ii
DAMPAK HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN TERJUN KOTA MEDAN
SITI KOMALASARI
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi berjudul Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan adalah benar karya penulis dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini penulis melimpahkan hak cipta dari karya tulis penulis kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Desember 2013
Siti Komalasari NIM H44090008
v
vi
ABSTRAK SITI KOMALASARI. Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan. Dibimbing oleh BONAR M. SINAGA dan NIA K. HIDAYAT. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program KRPL sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 di Indonesia. Pada tahun 2012, Kelurahan Terjun Kota Medan adalah salah satu contoh sukses dan satu-satunya program KRPL yang berbasis pertanian sayuran organik di Sumatera Utara, tetapi jumlah rumahtangga yang berpartisipasi mengalami penurunan karena peningkatan harga input yang mengakibatkan pendapatan usahatani menurun. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga, serta (3) menganalisis perubahan harga input dan harga output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL. Penelitian menggunakan data cross section sampel rumahtangga peserta program KRPL tahun 2012. Analisis keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL menggunakan model regresi logistik dan diestimasi dengan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE). Analisis keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga menggunakan model ekonomi rumahtangga yang dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan diestimasi dengan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Peningkatan harga pupuk kandang (40 persen) dan harga benih (20 persen), yang diikuti peningkatan harga sayuran (40 persen) masih dapat meningkatkan kesejahteraan peserta program KRPL. Guna meningkatkan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL, kenaikan harga pupuk kandang dan harga benih perlu dikompensasi dengan peningkatan harga sayuran. Kata kunci: Kawasan Rumah Pangan Lestari, Harga Input dan Output, Kesejahteraan Rumahtangga
vii
ABSTRACT SITI KOMALASARI. Impact of Input and Output Price on Household Welfare Participants of “Kawasan Rumah Pangan Lestari” in Kelurahan Terjun Kota Medan. Supervised by BONAR M. SINAGA and NIA K. HIDAYAT. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) is yard utilization program which environmental friendly and the purposes are to meet the needs of food and family nutrition, food diversification based on local resources, preservation of food crops for the future, and to increase the welfare of society. KRPL program has been implemented since 2011 in Indonesia. In 2012, Kelurahan Terjun Kota Medan is one example of a successful and the only KRPL program which based on organic vegetable farming in North Sumatera, but the number of participating households has decreased because an increase in input price resulting in decrease farm income. The objectives of the study were to: (1) analyze the factors that influence household decisions to participate in KRPL program, (2) analyze the factors that influence household decisions in work time allocation, production, and expenditures, and (3) analyze impact of input price and output price on household welfare participants of KRPL program. The study used cross section data of households sample participants of KRPL program in 2012. Logistic regression model is used to analyze the household decision to participate in KRPL program and estimated using Maximum Likelihood Estimator (MLE) method. Analysis of household decision in work time allocation, production, and expenditure using household economic model which constructed as a system of simultaneous equations and estimated using Two Stage Least Squares (2SLS) method. The increase of price of organic fertilizer (40 percent) and seed (20 percent), which followed by an increase in vegetable price (40 percent) still be able to increase welfare of KRPL program participants. In order to increase welfare of KRPL program participants, an increase of price of organic fertilizer and seed need to be compensated with an increase in vegetable price. Key words: Kawasan Rumah Pangan Lestari, Input and Output Price, Household Welfare
viii
DAMPAK HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN TERJUN KOTA MEDAN
SITI KOMALASARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
ix
x
Judul Skripsi : Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan Nama : Siti Komalasari NIM : H44090008
Disetujui oleh
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA Pembimbing I
Nia Kurniawati Hidayat, SP, MSi Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Tanggal Lulus:
xi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 sampai Desember 2013 adalah ekonomi rumahtangga, dengan judul “Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan”. Terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua penulis, Ir. Iriani dan Helva Ariani Azwar dan keluarga kecil (Putri Ayu Ramadhani, Fakhrul Razy, dan Saiful Effendi), serta seluruh keluarga besar di Banda Aceh dan Padang atas doa dan kasih sayangnya. Ungkapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA, Ibu Nia Kurniawati Hidayat, SP, MSi, dan Ibu Hastuti, SP, MP, MSi, selaku dosen pembimbing, serta Bapak Novindra, SP, MSi, selaku dosen penguji dan Bapak Rizal Bahtiar SPi, MSi, selaku dosen wakil departemen. Ungkapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada dosen dan staf sekretariat Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi serta seluruh staf sekretariat sekolah Pascasarjana EPN (Mba Yani, Mba Ina, Ibu Kokom, Mas Johan, Bapak Husen, dan Bapak Erwin). Ungkapan terimakasih untuk sahabat perkuliahan (Annisia Nifkiayu, Diena Febrianty, Hesti Wulandari, Isterah, Khoirunnisa Cahyamurti, Lungit Shriwinanti, Nur Cahaya, dan Septy Hermaya Putri), sahabat seperjuangan (Aulia Isnaini Putri, Apriliana, Citra Paramitha, Anindyah Nur Rahma, Hermanto H. Siadari, Nur Aisyah, Rizki Prasojo), dan seluruh keluarga ESL angkatan 46 dan keluarga himpunan profesi REESA. Bogor, Desember 2013
Siti Komalasari
xii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................... .xvi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................xviii I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 1.4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7 2.1. Pekarangan ....................................................................................... 7 2.2. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL) .................... 7 2.3. Ekonomi Rumahtangga ..................................................................... 9 2.4. Analisis Pengeluaran Rumahtangga ................................................. 10 2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 11 2.5.1. Penelitian tentang Pengambilan Keputusan ............................. 11 2.5.2. Penelitian tentang Ekonomi Rumahtangga .............................. 11 2.6. Kebaruan Penelitian ......................................................................... 15 III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................. 17 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 17 3.1.1. Teori Alokasi Waktu .............................................................. 17 3.1.2. Model Ekonomi Rumahtangga ............................................... 23 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ..................................................... 28 IV.
METODE PENELITIAN ..................................................................... 31 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 31 4.2. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 31 4.3. Metode Pengambilan Sampel ........................................................... 31 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data.............................................. 32 4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ....... 33 4.6. Evaluasi Model Regresi Logistik ...................................................... 34
xi xiii
4.7. Spesifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Program Kawasan Rumah Pangan Lestari .................................................................. 36 4.7.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani .......................................... 38 4.7.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani ................................... 38 4.7.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani ................................. 39 4.7.4. Luas Usaha ........................................................................ 39 4.7.5. Produksi Sayuran ............................................................... 40 4.7.6. Jumlah Penggunaan Benih ................................................. 40 4.7.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang .................................. 41 4.7.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ............................ 41 4.7.9. Jumlah Penggunaan Cangkul ............................................. 41 4.7.10. Biaya Benih....................................................................... 42 4.7.11. Biaya Pupuk Kandang ....................................................... 43 4.7.12. Biaya Penyiram Tanaman .................................................. 43 4.7.13. Biaya Cangkul ................................................................... 43 4.7.14. Biaya Sarana Produksi ....................................................... 43 4.7.15. Biaya Tenaga Kerja ........................................................... 44 4.7.16. Biaya Usahatani ................................................................ 44 4.7.17. Pendapatan Usahatani ........................................................ 45 4.7.18. Pendapatan Isteri Non Usahatani ....................................... 45 4.7.19. Pendapatan Suami Non Usahatani ..................................... 45 4.7.20. Pendapatan Rumahtangga Non Usahatani .......................... 46 4.7.21. Total Pendapatan Rumahtangga......................................... 46 4.7.22. Pendapatan Disposable Rumahtangga ............................... 47 4.7.23. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga.................... 47 4.7.24. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga ............ 47 4.7.25. Total Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga ....................... 48 4.7.26. Investasi Kesehatan ........................................................... 48 4.7.27. Investasi Pendidikan .......................................................... 49 4.7.28. Investasi Sumberdaya Manusia .......................................... 49 4.7.29. Total Pengeluaran Rumahtangga ....................................... 50 4.7.30. Tabungan .......................................................................... 50
xii xiv
4.8. Identifikasi dan Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ....................................... 51 4.9. Evaluasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari .................................................................... 52 4.10. Elastisitas ....................................................................................... 53 4.11. Validasi Model ............................................................................... 53 4.12. Simulasi Model............................................................................... 54 4.13. Definisi Operasional ....................................................................... 55 V.
GAMBARAN UMUM KELURAHAN TERJUN ................................. 57 5.1. Letak Geografis .............................................................................. 57 5.2. Keadaan Penduduk Kelurahan Terjun ............................................. 57 5.3. Keadaan Sosial Kelurahan Terjun ................................................... 58
VI.
PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA DI KELURAHAN TERJUN KOTA MEDAN ..................................... 61 6.1. Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun ........................................................................ 61 6.2. Karakteristik Umum Sampel Rumahtangga di Kelurahan Terjun Kota Medan .................................................................................... 62 6.2.1. Jenis Kelamin dan Umur ....................................................... 62 6.2.2. Tingkat Pendidikan .............................................................. 63 6.2.3. Jumlah Anggota Keluarga .................................................... 63 6.2.4. Jenis Pekerjaan ..................................................................... 64 6.2.5. Tingkat Pendapatan .............................................................. 64 6.2.6. Luas Pekarangan .................................................................. 65 6.2.7. Penyuluhan Pertanian ........................................................... 65 6.2.8. Pengalaman Bercocok Tanam .............................................. 66 6.3. Karakteristik Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan ............... 66 6.3.1. Curahan Kerja ...................................................................... 66 6.3.2. Pendapatan Rumahtangga .................................................... 67 6.3.3. Pengeluaran Rumahtangga ................................................... 67 6.4. Analisis Pendapatan Usahatani Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di KelurahanTerjun Kota Medan ............................. 68
xv xiii
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN RUMAHTANGGA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI .......................................................................... 71 7.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Regresi Logistik .............. 71 7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari .... 71 7.3. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ......................... 73 7.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Curahan Kerja, Produksi Sayuran, dan Pengeluaran Rumahtangga .............. 74 7.4.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani ......................................... 74 7.4.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani .................................. 75 7.4.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani ................................ 76 7.4.4. Luas Usaha ....................................................................... 77 7.4.5. Produksi Sayuran .............................................................. 77 7.4.6. Jumlah Penggunaan Benih ................................................ 78 7.4.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang ................................. 78 7.4.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ........................... 79 7.4.9. Jumlah Penggunaan Cangkul ............................................ 80 7.4.10. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga ................... 80 7.4.11. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga ........... 81 7.4.12. Investasi Kesehatan .......................................................... 82 7.4.13. Investasi Pendidikan ......................................................... 83 7.4.14. Tabungan ......................................................................... 83 VIII. DAMPAK PERUBAHAN HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI ........................................................................................... 85 8.1. Hasil Validasi Model .................................................................... 85 8.2. Dampak Perubahan Harga Output dan Input terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Model KRPL ....................... 85 8.2.1. Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non Usahatani .......................................................................... 85 8.2.2. Harga Input dan Harga Output .......................................... 90 IX. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 95
xiv xvi
9.1. Simpulan .......................................................................................... 95 9.2. Saran ................................................................................................ 95 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 97 LAMPIRAN ........................................................................................ 101 RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 169
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 12 2. Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian, Sumber Data, dan Metode Analisis Data .......................................................................................... 32 3. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 ............................................................................................. 58 4. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Umur Tahun 2012 ............................................................................................. 58 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 62 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ................................................................................. 63 7. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 63 8. Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 64 9. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 64 10. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 64 11. Distribusi Sampel Berdasarkan Luas Pekarangan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 65 12. Distribusi Sampel Berdasarkan Partisipasi dalam Penyuluhan Pertanian di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ......................... 65 13. Distribusi Sampel Berdasarkan Pengalaman Bercocok Tanam di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 66 14. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 66
xv xvii
15. Pendapatan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 67 16. Pengeluaran Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 68 17. Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 69 18. Hasil Regresi Logistik Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............. 72 19. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Usahatani ...................... 75 20. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Non Usahatani ............... 75 21. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Suami Non Usahatani ............. 76 22. Hasil Estimasi Parameter Luas Usaha .................................................... 77 23. Hasil Estimasi Parameter Produksi Sayuran ........................................... 78 24. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Benih ............................. 78 25. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang.............. 79 26. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ........ 79 27. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Cangkul ......................... 80 28. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga ........................................................................................ 80 29. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Pangan Non Rumahtangga ................................................................................. 81 30. Hasil Estimasi Parameter Investasi Kesehatan ....................................... 82 31. Hasil Estimasi Parameter Investasi Pendidikan ...................................... 83 32. Hasil Estimasi Parameter Tabungan ...................................................... 84 33. Dampak Perubahan Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non Usahatani terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................ 86 34. Dampak Perubahan Harga Input dan Harga Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ........................................................... 91
xvi 18
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Data Sampel Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 104 2 . Kuisioner Penelitian Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 109 3. Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 118 4. Program Komputer Estimasi Model Regresi Logistik dengan Menggunakan Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ................................................................................. 119 5. Hasil Estimasi Parameter Model Regresi Logistik dengan Menggunakan Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................................. 121 6. Program Komputer Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtangga Peserta ProgramKRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................. 124 7. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................................. 126 8. Program Komputer Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ....................................................... 139 9. Hasil Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 .................................................................................. 141 10.
Program Komputer Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta ProgramKRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................................. 155
11.
Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................................. 158
xvii 19
12. Program Komputer Simulasi Peningkatan Harga Sayuran dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ..................................................... 164 13. Hasil Simulasi Peningkatan Harga Sayuran dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ................................................................................ 167
1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dengan potensi ketersediaan pangan, rempah dan obat-obatan, namun tidak menjamin Indonesia terhindar dari persoalan krisis pangan. Krisis pangan yang terjadi di Indonesia dapat diakibatkan beberapa faktor antara lain: jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan, peningkatan konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, dan pemenuhan pangan yang masih di bawah pemenuhan standar gizi (Musabbihin, 2012). Menurut Badan Pusat Statistik (2011a), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237.64 juta jiwa. Satu orang penduduk memerlukan kebutuhan primer seperti: sandang, pangan, dan papan, sehingga semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka akan meningkatkan kebutuhan pangan bagi penduduk. Potensi Indonesia yang kaya sumberdaya hayati dengan berbagai jenis tanaman rempah, tanaman obat, dan sumber pangan hewani masih bertolak belakang dengan realisasi konsumsi masyarakat yang masih berada di bawah anjuran pemenuhan gizi dan upaya diversifikasi yang sudah digalakkan sejak masa Orde Lama. Hal ini ditunjukkan dengan indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) nasional yang relatif masih rendah. Pada tahun 2010, PPH nasional mencapai 77.50 persen dari yang ditargetkan sebesar 86.40 persen (Kementerian Pertanian, 2011), yang artinya skor PPH nasional masih harus ditingkatkan. Beras merupakan salah satu komoditi primer dalam pangan bagi masyarakat Indonesia, tetapi sampai dengan tahun 2011, masyarakat Indonesia sudah dapat menurunkan tingkat ketergantungan pada beras menjadi 7.48 persen (Badan Pusat Statistik, 2011b). Masyarakat Indonesia sudah meningkatkan konsumsi bahan pangan lainnya seperti makanan jadi, sayuran, dan protein hewani yang menempati urutan kedua, ketiga, dan keempat pada persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang (Badan Pusat Statistik, 2011b). Meskipun demikian, pergeseran pola konsumsi energi masih didominasi oleh konsumsi energi dari kelompok padi-padian dengan proporsi sebesar 50.00 persen (Badan Ketahanan Pangan, 2012).
2
Ketahanan pangan tingkat nasional yang sudah membaik belum dapat menunjukkan ketahanan pangan di tingkat rumahtangga juga membaik. Terdapat ketimpangan antara rumahtangga pada masyarakat Indonesia. Sebagian besar rumahtangga sudah dapat mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup, terutama dalam hal tingkat gizi dan mutu namun sebagian keluarga lainnya belum dapat mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup. Pemerintah dapat melakukan upaya pemanfaatan pekarangan rumah dengan penggunaan sumberdaya lokal yang dapat dikelola rumahtangga secara mandiri untuk menurunkan tingkat konsumsi pangan dan meningkatkan tingkat pemenuhan
gizi
keluarga
(Kementerian
Pertanian,
2011).
Pemanfaatan
pekarangan dapat meningkatkan pendapatan keluarga sebagai warung hidup, lumbung hidup, dan apotek hidup (Duaja et al., 2011). Pemanfaatan pekarangan rumah dapat dilakukan oleh anggota rumahtangga, sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenannya (Putri et al., 2010). Pemerintah membuat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program KRPL sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan tersebar hampir merata di seluruh propinsi di Indonesia dengan karakteristik yang berbeda di setiap lokasi pada tahun 2012. Contoh sukses program KRPL tahun 2012 terdapat di Kabupaten Pacitan, Propinsi Sumatera Utara, dan Propinsi Maluku Utara. Di propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 terdapat 20 program KRPL di kabupaten maupun kota (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2012). Salah satu lokasi berada di Kelurahan Terjun Kota Medan yang merupakan salah satu contoh sukses dan satu-satunya program KRPL berbasis pertanian sayuran organik di Sumatera Utara pada tahun 2012. Awal pengembangan program KRPL dilakukan di Kelurahan Terjun Kota Medan dikarenakan inisiatif dari kepala Kelompok Tani Sedar yang mengikutsertakan anggota kelompok tani untuk melakukan program KRPL secara swadaya.
3
Sebelum Kelurahan Terjun menerapkan program KRPL, sebagian besar masyarakat belum melakukan optimalisasi pekarangan rumah dan pengembangan pertanian. Hal ini terjadi karena suhu di Kota Medan yang cukup tinggi sehingga masyarakat memiliki pola pikir bahwa di suhu yang tinggi susah untuk bercocok tanam. Oleh karena itu, pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan pekarangan rumah, bercocok tanam, dan mutu serta gizi pangan yang masih rendah yang menjadi latar belakang anggota Kelompok Tani Sedar untuk menerapkan program KRPL. Kelompok Tani Sedar menentukan harga sayuran berdasarkan rapat yang diadakan setiap bulannya, membeli seluruh input yang dikelola oleh Kelompok Tani Sedar setiap bulannya, dan mengadakan penyuluhan pertanian yang dibimbing oleh penyuluh dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, Dinas Pertanian, atau ketua Kelompok Tani Sedar. Peningkatan harga input akan berdampak pada peningkatan biaya usahatani, yang menyebabkan penurunan pendapatan rumahtangga dan penurunan pengeluaran rumahtangga serta minat rumahtangga dalam meneruskan program KRPL. Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak harga input dan output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan sangat penting untuk diteliti. 1.2. Perumusan Masalah Program KRPL adalah program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Kementerian Pertanian, 2010). Program KRPL yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan dibentuk pada tahun 2012 dengan 25 rumahtangga yang mengikuti program KRPL pada gelombang pertama sesuai dengan pedoman umum program KRPL yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Program KRPL di Kelurahan Terjun diberi nama “Kampung Sayur Organik” yang dijalankan atas inisiatif ketua Kelompok Tani Sedar yang didukung oleh anggota Kelompok Tani Sedar dan masyarakat yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan. Program ini diajukan
4
ke Dinas Pertanian Kota Medan dan dijadikan sebagai salah satu dari 20 lokasi program KRPL yang terdapat di Sumatera Utara yang didampingi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara. Jumlah rumahtangga yang berpartisipasi dalam Model KRPL mengalami peningkatan menjadi 50 rumahtangga dan mengalami penurunan sebanyak 10 rumahtangga pada tahun 2012 (Kelompok Tani Sedar, 2012), karena terjadi peningkatan harga input yang menyebabkan biaya usahatani menjadi meningkat, sehingga pendapatan usahatani menurun dan minat rumahtangga yang menurun, sedangkan tingkat keberhasilan program KRPL ditentukan oleh tingkat partisipasi rumahtangga. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti pada penelitian yaitu: 1. Faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi
keputusan rumahtangga
berpartisipasi dalam program KRPL? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan rumahtangga peserta program KRPL dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga? 3. Bagaimana dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL? 1.3. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan harga input dan output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL, maka dari tujuan umum tersebut dapat dirumuskan tujuan-tujuan khusus penelitian yaitu: 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga peserta program KRPL dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga. 3. Menganalisis dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL.
5
1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian difokuskan untuk mengkaji dampak perubahan harga input dan output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL. Oleh karena itu, ruang lingkup dan keterbatasan dalam penelitian adalah: 1. Komoditas yang akan dibahas pada penelitian adalah sawi, bayam, dan kangkung. Komoditi tersebut diproduksi oleh rumahtangga peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan harga jual yang sama untuk semua jenis sayuran. 2. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja dalam keluarga yaitu tenaga kerja isteri, sedangkan alokasi curahan kerja isteri dibagi menjadi curahan kerja isteri usahatani dan curahan kerja isteri non usahatani. 3. Rumahtangga peserta program KRPL Kelurahan Terjun Kota Medan yang diteliti pada tahun 2012. 4. Simulasi yang dilakukan dalam penelitian adalah peningkatan pupuk kandang, peningkatan harga benih, peningkatan harga sayuran, dan peningkatan pendapatan isteri non usahatani. Simulasi kombinasi yang dilakukan adalah peningkatan harga pupuk kandang dan peningkatan harga sayuran, peningkatan harga benih dan peningkatan harga sayuran, serta peningkatan harga pupuk kandang, peningkatan harga benih dan peningkatan harga sayuran.
6
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pekarangan Lahan pekarangan dalam sejarah pertanian merupakan tempat usahatani yang mempunyai peranan besar terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di rumah dan biasanya dikelilingi pagar atau pembatas. Pekarangan memiliki beragam fungsi meliputi (Saptana, 2012): (1) pelestarian SDAL, (2) pelindung sumber nutfah, (3) fungsi ekonomi, (4) fungsi sosial, dan (5) fungsi estetika. Secara garis besar pemanfaatan pekarangan menurut lokasinya dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu (Rukmana, 2005): 1. Daerah pedalaman, pekarangan pada umumnya dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan gizi, obat-obatan, dan rempah-rempah, serta untuk pelestarian lingkungan. 2. Daerah pekelurahan yang dekat dengan pusat konsumsi, pekarangan dimanfaatkan sebagai penghasil buah-buahan, sumber penghasilan, dan pelestarian lingkungan. 3. Daerah perkotaan, pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk perbaikan gizi, memberikan kenyamanan, dan keindahan, serta melestarikan lingkungan. Lahan pekarangan dapat dijadikan aset berharga untuk pengembangan usaha tani berskala rumah tangga. Oleh karena itu, pemanfaatan pekarangan dapat dijadikan basis usaha pertanian tanaman sayuran dan buah-buahan dalam rangka memberdayakan sumber daya keluarga serta meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan kecukupan gizi keluarga. 2.2. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL) Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL) adalah program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan
8
pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran Model KRPL adalah meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, dan terwujudnya diversifikasi pangan, dan pelestarian tanaman pangan lokal (Kementerian Pertanian, 2011). Model KRPL memiliki dua tujuan yaitu, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang (Kementerian Pertanian, 2011). Tujuan jangka pendek Model KRPL adalah: 1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. 2. Meningkatkan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun pekelurahanan untuk budidaya pangan, buah, sayuran, dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengelolan limbah rumahtangga menjadi kompos. 3. Mengembangkan
sumber
benih/bibit
untuk
menjaga
keberlanjutan
pemanfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan. 4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau, bersih, dan sehat secara mandiri. Tujuan jangka panjang Model KRPL adalah: 1. Kemandirian pangan keluarga. 2. Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal. 3. Pelestarian tanaman pangan untuk masa depan. 4. Peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Lahan pekarangan rumah pada Model KRPL dibedakan menjadi pekarangan perkotaan dan pekelurahan. Masing-masing pekarangan memiliki spesifikasi baik dalam menetapkan komoditi yang akan ditanam, besarnya skala usaha pekarangan, maupun cara menata tanaman, ternak, dan ikan. a. Pekarangan Perkotaan Pekarangan perkotaan dikelompokkan menjadi empat yaitu Rumah Tipe
9
21 dengan luas tanah sekitar 36 M2 atau tanpa halaman, Rumah Tipe 36 dengan luas tanah sekitar 72 M2 atau halaman sempit, Rumah Tipe 45 dengan luas tanah sekitar 90 M2 atau halaman sedang, dan Rumah Tipe 54 atau 60 dengan luas tanah sekitar 120 M2 atau halaman luas. b. Pekarangan Pekelurahan Pekarangan pekelurahan dikelompokkan menjadi empat yaitu pekarangan sangat sempit (tanpa halaman), pekarangan sempit (<120 M2), pekarangan sedang (120-400 M2), dan pekarangan luas (>400 M2). Komoditas yang akan ditanam pada lahan pekarangan rumah yang berpartisipasi dalam Model KRPL adalah dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber pangan lokal, pelestarian sumber pangan lokal, serta kemungkinan pengembangan secara komersial berbasis kawasan. Komoditas yang dapat dikembangkan yaitu sayuran tanaman rempah dan obat, buah, serta berbagai sumber pangan lokal. Pada pekarangan yang lebih luas dapat ditambahkan budidaya ikan dalam kolam dan ternak. 2.3. Ekonomi Rumahtangga Model ekonomi rumahtangga merupakan pengembangan dari teori tradisional perilaku konsumen dan rumahtangga yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi dengan mengabaikan adanya kerjasama dan konflik antar anggota rumahtangga. Teori tradisional juga mengasumsikan bahwa masing-masing rumahtangga hanya memiliki satu anggota yang disebut single person household. Teori ini lebih memperhatikan pada efek perubahan pendapatan dan harga terhadap alokasi pendapatan dengan barang-barang di pasar (Becker, 1981). Teori yang lebih rumit dan lebih realistik dikembangkan oleh Becker (1965) yang menyatakan bahwa masing-masing orang mengalokasikan waktunya begitupun dengan pendapatannya untuk kegiatan-kegiatan yang berbeda, menerima pendapatan dari waktu yang digunakan untuk bekerja di pasar tenaga kerja dan menerima utilitas dari waktu yang digunakan untuk makan, tidur, melihat TV, memelihara tanaman pekarangan, dan ikut serta dalam berbagai kegiatan lain, sedangkan menurut Gronau (1977) rumahtangga dengan
10
membedakan secara eksplisit antara waktu santai dengan waktu bekerja dalam rumahtangga.
Perilaku rumahtangga
diasumsikan
melaksanakan kegiatan
rumahtangga dan waktu santai bereaksi sama terhadap perubahan lingkungan. Rumahtangga yang memiliki ukuran, komposis, dan struktur yang lengkap merupakan rumahtangga yang memiliki sumberdaya manusia yang lebih baik untuk berusaha memperbaiki tingkat kesejahteraannya daripada rumahtangga yang tidak memiliki ukuran, komposisi, dan struktur. Ukuran rumahtangga merupakan
jumlah dari
anggota
rumahtangga.
Komposisi
rumahtangga
merupakan perbandingan jumlah anggota keluarga antara dewasa dan anak-anak. Struktur rumahtangga melihat antara rumahtangga dengan pasangan yang menikah dan tidak menikah (Bryant, 1990). Tujuan utama petani maupun pekebun dalam berproduksi pada umumnya adalah meningkatkan taraf hidup melalui usaha pengelolaan sumberdaya lahan, tenaga kerja, dan modal. Petani atau pekebun selain berperan sebagai produsen juga berperan sebagai konsumen dan sekaligus pemilik faktor tenaga kerja. Berperan sebagai produsen dan konsumen, suatu rumahtangga petani maupun pekebun diasumsikan rasional dalam memaksimumkan kepuasannya. Sebagai produsen, rumahtangga akan memproduksi lebih banyak barang yang harganya relatif mahal dan lebih sedikit memproduksi barang yang harganya relatif murah. Sebagai konsumen, rumahtangga akan mengkonsumsi lebih banyak barang yang harganya relatif murah dan mengkonsumsi lebih sedikit barang yang harganya relatif mahal, sedangkan sebagai pemilik faktor tenaga kerja, pendapatan yang diterima dari pekerjaan utama tidak mencukupi seluruh kebutuhan rumahtangga yang rasional akan mencari alternatif pekerjaan lain di luar pekerjaan utamanya. 2.4. Analisis Pengeluaran Rumahtangga Pola pengeluaran konsumsi rumahtangga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, komposisi umur, jenis kelamin, aktifitas sehari-hari, dan harga dari barang-barang (Sumardi dan Evers, 1985). Masyarakat yang tergolong berpenghasilan rendah, memiliki proporsi pengeluaran terbesar digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan, sedangkan pada golongan
11
masyarakat kaya, pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakaian, perumahan, rekreasi, dan jasa-jasa lain cukup besar dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Pola pengeluaran terkait dengan tingkat kesejahteraan. Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu hal yang bersifat subyektif, artinya setiap orang mempunyai pedoman hidup, tujuan hidup, dan cara-cara hidup yang berbeda yang memberikan nilai-nilai yang berbeda terhadap faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan mereka. Tingkat kesejahteraan tertentu dan individu maupun keluarga dicapai apabila telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Komponenkomponen yang penting sebagai kebutuhan dasar manusia terdiri dari pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain (Sumardi dan Ever, 1985). 2.5. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan analisis pengambilan keputusan dan ekonomi rumahtangga yang dijadikan referensi antara lain penelitian Natiabari (2000), Nirmala (2002), Husodo (2006), Priyanti et al. (2008), dan Kartini (2009). Hasil penelitian terdahulu disajikan pada Tabel 1 2.5.1. Penelitian tentang Analisis Pengambilan Keputusan Penelitian mengenai analisis pengambilan keputusan yang dijadikan referensi antara lain penelitian Natiabari (2000), Nirmala (2002), Husodo (2006), dan Kartini (2009). Penelitian tersebut menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan dengan menggunakan alat analisis yang berbeda. 2.5.2. Penelitian tentang Ekonomi Rumahtangga Penelitian mengenai ekonomi rumahtangga yang dijadikan referensi antara lain penelitian Natiabari (2000) dan Priyanti et al. (2008). Penelitian tersebut menganalisis produksi output dan alokasi waktu curahan tenaga kerja.
12 12
Tabel 1. Penelitian Terdahulu No 1.
Judul / Peneliti Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Menabung Sampah serta Dampak Keberadaan Bank Sampah Gemah Ripah / Kartini
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Keluarga menjadi Peserta Asuransi Jiwa/Intan Nia Nirmala.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Pemilihan Bentuk Produksi dan Analisis
Tujuan 1. Mengidentifikasi pola mekanisme Bank Sampah Gemah Ripah. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat Dusun Badegan untuk menabung sampah di Bank Sampah Gemah Ripah. 3. Menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dirasakan masyarakat usun Badegan atas keberadaan Bank Sampah Gemah Ripah. 1. Karakteristik keluarga peserta dan bukan peserta asuransi jiwa. 2. Persepsi keluarga terhadap asuransi jiwa. 3. Pengaruh karakteristik keluarga terhadap persepsi dan proses pengambilan keputusan. 4. Pengaruh lingkungan terhadap persepsi keluarga. 5. Pengaruh persepsi keluarga terhadap proses pengambilan keputusan keluarga. 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam memilih bentuk produksi tembakau. 2. Mempelajari perilaku ekonomi rumahtangga petani tembakau
Metode 1. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat Dusun Badegan untuk menabung sampah di Bank Sampah Gemah Ripah digunakan model regresi logistik.
Hasil Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menabung sampah di Bank Sampah Gemah Ripah adalah umur, jumlah anggota keluarga, jarak rumah ke bank sampah, jenis pekerjaan ibu rumahtangga, keaktifan dalam organisasi, dan penyuluhan yang diadakan oleh bank sampah.
1. Teknik pengambilan sampel baik peserta asuransi jiwa maupun bukan peserta asuransi jiwa dilakukan secara acak sederhana. 2. Menganalisis perbedaan variabel antara responden yang memutuskan untuk menjadi peserta dengan responden yang tidak memutuskan menjadi peserta asuransi jiwa digunakan regresi logistik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pengambilan keputusan menjadi peserta asuransi jiwa adalah pendapatan rumahtangga dan persepsi masyarakat mengenai asuransi jiwa
1. Teknik penentuan sampel diambil 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi berdasarkan stratanya. Stratifikasi keputusan petani dalam memilih bentuk dilakukan menurut status petani. produksi tembakau adalah luas lahan Rumahtangga petani pengolah tembakau, pengalaman usahatani merupakan stratifikasi pertama dan tembakau, tenaga kerja rumahtangga stratifikasi kedua untuk yang terlibat, umur kepala rumahtangga,
13
Tabel 1. Lanjutan No
Judul / Peneliti Ekonomi Rumahtangga Petani Tembakau/Miske Roihani Natiabari.
Tujuan terhadap pendapatan rumahtangga petani. 3. Mengetahui peranan usahatani tembakau terhadap pendapatan rumahtangga petani.
Metode Hasil rumahtangga petani bukan frekuensi penyuluhan perkebunan, jumlah pengolah. tanggungan keluarga, dan status lahan. 2. Menganalisis faktor-faktor yang 2. Perilaku ekonomi rumahtangga petani mempengaruhi keputusan petani tembakau ditentukan oleh variabel dalam memilih bentuk produksi endogen yang responsif terhadap tembakau digunakan model regresi perubahan variabel eksogen dalam model logistik. rumahtangga petani tembakau adalah 3. Menganalisis perilaku ekonomi pencurahan tenaga kerja luar dalam rumahtangga petani tembakau produksi daun tembakau basah terhadap terhadap pendapatan rumahtangga angkatan kerja rumahtangga, penggunaan petani digunakan model tenaga kerja luar dalam produksi daun ekonometrika dalam bentuk tembakau basah terhadap upah tenaga persamaan simultan. kerja luar dalam pengolahan terhadap pendapatan total rumahtangga.
4.
Dampak Program Sistem Integrasi Tanaman-Ternak terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Petani: Analisis Simulasi Ekonomi Rumahtangga/Atien Priyanti et al.
1. Mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku ekonomi petani dan keterkaitan antarfaktor pada sistem integrasi tanaman-ternak. 2. Menganalisis dampak perubahan harga output dan input produksi terhadap ekonomi rumahtangga petani sistem integrasi tanaman-ternak.
3. Model persamaan simultan dan 1. Analisis ekonomi rumahtangga petani diestimasi dengan metode (Two pada sistem integrasi tanaman-ternak Stage Least Squares) 2SLS. menunjukkan bahwa hampir semua variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel endogennya. 2. Produksi padi responsif terhadap luas areal panen yang sebagian besar dipengaruhi oleh volume permintaan output produksi padi. 3. Produksi sapi dan produksi kompos juga dipengaruhi oleh masing-masing volume permintaan input produksi, dengan harga input dan harga produk tidak memberikan perbedaan yang nyata.
13
14
14
Tabel 1. Lanjutan No
5.
Judul / Peneliti
Partisipasi Petani dalam Kegiatan DAFEP di Kabupaten Bantul/ Husodo.
Tujuan
1. Mengetahui perilaku partisipasi dalam program DAFEP. 2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku partisipasi petani dalam program DAFEP.
Metode
1. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan peggunaan gabungan tipe penelitian deskriptis dan eksplanatif. 2. Model regresi berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani.
Hasil 4. Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga pada usaha padi dan sapi, permintaan tenaga kerja luar keluarga untuk usaha padi, dan curahan tenaga kerja dalam keluarga untuk usaha lain sangat berkaitan satu dengan yang lain. 5. Pendapatan total rumahtangga petani berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi dan investasi. 1. Partisipasi petani selama pelaksanaan program DAFEP relatif tinggi yang menggambarkan program DAFEP telah berhasil mendorong partisipasi petani untuk terlibat dalam program DAFEP. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani adalah usia, wawasan, sikap, motivasi, intensitas penyuluhan, dinamika kelompok, dan peran tokoh masyarakat.
15
2.6. Kebaruan Penelitian
Keterbaruan dari penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dan keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga. Kemudian kebaruan penelitian untuk mengetahui dampak harga input dan output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan, karena perubahan harga inoput dan output mempengaruhi pendapatan usahatani program KRPL dan mempengaruhi minat rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL, yang akan menentukan keberlanjutan dari program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan. Perbedaan penelitian dampak
harga
input
dan output
terhadap
kesejahteraan rumahtangga peserta kawasan rumah pangan lestari dengan penelitian Saptana et al. (2012) yang berjudul Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Kesejahteraan Rumahtangga dan Pengembangan Ekonomi di Pekelurahanan adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dan menganalisis dampak harga input dan output terhadap kesejahteraan peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan sesuai dengan fenomena yang terjadi, sehingga hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi dan saran bagi Kelompok Tani Sedar.
16
17
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian berisi landasan teori yang menjadi dasar dalam menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang diuraikan adalah teori alokasi waktu dan model ekonomi rumahtangga. 3.1.1. Teori Alokasi Waktu Berdasarkan
teori tradisonal,
Becker
(1965)
menyatakan
bahwa
rumahtangga memaksimumkan kepuasannya dalam bentuk fungsi kepuasan yang dirumuskan melalui persamaan berikut: U
= U (Y1, Y2, Y3, ..., Yn) ............................................................(1)
dimana: U
= Total Kepuasan
Yi
= Jumlah barang ke-i yang dibeli di pasar (i= 1, 2, 3,..., n)
dengan kendala anggaran adalah: ∑Pi*Yi = I = W + V..............................................................................(2) dimana: Pi
= Harga barang dan jasa Y ke-k
Yi
= Barang dan jasa ke-k yang dibeli di pasar
I
= Pendapatan
W
= Pendapatan dari upah
V
= Pendapatan dari selain upah
Rumahtangga adalah produsen sekaligus konsumen. Asumsi yang digunakan dalam kegiatan konsumsi, bahwa kepuasan rumahtangga bukan hanya dari barang dan jasa yang dapat diperoleh dari pasar, tetapi juga dari berbagai komoditi yang dihasilkan oleh rumahtangga. Becker (1965) menyebutkan bahwa peningkatkan tingkat upah akan mengurangi rasio penggunaan waktu untuk menghasilkan berbagai barang alokasi waktu untuk setiap kegiatan rumahtangga tidak saja ditentukan oleh tingkat upah, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti harga input. Beberapa asumsi yang dipakai dalam teori ekonomi rumahtangga adalah sebagai berikut:
18
1. Waktu dan barang atau jasa merupakan unsur kepuasan. 2. Waktu dan barang atau jasa dapat dipakai sebagai input dalam fungsi produksi rumahtangga. 3. Rumahtangga bertindak sebagai konsumen dan produsen. Fungsi kepuasan rumahtangga
pada teori ekonomi rumahtangga yang
dikembangkan oleh Becker (1965) sebagai berikut: U
= U (Zi,...Zm).............................................................................(3)
dimana: Zi
= Komoditi yang dihasilkan rumahtangga
Rumahtangga dibatasi oleh kendala produksi, waktu, dan pendapatan dalam proses memaksimumkan kepuasan. Fungsi produksi rumahtangga dapat dituliskan sebagai berikut: Zi
= fi (Xi, T i).................................................................................(4)
dimana: Xi
= Barang dan jasa ke-i yang dibeli di pasar
Ti
= Jumlah waktu yang dipakai untuk memproduksi barang Z ke-i
Kendala pendapatan yang digunakan untuk membeli barang di pasar yaitu: ………………………………………(5) dimana: Pi
= Harga barang dan jasa ke-i yang dibeli di pasar
Tw
= Waktu yang digunakan untuk bekerja
w
= Upah per unit Tw
Kendala waktu dapat dituliskan sebagai berikut: ……………………………………………..(6) dimana: Ti
= Jumlah waktu yang dipakai untuk memproduksi barang Z ke-i yang dapat dikonsumsi
Tc
= Jumlah waktu yang digunakan untuk konsumsi
T
= Total jumlah waktu yang tersedia
Bagi suatu rumahtangga, waktu keseluruhan (total) yang dimiliki anggota rumahtangga adalah tetap yang dapat digunakan untuk bekerja di pasar, bekerja di
19
dalam rumahtangga, dan waktu senggang. Pada formulasi Becker, tidak terlihat perbedaan antara waktu senggang dan waktu bekerja dalam suatu rumahtangga. Menurut Gronau (1977) dalam Siahaan (2008) menyatakan bahwa teori tersebut
tidak secara nyata menyentuh tentang produksi rumahtangga.
Terhapusnya waktu kerja dirumah dari formulasi Becker disebabkan oleh kesulitan praktis dalam membedakan antara pekerjaan rumahtangga (work at home) atau waktu senggang (leisure) dan asumsi bahwa perilaku rumahtangga untuk kegiatan senggang bereaksi
sama
terhadap
perubahan
lingkungan,
tetapi beberapa penelitian mengenai penggunaan waktu( time budget atau times use) diperoleh hasil bahwa waktu kerja di rumah dan waktu senggang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap lingkungan sosial ekonomi. Oleh sebab itu, Gronau (1977) membedakan secara eksplisit antara waktu senggang dengan waktu kerja di rumahtangga. Menurut Gronau (1977) fungsi kemampuan terhadap komoditas Z adalah konsumsi dari barang dan jasa (X) dan konsumsi waktu luang (L) yang dijabarkan pada rumus berikut: Z
= z (X, L)......................................................................................(7)
Barang konsumsi (X) tersebut dapat dibeli di pasar atau diproduksi di rumah, tapi perbandingan antara barang yang dapat dibeli di pasar (Xm) dan barang yang diproduksi di rumah (Xh) tidak mempengaruhi tingkat kepuasan rumahtangga. Xm adalah konsumsi barang-barang yang dibeli di pasar, maka konsumsi total merupakan penjumlahan dari konsumsi barang-barang yang dibeli di pasar dan konsumsi barang-barang yang diproduksi di rumah sehingga: X
= Xm + Xh ....................................................................................(8)
dimana: X
= Jumlah barang secara total
Xm
= Barang dan jasa yang dibeli di pasar
Xh
= Barang dan jasa yang diproduksi di rumahtangga
Rumahtangga tidak hanya berlaku sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen, dimana Xh dihasilkan dari bekerja di rumah (H). Xh
= f(H) ............................................................................................(9)
Maksimisasi Z dibatasi oleh dua kendala. Pertama adalah kendala anggaran yang dihadapi oleh rumahtangga adalah sebagai berikut:
20
Xm
= w*N + V.................................................................................(10)
dimana: w
= Tingkat upah
N
= Waktu untuk bekerja di pasar
V
= Pendapatan dari sumber lain
Kedua adalah kendala waktu yang dapat ditulis pada rumus berikut: T
= L + H + N ..............................................................................(11)
Syarat yang diperlukan untuk memaksimumkan kepuasan untuk rumahtangga sebagai berikut: Z
= {[Xm + f(H)], L} + λ(w*N+V-Xm) +µ(T-L-H-N)................(12)
Marjinal produk untuk bekerja di rumah sama dengan tingkat marjinal substitusi antara konsumsi barang dan konsumsi waktu dan sama dengan harga bayangan (w*), dan dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut: ` = = f’ = w* ………………………………………....…………(13) Jika individu bekerja di pasar tenaga kerja (N>0), maka harga bayangan (w*) sama dengan tingkat upah riil dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut: = f’ = w* = w ………………………………………...…………(14) Kurva alokasi waktu, produksi, dan konsumsi disajikan pada Gambar 1. Kurva G1T1 merupakan kurva produksi dari Xh. Adanya penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan hasil produksi atau mendapatkan tambahan pendapatan dari hasil tidak bekerja (T1V), maka kurva G1T1 bergeser menjadi G2T2. Pada titik A dengan tingkat upah wo anggota rumahtangga hanya bekerja di rumah sebesar T1L0 dan memproduksi barang dan jasa sebesar OXH0. Pada titik ini rumahtangga tidak bekerja di pasar, sehingga waktu yang digunakan untuk istirahat sebesar OL0, dengan tingkat upah wo, rumahtangga akan mengkonsumsi barang sama dengan yang diproduksi (OX0 = OXH0), dan tidak membeli barang dari pasar. Pada titik ini rumahtangga tidak mendapatkan tambahan pendapatan lain selain bekerja di rumah
21
Sumber: Gronau (1977) dalam Siahaan (2008)
Gambar 1. Kurva Alokasi Waktu, Produksi, dan Konsumsi Pada titik B tingkat upah naik menjadi w1, anggota rumahtangga selain bekerja di rumah (T1L4) dan memproduksi sebesar OXH1, juga bekerja di pasar (L1L4). Waktu yang digunakan untuk beristirahat jika dibandingkan dengan titik A yaitu sebesar OL1. Pada tingkat upah w1 rumahtangga akan mengkonsumsi barang (OX1) lebih banyak daripada produksinya (titik E), sehingga rumahtangga dapat membeli barang di pasar sebesar XH1X1. Pada titik ini rumahtangga mendapat tambahan pendapatan dari hasil bekerja di pasar tenaga kerja sejumlah w1L1L4 yang dapat digunakan untuk membeli barang di pasar. Pada titik C pada tingkat upah yang sama dengan titik A (w0) rumahtangga juga hanya bekerja di rumah (T1L2) dan tidak bekerja di pasar tenaga kerja, sehingga waktu yang digunakan untuk istirahat lebih besar dari titik
22
A yaitu sebesar OL2, dengan tingkat upah w0 rumahtangga akan mengkonsumsi barang sama dengan yang diproduksinya (OX2 = OXH2) dan tidak membeli dari pasar. Pada titik D dengan tingkat upah yang sama dengan titik B (w1) rumahtangga bekerja di rumah sebesar T1L5 dengan produksi sebesar OXH3 dan bekerja di pasar (L3L5). Waktu yang digunakan untuk beristirahat bertambah jika dibandingkan dengan titik B yaitu menjadi OL3. Pada tingkat upah w1, rumahtangga akan memproduksi barang sebesar OXH3 (titik F), tetapi mengkonsumsi sebesar (OX3) pada titik D, sehingga rumahtangga membeli barang di pasar sebesar XH3X3. Pada titik
ini rumahtangga mendapat
tambahan pendapatan dari hasil bekerja di pasar tenaga kerja sejumlah w1L3 L5 (adanya penggunaan teknologi produksi lebih baik) yang dapat digunakan untuk membeli barang di pasar. Apabila dibandingkan antara titik A dengan titik B maka perbedaan tingkat upah akan menyebabkan perbedaan konsumsi barang. Pada titik B konsumsi barang lebih banyak, tetapi waktu yang digunakan untuk beristirahat akan lebih sedikit. Begitu pula antara titik C dan titik D. Konsumsi barang pada titik D lebih banyak, tetapi waktu untuk beristirahat lebih sedikit apabila dibandingkan pada titik C. Pada tingkat upah yang sama pada titik A dan C rumahtangga dapat mengkonsumsi barang sama dengan yang diproduksinya. Pada titik C rumahtangga dapat mengkonsumsi barang lebih banyak dengan waktu untuk beristirahat lebih besar dari pada titik A. Antara titik B dan titik D konsumsi barang dan waktu untuk beristirahat pada titik D lebih besar daripada titik B. 3.1.2. Model Ekonomi Rumahtangga Sesuai dengan model rumahtangga pertanian (Singh, 1986), rumahtangga pertanian dihadapkan pada fungsi utilitas tunggal. Rumahtangga pertanian diasumsikan berusaha memaksimumkan fungsi utilitas pada setiap siklus produksi yang diturunkan dari fungsi konsumsi terhadap komoditas hasil usahatani sendiri, dibeli dari pasar, dan konsumsi waktu santai. Fungsi utilitas rumahtangga dinyatakan seperti dalam persamaan sebagai berikut:
23
U
= U (Xa, Xm, Xi).........................................................................(15)
dimana: U
= Utilitas rumahtangga yang ingin dicapai
Xa
= Konsumsi komoditas hasil usahatani sendiri
Xm
= Konsumsi komoditas yang dibeli di pasar
Xi
= Konsumsi waktu santai (leisure)
Rumahtangga menghadapi kendala pendapatan tunai (cash income) dalam memaksimumkan fungsi utilitas, dimana total pengeluaran rumahtangga adalah sama dengan total penerimaan dikurangi biaya usahatani. Penyederhanaan biaya usahatani hanya diwakili biaya tenaga kerja. Kendala pendapatan ditunjukkan pada persamaan sebagai berikut: PmXm = Pa (Q - Xa) – W (L – F)...........................................................(16) dimana: Pm
= Harga komoditas yang dibeli di pasar
Pa
= Harga komoditas hasil usahatani sendiri
Q
= Produksi komoditas hasil usahatani sendiri, sehingga (Q - Xa) adalah marketed surplus
W
= Upah tenaga kerja (Rp/Jam)
L
= Total input tenaga kerja (Jam)
F
= Input tenaga kerja rumahtangga (Jam)
Jika jumlah L>F (L-F bernilai positif) berarti rumahtangga menyewa tenaga kerja untuk mengelola usahataninya. Sebaliknya jika jumlah L < F (L-F bernilai negatif), berarti terdapat kelebihan tenaga kerja dalam keluarga. Kelebihan tenaga kerja tersebut merupakan potensi yang dapat digunakan untuk bekerja dan mencari pendapatan tambahan pada usahatani atau aktivitas non usahatani lain. Rumahtangga juga menghadapi kendala waktu. Nilai T dihitung untuk seluruh aktivitas anggota rumahtangga yang dalam sehari semalam, sehingga rumahtangga akan menghadi pilihan anatara menambah waktu untuk bekerja dengan mengurangi waktu santai (leisure), atau sebaliknya dengan menambah waktu santai dengan mengorbankan waktu untuk bekerja. Kendala waktu dapat dirumuskan sebagai berikut:
24
Xi + F = T................................................................................................(17) dimana: Xi
= Alokasi waktu untuk waktu santai (Jam)
F
= Alokasi waktu untuk mengelola usahatani (Jam)
T
= Total waktu yang tersedia (Jam)
Kendala ketiga yang dihadapi rumahtangga adalah kendala produksi atau teknologi produksi yang menggambarkan hubungan antara input dan output. Produksi usahatani rumahtangga diasumsikan adalah fungsi dari penggunaan faktor produksi tetap dan total input tenaga kerja (input variabel) pada model dasar. Q
= Q (L, A)....................................................................................(18)
dimana: Q
= Produksi usahatani (Kg)
L
= Total input tenaga kerja (Jam)
A
= Faktor produksi tetap
Kompleksitas variabel-variabel lain seperti penggunaan pupuk dan kemungkinan memproduksi lebih dari jenis tanaman untuk sementara diabaikan pada model dasar. Hal ini dimaksudkan untuk penyederhanaan agar logika berpikir dalam model rumahtangga pertanian tersebut mudah diikuti. Aplikasi model dasar tersebut disesuaikan dengan kompleksitas kenyataan empiris yang akan dianalisis. Ketiga kendala perilaku rumahtangga di atas dapat dirumuskan menjadi satu kendala tunggal dengan mensubtitusikan kendala produksi dan waktu ke dalam kendala pendapatan sebagai berikut: PmXm = Pa (Q – Xa) – W (L - F)...........................................................(19) Subtitusi persamaan (17) dan (18) ke dalam persamaan (19) maka diperoleh: PmXm = Pa Q(L, A) – PaXa – WL + WT – WXi..................................(20) Apabila [Pa Q(L, A) – WL] = π .........................................................................(21) Maka dengan mensubtitusikan persamaan (21) ke persamaan (20) diperoleh: PmXm + PaXa + WXi = WT + π............................................................(22) dimana: π = [Pa Q(L, A) – WL] adalah tingkat keuntungan usahatani.
25
Persamaan (22) sisi sebelah kiri menunjukkan total pengeluaran (expenditure) rumahtangga untuk konsumsi ketiga jenis komoditas (Xa, Xm, dan Xi). Adapun sisi sebelah kanan menunjukkan bentuk pengembangan konsep full income dari teori Becker (1965), dimana nilai ketersediaan waktu (WT) dalam rumahtangga dinyatakan secara eksplisit. Persamaan (22) telah mencakup bentuk pengembangan model rumahtangga pertanian dengan memasukkan tingkat keuntungan usahatani (PaQ – WL). Seluruh tenaga kerja pada persamaan tersebut telah dinilai menurut upah pasar yang berlaku sebagai konsekuensi asumsi bahwa rumahtangga bertindak sebagai price taker dalam pasar tenaga kerja. Persamaan (15) dan (22) adalah inti dari seluruh pendekatan model rumahtangga. Sesuai persamaan (22), rumahtangga dapat memilih tingkat konsumsi dari ketiga komoditas dan total input tenaga kerja dalam produksi pertanian. Agar memaksimumkan masing-masing pilihan konsumsi komoditas, maka perlu dicari turunan pertama total pendapatan terhadap tingkat penggunaan input. First Order Condition untuk mengoptimalkan penggunaan input tenaga kerja adalah: Pa = (σQ/σL) = W...................................................................................(23) Rumahtangga secara rasional akan menyamakan penerimaan produk marjinal tenaga kerja dengan upah pasar. Oleh karena persamaan (23) hanya terdiri satu variabel endogen (L), maka dari persamaan tersebut dapat diturunkan tingkat penggunaan atau permintaan input tenaga kerja (L*) sebagai fungsi dari parameter harga input variabel (W) dan output dari fungsi produksi (Pa), serta input tetap (A) sebagai berikut: L* = L* (W, Pa, A)..................................................................................(24) Persamaan (10) diisubtitusi ke sisi sebelah kanan persamaan (22) akan diperoleh persamaan full income pada saat keuntungan telah dimaksimumkan melalui pilihan penggunaan input tenaga kerja yang optimum (WT + π = Y*). Persamaan (16) dapat ditulis kembali sebagai: PmXm + PaXa + WXi = Y*....................................................................(25) Y* adalah nilai full income yang terkait dengan perilaku memaksimumkan keuntungan. Maksimisasi kepuasaan dengan kendala baru pada persamaan (25) akan menghasilkan First Order Condition sebagai berikut:
26
σU/σXm = λPm........................................................................................(26) σU/σXa = λPa.........................................................................................(27) σU/σXi = λPi..........................................................................................(28) PmXm + PaXa + WXi = Y*.....................................................................(29) Solusi persamaan (29) akan menghasilkan kurva permintaan standar perilaku konsumsi dimana permintaan komoditas (Xm, Xa, Xi) dipengaruhi oleh tingkat harga dan pendapatan. Permintaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Xm = Xm (Pm, Pa, W, Y*)......................................................................(30) Xa = Xa (Pa, Pm, W, Y *).......................................................................(31) Xi = Xi (Pa, Pm, W, Y*).......................................................................(32) Persamaan permintaan komoditas dikaitkan dengan persamaan (16) dan (25) dapat dipahami bahwa antara Y * dengan Xm, Xa, dan Xi terdapat hubungan ketergantungan. Tingkat pendapatan rumahtangga ditentukan oleh tingkat produksi dan keuntungan usahatani, selain dari pengaruh nilai ketersediaan waktu (penerimaan tenaga kerja, WT). Oleh sebab itu, perubahan dalam faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat menimbulkan perubahan dalam besaran keuntungan usahatani dan pendapatan Y *. Perubahan besaran pendapatan mempengaruhi perubahan permintaan konsumsi komoditas. Hal ini menunjukkan bahwa pada rumahtangga pertanian antara keputusan sisi konsumsi dan produksi tidak bebas linier. Fungsi permintaan komoditas dapat ditambahkan variabel karakteristik rumahtangga (Ai) yang bersifat fixed, sehingga fungsi permintaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Xm = Xm (Pm, Pa, W, Y*, Ai)................................................................(33) Xa = Xa (Pm, Pa, W, Y*, Ai)..................................................................(34) Xi = Xi (Pm, Pa, W, Y*, Ai)..................................................................(35) Mendekati tujuan penelitian, bentuk umum model perilaku rumahtangga dari Singh (1986) dapat dimodifikasi sesuai konteks masalah dan fenomena di daerah penelitian.
27
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian merupakan keterkaitan antara tahap penelitian dengan tujuan penelitian. Diagram alur kerangka pemikiran operasional (Gambar 2). Indonesia memiliki sumberdaya alam yang terbatas namun diiringi dengan fenomena jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, konversi lahan yang terus meningkat, dan pemenuhan pangan yang masih di bawah standar mutu dan gizi yang telah ditetapkan. Salah satu cara meningkatkan pemenuhan pangan yang sesuai dengan standar gizi mutu dan gizi adalah dengan melakukan upaya pemanfaatan pekarangan rumah yang masih belum optimal. Upaya pemanfaatan pekarangan dapat dikelola oleh unit terkecil yaitu rumahtangga untuk menurunkan tingkat konsumsi bahan pangan dan meningkatkan mutu dan gizi pangan. Hal ini dijadikan komitmen oleh pemerintah untuk melibatkan rumahtangga dalam mewujudkan kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, dan konservasi tanaman untuk masa depan dengan budaya menanam di pekarangan rumah (Kementerian Pertanian, 2011). Pemerintah membuat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari tingkat pengeluaran rumahtangga. Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu hal yang bersifat subyektif, artinya setiap orang mempunyai pedoman hidup, tujuan hidup, dan cara-cara hidup yang berbeda akan memberikan nilai-nilai yang berbeda terhadap faktorfaktor yang menentukan tingkat kesejahteraan mereka. Tingkat kesejahteraan tertentu dan individu maupun keluarga dicapai apabila telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Komponen-komponen yang penting sebagai kebutuhan dasar manusia terdiri dari pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain (Sumardi dan Ever, 1985).
28
Sumberdaya alam yang terbatas
Diiringi dengan : 1. Jumlah penduduk yang terus meningkat 2. Konversi lahan yang meningkat 3. Pemenuhan pangan yang masih dibawah pemenuhan standar gizi Pemanfaatan pekarangan yang belum optimal
Pemantapan diversifikasi pangan melalui pekarangan oleh rumah tangga
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kelurahan Terjun Kota Medan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga terhadap alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga
Dampak harga input, output, dan pendapatan non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga
Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Operasional Keterangan : Hubungan langsung Hubungan tidak langsung Cakupan penelitian Program KRPL dibentuk pada tahun 2011 oleh Kementerian Pertanian dan diserahkan kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Program KRPL sudah dijalankan sejak tahun 2011 di Indonesia dan tersebar secara merata di seluruh propinsi di Indonesia dengan karakteristik yang berbeda di setiap lokasi
29
pada tahun 2012. Kabupaten Pacitan, Propinsi Sumatera Utara, dan Propinsi Maluku Utara adalah contoh sukses program KRPL pada tahun 2012. Pada tahun 2012, program KRPL di Sumatera Utara sudah dijalankan di 20 lokasi di kabupaten/kota (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2012). Program KRPL dilakukan dibeberapa lokasi dengan swadaya kelompok tani atau dengan pemilihan lokasi oleh BPTP. Program KRPL yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan merupakan salah satu contoh sukses dan satusatunya program KRPL dengan basis pertanian sayuran organik di Sumatera Utara. Hal ini menjadikan program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan menjadi unik dan berbeda dibandingkan lokasi program KRPL lain yang berada di Sumatera Utara. Sejak dijalankan program KRPL, terbentuk persepsi dari setiap rumahtangga mengenai program KRPL. Persepsi yang dimiliki masyarakat mengenai program KRPL adalah beragam sesuai dengan pengetahuan dan informasi yang didapatkan oleh rumahtangga dari media cetak maupun penyuluhan-penyuluhan yang pernah dilaksanakan di Kelurahan Terjun Kota Medan. Persepsi yang telah ada pada rumahtangga mempengaruhi keputusan partisipasi dalam program KRPL. Penelitian juga akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan tenaga kerja, produksi sayuran, dan
pengeluaran
rumahtangga
dengan
menggunakan
model
ekonomi
rumahtangga. Model ekonomi rumahtangga yang telah terbentuk akan digunakan untuk beberapa simulasi yaitu peningkatan harga pupuk kandang, peningkatan harga benih, peningkatan harga sayuran, peningkatan pendapatan isteri non usahatani, peningkatan harga pupuk kandang dan peningkatan harga sayuran, peningkatan harga benih dan peningkatan harga sayuran, serta peningkatan harga pupuk kandang, peningkatan harga benih, dan peningkatan harga sayuran. Hasil dari simulasi tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dan saran bagi peserta. program KRPL yang sudah dijalankan di Kelurahan Terjun Kota Medan pada tahun 2012 dan akan di tahun selanjutnya.
30
31
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lingkungan IV Kelurahan Terjun Kota Medan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) karena program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan merupakan salah satu contoh sukses dan merupakan satu-satunya program KRPL di Sumatera Utara yang berbasis pertanian sayuran organik pada tahun 2012. Pelaksanaan pra penelitian dimulai dari pengamatan masalah di lapangan, perumusan masalah, pengembangan kerangka pemikiran hingga penyusunan proposal dilakukan pada bulan Februari 2013, sedangkan waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April-Juni 2013. 4.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diambil dalam penelitian adalah data teks. Data teks dapat berupa alphabet atau numerik. Ada dua jenis data yang dilihat dari sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan merupakan hasil dari wawancara langsung dengan sampel menggunakan kuisioner. Kuisioner penelitian dampak harga input dan output terhadap kesejahteraan peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 2. Data tersebut meliputi persepsi rumahtangga terhadap program KRPL dan keputusan ekonomi rumahtangga terhadap curahan kerja, produksi sayuran, dan pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL. Data sampel rumahtangga peserta program KRPL Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 1. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari beberapa instansi yang terkait dan data-data yang diperoleh dari literatur terdahulu yang relevan dengan penelitian. 4.3. Metode Pengambilan Sampel Sampel terdiri atas dua kelompok yaitu rumahtangga peserta program KRPL dan rumahtangga non perserta program KRPL Kelurahan Terjun Kota
32
Medan. Pengambilan sampel untuk rumahtangga peserta program KRPL dengan metode sensus. Metode sensus digunakan karena jumlah populasi dianggap tidak terlalu banyak dan mudah dalam mengumpulkan datanya, sehingga sampel dalam penelitian adalah seluruh rumahtangga peserta program KRPL yang berjumlah 40 rumahtangga. Pengambilan sampel yang digunakan untuk rumahtangga non peserta program KRPL adalah metode purposive sampling dengan menggunakan informan yaitu ketua Kelompok Wanita Tani Sedar. Metode purposive sampling digunakan berdasarkan pertimbangan sampel yang dipilih adalah rumahtangga non peserta program KRPL. Sampel rumahtangga non peserta program KRPL sebanyak 36 rumahtangga. 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kuantitatif. Matriks keterkaitan tujuan penelitian, sumber data, dan metode analisis data disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian, Sumber Data, dan Metode Analisis Data No 1.
2.
3.
Tujuan Penelitian Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga Menganalisis dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL
Sumber Data Data primer: rumahtangga peserta dan non perserta program KRPL Data primer: rumahtangga peserta program KRPL
Data primer: rumahtangga peserta program KRPL
Metode Analisis Data Analisis regresi logistik
Analisis estimasi
Analisis simulasi
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan model regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL dan menggunakan model persamaan simultan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi sayuran, dan pengeluaran rumahtangga.
33
Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer dengan bantuan software Microsoft Excel 2007, Microsoft Visio 2007, dan Statistical Analysis System/Econometric Time Series (SAS/ET S) Versi 9.1. 4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Pengambilan keputusan untuk berpatisipasi dalam sebuah program dipengaruhi oleh beragam faktor yang dapat mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah keputusan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, dan status keanggotaan, sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh dari para stakeholder. Selanjutnya dari beragam faktor yang ada, dapat dipilih faktor yang paling mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL dengan menggunakan model regresi logistik. Model regresi logistik dianggap sebagai alat yang tepat untuk menganalisis data dalam penelitian yaitu pilihan berpartisipasi yang bersifat dikotomi. Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian adalah model regresi logistik dengan dua pilihan (Binnary Logistic Regression) yaitu regresi logistik dengan dua kategori atau binominal pada variabel endogennya (1 = berpartisipasi dalam program KRPL, 0 = tidak berpartisipasi dalam program KRPL). Bentuk umum model regresi logistik adalah: .......................................(1) Kelebihan model regresi logistik adalah lebih fleksibel dibandingkan teknik lainnya, yaitu (Ghozali, 2006): 1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya variabel eksogen tidak harus memiliki distribusi normal linier maupun memiliki varian yang sama setiap grup. 2. Variabel bebas dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. Faktor-faktor yang diestimasi mempengaruhi rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL adalah luas pekarangan, umur, penyuluhan pertanian, dan pengalaman bercocok tanam. Program komputer estimasi model regresi logistik
34
disajikan pada Lampiran 4. Model estimasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL adalah: ............................(2) dimana : Zi
= Keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. 1 = berpartisipasi; 0 = tidak berpartisipasi = Konstanta = Parameter regresi
LPi
= Luas pekarangan (M2)
UMi
= Umur sampel (Tahun)
PNYi
= Penyuluhan yang dilakukan oleh kelompok tani 1 = ada penyuluhan; 0 = tidak ada penyuluhan
PBTi
= Pengalaman bercocok tanam 1 = memiliki pengalaman bercocok tanam; 0 = tidak memiliki pengalaman bercocok tanam
i
= Rumahtangga ke-i
Ui
= Variabel pengganggu 4.6. Evaluasi Model Regresi Logistik
Perlu dilakukan pengujian secara statistika untuk memeriksa kebaikan dari model yang telah dibuat. Uji yang dilakukan adalah: 1. Uji G Menurut Juanda (2009), statistik uji G (likehood ratio) digunakan untuk menguji apakah model logit secara keseluruhan dapat menjelaskan variabel endogen (Y). Likehood ratio adalah rasio fungsi kemungkinan (lengkap) terhadap fungsi kemungkinan
(
benar). Hipotesis
statistik yang diuji adalah: :
=
= …. =
: minimal ada
=0 ≠0
(model tidak dapat menjelaskan) (model dapat menjelaskan)
dimana: βj
= Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga (koefisien x)
35
j
= Banyaknya variabel eksogen dalam suatu persamaan
Statistik uji G dibawah ini menyebar menurut sebaran Khi-kuadrat dengan derajat bebas (k-1). G = -2ln
≈
= 2ln
= 2 [ln(
) - ln(
Jika menggunakan taraf nyata α, hipotesis
)] ditolak (model signifikan) jika
Statistik G > Jika
ditolak maka dapat disimpulkan bahwa minimal ada
≠0, dengan
pengertian lain, model regresi logistik dapat menjelaskan atau memprediksi pilihan individu pengamat. 2. Uji Wald H0 : βj = 0 H1 : βj ≠ 0 Statistik uji yang digunakan adalah Wj = βj / SE (βj) dimana: βj
= Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga (koefisien x)
SE (βj)
= Galat kesalahan dari βj
j
= Banyaknya variabel eksogen dalam suatu persamaan
3. Uji Odd Ratio Menurut Firdaus, et al. (2011), dalam kejadian hubungan antar variabel kategorik dikenal adanya ukuran asosiasi, yaitu ukuran keeratan hubungan antar variabel kategorik. Salah satu keuntungan penggunaan analisis regresi logistik adalah ukuran asosiasi ini seringkali merupakan fungsi dari parameter estimasi yang didapatkan. Salah satu ukuran asosiasi yang dapat diperoleh melalui analisis regresi logistik adalah odd ratio (rasio odd). Odd dapat diartikan sebagai rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari variabel endogen. Adapun odd ratio mengindikasikan munculnya kejadian sukses pada suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lainnya.
36
3. Kebaikan Model Berbeda dengan model regresi linear, dalam model regresi logistik tingkat kebaikan model dapat dilihat secara pada Percentage Correct dalam Classification Table. Semakin besar persentase nilai yang muncul, maka akan semakin bagus model yang digunakan. 4.7. Spesifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL Model adalah representasi dari fenomena aktual yang berupa sistem aktual atau proses aktual. Fenomena aktual adalah representasi dari model untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrolnya (Intriligator, 1996). Koutsoyiannis (1977) menyatakan bahwa spesifikasi model meliputi: (1) penentuan variabel endogen dan variabel eksogen yang termasuk pada persamaan dalam model, (2) harapan secara teori mengenai tanda dan besaran parameter estimasi dari setiap persamaan, dan (3) bentuk model matematis terkait dengan jumlah persamaan, bentuk persamaan linear atau non linear, dan lain-lain. Model yang baik harus dapat memenuhi kriteria ekonomi (theoritically meaningfull), kriteria statistik yang dilihat dari suatu derajat ketepatan (goodness of fit), dan kriteria ekonometrika yaitu apakah suatu estimasi model memiliki sifat tidak bias, konsistensi, kecukupan, dan efisiensi. Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL sudah melalui beberapa tahapan respesifikasi untuk mendapatkan model yang baik. Model ini dirumuskan dalam model ekonometrika sebagai bentuk sistem persamaan simultan yang terdiri dari 30 persamaan (16 persamaan identitas dan 14 persamaan struktural) dengan 30 variabel endogen dan 19 variabel eksogen. Program komputer estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL disajikan pada Lampiran 6. Keterkaitan variabel dalam Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan (Gambar 3).
37
Pendidikan Isteri
Jumlah Anggota Keluarga
Pendapatan Bukan Kerja
Total Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Tabungan
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga
Total Pengeluaran Rumahtangga
Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga
Investasi Sumberdaya Manusia
Investasi Kesehatan
Investasi Pendidikan
Jumlah Anak Sekolah
Pendapatan Disposable
Pendapatan Total Rumahtangga
Pendapatan Rumahtanga Non Usahatani
Pajak
Pendidikan Suami
Curahan Kerja Isteri Usahatani
Curahan Kerja Isteri Non Usahatani
Luas Usaha
Produksi Sayuran
Pendapatan Usahatani
Pendapatan Isteri Non Usahatani
Pendapatan Anak Non Usahatani
Pendapatan Suami Non Usahatani
Curahan Suami non Usahatani
Jumlah Penggunaan Benih
Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang
Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman
Jumlah Penggunaan Cangkul
Biaya Sarana Produksi
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Usahatani
Upah Isteri Usahatani
Harga Sayuran
Biaya Benih
Biaya Pupuk Kandang
Biaya Penyiram Tanaman
Biaya Cangkul
Biaya Air
Biaya Kompos
Biaya Polibag
Biaya Pestisida
Upah Isteri Non Usahatani
Harga Benih
Harga Pupuk Kandang
Harga Penyiram Tanaman
Harga Cangkul
Upah Suami Non Usahatani
Keterangan :
= variabel endogen
= variabel eksogen
Gambar 3. Diagram Keterkaitan Variabel dalam Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL
35
38
4.7.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani Curahan kerja isteri usahatani merupakan fungsi dari curahan kerja isteri non usahatani dan luas usaha. Persamaan curahan kerja isteri usahatani adalah: CKIUi
= a0 + a1CKINi + a2LUASi + U1i.......................................(3)
Tanda parameter yang diharapkan (hipotesis) adalah: a1 <0 ; a2 >0 dimana: CKIUi
= Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)
CKINi
= Curahan kerja isteri non usahatani (Jam/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
i
= Rumahtangga ke-i
a0
= Intersep
aj
= Parameter, j = 1, 2
U1i
= Variabel pengganggu
4.7.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani Curahan kerja isteri non usahatani merupakan fungsi dari curahan kerja isteri usahatani, pendapatan suami non usahatani, dan pendidikan isteri. Persamaan curahan kerja isteri non usahatani adalah: CKINi
= b0 + b1CKIUi + b2PESNi + b3PDISi + U2i......................(4)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: b1, b2 < 0 ; b3 > 0 dimana: CKIUi
= Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)
CKINi
= Curahan kerja isteri non usahatani (Jam/Tahun)
PESNi
= Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)
PDISi
= Pendidikan isteri (Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
b0
= Intersep
bj
= Parameter, j = 1, 2, 3
U2i
= Variabel pengganggu
39
4.7.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani Curahan kerja suami non usahatani merupakan fungsi dari pendapatan isteri non usahatani dan pendapatan anak non usahatani. Persamaan curahan kerja suami non usahatani adalah: CKSNi
= c0 + c1PEINi + c2PEANi + U3i.......................................(5)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: c1, c2 < 0 dimana: CKSNi
= Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)
PEINi
= Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)
PEANi
= Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
c0
= Intersep
cj
= Parameter, j = 1, 2
U3i
= Variabel pengganggu
4.7.4. Luas Usaha Luas usaha merupakan fungsi dari curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan cangkul, dan total pendapatan rumahtangga. Persamaan luas usaha adalah: LUASi
= d0 + d1CKIUi + d2QPPKi + d3QCGKi + d4TPERi + U4i................................................................................(6)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: d1, d2, d3, d4 > 0 dimana: LUASi
= Luas usaha (M2)
CKIUi
= Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)
QPPKi
= Jumlah penggunaan pupuk kandang (Kg/Tahun)
QCGKi
= Jumlah penggunaan cangkul (Unit/Tahun)
TPERi
= Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
d0
= Intersep
40
dj
= Parameter, j = 1, 2, 3,4
U4i
= Variabel pengganggu
4.7.5. Produksi Sayuran Produksi sayuran merupakan fungsi dari luas usaha. Persamaan produksi sayuran adalah: PROSi
= e0 + e1LUASi + U5i.........................................................(7)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: e1 > 0 dimana: PROSi
= Produksi sayuran (Kg/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
e0
= Intersep
ej
= Parameter, j = 1
i
= Rumahtangga ke-i
U5i
= Variabel pengganggu
4.7.6. Jumlah Penggunaan Benih Jumlah penggunaan benih merupakan fungsi dari luas usaha dan total pendapatan rumahtangga. Persamaan jumlah penggunaan benih adalah: QBENi
= f0 + f1LUASi + f2TPERi + U6i.......................................(8)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: f1, f2 > 0 dimana: QBENi
= Jumlah penggunaan benih (Kg/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
TPERi
= Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
f0
= Intersep
fj
= Parameter, j = 1,2
U6i
= Variabel pengganggu
41
4.7.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang Jumlah penggunaan pupuk kandang merupakan fungsi dari luas usaha dan total pendapatan rumahtangga. Persamaan jumlah penggunaan pupuk kandang adalah: QPPKi
= g0 + g1LUASi + g2TPERi + U7i.....................................(9)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: g1, g2 > 0 dimana: QPPKi
= Jumlah penggunaan pupuk kandang (Kg/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
TPERi
= Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
g0
= Intersep
gj
= Parameter, j = 1,2
U7i
= Variabel pengganggu
4.7.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman Jumlah penggunaan penyiram tanaman merupakan fungsi dari luas usaha. Persamaan jumlah penggunaan penyiram tanaman adalah: QPTNi
= h0 + h1LUASi + U8i......................................................(10)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: h1 > 0 dimana: QPTNi
= Jumlah penggunaan benih (Kg/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
h0
= Intersep
hj
= Parameter, j = 1
i
= Rumahtangga ke-i
U8i
= Variabel pengganggu
4.7.9. Jumlah Penggunaan Cangkul Jumlah penggunaan cangkul merupakan fungsi dari luas usaha. Persamaan jumlah penggunaan cangkul adalah:
42
QCGKi
= i0 + i1LUASi + U9i........................................................(11)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: i1 > 0 dimana: QCGKi
= Jumlah penggunaan cangkul (Unit/Tahun)
LUASi
= Luas usaha (M2)
i0
= Intersep
ij
= Parameter, j = 1
i
= Rumahtangga ke-i
U9i
= Variabel pengganggu
4.7.10. Biaya Benih Biaya benih merupakan persamaan identitas, dimana biaya benih sama dengan perkalian jumlah penggunaan benih dengan harga benih. Persamaan biaya benih adalah: BBENi
= QBENi x HBENi...........................................................(12)
BBENi
= Biaya benih (Rp/Tahun)
QBENi
= Jumlah penggunaan benih (Kg/Tahun)
HBENi
= Harga benih (Rp/Kg)
i
= Sampel ke-i
dimana:
4.7.11. Biaya Pupuk Kandang Biaya pupuk kandang merupakan persamaan identitas, dimana biaya pupuk kandang sama dengan perkalian jumlah penggunaan pupuk kandang dengan harga pupuk kandang. Persamaan biaya pupuk kandang adalah: BPPKi
= QPPKi x HPPKi............................................................(13)
BPPKi
= Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)
QPPKi
= Jumlah penggunaan pupuk kandang (Kg/Tahun)
HPPKi
= Harga pupuk kandang (Rp/Kg)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
43
4.7.12. Biaya Penyiram Tanaman Biaya penyiram tanaman merupakan persamaan identitas, dimana biaya penyiram tanaman sama dengan perkalian jumlah penggunaan penyiram tanaman dengan harga penyiram tanaman. Persamaan biaya penyiram tanaman adalah: BPTNi
= QPTNi x HPTNi...........................................................(14)
BPTNi
= Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)
QPTNi
= Jumlah penggunaan penyiram tanaman (Unit/Tahun)
HPTNi
= Harga penyiram tanaman (Rp/Unit)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.13. Biaya Cangkul Biaya cangkul merupakan persamaan identitas, dimana biaya cangkul sama dengan perkalian jumlah penggunaan cangkul dengan harga cangkul. Persamaan biaya cangkul adalah: BCGKi
= QCGKi x HCGKi..........................................................(15)
BCGKi
= Biaya cangkul (Rp/Tahun)
QCGKi
= Jumlah penggunaan cangkul (Unit/Tahun)
HCGKi
= Harga cangkul (Rp/Unit)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.14. Biaya Sarana Produksi Biaya sarana produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli input-input produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya sarana produksi merupakan persamaan identitas, dimana biaya sarana produksi sama dengan penjumlahan dari biaya benih, biaya pupuk kandang, biaya penyiram tanaman, biaya cangkul, biaya air, biaya kompos, biaya pestisida organik, dan biaya polibag. Persamaan biaya sarana produksi adalah: BSPIi
= BBENi + BPPKi + BPTNi + BCGKi + BAIRi + BKOMi + BPESi + BPOLi.........................................................(16)
dimana: BSPii
= Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)
44
BBENi
= Biaya benih (Rp/Tahun)
BPPKi
= Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)
BPTNi
= Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)
BCGKi
= Biaya cangkul (Rp/Tahun)
BAIRi
= Biaya air (Rp/Tahun)
BKOMi
= Biaya kompos (Rp/Tahun)
BPESi
= Biaya pestisida organik (Rp/Tahun)
BPOLi
= Biaya polibag (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
4.7.15. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja merupakan persamaan identitas, dimana biaya tenaga kerja sama dengan perkalian curahan kerja isteri usahatani dengan upah isteri usahatani. Persamaan biaya tenaga kerja adalah: BTNKi
= CKIUi x UPIUi.............................................................(17)
BTNKi
= Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)
CKIUi
= Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)
UPIUi
= Upah isteri usahatani (Rp/Jam)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.16. Biaya Usahatani Biaya usahatani merupakan persamaan identitas, dimana biaya usahatani sama dengan penjumlahan biaya tenaga kerja dengan biaya sarana produksi. Persamaan biaya usahatani adalah: BIAYi
= BTNKi + BSPIi.............................................................(18)
BIAYi
= Biaya usahatani (Rp/Tahun)
BTNKi
= Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)
BSPIi
= Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
45
4.7.17. Pendapatan Usahatani Pendapatan
usahatani
merupakan
persamaan
identitas,
dimana
pendapatan usahatani sama dengan perkalian dari produksi sayuran dan harga sayuran dikurangi dengan biaya sarana produksi. Persamaan pendapatan usahatani adalah: PEDUi
= (PROSi x HARSi) - BSPIi............................................(19)
PEDUi
= Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)
HARSi
= Harga sayuran (Rp/Kg)
PROSi
= Produksi sayuran (Kg/Tahun)
BSPIi
= Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.18. Pendapatan Isteri Non Usahatani Pendapatan isteri non usahatani merupakan persamaan identitas, dimana pendapatan isteri non usahatani sama dengan perkalian dari curahan kerja isteri non usahatani dan upah isteri non usahatani. Persamaan pendapatan isteri non usahatani adalah: PEINi
= CKINi x UPINi.............................................................(20)
PEINi
= Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)
CKINi
= Curahan kerja isteri non usahatani (Jam/Tahun)
UPINi
= Upah isteri non usahatani (Rp/Jam)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.19. Pendapatan Suami Non Usahatani Pendapatan suami non usahatani merupakan persamaan identitas, dimana pendapatan suami non usahatani sama dengan perkalian dari dari curahan kerja suami non usahatani dengan upah suami non usahatani. Persamaan pendapatan suami non usahatani adalah: PESNi
= CKSNi x UPSNi...........................................................(21)
PESNi
= Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)
dimana:
46
CKSNi
= Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)
UPSNi
= Upah suami non usahatani (Rp/Jam)
i
= Rumahtangga ke-i
4.7.20. Pendapatan Rumahtangga Non Usahatani Pendapatan rumahtangga non usahatani merupakan persamaan identitas, dimana pendapatan rumahtangga non usahatani adalah penjumlahan dari pendapatan non usahatani dari setiap anggota keluarga yang bekerja yaitu pendapatan suami non usahatani, pendapatan isteri non usahatani, dan pendapatan anak non usahatani. Persamaan pendapatan pendapatan rumahtangga non usahatani adalah: PEDNi
= PESNi + PEINi + PEANi..............................................(22)
PEDNi
= Pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)
PESNi
= Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)
PEINi
= Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)
PEANi
= Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.21. Total Pendapatan Rumahtangga Total pendapatan rumahtangga merupakan persamaan identitas, dimana total pendapatan rumahtangga adalah penjumlahan dari pendapatan usahatani, pendapatan rumahtangga non usahatani, dan pendapatan bukan kerja. Persamaan total pendapatan rumahtangga adalah: TPERi
= PEDUi + PEDNi+ PEBKi ............................................(23)
TPERi
= Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
PEDUi
= Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)
PEDNi
= Pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)
PEBKi
= Pendapatan rumahtangga bukan kerja (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
47
4.7.22. Pendapatan Disposable Rumahtangga Pendapatan disposable rumahtangga merupakan persamaan identitas, dimana pendapatan disposable rumahtangga adalah pengurangan dari total pendapatan
rumahtangga
dan
pajak.
Persamaan
pendapatan
disposable
rumahtangga adalah: PEDRi
= TPERi - PJAKi ............................................................(24)
PEDRi
= Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)
TPERi
= Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
PJAKi
= Pajak (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.23. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga merupakan fungsi dari pendapatan disposable rumahtangga, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan isteri. Persamaan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga adalah: COPAi
= j0 + j1PEDRi + j2JARTi + j3PDISi + U10i......................(25)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: j1, j2, j3 > 0 dimana: COPAi
= Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)
PEDRi
= Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)
JARTi
= Jumlah anggota keluarga (Orang)
PDISi
= Pendidikan isteri (Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
j0
= Intersep
jj
= Parameter, j = 1, 2, 3
U10i
= Variabel pengganggu
4.7.24. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga merupakan fungsi dari pendapatan isteri non usahatani dan jumlah anggota keluarga. Persamaan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga adalah:
48
CONPi
= k0 + k1PEINi + K2JARTi + U11i....................................(26)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: k1, k2 > 0 dimana: CONPi
= Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp/Tahun)
PEINi
= Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)
JARTi
= Jumlah anggota keluarga (Orang)
i
= Sampel ke-i
k0
= Intersep
kj
= Parameter, j = 1, 2
U11i
= Variabel pengganggu
4.7.25. Total Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Total pengeluaran konsumsi rumahtangga
merupakan persamaan
identitas, dimana total konsumsi rumahtangga adalah penjumlahan dari pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga dan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga. Persamaan total pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah: CONSi
= COPAi + CONPi ........................................................(27)
CONSi
= Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)
COPAi
= Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)
CONPi
= Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga
dimana:
(Rp/Tahun) i
= Rumahtangga ke-i
4.7.26. Investasi Kesehatan Investasi kesehatan merupakan fungsi dari pendapatan disposable rumahtangga, investasi pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Persamaan investasi kesehatan adalah: INVKi
= l0 + l1PEDRi + l2INVPi + l3 JARTi + U12i......................(28)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: l2 < 0 ; l1, l3 > 0
49
dimana: INVKi
= Investasi kesehatan (Rp/Tahun)
PEDRi
= Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)
INVPi
= Investasi pendidikan (Rp/Tahun)
JARTi
= Jumlah anggota keluarga (Orang)
i
= Rumahtangga ke-i
l0
= Intersep
lj
= Parameter, j = 1, 2,3
U12i
= Variabel pengganggu
4.7.27. Investasi Pendidikan Investasi pendidikan merupakan fungsi dari pendapatan isteri non usahatani, jumlah anak sekolah, dan pendidikan suami. Persamaan investasi pendidikan adalah: INVPi
= m0 + m1PEINi + m2JASKi + m3PDSUi +U13i...............(29)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: m1, m2, m3 > 0 dimana: INVPi
= Investasi pendidikan (Rp/Tahun)
PEIN
= Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)
JASKi
= Jumlah anak sekolah (Orang)
PDSUi
= Pendidikan suami (Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
m0
= Intersep
mj
= Parameter, j = 1, 2,3
U13i
= Variabel pengganggu
4.7.28. Investasi Sumberdaya Manusia Investasi sumberdaya manusia merupakan persamaan identitas, dimana investasi sumberdaya manusia adalah penjumlahan dari investasi kesehatan dan investasi pendidikan. Persamaan investasi sumberdaya manusia adalah: ISMAi dimana:
= INVKi + INVPi ............................................................(30)
50
ISMAi
= Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)
INVKi
= Investasi kesehatan (Rp/Tahun)
INVPi
= Investasi pendidikan (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
4.7.29. Total Pengeluaran Rumahtangga Total pengeluaran rumahtangga merupakan persamaan identitas, dimana total pengeluaran rumahtangga adalah penjumlahan dari total pengeluaran konsumsi rumahtangga dan investasi sumberdaya manusia. Persamaan total pengeluaran rumahtangga adalah: TPRAi
= CONSi + ISMAi ..........................................................(31)
TPRAi
= Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)
CONSi
= Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)
ISMAi
= Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
dimana:
4.7.30. Tabungan Tabungan merupakan fungsi dari pendapatan disposable rumahtangga dan total pengeluaran rumahtangga. Persamaan tabungan adalah: SAVEi
= n0 + n1PEDRi + n2TPRAi + U14i...................................(32)
Tanda parameter yang diharapkan adalah: n2 < 0 ; n1 > 0 dimana: SAVEi
= Tabungan (Rp/Tahun)
PEDRi
= Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)
TPRAi
= Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)
i
= Rumahtangga ke-i
n0
= Intersep
nj
= Parameter, j = 1, 2
U14i
= Variabel pengganggu
51
4.8. Identifikasi dan Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Identifikasi model adalah syarat yang diperlukan untuk mengestimasi parameter sistem persamaan simultan.
Identifikasi persamaan struktural
menggunakan kriteria order condition (Koutsyiannis, 1977) sebagai berikut: (K-M) >, =, < (G-1) dimana: K
= Total variabel dalam model (variabel endogen dan eksogen)
M
= Jumlah variabel endogen dan eksogen terbanyak dalam persamaan
G
= Total persamaan (jumlah variabel endogen dalam model)
Jika (K-M) lebih kecil dari (G-1), maka persamaan dikatakan underidentified dan tidak dapat diestimasi. Jika (K-M) sama dengan (G-1), maka persamaan teridentifikasi tepat dikatakan exactly-identified dan dapat diestimasi menggunakan metode Indirect Least Squares (ILS). Apabila (K-M) lebih besar dari (G-1), maka persamaan teridentifikasi berlebih dikatakan over-identified dan dapat diestimasi menggunakan berbagai metode. Hasil identifikasi semua persamaan struktural harus exactly-identified atau over-identified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL yang dirumuskan terdiri dari 30 persamaan (16 persamaan identitas dan 14 persamaan struktural). Model ini terdiri dari 30 variabel endogen (G) dan 19 variabel eksogen, sehingga total variabel dalam model adalah 49 variabel (K). Jumlah variabel yang paling banyak dalam persamaan adalah lima variabel (M). Berdasarkan kriteria order condition, maka dapat disimpulkan bahwa semua persamaan struktural yang terdapat dalam model adalah over-identified, sehingga parameter diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS).
Pengolahan
data
menggunakan
Software
System/Econometric Time Series (SAS/ETS) versi 9.1.
Statistical
Analysis
52
4.9. Evaluasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Evaluasi model ekonometrika menggunakan tiga kriteria yaitu: (1) kriteria ekonomi, (2) kriteria statistik, dan (3) kriteria ekonometrika (Koutsoyiannis, 1977). Berdasarkan kriteria ekonomi, semua variabel eksogen menunjukan tanda parameter estimasi yang sesuai dengan harapan (hipotesis) dan logis dari sudut pandang ekonomi. Berdasarkan kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai peluang uji F-statistik. Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengetahui seberapa besar proporsi keragaman variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel eksogennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan (variabel pengganggu = Ui). Semakin tinggi nilai koefisien determinasi (R2), maka semakin baik, karena semakin besar keragaman dari variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel eksogen. Melalui nilai statistik uji F-statistik dapat diketahui nyata atau tidaknya peranan variabel eksogen secara bersamasama terhadap variabel endogen. Kemudian dalam kriteria statistik, parameter estimasi dievaluasi dengan melihat nilai uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel eksogen terhadap variabel endogen (taraf α ≤ 0.20). Berdasarkan kriteria ekonometrika, lebih diutamakan untuk melihat apakah terdapat hubungan multikolinear (multicollinearity) antara variabelvariabel eksogen dalam setiap persamaan. Multicollinearity adalah suatu hubungan linier antara dua variabel eksogen dalam satu persamaan tertentu. Jika terjadi korelasi yang sempurna diantara sesama variabel eksogen, maka koefisien parameter menjadi tidak dapat diestimasi dan nilai variabel pengganggu setiap koefisien estimasi menjadi tidak terhingga. Multicollinearity sempurna jarang terjadi, tetapi umumnya memiliki derajat interkorelasi di antara variabel eksogen yang disebabkan saling ketergantungan antar variabel ekonomi (Sitepu dan Sinaga, 2006). Salah satu cara untuk menentukan adanya multicollinearity dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Jika evaluasi model
berdasarkan ketiga kriteria tersebut dianggap sudah cukup baik, maka dapat
53
melakukan analisis elastisitas untuk mengetahui respon (tingkat kepekaan) dari variabel endogen terhadap perubahan variabel eksogennya. Program komputer uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 4. 4.10. Elastisitas Konsep elastisitas digunakan untuk mendapat ukuran kuantitatif respon suatu fungsi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Nilai elastisitas jangka pendek diperoleh dari perhitungan sebagai berikut (Pindyck dan Rubinfeld, 1998): Esr (Yi, Xi) = ai (Xi)/(Yi) dimana: Esr (Yi, Xi) = Elastisitas jangka pendek variabel eksogen Xi terhadap variabel endogen Yi ai
= Parameter estimasi variabel eksogen Xi
Xi
= Rata-rata variabel eksogen Xi
Yi
= Rata-rata variabel endogen Yi
Kriteria uji: a. Jika nilai elastisitas lebih dari satu (E > 1), maka dikatakan elastis (responsif) karena perubahan satu persen variabel eksogen mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari satu persen. b. Jika nilai elastisitas lebih dari satu (E < 1), maka dikatakan inelastis (tidak responsif) karena perubahan satu persen variabel eksogen mengakibatkan perubahan variabel endogen kurang dari satu persen. c. Jika nilai elastisitas sama dengan nol (E = 0), maka dikatakan inelastis sempurna. d. Jika nilai elastisitas tak hingga (E = ~), maka dikatakan elastis sempurna. e. Jika nilai elastisitas sama dengan satu (E = 1), maka dikatakan unitary elastis. 4.11. Validasi Model Validasi model digunakan untuk mengetahui apakah model cukup valid dan baik digunakan untuk simulasi. Indikator statistik yang digunakan untuk
54
validasi model adalah RMSPE (Root Mean Square Percent Error) dan U-Theil (Theil’s Inequality Coefficient) (Pindyck dan Rubinfield, 1998). Perhitungan indikator validasi sebagai berikut:
RMSPE
=
U
=
dimana: = Nilai simulasi dasar dari variabel endogen = Nilai aktual variabel endogen n
= Jumlah rumahtangga (1, 2, 3, ..., 40)
RMSPE
= Root Mean Square Percent Error
U
= Theil’s Inequality Coefficient
Semakin kecil nilai RMSPE dan U-Theil, maka semakin baik model yang digunakan untuk simulasi. Program komputer validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 10. 4.12. Simulasi Model Analisis simulasi digunakan untuk menjelaskan dampak perubahan variabel endogen dan eksogen terhadap seluruh variabel endogen dalam model. Analisis simulasi yang dilakukan dalam penelitian adalah peningkatan harga input, peningkatan harga output, dan peningkatan pendapatan isteri non usahatani. Program komputer simulasi Model Ekonomi Rumahtangga Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 12. Skenario simulasi yang dilakukan adalah: 1. Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen. Simulasi dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari harga pupuk kandang terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan usahatani, dan pengeluaran rumahtangga.
55
2. Peningkatan harga benih sebesar 20 persen. Simulasi sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari harga pupuk kandang terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan usahatani, dan pengeluaran rumahtangga. 3. Peningkatan harga sayuran 40 persen. Simulasi dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari harga sayuran terhadap terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan usahatani, dan pengeluaran rumahtangga. 4. Peningkatan pendapatan isteri non usahatani sebesar Rp 250 000. Simulasi sengaja dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh pendapatan isteri non usahatani terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran rumahtangga. 5. Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen. Simulasi sengaja dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh harga pupuk kandang dan harga sayuran terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran rumahtangga. 6. Peningkatan harga benih sebesar 20 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen. Simulasi sengaja dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh harga benih dan harga sayuran terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran rumahtangga. 7. Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen, peingkatan harga benih sebesar 20 persen, dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen. Simulasi sengaja dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh harga pupuk kandang, harga benih, dan harga sayuran terhadap luas usaha, penggunaan input dalam proses produksi, curahan kerja, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran rumahtangga. 4.13. Definisi Operasional 1. Rumahtangga adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, isteri, dan anak. 2. Tingkat pendidikan adalah lamanya seseorang dalam menjalani pendidikan formal dan dihitung dalam satuan tahun.
56
3. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang dimiliki oleh satu rumahtangga. 4. Curahan kerja adalah jumlah jam kerja yang dialokasikan anggota rumahtangga untuk kegiatan mendapatkan penghasilan pada kegiatan usahatani dan non usahatani pada tahun 2012. 5. Total pendapatan rumahtangga adalah pendapatan yang diperoleh dari seluruh anggota rumahtangga baik dari mencurahkan kerja pada usahatani, non usahatani, dan pendapatan bukan kerja selama satu tahun. 6. Konsumsi pangan adalah pengeluaran rumahtangga untuk membeli bahan pangan yang dikonsumsi rumahtangga selama satu tahun. 7. Konsumsi non pangan adalah pengeluaran rumahtangga untuk membeli bahan selain pangan yang dikonsumsi rumahtangga selama satu tahun. 8. Investasi pendidikan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan selama satu tahun. 9. Investasi kesehatan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya kesehatan selama satu tahun. 10. Tabungan adalah besarnya dana yang disimpan oleh rumahtangga selama satu tahun.
57
V. GAMBARAN UMUM KELURAHAN TERJUN 5.1. Letak Geografis Kelurahan Terjun adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Luas wilayah Kelurahan Terjun sebesar 1 605 Ha dan memiliki 22 lingkungan. Batas-batas wilayah Kelurahan Terjun sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rengas Pulau. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanah Enam Ratus. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pulau Sicana. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Paya Pasir. 5.2. Keadaan Penduduk Kelurahan Terjun Jumlah penduduk Kelurahan Terjun pada tahun 2012 sebanyak 26 113 jiwa atau 6 378 KK. Komposisi jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebanyak 12 662 jiwa (47.81 persen), perempuan sebanyak 13 451 jiwa (50.79 persen), dan dasawisma sebanyak 368 jiwa (1.40 persen). Jumlah penduduk di tempat penelitian yaitu Lingkungan IV sebanyak 1 426 jiwa atau 343 KK. Komposis Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebanyak 690 jiwa (48.38 persen), perempuan sebanyak 736 jiwa (51.61 persen), dan dasawisma sebanyak 17 jiwa (0.01 persen). Distribusi penduduk Kelurahan Terjun berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 3. Mayoritas mata pencaharian penduduk Kelurahan Terjun adalah wiraswasta dan petani, sedangkan sisanya bermata pencaharian sebagai pedagang, nelayan, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), guru, Tentara Nasional Indonesia (TNI), tenaga medis, polisi, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan lain-lain. Distribusi penduduk Kelurahan Terjun berdasarkan mata pencaharian disajikan pada Tabel 4. Mayoritas penduduk Kelurahan Terjun beragama Islam sebanyak 23 090 jiwa (88.42 persen). Penduduk Kelurahan Terjun beragama Katolik sebanyak 757 jiwa (2.89 persen), penduduk Kelurahan Terjun beragama Protestan sebanyak 1 946 jiwa (7.45 persen), penduduk Kelurahan Terjun beragama Hindhu sebanyak
58
33 jiwa (0.13 persen), dan penduduk Kelurahan Terjun beragama Budha sebanyak 287 jiwa (1.11 persen). Tabel 3. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 No
Lingkungan
Jumlah Jumlah Laki-laki KK Jiwa (Jiwa) 1. I 276 981 420 2. II 448 1 876 930 3. III 437 1 573 766 4. IV 343 1 426 690 5. V 237 984 515 6. VI 182 700 373 7. VII 213 1 117 605 8. VIII 434 1 859 939 9. IX 413 1 055 559 10. X 231 823 370 11. XI 287 1 369 532 12. XII 227 1 032 502 13. XIII 448 1 687 779 14. XIV 200 940 478 15. XV 468 2 129 1 053 16. XVI 126 529 273 17. XVII 166 8 846 424 18. XVIII 203 1 015 483 19. XIX 194 894 443 20. XX 275 1 257 584 21. XXI 263 1 014 493 22. XXII 306 943 451 Jumlah 6 378 26 113 12 662 Sumber:Buku Data Kependudukan Kelurahan Terjun(2012)
Perempuan (Jiwa) 561 946 807 736 469 327 612 920 476 453 837 530 908 462 1 076 240 422 532 451 673 521 492 13 451
Dasawisma (Jiwa) 15 40 30 17 20 9 8 15 50 12 20 11 40 9 22 7 9 8 10 1 10 5 368
Tabel 4. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2012 Mata Pencaharian PNS TNI Tenaga Medis Polri Guru Petani Nelayan Pegawai BUMN Wiraswasta Pedagang Dan lain-lain Sumber:Buku Data Kependudukan Kelurahan Terjun(2012)
Jumlah (Jiwa) 250 82 62 51 158 2 015 1 034 90 2 447 629 1 208
5.3. Keadaan Sosial Kelurahan Terjun Kelembagaan sosial yang terdapat di Kelurahan Terjun adalah pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu, arisan bapak-bapak dan ibu-ibu, kelompok tani, dan ibuibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pengajian bapak-bapak
59
dan ibu-ibu diadakan satu kali setiap minggunya, arisan bapak-bapak dan ibu-ibu diadakan satu kali setiap bulannya, dan pertemuan ibu-ibu PKK diadakan satu kali setiap bulannya. Bangunan fisik yang terdapat di Kelurahan Terjun adalah: 1. Sarana keagamaan yang ada di Kelurahan Terjun terdiri dari 12 mesjid, 25 mushola, enam gereja, dan satu klenteng. 2. Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Terjun terdiri dari 15 Pendidikan Awal Usia Dini (PAUD), 10 Sekolah Dasar Negeri, tiga Sekolah Dasar Swasta, dua Sekolah Lanjutan Tinggi Pertama Negeri, dua Sekolah Lanjutan Tinggi Pertama Swasta, satu Sekolah Lanjutan Tinggi Atas Negeri, dan dua Sekolah Lanjutan Tinggi Swasta. 3. Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Terjun terdiri dari satu Puskesmas, satu BPS, 15 klinik, tujuh dokter, 39 bidan, dan 11 Posyandu. 4. Sarana olahraga yang ada di Kelurahan Terjun terdiri dari tiga lapangan bola, satu lapangan volley, delapan lapangan bulutangkis, enam meja tenis. 5. Home industry tahu tempe sebanyak tiga unit, emping melinjo sebanyak dua unit, dan keripik pisang sebanyak tiga unit.
60
61
VI. PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA DI KELURAHAN TERJUN 6.1. Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program KRPL dibentuk pada tahun 2011 oleh Kementerian Pertanian dan diserahkan kepada Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai tindak lanjut dari pidato presiden Republik Indonesia (RI) pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan bulan Oktober 2010. Program KRPL sudah dijalankan pada tahun 2011 dan sudah hampir tersebar secara merata di propinsi di Indonesia pada tahun 2012. Pada tahun 2012, program KRPL di Sumatera Utara sudah dijalankan di 20 lokasi di kabupaten/kota (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2012). Program KRPL dilakukan di beberapa lokasi dengan swadaya kelompok tani atau dengan pemilihan lokasi oleh BPTP. Program KRPL yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan merupakan satu-satunya program KRPL yang terdapat di Sumatera Utara dengan basis pertanian sayuran organik pada tahun 2012. Hal ini menjadikan program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan menjadi unik dan berbeda dibandingkan lokasi program KRPL lain yang berada di Sumatera Utara. Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dibawah bimbingan Kelompok Tani Sedar dan dilakukan pendampingan oleh BPTP Sumatera Utara. Setiap bulan Kelompok Tani Sedar melakukan rapat bulanan pada minggu pertama untuk membahas harga sayuran, pemecahan masalah dalam kegiatan bercocok tanam, penggunaan input dan pembelian input secara bersama-sama, serta pengawasan terhadap anggota Kelompok Tani Sedar yang dalam kurun
62
waktu tertentu diadakan pendampingan serta penyuluhan lanjutan dari BPTP Sumut atau Dinas Pertanian Kota Medan. Sayuran yang dihasilkan dijual di Pasar Minggu yang berlokasi di halaman kantor Walikota Medan, bazaar sayuran, dan langsung dijual ke konsumen yang datang ke posko program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan. Program KRPL di setiap lokasi dapat berbeda dalam hal melakukan pelaksanaan kegiatan yang sudah diatur dalam Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. Hal ini dikarenakan pertimbangan kondisi geografis, lingkungan, dan sosial ekonomi masyarakat di lokasi program KRPL. 6.2. Karakteristik Umum Sampel Rumahtangga di Kelurahan Terjun Kota Medan 6.2.1. Jenis Kelamin dan Umur Penelitian yang dilakukan pada 76 rumahtangga terdiri dari 40 rumahtangga yang berpartisipasi dalam program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dan 36 rumahtangga yang tidak berpartisipasi dalam program KRPL menunjukkan jenis kelamin pengambil keputusan dalam rumahtangga terdapat 19 orang atau 25 persen berjenis kelamin laki-laki dan 57 orang atau 75 persen berjenis kelamin perempuan. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Jenis Kelamin
1. 2.
Laki-laki Perempuan Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 6.0 34.0 40.0
Persentase (%) 15.0 85.0 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 13.0 23.0 36.0
Persentase (%) 36.0 64.0 100.0
Umur sampel yang diteliti adalah umur pengambil keputusan dalam rumahtangga. Umur sampel bervariasi mulai dari 25 tahun sampai dengan 60 tahun dengan rata-rata umur 43 tahun. Distribusi sampel berdasarkan umur disajikan pada Tabel 6.
63
Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Umur (Tahun)
1. 2. 3.
25-40 41-55 >55 Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 19.0 14.0 7.0 40.0
Persentase (%) 47.5 35.0 17.5 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 18.0 12.0 6.0 36.0
Persentase (%) 50.0 33.3 16.7 100.0
6.2.2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal sampel bermacam-macam dimulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD) sampai lulusan Strata 1 (S1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah terbanyak yaitu sebesar 53.9 persen adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Distribusi sampel berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan Terjun Kota Medan tahun 2012 disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
1. 2. 3. 4.
Tingkat Pendidikan (Tahun)
0-6 7-9 9-12 >12 Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 4.0 13.0 22.0 1.0 40.0
Persentase (%) 10.0 32.5 55.0 2.5 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 1.0 9.0 19.0 7.0 36.0
Persentase (%) 2.7 25.0 52.7 19.6 100.0
6.2.3. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga sampel bervariasi mulai dari dua orang dengan satu orang istri sampai dengan tujuh orang dengan satu orang istri dan enam orang anak atau dengan tujuh orang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga adalah empat orang yang terdiri dari satu suami, satu isteri, dan dua orang anak atau satu orang pengambil keputusan (suami atau istri) dan tiga orang anak.Distribusi sampel berdasarkan jumlah anggota keluarga di Kelurahan Terjun Kota Medan tahun 2012 disajikan pada Tabel 8.
64
Tabel 8. Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Jumlah Anggota Keluarga (Orang)
1. 2.
2-4 5-7 Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 25.0 15.0 40.0
Persentase (%) 62.5 37.5 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 25.0 11.0 36.0
Persentase (%) 69.4 30.6 100.0
6.2.4. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan sampel bervariasi di antaranya karyawan yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta, wiraswasta, Ibu Rumahtangga (IRT), dan tenaga kerja buruh. Distribusi sampel berdasarkan jenis pekerjaan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Jenis Pekerjaan
1. 2. 3. 4.
Karyawan Wiraswasta IRT Buruh Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 6.0 14.0 8.0 12.0 40.0
Persentase (%) 15.0 35.0 20.0 30.0 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 7.0 13.0 0.0 16.0 36.0
Persentase (%) 19.4 36.1 0.0 44.5 100.0
6.2.5. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan sampel bervariasi mulai dari Rp 16 800 000/tahun sampai dengan Rp 84 000 000/tahun. Distribusi pendapatan berdasarkan jenis pekerjaan disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
1. 2. 3.
Tingkat Pendapatan (Rp/Tahun)
16800000-36000000 >36000000-60000000 >60000000 Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 27.0 10.0 3.0 40.0
Persentase (%) 67.5 25.0 7.5 100.0
Tidak Berpartisipasi Frekuensi (Orang) 30.0 5.0 1.0 36.0
Persentase (%) 83.3 13.8 2.9 100.0
65
6.2.6 Luas Pekarangan Luas pekarangan yang dimiliki rumahtangga bervariasi mulai dari 24 M 2 sampai 900 M2. Pekarangan tersebut sudah ada yang digunakan untuk menanam bunga hias, kolam ikan lele, dan beternak ayam atau bebek tetapi sebagian besar rumahtangga belum memanfaatkan pekarangan yang ada di sekitar rumahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas pekarangan yang dimiliki oleh sampel adalah 76.8 M2. Distribusi sampel berdasarkan luas pekarangan disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Distribusi Sampel Berdasarkan Luas Pekarangan di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Luas Pekarangan (M2)
1. 2. 3.
0-50 51-100 >100 Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi
Tidak Berpartisipasi
Frekuensi (Orang)
Persentase (%)
Frekuensi (Orang)
Persentase (%)
11.0 27.0 2.0 40.0
27.5 67.5 5.0 100.0
14.0 22.0 0.0 36.0
38.8 61.2 0.0 100.0
6.2.7. Penyuluhan Pertanian Penyuluhan pertanian dari ketua Kelompok Tani Sedar atau dari lembaga/instansi terkait seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Dinas Pertanian telah diadakan di kelurahan Terjun Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sampel pernah mengikuti penyuluhan pertanian yang diadakan oleh Kelompok Tani Sedar atau dari lembaga/instansi terkait. Distribusi sampel berdasarkan partisipasi dalam penyuluhan pertanian disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Distribusi Sampel Berdasarkan Partisipasi dalam Penyuluhan Pertanian di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
1. 2.
Penyuluhan Pertanian
Berpartisipasi Tidak Berpartisipasi Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi
Tidak Berpartisipasi
Frekuensi (Orang) 35.0 5.0
Persentase (%) 87.5 12.5
Frekuensi (Orang) 8.0 28.0
Persentase (%) 22.2 77.8
40.0
100.0
36.0
100.0
66
6.2.8. Pengalaman Bercocok Tanam Pengalaman bercocok tanam yang dimiliki oleh sampel didapatkan dari pengalaman sampel ketika bercocok tanam bunga hias atau hasil pertanian lainnya, pelatihan pertanian yang pernah diikuti oleh sampel, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sampel telah memiliki pengalaman bercocok tanam sebelum adanya program KRPL. Distribusi sampel berdasarkan pengalaman bercocok tanam disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Distribusi Sampel Berdasarkan Pengalaman Bercocok Tanam di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Pengalaman Bercocok Tanam
1. 2.
Berpengalaman Tidak Berpengalaman Total Sumber: Data diolah (2013)
Partisipasi dalam Model KRPL Berpartisipasi
Tidak Berpartisipasi
Frekuensi (Orang) 37.0 3.0
Persentase (%) 92.5 7.5
Frekuensi (Orang) 26.0 10.0
Persentase (%) 72.2 27.8
40.0
100.0
36.0
100.0
6.3. Karakteristik Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan 6.3.1. Curahan Kerja Curahan kerja anggota rumahtangga adalah jumlah waktu kerja riil yang dicurahkan oleh setiap tenaga kerja dalam rumahtangga untuk mencari nafkah. Curahan kerja anggota rumahtangga peserta program KRPL disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No 1.
Curahan Kerja Usahatani
Suami
0 .0 (0.0) 2. Non Usahatani 1 639.0 (100.0) 3. Total 1 639.0 (100.0) Angka di dalam kurung (...) menunjukkan persentase Sumber: Data diolah (2013)
Isteri 639.0 (24.0) 2 011.0 (76.0) 2 650.0 (100.0)
(Jam/Tahun) Total Jam Kerja 639.0 (15.0) 3 650.0 (85.0) 4 289.0 (100.0)
Pada penelitian curahan kerja dikelompokkan berdasarkan curahan kerja pada usahatani dan non usahatani. Curahan kerja pada usahatani adalah curahan
67
kerja isteri karena dan curahan kerja non usahatani terdiri dari curahan kerja suami dan isteri. Secara total jumlah curahan kerja pada non usahatani lebih tinggi daripada usahatani. Curahan kerja isteri pada non usahatani lebih besar dari pada curahan kerja isteri pada usahatani. Curahan kerja isteri pada non usahatani memberikan kontribusi terbesar pada curahan kerja isteri yaitu sebesar 76.0 persen. Hal ini dikarenakan sebelum adanya program KRPL isteri sudah memiliki pekerjaan utama, sehingga usahatani dijadikan usaha sampingan bagi isteri. 6.3.2. Pendapatan Rumahtangga Pendapatan rumahtangga peserta program KRPL berasal dari pendapatan usahatani, pendapatan non usahatani yang berasal dari anggota rumahtangga yang bekerja, dan pendapatan bukan bekerja seperti menyewa lahan, rumah, dan lainlain. Pendapatan anggota rumahtangga peserta program KRPL disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Pendapatan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Sumber Pendapatan
Anggota Rumahtanggga
1. 2.
Usahatani Non Usahatani
Rumahtangga Rumahtangga a. Suami b. Isteri c. Anak
3.
Bukan Kerja Total Sumber: Data diolah (2013)
Pendapatan (Rp/Tahun) 1 307 487.0 36 642 000.0 19 380 000.0 10 872 000.0 6 390 000.0 483 333.0 74 591 487.0
Persentase (%) 2.0 50.0 25.0 14.0 8.0 0.0 100.0
Total pendapatan rumahtangga adalah Rp 74 591 487. Sebesar dua persen adalah pendapatan yang berasal dari usahatani, sedangkan sebesar 98.0 persen adalah pendapatan yang berasal dari non usahatani dan bukan bekerja. Pendapatan suami pada non usahatani memberikan kontribusi pertama pada total pendapatan rumahtangga sebesar 50.0 persen, sedangkan kontribusi pendapatan isteri pada non usahatani sebesa 25.0 persen. Pendapatan anak pada non usahatani memiliki kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga sebesar delapan persen. 6.3.3. Pengeluaran Rumahtangga Pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi dan investasi sumberdaya manusia. Pengeluaran untuk konsumsi
68
terdiri dari konsumsi pangan dan konsumsi non pangan, sedangkan investasi sumberdaya manusia terdiri dari investasi kesehatan dan investasi pendidikan. Pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL disajikan pada Tabel 16. Pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL yang paling besar adalah untuk konsumsi yaitu sebesar 83.0 persen. Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pangan sebesar 46.0 persen dan konsumsi non pangan sebesar 37.0 persen. Tabel 16. Pengeluaran Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengeluaran Rumahtangga Konsumsi Pangan Konsumsi Non Pangan Konsumsi Total Investasi Kesehatan Investasi Pendidikan Investasi Sumberdaya Manusia Total Sumber: Data diolah (2013)
Total (Rp/Tahun) 11 482 900.0 9 088 125.0 20 571 025.0 2 132 025.0 1 823 250.0 3 955 275.0 24 526 300.0
Persentase (%) 46.0 37.0 83.0 9.0 7.0 16.0 100.0
Pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL untuk investasi sumberdaya manusia sebesar 16.0 persen yang terdiri dari investasi kesehatan sebesar 9.0 persen dan investasi pendidikan sebesar 7.0 persen. Rendahnya nilai investasi pendidikan disebabkan oleh sedikitnya jumlah anak yang bersekolah di dalam rumahtangga. Sebagian besar anak di dalam rumahtangga peserta Model KRPL sudah bekerja atau sudah tamat Sekolah Menengah Atas atau sederajat. 6.4. Analisis Pendapatan Usahatani Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan Analisis pendapatan usahatani menghitung penerimaan, total biaya tunai, total biaya diperhitungkan, total biaya usahatani, pendapatan atas biaya tunai, pendapatan atas biaya total, nilai R/C atas biaya tunai, dan nilai R/C atas biaya total. Pendapatan usahatani didapat dengan menghitung selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya selama proses produksi. Hasil analisis pendapatan usahatani program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan tahun 2012 disajikan pada Tabel 17. Terdapat dua jenis pendapatan usahatani berdasarkan biaya produksi yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total.
69
Tabel 17. Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No Uraian 1. Penerimaan 2. Total biaya tunai 3. Total biaya diperhitungkan 4. Total biaya 5. Pendapatan atas biaya tunai 6. Pendapatan atas biaya total 7. R/C atas biaya tunai 8. R/C atas biaya total Sumber: Data diolah (2013)
(Rp per 100M2 per Tahun) 1 800 358.0 471 250.0 10 399 208.3 2 267 756.0 1 329 108.0 -467 398.0 1.4 (0.6)
Nilai R/C lebih kecil sama dengan satu berarti bahwa usahatani tidak layak dijalankan, sedangkan nilai R/C lebih besar sama dengan satu berarti bahwa usahatani layak dijalankan. Nilai R/C atas biaya tunai sebesar 1.4 yang berarti bahwa usahatani ini layak untuk dijalankan, sedangkan nilai R/C atas biaya total sebesar 0.6 yang berarti bahwa usahatani ini tidak layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan biaya total adalah penjumlahan dari biaya tunai dengan biaya yang diperhitungkan. Pada kenyataannya, rumahtangga tidak mengeluarkan biaya yang diperhitungkan seperti biaya sewa lahan, biaya pajak, dan biaya tenaga kerja. Hasil analisis pendapatan usahatani program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan tahun 2012 disajikan pada Lampiran 2.
70
71
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN RUMAHTANGGA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI 7.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Regresi Logistik Berdasarkan kriteria ekonomi, semua variabel eksogen telah menunjukan tanda parameter estimasi yang sesuai dengan harapan dan logis dari sudut pandang ekonomi. Berdasarkan kriteria statistik, nilai percentage correct cukup baik yaitu 84.20 persen. Hal ini menunjukan bahwa keragaman variabel endogen dapat dijelaskan oleh semua variabel eksogen sebesar 84.20 persen, sedangkan sisanya sebesar 15.80 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar persamaan. Kemudian apabila dilihat dari nilai peluang uji G yang didapatkan dari nilai statistik uji khi-kuadrat sebesar 41.15 dengan (p < 0.01) disimpulkan bahwa H0 ditolak, setidaknya ada satu variabel eksogen yang berpengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. Berdasarkan hasil uji wald didapatkan dua variabel eksogen yang berpengaruh pada taraf α ≤ 0.15 yaitu penyuluhan pertanian dan pengalaman bercocok tanam. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka hasil estimasi model representatif menangkap fenomena rumahtangga peserta dan non peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan. Hasil estimasi model regresi logistik disajikan pada Lampiran 5. 7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Langkah pertama untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL adalah membangun model regresi logistik yang mengestimasi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. Terdapat dua jenis variabel dalam model regresi logistik yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen yang diteliti adalah keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL, sedangkan variabel eksogen adalah luas pekarangan, umur, penyuluhan pertanian, dan pengalaman bercocok tanam. Keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL
72
dipengaruhi oleh penyuluhan pertanian, dan pengalaman bercocok tanam. Hasil regresi logistik keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan yang disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Hasil Regresi Logistik Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 Parameter Intersep LP UM PNY PBT R2 = 84.20 Keterangan : taraf α ≤ 0.15
Estimasi -4.03700 0.01170 0.00959 2.36640 2.41310
Pr>Chisq 0.05910 0.53330 0.79440 0.00170 0.00240
Exp (β) 1.01176 1.00963 10.65890 11.16852
Model regresi logistik keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL: Zi = -4.037 + 0.012 LPi + 0.009 UMi + 2.36 PNYi +2.413 PBTi dimana: Zi
= Keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam Program KRPL. 1 = berpartisipasi; 0 = tidak berpartisipasi = Konstanta = Parameter regresi
LPi
= Luas pekarangan (M2)
UMi
= Umur sampel (Tahun)
PNYi
= Penyuluhan yang dilakukan oleh kelompok tani 1 = ada penyuluhan; 0 = tidak ada penyuluhan
PBTi
= Pengalaman bercocok tanam 1 = memiliki pengalaman bercocok tanam; 0 = tidak memiliki pengalaman bercocok tanam
i
= Rumahtangga ke-i
Ui
= Variabel pengganggu
Variabel eksogen yang berpengaruh adalah: 1. Variabel penyuluhan pertanian mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. Nilai odds ratio variabel penyuluhan pertanian adalah 10.65, yang berarti rumahtangga yang tidak mengikuti penyuluhan pertanian memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL
73
dibandingkan rumahtangga yang mengikuti penyuluhan pertanian adalah 10.65, atau peluang rumahtangga yang mengikuti penyuluhan pertanian memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL adalah 0.09 kali lebih besar dibandingkan rumahtangga yang tidak mengikuti penyuluhan pertanian memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL. Penyuluhan pertanian yang diadakan oleh Dinas Pertanian, Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, dan Kelompok Tani Sedar meningkatkan pengetahuan dan wawasan rumahtangga mengenai program KRPL. 2. Variabel pengalaman bercocok tanam mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL. Nilai odds ratio variabel pengalaman bercocok tanam adalah 11.16, yang berarti rumahtangga yang tidak memiliki pengalaman bercocok tanam memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL dibandingkan rumahtangga yang memiliki pengalaman bercocok tanam adalah 11.16, atau peluang rumahtangga yang memiliki pengalaman bercocok tanam memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL adalah 0.08 kali lebih besar dibandingkan rumahtangga yang tidak memiliki pengalaman bercocok tanam memilih untuk berpartisipasi dalam program KRPL. Pengalaman bercocok tanam yang dimiliki oleh rumahtangga lebih memudahkan rumahtangga dalam melakukan kegiatan bercocok tanam pada program KRPL. Variabel eksogen yang tidak berpengaruh pada taraf α yang digunakan adalah luas pekarangan dan umur, tetapi dua variabel ini berpengaruh terhadap keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL apabila taraf α yang digunakan lebih besar dari 0.15. 7.3. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Hasil
estimasi
parameter
persamaan
struktural
Model
Ekonomi
Rumahtangga Peserta program KRPL menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria ekonomi, semua variabel eksogen telah menunjukan tanda parameter estimasi yang sesuai dengan harapan (hipotesis) dan logis dari sudut pandang ekonomi. Berdasarkan kriteria statistik, nilai koefisien determinasi (R2) secara umum cukup
74
baik. Sebagian besar (62.48 persen) persamaan struktural mempunyai nilai R2 lebih besar dari 50.00 persen. Hal ini menunjukan bahwa terdapat 62.48 persen variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan dengan baik lebih dari 50.00 persen perilaku variabel endogen. Kemudian apabila dilihat dari nilai peluang uji F-statistik, sebesar 100.00 persen persamaan memiliki nilai peluang uji F-statistik yang lebih kecil dari taraf α ≤ 0.20. Berdasarkan
kriteria
ekonometrika,
hasil
uji
multicollinearity
menunjukkan bahwa seluruh variabel eksogen yang terdapat dalam masingmasing persamaan struktural memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dibangun tidak memiliki masalah multicollinearity yang serius. Hasil uji multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL disajikan pada Lampiran 9. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka hasil estimasi model representatif menangkap fenomena ekonomi dari ekonomi rumahtangga peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan. Hasil estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 7. 7.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Curahan Kerja, Produksi Sayuran, dan Pengeluaran Rumahtangga Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL dalam penelitian merupakan model persamaan simultan dan dibangun dari 30 persamaan yang terdiri dari 16 persamaan identitas dan 14 persamaan struktural. Model tersebut sudah melalui beberapa tahapan respesifikasi model. Hasil estimasi parameter, R2, nilai uji F-statistik, uji-t, dan nilai elastisitas untuk setiap persamaan struktural disajikan sebagai berikut: 7.4.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani Hasil estimasi pada Tabel 19 menunjukan bahwa curahan kerja isteri usaha tani mempunyai nilai R2 yaitu 0.48. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 48.00 persen curahan kerja isteri usahatani dapat dijelaskan oleh variabel-variabel curahan kerja isteri non usahatani dan luas usaha.
75
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja isteri usahatani berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Curahan kerja isteri usahatani dipengaruhi oleh curahan kerja isteri non usahatani dengan arah yang negatif dan luas usaha dengan arah yang positif. Tabel 19. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Usahatani Variabel Intersep CKIN
Parameter Estimasi 811.282300 -0.143550
1.250460 LUAS Prob> F: 0.000100 Keterangan: Taraf α ≤ 0.20
Elastisitas
Prob> |t|
Label Variabel
-0.451744
0.000300 0.085000
Intersep Curahan kerja isteri non usahatani Luas usaha
0.181991 0.000050 R2 : 0.48296
Respon curahan kerja isteri non usahatani dan luas usaha terhadap curahan kerja isteri usahatani adalah inelastis. Peningkatan satu persen curahan kerja isteri non usahatani akan menurunkan curahan kerja isteri usahatani sebesar 0.45 persen, ceteris paribus. Peningkatan luas usaha satu persen akan meningkatkan curahan kerja isteri usahatani sebesar 0.18 persen, ceteris paribus. 7.4.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani Hasil estimasi pada Tabel 20 menunjukan bahwa curahan kerja isteri non usahatani mempunyai nilai R2 yaitu 0.12. Hal ini menunjukan bahwa variabelvariabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 12.00 persen curahan kerja isteri non usahatani dapat dijelaskan oleh variabel-variabel curahan kerja isteri non usahatani, pendapatan suami non usahatani, dan pendidikan isteri. Tabel 20. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Non Usahatani Variabel Intersep CKIU PESN
Parameter Estimasi 1762.682000 -0.274490 -0.000007
56.471710 PDIS Prob> F: 0.179500
Elastisitas
Prob> |t|
Label Variabel
-0.087224 -0.074401
0.003250 0.244100 0.145300
Intersep Curahan kerja isteri usahatani Pendapatan suami non usahatani Pendidikan isteri
0.280828 0.086250 R2: 0.125580
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja isteri non usahatani berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan
76
baik. Curahan kerja isteri non usahatani dipengaruhi oleh pendapatan suami non usahatani dengan arah negatif serta pendidikan isteri dengan arah positif. Respon pendapatan suami non usahatani dan pendidikan isteri terhadap curahan kerja isteri non usahatani adalah inelastis. Peningkatan satu persen pendapatan suami non usahatani akan menurunkan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.07 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen pendidikan isteri akan menurunkan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.28 persen, ceteris paribus. 7.4.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani Hasil estimasi pada Tabel 21 menunjukan bahwa curahan kerja suami non usahatani mempunyai nilai R2 yaitu 0.50. Hal ini menunjukan bahwa variabelvariabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 50.00 persen curahan kerja suami non usahatani dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan isteri non usahatani dan pendapatan anak non usahatani. Tabel 21. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Suami Non Usahatani Variabel Intersep PEIN
Parameter Estimasi - 2101.735000 -0.00002 -0.00003
PEAN Prob> F: 0.00100
Elastisitas
Prob> |t|
Label Variabel
-0.132674
0.000050 0.000050
-0.126853
0.000050
Intersep Pendapatan isteri non usahatani Pendapatan anak non usahatani
R2: 0.508050
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja suami non usahatani berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Curahan kerja suami non usahatani dipengaruhi oleh pendapatan isteri non usahatani dan pendapatan anak non usahatani dengan arah yang negatif. Respon pendapatan isteri non usahatani dan pendapatan anak non usahatani terhadap curahan kerja suami non usahatani adalah inelastis. Peningkatan satu persen pendapatan isteri non usahatani akan menurunkan curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.13 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen pendapatan anak non usahatani akan menurunkan curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.12 persen, ceteris paribus.
77
7.4.4. Luas Usaha Hasil estimasi pada Tabel 22 menunjukan bahwa luas usaha mempunyai nilai R2 yaitu 0.95. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 95.00 persen luas usaha dapat dijelaskan oleh variabel-variabel curahan kerja isteri usahatani dan jumlah penggunaan cangkul. Tabel 22. Hasil Estimasi Parameter Luas Usaha Variabel Intersep CKIU QPK
Parameter Estimasi -741.244000 0.137562 0.866800
705.285200 QCNGK 0.000001 PEDR Prob> F: 0.000100
Elastisitas
Prob> |t|
Label Variabel
0.945184 0.135612
0.000050 0.006050 0.373150
Intersep Curahan kerja isteri usahatani Jumlah penggunaan pupuk Kandang Jumlah penggunaan cangkul Total pendapatan rumahtangga
7.773304 0.000050 0.117000 0.215450 R2: 0.953820
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan luas usaha berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersamasama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Luas usaha dipengaruhi oleh curahan kerja isteri usahatani dan jumlah penggunaan cangkul dengan arah yang positif. Respon curahan kerja isteri usahatani terhadap luas usaha adalah inelastis dan jumlah penggunaan cangkul terhadap luas usaha adalah elastis. Peningkatan satu persen curahan kerja isteri usahatani akan meningkatkan luas usaha sebesar 0.94 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen jumlah penggunaan cangkul akan meningkatkan luas usaha sebesar 7.73 persen, ceteris paribus. 7.4.5. Produksi Sayuran Hasil estimasi pada Tabel 23 menunjukan bahwa produksi sayuran mempunyai nilai R2 yaitu 0.99. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 99.00 persen produksi sayuran dapat dijelaskan oleh variabel luas usaha. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan produksi sayuran berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
78
Tabel 23. Hasil Estimasi Parameter Produksi Sayuran Variabel Intersep LP Prob> F: 0.000100
Parameter Estimasi -8.219760 2.735641
Elastisitas
Prob> |t|
0.093100 1.034205 0.000050 R2: 0.99319
Label Variabel Intersep Luas usaha
Produksi sayuran dipengaruhi oleh luas usaha dengan arah yang positif. Respon luas usaha terhadap produksi sayuran adalah elastis. Peningkatan satu persen luas usaha akan meningkatkan produksi sayuran sebesar 1.03 persen, ceteris paribus. 7.4.6. Jumlah Penggunaan Benih Hasil estimasi pada Tabel 24 menunjukan bahwa jumlah penggunaan benih mempunyai nilai R2 yaitu 0.99. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 99.00 persen jumlah penggunaan benih dapat dijelaskan oleh variabel luas usaha dan total pendapatan rumahtangga. Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Benih Variabel Intersep LP PEDR Prob> F: 0.000100
Parameter Estimasi 0.062947 0.017712 0.000001
Elastisitas
Prob> |t|
0.008200 0.954216 0.000050 0.008550 0.268200 R2: 0.99319
Label Variabel Intersep Luas usaha Total pendapatan rumahtangga
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan jumlah penggunaan benih berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Jumlah penggunaan benih dipengaruhi oleh luas usaha dengan arah yang positif. Respon luas usaha terhadap jumlah penggunaan benih adalah inelastis. Peningkatan satu persen luas usaha akan meningkatkan jumlah penggunaan benih sebesar 0.95 persen, ceteris paribus. 7.4.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang Hasil estimasi pada Tabel 25 menunjukan bahwa jumlah penggunaan pupuk kandang mempunyai nilai R2 yaitu 0.73. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik
79
variabel endogennya. Sebesar 73.00 persen jumlah penggunaan pupuk kandang dapat dijelaskan oleh variabel luas usaha. Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang Variabel Intersep LP PEDR Prob> F: 0.0001
Parameter Estimasi 9.452108 0.042681 0.000001
Elastisitas 0.272806 0.073300 R2: 0.99950
Prob> |t|
Label Variabel
0.000050 0.000050 0.236600
Intersep Luas usaha Total pendapatan rumahtangga
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan jumlah penggunaan pupuk kandang berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Jumlah penggunaan pupuk kandang dipengaruhi oleh luas usaha dengan arah yang positif. Respon luas usaha terhadap jumlah penggunaan pupuk kandang adalah inelastis. Peningkatan satu persen luas usaha akan meningkatkan jumlah penggunaan pupuk kandang sebesar 0.28 persen, ceteris paribus. 7.4.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman Hasil estimasi pada Tabel 26 menunjukan bahwa jumlah penggunaan penyiram tanaman mempunyai nilai R2 yaitu 0.88. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 88.00 persen jumlah penggunaan penyiram tanaman dapat dijelaskan oleh variabel luas usaha. Tabel 26. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman Variabel Intersep LUAS Prob> F: 0.000100
Parameter Estimasi 0.925772 0.001066
Elastisitas
Prob> |t|
0.000050 83.996874 0.000050 R2: 0.73597
Label Variabel Intersep Luas usaha
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan jumlah penggunaan penyiram tanaman berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Jumlah penggunaan penyiram tanaman dipengaruhi oleh luas usaha dengan arah yang positif. Respon luas usaha terhadap jumlah penggunaan penyiram tanaman adalah elastis. Peningkatan satu persen luas usaha akan meningkatkan jumlah penggunaan penyiram tanaman sebesar 83.99 persen, ceteris paribus.
80
7.4.9. Jumlah Penggunaan Cangkul Hasil estimasi pada Tabel 27 menunjukan bahwa jumlah penggunaan cangkul mempunyai nilai R2 yaitu 0.88. Hal ini menunjukan bahwa variabelvariabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 88.00 persen jumlah penggunaan cangkul dapat dijelaskan oleh variabel luas usaha. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan jumlah penggunaan cangkul berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Tabel 27. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Cangkul Variabel Intersep LP Prob> F: 0.000100
Parameter Estimasi 0.925772 0.001066
Elastisitas
Prob> |t|
0.000050 83.996874 0.000050 R2 : 0.88220
Label Variabel Intersep Luas usaha
Jumlah penggunaan cangkul dipengaruhi oleh luas usaha dengan arah yang positif. Respon luas usaha terhadap jumlah penggunaan cangkul adalah elastis. Peningkatan satu persen luas usaha akan meningkatkan jumlah penggunaan cangkul sebesar 83.99 persen, ceteris paribus. 7.4.10. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga Hasil estimasi pada Tabel 28 menunjukan bahwa pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga mempunyai nilai R2 yaitu 0.57. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 57.00 persen pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan disposable rumahtangga, jumlah anggota rumahtangga, dan pendidikan isteri. Tabel 28. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga Variabel Intersep PEDR
Parameter Estimasi 314542.600000 0.045465
Elastisitas 0.144420
Prob> |t| 0.440600 0.038800
JART
1773023.000000
0.617622
0.000050
PDIS
203277.900000
0.177026
0.099000
Prob> F: 0.000100
R2 : 0.56548
Label Variabel Intersep Pendapatan disposable rumahtangga Jumlah anggota keluarga Pendidikan isteri
81
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga dipengaruhi oleh pendapatan disposable rumahtangga,
jumlah anggota rumahtangga, dan
pendidikan isteri dengan arah yang positif. Respon
pendapatan
disposable
rumahtangga,
jumlah
anggota
rumahtangga, dan pendidikan isteri terhadap pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga adalah inelastis. Peningkatan satu persen pendapatan disposable rumahtangga akan meningkatkan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga sebesar 0.26 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen jumlah anggota rumahtangga akan meningkatkan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga sebesar 0.61 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen pendidikan isteri akan meningkatkan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga sebesar 0.17 persen, ceteris paribus. 7.4.11. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga Hasil estimasi pada Tabel 29 menunjukan bahwa pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga mempunyai nilai R2 yaitu 0.42. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 42.00 persen pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan isteri non usahatani dan jumlah anggota keluarga. Tabel 29. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga Variabel
Parameter Estimasi
Elastisitas
Prob> |t|
Label Variabel Intersep Pendapatan isteri non usahatani Tabungan
Intersep PEIN
-636224.000000 0.274186
0.328004
0.421750 0.000050
JART
1605572.000000
0.706668
0.013150
Prob> F: 0.000100
R2 : 0.42491
P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel
82
endogennya dengan baik. Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga dipengaruhi oleh pendapatan isteri non usahatani dan jumlah anggota keluarga dengan arah yang positif. Respon pendapatan isteri non usahatani dan jumlah anggota rumahtangga, terhadap pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga adalah inelastis. Peningkatan satu persen pendapatan isteri non usahatani akan meningkatkan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga sebesar 0.32 persen, ceteris paribus.
Peningkatan
satu
persen
jumlah
anggota
rumahtangga
akan
meningkatkan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga sebesar 0.70 persen, ceteris paribus. 7.4.12. Investasi Kesehatan Hasil estimasi pada Tabel 30 menunjukan bahwa investasi kesehatan mempunyai nilai R2 yaitu 0.44. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 44.00 persen investasi kesehatan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan disposable rumahtangga dan jumlah anggota keluarga. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan investasi kesehatan berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Tabel 31. Hasil Estimasi Parameter Investasi Kesehatan Variabel
Parameter Estimasi
Intersep PEDR INVP JART
Prob> |F|: 0.001000
Elastisitas
Prob> |t|
920710.500000 0.026975
0.461510
0.003600 0.000050
-0.060640 80459.940000
-0.051857 0.150954
0.231550 0.175850
Label Variabel Intersep Pendapatan disposable rumahtangga Investasi pendidikan Jumlah anggota Keluarga
R2 : 0.44039
Investasi kesehatan dipengaruhi oleh pendapatan disposable rumahtangga dan jumlah anggota rumahtangga dengan arah yang positif. Respon pendapatan disposable rumahtangga dan jumlah anggota rumahtangga terhadap investasi kesehatan adalah inelastis. Peningkatan satu persen pendapatan disposable rumahtangga akan meningkatkan investasi kesehatan sebesar 0.46 persen, ceteris
83
paribus. Peningkatan satu persen jumlah anggota keluarga akan meningkatkan investasi kesehatan sebesar 0.15 persen, ceteris paribus. 7.4.13. Investasi Pendidikan Hasil estimasi pada Tabel 31 menunjukan bahwa investasi pendidikan mempunyai nilai R2 yaitu 0.52. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 52.00 persen investasi pendidikan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel jumlah anak sekolah dan pendidikan suami. P-value untuk uji Fstatistik yang diperoleh dari persamaan investasi kesehatan berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik. Tabel 31. Hasil Estimasi Parameter Investasi Pendidikan Variabel Intersep PEIN
Parameter Estimasi -1354592.000000 0.001252
1061569.000000 JASK 136521.500000 PDSU Prob> F:<0.000100
Elastisitas 0.007465 1.164479 0.823659 R2 : 0.52542
Prob> |t| 0.117850 0.458200 0.000050 0.061700
Label Variabel Intersep Pendapatan isteri non usahatani Jumlah anak sekolah Pendidikan suami
Investasi pendidikan dipengaruhi oleh jumlah anak sekolah dan pendidikan suami dengan arah yang positif. Respon jumlah anak sekolah terhadap investasi pendidikan adalah elastis dan respon pendidikan suami terhadap investasi pendidikan adalah inelastis. Peningkatan satu persen jumlah anak sekolah akan meningkatkan investasi pendidikan sebesar 1.16 persen, ceteris paribus. Peningkatan satu persen pendidikan suami akan meningkatkan investasi pendidikan sebesar 0.82 persen, ceteris paribus. 7.4.14. Tabungan Hasil estimasi pada Tabel 32 menunjukan bahwa tabungan mempunyai 2
nilai R yaitu 0.36 Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 36.00 persen tabungan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan disposable rumahtangga. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan investasi kesehatan berpengaruh pada taraf α ≤ 0.20, artinya bahwa
84
variabel eksogen secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik Tabel 32. Hasil Estimasi Parameter Tabungan Variabel Intersep PEDR
Parameter Estimasi
Elastisitas
Prob> |t|
-1310865.000000 0.139470
0.207424
0.177250 0.000050
-0.05276
-0.521251
0.202150
TPRA
Prob> F:<0.000200
Label Variabel Intersep Pendapatan disposable rumahtangga Total pengeluaran Rumahtangga
R2 : 0.36220
Tabungan dipengaruhi oleh pendapatan disposable rumahtangga dengan arah yang positif. Respon pendapatan disposable rumahtangga terhadap tabungan adalah elastis. Peningkatan satu persen pendapatan disposable rumahtangga akan meningkatkan tabungan sebesar 0.13 persen, ceteris paribus.
85
VIII. DAMPAK HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI 8.1. Hasil Validasi Model Hasil validasi model menunjukan bahwa 40.00 persen jumlah variabel endogen yang memiliki nilai RMSPE antara 1-30 persen, sebesar 0.33 persen variabel endogen memiliki nilai RMSPE antara 31-60 persen, sebesar 43.00 persen variabel endogen memiliki nilai RMSPE > 60 persen persen, dan sebesar 16.67 persen variabel endogen memiliki nilai RMSPE yang tidak dapat digunakan. Variabel endogen yang memiliki nilai U-Theil < 0.30 berjumlah 76.67 persen dan variabel endogen yang memiliki nilai U-Theil > 0.30 berjumlah 23.33 persen. Berdasarkan nilai indikator RMSPE dan U-Theil, Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL valid dan cukup baik digunakan untuk skenario simulasi dampak perubahan harga input, perubahan harga output, perubahan pendapatan non usahatani, dan kombinasi peningkatan harga input dan harga output. Hasil validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 11. 8.2. Dampak Perubahan Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Skenario simulasi yang dilakukan terdiri dari simulasi peningkatan harga pupuk kandang, simulasi peningkatan harga benih, simulasi peningkatan harga sayuran,
dan simulasi peningkatan pendapatan non usahatani.
Berikut
dikemukakan hasil simulasi pada masing-masing skenario. Hasil simulasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Lampiran 13. 8.2.1. Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non Usahatani Simulasi pada harga input dan harga output dilakukan empat simulasi, yaitu: (1) peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen (S1), (2) peningkatan harga benih sebesar 20 persen (S2), (3) peningkatan harga sayuran
86
sebesar 40 persen (S3), dan (4) peningkatan pendapatan isteri non usahatani sebesar Rp 250 000 (S4). Dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Tabel 33. Tabel 33. Dampak Perubahan Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non Usahatani terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Variabel Nilai Dasar Perubahan Simulasi (%) Endogen S1 S2 S3 1. CKIU 638.20000 -0.07835 -0.03134 1.83328 2. CKIN 2 019.50000 0.00495 0.00495 -0.15846 3. CKSN 1 680.10000 -0.00595 -0.00595 0.04166 4. LUAS 93.43000 -0.39334 -0.15338 9.60077 5. PROS 247.40000 -0.40420 -0.16168 9.94341 6. QBEN 1.73280 -0.38089 -0.15005 9.21629 7. QPPK 14.58330 -0.11520 -0.04526 2.82103 8. QPTN 1.02540 -0.03901 -0.01950 0.93622 9. QCGK 1.02540 -0.03901 -0.01950 0.93622 10. BPPK 102 083.000000 29.85022 -0.04506 2.82123 11. BBEN 60 647.100000 -0.37660 19.8237 9.21742 12. BPTN 25 634.200000 -0.03823 -0.01482 0.93546 13. BCGK 25 634.200000 -0.03823 -0.01482 0.93546 14. BTNK 1 914 641.00000 -0.07495 -0.02920 1.83564 15. BSPI 415 499.00000 7.27414 2.88063 2.15379 16. BIAY 2 330 140.00000 1.23546 0.48963 1.89237 17. PEDU 1 316 100.00000 -2.83124 -1.11792 70.27581 18. PEIN 10 689 158.00000 0.00830 0.00508 -0.33019 19. PESN 18 288 585.00000 -0.00048 -0.00023 0.01471 20. PEDN 35 907 743.00000 0.00222 0.00140 -0.09080 21. TPER 37 296 343.00000 -0.09776 -0.03811 2.39245 22. PDER 37 070 768.00000 -0.09836 -0.03834 2.40701 23. COPA 11 509 932.00000 -0.01440 -0.00561 0.35247 24. CONP 9 037 996.00000 0.00268 0.00165 -0.10707 25. CONS 20 547 928.00000 -0.00688 -0.00242 0.15033 26. INVK 2 148 078.00000 -0.04581 -0.01783 1.12063 27. INVP 1 823 024.00000 0.00011 0.00005 -0.00241 28. ISMA 3 971 102.00000 -0.02473 -0.00962 0.60509 29. TPRA 24 519 031.00000 -0.00978 -0.00359 0.22398 30. SAVE 2 565 771.00000 -0.19328 -0.07545 4.73740 Keterangan: S1 : Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen S2 : Peningkatan harga benih sebesar 20 persen S3 : Peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen S4 : Peningkatan pendapatan isteri non usahatani sebesar Rp 250 000
S4 0.57975 0.00000 -0.51783 3.14106 3.23363 3.00669 0.93394 0.30232 0.30232 0.93355 3.00789 0.30506 0.30506 0.57499 0.70589 0.59837 4.04710 2.33881 -0.71373 0.84190 0.95337 0.95917 0.14046 1.31311 0.65625 0.44500 0.02973 0.25436 0.59115 1.63479
Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen (S1) akan menyebabkan biaya pupuk kandang meningkat sebesar 29.85 persen. Peningkatan biaya pupuk kandang menyebabkan peningkatan biaya sarana produksi sebesar
87
7.27 persen. Peningkatan biaya sarana produksi menyebabkan biaya usahatani meningkat sebesar 1.23 persen. Peningkatan biaya usahatani menyebabkan pendapatan usahatani menurun sebesar 2.83 persen. Penurunan pendapatan usahatani menyebabkan penurunan total pendapatan rumahtangga sebesar 0.09 persen. Penurunan total pendapatan rumahtangga menyebabkan pendapatan disposable rumahtangga menurun sebesar 0.09 persen. Penurunan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan penurunan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, dan investasi sumberdaya, sehingga total pengeluaran rumahtangga juga menurun. Penurunan total pendapatan rumahtangga dan total pengeluaran rumahtangga menyebabkan tabungan menurun sebesar 0.19 persen. Penurunan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL menjadi menurun. Penurunan total pendapatan rumahtangga menyebabkan luas usaha menurun sebesar 0.39 persen. Penurunan luas usaha menyebabkan curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan penyiram tanaman, dan jumlah penggunaan cangkul menurun masing-masing sebesar 0.07 persen, 0.38 persen, 0.11 persen, 0.03 persen, dan 0.03 persen. Penurunan luas usaha dan jumlah penggunaan seluruh input menyebabkan produksi sayuran menurun sebesar 0.40 persen. Penurunan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan peningkatan curahan kerja isteri non usahatani, sehingga pendapatan isteri non usahatani meningkat. Peningkatan pendapatan isteri non usahatani menyebabkan penurunan curahan kerja suami non usahatani. Peningkatan pendapatan isteri non usahatani menyebabkan peningkatan pengeluaran konsumsi non pangan dan investasi pendidikan. Peningkatan harga benih sebesar 20 persen (S2) akan menyebabkan biaya benih meningkat sebesar 19.82 persen yang menyebabkan biaya sarana produksi meningkat sebesar 2.88 persen. Peningkatan biaya sarana produksi menyebabkan biaya usahatani meningkat sebesar 0.49 persen. Peningkatan biaya usahatani menyebabkan penurunan pendapatan usahatani sebesar 1.12 persen. Penurunan pendapatan usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga menurun sebesar 0.03 persen. Penurunan total pendapatan rumahtangga menyebabkan
88
pendapatan disposable rumahtangga menurun sebesar 0.03 persen. Penurunan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan penurunan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, investasi pendidikan, dan investasi sumberdaya manusia, sehingga total pengeluaran rumahtangga juga menurun. Penurunan total pendapatan rumahtangga dan penurunan total pengeluaran rumahtangga menyebabkan tabungan menurun sebesar 0.07 persen. Penurunan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL menjadi menurun. Penurunan total pendapatan rumahtangga menyebabkan luas usaha menurun sebesar 0.15 persen. Penurunan luas usaha menyebabkan penurunan curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan penyiram tanaman, dan jumlah penggunaan cangkul masing-masing sebesar 0.03 persen, 0.15 persen, 0.04 persen, 0.01 persen, dan 0.01 persen. Penurunan luas usaha dan seluruh jumlah penggunaan input menyebabkan produksi sayuran menurun sebesar 0.16 persen. Penurunan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan curahan kerja isteri non usahatani meningkat, sehingga pendapatan isteri non usahatani meningkat. Peningkatan pendapatan isteri non usahatani menyebabkan pendapatan rumahtangga non usahatani dan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga, dan investasi pendidikan meningkat. Peningkatan harga output sebesar 40 persen (S3) akan menyebabkan peningkatan pendapatan usahatani sebesar 70.27 persen. Peningkatan pendapatan usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga meningkat 2.39 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan peningkatan pendapatan disposable rumahtangga sebesar 2.40 persen. Peningkatan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, dan invetasi sumberdaya manusia meningkat masing-masing sebesar 0.35 persen, 0.15 persen, 1.12 persen, dan 0.60 persen, sehingga total pengeluaran rumahtangga meningkat sebesar 0.22 persen. Peningkatan pendapatan total rumahtangga lebih besar daripada total pengeluaran rumahtangga, sehingga tabungan juga meningkat sebesar 4.73 persen.
89
Peningkatan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL menjadi meningkat. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan peningkatan luas usaha sebesar 9.60 persen. Peningkatan luas usaha menyebabkan curahan kerja isteri usahatani meningkat sebesar 1.83 persen, jumlah penggunaan benih sebesar 9.21 persen, jumlah penggunaan pupuk kandang sebesar 2.82 persen, jumlah penggunaan penyiram tanaman sebesar 0.93 persen, dan jumlah penggunaan cangkul sebesar 0.93 persen. Peningkatan luas usaha dan jumlah penggunaan seluruh input menyebabkan produksi sayuran meningkat sebesar 9.94 persen. Jumlah penggunaan input yang meningkat menyebabkan peningkatan seluruh biaya input, sehingga biaya usahatani meningkat sebesar 1.89 persen. Peningkatan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan penurunan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.15 persen, sehingga pendapatan isteri non usahatani menurun sebesar 0.33 persen. Penurunan pendapatan isteri non usahatani menyebabkan peningkatan pada curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.04 persen, sehingga pendapatan suami non usahatani meningkat sebesar 0.01 persen. Selain itu, penurunan pendapatan isteri non usahatani menyebabkan pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga dan investasi pendidikan menurun. Peningkatan pendapatan isteri non usahatani sebesar Rp 250 000 (S4) akan menyebabkan peningkatan pendapatan rumahtangga non usahatani sebesar 0.84 persen. Peningkatan pendapatan rumahtangga non usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga meningkat sebesar 0.95 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan pendapatan disposable rumahtangga meningkat sebesar 0.95 persen. Peningkatan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga, pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, investasi pendidikan, dan investasi sumberdaya manusia masing-masing sebesar 0.14 persen, 1.31 persen, 0.65 persen, 0.44 persen, 0.02 persen, dan 0.25 persen, sehingga total pengeluaran rumahtangga meningkat sebesar 0.59 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga lebih besar daripada peningkatan total pengeluaran rumahtangga menyebabkan tabungan meningkat sebesar 1.63 persen. Peningkatan total
90
pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL menjadi meningkat. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan peningkatan luas usaha sebesar 3.14 persen. Peningkatan luas usaha menyebabkan peningkatan curahan kerja isteri usahatani sebesar 0.57 persen, jumlah penggunaan benih sebesar 3.00 persen, jumlah penggunaan pupuk kandang sebesar 0.93 persen, jumlah penggunaan penyiram tanaman sebesar 0.30 persen, dan jumlah penggunaan cangkul sebesar 0.30 persen. Peningkatan jumlah penggunaan seluruh input menyebabkan seluruh biaya input meningkat, sehingga biaya sarana produksi meningkat sebesar 0.70 persen. Peningkatan biaya sarana produksi menyebabkan biaya usahatani meningkat sebesar 0.59 persen. Peningkatan luas usaha dan jumlah penggunaan seluruh input juga menyebabkan produksi sayuran meningkat sebesar 3.23 persen. Peningkatan produksi sayuran menyebabkan pendapatan usahatani meningkat sebesar 4.04 persen. 8.2.2. Harga Input dan Harga Output Simulasi kombinasi terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL dilakukan tiga simulasi, yaitu: kombinasi peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen (S5), kombinasi peningkatan harga benih sebesar 20 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen (S6), serta kombinasi peningkatan harga pupuk kandang, peningkatan harga benih, dan peningkatan harga sayuran (S7). Dampak perubahan harga input dan harga output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan disajikan pada Tabel 35. Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen (S5) akan menyebabkan biaya pupuk kandang meningkat sebesar 33.50 persen. Peningkatan biaya pupuk kandang menyebabkan biaya sarana produksi meningkat sebesar 9.62 persen, sehingga biaya usatahani meningkat sebesar 3.15 persen. Peningkatan harga sayuran menyebabkan pendapatan usahatani meningkat sebesar 67.07 persen walaupun biaya usahatani juga meningkat. Peningkatan pendapatan usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga meningkat sebesar 2.28 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan pendapatan disposable rumahtangga meningkat
91
sebesar 2.29 persen. Tabel 34. Dampak Perubahan Harga Input dan Harga Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
Variabel Nilai Dasar Perubahan Simulasi Kombinasi (%) Endogen S5 S6 S7 1. CKIU 638.20000 1.75494 1.80194 1.72360 2. CKIN 2 019.50000 -0.15350 -0.15850 -0.14860 3. CKSN 1 680.10000 0.03571 0.03571 0.03571 4. LUAS 93.43000 9.17264 9.49374 8.95858 5. PROS 247.40000 9.45837 9.74131 9.29669 6. QBEN 1.73280 8.78924 9.03740 8.61611 7. QPPK 14.58330 2.69006 2.76686 2.63658 8. QPTN 1.02540 0.88746 0.91672 0.86795 9. QCGK 1.02540 0.88746 0.91672 0.86795 10. BPPK 102 083.000000 33.4973 2.76736 33.42770 11. BBEN 60 647.100000 8.79119 30.8491 30.33880 12. BPTN 25 634.200000 0.89217 0.91752 0.87422 13. BCGK 25 634.200000 0.89217 0.91752 0.87422 14. BTNK 1 914 641.00000 1.75077 1.80055 1.71583 15. BSPI 415 499.00000 9.62313 5.29580 12.7488 16. BIAY 2 330 140.00000 3.15453 2.42376 3.68317 17. PEDU 1 316 100.00000 67.0701 68.9332 65.73440 18. PEIN 10 689 158.00000 -0.32070 -0.32410 -0.31470 19. PESN 18 288 585.00000 0.01417 0.01444 0.01389 20. PEDN 35 907 743.00000 -0.08825 -0.08910 -0.08660 21. TPER 37 296 343.00000 2.28178 2.34667 2.23624 22. PEDR 37 070 768.00000 2.29567 2.36095 2.24985 23. COPA 11 509 932.00000 0.33616 0.34572 0.32945 24. CONP 9 037 996.00000 -0.10399 -0.10510 -0.10200 25. CONS 20 547 928.00000 0.14256 0.14742 0.13966 26. INVK 2 148 078.00000 1.06882 1.09922 1.04749 27. INVP 1 823 024.00000 -0.00230 -0.00240 -0.00230 28. ISMA 3 971 102.00000 0.57707 0.59351 0.56556 29. TPRA 24 519 031.00000 0.21293 0.21967 0.20863 30. SAVE 2 565 771.00000 4.51860 4.64679 4.42845 Keterangan: S5 : Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen S6 : Peningkatan harga benih sebesar 20 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen S7 : Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen, peningkatan harga benih sebesar 20 persen, dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen
Peningkatan
pendapatan
disposable
rumahtangga
menyebabkan
pengeluaran konsumsi rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, dan investasi sumberdaya manusia meningkat masing-masing sebesar 0.33 persen, 0.14 persen, 1.07 persen, dan 0.58 persen, sehingga total pengeluaran rumahtangga meningkat sebesar 0.22 persen. Peningkatan total
92
pendapatan rumahtangga lebih besar dari peningkatan total pengeluaran rumahtangga, sehingga tabungan juga meningkat sebesar 4.52 persen. Peningkatan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL meningkat. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan luas usaha meningkat sebesar 9.17 persen. Peningkatan luas usaha menyebabkan peningkatan curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan penyiram tanaman, dan jumlah penggunaan cangkul meningkat masing-masing sebesar 1.75 persen, 8.78 persen, 2.69 persen, 0.88 persen, dan 0.88 persen. Peningkatan luas usaha dan seluruh jumlah penggunaan input menyebabkan produksi sayuran meningkat sebesar 9.45 persen. Peningkatan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan penurunan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.15 persen dan peningkatan curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.03 persen. Penurunan curahan kerja isteri non usahatani menyebabkan pendapatan isteri non usahtani menurun sebesar 0.32 persen, sehingga pengeluaran konsumsi non pangan dan investasi pendidikan menurun. Peningkatan curahan kerja suami non usahatani menyebabkan pendapatan suami non usahatani meningkat sebesar 0.01 persen. Penurunan pendapatan isteri non usahatani lebih besar dari peningkatan pendapatan suami non usahatani, sehingga pendapatan rumahtangga non usahatani menurun sebesar 0.08 persen. Peningkatan harga benih sebesar 20 persen dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen (S6) akan menyebabkan biaya benih meningkat sebesar 30.85 persen. Peningkatan biaya benih menyebabkan biaya sarana produksi meningkat sebesar 5.30 persen, sehingga biaya usatahani meningkat sebesar 2.42 persen. Peningkatan harga sayuran menyebabkan pendapatan usahatani meningkat sebesar 68.93 persen walaupun biaya usahatani juga meningkat. Peningkatan pendapatan usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga meningkat sebesar 2.35 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan pendapatan disposable rumahtangga meningkat sebesar 2.36 persen. Peningkatan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan pengeluaran konsumsi rumahtangga, total pengeluaran
konsumsi
rumahtangga,
investasi
kesehatan,
dan
investasi
93
sumberdaya manusia meningkat masing-masing sebesar 0.34 persen, 0.14 persen, 1.10 persen, dan 0.59 persen, sehingga total pengeluaran rumahtangga meningkat sebesar 0.21 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga lebih besar dari peningkatan total pengeluaran rumahtangga, sehingga tabungan juga meningkat sebesar 4.65 persen. Peningkatan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL meningkat. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan luas usaha meningkat sebesar 9.49 persen. Peningkatan luas usaha menyebabkan peningkatan curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan penyiram tanaman, dan jumlah penggunaan cangkul meningkat masing-masing sebesar 1.80 persen, 9.03 persen, 2.77 persen, 0.91 persen, dan 0.91 persen. Peningkatan luas usaha dan seluruh jumlah penggunaan input menyebabkan produksi sayuran meningkat sebesar 9.74 persen. Peningkatan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan penurunan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.16 persen dan peningkatan curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.03 persen. Penurunan curahan kerja isteri non usahatani menyebabkan pendapatan isteri non usahtani menurun sebesar 0.32 persen, sehingga pengeluaran konsumsi non pangan dan investasi pendidikan menurun. Peningkatan curahan kerja suami non usahatani menyebabkan pendapatan suami non usahatani meningkat sebesar 0.01 persen. Penurunan pendapatan isteri non usahatani lebih besar dari peningkatan pendapatan suami non usahatani, sehingga pendapatan rumahtangga non usahatani menurun sebesar 0.08 persen. Peningkatan harga pupuk kandang sebesar 30 persen, peningkatan harga benih sebesar 20 persen, dan peningkatan harga sayuran sebesar 40 persen (S7) akan menyebabkan biaya pupuk kandang dan biaya benih meningkat sebesar 33.42 persen dan 30.34 persen. Peningkatan biaya pupuk kandang dan biaya benih menyebabkan biaya sarana produksi meningkat sebesar 12.74 persen, sehingga biaya usatahani meningkat sebesar 3.68 persen. Peningkatan harga sayuran menyebabkan pendapatan usahatani meningkat sebesar 65.73 persen walaupun biaya usahatani juga meningkat. Peningkatan pendapatan usahatani menyebabkan total pendapatan rumahtangga meningkat sebesar 2.23 persen. Peningkatan total
94
pendapatan rumahtangga menyebabkan pendapatan disposable rumahtangga meningkat sebesar 2.24 persen. Peningkatan pendapatan disposable rumahtangga menyebabkan pengeluaran konsumsi rumahtangga, total pengeluaran konsumsi rumahtangga, investasi kesehatan, dan investasi sumberdaya manusia meningkat masing-masing sebesar 0.32 persen, 0.13 persen, 1.05 persen, dan 0.57 persen, sehingga total pengeluaran rumahtangga meningkat sebesar 0.21 persen. Peningkatan total pendapatan rumahtangga lebih besar dari peningkatan total pengeluaran rumahtangga, sehingga tabungan juga meningkat sebesar 4.43 persen. Peningkatan total pengeluaran rumahtangga mengindikasikan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL meningkat. Peningkatan total pendapatan rumahtangga menyebabkan luas usaha meningkat sebesar 8.95 persen. Peningkatan luas usaha menyebabkan peningkatan curahan kerja isteri usahatani, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk kandang, jumlah penggunaan benih, jumlah penggunaan penyiram tanaman, dan jumlah penggunaan cangkul meningkat masing-masing sebesar 1.72 persen, 8.61 persen, 2.64 persen, 0.87 persen, dan 0.87 persen. Peningkatan luas usaha dan seluruh jumlah penggunaan input menyebabkan produksi sayuran meningkat sebesar 9.30 persen. Peningkatan curahan kerja isteri usahatani menyebabkan penurunan curahan kerja isteri non usahatani sebesar 0.15 persen dan peningkatan curahan kerja suami non usahatani sebesar 0.03 persen. Penurunan curahan kerja isteri non usahatani menyebabkan pendapatan isteri non usahtani menurun sebesar 0.31 persen, sehingga pengeluaran konsumsi non pangan dan investasi pendidikan menurun. Peningkatan curahan kerja suami non usahatani menyebabkan pendapatan suami non usahatani meningkat sebesar 0.01 persen. Penurunan pendapatan isteri non usahatani lebih besar dari peningkatan pendapatan suami non usahatani, sehingga pendapatan rumahtangga non usahatani menurun sebesar 0.08 persen.
95
IX. SIMPULAN DAN SARAN
9.1. Simpulan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL adalah penyuluhan pertanian dan pengalaman bercocok tanam. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan kerja, produksi sayuran, dan pengeluaran rumahtangga peserta program KRPL adalah: a. Curahan kerja isteri usahtani dipengaruhi oleh curahan kerja isteri non usahatani dan luas usaha. Curahan kerja isteri non usahatani dipengaruhi oleh pendapatan suami non usahatani dan pendidikan isteri. Curahan kerja suami non usahatani dipengaruhi oleh pendapatan isteri non usahatani dan pendapatan anak non usahatani. b. Produksi sayuran dipengaruhi oleh luas usaha. c. Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga dipengaruhi oleh pendapatan disposable rumahtangga, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan isteri. Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga dipengaruhi oleh pendapatan isteri non usahatani dan jumlah anggota keluarga. Investasi kesehatan dipengaruhi oleh pendapatan disposable rumahtangga dan jumlah anggota keluarga. Investasi pendidikan dipengaruhi oleh jumlah anak sekolah dan pendidikan suami. 3. Peningkatan harga pupuk kandang dan harga benih, yang diikuti peningkatan harga sayuran masih dapat meningkatkan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL. 9.2. Saran 1. Agar partisipasi rumahtangga meningkat dalam program KRPL disarankan untuk meningkatkan penyuluhan pertanian dan pelatihan bercocok tanaman sayuran atau jenis tanaman lainnya. 2. Guna meningkatkan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL, kenaikan harga pupuk kandang dan harga benih perlu dikompensasi dengan peningkatan harga sayuran. Oleh karena itu, Kelompok Tani Sedar disarankan
96
untuk meningkatkan kerjasama dalam penggunaan dan pembelian input, serta penentuan harga jual sayuran. 3. Saran pada penelitian lanjutan untuk memasukkan faktor-faktor yang belum masuk dalam analisis, antara lain: curahan kerja anak non usahatani dan pendapatan anak non usahatani.
97
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2011a. Penduduk Indonesia menurut Propinsi Tahun 1971, 1980, 1990, 1995, 2000, dan 2010. http://bps.go.id. diakses pada tanggal 6 Desember 2012. __________________. 2011b. Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan menurut Kelompok Barang. http://bps.go.id. diakses pada tanggal 6 Desember 2012. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2012. Pedoman Pelaksanaan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Tahun 2012. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Medan. Becker, G. S. 1965. A The Theory of The Allocation of Time. The Economic Journal, 75 (299): 493-517. Bryant, W. K. 1990. The Economic Organization of The Household. Cambridge University Press, New York. Budiman, A. 1981. Pembagian Kerja secara Sexual: Sebuah Perubahan Sosiologi tentang Peranan Wanita di dalam Masyarakat. Gramedia, Jakarta. Duaja, M.D., E. Kartika, dan F. Mukhlis. 2011. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kecamatan Geragai. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 7 (52): 74-79. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang. Gronau, R. 1977. Leisure, Home Production, and Work: The Theory of The Allocation of Timer Revisited. The Journal of Political Economy, 85 (6): 1099-1123. Husodo, S. 2006. Partisipasi Petani dalam Kegiatan DAFEP di Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 2 (1): 18-27. Intriligator, M. D. 1996. Econometric Models, Techniques, and Applications. Second Edition. Prentice-Hall. Inc, New Jersey. Kartini. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Menabung Sampah serta Dampak Keberadaan Bank Sampah Gemah Ripah (Kasus Masyarakat Dusun Badegan, Yogyakarta). Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
98
Kelompok Tani Sedar. 2012. Data Peserta Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Tahun 2012. Kelompok Tani Sedar, Medan. Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. Kementerian Pertanian, Jakarta. Koutsoyiannis, A. 1997. Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of Econometric Methods. Second Edition. The Macmillan Press Ltd, London. Musabbihin, A. 2012. Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Krisis Pangan Global. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya. Natiabari, M. R. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Pemilihan Bentuk Produksi dan Analisis Ekonomi Rumahtangga Petani Tembakau. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nirmala, I. R. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Keluarga menjadi Peserta Asuransi Jiwa. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Prasetyo, Jannah, dan M. Lina. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Pindyck, R. S. and D. L. Rubinfeld. 1998. Econometric Models dan Economic Forecasts. Fourth Edition. McGraw-Hill Inc, Boston. Pryanti, A., B. M. Sinaga, Y. Syaukat, dan S. U. Kuntjoro. 2008. Dampak Program Sistem Integrasi Tanaman-Ternak terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Petani: Analisis Simulasi Ekonomi Rumahtangga. Forum Pascasarjana, 31 (1): 45-58. Putri, H. M., Aswani, dan Y. Hikmayani. 2010. Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai Bentuk Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat melalui Usaha Budidaya Lele. Jurnal Bijak dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 5 (2): 159-167. Rukmana, H. R. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Kanisius, Yogyakarta. Saptana, I. W. Rusastra, J. Simatupang, T. Bastuti, Y. Supriyatna, S. H. Susilowati, Ashari, T. Nurasa, S. Suharyo, dan A. M. Ar-Rozi. 2012. Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Kesejahteraan Rumahtangga dan Pengembangan Ekonomi di Pekelurahanan. Laporan Hasil Penelitian PSE. Pusat Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.
99
Siahaan, S. E. B. 2008. Analisis Aktivitas Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Sepatu di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Singh, I., L. Squire, and J. Strauss. 1986. Agricultural Household Models: Extensions, Applications, and Policy. The Johns Hopkins University Press, Baltimore. Sitepu, R. K. dan B. M. Sinaga. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika: Estimasi, Simulasi, dan Peramalan Menggunakan Program SAS. Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sumardi, M. dan H. Evers. 1985. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Rajawali, Jakarta.
100
101
LAMPIRAN
102
Lampiran 1. Data Sampel Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 No
LUAS
PDIS
PDSU
JASK
JART
CKIU
CKIN
CKSN
UPIU
UPIN
UPSN
1.
350
6
9
0
3
1440
1800
1620
3000
6666.67
7407.41
2.
24
12
12
2
5
180
2304
3.
50
12
12
2
5
360
2016
2016
3000
7812.50
14880.95
1764
3000
7142.86
10204.08
4.
100
9
9
1
3
900
2160
0
3000
10000.00
0.00
5.
50
12
12
0
5
360
2016
0
3000
4761.90
0.00
6.
100
12
12
0
3
900
2160
0
3000
8333.33
0.00
7.
60
9
12
2
5
540
2304
2016
3000
0.00
17857.14
8.
60
9
12
2
4
540
2304
1764
3000
2604.17
10204.08
9.
60
12
12
2
4
360
2304
2016
3000
3125.00
17857.14
10. 11.
70
9
12
0
2
540
2016
2016
3000
0.00
8928.57
70
12
12
2
4
540
2016
1848
3000
3571.43
11038.96
12.
50
9
12
3
5
360
2034
2016
3000
4955.75
8928.57
13.
900
6
6
4
7
1440
1728
0
3000
9027.78
0.00
14.
80
9
12
1
3
540
1728
2112
3000
0.00
22727.27
15.
50
9
9
0
2
360
2034
2016
3000
0.00
8928.57
16.
90
6
12
0
4
900
2016
2112
3000
10714.29
10227.27
17.
100
9
12
2
7
900
0
2016
3000
0.00
17857.14
18.
60
9
12
0
3
540
0
1848
3000
0.00
10389.61
19.
42
6
12
0
3
360
2028
0
3000
4142.01
0.00
20.
50
9
9
0
3
540
2034
0
3000
41297.94
0.00
21.
72
12
12
2
4
900
2034
2016
3000
0.00
14880.95
22.
60
16
12
1
4
540
2034
0
3000
17699.12
0.00
23.
50
12
12
1
3
360
2034
2112
3000
0.00
11363.64
24.
70
9
12
2
4
720
2034
2304
3000
0.00
10416.67
25.
70
6
6
1
3
720
1950
2016
3000
9230.77
8928.57
26.
60
12
16
0
3
540
2400
2016
3000
15000.00
11904.76
27.
70
12
12
2
5
720
2034
2112
3000
0.00
14204.55
28.
75
12
12
2
4
720
2034
2016
3000
2949.85
14880.95
29.
90
9
9
3
6
900
2016
2016
3000
2976.19
8928.57
30.
50
12
12
2
7
360
2400
2016
3000
0.00
8928.57
31.
75
9
6
3
5
720
2016
2112
3000
0.00
11363.64
32.
55
12
6
3
5
720
2496
2016
3000
0.00
11904.76
33.
50
12
12
2
4
360
2400
2016
3000
0.00
11904.76
34.
70
9
12
3
5
720
2016
1848
3000
0.00
12987.01
35.
65
12
12
2
4
540
2496
2016
3000
2884.62
10714.29
36.
50
12
12
2
4
540
2496
2016
3000
7211.54
8928.57
37.
70
9
12
2
5
720
2016
2016
3000
2976.19
8928.57
38.
65
12
12
2
4
540
2496
1848
3000
2403.85
9740.26
39.
70
12
12
2
4
720
2016
2016
3000
17857.14
10119.05
40.
70
9
12
2
5
900
2016
1848
3000
2976.19
9740.26
103
Lampiran 1. Lanjutan No
QPPK
QBEN
QPTN
QCGK
HPPK
HBEN
HCGK
HPTN
PROS
HARS
BTNK
1.
24
6.4
1
1
7000
35000
25000
25000
1100
7000
4320000
2.
6
0.5
1
1
7000
35000
25000
25000
60
7000
540000
3.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
140
7000
1080000
4.
24
1.8
1
1
7000
35000
25000
25000
280
7000
2700000
5.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
1080000
6.
24
1.8
1
1
7000
35000
25000
25000
300
7000
2700000
7.
12
1.2
1
1
7000
35000
25000
25000
160
7000
1620000
8.
12
1.1
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
1620000
9.
12
1.1
1
1
7000
35000
25000
25000
160
7000
1080000
10.
12
1.25
1
1
7000
35000
25000
25000
144
7000
1620000
11.
12
1.25
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
1620000
12.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
120
7000
1080000
13.
48
16
2
2
7000
35000
25000
25000
2400
7000
4320000
14.
12
1.45
1
1
7000
35000
25000
25000
240
7000
1620000
15.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
144
7000
1080000
16.
24
1.6
1
1
7000
35000
25000
25000
260
7000
2700000
17.
24
1.9
1
1
7000
35000
25000
25000
280
7000
2700000
18.
12
1.25
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
1620000
19.
12
0.8
1
1
7000
35000
25000
25000
110
7000
1080000
20.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
120
7000
1620000
21.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2700000
22.
12
1.25
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
1620000
23.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
100
7000
1080000
24.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
25.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
200
7000
2160000
26.
12
1.25
1
1
7000
35000
25000
25000
160
7000
1620000
27.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
2160000
28.
12
1.4
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
29.
24
1.6
1
1
7000
35000
25000
25000
240
7000
2700000
30.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
144
7000
1080000
31.
12
1.4
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
32.
12
1.05
1
1
7000
35000
25000
25000
120
7000
2160000
33.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
120
7000
1080000
34.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
35.
12
1.2
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
1620000
36.
12
1
1
1
7000
35000
25000
25000
120
7000
1620000
37.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
38.
12
1.2
1
1
7000
35000
25000
25000
144
7000
1620000
39.
12
1.2
1
1
7000
35000
25000
25000
180
7000
2160000
40.
12
1.3
1
1
7000
35000
25000
25000
150
7000
2700000
104
Lampiran 1. Lanjutan No
BBEN
BPPK
BPES
BAIR
BKOM
1.
224000
168000
56000
300000
240000
2.
17500
42000
4000
36000
3.
35000
84000
8000
4.
63000
168000
5.
35000
6.
BPTN
BCGK
BPOL
BSPI
25000
25000
60000
1098000
17000
25000
25000
5000
171500
60000
34000
25000
25000
9000
280000
15500
120000
68000
25000
25000
18000
502500
84000
8000
72000
35000
25000
25000
9000
293000
63000
168000
15500
120000
69000
25000
25000
18000
503500
7.
42000
84000
10000
72000
42000
25000
25000
11000
311000
8.
38500
84000
9500
72000
41000
25000
25000
12000
307000
9.
38500
84000
9500
72000
41000
25000
25000
11000
306000
10.
44000
84000
11000
84000
48000
25000
25000
13000
334000
11.
44000
84000
11000
84000
48000
25000
25000
14000
335000
12.
35000
84000
80000
60000
34000
25000
25000
9000
352000
13.
560000
432000
140000
600000
618000
50000
50000
155000
2605000
14.
51000
84000
12500
132000
55000
25000
25000
13000
397500
15.
35000
84000
8000
60000
35000
25000
25000
9000
281000
16.
56000
168000
14000
108000
62000
25000
25000
16000
474000
17.
66000
168000
16000
132000
68000
25000
25000
20000
520000
18.
41000
84000
10000
78000
40999.998
25000
25000
10000
314000
19.
28000
84000
6500
60000
30000
25000
25000
7000
265500
20.
35000
84000
8000
60000
34000
25000
25000
9000
280000
21.
46000
84000
11500
90000
50000
25000
25000
13000
344500
22.
41000
84000
10000
60000
42000
25000
25000
10000
297000
23.
35000
84000
80000
66000
34000
25000
25000
9000
358000
24.
46000
84000
11000
96000
48000.001
25000
25000
12000
347000
25.
46000
84000
11000
84000
48000.001
25000
25000
12500
335500
26.
41000
84000
10000
78000
41000
25000
25000
11000
315000
27.
46000
84000
11000
75000
48000.001
25000
25000
13000
327000
28.
49000
84000
12000
96000
52000
25000
25000
13000
356000
29.
56000
168000
14000
120000
61000
25000
25000
16000
485000
30.
35000
84000
8000
72000
34000
25000
25000
9000
292000
31.
49000
84000
12000
96000
52000
25000
25000
13000
356000
32.
37000
84000
9000
78000
38000
25000
25000
10000
306000
33.
35000
84000
8000
72000
34000
25000
25000
90000
373000
34.
46000
84000
11000
78000
48000.001
25000
25000
12000
329000
35.
42000
84000
10500
84000
45000
25000
25000
11500
327000
36.
35000
84000
8000
60000
34000
25000
25000
9000
280000
37.
46000
84000
11000
96000
48000
25000
25000
12000
347000
38.
42000
84000
10500
72000
45000
25000
25000
12000
315500
39.
42000
84000
10500
84000
48000
25000
25000
12000
330500
40.
46000
84000
11000
90000
48000
25000
25000
12000
341000
105
Lampiran 1. Lanjutan No
BIAY
PEDU
PESN
PEIN
PEAN
PEDN
PEBK
TPER
PJAK
1.
5418000
6602000
12000000
12000000
24000000
48000000
300000
54902000
300000
2.
711500
248500
30000000
18000000
0
48000000
0
48248500
180000
3.
1360000
700000
18000000
14400000
0
32400000
0
33100000
200000
4.
3202500
1457500
0
21600000
0
21600000
0
23057500
260000
5.
1373000
757000
0
9600000
28800000
28800000
200000
29757000
198000
6.
3203500
1596500
0
18000000
48000000
66000000
1000000
68596500
375000
7.
1931000
809000
36000000
0
0
36000000
400000
37209000
220000
8.
1927000
743000
18000000
6000000
0
24000000
0
24743000
200000
9.
1386000
814000
36000000
7200000
0
43200000
0
44014000
230000
10.
1954000
674000
18000000
0
0
18000000
500000
19174000
270000
11.
1955000
715000
20400000
7200000
0
27600000
0
28315000
175000
12.
1432000
488000
18000000
10080000
0
28080000
0
28568000
175000
13.
6925000
14195000
0
15600000
16800000
32400000
0
46595000
600000
14.
2017500
1282500
48000000
0
0
48000000
0
49282500
180000
15.
1361000
727000
18000000
0
0
18000000
0
18727000
150000
16.
3174000
1346000
21600000
21600000
0
43200000
0
44546000
190000
17.
3220000
1440000
36000000
0
0
36000000
0
37440000
200000
18.
1934000
946000
19200000
0
0
19200000
0
20146000
165000
19.
1345500
504500
0
8400000
36000000
44400000
0
44904500
230000
20.
1900000
560000
0
84000000
0
84000000
0
84560000
185000
21.
3044500
915500
30000000
0
21600000
51600000
0
52515500
275000
22.
1917000
753000
0
36000000
24000000
60000000
0
60753000
185000
23.
1438000
342000
24000000
0
0
24000000
0
24342000
170000
24.
2507000
913000
24000000
0
0
24000000
0
24913000
195000
25.
2495500
1064500
18000000
18000000
0
36000000
0
37064500
220000
26.
1935000
805000
24000000
36000000
0
27600000
0
28405000
200000
27.
2487000
723000
30000000
0
0
30000000
0
30723000
230000
28.
2516000
904000
30000000
6000000
0
36000000
0
36904000
210000
29.
3185000
1195000
18000000
6000000
18000000
42000000
0
43195000
295000
30.
1372000
716000
18000000
0
54000000
72000000
500000
73216000
250000
31.
2516000
904000
24000000
0
0
24000000
0
24904000
195000
32.
2466000
534000
24000000
0
0
24000000
0
24534000
180000
33.
1453000
467000
24000000
0
0
24000000
0
24467000
175000
34.
2489000
931000
24000000
0
0
24000000
0
24931000
220000
35.
1947000
723000
21600000
7200000
0
28800000
0
29523000
195000
36.
1900000
560000
18000000
18000000
0
36000000
0
36560000
220000
37.
2507000
913000
18000000
6000000
6000000
30000000
0
30913000
235000
38.
1935500
692500
18000000
6000000
0
24000000
0
24692500
240000
39.
2490500
929500
20400000
36000000
0
24000000
0
24929500
220000
40.
3041000
709000
18000000
6000000
0
24000000
0
24709000
230000
106
Lampiran 1. Lanjutan No
PEDR
COPA
CONP
CONS
INVK
1.
54602000
8254000
5414000
13668000
1694000
2.
48068500
16714000
13446000
30160000
3.
32900000
16174000
5700000
4.
22797500
11556000
5.
29559000
6.
INVP
ISMA
TPRA
SAVE
0
1694000
15362000
3600000
2166000
7680000
9846000
40006000
0
21874000
1966000
2100000
4066000
25940000
500000
3100000
14656000
1495000
360000
1855000
16511000
0
18694000
5546000
24240000
2165000
0
2165000
26405000
3600000
68221500
8254000
5294000
13548000
2150000
0
2150000
15698000
0
7.
36989000
9500000
6702000
16202000
1770000
3072000
4842000
21044000
0
8.
24543000
9500000
5858000
15358000
1750000
2348000
4098000
19456000
0
9.
43784000
12800000
8070000
20870000
1550000
4560000
6110000
26980000
0
10.
18904000
9550000
4200000
13750000
1495000
0
1495000
15245000
0
11.
28140000
12800000
9370000
22170000
1965000
2500000
4465000
26635000
0
12.
28393000
11550000
7250000
18800000
1955000
3110000
5065000
23865000
0
13.
45995000
19850000
10500000
30350000
2550000
3500000
6050000
36400000
4800000
14.
49102500
9540000
5010000
14550000
1740000
2750000
4490000
19040000
6000000
15.
18577000
7550000
5000000
12550000
1850000
0
1850000
14400000
3600000
16.
44356000
9780000
9580000
19360000
2015000
0
2015000
21375000
2400000
17.
37240000
18750000
12590000
31340000
2450000
2500000
4950000
36290000
0
18.
19981000
8250000
4100000
12350000
2150000
0
2150000
14500000
2000000
19.
44674500
8550000
4200000
12750000
2250000
0
2250000
15000000
6000000
20.
84375000
13750000
45500000
59250000
5500000
0
5500000
64750000
8000000
21.
52240500
11550000
8780000
20330000
2450000
2550000
5000000
25330000
6000000
22.
60568000
15500000
1080000
16580000
2550000
1250000
3800000
20380000
10000000
23.
24172000
8550000
10000000
18550000
2100000
1200000
3300000
21850000
2400000
24.
24718000
10500000
9300000
19800000
1855000
1950000
3805000
23605000
0
25.
36844500
9550000
8500000
18050000
2250000
1250000
3500000
21550000
6000000
26.
28205000
8250000
4250000
12500000
2150000
0
2150000
14650000
6000000
27.
30493000
13500000
9250000
22750000
2450000
2950000
5400000
28150000
1200000
28.
36694000
11550000
9550000
21100000
2150000
1950000
4100000
25200000
7200000
29.
42900000
13750000
11550000
25300000
2550000
2400000
4950000
30250000
6000000
30.
72966000
16750000
14800000
31550000
3150000
2500000
5650000
37200000
8000000
31.
24709000
9550000
9750000
19300000
1950000
2200000
4150000
23450000
0
32.
24354000
9350000
9980000
19330000
1850000
2550000
4400000
23730000
0
33.
24292000
9800000
9755000
19555000
1750000
2100000
3850000
23405000
0
34.
24711000
9550000
10850000
20400000
1800000
1950000
3750000
24150000
0
35.
29328000
9350000
10100000
19450000
2250000
1750000
4000000
23450000
3600000
36.
36340000
9500000
9800000
19300000
1750000
2100000
3850000
23150000
0
37.
30678000
10750000
10750000
21500000
2150000
2550000
4700000
26200000
2400000
38.
24452500
10500000
9550000
20050000
1650000
1550000
3200000
23250000
0
39.
24709500
9650000
9700000
19350000
1700000
1950000
3650000
23000000
0
40.
24479000
10500000
9800000
20300000
2150000
1750000
3900000
24200000
0
107
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN Jalan Kamper Level 5 Wing 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telepon (0251) 421 762, (0251) 621 834, Fax (0251) 421 762 KUISIONER PENELITIAN A. Identitas Sampel Tanggal Wawancara No. Sampel Nama Sampel Jenis Kelamin Umur Alamat Lingkungan/Kelurahan
B. Data Anggota Keluarga No
Status dalam Keluarga
Jenis Kelamin (L/P)
Umur (Thn)
Bekerja *) (Ya/Tdk) U
1.
S
Pendidikan Formal **) Buta Huruf
SD
SMP
SMA
Kepala Keluarga 2. Isteri 3. Anak Ke1 4. Anak Ke2 5. Anak Ke3 6. Anak Ke4 7. Anak Ke5 8. Anak Ke6 9. Anak Ke7 Keterangan : *) Jika “Ya”, isikan kode jenis pekerjaan sebagai berikut : 1. Petani 2. PNS 3.Guru 4. Pedagang 5. Peternak 6. Perikanan 7. Pertukangan 8. Buka Warung 9. Supir 10. Ojek 11. Kenek 12. Becak 13. Berburu 14. Buruh Bangunan 15. Buruh tani 16. Lainnya, sebutkan................................ *) Jika “Tidak”, isikan kode : 20 Masih sekolah 30 Mengganggur **) T : Tamat BT : Belum Tamat TT : Tidak Tamat Sertakan lamanya waktu (tahun) yang digunakan dalam mengikuti pendidikan formal
PT
108
C. Proses Pengambilan Keputusan dalam Keluarga a. Pengenalan Kebutuhan 1. Apakah anda merasakan adanya perubahan pengetahuan mengenai pekarangan sebelum dan sesudah menjalankam program program KRPL? a. Ya b. Tidak 2. Sebelum adanya program KRPL, apakah pekarangan sudah Anda termanfaatkan? a. Ya b. Tidak 3. Apa saja yang anda tanam di pekarangan sebelum menerapkan program KRPL? (Jawaban boleh dari 1) a. Buah-buahan, sebutkan: … ……………………………………………. b. Tanaman hias, sebutkan: … …………………………………………… c. Rempah-rempah, sebutkan: …………………………………………… d. Tanaman Obat, sebutkan: ……………………………………………... e. Lainnya, sebutkan: …………………………………………………….. 5. Apakah Anda merasakan manfaat dari adanya program KRPL? a. Ya (lanjut ke pertanyaan no 6) b. Tidak 6. Apa saja manfaat yang anda rasakan dari adanya program KRPL? (boleh lebih dari 1 jawaban) a. Warung hidup b. Menghemat pengeluaran c. Terpenuhi kebutuhan sehari-hari d. Menambah penghasilan e. Lainnya, sebutkan: ……………………………………………………. 7. Adakah kendala yang Anda hadapi saat menerapkan program KRPL? a. Ya (lanjut ke pertanyaan no 8) b. Tidak 8. Kendala apa yang Anda rasakan? (boleh lebih dari satu) a. Hama b. Cuaca c. Lainnya, sebutkan: : ………………………………………………… 9. Apa harapan Anda ke depannya terhadap program KRPL?(boleh lebih dari 1) Jawaban : ………………………………………………………………................... b. Pencarian Informasi 1. Apakah anda menyempatkan diri atau menyiapkan waktu khusus untuk mencari informasi tentang program KRPL? a. Ya, alasan :..................................................................................................... b. Tidak, alasan :................................................................................................ c. Sambil lalu :................................................................................................... 2. Jika ya, bagaimana cara anda mencari informasi tersebut? a. Mengikuti penyuluhan b. Bertanya kepada aggota kelompok tani c. Membaca dari majalah/Koran d. Lain-lain, sebutkan:........................................................................................ 3. Apakah penyuluhan yang dilakukan kelompok tani dan pihak yang terkait mengubah pengetahuan anda mengenai pekarangan dan program KRPL? a. Ya, alasan:...................................................................................................... b. Tidak, alasan:................................................................................................. 4. Apakah anda adalah anggota dari kelompok tani? a. Ya b. Tidak c. Sistem Nilai 1. Melihat kondisi keuangan saat ini dan masa depan serta pemenuhan pangan, apakah anda cenderung bersikap: a. Memilih untuk memanfaatkan pekarangan untuk menghemat pengeluaran dan memenuhi kebutuhan pangan b. Yakin dengan kondisi keuangan dan pemenuhan pangan keluarga sudah tercukupi dan memilih tidak mengikuti program KRPL
109
2. Tidak menjadi peserta dalam program KRPL, karena: a. Kondisi keuangan keluarga yang aman b. Tidak memiliki waktu luang untuk mengurusi usahatani pekarangan c. Luas pekarangan anda terlalu kecil d. Tidak memiliki pengalaman di bidang menanam holtikultura e. Lain-lain, sebutkan:....................................................................................... D. Alokasi Waktu Anggota Rumahtangga a. Alokasi waktu kerja anggota rumahtangga pada usahatani No
Kegiatan Usahatani Pekarangan
Tenaga Kerja Keluarga Pria HOK
Wanita HOK
Anak HOK
Total
1. Pra-semai 2. Menyemai 3. Menyapih 4. Menanam 5. Memanen 6. 7. 8. 9. 10. 11. HOK = 8 Jam kerja b. Alokasi waktu kerja anggota rumahtangga di non usahatani No
Status dalam Keluarga
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. c.
Alokasi Waktu Kerja Tahun 2012 Jam Kerja (Jam/Hari) U S
Hari Kerja (Hari/Bulan) U S
Bulan Kerja (Bulan/Tahun) U S
Jumlah (Jam/Tahun) U S
Suami Isteri Anak ke-1 Anak ke-2 Anak ke-3 Anak ke-4 Anak ke-5 Anak ke-6 Lainnya :
Alokasi waktu anggota rumahtangga di luar pekerjaan Suami No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Waktu Hari/Bulan Bulan/Tahun
Jam/Tahun
110
8. Isteri No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Hari/Bulan
Waktu Bulan/Tahun
Jam/Tahun
Waktu Bulan/Tahun
Jam/Tahun
Waktu Bulan/Tahun
Jam/Tahun
Waktu Bulan/Tahun
Jam/Tahun
Waktu Bulan/Tahun
Jam/Tahun
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Anak ke-1 No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Hari/Bulan
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Anak ke-2 No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Hari/Bulan
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Anak ke-3 No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Hari/Bulan
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Anak ke-4 No
Kegiatan Jam/Hari
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengurus rumahtangga Pendidikan dan latihan Kegiatan sosial Kegiatan pribadi Waktu luang/istirahat
Hari/Bulan
111
7. No
Kegiatan
Lainnya : ………………….. Waktu Jam/Hari Hari/Bulan Bulan/Tahun
Jam/Tahun
1. Mengurus rumahtangga 2. Pendidikan dan latihan 3. Kegiatan sosial 4. Kegiatan pribadi 5. Waktu luang/istirahat 6. 7. 8. Keterangan Mengurus rumahtangga : Memasak dan menyiapkan makanan, membersihkan rumah, merawat anak, membeli keperluan rumah tangga. Kegiatan Sosial : Pengajian, arisan dan pesta, organisasi sosial dan gotong royong, melayat, dan menjenguk orang sakit. Kegiatan Pribadi : Beribadah, tidur, mandi, dan berpakaian, makan dan minum. E. Biaya pada Program KRPL I. Investasi a. Working Kapital 1. Working Kapital 2. Sumber kepemilikan modal 3. Sumber pinjaman 4. Bunga pinjaman/lainnya
:Rp................................................................. : (1) Pribadi : (3) Kerjasama : (2) Pinjaman : (4) Lainnya.................... : (1) Bank : (3) Lainnya.................... : (2) Koperasi : ....................%/tahun
b. Lahan 1. Luas lahan yang digunakan : ..............m x..............m 2. Status kepemilikan lahan : a Milik sendiri b.Sewa c. Lainnya,….... 3. Besar biaya sewa lahan : Rp............................................................... c. Benih No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Uraian
Jumlah
Harga (Rp/Kg)
Total (Rp)
112
e. Peralatan No
Uraian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Cangkul/sekup Parang Gunting Ember Alat Penyiram
Satuan
Jumlah
Harga (Rp/satuan)
Total (Rp)
Umur Ekonomis (Tahun)
Tahun Pembelian
II. Pengeluaran a. Biaya Tetap No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Uraian Air Biaya trasportasi Biaya pemeliharaan cagrak PBB
Nilai (Rp/Tahun)
b. Biaya Tenaga Kerja No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Uraian
Satuan
Jumlah
Harga Satuan (Rp/satuan)
Total (Rp)
Pengolahan tanah Pengolahan tanam Penyiangan Pemumpukan Pemeliharaan Panen
c. Biaya Tidak Tetap No
Uraian
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pupuk kandang Polibag Pot Tanah Pasir
Satuan
Jumlah
Harga Satuan (Rp/satuan)
Total (Rp)
Umur Ekonomis (Tahun)
113
7. 8. 9. 10. 11. 12. F. Sumber dan Besar Pendapatan Rumahtangga a. Pendapatan dari Usahatani No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pengukuran Produksi (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp/Kg) Dijual (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp/Kg) Dikonsumsi (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp/Kg) Stok (Kg) Harga (Rp) Nilai (Rp/Kg) TOTAL
Kangkung
Sawi
b. Pendapatan dari Non Usahatani No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Status dalam keluarga
Jenis Pekerjaan U
S
Besarnya Pendapatan Tahun 2012 Rp/Hr
Rp/Mg
Rp/Bln
Rp/Th
Suami Isteri Anak ke-1 Anak ke-2 Anak Ke-3 Anak ke-4 Anak ke-5 Lainnya :
9. 10. Jumlah Total Pendapatan (F+I) G. PENGELUARAN RUMAHTANGGA a. Konsumsi Pangan No Komoditi Rata-Rata Kebutuhan Satuan Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan 1. Beras 2. Jagung 3. Umbi-umbian 4. Ikan asin 5. Ikan basah 6. Daging ayam 7. Daging sapi
Rp/Tahun
114
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Telur Susu Tahu Tempe Sayuran Buah-buahan Kelapa Bumbu dapur Garam Gula Pasir Gula Merah Kopi The Minyak Goreng Minyak tanah Rokok Jajan (makanan jadi)
25. b. Konsumsi Non-pangan No Komoditi Rp/Hari 1.
2.
3.
4.
Sandang a) Baju/kaos b) Celana Pendek/Panjang c) Sarung/kain d) Sepatu/Sandal e) Perhiasan f) g) h) Pendidikan a) Uang sekolah b) Uang jajan c) Buku pelajaran & tulis d) Perlengkapan sekolah lainnya e) Pakaian Seragam f) Koran/majalah g) Kursus h) Transportasi i) …………….. j) …………….. Pemeliharaan kesehatan a) Pasta Gigi b) Sikat gigi c) Sabun mandi d) Sabun cuci e) Sampoo f) Dokter g) Obat-obatan dan jamu h) Puskesmas i) ………………... j) ………………… Pemeliharaan tempat tinggal a) Listrik
Rata-Rata Kebutuhan Rp/Minggu Rp/Bulan
Rp/Tahun
115
5.
b) Alat-alat listrik c) Perbaikan rumah d) Air PAM e) Sewa rumah f) ………………… g) ………………… Rekreasi a) Kunjungan ke family b) Tempat hiburan c) ………………….. d) …………………… e) ………………….. Jumlah Sub B Jumlah Sub A+B
H. Tabungan dan Modal Usaha No Tempat Menabung 1. Bank 2. Koperasi 3. Gapoktan 4. Dirumah sendiri 5. 6. 7. No 1. 2. 3. 4. 5.
Modal Usaha
Jumlah (Rp/Tahun)
Saldo Tabungan (Rp)
Jumlah (Rp/Tahun)
Waktu (Tahun)
116
Lampiran 3.
No 1. 2.
Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 (Rp per 100M2 per Tahun)
Uraian Penerimaan Biaya Tunai a. Benih b. Pupuk kandang c. Tanah dan Sekam d. Pestisida organik d. Biaya irigasi e. Penyiram tanaman f. Cangkul g. Polibag Total biaya tunai 3. Biaya diperhitungkan a. PBB b. Tenaga kerja dalam keluarga c. Penyusutan alat Total biaya diperhitungkan 4. Biaya total (2+3) 5. Pendapatan atas biaya tunai (1-2) 6. Pendapatan atas biaya total (1-4) 7. R/C atas biaya tunai (1/2) 8. R/C atas biaya total (1/4) Sumber: Data diolah (2013)
Jumlah 1 800 357.89 15 840.00 140 929.72 68 801.41 15 840.00 148 703.30 39 515.29 39 515.29 17 944.40 471 249.15 30000.00 2 232 952.78 4 803.52 2267756.00 2 739 005.15 1 329 108.74 -938 647.26 1.35 0.65
117
Lampiran 4.
Program Komputer Estimasi Parameter Model Regresi Logistik dengan Menggunakan Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software SAS/ETS Versi 9.1
data REGLOG; input Z LP JK UM PD JART PT PNY PBT PK :$3. ; IF not missing (PK) then do; IF PK ='KRY' then karyawan=1; Else Karyawan =0; IF PK ='WRS' then Wiraswasta=1; Else Wiraswasta =0; IF PK ='IRT' then Iburumahtangga=1; Else Iburumahtangga =0; IF PK ='BRH' then lainnya=1; Else lainnya =0; end; cards; 1 350 1 55 6 3 1 24 1 42 12 5 1 50 1 44 12 5 1 100 0 34 9 3 1 50 0 56 12 5 1 100 1 37 12 3 1 60 1 42 9 5 1 60 1 30 9 4 1 60 1 48 12 3 1 70 1 39 12 4 1 70 1 35 12 4 1 50 1 33 9 4 1 900 0 60 6 7 1 80 1 46 9 3 1 50 1 39 9 2 1 90 0 56 12 4 1 100 1 42 9 7 1 60 1 25 9 3 1 42 1 54 6 3 1 50 0 50 9 3 1 72 1 48 12 5 1 60 1 54 16 4 1 50 1 36 12 3 1 70 1 32 12 4 1 70 1 46 6 3 1 60 1 26 12 3 1 70 1 38 12 5 1 75 1 36 12 4 1 90 1 39 12 6 1 50 1 49 9 7 1 75 1 42 12 5 1 55 1 40 12 5 1 50 1 39 12 4 1 70 1 38 9 5 1 65 1 37 12 4 1 50 0 52 12 4 1 70 1 57 9 5 1 65 1 33 12 4 1 70 1 58 12 4 1 70 1 60 9 5 0 60 1 42 6 3 0 50 1 47 16 4 0 0 1 47 12 3 0 50 1 57 16 3 0 80 1 59 9 3 0 50 1 38 12 5 0 60 0 45 16 3 0 50 0 40 12 4 0 60 0 48 12 5 0 70 0 28 16 3 0 80 0 48 9 5 0 100 0 40 16 4
48000000 1 48000000 1 32400000 1 21600000 1 38400000 1 66000000 0 36000000 1 24000000 1 43200000 1 18000000 1 27600000 1 28080000 1 32400000 1 48000000 0 18000000 1 43200000 1 36000000 1 19200000 1 44400000 1 84000000 1 51600000 1 60000000 1 24000000 0 24000000 1 36000000 1 27600000 1 30000000 1 36000000 1 42000000 1 72000000 1 24000000 1 24000000 1 24000000 1 24000000 1 28800000 1 36000000 0 30000000 0 24000000 1 24000000 1 24000000 1 30000000 0 44400000 0 18000000 0 36000000 0 30000000 0 21600000 0 30000000 0 24000000 0 36000000 0 36000000 0 45600000 1 72000000 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
WRS WRS WRS BRH WRS WRS BRH BRH WRS BRH BRH IRT WRS KRY IRT WRS WRS BRH BRH WRS BRH WRS KRY IRT BRH BRH KRY KRY WRS WRS IRT IRT IRT IRT IRT KRY KRY BRH WRS BRH WRS BRH WRS WRS WRS WRS KRY KRY WRS KRY BRH KRY
118
0 60 1 39 9 0 80 1 52 12 0 65 1 36 12 0 65 1 38 12 0 24 1 25 9 0 50 1 42 12 0 55 1 38 9 0 50 1 40 16 0 75 1 37 9 0 75 0 48 12 0 50 1 28 12 0 20 0 55 12 0 55 1 37 12 0 60 1 34 9 0 55 0 36 9 0 45 0 33 12 0 80 1 57 12 0 30 1 38 12 0 80 1 58 16 0 75 1 54 9 0 50 0 56 12 0 80 1 38 12 0 40 0 58 12 0 85 0 55 12 ; proc logistic data=REGLOG descending; CLASS JK (PARAM=REF REF='0'); CLASS PNY (PARAM=REF REF='0'); CLASS PBT (PARAM=REF REF='0'); CLASS PK (PARAM=REF REF='IRT'); MODEL Z =LP UM PNY PBT/ CTABLE PPROB=(0 TO 1 BY .15) LACKFIT RISKLIMITS; run;
5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5
36000000 1 57600000 1 21600000 0 33600000 0 30000000 1 36000000 1 24000000 0 60000000 0 27600000 0 45000000 0 30000000 0 24000000 0 30000000 1 20400000 0 33600000 0 21600000 1 18000000 0 19200000 0 32400000 0 16800000 0 30000000 0 31200000 1 36000000 0 18000000 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
BRH WRS WRS KRY BRH KRY BRH BRH BRH BRH WRS BRH WRS BRH BRH KRY WRS BRH WRS BRH BRH WRS BRH BRH
119
Lampiran 5.
Hasil Estimasi Parameter Model Regresi Logistik dengan Menggunakan Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 The SAS System
07:23 Thursday, September 22, 2013
The LOGISTIC Procedure Model Information Data Set Response Variable Number of Response Levels Model Optimization Technique
WORK.REGLOG Z 2 binary logit Fisher's scoring
Number of Observations Read Number of Observations Used
76 76
Response Profile Ordered Value
Z
Total Frequency
1 2
1 0
40 36
Probability modeled is Z=1.
Class Level Information Design Variables
Class
Value
PNY
0 1
0 1
PBT
0 1
0 1
Model Convergence Status Convergence criterion (GCONV=1E-8) satisfied.
Model Fit Statistics
Criterion AIC SC -2 Log L
Intercept Only
Intercept and Covariates
107.148 109.478 105.148
66.203 77.856 56.203
1
120
The SAS System
07:23 Thursday, September 22, 2013
The LOGISTIC Procedure Testing Global Null Hypothesis: BETA=0 Test
Chi-Square
DF
Pr > ChiSq
48.9451 41.1497 24.0518
4 4 4
<.0001 <.0001 <.0001
Likelihood Ratio Score Wald
Type 3 Analysis of Effects
Effect LP UM PNY PBT
DF
Wald Chi-Square
Pr > ChiSq
1 1 1 1
0.3880 0.0679 9.8132 9.2268
0.5333 0.7944 0.0017 0.0024
Analysis of Maximum Likelihood Estimates
Parameter Intercept LP UM PNY 1 PBT 1
DF
Estimate
Standard Error
Wald Chi-Square
Pr > ChiSq
1 1 1 1 1
-4.0370 0.0117 0.00959 2.3664 2.4131
2.1392 0.0188 0.0368 0.7554 0.7944
3.5613 0.3880 0.0679 9.8132 9.2268
0.0591 0.5333 0.7944 0.0017 0.0024
Odds Ratio Estimates
Effect
Point Estimate
LP UM PNY 1 vs 0 PBT 1 vs 0
1.012 1.010 10.659 11.168
95% Wald Confidence Limits 0.975 0.939 2.425 2.354
1.050 1.085 46.854 52.990
Association of Predicted Probabilities and Observed Responses Percent Concordant Percent Discordant Percent Tied Pairs
88.0 11.7 0.3 1440
Somers' D Gamma Tau-a c
0.763 0.765 0.385 0.881
2
121
The SAS System The LOGISTIC Procedure Wald Confidence Interval for Adjusted Odds Ratios Effect LP UM PNY 1 vs 0 PBT 1 vs 0
Unit
Estimate
1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
1.012 1.010 10.659 11.168
95% Confidence Limits 0.975 0.939 2.425 2.354
1.050 1.085 46.854 52.990
Partition for the Hosmer and Lemeshow Test
Group
Total
Observed
Z = 1 Expected
Observed
Z = 0 Expected
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 8 8 8 8 8 8 8 8 4
0 0 0 5 4 7 7 8 5 4
0.32 0.39 0.50 2.85 4.37 6.77 6.88 6.98 7.13 3.82
8 8 8 3 4 1 1 0 3 0
7.68 7.61 7.50 5.15 3.63 1.23 1.12 1.02 0.87 0.18
Hosmer and Lemeshow Goodness-of-Fit Test Chi-Square
DF
Pr > ChiSq
11.1428
8
0.1937
Classification Table
Prob Level 0.000 0.150 0.300 0.450 0.600 0.750 0.900
Correct NonEvent Event 40 40 35 32 32 32 4
0 24 24 27 30 30 33
Incorrect NonEvent Event 36 12 12 9 6 6 3
0 0 5 8 8 8 36
Correct 52.6 84.2 77.6 77.6 81.6 81.6 48.7
Percentages Sensi- Speci- False tivity ficity POS 100.0 100.0 87.5 80.0 80.0 80.0 10.0
0.0 66.7 66.7 75.0 83.3 83.3 91.7
47.4 23.1 25.5 22.0 15.8 15.8 42.9
False NEG . 0.0 17.2 22.9 21.1 21.1 52.2
122
Lampiran 6. Program Komputer Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 OPTIONS NODATE NONUMBER; DATA SIMULTAN_SARI; SET FIX; /* membuat deskripsi variabel*/ Label BAIR BBEN BCGK BIAY BPES BPOL BPPK BPTN BSPI BTNK BKOM CKIN CKIU CKSN CONS COPA COPN HBEN HCGK HARS HPPK HPTN INVK INVP ISMA LUAS JAKD JART JASK PDIS PDSU PEBK PEAN PEDN PEDR PEIN PESN PEDU PJAK PROS QBEN QCGK QPOL QPPK QPTN QSYR SAVE TPER TPRA UMIS UPIU UPIN UPSN RUN;
='Biaya air (Rp/Tahun)' ='Biaya benih (Rp/Tahun)' ='Biaya cangkul (Rp/Tahun)' ='Total biaya usahatani (Rp/Tahun)' = 'Biaya pestisida organik (Rp/Tahun)' ='Biaya polibag (Rp/Tahun)' ='Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)' ='Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)' ='Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)' = 'Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)' ='Biaya kompos (Rp/Tahun)' ='Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)' ='Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)' = 'Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)' ='Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp)' ='Harga Benih (Rp/Kg)' = 'Harga Cangkul (Rp/Unit)' ='Harga sayuran (Rp/Kg)' ='Harga pupuk kandang (Rp/Kg)' = 'Harga penyiram tanaman (Rp/Unit)' ='Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun)' ='Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)' ='Luas usaha (M2)' ='Jumlah angkatan kerja dalam keluarga (Orang)' ='Jumlah anggota rumahtangga (Orang)' ='Jumlah anak sekolah (Orang)' ='Pendidikan isteri (tahun)' ='Pendidikan suami (tahun)' ='Pendapatan bukan bekerja (Rp/Tahun)' ='Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)' ='Pajak/iuran (Rp/Tahun)' ='Produksi sayuran (Kg/Tahun)' ='Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah polibag yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah penyiram tanaman yang digunakan' ='Jumlah sayuran yang dijual (Kg/Tahun)' ='Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)'; ='Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Umur isteri (tahun)' ='Upah isteri usahatani(Rp/Jam)' ='Upah isteri non usahatani (Rp/Jam)' ='Upah suami non usahatani (Rp/Jam)'
123
/*create data*/ BSPI = BAIR+BKOM+BPPK+BBEN+BPTN+BCGK+BPOL+BPES; BPPK = QPPK*HPPK; BBEN = QBEN*HBEN; BKOM = QKOM*HKOM; BPTN = QPTN*HPTN; BCGK = QCGK*HCGK; BPOL = QPOL*HPOL; BTNK = CKIU*UPIU; BIAY = (CKIU*UPIU)+BSPI; PEDU = (PROS*HARS)-BSPI; PEDN = PESN+PEIN+PEAN; TPER = PEDU+PEDN+PEBK; PEDR = TPER-PJAK; CONS = COPA+CONP; ISMA = INVK+INVP; TPRA = CONS+ISMA; UPSN = PESN/CKSN; PESN = UPSN*CKSN; UPIN = PEIN/CKIN; PEIN = UPIN*CKIN; RUN; PROC SYSLIN SIMPLE 2SLS DATA=SIMULTAN_SARI OUTEST=SYS_F; Endogenous CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR COPA CONP CONS INVK INVP ISMA TPRA SAVE; Instruments
BAIR BPES BPOL BKOM HPTN HCGK PJAK JART PDIS JASK PDSU PEAN HPPK HBEN HARS PEBK UPIU UPSN UPIN;
/*Membangun Model Keputusan Ekonomi Rumahtangga Terhadap Curahan Kerja, Produksi, dan Pengeluaran Rumahtangga */ model CKIU = CKIN LUAS; model CKIN = CKIU PESN PDIS; model CKSN = PEIN PEAN; model LUAS = CKIU QPPK QCGK TPER; model PROS = LUAS; model QBEN = LUAS TPER; model QPPK = LUAS TPER; model QPTN = LUAS; model QCGK = LUAS; model COPA = PEDR JART PDIS; model CONP = PEIN JART; model INVK = PEDR INVP JART; model INVP = PEIN JASK PDSU; model SAVE = PEDR TPRA; RUN; /*Persamaan Identitas*/ identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity identity
BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR CONS ISMA TPRA
= = = = = = = = = = = = = = = =
QPPK*HPPK; QBEN*HBEN; QPTN*HPTN; QCGK*HCGK; CKIU*UPIU; BBEN+BPPK+BPTN+BCGK+BAIR+BKOM+BPES+BPOL; BTNK+BSPI; (PROS*HARS)-BSPI; CKIN*UPIN; CKSN*UPSN; PESN+PEIN+PEAN; PEDU+PEDN+PEBK; TPER-PJAK; COPA+CONP; INVK+INVP; CONS+ISMA;
124
Lampiran 7. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 The SAS System The SYSLIN Procedure Descriptive Statistics
Variables
Sum
Mean
Uncorrected SS
Variance
Std Deviation
Intercept BAIR BPES BPOL BKOM HPTN HCGK PJAK JART PDIS JASK PDSU PEAN HPPK HBEN HARS PEBK UPIU UPSN UPIN CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR COPA CONP CONS INVK INVP ISMA TPRA SAVE
40.0000 4029000 733000 740000 2558000 1000000 1000000 9023000 168.0 406.0 62.0000 445.0 2.772E8 280000 1400000 280000 2900000 120000 388205 208321 25560.0 80436.0 65556.0 3723.0 9856.0 69.0500 582.0 41.0000 41.0000 4170000 2412500 1025000 1025000 76680000 16692500 93372500 52299500 4.3488E8 7.752E8 1.4129E9 1.4681E9 1.4591E9 4.5932E8 3.6353E8 8.2284E8 85281000 72930000 1.5821E8 9.8105E8 99300000
1.0000 100725 18325.0 18500.0 63950.0 25000.0 25000.0 225575 4.2000 10.1500 1.5500 11.1250 6930000 7000.0 35000.0 7000.0 72500.0 3000.0 9705.1 5208.0 639.0 2010.9 1638.9 93.0750 246.4 1.7262 14.5500 1.0250 1.0250 104250 60312.5 25625.0 25625.0 1917000 417313 2334313 1307487 10872000 19380000 35322000 36701987 36476412 11482900 9088125 20571025 2132025 1823250 3955275 24526300 2482500
40.0000 7.252E11 3.971E10 4.118E10 5.202E11 2.5E10 2.5E10 2.252E12 764.0 4324.0 142.0 5125.0 9.606E15 1.96E9 4.9E10 1.96E9 1.79E12 3.6E8 4.9421E9 3.3652E9 19180800 1.7183E8 1.3076E8 1103549 8133344 357.0 10404.0 43.0000 43.0000 5.835E11 4.37E11 2.688E10 2.688E10 1.726E14 1.262E13 2.661E14 2.746E14 1.44E16 1.999E16 5.883E16 6.321E16 6.253E16 5.687E15 5.015E15 1.945E16 1.98E14 2.234E14 7.244E14 2.725E16 5.937E14
0 8.1881E9 6.7373E8 7.0478E8 9.1451E9 0 0 5.5632E9 1.4974 5.2077 1.1769 4.4712 1.971E14 0 0 0 4.051E10 0 30115098 58467606 73024.6 258581 597835 19411.0 146278 6.0977 49.6385 0.0250 0.0250 3.8154E9 7.4737E9 15625000 15625000 6.572E11 1.451E11 1.233E12 5.288E12 2.481E14 1.274E14 2.289E14 2.392E14 2.386E14 1.058E13 4.389E13 6.477E13 4.158E11 2.32E12 2.529E12 8.179E13 8.902E12
0 90488.1 25956.2 26547.7 95630.2 0 0 74587.0 1.2237 2.2820 1.0849 2.1145 14037718 0 0 0 201262 0 5487.7 7646.4 270.2 508.5 773.2 139.3 382.5 2.4694 7.0455 0.1581 0.1581 61769.1 86450.3 3952.8 3952.8 810692 380858 1110551 2299480 15751004 11285007 15128729 15467457 15445955 3252110 6624890 8047924 644849 152301 1590319 9043614 2983621
125
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
CKIU CKIU Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1408730 1508151 2847960
704364.9 40760.83
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
201.89313 639.00000 31.59517
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
17.28
<.0001
0.48296 0.45501
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept CKIN
1 1
811.2823 -0.14355
214.7181 0.102580
3.78 -1.40
0.0006 0.1700
LUAS
1
1.250460
0.238066
5.25
<.0001
Variable Label Intercept Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Luas usaha (M2)
126
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
CKIN CKIN Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
1264622 8805478 10084648
421540.6 244596.6
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
494.56709 2010.90000 24.59432
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
1.72
0.1795
0.12558 0.05271
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept CKIU
1 1
1762.682 -0.27449
610.5956 0.391948
2.89 -0.70
0.0065 0.4882
PESN
1
-7.72E-6
7.196E-6
-1.07
0.2906
PDIS
1
56.47171
40.56762
1.39
0.1725
Variable Label Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun) Pendidikan isteri (tahun)
127
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
CKSN CKSN Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
11898808 11521928 23315584
5949404 311403.5
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
558.03536 1638.90000 34.04938
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
19.11
<.0001
0.50805 0.48145
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEIN
1 1
2101.735 -0.00002
116.4287 5.682E-6
18.05 -4.35
<.0001 0.0001
PEAN
1
-0.00003
6.366E-6
-4.39
<.0001
Variable Label Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)
128
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
LUAS LUAS Luas usaha (M2)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
4 35 39
739514.5 35806.26 757030.8
184878.6 1023.036
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
31.98493 93.07500 34.36469
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
180.72
<.0001
0.95382 0.94854
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept CKIU
1 1
-741.244 0.137562
58.59210 0.051978
-12.65 2.65
<.0001 0.0121
QPPK
1
0.866800
2.657792
0.33
0.7463
QCGK
1
705.2852
67.24204
10.49
<.0001
TPER
1
2.966E-7
3.723E-7
0.80
0.4309
Variable Label Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
129
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
PROS PROS Produksi sayuran (Kg/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
5665349 38872.18 5704826
5665349 1022.952
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
31.98362 246.40000 12.98037
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
5538.24
<.0001
0.99319 0.99301
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept LUAS
1 1
-8.21976 2.735641
6.105728 0.036760
-1.35 74.42
0.1862 <.0001
Variable Label Intercept Luas usaha (M2)
130
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
QBEN QBEN Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
237.6833 0.118149 237.8099
118.8417 0.003193
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05651 1.72625 3.27348
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
37217.1
<.0001
0.99950 0.99948
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept LUAS
1 1
0.062947 0.017712
0.025022 0.000066
2.52 268.63
0.0164 <.0001
TPER
1
4.02E-10
6.44E-10
0.62
0.5364
Variable Label Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
131
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
QPPK QPPK Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1421.495 509.9723 1935.900
710.7473 13.78304
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
3.71255 14.55000 25.51582
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
51.57
<.0001
0.73597 0.72169
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept LUAS
1 1
9.452108 0.042681
1.643938 0.004332
5.75 9.85
<.0001 <.0001
TPER
1
3.066E-8
4.231E-8
0.72
0.4732
Variable Label Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
132
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
QPTN QPTN Jumlah penyiram tanaman yang digunakan
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
0.860414 0.114892 0.975000
0.860414 0.003023
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05499 1.02500 5.36451
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
284.58
<.0001
0.88220 0.87910
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept LUAS
1 1
0.925772 0.001066
0.010497 0.000063
88.19 16.87
<.0001 <.0001
Variable Label Intercept Luas usaha (M2)
133
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
QCGK QCGK Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
0.860414 0.114892 0.975000
0.860414 0.003023
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05499 1.02500 5.36451
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
284.58
<.0001
0.88220 0.87910
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept LUAS
1 1
0.925772 0.001066
0.010497 0.000063
88.19 16.87
<.0001 <.0001
Variable Label Intercept Luas usaha (M2)
134
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
COPA COPA Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
2.278E14 1.751E14 4.125E14
7.594E13 4.863E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
2205172.85 11482900.0 19.20397
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
15.62
<.0001
0.56548 0.52927
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEDR
1 1
314542.6 0.045465
2090022 0.025025
0.15 1.82
0.8812 0.0776
JART
1
1773023
291475.9
6.08
<.0001
PDIS
1
203277.9
155013.1
1.31
0.1980
Variable Label Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang) Pendidikan isteri (tahun)
135
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
CONP CONP Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
7.329E14 9.919E14 1.712E15
3.664E14 2.681E13
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
5177616.41 9088125.00 56.97123
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
13.67
<.0001
0.42491 0.39383
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEIN
1 1
-636224 0.274186
3201174 0.053997
-0.20 5.08
0.8435 <.0001
JART
1
1605572
693900.8
2.31
0.0263
Variable Label Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
136
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
INVK INVK Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
6.455E12 8.203E12 1.622E13
2.152E12 2.278E11
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
477335.757 2132025.00 22.38884
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
9.44
<.0001
0.44039 0.39376
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEDR
1 1
920710.5 0.026975
322939.9 0.005496
2.85 4.91
0.0072 <.0001
INVP
1
-0.06064
0.081613
-0.74
0.4623
JART
1
80459.94
85269.82
0.94
0.3517
Variable Label Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
137
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
INVP INVP Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
4.753E13 4.293E13 9.046E13
1.584E13 1.192E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
1091996.09 1823250.00 59.89283
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
13.29
<.0001
0.52542 0.48588
Parameter Estimates
Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEIN
1 1
-1354592 0.001252
1123212 0.011835
-1.21 0.11
0.2357 0.9164
JASK
1
1061569
177812.7
5.97
<.0001
PDSU
1
136521.5
86539.87
1.58
0.1234
Variable Label Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anak sekolah (Orang) Pendidikan suami (tahun)
138
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
SAVE SAVE Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1.269E14 2.235E14 3.472E14
6.346E13 6.04E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
2457736.22 2482500.00 99.00247
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
10.51
0.0002
0.36220 0.32773
Parameter Estimates
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
Intercept PEDR
1 1
-1310865 0.139470
1397925 0.032833
-0.94 4.25
0.3545 0.0001
TPRA
1
-0.05276
0.062539
-0.84
0.4043
Variable
Variable Label Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)
139
Lampiran 8. Program Komputer Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 OPTIONS NODATE NONUMBER; DATA SIMULTAN_SARI; SET FIX; OPTIONS NODATE NONUMBER; DATA SIMULTAN_SARI; SET FIX; /* membuat deskripsi variabel*/ Label BAIR BBEN BCGK BIAY BPES BPOL BPPK BPTN BSPI BTNK BKOM CKIN CKIU CKSN CONS COPA COPN HBEN HCGK HARS HPPK HPTN INVK INVP ISMA LUAS JAKD JART JASK PDIS PDSU PEBK PEAN PEDN PEDR PEIN PESN PEDU PJAK PROS QBEN QCGK QPOL QPPK QPTN QSYR SAVE TPER TPRA UMIS UPIU UPIN UPSN RUN;
='Biaya air (Rp/Tahun)' ='Biaya benih (Rp/Tahun)' ='Biaya cangkul (Rp/Tahun)' ='Total biaya usahatani (Rp/Tahun)' = 'Biaya pestisida organik (Rp/Tahun)' ='Biaya polibag (Rp/Tahun)' ='Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)' ='Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)' ='Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)' = 'Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)' ='Biaya kompos (Rp/Tahun)' ='Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)' ='Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)' = 'Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)' ='Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp)' ='Harga Benih (Rp/Kg)' = 'Harga Cangkul (Rp/Unit)' ='Harga sayuran (Rp/Kg)' ='Harga pupuk kandang (Rp/Kg)' = 'Harga penyiram tanaman (Rp/Unit)' ='Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun)' ='Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)' ='Luas usaha (M2)' ='Jumlah angkatan kerja dalam keluarga (Orang)' ='Jumlah anggota rumahtangga (Orang)' ='Jumlah anak sekolah (Orang)' ='Pendidikan isteri (tahun)' ='Pendidikan suami (tahun)' ='Pendapatan bukan bekerja (Rp/Tahun)' ='Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)' ='Pajak/iuran (Rp/Tahun)' ='Produksi sayuran (Kg/Tahun)' ='Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah polibag yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah penyiram tanaman yang digunakan' ='Jumlah sayuran yang dijual (Kg/Tahun)' ='Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)'; ='Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Umur isteri (tahun)' ='Upah isteri usahatani(Rp/Jam)' ='Upah isteri non usahatani (Rp/Jam)' ='Upah suami non usahatani (Rp/Jam)'
140
BSPI BPPK BBEN BKOM BPTN BCGK BPOL BTNK BIAY PEDU PEDN TPER PEDR CONS ISMA TPRA UPSN PESN UPIN PEIN RUN;
/*create data*/ = BAIR+BKOM+BPPK+BBEN+BPTN+BCGK+BPOL+BPES; = QPPK*HPPK; = QBEN*HBEN; = QKOM*HKOM; = QPTN*HPTN; = QCGK*HCGK; = QPOL*HPOL; = CKIU*UPIU; = (CKIU*UPIU)+BSPI; = (PROS*HARS)-BSPI; = PESN+PEIN+PEAN; = PEDU+PEDN+PEBK; = TPER-PJAK; = COPA+CONP; = INVK+INVP; = CONS+ISMA; = PESN/CKSN; = UPSN*CKSN; = PEIN/CKIN; = UPIN*CKIN;
PROC REG DATA=SIMULTAN_SARI; model CKIU = CKIN LUAS/VIF; model CKIN = CKIU PESN PDIS/VIF; model CKSN = PEIN PEAN/VIF; model LUAS = CKIU QPPK QCGK TPER/VIF; model PROS = LUAS/VIF; model QBEN = LUAS TPER/VIF; model QPPK = LUAS TPER/VIF; model QPTN = LUAS /VIF; model QCGK = LUAS/VIF; model COPA = PEDR JART PDIS/VIF; model CONP = PEIN JART/VIF; model INVK = PEDR INVP JART/VIF; model INVP = PEIN JASK PDSU/VIF; model SAVE = PEDR TPRA /VIF; RUN;
141
Lampiran 9. Hasil Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 The SAS System The REG Procedure Model: MODEL1 Dependent Variable: CKIU Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1385197 1462763 2847960
692598 39534
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
198.83195 639.00000 31.11611
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
17.52
<.0001
0.4864 0.4586
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIN
Intercept Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Luas usaha (M2)
LUAS
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
671.74448 -0.07577
135.68590 0.06326
4.95 -1.20
<.0001 0.2386
1
1.28528
0.23088
5.57
<.0001
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIN
Intercept Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Luas usaha (M2)
LUAS
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.02074
1
1.02074
142
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL2 Dependent Variable: CKIN Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
1281510 8803137 10084648
427170 244532
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
494.50136 2010.90000 24.59105
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
1.75
0.1748
0.1271 0.0543
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIU
Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun) Pendidikan isteri (tahun)
PESN PDIS
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
1768.34619 -0.28624
556.23404 0.33365
3.18 -0.86
0.0030 0.3966
1
-0.00000711
0.00000714
-1.00
0.3262
1
55.49609
39.06998
1.42
0.1641
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIU
Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun) Pendidikan isteri (tahun)
PESN PDIS
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.29656
1
1.03676
1
1.26783
143
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL3 Dependent Variable: CKSN Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
11794308 11521276 23315584
5897154 311386
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
558.01957 1638.90000 34.04842
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
18.94
<.0001
0.5059 0.4791
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)
PEAN
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
2098.90965 -0.00002448
116.37232 0.00000567
18.04 -4.32
<.0001 0.0001
1
-0.00002797
0.00000637
-4.39
<.0001
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)
PEAN
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.00000
1
1.00000
144
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL4 Dependent Variable: LUAS Luas usaha (M2) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
4 35 39
721803 35228 757031
180451 1006.50922
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
31.72553 93.07500 34.08598
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
179.28
<.0001
0.9535 0.9481
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIU
Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
QPPK QCGK TPER
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
-713.86275 0.14036
46.56591 0.03037
-15.33 4.62
<.0001 <.0001
1
0.96710
1.62770
0.59
0.5562
1
676.39379
52.53444
12.88
<.0001
1
2.689443E-7
3.383132E-7
0.79
0.4320
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept CKIU
Intercept Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
QPPK QCGK TPER
DF
Variance Inflation
1 1
0 2.61025
1
5.09580
1
2.67347
1
1.06102
145
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL5 Dependent Variable: PROS Produksi sayuran (Kg/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
5665953 38872 5704826
5665953 1022.95166
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
31.98362 246.40000 12.98036
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
5538.83
<.0001
0.9932 0.9930
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
-8.23188 2.73577
6.10572 0.03676
-1.35 74.42
0.1856 <.0001
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.00000
146
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL6 Dependent Variable: QBEN Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
237.69181 0.11813 237.80994
118.84590 0.00319
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05650 1.72625 3.27324
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
37223.7
<.0001
0.9995 0.9995
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS TPER
Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1 1
0.06142 0.01771 4.44965E-10
0.02341 0.00006578 5.92513E-10
2.62 269.26 0.75
0.0126 <.0001 0.4574
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS TPER
Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
DF
Variance Inflation
1 1 1
0 1.02597 1.02597
147
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL7 Dependent Variable: QPPK Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1426.18507 509.71493 1935.90000
713.09253 13.77608
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
3.71161 14.55000 25.50938
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
51.76
<.0001
0.7367 0.7225
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS TPER
Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1 1
9.26540 0.04259 3.598239E-8
1.53748 0.00432 3.892048E-8
6.03 9.86 0.92
<.0001 <.0001 0.3612
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS TPER
Intercept Luas usaha (M2) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
DF
Variance Inflation
1 1 1
0 1.02597 1.02597
148
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL8 Dependent Variable: QPTN Jumlah penyiram tanaman yang digunakan Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
0.86011 0.11489 0.97500
0.86011 0.00302
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05499 1.02500 5.36451
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
284.48
<.0001
0.8822 0.8791
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
0.92579 0.00107
0.01050 0.00006320
88.20 16.87
<.0001 <.0001
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.00000
149
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL9 Dependent Variable: QCGK Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
1 38 39
0.86011 0.11489 0.97500
0.86011 0.00302
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.05499 1.02500 5.36451
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
284.48
<.0001
0.8822 0.8791
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
0.92579 0.00107
0.01050 0.00006320
88.20 16.87
<.0001 <.0001
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept LUAS
Intercept Luas usaha (M2)
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.00000
150
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL10 Dependent Variable: COPA Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
2.380067E14 1.74466E14 4.124727E14
7.933556E13 4.846277E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
2201426 11482900 19.17134
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
16.37
<.0001
0.5770 0.5418
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang) Pendidikan isteri (tahun)
JART PDIS
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
86192 0.05352
2068086 0.02300
0.04 2.33
0.9670 0.0257
1
1760747
290601
6.06
<.0001
1
201907
154741
1.30
0.2002
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang) Pendidikan isteri (tahun)
JART PDIS
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.01578
1
1.01765
1
1.00349
151
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL11 Dependent Variable: CONP Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
7.198778E14 9.917995E14 1.711677E15
3.599389E14 2.680539E13
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
5177392 9088125 56.96876
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
13.43
<.0001
0.4206 0.3892
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
JART
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
-567496 0.27114
3200252 0.05390
-0.18 5.03
0.8602 <.0001
1
1597105
693816
2.30
0.0271
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
JART
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.04877
1
1.04877
152
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL12 Dependent Variable: INVK Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
8.132213E12 8.085186E12 1.62174E13
2.710738E12 2.245885E11
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
473908 2132025 22.22805
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
12.07
<.0001
0.5014 0.4599
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
INVP JART
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
860089 0.02750
314426 0.00495
2.74 5.55
0.0096 <.0001
1
-0.10312
0.05976
-1.73
0.0930
1
108805
74881
1.45
0.1549
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Jumlah anggota rumahtangga (Orang)
INVP JART
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.01644
1
1.43834
1
1.45804
153
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL13 Dependent Variable: INVP Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
3 36 39
4.75359E13 4.292746E13 9.046337E13
1.58453E13 1.19243E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
1091984 1823250 59.89218
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
13.29
<.0001
0.5255 0.4859
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anak sekolah (Orang) Pendidikan suami (tahun)
JASK PDSU
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
-1364371 0.00158
1122999 0.01181
-1.21 0.13
0.2323 0.8942
1 1
1063259 136842
177773 86536
5.98 1.58
<.0001 0.1225
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEIN
Intercept Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Jumlah anak sekolah (Orang) Pendidikan suami (tahun)
JASK PDSU
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.13230
1 1
1.21650 1.09508
154
The SAS System The REG Procedure Model: MODEL14 Dependent Variable: SAVE Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun) Number of Observations Read Number of Observations Used
40 40
Analysis of Variance
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
Model Error Corrected Total
2 37 39
1.247023E14 2.224754E14 3.471778E14
6.235117E13 6.012849E12
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
2452111 2482500 98.77588
R-Square Adj R-Sq
F Value
Pr > F
10.37
0.0003
0.3592 0.3246
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)
TPRA
DF
Parameter Estimate
Standard Error
t Value
Pr > |t|
1 1
-1077432 0.12725
1212673 0.02989
-0.89 4.26
0.3800 0.0001
1
-0.04411
0.05105
-0.86
0.3932
Parameter Estimates
Variable
Label
Intercept PEDR
Intercept Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)
TPRA
DF
Variance Inflation
1 1
0 1.38264
1
1.38264
155
Lampiran 10. Program Komputer Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 OPTIONS NODATE NONUMBER; DATA SIMULTAN_SARI; SET FIX; /* membuat deskripsi variabel*/ BAIR BBEN BCGK BIAY BPES BPOL BPPK BPTN BSPI BTNK BKOM CKIN CKIU CKSN CONS COPA COPN HBEN HCGK HARS HPPK HPTN INVK INVP ISMA LUAS JAKD JART JASK PDIS PDSU PEBK PEAN PEDN PEDR PEIN PESN PEDU PJAK PROS QBEN QCGK QPOL QPPK QPTN QSYR SAVE TPER TPRA UMIS UPIU UPIN UPSN RUN;
='Biaya air (Rp/Tahun)' ='Biaya benih (Rp/Tahun)' ='Biaya cangkul (Rp/Tahun)' ='Total biaya usahatani (Rp/Tahun)' = 'Biaya pestisida organik (Rp/Tahun)' ='Biaya polibag (Rp/Tahun)' ='Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)' ='Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)' ='Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)' = 'Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)' ='Biaya kompos (Rp/Tahun)' ='Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)' ='Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)' = 'Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)' ='Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp)' ='Harga Benih (Rp/Kg)' = 'Harga Cangkul (Rp/Unit)' ='Harga sayuran (Rp/Kg)' ='Harga pupuk kandang (Rp/Kg)' = 'Harga penyiram tanaman (Rp/Unit)' ='Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun)' ='Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)' ='Luas usaha (M2)' ='Jumlah angkatan kerja dalam keluarga (Orang)' ='Jumlah anggota rumahtangga (Orang)' ='Jumlah anak sekolah (Orang)' ='Pendidikan isteri (tahun)' ='Pendidikan suami (tahun)' ='Pendapatan bukan bekerja (Rp/Tahun)' ='Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)' ='Pajak/iuran (Rp/Tahun)' ='Produksi sayuran (Kg/Tahun)' ='Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah polibag yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah penyiram tanaman yang digunakan' ='Jumlah sayuran yang dijual (Kg/Tahun)' ='Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)'; ='Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Umur isteri (tahun)' ='Upah isteri usahatani(Rp/Jam)' ='Upah isteri non usahatani (Rp/Jam)' ='Upah suami non usahatani (Rp/Jam)'
156
/*create data*/ BSPI = BAIR+BKOM+BPPK+BBEN+BPTN+BCGK+BPOL+BPES; BPPK = QPPK*HPPK; BBEN = QBEN*HBEN; BKOM = QKOM*HKOM; BPTN = QPTN*HPTN; BCGK = QCGK*HCGK; BPOL = QPOL*HPOL; BTNK = CKIU*UPIU; BIAY = (CKIU*UPIU)+BSPI; PEDU = (PROS*HARS)-BSPI; PEDN = PESN+PEIN+PEAN; TPER = PEDU+PEDN+PEBK; PEDR = TPER-PJAK; CONS = COPA+CONP; ISMA = INVK+INVP; TPRA = CONS+ISMA; UPSN = PESN/CKSN; PESN = UPSN*CKSN; UPIN = PEIN/CKIN; PEIN = UPIN*CKIN; RUN; PROC SIMNLIN DATA=SIMULTAN_SARI STAT SIMULATE OUTPREDICT THEIL OUT=SIMD_FIX; Endogenous CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR COPA CONP CONS INVK INVP ISMA TPRA SAVE; Instruments
BAIR BPES BPOL BKOM HPTN HCGK PJAK JART PDIS JASK PDSU PEAN HPPK HBEN HARS PEBK UPIU UPSN UPIN;
PARM A0 B0 C0 D0 E0 F0 G0 H0 I0 J0 K0 L0 M0 N0
811.2823 1762.682 2101.735 -741.244 -8.21976 0.062947 9.452108 0.925772 0.925772 314542.6 -636224 920710.5 -1354592 -1310865
A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1 I1 J1 K1 L1 M1 N1
/*STRUCTURAL CKIU = A0 CKIN = B0 CKSN = C0 LUAS = D0 PROS = E0 QBEN = F0 QPPK = G0 QPTN = H0 QCGK = I0 COPA = J0 CONP = K0 INVK = L0 INVP = M0 SAVE = N0
-0.14355 -0.27449 -0.00002 0.137562 2.735641 0.017712 0.042681 0.001066 0.001066 0.045465 0.274186 0.026975 0.001252 0.139470
A2 B2 C2 D2
1.250460 -7.72E-6 B3 56.47171 -0.00003 0.866800 D3 705.2852 D4 2.966E-7
F2 4.02E-10 G2 3.066E-8
J2 K2 L2 M2 N2
1773023 J3 203277.9 1605572 -0.06064 L3 80459.94 1061569 M3 136521.5 -0.05276;
EQUATIONS*/ + A1*CKIN + A2*LUAS; + B1*CKIU + B2*PESN + B3*PDIS; + C1*PEIN + C2*PEAN; + D1*CKIU + D2*QPPK + D3*QCGK + D4*TPER; + E1*LUAS; + F1*LUAS + F2*(PEDU+PEDN+PEBK); + G1*LUAS + G2*(PEDU+PEDN+PEBK); + H1*LUAS; + I1*LUAS; + J1*(TPER-PJAK) + J2*JART + J3*PDIS; + K1*PEIN + K2*JART; + L1*(TPER-PJAK) + L2*INVP + L3*JART; + M1*PEIN + M2*JASK + M3*PDSU; + N1*(TPER-PJAK) + N2*(CONS+ISMA);
/*IDENTITY EQUATIONS*/ BPPK = QPPK*HPPK; BBEN = QBEN*HBEN;
157
BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR CONS ISMA TPRA RUN;
= = = = = = = = = = = = = =
QPTN*HPTN; QCGK*HCGK; CKIU*UPIU; BBEN+BPPK+BPTN+BCGK+BAIR+BKOM+BPES+BPOL; BTNK+BSPI; (PROS*HARS)-BSPI; CKIN*UPIN; CKSN*UPSN; PESN+PEIN+PEAN; PEDU+PEDN+PEBK; TPER-PJAK; COPA+CONP; INVK+INVP; CONS+ISMA;
158
Lampiran 11. Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics
Variable
Actual Mean Std Dev
Predicted Mean Std Dev
N Obs
N
CKIU
40
40
639.0
270.2
638.2
220.6
CKIN
40
40
2010.9
508.5
2019.5
182.4
CKSN
40
40
1638.9
773.2
1680.1
531.7
LUAS PROS
40 40
40 40
93.0750 246.4
139.3 382.5
93.4300 247.4
163.9 448.4
QBEN
40
40
1.7262
2.4694
1.7328
2.9089
QPPK
40
40
14.5500
7.0455
14.5833
7.4202
QPTN
40
40
1.0250
0.1581
1.0254
0.1747
QCGK
40
40
1.0250
0.1581
1.0254
0.1747
BPPK
40
40
104250
61769.1
102083
51941.5
BBEN
40
40
60312.5
86450.3
60647.1
101811
BPTN
40
40
25625.0
3952.8
25634.2
4368.5
BCGK
40
40
25625.0
3952.8
25634.2
4368.5
BTNK
40
40
1917000
810692
1914641
661939
BSPI
40
40
417313
380858
415499
296042
BIAY
40
40
2334313
1110551
2330140
882746
PEDU
40
40
1307487
2299480
1316100
2959145
PEIN
40
40
10872000
15751004
10689158
15514310
PESN
40
40
19380000
11285007
18288585
11577893
Label Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun) Luas usaha (M2) Produksi sayuran (Kg/Tahun) Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah penyiram tanaman yang digunakan Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun) Biaya benih (Rp/Tahun) Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun) Biaya cangkul (Rp/Tahun) Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun) Biaya sarana produksi (Rp/Tahun) Total biaya usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)
159
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics
Variable
Actual Mean Std Dev
Predicted Mean Std Dev
N Obs
N
PEDN
40
40
35322000
15128729
35907743
14049727
TPER
40
40
36701987
15467457
37296343
16486214
PEDR
40
40
36476412
15445955
37070768
16476379
COPA
40
40
11482900
3252110
11509932
2390897
CONP
40
40
9088125
6624890
9037996
4322401
CONS
40
40
20571025
8047924
20547928
5840658
INVK
40
40
2132025
644849
2148078
468461
INVP
40
40
1823250
1523015
1823024
1104351
ISMA
40
40
3955275
1590319
3971102
1083473
TPRA
40
40
24526300
9043614
24519031
6520603
SAVE
40
40
2482500
2983621
2565771
2112286
Label Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun) Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp) Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun) Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun) Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun) Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)
Statistics of fit
N
Mean Error
CKIU
40
-0.7862
16.2725
224.2
42.7617
303.7
68.5663
CKIN
40
8.5987
.
258.8
.
467.4
.
Variable
Mean % Mean Abs Mean Abs Error Error % Error
RMS Error
RMS % Error R-Square Label -.2950 Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) 0.1335 Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)
160
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Statistics of fit
N
Mean Error
CKSN
40
41.1518
.
347.5
.
533.7
.
LUAS PROS
40 40
0.3550 0.9713
35.7113 30.2520
141.5 381.7
204.6 216.1
199.6 536.1
275.9 298.1
QBEN
40
0.00652
31.8379
2.5165
189.5
3.5377
251.5
QPPK
40
0.0333
10.7510
6.2068
45.6919
9.2093
65.0000
QPTN
40 0.000368
1.2110
0.1625
15.0717
0.2289
18.9309
QCGK
40 0.000368
1.2110
0.1625
15.0717
0.2289
18.9309
BPPK
40
-2166.9
10.5668
45847.3
45.8761
73920.2
65.1996
BBEN
40
334.6
32.3788
88185.2
190.0
123863
251.7
BPTN
40
9.2105
1.2110
4061.5
15.0717
5721.8
18.9309
BCGK
40
9.2105
1.2110
4061.5
15.0717
5721.8
18.9309
BTNK
40
-2358.6
16.2725
672496
42.7617
910953
68.5663
BSPI
40
-1813.9
6.7648
138997
37.1361
205429
49.8795
BIAY
40
-4172.6
13.4842
775978
39.0909
1081865
61.5835
PEDU
40
8612.9
34.0408
2534432
303.8
3549578
428.9
PEIN
40
-182842
.
969758
.
1898095
.
PESN
40 -1091415
.
2048106
.
3420350
.
PEDN
40
585743
4.6257
3900854
11.8477
6900634
24.1879
TPER
40
594356
2.7509
4787026
14.0397
7538376
25.5018
Variable
Mean % Mean Abs Mean Abs Error Error % Error
RMS Error
RMS % Error R-Square Label 0.5114 Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun) -1.105 Luas usaha (M2) -1.015 Produksi sayuran (Kg/Tahun) -1.105 Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun) -.7524 Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) -1.149 Jumlah penyiram tanaman yang digunakan -1.149 Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) -.4689 Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun) -1.105 Biaya benih (Rp/Tahun) -1.149 Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun) -1.149 Biaya cangkul (Rp/Tahun) -.2950 Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun) 0.7016 Biaya sarana produksi (Rp/Tahun) 0.0267 Total biaya usahatani (Rp/Tahun) -1.444 Pendapatan usahatani (Rp/Tahun) 0.9851 Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) 0.9058 Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun) 0.7866 Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun) 0.7564 Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)
161
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Statistics of fit
N
Mean Error
PEDR
40
594356
2.7676
4787026
14.1442
7538376
25.7095
COPA
40
27032.4
3.1303
1724825
15.1480
2127028
18.4168
CONP
40 -50129.2
48.6059
3518118
78.7940
5254088
254.0
CONS
40 -23096.8
4.1047
3556121
18.3589
5487917
27.3601
INVK
40
16053.0
3.5445
337140
15.5040
489714
21.0746
INVP
40
-225.5
.
576159
.
1036284
.
ISMA
40
15827.5
6.6570
671472
18.2896
1068873
24.1790
TPRA
40
-7269.3
4.0241
4024517
17.3753
6121722
25.5006
SAVE
40
83271.0
.
1937398
.
2455995
.
Variable
Mean % Mean Abs Mean Abs Error Error % Error
RMS Error
RMS % Error R-Square Label 0.7557 Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) 0.5613 Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun) 0.3549 Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp) 0.5231 Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun) 0.4085 Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun) 0.5252 Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) 0.5367 Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun) 0.5300 Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun) 0.3050 Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)
Theil Forecast Error Statistics
Variable CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK
N
MSE
Corr (R)
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
92204.0 218454 284783 39837.5 287435 12.5155 84.8105 0.0524 0.0524 5.4642E9 1.534E10 32739274 32739274
0.23 0.37 0.72 0.12 0.15 0.12 0.17 0.03 0.03 0.14 0.12 0.03 0.03
MSE Decomposition Proportions Bias Reg Dist Var Covar (UM) (UR) (UD) (US) (UC)
Inequality Coef U1 U
0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.4385 0.2255 0.2952 1.2017 1.1890 1.1842 0.5710 0.2207 0.2207 0.6120 1.1851 0.2207 0.2207
0.27 0.00 0.00 0.53 0.52 0.53 0.45 0.54 0.54 0.33 0.53 0.54 0.54
0.73 1.00 0.99 0.47 0.48 0.47 0.55 0.46 0.46 0.67 0.47 0.46 0.46
0.03 0.47 0.20 0.01 0.01 0.02 0.00 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01
0.97 0.52 0.79 0.99 0.99 0.98 1.00 0.99 0.99 0.98 0.98 0.99 0.99
0.2222 0.1140 0.1496 0.5654 0.5596 0.5578 0.2838 0.1102 0.1102 0.3145 0.5581 0.1102 0.1102
162
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Theil Forecast Error Statistics
Variable BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR COPA CONP CONS INVK INVP ISMA TPRA SAVE
N
MSE
Corr (R)
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
8.298E11 4.22E10 1.17E12 1.26E13 3.603E12 1.17E13 4.762E13 5.683E13 5.683E13 4.524E12 2.761E13 3.012E13 2.398E11 1.074E12 1.142E12 3.748E13 6.032E12
0.23 0.84 0.41 0.08 0.99 0.96 0.89 0.89 0.89 0.75 0.60 0.72 0.64 0.72 0.73 0.73 0.57
MSE Decomposition Proportions Bias Reg Dist Var Covar (UM) (UR) (UD) (US) (UC)
Inequality Coef U1 U
0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.10 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.4385 0.3657 0.4195 1.3547 0.1000 0.1530 0.1799 0.1896 0.1907 0.1784 0.4692 0.2489 0.2201 0.4385 0.2512 0.2345 0.6375
0.27 0.01 0.15 0.59 0.00 0.05 0.01 0.13 0.13 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.01 0.00 0.03
0.73 0.99 0.85 0.41 0.99 0.85 0.99 0.86 0.86 1.00 1.00 1.00 0.99 1.00 0.99 1.00 0.97
0.03 0.17 0.04 0.03 0.02 0.01 0.02 0.02 0.02 0.16 0.19 0.16 0.13 0.16 0.22 0.17 0.12
0.97 0.83 0.96 0.97 0.98 0.89 0.97 0.98 0.98 0.84 0.81 0.84 0.87 0.84 0.78 0.83 0.88
0.2222 0.1920 0.2135 0.6094 0.0504 0.0779 0.0898 0.0937 0.0942 0.0899 0.2479 0.1265 0.1107 0.2309 0.1277 0.1190 0.3431
Theil Relative Change Forecast Error Statistics Relative Change Variable CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN
N
MSE
Corr (R)
39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
0.3932 . . 13.8490 15.7404 11.3714 0.5018 0.0485 0.0485 0.6904 11.4231 0.0485 0.0485 0.3932 0.3718 0.3705 36.1833 . . 0.0618
0.62 . . 0.10 0.11 0.10 0.30 0.18 0.18 0.27 0.09 0.18 0.18 0.62 0.82 0.67 0.01 . . 0.89
MSE Decomposition Proportions Bias Reg Dist Var Covar (UM) (UR) (UD) (US) (UC)
Inequality Coef U1 U
0.00 . . 0.00 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 . . 0.02
0.7911 . . 1.3488 1.2875 1.3857 1.1016 1.2296 1.2296 1.0510 1.3887 1.2296 1.2296 0.7911 0.5635 0.7334 1.3247 . . 0.4684
0.08 . . 0.47 0.42 0.50 0.27 0.36 0.36 0.18 0.50 0.36 0.36 0.08 0.01 0.04 0.44 . . 0.05
0.91 . . 0.53 0.58 0.50 0.73 0.64 0.64 0.81 0.50 0.64 0.64 0.91 0.99 0.96 0.55 . . 0.93
0.03 . . 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.00 0.03 0.16 0.06 0.01 . . 0.00
0.97 . . 1.00 0.99 0.99 0.98 0.99 0.99 0.92 0.99 0.99 0.99 0.97 0.84 0.94 0.99 . . 0.98
0.4255 . . 0.6667 0.6634 0.6685 0.5900 0.6417 0.6417 0.6151 0.6690 0.6417 0.6417 0.4255 0.3174 0.4040 0.7007 . . 0.2327
163
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Theil Relative Change Forecast Error Statistics Relative Change Variable
N
MSE
Corr (R)
MSE Decomposition Proportions Bias Reg Dist Var Covar (UM) (UR) (UD) (US) (UC)
TPER 39 0.0664 0.89 0.01 0.15 0.84 0.03 0.96 PEDR 39 0.0675 0.89 0.01 0.15 0.83 0.03 0.96 COPA 39 0.0397 0.85 0.00 0.00 1.00 0.06 0.94 CONP 39 1.6144 0.85 0.01 0.26 0.73 0.57 0.42 CONS 39 0.1270 0.88 0.00 0.13 0.87 0.36 0.64 INVK 39 0.0520 0.69 0.00 0.04 0.96 0.05 0.95 INVP 39 . . . . . . . ISMA 39 0.2879 0.87 0.01 0.19 0.80 0.46 0.54 TPRA 39 0.1155 0.89 0.01 0.16 0.84 0.38 0.61 SAVE 39 . . . . . . . NOTE: Percent error statistics for 6 variables were set to missing values because too close to zero to compute the percent error at one or more observations.
Inequality Coef U1 U 0.4929 0.4947 0.5185 0.5989 0.5039 0.7297 . 0.5427 0.4909 . an actual
0.2357 0.2364 0.2764 0.3868 0.2965 0.3960 . 0.3320 0.2895 . value was
164
Lampiran 12. Program Komputer Simulasi Peningkatan Harga Sayuran Sebesar 40 Persen dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 OPTIONS NODATE NONUMBER; DATA SIMULTAN_SARI; SET FIX; /*S1 :HPPK /*S2 :HBEN S3 :HARS /*S4 :PEIN /*S5 :HPPK /*S6 :HBEN /*S7 :HPPK
= = = = = = =
1.30*HPPK*/ 1.20*HBEN*/ 1.40*HARS; 250000+PENDI*/ 1.30*HPPK dan HARS = 1.40*HARS*/ 1.20*HBEN dan HARS = 1.40*HARS*/ 1.30*HPPK , HBEN = 1.20*HBEN, dan HARS = 1.40*HARS*/
; /* membuat deskripsi variabel*/ Label
TPER TPRA
BAIR BBEN BCGK BIAY BPES BPOL BPPK BPTN BSPI BTNK BKOM CKIN CKIU CKSN CONS COPA COPN HBEN HCGK HARS HPPK HPTN INVK INVP ISMA LUAS JAKD JART JASK PDIS PDSU PEBK PEAN PEDN PEDR PEIN PESN PEDU PJAK PROS QBEN QCGK QPOL QPPK QPTN QSYR SAVE ='Total ='Total
='Biaya air (Rp/Tahun)' ='Biaya benih (Rp/Tahun)' ='Biaya cangkul (Rp/Tahun)' ='Total biaya usahatani (Rp/Tahun)' = 'Biaya pestisida organik (Rp/Tahun)' ='Biaya polibag (Rp/Tahun)' ='Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun)' ='Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun)' ='Biaya sarana produksi (Rp/Tahun)' = 'Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun)' ='Biaya kompos (Rp/Tahun)' ='Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun)' ='Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun)' = 'Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun)' ='Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp)' ='Harga Benih (Rp/Kg)' = 'Harga Cangkul (Rp/Unit)' ='Harga sayuran (Rp/Kg)' ='Harga pupuk kandang (Rp/Kg)' = 'Harga penyiram tanaman (Rp/Unit)' ='Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun)' ='Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun)' ='Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun)' ='Luas usaha (M2)' ='Jumlah angkatan kerja dalam keluarga (Orang)' ='Jumlah anggota rumahtangga (Orang)' ='Jumlah anak sekolah (Orang)' ='Pendidikan isteri (tahun)' ='Pendidikan suami (tahun)' ='Pendapatan bukan bekerja (Rp/Tahun)' ='Pendapatan anak non usahatani (Rp/Tahun)' ='Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun)' ='Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)' ='Pendapatan usahatani (Rp/Tahun)' ='Pajak/iuran (Rp/Tahun)' ='Produksi sayuran (Kg/Tahun)' ='Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah polibag yang digunakan (Unit/Tahun)' ='Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun)' ='Jumlah penyiram tanaman yang digunakan' ='Jumlah sayuran yang dijual (Kg/Tahun)' ='Tabungan rumahtangga (Rp/Tahun)' pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun)'; pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun)'
165
UMIS UPIU UPIN UPSN RUN;
='Umur ='Upah ='Upah ='Upah
isteri (tahun)' isteri usahatani(Rp/Jam)' isteri non usahatani (Rp/Jam)' suami non usahatani (Rp/Jam)'
/*create data*/ BSPI = BAIR+BKOM+BPPK+BBEN+BPTN+BCGK+BPOL+BPES; BPPK = QPPK*HPPK; BBEN = QBEN*HBEN; BKOM = QKOM*HKOM; BPTN = QPTN*HPTN; BCGK = QCGK*HCGK; BPOL = QPOL*HPOL; BTNK = CKIU*UPIU; BIAY = (CKIU*UPIU)+BSPI; PEDU = (PROS*HARS)-BSPI; PEDN = PESN+PEIN+PEAN; TPER = PEDU+PEDN+PEBK; PEDR = TPER-PJAK; CONS = COPA+CONP; ISMA = INVK+INVP; TPRA = CONS+ISMA; UPSN = PESN/CKSN; PESN = UPSN*CKSN; UPIN = PEIN/CKIN; PEIN = UPIN*CKIN;
PROC SIMNLIN DATA=SIMULTAN_SARI STAT SIMULATE; Endogenous CKIU CKIN CKSN LUAS PROS QBEN QPPK QPTN QCGK BPPK BBEN BPTN BCGK BTNK BSPI BIAY PEDU PEIN PESN PEDN TPER PEDR COPA CONP CONS INVK INVP ISMA TPRA SAVE; Instruments
BAIR BPES BPOL BKOM HPTN HCGK PJAK JART PDIS JASK PDSU PEAN HPPK HBEN HARS PEBK UPIU UPSN UPIN;
PARM A0 B0 C0 D0 E0 F0 G0 H0 I0 J0 K0 L0 M0 N0
811.2823 1762.682 2101.735 -741.244 -8.21976 0.062947 9.452108 0.925772 0.925772 314542.6 -636224 920710.5 -1354592 -1310865
A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1 I1 J1 K1 L1 M1 N1
/*STRUCTURAL CKIU = A0 CKIN = B0 CKSN = C0 LUAS = D0 PROS = E0 QBEN = F0 QPPK = G0 QPTN = H0 QCGK = I0 COPA = J0 CONP = K0 INVK = L0
-0.14355 -0.27449 -0.00002 0.137562 2.735641 0.017712 0.042681 0.001066 0.001066 0.045465 0.274186 0.026975 0.001252 0.139470
A2 B2 C2 D2
1.250460 -7.72E-6 B3 56.47171 -0.00003 0.866800 D3 705.2852 D4 2.966E-7
F2 4.02E-10 G2 3.066E-8
J2 K2 L2 M2 N2
1773023 J3 203277.9 1605572 -0.06064 L3 80459.94 1061569 M3 136521.5 -0.05276;
EQUATIONS*/ + A1*CKIN + A2*LUAS; + B1*CKIU + B2*PESN + B3*PDIS; + C1*PEIN + C2*PEAN; + D1*CKIU + D2*QPPK + D3*QCGK + D4*TPER; + E1*LUAS; + F1*LUAS + F2*(PEDU+PEDN+PEBK); + G1*LUAS + G2*(PEDU+PEDN+PEBK); + H1*LUAS; + I1*LUAS; + J1*(TPER-PJAK) + J2*JART + J3*PDIS; + K1*PEIN + K2*JART; + L1*(TPER-PJAK) + L2*INVP + L3*JART;
166
INVP = M0 + M1*PEIN + M2*JASK + M3*PDSU; SAVE = N0 + N1*(TPER-PJAK) + N2*(CONS+ISMA); /*IDENTITY EQUATIONS*/ BPPK = QPPK*HPPK; BBEN = QBEN*HBEN; BPTN = QPTN*HPTN; BCGK = QCGK*HCGK; BTNK = CKIU*UPIU; BSPI = BBEN+BPPK+BPTN+BCGK+BAIR+BKOM+BPES+BPOL; BIAY = BTNK+BSPI; PEDU = (PROS*HARS)-BSPI; PEIN = CKIN*UPIN; PESN = CKSN*UPSN; PEDN = PESN+PEIN+PEAN; TPER = PEDU+PEDN+PEBK; PEDR = TPER-PJAK; CONS = COPA+CONP; ISMA = INVK+INVP; TPRA = CONS+ISMA; RUN;
167
Lampiran 13.
Hasil Simulasi Peningkatan Harga Sayuran Sebesar 40 Persen dengan Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics
Variable
Actual Mean Std Dev
Predicted Mean Std Dev
N Obs
N
CKIU
40
40
639.0
270.2
649.9
241.6
CKIN
40
40
2010.9
508.5
2016.3
185.8
CKSN
40
40
1638.9
773.2
1680.8
530.5
LUAS PROS
40 40
40 40
93.0750 246.4
139.3 382.5
102.4 272.0
180.1 492.6
QBEN
40
40
1.7262
2.4694
1.8925
3.1956
QPPK
40
40
14.5500
7.0455
14.9947
8.1574
QPTN
40
40
1.0250
0.1581
1.0350
0.1920
QCGK
40
40
1.0250
0.1581
1.0350
0.1920
BPPK
40
40
104250
61769.1
104963
57102.0
BBEN
40
40
60312.5
86450.3
66237.2
111844
BPTN
40
40
25625.0
3952.8
25874.0
4798.9
BCGK
40
40
25625.0
3952.8
25874.0
4798.9
BTNK
40
40
1917000
810692
1949787
724890
BSPI
40
40
417313
380858
424448
306614
BIAY
40
40
2334313
1110551
2374235
959252
PEDU
40
40
1307487
2299480
2241000
4628320
PEIN
40
40
10872000
15751004
10653864
15416627
PESN
40
40
19380000
11285007
18291276
11577794
Label Curahan kerja isteri usahatani (Jam/Tahun) Curahan keja isteri non usahatani (Jam/Tahun) Curahan kerja suami non usahatani (Jam/Tahun) Luas usaha (M2) Produksi sayuran (Kg/Tahun) Jumlah benih yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah pupuk kandang yang digunakan (Kg/Tahun) Jumlah penyiram tanaman yang digunakan Jumlah cangkul yang digunakan (Unit/Tahun) Biaya pupuk kandang (Rp/Tahun) Biaya benih (Rp/Tahun) Biaya penyiram tanaman (Rp/Tahun) Biaya cangkul (Rp/Tahun) Biaya tenaga kerja (Rp/Tahun) Biaya sarana produksi (Rp/Tahun) Total biaya usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan isteri non usahatani (Rp/Tahun) Pendapatan suami non usahatani (Rp/Tahun)
168
The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics
Variable
Actual Mean Std Dev
Predicted Mean Std Dev
N Obs
N
PEDN
40
40
35322000
15128729
35875140
13975529
TPER
40
40
36701987
15467457
38188640
17813028
PEDR
40
40
36476412
15445955
37963065
17802909
COPA
40
40
11482900
3252110
11550501
2407274
CONP
40
40
9088125
6624890
9028319
4299045
CONS
40
40
20571025
8047924
20578819
5851157
INVK
40
40
2132025
644849
2172150
504225
INVP
40
40
1823250
1523015
1822980
1104403
ISMA
40
40
3955275
1590319
3995131
1088175
TPRA
40
40
24526300
9043614
24573950
6547220
SAVE
40
40
2482500
2983621
2687322
2296293
Label Total pendapatan rumahtangga non usahatani (Rp/Tahun) Total pendapatan rumahtangga (Rp/Tahun) Pendapatan disposable rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga (Rp) Total pengeluaran konsumsi rumahtangga (Rp/Tahun) Pengeluaran Kesehatan (Rp/Tahun) Pengeluaran pendidikan (Rp/Tahun) Investasi sumberdaya manusia (Rp/Tahun) Total pengeluaran rumahtangga (Rp/Tahun) Tabungan rumahtangga
169
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jambi pada tanggal 18 Januari 1992 dari ayah Ir. Iriani dan ibu Helva Ariani Azwar. Penulis adalah putri pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 15 Medan dan pada tahun yang sama penulis lulus Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan mayor Ekonomi Sumberdaya Lingkungan dan mengambil minor Ekonomi dan Studi Pembangunan. Penulis juga aktif mengajar mengajar pelajaran Matematika di SMA YPHB Bogor. Penulis juga pernah aktif sebagai staf divisi Public Relation Himpunan Profesi REESA IPB pada tahun 2011 dan sebagai bendahara divisi Enterpreneurship Himpunan Profesi REESA IPB pada tahun 2012. Penulis pernah mengikuti program pembinaan kelurahan yang diadakan oleh perkumpulan mahasiswa dengan melakukan pengajaran baca tulis kepada warga yang buta huruf dan Bahasa Inggris untuk anak SD di Kabupaten Bogor. Penulis juga pernah mengikuti program pembinaan kelurahan yang diadakan IPB dalam rangkaian acara DIES NATALIS IPB bersama divisi Enterpreneurship Himpunan Profesi REESA IPB.