemilik toko dan direksi yang baru, dan dengan tenang menyatakan bahwa mereka tidak perlu taat lagi pada direksi yang lama. Pegawai ini tidak mengatasinya dengan pergulatan jasmani atau secara kekerasan, melainkan hanya menyatakan fakta kebenaran, bahwa ia tidak mempunyai kekuasaan lagi terhadap mereka. Dengan cara yang sama umat Kristen tidak dapat melawan kuasa daging, setia dan dunia dengan hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, seperti halnya dengan jalan menuju hukum. Manusia dapat mengalahkan kekuatan musuh tersebut hanya dengan menggunakan kekuasaan Tuhan. Bagian kedua harus ditujukan secara langsung oleh para peserta dengan menyisihkan waktu 1 jam untuk merenungkan dan berdoa tentang pengajaran ini. Setiap orang yang mendengar renungan ini harus mendapatkan suatu pengertian tentang apa yang dapat ia lakukan untuk mencari Tuhan pada minggu yang akan datang. Salah satu pengantar yang lebih khusus dalam renungan ini ialah suatu cara berkenaan dengan rasa sakit hati atau dendam: setiap orang mengambil pena dan kertas kemudian tulislah nama orang-orang yang paling dekat dengannya. Kemudian ia harus menulis rasa sakit hati yang disebabkan oleh orang-orang tersebut yang telah tersimpan selama beberapa hari, minggu, bulan, atau tahun yang lalu. Setelah hal ini dilakukan, orang tersebut dapat berdoa dan menyerahkan setiap rasa dendam tersebut kepada Tuhan, memohon kepadaNya agar mengangkat semua kepahitan dan kebencian. Umat Kristen harus mengulangi cara menjalankan cara tersebut berulang kali, namun cara ini sangat membantu untuk menghadapi dendam. Pokok lain dari bagian kedua harus memberikan suatu pemusatan untuk doa dan renungan pada minggu yang akan datang. “Bagaimana saya dapat membuat Tuhan Yesus menjadi bagian dari seluruh kehidupan saya?” Bagaimana saya dapat belajar selalu bersyukur kepada Tuhan, bahkan di tengah-tengah masalah yang sulit?”. Bagaimana saya dapat tumbuh dalam iman pengharapan dimana Tuhan sedang mengubah saya dan 104
Bab II: Cinta Kasih Kristiani
mempunyai hubungan khusus kepada orang yang sama agamanya seperti seorang yang mempunyai kewajiban khusus terhadap saudara sekandungnya, seperti ayah dengan anak atau suami-isteri. Jenis hubungan ini akan mempengaruhi ungkapan cinta.
Bagaimana Seorang Kristen Mencintai? Mengatasi Rintangan-rintangan Banyak masalah-masalah manusia ditemui dalam mencoba menggambarkan cinta Kristiani hal ini disebabkan oleh kesalahpahaman tentang cinta yang telah diuraikan terdahulu. Masyarakat dijenuhkan dengan gambaran yang salah tentang arti cinta yang dibawa melalui sandiwara-sandiwara, novel-novel, koran, majalah-majalah, televisi, piringan hitam dan film. Karena gambaran umum di atas telah mempengaruhi kesadaran orang-orang modern, beberapa orang tidak segera mengerti dan menerima ajaran dari cinta Kristiani. Bahkan orang-orang yang sudah menerima ajaran ini harus berjuang untuk memerangi kesalahpahaman yang mereka terima pada waktu lampau. Beberapa diskusi tentang kesalahpahaman adalah sebagai berikut: Perasaan Negatif: Masalah yang umum kadang-kadang mencakup sakit hati atau tersinggung, kekesalan atau tidak menyukai setiap orang menurut pengalaman-pengalaman selama mengadakan hubungan dengan mereka. Reaksi perasaan seperti itu tidak baik, kecuali mereka menghilangkan pelanggaran ini. Namun karena banyak umat Kristen yang masih menganggap cinta sebagai emosi belaka. Mereka dilumpuhkan sendiri di mana saja perasaan-perasaan negarif menguasai mereka. Sebenarnya cinta diuji melalui tindakan bukan melalui perasaan. Tetapi bagi orang yang diganggu oleh perasaan, mereka harus menyingkirkan perasaan-perasaan tersebut sebelum mereka memulai memeriksa dan menyalahkan diri sendiri. Umat Kristen tidak diwajibkan untuk 37
Dasar Kedewasaan Kristiani
menyukai setiap orang. Mereka diwajibkan untuk merendahkan hati dan memberikan pelayanan cinta kasih. Perasaan Cinta Problem yang kedua berhubungan kadang-kadang menyulitkan seseorang yang belum merasakan cinta kemudian harus bersikap mencintai. Orang tersebut merasakan sikap mencintai seperti itu dalam ketiadaan perasaan yang hanya suatu kepura-puraan. Ia juga akan merasa bersalah karena kekurangannya akan perasaanperasaan cinta. Sekali lagi perasaan-perasaan ini yang lebih diutamakan kaum Kristen dapat mencintai di samping menyesal akan perasaan-perasaan keras kepala mereka dengan menolak menyerahkan penyalahan diri sendiri dengan mengesampingkan pentingnya perasaan dan bersikap menurut kebenaran sabda Allah. Jika seorang memutuskan untuk bertindak secara cinta kasih dan mengabaikan perasaan yang berlawanan atau ketiadaan perasaan, hasilnya biasanya merupakan perkembangan perasaan yang positif. Cinta yang Berubah-ubah Beberapa orang berusaha mengubah perasaanperasaannya terhadap seseorang, gagal secara menyedihkan, kemudian menyimpulkan bahwa cinta adalah berubah-ubah yang tidak dapat dijangkau oleh keputusan pribadi. “Saya kira hanya beberapa orang saja yang tidak dapat saya cintai” Pendapat ini tidak benar. Tuhan telah memberikan umatNya kekuatan untuk mencintai semua orang. Keraguan tentang kebenaran ini berasal dari pengertian yang salah antara cinta dan perasaan. Sekali lagi ditekankan bahwa umat Kristen tidak boleh selalu merasa sayang terhadap setiap orang, tetapi mereka dapat sungguh-sungguh mencintai siapa saja. Mencintai Banyak Orang Rintangan lainnya untuk cinta Kristiani adalah kebingungan tentang bagaimana mungkin mencintai begitu banyak orang dalam kelompok-kelompok besar. Sekali lagi perhatian yang salah antara cinta dan perasaan saya 38
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
terpenting dari uraian ini. Karena manusia tidak dapat mengubah dirinya sendiri, ia harus belajar bagaimana menyerahkan segalanya pada Tuhan. Bagian kedua harus disuguhkan secara jelas, yaitu merupakan cara-cara penyerahan diri kepada Tuhan dan kuasa perubahanNya. Contoh dan persamaan-persamaan penting untuk menyajikan bagian ini secara efektif. Satu dua contoh atau persamaan-persamaan pribadi juga akan membantu dalam menyajikan bagian pertama. Si pembicara dapat membagikan atau men-sharing-kan suatu peristiwa dalam hidupnya yang kacau-balau dan menolak bergerak karena mengikuti kuasa kehendak manusiawinya. Persamaan yang baik menguraikan masalah kuasa daging dan memperbandingkannya dengan ”baris ke lima”. Selama Perang Saudara Spanyol, Madrid dikepung dan diserang oleh 4 pasukan tentara musuh. Tetapi akhirnya kota itu akhirnya jatuh ke tangan musuh, kekalahan ini sebagai besar diakibatkan oleh kegiatankegiatan penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh orang dalam kota tersebut. “Dalam baris kelima” seperti Madrid, umat Kristen diserang oleh musuh-musuh luar dunia dan setan, tetapi salah satu musuhnya yang sangat berkuasa yaitu dalam dirinya sendiri. Persamaan yang lain yang khusus membantu sebagai suatu peralihan dari bagian satu kebagian kedua ialah perumpamaan seorang direksi lama dengan direksi baru. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana kuasa daging dapat membelenggu umat Kristen dan bagaimana umat Kristen dapat melepaskan ikatan tersebut dengan menggunakan kuasa Tuhan. Perumpamaan ini menceritakan sebagai berikut: Suatu toko besar dipimpin oleh seorang direksi yang sewenang-wenang yang senang menguasai dan memeras tenaga pegawai atau pekerjanya. Ia seorang yang sangat keterlaluan, dan ia menakuti pekerja toko dengan temperamen dan sifatnya yang kejam. Desas-desus dan laporan sampai pada si pemilik toko yang kemudian menyelidikinya dan menemukan bahwa desas-desus ini benar, lalu direksi tersebut dipecat dari kedudukannya. Namun, direksi yang lama sering datang ke toko tersebut dan masih memberikan perintah-perintah pada pekerja. Sebagian dari mereka masih mentaati perintahnya, 103
Dasar Kedewasaan Kristiani
menolong untuk menentukan arti kuasa daging yaitu dengan membedakan arti dari kitab Injil dari pengertian yang terdapat pada kebudayaan Barat. Kuasa daging tidak sama dengan badaniah, juga emosi atau birahi, tetapi merupakan kecondongan-kecondongan dan kehendak manusia secara total yang berlawanan dengan hukum Allah. Cara apa saja yang dipilih para pengajar, ia harus ingat baik dalam menentukan jalan menuju hukum mengenai arti kuasa daging maupun membedakan artinya menurut kitab Injil dari arti-arti istilah modern. Bagian pertama dapat menyimpulkan dengan ringkasan yang jelas tentang cara kita dapat menyenangkan Tuhan melalui kuasa Roh Kudus. Ringkasan ini selain menjawab masalah yang disebabkan oleh kekurangan jalan menuju hukum yang lama juga mengarah pada bagian kedua. Bagian kedua terdiri dari rangkaian rekomendasi yang praktis tentang bagaimana menyerah kepada Roh Kudus dan kuasa dalam mengadakan perubahan bentuk hidup sehari-hari. Ketujuh pokok yang dimaksud tertera pada latar belakang dan juga pada pita kaset. Pokok-pokok ini dapat disusun dengan beberapa cara yang berlainan; sekali lagi si pembicara didesak untuk membentuk rancangan yang logis yang terdiri dari peralihan antara pokok-pokok tersebut. Tujuan dari bagian pertama yaitu memberi suatu teori dasar tentang pengertian arti dari “daging”. Istilah ini berguna karena menolong orang untuk mengetahui bahwa tenaga dan sumber mereka sendiri tidak cukup untuk mengatasi masalahmasalah pribadi. Tujuan utama dari uraian ini ialah untuk menolong orang-orang mengetahui pokok-pokok tersebut. Kami mendiskusikan “kuasa daging” tidak dikarenakan suatu syarat yang merupakan dasar pengajaran Kristiani, tetapi karena berguna untuk memberitahukan kekurangan usaha manusia yang merdeka untuk peralihan diri. Agar supaya syarat ini mempunyai pengaruh yang maksimum, si pembicara harus menyampaikan istilah ini secara jelas dan membedakannya dari arti tambahan yang telah diputarbalikkan artinya dan berlaku pada saat itu. Bagian pertama hanya sebagai pendahuluan yang dikembangkan untuk bagian kedua yang merupakan bagian 102
Bab II: Cinta Kasih Kristiani
merupakan pangkal permasalahan. Beberapa orang menyama-artikan cinta dengan perasaan sayang telah menggunakan waktu beberapa tahun untuk memelihara keakraban dengan yang lainnya seperti antara suami-isteri, anggota keluarga, teman-teman dekat. Mereka sering tidak dapat mengerti bagaimana mereka dapat mencintai beberapa lusin atau beberapa ratus orang di dalam kelompok doa mereka; karena ini jelas tidak mungkin menjadi intim dengan semua orang. Orang-orang ini perlu memahami bahwa ini mungkin terjadi dalam kehidupannya untuk mencintai banyak orang tanpa keakraban dengan semua orang atau kebanyakan dari mereka. Sesungguhnya sebagai umat Kristen yang memahami bahwa cinta berarti keterlibatan dan bukan keintiman. “Cinta persaudaraan” akan merupakan kebahagiaan yang sungguh dapat mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Roh Kudus Cinta Kristiani merupakan buah dari suatu keputusan. Namun, cinta seperti ini menuntut lebih banyak pengertian yang betul, sifat kebajikan atau murah hati, dan kehendak atau kemauan yang tetap. Cinta Kristiani membutuhkan kekuatan Tuhan. Dengan tinggal di dalam Roh Kudus saja manusia dapat mencintai sepenuhnya seperti Tuhan mencinta mereka. Cinta Kristiani berarti menyerahkan dirinya seperti Yesus mempersembahkan diriNya. Dalam mengikuti teladan Yesus dalam pengorbanan cintaNya, umat Kristen harus hidup di dalam kesatuan dengan Tuhan, mempunyai iman kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan karunia yang dibutuhkan mencintai “dalam perbuatan dan kebenaran” (I Yoh. 3: 18). Namun hanya Roh Kudus sajalah yang akan menguatkan mereka dalam mengambil keputusan. Petunjuk untuk Para Pengajar. Seorang guru dapat menyusun bahan-bahan secara efektif dengan menjelaskan bagian antara cinta Kristiani sebagai pelayanan dan cinta Kristiani sebagai hubunganhubungan yang benar. Bagian dalam pelayanan dapat 39
Dasar Kedewasaan Kristiani
mendiskusikan hal seperti kewajiban, perasaan-perasaan dan cinta tanpa syarat. Bagian dalam hubungan yang benar dapat memfokuskan kebutuhan untuk mengungkapkan cinta secara berbeda dalam hubungan-hubungan yang berbeda. Penjelasan yang singkat daripada kepentingan cinta secara keseluruhan menyuguhkan pengantar yang baik sekali untuk uraian ini. Si pembicara harus memperhatikan 2 kenyataan atau faktafakta yang penting tentang uraian kedua ini. Pertama, isi dari uraian ini terutama mengandung ajaran dan bukan peringatan. Anggota kursus “Dasar bagi Kedewasaan Kristiani” lebih membutuhkan kebijaksanaan tentang cita-cita cinta Kristiani daripada membutuhkan alasan-alasan dalam mengajar citacita tersebut adalah hal yang tidak mungkin dalam mengikuti cita-cita ini, jika masih mempunyai pengertian salah. Kedua bentuk petunjuk yang diberikan dalam uraian ini terutama ditujukan untuk mengubah sikap-sikap dan bukan dengan cara-cara pejelasan untuk melengkapi sikap-sikap. Jika mereka berhasil berkembang dalam cinta, sikap-sikap mereka terhadap cinta harus dibentuk kembali sesuai dengan kebenaran Kristen. Dengan demikian dalam uraian ini dapat ditekankan “Apa yang dimaksud dengan cinta Kristiani daripada bagaimana melakukannya” Meskipun uraian ini terutama ditujukan untuk mengubah sikap-sikap dan bukan dengan cara-cara penjelasan untuk melengkapi sikap-sikap. Jika mereka berhasil berkembang dalam cinta, sikap-sikap mereka terhadap cinta harus dibentuk kembali sesuai dengan kebenaran Kristen. Dengan demikian dalam uraian ini lebih ditekankan “apa yang dimaksud dengan cinta Kristiani daripada bagaimana melakukannya.” Meskipun uraian ini terutama ditujukan pada sikap-sikap dan cita-cita, hal ini tidak abstrak, teoritis, sukar dipahami atau terlalu puas atau umum pengertiannya. Guru harus menghubungkan uraian cinta Kristiani secara nyata. Contoh: cinta Yesus, perkawinan Kristen, guru harus menjelaskan pandangan cinta untuk masa kini dengan contoh-contoh dari lagu-lagu populer, film-film dan buku-buku. Lagi pula contoh-contoh harus khusus atau khas dan tidak bersifat umum. Contoh, daripada “seperti terlihat dalam musik abad 21 lebih baik menyebutkan nama 40
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
berkumpul atas namaKu, Aku akan berada di tengah-tengah mereka” (Mateus 18:19-20). Umat Kristen harus menagih janji ini. Tuhan dapat memberikan perasaan yang mendalam dan penyembuhan badaniah melalui doa bersama, baik dalam doa untuk kebutuhan khusus atau dalam kebaktian atau misa umum. Menjadi anggota persekutuan Kristiani akan dapat membantu mengatasi karya daging. Kesabaran Akhirnya, kami perlu untuk membahas penyerahan kita kepada Roh Kudus dengan kesabaran. Tuhan akan mengubah beberapa hal dengan segera dan akan disusul dengan hal lainnya. Karena yang membuat perubahan ini dilakukan atas kuasa kehendak Roh Kudus dan bukan manusia: waktunya harus sesuai dengan kehendak Allah dan bukannya manusia. Tuhan sendiri yang akan mengambil inisiatif dan akan melengkapi karyaNya. “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kami seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggilmu adalah setia, ia juga akan menggenapinya” (I.Tes 5:23-24). Petunjuk untuk Para Guru atau Pengajar Bab VI atau renungan keenam sama dengan Bab V yang dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama memberikan definisi atau ketentuan tentang istilah “kuasa daging”, bagian kedua menyarankan cara-cara khusus penyerahan kepada kuasa kebebasan Roh Kudus yang mengatasi kuasa daging. Suatu cara yang baik dalam menjelaskan masalah daging si pembicara dapat menyarankan anggota kelompok sebelumnya untuk membaca bagian-bagian yang terpilih dari bab 7 dan 8 Roma, dan kemudian mengusulkan suatu definisi mengenai fungsinya. Daging merupakan unsur manusia yang menghalang-halangi jalan menuju hukum, menjadikannya sia-sia atau tidak efektif (Roma 8:3). Jika cara penyajian ini dipakai, jalan menuju hukum harus diuraikan dari yang paling dasar uraian ini. Cara lain yang 101
Dasar Kedewasaan Kristiani
terpenting untuk mengampuni yaitu: “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, saling mengampuni sesama, sebagaimana Tuhan di dalam Kristus telah mengampunimu” (Efesus 4:32). Tuhan memberikan pembelaan terhadap rasa dendam yang menyerang manusia, dengan demikian Ia mengutus PutraNya untuk mati bagi “orang yang tidak beriman atau orang-orang durhaka” (Roma 5:6). Begitu juga, umat Tuhan harus hidup dalam cinta, tidak dalam tuduhan dan dakwaan. Dendam yang paling serius dan kokoh yaitu rasa sakit hati pada keluarga terdekat dan teman-teman. Orangorang selama bertahun-tahun menyimpan kepahitan dengan sadar atau tidak sadar meliputi luka-luka yang disebabkan oleh orangtua, adik-kakak, teman-teman atau pekerja-pekerja. Umat Kristen harus memeriksa hubungan ini secara menyeluruh dan mengesampingkan rasa dendam yang mereka dapati. Persekutuan Kristiani Banyak masalah-masalah umat Kristen memerlukan lebih banyak kesabaran daripada hanya sekedar iman atau kepastian pribadi, mereka membutuhkan penyembuhan dari tangan Allah. Persekutuan Kristiani merupakan sumber yang penting untuk menyembuhkan ini. Penyembuhan ini dapat terjadi dengan satu cara yaitu melalui hubungan-hubunan yang sehat dan cinta kasih didalam persekutuan Kristiani. Banyak perasaan tidak aman, ketakutan diasingkan, dan benci diri yang meluas menjadi persoalan dan kemudian dapat disembuhkan melalui cinta kasih persaudaraan. Kesembuhan dapat juga terjadi melalui kearifan di dalam persekutuan Kristiani. Hampir semua orang tidak memahami sepenuhnya tentang masalah mereka sendiri. Tuhan mengetahui semuanya, dan ingin memperlihatkan masalah pribadi kepada umatNya. Ia sering menyampaikan kepada kita kebenaran ini melalui teman-teman seiman kita. Akhirnya, penyembuhan dapat terjadi melalui doa bersama umat Allah: “Sekali lagi Aku berkata kepadamu. Jika orang dari kamu setuju tentang apa saja yang mereka minta, permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa di surga. Di mana dua atau tiga orang 100
Bab II: Cinta Kasih Kristiani
musisi atau vokalis tertentu. Uraian ini dapat menjadi sederhana, jelas, langsung, praktis, meskipun tidak memberikan banyak nasehat yang mendetil. Si pembicara dalam uraian ini menerangi beberapa kesalahpahaman harus diuraikan. Si pembicara harus mencoba memasukkan kesaksian pribadi yang singkat tentang bagaimana ia mempelajari cinta dalam cita-cita Kristiani dan bagaimana cita-cita ini telah mempengaruhi kehidupannya. Bahan Diskusi Sharing-kan atau bagian cerita bagaimana Tuhan mengajarkan kalian dalam mencintai sesama (terhadap kawan-kawan, keluarga, umat Kristen, dan yang bukan Kristen) menurut cara yang baru. Nasehat untuk Pemimpin Kelompok Diskusi Bahan yang terdapat pada Bab II mencoba menguraikan cita-cita Kristiani dalam cinta. Tujuan dari kelompok diskusi ini yaitu menentukan jika anggota kelompok tersebut diijinkan membicarakan tentang cita-cita tersebut. Pemimpin kelompok diskusi harus menyarankan kepada anggotanya untuk membahas, mengevaluasi hubunganhubungannya seperti di rumah, tempat kerja, di sekolah, di gereja. Dan kemudian mengadakan sharing bagaimana mereka belajar atau menerapkan cinta secara Kristiani di lingkungan-lingkungan tersebut di atas. Sharing seperti itu baik akan meningkatkan tingkat pengertian kelompok terhadap cinta Kristiani juga akan menolong memperkuat pengertian ini dengan memakai contoh-contoh pribadi. Pemimpin-pemimpin diskusi harus mengendalikan bahwa anggota-anggota kelompoknya sedang mempelajari mencintai secara Kristiani walaupun mereka sebelumnya belum pernah mendengarkan tentang uraian ini. Uraian ini harus jelas diucapkan dengan nyata, menerangkan atau membentuk cita-cita dan sikap-sikap yang telah diberikan. Perumpamaan ini akan memberikan petunjuk kepada kelompok diskusi ke arah yang positif. 41
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab-bab Injil yang Membantu * I Korintus 13 Cinta sebagai petunjuk kekuatan di dalam seluruh kehidupan Kristiani. * Mateus 22: 34-40: Cintalah sesamamu seperti dirimu sendiri. * Yohanes 13: 34-35: Cinta sebagai tanda bagi dunia tentang kehadiran Tuhan di tengah-tengah umatNya * I Yohanes 4: 7-12: Tuhan memperlihatkan cintaNya sebagai contoh akan cinta kita terhadap sesama. * Roma 5: 6-8; Efesus 5: 21, 6, 9; Kolose 3: 18, 4, 6; I Tes 4: 12: Hubungan secara Kristiani dapat meliputi antara: suami-isteri, budak-budak dan tuannya, anak-anak dan orang tuanya, umat Kristen dan non-Kristen, atau orang-orang luar. * I Timotius 5: 1-4: Berhubungan dengan orang yang lebih tua, muda, wanita yang lebih tua, lebih muda, orang tua. * I Petrus 4: 9: Kemurah-hatian Kristiani * Ibrani 13: 1-2, I Petrus 2: 13, 3, 7, 5, 1-5; Ibrani 13: 7-17 Hubungan antara umat Kristen dengan pemerintah, pelayan-pelayan dengan majikannya, isteri yang beriman dan suami yang tidak beriman, anggota dewan gereja dan gereja, umat Kristen dan orangorang yang memburu atau menuntut mereka. * Lukas 6: 32-36: Cinta Kristiani yang tanpa syarat. * I Petrus 1: 22; Galatia 6: 10 Pentingnya “Cinta Persaudaraan”
42
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
hidup bebas dari dosa. Banyak persoalan-persoalan pribadi teratasi secara cepat ketika umat Kristen sebagai anak Allah menggunakan kuasa BapaNya. “Aku adalah ciptaan baru,tempat bernaungnya Roh Kudus. Saya tidak lagi diganggu dengan masalah kecemasan. Yesus telah memberiku kekuasaan untuk mengalahkanmu, hai kecemasan.” Seperti pada suka cita dalam Tuhan, pernyataan kebebasan dari dosa pribadi mengungkapkan dan mengilhami iman. Dengan demikian kepercayaan yang lebih besar mengarah pada karya Tuhan yang lebih besar. Hal-hal Berkenaan dengan Rasa Dendam atau Sakit Hati Kita juga menyerahkan segalanya pada karya Roh Kudus untuk mengatasi kuasa daging dengan mengesampingkan seluruh rasa dendam. Kepahitan terhadap yang lain atau sesama merupakan bibit kebencian yang berlawanan dengan cinta kasih dan merupakan sumber-sumber masalah yang kelihatannya tidak ada hubungannya dengan kepahitan. Sebagai contoh seseorang terlambat tiba di kantornya dikarenakan istrinya lalai untuk memasang bel alarm. Ia sakit hati atas kealpaan istrinya karena keterlambatannya membuat ia merasa bersalah. Hari-hari selanjutnya ia dipenuhi rasa sakit hati, keterasingan, rasa kasihan diri dan ketidak-sabaran yang semuanya kelihatannya ditujukan kepadanya, pekerjaan dan teman kerjanya secara jelas. Sebenarnya sumber masalah ini ialah dosa atau kesalahan sang suami terhadap istrinya, dosa ini mencondongkannya untuk berbuat dosa terhadap sesama dan dirinya sendiri. Banyak orang beberapa tahun hidup dengan permusuhan yang gawat, dendam yang disimpan dan kumpulan ketegangan, dan hubungan yang tidak tepecahkan dan tak memuaskan. Rasa sakit hati merupakan salah satu karya kuasa daging yang menyebar luas pada persoalan-persoalan lainnya. Injil terus memperingatkan kita untuk memaafkan dan menahan hawa nafsu atau sabar (lihat Bab-bab Injil yang Membantu.). Pada kebanyakan orang pengampunan dan kesabaran secara tidak langsung merupakan satu keluhan yang logis. Sulit untuk mengesampingkan rasa sakit hati karena masih sering banyak pembelaan terhadap rasa dendam ini. Teguran dari Injil yang 99
Dasar Kedewasaan Kristiani
masalah pribadinya. Dengan demikian suka cita dalam Tuhan merupakan cara pembebasan yang efektif melalui kekuasaan Roh Kudus untuk mengadakan perubahan.
Bab III Iman Kepercayaan
Masalah sebagai Salib Beberapa orang menganggap masalah-masalah pribadinya sebagai “salib” karena Tuhan menggunakan arti tesebut untuk memurnikan dan menguatkan mereka dan membentuk mereka seperti gambaran Kristus. Pandangan akan masalah-masalah ini dapat membantu sejauh mana umat Kristen mengerti bahwa Tuhan bukanlah penguasa kejahatan. Ia tidak harus memakai jalan “salib” untuk mengelabuhi suatu ketidak-relaan dalam membiarkan Tuhan mengubah keadaan masalahnya atau menyembunyikan kekurang-percayaannya bahwa Tuhan akan berkarya. Kadang tuhan membiarkan masalahnya berlarut-larut agar mencapai akhir yang penting, tetapi tujuan akhirNya ialah agar umat-umat Kristen sehat dan utuh. Kalau melihat problem sebagai salib, hal ini tidak membimbing umat Kristen untuk berpikir bahwa masalah ini baik atau tidak pernah dapat diselesaikan. Dan yang berlawanan dengan di atas yaitu kalau melihat masalah sebagai salib dapat juga meningkatkan ketabahan dan kesabaran dalam mengatasi masalah.
Kedewasaan iman Kristiani harus merupakan sebagian reaksi kita terhadap hukum pertama dan terbesar: mencintai Tuhan dengan segenap hati, akal budi, dan jiwa kami. Iman kita terhadap Tuhan harus ditandai dengan kepercayaan. Cinta seorang anak terhadap ayahnya dipenuhi dengan iman dan kepercayaan. Berapa banyak lagi anak-anak Allah harus mencintai Bapa mereka dengan menaruh atau menyerahkan iman kepadaNya dan kepada janji-janjiNya?
Mempergunakan kekuasaan Umat Kristen sering tetap diam dalam ikatan-ikatan karena mereka salah menduga bahwa Tuhan tidak mau membebaskan mereka. Umat Kristen tidak boleh menerima persoalan dengan pasif, tetapi mereka harus menyatakan secara aktif bahwa Yesus telah mengalahkan kuasa daging. Mempergunakan kekuasaan Tuhan dalam kecemasan dan sering dengan cara lisan merupakan cara lain untuk menyerahkan segalanya kepada karya Roh Kudus untuk melakukan perubahan. Bilamana kita menggunakan kekuasaan Tuhan, kita hanya menerapkan kabar gembira pada kehidupan kita. Yesus telah mengatasi kuasa daging dengan kematian dan kebangkitanNya. Roh Kudus tinggal di dalam hati kita dan setiap umat Kristen diberikan kuasa untuk 98
Definisinya: · Seperti halnya juga dengan cinta, iman merupakan dasar mutu Kristiani yang sering membuat orang Kristen salah paham. Banyak orang dikecewakan dalam mendapatkan iman karena mereka mempunyai pendapat yang berlainan atau menyimpang dari aslinya. · Iman Kristiani yang benar ialah menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan membiarkanNya menyelesaikan maksud-maksudNya di antara dan melalui umatNya. Apakah maksudNya? Tuhan ingin membentuk umatNya agar sifat-sifat mereka dapat mencerminkan kebaikan cinta kasih dan kesetiaan Tuhan. Tuhan ingin memakai umatNya menjadi alatNya agar ia dapat menyentuh dan berbicara kepada yang lain melalui umatNya. Tuhan juga ingin mengajarkan umatNya berdoa agar dengan jalan ini Ia dapat menerangkan keadaan-keadaan yang terjadi di bawah kekuasaan mereka. Iman memperlihatkan ketiga perbuatan Tuhan. Iman menunjukkan jalan menuju arah sesuai kehendakNya dan membiarkanNya mendekati kehidupan umatNya. · Pandangan iman ini melemahkan sebagian orang Kristen karena mereka menerima iman sebagai tugas lain yang harus mereka selesaikan untuk mendapatkan karunia Tuhan. Banyak orang Kristen memandang iman sebagai 43
Dasar Kedewasaan Kristiani
perbatasan yang berdiri di antara mereka dan Tuhan, sebagai syarat mutlak yang keras atau sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan. Pandangan iman seperti ini salah. Hal ini merupakan kesalahan penafsiran dan berlawanan dengan kehendak-kehendak Allah. Menurut Tuhan, iman bukanlah percobaan yang keras atau kejam terhadap umatNya, melainkan jalan bagi mereka untuk mendapatkan kebahagian sepenuhnya dalam kebaikan dan kekuasaannya. Seorang Kristen melatih imannya dengan menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan yang Maha Pengasih, menyadari kebesaran Tuhan dan kekecilan dirinya, kemampuan Tuhan dan keterbatasannya. Iman merupakan karunia Tuhan, kebebasan dari perbudakan keakuan dan juga bukan merupakan tugas, batas atau kewajiban. Dasar Iman Masih belum cukup jelas bagi banyak umat Kristen dalam menanggapi dasar iman. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa iman mempunyai dasar yang lemah. Pandangan mereka akan iman masih gelap, masih merupakan tindakan sewenangwenang. Dalam hal ini iman mencakup baik akibat maupun kehendak agar umat Kristen tidak salah melangkah dalam iman, melainkan iman orang Kristen merupakan tanggung jawabnya terhadap wahyu Tuhan dalam hubungan dan rencana Tuhan. Tuhan menampakkan diriNya di dalam Injil, sejarah manusia, pengalaman pribadi dan pengorbanan-pengorbanan lainnya. Karena sifat Tuhan selalu tetap dan perkataanNya tepat. Manusia dapat mengharap kepadaNya karena tindakannya di masa yang akan datang sama dengan di masa yang lampau. Seperti seorang wanita yang disembuhkan dari sakit pendarahan hanya dengan menyentuh pinggiran jubah Yesus (Markus 5:25-34), kita percaya karena kita mengetahui siapa Tuhan. Wanita itu telah melihat keajaiban yang diperlihatkan Yesus, mendengarkan ajaran-ajaranNya, mengenal kebaikanNya dan menyaksikan kekuasanNya. Baginya dengan mengulurkan tangan berharap agar sembuh bukanlah melangkah sembarangan. Melainkan 44
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
ini tidak berarti bahwa perasaan-perasaan merupakan hal yang tidak penting. Sesungguhnya, perasaan yang benar sering mengikuti suatu keputusan untuk menduga ke arah sikap yang benar. Namun, suka-cita yang sebenarnya dalam Tuhan tidak selalu berarti suatu perasaan senang (tanpa ada kesusahan) atau keadaan gembira. Umat Kristen dapat memberikan rasa syukurnya dari keadaan yang paling sulitpun dan bahkan dari perasaan yang paling kacau. Misalkan ada seorang Kristen yang diganggu rasa cemas terus menerus. Ketika tekanan pada pekerjaan atau di rumah timbul, perutnya mengencang dan ia mulai merasa peka dan tidak sabar terhadap orang di sekelilingnya. Bagaimana ia harus mengatasi kecemasan ini jika hal ini sedang terjadi? Ia harus memutuskan secara sadar untuk bersuka cita kapan saja tekanan atau cobaan timbul. “Saya berterima kasih padaMu Tuhan Yesus, sebab saya mengetahui kau telah menciptakan keadaan-keadaan ini, khusus untuk saya. Kau akan menggali segala kecemasanku dan membuatku seorang Kristen yang lebih kuat. Saya yakin Engkau akan dapat mengatasi keadaan yang sulit ini”. Mungkin perutnya masih akan kencang dan ia masih akan mengalami percobaan yang keras terhadap sesamanya. Namun demikian sejak ia memutuskan untuk bersuka cita di tengah-tengah kesulitan, kemungkinan ia akan mendapatkan dirinya sukses untuk mengatasi hal tersebut. Namun, manusia tidak boleh menyerah jika ia gagal mengatasi kecemasan ini. Nantinya, ia dapat merefleksikan kembali pengalaman dan suka citanya. “Saya berterima kasih padaMu Tuhan Yesus, bahwa saya mendapatkan kesulitan pada hari ini. Saya tidak dapat mengatasinya dengan sempurna, tetapi saya percaya dan tahu dalam cinta kasihMu bahwa kau akan menolongku di masa yang akan datang.” Umat Kristen bersuka cita di tengah masalahnya dan bersuka cita setelah masalah tersebut berlalu. Sikap suka cita ini kemudian akan menjadi suatu kebiasaan dan meresap kedalam seluruh kehidupannya. Ia mulai hidup ke dalam kehidupan yang stabil dalam kebahagiaan Kristen sejati, bebas dari rasa keputus-asaan dan banyak dari masalah97
Dasar Kedewasaan Kristiani
pengharapan untuk menuju penyerahan kepada Roh Kudus sepenuhnya. Kita harus mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan mengubah kehidupan pribadi kami; biasanya lebih mudah mempunyai kepercayaan akan hal-hal lainnya. Setelah beberapa tahun bergelut dengan masalah-masalah pribadi, umat Kristen dapat berkembang, dengan mudah menyerah kepada masalahmasalahnya dan tidak yakin lagi terhadap hal-hal yang membawa ke arah kebebasan. Saya kira saya harus belajar untuk hidup dengan kecemasan kronis saya atau rasa tersinggung atau benci diri. Sikap-sikap seperti ini akan menutup Roh Kudus secara cepat untuk membuat perubahan yang dibutuhkan. Untuk membangun iman dan mengadakan perubahan akan memakan waktu dan usaha bahkan perjuangan yang berat, tetapi usaha dan perjuangan akan berharga nantinya. Suka Cita dalam Segala Keadaan Dalam perjuangan mereka untuk mengatasi masalah daging melalui kekuasaan Roh Kudus, umat Kristen juga harus memelihara sikap berterima kasih dan suka cita di tengah-tengah masalah pribadi. “Selalu bersuka cita, berdoa dengan teratur, berterima kasih dalam segala keadaan; hal ini merupakan kehendak Tuhan di dalam Yesus Kristus terhadapmu” (I Tes. 5:16-18). Umat Kristen harus dapat berterima kasih kepada Tuhan dalam segala situasi, tidak dikarenakan ia berpikir secara sederhana bahwa dunia indah, tetapi karena ia percaya dan mengetahui bahwa Tuhan dapat membawakan hal yang baik dalam keadaan apapun. Sikap berterima kasih baik berupa pengungkapan maupun pengilhaman iman, dan iman membuka pintu untuk perubahan dengan kekuasaan Tuhan. Rintangan untuk bersuka cita dalam segala keadaan merupakan kebingungan yang sama pada emosi yang sering menyulitkan usaha-usaha umat Kristen untuk mencintai Allah, sesama dan melatih iman. Seperti halnya dengan iman dan cinta yang tidak tergantung pada perasaan senang karena mereka didasari dengan keputusan-keputusan, dengan demikian suka cita merupakan tindakan dan sikap yang dapat diraih umat Kristen tanpa memperdulikan keadaan perasaan mereka. Hal 96
Bab III: Iman Kepercayaan
tindakan rasional yang didasari pengetahuan akan sifat-sifat, keinginan-keinginan dan tujuan Yesus. Umat Kristen dapat mengetahui sifat, kehendak dan tujuan-tujuan Tuhan dengan paling sedikit tiga cara. Pertama, melalui keseluruhan janji-janjiNya. Injil banyak memuat janjijanji dengan syarat yang tertera secara jelas. Kami membaca bahwa Tuhan memberikan Roh Kudus kepada semua orang yang meminta kepadaNya (Lukas 11:13), Tuhan mengampuni dosa-dosa orang yang mengakui dosa-dosanya (Yohanes 1:9), Tuhan memberikan kehidupan abadi kepada orang-orang percaya kepada Yesus (Yohanes 3:16). Jika seorang percaya kepada Yesus, ia tidak perlu lagi memohon Tuhan untuk mendapatkan kehidupan abadi. Ia dapat berpegang pada keseluruhan perjanjian Tuhan. Semua orang yang telah melaksanakan syarat-syarat di atas mempunyai dasar yang kuat untuk melaksanakan iman sesuai dengan perjanjian. Cara kedua, umat Kristen dapat mengetahui kehendak Tuhan melalui bisikan Roh Kudus. Sejak Tuhan tinggal di antara umatNya, umat Kristen harus mengharapkan komunikasi pribadi yang lampau denganNya. Komunikasi seperti ini dapat berupa perkataan yang jelas yang terkesan dalam pikiran atau merupakan keyakinan dalam batin bahwa Tuhan berkata sesuatu (pesan-pesan yang dapat didengar tidak boleh diremehkan). Roh Kudus dapat membimbing orang untuk berbicara dengan orang asing di bis atau berdoa agar sakit kepala dapat disembuhkan, atau mengirim buku Kristiani kepada seorang kawan. Umat Kristen menanggapi di dalam iman terhadap bisikan-bisikan Roh Kudus. Umat Kristen sering membuat kesalahan-kesalahan dalam mengikuti petunjuk Roh Kudus, tetapi hal ini tidak mengurangi pentingnya jawaban iman terhadap kehadiran Tuhan secara langsung. Cara ketiga, yaitu pengertian akan sifat Tuhan. Injil dan pengalaman pribadi memperlihatkan pengampunan dan belas kasihan Tuhan terhadap umatNya. Sering orang Kristen menghadapi keadaan-keadaan dengan tidak menyertai keseluruhan ikatan perjanjian dan tidak melibatkan pimpinan langsung dari Roh Kudus. Sampai saat ini masih kelihatan bahwa Tuhan tetap berkarya dalam cinta kasihNya. Sebagai contoh: 45
Dasar Kedewasaan Kristiani
Injil tidak memuat keseluruhan ikatan perjanjian yang menyatakan bahwa Tuhan akan menyembuhkan semua penyakit dan umat tidak selalu akan menerima petunjuk dari Roh Kudus untuk mendoakan penyembuhan bagi setiap penyakit yang mereka jumpai. Walaupun demikian umat Kristen masih dapat memohon penyembuhan dengan dasar iman mereka untuk memperoleh belas kasih dari Bapak. Banyak penyembuhan-penyembuhan, pertobatan dan perbuatan Tuhan lainnya dapat disadari dengan iman Kristiani, yaitu mereka yang memusatkan kepercayaannya pada belas kasih Tuhan dan tidak pada perjanjian-perjanjian atau petunjuk tertentu. Pengharapan Iman Kita dapat mengerti iman secara penuh jika kita membedakan antara 3 jenis iman ini, yaitu: a. Iman kepercayaan b. Keyakinan c. Pengharapan akan iman Iman kepercayaan berarti menerima dasar atas kebenaran Kristiani. Iman seperti ini penting, tetapi ini belum cukup “Anda percaya bahwa Tuhan adalah Esa, Anda betul, bahkan setan-setan percaya, takut dan gentar” (Yak 2:19). Keyakinan bahwa Tuhan Maha Baik, yang mencintai dan selalu memelihara umatNya. Seseorang dengan keyakinan tidak hanya percaya kepada syahadat, ia juga harus mempercayakan hidupnya ke dalam tangan Tuhan. Iman seperti ini juga penting, tetapi ini melebihi kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki umatNya untuk percaya, yakin dan mengharap kepadaNya. Iman pengharapan mendekati Yesus dan mengharapkan agar Yesus berkarya dalam keadaan tertentu. Pengharapan akan iman berbeda dengan iman doa atas yaitu mengenai keaktifan dan sifat dinamikanya. Banyak umat Kristen mempunyai kelimpahan perbekalan akan kepercayaan dan keyakinan, tetapi mereka tidak memintanya kepada Tuhan, ini dikarenakan kepercayaan dan keyakinan condong untuk bersikap pasif. Mereka menekankan penyerahan segalanya kepada kehendak dan kerelaan Bapa agar mereka tahan kuat terhadap keadaan46
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
masalah daging, kita harus menyerahkan segalanya dengan mantap kepada Roh Kudus. Mengakui Yesus sebagai Tuhan Bagaimana orang dapat menyerahkan diri kepada Roh Kudus? Langkah pertama dan yang terpenting yang diambil seseorang yaitu memutuskan untuk membiarkan Yesus sebagai Tuhan dalam menguasai seluruh hidupnya. Keputusan atau keyakinan bahwa Yesus adalah Allah harus sama dengan sifat iman Kristiani ; keputusan ini melebihi penyerahan daripada hanya sekedar usaha yang tidak serius. Umat Kristen yang memutuskan untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus berarti memperbolehkan Tuhan untuk mengubah kehidupannya secara sempurna. Tuhan bergerak untuk mengubah keadaan atau masalah tertentu seperti: keuangan, kebiasaan makan, perkawinan atau hal-hal lainnya. Umat Kristen bekerjasama dan mengijinkan Roh Kudus untuk membuat perubahan yang dibutuhkan. Ketaatan kepada kekuasaan Yesus harus ditandai dengan kehendak untuk taat yang aktif, bukan dengan segan-segan menerima kebenarannya. Umat Kristen harus ingin dirubah. Salah satu penyebab mengapa banyak umat Kristen mempunyai pengalaman yang sedikit dalam membiarkan kekuasaan Tuhan untuk mengubah kehidupan mereka, karena merka tidak rela untuk dirubah. Pertanyaan Yesus kepada seorang yang lumpuh juga merupakan pertanyaan untuk kita: “Apakah anda ingin disembuhkan?” (Yohanes 5:6). Jika seseorang tidak menghendaki secara aktif kebebasan dari tekanan, sakit hati, homoseks, hal mengasihani diri dan masalah-masalah lainnya, Yesus tidak dapat membantu untuk membuat perubahan yang dibutuhkan. Tuhan tidak melangkahi hak umatNya. Iman
Bersamaan dengan ketaatan kepada Yesus sebagai Tuhan kita, kita juga membutuhkan untuk mempunyai iman bahwa perubahan akan benar-benar terjadi. Kami membutuhkan iman 95
Dasar Kedewasaan Kristiani
Mengapa hal ini terjadi? Paulus menjelaskan: “Sepengetahuan saya tidak ada sesuatu yang baik dalam daging saya”(18). Kehadiran daging merusak sifat manusia, yang membuat kemajuan diri manusia yang berarti menjadi tidak mungkin. Hukum “dilemahkan oleh daging” (8:3). Manusia tidak dapat menghendaki dirinya menjadi seekor anjing. Paulus berkata: “Saya dapat menghendaki apa yang benar, tapi saya tidak dapat melaksanakannya” (7:18). Perubahan bentuk sifat harus terjadi yaitu perubahan yang terjadi di bawah kekuasaan manusia. Cara kedua yang berkenaan dengan kehendak Allah yaitu menyerahkan perubahan ini kepada kekuasaan Roh Kudus. Tindakan ini merupakan pendekatan perjanjian Yesus Kristus. “Ia (Tuhan) mengutuk dosa dalam kuasa daging, supaya kita dapat memenuhi tuntutan hukum, manusia harus tidak berjalan menuruti daging tetapi menuruti Roh Kudus” (Roma 8:3-4). Manusia lebih membutuhkan perubahan daripada hanya serangkaian peraturan yang tinggal pada mereka. Ia membutuhkan perubahan sifatnya, suatu kelahiran baru dan kekuatan baru yang abadi. Tuhan memberikan kekuatan tersebut kepada manusia dengan mengutus Putra TunggalNya dan Roh KudusNya. Pemecahan: Penyerahan kepada Roh Kudus Manusia tidak dapat mengubah dirinya sendiri. Kuasa daging membelenggu manusia dengan ketat dalam bentuk dosa-dosa dan ketidakpercayaan. Kemudian diluar dari pengampunanNya yang tidak terbatas, Tuhan mengutus Putra TunggalNya ke dunia, untuk membawa perubahan yang dibutuhkan manusia. Melalui wafat dan kebangkitan Yesus dan selanjutnya mencurahkan Roh Kudus, manusia. “manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat Illahi” (2 Petrus 1:4). Sekarang umat Kristen tidak perlu lagi mengandalkan kekuatannya sendiri tinggal dalam umatNya untuk membantunya menuju jalan ketaatan. Dengan menyerahkan segalanya pada Tuhan, umat Kristen dapat membebaskan diri dari kekuasaan daging. Untuk mengatasi 94
Bab III: Iman Kepercayaan
keadaan sulit. Namun tanpa tanggapan yang aktif dari pengharapan akan iman. Umat Kristen dapat menerima keadaan-keadaan yang berlawanan secara tidak benar seperti kehendak Tuhan yang menginginkan untuk mengubah mereka. Sebagai contoh, banyak umat Kristen menerima bahwa penyakit badaniah, kesulitan keuangan, dan kesulitan-kesulitan lainnya merupakan kejadiaan-kejadian yang tidak dapat dielakkan sesuai dengan rencana Tuhan yang suci. Sesungguhnya Tuhan menggunakan kesukaran sebagai cara untuk mencoba dan membangun iman. Dengan demikian Anda telah ditempatkan pada pertemuan dia. Apakah Anda percaya bahwa saya cukup mencintai kalian dan mulai mencintai lagi? Kalian merasa seperti menderita flu, apakah Anda percaya bahwa saya dapat merawat dengan baik? Yesus mengajar murid-muridNya berdoa secara keras, bahkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang kelihatannya sepele. “Mintalah maka kamu akan diberikan, carilah maka kamu akan mendapatkan, ketuklah maka pintu akan dibukakan. Semua orang yang meminta akan diberikan dan yang mencari akan mendapatkan dan baginya siapa yang mengetuk akan dibukakan. Atau manusia mana jika anaknya minta roti kepadanya diberikan batu? Atau jika anaknya meminta ikan makan akan diberikan ular? Kamu yang jahat saja mengetahui bagaimana memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapa yang di surga akan memberikan barang yang terbaik bagi siapa saja yang meminta kepadaNya (Mateus 7:711). Berpaling kepada Yesus dalam memohon bantuan khusus, meraih dan menyentuh ujung jubahNya, memanggil namaNya dan mengharapkan jawabanNya, kesemuanya merupakan pengharapan iman. Sambutan atau Reaksi Aktif dan Pandangan yang Mantap Sifat pengharapan akan iman yang dinamis menerangi kebenaran yang penting. Iman merupakan keaktifan daripada reaksi luar dan bukanlah perasaan dalam kalbu. Arti tersebut merupakan arti untuk iman. Banyak istilah Injil seperti cinta, perdamaian dan iman. Mula-mula artinya disamakan dengan aneka tindakan dan hubungan-hubungan yang mengandung unsur-unsur perasaan. Dengan ini kata-kata tersebut terutama 47
Dasar Kedewasaan Kristiani
diartikan sebagai unsur-unsur perasaan mereka. Dengan demikian, dengan kebiasaan di atas orang-orang menolak cinta Kristiani yang meliputi daya tarik perasaan terhadap seseorang. Demikian juga banyak orang berpendapat bahwa iman adalah suatu kepastian atau suatu semangat kepercayaan dalam kalbu. Namun jika iman terikat pada perasaan saja, maka iman akan seperti percikan dan nyala api yang tidak tetap kobarannya. Seorang Kristen yang mempunyai cara pandangan seperti tidak akan selalu hidup dalam iman. Sesungguhnya iman bukanlah hanya atau mengutamakan perasaan saja, tetapi juga meliputi cara berpikir, berbicara dan bertindak yang kesemuanya mengandung unsur perasaan. Iman merupakan reaksi luar atau nyata. Dikatakan beriman jika Anda bertindak dalam iman, sama halnya seperti Anda mempunyai cinta dan anda bertindak di dalam cinta. Namun iman bukanlah hanya segolongan perbuatan-perbuatan yang khusus, tapi juga merupakan suatu pandangan yang dapat memberikan gambaran seluruh kehidupan Kristiani seseorang. Seorang Kristen yang dipenuhi dengan iman akan bersukacita selalu dalam keadaan bagaimanapun. Pengharapan di dalam pengamatan takdir kehendak Tuhan terhadap kejadian-kejadian atau peristiwa kehidupan manusia dan hindari segala sikap kecemasan, ketakutan, dan kenegatifan, permusuhan atau keputusasaan. Dengan demikian iman berisikan baik serangkaian tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan dan juga pandangan umum. Pertumbuhan atau Perkembangan dalam Iman Iman dibentuk oleh Tuhan. Umat Kristen tidak dapat berkembang dalam iman dengan usaha mereka sendiri. Namun umat Kristen dapat dukungan perkembangan iman mereka dengan menghadapi beberapa hambatan yang penting dan mengikuti beberapa langkah yang membantu. Manusia tidak dapat membangun iman mereka tanpa kerjasama dengan umatNya.
48
Bab VI: Mengatasi Kedagingan
kerohanian, dan bab ini tidak secara lengkap membeberkan seluruh kesalahan yang disebabkan oleh “daging”. “Daging” merupakan kelemahan sifat manusia yang dinodai dengan dosa dan terbiasa bertindak berdasarkan kepercayaan diri sendiri tanpa bantuan Tuhan yang semuanya merupakan sumber kesalahan atau pelanggaran dan masalah-masalah pribadi dalam kehidupan Kristiani . Hukum yang Dihalang-halangi oleh “Daging” Dalam bab 7 dan bab 8 Roma, Paulus mendiskusikan 2 cara yang tersedia dan dapat dipilih manusia untuk mengikuti keinginan dan tingkah laku yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Diskusi ini banyak memperlihatkan pengaruh “pengaruh kuasa daging”. Cara pertama yang didiskusikan Paulus ialah jalan menurut hukum. Seseorang yang mengikuti jalan menurut hukum akan mendengar sabda Allah, mencoba mengerti kehendak Tuhan terhadap tindakan manusia yang diperlihatkan dalam sabdaNya, memutuskan untuk taat pada hukum-hukum, dan mengusahakan seluruh kekuatan kehendaknya untuk memenuhi atau melaksanakannya. Paulus menyerukan jalan menurut hukum ini dengan cara Perjanjian Lama antara Tuhan dengan umat Israel. Namun, setiap waktu dan tempat manusia telah memilih untuk mengatur kehidupan-kehidupan mereka sesuai dengan jalan menurut hukum. Di manapun juga yang berdikari selalu tertarik akan cita-cita perjuangan untuk taat kepada hukum Allah melalui kemauan mereka sendiri. Mungkin seruan sebagai jalan menurut hukum tidak terlaksana dengan baik. Biasanya akan menyebabkan frustrasi. Paulus menulis pada Roma 7 tentang ketidakmungkinan memperoleh keadilan melalui usaha manusia. “kami mengetahui bahwa hukum ini bersifat kerohanian, tetapi saya mempunyai hawa nafsu yang dikuasai dosa. Saya tidak mengerti akan tingkah laku saya sendiri. Saya tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan kehendak saya tetapi saya melakukan semua hal yang saya benci” (14-15). 93
Dasar Kedewasaan Kristiani
Manusia harus mencoba menyusun fakta- fakta sumber kejahatan sehingga ia dapat mengetahui musuh-musuhnya dalam kekerasannya, kepercayaan diri terlalu besar (kesemuanya adalah sifat yang mengikuti kehendak) “daging” Apa yang Dimaksud dengan Daging? Paulus menegur kita “Janganlah menuruti kehendak daging” (Galatia 5 : 16). Apa yang dimaksud dengan “daging” di sini? Kata ini sering dipakai baik didalam perjanjian baru maupun yang lama yang mana menimbulkan pandangan yang sempit dalam pemikiran modern sehingga arti menurut Injil sering hilang. Istilah daging menurut Injil tidak berhubungan dengan tubuh, bukan juga emosi atau keinginan birahi. Tubuh dapat juga berguna atau merugikan, tergantung bagaimana dan tujuan manusia menggunakannya. “Daging” tidak menunjukkan perasaan atau emosi. Tuhan memberikan manusia untuk berlaku sebagai pelayanan sesamanya. Rasa kasihan menyebabkan cinta kasih, takut menyebabkan hati-hati atau kewaspadaan dan kecurigaan, kemarahan membantu kekuatan dan kepastian. “Daging” tidak berarti pula keinginan birahi yang mana pengertian akan istilah tersebut banyak disalahartikan oleh pengertian umum modern. Pemasangan iklan atau advertensi modern yang mempertunjukan “daging” untuk merangsang halhal yang berbau seks, tetapi Injil mempunyai arti yang berlainan tentang “daging”. Badaniah, emosi-emosi dan kebutuhan seks dapat diungkapkan masing-masing menurut kecenderungankecenderungan akan kehendak daging secara membabi buta, tetapi semuanya bukannya merupakan arti yang lengkap dari arti “daging”. “Kuasa daging” berarti sifat dan fungsi manusia terpisah dari Allah dan dengan demikian tindak tanduknya berlawanan denganNya. Kehendak dan rencana manusia menjauhkan diri dengan Tuhan dan berlawanan dengan kehendak dan rencanaNya. Perselisihan antara Tuhan dengan “kuasa daging” menyelubungi setiap ruang lingkup aktivitas manusia. Karya- karya daging tertera dalam Galatia 5 termasuk soal yang berkenaan dengan seks, sosial dan dosa-dosa 92
Bab III: Iman Kepercayaan
Hambatan Iman Ketakutan Musuh pertama dalam menguji iman yaitu ketakutan. Ketika seseorang yang mempunyai kesempatan untuk menguji mendapatkan pengharapan iman, suara ketakutan sering berbisik “Bagaimana seandainya Tuhan tidak meridhoi cara ini?” Ini mungkin akan mematikan benih-benih iman, atau pertanyaan “Apakah anda benar-benar yakin bahwa dengan imanmu yang kecil dapat membuat perubahan?” Keadaan ini memanggil umat Kristen untuk mendapatkan iman yang sebenarnya. Seranganserangan ketakutan memperalat perasaan kita dari kelemahan manusia. Ketakutan ini biasanya keluar dari perasaan tidak aman seseorang, takut akan kegagalan dan terlalu bersemangat atau ambisi dalam meraih iman. Untuk mengatasi semuanya, umat Kristen harus santai, tentram dalam Tuhan, mengingat janjijanji Tuhan, percaya akan sabdaNya, dan selanjutnya berani dan bersedia menghadapi kesalahan-kesalahan. Bertumbuh dalam iman seperti sedang belajar berjalan, jika anda tidak bersedia jatuh, anda merangkak saja. Umat Kristen yang baru saja mulai mengembangkan imannya harus memulai dengan mendoakan hal-hal yang kelihatannya sepele. Seperti mulai berdoa untuk menyembuhkan sakit kepala, dan lama kemudian baru berdoa untuk penyembuhan penyakit yang lebih serius. Umat Kristen harus berkeinginan melatih imannya. Mereka harus memandang kegagalan mereka sebagai kesempatan belajar bagaimana melatih iman secara lebih efektif. Perasaan-perasaan Kekhawatiran akan perasaan-perasaan iman juga sering menghambat kebebasan melatih iman. Banyak orang mencoba mengorbankan perasaan iman yang kuat dalam setiap permohonan doa, percaya setengah sadar atau sadar bahwa kekuasaan Tuhan tidak akan berkarya apabila mereka tidak mempunyai perasaan-perasaan iman yang benar. Orang-orang seperti tersebut di atas mempunyai lebih banyak iman di dalam perasaan mereka sendiri daripada iman di dalam Tuhan. Bila mana umat Kristen berdoa atau bertindak dalam iman, mereka 49
Dasar Kedewasaan Kristiani
harus mengarahkan perhatiannya secara keseluruhan kepada Allah. Perasaan-perasaan akan iman memang membantu, tetapi kekuasaan Tuhan tidak tergantung pada perasaan-perasaan tersebut. Kesadaran bahwa iman bukanlah perasaan belaka, akan dapat membebaskan umat Kristen dari perasaan-perasaan keragu-raguan dirinya dan dapat membiarkan dirinya berdiri secara pasti pada batu karang sabda Allah. Keraguan-keraguan Diri Banyak orang yang kurang percaya pada diri mereka sendiri juga akan kekurangan kepercayaan di dalam Tuhan. Sering persoalan pribadi dari perasaan tidak aman dan keraguan diri akan dirasakan sebagai dosa yang berat dari ketidakpercayaan. Seorang Kristen yang mengalami persoalan ini juga memberikan kesempatan kepada setan untuk menyerang dalam hal penyalahan diri, ia harus berhati-hati terutama harus mengabaikan hal-hal yang mengelabuhi perasaan-perasaan bersalah. Dengan mengetahui persoalannya, terutama dengan kepercayaan diri dan membiarkan diri melihat persoalan dengan jelas dan lebih percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Setan atau Roh Jahat Musuh iman yang terakhir adalah perang batin. Banyak kesulitan-kesulitan dalam melatih iman disebabkan oleh hal yang umum, tetapi lainnya disebabkan oleh perlawanan dari roh jahat. Sesungguhnya, roh jahat bahkan dapat menyulitkan persoalanpersoalan biasa. Kesadaran akan kenyataan perang batin membantu umat Kristen dalam memerangi pikiran-pikiran dan keragu-raguan atau ketakutan dengan secara rohani mengtasi permusuhan dan menanamkan sabda Tuhan dalam hati. Karena kebohongan-kebohongan ini akan bermunculan, umat Kristen dapat menyerang kebohongan itu dengan kuasa Tuhan dan menggantikannya dengan kebesaran Tuhan. Langkah-langkah Positif ke Arah Iman Dalam suasana iman seorang Kristen dapat berkembang dalam iman, jika ia bergabung dengan orang-orang yang akan 50
Bab VI Mengatasi Kedagingan Tujuan · Menyampaikan pengertian arti Injil untuk istilah daging · Menolong orang- orang untuk menyerahkan diri kepada kekuasaan Roh Kudus dalam mengatasi masalahmasalah pribadi.
Latar Belakang “Masalah “Daging” Sumber-sumber Masalah Pribadi Pada pertengahan bagian kedua Basic Christian Maturity (Dasar Kedewasaan Kristiani) ditujukan untuk mengetahui sumber- sumber masalah pribadi. Salah satu sumber masalah yang sulit di dunia yaitu suatu lingkungan atau keadaan yang bertentangan dengan Allah. Dari dunia umat Kristen memperoleh nilai- nilai, cita- cita, tujuan dan bentuk- bentuk yang berhubungan dengan hal-hal yang berlawanan dengan rencana Tuhan terhadap kehidupan manusia. Pengaruh duniawi membingungkan dan mengganggu umat Kristen seperti masalah kesepian, ketakutan, keterlibatan dan depresi atau tertekan. Untuk mengatasi pengaruh duniawi, umat Kristen harus bersatu dalam persekutuan Kristiani. Setan dan roh jahat juga dapat menyebabkan masalahmasalah pribadi. Sebagian besar manusia tidak waspada terhadap adanya pengaruh iblis dalam kehidupan mereka, seperti hal mereka sering tidak waspada terhadap pengaruh dunia atas sikap-sikap dan tindakan mereka. Pengabaian akan hal ini menghalangi manusia dalam memerangi pengaruh duniawi dan iblis. Dengan kata lain baik secara alam maupun lingkungan rohani manusia berada yang mempengaruhi persoalan-persoalan pribadinya. Manusia akan salah bertindak jika ia hanya menggantungkan kekuatannya sendiri dalam memerangi dunia dan kejahatan. Kekuatan lainnya bersembunyi di antara manusia. 91
Dasar Kedewasaan Kristiani
kesabaran dan kebijaksanaan harus seluruhnya membentuk tanggapan pemimpin kelompok. Bab-bab Injil yang Membantu * I. Yohanes 2 : 15-17; Yeremia 4 : 4-5 Persahabatan dengan dunia merupakan permusuhan dengan Tuhan * I. Yohanes 5: 19 Dunia berada di bawah kekuasaan setan. * Yohanes 12 : 31 Yesus menjatuhkan utusan terhadap dunia. * I. Korintus 1 : 20-21; I. Korintus 3 : 18-19 Kebijaksanaan Tuhan berbeda dengan kebijaksanaan dunia. * Kejadian 2 : 42- 47; Kejadian 4 : 32-37 Persekutuan Kristen yang murni * Yohanes 3 : 16-17 Tuhan mencintai dunia * Yohanes 14 : 14-18 Umat Kristen diutus ke dalam dunia bukan berasal dari dunia, seperti halnya dengan Yesus Bacaan Lainnya · Perjanjian Baru · What is Christian Community?, Steve Clark, Nov 1974 hal 3 · A Right Strategy for the Kingdom, Kerry koller, Nov 1974 hal 12 · The Christian in the World, Cardinal Leon Joseph Suenens, April 1975 hal 21 · Returning Creation to God, Jim Mc. Fadden. Jni 1975 hal 4
90
Bab III: Iman Kepercayaan
memelihara perkembangan dalam iman. Lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk sikap-sikap, tindakan-tindakan kita dan pengalaman dari kehidupan kita. Jika seseorang menggunakan waktunya untuk kegemaran sport, atau kegemaran akan musik, ia akan condong membagi waktu untuk kegemarannya. Demikian juga imannya akan lemah jika ia dikelilingi dengan orang-orang yang beriman lemah terhadap Tuhan. Dengan kata lain, imannya akan berkembang jika ia tinggal di antara orang yang beriman penuh. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin berkembang dalam iman harus mengenal orang-orang Kristen di sekitarnya yang hidup dalam iman bertumbuh dengan mereka secara teratur dan mulai membangun hubungan pribadi dengan mereka yang mendukung. Bacaan Umat Kristen dapat membangun iman mereka dengan membaca buku-buku dan barang-barang cetakan lainnya yang dapat menyampaikan kepenuhan iman dan pandangan dunia Kristiani, terutama buku-buku dan majalah yang menguraikan tentang karya Tuhan di dalam kehidupan pria dan wanita Kristen yang setia. Buku ini menyaksikan atau mengakui kebenaran Injil dengan memperlihatkan bagaimana sabda Tuhan telah hidup di dalam kehidupam umatNya. Buku-buku dan majalah-majalah tersebut sangat membantu, terutama bagi orang yang masih baru dalam kehidupan Kristiani. Bacaan-bacaan Kristiani dalam membangun iman dan secara pasti mengungkapkan berita atau media duniawi yang dapat menjerumuskan. Sabda Allah Pentingnya arti perkembangan dalam iman terutama yaitu dengan jalan mendengarkan sabda Allah. Dalam Roma 10: 17, “Dengan demikian iman berasal dari apa yang didengar dan apa didengar datangnya dari khotbah Yesus.” Umat Kristen mendengar sabda Tuhan melalui Injil, pengajaran, ramalan, buku-buku, nasehat pribadi, dan perkataan langsung dari Allah sendiri. Sering kebenaran yang sederhana mengilhami iman yang kuat, Tuhan mencintai kita. Roh KudusNya tinggal bersama kita, 51
Dasar Kedewasaan Kristiani
dan ia telah berjanji akan memberikan apa yang kita butuhkan. Tuhan memberikan sabdaNya untuk memperkuat, meyakinkan, dan membangun iman kita. Dengan demikian umat Kristen harus rajin atau giat mendengar, menghayati, merenungkan, dan mencintai sabda Tuhan yang mana akan membangun iman dan memelihara kerohanian kita. Doa Pribadi Umat Kristen dapat berkembang kuat dalam iman karena mereka tekun dalam doa pribadi. Tuhan telah mengangkat umatNya sebagai putra-putriNya. Ia senang membalas doa anakanakNya (Mateus 7:7-11). Sekarang banyak umat Kristen berdoa seakan meminta uang atau kekayaan dari seorang asing yang kejam dan pelit. Keyakinan harus disertai dalam seluruh doa Kristiani. Sebagai anak-anak Tuhan harus berdoa dengan kepastian sehingga iman yang baru akan lahir di antara mereka dan dari permohonan mereka menunjukkan kekurangan Tuhan. Doa untuk Iman (Doa Kepercayaan) Langkah terakhir dalam mengembangkan iman yaitu dengan memohon atau meminta kepada Tuhan secara langsung agar iman saudara diperkuat. Umat Kristen harus mempersembahkan doanya dan mengharapkan dengan yakin bahwa Tuhan akan menjawabnya. Tuhan mengharapkan agar umatNya percaya sepenuhnya di dalam cinta dan janjiNya; Ia tidak akan menolak jawaban doa yang berkenaan dengan kehendak. Petunjuk-petunjuk untuk Pengajar atau Guru Dengan logis bahan-bahan pada bab III dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama menguraikan dan menerangkan tentang iman, bagian kedua tentang sejumlah petunjuk praktis dalam memperkembangkan iman. Tidak ada susunan rangkaian bentuk yang menentukan setiap bagian sebagai contoh. Bagian kedua dapat dipecah dalam beberapa masalah disertai juga dengan langkah-langkah untuk mengoreksinya sebagaimana disarankan
52
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
menentang reaksi seperti ini secara tenang dengan menerangkan secara lain tentang kebutuhan untuk persekutuan Kristen seperti yang disebut dalam Injil, dan juga menekankan intinya dengan pengalaman pribadinya. Ia harus menekankan secara jelas bahwa persekutuan atau kelompok doa tidak dapat hidup dan berkembang di luar Yesus, kelompok ini akan tidak dapat terhindari dari kelayuan dan kematian. Orang-orang dapat melihat panggilan dalam membagian waktu mereka untuk keterlibatan ini, sebagai aliran yang tidak masuk akal. Pemimpin kelompok diskusi harus menjawab tafsiran mereka sesuai dengan sebab-sebab yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Banyak orang khawatir bahwa persekutuan akan memaksa mereka untuk lebih aktif di persekutuan dibandingkan dengan apa yang mereka kerjakan sekarang. Namun persekutuan Kristiani bukanlah serangkaian aktivitas-aktivitas melainkan merupakan serangkaian hubungan-hubungan keterlibatan. Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan dapat berbeda dari satu orang kepada yang lainnya dalam keterlibatan yang sama. Lain orang merasa bingung secara tidak perlu mengenai ketidaktahuannya berapa banyak waktu yang harus disediakan. Jika mereka belajar bagaimana membagi waktu untuk tanggung jawab ini dan dapat mendahulukan yang penting, mereka akan sadar bahwa mereka mempunyai waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan perkiraannya. Mereka juga akan belajar bahwa dengan daftar acara dan memberikan jarak waktu, mereka lebih dapat menyelesaikan persoalan. Masih ada yang benar-benar membutuhkan untuk menyerahkan waktu mereka lebih banyak kepada Tuhan. Kadang-kadang masalah seseorang menghalangi secara kuat dari kurangnya keterlibatannya pada Tuhan. Keterlibatannya yang benar kepada Tuhan diungkapkan dalam keterlibatannya pada umatNya. Tanggapan pemimpin kelompok terhadap orang yang takut akan keterlibatan karena persoalan waktu akan berubah sesuai dengan sebab dari masalah khusus seseorang. Kepekaan, 89
Dasar Kedewasaan Kristiani
berhati-hati menyatakan dan mengarahkan kembali diskusi yang sifatnya tidak membangun kelompok. Satu nasehat yaitu memastikan diri bahwa orang men-sharing-kan secara pasti tentang dunia yang telah mempengaruhi mereka, dan bukan hanya men-sharing-kan bagaimana buruknya dunia. Cara ini membuat diskusi tetap pada tingkat pribadi. Setelah mendengar uraian kelima ini kebanyakan orang orang masih belum pasti tentang arti ”dunia”. Oleh karena itu, sering sulit bagi mereka mengetahui secara pasti pengaruh dunia terhadap kehidupan mereka. Pemimpin kelompok diskusi harus menjelaskan istilah ini dengan memberikan pertanyaanpertanyaan dan membagikan contoh-contoh pribadi tentang pengaruh dunia atau kehidupan pribadinya. Nasehat atau usul lain yaitu meminta anggotanya untuk membagikan beberapa pengalaman-pengalaman yang baik yang telah mereka terima selama menjadi bagian dari persekutuan Kristiani atau kelompok doa. Hal ini memperkuat catatan positif untuk diskusi. Juga suatu hal atau kesempatan yang sangat baik bagi pemimpin kelompok diskusi untuk membagikan beberapa contoh-contoh pribadi dalam melihat karya Tuhan melalui persekutuan. Pemimpin diskusi harus menigingatkan kelompoknya untuk memberikan waktu dalam seminggu untuk berdoa dan merenungkan mengenai uraian tersebut. Ia juga harus membuat beberapa usul mengenai apa yang akan diperhatikan atau diperiksa dalam waktu ini. Sebagai contoh: ia dapat menyarankan bahwa orang-orang harus melepaskan hubunganhubungan, cita-cita, nilai-nilai duniawi yang masih mereka anut, dan mengingatkan jawaban terhadap seruan Tuhan untuk melibatkan diri lebih di dalam persekutuan atau kelompok doa. Jika suatu kelompok mendengar uraian ini yang merupakan suatu persekutuan, beberapa orang akan bereaksi melindungi diri terhadap seruan langsung untuk bertanggungjawab pada persekutuan yang diberikan pada Bab V mereka akan merasa tertekan dengan alasan langsung atau berpikir bahwa persekutuan ini dipentingkan kemajuannya daripada keperluan pribadi mereka. Pemimpin diskusi harus 88
Bab III: Iman Kepercayaan
pada latar belakang. Dengan kata lain, pengajar dapat menyuguhkan bagian uraiannya sehingga daftar-daftar syarat seperti yang dilakukan pembaca dalam pita kaset. Dalam hal ini bentuk penyuguhan ceramah pengajar harus mengembangkan susunan secara logis, dengan demikian ia dapat memindahkan dengan halus dari satu soal ke soal lain dan dari bagian ke bagian lain. Pengajar harus mengatasi bisikan hati untuk melepaskan kobaran permohonan bagi karya iman yang luas biasa dan menilai petunjuk praktis sebagai alat untuk peringatan-peringatan. Selain itu, ia harus membentuk pandangan iman sebagai hubungan yang akrab dengan Tuhan meliputi iman pengharapan dan kepercayaan. Pengajar tidak harus menuntut reaksi yang cepat dari gelora atau semangat dan kegembiraan di antara pendengarnya. Namun ia tidak boleh kecewa dengan reaksi demikian. - Contoh tentang iman harus merupakan bagian yang mengilhami uraian, atau pembicaraan ini. Si pembicara boleh memulai pembicaraan dengan didahului sharing tentang pengalaman pribadi yang mana telah ia saksikan atau ikut serta dalam tindakan yang berarti untuk iman. Sharing seperti ini akan membantu memberikan gambaran bagaimana iman memperlihatkan kekuasaan Tuhan. Si pembicara harus memasukkan contoh-contoh secara tersendiri untuk mengobarkan semangat atau membangkitkan orang-orang untuk mendapatkan iman yang lebih kuat. Di dalam pembicaraan setiap gambaran harus menghasilkan inti yang dituju atau praktis. sebagai contoh, si pembicara boleh memakai contoh perorangan dalam memberikan gambaran bagaimana umat Kristen dapat menanggapi janji-janji Tuhan yang tertera di dalam Injil. Tetapi ia harus melaksanakannya untuk menyampaikan secara lebih efektif tentang pelaksanaan kebijaksanaan, bukan hanya membuat agar pembicaraan lebih menarik dan menggemparkan saja. - Si pembicara harus jujur di dalam sharingnya. Ia harus menghindari memberikan pesan bahwa hidupnya merupakan keajaiban yang tiada putusnya atau Tuhan selalu menjawab doanya sesuai dengan keinginannya. Keinginan untuk 53
Dasar Kedewasaan Kristiani
-
-
54
memberi kesan atau dapat mengilhami pendengarnya jangan dikarenakan si pembicara melebih-lebihkan ceritanya dengan cara menunjuk dirinya sebagai insan atau manusia biasa yang masih berkembang dalam iman si pembicara akan menolong pendengar untuk dipersamakan dengannya. Orang akan menyadari bahwa tingkat iman yang dimiliki si pembicara dapat menjadi milik mereka. Mungkin bagian terpenting dari bab ini yaitu serangkaian anjuran tentang pertumbuhan dalam iman. Si pembicara harus menyuguhkan langkah-langkah praktis secara jelas dan harus ditekankan pada setiap bab. Semuanya merupakan alat agar manusia benar-benar dapat berkembang dalam iman. Persamaan dengan “renang” yaitu terutama pada tujuan yang efektif dalam membawa kebutuhan ke arah tenang dan damai dalam iman. Orang yang sedang belajar berenang biasanya tegang dan takut. Akibatnya ia sering dikelilingi perasaan panik dan kemudian tenggelam. Suatu ketika ia belajar mengetahui bahwa daya apung air akan mendorong atau membantu tubuhnya, dengan demikian ia dapat belajar renang dengan tenang. Iman, kepercayaan dan damai dalam Tuhan dapat membantu manusia mengalahkan penghalangpenghalang yang tidak ada gunanya dan membantu memulai menerima semuanya yang Tuhan harus berikan kepada mereka. Cara yang terbaik bagi si pembicara dalam menyampaikan arti iman yaitu dengan menggunakan bab yang tertera dalam Injil yang menceritakan tentang seorang wanita yang menderita sakit pendarahan (Markus 5:25-34). Pada bagian ini, Yesus memberitahukan perbedaan antara cara wanita dan cara orang lain menyentuhnya. Wanita itu menyentuhnya dengan pengharapan iman. Ia mengetahui bahwa Yesus akan menyembuhkannya. Cerita ini mengungkapkan antara iman kepercayaan (ia tidak hanya percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah, keyakinan iman, ia tidak percaya secara pasif dalam kebaikan Tuhan), dan pengharapan iman. Ia mengharapkan Yesus menyembuhkannya dan ia mendapatkannya.
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
yang lebih mendalam dengan penghargaan yang nyata terhadap apa yang dapat benar-benar dialami seseorang terhadap kelompok tertentu. Hal ini merupakan pokok-pokok yang penting yang harus disadari oleh pengajar. Bab ini lebih penting dari yang lain dan harus dibentuk oleh kelompok doa lokal atau persekutuan yang murni. Tidak ada artinya menasehatkan bentuk cita-cita persekutuan Kristiani sebagai pemecahan problem dunia; jika cita-cita ini jauh dari jangkauan pendengar seminar ini. Pembicaraan seperti ini hanya akan menyebabkan frustasi dan rasa ketidakpuasan. Oleh karena itu, si pembicara harus menguraikan pemecahan soal dengan cara berlainan. Misal jika kelompok ini umumnya terdiri dari orang muda, meskipun istilahnya “persekutuan Kristiani”, cara pemecahannya harus dipermudah. Artinya harus dimengerti dan diganti meliputi beberapa kumpulan dari orang Kristen dalam mencoba membagikan kehidupan mereka, atau dengan istilah lain yang lebih luas seperti “Kerajaan Allah” atau umat Allah. Dengan kata lain, setiap pengajar harus mengevaluasikan kelompok doanya atau persekutuannya dan menyesuaikan pembicaraan dengan tingkat kedewasaannya. Bahan-bahan Diskusi · Sharing-kan beberapa pengalaman yang telah anda dapatkan bahwa Tuhan telah mengubah anda melalui persekutuan Kristiani. · Sharing-kan bagaimana anda mengetahui dunia mempengaruhi anda selagi anda hidup dalam kehidupan Kristiani. Nasehat untuk Para Pemimpin Kelompok Diskusi Menyambung diskusi pada Bab V kadang-kadang sulit. Secara khusus anggota kelompok mempunyai banyak pengalaman duniawi dan sedikit pengalaman tentang persekutuan Kristiani. Dengan demikian sharing seperti hal tersebut akan lebih condong ke arah negatif daripada positifnya. Namun orang-orang harus membagikan pengalamanpengalaman buruk akibat pengaruh duniawi, pemimpin harus 87
Dasar Kedewasaan Kristiani
Si pembicara dapat menyimpulkan dengan menyerukan untuk dapat bertanggung jawab lebih dalam pada persekutuan Kristiani atau dalam kelompok doa dengan tujuan memerdekakan diri dari bentuk yang merusak yang melanda dunia. Pengalaman pribadi si pembicara merupakan sumber terbesar dalam menyuguhkan uraian ini. Bagaimana dunia telah mempengaruhi si pembicara? Nilai-nilai, cita-cita dan jalan apa yang berhubungan yang telah ia padukan dari lingkungan nonKristennya? Bagaimana ia mempertahankan kebiasaan ini secara tidak sadar setelah ia dipermandikan dalam Roh? Bagaimana pengalamannya di dalam persekutuan Kristiani telah membentuk unsur ini dalam kehidupannya. Si pembicara harus memceritakan secara pribadi tentang satu atau dua bagian dari kehidupannya yang dialihkan oleh dunia dan diluruskan oleh persekutuan Kristiani. Hal ini dapat membuat karya-karya duniawi dapat terlihat jelas dan mengandung kekuasaan penyembuhan untuk umat Allah. Bilamana si pembicara mendiskusikan hal dunia, ia harus hati-hati membatasi atau menentukan secara tepat istilah “dunia”. Umat Kristen bukanlah menjadi “pembenci dunia”, dengan ini umat Kristen tidak menyepelekan dan menghina ciptaan Tuhan. Si pembicara juga tidak boleh mengatakan bahwa umat Kristen tidak dapat belajar apa-apa dari dunia. Cita-cita, nilai-nilai dan hubungan yang baik dapat tersembunyi di dalam badan non-Kristen secara duniawi seperti juga halnya dengan unsur dunia dapat tersembunyi di dalam persekutuan Kristen. Sekalipun demikian “dunia” seperti yang telah ditentukan dalam uraian ini dan oleh Injil merupakan suatu sistem yang secara keseluruhan menyangkal Tuhan dan melawan kerajaanNya. Si pembicara harus membentuk seluruh bagian uraian yang berkenaan dengan persekutuan Kristen di dalam penerangan persekutuan dan kelompok doa yang di tujukan. Ia harus mengambil contoh-contoh dari kelompoknya sendiri, dengan memperlihatkan bagaimana kelompok ini sudah memberikan kesempatan yang penting untuk merintangi pengaruh duniawi. Si pembicara harus menguraikan kebaikankebaikan persekutuan Kristen dan meminta tanggung jawab 86
Bab III: Iman Kepercayaan
Bahan-bahan Diskusi 1. Share atau bagikan pengalaman tentang bagaimana Tuhan telah memperkuat iman saudara. 2. Bagikan langkah-langkah apa yang akan saudara ambil pada masa yang akan datang untuk berkembang dalam iman. Nasehat untuk Pemimpin Kelompok-kelompok Diskusi Pemimpin kelompok diskusi harus memberikan dorongan kepada anggota kelompoknya untuk membangun pengharapan iman mereka dengan membagi pengalaman tentang apa yang telah mereka perbuat untuk Tuhan atau apa yang telah Tuhan lakukan (di buku-buku, cerita-cerita antar umat Kristen, Injil) maupun melalui cara-cara kerja Tuhan yang telah diperlihatkan (seperti penyembuhan, penginjilan dan pengabulan doa). Mungkin beberapa anggota di dalam kelompok diskusi belum merasa pasti apakah mereka telah tumbuh di dalam iman. Ketidakpastian ini dapat berasal dari rasa takut atau keputusasaan. Kadang-kadang pemimpin diskusi atau anggota lainnya dalam kelompok diskusi dapat menasihatkan orang-orang tersebut untuk percaya bahwa ia telah tumbuh dalam iman. Namun, kadang-kadang rasa keragu-raguan dapat mengakibatkan ketidakmurnian perkembangan iman. Pemimpin diskusi dalam hal ini harus menasihatkan orang tersebut untuk percaya bahwa ia telah tumbuh dalam iman. Namun, kadangkadang rasa keragu-raguan dapat mengakibatkan ketidakmurnian perkembangan iman. Pemimpin diskusi dalam hal ini harus menasehatkan orang-orang tersebut untuk mempraktikkan semua nasihat tertentu yang telah diberikan dalam ceramah ini. Nasehat yang paling membantu biasanya yaitu istirahat dalam kedamaian Tuhan, mengadakan pendekatan kepada iman secara aktif dan bersedia menanggung kesalahan-kesalahan. Setelah waktu diskusi berakhir, pemimpin kelompok diskusi dapat mempergunakan waktu untuk berbicara dan berdoa dengan orang-orang yang mempunyai kesulitankesulitan tertentu.
55
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab-bab Injil yang Membantu * Yohanes 14:12-14: Tuhan ingin berkarya di antara dan melalui kita. * Galatia 3:1-14: Pembelaan, Roh, keajaiban kesemuanya diterima melalui iman * Yesaya 1:5-8: Iman merupakan kunci ke arah doa perantara * Markus 11:22-24; Markus 10:46-52: Iman merupakan kunci penyembuhan * Kejadian 3:16; Markus 5:25-34: Tuhan berkarya melalui pengharapan * Mateus 14:22-23; Kolose 2:6-7: Keseluruhan kehidupan Kristen dihidupkan dengan iman * Ibrani 11: Iman merupakan tanda orang-orang suci baik wanita maupun pria. Bacaan-bacaan Lainnya - Growing on Faith, Steve Clark, Ann Arbor, Mich: Word of Life, 1972. Buku ini sangat dianjurkan baik untuk orangorang yang memberikan pelajaran ataupun orang-orang yang belajar dalam pelajaran ini. Buku ini merupakan perluasan buku Basic Christian Maturity, pada bab ke III. - Realitas, M Baseilea Schlink, Grand Rapids, Mich: Zondervan, 1966. Faith Buliding Reading (bacaan untuk membangun iman). - The Cross and The Switchblade, Rev. David Wilkerson, Old Tappan, NJ Fleming H. Revell Co., 1963 - Gathered for Power, W Graham Pulkingham, New York: Morehouse-Barlow, 1972 - The Little Flowers of St. Francis, New York: Doubleday - The Left Their Nets, W Graham Pulkingham, New York. Morehouse-Barlow, 1973 - The Faith to be healed, Fr. Francis Mac Nutt, OP. Part One December 1973 p.17, Part Two: January 1974, p.25 - Decision for healing, Fr Michael Scanlan, July 1974,p.28 - The Everlasting Rock, Chrish Graulich, December 1974, p.14 56
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
macam rintangan yang tidak diuraikan dalam uraian tersebut, dan mengikuti setiap petunjuk khusus yang diberikan guru pada minggu itu. Pengajar harus memberitahukan pentingnya menyisihkan waktu untuk hal tersebut. Jika orang–orang setia dalam melibatkan diri untuk mencari Tuhan, dalam kursus ini, materi yang diberikan selama 4 minggu terakhir akan membawa perubahan yang besar dalam hidup mereka. Uraian kelima sebenarnya dibagi dalam dua bagian: 1. Membicarakan tentang dunia. 2. Membicarakan persekutuan Kristiani. Satu cara dalam menyusun isi materi antara setiap bagian yaitu dengan menentukan bagian yang akan diperbincangkan, seperti: hal dunia dan persekutuan Kristiani, kemudian menguraikan akibat lingkungan terhadap orang-orang. Latar belakang umumnya berekor pada rencana ini. Cara lain untuk menyusun bagian persekutuan Kristiani ialah dimulai dengan menjelaskan pemakaian istilah “dunia yang berlawanan di dalam bab-bab Yohanes” (Yoh. 3:16; Yoh. 17:15-16; I.Yoh. 2:15). Pembatasan ini ditandai oleh si pembicara dalam pita kaset sehingga akan lebih mudah menggunakan istilah “persekutuan”. Cara ini lebih menyenangkan atau mudah untuk memberikan materi ini kepada orang didalam kelompok-kelompok doa dan persekutuan yang baru. Sepintas lalu, Bab V ditampilkan terutama untuk tujuan memberitahukan pengertian tentang dunia dan persekutuan Kristiani secara intelektual. Bab ini menghasilkan saran-saran praktis; banyak materi diuraikan dan dijelaskan secara murni. Materinya menguraikan tentang dunia dan menjelaskan bagaimana dunia mempengaruhi umat Kristen. Kemudian bab ini menguraikan tentang persekutuan Kristiani dan menguraikan bagaimana cara membantu umat Kristen dalam mengalahkan pengaruh duniawi. Materi yang diterangkan adalah penting seperti juga halnya dengan keadaan genting yang memerlukan saran-saran praktis yang meliputi keseluruhan uraian ini, seseorang yang ingin bebas dari pengaruh duniawi harus menjadi bagian yang aktif dari persekutuan Kristiani. Saran-saran mutlak harus dibuat jelas pada akhir uraian ini. 85
Dasar Kedewasaan Kristiani
harus diungkapkan dalam pelayanan yang nyata terhadap dunia, seperti menolong si miskin, orang tua, si sakit, orang lumpuh dan orang tahanan. Hal ini harus diungkapkan dalam penginjilan yang merupakan pernyataan atau pewartaan aktif akan kabar gambira Yesus Kristus. Atau dengan sederhana dapat diungkapkan dalam kesatuan dan cinta kasih persekutuan Kristiani sebagai tanda-tanda yang nyata terhadap dunia bahwa Tuhan itu ada dan maha kuasa. Pendapat yang bertentangan dengan pendapat umum yang berlaku, yaitu persekutuan Kristiani yang membebaskan manusia dari ikatan duniawi dan bersamaan dengan itu memanggil mereka untuk melayani dunia yang telah diciptakan dan dicintai Tuhan. Pendapat ini menyatakan bagaimana anakanak Allah dapat hidup di dunia; tetapi bukan untuk dunia, yaitu dengan mencintai dunia tetapi dengan melawan cara-cara dunia, sekaligus berdiri sebagai tanda akan belas kasih dan kebijaksanaan Allah. Petunjuk untuk Para Pengajar Bab V harus dimulai dengan suatu pendahuluan pada Bab II kursus ini. Pendahuluan ini dapat terdiri dari keempat bab selanjutnya. Tujuan dari bagian kedua yaitu untuk menolong orang mendapatkan sumber masalah pribadi dan menanggulangi masalah tersebut di dalam nama Tuhan. Pengajar harus menyimpulkan pendahuluan ini dengan memperingati muridmuridnya untuk menyisihkan waktu beberapa jam dalam seminggu untuk berdoa dan merenungkan tentang hal-hal yang Tuhan sabdakan dalam kursus ini. Seorang pengajar harus yakin bahwa muridnya mengerti bahwa mereka harus mengambil waktu untuk hal tersebut di atas terpisah dengan waktu-waktu doa yang biasa mereka gunakan. Waktunya dapat diambil secara tertentu atau dipilih dalam seminggu. Selama waktu ini orang tersebut dapat membaca seluruh catatannya mengenai pembicaraan yang diberikan, mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan Injil, merenungkan dengan materi yang diberikan dapat dipraktikkan dalam hidupnya, memohon kebijaksanaan dan bantuan Tuhan untuk mengatasi bermacam84
Bab IV Bimbingan Allah Tujuan Untuk menyampaikan cara Tuhan menyatakan kehendakNya dan menolong perkembangan umat dalam mencari petunjuknya.
Latar Belakang Petunjuk yang Penting: Inti daripada kekristenan yaitu hubungan cinta kasih antara Tuhan yang Maha Kuasa dengan manusia yang berdosa. Tuhan mengungkapkan cintaNya dengan memelihara manusia danm kebutuhan-kebutuhanya; manusia membalas cinta Tuhan dengan menyerahkan kehendak atau kemauannya kepada Tuhan. “Jika seseorang mencintai Aku, ia akan menyimpan sabdaKu” (Yoh 14:23). Karena hubungan cinta kasih dan hubungan pribadi tidak dapat hidup tanpa komunikasi, dengan demikian Tuhan harus dapat menunjukkan sifat dan kehendaknya terhadap manusia. Petunjuk Tuhan untuk manusia merupakan dasar yang penting sekali untuk kehidupan Kristiani. Banyak umat Kristen menganggap bahwa petunjuk Tuhan sebagai rangkaian dasar yang masih kabur yang mana mereka harus menggunakannya secara hati-hati atau bijaksana pada keadaan-keadaan tertentu. Secara keseluruhan, dasar-dasar ini fungsinya hanya menghambat untuk memberikan sifat yang lebih jelas daripada menyemangatkan. Semua umat Kristen mengetahui bahwa berdusta, menipu, mencuri dan membenci adalah bertentangan dengan kehendak Allah. Sedikit dari mereka mempunyai pandangan positif tentang penyerahan hidup dalam segala hal kepada Tuhan, dari saat ke saat dan hari ke hari, karenanya banyak umat Kristen meskipun telah menyerah kepada perintah Allah tetapi mereka masih mempertahankan prinsip tujuan hidup dan keputusan sehari-hari dari kehidupan mereka sendiri. 57
Dasar Kedewasaan Kristiani
Biasanya pengertian akan petunjuk Allah berubah setelah seseorang telah dibaptis dalam roh. Secara tiba-tiba, ia memerangi Allah yang hidup, pribadi dan secara aktif terlibat di dalam kehidupan umatNya. Banyak umat Kristen berlaku berlebih-lebihan terhadap pengalaman ini. Untuk mengetahui Tuhan sebagai AllahNya, mereka menolak dasar mereka yang terdahulu yang berkisar tentang kekristenan dan mencari kehendak Tuhan melalui tanda, wahyu, ilham, ramalan-ramalan dan Injil. Umat Kristen harus membangun keseimbangan yang sebenarnya antara petunjuk dari dasar-dasar dan petunjuk dari ilham atau wahyu. Untuk mencapai keseimbangan ini merupakan pusat dari perkembangan Kristiani dan terutama penting sekali untuk orang-orang yang baru saja dibaptis dalam Roh. Tuhan akan berbicara, tetapi umat Allah harus mengetahui bagaimana cara mendengarkanNya. Bagaimana Tuhan Membimbing Umatnya Tuhan memberikan petunjuk dalam tiga cara yang utama: a. Dalam pengajaran b. Melalui jalan yang umum dari kehidupan kita c. Petunjuk khusus Secara rohani tidak ada satu dari ketiga hal ini yang lebih penting artinya satu sama lain. Tuhan menggunakan ketiga cara ini untuk menunjukkan kehendakNya kepada manusia. Pengajaran, petunjuk kehidupan yang umum dan petunjuk khusus dimaksudkan guna mendapatkan keserasian antara sesama, bekerja bersama-sama untuk meraih keseimbangan yang sebenarnya di antara kehidupan Kristiani. a. Pengajaran · Cara pertama, Tuhan membimbing dengan mengajar. Ia memperkenalkan atau mengajar tentang pengertian dan kebijaksanaan yang mana membiarkan umatNya berpikir untuk mendapatkan keputusan dan akhirnya mencapai arah yang Tuhan kehendaki. Jika seorang Kristen harus 58
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
menjadi pengikut Kristus dan masuk menjadi anggota persekutuan Kristen, ia seperti seseorang yang baru saja pindah dari satu negara ke negara lain. Keadaan di negeri yang baru mungkin berbeda dalam: daerah, iklim, hukum, kebiasaan atau adat istiadat dan bahasa. Untuk mengerti cara kehidupan yang baru, orang tersebut dapat membaca dari buku, majalah, menghadiri kuliah, nonton televisi. Namun ia dapat mendapatkan bantuan yang terpenting yaitu dari beberapa teman yang telah mengenal secara baik negara yang lama maupun yang baru. Teman seperti ini dapat menjawab pertanyaan khusus dan dapat memberikan nasihat praktis terutama yang dapat digunakan bagi kehidupan imigran yang baru tiba. Hal ini merupakan salah satu pelayanan di dalam persekutuan Kristen yang diberikan pastor dan saudara seiman yang berpengalaman. Pengalaman dan kedewasaan yang dilengkapi dengan kebijaksanaan membedakan macammacam hubungan, cita-cita dan nilai-nilai secara tepat pada persekutuan Kristen. Dengan demikian orang seperti ini dapat menolong pendatang baru, orang-orang yang kurang berpengalaman untuk membuang bentuk duniawi dalam pola sesuai dengan Kerajaan Allah. Persekutuan Kristiani: Terang Dunia Persekutuan Kristiani membebaskan manusia dari ikatan duniawi, tetapi persekutuan ini mempunyai tujuan lain, inti yang lebih penting yaitu untuk rencana penyelamatan Tuhan. Persekutuan Kristen merupakan sumber kehidupan untuk dunia. Persekutuan ini berada di tengah-tengah hal duniawi, seperti sebatang lilin dalam kamar yang gelap. Tubuh Kristus, bahwa ia juga mengutus Yesus ke dunia (Yohanes 17:18): bahwa terang Allah akan menerangi kegelapan. “Kamu adalah terang dunia. Sekumpulan bara di bukit tidak dapat bersembunyi” (Mateus 5:14). Dengan demikian persekutuan Kristiani tidak berdiri terpisah dari dunia, melainkan berdiri di tengah dunia secara nyata, saksi nyata terhadap cinta kasih Tuhan. Cinta kasih ini 83
Dasar Kedewasaan Kristiani
orang-orang untuk meninggalkan cara duniawi. Persekutuan Kristiani juga memberikan suatu suasana di mana orang-orang dapat memperhatikan, belajar dan juga mempraktikkan cara-cara berpikir dan hubungan yang baru. Pengalaman yang didapat dari kehidupan persekutuan yang sebenarnya monolong mengobarkan ajaran-ajaran yang diberikan di dalam pengajaran dasar. Sebagai contoh, seorang pengajar yang telah memberikan uraian tentang cinta kasih Kristiani mungkin telah menemukan arti dari keterlibatan cinta kasih pribadi dan kasih Kristiani. Namun paham-paham ini masih abstrak jika individu yang menerima pengajaran tidak mengamati cinta kasih manusia dan melayani sesamanya dan tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Di dalam persekutuan Kristiani yang sehat, pengajaran dapat memperkuat kehidupan persekutuan dan juga sebaliknya. Dengan demikian proses belajar menggabungkan antara pengajaran formal dengan pengalaman pribadi. 2. Hubungan-hubungan Pribadi Anggota-anggota persekutuan Kristiani tumbuh dengan membuang bentuk-bentuk lama dan kebiasaan yang diwariskan dunia dengan menyertakan hubunganhubungan pribadi yang kukuh dan sehat. Menerima cinta kasih Tuhan melalui umat Kristen lainnya merupakan arti penyembuhan yang paling efektif dan mengubah di dalam kehidupan Kristiani. Cacat yang disebabkan oleh hubungan di masa lalu di dunia sering mengakibatkan rasa dendam, ketidakpercayaan dan kemerdekaan. Hubungan cinta kasih pribadi di dalam persekutuan Kristiani dapat menyembuhkan luka-luka ini dan membentuk pola-pola hubungan baru.
82
3. Petunjuk Penggembala Persekutuan Kristiani juga membantu mengubah bentukbentuk duniawi melalui bantuan pastor-pastor dan saudara seiman yang dewasa. Ketika baru pertama kali seseorang
Bab IV: Bimbingan Allah
·
·
mendengar suara Tuhan untuk setiap keputusan kehidupannya, ia akan menggunakan banyak waktu dalam mencoba mendengar petunjuk Tuhan untuk beribu-ribu hal-hal yang remeh dari kehidupannya. Untuk menerima petunjuk Tuhan melalui ajaranNya diperlukan: penyertaan rohani Kristen yang kuat. Pikiran kita tidak boleh dibiarkan dalam kekosongan dan membuang rasa takut dan kegagalan atau akal kemalasan. Akal budi, ingatan, pemusatan pikiran dan kerja keras secara rohani kesemuanya ini penting untuk menghayati ajaran Tuhan. Umat Kristen harus menggunakan pikirannya untuk membaca buku dan mengadakan pembicaraan untuk meraih kebijaksanaan bagi mereka. Pikiran manusia bukanlah merupakan penghalang bagi petunjuk Tuhan. Jika manusia membiarkan Tuhan mengubah bentuk cara berpikir dan memperlihatkan kepadaNya bagaimana mempergunakan otaknya, maka kekuatan otak manusia dapat menjadi alat yang kuat untuk menerima petunjuk Tuhan. Bagaimana Tuhan mengajar kita? Yaitu pengajaranNya melalui sabda Allah yang tertulis dalam Injil, tradisi kekristenan tulisan-tulisan rohani, dan kata atau sabda yang diucapkan oleh tubuh Kristus dewasa ini. Injil merupakan sumber yang terpenting dari sabda Tuhan, kebenaran Injil adalah pasti dan tindakannya merupakan ukuran untuk menetapkan kebenaran dari kata-kata lainnya. Kata-kata lain yang meliputi tradiri kekristenan, tulisan rohani dan pengajaran gereja. Kata-kata tersebut ini menggunakan kebenaran Injil; terhadap keadaan tertentu dan persoalan kehidupan, yang mana Injil tidak secara jelas menghubungkan dirinya dengan kata-kata tersebut di atas. Sabda Allah disalurkan melalui bermacam-macam pembicaraan dan tulisan dalam bahasan manusia dan menyuguhkan pengertian akan kehendak Allah kepada umat Kristen. Umat Kristen tidak memerlukan bimbingan pribadi dan Roh Kudus untuk 59
Dasar Kedewasaan Kristiani
mencegah dirinya dalam pencurian mobil atau penipuan atas pajak pendapatannya, juga ia tidak membutuhkan ramalan yang memberitahukan kepadanya bahwa ia harus mencintai istrinya atau mendisplinkan anakanaknya. Hal-hal Sabda Allah seperti yang tertulis pada Injil dan yang dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan doa dan di gereja-gereja dapat membantu umat Kristen membentuk kehidupannya sesuai dengan rencana dan kehendak Allah. Dengan demikian setiap umat Kristen mempunyai pemberian kebijaksanaan yang berlimpahlimpah untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dalam kehidupannya sehari-hari. Tuhan yang mengajar kita melalui pengalaman seseorang. Tuhan memberikan keadaan-keadaan kehidupan sehingga umatNya dapat belajar dari pengalaman mereka. Bahkan pada keadaan-keadaan tertentu, pengalaman-pengalaman dan situasi yang bukan merupakan kehendak Tuhan yang lengkap, Tuhan masih dapat menggunakan hal tersebut di atas untuk memberi petunjuk kepada umatNya. Sesungguhnya, umat Kristen dapat belajar tentang kehendak Allah untuk kehidupannya baik dari kegagalan maupun dari kesuksesannya. Sebagai contoh: seseorang sebaiknya pada akhir minggu memeriksa dirinya dan menyadari bahwa kemabukan yang terjadi pada pesta malam minggu itu mengagalkan kemauannya untuk pergi ke gereja pada hari Minggu. Pertemuan ini dapat dapat menyadarkannya untuk minum sedikit pada pesta-pesta atau sama sekali tidak menghindari pesta tersebut. Untuk menerima petunjuk Sabda Tuhan umat Kristen harus melatih pikirannya dengan belajar dari pengalaman. b. Petunjuk untuk Kehidupan Umum · Cara kedua yang bahwa Tuhan memberikan petunjuk melalui petunjuk umum dari kehidupan kita. Tuhan membuat agar kehendakNya diketahui sebagaimana kita tunjukkan pada dasar keputusan akan kehidupan dan 60
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
bentuk pikiran dan tingkah laku secara duniawi. Suasana ketuhanan membentuk orang dalam gambaran Yesus. Hanya lingkungan Kristiani yang setia yang dapat membentuk kembali hubungan pemikiran dan nilai dari bentuk-bentuk duniawi yang mana tetap melekat pada umat Kristen yang baru. Peleburan Masyarakat Kristiani Apa itu yang dimaksud masyarakat Kristen? Masyarakat Kristen merupakan jawaban Tuhan terhadap dunia dan kekuasaannya membentuk kehidupan manusia. Tuhan ingin membangun lingkungan yang dapat menyembuhkan dan membentuk kembali kehidupan umat Kristen dan mencegah akibat-akibat yang disebabkan oleh kuasa dunia. Persekutuan atau masyarakat Kristen merupakan suatu kumpulan orang yang mengumumkan secara terbuka akan kekuasaan Yesus dan menyatakan cinta mereka terhadap Tuhan dengan cara membagikan kehidupan mereka dengan umat Kristen lainnya. Persekutuan umat Kristen yang terdiri dari wanita dan pria mempersembahkan diri mereka secara keseluruhan yang satu dengan lainnya saling menyalurkan kekuasaan Tuhan untuk mengubah kehidupan manusia, menunjukan cinta Tuhan dan juga merintangi dan mengoreksi pengaruh dunia. Orang-orang dalam persekutuan Kristen terkumpul karena satu hal yaitu: menghidupkan kehidupan Kristen dengan terus terang yang dilakukan pada bentuk-bentuk, hubungan-hubungan, nilai-nilai dan cita-cita Kerajaan Allah. Bapa, Putra dan Roh Kudus merupakan pusat dari pada kehidupan umum kelompok tersebut. Kehadiran Tuhan adalah nyata. Seorang nonKristen yang memasuki masyarakat Kristen mengetahui bahwa ia menjumpai sesuatu yang berlawanan dengan bentuk umum dari dunia. Kursus ini harus membicarakan hubunganhubungan, cita-cita dan nilai-nilai Kristiani, dan menolong 81
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab IV: Bimbingan Allah
terbuka. Persekutuan Kristiani tidak hanya untuk orang yang benar-benar tinggal atau hidup bersama-sama, yang membagikan para hidup yang umum. Paroki, konggregasi, persekutuan doa atau perkumpulan lainnya, dapat merupakan lingkungan Kristen jika hukum cinta kasih diterapkan. Arti Perkembangan Pribadi di Dalam Persekutuan Kristiani Salah satu tujuan yang terpenting dari persekutuan Kristiani adalah membebaskan umat Kristen dari cita-cita, nilainilai, dan hubungan duniawi yang salah dan menggantikannya dengan kehidupan pada kerajaan Allah. Bagaimana persekutuan ini dapat mencapai tujuan? Antara lain dengan: 1. Pengajaran Cara pertama persekutuan Kristiani memelihara perkembangan ini dengan jalan pengajaran. Persekutuan ini harus memberikan kursus-kursus petunjuk atau pengajaran tentang dasar “Kehidupan Kristiani”, seperti kursus-kursus tentang ”serangkaian dasar kehidupan Kristiani” (The foundation of Christian Living) Pentingnya Dunia untuk Umat-umat Kristen Pertanyaan ini menunjukan kehadiran dunia secara mengagumkan. Tidak ada seorangpun dewasa ini tumbuh dan tinggal di luar pengaruh dunia. Ketika seseorang menjadi Kristen dan dibaptis dalam Roh, ia segera menyadari bahwa ia telah dipungut dari banyak nilai-nilai duniawi, cita-cita dan cara-cara yang berhubungan dengan itu yang datangnya dari sumber-sumber non-Kristen dan yang menghalangi perkembangannya didalam kehidupan Kristiani. Setelah dibaptis dalam Roh tidak mengubah secara langsung dari bentuk-bentuk dan kebiasaan ini. Mereka telah diserapi secara mendalam di dalam Kristiani dengan tinggal beberapa tahu bersama keluarga-keluarga, dari sekolah-sekolah, pekerjaan-pekerjaan dan badanbadan lain yang lebih melayani majikannya dari pada Yesus Kristus. Lingkungan telah membentuk orang-orang. Lingkungan duniawi telah membentuk orang ke arah 80
·
keterlibatan jangka panjang yang telah kita buat. Sebagai contoh, seseorang yang telah menikah sedang mempertimbangkan kehendak Allah untuk hidupnya harus mulai berpikir akan tanggung jawab yang telah ia miliki. Dari keperluan segalanya ia harus memenuhi kebutuhan materi keluarganya, mengutamakan pendidikan anak-anaknya dan bertanggung jawab pada kesejahteraan istrinya. Tuhan tidak akan menghendakinya meninggalkan keluarganya untuk mengabarkan Injil menyerahkan perhatiannya pada bagian dari kehidupannya sebagai suami dan ayah di mana ia membutuhkan petunjuk dan kuasa Tuhan untuk dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik. Begitupun halnya Tuhan memakai petunjuk kehidupan umum untuk menunjukkan kepada murid bahwa ia harus lebih rajin dalam pelajarannya atau sekolahnya, dan memberitahu kepada anak muda yang tinggal di rumah agar dapat lebih membantu orang tuanya, menunjukkan kepada seorang ahli bagaimana ia dapat membuat keahliannya berguna untuk umat Kristen lainnya. Banyak petunjuk-petunjuk Tuhan tersembunyi di dalam petunjuk kehidupan Kristiani. Sekali lagi ditekankan bahwa umat Kristen harus menggunakan pikirannya dalam memantul pada kehidupannya dalam menerima petunjuk ini.
c. Petunjuk Khusus: Langsung · Bentuk ketiga dari petunjuk ini adalah petunjuk khusus yang diberikan baik secara langsung kepada seseorang atau melalui perantaraan umat Kristen lainnya. Jika pengajaran dan petunjuk umum hanya merupakan caracara bagaimana Tuhan membimbing umatNya, maka pengalaman kami terhadap petunjuk Tuhan akan sama dengan petunjuk yang diterima oleh sekelompok orang yang hidup pada zaman Perjanjian Lama. Namun, Perjanjian Baru membawa pembaharuan, Yesus mencurahkan Roh Kudus kepada semua orang yang percaya kepadaNya dengan demikian mereka dapat 61
Dasar Kedewasaan Kristiani
·
·
mengetahui, kebahagiaan, kehadiran, kekuasaan dan petunjuk dari Bapa (Kej. 2:15-21). Tuhan ingin berbicara secara khusus kepada umatNya dan membimbing mereka ke jalan terang yang ajaib. Bimbingan-bimbingan dan tanda-tanda dari Roh Kudus merupakan dua cara agar umatNya dapat seringkali mengalami petunjuk Tuhan yang khusus dan langsung. Bimbingan Roh Kudus merupakan perasaan pribadi seseorang bahwa Tuhan menghendaki agar melakukan tindakan tertentu atau berbicara kata-kata tertentu. Perasaan ini meliputi pengetahuan akan bisikan hati yang Tuhan sampaikan kepada daya pikiran umat Kristen melalui Roh Kudus. Keterbukaan terhadap bimbingan Roh Kudus merupakan kejadian yang umum terjadi pada orang yang telah dibaptis dalam Roh. Karena bimbingan-bimbingan Roh Kudus merupakan pengalaman-pengalaman menurut pandangan pribadi seseorang dapat disesatkan oleh keinginan pribadi, suara hati yang berlebihan atau bahkan roh jahat. Tetapi ketakutan akan penipuan kadang kala dapat melumpuhkan umat Kristen sehingga mereka tidak dapat mendengar suara Tuhan. Namun kemungkinan akan kesalahan tidak boleh mencegah umat Kristen dari bimbingan-bimbingan selanjutnya. Kebijaksanaan yang praktis dan pengertian yang mantap akan ajaran Tuhan memberikan dasar yang sangat baik untuk menerima petunjuk langsung dan khusus secara benar. Meskipun setiap perasaan kalbu atau nurani bukan semuanya berasal dari Roh Kudus. Umat Kristen harus rela menanggung resiko kesalahan-kesalahan dalam mengikuti petunjuk-petunjuk yang mungkin terjadi. Kesukaran seperti ini mengarah ke tingkat permulaan perkembangan di dalam kepekaan akan Roh Kudus.
Tanda-tanda merupakan cara kedua yang penting artinya di mana Tuhan berbicara secara langsung dan khusus. Tanda-tanda yang paling sering kita cari dari bab-bab Injil dan keadaan62
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
keadaan. Tujuan tes ini untuk membedakan bentuk-bentuk hubungan, cita-cita dan nilai yang mana untuk orang-orang nonKristen secara murni dan yang menyebabkan persoalanpersoalan di dalam kehidupan pribadinya. Pertanyaanpertanyaan yang pasti dalam usaha perbedaan: “Apakah Yesus Kristus di sini dihormati? Apakah Ia adalah Tuhan di sini? Persekutuan Kristen bukanlah hanya merupakan serangkaian aktivitas-aktivitas Kristiani seperti persekutuan doa, pengajaran kitab suci, pelayanan penginjilan, dan kerja sosial yang semuanya penting, tetapi inti tujuan daripada persekutuan ini adalah keterlibatan atau tanggung jawab cinta yang mantap didalam anggota Tubuh Kristus. Hubungan-hubungan pribadi mereka berkembang, dari kegiatan formal sampai dalam kehidupan sehari-hari. Anggota persekutuan saling membutuhkan satu sama lain untuk bantuan sehari-hari melalui hubungan yang tetap, kehidupan masyarakat yang tidak formal, dan dengan membagi-bagikan sumber materi, cinta kasih di antara persekutuan Kristiani, tidak dapat dibatasi hanya untuk segelintir kejadian pada organisasi tersebut, tetapi juga meliputi seluruh kehidupan seseorang. Persekutuan Kristiani merupakan keluarga Allah. Umumnya adalah putra-putrinya. Persekutuan Kristiani bertemu bersama secara teratur untuk berdoa dan persaudaraan, seperti juga halnya dengan suatu keluarga yang berkumpul untuk makan dan kesenangan umum. Namun, formalitas-formalitas, daftar aktivitas-aktivitas tidak mencukupi syarat untuk membuat sebuah kelompok Kristiani menjadi persekutuan. Sama halnya seperti waktu makan sehari-hari tidak membuat darah persaudaraan di dalam keluarga sebenarnya. Kunci untuk persekutuan doa untuk kehidupan keluarga adalah tanggung jawab cinta kasih yang terbuka dan pasti yang meliputi tanggung jawab akan keterlibatan yang minimum di dalam aktivitasaktivitas formal. Persekutuan Kristen berkembang seperti juga halnya perkembangan keterlibatan dalam cinta kasih. Dengan demikian persekutuan Kristiani ada, bila laki-laki dan wanita membagikan kehidupan mereka dalam tanggung jawab secara pribadi, dan dalam hubungan Kristiani yang 79
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bagaimana sebagai contoh haruslah kita berpendapat bahwa suatu badan industri modern merupakan salah satu lembaga masyarakat yang paling berkuasa? Badan atau perusahaan ini mensaranakan atau memberikan pekerjaan kepada orangorang dan biasanya juga menyediakan barang-barang dan jasa yang diperlukan orang banyak yang akan membuat hidupnya lebih menyenangkan. Sekarang badan ini merupakan bagian “dunia” yang sangat penting. Tuhan dari badan ialah keuntungan. Nilai-nilai yang dominan atau berpengaruh pada kehidupan pekerja-pekerja pada badan ini condong untuk berambisi dan bersaing. Umat Kristen yang bekerja pada badan ini harus berjaga-jaga terhadap sifat-sifat seperti ini di dalam kehidupannya, harus menyadari bahwa dengan cara tersebut mereka melayani dewa uang dan kemajuan. Nilai-nilai duniawi seakan-akan tercampur dengan tujuantujuan yang patut diperhatikan di dalam perguruan tinggi modern duniawi. Sementara di perguruan tinggi menyerahkan dirinya secara mengagumkan untuk memperluas ilmu pengetahuan manusia dan memecahkan masalah-masalah manusia, biasanya usaha-usahanya didasari oleh dugaan yang salah yang menyatakan bahwa manusia memegang nasibnya di dalam tangannya sendiri. Umat Kristen tidak dapat mengambil kepercayaan seperti ini, mereka yang berpendapat begitu adalah milik dunia. Untuk memandang universitas di dalam pengharapan yang betul yaitu umat Kristen harus menyadari bahwa tujuantujuan dan nilai-nilai pokok lembaga seperti ini berlawanan dengan kebenaran Kristiani. Dengan demikian pengaruh dunia sering menghindari penyergapan yang mudah. Pengujian yang harus digunakan umat Kristen untuk membedakan kehadiran dan pengaruh dunia yaitu dengan bertanya “Apakah Yesus Kristus dihormati di sini? Apakah Ia adalah Tuhan di sini? Apakah orangorang lingkungan ini secara terbuka mengakuiNya?” jika jawabannya “tidak”, jika yang diutamakan dalam lingkungan adalah keuntungan, sebab-sebab kesombongan atau nilai-nilai lainnya. Dengan demikian umat Kristen berada dalam kekuasaan duniawi. Umat Kristen harus berhati-hati, jangan menggunakan pengujian ini untuk membuat keputusan tentang keadaan 78
Bab IV: Bimbingan Allah
keadaan yang menyenangkan. Berdoa melalui bab-bab Injil berarti mohon kepada Tuhan agar menunjukkan kehendakNya melalui bab-bab Injil yang dipilih secara tidak sengaja. Bab-bab Injil terutama membantu dalam memastikan bimbingan Roh Kudus, meskipun bab-bab tersebut tidak dapat memberikan suatu kesimpulan. Umat Kristen juga sering memandang suatu keadaan sebagai tanda bahwa mereka harus atau tidak mengambil petunjuk tertentu. Sebagai contoh seorang murid berkata, “Saya pikir Tuhan menghendaki saya untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk doa pribadi, tetapi saya tidak pasti dan saya tidak punya waktu itu. Jika saya dapat menukar pelajaran sore ke waktu yang lain, saya akan berpendapat sebagai tanda bahwa saya harus lebih banyak berdoa”, atau seorang pengusaha Kristen melihat perkembangan dan kenaikan usaha sebagai kemantapan perasaannya bahwa ia harus memberikan uangnya lebih banyak kepada Gereja dan kaum miskin. Keadaan-keadaan hanya kadang-kadang merupakan petunjuk yang benar dari kehendak Allah. Roh jahat atau setan dapat melakukan hal yang sama pada keadaan seperti ini. Umat Kristen harus dapat memastikan bahwa hal ini sesungguhnya adalah Tuhan yang telah membentuk keadaan dalam cara yang khusus. Sekali lagi ditekankan perasaan umum dan pegangan yang mantap terhadap ajaran Tuhan akan mencegah terjadinya kesalahankesalahan. “Percaya kepalsuan” merupakan cara ketiga untuk melihat keadaan sebagai suatu tanda. Menyandar “pada kepalsuan” berarti memohon Tuhan mengatur keadaan dengan cara tertentu. Dan cara yang tak lazim digunakan dengan memakai keajaiban dengan tujuan menunjukkan seseorang bahwa Tuhan menghendaki dirinya untuk mengubah pekerjaannya berkata; ia melakukannya bila seorang kawan lama yang telah beberapa tahun tidak pernah bertemu, menelponnya pada hari berikutnya. “Kepalsuan” merupakan cara yang paling tidak layak untuk mendapatkan tanda bagi orang yang sering percaya pada kepalsuan dikarenakan mereka tidak rela menerima petunjuk yang telah diberikan Tuhan (Yudas 6) 63
Dasar Kedewasaan Kristiani
Kepercayaan yang tebal terhadap tanda akan membahayakan. Orang-orang dapat menggunakan tandatanda sebagai pengganti mendengarkan secara Tuhan atau menghindari membuat keputusan-keputusan yang sulit. Umat Kristen dapat menafsirkan atau mengartikan bab-bab Injil dan keadaan-keadaan dengan cara berlainan sesuai dengan kesenangan-kesenangan mereka pribadi. Namun umat Kristen jangan lagi mengikuti rasa ketakutan akan kepalsuan yang memberatkan mereka untuk melihat tanda daripada mengikuti bimbingan Roh Kudus. Sekali lagi ditekankan kerelaan menanggung kesalahan-kesalahan merupakan mutu yang terpenting. Petunjuk Langsung: Dengan Perantara Tuhan tidak hanya berbicara secara langsung tentang keputusan-keputusan khusus kepada setiap umat Kristen; ia juga berbicara di dalam perantara suara melalui Tubuh Kristus (Gereja). Karena Ia telah menyatukan umat Kristen bersamasama dalam kesatuan rohani dan ketergantungan satu sama lain; Tuhan sering memakai orang lain untuk membimbing umat Kristen. Sama halnya dengan umat Kristen dapat memenuhi kejiwaan keuangan dan kebutuhan materi, dengan demikian mereka dapat memenuhi kebutuhannya untuk petunjuk pribadi yang khusus. Umat Kristen harus mencari nasehat dalam semua keputusan-keputusan penting. Sumber yang penting untuk meminta nasehat yaitu dengan seorang pastor, orang yang bijaksana dan saudara-saudara yang lebih dewasa dalam iman. Tuhan berkarya dengan penuh kuasa melampaui kuasa-kuasa rohani, dan ia menghendaki agar biarawan atau pastor merupakan penyalur khusus bagi cintaNya, perhatian dan petunjuk bagi Kristus. Dengan meminta nasehat dari pastor sering membantu seseorang untuk menerima petunjuk khusus Tuhan. Orang yang bijaksana, pengikut Kristus yang berpengalaman, bahkan juga mereka yang bukan memegang peranan kebiaraan yang terbatas dapat juga membantu kita untuk mendengar suara Tuhan pada saat-saat tertentu. Dewasa ini orang jarang mengharapkan agar Tuhan berbicara melalui orang lain dengan kuasa yang diberikan oleh 64
Bab V: Dunia dan Persekutuan Kristiani
umum dengan terang-terang berlawanan dengan kebenaran dan akhlak Kristiani seperti kebendaan, mendewakan uang dan kekayaan, kesenangan duniawi atau kenikmatan mendewadewakan kesenangan, haus akan kekuasaan dan prestasi, mendewa-dewakan pemerintahan. Nilai-nilai seperti itu sungguhsungguh adalah anti-Kristen. Lebih mudah membedakan berbagai cara yang mengeruhkan bentuk-bentuk kemerdekaan dan persaingan yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan daripada nilai-nilai yang berlaku pada saat ini. Banyak umat Kristen harus dengan susah payah untuk dapat membedakan sifat buruk yang sukar diketahui. Ini karena kemerdekaan dan persaingan tidak selalu salah. Kemerdekaan dan persaingan dapat menjelaskan perbedaan dengan melihat hasil-hasilnya. Bentuk-bentuk kemerdekaan secara duniawi mengarahkan ke arah pemberontakan dan kegagalan untuk mencintai. Persaingan duniawi membawa ke arah ambisi egoistis, cemburu, iri hati, dengki dan dendam. Bagaimanapun juga nilai-nilai duniawi yang kacau dan sukar diketahui berlawanan dengan nilai-nilai menurut kerajaan Allah. Di Manakah “Dunia”? Dunia dan kerajaan Allah hidup berdampingan di dalam alam lingkungan yang sama. Untuk mengetahui pengaruh dunia pada kehidupan seorang Kristen, ia harus dapat membedakan kehadiran dari nilai-nilai duniawi, cita-cita dan hubunganhubungannya. Sering perbedaan yang menyolok antara duniawi dan kerajaan Allah terlalu tajam dan jelas di mana kita membutuhkan sedikit kebijaksanaan atau kepintaran untuk mengatakan perbedaan ini. Kita semua mengetahui bahwa kekuatan-kekuatan yang memusuhi atau melawan Tuhan menang apabila manusia sedang menderita dan saling membunuh satu sama lain, apabila salah satu anggota keluarga sedang melalukan pembalasan dendam, apabila pemerintah memburu-buru umat Kristen dan apabila para pengajar mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi kebenaran. Namun sering perlawanan dunia terhadap Tuhan berkarya lebih tidak jelas diketahui di dalam kehidupan kaum Kristen. 77
Dasar Kedewasaan Kristiani
Kerajaan Allah. “Dunia” seperti ini merupakan musuh umat Kristen. Masyarakat dan kebudayaan, terpisah dari Allah dan terkunci di dalam bentuk yang dikendalikan oleh kuasa gelap. Dunia merupakan suatu kekuatan yang memakai pengaruh yang kuat terhadap umat Kristen atau dengan orang-orang yang bukan Kristen. Oleh karena itu umat harus mengerti apa yang dimaksud dengan “dunia” dan bagaimana dunia membentuk hubungan-hubungan, cita-cita, dan nilai-nilai. Bentuk atau pola hubungan pribadi di dunia berlawanan dengan bentuk hubungan pribadi dengan Kerajaan Allah. Hubungan secara dunia seringkali disalahgunakan dengan saingan ketidakpercayaan, dendam, dan penipuan. Hubungan antara pria dan wanita berdasarkan serangkaian ikatan-ikatan perasaan yang telah dinodai dengan kecurigaan, ketakutan dan kekerasaan. Hubungan kekuasaan di dalam keluarga, pekerjaan dan pemerintah dibelenggu oleh pemberontakan dan kehendak untuk menguasai. Bentuk hubungan seperti ini berlawanan dengan kehendak Tuhan. Bentuk cita-cita secara duniawi juga sama disalahgunakan atau menyimpang oleh beberapa filsafat yang terkenal, menurut ilham jiwa dan teori-teori yang artistik atau bagus seperti ajaran tentang kehidupan dan kejiwaan manusiawi yang memandang manusia sebagai kesatuan yang berdiri sendiri secara lengkap, kekuasaan di dalam dirinya tanpa tujuan lain selain untuk kesadaran diri sendiri dan penggunaan kebebasan. Teori ilmiah lainnya yang terkenal seperti ajaran tentang kelakuan atau tabiat yang condong menganggap manusia sebagai mesin yang dirancang dan direncanakan lagi untuk mencapai efisiensi yang lebih besar. Banyak ahli pikir dewasa ini menghilangkan kebenaran yang nyata karena dianggap sebagai kebodohan yang ketinggalan jaman. Selain itu mereka menganggap kebenaran sebagai pendapat pribadi yang subyektif dan relatif. Kebenaran berbeda untuk orang yang berlainnan di dalam situasi atau lingkungan yang berlainan. Cita-cita ini yang condong pada kebudayaan Barat bertentangan dengan realitas pengertian Kristiani. Nilai-nilai duniawi juga disalahgunakan yang sebagian besar didasari oleh dugaan-dugaan orang yang bukan Kristen. Sesungguhnya banyak nilai-nilai yang terjadi di dunia secara 76
Bab IV: Bimbingan Allah
orang yang berwenang atau pastor atau orang yang telah dewasa dalam umur, pengalaman dan kebijaksanaan. Sangat umum bagi orang, bahkan orang Kristen sekalipun sering secara kasar musnah terhadap kepercayaan diri sendiri dan menolak kuasa luar. Umat Kristen harus mengerti tentang keadaan kebudayaan yang memainkan peranan yang berarti dalam meleburkan sifat negatif di dalam suatu kekuasaan. Umat Kristen harus berpegangan pada peranan Injil yang berkenan dengan ketergantungan rohani satu sama lain dan dengan alat yang menjadi wakil-wakil yang ditunjuk Tuhan (lihat bab-bab Injil yang membantu). Sekali hal ini dilaksanakan, kebenaran ini akan membantu umat Allah mendengar sabdaNya lebih jelas. Sebagai salah satu cara untuk mendengarkan suara Tuhan, konsultasi mengarah ke jalan terang atau disalahgunakan? Kadang-kadang umat Kristen terlalu tergantung pada pribadi atau sekelompok orang dan tanpa konsultasi mereka merasa tidak mampu bahkan dalam membuat keputusan kecil sekalipun. Ketergantungan yang tidak sehat ini memperlihatkan ketidakmatangan perasaan dan ketidakmampuan membuat keputusan-keputusan. Beberapa dari umat Kristen terbiasa meminta nasehat yang tidak perlu. Orang seperti ini lari dari satu orang ke orang yang lain, menggabungkan beraneka ragam pendapat tentang pertanyaan-pertanyaan pribadinya. Praktik ini biasanya menghasilkan pilihan yang mengejutkan pada perbedaan pendapat, ia akan jatuh dalam kebingungan atau memilih pendapat yang paling disukainya. Konsultasi seperti ini kadangkadang mengarahkan pada penyalahgunaan dalam menerima petunjuk yang khusus. Umat Kristen dapat menghindari kesewenang-wenangan ini dengan baik, jika perlu selalu waspada. Jika mereka dapat mengenali bibit yang berbahaya, umat Kristen dapat saling menyadarkan satu sama lain dari cara yang salah dalam mendapatkan nasehat. Yang lebih penting di atas semua ini kemungkinan kesewenang-wenangan ini dapat mematahkan semangat umat Kristen untuk mencari nasehat. Mereka harus mencari nasehat dengan damai dan rela belajar dari kesalahan-kesalahan mereka. Cara yang paling dapat 65
Dasar Kedewasaan Kristiani
dipercayai untuk menerima petunjuk dari Tuhan ialah melalui jalan konsultasi dengan sesama.
Bagaimana Berkembang dalam Menerima Petunjuk? Penyerahan kepada Tuhan Tidak ada cara untuk mendapatkan petunjuk Tuhan secara jelas. Kadang-kadang kebijaksanaan Kristiani tidak memberikan petunjuk yang khusus dan bimbingan rohani menjadi kurang jelas. Janganlah keadaan ini menyebabkan keputusasaan melainkan kegembiraan untuk menggambarkan pusat segala kebenaran berkenaan dengan petunjuk. Kepercayaan umat Kristen adalah dalam Tuhan bahkan dalam cara-caraNya. Kita berkembang dalam menerima petunuk dengan berkembang di dalam hubungan cinta kasih dengan Allah Bapa. Dengan demikian langkah pertama untuk masuk ke dalam persatuan pribadi yang lebih dalam dengan Tuhan kita harus lebih sering dan sepenuhnya mendengarkan Tuhan berbicara ahar terbentuk persatuan pribadi yang mendalam denganNya. Manusia mencintai Tuhan dengan menyerahkan kehidupannya di dalam tangan Tuhan. Inti dari penyerahan ini ialah keinginan untuk mengetahui dan melaksanakan kehendak Allah. Dalam memutuskan keputusan yang banyak arti dan berbeda-beda, seorang Kristen harus bertanya pada dirinya sendiri: “Apa yang Tuhan inginkan saya perbuat? Bagaimana saya dapat menyenangkan Tuhan?” Penyerahan manusia membuat Tuhan dapat menunjukkan kehendakNya tanpa perjuangan yang terusmenerus terhadap kekerasan hati kehendak manusia. Makin banyak atau besar penyerahan umat Kristen kepada Tuhan dalam keinginan mendengarkan dan melaksanakan kehendakNya, makin jelaslah Tuhan memberitahukan kehendakNya agar diketahui. Untuk mendengar dan melaksanakan kehendak Tuhan terutama tidak perlu terdiri dari emosi atau umat Kristen sering mengalami kesalahan yang fatal mengenai perasaan seperti: “Mengapa saudara tidak hanya melakukan hal menurut 66
Bab V Dunia dan Persekutuan Kristiani Tujuan Menyampaikan pengertian tentang dunia dan membantu orangorang untuk dapat mengetahui kehadiran dan akibatnya dari dunia. Menyampaikan pengertian persekutuan Kristiani dan mendorong orang-orang agar lebih melibatkan diri dengan orang-orang Kristen lainnya.
Latar Belakang Persoalan Dunia dan Apa Arti Dunia “Janganlah mencintai dunia atau segala isi dunia, kita tahu bahwa kita adalah berasal dari Allah dan seluruh dunia berada dibawah kuasa si jahat” (Yohanes 2:5, 15,19). Bab-bab ini membingungkan. Apa yang dimaksud Yohanes berkenaan dengan “dunia”? Dunia secara bentuknya? Tidak, Injil tidak pernah mengungkapkan dunia yang tidak dapat dipisahkan dari kejahatan atau setan. Tuhan membuktikan bahwa Ia telah menciptakan segalanya (Kej. 1:31; I.Tim. 4:4-5). Keadaan dunia yang rusak ini disebabkan oleh dosa-dosa dunia (Roma 8:2021). Tetapi bukan secara total dunia ini dikuasai oleh kejahatan atau setan. Dengan demikian dalam Bab I Yohanes tidak menyalahkan keadaan alam. Dapatkah Yohanes mengartikan “seluruh manusia” ketika ia menulis tentang “Dunia”? Yohanes kadang-kadang memakai kata tersebut untuk maksud ini. Sebagai contoh didalam Injil ia menulis “Tuhan sangat mencintai dunia sehingga Ia mengaruniakan Putra TunggalNya” (Yoh. 3:16). Namun bab ini menuntun umat Kristen untuk mencintai “dunia” bahkan seperti “Tuhan telah mencintai dunia”. Dalam I. Yohanes “dunia” harus mempunyai arti yang berbeda. Surat ini menyampaikan kepada umat Kristen “jangan mencintai dunia”. Apa yang dimaksud “dunia” dalam kalimat ini? Arti “dunia” menurut I Yohanes merupakan suatu cara dari hubungan, cita-cita, dan nilai yang berlawanan dengan 75
Dasar Kedewasaan Kristiani
* * * * * * * * * * *
Tuhan akan berkarya dalam segala hal untuk kebaikan kita. Yohanes 14: 16-17, 26-27 Roh Kudus sebagai petunjuk, pendorong, dan penolong Yohanes 10: 3-4, 14 Sekelompok domba Yesus dapat mendengar suaraNya I Korintus 2:16; Roma 12:2 Mendapatkan pembaharuan pemikiran atau pendapat Lukas 6:12-16, Yakobus 1:5 Doa untuk petunjuk Mazmur 119: 15-16, 97; Sirakh 6: 37; Lukas 2:19 Mempelajari sabda Allah, merenungkan pengalaman I Samuel 10:1-7; Yesaya 7:10-17 Tanda-tanda dari Tuhan Yudas 6 Menyerahkan kepalsuan kepada Tuhan Mateus 16: 1-4 Menuntut diberikan tanda dapat mengakibatkan ketidakpercayaan I Korintus 16:8-9 Keadaan-keadaan sebagai tanda I Tesalonika 2: 18 Keadaan-keadaan sebagai suatu hambatan Kebijakan 12:15 & 11:14; Sirakh 6:33-36 Mendengarkan nasehat
Bacaan-bacaan Selanjutnya · Knowing God’s Will, Steve Clark, Ann Arbor, Michigan: Word of Life, 1974 Buku ini dianjurkan sekali dibaca terutama bagi yang memberikan dan menerima pelajaran ini. Buku ini merupakan perluasan atau kelanjutan dari Basic Christian Maturity uraian keempat. · Take Another Look at Guidance, Bob Mumford, Planfield, New Jersey. Logos International, 1971.
74
Bab IV: Bimbingan Allah
kehendakmu dan lupa tentang Tuhan?” dalam banyak contoh seperti perasaan-perasaan merupakan percobaan-percobaan dan bukanlah merupakan keinginan hati. Umat Kristen harus dapat memutuskan apa yang ingin mereka lakukan terhadap kehendak Allah dan sekaligus memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus atau mencintai saudara-saudaranya. Keputusan tersebut bukanlah merupakan keputusan yang didasarkan perasaan. Seorang Kristen yang dalam hatinya memutuskan akan melakukan sesuai dengan kehendak Allah dan berdoa pada Tuhan untuk mengubah perasaan kekuasaan hatinya menjadi penyerahan yang murni atau sejati. Ia harus mempertahankan semua godaan berikutnya yang menyarankan agar ia tidak melaksanakannya. Seseorang yang menyerahkan dirinya kepada Tuhan harus memutuskan untuk menaati kehendak Tuhan sebelum Tuhan memperingatkannya. Namun umat Kristen kadang-kadang mempunyai sifat menunggu atau menunda keputusan mereka untuk menaatiNya sampai mereka memastikan apa yang sebenarnya menjadi kehendak Allah dalam keadaan yang khusus. “Tunggu saja apa yang akan terjadi.” Sikap ini merupakan tanggapan manusia yang umum. Tuhan sering meminta kepada manusia untuk berlaku dan bertindak tidak menurut kehendak mereka. Meskipun tanggapan ini tidak masuk akal. Kita harus gembira menyerahkan secara tepat kepada Allah karena rencanaNya untuk kita lebih baik daripada apa saja yang dapat kita rencanakan untuk diri kita sendiri. Dengan demikian umat Kristen yang menyerahkan sesuatu kepada Allah tidak menangguhkan hak untuk menolak kehendak Tuhan, tetapi menyerahkan kekuasaan untuk membuat keputusan secara keseluruhan kepada Tuhan. Seorang Kristen yang menyerahkan diri kepada Tuhan dan disertai syarat-syarat akan menemukan kesulitan dalam mendengar suara Tuhan dan mencamkan kehendakNya. Umat Kristen dapat memperdalam penyerahanNya kepada Tuhan dengan menyerahkan dirinya setiap saat kepada Tuhan dengan menyerahkan dirinya setiap saat kepada Tuhan. Seorang Kristen tidak hanya menyerahkan kehidupannya kepada Yesus hanya satu saat, ia harus mengiyakan penyerahannya beribu-ribu kali (seterusnya). Kepada orang Kristen yang menyetujui atau membenarkan 67
Dasar Kedewasaan Kristiani
Bab IV: Bimbingan Allah
penyerahan dan berdoa untuk cinta yang mulia, penyerahan dan persembahan-persembahan, Tuhan dapat membentuk hubungan dengannya.
2. Sharing-kan problem apa yang anda miliki atau yang telah dialami dalam usaha mengetahui kehendak Bapa dan didiskusikan bagaimana mengatasinya.
Langkah-langkah Praktis untuk Menerima Petunjuk
Nasehat untuk Para Pengajar Kelompok Diskusi Pemimpin-pemimpin kelompok diskusi harus mendorong anggotanya dengan membagikan atau memberikan contohcontoh khusus waktu mereka menerima petunjuk dari Tuhan. Banyak orang akan menerima beberapa bentuk petunjuk, tetapi banyak dari mereka berpikir bahwa apa yang telah mereka terima tidak penting. Pemimpin harus meminta kepada anggotanya untuk membagikan pengalaman mereka tanpa memperdulikan bagaimana mereka meremehkan pengalaman atau petunjuk yang diterimanya. Diskusi ini tidak menekankan atau memfokuskan petunjuk-petunjuk yang dramatis, tetapi harus memfokuskan petunjuk Tuhan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Anggota-anggota kelompok dapat melihat bagaimana Tuhan telah berkarya di dalam kehidupan mereka. Persoalan-persoalan yang terjadi pada anggota-anggota yang telah menerima petunjuk seringkali dikarenakan terlalu giat atau berambisi mencoba mendengar suara Tuhan atau dikarenakan ketakutan membuat kesalahan pada waktu mengikuti bimbinganNya untuk mengesampingkan persoalan ini. Pemimpin kelompok diskusi harus memperingatkan secara pribadi dengan memakai persoalan ini. Persoalanpersoalan juga akan timbul apabila seseorang belum menyerahkan hidupnya secara keseluruhan kepada Tuhan. Orang seperti ini mungkin mempunya persoalan dalam hidupnya seperti dalam pekerjaan, harta miliki atau bahkan dosa yang belum diserahkannya kepada Tuhan. Suatu hal yang bijaksana apabila pemimpin kelompok diskusi menunggu sampai waktu diskusi berakhir dan kemudian baru berbicara dengan seseorang yang mempunyai kesulitan ini.
Doa
Salah satu cara yang terbaik untuk berkembang dalam mendengar suara Tuhan yaitu dengan berdoa khusus untuk petunjukNya. Umat Kristen harus berdoa dalam keadaan tertentu dari kehidupannya yang membutuhkan petunjuk, juga setiap kebijaksanaan yang umum dalam keputusan sehari-hari. Sebagai seorang yang belajar berdoa secara penuh dalam mencari tujuan Tuhan bagi kehidupannya akan mendapatkan pengetahuan yang lebih pasti atas kehendak Tuhan. Pelajaran dan Renungan Mempraktikkan pelajaran dan renungan merupakan cara lain yang penting untuk menerima petunjuk Tuhan. Setiap umat Kristen harus belajar secara teratur tentang rahasia Tuhan pada Injil dan di dalam tulisan-tulisan rohani yang ditulis oleh para guru-guru besar Kristen dan orang-orang kudus. Dengan latihan ini Tuhan dapat membentuk daya pikir umatNya dan membuatnya lebih mudah menerima kebijaksanaanNya. Umat Kristen harus mempunyai kebiasaan mengadakan meditasi atau renungan akan pengalaman yang dialaminya. Seorang Kristen dapat belajar banyak pelajaran-pelajaran rohani dari kejadian yang terjadi dalam seminggu atau sehari; sebagai contoh renungan-renungan tentang kerjadian kehidupan dapat membuka tanda yang tersembunyi dalam keadaan-keadaan. Lebih banyak kita belajar tentang sabda Allah dan mengadakan doa renungan secara penuh terhadap pengalaman pribadi, kita akan lebih berkembang dalam mengetahui kehendak Tuhan. Tubuh Kristus atau Gereja Banyak pertolongan untuk menerima petunjuk hidup di 68
Bab-bab Injil yang Membantu * Roma 8:28 73
Dasar Kedewasaan Kristiani
·
kesalahan dan juga ia harus mempunyai hubungan yang baik dengan umat Allah yang memperkenankan seseorang memperbaiki kesalahan-kesalahannya sebelum mereka terlambat. Pengajaran dari Tubuh Kristus atau Gereja merupakan unsur lain yang penting dalam menerima petunjuk. Taat dalam doa dan belajar Untuk dapat mendengarkan sabda Tuhan, umat Kristen membutuhkan suatu hubungan yang erat dengan Tuhan dan dengan sabdaNya. Dalam hal ini tidak ada suatu cara yang dapat menggantikan doa dan belajar. Jika pembicara memberikan 3 rekomendasi ini secara efektif pasti ia dapat berjasil membawakan uraian tersebut.
Tahap terakhir tidak termasuk latar belakang, tetapi dapat membantu atau menyinggung di dalam uraian tentang caracara membicarakan petunjuk. Kalimat “Tuhan memberitahukan saya” untuk melakukan hal ini mungkin benar, tetapi sulit bagi kebanyakan orang yang bukan Kristen dan yang Kristen untuk mengerti kalimat ini. Cara mengungkapkan yang lebih sederhana dan yang biasanya lebih tepat dengan berkata, “Tuhan berkata kepada saya” atau dengan mengatakan “Saya merasa Tuhan menghendaki saya untuk…” Untuk gambaran yang sama kalimat ini lebih tidak kaku dan ungkapannya bersifat manusiawi. Kalimat ini menyarankan agar setiap individu membuat keputusan pribadi mengenai perasaannya terhadap sabda Tuhan dan tidak berpura-pura telah mendengarkan suara yang menggelegar dari langit. Satu cara dalam mencintai sesama ialah berbicara mengenai petunjuk menurut cara yang telah dimengerti dan diterima mereka secara matang. Bahan Diskusi 1. Sharing-kan bermacam-macam cara Tuhan yang telah diperlihatkan kepada saudara mengenai apa yang harus saya kerjakan menurut kehendak Bapa. 72
Bab IV: Bimbingan Allah
antara Tubuh Kristus. Umat Kristen dapat menerima petunjuk Tuhan secara langsung dari pastor yang berpengalaman dan orang yang dewasa dalam iman dari anggota kelompok doa persekutuan, dewan paroki atau dewan gereja. Semua umat seiman dapat mendorong kita mencari Tuhan. Umat Kristen juga dapat menerima petunjuk melalui pengajaran dari Tubuh Kristus. Juga seorang Kristen ingin berkembang dalam petunjuk, ia harus menyatukan sedapat mungkin dirinya kepada umatumat Allah. Orang-orang yang relatif muda dalam kehidupan roh harus secara khusus ingin menerima bantuan dari umatumat Kristen yang telah dewasa dalam iman. Bagi orang yang kurang dewasa dalam rohani, kebijaksanaan dan pengalaman lebih sulit mendengarkan Tuhan untuk dapat mengenali tandatanda dan bimbinganNya. Untuk mendapatkan kebijaksanaan seorang Kristen yang kurang dewasa dalam roh harus lebih sering minta pendapat pada saudara-saudara seiman. Kepercayaan Berkembang di dalam penerimaan petunjuk berarti berkembang dalam kepercayaan kepada Tuhan. Banyak umat Kristen yang baru saja dibaptis dalam Roh merasa takut bahwa Tuhan akan menghukum mereka jika mereka gagal mengenali atau mengetahui dan mengikuti kehendakNya secara sempurna. Mereka berpendapat bahwa salah langkah pada penafsiran yang salah tentang petunjuk atau bab-bab Injil dapat membuat Allah murka dan Tuhan akan memberikan hukuman atas perbuatan di atas. Ketakutan akan berbuat kesalahan, kekhilafan atau dosa pada kekeliruan-kekeliruan di masa lampau dapat menyangkal cinta kasih Allah, belas kasihan terhadap umatNya. Banyak dari umat Kristen memperlakukan diri mereka sendiri lebih keras dibandingkan dengan apa yang dilakukan Tuhan. Tuhan tidak menghukum kesalahan yang jujur, tetapi ia dikecewakan oleh ketakutan dan ketidakpercayaan. Seperti yang telah kami lihat, Tuhan mempunyai banyak cara untuk menyampaikan kehendakNya kepada umatNya. Ia selalu akan membuat kehendakNya diketahui oleh kita jika itu merupakan keinginan dari hati kita pula. 69
Dasar Kedewasaan Kristiani
Sering lebih banyak bentuk yang tidak diketahui dan ketidakpercayaan menyusup ke dalam pikiran umat Kristen. “Bagaimana mungkin saya dapat mendengar Tuhan berbicara?” pendapat manusiawi yang salah ini menyangkal kekuasaan dan cinta Tuhan. Apakah Tuhan tidak dapat berbicara dengan umat Kristen yang terlalu rendah hati seperti ini, dengan pengetahuan yang minim dan orang yang penuh dengan kesukaran? Tuhan telah berjanji untuk menyampaikan kehendakNya kepada umatNya. Umat Kristen dapat mengharapkan kepercayaan bahwa Tuhan akan membimbingnya dan ia akan dapat mendengarkan suara Tuhan. Kesabaran Perkembangan dalam menerima petunjuk merupakan suatu proses yang membutuhkan kesabaran. Oleh karena petunjuk merupakan buah atau hasil yang diciptakan antara hubungan manusia dengan Tuhan, kita berkembang dalam menerima petunjuk dan hubungan ini berkembang sepanjang masa. Tuhan menghendaki agar setiap umatNya menghayati Kristus secara sempurna sehingga mereka secara naluri mengenal dan patuh kepada kehendak Allah. Jika umat kristen bekerja sama dengan Tuhan, tujuan ini tidak dapat terhalangi atau gagal lagi, Petunjuk-petunjuk untuk Pengajar Si pembicara dapat menyusun 3 hal terpenting dalam Bab IV secara paling baik yaitu cara yang sama pada latar belakang. Bagian pertama dapat meringkas janji-janji Tuhan untuk memberikan petunjuk. KeinginanNya yang tertera yaitu untuk mengatasi keragu-raguan dan kebingungan umat Kristen. Bagian kedua dapat menguraikan cara Tuhan dalam memberikan petunjuk; dengan pengajaran, petunjuk yang umum mengenai kehidupan dan petunjuk khusus. Bagian ketiga dapat berisikan petunjuk praktis dan nasehat tentang petunjuk untuk keadaankeadaan tertentu dan bagaimana berkembang dalam penerimaan petunjuk. Bagain ketiga ini merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dalam uraian ini. 70
Bab IV: Bimbingan Allah
Si pembicara dapat menyuguhkan bagian ketiga dengan bermacam-macam cara. Ia boleh memilih cara yang dipakai dalam latar belakang. Diskusi tentang hubungan antara Tuhan dan manusia, diteruskan dengan diskusi tentang cara-cara khusus dalam mencari petunjuk. Cara lain ialah pengajar dapat mempergunakan cara yang dipakai oleh si pembicara dalam pita kaset; bagian tentang nasehat untuk mencari petunjuk diteruskan oleh nasehat untuk perkembangan di dalam petunjuk. Tanpa memperdulikan permintaan yang pasti, garis besarnya dari uraian ini yang diambil si pembicara tenang dan masuk akal. Bab IV menyuguhkan beberapa pengajaran yang paling praktis di dalam atau pada pengajaran Dasar bagi Kedewasaan Kristiani. Bab ini memberikan perhatian sekilas tentang teori dan terutama tidak ditujukan untuk memperingatkan atau menasehatkan pendengar-pendengarnya; dan hampir tidak termasuk mengenai bagaimana berkembang dalam menerima petunjuk. Si pembicara harus menyadari sepenuhnya dalam bagian ini. Tiga rekomendasi terdapat dalam uraian ini, antara lain: · Percaya bahwa Tuhan akan membimbingmu Meskipun uraian ini tidak menurut ilham atau wahyu tetapi uraian ini harus dapat memastikan pendengarnya tentang kuasa cinta Tuhan. Si pembicara harus memulai pembicaraannya dengan ketentuan akan keinginan Tuhan membimbing kita, termasuk contoh-contoh pribadi terhadap petunjuk Tuhan yang mengilhami kebenaran, dan dengan jelas menjauhjan ketakutan atau ketidakpercayaan. Ia harus memberikan kesimpulan dengan memberikan kepastian lagi kepada pendengarnya tentang petunjuk cinta kasih Tuhan. Memiliki iman dalam bimbingan tanpa Tuhan merupakan hal yang paling praktis bagi siapapun untuk dapat mengenal kehendak Allah. · Percaya kepada saudara-saudara seiman dan bergantung dalam Tubuh Kristus atau Gereja Untuk menghindari petunjuk yang sewenang-wenang, umat Kristen tidak perlu takut terhadap kesalahan71