ISI Kompasiana
28/10/10
13:13
NOMOR INI
.................... 2
Sekilas Wisma KG Pacet & Karangbolong ........ 6 HUT Ke -52 CEO KGAgung Adiprasetyo ........... 12 Lahan KG di Cikampek ....... 20 Berita - berita Dari Unit Usaha .............. 22- 36 Rileks TTS
.................... 40
COVER DEPAN INFOKITA NO.10/ OKTOBER 2010 HUT Ke-52 Mas Agung Adiprasetyo GRAFIS: KELIEK DEK@, KARIKATUR KARYA BARLIN S.
Page 1
DARI REDAKSI
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Lingkungan Hidup: Masihkah Jadi Kepedulian?
Bulan Oktober ini diwarnai banyak berita musibah bagi warga tanah air. Serangkaian bencana alam terjadi, boleh dibilang dari Timur ke Barat. Tidak terkecuali banjir yang meluapi Jakarta akibat hujan deras yang jatuh sepanjang siang sampai malam Senin, 25 Oktober, menyebabkan macet total tak terhindarkan di manamana sampai berjam-jam. Jutaan warga mengeluh nelangsa. Banyak orang bilang Jakarta sedang tenggelam.
B
anjir yang melanda Wasior di tanah Papua tanggal 4 Oktober menewaskan 150 orang dan 150 lagi masih dinyatakan hilang. Tsunami di Mentawai Sumatera Barat tanggal 25 Oktober membawa korban tewas dan hilang ratusan jiwa. Selang sehari, Selasa 26 Oktober petang, Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng bererupsi setelah beberapa lama sebelumnya menunjukkan rentetan tanda bahaya. Tercatat puluhan orang tewas terkena awan panas, termasuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan. Presiden sedang dalam perjalanan kunjungan ke luar negeri. Pengumuman perihal negara dalam status darurat bencana alam disampaikan oleh Wakil Presiden. Dompet Dana Kemanusiaan Kompas mulai dibuka per hari Rabu 27 Oktober untuk ketiga lokasi di atas dan langsung diisi oleh para donatur. Alam sudah menunjukkan kuasanya. Kita kembali berduka. Bagaimana dengan Jakarta, notabene tempat sebagian besar kantor utama Kompas Gramedia berada? Rasanya tidak ada tempat lagi di Jakarta yang tidak luput dari permasalahan utama ibukota negara ini, macet dan banjir. Tanpa banjir, Jakarta sudah setiap hari macet. Ditambah banjir. Apakah betul Jakarta salah kelola, rasanya sebagai warga kota ini kita ikut punya andil--bahwa warga Jakarta juga punya kewajiban menjaga lingkungan hidup. Semua yang menetap, berkarya, mau
pun yang masih berstatus pendatang di kota besar ini, bertanggungjawab untuk menjaga, memelihara, dan menghindarkan Jakarta dari kemungkinan tenggelam. Termasuk, tentunya, segenap karyawan KG di Jakarta. Soal kenyamanan hidup di Jakarta, beberapa karyawan KG bahkan memilih untuk pulang berkumpul dengan keluarga di luar kota seminggu sekali. Mirip para ”Roker” atau Rombongan Kereta (karyawan komuter) yang bertempat tinggal di wilayah Bogor dan Tangerang, golongan karyawan PJKA (Pulang Jumat kembali Ahad) ini pulang ke rumah hanya tiap akhir minggu dan kembali ke Jakarta Ahad atau hari Minggu malam. Sehari-hari mereka kos atau mengontrak dekat lokasi kantor, terhindar dari ruwetnya lalu lintas menuju dan dari kantor. Persis pada masalah lingkungan hidup inilah, sebuah festival besar yang sudah dua kali diadakan di Jakarta tahun ini kembali digelar. Namanya ”Green Festival” atau Greenfest, melibatkan kerjasama beberapa perusahaan besar dan media massa yang punya kepedulian lebih untuk mencari solusi bagi problem luar biasa menyangkut akibat perubahan alam dewasa ini dan untuk seterusnya. Greenfest 2010 akan digelar oleh Kompas bersama anggota Green Initiative Forum lainnya di awal November ini di Parkit Timur Senayan Jakarta. Dalam skala kecil, sudah beberapa unit bisnis kita melakukan sesuatu demi tercapainya kondisi lingkungan hidup yang nyaman dan sehat. Beberapa hotel dari jaringan Santika misalnya, tergerak untuk melakukan penyelamatan lingkungan hidup. Kegiatannya rupa-rupa, mulai dari penghijauan lokasi hotel (Santika Premiere Jakarta), sampai perkotaan secara lebih luas (Santika Premiere Semarang), penanaman hutan bakau (Santika Surabaya), sampai kerjasama dalam daur ulang sampah hotel (Santika Beach Bali). Bagaimana dengan unit kita lainnya? Tanpa perlu panjang lebar tentang mengapa dan bagaimana harus berkiprah, tak ada kata yang lebih tepat selain: Segera! Alam tidak bisa disuruh menunggu, apalagi jika hanya ditimpali keluhan demi keluhan. (*)
Redaksi
Pemimpin Redaksi: GM Humas KG Pjs Redaktur Pelaksana: Tatyana Soebianto Wakil Redaktur Pelaksana: Ign. Haryanto Redaktur Artistik/Produksi: Keliek Daniel Kusmartono Staf Redaksi: Stephanus Herwinoto, Ghinta.R Sekretaris Redaksi/Sirkulasi: Prelly Daisy Fotografer: Sujari, Agung Nugroho Illustrator: Aseli Sobari Alamat Redaksi: Gedung HUMAS, Jln. Palmerah Selatan 17, (Samping Gedung Bentara Budaya Jakarta), Jakarta 10270 . Tlp: 5483.008, Psw. 7510, 7511 Fax: 5494051 (Humas) E-mail:
[email protected] Redaksi menanti kiriman naskah dari pembaca/karyawan KG. Diketik 2 spasi, maksimum 3 folio, (besar huruf 12 pt). Kirimkan beserta data digitalnya. (Teks word windows, foto dengan kertas (hard copy) atau digital Photoshop (data foto dikirim dengan format JPEG)
InfoKita foKita
1
13:13
KOMPASIANA
28/10/10
PK Ojong :
INFO
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Baru-baru ini kami ke Yogya dengan kereta api kelas satu, yaitu Bima. Memuaskan. Dapat disamakan dengan kereta api di Jerman, Perancis atau Belanda (yang juga mendapat subsidi negara). Dan dapat mengalahkan kereta api di Amerika (yang semuanya milik swasta dan tidak mendapat subsidi negara). Misalnya kereta api yag pernah kami tumpangi dari New Haven ke New York, kaca jendelanya kotor, sehingga pemandangan ke luar terhalang. Tak ada tempat abu rokok. Para penumpang menggunakan seluruh lantai sebagai penggantinya.
Page 2
Angkutan Kereta Api
*
U
ntuk kembali pada perjalanan kami ke Yogya tadi: pulangnya kami naik kereta api kelas tiga. Ada baiknya menggunakan kendaraan yang kebanyakan ditumpangi rakyat biasa. Untuk menyegarkan pengetahuan kita tentang penderitaan rakyat. * Karcisnya kami beli sehari sebelumnya, sore-sore. Karcisnya ada. Tapi karcis tempat duduknya sudah habis…Ra,…ra…, How can? Oh, it can. Keesokan paginya, setengah jam sebelum waktu berangkat, kami sudah di stasiun Tugu itu. Keretanya penuh sesak. Semua tempat duduk terisi. Kami akhirnya terpaksa membeli karcis tempat duduk yang ditawarkan seorang calo berpakaian biasa. A Rp 75,-. Lebih baik begitu, daripada berdiri berjam-jam, pikir kami. *
2
Patut dikemukakan bahwa kereta apinya berangkat pada waktunya: tepat pukul 6.25 pagi! Tanggalnya 24 November. Hari Minggu. Di tiap stasiun di mana kereta kelas tiga itu berhenti, bertambahlah penderitaan. Yang turun taka ada atau hanya sedikit sekali. Selalu masuk penumpang baru: rakyat biasa seperti bakul-bakul, wanita pedagang kecil. Gerbong yang hanya boleh memuat 80 penumpang, hari itu memuat lebih dari 200 manusia. Jendela kaca tak dapat dibuka lebar-lebar. Rupanya dibuat untuk iklim Eropa. Alat untuk menyegarkan hawa (fan listrik) tak bekerja. Lampunya juga mati terus menerus. Maka ketika melalui terowongan keadaan menjadi gelap gulita. * Setiap kali kereta berhenti selama beberapa menit, hawanya menjadi panas dan sukar untuk menarik nafas. Terutama ketika kereta berhenti kira-kira setengah di stasiun Kroya. Kami semua mandi keringat. Koran, majalah, apa saja yang cocok digunakan sebagai kipas. Orok-orok (bayi-red) yang ada beberapa orang menangis tak hentinya. Kalau ada penumpang wanita moderen pastilah make-up nya akan luntur, sekalipun dari Helena Rubinstein. Tapi wanita-wanita yang duduk di sekeliling saya, tidak kenal ahli kecantikan itu ataupun Elizabeth Arden. * Kami menantikan kedatangan kondektur untuk menghibur kami dengan memberi keterangan mengapa kami disuruh menderita begitu, tapi orangnya tidak muncul-muncul. Kepala stasiun pun tidak. Rupanya pikir pembesar-pembesar PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api- red) itu, “Ah, kamu rakyat yang tidak punya hak apa-apa. Sudah untung bisa naik kereta api”. * Untuk keluar sebentar tak mungkin. Gang dan mulut pintu penuh sesak dengan penumpang, barang, dan hewan (ayam ratusan ekor). Semua menderita. Semua diam. Semua pasif saja. Semua orang pasrah
Dok. InfoKita
PK Ojong (1920 - 31 Mei 1980) (Perintis Kompas- Gramedia)
saja….. kecuali seorang wanita muda yang tak dapat saya lihat karena ia duduk jauh di belakang. Tapi suaranya nyaring. Sebentarsebentar ia protes, Mengapa berhenti begitu lama?….”Mengapa tidak segera berangkat?”….”Tunggu apa lagi?” * Tak ada yang menjawab protes itu. Dianggap sepi saja. Tapi saya mendapat harapan lagi. Selama di antara ribuan penumpang itu masih ada satu manusia Indonesia yang berjiwa modern, yang tidak feodal (saya kira wanita itu dari SMP atau SKP), yang bisa dan berani memprotes maka harapan belum lenyap. (Kompas ,9 Desember 1968)/ Keliek DeK@
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 3
OPINI
Menjaring Bibit
INFO
P EMIMPIN M UDA DI K OMPAS G RAMEDIA * Oleh: Roberto Winnetou Soleyman
Seiring makin berkembang dan meningkatnya dunia usaha dan dalam upaya untuk tetap semangat bersaing secara sehat, perlu dilakukan upaya sistematis dan terencana dalam meningkatkan kualitas SDM yang memiliki integritas dan kapabilitas.
S
asaran tulisan ini adalah peningkatan kualitas SDM anak-anak muda KG pada jenjang di bawah supervisi atau di bawah kepala seksi, yang sebenarnya juga memiliki kemampuan setara supervisi atau kepala seksi. Karena keterbatasan pendidikan, anak-anak muda ini tidak punya kesempatan dan peluang untuk menunjukan kemampuan dan pemikiran bagi kemajuan perusahaan. Dasar pemikiran tulisan ini adalah: - Makin berkembangnya semua unit di KG, sehingga makin pula dibutuhkan tenagatenaga dengan pemikiran dan kemampuan lebih pada jenjang di bawah manajer. - Belum ada terobosan di KG untuk mengelola sendiri calon-calon pemimpin, khusus anak-anak muda lulusan SMA dengan kemampuan dan pemikiran yang tidak kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi.
InfoKita foKita
- Perlunya apresiasi terhadap ide, gagasan dan pemikiran anak-anak muda yang berpotensi positif demi kemajuan perusahaan agar bisa tetap bersaing secara sehat di dunia usaha tanpa meninggalkan visi-misi perusahaan dan nilai-nilai yang ditanamkan para pendiri perusahaan Usulan yang diajukan melalui tulisan ini berupa langkah menjaring bibit-bibit muda di KG dengan taraf pendidikan setingkat SMA yang memiliki integritas dan kapabilitas dan berpotensi menjadi calon pemimpin KG masa depan untuk bersama maju mengembangkan perusahaan melalui pemikiran dan ide kreatif. Bentuknya dapat mengadopsi apa yang selama ini dikelola dalam Management Development Program, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Peserta yang diseleksi dari berbagai unit harus berstatus karyawan tetap dengan masa kerja minimal 7 tahun, dicalonkan oleh dan sepengetahuan atasan, dan wajib menandatangani “Nota Kesepahaman” yang dibuat bersama dengan perusahaan. Peserta juga wajib membuat makalah yang akan dipresentasikan di hadapan panitia penilai. Bila perusahaan tidak menyediakan beasiswa, pembiayaan ditanggung bersama dengan perbandingan 70:30 untuk perusahaan dan peserta. Tanggungan 30% yang diemban oleh peserta dilimpahkan ke pinjaman koperasi, dengan catatan peserta wajib menjadi anggota koperasi (Media Asri atau Gemah Ripah). Mengapa melalui Koperasi, karena melihat efektivitas dana dan kebutuhan peserta yang berbeda-beda pendapatan, dengan asumsi dana yang ditanggung peserta tidak memberatkan khususnya untuk peserta yang rata-rata sudah berkeluarga. Dari sisi
lain, aturan ini akan mengajak peserta untuk berhemat dan menggunakan pendanaan secara bijak, tentunya juga mendapat keuntungan dari pembagian deviden koperasi. Semoga apa pun yang dilakukan perusahaan untuk lebih mengembangkan usaha bersama ini menjadi kenyataan dengan selalu meningkatkan kualitas SDM yang menjadi bagian dari kemajuan perusahaan.
*Roberto Winnetou Soleyman/ TB Gramedia Matraman
KALIMAT BIJAK Sebelum seseorang dapat mencapai tingkat yang diinginkan, ia harus berpikir, bertindak, berjalan, berbicara, dan memimpin dirinya sendiri dalam semua urusan-urusannya sebagaimana orang yang ia inginkan. - Zig Ziglar *** Kita membuat kehidupan dengan apa yang kita peroleh, tetapi kita membangun kehidupan dengan apa yang kita berikan - Winston Churchill / DeK@
3
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 4
INFO
OPINI
Maintenance Pelanggan TB Gramedia Jember * Oleh: Ratno Sasmito
Suatu saat mestinya kita pernah menerima permintaan diskon dari pelanggan, yang secara langsung sangat menyulitkan petugas karena selain daya ingat yang terbatas juga jumlah pelanggan semakin bertambah. Penentuan target KPI Widianiaga “Memperoleh Pelanggan Baru dan Potensial” setiap bulan minimal 4 pelanggan menghasilkan feedback positif dari pelanggan dengan munculnya beberapa pertanyaan pada saat mengisi biodata pelanggan. Pertanyaanpertanyaan yang selalu muncul antara lain manfaat yang diperoleh setelah mengisi biodata, apakah ada fasilitas diskon, atau apakah ada Kartu Anggota (Member Card) seperti di retail yang lain.
B
ertitik tolak pada kebutuhan pelanggan dan kontrol terhadap pemberian fasilitas diskon, dibuatlah program “Member Card TB Gramedia Jember” (pernah diikutkan Lomba Improvement 2009 namun belum berhasil lolos). Program ini melengkapi program VIP Card dengan fasilitas diskon 10% yang sudah
4
berjalan sebelumnya, dengan ketentuan antara lain : a. Pelanggan mengisi Biodata Pelanggan disertai struk pembelanjaan buku. b. Member Card berlaku sebagai kartu diskon hanya untuk program-program promosi tertentu. c. Member Card hanya sebagai kartu keanggotaan Gramedia Jember. d. Setiap pembelanjaan minimal Rp.25.000,- mendapatkan 1 (satu) poin dan poin dikumpulkan untuk mendapatkan Voucher Belanja. e. Poin yang terkumpul minimal 30 poin akan mendapat voucher belanja senilai Rp. 75.000,- .
menanyakan kepada pelanggan apakah memiliki Member Card Gramedia Jember. Evaluasi dan masukan secara kontinyu dilakukan untuk perbaikan program ini dan jika suatu saat terdapat program dari pusat untuk maintenance pelanggan maka program ini akan dengan mudah menyesuaikan. Program-program khusus member akan digulirkan secara periodik untuk lebih mendekatkan diri pada pelanggan agar secara langsung dapat memahami kebutuhan pelanggan, yang ujung-ujungnya adalah peningkatan omset serta profit penjualan. Tulisan ini bertujuan agar rekan-rekan di TB Gramedia lainnya dapat langsung merespon jika terdapat pemegang Member Card TB Gramedia Jember yang kebetulan berkunjung dan menunjukkan kartunya, mohon dijelaskan bahwa kartu anggota tersebut hanya berlaku di TB Gramedia Jember saja.
f. Setiap program promosi, buku baru dan buku laris, akan diinformasikan lewat WEB2SMS/via telepon.
*Ratno S.- Supervisor Penjualan TB Gramedia Jember
g. Tidak ada batas waktu pemakaian kartu dan hanya berlaku di TB Gramedia Jember untuk pembelian buku. Sampai saat ini tercatat 250 pelanggan aktif menggunakan kartu tersebut. Walaupun Program Member Card ini belum berhasil lolos dalam kompetisi tahun 2009, Promosi Gramedia Asri Utama sangat mendukung dengan menyediakan voucher belanja untuk diberikan kepada member yang telah mencapai poin yang telah ditetapkan, secara periodik setiap bulan Juli dan Januari. Peran dominan dalam menambah jumlah member terletak pada petugas kasir, yang dalam setiap awal transaksi selalu dan wajib
Kalimat Bijak
A
ku mungkin tidak mampu mengubah dunia yang aku lihat di sekitarku, tetapi aku dapat mengubah cara aku melihat dunia w ell) di dalamku ( J ohn Maxw
A
pa yang terletak di belakang kita dan apa yang terletak di hadapan kita, adalah masalahmasalah kecil dibandingkan dengan apa yang terletak di dalam W alt Emerson) /DeK@ kita. (W
InfoKita foKita
I N F O MANAJEMEN
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 5
Creative HR Competition Tidak terasa acara Creative HR Competition yang diselengarakan dalam rangka Journey To Excellence (JTE) tahun 2010 dengan tema “Empowering Talent” mulai mendekati puncaknya. Acara yang terdiri dari Creative HR Inspiring Stories Competition dan Creative HR Expression Competition memasuki masa penilaian atau penjurian pada akhir bulan Oktober 2010 ini. Adapun kriteria yang digunakan dalam proses penilaian untuk kedua kompetisi ini adalah sebagai berikut:
K
riteria penilaian Creative HR Inspiring Stories Competition:
* Tulisan berdasarkan pengalaman nyata (riil, benar-benar terjadi dan masuk akal) serta bukan plagiat * Tulisan yang disampaikan unik, inspiratif, serta mengandung nilai-nilai KG (5C) * Tulisan yang diterima disaring sesuai dengan ketentuan umum yang ber laku untuk kompetisi ini (format tulisan di kertas ukuran A4, huruf Calibri 12, spasi 1.5, maks. 3 lembar dan tidak lupa menyertakan testimoni rekan kerja)
InfoKita foKita
* Selanjutnya karya yang akan dinilai oleh Tim Juri untuk kemudian dipilih sejumlah finalis yang akan tampil secara langsung (live performance) pada acara puncak Creative HR Competition pada tanggal 25 November 2010. Para finalis tersebut akan memperebutkan Juara I, II, III, dan Juara Favorit..
S
edangkan kriteria penilaian untuk Creative HR Expression Competition adalah:
* Penyaringan awal, di mana karya yang diterima disaring sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku untuk kompetisi ini (sesuai kategori karya: Tulisan, Grafis, Fotografi, dan Audio Visual)
juara III, dan Rp 750 ribu untuk Juara Favorit (pilihan voter) serta tersedia berbagai hadiah hiburan untuk para finalis dan suvenir menarik lainnya. Sedangkan, hadiah yang disediakan bagi Creative HR Expression Competition adalah Rp 2,5 juta untuk masingmasing kategori, yaitu Tulisan Terbaik, Grafis Terbaik, Fotografi Terbaik, dan Audio Visual Terbaik. Untuk info lebih lanjut mengenai acara ini dapat menghubungi Contact Person: Sdri. Irna (08562784986 / 021-5480888 Ext.7501) atau Sdri. Rani (08174104157 / 021-5350377 Ext 5764). (Panitia Creative HR Competition)
* Mudah dipahami oleh audience (komunikatif) – bobot 40% * Mengandung ‘pesan’ yang kuat, inspiratif, memotivasi, dan positif – bobot 40%
Kalimat Bijak
* Keunikan – bobot 30% * Karya yang terpilih menjadi juara akan diumumkan pada acara puncak Creative HR Competition pada tang gal 25 November 2010
A
dalah tragis saat kita menolak kehidupan. Kita memimpikan sebuah taman mawar yang indah di atas kaki langit tetapi mengabaikan mawar-mawar indah yang mekar di luar jendela kita (Dale Carnegie)
Kompetisi yang dapat diikuti oleh seluruh karyawan KG ini menawarkan hadiah yang menarik bagi para pemenangnya. Untuk Creative HR Inspiring Stories Competition telah dipersiapkan hadiah senilai Rp 2,5 juta untuk juara I, Rp 1,5 juta untuk juara II, Rp 1 juta untuk
L
akukanlah sedikit lebih setiap harinya dari yang Anda pikir dapat Anda kerjakan (L L ow w ell T homas)
K
eunggulan adalah; melakukan sedikit lebih baik daripada yang bisa dikerjakan oleh orang w eet Marden) /DeK@ lain (Orison Sw
5
28/10/10
13:13
Page 6
INFO
UTAMA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
SEKILAS Wisma Pacet
Wisma Kompas Gramedia Sekali waktu di saat jenuh dengan aktivitas sehari-hari yang padat dan melelahkan, sempatkan sejenak melepaskan diri dari rutinitas, beristirahat dan bersantai dalam kesejukan dan kesegaran alam yang akan menyegarkan pikiran, jiwa dan raga. Beberapa pilihan tujuannya ada di daerah Puncak Jawa Barat, dan pantai Karang Bolong Banten, tempat rumah-rumah peristirihatan Kompas Gramedia berada. Wisma Pacet Sejarah Wisma Kompas Gramedia Pacet dimulai 26 Mei 1975, ketika Kepala Bagian Umum dan Personalia ketika itu, Leo Hadisuseno, melaksanakan pembelian lokasi dari PT. Kinta. Area yang semula hanya seluas 9315 m? secara bertahap terus bertambah
6
hingga saat ini seluruhnya mencakup lebih kurang 3 Ha, berada di Jalan Raya Pacet no,. 31 Cipanas, Cianjur. Pada awalnya hanya difungsikan sebagai tempat peristirahatan karyawan KG dan keluarga, namun sejalan dengan penambahan area dan fasilitas ruang pertemuan kemudian juga difungsikan sebagai tempat lokakarya dan pelatihan karyawan KG, selain juga disewakan untuk umum. Para tamu leluasa melilih fasilitas menginap sesuai kebutuhan, mulai dari kamar hotel kapasitas 2 orang dan 4 orang (Family Room), sampai wisma atau bungalow dengan 2 sampai 7 kamar yang dilengkapi dapur dan peralatannya. Lingkungan tenang dan udara sejuk merupakan pilihan ideal sebagai lokasi lokakarya atau rapat kerja dan pelatihan. Ruang Pertemuan berkapasitas 75 orang dan dalam waktu dekat akan ditambah 1 ruang pertemuan lagi sehingga di saat bersamaan dapat diselenggarakan 2 sampai 3 lokakarya atau rapat kerja. Fasilitas lain yang tersedia adalah area
bermain anak, lapangan olahraga voli, bulutangkis, basket dan tenis serta fasilitas “Fun Gathering” bagi keluarga dan grup dengan aneka permainan menarik. Penggemar wisata kuliner dapat mengunjungi Restoran “Bakmi Jawa Khas Gunung Kidul” dengan kelezatan khas bakmi Jawa asli, menikmati kehangatan bakmi jawa di kesejukan pegunungan. Restoran ini juga menyajikan aneka menu tradisional yang dihidangkan dalam suasana santai dan rileks. Sejak kehadirannya pada tahun 1999 hingga sekarang Bakmi Jawa Gunung Asli Gunung Kidul telah menjadi langganan Istana Kepresidenan RI dan menjadi salah satu ikon wisata kuliner di daerah wisata Puncak.
Wisma Karang Bolong Selain di Pacet yang berada di kawasan pegunungan, Wisma Kompas Gramedia juga ada di Karang Bolong, Anyer, di tepian Selat Sunda. Dari lokasi ini dapat dinikmati tenggelamnya sang surya di balik Anak Gunung
InfoKita foKita
28/10/10
13:13
Page 7
INFO
UTAMA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Matahari tenggelam di Wisma Karang Bolong
t
Krakatau dan Gunung Krakatau yang terkenal itu. Awalnya, wisma ini merupakan lokasi pembenihan udang yang dalam perjalanannya kemudian dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan bagi karyawan KG, sebagai alternatif pilihan bagi mereka yang ingin menikmati suasana pantai dan deburan ombak. Fasilitas menginap yang tersedia berupa wisma atau bungalow dengan pilihan 1 kamar, 2 kamar, dan 3 kamar, dilengkapi dapur dan peralatannya. Dengan lingkungan yang luas dan suara debur ombak pantai, Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong merupakan salah satu pilihan untuk berekreasi baik keluarga maupun grup. Tersedia juga fasilitas rekreasi bagi anak, lapangan voli pantai dan fasilitas “Fun Gathering” bagi keluarga dan grup dengan aneka permainan menarik. Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong dilengkapi Restoran “Ikan Bakar Pinggir Pantai” dengan aneka menu ikan bakar yang mengundang selera. Selain ikan segar, dapat dipesan juga kambing guling untuk acara pesta tepi pantai. Penggunaan Wisma oleh Karyawan Sebagai fasilitas perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan dan keluarganya untuk berekreasi dan beristirahat, Wisma Kompas Gramedia selalu berusaha memberikan layanan terbaik. Guna meningkatkan layanan bagi karyawan KG yang ingin memanfaatkan fasilitas ini, mulai tanggal 1 Oktober 2010 diberlakukan ketentuan baru
InfoKita foKita
sebagaimana tertuang dalam Ketentuan No. SKC-CHR/0208-10 tentang Fasilitas Wisma Pacet dan Karang Bolong. Berdasarkan ketentuan baru tersebut, fasilitas penggunaan wisma yang selama ini No.
Ketentuan Lama
diberikan dalam bentuk subsidi biaya sewa wisma diganti dengan pemberlakuan tarif khusus dalam bentuk diskon/potongan harga sebesar 50% dari tarif umum (publish rate). Berikut perbandingan antara ketentuan lama Ketentuan Baru
1
Fasilitas diberikan dalam bentuk subsidi biaya sewa wisma.
Fasilitas diberikan dalam bentuk diskon/potongan harga sebesar 50% dari harga umum/publish rate. Fasilitas diskon/potongan harga diberikan untuk 2 unit wisma/kamar.
2
Fasilitas subsidi biaya sewa wisma hanya diberikan untuk 1 unit wisma.
3
Apabila suami istri keduanya beker ja di Kompas Gramedia maka dianggap sbg 1(satu) karyawan
Fasilitas diberikan kepada setiap karyawan Kompas Gramedia.
4
Kesempatan menggunakan fasilitas subsidi biaya wisma dibatasi 1 kali dalam 2 tahun (apabila digunakan pada hari libur/weekend) dan 1 kali dalam 1 tahun apabila digunakan pada hari kerja/weekday
Tidak ada pembatasan penggunaan wisma sepanjang masih tersedia.
5
Fasilitas diberikan untuk digunakan karyawan beserta keluarganya (istri/suami, anak, orang tua, saudara sekandung dan anggota klg. lain)
Idem yang lama / Karyawan beserta relasi
6
Karyawan yang akan menggunakan fasilitas subsidi biaya sewa wisma harus mendaftar ke Human Resources Services dengan mengisi formulir penggunaan wisma dan daftar anggota keluarga yang akan menginap serta harus mendapat persetujuan dari pimpinan unit kerja
Karyawan dapat langsung melakukan reservasi/pemesanan ke Wisma Pacet dan Wisma Karang Bolong atau ke Corporate Facility Management tanpa perlu mendapat persetujuan dari pimpinan unit kerja.
7
I N F O U TA M A
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 8
Tarif Wisma Kompas Gramedia Pacet Wisma
Kamar T. Tidur Kapasitas
Eboni
Weekday
Weekend
Hari Raya*
1
2 SB
2 orang
Rp 280,000
Rp 364,000
Rp 420,000
2
4 SB
4 orang
Rp 580,000
Rp 754,000
Rp 870,000
Cendana
2
4 SB
4 orang
Rp 365,000
Rp 474,500
Rp 547,500
Cemara
2
4 SB
4 orang
Rp 365,000
Rp 474,500
Rp 547,500
Meranti
3
6 SB
6 orang
Rp 640,000
Rp 832,000
Rp 960,000
Damar
3
6 SB
6 orang
Rp 640,000
Rp 832,000
Rp 960,000
Jati
3
6 SB
6 orang
Rp 640,000
Rp 832,000
Rp 960,000
Kepel
4
6 SB
6 orang
Rp 640,000
Rp 832,000
Rp 960,000
Pinus
3
6 SB
6 orang
Rp 525,000
Rp 682,500
Rp 787,500
Gaharu-B
3
6 SB
6 orang
Rp 525,000
Rp 682,500
Rp 787,500
Gaharu-D
4
10 SB
10 orang
Rp 765,000
Rp 994,500
Rp 1,147,500
Akasia
5
10 SB
10 orang
Rp 800,000
Rp 1,040,000
Rp 1,200,000
Gaharu
7
16 SB
16 orang
Rp 1,290,000
Rp 1,677,000
Rp 1,935,000
* Hari Raya : Hari Raya Idul Fitri (H-3 s/d H+3) dan Natal/Tahun Baru (22 Desember s/d 5 Januari)
Tarif Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong WISMA Gramini Gramina Tiara Bobo Hai Nova Citra
Kamar 1 2 2 3 3 4 4
T. Tidur 2 SB 4 SB 4 SB 6 SB 6 SB 10 SB 10 SB
Kapasitas 2 orang 4 orang 4 orang 6 orang 6 orang 10 orang 10 orang
weekday
weekend
Rp 330,000 Rp 530,000 Rp 560,000 Rp 750,000 Rp 330,000 Rp 460,000 Rp 460,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
430,000 690,000 730,000 975,000 430,000 600,000 600,000
Hari Raya* Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000 795,000 840,000 1,125,000 500,000 700,000 700,000
* Hari Raya : Hari Raya Idul Fitri (H-3 s/d H+3) dan Natal/Tahun Baru (22 Desember s/d 5 Januari)
dan ketentuan baru yang berlaku di Wisma Kompas Gramedia : Tarif dan Pemesanan Tabel di atas adalah tarif umum/publish rate (sebelum diskon) yang berlaku saat ini untuk Wisma Kompas Gramedia Pacet dan Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong :
- Karyawan dapat membuat pesanan wisma terlebih dahulu atau datang lang sung ke Wisma Kompas Gramedia Pacet/Karang Bolong. - Karyawan harus menunjukan kartu karyawan/ID Card pada saat check-in. - Berlaku hanya untuk 2 unit (wisma/kamar) bagi setiap karyawan.
Ketentuan Penggunaan Wisma untuk Karyawan KG - Karyawan diberi harga diskon 50% dari harga yang berlaku (tarif umum).
8
- Pemesanan wisma dapat dilakukan ke : @ Wisma Kompas Gramedia Pacet, Jl. Raya Pacet 37 Cianjur Telp. (0263) 511532, 512790 Fax. (0263) 512727.
@ Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong, Jl. Raya Pantai Carita Km 144, Karang Bolong, Anyer. Telp. (0254) 650220, 650224 Fax. (0254) 650120. @ Corporate Facility Management, Gedung CFM Palmerah Barat 12 Jakarta, Telp. (021) 5490666, 5480888 ext. 7107 Fax. (021) 5482092. Ketentuan Penggunaan Wisma untuk Relasi : - Relasi dari perusahaan atau karyawan diberi harga diskon 30% dari harga yang berlaku untuk umum. - Pemesanan untuk relasi harus dilakukan oleh karyawan KG dengan menyebutkan Nama, Nomor Induk Karyawan (NIK) dan mengirimkan fotokopi ID Card karyawan melalui Fax atau diserahkan melalui relasi yang menginap pada saat check-in. - Berlaku maksimal hanya untuk 2 unit (wisma/kamar) bagi setiap relasi. Ketentuan Pemesanan Wisma Pacet dan Karang Bolong - Pemesanan akan dibukukan sebagai pemesanan yang sudah pasti apabila telah membayar 50% dari harga wisma. - Khusus pemesanan untuk Hari Raya Idul Fitri (H-3 sampai H+3) dan tanggal 22 Desember – 5 Januari pemesanan akan dibukukan sebagai pemesanan yang sudah pasti apabila sudah membayar 100% dari harga wisma pada waktu pemesanan wisma. - Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening Wisma Kompas Gramedia pada Bank BCA KCP Cipanas a.n PT. Gramedia, No. a/c. 1970097780 dan selanjutnya menginformasikan pembayaran tersebut dengan mengirimkan bukti transfer melalui Fax. Cantumkan tanggal penggunaan wisma, wisma yang dipesan dan nama pemesan. - Pembatalan pemesanan wisma yang dilakukan sampai dengan 3 hari sebelum tanggal penggunaan wisma maka tidak akan dikenakan biaya pembatalan. - Pembatalan pemesanan wisma kurang dari 3 hari sebelum tanggal penggunaan wisma maka akan dikenakan biaya pembatalan 50% dari harga wisma. - Khusus pemesanan wisma pada Hari Raya Idul Fitri (H-3 sampai H+3) dan tanggal 22 Desember – 5 Januari tidak dapat dibatalkan. (Haryasena/AFS Manager, CFM)
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
13:13
Page 9
Business Planning Meeting 2011
MANAJEMEN INFO
28/10/10
“Semper Altius, Age Quod Agis”, demikian arahan yang dilontarkan Pak Jakob Oetama pada presentasi terakhir Business Planning Meeting 2011. Arahan tersebut memotivasi setiap pimpinan yang hadir untuk terus selalu melakukan hal yang lebih tinggi (berkinerja tinggi) dari yang dilakukan saat ini, dan kerjakan apa yang telah dilakukan.
U
ntuk menindaklanjuti CEO Letter mengenai arahan perencanaan bisnis tahun 2011, perusahaan menyelenggarakan Business Planning Meeting 2011 pada tanggal 4-7 Oktober bagi Business Unit (BU) dan 25-26 Oktober 2010 bagi Functional Unit (FU). Dalam event ini, 20 BU dan 7 FU mempresentasikan rencana bisnisnya di hadapan Pak Jakob (President Commissioner), Agung Adiprasetyo (CEO) dan Liliek Oetama (Vice CEO). Perbedaan waktu antara presentasi Business Unit dengan Functional Unit diatur untuk memastikan terjadinya alignment (koordinasi) antara rencana kerja strategis BU dan dukungan yang dapat diberikan oleh masing-masing FU. Secara finansial, target laba operasi Kompas Gramedia tahun 2011 ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi target laba operasi tahun 2012 yang harus mencapai 3 kali lipat dari tahun 2008. Selain itu, karena banyaknya investasi yang akan dilakukan, pimpinan juga menetapInfoKita foKita
mempersiapkan jaringan TV lokal/daerah. Unit usaha media lain akan berfokus pada transformasi/integrasi media dengan strategi MMM (multimedia, multichannel, multiplatform). Berbagai inisiatif lainnya seperti Graha Kerindo Utama (GKU) akan meluncurkan kategori produk baby diapers dan pengembangan paper mill ke dua.
kan agar setiap unit berfokus pada pengelolaan arus kas (cash flow) dengan mempertimbangkan pengendalian piutang dan persediaan. Dari sisi pasar/pelanggan, peningkatan oplah dan pengembangan brand beberapa produk KG merupakan hal-hal yang perlu menjadi perhatian. Hal ini karena cukup banyaknya BU dengan produk print media yang belum menunjukkan pertumbuhan oplah yang baik. Pengembangan brand perlu dilakukan untuk produk-produk yang menjadi market leader challenger seperti Kontan dan Kompas.com maupun produk/unit usaha baru seperti jaringan Hotel Amaris dan UMN. Keunggulan operasi (operation excellence) merupakan fokus lain yang harus dicapai. Pengelolaan sharing sumber daya baik manusia, teknologi, fasilitas dan utilitas harus dapat dilakukan antar unit usaha, sehingga efisiensi dan sinergi dapat dicapai. Pimpinan juga menetapkan agar duplikasi serta proses bisnis yang tidak memberi nilai tambah dapat diminimalkan.
Tentunya berbagai inisiatif di atas tidak dapat dilakukan tanpa dukungan dari pengelolaan sumber daya manusia, organisasi dan teknologi informasi yang baik. Kebutuhan kaderisasi SDM untuk ekspansi bisnis beberapa unit seperti Group of Regional Newspaper, Group of Hotel & Resort, Sonora dan KGTV menjadi sangat penting untuk segera dapat dipenuhi agar eksekusi strategi yang ditetapkan dapat berjalan secara efektif. Demikian pula dengan pengelolaan teknologi informasi (IT) diharapkan bukan saja dapat memenuhi kebutuhan operasional unit namun juga meningkatkan daya saing unit terutama di tengah perkembangan industri media digital yang pesat. Dengan terselenggaranya Business Planning Meeting 2011, setiap BU dan FU sudah menetapkan arah/strategi untuk mencapai visi misi dengan perumusan program-program kerja secara sistematis. Tentunya setiap perencanaan tidak akan berarti apapun tanpa eksekusi yang baik, di mana karyawan pelaksana menjadi faktor yang terpenting dalam eksekusi. Oleh karenanya budaya untuk terus berkinerja unggul harus tetap digelorakan agar semper altius seperti arahan Pak Jakob Oetama dapat tercapai. (Gun-BPM)
Berbagai inisiatif yang akan dilakukan oleh unit usaha KG di tahun 2011 antara lain adalah pengembangan Kompas Gramedia TV (KGTV) yang dimulai dengan inisiatif KG Production dan saat ini sedang
9
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 10
MANAJEMEN
Knowledge Sharing Competition 2 orang), sedangkan untuk kategori KST dilakukan secara individual atau perorangan saja. Untuk mengikuti KSC setiap peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
INFO
Mengapa membagi pengetahuan harus dikompetisikan atau dipertandingkan? Mungkin itu pertanyaan yang muncul saat melihat atau membaca sosialisasi kegiatan dan perlombaan pada Empowering Talent 2010.
A. KNOWLEDGE SHARING INTERAKTIF 1. Karyawan mendaftarkan topik sharing ke HR Department (atau Training Department) di Unit masing-masing . 2. HR Unit akan melakukan verifikasi terhadap kelayakan topik, menentukan waktu dan tempat pelaksanaan, membantu peserta untuk membuat presentasi (jika diperlukan), dan membantu publikasi sharing (poster, email, undangan, dan lainnya) jika topik tersebut dapat diikuti oleh banyak karyawan.
K
egiatan Journey to Excellence 2012 pada tahun 2010 ini mengangkat tema “Empowering Talent” untuk menekankan COMPETENCE pada nilai-nilai KG (5 C). Beberapa kegiatan diarahkan untuk memunculkan potensi dan motivasi karyawan sehingga memiliki semangat mengembangkan diri sendiri, adaptif dan mau menerima perubahan serta berpikir positif pada setiap perubahan yang dilakukan perusahaan. Salah satu kegiatannya adalah Knowledge Sharing Competition (KSC). Beda halnya dengan Seminar Motivasi yang dibawakan oleh Jamil Azaini atau Knowledge Movie yang memutarkan film tematis di beberapa kota dengan tujuan untuk memberikan insipirasi dan motivasi guna menunjang performance kerja, KSC diadakan sebagai ajang Transfer of Knowledge, khususnya yang bersifat Tacit Knowledge dalam konsep Knowledge Management. Berlawanan dengan formal knowledge, tacit knowledge merupakan pengetahuan yang tidak mudah ditransfer pada orang lain hanya melalui tulisan atau secara lisan, sehingga diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap karyawan secara individu untuk melakukan Knowledge Sharing dan menjadi cikal bakal budaya Knowledge Sharing di lingkungan KG.
10
Bentuk kegiatan KSC adalah Knowledge Sharing yang terkait dengan pekerjaan dalam bentuk presentasi, diskusi, dan/atau tulisan, dan setiap pelaksanaan sharing akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai macam reward. Ada 2 kategori KSC yaitu: 1. Knowledge Sharing Interaktif (KSI) - Sharing dilakukan dalam bentuk interaktif (presentasi, diskusi, tanya jawab) - Dihadiri oleh sejumlah peserta (karyawan internal unit maupun lintas unit) 2. Knowledge Sharing Tulisan (KST) - Membuat tulisan/ artikel/ yang dimuat di KM Portal (www.km.kompasgramedia.com) Seluruh karyawan KG, baik Karyawan Tetap maupun Karyawan Non Tetap, dapat mengikuti kegiatan ini yang akan berlangsung sampai dengan November 2010. Jumlah peserta untuk kategori KSI dapat secara individual atau tim (maksimal
3. HR Unit melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sharing knowledge dan memberikan Formulir Evaluasi Sharing. Formulir ini akan dikirimkan oleh masingmasing HR Unit. 4. Semua update informasi terkait Knowledge Sharing dapat diakses di KM Portal (www.km.kompasgramedia.com), misalnya daftar karyawan pemberi sharing dan poin yang diperoleh. 5. Topik a. Semua topik dapat di-share, sejauh akan memberi manfaat positif bagi karyawan lain dan terutama yang dapat menunjang pekerjaan. b. Knowledge yang dibagikan merupakan pengetahuan atau ketrampilan yang sudah dikuasai sebelumnya. c. Bahan Knowledge Sharing harus dibuat dalam bentuk tulisan presentasi. d. Contoh : - Topik training ex-house apa pun yang diikuti oleh seorang karyawan. - Ketrampilan khusus yang terkait dengan pekerjaan, misal: fotografi, tips’n trick Power Point, cara install Firewall di PC pribadi, pertolongan pertama pada
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
mobil mogok, dan lainnya. 6. Yang tidak termasuk Knowledge Sharing Interaktif a. Briefing pagi/ sore/ mingguan yang isinya hanya informasi seputar kegiatan harian dan pembagian tugas. b. Materi yang dibawakan karyawan karena tugasnya sebagai trainer/ fasilitator/ sosialisator/ dan sejenisnya.
Page 11
diikutkan Knowledge Sharing Tulisan (KST) dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
2. HR Unit akan melakukan verifikasi terhadap artikel dan artikel yang layak akan dikirimkan ke Panitia KSC melalui email
[email protected] atau
[email protected] , tulisan yang lolos verifikasi oleh Panitia KSC akan di-upload ke KM Portal.
4. Topik a- Semua topik dapat di-share, sejauh akan memberi manfaat positif bagi karyawan lain dan terutama yang dapat menunjang pekerjaan. b- Knowledge yang dibagikan merupakan pengetahuan atau ketrampilan yang sudah dikuasai sebelumnya. c- Topik seputar hobi, lifestyle, dan enterpreneurship (bukan MLM) misal: bercocok tanaman hias, beternak unggas, kolam ikan, seputar gadget, dan lainnya. d- Contoh: - Topik ex-house training apa pun yang diikuti oleh seorang karyawan. - Ketrampilan khusus yang terkait dengan pekerjaan, misal: fotografi, tips’n trick Power Point, cara install firewall di PC pribadi, pertolongan pertama pada mobil mogok, dan lainnya.
3. Bagi peserta Knowledge Sharing Interaktif (KTI) dapat menulis ulang bahan presentasinya dalam bentuk artikel untuk
Mari kita budayakan Knowledge Sharing melalui KSC dan raihlah poin sebanyak-banyaknya untuk dapat ditukar-
B. KNOWLEDGE SHARING TULISAN 1. Karyawan mengirimkan tulisan dalam bentuk artikel ke HR Department (atau Training Department) di Unit masingmasing.
kan beraneka ragam reward mulai dari voucher TB Gramedia, tiket nonton Studio 21, voucher JCo, tiket Waterboom, langganan Mombi atau Idea, voucher menginap di Amaris atau Santika, kamera poket, HP dan banyak lagi lainnya, serta 1 buah netbook bagi mereka yang memperoleh poin tertinggi. Informasi lebih lanjut melalui HR Department atau Training Department atau Training Officer di unit masingmasing, atau Panitia KSC (Sandra 0215483008 ext. 7007 atau Maya ext. 3806). Masih banyak waktu untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan kegiatan Knowledge Sharing Competition karena kegiatan ini akan berakhir pada November 2010. Saatnya kita berbagi pengetahuan untuk sesama rekan-rekan sekerja.
(Panitia Creative HR Competition)
Krukut 80 (K 80) Itulah sebutan gedung ini karena terletak di Kel. Krukut -/+ 200 M dari Gedung Perintis .
P
ada tahun -/+ 1989 gedung yang berlantai 2 ini adalah sebagai gudang ekspor impor dibawah PT Gramedia Asri Media . Kurang lebih dari tahun 1996 gedung ini mulai kosong tidak ada kegiatan bisnis Perusahaan. Kondisi fisik gedung sudah cukup tua antara lain ; tembok mulai retak , kayu banyak yang rapuh dan ada beberapa titik mengalami kebocoran apabila hujan turun lebat. Didalam gedung terdapat banyak bekas rak-rak buku yang masih layak pakai. Apabila ada yang berminat silahkan menghubungi General Services Departmet. Dan saat ini gedung tersebut difungsikan untuk tempat penginapan para pekerja proyek Gedung Bersama Jl. Kerajinan oleh PT Cipta Dimensi Baja Nusantara. Di depan gedung ada tukang tambal ban sekaligus “ Penjaga Gedung “ yaitu Bp. Mamad ( asli Demak Semarang ) . Semoga dengan selesainya proyek pembangunan Gedung Bersama, gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan unit Kompas Gramedia ke depan .
(Gun Sukirman Andrianto, Ops.Sec. II Security Department ) InfoKita foKita
11
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 12
INFO
U TA M A
HUT Ke- 52 CEO Senin pagi 18 Oktober, ruang kantor CEO di lantai 6 Gedung Palmerah Selatan dipenuhi rekan kerja pimpinan dan karyawan yang ingin menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada CEO KG Agung Adiprasetyo yang hari itu genap berusia 52 tahun.
P
resident Comissioner KG Jakob Oetama langsung melangkahkan kaki menuju ruang CEO sesampainya di Palmerah. Hadir segenap jajaran pimpinan BU dan FU di KG, menyertai kehadiran Wakil CEO Lilik Oetama dan Komisaris Aktif Irwan Oetama. Acara diselenggarakan singkat dan sederhana namun tidak kekurangan makna. Doa syukur disampaikan oleh Wakil Direktur Group of Printing R. Royanto, disusul pembacaan pengumuman pendek mengenai terpilihnya Agung Adiprasetyo sebagai salah seorang dari 10 Best CEO 2010 versi majalah SWA yang penganugerahannya dilaksanakan awal November ini. Dalam rangkaian ucapan yang mengiringi acara tiup lilin ulang tahun, Mas Agung menyampaikan sedikit kisah mengenai sosok almarhum ayahandanya. Karena kecintaannya pada perusahaan tempatnya berkarya di masa itu, dan visinya untuk kemajuan perusahaan, almarhum menetapkan niat untuk pensiun di usia 53. Keputusan itu diambil oleh almarhum agar di kemudian hari perusahaan tempatnya bekerja dapat memberi ruang dan kesempatan seluasnya bagi karyawan generasi muda. Potongan kue ulang tahun diserahkan oleh Mas Agung kepada Pak Jakob, yang kemudian menyampaikan rasa syukurnya dan pesan agar seluruh jajaran meneguhkan langkah bersama CEO demi kemajuan Kompas Gramedia di masa depan. CEO juga mendapat kado ulangtahun berupa karikatur karya Barlin -anggota MedArt KG yang juga karikaturis Warta Kota yang diserahkan oleh GM Humas Nugroho F Yudho. Keseluruhan acara di pagi awal minggu itu diakhiri dengan sarapan pagi bersama. Banyak karyawan datang susul menyusul untuk mengucapkan selamat ulang tahun. (Yayak/Humas KG) Foto InfoKita/Jari
12
InfoKita foKita
28/10/10
13:13
Page 13
INFO
B E R I TA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Di negara semaju Amerika Serikat, jumlah warga obesitas dikategorikan amat tinggi. Kegemukan menyerang bahkan sejak usia remaja, dan tidak kurang dari Oprah Winfrey tanpa lelah terus membincangkan bahaya kegemukan dalam acara-acara televisinya terutama karena ia sendiri termasuk penderita berat badan berlebih.
M
eski belum semaju Amerika Serikat, tingkat penderita obesitas di Indonesia ternyata juga menguatirkan. Warga Kompas Gramedia pun cepat bereaksi, di antaranya melalui program penurunan berat badan seperti yang dimulai oleh Group of Printing. Risiko penyakit yang disebabkan oleh kegemukan lumayan banyak, seperti jantung koroner, diabetes, batu empedu, sampai kanker, gangguan tidur, gangguan reproduksi serta gangguan psikologis dan sosial. Definisi obesitas sendiri adalah penumpukan lemak sebagai akibat ketidakseimbangan asupan zat gizi dengan energi yang dikeluarkan dalam jangka waktu lama. Medical Centre KG mengadakan seminar singkat untuk lebih mensosialisasikan bahaya obesitas di Lt. 7 Palmerah Barat Selasa 3 Agustus silam, dibawakan oleh Dr. Dermawan C. Nadeak, SpGK dengan tajuk Obesitas, Risiko dan Kiat Tepat Menurunkan Berat Badan. ”You are what you eat,” demikian Dr. Dermawan memulai presentasinya— manusia adalah apa yang ia makan. Pola makan tidak sehat dan tidak seimbang menjadi salah satu penyebab utama obesitas, di samping masalah kurangnya aktivitas fisik, pengaruh keturunan, dan pengaruh psikologis seperti trauma masa kecil, persoalan kerja, sampai kesepian dan lainnya.
InfoKita foKita
Seminar Obesitas Medical Centre Secara umum seminar ini mengetengahkan gambaran obesitas pada seseorang yang harus dikaji secara individual mencakup beberapa faktor di antaranya tingkat obesitas, akibat obesitas (penyakit) yang diderita orang tersebut, pemahaman tentang perilaku dalam hal makan dan aktivitas fisik, serta kesiapan penderita untuk berubah. Dalam presentasi ditampilkan pula tabel-tabel petunjuk praktis pengukuran berat badan dan lingkar pinggang yang dapat menjadi acuan utama apakah seseorang menderita obesitas. Karena termasuk penyakit yang membutuhkan berbagai kajian, obesitas harus dihadapi dengan penerapan strategi jangka panjang. Disiplin dalam mengonsumsi makanan rendak lemak, pola gizi seimbang, aktivitas fisik teratur dan bervolume besar, serta meningkatkan kemampuan menghadapi dan mengatasi tekanan psikologis. Pemantauan terus-menerus atas kemajuan diri juga harus dilakukan tanpa teledor. Semoga melalui seminar yang dihadiri oleh lebih dari 100 karyawan ini warga KG dapat mulai meneguhkan niat untuk lebih rajin menjaga kesehatan. Bukan hanya soal terganggunya aktivitas kerja, penyakit adalah
Seorang dokter dari tim penyuluhan sedang menerangkan table berat badan (dok.Medical Centre)
sesuatu yang baru disadari akibatnya ketika sudah menyerang dan amat memengaruhi kebahagiaan seseorang beserta segenap keluarga tercinta. (Nana) Foto InfoKita/Jari
13
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 14
INFO
B E R I TA
Meningkatkan Kualitas Cetak dengan Biaya Efisien Para manajer koran-koran daerah Group of Regional Newspaper (sekarang dikenal sebagai Tribun) dari pelbagai kota mengikuti rapat kerja khusus untuk unit percetakan di Jakarta, 7-10 Agustus lalu. Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini diisi dengan agenda membahas masalah-masalah operasional dan standard operational procedure (SOP) untuk menghasilkan kualitas cetak yang memadai dengan biaya efisien.
R
aker dipandu langsung GM Operation Indopersda Primamedia Carolus Budiarto dibantu GM Printing Banjarmasin Post Group Yusgiyanto.Vice Group Director Group of Regional Newspaper Sentrijanto, saat membuka raker menyampaikan pesan sekaligus motivasi supaya bisnis media cetak yang dijalankan berhasil, diperlukan kerjasama (teamwork) yang baik semua lini, dan didukung operational exellence. "Sebagian besar harga pokok koran keluar dari percetakan, karena itu perlu perbaikan terusmenerus dalam rangka mendukung penjualan koran harga 1.000 rupiah. Percetakan bisa mendukung kebijakan harga tersebut antara lain dengan menghasilkan kualitas yang baik dengan biaya operasional yang murah. Harga koran 1.000 rupiah, walaupun murah kualitasnya baik (low price with meaning), bukan koran murahan," kata Sentrijanto. Sebaliknya, seorang manajer percetakan akan sangat disayangkan bila hasil cetaknya tidak memenuhi standar kualitas, mesin tidak terawat baik, lingkungan percetakan kotor dan tidak rapi. "Raker ini
14
Para manajer percetakan koran-koran daerah foto bersama CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo
diperlukan untuk membuat standar kerja dan kualitas yang sama pada semua unit percetakan koran daerah Tribun," tandas Sentrijanto. Selain harus memiliki kompetensi di bidangnya, para manajer percetakan koran-koran daerah juga harus memiliki attitude yang baik sebagai modal dasar yang harus tertanam dalam diri setiap pribadi. Mereka harus disiplin, mau bekerja keras dan total. Seorang pimpinan unit kerja harus bisa memberikan contoh teladan bagi karyawan lain, manajer percetakan harus memiliki program kerja yang jelas dan terukur. Pada hari pertama, sehari penuh, peserta raker berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan ahli percetakan surat kabar dari Amerika Serikat, Presiden Impression Word Wide Tom Loesch, dan Presiden Leotech Richard Leone yang secara khusus hadir ke Indonesia untuk acara tersebut. Masih dalam rangka transfer pengetahuan, kedua tamu dari negara Paman Sam itu juga berkunjung ke percetakan di beberapa daerah seperti Tribun Batam, Tribun Pekanbaru, Tribun Kaltim, dan Banjarmasin Post. Mereka menilai percetakan yang dikunjungi sebagai salah satu bahan diskusi.
Selama diskusi dan sharing itu, para manajer percetakan mendapatkan pengetahuan cukup banyak tentang bagaimana mengoperasikan, merawat dan memperbaiki mesin cetak web offset Goss Community dengan baik dan efisien. Untuk proyek penerbitan Koran Tribun di Jogja yang dijadwalkan terbit awal Januari 2011, mereka berjanji mengirimkan teknisi terbaiknya langsung dari AS, melatih para teknisi percetakan Tribun sekaligus menunjukkan bagaimana cara menginstalasi rangkaian mesin cetak dengan baik dan benar. Para manager percetakan bertambah semangat karena pada hari kedua raker, secara mengejutkan mendapat kunjungan CEO KG Agung Adiprasetyo. Selain menyampaikan dukungan bagi raker ini, Mas Agung juga berpesan harus ada implementasi yang nyata dan evaluasi sehingga acara seperti ini tidak sia-sia. Peserta menggunakan kesempatan itu bersalaman dan berfoto bareng dengan CEO. "Wah, bisa untuk kenangan pribadi neh. Syukursyukur ada yang bisa mewarisi jadi CEO seperti Mas Agung," komentar salah satu peserta raker dengan bangga. InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 15
B E R I TA
Seminar Motivational
INFO
Becoming a Star Employee TB Gramedia Expo Surabaya
K
ali ini Empowering Talent menyambangi Surabaya dengan kegiatan Seminar Motivational Becoming a Star Employee, Kamis 29 Juli di Gedung Gramedia Expo Surabaya. Dukungan panitia di Surabaya sangat terasa untuk membantu penyelenggaraan kegiatan ini dengan optimal. Antusiasme peserta juga sangat tinggi. Di akhir acara, terlihat wajah-wajah yang bersemangat ingin segera menerapkan apa yang didengar di kehidupan sehari-hari. Acara diawali dengan sambutan oleh Thomas Suhardjono, perwakilan dari Cor-
porate Human Resources dan panitia Empowering Talent. Acara dilanjutkan dengan talk show dengan salah satu inspiring employee KG, yaitu Fitricia Juanita, yang sekarang ini menjabat sebagai General Manager Advertising Kompas. Puncak acara adalah seminar dari Jamil Azzaini, motivator
dari Kubik Training dan Consultancy. Acara ditutup dengan pembagian berbagai doorprize menarik pemberian dari panitia maupun sumbangan dari semua Unit yang ada di Surabaya,
Melalui raker ini peserta mendapat pengetahuan tambahan tentang perawatan mesin cetak web offset yang disampaikan Kepala Seksi PKM Edi Purnomo, serta cara peningkatan kualitas cetakan disampaikan Staf Quality Control Priyana, keduanya dari percetakan PT Gramedia. Materi mengenai proses dan permasalahan pracetak disampaikan Idris dari praktisi Prepress. Dalam kesempatan itu, GM Regional Group of Printing Bambang Supriyadi
berkenan memberikan bekal mengenai bagaimana mengelola percetakan dengan baik dan efektif. Pada rapat pleno di hari terakhir, peserta menghasilkan beberapa kesepakatan dan rekomendasi di antaranya mengenai standar kualitas cetakan, perawatan mesin, efisiensi bahan baku dan keseragaman operasional di seluruh percetakan daerah. Operasional percetakan di semua daerah harus dijalankan dengan SOP yang sama.
Direktur Group of Regional Newspaper Herman Darmo, sebelum menutup acara raker, menyampaikan beberapa arahan. "Dalam bisnis media cetak, selain menyajikan berita aktual, perwajahan koran yang menarik dan variable-variabel lainnya, koran juga harus mampu memberikan kenyamanan bagi konsumen atau pelanggannya (pembaca dan pengiklan). Kenyamanan itu salah satunya harus diwujudkan dengan hasil cetakan yang berkualitas, gambar dan tulisan harus tercetak dengan baik dan utuh," katanya. Bahkan mesin cetak, pesan Herman Darmo selanjutnya, harus selalu dijaga supaya tetap dalam kondisi prima dan tidak menimbulkan gangguan produksi yang bisa mengakibatkan keterlambatan selesai cetak koran. Di sinilah diperlukan kepedulian para manajer percetakan untuk selalu mengawasi dan menjamin bahwa proses produksi di percetakan bisa berjalan lancar. (Yusgiyanto/GM Printing Banjarmasin Post Group)
Kepak Sayap - Peserta Seminar bersama Jamil Azzainni melakukan gerakan kepak sayap burung.
GM Operation PT Indopersda Primamedia Carolus Budiarto (kiri) mendampingi Vice Group Director Groupof Regional Newspaper Sentrijanto saat berbincang dengan Presiden Impressions World Wide Tom Loesch, spesialis penjual, instalasi dan servis mesin cetak koran dari Amerika Serikat. Foto: TRIBUNNEWS/FX ISMANTO
InfoKita foKita
(Marta Nurfaidah, Rily/CHR) Foto Ahmad Zaimul Haq
15
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 16
INFO
B E R I TA
Lift Baru Gedung Unit III Palmerah Selatan Lebih Kecil ? Dua setengah bulan lamanya para karyawan, terutama yang berkantor di gedung Unit III Palmerah Selatan, harus rela menapaki tangga dan mengambil berjalan memutar yang lebih jauh menuju ruang kerja. Kadang harus sedikit berbasah ria ketika melalui koridor terbuka di sisi Timur gedung saat hujan.
“P
engorbanan” itu harus dijalani karena ada pekerjaan penggantian lift di Gedung Unit III. Pasti timbul banyak pertanyaan di benak karyawan. Ketika lift baru mulai beroperasi pun masih tersisa satu pertanyaan: Lho, kok lebih kecil dibandingkan dengan yang lama? Mengapa Harus Diganti? Lift merk OTIS berkapasitas angkut maksimal 600 kg itu beroperasi sejak gedung Unit III berdiri tahun 1978. Berarti sudah berusia 32 tahun. Mungkin ada beberapa karyawan yang bahkan belum lahir pada saat lift ini mulai beroperasi. Sebagaimana peralatan mekanik elektrik pada umumnya, meski sudah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal, performa lift akan terus menurun seiring berjalannya waktu. Sampai suatu saat lift menjadi sangat tidak efisien dan bahkan tidak aman lagi untuk dioperasikan. Dalam terminologi Engineering, batas waktu itu disebut “life cycle” atau daur hidup, namun lebih lazim disebut “usia teknis”. Tidak ada yang bisa memastikan kapan sebuah lift akan mencapai usia teknisnya. Namun berdasarkan dukungan ketersediaan suku cadang, beberapa vendor lift menyatakan usia teknis lift adalah 20 ta-
16
hun. Lebih dari batas itu, suku cadang memang masih bisa disediakan namun dengan biaya tinggi dan seringkali harus indent dalam waktu cukup lama. Karena itulah Lift Unit III sudah selayaknya diganti karena usianya sudah jauh melampaui usia teknisnya, ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Boros daya listrik karena mesin penggeraknya masih menggunakan teknologi lama yang boros daya listrik. 2. Sering rusak karena komponen sudah banyak yang aus akibat pemakaian terus menerus. 3. Jika rusak butuh waktu perbaikan lama. Lift terpaksa berhenti beroperasi karena butuh waktu lama untuk melakukan troubleshooting. Apalagi komponen pengganti harus dipesan terlebih dahulu, tidak ready stock.
4. Biaya perbaikan mahal karena suku cadang yang dibutuhkan tidak lagi diproduksi masal. Jadi, selain terjadi pemborosan biaya, kenyamanan pengguna lift pasti akan sangat terganggu jika lift tidak segera diganti. Namun yang lebih penting dari itu semua, penggantian dilakukan demi meningkatkan keselamatan para pengguna lift. Mengapa Begitu Lama? Lift lama hanya melayani sampai lantai 4. Untuk menuju ke lantai 5 karyawan dan tamu harus berjalan melewati tangga. Sejalan dengan rencana penggantian lift ada kebutuhan agar lift dapat melayani sampai lantai 5 yang saat ini dimanfaatkan sebagai ruang kerja Corporate Human Resources (CHR). InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Tidak seperti pemasangan lift di gedung baru, pekerjaan penggantian lift di gedung yang sudah beroperasi mempunyai tingkat kerumitan tersendiri. Kebersihan dan kerapihan gedung harus tetap terjaga, keselamatan dan kenyamanan penghuni harus diperhatikan. Saat pengerjaan jangan sampai menimbulkan bunyi yang mengganggu. Keadaan ini mengharuskan Kontraktor menjadwalkan beberapa item pekerjaannya dan menambah waktu pengerjaan saat hari libur dan after office hour. Itu semua bukan halangan jika lokasi pekerjaan adalah gedung baru yang belum berpenghuni. Apalagi ditambah adanya kenyataan bahwa sebenarnya Gedung unit III tidak dirancang untuk digunakan 5 lantai. Awalnya gedung ini adalah gedung 4 lantai sementara lantai kelima adalah atap gedung. Atap gedung inilah yang kemudian diperkuat dan diberi atap tambahan di atasnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang serbaguna (sekarang ruang kerja CHR). Itu sebabnya mengapa lift yang lama hanya berhenti sampai di lantai 4. Nah, untuk membuat lift bisa melayani sampai ke lantai 5 dibutuhkan penambahan rangka struktur lift tambahan di lantai 5 dengan perhitungan matang dan kehati-hatian ekstra karena bagaimanapun faktor keselamatan pengguna gedung adalah prioritas utama. Normalnya, proses instalasi lift baru di gedung baru hanya butuh waktu kurang lebih 1,5 bulan. Namun karena ada pekerjaan pembongkaran lift eksisting, penambahan struktur rangka tambahan dan finishing arsitektural, maka waktu totalnya menjadi 2,5 bulan. Perinciannya adalah:
InfoKita foKita
Page 17
Pembongkaran lift eksisting (1 minggu), pengerjaan struktur rangka tambahan di lantai 5 (2 minggu), instalasi lift baru (5 minggu), finishing sipil arsitektur untuk mempercantik tampilan eksterior (1 minggu) dan ujicoba final (1 minggu). Dua setengah bulan adalah waktu optimal yang bisa diupayakan oleh Tim Proyek untuk memastikan bahwa lift benarbenar aman dan nyaman beroperasi. Dan, proses bongkar pasangnya diupayakan seminimal mungkin mengganggu kegiatan operasional pengguna gedung. Benarkah Lebih Kecil dari Sebelumnya? Masih ada pertanyaan yang muncul ketika lift baru mulai beroperasi. Dari beberapa komentar yang masuk, rata-rata mempertanyakan: Kenapa lift baru lebih kecil dari lift yang sebelumnya? Secara bercanda bahkan ada yang bertanya: Apakah karena anggarannya dipotong? Mari kita bandingkan. Tinggi interior kedua lift sama, yaitu 210cm. Kapasitas angkut maksimalnya juga sama, yaitu 600kg. Luas lantai interior lift lama adalah 110cm x 110cm atau 12.100cm2, sementara lift baru 108cm x 119cm atau 12.852cm2. Jadi secara luasan, lift baru justru lebih besar. Jadi, apa yang membuatnya terlihat lebih sempit? Jawabnya adalah, kesan.Ya, karena memang sulit membandingkan secara akurat antara lift baru dengan lift lama, yang sekarang sudah tidak ada wujudnya lagi. Kesan sempit lebih diperkuat dengan ukuran pintu lift baru yang memang lebih kecil. Pintu lift lama lebarnya adalah 80 cm, sementara lift baru hanya 70 cm.
Lalu, kenapa panjang dan lebar serta lebar pintu harus diubah? Lift konvensional membutuhkan satu lantai tambahan di atas lantai 5 untuk ruang mesin lift (machine room). Penambahan ini dikhawatirkan akan menambah beban konstruksi gedung yang notabene juga sudah berumur. Selain itu, penambahan ruangan di atas lantai 5 juga akan berdampak pada keharusan untuk mengurus perizinan. Pemda DKI mempersyaratkan bahwa untuk setiap perubahan tampak bangunan, pemilik atau pengelola gedung wajib mengajukan pembaharuan izin. Proses perizinan memerlukan waktu lama, biaya tinggi, atau bahkan izin bisa tidak dikeluarkan. Dengan pertimbangan di atas, akhirnya dipilih lift tipe Machine-Roomless Elevator atau Lift yang tidak membutuhkan ruang mesin. Tidak perlu membangun ruang mesin lift di atas lantai 5 karena mesin lift diletakkan di lantai 5. Jadi hanya perlu memperkuat struktur di lantai 5 saja. Mesin bukan di atas (lantai 6) tapi di samping (lantai 5). Tapi masalahnya, dimensi core lift (lubang untuk naik turun car lift dari lantai 1 sampai dengan lantai 5) tidak mungkin lagi diperbesar. Harus tetap menggunakan yang ada, yaitu 1.750 cm x 1.750 cm. Maka dimensi panjang dan lebar interiorlah yang harus disesuaikan. Selain itu posisi mesin di samping dan lubang core lift tidak bisa diperbesar juga mengharuskan lebar pintu terpangkas sebesar 10 cm. Selamat menggunakan lift baru. (B. Dwi Atmoko/Engineering Department, CFM)
17
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Page 18
INFO
B E R I TA
Karyawan PJKA di Kompas
Cuaca ekstrem belakangan hari menimbulkan berbagai isyu selain pemanasan global. Ditambah macet parah di Jakarta terkait banjir, Presiden SBY sampai melemparkan wacana perihal apakah pusat pemerintahan negara harus ganti kota.
B
ahwa Jakarta sumpek, pasti tidak mulai dirasa belakangan hari. Sudah lama banyak penduduk, termasuk yang berpuluh tahun ber-KTP Jakarta, mengeluhkan semerawutnya kosmopolitan ini. Belum tingginya biaya hidup, termasuk ongkos transportasi. Kian banyak pekerja bermukim di Bodetabek—sedikitnya 1 jam waktu tempuh menuju dan dari kantor, dengan catatan tanpa macet, apalagi banjir. Stres dan berbagai keluhan penyakit menunggu saat tepat untuk meringkus daya tahan.
FX Supoyo
18
Pulang Jumat Kembali Ahad Tapi tidak demikian, ternyata, dengan yang dijalani oleh mereka yang selama ini “pulang” seminggu sekali. Tiap Jumat sore menempuh perjalanan 8-10 jam untuk kembali pada keluarga yang tetap tinggal di luar kota, mereka kembali ke Jakarta menyongsong seminggu kerja setiap Ahad atau hari Minggu petang. Sehari-hari kos di dekat kantor. Karyawan macam ini tak terhitung banyaknya. Di Kompas Gramedia memang sedikitnya sekitar 15 nama yang kebetulan saling kenal, tapi Isnoe dari HR Group of Magazine curiga jumlahnya lebih banyak. Laki-laki yang sudah seperempat abad lebih berkarya di KG ini memulai ”karir” ber-PJKA sejak 14 tahun silam sewaktu ditarik bertugas di Jakarta dari tempat semula di Jogja. Istrinya, guru PNS, sulit mendapat kemudahan pindah lokasi. Sampai saat putra-putrinya pun enggan berumah di Jakarta gara-gara situasi tak tentu sepanjang krisis negeri 1998, Isnoe makin mantap menjalankan pola PJKA. FX Supoyo, dari General Services Corporate Facility Management, istrinya terbentur birokrasi penempatan guru PNS jika harus ikut suami. Mas Poyo, begitu
panggilan akrabnya, selalu menggunakan kereta karena trauma dengan kecelakaan bis malam yang ditumpanginya tahun 1996. Tiket KA Senja Utama 150 ribu, ditambah ongkos ojek 60 ribu dari stasiun Jogja menuju Wonosari Gunung Kidul, sebulan 4 kali, rutin, sejak menikah di tahun 1994. Rumah milik di Kunciran Tangerang siap diramaikan saat liburan sekolah putra-putrinya. Soal ongkos, Agung Yuwono dari Legal Corporate Human Recourses yang barusan kena musibah KA dalam perjalanan pulang ke Semarang (baca box) berkesimpulan: Tergantung. Gerbong kelas ekonomi bisa murah sekali, kalau mau. Kelas bisnis rasanya lumayan karena harga tiketnya beti alias beda tipis dengan bis malam eksekutif. Promo weekend murah dari penerbangan lokal boleh juga diambil— dengan pesawat, jam kumpul keluarga jadi lebih banyak. Soal kumpul keluarga, Sisca, sekretaris di Lantai 6 Palmerah Selatan, merasa 2 minggu sekali cukup. Mungkin karena cewek dan baru setahun lalu diterima bekerja, lajang ini agak gampang merasa letih dibanding rekan-rekan pria.
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:13
Gramedia
Page 19
Seperti Meluncur di Lorong Gelap
S
Sabar, Disiplin, dan Kualitas Komunikasi Isnoe sepakat soal kualitas dalam menghangatkan jalinan kasih sayang sebagai kepala keluarga. Mereka yang ber-PJKA ini tiba di rumah dini hari. Saat putra-putri bangun tidur, sang ayah berada di samping mereka, segar karena sempat tidur di sepanjang perjalanan. Akhir minggu dipakai semaksimal mungkin untuk bercengkerama dan membicarakan semua hal yang sebelumnya hanya disinggung lewat percakapan telepon. Dibanding temanteman yang pulang-pergi Jakarta-Bekasi tiap hari, misalnya? Agung Yuwono balik bertanya, ”Berangkat kerja pagi buta, sampai rumah anak sudah tidur. Badan capek. Kapan ada kesempatan ngobrol?” Dengan biaya pendidikan jauh lebih ringan dibanding Jabodetabek, anak-anak yang hanya seminggu sekali berjumpa ayah mereka ini tetap bisa berprestasi. Anak sulung Mas Poyo pernah dikirim ke luar negeri oleh sekolahnya, SMA bertaraf internasional di Gunung Kidul. Pulang ke rumah nan jauh itu pun refreshing, alam yang lebih segar menghilangkan sepekan stres. Tapi pola PJKA memang semakin melatih kesabaran dan kedisiplinan diri. Bayangkan, seminggu sekali baru bisa kumpul keluarga. Agar survive hidup di Jakarta rumusnya kudu sabar. Dan disiplin, supaya tidak rajin menjadikan ganjalan macet rutin sebagai alasan telat sampai kantor. Jadi, tinggal pilih. Isnoe, Poyo, Agung, Sisca dan lainnya, siap berbagi pengalaman. Termasuk bila mereka ditanya, terganggukah pola kerja dari Senin sampai Jumat. Sedikitnya, mereka tidak pernah membuang 4-5 jam setiap hari hanya untuk perjalanan pergi-pulang kantor, plus pegal linu, di Jakarta. (Nana)
InfoKita foKita
eumur hidup tidak pernah mengalami kecelakaan, Agung Yuwono (CHR-Legal) merasakan betul kerja tangan Tuhan ketika gerbong KA Senja Utama yang ditumpanginya menuju Semarang kencang diseruduk oleh KA Argo Anggrek, Jumat 1 Oktober dini hari di Stasiun Petarukan, stasiun kecil antara Pemalang-Comal. Dalam berbagai breaking news tivi-tivi nasional, namanya sempat masuk daftar tewas. Agung selamat. Luka robek di kaki kirikanan, banyak luka-luka kecil di sekujur tubuh. Lokasi tubuhnya ketika ditemukan oleh rekan seperjalanan (lain gerbong), Roni dari SKG, aneh nian. Ia terbaring di Agung Yuwono bawah gerbong 7 yang jatuh miring menimpa pagar stasiun. Hal terakhir yang diingatnya, ia masih merem-merem santai di bangkunya di gerbong 9. Gerbong tumpangannya sendiri terbelah 2, berantakan dihantam lokomotif Argo Anggrek. Menumpang mobil polisi Agung dilarikan ke RS Santa Maria Pemalang. Istrinya lari dari Semarang untuk menjemputnya dan memindahkannya ke RS Panti Wiloso Semarang. Kebetulan, teman-teman dari CHR sedang bertugas di Jogja. Kebetulan lagi, Wakil Direktur CHR Sigit Suryanto sedang berada di Semarang. Jadilah di pagi itu lalu lintas informasi cepat tanggap khas abad 21 berseliweran melalui Twitter dan Facebook mengabarkan menit demi menit perkembangan kondisinya. Ditanya bagaimana bisa tubuhnya berada di luar kereta, jauh dari gerbongnya, Agung punya 2 teori. Pertama, ini perkara hukum fisika momentum. Pada momen yang mungkin terhitung sebagai kesempatan 1:10 juta, tubuhnya terlontar secepat kilat akibat dorongan rambatan gelombang hantam yang mengenai gerbong 9, menembus gerbong 8, lantas entah bagaimana terlempar keluar di gerbong 7. Teori kedua: Tangan Tuhan. ”Rasanya seperti didorong atau ditarik cepat sekali, semua gelap,” tuturnya, menggambarkan detik-detik sebelum ia tersadar kembali di kolong gerbong 7. Kakinya sempat menyentuh benda lunak yang diperkirakannya sebagai bagian perut orang, yang diam saja tanpa suara. Jauh dari arah kepala terdengar rintihan laki-laki memanggil-manggil seseorang. Gelap gulita. Tangannya meraba-raba. Besi di manamana. Berkat bantuan Roni yang sebelumnya terus menghubunginya via ponsel, ia dikeluarkan segera dan melompati pagar stasiun untuk dibawa ke rumah penduduk sebelum mencari bantuan lebih lanjut. Di luar stasiun ia berjumpa Sisca yang sudah lama mencari-carinya demi melihat kondisi gerbong 9. Di rumah sakit barulah bisa betul-betul dilihatnya wajah laki-laki yang merintih-rintih di atasnya. Kulit kepala lakilaki itu terkelupas—lembar kulit itu harus disibakkan terlebih dulu agar wajah sesungguhnya dapat dikenali. Rabu 13 Oktober Agung sudah ngantor, pincang, pucat, masih agak lemas. Tugas HR Quiz, katanya. Padahal surat dokter di Semarang masih berlaku sampai minggu depannya. Naik apa ke Jakarta? Kereta, menghilangkan trauma. Ditanya kesan, lakilaki muda ini tersenyum simpul. Pesan? Selain dompet, jangan pernah pisahkan ponsel dari sangkutannya di saku atau di mana pun di badan. Dua hal itu yang pertama akan memberi bantuan di saat darurat. O ya, ternyata ada kesan, amat mendalam: Bahwa Tuhan ada di mana-mana. Dan berkatNya pula Agung diberi umur untuk tetap bisa berbaring sepenuh cinta di samping putra kecilnya, setiap Sabtu subuh, di Semarang. (*)
19
28/10/10
13:14
Page 20
INFO
U TA M A
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Hamparan luas kosong ini siap disulap menjadi lahan produktif
Usaha di bidang apa pun pada awalnya pasti dimulai dengan berbagai rintangan dan kesulitan, khususnya dalam bidang bisnis. Apalagi di masa sulit kok berani-beraninya membuka usaha baru. Agribisnis Gramedia beberapa waktu lalu sempat mencoba usahanya dengan memanfaatkan lahan kosong di Cikampek Jawa Barat. Banyak pihak waktu itu tidak respek terhadap usaha baru itu, karena dianggap malah membebani perusahaan. Memang sempat jalan beberapa waktu, dari menanam sawijepang, ketimun, kemudian pindah menjadi lahan tanaman cabe, dan terakhir berbisnis dengan menaman ubi cilembu yang semuanya akhirnya rontok di tengah jalan.
20
A
wal September 2010 lalu, InfoKita berkesempatan menyambangi lahan seluas 33 hektar yang berada di pinggiran tol Cikampek itu. Lahan luas itu kini ditumbuhi berbagai tanaman, antara lain pohon minyak kayu putih , pohon jati, pohon kormis dan pohon sengon, yang sejak bulan April 2010 yang lalu ditanam sebanyak 13.000 pohon sengon. Mengapa pohon sengon? Pohon sengon banyak manfaatnya, selain kulitnya bisa sebagai bahan pembuat kertas, kayunya juga bisa dimanfaatkan untuk bahan peti pengepakan. Pohon ini bisa tumbuh di tempat dan cuaca apapun. Di musim panas bisa apalagi di musim hujan. Cara mendapatkan bibit dan cara menanam juga sangat mudah. Namun yang lebih penting lagi dalam jangka 5 tahun pohon ini sudah bisa dimanfaatkan (siap jual). Untuk pemasarannya tidak sulit karena sudah ada perusahaan yang siap menampung. Lalu bagaimana cara merawat pohon sebanyak itu? Sejak Agribisnis Gramedia gulung tikar dan dinyatakan ditutup oleh manajemen, bangunan yang tersisa kini hanya bekas kantor yang dulunya dipakai untuk kegiatan Agribisnis. Bangunan semi permanen itu kini ditinggali oleh dua kelu-
arga yaitu keluarga Amin dan Solahudin yang kini bertanggung jawab merawat lahan seluas 33 hektar itu. Karena lahan yang begitu luas itu tidak mungkin digarap dengan tenaga terbatas, maka sejak April 2010 lalu para petani di sekitarnya ikut dilibatkan. Caranya masing-masing petani tersebut menandatangani kontrak sebagai penggarap lahan selama 10 bulan. Mereka lalu memilih lahan yang ingin mereka garap, lalu mereka membersihkan rumput-rumput kemudian menanam tanaman yang menurut para petani bisa cepat menghasilkan. Hebatnya lagi para petani tidak berebut memilih lahan yang dianggap strategis. Ada yang menanam padi, ada yang menanam kacang ijo, jagung, ubi jalar, dan hampir disetiap pembatas lahan ada tanaman singkong. Kontrak pemanfaatan lahan oleh para petani ini kini sudah tiga kali diperpanjang. Upaya manajemen untuk memanfaatkan lahan kosong dengan tanaman produktif yang dilakukan sejak April lalu ternyata mulai menampakkan hasilnya. Tanaman pohon sengon yang menjadi kelinci percobaan itu tampak tumbuh subur, dengan jarak tanam yang cukup rapi. Hingga September 2010 lalu tercatat ada 20 petani penggarap lahan kosong
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 21
yang kini menyulap menjadi lahan produksi. Mereka memanfaatkan lahan kosong yang berada diantara tanaman pohon sengon itu, yang ditanami dengan berbagai macam tanaman. Kepada InfoKita para petani itu mengatakan bahwa hasil yang didapat kadang bisa menguntungkan tetapi kadang-kadang inpas dengan biaya yang mereka keluarkan, khususnya untuk membeli pupuk. Umumnya pupuk yang dipakai para petani untuk menyuburkan tanah yaitu dengan menggunakan pupuk kandang. Lalu bagaimana dengan hasil yang didapat para petani? Semua hasil bumi yang ditanam oleh para petani semua menjadi miliknya. Para petani itu mempersiapkan dari mulai mempersiapkan lahan, pembelian bibit, pembelian pupuk sampai penggarapan hingga bisa panen.
Pohon Sengon Lahan seluas 33 hektar itu belum semuanya ditanami pohon sengon, sehingga masih banyak lahan kosong yang saat ini ditumbuhi berbagai macam rerumputan semacam alang-alang dan rumput liar lain yang saat ini sedang dibersihkan oleh para petani untuk ditanami berbagai macam tanaman polowijo. Sementara lahan yang saat ini sudah ditanami pohon sengon belum setengahnya. Pohon sengon itu ditanam berjarak sekitar 4 meter dari pohon ke pohon, sementara lahan yang berada di tengahnya oleh petani dimanfaatkan sebagai tanaman yang cepat menghasilkan, seperti kacang hijau, kacang tanah, jagung, ubi, dan ada juga yang menanam padi gogo. Untuk menambah penghasilan para petani penggarap, ada pemikiran dari manajemen KG yang saat ini sedang diproses oleh tim. Para petani penggarap lahan itu
Kacang ijo di antara pohon Sengon
akan mendapatkan kambing (gaduh) yang nantinya bagi hasil. Sebab untuk mendapatkan pakan ternak khususnya kambing di Cikampek sangat mudah. Dari daun sengon yang jumlahnya ribuan itu pasti mencukupi untuk makanan kambing tersebut, belum lagi rumput yang tumbuh disekitar lahan tersebut sangat memungkinkan untuk beternak kambing. Mengenai jenis kambing yang akan diternakkan dan jumlah yang harus diterima oleh para petani penggarap masih dalam proses pengambilan keputusan. Sementara untuk kandangnya akan disediakan lahan di sekitar mess Cikampek. Lahan kosong yang luasnya 33 hektar itu saat ini ditanami pohon jati ukuran 5 meter sebanyak 175 pohon, pohon jati ukuran 3 meter sebanyak 500 pohon,
Pohon jati tumbuh bersaing dengan pohon kayu putih
InfoKita foKita
pohon kormis 6 meter 1300 pohon, pohon kormis 3 meter 1000 pohon, pohon sengon 2-4 meter sebanyak 13000 pohon dan pohon kayu putih lebih kurang 1000 pohon. Lahan kosong yang berada di Cikampek ini setiap tahun harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 100 juta rupiah (Seratus Juta Rupiah). Diharapkan dengan menanam pohon sengon tersebut , lima tahun ke depan semua kebutuhan yang berhubungan dengan pajak akan tertutupi oleh penjualan ribuan pohon sengon tersebut yang angkanya bisa mencapai milyaran rupiah. (Plon)
Foto; InfoKita/Plon
Ubi Cilembu di antara pohon Kermis
21
28/10/10
13:14
Page 22
INFO
B E R I TA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Bentara Music Performance: Saratuspersen & Sammy Management Menggebrak! Kamis 21 Oktober, halaman Bentara Budaya Jakarta (BBJ) kembali ramai didatangi penikmat pertunjukan seni budaya khususnya musik. Setelah sempat istirahat sebulan selama Ramadhan, Bentara Music Performance kembali menyuguhkan pementasan yang kali ini meramu musik dan tari dengan peralatan tradisional Nusantara yang dikemas menjadi bebunyian kontemporer. Pertunjukan berdurasi 2 setengah jam ini merupakan hasil kerjasama Saratuspersen dan Sammy Management, sebuah kelompok budaya yang mewadahi pemusik etnik dan penari yang mencoba bereksperimentasi musik secara dinamis.
22
R
itme gamelan Bali mengawali hampir setiap komposisi Saratuspersen malam itu. Kesyahduan bunyi gamelan itu lalu diperkaya dengan pukulan perkusi, disambut harmoni bas, violin, dan suling, disusul entakan drum dan alat musik lain yang membuat lagu yang mereka rearrangement menjadi berbeda dari yang biasa kita dengarkan. Lagu Indonesia Pusaka berubah menjadi komposisi kontemporer dan menggelitik telinga. Perhatian penonton lalu dialihkan kepada tari-tarian kolaborasi aneka tari tradisional Nusantara yang menguasai sebagian pentas. Sebuah konsep parade kebudayaan tradisional Nusantara dipamerkan kepada penonton malam itu. Indah dan membanggakan. Kelompok musik Saratuspersen lahir di Bandung tahun 2001. Sejak awal didirikan, mereka sudah
memainkan alat musik modern yang dikolaborasi dengan alat musik tradisional seperti rotothom, djimbe, kendhang, suling, gamelan Bali, dan tarumpet. Kelompok yang beranggotakan 11 anak muda dari berbagai disiplin ilmu ini sudah malang melintang di berbagai daerah Indonesia, Malaysia, Jepang dan Australia, termasuk mengisi acara pada GreenFest 2009 di Parkir Timur Senayan. Kelompok ini juga akan diundang pentas dalam acara Area Festival Budaya Esplanade di Singapura (30-31 Oktober 2010), dan akan memenuhi beberapa undangan pentas tingkat internasional dari Thailand, Negeri Belanda (Pasar Malam Tong-tong), Belgia, Swedia, Jerman, Austria, Jepang dan Australia. Mereka membawa misi memperkenalkan seni budaya Indonesia kepada dunia. InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Saratuspersen juga pernah tampil di panggung Indonesia Mencari Bakat (IMB), dipasangkan dalam aksi bersama juara IMB, Klanthing. Pentas Unik BBJ Promosi dan publikasi dengan berbagai cara yang dilakukan BBJ untuk mempromosikan acara-acara seni budaya yang dilakukan rupanya sudah mulai memetik hasil. Kegiatan Bentara Music Performance yang berjalan sejak tahun 2007 sekarang sudah mempunyai penggemarnya sendiri, kebanyakan adalah penikmat seni dari kalangan muda, baik mahasiswa maupun karyawan muda yang datang dari penjuru Jabodetabek. Terkadang mereka hadir bersama keluarga. ”Alasan mereka datang jauh-
Page 23
jauh ke sini karena pentas seni budaya di BBJ ini unik, di samping mementaskan seni budaya yang ’tidak biasa’, juga ada suarasuara dinamika hidup sehari-hari yang tetap dapat mereka dengarkan bersamaan dengan pentas tersebut, seperti suara pedagang kaki lima, suara klakson mobil, suara deru motor, bahkan suara sinyal kereta api,” ujar Dinartisti, Ketua Pengelola BBJ. Sudah banyak grup musik ternama dengan aneka genre musik tampil di BBJ, seperti Idang Rasyidi n Friends, GIGI, Tohpati, Gugun n The Shelter, Nina Tamam, Beben n Friends, Endah dan Resa, Kulkul Jazz, Sinten Remen, Donny Suhendra, Aning Katamsi, dan lain-lain. Belum lagi berbagai komunitas seni budaya tradisional seperti Sanggar Betawi, Teater Tradisional Sahita dan
Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah. Bahkan beberapa kedutaan negara lain juga bekerjasama dan mementaskan kegiatan budaya mereka seperti Amerika, Polandia, Jerman, Jepang, Kuba, Brazil, India, dan Venezuela. Pentas seni budaya semacam ini tidak hanya dilakukan di Jakarta saja. Di bentara Budaya Yogyakarta ada pentas Jazz mBen Senen yang dimotori Djaduk Ferianto. Balai Soedjatmoko Solo punya kegiatan Keroncong mBale yang digerakkan oleh para seniman dan pecinta keroncong. Semua kegiatan ini mendapat respon cukup baik dari masyarakat dan dapat meningkatkan citra positif Bentara Budaya. Bentara Budaya (BB) yang hadir di 4 kota—Jakarta, Jogja, Bali, dan Solo— memang ditujukan untuk menampung berbagai bentuk apresiasi seni budaya baik tradisional maupun yang sedang berkembang di masyarakat. Tidak hanya pentas seni budaya, BB juga melakukan pameran lukisan, pameran patung, pameran batik, dan pameran foto. Koleksi benda seni budaya yang terdiri dari bermacam bentuk juga mulai rutin dipamerkan. ”Selanjutnya kami akan mengembangkan diri untuk bekerjasama dengan komunitas-komunitas seni budaya, senimanseniman senior, dan apresian muda, agar kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dapat melestarikan berbagai bentuk apresiasi seni budaya yang mulai terpinggirkan dan makin memperkaya wawasan seni budaya kita. Segala cara akan kita coba lakukan termasuk memperluas jejaring media. Kepedulian terhadap seni budaya ini akan kita gunakan untuk lebih meningkatkan citra positif perusahaan,” tegas FX. Mulyadi, Direktur Eksekutif Bentara Budaya. Bentara Budaya sudah mulai bergerak cepat, bersinergi, dan berkolaborasi dengan berbagai kalangan seni budaya, demi tercapainya tujuan dan memperkaya profil Kompas Gramedia. Sebagai karyawan, sudah seharusnya kita ikut bangga. Paling tidak dimulai dari ikut aktif menikmati bermacam suguhan seni budaya yang ditawarkan. Syukur-syukur ikut membantu promosi dan publikasinya. Bentara Budaya menunggu partisipasi kita semua. (ToT/Humas KG) Foto2; Agung Nugroho
InfoKita foKita
23
28/10/10
13:14
Page 24
INFO
BERITA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
T
anggal 5 Oktober yang lalu Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) bekerjasama dengan PT. Sari Husada menyerahkan bantuan berupa bubur balita dan susu ibu hamil kepada Medical Centre (Poliklinik) Kompas Gramedia Palmerah, diterima langsung oleh Superintendant Medical Center KG, Eko Budiyanto. Kerjasama DKK dengan Sari Husada -perusahaan berpengalaman di bidang nutrisi bayi dan anak – dijalin dalam upaya meningkatkan gizi balita dan anak Indonesia bersama produk bubur dan susu ibu hamil menyusui Gizikita. Selain untuk Medical Centre KG, bantuan bubur dan susu ibu hamil juga diberikan kepada Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa 1 di Jalan Binamarga No.79, Cipayung, Jakarta Timur dan PKK kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari Jakarta Pusat, masing-masing mendapatkan bantuan 1200
Bantuan UNTUK BALITA DAN IBU HAMIL dari DKK sachet bubur balita dan 1200 sachet susu ibu hamil menyusui. Menurut seorang staf PA Balita Tunas Bangsa Junita, “Kami sangat berterimkasih atas bantuan yang diberikan,
semoga dapat membantu kami dalam rangka menyelamatkan anak-anak dari keterlantaran dan agar mereka tumbuh kembang secara wajar.” (zae’/Humas KG)
DKK DUKUNG SEPENUHNYA TAMAN BACA MASYARAKAT
T
aman Baca Masyarakat (TBM) sebagai bagian dari program pendidikan informal terkadang menjadi tempat yang dianggap ”sepele” dan tak banyak dipedulikan keberadaannya. Padahal kehadiran taman bacaan di tengah lingkungan masyarakat justru banyak membawa dampak positif. Sumber daya manusia yang lemah bisa terjadi karena rendahnya minat baca di kalangan masyarakat. Melalui buku dan bacaan bermutu, masyarakat menjadi cerdas, maju dan beradab.
Daerah lainnya yang mendapatkan bantuan buku bacaan DKK antara lain 10 TBM di Jogja, 3 TBM di Purwokerto, 5 TBM
di Semarang, dan 4 TBM di Ciamis. (zae’/Humas KG)
Usaha Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) untuk meningkatkan minat baca masyarakat tidak pernah berhenti, salah satunya dengan memberikan bantuan berupa buku-buku dan keperluan infrastrukur taman bacaan bagi masyarakat. Di bulan Oktober yang lalu DKK memberikan bantuan buku dalam program “Buku Untuk Semua” kepada 3 taman baca masyarakat, yaitu TBM MAGMA 6 “Teratai” Kelurahan Pisangan Tangerang Selatan, TBM Desa Ciboleger Banten, dan TBM Komunitas Pendidikan Pagedangan Kabupaten Tangerang.
24
InfoKita foKita
INFO
BERITA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 25
Berbagi Momen Dalam Sedetik
S
ebuah foto dapat berdiri sendiri tapi jurnalistik tanpa foto rasanya kurang lengkap. Foto merupakan salah satu media visual untuk merekam dan mengabadikan atau menceritakan suatu peristiwa. Setelah diluncurakan di Bentara Budaya Bali bulan Juli silam, foto-foto yang terkumpul dalam buku Split Second, Split Moment (Penerbit Buku Kompas) karya fotografer senior Kompas Julian Sihombing kembali diketengahkan dalam pameran, kali ini untuk publik Jakarta. Koleksi foto dalam buku eksklusif itu merupakan rekam peristiwa antara tahun 1987 sampai Maret 2010. Salah satu karya Julian yang terkenal adalah hasil jepretan kameranya di sekitar kampus Trisakti Jakarta pada peristiwa kerusuhan 1997, seorang mahasiswi tergeletak tak sadarkan diri di tengah jalan.
Dengan acara peresmian yang santai dan informal di bawah kanopi lobi Gedung Palmerah Selatan, Sabtu 26 September yang lalu, pameran foto ini dibuka oleh CEO KG Agung Adiprasetyo dan pihak sponsor penerbitan buku, Arifin Panigoro dari Medco Group. Hadir segenap rekan Julian, baik dari Redaksi Kompas maupun para tokoh dan anggota komunitas fotografi. Direktur Bentara Budaya Efix Mulyadi memandu talkshow bersama Julian Sihombing dan tokoh
fotografi Indonesia. Selama 10 hari, foto-foto yang dipamerkan di seluruh area lobi Gedung Palmerah Selatan itu dapat dinikmati oleh karyawan mau pun para tamu, dan khususnya para peminat fotografi. Buku Split Second, Split Moment yang berharga 300 ribu rupiah dapat diperoleh langsung di kantor Penerbit Buku Kompas dengan diskon spesial 30%. (Ade/Penerbit Buku Kompas)
Kick-Off Greenfest 2010
U
ntuk ketiga kalinya festival lingkungan hidup Greenfest akan diadakan di kawasan Senayan Jakarta Pusat di awal November. Penyelenggaraan festival besar ini semakin dirasa perlu sebagai upaya kampanye penyelamatan lingkungan hidup yang harus dilakukan secara kontinyu. Kick-off Greenfest 2010 ditandai dengan konferensi pers yang digelar di Resto Indochine di FX Entertainment Senayan Jakarta. Hadir para anggota Green Inisiative Forum (GIF) sebagai penyelenggara utama Greenfest yaitu Kompas, MetroTV, Radio Female FM, Unilever, Pertamina, dan Aqua-Danone. Konferensi pers ini dipandu oleh Ketua Panitia Greefest 2010, Nugroho F. Yudho dari Humas Kompas Gramedia. Festival terbesar mengenai lingkungan hidup ini diselenggarakan selama 3 hari, 5-7 November dengan berbagai suguhan yang disajikan secara menarik. Salah satunya yang terpenting adalah area pameran yang terbagi menjadi 3 zona besar, Zona Air, Zona Energi, Zona Sampah, dan Zona Kendaraan. Di sini bisa didapatkan aneka petunjuk dan langkah
InfoKita foKita
penyelamatan lingkungan yang seyogyanya dimulai dari rumah. Dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya area ini mendapat perhatian amat besar dari pengunjung, terutama keluarga dan para pelajar yang selalu datang dalam rombongan besar dari berbagai penjuru Jabodetabek.
Sebagai penyemarak festival, dihadirkan juga hiburan panggung bersama para entertainer terkenal dan bazaar. Khusus bagi para penggemar sepeda, di hari terakhir akan digelar funbike untuk 2500 peserta dan bermacam acara yang melibatkan komunitas sepeda. (Jimmy/Humas KG)
25
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 26
INFO
B E R I TA
Menonton Seni Kartun Internasional di BBJ “My responsibility is to transform our corporate basic philosopy to young leader.” Jakob Oetama
B
egitulah kalimat yang diucapkan Pak Jakob kepada Martin Honeysett, kartunis dan ilustrator dari Inggris, di teras ruang tunggu Bentara Budaya Jakarta. Sambil menunggu pembukaan pameran, kedua tokoh ini duduk bersama anggota komite juri dan kartunis dari Kyoto International Cartoonist Congress dan saling tukar pikiran. Harian Kompas, dalam hal ini Bentara Budaya, memperoleh kehormatan bekerjasama dengan Kyoto International Cartoonist Congress menyelenggarakan pameran seni kartun berjudul “9th Kyoto International Cartoon Congress” dengan topik pilihan “What is the best Way to Develop Our Planet?” Pameran berlangsung di BBJ tanggal 26 Agustus sampai 6 September, dibuka oleh Pak Jakob dan Yasuo Yoshitomi, Profesor Kehormatan Unversitas Seika Kyoto, seorang penggambar kartun fauna yang jempolan. “Seni kartun adalah jenis seni yang sukar digambar, terutama dari segi teknis, karena dengan asumsi akan dicetak, kartun harus berukuran A3 atau A4, dan gambar akan lebih diciutkan lagi menjadi gambar berskala kecil bila dicetak,” kata Yoshitomi sebelum pameran dibuka. Kompetisi ini diikuti oleh 267 kartunis dari 55 negara, dan jumlah karya yang dipamerkan merupakan perasan dari 716 kartun. Pada tahap awal dipilih 187 kartun karya 95 kartunis dari 33 negara yang diterima melalui 3 tahapan seleksi awal, kemudian dipilih 39 kartun karya 16 kartunis yang dinominasikan sebagai kandidat penerima hadiah utama dalam seleksi akhir. Para anggota komite seleksi terdiri dari Ruiko Kato (kritikus seni), Kenkichi Yoshizawa (wartawan), Akio Maeno (manajer komunikasi korporasi), GM Sudarta (profesor tamu untuk kartun di Universitas Seika Kyoto dan mantan kartunis utama
26
Kartunis Kompas Jitet Koestana berfoto bersama Pak Jakob Oetama di depan karyanya yang memenangkan Grand Prix. (Foto; Dok. BBJ)
Harian Kompas), Shuji Asada (profesor emeritus di USK) dan Chung In- Kyung (sekretaris utama NPO). Peserta dari Indonesia mencapai 18 kartunis, dan yang menggembirakan beberapa kartunis bekerja di Kompas Gramedia. Mereka antara lain Didie SW dan Rahardi Handining (Kompas), Ika Wartika Burhan (BBJ), Hadi Prasetyawan (Gaya Hidup Sehat), Muhammad Nasir (Bola), serta beberapa nama lagi. Beberapa kartunis undangan juga menyemarakkan pameran ini yaitu GM Sudarta (pencipta tokoh Oom Pasikom di Harian Kompas sejak 1967), Chung In- Kyung dari Korea Selatan yang bergelar doktor seni rupa dan peraih beberapa penghargaan internasional, serta Yasuo Yoshitomi sendiri. Lewat perdebatan sengit untuk memilih Hadiah Utama, Grand Prix, dipilih karya Jitet Koestana, kartunis Kompas, yang menjadi langganan juara pada setiap kompetisi kartun di seluruh dunia. Karya Jitet bersaing seru dengan karya Pawel Kuczynski dari Polandia, yang menggam-
barkan seorang pemain kontrabas yang ternyata sebatang pohon. Karya Kuczynski dinilai “lebih seni rupa”, sementara menyaksikan karya Jitet, para juri sepakat karya Jitet “lebih kartunal”. Oleh Yoshitomi sebagai Ketua Komite Seleksi karya Jitet dinilai memiliki teknik gambar luar biasa, tapi juga memiliki ketajaman seorang jurnalis. Kuczynski yang memperoleh hadiah serupa pada kompetisi 2006 memperoleh Silver Prizes. Sementara Martin Honeysett yang karya-karyanya telah menyebar di berbagai media seperti Punch dan Private Eye dan pernah menjadi profesor tamu di Universitas Seika Kyoto (2005-2006) memperoleh Hadiah Khusus atau Special Prize. Juga seniman kartun asal Serbia, Miro Stefanovic, dianugerahi hadiah Kyoto International Congress dan seorang kartunis dari Indonesia, Gesi Goran yang meniti karier sebagai kartunis sejak 1975, mendapatkan Hadiah Harian Kompas. Sebelumnya, pagi hari, diadakan welcome party di Hotel Santika Premiere InfoKita foKita
28/10/10
13:14
Page 27
INFO
B E R I TA
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Grasindo dan KPBA Mendongeng di TB Gramedia Matraman Margaret menyihir anak-anak dengan dongeng
S
abtu pagi 14 Agustus, sekitar 180 anak-anak TK dan SD, guru dan orangtua menuju lobi TB Gramedia Matraman disambut badut Dino warna hijau. Hari itu, Penerbit Grasindo bekerja sama dengan KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) mengadakan Dongeng Anak Indonesia di Function Room TB Gramedia Matraman. Acara dibuka oleh MC Dewi Huges, presenter andal yang juga pendongeng. Tampil pertama kali adalah Dr. Margaret Read MacDonald, pendongeng dari Amerika Serikat, dibantu Kak Agus sebagai penerjemah, menyampaikan kisah Anak Kucing yang Manis. Setelah Margaret, tampil para relawan KPBA membawakan dongeng yang didramatisasi oleh beberapa orang dengan menggunakan karakter beberapa hewan hutan. Pak Raden tampil terakhir dengan kostum Jawa lengkap kebanggaannya, disertai kumis
tebal melintang, bercerita dengan cara menggambar di papan tulis. Anak-anak terpana melihat kecepatan tangan dan gayanya menggambar aneka binatang hutan. Gambargambar spontannya masih sangat bagus, hanya suaranya sudah terasa menurun karena usia tua. Siang hari, acara dongeng anak diakhiri dengan berfoto ria di atas panggung bersama pendongeng dan anak-anak.
Jakarta yang dihadiri oleh Pak Jakob dan beberapa petinggi Harian Kompas seperti Rikard Bagun, James Luhulima, Trias Kuntjahyono, Budiman Tanureja, Hariadi Saptono, Nugroho F Yudho, August Parengkuan, dan Efix Mulyadi. Hadir juga tamu spesial yaitu para pemenang dan finalis kompetisi tahun ini antara lain Jitet Kustana, Didie SW, Ika Wartika Burhan dan Hadi Prasetyawan. Acara ini berlangsung hangat, penuh humor dan rileks. Dalam kata pengantarnya, Pak Jakob menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi para juri dari Jepang dan juga Martin Honeysett yang humoris dan aktif sebagai peserta kompetisi. “Bagi
orang Indonesia, kartun bukan merupakan hal yang aneh dan baru. Dalam ceritera pewayangan Jawa, kita mengenal punakawan – Semar, Gareng, Petruk dan Bagong – yaitu tokoh-tokoh bijak (wiseman) yang sesungguhnya berpenampilan sangat kartunal.,” lanjut Pak Jakob. Suasana makin meriah saat pembukaan pameran BBJ dengan 3 ruangan yang menyajikan seni kartun berkelas internasional. Tema yang disodorkan oleh Komite Seleksi dari Kyoto International Cartoonist Congress memang berkaitan dengan kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem dunia. Dalam kata pengantarnya, Pak Jakob
InfoKita foKita
Mastering Your Storytelling Melanjutkan semangat mendongeng untuk anak-anak di TB Gramedia Matraman, Kamis 19 Agustus bertempat di Lt 7 Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat, diadakan Workshop Mendongeng bagi para guru TK, SD, dan para pecinta dongeng anak. Hadir sebagai pembicara Dr. Murti Bunanta, Direktur KPBA dan ahli Sastra Anak, serta Dr. Margaret Read MacDonald. Ibu
Murti mengungkapkan bagaimana dapat memilih cerita anak yang baik dengan melihat apakah cara bercerita dan gaya bahasa yang digunakan dalam suatu buku cerita sesuai usia anak atau tidak. Dari Dr. Margaret Read MacDonald muncul tips dan teknik bercerita di hadapan anak-anak. Margaret juga mempraktekkan mendongeng di hadapan para peserta, sambil mengajak peserta menirukan gaya dan kalimat-kalimat dalam dongeng yang sedang dibawakannya. Tips mendongeng lainnya juga diberikan oleh tim KPBA kepada para peserta. Melalui workshop ini diharapkan semoga para peserta dapat menularkan virus mendongeng demi masa depan anak-anak Indonesia. Akhir workshop ini ditandai dengan penandatanganan buku Seri Folklor Anak Bilingual terbitan Grasindo. (Gung dan Nia/Grasindo)
merasa bangga karena dalam kompetisi ini 18 kartunis Indonesia masuk daftar nominasi bahkan meraih Grand Prix. “Tolong, tolong, ini realitas yang harus disadari. Sekaligus menjadi tanggungjawab kita. Kita mampu karena alam kita relatif kaya, mana mungkin kita akan membiarkan saudara-saudara kita tetap hidup dalam kemiskinan dan kita sulit menjadi bangsa yang maju dan berkembang. Ini saja yang ingin saya tekankan, sungguh, dari lubuk hati saya yang terdalam,” tutup Pak Jakob sekaligus meresmikan pameran yang bernilai penting ini. (ipong/BBJ)
27
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Finalis Putri Indonesia 2010 Kunjungi KOMPAS
B E R I TA INFO
Page 28
D
i tengah kesibukan mempersiapkan diri bertarung di grand final pemilihan Putri Indonesia 2010, ke-38 finalisnya berkesempatan mengunjungi Redaksi Kompas Rabu, 6 Oktober yang lalu. Diterima langsung Redpel Budiman Tanuredjo dan Sekretariat Redaksi Retno Bintarti, para finalis berdiskusi, beramah-tamah, dan melihat secara langsung dapur kerja redaksi. Para finalis didampingi para pengurus Yayasan Putri Indonesia(YPI ) termasuk ketua umumnya Wardiman Djojonegoro dan para sponsor. Grand final dilaksanakan pada hari Jumat 8 Oktober di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta. Pemenang pada pemilihan Putri Indonesia tahun ini akan mewakili Indonesia di ajang internasional Miss Universe 2011. Terpilih sebagai Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames asal DKI Jakarta. (Mubaidillah/Umum Kompas)
“Bikeskop” KOMPAS
B
ersamaaan dengan hari bebas kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD) Minggu, 10 Oktober di kawasan Sudirman –Thamrin, Kompas mengadakan acara gowes bareng yang diberi nama “Bikeskop Kompas” atau yang maksudnya “nge-bike sambil nonton bioskop”. Diikuti kurang lebih 80 goweser para peserta memulai start di depan gedung FX Sudirman Jakarta Selatan menyusur jalur CFD. Rencana semula rute akan melalui kawasan Monas dan berputar di Harmoni, namun karena adanya pencanangan Hari Olah Raga Jalan Kaki Sedunia (World Walking Day) oleh Wakil Presiden Boedhiono di Bundaran HI., akhirnya rombongan hanya berputar di depan Hotel Indonesia-Kempinsky. Sambil beristirahat para peserta berfoto bersama dan dilanjutkan menuju finish di Plaza Senayan. Bi ini juga diikuti oleh Redpel Kompas Budiman Tanuredjo, Waredpel Andi Suruji serta Sekretariat Redaksi Retno Bintarti, serta Mbak Etty SM sekretaris Pak Jakob Oetama. Acara ditutup dengan nobar (nonton bareng) di XXI Plaza Senayan dan pembagian 15 door prize yang disediakan Mbak Retno dan Mbak Etty. Agus Hermawan selaku koordi-
28
nator kegiatan mengatakan, ”Acara semacam ini rencananya akan dilakukan minimal sebulan sekali, dengan bekerjasama dengan
instansi pemerintah maupun swasta. Apalagi kalau disediakan makan siang... lebih mantab lagi!“ (Mubaidillah/Umum Kompas ) InfoKita foKita
I N F O DAERAH
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 29
Outbound Guest House
Pacet, Karang Bolong & AFS Bandung
M
enghadapi tantangan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan pelatihan dan lokakarya Kompas Gramedia, Guest House (Wisma) Pacet dan Karang Bolong mempersiapkan diri dengan membentuk tim yang andal dan solid melalui kegiatan Outdoor Training. Pelatihan dilakukan di Karang Bolong dengan instruktur/fasilitator dari Pancawati Outdoor Training tanggal 12-14 dan 19-21 Juli, diikuti 37 peserta baik dari Pacet maupun Karang Bolong dan Area Facility Services (AFS) Bandung. Peserta diarahkan untuk membangun keberanian menghadapi tantangan, percaya diri dan percaya kepada orang lain serta tanggung jawab menjaga kepercayaan dari orang lain, kemampuan komunikasi efektif dalam kelompok, membangun sikap empati dan menahan ego, kesediaan berpartisipasi secara tulus dalam menyelesaikan tugas kelompok, membangun komitmen untuk pencapaian tujuan kelompok, membuat perencaan, mengatasi hambatan agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan memberikan ide-ide inovatif.
InfoKita foKita
Dalam penutupan program ini, AFS Manager Haryoseno mengharapkan agar apa yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat secara konsisten diterapkan dalam menghadapi perubahan baik internal maupun eksternal. Peserta diharapkan mampu mem-
berikan kontribusi maksimal bagi Wisma Kompas Gramedia. Semangat sebagai satu tim hendaknya terus dibina dan berlanjut pada pelaksaaan tugas dan pekerjaan seharihari. (Yudi/Wisma KG Pacet)
29
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 30
INFO
DAERAH
Bali Green Province
T
anggal 25 September yang lalu Gubernur Bali I Made Mangku Pastika hadir di TB Gramedia Duta Plaza Bali dalam rangka penganugerahan pemenang lomba tulisan dan foto jurnalistik yang diadakan oleh Kompas dengan tema lomba Mungkinkah Bali Menjadi Provinsi Hijau. Keenam pemenang dari semua kategori dipilih melalui voting oleh masyarakat di Kompas.com setelah melalui proses nominasi oleh juri dari harian Kompas. Kepada para pemenang Gubernur menyampaikan terimakasih atas karya-karya mereka dan akan menjadi tugas bagi pemerintah Bali untuk merespon hasil karya tersebut. Gubernur juga minta diberi semua hasil karya peserta lomba tulisan untuk dibaca. Dalam sambutannya Gubernur mengatakan acara ini sebagai momen penting untuk mempromosikan Bali sebagai provinsi hijau.
Gubernur juga mengucapkan terimaksih kepada Kompas dan Gramedia yang telah mendukung program pemerintah Bali tersebut. Ia juga mengimbau perusahaan lain untuk mendukung program ini, terutama perusahaan yang sering merusak lingkungan. Selain oleh Gubernur, penyerahan hadiah pemenang juga dilakukan oleh Pemred Kompas Rikard Bagun, Store Manager TB Gramedia Duta Plaza AA Rai Sahadewa, pemerhati lingkungan Sutanaya, Raka Santri dari PHDI, dan Troy Pantouw dari pihak sponsor. Pada akhir acara Gubernur memberikan kuis kepada penonton untuk mendapatkan voucher belanja senilai 250.000 rupiah.
Seusai acara Gubernur terlebih dulu berkeliling melihat-lihat dan belanja buku, juga antre di kasir untuk membayar. Toko yang mungil dan pengunjung yang padat membuat toko tampak ramai dan terkesan sumpek. Sebelum meninggalkan toko Gubernur sempat mengatakan sangat senang bisa diundang ke toko buku dan berharap masyarakat juga bisa mencintai buku. “Matur suksme, Pak!” demikian salam dari petugas toko. “Suksme mewali,” jawab Gubernur sambil berlalu meninggalkan toko. (I Made Suardana/Sales Superintendent TB Duta Plaza Bali )
Ramadhan Bersama SONORA
Tim SONORA dan Tim Polwan siap membagikan peta
M
enyambut Ramadhan yang lalu, Radio Sonora Jakarta kembali menggelar serangkaian acara untuk masyarakat luas dimulai sejak awal bulan puasa. Program rutin tahunan berbagi berkah Ramadhan dalam bentuk ta’jil gratis di pintu tol diselenggarakan bekerjasama dengan Jasa Marga dan Citra Marga dan beberapa sponsor. Pembagian ta’jil juga dilaksanakan di Surabaya, Semarang, Bandung, Palembang, Pontianak. Di Jakarta, setiap hari
30
dibagikan 1000 bingkisan untuk 2 Gerbang Tol secara bergantian Peta Resmi Jalur Lebaran 2010, yang sudah memasuki cetakan tahun ke-17, dibagikan gratis untuk para pemudik di gerbang-gerbang tol, TB Gramedia se-Jabodetabek, pusat perbelanjaan dan di Radio Sonora, dicetak sebanyak 500.000 eksemplar. Seluruh informasi seputar daerah rawan macet dan longsor, sampai jalur-jalur alternatif bisa ditemukan dalam peta ini, termasuk nomor telepon posko mudik, kantor polisi, rumah sakit, dan lainnya. Peta ini merupakan kerjasama Radio Sonora dengan Jasa Marga, Citra Marga, Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Polri, Bina Marga, serta para sponsor. Informasi terkini arus mudik selalu disiarkan update dari lokasi menuju Timur Jawa atau pun arah Sumatera bagian Selatan, mulai H-7 hingga H+7 atau 3 sampai 18 September 2010, bisa didengarkan di 11 kota jaringan Radio Sonora yaitu Surabaya, Solo, Bandung, Jogja, Semarang, Banjarmasin, Palembang, Pontianak, Bangka, Banda Aceh. Informasi untuk mudik mendatang tinggal tune-in ke Radio Sonora di FM 92,0 atau radio streaming di Kompas.com atau melalui Indovision channel 506, atau juga bisa lewat fasilitas SMS 0812 122 9200, telepon 63869200, Facebook Sonora: Sonora Jakarta, Twitter: sonorafm92. (Yanto/Sonora Jakarta). InfoKita foKita
28/10/10
13:14
Page 31
INFO
DAERAH
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
T
B Gramedia Maumere yang telah beroperasi sejak 16 Maret akhirnya diberkati oleh Uskup Maumere Mgr. Kherubim Parera, SVD Jumat pagi 17 September. Uskup yang didampingi oleh Sekretaris Keuskupan Maumere Rm. Richard Buku Muga mengatakan bahwa masyarakat kota Maumere harus bersyukur karena TB Gramedia hadir pertama kali di Pulau Flores, dan menjadi TB Gramedia kedua di Nusa Tenggara Timur setelah Kupang. Uskup juga memberikan motivasi kepada seluruh karyawan agar mengutamakan pelayanan prima untuk meneladani sikap Yesus yang memberikan cinta kasih kepada sesama. Pelayanan yang didasari cinta kasih, rela berkorban, disertai senyum tulus akan meningkatkan jumlah pengunjung. Setelah pemberkatan, Uskup didampingi oleh Caretaker TB Gramedia Maumere Febri Hudono berkeliling melihat koleksi buku. Uskup menyampaikan agar TB Gramedia Maumere dapat menyediakan parcel atau paket hadiah buku untuk menyambut Komuni
TB Gramedia Maumere Suci bagi anak-anak yang akan menerimanya. Perayaan Komuni Suci Pertama yang diidentikan dengan acara hura-hura bisa diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Sedari kecil, minat baca anak-anak harus ditumbuhkan dan mengurangi kegiatan yang berdampak negatif. Sehari setelah pemberkatan TB Gramedia Maumere kedatangan sedikitnya 75 murid TK Sang Timur untuk memeriahkan acara
TB Gramedia Tarakan
Diberkati
Wisata Ilmu, kegiatan rutin TB Gramedia Maumere dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan minat baca anak. Setelah acara dongeng dan aneka permainan, anakanak diajak berkeliling toko. Walau terlihat letih namun semangat tetap terpancar dari wajah putra-putri cilik ini. (Anton Herry/Merchandiser Gramedia Maumere)
Berbagi Kasih
S
abtu sore 4 September, karyawan TB Gramedia Tarakan yang berkunjung ke Panti Asuhan Al-Mawahdah Warohmah Tarakan disambut musik Rebana dan berkenalan dengan anak-anak yatim. Serangkaian acara diadakan termasuk aneka permainan yang dipandu oleh Ita dari TB Gramedia Tarakan. Santunan diserahkan oleh Ketua Panitia Hadi Istanto disaksikan oleh Store Manager Sujarno dan diterima oleh Pengurus Panti Asuhan Syamiah. Santunan berupa buku-buku ilmu pengetahuan, baju lebaran, Al-Quran, makanan, baju bekas layak pakai dan lain sebagainya, dikumpulkan secara swadana dari karyawan TB Gramedia Tarakan yang berjumlah sekitar 65 orang (termasuk counter dan outsourcing). Dana terkumpul sebesar 2.951.000 rupiah dan masih ditambahkan sumbangan berupa makanan, baju layak pakai, dan lain sebagainya. Semoga amal ibadah kita semua diterima Tuhan YME, Amin. (Hadi Istanto/TB Gramedia Tarakan)
InfoKita foKita
31
INFO DAERAH
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 32
Hutan Kota di SANTIKA
B
agaimanapun keadaan kehidupan kita, lingkungan hidup yang dapat mendukung keberlangsungan kehidupan berkualitas tetap dibutuhkan. Terkait isu Global Warming, kita dituntut untuk lebih memperhatikan alam dan lingkungan sekitar. Suasana nyaman, senantiasa dinaungi rindangnya pohon dan kesejukan udara, selalu kita harapkan. Kegiatan melawan Global Warming sering dilakukan melalui progam Go Green dalam berbagai tindakan di antaranya penghijauan. Tidak cuma hutan saja yang perlu diawasi, lingkungan terdekat tempat hidup sehari-hari pun layak dihijaukan. Sudah banyak terlihat upaya mendukung Go Green seperti pembuatan taman kota. Walau mungkin tidaklah seberapa luas, tapi tamantaman kota itu ditata apik. Salah satu Pemkot di Indonesia bahkan membuat aturan berupa 1 jiwa 1 pohon dan 1 rumah 3 pohon. Bukan hanya "pohon" sebagai tanaman tinggi berdiameter sekian puluh sentimeter, tanaman di pot di halaman atau teras rumah pun sudah merupakan upaya yang patut dilakukan. Jika dikalkulasi secara simpel, 8 juta pohon untuk 8 juta warga Jakarta, 15 juta pohon untuk 5 juta rumah, total 23 juta pohon di Jakarta. Sebagai bagian dari warga Ibu Kota Jakarta, manajemen dan karyawan Hotel Santika Premiere Jakarta terpanggil untuk turut serta menciptakan lingkungan hijau, bersih dan asri yang menjadi harapan tamu dan karyawan hotel bahkan warga sekitar, sejalan dengan program Go Green dari Manajemen untuk turut mengurangi Global
Manajemen Hotel Santika Premiere Jakarta L. Sudarsana, HR Manager Agus Sururi, dan Ketua Forum Komunikasi Karyawan Indra Bagus Gunawan melakukan penanaman pohon buah secara simbolis awal Agustus 2010.
Warming. Dalam rangka menciptakan Hutan Kota di area Hotel Santika Premiere Jakarta, Manajemen menanam ratusan pohon dalam berbagai jenis meliputi tanaman perindang dan buah-buahan. Pohon-pohon ini akan berfungsi ganda yaitu mengurangi polusi sekaligus akan menghasilkan beragam buah tropis yang akan dipanen oleh anak cucu dan warga sekitar. (Agus Sururi/Hotel Santika Premiere Jakarta)
Modern Muslimah Gramedia Fashion Show
M
enyambut Ramadhan, TB Gramedia Plaza Surabaya menggelar kegiatan untuk menyalurkan aspirasi, kreasi dan kreativitas seni generasi muda Islami dalam bentuk lomba fesyen “Modern Muslimah Gramedia Fashion Show” 28 dan 29 Agustus 2010. Kategori yang dilombakan adalah Anak-Anak 5-12 tahun dan Remaja 13-18 tahun, berhadiah uang tunai total senilai 2.200.000 rupiah serta piala dan voucher. Kepanitiaan yang terdiri dari Store Associate bertugas mulai mencari sponsor, pengadaan panggung, dan menjaring peserta. Sempat terjadi kesulitan saat pengisi acara fashion show batal ikut serta 2 hari sebelum pelaksanaan, namun panitia berhasil menemukan jalan keluar agar acara tetap berlangsung sukses sesuai jadwal dengan peserta yang sudah mendaftar. (DyLa/ Sales Superintendent)
32
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 33
INFO
DAERAH
Outbound Hotel Santika Semarang
P
agi di bulan Agustus 2010, 10 peserta outbound terdiri dari Department Head dan Supervisor Hotel Santika Semarang berangkat ke Umbul Sido Mukti Bandungan, lokasi yang terkenal dengan kolam renang di atas awan. Acara dimulai dengan pesan mengenai tujuan kegiatan oleh Hotel Manager Endro Widiatmoko yaitu tentang ”membangun kebersamaaan tim untuk menghadapi tantangan zaman”. Kebersamaan tim teruji melalui berbagai permainan kelompok yang dipandu tim Ragentar. Peserta diajak memecahkan masalah secara kreatif, melatih koordinasi dan komunikasi antar anggota tim serta melatih sportifitas, inisiatif dan peran individu untuk meraih keberhasilan. Hotel Manager pun ikut menyumbangkan permainan uji fokus. Peserta juga diuji oleh Adrenalin Game, berupa memanjat tangga tinggi di atas kolam
renang, Water Base Jump, Marine Bridge dan Flying Fox untuk melatih semangat ”Aku Bisa” ketika mengalami proses pengambilan keputusan dalam situasi pressure. Outbound selesai menjelang sore dan peserta kembali
ke Semarang dengan tekad semakin solid dalam tim kerja untuk menghadapi tantangan. (E.Uli Setiandari/Hotel Santika Semarang)
HUT TB Gramedia Padang dan Peringatan Gempa Bumi Sumatera Barat
S
atu tahun terjadinya Gempa Bumi Sumatera Barat tanggal 30 September diperingati oleh TB Gramedia Padang bersama segenap masyarakat kota Padang. Store Manager Iwan Hermawan mengajak seluruh karyawan berpartisipasi dengan mewajibkan seragam putih dalam melakukan aktifitas pekerjaan khusus pada hari ini. Di hari yang sama TB Gramedia Padang juga melaksanakan Syukuran HUT yang sempat tertunda oleh proyek renovasi Tangga. Seusai doa Iwan Hermawan memberikan wejangan hangat tentang Context (Performance/Penampilan, Tutur Kata, Action/Tindakan) dan Content (Knowledge, Skill, Attitude), dilanjutkan dengan potong tumpeng. Rangkaian acara hiburan mengawali pengumuman karyawan berprestasi dan pemutaran video kilas balik 2010. Semoga Gramedia Padang Tetap Jaya, Gramedia Padang tetap Bangkit (Zumardi/TB Gramedia Padang) InfoKita foKita
33
28/10/10
13:14
Page 34
INFO
DAERAH
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
Meski saya tertawa terbahakbahak mendengar sambutan ketua paguyuban,tetapi saya melihat dibalik wajah bapak dan ibu tersembunyi wajah pejuang yang hebat di masanya. Juga rasa persatuan dan kesatuan di antara bapak dan ibu masih terasa atau saya rasakan, membuat perusahaan ini menjadi warisan yang pantas untuk dijaga bahkan malah dikembangkan lagi. Sehingga ketika saya pensiun nanti, semoga saya juga bisa seperti bapak-bapak. Ada yang dibanggakan. Maka tak heran bapak dan ibu sekalian begitu relaks mengeluarkan lelucon tidak sekedar lelucon tapi punya arti yang dalam.
Wisnu Nugroho
34
Di Balik Guratan Wajah Tersembunyi .........
D
emikian Wisnu Nugroho, wakil kepala Biro Kompas Yogyakarta ketika ikut menyambut silaturahmi paguyuban purnakaryawan/wati KG yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Bertempat di gedung serba guna SKG Jl. Suroto Yogyakarta( 23/9/010). Wisnu yang juga penulis buku best seller Pak Beye di seputar istananya itu memang menangkap suasana silaturahmi yang dihadiri oleh lebih dari 50 orang anggota paguyuban selain yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya dan pengurus pusat Jakarta. Demikian juga ketika mbak Titin Priyo Utomo dari Jasa Media juga senada dengan Wisnu ketika ikut menyambut. Bahkan ia mengajak semua komponen KG di Yogyakarta lebih merapatkan barisan dalam rasa kesatuan dan persatuan, seperti yang sudah ditunjukkan oleh para pendahulu. “ Kunci kemajuan dan kebesaran KG salah satu kuncinya, ya, kesatuan dan persatuan itu. Terutama dalam menghadapi persaingan sekarang ini,” ujarnya yang disambut hangat rekan-rekannya. Memang, suasana silaturahmi sersan serius tetapi santai, di mana masalah serius dibawakan secara relaks oleh ketua dan wakil ketua paguyuban sehingga yang merasa “tertusuk” malah ikut tertawa
terkiyal-kiyal.Terutama ketika ada suara mengenai masalah kenaikan uang pensiun yang belum mengalami perobahan meski zaman berobah terus.” Ibarat seperti teks Pancasila yang dari dulu tidak mengalami perobahan,” seperti kata wakil ketua paguyuban. Meski sekarang di mana-mana Pak Jakob selalu menekankan perobahan dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi Kemanusiaan yang Beriman, untuk menjadi roh perusahaan KG. Pertemuan silaturahmi purnakaryawan KG di luar kota Jakarta ini baru pertama kalinya diselenggarakan. Berjalan lancar
Titin Priyo Utomo
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
karena dukungan CEO Agung Adi Prasetyo, Pak Jakob sendiri dan Pak Swantoro selaku sesepuh paguyuban. Bahkan Mas Agung dan Pak Jakob titip pesan sama serta berterima kasih karena paguyuban bisa menjadi kepanjangan tangan perusahaan menyapa para pensiunan. “ Saya titip, jaga baik-baik teman-teman pensiunan ya, mas ! “ Demikian pesan Pak Jakob. Juga terima kasih kepada temanteman di SKG Yogyakarta seperti mbak Iien, Ita, Sigit, Achmad yang sudah bersusah payah mengatur pertemuan lengkap dengan hiburan siteran Ngayogyokartonya. Tak lupa mbak Titien yang belum sembuh benar dari cedera kecelakaan tertabrak mobil, ketika menyeberang jalan di pasar Kranggan dalam rangka persiapan menyambut Lebaran keluarga 2010. Pendeknya bantuan yang begitu tulus yang membuat haru dan bangga. Di benak para pengurus ada harapan semoga acara-acara serupa paguyuban,pelaksanaannya juga mendapat bantuan setulus Yogyakarta. Pada pertemuan itu juga terpilih mantan wartawan Kompas Pramono Bs sebagai koordinator paguyuban untuk wilayah Jateng Utara dan St.Suparno dari GAM untuk wilayah Jateng Selatan. Terharu Pramono Bs mantan wartawan Kompas mewakili para pensiunan menyatakan rasa haru karena merasa tersapa dan diperhatikan perusahaan. Banyak kenangan nostalgia bangkit dan seolah masih seperti dulu. Berceritalah ia dengan nada kocak tentang masa lalunya tanpa kesan menggurui yang disambut gelak tawa hadirin.” Tolong mas Nito, jangan hanya sekali ini saja. Kalau bisa diagendakan setiap tahun atau tiga tahun sekali,”katanya. Bertemu dengan teman-teman lama terdiri dari berbagai bagian KG ketika pensiun menjalani masa tuanya kembali ke kampung halaman, sungguh mengharukan. Juga Mas Robby Sugiyantoro mantan
Page 35
Ign Sunito- Ketua Paguyuban Purnakarya KG didampingi Wakil Ketua dan staf pengurus memberikan sambutan
wakil PU Kompas selain menyempatkan datang juga membuka pintu rumahnya di Yogyakarta untuk menginab para tamu dari Jakarta. Matur sembah nuwun, mas ! Tak lupa pengurus dari Jakarta juga menjenguk “ Om Pasikom” mas GM Sudarta dan Pius Hadi Sunarno dari SKG yang tengah menderita sakit dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta. Para pensiunan dari Purwokerto, Kebumen, Kutoardjo, Klaten, Magelang,Semarang, Kudus, Boyolali, Karang Anyar, Solo, semua menyempatkan datang ke Yogyakarta.Tidak saja para mantan wartawan Kompas seperti B. Sutiman, Pramono Bs, Wargatjie, Suprapto, Hendaryun Nts, Ardus Sawega. Kemudian Suwito Utomo (GAM), Sumali (cetak), Sukarno (cetak), Sofyan T ( sirkulasi Kompas), R. Suyitno, Suhardi, Gunarwan, Rita Ariani, FX Ngali Umar (Kompas), Albert Prasetyanto ( Santika), J. Budisantoso, J.B. Sudiono (majalah), Caecilia Subiyanto, Sudaryadi (TB Yogya) Prayitno (GPU ), St. Suparno ( GAM), V. Margono, Warigo , Sadiman
(Gramedia), Djoko Sukanto (keuangan), Fathoni ( Transito). Masih beberapa orang lagi pamit seperti B. Manowo (Kompas) yang tinggal di Kutoardjo tengah menunggui cucunya untuk sakramen pemandian di Gereja Jakarta. Ada pertanyaan, mengapa silaturahmi semacam ini “hanya” diselenggarakan di Yogyakarta ? Pasti ukurannya jumlah rekan pensiunan yang tinggal di sekitar kota ini. Kemudian alasan ketika acara silaturahmi tahunan di Jakarta, mereka terlalu jauh untuk menyempatkan diri. Mungkinkah giliran diadakan selain Yogyakarta ? Mungkin saja. Mari kita doakan bersama agar rakhmat Allah selalu menyertai perusahaan dan segenap pimpinan KG. Amin ! (Ign.Sunito/ Ketua Paguyuban Purnakarya KG.)
Pramono BS (kedua dari kiri) berbincang dengan Pengurus paguyuban KG Pusat St. Suparno
InfoKita foKita
35
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
13:14
Page 36
CSR Hotel Santika Surabaya
DAERAH INFO
28/10/10
D
alam menjalani roda kehidupan, manusia akan selalu diingatkan untuk berbagi dengan sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebahagiaan yang kita dapatkan tidak lepas dari peran orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, Hotel Santika Surabaya yang dipimpin oleh Guido Andriano mengadakan kegiatan sosial dengan berbagi bingkisan Lebaran untuk pengendara roda tiga (becak) di sekitar Hotel Santika Surabaya. Dipilihnya pengendara becak sebagai kegiatan bakti sosial bukan tanpa alasan. Beberapa tahun lalu Hotel Santika Surabaya memiliki program untuk tamu in-house, “Naik Becak Keliling Pandegiling”. Walau kini program tersebut sudah tidak berjalan seiring perkembangan kota Surabaya, acara itu sudah menjadi tradisi menjelang Idul Fitri. Tidak hanya di sekitar Hotel Santika Surabaya saja, pada tanggal 10 Oktober bersama dengan MAPAUS (Mahasiswa Pecinta
Alam Universitas Surabaya) Hotel Santika Surabaya ikut berpartisipasi dalam gerakan Go Green di salah satu lahan mangrove di kawasan Gunung Anyar Surabaya. Diikuti oleh 40 mahasiswa merupakan gabungan seluruh fakultas di Universitas Surabaya, Hotel Santika Surabaya berkesempatan ikut menanam kurang lebih 10 bibit bakau dari 50 bibit bakau yang tersedia. Yang menjadikan kegiatan penghijauan ini unik adalah track dan lahan penghijauan yang tidak biasa. Untuk menuju ke lahan bakau tersebut, staf Hotel Santika Surabaya bersama para mahasiswa harus menempuh jarak 1,5 km menggunakan perahu motor
sederhana. Lahan untuk menanam bakau yang berupa lumpur di pesisir laut tidak mudah ditaklukan, namun tantangan itu justru menjadi semangat bagi partisipan terutama para staf Hotel Santika Surabaya, mengingat penghijauan adalah salah satu langkah untuk menyelamatkan bumi. Program CSR Hotel Santika Surabaya merupakan kegiatan yang diadakan untuk berbagi terhadap sesama yang membutuhkan dan salah satu wujud kepedulian terhadap lingkungan dan alam. (Adita Putri/Sales & Media Communication Hotel Santika Surabaya)
Futsal Persahabatan Hotel Santika BSD City dan Grahawita Santika
S
abtu 16 Oktober, diadakan pertandingan persahabatan futsal antara Hotel Santika BSD City – Serpong dan PT Grahawita Santika (bergabung dengan Amaris Hotel Panglima Polim Jakarta). Bertempat di lapangan futsal BSD, masingmasing tim digawangi oleh Reza (Sales Grahawita Santika) dan Abdullah Heru (Engineering Hotel Santika BSD City). GM Hotel Santika BSD City Serpong Braddy Attaka Tamba hadir menyemangati timnya. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan Nilai-nilai Santika yang keenam, yaitu Kebersamaan. Memupuk rasa sportifitas, jiwa kompetisi dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan adalah yang menjadi tujuan utama Futsal Persahabatan ini. Begitu juga dengan tim Cheerleader Hotel Santika BSD City yang memanfaatkan peralatan seadanya berupa botol bekas air mineral, bersemangat bersorak-sorai dan menyanyi.
36
Permainan ditutup dengan skor 12-28 untuk Hotel Santika BSD City Serpong. Sampai jumpa di Futsal Persahabatan selanjutnya.
(Mury Andayani/Executive Secretary Hotel Santika BSD City-Serpong)
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 37
INFO
WIDIYA
Stiker Sebagai Identitas Kendaraan Sticker Tahun 1986
Pada tahun 1986 jumlah kendaraan karyawan maupun mobil operasional belum sebanyak sekarang sehingga area parkir masih lengang. Namun demi ketertiban perparkiran, Kepala Divisi Umum pada waktu itu Al.Sugito berupaya melakukan pengaturan tempat parkir mobil karyawan dan operasional dengan cara membuat zoning parkir dan pemasangan stiker pada setiap mobil sekaligus pendataan.
P
enerapan zoning parkir itu dibagi menjadi: Area parkir di depan gedung Unit III diperuntukkan bagi mobil tamu dan mobil operasional dengan tanda stiker kuning, area parkir Redaksi Kompas Unit IV (depan kantin sekarang) stiker putih, khusus area parkir di belakang Power house (SDL sekarang) diperuntukkan bagi mobil operasional dengan stiker kuning, sedangkan mobil karyawan parkir di area seberang kali dengan stiker biru. Walaupun desainnya sederhana namun stiker itu banyak membantu Sekuriti dalam mengawasi perparkiran dan identifikasi mobil, menghindari saling serobot tempat parker. Stiker generasi pertama ini kemudian menghilang seiring dengan bergantinya mobil-mobil karyawan maupun operasional sehingga untuk beberapa tahun diberlakukan parkir tanpa stiker Tahun 2001 banyak terjadi ancaman bom di Jakarta, pengetatan pemeriksaan kendaraan yang memasuki perusahaan dilakukan di semua wilyah. Mobil yang tidak dikenali jelas menjadi sasaran Sticker Thn 2001 pemeriksaan petugas, apalagi jika petugas tidak mengenali pengemudinya. Tidak jarang terjadi salah paham, “Lu nggak kenal gue? Pakai periksa-periksa segala!” demikian ucapan karyawan yang merasa terganggu. InfoKita foKita
Untuk mengenali apakah mobil yang masuk milik karyawan atau bukan, pada tahun itu diterbitkanlah stiker dengan desain yang lebih modern. Pada tahun 2003 kembali dilakukan perubahan desain, jika sebelumnya berbentuk oval dan bertuliskan MK atau MO maka stiker baru berdesain mirip logo Sticker Thn 2003 perusahaan film Warner Bros dengan tetap bertuliskan MK atau MO.
Atas, ki-ka: Sticker Mobil karyawan Palmerah, Stiker Mobil karyawan luar Palmerah, Sticker Mobil Operasional Bawah, ki-ka: Sticker Motor Operasional, Sticker motor karyawan Palmerah, Sticker motor karyawan luar Palmerah, Sticker Rekanan Palmerah, Sticker Rekanan luar Palmerah .
terbitnya logo Kompas Gramedia berbentuk bulat, dan stiker ini berlaku sampai sekarang. Penerapan stiker ini, kecuali di Palmerah Selatan, juga untuk luar Palmerah yaitu Jl. Panjang, kompleks Gajah Mada, Pergudangan Cakung, Percetakan Cikarang, TB Gramedia Melawai dan TB Matraman.
Pada tahun 2008, Humas KG berinisiatif mengganti stiker dengan desain baru seiring
Untuk membedakan mobil karyawan yang berkantor di Palmerah Selatan atau berkantor di luar Palmerah, warna stiker dibedakan. Sticker dasar merah logo KG kuning untuk Palmerah, sedangkan di luar Palmerah dasar hitam logo KG kuning. Untuk kendaraan rekanan (vendor /outsourcing) berlaku stiker dasar hijau bertulisan R1 warna kuning Sticker Sebelum Tahun 2008 (Palmerah) dan R2 warna kuning (luar Palmerah).
Atas kiri ke kanan: Sticker Mobil Operasional Palmerah, Sticker mobil Operasional luar Palmerah, Sticker Motor Operasional Palmerah Bawah ki-ka : Sticker Mobil Karyawan luar Palmerah, Sticker Mobil Karyawan Palmerah, Sticker Motor Karyawan Palmerahl
(Doyo Pranomo/ A&D Superintendent Security Department)
37
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Page 38
INFO
OPINI
Mengurai Benang Kusut Distribusi Media Cetak *Oleh: A.Didiet Raditya Hadi
B
anyak sekali strategi untuk memenangkan persaingan dan meningkatkan omzet penjualan, tapi masalah yang dihadapi jauh lebih banyak dan sangat kompleks. Beberapa hal mempengaruhi penerapan strategi tersebut: Produk, biasanya secara signifikan sangat berhubungan dengan biaya produksi yang semakin tinggi, terlebih bila produknya sarat dengan humanisme dan mengemban visi dan misi. Harga, penetapan harga tinggi menghambat keunggulan bersaing, harga rendah akan mengikis profit. Promosi, dilihat dari return investasi biaya promosi adalah jangka panjang. Distribusi, sangat sedikit perusahaan menempatkan distribusi sebagai strategi utama karena membutuhkan biaya tidak sedikit, dan sering disubkontrakkan ke distributor/agen sehingga perusahaan hanya menghitung omzet tanpa melihat dan menganalisa proses penjualan dan distribusi. Cara pandang ini sudah harus dihapus dari segala strategi perusahaan modern.
38
Tatanan Distribusi Lama 1. Prinsipal bersama distributor/agen menerapkan push marketing, menggelontor pasar paling bawah dengan produkproduk dan yakin pasti akan tercipta permintaan, sehingga omzet bagi distributor adalah seberapa besar sub-distributor, agen, sub-agen, dan grosir membayar. Spreading terhenti sampai level sub. Kondisi ini sangat rawan jika banyak produk sejenis masuk pasar yang sama, karena seberapa besar omzet tersebut adalah omzet semu. 2. Target dihitung dengan omzet (Rupiah), orientasi distributor hanya pada hasil akhir yang dilihat secara pragmatis dalam jumlah rupiah, dan tidak pernah menganalisa proses penjualan. Apalagi jika distributor/agen memasarkan lebih dari 10 item produk sehingga hasil akhir hanya dilihat dari kumpulan penjualan produk, setiap item tidak pernah dihitung pertumbuhannya serta berapa persen masing-masing produk memberi konstribusi pencapaian target penjualan, dan distributor/agen sudah sangat gembira dengan hasil akhir penjualan total. 3. Fast Moving vs Slow Moving, hanya melihat total hasil akhir sehingga produk andalan menjadi prioritas utama untuk memutar uang, sedangkan produk baru dan produk lainnya kurang menjadi perhatian distributor. 4. Distributor sebagai pedagang perantara, menganggap tugas distribusi selesai kalau barang sudah diterima dan sub-distributor sudah menyelesaikan tugasnya, sesuai pola pikir pedagang (trader) yaitu secara jangka pendek harus secepatnya memperoleh profit.
lagi, menggunakan call centre dan ecommmerce. Ini disebabkan banyaknya produk kompetitor masuk pada segmen yang sama sehingga persaingan semakin ketat karena distributor/agen, modern dan pasar traditional, semakin terfokus pada besar omzet tanpa harus menganalisa proses penjualan. Strategi tatanan distribusi baru sangat mengutamakan proses aliran produk sampai di konsumen sehingga sangat mengutamakan networking yang dapat dikendalikan, bukan dengan hanya pendekatan omzet melainkan proses pengembangan. Kinerja agen tidak dinilai hanya setiap bulan tapi juga proses pengembangan/peningkatan omzet, yang tentu saja bagaimana kemampuan agen mengoptimalkan spreading, coverage, dan penetration (SCP)
2. Product development
2. Prioritas fast moving produk
Tatanan Distribusi Baru Distributor/agen tidak lagi terfokus pada pasar tradisional dan pasar modern tapi juga pada arus bawah seperti pengasong, pengantar barang, outlet, kios, rombong dan tempat-tempat khusus lainnya, layanan langsung dari prinsipal untuk end user dan, yang lebih fenomenal
3. Product brand
3. Trader
4. Misi visi
4. Non risiko
5. Profit jangka panjang
5. Profit jangka pendek
6. Konsep pemasaran
6. Konsep penjualan.
Pada tatanan distribusi baru kunci SCP merupakan kesatuan yang nantinya membantu distribusi produk mencapai tingkat availability maksimal dan mempermudah konsumen. Salah satunya dengan sistem split produk yaitu bagaimana penetrasi berbagai produk masuk ke dalam ceruk pasar paling dalam secara bersamaan. Pendekatan Fungsi Prinsipal VS Distributor Prinsipal 1.Spreading, coverage, penetrasi
Distributor
1. Omzet
InfoKita foKita
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
28/10/10
13:14
Bila ditinjau dari pendekatan fungsi masing-masing, pada titik tertentu timbul konflik vertikal antara Prinsipal, Distributor/agen dan jajaran di bawahnya. Fungsi tersebut akan menimbulkan pertentangan yang akan memunculkan disproduktif dan konflik berkepanjangan, sehingga semua target dan tujuan akan terhenti bahkan mungkin salah satunya akan ambruk atau distributor akan pindah ke prinsipal lain yang lebih ada kemudahan atau sebaliknya prinsipal akan meninggalkan distributor dan membentuk distributor baru. Dari ilustrasi tersebut maka yang paling ideal adalah model dan hubungan kerjasama dengan distributor/agen harus segera diubah menjadi bentuk kolaborasi dengan menata distribusi baru (new distribution system). Ciri distributor melakukan tatanan distributor baru: 1. Kolaborasi prinsipal-distributor-agen 2. Satu cara pandang pasar sebagai pasar berkelanjutan (Customer Relationship Management), ada layanan lanjutan, bukan hanya transaksi sesaat (tidak hanya barang diterima pembeli, semua perkerjaan selesai) 3. Menyatukan strategi pengembangan, penetrasi secara detil dan berdasar target. 4. Kegiatan SCP tidak berhenti pada jaringan berikutnya (sub agen dan armada penjualan lainnya) tetapi harus sampai pintu konsumen atau semakin mendekati potensi pasar (menciptakan potensi pasar). Semakin banyak produk kompetitor masuk ke dalam segmen pasar yang sama memperketat persaingan produk, terlebih dengan era AFTA. Diperlukan aktivitas distributor/agen dan prinsipal dalam mendistribusikan produk, sehingga kunci SCP menjadi suatu tujuan yang sama. Distribusi Fisik Sebagian orang masih memandang saluran distribusi adalah aktivitas mengirim barang dan selesai setelah barang diterima. Kalau distribusi berkaitan dengan konsep marketing lainnya (CRM, Spreading, analisa searching time product, dan efisiensi biaya dan waktu) distribusi fisik ini memiliki manfaat sebagai tempat keunggulan persaingan, jadi sebaiknya tidak memandang saluran distribusi sebagai pekerjaan ”tukang antar” saja. Seringnya terjadi benang kusut yang tidak disadari oleh prinsipal dan distributornya akan sangat membahayakan perkembangan produk, dan memudahkan pesaing InfoKita foKita
Page 39
mengintervensi daerah pemasaran. Penyebab benang kusut di saluran distribusi antara lain: - Konflik antara distributor /agen dengan jalur berikut. - Hubungan utang piutang dengan jaringan di bawahnya. - Memandang risiko usaha sebagai yang harus dihindari bukan yang harus diminimalisir. - Program dari prinsipal menambah biaya investasi - Distributor/agen ganda dengan produk pesaing atau sejenis. - Harus segera memberi keuntungan. - Memandang pasar dengan sejumlah omzet. - Tidak bisa menyatukan visi dan tujuan. - Faktor geografis negara atau wilayah serta budaya. Kondisi geografis Indonesia dengan 3100 pulau, Barat-Timur 5100 km dan Utara-Selatan 1900 km dengan 432 kota merupakan potensi dasar mengapa produk harus didistribusikan dengan mengacu pada peningkatan pelanggan, menyiasati biaya distribusi yang kecil, mengupayakan pertambahan volume penjualan, menciptakan faedah dan tempat, serta upaya menstabilkan harga. Karena kondisi geografis setiap negara atau wilayah berbedabeda, strategi ini harus disesuaikan. Tidak ada jaminan strategi yang baik akan baik pula diimplementasikan di negara atau wilayah lain. Inilah sebenarnya fungsi distribusi fisik yaitu membangun jalan bebas hambatan dan mengurai benang kusut distribusi. Implikasi pekerjaan ini sangat besar pada unit-unit lainnya di suatu perusahaan, misalnya logistik, administrasi, keuangan, SDM. Sangat sulit pula jika kondisi ekstern tersebut harus menyesuaikan dengan sistem perusahaan. Bahwa distributor akan menerapkan program canggih pada back-office adalah syarat yang tidak boleh ditolak dan merupakan keharusan, dengan meng-explore teknologi yang memberikan kemudahan fungsi kontrol dan analisa. Namun semua itu harus tetap mengacu pada pendekatan pasar, flexible dengan kondisi pasar, dan cepat bereaksi terhadap kondisi pasar. Tatanan distribusi baru lebih mengutamakan komunikasi dan negosiasi, membuat distribusitor/agen lebih berkonsentrasi pada kebutuhan dan harapan konsumen, layanan prima, konsultatif, dan menjaga
hubungan. Konsumen menjadi segala aspirasi karena konsumenlah yang menerima segala pemenuhan akan kebutuhan, keinginan dan harapan terhadap produk yang dipasarkan. Prinsipal dan distributor/agen dituntut semakin berkolaborasi menyatukan fungsi kepentingan masingmasing guna memenangkan persaingan dan mencapai target bersama. Sikap agresif kompetitor lambat laun dapat menyingkirkan produk yang bermasalah di distribusinya. Apalagi bila produk komplementer memiliki benefit ganda (agen dan konsumen) misalnya lebih mudah didapat, distributor pesaing diberi kemudahan, pengembangan dan memperbaiki kualitas sama dengan pesaingnya. Perusahaan yang sudah maksimal meng-explore segala sumber daya, termasuk teknologi, SDM yang tidak generalis, sarana prasarana memadai, harus didukung oleh kecepatan dan ketepatan serta kecermatan melihat dan memandang serta analisa potensi pasar dengan berbagai pengaruh dan akibatnya. Siapa yang bisa mengendalikan jalur distribusi “dalam arti sebenarnya” dalam persaingan bisnis media cetak, dialah pemenangnya. Paling tidak bisa memperpanjang napas untuk beberapa generasi berikutnya sambil menyusun strategi inovasi guna menyesuaikan sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terus berubah sesuai perkembangan teknologi informasi.
* A.Didiet Raditya Hadi /Bandung Area Sales Manager, SKG
Rumah Dijual/Over Kredit Type Lokasi
: LB 22/LT 60 : Perum Griya Cendekia Blok B9/27 Parung Curug, Gunung Sindur Akses : Angkot Parung – BSD stasiun Rawa Buntu/Serpong + 15 menit Kondisi: Renovasi belakang sudah rapi, depan pagar, full keramik, listrik 1300W Harga : 55 Jt (nego) angsuran 600rb/bln (5 thn lagi) Peminat Hub: Sdr. Arnadi (021-71396995)
39
28/10/10
13:14
Page 40
INFO
RILEKS
LayOut Isi 10/ Oktober.2010
EKS/ TTS INFO RIL 2010 / Oktober nomer 10 diakan: e is nang d e m e P k fokita Untu Majalah In sor ri a d h ia d Spon - 6 ha uran dari ib H h ia d - 6 ha aksi Red
TTS No.10 /OKTOBER 2010 Pertanyaan Mendatar 1. Tanggal dan Bulan HUT TNI/ ABRI. 5. Artinya = sebelum (bhs. Latin). 8. Ilmu Penyakit Saluran Kemih/ Kelamin dan Kulit. 9. Kendaraan perang berlapis baja. 10. Buah pikiran, usulan. 11. Kelas dalam olahraga tinju/gulat. 12. Nama Suku di Sulawesi. 14. Unit Usaha KG di bidang sarana dan prasarana pendidikan. 18. Tak jadi untung malahan tombok. 20. Media KG di bidang Ekonomi, Bisnis dan Keuangan. 21. Pakaian dalam wanita, kutang. 22. Yang melahirkan kita. 23. Panjang kali Lebar. 24. Nisbi, Tidak mutlak. Menurun: 2. Hiasan dekoratip pada dinding atau kayu. 3. Di belakang ditambah al = Tentang dunia timur atau negara2 timur. 4 Di depan ditambah a = orang Inggris mengatakan berputar/ putaran, keliling. 6. Ucapan yang bersifat profokasi, memanasi, membuat kacau -balau. 7. Seibu kilo gram. 11a. Orang Inggris menyebut udara. 12. Flora dan Fauna yang terdapat di suatu daerah (dari bhs. asing). 13. Bersifat abadi, baka. 14, Lonceng besar. 15, Benda ini pasti ada di Raket Badminton/ tennis. 16 .Nama hadiah ekonomi/perdamaian/ dll dunia. 17. Diulang = media untuk anak terbitan KG. 18. Alat penjepit kertas/berkas dokumen.
Hadiah dari InfoKita 1. Florence Rosalien Bako,NIK. 005359 TB. Gramedia Kupang., NTT. 2. Hercl. Firsto/anak Robert. Rudy TB Gramedia Jl Jend. Sudirman, Jogja. 3. Christina Lilis J, NIK. 002420 TB Gramedia Malioboro. Jogja. 4. Suyono, NIK 000395. General Affairs- CFM KG Palmerah Selatan. 5. Frans. Marta, NIK 0910 Z Universitas Multimedia Nusantara, Palsel. 6. Veronica Sri K, NIK. 001708 Land& Building Div. Palmerah Selatan
Hadiah Hiburan 1. Suharwoko, NIK 003144 Pre-Press Percetakan Gramedia- Cikarang 2. Santy Damayanti, NIK. 005712 Corp. Comptroller, JL. Panjang Kebun Jeruk. 3. Danil Iskandar, NIK 005049 PT GAM- Sisbang Gdng Perintis Gajah Mada. 4. Lilis Solihat, NIK 005968 TB Gramedia Depok. 5. Buyung Dewanto, NIK. 001655 TB Gramedia ITC-Cibinong- BOGOR. 6. Caecilia Retno, NIK 005733 GPU- Finance- Palmerah Barat, Jakarta.
JAWABAN TTS 09/ September 2010 TTS Terbuka untuk Seluruh Karyawan KG dan atau Keluarganya. Termasuk Para Pensiunan Kirimkan.Jawaban Anda ke Redaksi InfoKita, Jl. Palmerah Selatan 17, samping Gedung BBJ, Jakarta Pusat. Jangan Lupa Cantumkan NIK dan Unit Usaha Anda. Serta Alamat Lengkap Kantor. Pada Amplop/ Kartu Pos Jawaban Harus ditempeli Kupon TTS
**DeK@**
40
InfoKita foKita
KUPON TTS 10 INFOKITA Oktober 2010