Pertemuan ke-12 Pengantar e-Commerce
Hukum, Etika dan Dampak Sosial e-Commerce
SUB POKOK BAHASAN
1. Pengantar Hukum, Etika dan Dampak Sosial e-Commerce 2. Isu Legalitas e-Commerce
2
Fakta • Indonesia masuk 5 besar negara yang terbanyak menggunakan internet. • + mencapai 60 juta. • Meningkatnya risiko kejahatan yang bervariasi menggunakan berbagai metode yang makin canggih.
• Cyber crime merupakan kejahatan internasional • Indonesia terkenal pula sebagai negara ‘carder’ (menduduki urutan 2 setelah Ukraina (ClearCommerce)) • Blacklist kartu kredit pada beberapa situs e-commerce
• Sekitar 200 kasus cyber crime, + 90 persen didominasi carding dengan sasaran luar negeri. • Sasaran : Amerika Serikat, Australia, Kanada dan lainnya. • Pelakunya berasal dari kota-kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Semarang, Medan serta Riau. Motif utama adalah ekonomi. 3
Fakta • Sekitar 6% transaksi dari 60 juta pengguna internet di Indonesia berbelanja secara online. – Tahun 2012 + mencapai $266 juta (+ Rp.2,5 triliun) – Tahun 2013 akan naik 79,7% menjadi $478 juta (+ 4,5 triliun Rupiah) – Tahun 2009, hanya 3% pengguna internet yang mau berbelanja online. – 70% transfer ke rekening, 30% menggunakan kartu kredit.(Ideosource, Andi S. Boediman)
4
Isu-isu e-COMMERCE •Isu yang muncul karena Internet & e-commerce dapat dilihat dari berbagai level individual, social, dan politik • 4 kategori utama isu : •Information rights (hak individual untuk mengontrol) •Property rights (HAKI v kemudahan distirbusi) •Governance (aturan publik) •Public safety & welfare (ancaman)
5
Dampak e-COMMERCE • Secara individu bisa bekerja dari rumah (kemacetan) • Memfasilitasi layanan publik (bidang pendidikan, kesehatan) • Mendapatkan akses lebih besar • Masyarakat yang kurang mampu mendapatkan manfaat (harga semakin murah dan beragam) • Sebagai “mesin” kewirausahaan • Bisa memulai bisnis sendiri secara mudah. Misal Toko virtual dan mal • Sosialisasi • Komunitas Virtual • Cara Berkomunikasi berubah • Ketenagakerjaan & Perpajakan • Cybercrime /Internet Fraud 6
Cybercrime Berdasarkan jenis aktifitasnya : 1. Unauthorized Access to Computer System and Service - tanpa izin memasuki/menyusup ke sistem jaringan komputer 2. Illegal Contents -memasukkan data/informasi yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. -seperti penghinaan, pencemaran nama baik, pelanggaran kesusilaan, berita bohong, perjudian, pemerasan, pengancaman, menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu, ancaman kekerasan atau menakut-nakuti secara pribadi 3. Data Forgery -memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi "salah ketik" yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan. Misal membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA) 4. Cyber Espionage - memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. 7
Cybercrime (cont’d) 5. Cyber Sabotage and Extortion membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. 6. Offense against Intellectual Property Kejahatan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain. 7. Infringements of Privacy Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya. 8. Cracking Merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu mereka mendapatkan akses. Misal Virus, Pencurian Kartu Kredit, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server. 9. Carding Melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat merugikan orang 10. Hacking Mencari kelemahan sistem jaringan komputer melalui suatu teknik tertentu. 8
Istilah Cybercrime 1. Typo site. Membuat nama situs palsu yang sama persis dengan situs asli dan membuat alamat yang mirip dengan situs asli. Misal kasus typo site : www.klikbca). 2. Key logger/keystroke logger. Program yang merekam karakterkarakter yang diketikkan oleh user dan berharap akan mendapatkan data penting seperti user ID maupun password. 3. Sniffing. Usaha untuk mendapatkan user ID dan password dengan jalan mengamati paket data yang lewat pada jaringan komputer 4. Brute Force Attacking. Usaha untuk mendapatkan password atau key dengan mencoba semua kombinasi yang mungkin data yang terenkripsi.
9
Istilah Cybercrime (cont’d) 5. Web Deface. System Exploitation dengan tujuan mengganti tampilan halaman muka suatu situs. 6. Email Spamming. Mengirimkan junk email berupa iklan produk dan sejenisnya pada alamat email seseorang. 7. Denial of Service. Membanjiri data dalam jumlah sangat besar dengan maksud untuk melumpuhkan sistem sasaran. 8.Virus, worm, trojan. Menyebarkan virus, worm maupun trojan dengan tujuan untuk melumpuhkan sistem komputer, memperoleh data-data dari sistem korban dan untuk mencemarkan nama baik pembuat perangkat lunak tertentu.
10
Carding Seorang carding bisa mendapatkan informasi tentang kartu kredit milik kita melalui beberapa hal berikut : •Membeli informasi. [membeli kepada seseorang yang memiliki informasi kartu kredit yang aktif ]
•Mengambil kecerobohan sang pemilik. [jika kita melakukan transaksi menggunakan kartu kredit dengan menyuruh orang lain ]
•Perangkap Online [membuat situs siluman yang menyediakan jasa e-commerce, dimana seseorang harus memasukkan informasi tentang kartu kreditnya].
•Melakukan kerjasama dengan pihak tertentu misalnya saja dengan tempat penginapan, tempat perbelanjaan, rumah makan dimana transaksi dilakukan dengan kartu kredit.
• Menghack sebuah situs e-commerce
11
Hukum Di Indonesia • Dokumen elektronik memiliki kedudukan setara dengan dokumen yang dibuat di atas kertas • Pendekatan untuk menjaga keamanan kegiatan yang dilakukan melalui media elektronik: • aspek hukum, aspek teknologi, aspek sosial, budaya, dan etika Aspek Hukum : • UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) No.11 tahun 2008. • UU ITE lahir dari tuntutan global tentang perlunya negara-negara memiliki hukum siber atau cyber law, yang secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (www.depkominfo.go.id) • Alat- bukti yang dapat digunakan konsumen di pengadilan adalah: 1.Bukti transfer atau bukti pembayaran. 2. SMS atau e-mail yang menyatakan kesepakatan untuk melakukan pembelian. 3. Nama, alamat, nomor telepon, dan nomor rekening pelaku usaha.
• Pasal 378 dan 262 KUHP dapat dikenakan pada kasus carding, karena pelaku melakukan penipuan seolah-olah ingin membeli suatu barang dan membayar dengan kartu kreditnya yang nomor kartu kreditnya merupakan curian.
12
Internet Fraud • Merupakan bentuk-bentuk kejahatan dari penggunaan internet untuk menipu orang lain/suatu instansi secara ilegal demi mendapatkan keuntungan (secara ekonomis).
13
Internet Fraud • Terdapat 1009 kasus fraud yang dilaporkan dengan nilai kerugian mencapai Rp 2,37 miliar. • Jenis fraud yang paling banyak terjadi • Pencurian indentitas (402 kasus dengan kerugian Rp 1,14 miliar ) dan Card Not Present (CNP) 458 kasus Rp 545 juta yang dialami oleh penerbit (Bank Indonesia, bulan Mei 2012)
• Kartu ATM saat ini jenisnya magnetic stripe card, tidak dilengkapi pengaman chip sehingga skimming PIN mudah dilakukan • Dengan penggunaan kartu chip, Fraud kita turun 30 % sampai dengan tahun ini.
14
Internet Fraud • Internet mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negatif; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian,dll.
15
Cybersquatting • Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain • Mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. • “First Come First Served” • Misal : • www.mustika-ratu.com • www.klibca.com (typosquatting)
16
Kasus Cybersquatting • Verizon, salah satu perusahaan komunikasi besar di dunia, memenangkan tuntutan pengadilan sebesar $31.15 juta dari perusahaan pendaftar domain OnlineNIC • Pihak Verizon menuntut OnlineNIC karena mendaftarkan 663 nama domain yang mirip atau justru membingungkan terhadap merk dagang Verizon
• Microsoft Corporation • www.microsoft.org, sudah didaftarkan sebelum Microsoft mempunyai domain
• Motorola • Motorazr.com oleh R3 Media sementara motorola memasarkan Razr line untuk mobile phone (2004)
• McDonald Corporation • Mendapatkan domain McDonald dari perusahaan lain
• Nissan Motors (Jepang) dan Nissan Computer Corporation (USA) • nissan.com dan nissan.net yang dimiliki oleh Nissan Computer Corporation • Pada perkembangan kasus terakhir, pengadilan federal pada tanggal 5 Februari 2008 memutuskan:Kedua belah pihak tidak ada yang memenangi kasus tersebut
• Sony AK Versus Sony Corp
17
UU Cybersquatting di Indonesia
UU ITE Tahun 2008 pasal 23 & 24 • 23 : Pengelolaan dan penggunaan domain • 24 : HKI & Internet • Ada 3 isu yang perlu diperhatikan terkait domain • confusing similary, • right (hak), dan • bad interest • Sengketa domain (international) • World Intellectual Property Organization (WIPO) 18
Domain Tasting • Penggunaan “Add Grace Period” (AGP) untuk “mengetes” apakah registrasi suatu nama domain menguntungkan • AGP adalah fasilitas untuk nunggak pembayaran selama 5 hari setelah registrasi suatu nama domain dan bila tidak dibayar nama domain dihapus • banyak disalahgunakan registrar untuk “mengambil” nama domain yang sedang “diperiksa” orang atau dipakai untuk coba coba mengukur tingkat ‘komersial” sebuah nama domain secara gratis (melalui iklan “pay-perclick”) • Jutaan nama domain harus dihapus kembali karena akhirnya tidak jadi dibeli dan dijual oleh registrar.
19
Domain Tasting • Awalnya AGP diperkenalkan oleh registri agar registrar tidak terbebani biaya registrasi jika terjadi kesalahan typo atau ejaan pada proses registrasi (bagian dari kontrak registri .com, .net, .org, .info, .name, .pro, dan .biz) • 2006, dari 35 juta domain yang diregister, Hanya 2 juta nama domain saja yang benar-benar di register, selebihnya di drop. dengan domain tasting, seorang tester tidak perlu membayar penuh biaya sewa domain pertahunnya, dia hanya di kenakan charge seharga NOL KOMA sekian dollar per domainnya
20
Taxation E-Commerce Perpajakan dalam e-commerce terkendala banyak hal. Masing-masing negara akan menemui kesulitan dalam menerapkan ketentuan-ketentuan pajak karena pembeli dan penjual sulit dilacak keberadaannya secara fisik • Misalnya server yang berada di Malaysia, dimiliki oleh orang Indonesia, dan pembeli dari Amerika. Bagaimana dengan pengurusan pajaknya? • Bagaimana dengan pajak "digitalized products", yaitu produk yang dapat di-digital-kan, seperti musik, film, software, dan buku?
21
COPYRIGHT • Internet telah menimbulkan masalah dalam bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). • Salah satunya terkait hak cipta • namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten & trademark, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya. • "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan
• Misal. nama domain (.com, .net, .org, .id, .sg, dst) pada mulanya tidak memiliki nilai apa-apa. Akan tetapi pada perkembangan Internet, nama domain adalah identitas dari perusahaan • pemilihan nama perusahaan .com yang berbenturan dengan trademark, kini merupakan pelanggaran hak cipta. Selain itu juga menyangkut nama-nama tokoh. 22