Analisis Strategi Pengembangan Produk Corpies Custom Clothing Sebagai Bagian Dari Industri Kreatif Di Kota Malang
Danang Dwi Setya Saputra (0710220065)
Abstraksi : pertumbuhan industri kreatif nasional sangat disokong dari peran industri kreatif daerah yang tumbuh dan berkembang diseluruh negeri. Malang sebagai salah satu kota yang sangat berpotensi dalam pengembangan industri ini terlihat peran aktifnya terutama dalam industri fesyen. Berbagai usaha dalam sekala besar, sedang maupun kecil tersebar diseantero kota malang. Corpies Custom Clothing sebagai salah satu pemain baru dalam industri ini tentunya memerlukan startegi yang tepat agar dapat bersaing dengan para pesaingnya. Prduk-produk kreatif yang mempunyai spesifikasi tertentu jelas memerlukan strategi yang berbeda dari sektor lain. Peneltian bersifat deskriftif dengan menggunakan rancangan studi kasus yakni mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan, antara fenomena satu dengan fenomena yang lainnya Kata kunci : Strategi pengembangan, Industri Kreatif, produk kreatif
Pendahuluan
Dewasa ini tuntutan Ekonomi yang lebih efisien telah mengharuskan perubahan dalam hal kebutuhan inovasi yang besar. Hal tersebut merupakan salah satu alasan lahirnya ekonomi kreatif yang diramalkan bakal menggantikan era, pertanian, industri dan era informasi dan telekomunikasi (Alvin Toffler, 1970). Ekonomi kreatif sendiri merupakan konsep ekonomi yang mengandalkan kreatifitas individu dalam mengoptimalkan daya saing yang dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah telah meluncurkan produk kebijkan baru terkait perkembangan ekonomi kreatif. Salah satunya yakni adalah pemetaan industri kreatif pada tahun 2007 oleh departemen perdagangan RI. Dalam pemetaan tersebut, industri kreatif indonesia terbagi menjadi 14 subsektor, dimana diantara ke 14 subsektor tadi fesyen merupakan bagian yang paling dominan dalam segi pendapatan negara dan penyerapan tenaga kerja
Produk fesyen dalam industri kreatif merupakan suatu yang unik dan berbeda. Dalam pemetaan yang dibuat oleh departemen perdagangan RI, fesyen meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. Namun apa pembeda produk bisa dikatakan produk kreatif, Banyak teori yang membahas hal tersebut, seperti UNCTAD (dalam UN, 2008) yang mendefinisikan barang kreatif dalam penjelasananya terkait industri kreatif yakni sebuah produk intelektual atau jasa artistik, baik kasat mata dan tidak, dengan materi kreatif, bernilai ekonomi, dan memiliki sasaran pasar yang jelas. Lebih rinci lagi Togar M. Simatupang, pengajar Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB dalam Masukan Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menjelaskan tentang ciri-ciri produk kreatif seperti Siklus hidup yang singkat Resiko tinggi, Margin yang tinggi, Keanekaragaman tinggi, Persaingan tinggi, Mudah ditiru. Selain itu ia juga menjelaskan terkait komponen produk kreatif yakni terdiri dari teknologi, sendi, budaya, dan bisnis. Kota Malang, salah satu kotamadya di Jawa Timur ini juga turut andil dalam perkembangan ekonomi kreatif secara nasional. Kota ini memiliki potensi luar biasa dalam hal komunitas komunitas kreatifnya serta salah satu kota pendidikan di Indonesia. Saat ini, menurut situs resmi kementrian perdagangan bagian industri kreatif (indonesiakreatif.net) ada ada lima kota yang menjadi ikon Kota kreatif nasional, yaitu Bandung, Bali, Solo, Jogja dan Jakarta. Malang bisa berpotensi menjadi kota kreatif berikutnya karena di kota tersebut mempunyai banyak usaha kreatif yang berpotensi tinggi serta layak dikembangkan (kendedes.com). Terkait fesyen sendiri, Kota Malang yang terkenal dengan distro clothing dengan konsep indie terbukti banyak diminati oleh kalangan muda dengan menjamurnya distro-distro diseantero kota malang. Industri ini ternyata mampu menyerap perhatian lebih dibandingkan dengan industri kreatif yang telah ada
terlebih dahulu seperti industri keramik, industri gerabah, dan saniter, dan mebel (Desperindag Kota malang 2010). Namun tak hanya distro, dimalang sendiri pun usaha-usaha fesyen seperti barang dari kulit dan alas kaki, pakaian jadi, serta industi tekstil lainnya mendominasi jumlah perusahaan yang ada dikota malang jika dibandingkan dengan subsektor industri lainnya. Tercatat subsektor industri fesyen ini memiliki jumlah 19 perusahaan industri besar dan sedang mengungguli industri makanan di urutan kedua dengan julah 17 perusahaan (BPS kota Malang 2012). Selain perusahan besar dan sedang yang banyak berkembang, banyak pula usaha baru yang menjamur disektor ini. Salah satunya adalah Corpies custom clothing. Usaha yang bergerak dalam bidang kreatif ini awalnya merupakan sebuah program kewirausahaan mahasiswa dari universitas negeri malang yang dananya diperoleh dari Dikti hingga sekarang telah menjadi salah satu produsen fesyen kreatif yang cukuo dikenal khususnya dalam produk sepatu lukis. Corpies memanfaatkan peningkatan nilai guna suatu produk dengan memberikan sentuhan kreatif pada produk fesyen khususnya alas kaki. Penambahan cat dengan desain yang unik dipilih agar memiliki daya tarik kepada konsumennya. Pemilik menyadari bahwa produk yang berkualitas dan berbeda memiliki daya tawar yang kuat di mata pembeli. Sejarah perusahaan ini Berawal dari hobi menggambar sejak kecil Joni Agung Sudarmanto, sang pemilik dan pendiri usaha ini. ketika menginjakk SMA ia mulai mengenal sepatu lukis, bermula saat ia secara tak sengaja membantu temannya untuk membuat sebuah kado ulang tahun, hingga akhirnya ia ketagihan untuk membuat lagi dengan design yang lain. Dari keisengan tersebut akhirnya berlanjut saat ia menginjak bangku kuliah, dengan batuan kegiatan wirausaha mahasiswa ia berhasil membuka usaha ini atas lolosnya proposal yang ia ajukan tepatnya pada tahun 2009. Maka lahirlah corpies pada tahun tersebut. Nama Corpies sendiri adalah akronim dari creative (kreatif), original (asli), reliable (andal), painted (bercat), innovative (bersifat baru), exclusive (tampil beda), dan spectacular ( hebat).
Dalam industri kreatif usaha Corpies merupakan usaha kreatif yang masuk dalam bagian fashion dan terkelompokkan dalam kluster Kelompok Industri Desain yang jelas mempunyai kareakteristik strategi pengembangan yang berbeda dari kluster lain dilihat aspek sumber daya insani maupun substansi yang harus dikembangkan. Sedikit gambaran usaha yang ada pada corpies saat ini adalah bagaimana pemilik usaha menyadari bahwa dalam waktu dekat adanya kejenuhan dalam pasar yang ia masuki. Meskipun beberapa faktor sangat menguntungkan dalam membuat usaha kreatif dikota malang. Namun corpies juga tetap menghadapi masalahyang hampir sama dengan berbagai macam industri kreatif lainnya seperti persaingan yang ketat, keterbatasan tenaga kreatif, plagiatisme, dan lain-lain. Bedasarkan latar belakang tersebut maka maka dapat ditarik suatu rumusan masalahnya yakni (1) Bagaimana analisis internal dan eksternal untuk strategi pengembangan industri kreatif pada Corpies custom clothing di Kota Malang, (2) Strategi apa yang sesuai diterapkan terhadap Corpies Custom Clothing di Kota malang.
Metode yang digunakan Dalam penelitian ini digunakan analisi data kualitatif dengan tahap-tahap perencanaan dari Fred R. david dengan cara formulasi strategi. Sebelum melakukan formulasi strategi terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahan yang akan memiliki dampak bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Fred R. david mengemukakan bahwa penyusunan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan {Three Stage) kerangka kerja dengan matrikmatrik sebagai model analisisnya. Perangkat atau alat yang berbentuk matrikmatrik itu telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat dipakai untuk membantu para ahli strategi dalam
mengidentifikasi dan memilih strategi-strategi yang paling tepat. Berikut ini adalah tiga tahapan strategi perusaahaan yang adalah sebagai berikut: 1. Tahap masukan (Input Stage) yakni menggunakan matriks IFE dan EFE 2. Tahap Pencocokan (Matching Stage) yakni menggunakan Diagram SWOT, Matriks Strategi Besar, dan Matriks IE 3. Tahap Keputusan (Decision Stage) menggunakan Analisis QSPM
Masing-masing tahapan tersebut memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya karena hasil dari suatu tahapan akan digunakan sebagai input untuk langkah selanjutnya dan pada tahap terakhir akan dihasilkan output berupa alternatif strategi yang dianggap paling menarik dan paling cocok untuk digunakan oleh perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan menggunakan formulasi sttartegi maka terlebih dahulu harus diketahi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancama dari perusahaan. Sehingga apabila dipetakan dari penelitianyang telah dilakukan, maka akan daidaptkan hasil pemetaan sebagai berikut
Kekuatan 1. Kualitas produk Produk-produk Corpies, terutama sepatu lukis merupakan salah satu bentuk inovasi dari peningkatan nilai jual melalui cara kreatif. Namun tak lengkap jika faktor lain seperti kualitas barang dikesampingkan dalam pembuatan produk tersebut. Beberapa permasalahan sepetu lukis adalah masa pakainya yang kurang tahan lama seperti cat yang mengelupas, warna pudar dan tidak nyaman ketika dipakai. Dengan hasil eksperimen selama ini Corpies telah menemukan formula yang pas dalam membikin cat yang dipakai untuk mewarnai sepatu. Selain itu ia memilihn bahan baku sepatu yang telah ia percayai, tidak terlalu tebal namun serfatnya mampu menyatu dengan cat secara sempurna. Walhasil Produk-produk corpies rata-rata bisa beratahan selama 2 tahun pemakaian. Hal tersebutlah
yang membuat produk Corpies banyak disukai oleh pembeli, terbukti hingga sekarang usaha tersebut selalu kebanjiran order terutama dari jakarta. 2. Pemasaran yang baik Senjata andalan Corpies dalam pemasaran ada dua, yakni lewat media online dan pameran. Untuk media online, jejearing sosial masih sangat mujarab sebabgai media untuk mempengaruhi konsumen. Beberapa produknya yang digelar dalam media sosial facebook khusunya laris manis dipesan oleh konsumen. Untuk pameran sendiri Corpies sangat aktif dalam mengikuti pameran, hal ini dikarenakan corpies bekerjasama dengan berbagai lembaga terkait seperti BUMN, DESPERINDAG, Dinas Koperasi dan APKM (Asosiasi Perajin Kota Malang). Hal tersebut membuat corpise dapat dengat cepat mendapatkan informasi mengenai pameran dan membantu memperoleh dana buat pameran. Selain itu sebagai sebuah usaha binaan dari bank Mandiri merka juga mendapat keuntungan dari berbagai pameran yang dilakukan oleh pihak bank tersebut. Sampai saat ini beberapa pameran telah aktif diikutim oleh corpies termasuk yang paling besar adalah INACRAFT 2012 dan 2013 yang diadakan di JCC. 3. Fleksibel dalam waktu operasional Seperti layaknya usaha kecil menengah pada umumnya, Corpies memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, hal ini merupakan salah satu keunggulan tersendiri kreana dapat menyesuaikan jam kerja sesuai dengan order barang yang diopesan oleh konsumen. 4. Diferensiasi dari produk-produk lukis yang beragam Corpies menyadari bahwa produk-produk industri kreatif sperti sepatu lukis ini memiliki daur hidup yang pendek dan tak menentu. Oleh karena itu usaha tersebut sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menbuat produk-produk yang beragam. Selain untuk mengatasi kejenuhan konsumen harapannya produk-produk tersebut juga meningkatkan kreativitas sebagai inovasi dalam menghadapi persaingan. 5. Harga yang kompetitif
Mahal atau murah suatu harga memenag relatif, gtergantung bagaimana seseorang memandang barang tersebut. Namun jika ditabrakkan dengan kualitas barangnya, corpies rmematok harga yang relatif terjangkau 6. Modal yang kuat Samapai saat ini corpies tidak ada hambatan dalam masalah permodalan karena dibantu oleh mitra bisnis dan lembaga keuangan 7. Memiliki mitra usaha dan kelompok kreatif Saat ini corpies tergabung dalam mitra usah mandiri dan perajin kota Malang APKM (asosiasi perajin kota malang) 8. Memiliki jaringan distribusi yang baik Produk-produk Corpies sebagian besar dikirim keluar kota dengan distribusi paket pengiriman dan mitra terkait yang telah ia bangun 9. Diferensiasi dari produk-produk lukis yang beragam Saat ini corpies mulai berinovasi dengan membuat produk-produk lukis lainnya. Kelemahan 1. Terbatasnya jumlah Karyawan Beberapa kali Corpies tak bisa melayani konsumen dan terpakasa menolak order karena pesanan yang membludak, bukan karena tak sanggup,namun terbatasnya jumlah karywan menjadi hambatan yang sampai sekarang belum bisa diatasi. Tenaga pelukis yang benar-benar ahli susah untuk dicari. 2. Lokasi usaha yang hanya berada di rumah Lokasi juga terkadang menentukan kesuksesan suatu usaha, lokasi Corpies yang hanya menggunakan rumah dipandang kurang tepat untuk menjadi suatu usaha profesional yang maju. Sebenarnya sudah ada niatan dari pemilik untuk membikin semacam toko sendiri untuk usaha ini, namun karena jumlah karywan yang masih sedikit terpaksa niat itu diurungkan terlebih dahulu 3. Manajemen kurang rapi
Di usaha ini hampir lini, pemilik masih banyak melakukan hal teknis perusahaan dari mulai design hingga pemasaran. Hal tersebut diakibatkan karena manjeman yang kurang baik karena manjer bagian perusahaan kurang menjalankan perannya dengan maksimal. Harapannya jika ingin menjadi usaha yang profesional kedepannya corpies bisa membuat semacam manajemen yang lebih profesional. 4. Tidak adanya perlindungan hak cipta terhadap produk Seperti halnya kebanyakan industri kretaif, para pelaku usahanya sendiri bahkan terkadang kurang menghargai hak cipta akan produk mereka dengan mendapatkan hak paten terkait desain dll. Selain proses yang rumit dan panjang,
HAKI juga dirasa kurang populer di kalangan pebisnis
pemula. 5. Belum adanya grand design terkait produk Saat ini corpies belum memilik suatu ikon produk yang menjadi ciri khas perusahaan
Peluang 1. Stabilnya pertumbuhan ekonomi (6,2 % - 6,5 %) Ditengah krisis ekonomi dunia, indonesia masih tetap bisa bersyukur atas terjaganya pertumbuhan ekonominya. Pondasi dan kekeuatan ekonomi yang dibangun pemerintah ternyata ampuh menghalau krisis yang ada sehingga kejadian 1998 tidak terjadi lagi. Dengan kondisi tersebut iklim bisnis di indonesia juga otomatis merangkak naik. Hal tersebut merupakan peluang yang baik bagi usaha untuk membangun usahanya karena otomatis daya beli masyarakat juga akan naik 2. Dukungan pemerintah dan pihak-pihak swasta lewat berbagai macam peraturan dan bantuannya dalam mendukung industri kreatif Dukungan pemerintah lewat berbagai peraturannya dirasa bisa melindungi dan membuka jalan untuk pengembangan industri ini, meskipun dalam implementasinya kurang maksimal karena kurang sosialisasi dan peran aktif dari para pelaku usaha sendiri. Namun peran swasta juga sepertinya
masih bisa mengkover hal tersebut. Beberapa acara dan bantuan modal yang digelontorkan kiranya bisa membuka bibit baru usaha kreatif. Acaraacara pameran industri kreatif kerap digelar dalam beberapa tahun belakangan ini. 3. Trend dari barang berkulitas dan produksi non masal oleh masyarakat. Kondisi ekonomi yang baik akhirnya juga membuat masyarakat sadar akan kebutuhan sekunder. Era globalisasi yang bebas juga membuat informasi seakan deras melaju. Informasi fashion memnbuat masyrakat juga merasa ingin tampil beda dan modis dan memiliki barang-barang yang berbeda, hal tersebut merupakan peluang yang sayang dilewatkan oleh para pelaku usaha 4. Kekhasan sosio kultur Indonesia yang bisa dijadikan sebagai inspirasi dalam inovasi produk. Indonesia mempunyai banyak kekhasan budaya daerah yang sepertinya belum digarap secara maksimal baik dalam bentuk produk atau niali jual dari budaya Indonesia itu sendiri. Potensi yang masih basah kalau mau digarap oleh para pelaku usaha 5. Pangsa pasar yang masih besar baik domestik maupun luar negeri Dari berbagai studi pemetaan yang dilakukan dinas perdagangan dan perindustrian, Pangsa pasar untuk industri kreatif masih sangat besar dan sangat berpotensi untuk dikembangkan 6. Perkembangan teknologi dan informasi global yang mendukung usaha industri kreatif Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat merupakan potensi yang besar dalam hal pemasaran dan inovasi produk-produk kreatif. 7. Maraknya even kreatif yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta Beberapa event kreatif yang diadakan oleh pemerintah bebrapa waktu ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk lebih mengenalkan produknya kepada masyrakat luas. 8. Bahan baku yang murah dan mudah didapat
Dengan melimpah kekayaan alam indonesia bisa menjadi peluang perusahaan untuk meciptakan inovasi terhadap produk-produknya Ancaman 1. Maraknya sepatu impor dari cina dengan harga murah Dengan mulai diberlakukannya ACFTA maka keran impor barang-barang Cina membanjiri malang, termasuk produk alas kaki 2. Maraknya usaha-usaha sejenis secara teknis Sepatu lukis merupakan produk yang tidak terlalu sulit untuk dibuat, dan bahan bakunya pun banyak tersedia. Hal ini membuat banyak berdiri usaha-usaha sejenis di Kota Malang 3. Plagiatisme dan pembajakan Maraknya pembajakan juga menghampiri industri kreatif dimana memang kesadaran pelaku usaha tentang HAKI juga masih sangat sedikit. 4. Terbatasnya tenaga-tenaga kreatif Sebenarnya terdapat banyak potensi tenaga-tenaga kreatif, namun kebanyakan belum terasah dan sedikit ruang menjadi potensi yang ada tidak kelihatan. Hal tersebut menjadi ancaman untuk usaha-usaha kreatif yang ingin mengembangkan usahanya karena terbatasnya jumlah tenaga kreatifnya. 5. Ketidakjelasan harga BBM yang berimbas pada biaya operasional, perusahaan. Dengan tidak adanya kejelasan dari pemerintah terkait BBM membuat biaya operasionl juga mengalami fluktuasi yang tidak menentu karena pelaku usah sulit untuk menetukan tindakan 6. Selera pasar yang cepat berubah Produk –produk kreatif mempunyai daur hidup yang pendek sehingga memiliki tingkat kejenuhan yang cepat seandainya perusahaan tidak mempunyai produk-produk yang inovatif
STRATEGI PENGEMBANGAN CORPIES CUSTOM CLOTHING Setelah memetakan data kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (oppotunities) dan ancaman (treaths) maka masuklah pada tahap masukan dalam
formulasi stergi yang pertama yakni matriks IFE dan EFE. Matriks IFE dan EFE dibuat menggunakan
Pembobotan yang didasarkan pada relative importance
setiap faktor yang membawa kesuksesan bagi perusahaan. Sedangkan pemberian rating didasarkan pada kondisi masing-masing critical success factors yang ada. Hasil dari matriks IFE menunjukkan total bobot faktor kekuatan sebesar 0,66 lebih besar dari total bobot faktor kelemahan sebesar 0,34. Total skor faktor kekuatan sebesar 2,38 lebih besar daripada skor total kelemahan sebesar 0,66. Total keseluruhan dari Matriks IFE adalah 3,04. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan internal Corpies tergolong kuat. Hasil dari matriks EFE menunjukkan total bobot faktor peluang sebesar 0,52 lebih besar dari total bobot faktor ancaman sebesar 0,48. Sedangkan total skor faktor peluang sebesar 1,50 lebih besar dari dari total skor ancaman sebesar 1,12. Secara keseluruhan, skor bobot total corpies adalah 2,62 yang mengindikasikan bahwa posisi perusahaan kuat secara ekternal Kemudaian dalam tahap pencocokan ada tiga alat yang dipakai yakni matriks SWOT, matriks Strategi besar, dan matriks IE. Pemilihan ketiga alat tersebut agar didapatkan hasil ayang lebih akurat dan tepat agar memudahkan perusahan dapat mengetahi possisi dan startegi yang cocok buat mereka. Dari matriks SWOT didapat startegi S-O, yakni strategi yang memenfatakan peluang dengan meningkatkan kekuatan perusahaan. Beberapa startagei yang didapat antara lain yakni : (a) Meningkatkan kapasitas produksi secara maksimum tanpa mengurangi kualitas produk
(b) Pengembangan ke
pasar-pasar baru (c) Menjalin kerjasama yang baik dengan mitra bisnis baik yang sudah ada maupun yang kan dirintis (d)Terus berinovasi dalam membuat produkproduk yang berkualitas (e) Penetrasi pasar dengan menggencarkan lagi progam promosi yang inovatif. Matriks startegi juga menunjukan hal serupa, Dari tujuan startegi umum nilai kekuatan perusahaan memiliki total skor sebesar 2,38, lebih besar dari total bobot faktor kelemahan
yakni hanya 0,66. Hal ini bebrati perusahaan
menekankan pada memaksimalkan kekuatan. adalah Dalam hal pengutamaan tindakan dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas nilai total IFE adalah 3,04
lebih besar dari EFE yakni 2,66 . hal itu berarti perusahaan harus mengutamakan tindakan internal dibandingkan eksternal. Selanjutnya dalam matrik IE yang didapat berdasarkan hasil IFE dan EFE diperoleh nilai sebesar 3,04 untuk IFE dan matriks EFE sebesar 2,66 dengan demikian apabila masing-masing total skor dari faktor internal dan eksternal dipetakan dalam matriks, maka posisi perusahaan saat ini ada pada kotak kuadran IV. Strategi yang baik diterapkan oleh perusahan pada kolom tersebut adalah strategi intensif seperti seperti Market penetration, Market Development, dan product Development atau strategi terintegrasi seperti Backward Integrasi, Forward Integration, dan horizontal Integration. Tahap terkhir dari formulasi strategi yakni mengambil kepetusan. Alat yang
digunakan
adalah
matriks
QSPM.
QSPM
dilakukan
dengan
mempertimbangkan hasil dari matriks IE yang telah dihasilkan. Dari hasil matriks IE didiapat beberapa alternatif yakni startegi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal. Dengan berbagai perimbangan akhirnya terpilih tiga strategi yang masih relevan yakni startegi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk. Adapun beberap alternatif yang lain tidak dipilih karena bentuk perusahaan yang masih tergolong UKM sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal yang pastinya memerlukan biaya yang sangat besar. Dari bebrapa alternatif strategi yang dihasilkan tadi diperingkatkan sesuai dengan jumlah total nilai daya tarik atau sum total attractiveness score (STAS). Semakin tinggi STAS menunjukkan bahwa strategi tersebut semakin menerik dengan mempertimbangkan semua faktor sukses kunci eksternal dan kunci internal relevan yang dapat memepengaruhi keputusan strategi Hasil
pemilihan
startegi
dengan
menggunakan
analisis
QSPM,
menghasilkan alternatif strategi pentrasi sebesar 4,52. Strategi penetrasi pesar yang dilakukan Corpies ini bertujuan mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk yang ada dipasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan dalam bentuk murni maupun dalam
bentuk kombinasi (gabungan) dengan strategi-strategi lainnya. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan,penawaran produk promosi penjualan secara ekstensif, atau pelipat gandaan upaya-upaya pemasaran. Namun sebelum melakukan pengembangan pasar ada beberapa point yang mesti diperhatikan (a) Meningat pangsa utama corpies adalah anak-anak muda upaya – upaya pemasaran dapat dilakukan dengan membuat iklan melalui mediamedia lokal atupun lewat kegiatan sekolah maupun kampus dalam bentuk sponsorship (b) Produk-produk corpies hanya bisa dibuat terbatas karena keterbatasan jumlah karyawan, jadi jika perusahaan ingin menghasilkan laba yang lebih besar ada baiknya promosi di tujukan pada daerah-daerah yang mempunyai permintaan tinggi dan daya tawar rendah terhadap produk-produk kreatif namun dengan daya beli masyarakat yang tinggi. (c) Belum adanya hak cipta produk sehingga rawan akan pembajakan sehingga promosi yang digalakkan harus bisa mengarahkan pembeli untuk hanya membeli di Corpies . contoh bisa mencitrakan akan kualitas produk, harga yang bersaing, dan keunggulan lainnya. (d)Selain mengandalkan beberapa pameran yang diadakan oleh pemerintah, komunitas, maupun bank pembina corpies juga harus memanfaatkan jasa-jasa pengiklanan media lokal daerah daerah yang potensial karena banyaknya potensi konsumen dengan daya beli yang besar.(e)Lebih giat lagi menjalin hubungan dengan jaringan distributor-ditributor baik lokal maupun nasional (f) Perusahaan harusnya juga menyusun rencana jangka panjang terkait pasar internasional, tak hanya domestik. Selain memaksimalkan keuntungan juga ikut membantu pengembangan industri kreatif indonesia secara internasional.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dari formulasi startegi didapat bahwa perusahan berada dalam posisi agresif, hal tersebut dibuktikan dengan matriks Internal dan matriks Staregi besar eksternal perusahan berada dikuadran yang menposisikan dalam posisi growth dan build, yang meliputi strategi penetrasi pasar, pengembangan
pasar, pengembangan produk, integrasi kebelakang, intagrasi ke depan dan intagrasi horizontal. Sedangkan dari Proritas QSPM yang didapat dari berbagai alternatif yang didapat adalah tadi adalah startegi pentrasi pasar. Yakni meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan,penawaran produk promosi penjualan secara ekstensif, atau pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran .
Saran Untuk terjun dalam industri kreatif ini Perusahaan harus lebih startegis melakukan penetrasi pasar yang dan memikirkan progam pemasaran jangka panjang. Apalagi ditambah dengan karakteristik Produk kreatif yang memiliki daur hidup pendek memiliki kejenuhan yang tinggi terhadap konsumen, oleh karena itu inovasi terhadap produksi terus diperbaharui sembari mengikuti trend yang ada di masyarakat. Kemudian terkait perlindungan produk, Salah satu ciri produk kreatif adalah mudah ditiru yang mengakibatkan pembajakan, bagi perusahaan yang mempunyai hak paten terkait produknya mungkin bisa terproteksi , namun bagi yang belum maka hal tersebut merupakan anacaman yang serius. Untuk rencana jangka panjang ada baiknya jika Corpis mulai merintis hak paten untuk produkproduknya Untuk perbaikan internal, pelatihan karywan baru bisa dijadikan alternatif, meskipun penuh resiko dan memakan waktu waktu lama namun banyak keuntungan yang didapat perusahaan nantinya. Selain mempunyai karywan yang loyal juga pengembangan produk-produk perusahaan akan terus berjalan sehingga meningkatkan nilai produk.