DALIL-DALIL PENDUKUNG KITAB AD-DURUSUL MUHIMMAH PELAJARAN PERTAMA Surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek (Surat AzZalzalah hingga Surat An-Naas) dengan melakukan bimbingan, pembenaran bacaan, menghafal, dan penjelasan yang harus difahami.
-1-
PELAJARAN KEDUA Rukun Islam Rukun Islam ada lima. Sebagaimana diriwayatkan dari „Umar bin Khaththab y, ketika Rasulullah a ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang Islam, beliau bersabda;
اَّللُ َٔأَ ٌَّ ُي َس ًَّ ًدا َّ َّ َا إ ِْل ِطالَ ُو أَ إٌ َر إش َٓ َد أَ إٌ الَ ِإ َن َّ ِإال ِ َّ رطٕ ُل ِ ِ اَّلل ٔ ُر انش َكب َح َٔ َر ُص إٕ َو ى ي ق َّ انص َال َح َٔ ُر إؤر َي َ ُ إ َّ َ َ إ َ َر َي َع ًبٌ َٔ َر ُس َّح ا إن َج إي َذ إ ٌِِ إاط َز َ إؼ َذ ِإ َن إي ِّ َطج إِيال “Islam (yaitu) engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah dengan benar) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.”1
1
HR. Muslim Juz 1 : 8.
-2-
PELAJARAN KETIGA Rukun Iman Rukun iman ada enam. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari „Umar bin Khaththab y, ketika Rasulullah a ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang iman, beliau bersabda;
ِ ِ ِ ِبَّلل ٔيالَ ِئ َك ِز ِّ ٔ ُكزج ِِّ ٔرط ِه ِّ ٔا إنيٕ ِو َ ِاآلخز َ َ َّ أ إٌ ُر إؤي ٍَ ث َ ُ َ ُ ُ َ َإ .ِِ َٔ ُر إؤ ِي ٍَ ثِب إن َق َدرِ َخيزِ ِِ َٔ َ ِز إ ِّر “Engkau beriman kepada Allah, kepada para MalaikatNya, Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada Hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”2
2
HR. Muslim Juz 1 : 8.
-3-
PELAJARAN KEEMPAT Pembagian Tauhid dan Syirik Pembagian tauhid ada tiga, yaitu : 1. Tauhid Rububiyyah Sebagaimana firman Allah q;
ِ ًُ إم يٍ يز ُس ُ ُكى ِيٍ انظ بء َٔ إاْلَ إر ِض أَ َّي إٍ َي إً ِه ُك َ َّ َ إ َ إ َإ ِ انظًغ ٔ إاْلَثصبر ٔيٍ ي إخزِ ج ا إنسي ِيٍ ا إنًي ِذ َّ إ َ َ إ َ َ َ َ إ ُ ُ َ َّ َ َ ِّر ٌَ ِٕذ ِي ٍَ ا إن َس ِي َٔ َي إٍ يُ َد ِّرثِز إاْلَ إيز َف َظي ُق إٕنُ إ َ َٔيُ إخزِ ُج ا إن ًَ ِّري َ َ ُ ِّر .ٌَ ٕاَّللُ َف ُق إم أَ َف َال َر َّز ُق إ َّ “Katakanlah, “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa engkau tidak bertaqwa kepada-Nya)?”3
3
QS. Yunus : 31.
-4-
2. Tauhid Uluhiyyah Sebagaimana firman Allah q;
اخ َز ُِجٕا َٔ اَّلل اػج ُدٔا ٌِ ََٔ َن َق إد َث َؼ إث َُب ِفي ُك ِّر ِم أ ُ َّي ٍخ َر ُط إٕ ًال أ َّ إ إ َ ُ ُ إ ان َّب ُا إٕ َد “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiaptiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (sesembahan selain Allah).”4 3. Tauhid Asma’ wa Sifat Sebagaimana firman Allah q;
.انظ ًِي ُغ ا إنج ِصيز ْٕٔ نيض ك ًِث ِه ِّ يء ُ َ إ َ َ إ َ إ ٌء َ ُ َ َّ إ َ إ “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”5
4 5
QS. An-Nahl : 36. QS. Asy-Syura : 11.
-5-
Pembagian syirik ada tiga, antara lain : 1. Syirik besar Sebagaimana firman Allah q;
.ٌَ َٕٔ َن إٕ أَ إ ز ُك إٕا َن َس ِج َ َػ إُ ُٓى َيب َكبَُ إٕا َي إؼ ًَ ُه إ إ َ “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”6 Dan juga firman Allah q;
ٍاَّلل َال َي إ ِ ز أَ إٌ يُ إشز َ ث ِِّ َٔ َي إ ِ ز َيب ُ إٔ ٌَ َ ِن َك ِن ًَ إ َ َّ ٌَِّ إ َ ُ ُ ِ َّ ي َشبء ٔيٍ ي إشزِ إ ث ِبَّلل َف َق ِد ا إف َززٖ ِإ إث ًًب َػ ِظي ًًب ُ َ ُ ََ إ إ َ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”7
6 7
QS. Al-An‟am : 88. QS. An-Nisa‟ : 48.
-6-
2. Syirik kecil Diriwayatkan dari Mahmud bin Labid Al-Anshari y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
:َ بنُ إٕا
ُ اَ إْلَ إ َز ُ بء ُ َ َبل َا ِِّرنز َي
ِ إٌِ أَخٕا يب أَخبا ػهيكى ا نشز َّ إ َ َ َ َ ُ َ َ إ ُ إ َ ِّر إ ِ َّ انشز ُ إاْلَ َز يب رطٕ َل اَّلل َٔ َيب ِ إِّر إ ُ َ َ ُ إ
“Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpa kalian ialah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Syirik kecil itu apa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya‟.”8 Diriwayatkan dari Ibnu „Umar p ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِ َّ ِيٍ ز َه َف ِث َيز َ اَّلل َف َق إد َك َ َز َٔأَ إ َز َ َ إ إ “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah Kafir atau Musyrik.”9
8
HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 2561. 9 HR. Tirmidzi Juz 4 : 1535.
-7-
Dari Hudzaifah y, dari Nabi a bersabda;
اَّللُ ثُى ال رقٕنٕا يب بء اَّلل ٔ بء فالٌ ٕنٕا يب بء َّ َّ َ َ َ َ َ ُ إ ُ إ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ ٌء ُ إ ُ إ .ٌَ َبء ُف َال ٌء
“Janganlah kalian mengatakan, ”Jika kehendak Allah dan kehendak fulan.” Tetapi hendaklah kalian mengatakan, ”Jika kehendak Allah kemudian kehendak fulan.”10 3. Syirik khafi Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y, Rasulullah a bersabda;
أَ َال أ ُ إخجِز ُكى ث ًَِب ُْ َٕ أَ إخ َٕ ُا َػ َهي ُكى ِي ٍَ ا إن ًَ ِظي ِر إ إ إ ُ إ ِ َِػ إُ ِدي َ َبل ُ إه َُب ث َهٗ َ َبل ا نشز ُ ا إن َخ ِ ي أَ إٌ َي ُق إٕ َو ِّر َ إ إ إ ِ رخ ٌءم يؼً ُم ِنً َك .بٌ ُر ُخ ٍم َ َ َ ُ َإ
“Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian terhadap sesuatu yang lebih aku takutkan menimpa kalian daripada Al-Masih (Dajjal).” Para sahabat menjawab, “Tentu, (bersedia).” Beliau bersabda, “(Yaitu) Syirik Khafi, (dimana) seseorang berdiri (shalat), ia melakukan(nya) karena (dilihat) oleh orang (lain).”11 10
HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam As-Silsilah Ash-Shahihah Juz 1 : 137. 11 HR. Ahmad. Hadits ini dishasankan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 2607.
-8-
PELAJARAN KELIMA Ihsan Diriwayatkan dari „Umar bin Khaththab y, ketika Rasulullah a ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang ihsan, beliau bersabda;
َ . َ اَّلل َك َ ََّ َك َرز ُاِ َف ِئ إٌ َنى َر ُك إٍ َرز ُاِ َف ِئ ََّ ُّ َيزا َ َّ أ إٌ َر إؼ ُج َد إ َ َ َ “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, (yakinlah) sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”12
12
HR. Muslim Juz 1 : 8.
-9-
PELAJARAN KEENAM Syarat Sah Shalat Syarat sah shalat ada sembilan, antara lain : 1. Islam Shalat tidak akan diterima selain dari orang Islam, sebagaimana firman Allah q;
ِ َٔ َي إٍ َيج َز ِغ َايز إ اْل إط َال ِو ِ ًيُب َف َه إٍ يُ إقج َم ِي إُ ُّ َٔ ُْ َٕ ِفي َ إ َإ ِ ِ ِ ِ ٍي َ ِإاآلخ َزح ي ٍَ ا إن َخبطز “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”13 2. Berakal Hal ini berdasarkan hadits dari „Aisyah i, sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
ٍ ِ ٍِ َٔ َػ. َ انُ ِبئ ِى َز َّزٗ َي إظ َزي ِق َّ ٍِ َػ: ُرف َغ ا إن َق َه ُى َػ إٍ َث َال َثخ إ ٔ أَ إ، َٔ َػ ٍِ ا إن ًَ إدُُ إٕ ٌِ َز َّزٗ َي إؼ ِق َم.انص ِ يزِ َز َّزٗ َي إكجز َّ إ َُ . َ يُ ِ ي إ 13
QS. Ali Imran : 85.
- 10 -
“Diangkat pena dari tiga orang; orang tidur hingga ia bangun, anak-anak sampai ia baligh, orang gila hingga ia berakal atau sadar.”14 3. Tamyiz Biasanya dimulai sejak anak berusia tujuh tahun. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah a;
،ٍَ بء َطج َغ ِط ُِي ُُيز إٔا أَ إٔ َال َ ُكى ثِبنصال ِح ْٔى أَث َّ َ َ ُ إ إ َ ُ إ إ إ ُ َٔ َف ِز ُ إٕا،ٍَ بء َػ إشز ِط ُِي َٔ إ ُ َُ اظزِ ُث إٕ ُْ إى َػ َه إي َٓب َٔ ُْ إى أَ إث َ إ ِّر ِ َثي َُ ُٓى ِفي ا إنً َع .بخ ِغ َ إ إ “Perintahkanlah anak-anak kalian (untuk melaksanakan) shalat ketika telah berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (untuk melaksanakan shalat setelah mencapai usia sepuluh tahun (jika mereka enggan). Dan pisahkan tempat tidur mereka.”15
HR. Ahmad, Abu Dawud : 4398, Nasa‟i Juz 6 : 3432, dan Ibnu Majah : 2041, lafazh ini milik keduanya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 2043. 15 HR. Ahmad dan Abu Dawud : 495, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 298. 14
- 11 -
4. Menghilangkan hadats Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;
اَّلل َ َال ًح ِث َيزِ َ ُٓ إٕ ٍر َ َّ َال َي إق َج ُم إ ”Allah tidak (berwudhu).”16
menerima
shalat
tanpa
bersuci
5. Menghilangkan najis Menghilanglan najis pada pakaian, badan, dan tempat yang dipakai untuk melaksanakan shalat. Sucinya pakaian berdasarkan firman Allah q;
َٔ ِثي َبث َك َف َ ِ ِّرٓز َ إ “Dan pakaianmu bersihkanlah.”17 Sucinya badan berdasarkan sabda Rasulullah a;
ِا إا ِظ إم َ َكز َ ٔ َرٕ َّظ إ َ َ َ ”Basuhlah kemaluanmu dan wudhulah.”18
16
HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan Ibnu Majah : 273, lafazh ini miliknya. 17 QS. Al-Muddatsir : 4. 18 HR. Baihaqi Juz 1 : 771.
- 12 -
Sucinya tempat berdasarkan hadits dari Anas bin Malik y, ia berkata;
ِ ِ ِ ِ بص َّ ُِ َخ َبء أَ إػ َزاث ِّّي َف َج َبل ف إي َبئ َ خ ا إن ًَ إظ ِدد َف َش َخ َز ُ ُان ُّ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َف َه ًَّب َ َعٗ َث إٕ َن ٗفُٓبْى انُجِي ه َ َ َ َ ُ إ َّ ُّ َ َّ َّ إ ٍ أَيز انُجِي َّهٗ اَّلل ػ َهي ِّ ٔط َّهى ث َِذَُٕ ٍة ِيٍ ي بء؛ َ إ َّ ُ َ إ َ َ َ إ َ ُّ َّ َ َ ِّ َف ُ إْزِ إي َ َػ َهي إ “Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu sudut masjid, maka orang-orang menghardiknya, lalu Nabi a melarang mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi a menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu disiramkan di atas bekas kencing itu.”19 6. Menutup aurat Berdasarkan firman Allah q;
َيب َث ُِي َ َو ُخ ُذ إٔا سِ َيُ َز ُكى ِػ إُ َد ُك ِّر ِم َي إظ ِد ٍد إ إ “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.”20
19 20
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 219, dan Muslim Juz 1: 285. QS. Al-A‟raaf : 31.
- 13 -
Yang dimaksud dengan kata Az-Ziinah adalah setiap pakaian yang menutupi aurat, dan yang dimaksud dengan masjid adalah shalat. Jadi makna ayat tersebut adalah tutuplah aurat kalian ketika hendak melakukan shalat. Dan juga berdasarkan hadits dari „Aisyah i bahwa Nabi a bersabda;
.اَّلل َ َال َح َز ِبئ ٍط ِإال َّ ث ِِخ ًَ ٍبر َ َّ َال َي إق َج ُم “Allah tidak akan menerima shalat seorang wanita yang telah haidh (telah baligh), kecuali dengan memakai kerudung.”21 7. Masuknya waktu (shalat) Hal ini berdasarkan firman Allah q;
انص َال َح َكب ََ إذ َػ َهٗ ا إن ًُ إؤ ِي ُِي ٍَ ِك َز ًبثب َي إٕ ُ إٕ ًرب َّ ٌَِّ إ إ “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”22
21
HR. Abu Dawud : 614. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 196. 22 QS. An-Nisa‟ : 103.
- 14 -
8. Menghadap kiblat Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah y Nabi a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;
ٕء ثُى إاط َز إقج ِِم ذ ِإ َنٗ انصال ِح ف َط ِجغ انٕظ ُ ًِإ َ ا ُ إ َّ َ ُ ُ َّ َ َ إ ِ إ ا إن ِقج َه َخ إ “Jika engkau hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna. Kemudian menghadaplah (ke) Kiblat.”23 6. Niat Berdasarkan hadits dari „Umar bin Khaththab y, ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِ بل ث ِ ِبنُِّري .َٖٕ ََ بد َٔإ ََِّ ًَب ِن ُك ِّر ِم إايزِ ٍا َيب ُ ًَ إ ََِّ ًَب إاْلَ إػ َّ “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”24
23 24
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5897 dan Muslim Juz 1 : 397. HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907.
- 15 -
PELAJARAN KETUJUH Rukun-rukun Shalat Rukun shalat ada empat belas, anatara lain : 1. Berdiri (pada shalat fardhu) bagi yang mampu Allah q berfirman;
ِ َّ ِ اد ٔانص َال ِح ا إنٕط َٗ ٔ ُٕيٕا ِ ِ َّلل َ إ ُإ ُ إ َّ َ َٕ انص َه َّ َٗزبفظُ إٕا َػ َه ٍَ َ ِبَ ِزي إ ”Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (shalat Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu‟.”25 2. Takbiratul ihram Dari „Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ انز إكجِيز َٔ َر إس ِهي ُه َٓب انص َال ِح ان ٕٓر ٔرسزِ يًٓب ُ ي إ َز َّ بذ إ ُ َّ ُ إ ُ َ َ إ إ ُ َ َّ إ انز إظ ِهيى ُ َّ إ ”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam.”26
25 26
QS. Al-Baqarah : 238. HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275.
- 16 -
3. Membaca Al-Fatihah pada setiap raka’at Hal ini berdasarkan hadits dari Ubadah bin Shamit y bahwa Rasulullah a bersabda;
.بة ِ َال َ َال َح ِن ًَ إٍ َنى َي إقز إأ ِث َ ِبر َس ِخ ا إن ِك َز َ إ ”Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca AlFatihah.” 27 4. Ruku’ Sebagaimana difirmankan oleh Allah q;
َيب أَ ُّي َٓب ا َّن ِذ إي ٍَ َيُُٕا إار َك ُؼ إٕا َٔ إاط ُد ُد إٔا ”Hai orang-orang yang beriman, ruku‟lah kalian dan sujudlah kalian.”28 5. I’tidal (berdiri tegak) setelah ruku’
27 28
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan Muslim Juz 1 : 394. QS. Al-Hajj : 77.
- 17 -
6. Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh Anggota sujud ada tujuh, sebagaimana hadits dari Ibnu ‟Abbas p ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;
ٍ َ ِ َ َ َ ُ أُ ِيز بر َ َ د أ إٌ أ إط ُد َد َػ َهٗ َط إج َؼخ أ إػظُى اَ إن َد إج َٓ ُخ َٔأ إ )ٍِ ( َا ُّنز إكج َزي ٍِ انز إخ َهي ِ َٔ ٍِ ثِي ِد ِِ َػ َهٗ أَ إَ ِ ِّ َٔا إني َد إي َإ ِّر إ َ َ ِ ٍِ َٔأَ إ زاا ا إن َق َد َيي إ َ ”Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang; dahi –beliau juga berisyarat dengan tangannya ke hidungnya,- kedua (telapak) tangan, kedua (lutut) kaki, serta ujung jari-jemari kaki.”29 7. Bangkit darinya 8. Duduk diantara dua sujud 9. Tuma’ninah dalam semua amalan Tuma‟ninah dapat diwujudkan dengan menenangkan semua persendian –dengan mengembalikan semua persendian ke tempatnya.- Ada yang berpendapat bahwa lamanya seukuran bacaan yang wajib diucapkan.
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 776 dan Muslim Juz 1 : 490, lafazh ini miliknya. 29
- 18 -
10. Tertib antar tiap-tiap rukun Dalil tentang rukun shalat mulai dari takbiratul ihram hingga tuma‟ninah adalah hadits musi‟ (orang yang salah shalatnya). Diriwayatkan dari Abu Hurairah ;y ia berkata
أٌَ رطٕل ِ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َ َخ َم ا إن ًَ إظ ِد َد اَّلل هٗ َ َّ َ ُ إ َ َّ َ َّ َّ إ َفد َخ َم رخ ٌءم َفص َّهٗ ثُى خبء َفظ َّهى ػ َهٗ رطٕ ِل َّ ِ اَّلل َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ ِّر ُ إ َ اَّلل ػ َهي ِّ ٔط َّهى َفز رطٕ ُل َّ ِ اَّللُ َػ َهي ِّ اَّلل َ َّهٗ َّ َ َّهٗ َّ ُ َ إ َ َ َ َ َّ َ ُ إ إ انظ َال َو َ َبل ِا إر ِخ إغ َف َص ِّر ِم َف ِئ ََّ َك َنى ُر َص ِّر ِم َفز َخ َغ َٔ َط َّه َى َّ إ َ انُج ِِي بٌ َ َّهٗ ثُى َخ َبء ِإ َنٗ انز ُخ ُم َف َص َّهٗ َك ًَب َك َ َّ َّ َّ ِّر اَّلل ػ َهي ِّ ٔط َّهى َفظ َّهى ػ َهي ِّ َف َق َبل رطٕ ُل َّ ِ اَّلل هٗ َ ُ إ َ َّ َّ ُ َ إ َ َ َ َ َ َ إ انظ َال ُو ثُى َ َبل ِا إر ِخ إغ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َٔ َػ َهي َك هٗ َّ إ َ َ َّ َّ إ َّ س يز ٍ اد فصم ف ِئَك نى رصم ززٗ فؼم ِنك ثال َ َ ِّر ِ َ َّ َ َ إ ُ َ ِّر ِ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َف َق َبل انز ُخ ُم َٔانَّ ِذ إي َث َؼ َث َك ثِب إن َس ِِّر َيب أ ُ إز ِظ ٍُ َايز َْ َذا إَ َّ انص َال ِح َف َكجِز ثُى ا إ ز إأ َيب َػ ِِّره إً ُِي َ َبل ِإ َ ا ُ إً َذ ِإ َنٗ َّ ِّر إ َّ َ إ ِ ِ ِ َري َّظز َي َؼ َك ي ٍَ ا إن ُقز ٌِ ثُى إار َك إغ َز َّزٗ َر إ ًَئ ٍَّ َراك ًؼب َّ إ َ َ ثُى إار َف إغ َز َّزٗ َر إؼ َز ِد َل َ ِبئ ًًب ثُى إاط ُد إد َز َّزٗ َر إ ًَ ِئ ٍَّ َّ َّ - 19 -
ِ ط بخ ًدا ثُى إار َف إغ َز َّزٗ َر إ ًَ ِئ ٍَّ َخ ِبن ًظب ثُى ا إف َؼ إم َ ِن َك َ َّ َّ .ِفي َ َال ِر َك ُك ِِّره َٓب إ ”Rasulullah a masuk masjid, lalu ada seorang laki-laki yang masuk (masjid) dan shalat. Kemudian ia datang memberi salam kepada Rasulullah a. Rasulullah a menjawab salamnya dan bersabda, ”Kembalilah ulangi shalatmu, karena engkau belum shalat.” Maka orang tersebut melakukan shalat lagi seperti shalatnya yang sebelumnya. Kemudian ia datang menemui Nabi a dan memberi salam (kepada beliau). Rasulullah a bersabda, ”Wa‟alaikas Salam (bagimu keselamatan), Kembalilah ulangi shalatmu, karena engkau belum shalat.” Sampai ia melakukannya sebanyak tiga kali. Maka orang tersebut berkata, ”Demi yang telah mengutusmu dengan (membawa) kebenaran, aku tidak dapat melakukan yang lebih baik selain ini, (maka) ajarilah aku.” Rasulullah a bersabda, ”Jika engkau berdiri mengerjakan shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah (ayat) Al-Qur‟an yang mudah bagimu, lalu ruku‟lah hingga engkau tenang (tu‟maninah) dalam ruku‟, kemudian bangunlah hingga engkau tegak berdiri, lalu sujudlah hingga engkau tenang dalam sujud, kemudian bangunlah hingga engkau tenang dalam duduk. Lakukanlah yang demikian itu dalam semua shalatmu.”30
30
HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 20 -
11. Tasyahud akhir 12. Duduk tasyahud akhir Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin Mas‟ud) y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ َ ََََََِّ بد ِن ُ انص َال ِح َف إه َي ُق إم اَ َّنز ِس َي َّ ِإ َ ا َ َؼ َد أ َز ُد ُك إى في انُجِي نظ َال ُو َػ َهي َك أَ َّي ُٓب بد َا اد َٔان ِ ِّريج ُ ُ َٕ انص َه َّ َّ َّ َٔ َإ إ ُّ ِ َّ ِ اَّلل ٔثز َك ُبرّ َانظ َالو ػ َهيُب ٔػ َهٗ ِػجب ِ َّ ٔرزً ُخ اَّلل َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َ َ َ إ َ إ َ ٌَّ َاَّللُ َٔأَ إ َٓ ُد أ َّ أَ إ َٓ ُد أَ إٌ َال ِإ َن َّ إ َِّال...ٍَ انص ِبن ِس إي َّ ُّ ُُي َس ًَّ ًدا َػج ُد ُِ َٔ َر ُط إٕن إ “Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud akhir) di dalam shalat, maka hendaklah ia membaca, ”Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan barakah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada engkau, wahai Nabi. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.”31
31
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan Muslim Juz 1 : 402.
- 21 -
13 Shalawat atas Nabi n Bacaan shalawat Nabi a, adalah :
اَن َّه ُٓى َ ِّر ِم َػ َهٗ ُي َس ًَّ ٍد َٔ َػ َهٗ ِل ُي َس ًَّ ٍد َك ًَب َ َّهي َذ إ َّ ِ اْيى ٔػ َهٗ ِل إِثز ِ اْيى إ ََِّ َك َز ًِي ٌءد َي ِدي ٌءد َ َ َ َػ َهٗ إ إِث َز إ إ إ َ إَ إ ان َّه ُٓى َثبرِ إ َػ َهٗ ُي َس ًَّ ٍد َٔ َػ َهٗ ِل ُي َس ًَّ ٍد َك ًَب َّ ِ ِ ِ ِ ٍَ بر إك َذ َػ َهٗ إ إِثزاْيى َٔ َػ َهٗ ِل إ إِثزاْيى في ا إن َؼب َنًي َ َث إ ََ إ ََ إ إ ََِّ َك َز ًِي ٌءد َي ِدي ٌءد إ إ ”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”32
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5996 dan Muslim Juz 1 : 406, lafazh ini miliknya. 32
- 22 -
14. Dua kali salam Sebagaimana hadits dari „Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ انز إكجِيز َٔ َر إس ِهي ُه َٓب انص َال ِح ان ٕٓر ٔرسزِ يًٓب ُ ي إ َز َّ بذ إ َّ ُ إ ُ َ َ إ إ ُ َ َّ ُإ انز إظ ِهيى ُ َّ إ ”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam.”33
33
HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275.
- 23 -
PELAJARAN KEDELAPAN Wajib-wajib Shalat Wajib-wajibnya shalat ada delapan, antara lain : 1. Semua takbir selain takbiratul ihram Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
َف ِئ َ ا َكجز َف َكجِز إٔا ُ َّ َ ِّر “Jika (imam) bertakbir, maka bertakbirlah.”34 2. Mengucapkan “Sami‟allahu liman hamidah” bagi imam dan orang yang shalat sendiri Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y ia berkata;
ُِ اَّللُ ِن ًَ إٍ َز ًِ َد َّ َٔ َر َف َغ َي َد إي ِّ ِز إي ٍَ َ َبل َط ًِ َغ “(Nabi a) mengangkat tangannya ketika mengucapkan, “Sami‟allahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya).”35
34
HR. Abu Dawud : 603. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 507. 35 HR. Ahmad.
- 24 -
3. Mengucapkan “Rabbana wa lakal hamdu” bagi semua (imam, makmum, dan orang yang shalat sendiri) Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah y, ia berkata;
ِ كبٌ رطٕل ٗاَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى ِإ َ ا َ َبو ِإ َن ٗاَّلل ه َ َ َ َ ُ إ ُ َّ َ َّ َّ إ انص َال ِح يُ َك ِجز ِزي ٍَ َي ُق إٕ ُو ثُى يُ َكجِز ِزي ٍَ َيز َك ُغ ثُى َي ُق إٕ ُل َّ ِّر ُ إ َّ َّ ِّر ُ إ إ ِ ّاَّلل ِنًٍ ز ًِ َدِ ِزيٍ يز َفغ إهج ِط انز ُك إٕ ِع ثُى ٍ ي غ ً َّ َ َ إ َ ُ َ ُ ُ ُ َ َ ُ َ ُّ َ َّ إ إ َي ُق إٕ ُل َٔ ُْ َٕ َ ِبئى َر َّث َُب َٔ َن َك ا إن َس إً ُد ٌء “Apabila Rasulullah a berdiri (untuk) shalat beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku‟, lalu membaca “Sami‟allaahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) ketika beliau mengangkat tulang punggungnya dari ruku‟. Saat berdiri beliau membaca “Rabbana walakal hamdu” (Wahai Rabb kami hanya bagi-Mu segala puji).”36
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 657 dan Muslim Juz 1 : 392, lafazh ini miliknya. 36
- 25 -
4. Mengucapkan “Subhana Rabbiyal Azhim” ketika ruku’ 5. Mengucapkan “Subhana Rabbiyal A‟la” ketika sujud Dari Hudzaifah y ia berkata;
ِ َّ َّهيذ يغ رطٕ ِل اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َفز َك َغ ٗاَّلل َ َّه َّ َ إ ُ َ َ َ ُ إ إ َ َ ِِ ِ ٕبٌ َر ِّرثِي ا إن َؼ ِظي ِى َٔ ِفي ُط ُد إ َف َق َبل ِفي ُر ُك إٕ ِػ ِّ طجس إ إ َ َ َ ُإ إ .ٗبٌ َر َّثي إاْلَ إػ َه طجس َ َ َ ُإ “Aku shalat bersama Rasulullah n. Dalam ruku‟nya beliau membaca, “Subhana Rabbiyal Azhim.” (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung). Dan dalam sujudnya beliau membaca, “Subhana Rabbiyal „Ala.”(Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi).”37
37
HR. Nasa‟i Juz 2 : 1046.
- 26 -
6. Mengucapkan “Rabbighfirli” (ketika duduk) diantara dua sujud Dari Ibnu „Abbas p ia berkata; “Sesungguhnya Nabi a ketika berada diantara dua sujud, beliau membaca;
)اخجز َِي َٔ إار َف إؼ ُِي َٔ ( ان َّه ُٓى ( َر ِِّرة) ا إا ِ ز ِني إار َز إً ُِي إ ُ َّ إ إ إ إ إ إ ٍِ َٔ إاْ ِد َِي َٔ َػ ِبف ُِي َٔ إار ُس إ إ إ
“Ya Allah (ya Rabb-ku) ampunilah aku, rahmatilah aku, (cukupilah aku, angkatlah [derajat]ku), berilah petunjuk kepadaku, selamatkanlah aku dari marabahaya dan berilah aku rizki.”38 7. Tasyahud awal 8. Duduk untuk tasyahud awal
38
HR. Abu Dawud : 850. lafazh yang di dalam kurung adalah tambahan dalam riwayat Ahmad.
- 27 -
PELAJARAN KESEMBILAN Penjelasan Tentang Tasyahud Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin Mas‟ud) y ia berkata, Rasulullah a bersabda; “Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud akhir) di dalam shalat, maka hendaklah ia membaca;
ِ ٔانص َهٕاد ٔانt;ََِّ َانز ِسيبد ِن نظ َال ُو َػ َهي َك أَ َّي ُٓب ا بد ج ي ِّر َ ُ ُ َ َّ َّ َ َ َّ َ ُ َ إ إ ِ َّ انُجِي ٔرزً ُخ ِ اَّلل ٔثز َك ُبرّ اَنظ َالو ػ َهي َُب ٔػ َهٗ ِػجب َ َ َ َ َ َ ُ َّ ُ إ َ َّ ُّ َ َ إ َ ِ َّ ٌَّ َاَّللُ َٔأَ إ َٓ ُد أ َّ انص ِبن ِس إي ٍَ أَ إ َٓ ُد أَ إٌ َال ِإ َن َّ إ َِّال َّ اَّلل ُّ ُُي َس ًَّ ًدا َػج ُد ُِ َٔ َر ُط إٕن إ ”Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan barakah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada engkau, wahai Nabi. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.”39
39
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan Muslim Juz 1 : 402.
- 28 -
Kemudian membaca shalawat Nabi a;
اَن َّه ُٓى َ ِّر ِم َػ َهٗ ُي َس ًَّ ٍد َٔ َػ َهٗ ِل ُي َس ًَّ ٍد َك ًَب َ َّهي َذ إ َّ ِ اْيى ٔػ َهٗ ِل إِثز ِ اْيى إ ََِّ َك َز ًِي ٌءد َي ِدي ٌءد َ َ َ َػ َهٗ إ إِث َز إ إ إ َ إَ إ ان َّه ُٓى َثبرِ إ َػ َهٗ ُي َس ًَّ ٍد َٔ َػ َهٗ ِل ُي َس ًَّ ٍد َك ًَب َّ ِ اْيى ٔ ػ َهٗ ِل إِثز ِ ثبر إك َذ ػ َهٗ إِثز ٍَ اْيى ِفي ا إن َؼب َن ًِي َ َ إ َ َ َ إ ََ إ َ إَ إ إََِّ َك َز ًِي ٌءد َي ِدي ٌءد إ إ ”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”40
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5996 dan Muslim Juz 1 : 406, lafazh ini miliknya. 40
- 29 -
Lalu berlindungan kepada Allah dari empat hal, dengan membaca;
اة ِ اة َخ َٓ َُّى َٔ ِي إٍ َػ َذ ِ َان َّه ُٓى ِإ َِِّري أَ ُػ إٕ ُ ث َِك ِي إٍ َػ َذ َ َّ إ ِ ًًاَ إن َقجزِ ٔ ِيٍ ِفز َُ ِخ ا إنًسيب ٔا إن بد َٔ ِي إٍ َ ِز ِف إز َُ ِخ إ َ إ إ َ َ َ ََ إ ِّر ِ ِ اندخ .بل َّ َّ ا إن ًَظ إي ِر “Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa (Neraka) jahannam, dari siksa kubur, dari cobaan hidup dan mati, dan dari keburukan fitnah dajjal.”41 Lalu memilih doa yang ma‟tsur, diantaranya;
َٔ ُز إظ ٍِ ِػجب َ ِر َك، َ ِ َٔ ُ إكز، َ ِاَن َّه ُٓى أَ ِػ ُِِّري َػ َهٗ ِ إكز َ َّ إ “Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk berdzikir (mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan ibadah yang baik untuk-Mu.”42
41
HR. Muslim Juz 1 : 588. HR. Abu Dawud : 1522. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahihul Jami‟ : 7969. 42
- 30 -
َٔالَ َي إ ِ ز،ذ ََ إ ِظي ُ إه ًًب َك ِثيزا ًَان َّه ُٓى ِإ َِِّري َ َه إ ُ إ ً ُ إ َّ إ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ َفب إا إز ن إي َي إ َز ًح ي إٍ ػ إُد،ان ُّذَُ إٕ َة ِإال َّ أَ إَ َذ .َٔ إار َز إً ُِي إََِّ َك أَ إَ َذ ا إن َ ُ إٕ ُر انز ِزيى ُ َّ إ إ “Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang (dapat) mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Ampunilah dosa-dosaku (dengan) pengampunan dari sisi-Mu. Dan berilah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”43
43
HR. Bukhari Juz 1 : 799.
- 31 -
PELAJARAN KESEPULUH Sunnah-sunnah Shalat Diantara sunnah-sunnah shalat : 1. Do’a istiftah Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, tentang doa istiftah Rasulullah a;
ِ ِ ٍَ بػ إد َد َثي َ بي َك ًَب َث َ َان َّه ُٓ َّى َثبػ إد َث إيُ إي َٔ َث إي ٍَ َخ َ َبي إ ٗا إن ًَ إشزِ ِق َٔا إن ًَ إ زِ ِة َان َّه ُٓى ََ ِِّرق ُِي ِي إٍ ا إن َخ َ َبيب َك ًَب يُ َُ َّق َ َّ ِ ِ َّ ٍانثٕة إاْلَثي ُط ِي بي َ َ اند ََض اَن َّه ُٓ َّى ا إاظ إم َخ َ َبي َ َّ إ ُ إ ِ ًثِبن ِ انث إه ِح ٔا إنجز ٔ بء َ َ َ َّ َ َ إ “Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan es.”44
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 711, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 598. 44
- 32 -
2. Meletakkan (telapak) tangan kanan diatas tangan kiri pada dada ketika berdiri, sebelum ruku’, dan setelahnya Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y, beliau berkata;
ِ َّهيذ يغ رطٕ ِل اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َٔ َٔ َظ َغ ٗاَّلل ه َ إ ُ َ َ َ ُ إ َ َّ َ َّ َّ إ .ِِ َِي َد ُِ ا إني إً َُٗ َػ َهٗ َي ِد ِِ ا إني إظز إٖ َػ َهٗ َ إدر ُ َ ُ
“Aku pernah melakukan shalat bersama Rasulullah j dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kiri di dadanya.”45 3. Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari rapat yang terbuka (tidak terkepal) setinggi bahu atau setinggi telinga ketika; takbiratul ihram, ruku’, bangkit dari ruku’, dan ketika berdiri dari tasyahud awal menuju raka’at ketiga Diriwayatkan dari Abu Humaid y, ia berkata;
ِ كبٌ رطٕل ٗاَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى ِإ َ ا َ َبو ِإ َن ٗاَّلل ه َ َ َ َ ُ إ ُ َّ َ َّ َّ إ ِّ انص َال ِح َيز َف ُغ َي َد إي ِّ َز َّزٗ يُ َسب ِ إي ثِِٓ ًَب َي إُ ِكجي َّ َإ إ “Rasulullah a ketika berdiri di dalam shalat, beliau mengangkat kedua tangannya setinggi kedua bahunya.”46
45 46
HR. Ibnu Khuzaimah Juz 1 : 479. HR. Abu Dawud : 730.
- 33 -
Dari Qatadah y;
ِ أََّ رأَٖ َجِي ٗاَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َٔ َ َبل َز َّز ٗاَّلل ه َ َّ ُ َ َّ َّ َّ َ َّ َّ إ .ِّ يُ َسب ِ إي ثِِٓ ًَب ُفز إٔ َع أُ ُ ََي إ ُ “Sesungguhnya ia melihat Nabiyullah a (sedang shalat). Lalu Qatadah y berkata, “(Beliau mengangkat kedua tangannya) hingga setinggi ujung telinganya.”47 Diriwayatkan dari Nafi‟ y, dari Ibnu „Umar p;
ِ َٔ ِإ َ ا،ِّ انص َال ِح َكجز َٔ َر َف َغ َي َد إي َ أَ ََّ ُّ َك َّ بٌ ِإ َ ا َ َخ َم في َّ ٍَ َٔ ِإ َ ا َ َبو ِي،ُِ اَّللُ ِن ًَ إٍ َز ًِ َد َّ َٔ ِإ َ ا َ َبل َط ًِ َغ،َر َك َغ ِ َّ ٔيز َفغ َ ِن َك ِإ َنٗ رطٕ ِل،ِّ انز إكؼزي ٍِ ر َفغ يدي اَّلل ُ ُّ َ َ إ َ َ َ َ إ َ َ إ َ ُ إ .اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى ٗه َ َ َّ َّ إ “Bahwasannya ia (Ibnu Umar p) jika melakukan shalat bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, ketika akan ruku‟, ketika membaca, “Sami‟allahu liman hamidah,” ketika berdiri dari raka‟at kedua beliau juga mengangkat kedua tangannya. Dan beliau memarfu‟kan (menghubungkan) hadits tersebut kepada Nabi a.”48
47 48
HR. Muslim Juz 1 : 391. HR. Abu Dawud : 741.
- 34 -
4. Tambahan lebih dari sekali dalam tasbih ruku’ dan sujud Yang wajib adalah satu kali dan minimal kesempurnaan adalah tiga kali. 5. Tambahan dari ucapan ”Rabbana wa lakal hamdu” setelah bangkit dari ruku’ serta tambahan dari satu permohonan akan maghfirah diantara dua sujud Diantaranya tambahan do‟a setelah mengucapan ”Rabbana wa lakal hamdu” adalah;
ِ ِٔي إمء انظًب اد َٔ ِي إم ُء إاْلَ إر ِض َٔ َيب َثي َُ ُٓ ًَب َٔ ِي إم ُء َيب َ َ َّ ُ إ ِ َُِّ ئذ ِيٍ َ ي ٍء ثؼد أَْ َم انث بء َٔا إن ًَ إد ِد َال َي ِبَ َغ ِن ًَب َ إ َ إ إ َإ ُ إ أَ إػ َي َذ َٔ َال ُي إؼ ِ ي ِن ًَب َي َُ إؼ َذ َٔ َال َي إُ َ ُغ َ ا ا إن َد ِِّرد إ َ .ِي إُ َك ا إن َد ُّد ”Sepenuh langit-langit, sepenuh bumi dan seisinya, dan sepenuh apa saja sesudahnya yang Engkau kehendaki. Wahai Dzat Yang memiliki sanjungan dan Kejayaan, tidak ada yang dapat menahan apa yang telah Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau tahan, dan tidaklah bermanfaat kekayaan bagi seseorang yang memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dari Engkau kekayaan itu.”49
49
HR. Muslim Juz 1 : 478.
- 35 -
6. Meratakan kepala dengan punggung dalam ruku’ Diriwayatkan dari „Aisyah i, ia berkata;
ٍبٌ ِإ َ ا َر َك َغ َنى َي َش ِِّرخ إض َر إأ َط ُّ َٔ َنى َي َص ِِّرٕ إث ُّ َٔ َن ِك إ َ َٔ َك إ إ َثي ٍَ َ ِن َك إ “Jika (Rasulullah a) ruku‟, maka beliau a tidak meninggikan kepalanya dan tidak pula menurunkannya, akan tetapi diantara itu.”50 7. Berjauhan antara kedua lengan atas dengan kedua sisi, antara perut dengan kedua paha, dan antara kedua paha dengan kedua betis dalam sujud Dalam Hadits Abu Humaid y dijelaskan; ”Jika beliau bersujud, maka beliau (benar-benar) menekankan hidung dan keningnya di lantai, menjauhkan kedua tangannya dari kedua lambungnya, dan meletakkan kedua telapak tangan sejajar dengan kedua pundaknya.”51 8. Mengangkat kedua siku dari lantai ketika sujud Diriwayatjan dari Al-Barra‟ bin „Azib y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِإ َ ا َط َد إد َد َف َع إغ َك َّ ي َك َٔ إار َف إغ ِيز َف َقي َك إ إ إ 50 51
HR. Muslim Juz 1 : 498. HR. Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi.
- 36 -
“Apabila engkau sujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua siku-sikumu.”52 9. Duduk iftirasy (duduk diatas kaki kiri sebagai alas) dan menegakkan kaki kanan pada tasyahud awal diantara dua sujud Diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa‟idi y yang menceritakan shalat Rasulullah a;
ِٖإ َ ا َخ َه َض ِفي انز إك َؼ َزي ٍِ َخ َه َض َػ َهٗ رِ إخ ِه ِّ ا إني إظز َّ إ َ ُ َُٗ ًَٔ ََ َص َت ا إني إ ُ ”Apabila beliau duduk pada raka‟at kedua beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan meluruskan (menegakkan) kaki kanan (iftirasy).”53 10. Duduk tawarruk (duduk pada lantai dan meletakkan kaki kiri dibawah kaki kanan yang tegak) pada tasyahud akhir dalam shalat empat atau tiga raka’at Sebagaimana hadits Abu Humaid As-Sa‟idi y yang menceritakan shalat Rasulullah a;
َٖٔ ِإ َ ا َخ َه َض ِفي انز إك َؼ ِخ إاْلَ ِخيز ِح َ َّد َو رِ إخ َه ُّ ا إني إظز َ ُ َ َّ ِّ َٔ ََ َص َت إاْل ُ إخزٖ َٔ َ َؼ َد َػ َهٗ َي إق َؼ َد ِر َ 52 53
HR. Muslim Juz 1 : 494. HR. Bukhari Juz 1 : 794.
- 37 -
”Apabila duduk pada raka‟at terakhir beliau memajukan kakinya yang kiri dan meluruskan kaki yang kanan dan beliau duduk di atas pinggulnya (tawarruk).”54 11. Mengisyaratkan dengan telunjuk pada tasyahud dari awal dan kedua, sejak mulai duduk sampai selesai tasyahud menggerakkannya ketika berdoa Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y ia berkata menceritakan shalat Rasulullah a;
ثُى َر َف َغ ِإ إ ج َؼ ُّ َفزأَ إي ُز ُّ يُ َس ِز ُك َٓب َي إد ُػ إٕ ث َِٓب َ َّ ِّر َ “Kemudian Rasulullah a mengangkat jari (telunjuk)nya dan aku melihat beliau menggerak-gerakkannya dengan berdoa.”55 12. Mendo’akan shalawat dan berkah untuk Nabi Muhammad a dan keluarga beliau serta untuk Nabi Ibrahim j dan keluarga beliau pada tasyahud awal 13. Berdoa pada tasyahud akhir
54
HR. Bukhari Juz 1 : 794. HR. Ibnu Khuzaimah Juz 1 : 714. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 367. 55
- 38 -
14. Mengeraskan (jahr) bacaan pada Shalat Fajar (Shubuh), Shalat Jum’at, Shalat ‘Ied, Shalat Istisqa‟ (minta hujan), dan pada dua raka’at pertama dari Shalat Maghrib dan Isya’ Berkata Ibnu Qudamah t; “Telah disepakati secara ijma‟ tentang mustahabnya menjahrkan bacaan pada tempat-tempat jahr dan mensirkan pada tempat-tempat sir, serta kaum muslimin tidak berselisih pendapat tentang tempat-tempatnya. Atas dasar perbuatan Nabi a yang jelas pada penukilan ulama‟ khalaf dari salaf.” 15. Merendahkan suara (sir) bacaan pada Shalat Zhuhur, Ashar, pada raka’at ketiga Maghrib, dan dua raka’at akhir Isya’ 16. Tambahan surat setalah surat Al-Fatihah Dari Abu Qatadah y, ia berkata,
ِ َّ بٌ رطٕ ُل ُاَّلل َػ َهي ِّ َٔط َّهى يص ِِّرهي ث َُِب َفي إقزأ ٗاَّلل َ َّه َّ ُ َ َ َك َ َ ُ إ ُ َ إ ُ َ إ ِفي انظ إُّٓزِ َٔا إن َؼ إصزِ ِفي انز إك َؼ َزي ٍِ إاْلُ إٔ َنيي ٍِ ِث َ ِبر َس ِخ َإ َّ إ ٍِ بة َٔ ُط إٕ َر َري ِ ا إن ِك َز إ “Rasulullah a selalu shalat bersama kami pada dua raka‟at pertama dalam shalat Zhuhur dan Ashar beliau membaca Al-Fatihah dan dua surat.”56 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 725 dan Muslim Juz 1 : 451, lafazh ini miliknya. 56
- 39 -
PELAJARAN KESEBELAS Hal-hal yang Membatalkan Shalat Hal-hal yang membatalkan shalat ada delapan, antara lain : 1. Berbicara dengan sengaja dalam keadaan ingat dan tahu, adapun orang yang lupa dan tidak tahu, maka shalatnya tidak batal dengan berbicara Diriwayatkan dari Muawiyah bin Al-Hakam y, ia berkata Rasulullah a bersabda;
ِ ُإ ٌَِّ ْ ِذ ِِ انص َال َح َال يص ُهر ِفيٓب َ يء ِيٍ َك َال ِو ان بص َّ َ َ إ ُ إ َ إ ٌء إ َّ ٌِ انز إكجِيز َٔ ِ ز َاء ُح ا إن ُقز ٔ إًَِب ْٕ انزظجِير إ َ ُ َّ َ ُ َ َّ إ إ ُ َ َّ إ ”Sesungguhnya shalat ini tidak pantas ada di dalamnya percakapan manusia sedikit pun. Sesungguhnya (bacaan di dalam) shalat itu adalah tasbih, takbir, dan bacaan AlQur‟an ”57
57
HR. Muslim Juz 1 : 537.
- 40 -
2. Tertawa Diriwayatkan dari Jabir y, ia berkata;
.َا َّنزج َّظى َال َي إق َ ُغ َٔ َن ِك إٍ َر إق َ ُغ ا إن َقز َ ز ُح ُ َ َ إ ”Tersenyum itu tidak membatalkan shalat, tetapi yang membatalkan (shalat hanyalah) tertawa.”58 3. Makan 4. Minum 5. Terbuka aurat Menutup aurat merupakan syarat sah shalat, maka jika aurat terbuka dengan sengaja batal shalatnya. 6. Bergeser banyak dari arah kiblat Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat, maka bergeser banyak (jauh) dari arah kiblat dengan sengaja adalah membatalkan shalatnya. 7. Melakukan gerakan yang banyak dan berturutturut dalam shalat Melakukan gerakan yang banyak dan berturut-turut membatalkan shalat menurut kesepakatan ulama‟. Tetapi jika hanya sedikit, maka tidaklah membatalkan. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Qatadah y berkata;
58
HR. Ibnu Abi Syaibah 1/387.
- 41 -
ِ َّ أَ ٌَّ رطٕ َل َٕ ُْ َٔ بٌ يُ َص ِِّرهي اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َك ٗاَّلل َ َّه َ َّ َ ُ إ َ إ إ ِ َّ ز ِبي ٌءم أُيبي َخ ثُِ ِذ َسيُت ثُِ ِذ رطٕ ِل َّ ٗاَّلل َ َّه َ َ إ َ ُاَّلل إَ َ إ َ ُ إ ِ ػ َهي ِّ ٔط َّهى ٔ ِْلَثِي ا إنؼ بص إث ٍِ انزثِي ِغ َف ِئ َ ا َ َبو َز ًَ َه َٓب َ َ َ َ َ إ َ َّ إ .َٔ ِإ َ ا َط َد َد َٔ َظ َؼ َٓب “Sesungguhnya Rasulullah a shalat dengan menggendong Umamah putri Zainab (putri Rasulullah a) dengan Abul Ash bin Ar-Rabi‟. Jika beliau berdiri, beliau menggendongnya dan jika beliau sujud beliau meletakkannya.”59 8. Batalnya thaharah Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
اَّلل َ َال ًح ِث َيزِ َ ُٓ إٕ ٍر َ َّ َال َي إق َج ُم إ ”Allah tidak (berwudhu).”60
menerima
shalat
tanpa
bersuci
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 494 dan Muslim Juz 1 : 543, lafazh ini miliknya. 60 HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan Ibnu Majah : 273, lafazh ini miliknya. 59
- 42 -
PELAJARAN KEDUA BELAS Syarat Sahnya Wudhu Syarat sahnya wudhu ada sepuluh, antara lain : 1. Islam Ibadah tidak akan diterima selain dari orang Islam, sebagaimana firman Allah q;
ِ َٔ َي إٍ َيج َز ِغ َايز إ اْل إط َال ِو ِ ًيُب َف َه إٍ يُ إقج َم ِي إُ ُّ َٔ ُْ َٕ ِفي َ إ َإ ِ ِ ِ ِ ٍي َ ِإاآلخ َزح ي ٍَ ا إن َخبطز “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”61 2. Berakal Hal ini berdasarkan hadits dari „Aisyah i, sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
ٍ ِ ٍِ َٔ َػ. َ انُ ِبئ ِى َز َّزٗ َي إظ َزي ِق َّ ٍِ َػ: ُرف َغ ا إن َق َه ُى َػ إٍ َث َال َثخ إ ٔ أَ إ، َٔ َػ ٍِ ا إن ًَ إدُُ إٕ ٌِ َز َّزٗ َي إؼ ِق َم.انص ِ يزِ َز َّزٗ َي إكجز َّ إ َُ . َ يُ ِ ي إ 61
QS. Ali Imran : 85.
- 43 -
“Diangkat pena dari tiga orang; orang tidur hingga ia bangun, anak-anak sampai ia baligh, orang gila hingga ia berakal atau sadar.”62 3. Tamyiz Biasanya dimulai sejak anak berusia tujuh tahun. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah a;
،ٍَ بء َطج َغ ِط ُِي ُُيز إٔا أَ إٔ َال َ ُكى ثِبنصال ِح ْٔى أَث َّ َ َ ُ إ إ َ ُ إ إ إ ُ َٔ َف ِز ُ إٕا،ٍَ بء َػ إشز ِط ُِي َٔ إ ُ َُ اظزِ ُث إٕ ُْ إى َػ َه إي َٓب َٔ ُْ إى أَ إث َ إ ِّر ِ َثي َُ ُٓى ِفي ا إنً َع .بخ ِغ َ إ إ “Perintahkanlah anak-anak kalian (untuk melaksanakan) shalat ketika telah berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (untuk melaksanakan shalat setelah mencapai usia sepuluh tahun (jika mereka enggan). Dan pisahkan tempat tidur mereka.”63
HR. Ahmad, Abu Dawud : 4398, Nasa‟i Juz 6 : 3432, dan Ibnu Majah : 2041, lafazh ini milik keduanya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 2043. 63 HR. Ahmad dan Abu Dawud : 495, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 298. 62
- 44 -
4. Niat Berdasarkan hadits dari „Umar bin Khaththab y, ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِ بل ث ِ ِبنُِّري .َٖٕ ََ بد َٔإ ََِّ ًَب ِن ُك ِّر ِم إايزِ ٍا َيب ُ ًَ إ ََِّ ًَب إاْلَ إػ َّ “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”64 5. Menjaga kelanggengan niat, dengan tidak berniat memutuskan hingga selesai berthaharah 6. Terputusnya sebab-sebab yang mewajibkan wudhu Maksudnya sebelum memulai wudhu harus terhenti dari sesuatu yang keluar dari dua jalan, dan pembatal wudhu lainnya. Sehingga tidak boleh seorang memulai berwudhu padahal ia belum selesai dengan sempurna dari membuang hajat. 7. Istinja‟atau istijmar sebelum berwudhu Istinja‟ adalah bersuci dengan air, sedangkan istijmar adalah bersuci dengan batu atau semisalnya. Wajib bagi orang yang telah menunaikan hajatnya untuk beristinja‟ atau beristijmar sebelum memulai berwudhu. Adapun bagi orang yang tidak menunaikan hajat dan tidak keluar sesuatu dari dua jalannya, maka tidak disyaratkan untuk beristinja‟ atau beristijmar.
64
HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907.
- 45 -
8. Suci dan halalnya air Tidak boleh berwudhu dengan air yang najis, dan tidak boleh berwudhu dengan air rampasan atau curian. 9. Menghilangkan penghalang sampai ke kulit Wajib untuk menghilangkan sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit. 10. Masuknya waktu shalat bagi orang yang terusmenerus berhadats Nabi a memerintahkan wanita yang mustahadhah untuk berwudhu setiap kali shalat. Nabi a bersabda kepada Fathimah binti Abu Hubaisy i (yang sedang istihadhah);
َر َٕ َّظ ِئي ِن ُك ِّر ِم َ َال ٍح “Berwudhulah pada setiap kali akan shalat.”65
65
HR. Ibnu Majah : 624. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam As-Silsilah Ash-Shahihah Juz 1 : 301.
- 46 -
PELAJARAN KETIGA BELAS Fardhu-fardhu Wudhu Fardhu-fardhu wudhu ada enam, antara lain : 1. Membasuh wajah termasuk didalamnya berkumur dan beristinsyaq Batasan-batasan wajah adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai jenggot yang turun dari dua jambang, dan dagu memanjang (atas ke bawah). Dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Allah q berfirman;
ِ َ انص َال ِح َفب إا ِظ ُه إٕا َّ َٗيب أ ُّي َٓب انَّذ إي ٍَ َيُُ إٕا ِإ َ ا ُ إً ُز إى ِإ َن ُٔ ُخ إٕ َْ ُكى إ “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu.”66 Dalil tentang perintah berkumur adalah sabda Rasulullah a;
إ َ ا َر َٕ َّظ إ َد َف ًَ إع ًِ إط “Jika engkau berwudhu, maka berkumurlah”67
66
QS. Al-Maidah : 6.
- 47 -
Dalil tentang menghirup air ke hidung adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِإ َ ا َر َٕ َّظ َ أَ َز ُد ُكى َف إهي إد َؼ إم ِفي أَ إَ ِ ِّ َي ًبء ثُى ِني إُ َز ِثز َ إ َّ َ إ إ ”Jika salah seorang dari kalian hendak berwudhu, maka masukkanlah air ke dalam hidungnya (istinsyaq), kemudian buanglah (istintsar).”68 3. Membasuh kedua tangan hingga siku-siku Sebagaimana firman Allah q;
ِ َٔأَ إي ِد َي ُكى ِإ َنٗ ا إنًز ِاف إ ََ “Dan (basuhlah) tanganmu sampai dengan siku.”69
67
HR. Abu Dawud : 144. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahihul Jami‟ : 444. 68 HR. Muslim Juz 1 : 237 dan Abu Dawud : 140. 69 QS. Al-Maidah : 6.
- 48 -
4. Mengusap kepala termasuk dua telinga Diriwayatkan dari ‟Abdullah bin Zaid y;
ِ َّ أَ ٌَّ رطٕ َل ِّ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َي َظ َر َر إأ َط ُّ ثِي َد إي ٗاَّلل َ َّه َّ َ ُ إ َ َ إ َٗف َ إ ج َم ثِِٓ ًَب َٔأَ إ َثز َث َدأَ ث ًُِ َق َّد ِو َر إأ ِط ِّ ثُى َ َْ َت ثِِٓ ًَب ِإ َن َ َّ َ ِ َ َ بِ ثُى ر ًْب ز َّزٗ رخغ ِإ َنٗ ا إنً َك ُّ ُبٌ انَّ ِذ إي َث َدأَ ِي إ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َّ ُ َ ”Rasulullah a mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, mengusap dengannya ke belakang dan ke depan. Memulainya dari bagian depan kepalanya, kemudian membawanya ke bagian belakang (kepala)nya. Lalu mengembalikannya ke tempat semula (ke depan).”70 Mengusap kepala adalah dengan sekali usapan. Sebagaimana hadits dari ‟Ali y tentang cara berwudhu Nabi a, ia berkata;
ِ ٔ ِّ ٔيظر ثِز إأ ِط از َد ًح َ َ َ َ ََ ”Beliau mengusap kepalanya satu kali.”71
70 71
HR. Tirmidzi Juz 3 : 32. HR. Abu Dawud : 115.
- 49 -
5. Membasuh kedua kaki termasuk kedua mata kaki Allah l berfirman;
ٍِ َٔأَ إر ُخ َه ُكى ِإ َنٗ ا إن َك إؼجي َإ إ “Dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”72 6. Tertib Tertib merupakan rukun karena Allah q menyebutkan rukun-rukun wudhu didalam firman-Nya Surat Al-Maidah ayat yang keenam secara tertib. Dan sebagiamana hadits dari Jabir y bahwa Rasulullah a bersabda;
ِِّ اَّللُ ث َّ َِا إث َد ُ إٔا ث ًَِب َث َدأ
”Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah.”73
72 73
QS. Al-Maidah : 6. HR. Muslim Juz 2 : 1218 dan Nasa‟i : 2962, lafazh ini miliknya.
- 50 -
7. Muwalah Dari Khalid (bin Ma‟dan) y dari sebagian sahabat Nabi a;
اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َرأَٖ َر ُخ ًال يُ َص ِِّرهي ٗأٌَ انُجِي ه َ َّ َّ َّ َ َّ َّ إ ِ ِ ٔ ِفي َٓزِ َ َد ِي ِّ نًُؼ ٌءخ َ إدر ِِّر بء؛ إ ُ ًَ اند إر َْى َن إى يُص إج َٓب ا إن َ َ َ إ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى أَ إٌ يُ ِؼي َد ا إن ُٕ ُظ إٕ َء ٗف َيزِ انُجِي ه إ َ َ َ َ ُ َّ ُّ َ َّ َّ إ .انص َال َح َّ َٔ “Bahwa Nabi a melihat seseorang yang sedang melakukan shalat, sedangkan pada punggung telapak kakinya ada bagian sebesar uang dirham yang belum tersentuh air, lalu Nabi a memerintahkan untuk mengulangi wudhu dan shalat.”74 Seandainya muwalah bukan rukun tentu Nabi a tidak memerintahkan laki-laki tersebut untuk mengulangi wudhunya, tetapi cukup membasuh punggung telapak kakinya saja. Akan tetapi kerena muwalah merupakan rukun, maka Nabi a memerintahkan orang tersebut agar mengulangi wudhunya dari awal. Namun jika pemisah wudhu hanya sebentar, maka hal itu tidak mengapa (wudhunya sah).
74
HR. Abu Dawud : 175. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahih Sunan Abi Dawud : 161 dan Irwa‟ul Ghalil : 86.
- 51 -
PELAJARAN KEEMPAT BELAS Hal-hal yang Membatalkan Wudhu Hal-hal yang membatalkan wudhu ada enam, antar lain : 1. Sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) Diriwayatkan dari ‟Ali bin Thalq y bahwa Rasulullah a bersabda;
َف إهي َزٕ َّظ إ َ َ
ِ َ انص َال ِح َف إهي إُ َصزِ إا َّ ِإ َ ا َف َظب أ َز ُد ُك إى في َ ِ ِ انص َال َح َّ َٔ إن ُيؼد
”Apabila seseorang di antara kalian buang angin dalam shalat, maka hendaknya ia membatalkan shalat, berwudhu, dan mengulangi shalatnya.”75 2. Sesuatu yang kotor dan najis yang keluar dari tubuh
75
HR. Abu Dawud : 205.
- 52 -
3. Hilang akal kerena tidur atau selainnya Sebab lainnya seperti; gila, pingsang, mabuk, dan semisalnya. Diriwayatkan dari „Ali „ bin Abi Thalib y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ َُ ِٔ َكبء انظ ِّ ا إنؼي بٌ؛ َفً إٍ ََبو َف إهي َزٕ َّظ إ ُّ ُ َ َ َ َ َإ ”Pengikat dubur (adalah) kedua mata, maka barangsiapa yang tidur hendaklah ia berwudhu.”76 4. Menyentuh qubul atau dubur dengan tangan tanpa penghalang Diriwayatkan dari Busrah binti Shafwan y bahwa Rasulullah n bersabda;
ي إٍ يض َ َكزِ َف إهي َزٕ َّظ إ َ َ َُ َّ َ َ ”Barangsiapa menyentuh kemaluannya, maka hendaklah ia berwudhu”77
76
HR. Abu Dawud : 203. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh alAlbani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 133. 77 HR. Ahmad, Abu Dawud : 181, Ibnu Hibban : 1116, dan Baihaqi Juz 1 : 639. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 116.
- 53 -
5. Memakan daging unta Dari Jabir bin Samurah y;
ِ أٌَ رخال ط َل رطٕل ٍاَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى أَأَ َر َٕ َّظ ُ ِي إ ٗاَّلل ه َ َّ َ ُ ً َ َ َ ُ إ َ َّ َ َّ َّ إ نُ ُس إٕ ِو ا إن َ َُ ِى َ َبل إ إٌِ ِ إئ َذ َف َز َّٕ َظ إ َٔإ إٌِ ِ إئ َذ َف َال َر َٕ َّظ إ َ َبل ِ اْلث ِِم َ َبل ََ َؼى َف َز َٕ َّظ إ ِي إٍ نُ ُس إٕ ِو إ ِ أَ َر َٕ َّظ ُ ِي إٍ نُ ُس إٕ ِو إ اْلث ِِم إ ”Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah a, ”Apakah aku harus berwudhu (setelah makan) daging kambing?” Beliau menjawab, ”Jika engkau menghendaki berwudhu (silakan), jika engkau menghendaki tidak berwudhu (tidak apa-apa)” Orang tersebut bertanya lagi, ”Apakah aku harus berwudhu (setelah memakan) daging unta?” Beliau menjawab: ”Ya, engkau harus berwudhu (setelah memakan) daging unta.”78 6. Murtad –Semoga Allah q memelihara kami dan kaum muslimin darinyaAllah q berfirman;
ٍَ َن ِئ إٍ أَ إ ز إك َذ َني إسج َ ٍَّ َػ ًَ ُه َك َٔ َن َز ُك إٕ ََ ٍَّ ِي َ َ َ ِ ا إن َخ ٍَ بطزِ إي
“Jika engkau melakukan syirik, niscaya akan hapuslah (semua) amalmu dan tentulah engkau termasuk orangorang yang merugi.”79 78
HR. Muslim Juz 1 : 360, lafazh ini miliknya, Tirmidzi Juz 1 : 81, dan Abu Dawud : 184. 79 QS. Az-Zumar : 65.
- 54 -
PELAJARAN KELIMA BELAS Berhias dengan Akhlak yang Disyari’atkan Bagi Setiap Muslim Akhlak yang yang disyari‟atkan bagi setiap muslim, diantaranya adalah : 1. Jujur Diriwayatkan dari „Abdullah (bin Mas‟ud) y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ انص إد َق َي إٓ ِدٖ ِإ َنٗ ا إنج ِِز َٔإ ٌَِّ ا إنجِز َي إٓ ِدٖ ِإ َنٗ ا إن َد َُّ ِخ إ ٌَِّ ِّر ِّر َّ َٔإ ٌَِّ انز ُخ َم َني إص ُد ُق َز َّزٗ يُ إك َز َت ِ ِِّرد إي ًقب َٔإ ٌَِّ ا إن َك ِذ َة َ َّ ِ ِ ٌَّ انُبرِ َٔ ِإ َّ َٗي إٓدٖ ِإ َنٗ ا إن ُ ُد إٕرِ َٔإ ٌَِّ ا إن ُ ُد إٕ َر َي إٓدٖ ِإ َن .انز ُخ َم َني إك ِذ ُة َز َّزٗ يُ إك َز َت َك َّذ ًاثب َ َّ “Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan menunjukkan kepada Surga. Sesungguhnya seorang selalu belaku jujur hingga dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kedustaan menunjukkan kepada keburukan dan keburukan menunjukkan kepada Neraka. Sesungguhnya seorang selalu belaku dusta hingga dicatat disisi Allah sebagai orang yang pendusta.”80
80
HR. Bukhari Juz 5 : 5743 dan Muslim Juz 4 : 2607.
- 55 -
2. Amanah Sebagaimana firman Allah q;
ِ ََ اَّلل ي إيز ُكى أَ إٌ ُر َؤ ُّ ٔا إاْلَيب بد ِإ َنٗ أَ إْ ِه َٓب ٌِإ َ َّ َّ َ َ ُ ُ إ “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.”81 3. Menjaga kehormatan Sebagaimana firman Allah q;
ِ ِِ ِ َّ بزب َز َّزٗ يُ إ ُِ َي ُٓ ُى ً َٔ إن َي إظ َز إؼ ف ا َّنذ إي ٍَ َال َي ِد ُد إٔ ٌَ َ َك ُاَّلل ِّ ِي إٍ َف إع ِه ”Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah mereka menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.”82
81 82
QS. An-Nisa‟ : 58. QS. An-Nur : 33.
- 56 -
Dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah y bersabda;
ِ َّ بْد ِفي طجِي ِم ِ َّ َٗث َال َث ٌءخ ز ّّ ػ َه ،اَّلل ُ ِ ا إن ًُ َد:اَّلل َػ إَُٕ ُٓ ُى َ َ َ إ ِ ُ ٔان،ٔا إنً َك َبرت ا َّن ِذي يزِ ي ُد إاْلَ اء بك ُر ا َّن ِذ إي يُزِ إي ُد َّ َ َ َ ُ إ ُ إ ُ َ .با َ َ ا إن َؼ
“Tiga golongan yang Allah berhak menolong mereka. Yaitu; Mujahid yang berjuang di jalan Allah, Mukatab83 yang ingin membayar dirinya, orang yang (ingin) menikah untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan.”84 4. Malu Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a beliau bersabda;
ٍَ بء ُ إؼج ٌءخ ِي ا ِْليًبٌ ثِعغ ٔطجؼٌٕ ؼجخ ٔانسي َ ُ َ َ َ إ إ َ ُ إ ٌء َ َ إ ُ إ َ ُ إ َ ً َ إ ِ ًاْلي ِ .ٌب َإ إ “Iman memiliki tujuh puluh cabang dan malu termasuk cabang dari keimanan.”85
83
Mukatab adalah seorang majikan menjual hamba sahayanya kepada dirinya dengan pembayaran tunda. 84 HR. Trmidzi Juz 4 : 1655. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahihul Jami‟ : 3050. 85 HR. Bukhari Juz 1 : 9 dan Muslim Juz 1 : 35, lafazh ini miliknya.
- 57 -
5. Berani Keberanian letaknya di hati, sedangkan kekuatan letaknya di badan. 6. Dermawan Diriwayatkan dari „Ibnu „Abbas p ia berkata;
ِ َّ بٌ رطٕ ُل ِ ُاَّلل ػ َهي ِّ ٔط َّهى أَخٕ ان بص َّ َ َ اَّلل َ َّهٗ َّ ُ َ إ َ َ َ إ َك َ َ ُ إ ٌَِّ بٌ إ َ بٌ أَ إخ َٕ ُ َيب َي ُك إٕ ٌُ ِف إي َ إٓزِ َر َي َع َ ثِب إن َخ إيزِ َٔ َك بٌ َي إه َق ُبِ ِفي ُك ِّر ِم َط َُ ٍخ ِفي انظ َال ُو َك ِّ َخجزِ إي َم َػ َهي َ َّ إ إ إ إ ِ َّ بٌ ززٗ يُظ ِه َخ َفيؼزِ ُض ػ َهي ِّ رطٕ ُل ٗاَّلل َ َّه َإ َ إ َ ُ إ َ َر َي َع َ َ َّ َ إ بٌ َر ُط إٕ ُل َ اَّللُ َػ َه إي ِّ َٔ َط َّه َى ا إن ُق إز ٌَ َف ِئ َ ا َن ِق َي ُّ ِخ إجزِ إي ُم َك َّ ِ َّ انز إي ِر ٗاَّلل َ َّه ِ ٍَ اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى أَ إخ َٕ َ ثِب إن َخيزِ ِي َّ إ َ إ ِّر ا إن ًُز َط َه ِخ إ
“Rasulullah a adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau akan lebih dermawan (dari hari-hari biasanya) pada bulan Ramadhan, ketika Jibril j menjumpainya. Dan Jibril j selalu mendatanginya setiap tahun pada bulan Ramadhan hingga Ramadhan selesai. Rasulullah a membacakan Al-Qur‟an kepadanya, dan saat ia bertemu dengan Jibril j, beliau lebih dermawan terhadap kebaikan daripada angin yang berhembus (dengan lembut.)”86 86
HR. Bukhari Juz 1 : 6 dan Muslim Juz 4 : 2308.
- 58 -
7. Memenuhi ucapan ;Sebagaimana firman Allah q
يب أَيٓب ا َّن ِذيٍ يُُٕا أَٔ ُفٕا ثِب إنؼ ُقٕ ِ َ ُّ َ ُ إ إ َ َ إ إ إ “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janjijanji.”87 8. Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah q Dari Abu „Abdillah An-Nu‟man bin Basyir p ia ;berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda
إ ٌَِّ ا إن َسالَ َل َثي ٌءٍِ َٔإ ٌَِّ ا إن َسز َاو َثي ٌءٍِ َٔ َثي َُ ُٓ ًَب أ ُ ُي إٕ ٌءر إ َ ِّر ِّر بد الَ يؼ َهًٍٓ َك ِثيز ِيٍ انُ ِ بصَ ،ف ًَ ٍِ َّار َقٗ ُي إش َزج َِٓ ٌء َ إ ُ ُ َّ إ ٌء َ َّ انشجٓ ِ بد َف َق إد إاط َزجزأَ ِن ِد إي ُِ ِّ َٔ ِػز ِظ َِّ َٔ ،ي إٍ َٔ َ َغ ِفي ُّ ُ َ إ إَ انشجٓ ِ بد َٔ َ َغ ِفي ا إن َسز ِاوَ ،كبنز ِاػي َيزػٗ َز إٕ َل ُّ ُ َ إ َ َّ َ ا إن ِس ًَٗ يُ إٕ ِ ُك أَ إٌ َيز َر َغ ِفي ِّ ،أَالَ َٔإ ٌَِّ ِن ُك ِّر ِم َي ِه ٍك إ إ ِزًٗ أَالَ ٔإ ٌَِّ ِزًٗ َّ ِ اَّلل َي َسبرِ ُي ُّ أَ َال َٔإ ٌَِّ ِفي َ َ ً ا إن َد َظ ِد ُي إع َ ًخ ِإ َ ا َ َه َس إذ َ َه َر ا إن َد َظ ُد ُك ُّه ُّ َٔ ِإ َ ا َف َظ َد إد َف َظ َد ا إن َد َظ ُد ُك ُّه ُّ أَالَ َٔ ِْي ا إن َق إه ُت. َ QS. Al-Mai‟dah : 1.
- 59 -
87
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samarsamar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Maka barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barangsiapa terjerumus ke dalam hal-hal yang samar-samar, maka ia telah terjerumus ke dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembala disekitar daerah terlarang, maka hampirhampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Allah (adalah) apa-apa yang diharamkanNya. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”88 9. Bertetangga dengan baik Diriwayatkan dari Nafi‟ bin Harits y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ ِيٍ طؼب ِح ا إنًز انص ِبن ُر َٔا إن ًَز َك ُت ا إن َٓ ُِي ُء بر د ن ا ء إ َ َ َّ ُ إ إ َ َ َ َإ إ َٔا إن ًَ إظ َك ٍُ ا إن َٕ ِاط ُغ “Tiga hal yang menjadikan kebahagiaan seorang muslim di dunia; tetangga yang baik, kendaraan yang nyaman, dan tempat tinggal yang luas.”89 88
HR. Bukhari Juz 1 : 52 dan Muslim Juz 3 : 1599. HR. Ahmad. Hadits ini dinilai Shahih li ghairihi oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahihul Targhib wat Targhib Juz 2 : 2575. 89
- 60 -
10. Membantu orang yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِّ بٌ ا إن َؼج ُد ِفي َػ إٕ ٌِ أَ ِخي اَّللُ ِفي َػ إٕ ٌِ ا إنؼج ِد يب ك ٔ إ َإ َ َ َ إ إ َ َّ إ ”Allah akan membantu seorang hamba selama ia membantu saudaranya.”90
90
HR. Muslim Juz 4 : 2699.
- 61 -
PELAJARAN KEENAM BELAS Beretika dengan Etika Islam Diantara bentuk etika Islam, ialah : 1. Mengucapkan salam Sebagaimana firman Allah q;
ٌَّ َٔ ِإ َ ا ُزي ُِيزى ث َِز ِسي ٍخ َف َس ُّي إٕا ِث َ إز َظ ٍَ ِي إُ َٓب أَ إٔ ُر ُّ إٔ َْب ِإ ِّر إ َّ ٍ .بٌ َػ َهٗ ُك ِّر ِم َ يء َز ِظيجب َ اَّلل َك َ َّ ًإ إ “Apabila kalian diberi penghormatan dengan salam penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”91 2. Tersenyum Dari Abu Dzar y ia berkata Nabi a bersabda kepadaku;
َ َال َر إس ِق َز ٌَّ ِي ٍَ ا إن ًَ إؼ ُز إٔ ِا َ إي ًئب َٔ َن إٕ أَ إٌ َر إه َقٗ أَ َخب ٍ ث َِٕ إخ ٍّ َ إه 91
QS. An-Nisa‟ : 86.
- 62 -
“Janganlah engkau meremehkan suatu kebaikan apapun, walaupun engkau bertemu saudaramu dengan wajah yang ceria.”92 3. Makan dan minum dengan tangan kanan 4. Membaca basmalah sebelum memulai (makan) Dari ‟Umar bin Abi Salamah y, ia berkata;
ِ َّ ُكُذ ِفي ِزدزِ رطٕ ِل اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى ٗاَّلل َ َّه َّ إ َ ُ إ َ إ إ ُ إ ِ ٔ َكب ََذ ي َدي َر انص إس َ ِخ َف َق َبل ِني َيب ُا َال ُو ي ف ش ي َ ُ َّ َ إ َ َّ إ إ ِ .اَّلل َٔ ُك إم ثِي ًِي ُِ َك َٔ ُك إم ِي ًَّب َي ِهي َك َ َّ َط ِّرى إ َ إ “Ketika aku sedang dalam bimbingan Rasulullah a dan tanganku gegabah (mengambil makanan) dalam nampan, maka beliau bersabda kepadaku, “Wahai anak, jika engkau makan bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah di dekatmu.”93
92
HR. Muslim Juz 4 : 2626. HR. Bukhari Juz 5 : 5061 dan Muslim Juz 3 : 2022, lafazh ini miliknya. 93
- 63 -
5. Membaca hamdalah setelah selesai (makan) Diriwayatkan dari Sahl bin Mu‟adz bin Anas dari Bapaknya y berkata, Rasulullah a bersabda;
َي إٍ أَ َك َم َ َؼ ًبيب َف َق َبل اَ إن َس إً ُد ِن َََِِّا انَّ ِذ إي أَ إ َؼ ًَ ُِي َْ َذا إ َٔ َر َس َ ُِي ِّ ِي إٍ َايزِ َز إٕ ٍل ِي ُِِّري َٔ َال ُ َّٕ ٍح ُا ِ ز َن ُّ َيب َر َق َّد َو إ إ َ ِِِّيٍ َ إَج إ ”Barangsipa yang memakan makanan, lalu ia membaca, ”Alhamdulillahil ladzi at-amani hadza wa razaqanihi min ghairi haulin minni wala quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang memberiku makanan ini dan memberikan rizki, tanpa daya dan upaya dari kami), niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.”94 6. Membaca hamdalah setelah bersin
94
HR.Tirmidzi Juz 5 : 3458. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 1989.
- 64 -
7. Mendoakan orang yang bersin, jika ia mengucapkan hamdalah Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a, beliau bersabda;
ٍ َا إنسً ُد ِن َََِّإي ػ َهٗ ُك ِّر ِم ز: ِإ َ ا ػ َض أَز ُد ُكى َف إهي ُق إم ،بل َ َ َ إ َ َ َ َ إ ِ َ َ : ُٕ َْ َٔ َي ُق إٕ ُل،ُاَّلل َّ َي إز َز ًُ َك: ُّ بز ُج َ َٔٔ إن َي ُق إم أ ُخ إٕ ُِ أ إ .اَّللُ َٔيُ إص ِه ُر َثب َن ُكى َّ َي إٓ ِد إي ُك ُى إ “Apabila salah seorang di antara kalian bersin, maka hendaklah ia membaca, “Alhamdulillahi „ala kulli hal” (Segala puji bagi Allah dalam semua keadaan). Dan hendaklah saudaranya atau temannya mengucapkan kepadanya, “Yarhamukallah” (Semoga Allah mengasihimu). Lalu ia mengucapkan kepada temannya tersebut, “Yahdikumullahu wa yushlihu balakum” (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).”95
95
HR. Abu Dawud : 5033. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 780.
- 65 -
8. Menjenguk orang sakit Diriwayatkan dari Tsauban y, bahwa Rasulullah a bersabda;
.َػ ِبئ ُد ا إن ًَزِ إي ِط ِفي ِي إخز َف ِخ ا إن َد َُّ ِخ َز َّزٗ َيز ِخ َغ إ َ إ
”Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia berada di taman buah Surga sampai ia kembali.”96
9. Menghadiri jenazah untuk menshalatkan dan memakamkannya Dari Abu Hurairah y Sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
ذ ِ ي ِم َيب ُْ ٍَّ َيب َر ُط إٕ َل َز ُّ ا إن ًُ إظ ِه ِى َػ َهٗ ا إن ًُ إظ ِه ِى ِط ّّ إ ِ َّ اَّلل َ َبل ِإ َ ا َن ِقي َز ُّ َف َظ ِِّرهى َػ َهي ِّ َٔ ِإ َ ا َ َػب َ َف َ ِخج ُّ َٔ ِإ َ ا إ إ إ إ ُّ اَّللُ َف َظ ِِّرً إز َّ إاط َز إُ َص َس َك َفب إَ َص إر َن ُّ َٔ ِإ َ ا َػ َ َض َف َس ًِ َد .ُّ بد َف إبرج َؼ ٔ ِإ ا يزِ ض فؼدِ ٔ ِإ ا ي َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َُإ
“Hak muslim atas muslim (lainnya) ada enam.” Ada yang bertanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Jika engkau menemuinya, maka ucapkanlah salam kepadanya. Jika ia mengundangmu, maka datangilah. Jika ia meminta nasihat kepadamu, maka nasihatilah. Jika ia bersin lalu ia memuji Allah, maka doakanlah dia. Jika ia sakit, maka jenguklah dia. Jika ia meninggal dunia, maka makamkanlah dia.”97 96 97
HR. Muslim Juz 4 : 2568. HR. Muslim Juz 4 : 2162.
- 66 -
10. Etika ketika masuk masjid, masuk rumah, atau ketika keluar dari keduanya Diriwayatkan dari Abu Humaid atau Abu Usaid p meriwayatkan bahwa Rasulullah a bersabda;
ِإ َ ا َ َخ َم أَ َز ُد ُكى ا إن ًَ إظ ِد َد َف إهي ُق إم َان َّه ُٓى ا إف َز إر ِني َ ُ َّ إ اة َر إز ًَ ِز َك َٔ ِإ َ ا َخز َج َف إهي ُق إم اَن َّه ُٓى ِإ َِِّري أَ إط َنُ َك َٕ أَ إث َ َ َّ َ إ ِي إٍ َف إع ِه َك “Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya membaca, “Allahummaf tafli abwaba rahmatika” (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu). Dan jika keluar, maka hendaknya membaca, “Allahumma inni as-aluka min fadhlika” (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu).”98 Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ َّ يٍ َ َبل يؼ ُِي ِإ َ ا َخزج ِيٍ ثي ِز ِّ ثِظ ِى ٗذ َػ َه ُ اَّلل َر َٕ َّك إه َ إ َإ َ َ إ َإ إ ِ َّ اَّلل َال زٕ َل ٔ َال ُٕ َح إ َِّال ث ِ َّ ذ َٔ ُٔ ِ ي َذ ُ ِبَّلل يُ َق َ بل َن ُّ ُك ِ إي َ َإ َّ إ ٌُ انشي َب ُّٔرُسٗ ػ َ َ َ َّ َ إ ُ َّ إ 98
HR. Muslim Juz 1 : 713.
- 67 -
“Barangsiapa yang ketika keluar dari rumahnya mengucapkan, “Bismillahi tawakkaltu „alallahi la haula wala quwwata illa billahi” (Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah), maka akan dikatakan kepadanya, “Engkau telah dicukupi, engkau telah dijaga, dan setan telah meninggalkanmu.”99 11. Etika ketika safar Diriwayatkan dari ‟Ali bin Rabi‟ah y ia berkata;
،اَّللُ َػ إُ ُّ] َٔأَ َري ث َِد َّاث ٍخ ِنيز َكج َٓب َّ د َػ ِه ًيب [ َر ِظ َي ُ َ ِٓ إد ُ َإ ِ َّ ثِظ ِى: بة َ َبل َف َه ًَّب،اَّلل ِ َف َه ًَّب َٔ َظ َغ رِ إخ َه ُّ ِفي ِ انز َك إ ِّر : اَ إن َس إً ُد ِن ِِّرَََُّ ثُى َ َبل: إاط َز َٕ إٖ َػ َهٗ َ إٓزِ َْب َ َبل َّ َٔإ ََِّب،ٍَ بٌ انَّ ِذ إي َط َّخز َن َُب َْ َذا َٔ َيب ُك َُّب َن ُّ ُي إقزِ َِي َ { ُط إج َس إ َ س ِإ َنٗ َر ِّرث َُِب َن ًُ إُ َق ِهج إٕ ٌَ} ثُى َ َبل َ َا إن َس إً ُد ِن ِِّرَََّإ َث َال: ُ َّ ٍ س يز ٍ يز : اد ثُى َ َبل َا ََّّلل أَ إكجز َث َال: ثُى َ َبل،اد َ َ َّ َّ َُ َّ َّ َ ِ ذ ََ إ ِظي َفب إا ِ ز ِني؛ َف ِئ ََّ ُّ َال َي إ ِ ز ُ ًُط إج َسب ََ َك ِإَِّر إي َ َه إ ُ إ إ إ َيب أَ ِييز: َف ِقي َم،انذَُ إٕ َة إ َِّال أَ إَ َذ ثُى َظ َس َك ُّ إ َّ َإ ذ ا إن ًُ إؤ ِي ُِي ٍَ ِي إٍ أَ ِ ِّري َ ي ٍء َظ َس إك َذ َ َبل ُ َرأَ إي: إ إ 99
HR. Tirmidzi Juz 5 : 3426. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani t dalam Shahihul Jami‟ : 6419.
- 68 -
ِ َّ رطٕ َل ذ ثُى اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َف َؼ َم َك ًَب َف َؼ إه ٗاَّلل َ َّه َّ ُ َ ُ إ َ إ َّ ِ َّ يبرطٕ َل: َف ُق إهذ،َظس َك ِي إٍ أَ ِ ِّري َ ي ٍء،اَّلل ُ َ َ َ ُ إ إ : إ ٌَِّ َر َّث َك يُ إؼ ِد ُت ِي إٍ َػج ِد ِِ ِإ َ ا َ َبل: َظ َس إك َذ َ َبل إ .انذَُ إٕ َة َايزِ إي ُّ َي إؼ َه ُى أَ ََّ ُّ َال َي إ ِ ز،ِا إا ِ ز ِني ُ َُ إٕثِي إ ُ إ إ إ ”Aku pernah melihat ‟Ali (bin Abi Thalib y) sedang dipersiapkan seekor (unta) untuk dikendarainya (ketika safar). Ketika ia meletakkan kakinya di kendaraan itu ia membaca, ”Bismillah” (Dengan menyebut Nama Allah). Dan setelah mendudukinya ia mem-baca, ”Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah), lalu berdoa, ”Subhanal ladzi sakhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin, wa inna ila rabbina lamunqalibun” (Maha Suci Rabb yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami [QS. Az-Zukhruf : 13-14]). Kemudian ia membaca Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah) tiga kali, dan ”Allahu Akbar” (Allah Maha Besar) tiga kali. Selanjutnya ia membaca, “Subhanaka inni dzalamtu nafsi faghfirli, fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta” (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau). Kemudian ia tertawa. Lalu ditanya, ”Wahai amirul
- 69 -
mukminin, mengapa engkau tertawa?” Ia menjawab, ”Aku melihat Rasulullah a melakukan seperti apa yang kulakukan, lalu beliau tertawa. Kemudian aku bertanya, ”Ya Rasulullah, mengapa engkau tertawa? ” Beliau pun menjawab, ”Sesungguhnya Rabbmu kagum kepada hamba-Nya ketika ia mengatakan, ”Ampunilah dosadosaku.” Ia tahu bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Aku.”100 12. Etika kepada kedua orangtua, kerabat, dan para tetangga Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِّ َال َي إدشِ إٖ َٔ َن ٌءد َٔ ِان ًدا إ َِّال أَ إٌ َي ِد َد ُِ َي إً ُه إٕ ًكب َفي إش َززِ إي َ ِّ َفي إؼ ِز ِق ُ “Seseorang anak tidak akan mampu membalas (sepenuhnya) kepada orang tua(nya), kecuali jika ia mendapatkan (orangtua)nya menjadi budak, lalu ia membelinya dan memerdekakannya.”101
100 101
HR. Abu Dawud : 2602. HR. Muslim Juz 2 : 1510.
- 70 -
Dari Anas bin Malik y ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِِ َِي إٍ َطز ُِ أَ إٌ يُج َظ َ َن ُّ ِفي رِ إس ِ ِّ أَ إٔ يُ إُ َظ َ َن ُّ ِفي أَ َثز إ َّ إ إ .ُّ ًَ َف إهي ِص إم َر ِز َ “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya atau dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahmi (hubungan kekerabatan).”102 Dariwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ َّ بٌ يؤ ِيٍ ث ِ ِ ِ ٍبر ُِ َٔ َي إ ُ َي إٍ َك َ ُ إ َ ِبَّلل َٔا إن َي إٕو إاآلخزِ َف َال يُ إؤ َخ ِ َّ بٌ يؤ ِيٍ ث ٌب َ ِبَّلل َٔا إن َي إٕ ِو إاآل ِخزِ َف إه ُي إكزِ إو َظ إي َ ُّ َٔ َي إٍ َك ُ َك َ ُ إ ِ يؤ ِيٍ ث ِّر .ِبَّلل َٔا إني إٕ ِو إاآل ِخزِ َف إهي ُق إم َخيزا أَ إٔ ِني إص ًُ إذ ُ ُإ َ َ َ ًإ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”103 102
HR. Bukhari Juz 2 : 1961. HR. Bukhari Juz 5 : 5672, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 47. 103
- 71 -
13. Etika kepada yang lebih tua dan kepada anak muda Diriwayatkan dari „Amru bin Syu‟aib y dari bapaknya dari kakeknya berkata, Rasulullah a bersabda;
َني َض ِي َُّب َي إٍ َنى َيز َزى َ ِ يز ََب َٔ َي إؼزِ إا َ ز َا َكجِيز ََب إ إ إ إ َإ إ َإ “Bukan dari (golongan) kami seorang yang tidak menyayangi (kepada) yang lebih kecil dan (tidak) mengetahui kehormatan orang yang lebih besar.”104 14. Mengucapkan selamat (tahni‟ah) atas kelahiran bayi Diantara bentuk ucapan selamatnya adalah;
ِ ٕ ٔ َ َكز َد ا إن،اَّلل َن َك ِفي ا إنًْٕٕ ِة َن َك ،اْ َت َ َث ُ َّ َ بر َ َإ ُإ َ إ .ُِ َٔ ُرسِ إ َذ ثِز،ُِ َٔ َث َه َغ أَ ُ َّد َّ “Semoga Allah memberkahimu pada anak yang diberikan kepadamu. Engkau pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta engkau dikaruniai kebaikannya.”105
104
HR. Tirmidzi Juz 4 : 1920. Dishahihkan Syaikh Al-Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 5444. 105 Al-Adzkar, 349. Dishahihkan oleh Syaikh Salim bin „Ied AlHilali 2 dalam Shahih Al-Adzkar 2/713.
- 72 -
15. Memberikan doa keberkahan untuk perkawinan Diriwayatkan dari Abu Hurairah y tentang doa Nabi a kepada penganti;
. ٍبر َ َػ َهي َك َٔ َخ ًَ َغ َثي َُ ُك ًَب ِفي َخيز َّ َ بر َ اَّللُ َن َك َٔ َث َ َث إ إ إ إ “Semoga Allah memberkahi untukmu (dalam kebaikan)mu dan memberkahi (dalam keburukan yang menimpa)mu serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”106 16. Berta‟ziah (menghibur) orang yang ditimpa musibah Diantara bentuk hiburan terhadap orang yang ditimpa musibah adalah mengatakan;
َيب أَ َخ َذ َٔ َن ُّ َيب أَ إػ َٗ َٔ ُك ُّم َ ي ٍء ِػ إُ َد ُِ ِث َ َخ ٍمngََِّ ِإ ٌَّ ِن إ .ُي َظ ًِّٗ َف ًُز َْب َف إه َز إصجِز َٔ إن َز إس َز ِظ إت إ إ “Sesungguhnya hak Allah untuk mengambil apa saja dan hak Allah untuk memberi apa saja. Segala sesuatu disisiNya memiliki ajal tertentu, maka suruhlah ia bersabar dan berihtisab (mengharap pahala dari Allah q).”107
106
HR. Tirmidzi Juz 3 : 1091. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Sunanut Tirmidzi. 107 HR. Bukhari Juz 1 : 1224 dan Muslim Juz 2 : 923, lafazh ini miliknya.
- 73 -
17. Dan etika lain seperti; etika ketika mengenakan pakaian, melepas pakaian, memakai sandal, dan sebagainya Diriwayatkan dari ‟Aisyah i ia berkata;
ِ انزي ًُّ ٍُ ِفي َ َك َّ ٗانُج ُِّي َ َّه َّ ٌب ََّ ُّ اَّللُ َػ َه إيّ َٔ َط َّه َى يُ إؼ ِد ُج ِّ َر َُ ُّؼ ِه ِّ َٔ َرز ُّخ ِه ِّ َٔ َ ُٓ إٕرِ ِِ َٔ ِفي َ إ َِ ِّ ُك ِِّره َ ”Adalah Nabi y senang mendahulukan yang kanan dalam bersandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam segala hal.”108
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 166, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 268. 108
- 74 -
PELAJARAN KETUJUH BELAS Peringatan dari Syirik dan Berbagai Maksiat Diantaranya adalah tujuh dosa besar membinasakan, yaitu :
yang
1. Menyekutukan Allah 2. Sihir 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah q, kecuali dengan alasan yang benar 4. Memakan riba 5. Memakan harta anak yatim 6. Lari dari medan perang 7. Menuduh wanita mukminah yang terjaga kehormatannya dan jauh dari maksiat (dengan perbuatan zina)
- 75 -
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
ِ َّ بد ِ ي َم يب رطٕ َل ِ ِاخ ِز ُِجٕا انظجغ ا إنًٕ ِث َق ٍَّ ُْ اَّلل َٔ َيب إ َ َ ُ إ َّ إ َ ُ إ ُ إ ِ ِ َّ نشز ُ ث ِ بل ا َّ انُ إ ِض انَّ ِز إي َز َّز َو َّ انظ إس ُز َٔ َ إز ُم ُاَّلل ِبَّلل َٔ ِّر َ َ َ ِّر إ انز َٕ ِني َي إٕ َو َٔ انز َثب ِ إ َِّال ثِب إن َس ِِّر َٔأَ إك ُم َي َبل ا إني ِزي ِى َٔأَ إك ُم َّ َ إ ِّر إ ِ َُ بد ا إن َ ِبف َال ِد ا إنً إؤ ِي ِ َُ انشز ِف ٔ َ إذ ُا ا إنًسص .بد َّ إ َ َ ُ إ ُ “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.” Ditanyakan kepada beliau, “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh allah q, kecuali dengan alasan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukminah yang terjaga kehormatannya dan jauh dari maksiat (dengan perbuatan zina).”109
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 2615 dan Muslim Juz 1 : 89, lafazh ini miliknya. 109
- 76 -
Diantara bentuk kemaksiatan adalah : 1. Durhaka kepada kedua orangtua Rasulullah a bersabda;
ِ َّ َث َال ًثب َا إ ِْل إ زا ُ ث ِبَّلل َٔ ُػ ُق إٕ ُق َ ِانش إٔر ُّ أَ إٔ َ ُٕ ُل
ِأَ َال أ ُ ََجِئُ ُكى ِث َ إكجزِ ا إن َكج ِبئز َ َ ِّر إ ِانش إٔر ُّ ا إن َٕ ِان َد إي ٍِ َٔ َ َٓب َ ُح
“Maukah kalian aku beritahukan tiga dosa besar yang paling besar? (Yaitu); Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orangtua, persaksian palsu atau sumpah palsu.”110 2. Memutuskan hubungan silaturrahmi Rasulullah a bersabda;
َال َي إد ُخ ُم ا إن َد َُّ َخ َ ب ِ ُغ َر إز ٍى ”Tidak akan masuk Surga seorang yang memutuskan silaturrahmi.”111
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 2510 dan Muslim Juz 1 : 87, lafazh ini miliknya. 111 HR. Bukhari Juz 5 : 5638 dan Muslim Juz 4 : 2556, lafazh ini miliknya. 110
- 77 -
3. Persaksian palsu ;Diriwayatkan Anas y, ia berkata
اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َػ ٍِ ا إن َكج ِبئزِ َ َبل ط ِئم انُجِي هٗ َ َ ُ َ َّ ُ َ َّ َّ إ اْل إ زا ُ ث َّ ِ ِ إِ انُ إ ِض َٔ َ َٓب َ ُح ِبَّلل َٔ ُػ ُق إٕ ُق ا إن َٕان َد إي ٍِ َٔ َ إز ُم َّ َ انش إٔرِ ُّ “Nabi a ditanya tentang dosa besar. Beliau bersabda, “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh jiwa, dan persaksian palsu.”112 4. Sumpah palsu ;Dari Abu Dzar y dari Nabi a, beliau bersabda
اَّللُ َي إٕ َو ا إن ِقي َبي ِخ َٔ َال َي إُظُز ِإ َنيِٓ ى َٔ َال َث َال َث ٌءخ َال يُ َك ِِّره ًُ ُٓ إى َّ ُ إ إ َ ٕل َّ ِ ِ اَّلل اة أَ ِن يى َ َبل َف َق َزأَ َْب َر ُط ُ يُ َش ِّركيِٓ إى َٔ َن ُٓ إى َػ َذ ٌء ٌء س ِيز ًارا َ َبل أَ ُثٕ َ ٍِّرر َخ ُبث إٕا هٗ اَّلل ػهي ِّ ٔطهى ثال َ َّ َّ ُ َ َ إ َ َ َّ َ َ َ َ َ ٕل َّ ِ اَّلل َ َبل ا إن ًُ إظج ُِم َٔا إن ًَ َُّب ٌُ َٔ َخ ِظ ُز إٔا َي إٍ ُْ إى َيب َر ُط َ َٔا إن ًُ َُ ِِّر ُ ِط إه َؼ َز ُّ ثِب إن َس ِه ِف ا إن َكب ِ ِة.
HR. Bukhari Juz 2 : 2510.
- 78 -
112
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak akan dilihat, tidak akan disucikan dan akan mendapatkan azab (siksa) yang pedih.” Rasulullah a membacanya tiga kali. Abu Dzar y lalu berkata, “Mereka pasti kecewa dan merugi. Siapakah mereka itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu; musbil (orang yang memanjangkan pakaiannya melebihi mata kaki), orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya, dan orang yang memperlaris dagangannya dengan sumpah palsu.”113 5. Mengganggu tetangga Diriwayatkan dari Abu Syuraih y, sesungguhnya Nabi a bersabda;
ِ َّ ٔ ٍاَّلل َال يؤ ِي ِ َّ ٔ ٍاَّلل َال يؤ ِي ِ َّ ٔ ٍاَّلل َال يُ إؤ ِي ٍُ ِ ي َم َٔ إي إ َ ُ ُإ َ ُ ُإ َ إ ِ َّ يب رطٕ َل ِ إ .ُّ بر ُِ َث َٕ ِائ َق ُ اَّلل َ َبل ا َّنذ إي َال َي َي ٍُ َخ َ َ ُ إ “Demi Allah tidak beriman (dengan sempurna), demi Allah tidak (beriman (dengan sempurna), demi Allah tidak beriman (dengan sempurna).” Ditanyakan kepada beliau, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.”114
113
HR. Muslim Juz 1 : 106. Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5670, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 : 46. 114
- 79 -
6. Berbuat zhalim kepada orang lain, baik yang berhubungan dengan; darah, harta, maupun kehormatan Diriwayatkan dari „Abdullah bin „Umar p dari Nabi a, beliau bersabda;
.بد َي إٕ َو ا إن ِقي َبي ِخ اَنظُّ إه ُى ُ ُه ًَ ٌء َ “Kezhaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat.”115 7. Meminum minuman yang memabukkan dan bermain judi Sebagaimana firman Allah q;
ِ ِ َ بة ُ َيب أ ُّي َٓب ا َّنذ إي ٍَ َيُُ إٕا إ ََِّ ًَب ا إن َخ إً ُز َٔا إن ًَ إيظ ُز َٔ إاْلَ إَ َص ِ ٔ إاْلَ إس َالو رِ خض ِيٍ ػًم انشي بخ َز ُِج إٕ ُِ َن َؼ َّه ُكى بٌ ف َ ُ إ ٌء إ ُ إ َ َ ِ َّ إ َ َ إ .ٌَ ُٕر إ ِه ُس إ “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan tersebut agar kalian beruntung.”116
115
HR. Bukhari Juz 2 : 2315, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 4 : 2578. 116 QS. Al-Maidah : 90.
- 80 -
8. Ghibah dan namimah Sebagaimana firman Allah q;
اخ َز ُِجٕا َك ِثيزا ِي ٍَ ان َّظ ِِّرٍ ِإ ٌَّ َث إؼ َط يب أَيٓب ان ِذيٍ يُٕا ُ َ ُّ َ َّ إ َ َ ُ إ ًإ انظَّ ِِّرٍ ِإ إثى َٔ َال َر َد َّظ ُظ إٕا َٔ َال َي إ َز إت َث إؼ ُع ُكى َث إؼ ًعب إ ٌء ُِ ٕأَيُ ِس ُّت أَ َز ُد ُكى أَ إٌ َي إ ُك َم َن إسى أَ ِخي ِّ َيي ًزب َف َكزِ إْ ُز ًُ إ َ إ إ إ .اة َر ِزيى اَّلل َر َّٕ ٌء َ َّ ٌَّ اَّلل ِإ َ َّ َٔ َّار ُقٕا ٌء “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan persangkaan (kecurigaan), karena sebagian dari persangkaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kalian yang senang memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”117
117
QS. Al-Hujurat : 12.
- 81 -
Diriwayatkan dari Ibnu ‟Abbas p, ia berkata;
ِ يز رطٕل اَّللُ َػ َهي ِّ َٔ َط َّهى َػ َهٗ َ جز إي ٍِ َف َق َبل ٗاَّلل ه َ َ َّ َ ُ إ ُ َّ َ َّ َّ إ َإ ِ بٌ ٔيب يؼ َّذث ِ بٌ ِفي َكجِيزٍ أَ َّيب أَ َز ُد ُْ ًَب َ َ ُ َ َ أَ َّيب إ ََِّ ُٓ ًَب َن ُي َؼ َّذ َث إ إ ِ َ َف َك ٍبٌ َال َي إظ َز ِزز ِي إ َ ِبنُ ًِ إي ًَ ِخ َٔأَ َّيب إاآل َخ ُز َف َك َّ بٌ َي إًش إي ث ُ ِّ َث إٕ ِن “Rasulullah a melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya dua penghuni kubur ini sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa dengan hal yang (dianggap) besar. Salah seorang dari keduanya (dahulu) senantiasa berjalan dengan mengadu domba (namimah). Adapun yang kedua, ia tidak bertabir dari kencingnya.”118
118
HR. Bukhari Juz 1 : 213 dan Muslim Juz 1 : 292, lafazh ini miliknya.
- 82 -
PELAJARAN KEDELAPAN BELAS Mengurus Jenazah, Menshalatkan, Memakamkannya Berikut ini adalah perinciannya :
dan
1. Mentalqinkan orang yang sedang sakaratul maut Dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
.ُاَّلل ُ َن ِِّرقُُ إٕا َي إٕ َر َّ بك إى َال ِإ َن َّ إ َِّال ”Talqinlah orang yang akan meninggal diantara kalian dengan kalimat ”Laa Ilaha Illallah” (Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah).”119 2. Jika diyakini telah meninggal dunia, maka pejamkanlah kedua matanya dan diikat tulang dagunya Diriwayatkan dari Ummu Salamah i ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ ِط َرج َِؼ ُّ ا إنج َصز َ انز إٔ َذ ِإ اَ ُج ُّ ٌَّ إ ُ َ
”Sesungguhnya ruh (ketika dicabut), maka mata akan mengikutinya.”120 119 120
HR. Muslim Juz 2 : 917. HR. Muslim Juz 2 : 920.
- 83 -
3. Wajib memandikan jenazah seorang muslim, kecuali yang mati syahid dalam peperangan, maka ia tidak dimandikan, tidak dishalati, dan dimakamkan dengan pakaiannya tersebut Diriwayatkan dari Jabir bin ‟Abdillah p, dari Nabi a, beliau bersabda;
ِفي َ إز ِهٗ أَ َز ٍد َال َر إ ِظ ُه إٕ ُْى َف ِئ ٌَّ ُك َّم َخز ٍذ أَ إٔ ُك َّم َ ٍو إ إ إ .َي ُ إٕ ُذ ِي إظ ًكب َي إٕ َو ا إن ِقي َبي ِخ َٔ َنى يُ َص ِّر ِم َػ َهيِٓ ى إ إ إ َ ”Yang terbunuh (dalam peperangan) diantara kalian, janganlah kalian mandikan mereka. Karena sesungguhnya setiap luka atau setiap darah akan menyebarkan wangi kesturi pada Hari Kiamat. Dan janganlah menshalati mereka”121 Dan Nabi a juga tidak memandikan korban perang Uhud dan tidak menshalati mereka.
121
HR. Ahmad. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 6260.
- 84 -
4. Memandikan jenazah Diantara dalilnya adalah hadits Ummu ‟Athiyyah i,,, dimana Rasulullah a bersabda kepada para wanita yang memandikan jenazah putri beliau;
ٍَّ أَ إٔ َخ إً ًظب أَ إٔ أَ إك َثز ِي إٍ َ ِن َك إ إٌِ َرأَ إي ُز,ِا إا ِظ إه َُ َٓب َث َال ًثب َ ٍ ًَِ ِن َك ث اخ َؼ إه ٍَ ِفي إاآل ِخز ِح َكب ُف إٕ ًرا أَ إٔ َ ي ًئب َٔ بء َٔ ِط إد ٍر إ َ إ َ ِي إٍ َكب ُف إٕ ٍر “Mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih dengan air dan bidara jika menurut kalian perlu. Dan jadikan (basuhan) terakhir dengan kapur barus atau sedikit dengannya.”122 5. Mengkafani jenazah 6. Orang yang paling berhak untuk memandikan, menshalati, dan memakamkan jenazah Orang yang paling berhak untuk memandikan jenazah laki-laki adalah orang yang diwasiatkan, lalu bapaknya, kemudian kakeknya, lalu yang paling dekat dari kerabat laki-laki yang mewarisinya. Orang yang paling utama untuk memandikan jenazah wanita adalah orang yang diwasiatkan, lalu ibunya, kemudian neneknya, lalu yang paling dekat dari kalangan kerabat wanitanya. Adapun untuk suami isteri, maka Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1195 dan Muslim Juz 2 : 939. 122
- 85 -
pasangannya yang paling utama untuk memandikan. Karena dahulu Abu bakar As-Shiddiq y dimandikan oleh isterinya dan ‟Ali y yang memandikan jenazah isterinya (Fatimah i). 7. Shalat Jenazah Diriwayatkan dari Salamah bin Al‟Akwa y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ ِكى بزج َ َٗ ُّه إٕا َػ َه ُإ “Shalatilah sahabat kalian.”123 Shalat Jenazah dilakukan dengan empat kali takbir; Takbir pertama membaca Al-Fatihah, jika ditambah dengan surat pendek, maka itu baik. Takbir kedua, bershalawat kepada Nabi a, sebagaimana shalawat ketika tasyahud. Takbir ketiga dan takbir keempat mendoakan jenazah. Dan dianjurkan untuk mengangkat tangan ketika takbir pada Shalat Jenazah. Posisi imam jika jenazahnya laki-laki adalah sejajar dengan kepala jenazah, dan jika jenazahnya wanita, maka posisi imam adalah ditengah jenazah.
123
HR. Bukhari Juz 2 : 2168.
- 86 -
8. Memakamkan jenazah Sebagaimana firman Allah q;
ُِ ثُى أَ َي َبر ُّ َف َ إ جز َّ ََ ”Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur.”124 9. Disyariatkan bagi jenazah yang belum dishalati untuk dishalati setelah dimakamkan Karana Nabi a melakukan yang demikian itu. Namun hal itu hendaknya dilakukan (selambatlambatnya) satu bulan atau kurang dari itu. 10. Tidak diperbolehkan bagi keluarga jenazah untuk membuat makanan untuk orang-orang Diriwayatkan dari Jarir bin ‟Abdillah Al-Bajali y ia berkata;
ِ ِ االخ ِزًبع ِإ َنٗ أَْ ِم ا إنًي ِذ َٔ َ ُِي َؼ ُخ ان َّ َؼ َبو َ َ ُك َُّب ََ ُؼ َّد إ إ إ َ ِّر إ ِ ِ ِِ .بز ِخ َ َث إؼ َد َ إفُّ ي ٍَ انُِّر َي ”Kami menggolongkan perbuatan berkumpul-kumpul pada keluarga jenazah dan membuat makanan setelah pemakaman sebagai bentuk niyahah (meratap).”125 QS. „Abasa : 21. HR. Ahmad, dengan sanad yang shahih menurut Syaikh AlAlbani t dalam Ahkamul Jana‟iz. 124 125
- 87 -
Dan niyahah termasuk bentuk perbuatan kufur. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ ِ بٌ ِفي ِ ِا إث َُ َز انُ إظ ِت َّ انُبص ُْ ًَب ثِِٓ إى ُك إ ٌءز اَن َّ إؼ ٍُ في َّ ِ ِ انُِّريبز ُخ ػ َهٗ ا إنًي .ِذ َ َ َ َٔ َِّر
“Dua hal yang dilakukan manusia yang dengan keduanya mereka kufur; mencela nasab, dan niyahah (meratapi) jenazah.”126 Adapun membuat makanan untuk keluarga jenazah atau untuk tamu-tamu mereka, maka tidak mengapa. Disyaria‟atkan bagi para kerabatnya dan para tetangga untuk membuatkan makanan untuk keluarga jenazah. Karena Nabi a ketika sampai berita kepada beliau tentang meninggalnya Ja‟far bin Abi Thalib y di Syam, maka beliau memerintahkan isteri beliau untuk membuat makanan untuk keluarga Ja‟far y, lalu beliau bersabda;
.إ ََِّ ُّ َ إد َخ َبء ُْى َيب يُ إش ِ ُه ُٓى إ إ
“Sesungguhnya telah datang menyibukkan (pikiran) mereka.”127
(sesuatu)
yang
Tidak mengapa bagi keluarga jenazah untuk memanggil tetangga mereka atau selainnya untuk memakan makanan yang telah diberikan kepada mereka. 126 127
HR. Muslim Juz 1 : 67. HR. Tirmidzi Juz 3 : 998.
- 88 -
11. Tidak diperbolehkan bagi wanita berkabung karena ditingga mati (ihdad) lebih dari tiga hari Kecuali jika yang meninggal adalah suaminya, maka wajib atasnya untuk berkabung selama empat bulan sepuluh hari. Kecuali dalam keadaan hamil, maka berkabungnya adalah sampai melahirkan. Hal ini sebagaimana firman Allah q;
ٍَ اخب َي َزز َّث إص ٔٔان ِذيٍ يزٕفٌٕ ِيُكى ٔيذرٌٔ أَس َ ً َ َ َّ إ َ ُ َ َ َّ إ َ إ ُ إ َ َ َ ُ إ َ إ ِث َ إَ ُ ِظِٓ ٍَّ أَ إر َث َؼ َخ أَ إ ُٓزٍ َٔ َػ إشزا ً
”Orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber‟iddah) empat bulan sepuluh hari.”128 Dan juga firman Allah q;
ِ ًد إاْلَز ٍَّ ُٓ بل أَ َخ ُه ُٓ ٍَّ أَ إٌ َي َع إؼ ٍَ َز إً َه َ ُ َٔأ ُ ٔال َ إ ”Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu „iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.”129 Adapun bagi kaum laki-laki, maka tidak diperbolehkan berkabung karena kematian kerabatnya atau selainnya. 128 129
QS. Al-Baqarah : 234. QS. Ath-Thalaq : 4.
- 89 -
12. Disyari’atkan bagi kaum laki-laki untuk berziarah kubur untuk mendoakan ahli kubur, memohonkan rahmat untuk mereka, dan untuk mengingatkan kematian dan apa yang terjadi setelah kematian Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Nabi a bersabda;
.ُس إٔ ُرٔا ا إن ُقج إٕ َر َف ِئ ََّ َٓب ُر َذ ِِّركز ا إن ًَ إٕ َد ُ ُ “Ziarahilah kubur, karena ia dapat mengingatkan pada kematian.”130 Disunnahkan mengucapkan;
ketika
ziarah
kubur
untuk
ِ َانظ َالو ػ َهي ُكى أَْ َم ٍَ اند َيبرِ ِي ٍَ ا إن ًُ إؤ ِي ُِي ٍَ َٔا إن ًُ إظ ِه ًِي ِّر َّ ُ َ إ إ إ إ إ ِ َ َ .اَّلل َن َُب َٔ َن ُكى ا إن َؼ ِبفي َخ َّ َٔإ ََِّب إ إٌِ َ َبء َ َّ اَّللُ َن َّالز ُق إٕ ٌَ أ إط ُل َ ُ “Keselamatan bagi kalian (wahai) penduduk kampung yang mukmin dan yang muslim, dan jika Allah menghendaki kami akan mengikuti jejak kalian. Aku mohonkan kepada Allah keselamatan bagi kami dan kalian.”131
130 131
HR. Muslim Juz 2 : 976. HR. Muslim Juz 2 : 975.
- 90 -
Adapun bagi kaum wanita, maka tidak ada ziarah kubur bagi mereka. Karena Rasulullah a melaknat para wanita yang sering berziarah kubur, selain itu karena dikhawatirkan bagi mereka terfitnah karena ziarah tersebut, dan karena khawatir mereka tidak mampu bersabar. Demikian pula tidak diperbolehkan bagi wanita untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman, karena Rasulullah a melarang yang demikian itu. Sebagaimana hadits dari Ibnu „Abbas p ia berkata;
ِ نؼٍ رطٕل ِاد ا إن ُقج إٕر اَّلل هٗ اَّلل ػهي ِّ ٔطهى س ِائز ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ إ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ إ “Rasulullah a melaknat wanita-wanita yang (sering) berziarah kubur.”132 Adapun menshalati jenazah di masjid, maka hal tersebut diperbolehkan bagi kaum laki-laki dan kaum wanita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kami Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya.
*****
132
HR. Tirmidzi Juz 2 : 320.
- 91 -
MARAJI’ 1. Ad-Durusul Muhimmah li „Ammatil Ummah, „Abdul „Aziz bin „Abdullah bin Baz. 2. Ahkamul Jana‟iz wa Bida‟uha, Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 3. Al-Arba‟in An-Nawawiyyah, Yahya bin Syarif bin Muri An-Nawawi. 4. Al-Jami‟ush Shahih, Muhammad bin Ismai‟l Al-Bukhari. 5. Al-Jami‟ush Shahih Sunanut Tirmidzi, Muhammad bin Isa bin Surah As-Sulami At-Tirmidzi. 6. As-Silsilah Ash-Shahihah, Muhammad Nashiruddin AlAlbani. 7. Hisnul Muslim, Sa‟id bin „Ali bin Wahf Al-Qahthani 8. Irwa‟ul Ghalil fi Takhriji Ahadits Manaris Sabil, Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 9. Kitabul Adab, Fuad „Abdul „Aziz Asy-Syalhub. 10. Mushannaf, Ibnu Abi Syaibah. 11. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani. 12. Shahih Ibni Khuzaimah, Ibnu Khuzaimah. 13. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi. 14. Shahihul Jami‟ish Shaghir, Muhammad Nashiruddin AlAlbani. 15. Shahihul Targhib wat Targhib, Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 16. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy‟ats bin Amru Al-Azdi As-Sijistani. 17. Sunan Ibni Majah, Muhammad bin Yazid bin „Abdillah Ibnu Majah Al-Qazwini. 18. Sunan Nasa‟i, Ahmad bin Syu‟aib An-Nasa‟i. 19. Sunanul Baihaqil Kubra, Ahmad bin Husain bin „Ali bin Musa Al-Baihaqi.
- 92 -